Upload
khangminh22
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED
CLASSROOM PADA PEMBELAJARAN GELOMBANG MEKANIK
SISWA KELAS XI IPA 1 SMAS KATOLIK ST. JOHN PAUL II
MAUMERE
SKRIPSI
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Disusun oleh:
Magdalena Ferlina Rere Djogo
NIM: 171424041
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2021
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED
CLASSROOM PADA PEMBELAJARAN GELOMBANG MEKANIK
SISWA KELAS XI IPA 1 SMAS KATOLIK ST. JOHN PAUL II
MAUMERE
SKRIPSI
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Disusun oleh:
Magdalena Ferlina Rere Djogo
NIM: 171424041
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2021
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
SKRIPSI
EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED
CLASSROOM PADA PEMBELAJARAN GELOMBANG MEKANIK
SISWA KELAS XI IPA 1 SMAS KATOLIK ST. JOHN PAUL II
MAUMERE
Oleh :
Magdalena Ferlina Rere Djogo
NIM : 171424041
Telah disetujui oleh:
Pembimbing
Drs. Tarsisius Sarkim, M.Ed., Ph.D. Tanggal : 25 Juli 2021
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
SKRIPSI
EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED
CLASSROOM PADA PEMBELAJARAN GELOMBANG MEKANIK
SISWA KELAS XI IPA 1 SMAS KATOLIK ST. JOHN PAUL II
MAUMERE
Oleh:
Magdalena Ferlina Rere Djogo
NIM: 171424041
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji
Pada tanggal 28 Juli 2021
dan dinyatakan memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji
Nama Lengkap Tanda Tangan
Ketua : Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦..
Sekretaris : Dr. Ignatius Edi Santosa, M.S β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦..
Anggota : Drs. Tarsisius Sarkim, M. Ed, Ph.D β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦..
Anggota : Drs. Domi Severinus, M.Si β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦..
Anggota : Albertus Hariwangsa Panuluh, M.Sc β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦..
Yogyakarta, 28 Juli 2021
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
Dekan,
Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN
βDream, Write, Believe and Make It Happenβ
Dengan penuh syukur, karya tulis ini saya persembahkan untuk:
Tuhan yang tak hentinya memberikan saya pelajaran hingga saya lulus dan tak
hentinya ada untuk saya.
Magdalena Ferlina Rere Djogo yang sudah mau berjuang, belajar, semangat dan
bersedia menikmati setiap prosesnya.
Ibu Laurensiana Elvi Balu dan Maria Rasdiana Femilia Nggumba yang selalu
menyayangi, mendoakan dan setia bersama saya dalam setiap proses demi proses
penyelesaian karya tulis ini.
Adik saya tercinta Martha Clearetha Cellena Sare yang selalu memberikan saya
dukungan tanpa henti dan menjadi salah satu sumber sukacita saya.
Dengi saya dan Ene saya tercinta yang senantiasa mendoakan dan memotivasi
saya untuk selalu berjuang, belajar, menyayangi dan bekerja keras.
Bapak Y. G Kori yang selalu ada untuk menyayangi dan menuntun saya sejak
awal hingga saat ini.
Keluarga saya di Magekoba, Lekebai, Maumere dan Kupang.
Malaikat pelindung, nenek moyang dan leluhur saya.
Sahabat saya terkasih Chita da Silva, Sulis Siga Juang, Mariska Moy, Echa Upa,
Ana Komplex, Pelangi Cinta dan Rakat PFIS 17 serta teman β teman PFIS 17.
RD. Fidelis Dua, M.Th yang selalu mendoakan dan mendukung saya.
Pater Antonius Janga, C.P yang selalu mendoakan dan mendukung saya.
Dosen Pembimbing skripsi saya Bapak Drs. Tarsisius Sarkim, M. Ed., Ph.D yang
sudah membimbing, mendoakan dan mendukung saya.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atas bagian karya orang lain kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah
Yogyakarta, 28 Juli 2021
Penulis
Magdalena Ferlina Rere Djogo
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPERLUAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Magdalena Ferlina Rere Djogo
NIM : 171424041
EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED
CLASSROOM PADA PEMBELAJARAN GELOMBANG MEKANIK
SISWA KELAS XI IPA 1 SMAS KATOLIK ST. JOHN PAUL II
MAUMERE
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikannya secara terbatas,
dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk keperluan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama
tetap menyantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 28 Juli 2021
Yang menyatakan
Magdalena Ferlina Rere Djogo
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED
CLASSROOM PADA PEMBELAJARAN GELOMBANG MEKANIK
SISWA KELAS XI IPA 1 SMAS KATOLIK ST. JOHN PAUL II
MAUMERE
Magdalena Ferlina Rere Djogo
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2021
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) penerapan model
pembelajaran flipped classroom yang efektif pada siswa kelas XI IPA 1 SMAS
Katolik St. John Paul II Maumere, (2) efektivitas penerapan model pembelajaran
flipped classroom dilihat dari motivasi belajar pada siswa kelas XI IPA 1 SMAS
Katolik St. John Paul II Maumere, dan (3) efektivitas penerapan model
pembelajaran flipped classroom dilihat dari hasil belajar pada siswa kelas XI IPA 1
SMAS Katolik St. John Paul II Maumere.
Penelitian pada 26 Februari β 22 Mei 2021 dengan subyek penelitian adalah
siswa kelas XI IPA 1 SMAS Katolik St. John Paul II Maumere tahun pelajaran
2020/2021. Metode penelitian yang digunakan adalah design research dengan
treatment model pembelajaran flipped classroom untuk mengajarkan materi
gelombang mekanik. Instrumen pengumpulan data adalah angket, wawancara dan
pretest - posttest. Data berupa skor diolah menggunakan statistik nonparametrik uji
Wilcoxon dengan bantuan software SPSS 22.0 for windows.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) penerapan model pembelajaran flipped
classroom pada siswa kelas XI IPA 1 SMAS Katolik St. John Paul II Maumere
secara tatap muka atau daring efektif diterapkan ketika siswa melaksanakan
aktivitas pra pembelajaran sesuai tugas yang diberikan dan terjadi interaksi yang
baik antara siswa dengan guru pada aktivitas dalam pembelajaran. (2) Penerapan
model pembelajaran flipped classroom dilihat dari motivasi belajar siswa kelas XI
IPA 1 SMAS Katolik St. John Paul II Maumere adalah tidak efektif karena tidak
terdapat perbedaan motivasi belajar sebelum dan setelah diterapkan model
pembelajaran flipped classroom. (3) Penerapan model pembelajaran flipped
classroom dilihat dari hasil belajar siswa kelas XI IPA 1 SMAS Katolik St. John
Paul II Maumere adalah efektif karena terdapat perbedaan hasil belajar sebelum dan
setelah diterapkan model pembelajaran flipped classroom.
Kata kunci: Flipped Classroom, Hasil Belajar, Motivasi Belajar, Gelombang
Mekanik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
THE EFFECTIVENESS OF THE APPLICATION OF THE FLIPPED
CLASSROOM LEARNING MODEL ON THE LEARNING OF
MECHANICAL WAVES IN STUDENTS OF CLASS XI IPA 1 SMAS
CATHOLIC ST. JOHN PAUL II MAUMERE
Magdalena Ferlina Rere Djogo
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2021
The aims of this study were to determine: (1) the effective application of the
flipped classroom learning model to the students of class XI IPA 1 SMAS Catholic
St. John Paul II Maumere, (2) the effectiveness of the application of the flipped
classroom learning model is seen from the motivation to learn in class XI IPA 1
SMAS Catholic St. John Paul II Maumere, and (3) the effectiveness of the
application of the flipped classroom learning model is seen from the learning
outcomes of students in class XI IPA 1 SMAS Catholic St. John Paul II Maumere.
The study was conducted on February 26 - May 22, 2021 with the research
subjects being students of class XI IPA 1 SMAS Catholic St. John Paul II Maumere
for the 2020/2021 school year. The research method used is design research with
the treatment of flipped classroom learning model to teach the material of
mechanical waves. The data collection instruments were questionnaires, interviews
and pretest - posttest. Data in the form of scores were processed using Wilcoxon
test nonparametric statistics with the help of SPSS 22.0 software for windows.
The results showed that: (1) the application of the flipped classroom learning
model to students of class XI IPA 1 SMAS Catholic St. John Paul II Maumere face-
to-face or online is effectively applied when students carry out pre-learning
activities according to the assigned tasks and there is good interaction between
students and teachers in-learning activites. (2) The application of the flipped
classroom learning model is seen from the learning motivation of class XI IPA 1
SMAS Catholic St. John Paul II Maumere is ineffective because there is no
difference in learning motivation before and after the flipped classroom learning
model is applied. (3) The application of the flipped classroom learning model is
seen from the learning outcomes of class XI IPA 1 SMAS Catholic St. John Paul II
Maumere is effective because there are differences in learning outcomes before and
after the flipped classroom learning model is applied.
Keywords: Flipped Classroom, Learning Outcomes, Learning Motivation,
Mechanical Waves.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas
kehendak dan penyertaan-Nya penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi
dengan judul βEfektivitas Penerapan Model Pembelajaran Flipped Classroom pada
Pembelajaran Gelombang Mekanik Siswa Kelas XI IPA 1 SMAS Katolik St. John
Paul II Maumereβ. Penulisan skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Fisika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Peneliti menyadari bahwa terdapat berbagai kendala yang ditemui namun berkat
doa, dukungan, bantuan, kerja keras, motivasi serta bimbingan dari banyak pihak
penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Peneliti mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Tuhan Yang Maha Kasih yang selalu ada untuk peneliti dalam keadaan
apapun,
2. Ibu Laurensiana Elvi Balu dan Maria Rasdiana Femilia Nggumba, Adik
Martha Clearetha Cellena Sare, Kakek Yohanes Paga, Nenek Alm. Karolina
Ere, Bapak Y. G Kori, Bapak Edi Dore, Bapak Yosep Wara, Ibu Onci Mite,
Kakak Yohan dan adik β adik saya terkasih serta segenap keluarga di
Magekoba, Lekebai dan Kupang yang selalu mendukung peneliti dalam
doa, cinta, energi dan pemberian semangat yang luar biasa,
3. Bapak Drs. Tarsisius Sarkim, M.Ed., Ph.D, selaku dosen pembimbing yang
sudah bersedia membimbing penulis sehingga penulisan skripsi dapat
terselesaikan,
4. Bapak Dr. Ignatius Edi Santosa, M.S., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Fisika yang sudah memberikan bimbingan terkait penulisan
skripsi,
5. Bapak Albertus Hariwangsa Panuluh, M.Sc., selaku Dosen Pembimbing
Akademik yang selalu memberikan saran dan bimbingan kepada penulis,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
6. RD. Fidelis Dua, M.Th, selaku Kepala SMAS Katolik St. John Paul II
Maumere yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian dan
memberikan dukungan moril kepada peneliti,
7. Bapak Dion Paskalis Kopong Belolo, S.Pd., selaku wali kelas XI IPA 1 dan
guru fisika SMAS Katolik St. John Paul II Maumere yang sudah bersedia
memberikan tenaga, pikiran dan dukungan moril kepada peneliti yang
membantu pelaksanaan penelitian,
8. Siswa β siswi kelas XI IPA 1 SMAS Katolik St. John Paul II Maumere yang
telah membantu penulis dalam pelaksanaan penelitian, bersedia belajar
bersama penulis dan memberikan dukungan moril kepada peneliti,
9. Bapak Bayu Aji Wibowo, S. Fil., selaku kepala Tata Usaha SMAS Katolik
St. John Paul II Maumere yang sudah membantu pelaksanaan penelitian,
10. Sahabat terkasih Chita da Silva, Rista Lake dan Santi Sao yang sudah
memberikan dukungan moril dan membantu meminjamkan laptop untuk
digunakan peneliti dalam penyelesaian skripsi,
11. Sahabat terkasih Angela Rose dan Trisnawati Hawu yang bersama peneliti
menyelesaikan skripsi di perpustakaan,
12. Sahabat terkasih Echa Upa, Mariska Moy, Enya Novia, Inta Inviolata, Elsa
Anggelina, Gek Aik, Eci Djapa, Reni Patabang dan Indah Wangga yang
selalu memberikan semangat pada peneliti untuk menyelesaikan skripsi,
13. Teman β teman PFIS angkatan 2017 yang sudah sama β sama berjuang dan
selalu mendukung dan menyemangati peneliti,
14. Buku, laptop, handphone, segala jenis aplikasi yang dimanfaatkan selama
penelitian dan teknologi internet.
Penulis,
Magdalena Ferlina Rere Djogo
Yogyakarta, 28 Juli 2021
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ........................................................... iii
........................................ iv
v
vi
ABSTRAK ......................................................................................................... vii
ABSTRACT ..................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 2
1.3 Batasan Masalah................................................................................. 3
1.4 Tujuan Penelitian ............................................................................... 3
1.5 Manfaat Penelitian ............................................................................. 3
1.6 Sistematika Penulisan ........................................................................ 4
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Model Pembelajaran Flipped Classroom ........................................... 5
2.2 Manfaat Model Pembelajaran Flipped Classroom ............................ 5
2.3 Tipe Model Pembelajaran Flipped Classroom .................................. 7
2.4 Penerapan Model Pembelajaran Flipped Classroom ......................... 7
2.5 Efektivitas ........................................................................................ 10
2.6 Pengertian Motivasi ......................................................................... 11
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ..................................................
HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN ............
HALAMAN PENYATAAN KEASLIAN KARYA ..........................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
2.7 Macam β Macam Motivasi .............................................................. 11
2.8 Motivasi Belajar ............................................................................... 12
2.9 Indikator Motivasi Belajar ............................................................... 13
2.10 Hasil Belajar ................................................................................... 14
2.11 Pemahaman Tentang Gelombang .................................................. 15
2.12 Karateristik Gelombang ................................................................. 21
2.13 Gelombang Berjalan dan Gelombang Stasioner ............................ 31
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ................................................................................. 42
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian .......................................................... 43
3.3 Sampel Penelitian ............................................................................. 43
3.4 Treatmen .......................................................................................... 43
3.5 Instrumen ......................................................................................... 46
3.5.1 Pretest dan Posttest ................................................................ 46
3.5.2 Angket .................................................................................... 47
3.5.3 Wawancara ............................................................................. 48
3.6 Analisis Data .................................................................................... 48
3.6.1 Analisis Data Motivasi Belajar Siswa .................................... 48
3.6.2 Analisis Data Hasil Belajar Siswa ......................................... 49
3.7 Validitas .......................................................................................... 55
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ................................................................................ 57
4.1.1 Pelaksanaan Penelitian ............................................................ 57
4.1.2 Analisis Data Kuantitatif ......................................................... 77
4.1.3 Analisis Data Kualitatif ........................................................... 94
4.2 Pembahasan ...................................................................................... 99
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan .................................................................................... 103
5.2 Saran ............................................................................................... 103
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 105
LAMPIRAN .................................................................................................... 107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR TABEL
3.1 Penerapan Model Pembelajaran Flipped Classroom .............................. 43
3.2 Kisi β Kisi Soal Pretest .......................................................................... 46
3.3 Kisi β Kisi Soal Posttest ......................................................................... 47
3.4 Indikator Motivasi Belajar Siswa ........................................................... 47
3.5 Skor Angket Motivasi Belajar Siswa ..................................................... 48
3.6 Kategori Motivasi Belajar Siswa ........................................................... 49
3.7 Rubrik Penilaian Soal Pretest ................................................................ 49
3.8 Rubrik Penilaian Soal Posttest ................................................................ 51
3.9 Kualitas Hasil Belajar Siswa .................................................................. 55
4.1 Skor Angket Motivasi Belajar Awal dan Motivasi Belajar Akhir pada
Pertemuan Pertama ................................................................................. 77
4.2 Hasil Analisis Motivasi Belajar Siswa pada Pertemuan Pertama dengan
Uji Wilcoxon ........................................................................................... 78
4.3 Skor Angket Motivasi Belajar Awal dan Motivasi Belajar Akhir pada
Pertemuan Kedua .................................................................................... 79
4.4 Hasil Analisis Motivasi Belajar Siswa pada Pertemuan Kedua dengan
Uji Wilcoxon .......................................................................................... 80
4.5 Skor Angket Motivasi Belajar Awal dan Motivasi Belajar Akhir pada
Pertemuan Ketiga .................................................................................... 81
4.6 Hasil Analisis Motivasi Belajar Siswa pada Pertemuan Ketiga dengan
Uji Wilcoxon ........................................................................................... 82
4.7 Skor Angket Motivasi Belajar Awal dan Motivasi Belajar Akhir pada
Pertemuan Keempat ............................................................................... 83
4.8 Hasil Analisis Motivasi Belajar Siswa pada Pertemuan Keempat dengan
Uji Wilcoxon ........................................................................................... 85
4.9 Nilai Pretest dan Posttest Pertemuan Pertama ....................................... 86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
4.10 Hasil Analisis Pretest dan Posttest untuk Pertemuan Pertama dengan Uji
Wilcoxon .................................................................................................. 87
4.11 Nilai Pretest dan Posttest Pertemuan Kedua .......................................... 88
4.12 Hasil Analisis Pretest dan Posttest untuk Pertemuan Kedua dengan Uji
Wilcoxon .................................................................................................. 89
4.13 Nilai Pretest dan Posttest Pertemuan Ketiga .......................................... 90
4.14 Hasil Analisis Pretest dan Posttest untuk Pertemuan Ketiga dengan Uji
Wilcoxon .................................................................................................. 91
4.15 Nilai Pretest dan Posttest Pertemuan Keempat ..................................... 92
4.16 Hasil Analisis Pretest dan Posttest untuk Pertemuan Keempat dengan
Uji Wilcoxon ........................................................................................... 93
4.17 Rubrik Pengamatan Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Flipped
Classroom ............................................................................................... 99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GAMBAR
2.1 Contoh gelombang transversal pada tali ..................................................... 16
2.2 Contoh gelombang longitudinal pada pegas .............................................. 16
2.3 Grafik hubungan simpangan gelombang terhadap posisi ........................... 18
2.4 Grafik hubungan simpangan gelombang terhadap waktu ......................... 18
2.5 Dorongan dan tarikan pada slinki .............................................................. 20
2.6 Grafik hubungan simpangan terhadap waktu untuk mempelajari fase
gelombang ................................................................................................. 21
2.7 Tangki Riak ............................................................................................... 22
2.8 Gelombang β gelombang lurus dan lingkaran yang terbentuk pada
permukaan air ............................................................................................. 22
2.9 Muka gelombang dan sinar gelombang pada gelombang lurus dan
gelombang lingkaran .................................................................................. 23
2.10 Pemantulan gelombang pada permukaan air dengan penghalang diletakan
sejajar ......................................................................................................... 23
2.11 Pemantulan gelombang pada permukaan air dengan penghalang diletakan
miring ........................................................................................................ 24
2.12 Rancangan percobaan pembiasan gelombang air ...................................... 25
2.13 Pembiasan gelombang air .......................................................................... 26
2.14 Sudut datang dan sudut bias pada pembiasan gelombang air .................... 27
2.15 Peristiwa difraksi pada celah sempit dan celah lebar ................................ 28
2.16 Dua gelombang yang mengalami interferensi ........................................... 29
2.17 Grafik hubungan simpangan terhadap posisi pada dua gelombang yang
mengalami interferensi .............................................................................. 29
2.18 Grafik hubungan simpangan terhadap posisi untuk beberapa interferensi
gelombang ................................................................................................. 30
2.19 Interferensi gelombang air yang diamati menggunakan tangki riak .......... 31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
2.20 Grafik hubungan simpangan terhadap waktu untuk mempelajari gelombang
berjalan ...................................................................................................... 31
2.21
2.22
Pemantulan gelombang tali pada ujung bebas dan ujung tetap .................. 36
Pemantulan gelombang stasioner pada ujung tetap ................................... 37
2.23 Letak simpul dan perut pada ujung tetap gelombang stasioner ................. 38
2.24
2.25
4.1
4.2
4.3
4.4
4.5
4.6
4.7
4.8
Pemantulan gelombang stasioner pada ujung bebas ................................. 39
Letak simpul dan perut pada ujung bebas gelombang stasioner ............... 40
Diagram Pelaksanaan Penelitian ............................................................... 58
Cuplikan layar video pembelajaran pertemuan pertama ........................... 62
Cuplikan layar video pembelajaran pertemuan kedua ................................ 63
Cuplikan layar PPT untuk pertemuan pertama ........................................... 64
Cuplikan layar PPT untuk pertemuan kedua ............................................. 64
Cuplikan layar percakapan bersama siswa melalui whatssapp
group ........................................................................................................... 65
Cuplikan layar percakapan pribadi bersama siswa melalui
whatsapp ..................................................................................................... 65
Cuplikan layar ruang kelas virtual dalam microsoft teams ....................... 66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Ijin Pelaksanaan Penelitian ......................................... 108
Lampiran 2. Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian ............................. 109
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ..................................... 110
Lampiran 4. Daftar Rekapan Catatan Pra Pembelajaran Siswa ................ 116
Lampiran 5. Catatan Siswa pada Aktivitas Pra Pembelajaran ................... 117
Lampiran 6. Daftar Hadir Siswa ............................................................... 121
Lampiran 7. Daftar Hadir Pertemuan Online Melalui Microsoft Teams .. 122
Lampiran 8. Jawaban Angket Motivasi Belajar Siswa ............................. 124
Lampiran 9. Pengisian Kuesioner Pembelajaran Fisika (Survey Awal)
melalui Google Formulir ...................................................... 126
Lampiran 10. Pengisisan Angket Motivasi Belajar Siswa Melalui Google
Formulir ................................................................................ 127
Lampiran 11. Angket Motivasi Belajar Siswa ............................................ 129
Lampiran 12. Lembaran Pretest Siswa ...................................................... 131
Lampiran 13. Lembaran Posttest Siswa ..................................................... 132
Lampiran 14. Hasil Wawancara Pertemuan Pertama dan Kedua ............... 134
Lampiran 15. Dokumentasi Pembelajaran Tatap Muka ............................. 136
Lampiran 16. Dokumentasi Pembelajaran Melalui Video Conference
Microsoft Teams .................................................................... 137
Lampiran 17. Validasi Angket Menggunakan Uji Korelasi ........................ 138
Lampiran 18. Soal β Soal Pretest I, Pretest II, Pretest III dan Pretest IV ... 140
Lampiran 19. Soal β Soal Posttest I, Posttest II, Posttest III dan
Posttest IV ............................................................................. 143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembelajaran yang efektif dapat terjadi apabila siswa dapat belajar dengan
mudah, menyenangkan dan dapat mencapai tujuan dari pembelajaran.
Pembelajaran yang efektif terjadi ketika diterapkan model pembelajaran yang
sesuai. Penerapan model pembelajaran yang merupakan suatu kerangka
konseptual dalam pembelajaran pada kondisi yang sesuai, dapat menciptakan
pengalaman belajar yang baik bagi siswa sehingga siswa memperoleh manfaat
dari aktivitas belajar.
Siswa dapat belajar dengan menyenangkan apabila siswa memiliki motivasi
belajar yang baik. Menurut Aunurrahman (2016), melalui penggunaan model
pembelajaran yang tepat, motivasi belajar siswa dapat ditumbuhkan. Motivasi
belajar yang baik dapat menumbuhkan rasa senang siswa terhadap
pembelajaran, rasa senang siswa dalam mengerjakan tugas dan memudahkan
siswa untuk memahami pelajaran sehingga memungkinkan siswa untuk
mencapai hasil belajar yang lebih baik.
Model pembelajaran yang menjadi suatu kerangka konseptual dalam
pembelajaran tentu menjadi hal yang penting bagi hasil belajar siswa yang
merupakan suatu hasil yang diperoleh siswa dari proses belajar. Dengan
berpedoman pada model pembelajaran yang diterapkan pada keadaan yang
sesuai, dapat direncanakan proses pembelajaran yang tepat. Dari proses
pembelajaran yang tepat, akan diukur melalui hasil belajar yang diperoleh.
Hasil belajar yang diperoleh akan menunjukan kefektifan penerapan suatu
model pembelajaran.
Saat ini banyak model pembelajaran yang tersedia yang dapat digunakan
oleh guru untuk menciptakan proses belajar sehingga siswa mampu mencapai
tujuan belajar, salah satunya adalah model pembelajaran flipped classroom.
Prinsip dari penerapan model pembelajaran ini adalah siswa sudah mempelajari
materi terlebih dahulu sebelum kegiatan pembelajaran dilakukan di kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Melalui aktivitas ini, proses belajar siswa di kelas lebih menghemat waktu dan
dapat diisi dengan kegiatan seperti penekanan materi pembelajaran. Siswa
menjadi lebih mandiri dalam aktivitas belajar dengan kegiatan β kegiatan yang
dilakukan sebelum pembelajaran di kelas.
Dalam penerapannya, model pembelajaran flipped classroom memerlukan
teknologi internet. Berdasarkan data survey awal pembelajaran fisika yang
dilakukan pada siswa kelas XI IPA 1 SMAS Katolik St. John Paul II Maumere,
perangkat yang biasa digunakan oleh siswa dalam pembelajaran adalah
smartphone. Smartphone dimiliki oleh 32 siswa secara pribadi dan 2 siswa
milik keluarga atau kenalan. Sehingga menurut peneliti model pembelajaran
flipped classroom dapat diterapkan pada siswa kelas XI IPA 1 SMAS Katolik
St. John Paul II Maumere.
Berangkat dari hal ini, peneliti tertarik untuk melakukan penelitan dengan
menerapkan model pembelajaran flipped classroom dan ingin melihat
efektivitas penerapan model pembelajaran flipped classroom pada siswa SMAS
Katolik St. John Paul II Maumere kelas XI IPA. Oleh karena itu, peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul βEfektivitas Penerapan Model
Pembelajaran Flipped Classroom Pada Gelombang Mekanik Siswa Kelas XI
IPA SMAS Katolik St. John Paul II Maumere.β
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini yaitu:
1. Bagaimana penerapan model pembelajaran flipped classroom yang efektif
pada siswa kelas XI IPA 1 SMAS Katolik St. John Paul II Maumere?
2. Bagaimana efektivitas penerapan model pembelajaran flipped classroom
dilihat dari motivasi belajar pada siswa kelas XI IPA 1 SMAS Katolik St.
John Paul II Maumere?
3. Bagaimana efektivitas penerapan model pembelajaran flipped classroom
dilihat dari hasil belajar pada siswa kelas XI IPA 1 SMAS Katolik St. John
Paul II Maumere?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini, yaitu:
1. Subyek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas
XI IPA 1 SMAS Katolik St. John Paul II Maumere tahun ajaran 2020/2021.
2. Kompetensi dasar yang digunakan pada penelitian ini adalah KD 3.8:
menganalisis karateristik gelombang mekanik.
3. Penelitian dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran flipped
classroom.
4. Penelitian dilakukan untuk melihat efektivitas penerapan model
pembelajaran flipped classroom.
5. Penelitian dilakukan untuk melihat efektivitas penerapan model
pembelajaran flipped classroom dilihat dari motivasi belajar dan hasil
belajar siswa.
6. Hasil belajar siswa dilihat dari aspek kognitif.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Menerapkan model pembelajaran flipped classroom yang efektif pada siswa
kelas XI IPA 1 SMAS Katolik St. John Paul II Maumere.
2. Efektivitas penerapan model pembelajaran flipped classroom dilihat dari
motivasi belajar pada siswa kelas XI IPA 1 SMAS Katolik St. John Paul II
Maumere.
3. Efektivitas penerapan model pembelajaran flipped classroom dilihat dari
hasil belajar pada siswa kelas XI IPA 1 SMAS Katolik St. John Paul II
Maumere.
1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut.
1. Bagi siswa
Penelitian ini membantu siswa mempelajari karaktersitik gelombang
mekanik dengan pengalaman penerapan model pembelajaran flipped
classroom.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
2. Bagi guru
Penelitian ini diharapkan menjadi referensi bagi guru dalam penerapan
model pembelajaran flipped classroom.
3. Bagi peneliti
Penelitian ini memberikan bekal pengalaman bagi peneliti dalam
menerapkan model pembelajaran flipped classroom.
1.6 Sistematika Penulisan
Penyusunan skripsi ini dilakukan dengan sistematika penulisan sebagai
berikut,
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
BAB 2 LANDASAN TEORI
Bab ini terdiri dari model pembelajaran flipped classroom, manfaat model
pembelajaran flipped classroom, tipe model pembelajaran flipped classroom,
penerapan model pembelajaran flipped classroom, efektivitas, pengertian
motivasi, macam β macam motivasi, motivasi belajar, indikator motivasi
belajar, hasil belajar, pemahaman tentang gelombang, karateristik gelombang,
gelombang berjalan dan gelombang stasioner.
BAB 3 METODE PENELITIAN
Bab ini terdiri dari jenis penelitian, waktu dan tempat penelitian, sampel
penelitian, treatment yang digunakan, instrumen berupa angket, pretest β
posttest dan wawancara, analisis data pada angket dan pretest β posttest dan
validitas.
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini terdiri dari hasil penelitian dan pembahasan. Hasil penelitian berisi
pelaksanaan penelitian, analisis data kuantitatif dan analisis data kualitatif.
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Model Pembelajaran Flipped Classroom
Model pembelajaran flipped classroom diperkenalkan pada tahun 2000 oleh
Wesley Baker dalam bukunya yang berjudul βthe classroom flip: using web
course management tools to become the guide by the sideβ. Kemudian, model
pembelajaran flipped classroom diterapkan pada tahun 2006-2007 oleh guru
Kimia di Wooland Park High School di Wooland Park, Colorado, Amerika
Serikat yakni Jonathan Bergmann dan Aaron Sams.
Menurut Bergmann dan Sams (2012) konsep dasar model pembelajaran
flipped classroom adalah pembelajaran yang biasanya dilakukan di kelas akan
dilakukan di rumah dan pembelajaran yang dilakukan di rumah akan dilakukan
di kelas. Model pembelajaran ini diawali dengan pemberian materi belajar
kepada siswa dan siswa diberikan waktu untuk mempelajari materi belajar
tersebut di rumah, kemudian ketika di sekolah siswa dan guru akan membahas
dan melakukan penekanan kembali materi yang dipelajari. Pembelajaran yang
dilakukan di kelas diawali dengan diskusi tentang materi/video yang sudah
dipelajari sebelumnya. Di rumah, siswa dapat mencatat poin β poin penting dari
materi yang dipelajari, mencatat setiap pertanyaan yang mereka pikirkan ketika
mempelajari materi dan meringkas pembelajarannya. Setelah pertanyaan β
pertanyaan yang siswa ajukan terjawab di kelas, selanjutnya siswa akan
diarahkan untuk beberapa kegiatan misalnya, pemberian tugas, eksperimen di
laboratorium, aktivitas pemecahan masalah atau dilakukan tes.
2.2 Manfaat Model Pembelajaran Flipped Classroom
Model pembelajaran flipped classroom menjadikan pembelajaran berpusat
pada siswa (student centered learning). Siswa dapat mempelajari materi sendiri
dengan menonton video pembelajaran kemudian mengajukan pertanyaan yang
sesuai dan guru memiliki peranan untuk memberi jawaban dan pemahaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
pada siswa. Selain itu, siswa dapat belajar bertanggung jawab untuk
menyelesaikan pekerjaan. Dari berbagai aktivitas dalam pembelajaran, siswa
dapat termotivasi untuk belajar sehingga menjadikan belajar bukan hanya
sebagai proses untuk menyelesaikan tugas dan menghafal tetapi juga proses
untuk memahami konsep, menumbuhkan kemandirian di dalam diri siswa,
kemampuan mengatur diri, berpikir kritis dan mencari lebih banyak
pengetahuan.
Dengan model pembelajaran flipped classroom guru mendedikasikan lebih
banyak waktu di kelas untuk kegiatan pembelajaran yang menarik dan interaktif
atau proyek yang lebih menekankan pada praktik. Peranan guru juga berubah
dari yang sebelumnya sebagai pemberi informasi menjadi tutor yang membantu
siswa dengan memberikan umpan balik yang membantu siswa memahami
konsep.
Model pembelajaran flipped classroom menjadikan kegiatan pembelajaran
dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing β masing siswa dan kecepatan
belajar masing β masing siswa. Menurut Bergmann dan Sams (2012), pada
model pembelajaran tradisional guru akan lebih banyak berinteraksi dengan
siswa yang pandai dan siswa yang lebih pasif hanya akan melihat dan
mendengarkan interaksi yang mereka lakukan. Tapi dengan menggunakan
model pembelajaran flipped classroom, peranan guru berubah. Guru akan lebih
fokus pada siswa yang mengalami kesulitan dan siswa yang dapat memahami
materi dengan baik diminta bekerja sama secara mandiri dan membantu siswa
lain yang mengalami kesulitan dalam memahami materi.
Model pembelajaran flipped classroom juga dapat meningkatkan hubungan
antara guru dengan siswa dan hubungan antara siswa dengan siswa. Dalam
proses pembelajaran, siswa memiliki banyak interaksi dengan guru sebagai
tutornya untuk mempelajari materi. Siswa juga mengalami banyak proses
bersama siswa lain karena tersedianya kelompok β kelompok kecil untuk
melaksanakan eksperimen lab atau kegiatan lainnya, yang menimbulkan
interaksi yang intens antar siswa contohnya siswa dapat saling membantu satu
sama lain dalam belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Model pembelajaran flipped classroom juga membantu siswa berkebutuhan
khusus. Mereka sangat terbantu karena dapat belajar secara mandiri dengan
menonton materi pembelajaran sebanyak yang mereka butuhkan, menjeda,
mengulang video dan memastikan bahwa mereka benar β benar mempelajari
materi pelajaran.
2.3 Tipe Model Pembelajaran Flipped Classroom
Menurut Steele (dalam Utami 2017) terdapat beberapa tipe model
pembelajaran flipped classroom:
1. Tipe traditional flipped
Tipe traditional flipped merupakan tipe yang paling sederhana dan biasanya
digunakan oleh guru pemula. Tipe ini memiliki langkah β langkah seperti, siswa
menonton video pembelajaran di rumah dan siswa melakukan kegiatan dan
mengerjakan tugas di kelas dan diakhir pembelajaran siswa menyelesaikan kuis.
2. Tipe mastery flipped
Tipe ini memiliki kesamaan dengan tipe traditional flipped namun yang
membedakannya yaitu pada awal pembelajaran diberikan pengulangan pada
pertemuan sebelumnya.
3. Tipe problem based learning flipped
Pada tipe ini, siswa diberikan video tontonan yang berisi petunjuk untuk
menyelesaikan masalah yang akan muncul ketika di kelas. Di kelas, siswa
melalukan eksperimen dan evaluasi.
2.4 Penerapan Model Membelajaran Flipped Classroom
Menurut Bergmann dan Sams (2012) penerapan flipped classroom dilakukan
sebagai berikut:
1. Homework: The Videos
Model pembelajaran flipped classroom memerlukan media pembelajaran
berupa video. Sebelum membuat video, guru perlu memiliki keyakinan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
video benar β benar dibutuhkan dalam pembelajaran. Setelah yakin
menggunakan video, guru perlu mempersiapkan pembuatan video dengan
kualitas yang baik. Selain memproduksi sendiri, guru dapat menggunakan video
berkualitas baik yang diproduksi oleh orang lain yang sesuai dengan materi
yang diajarkan.
Peralatan yang dibutuhkan dalam pembuatan video yakni screencasting
software, komputer, tablet pena, mikrofon dan webcam. Screencasting video
digunakan untuk merekam segala sesuatu yang nampak di layar komputer
maupun tablet. Tahap β tahap dalam pembuatan video, yakni:
β’ Merencanakan pembelajaran.
Awalanya, guru menentukan tujuan pembelajaran dam memutuskan apakah
video pembelajaran merupakan alat yang tepat untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Guru bisa menggunakan serangkaian file Power Point
Presentatation (PPT) kemudian merekam video dari slide yang ada dalam PPT.
β’ Merekam video
Merekam pelajaran dapat dilakukan di depan komputer dengan peralatan β
peralatan seperti screencasting software, komputer, tablet pena, mikrofon dan
webcam. Dalam proses perekaman, guru dapat berhenti dan mengulang kembali
perekaman. Dalam proses perekaman sebaiknya dituliskan saja poin β poin
pentingnya kemudian dikembangkan ketika rekaman berlangsung.
β’ Mengedit video
Proses pengeditan merupakan salah satu proses penting dalam
mempersiapkan video. Dalam proses ini guru dapat menghapus kesalahan,
menyoroti dan memperkuat apa yang dikatakan dalam rekaman dengan
memunculkan gambar yang dapat memperjelas materi. Selama proses
pengeditan, guru dapat memasukan video, mengubah dan menambahkan
gambar, menambahkan keterangan teks dan pengeditan lainnya.
β’ Mempublikasi video
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Proses terakhir yakni publikasi video untuk dilihat siswa. Ruang publikasi
video dapat berbeda β beda tergantung dari kebijakan sekolah atau guru yang
mempertimbangkan keadaan siswa. Publikasi video dapat dilakukan melalui
situs online (youtube). Semakin banyak ruang untuk mempublikasi video, maka
semakin bagus agar dapat diakses oleh semua siswa.
2. Class time
Class time adalah waktu siswa di dalam kelas. Di dalam kelas peranan guru
adalah memperjelas atau menekankan kembali materi yang telah dipelajari
siswa sebelumnya. Di dalam kelas, guru dapat menyusun berbagai aktivitas
dengan bebas.
Menurut Hamid dan Efendi (2019) tahap - tahap dalam melaksanakan
pembelajaran flipped classroom yaitu :
1. Tahap perencanaan
Tahap perencanaan meliputi penentuan materi, media pembelajaran
dengan melihat kemampuan siswa dan topik yang dipelajari, desain rencana
pembelajaran dan desain video dan audio pembelajaran serta pengecekan
teknologi penunjang pembelajaran.
2. Tahap produksi
Tahap produksi meliputi proses pembuatan video dan audio sebagai
media pembelajaran. Video dan audio yang dapat dibuat sendiri atau
diperoleh dari internet.
3. Tahap distribusi
Tahap distribusi merupakan tahap membagikan video dan audio
pembelajaran yang dibuat sebagai sumber belajar siswa di rumah. Proses
pendistribusian dapat dilakukan di kelas maupun di rumah.
Menurut Nurpianti, dkk (2018) pendekatan flipped classroom terdiri dari 3 fase
yakni:
1. Fase 1 (Preclass)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Pada fase ini, sebelum masuk kelas, siswa diharapkan menonton video
pembelajaran, atau membaca buku, dan beberapa hal yang guru berikan.
Kemudian, siswa mencatat hal β hal penting, kesulitan maupun pertanyaan
yang akan diajukan di dalam kelas.
2. Fase 2 (In class)
Pada fase ini, siswa berkolaborasi, diskusi, dan bertanya pada guru
mengenai hal yang sulit terkait materi. Siswa dibebaskan untuk melakukan
apapun sesuai dengan keinginannya. Namun pada tahap ini guru dapat
melakukan pendekatan agar seluruh siswa terlibat dalam kegiatan
pembelajaran.
3. Fase 3 (Outclass)
Pada fase ini, siswa diharapkan mampu menerapkan hasil belajar dalam
kehidupan sehari- hari.
Menurut Bergmann dan Sams (2012), dalam penerapan flipped classroom
di dalam kelas, pada awal pelajaran guru perlu untuk memeriksa catatan siswa
untuk memastikan bahwa mereka telah menonton video sebelumnya. Catatan
berisi rangkuman materi atau hal β hal yang ingin ditanyakan oleh siswa. Siswa
juga dapat mengirimkan pertanyaan β pertanyaan melalui email kepada guru
untuk hal β hal yang belum mereka pahami.
Pada aktivitas tanya jawab di kelas, siswa diwajibkan untuk memiliki
pertanyaan sehingga guru dapat berinteraksi dengan seluruh siswa. Jika dalam
penerapan pembelajaran flipped classroom siswa tidak menonton video maka
siswa diharuskan untuk menonton video di dalam kelas saat siswa lainnya
sedang berinteraksi bersama guru.
2.5 Efektivitas
Menurut Etzioni dalam Simamora (2008), efektivitas adalah tingkat
keberhasilan dalam mencapai tujuan atau sasaran. Menurut Afifatu Rohmawati
dalam (Kusumah: 2020,11) efektivitas pembelajaran adalah ukuran
keberhasilan yang dilihat dari proses interaksi antar siswa dengan siswa atau
siswa dengan guru untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam Sumarsono,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
dkk (2020), Saparudin menyatakan bahwa efektivitas pembelajaran merupakan
suatu ukuran yang berhubungan dengan tingkat keberhasilan dari suatu
pembelajaran. Menurut Sembiring (2008), efektivitas pembelajaran dapat
tercapai apabila guru memiliki peranan untuk menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan, memotivasi dan menginspirasi siswa untuk
mengkontestualisasikan pelajaran yang diperoleh dengan kehidupan nyata.
Efektivitas pembelajaran dapat tercapai apabila diberikan model pembelajaran
yang sesuai dengan aktivitas belajar.
Berdasarkan uraian diatas efektivitas pembelajaran ialah suatu ukuran
tingkat keberhasilan dari proses pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Efektivitas penerapan pembelajaran dari penelitian ini dilihat
dari motivasi belajar dan hasil belajar siswa.
2.6 Pengertian Motivasi
Dalam Lestari (2020) Purwanto menyatakan bahwa motivasi adalah segala
sesuatu yang mendorong seseorang untuk bertindak. Menurut Susanti (2019)
motivasi adalah sesuatu yang tidak nampak berupa dorongan dasar atau
kekuatan atau daya penggerak yang menggerakkan seseorang untuk berproses
dan mampu mempertahankan tingkah lakunya hingga tercapai tujuannya.
Menurut Mc. Donald dalam Sadirman (2014), motivasi adalah tanggapan
terhadap adanya tujuan, kebutuhan dan keinginan berupa perubahan energi
dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling. Berdasarkan
beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan
segala sesuatu yang merupakan daya penggerak yang mendorong atau
mengarahkan tingkah laku manusia untuk mencapai tujuan, kebutuhan dan
keinginannya.
2.7 Macam β Macam Motivasi
Menurut Djamarah dalam Lestari (2020) dikenal dua macam motivasi yakni
motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.
1. Motivasi intrinsik
Motivasi intrinsik menurut Sadirman (2011) ialah motivasi yang tidak
memerlukankan rangsangan dari luar karena dorongan untuk melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
sesuatu sudah ada dalam diri tiap individu. Jika dikaitkan dengan kegiatan
belajar, motivasi intrinsik memiliki peran saat seseorang melakukan aktivitas
belajar atas kesadaran pribadi karena minat belajar dan keinginan untuk
berprestasi atau mencapai tujuan belajar.
2. Motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik menurut Sadirman (2011), adalah motif β motif yang
aktif dan berfungsi apabila ada perangsang dari luar. Motivasi ini tidak datang
dari dalam diri pribadi seseorang tetapi datang dari luar diri. Motivasi ini dapat
timbul jika terdapat dorongan, rangsangan atau stimulus dari luar. Jika dikaitkan
dengan kegiatan belajar, menurut Susanti (2019), motivasi ini timbul dan
diteruskan apabila terdapat stimulus seperti reward yang diberikan, lingkungan
pembelajaran yang menyenangkan, guru yang menginspirasi, tantangan yang
berhubungan dengan harga diri, topik yang menarik, adanya pujian dan yang
lainnya.
2.8 Motivasi Belajar
Menurut Susanti (2019) motivasi belajar adalah suatu dorongan untuk
menggerakan, mengarahkan dan menjaga tingkah laku seseorang untuk
bertindak melakukan sesuatu ketika belajar sampai mencapai tujuan belajar.
Menurut Lestari (2020) motivasi belajar ialah dorongan yang timbul dari dalam
maupun luar diri siswa yang akan memengaruhi keinginan belajarnya dan suatu
usaha yang disadari untuk menggerakan, mengarahkan dan menjaga tingkah
laku siswa agar ia terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu kegiatan
belajar sehingga mencapai hasil belajar dan tujuan pembelajaran. Menurut
Sadirman (2011), motivasi belajar ialah keseluruhan daya penggerak dalam diri
siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan dari
kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan
yang diinginkan oleh subyek dapat tercapai. Berdasarkan beberapa pengertian
tersebut, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah suatu dorongan dari
dalam dan luar diri siswa yang menjadi daya penggerak dalam diri siswa untuk
menggerakan, mengarahkan, menimbulkan kegiatan belajar dan menjamin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
kelangsungan kegiatan belajar sehingga hasil belajar dan tujuan belajar dapat
tercapai.
Menurut Hakim (2005) manfaat motivasi di dalam belajar di antaranya
sebagai berikut.
1. Memberikan dorongan berupa semangat kepada siswa atau mahasiswa
untuk mengatasi kesulitan belajar dan rajin belajar
2. Mengarahkan kegiatan belajar siswa atau mahasiswa untuk tujuan yang
berkaitan dan cita β cita dan masa depannya.
3. Membantu siswa dan mahasiswa untuk mencari dan menemukan suatu
metode belajar yang tepat untuk mencapai tujuan belajar yang diinginkan.
2.9 Indikator Motivasi Belajar
Pada penelitian Hsiao-Lin Tuan (2005) dalam (Susanti, 2019:94) enam
indikator yang digunakan untuk mengukur motivasi belajar siswa dalam
pelajaran sains adalah sebagai berikut:
1. Kepercayaan diri (Self efficacy)
Siswa percaya pada kemampuan diri untuk belajar dengan baik.
2. Strategi pembelajaran aktif (Actice learning strategies).
Siswa aktif menggunakan strategi untuk membangun pengetahuan baru
berdasarkan pemahaman sebelumnya.
3. Nilai pembelajaran (Learning value).
Siswa memperoleh kompetensi penyelesaian masalah, mengalami aktivitas
penyelidikan, merangsang pemikiran sendiri dan menemukan relevansi
dengan kehidupan sehari β hari.
4. Tujuan kinerja (Performance goal).
Tujuan siswa dalam belajar adalah bersaing dengan siswa lain dan
mendapatkan perhatian guru.
5. Tujuan pencapaian (Achievement goal).
Siswa merasa puas akan peningkatan kompetensi dan prestasi.
6. Stimulus Lingkungan Belajar (Learning environment stimulation)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Lingkungan belajar siswa seperti kurikulum, pengajaran guru dan interaksi
siswa.
Menurut Worrel dan Stilwell (1981), dikutip oleh Soekamto dan Winata
Putra (1998) dalam Efendi (2008) ciri β ciri manifestasi mahasiswa yang
mempunyai motivasi positif yakni:
1. Memperlihatkan minat, mempunyai perhatian dan ingin ikut serta
dalam belajar dan pembelajaran.
2. Bekerja keras dan meluangkan waktu untuk usaha tersebut.
3. Terus bekerja dengan total hingga tugas terselesaikan memberikan
waktu kepada usaha tersebut.
Menurut Aunurrahman (2016) siswa yang memiliki motivasi belajar akan
terlihat dalam kesungguhan untuk terlibat dalam proses belajar seperti, terlihat
aktif bertanya, mengemukakan pendapat, menyimpulkan pelajaran, mencatat,
membuat resume, mempraktekan sesuatu, mengerjakan latihan β latihan dan
evaluasi sesuai dengan tuntutan pelajaran. Motivasi individu dapat dilihat dalam
bentuk ketahanan atau ketekunan dalam belajar, kesungguhan dalam menyimak
isi pelajaran dan kesungguhan dan ketelatenan dalam mengerjakan tugas.
2.10 Hasil Belajar
Menurut Nana Sudjana (dalam Sutrisno 2020) hasil belajar merupakan
akibat dari proses belajar yang diukur dengan alat ukurnya berupa tes yang
disusun terencana seperti tes tertulis, tes lisan maupun tes perbuatan. Menurut
Sutrisno (2020) hasil belajar adalah data kuantitatif ataupun kualitatif yang
merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah mengikuti materi dari suatu mata
pelajaran. Menurut Wahyuningsih (2020:65), hasil belajar adalah hasil yang
telah dicapai oleh seseorang yang telah menjalani aktivitas belajar yang terdiri
dari aspek kognitif, afektif dan psikomotorik yang dinyatakan dengan simbol,
angka, huruf ataupun kalimat yang mencerimnkan kualitas kegiatan individu
dalam proses tertentu.Dari beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan
bahwa hasil belajar merupakan hasil yang dicapai siswa dari proses belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
(meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik) pada materi tertentu yang
diukur menggunakan tes, seperti tes tertulis, tes lisan maupun tes perbuatan
yang dinyatakan dalam simbol, angka, huruf maupun kalimat. Hasil belajar
siswa dapat dilihat dari hasil nilai ulangan harian (formatif), nilai ulangan
tengah semester (subsumatif), dan nilai ulangan semester (sumatif). Dalam
penelitian ini, hasil belajar akan diukur untuk materi pada KD 3.8 menganalisis
karateristik gelombang mekanik. Hasil belajar diukur melalui alat ukur test yang
terdiri dari pretest dan posttest yang mengukur aspek kognitif siswa.
2.11 Pemahaman Tentang Gelombang
A. Pengertian gelombang
Menurut Surya (2009), gelombang didefenisikan sebagai peristiwa
perambatan energi dari satu tempat ke tempat lain. Menurut Young dan
Freedman (2003), gelombang bisa terjadi ketika suatu sistem diganggu dari
posisi kesetimbangannya dan bila gangguan itu dapat berjalan atau merambat
(propagate) dari satu daerah pada sistem itu ke daerah lainnya
Berdasarkan dua pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa gelombang
adalah perambatan atau pemindahan energi dari suatu tempat ke tempat yang
lain yang terjadi apabila suatu sistem pada tempat awal diganggu dari posisi
kesetimbangannya. Contoh β contoh dari fenomena adanya gelombang yakni,
cahaya, bunyi, gelombang laut, transmisi radio dan televisi serta gempa bumi.
B. Jenis β jenis gelombang
Berdasarkan arah getarannya, gelombang dikelompokkan menjadi:
1. Gelombang transversal
Gelombang transversal adalah gelombang yang arah getarnya tegak
lurus terhadap arah perambatannya. Contoh pada gelombang transversal
seperti gelombang pada tali, gelombang pada permukaan air dan gelombang
cahaya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Gambar 2.1 Contoh gelombang transversal pada tali.
2. Gelombang longitudinal
Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarnya sejajar
dengan arah perambatannya. Contoh dari gelombang longitudinal adalah
gelombang bunyi dan getaran pada pegas.
Gambar 2.2 Contoh gelombang longitudinal pada pegas.
Berdasarkan amplitudo dan fasenya, gelombang dikelompokkan menjadi:
1. Gelombang berjalan
Gelombang berjalan adalah gelombang yang mempunyai amplitudo
yang sama di setiap titik. Misalnya gelombang yang merambat pada tali
yang sangat panjang dan gelombang pada pegas
2. Gelombang stasioner atau gelombang diam
Gelombang stasioner adalah gelombang yang amplitudonya tidak sama
pada setiap titik. Misalnya gelombang pada senar gitar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Berdasarkan medium perambatan, gelombang dikelompokan menjadi:
1. Gelombang mekanik
Gelombang mekanik adalah gelombang yang memerlukan medium
dalam perambatannya. Contohnya seperti gelombang bunyi, gelombang tali
atau dawai dan gelombang pada pegas
2. Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang tidak memerlukan
medium perambatan. Contohnya seperti sinar gamma, sinar X, cahaya,
gelombang radio, TV, dan radar.
Berdasarkan dimensi perambatan, gelombang dikelompokan menjadi :
1. Gelombang satu dimensi
Gelombang satu dimensi adalah gelombang yang merambat dalam 1
arah, contohnya gelombang tali.
2. Gelombang dua dimensi
Gelombang dua dimensi adalah gelombang yang merambat dalam
bidang, contohnya gelombang air.
3. Gelombang tiga dimensi
Gelombang tiga dimensi adalah gelombang yang merambat dalam
ruang, misalnya gelombang bunyi.
C. Besaran pada gelombang
Besaran pada gelombang transversal dapat dipelajari melalui grafik
simpangan gelombang sebagai fungsi posisi gelombang dan grafik
simpangan gelombang sebagai fungsi waktu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Gambar 2.3 Grafik hubungan simpangan gelombang terhadap posisi.
Gambar 2.4 Grafik hubungan simpangan gelombang terhadap waktu.
Istilah β istilah berdasarkan kedua grafik yakni :
β’ Puncak gelombang adalah titik tertinggi gelombang (titik A dan titik C).
β’ Dasar gelombang adalah titik terendah gelombang (titik B dan titik D).
β’ Bukit gelombang merupakan lengkungan EAF dan GCH.
β’ Lembah gelombang merupakan lengkungan FBG dan HDI.
β’ Amplitudo gelombang π΄ adalah tinggi puncak gelombang atau
simpangan terjauh gelombang.
β’ Panjang gelombang π adalah jarak terdekat antara dua puncak
gelombang (AC) atau jarak antara dua dasar gelombang (BD). Panjang
gelombang merupakan panjang satu gelombang penuh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
β’ Periode gelombang T adalah selang waktu yang diperlukan untuk
menempuh dua puncak yang berurutan atau dua dasar yang berurutan
atau selang waktu yang diperlukan untuk menempuh satu gelombang
penuh.
β’ Frekuensi gelombang π adalah banyaknya gelombang yang ditempuh
dalam 1 detik. Satuan dari frekuensi adalah hertz (Hz). Rumus dari
frekuensi gelombang yakni,
π =1
π. (2.1)
β’ Kecepatan gelombang atau cepat rambat gelombang π£ , merupakan
kecepatan lewatnya dua puncak gelombang berturut β turut pada suatu
titik tertentu. Karena jarak dua puncak gelombang didefinisikan sebagai
π dan waktu munculnya dua puncak gelombang berturut β turut adalah
π maka menurut rumus gerak, π£ =π
π‘=
π
π‘. Karena π =
1
π maka rumus
kecepatan gelombang dapat juga ditulis sebagai
π£ = ππ. (2.2)
Pada gelombang longitudinal, satu gelombang terdiri dari satu regangan
dan satu rapatan. Sebagai contoh, apabila sebuah slinki (pegas panjang)
diberi gangguan searah panjang pegas dengan mendorong lalu menarik
pegas itu kembali, maka gangguan ini akan merambat dengan satu
gelombang terdiri dari satu rapatan dan satu renggangan. Rapatan adalah
daerah di mana gulungan pegas pada daerah itu lebih lebih rapat
dibandingkan jarak antara gulungan pada keadaan normal, sedangkan
renggangan adalah daerah yang jarak antar gulungan pegasnya lebih
renggang. Jika dorongan dan tarikan ini terjadi berulang β ulang secara
periodik maka pada slinki akan terjadi gelombang longitudinal yang terdiri
atas rapatan dan regangan, seperti terlihat pada gambar berikut ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Gambar 2.5 Dorongan dan tarikan pada slinki.
Rapatan terjadi ketika partikel yang terletak di sebelah kanan dan di
sebelah kiri pusat rapatan bergerak saling mendekati, sedangkan
renggangan terjadi ketika partikel β partikel saling menjauhi. Pada
gelombang longitudinal, panjang gelombang π adalah jarak terdekat antara
dua pusat rapatan atau jarak terdekat antara dua pusat renggangan.
Frekuensi gelombang, π adalah banyaknya gelombang yang melewati suatu
titik tiap detik. Rumus cepat rambat gelombang longitudinal π£, sama dengan
rumus kecepatan gelombang transversal yaitu π£ = ππ.
D. Fase gelombang
Fase gelombang adalah keadaan getaran suatu gelombang yang
berkaitan dengan simpangan dan arah geraknya atau arah kecepatannya.
Suatu gelombang dikatakan sefase apabila simpangan dan arah geraknya
sama. Sebaliknya suatu gelombang berlawanan fase apabila simpangan dan
arah geraknya tidak sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Gambar 2.6 Grafik hubungan simpangan terhadap waktu untuk
mempelajari fase gelombang
Pada gambar 2.6, titik A dan titik B berjarak satu panjang gelombang
(π), kedua titik memiliki simpangan yang sama dan bergerak pada arah
yang sama. Sehingga, A dan B memiliki fase yang sama. Begitu juga dengan
titik C yang berjarak (2π) dari titik A juga memiliki fase yang sama dengan
titik A dan B. Jadi, titik β titik yang berjarak (1π, 2π, 3π, 4π, β¦ . , ππ)
memiliki fase yang sama. Titik A dan D memiliki simpangan yang sama
tetapi bergerak berlawanan arah serta tidak memiliki panjang gelombang
sebesar ππ, maka A dan D tidak sefase. Titik A dan G berjarak 1
2π, dengan
nilai mutlak simpangan A sama dengan nilai mutlak simpangan G, dan
keduanya bergerak berlawanan arah. Oleh karena itu, A dan G memiliki fase
yang berbeda atau berlawanan fase. Jadi, titik β titik yang berjarak
3
2π,
5
2π,
7
2π, β¦ (2π β 1)
1
2π memiliki fase yang berlawanan.
2.12 Karateristik Gelombang
Berikut merupakan beberapa karateristik dari gelombang mekanik;
A. Pemantulan gelombang
β’ Pengertian muka gelombang dan sinar gelombang
Menurut Surya (2009), muka gelombang merupakan suatu garis khayal
yang menghubungkan sekelompok partikel yang bersebelahan dan
mempuyai fase sama (arah kecepatan dan simpangannya sama) yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
terdapat pada gelombang permukaan air. Untuk mengamati gelombang
pada permukaan air, digunakan tangki riak atau tangki gelombang. Pola β
pola yang dihasilkan dan terlihat pada tangki riak dapat diamati melalui
hasil proyeksi pada layar putih di bawah tangki. Getaran pembangkit pada
tangki riak akan menghasilkan sekumpulan garis terang dan gelap.
Sekumpulan garis β garis ini merupakan muka gelombang.
Gambar 2.7 Tangki riak.
Pusat garis terang melukiskan semua titik yang terletak pada puncak
gelombang (fasenya semua sama) sedangkan pusat garis gelap melukiskan
semua titik yang terletak pada dasar gelombang. Muka gelombang
menunjukan posisi gangguan pada waktu tertentu dan arah gerak maju muka
gelombang menunjukan arah perambatan gelombang yang disebut sebagai
sinar gelombang.
Gambar 2.8 Gelombang β gelombang lurus dan lingkaran yang terbentuk pada
permukaan air.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Muka gelombang dan sinar gelombang saling tegak lurus. Sinar
gelombang pada muka gelombang lurus berbentuk garis lurus yang tegak
lurus muka gelombangnya sedangkan pada muka gelombang lingkaran
garis lurus yang berarah radial keluar dari sumber gelombang
Gambar 2.9 Muka gelombang dan sinar gelombang pada gelombang
lurus dan gelombang lingkaran.
β’ Pemantulan gelombang permukaan air
Pemantulan gelombang pada permukaan air akan terjadi jika terdapat
suatu penghalang. Jika suatu penghalang diletakan sejajar seperti pada
gambar di bawah ini, maka gelombang datang akan memantul kembali.
Gambar 2.10 Pemantulan gelombang pada permukaan air dengan
penghalang diletakan sejajar.
Jika dinding penghalang dimiringkan maka muka gelombang yang
datang tiba di A akan dipantulkan lebih dahulu kemudian disusul B,C,D dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
E. Muka gelombang yang dipantulkan di A akan berpapasan dengan muka
gelombang datang yang menuju B, C, D dan E.
Gambar 2.11 Pemantulan gelombang pada permukaan air dengan penghalang diletakan miring.
Istilah β istilah pada peristiwa pemantulan gelombang air seperti,
β’ Garis normal merupakan garis yang tegak lurus bidang pantul
(penghalang)
β’ Sudut datang, π adalah sudut antara sinar gelombang datang dengan
garis normal. Sudut π dapat diperoleh melalui pengukuran sudut antara
muka gelombang datang dengan bidang pemantul, πβ²
β’ Sudut pantul, π ialah sudut antara sinar gelombang pantul dengan garis
normal. Sudut π diperoleh dengan mengukur sudut antara muka
gelombang pantul dengan bidang pemantul, πβ²
Karena π = πβ² dan dan π = πβ² (lihat gambar 2.10) dan percobaan
membuktikan bahwa maka πβ² = πβ² maka
π = π (2.3)
B. Pembiasan gelombang
Percobaan pembiasan gelombang air dapat dengan menggunakan tangki
riak atau tangki gelombang. Tangki dirancang agar terdapat dua daerah dengan
kedalaman yang berbeda dengan meletakan keping kaca berukuran tidak terlalu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
besar dan diberi ganjalan. Daerah dalam merupakan daerah yang terletak di luar
keping kaca sedangkan yang terletak di atas keping kaca sebagai daerah
dangkal, seperti pada gambar 2.11
Gambar 2.12 Rancangan percobaan pembiasan gelombang air.
Pada gambar 2.11 tampak bahwa panjang gelombang air di tempat yang
dangkal lebih pendek dari panjang gelombang di tempat yang lebih dalam. Oleh
karena π£ = ππ, dengan frekuensi yang tetap, maka cepat rambat gelombang di
tempat yang dangkal juga lebih rendah dari cepat rambat gelombang air di
tempat yang lebih dalam.
Jika keping kaca diletakan miring membentuk sudut dengan arah gerak
gelombang datang, maka gelombang lurus dalam suatu tangka riak dapat
dilukiskan seperti gambar 2.12.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Gambar 2.13 Pembiasan gelombang air
Gelombang air bergerak dari tempat yang dalam (medium 1) ke tempat yang
dangkal (medium 2). Gelombang datang dengan sudut datang π terhadap garis
normal, mengalami perubahan arah sehingga membentuk sudut bias π terhadap
garis normal akibat perbedaan kecepatan di kedua medium. Peristiwa
perubahan arah ketika gelombang merambat dari satu medium ke medium lain
dinamakan pembiasan. Tampak bahwa sudut bias lebih kecil daripada sudut
datang (π < π). Sehingga dapat disimpulkan bahwa sinar datang dari tempat
yang dalam ke tempat yang dangkal dibiaskan mendekati garis normal.
Sebaliknya, sinar datang dari tempat yang dangkal ke tempat yang dalam
dibiaskan menjauhi garis normal. Ini merupakan hukum II Snellius untuk
gelombang permukaan air pada tangki riak. Sudut bias π dapat dihitung dengan
bantuan gambar 2.14.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Gambar 2.14 Sudut datang dan sudut bias pada pembiasan gelombang air.
sin π =π1
π΄π΅
(2.4)
sin π =π2
π΄π΅
(2.5) sin π
sin π=
π1
π΄π΅:
π2
π΄π΅=
π1
π2
(2.6)
Dari kedua persamaan itu kita peroleh :
sin π
sin π=
π1
π΄π΅:
π2
π΄π΅=
π1
π2
(2.7)
Karena π£ = ππ atau π =π£
π maka:
sin π
sin π=
π£1/π
π£2/π=
π£1
π£2
(2.8)
Perbandingan π£1
π£2 didefenisikan sebagai indeks bias relative medium 2 terhadap
medium 1,
π2
π1= π21
(2.9)
Rumus pembiasan gelombang menjadi :
sin π
sin π= π21
(2.10)
Persamaan di atas dikenal dengan Hukum Snellius, dengan :
π = sudut datang
π = sudut bias
π£1 = cepat rambat gelombang dalam medium 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
π£2 = cepat rambat gelombang dalam medium 2
π21 = indeks bias medium 2 relatif terhadap medium 1.
C. Difraksi gelombang
Peristiwa difraksi gelombang adalah peristiwa di mana gelombang
dibelokkan. Pembelokkan yang terjadi pada gelombang dapat disebabkan oleh
penghalang yang dapat berupa celah. Untuk ukuran celah yang tepat gelombang
yang datang dapat melentur atau membelok setelah melewati celah tersebut.
Ketika celah lebar, (lebih besar dari panjang gelombang) pembelokan atau
difraksi hanya terjadi sedikit sekali. Sebaliknya ketika celah kecil atau sempit,
efek pembelokan sangat terlihat. Setelah mengalami difraksi, gelombang lurus
dapat menjadi gelombang lingkaran. Gelombang bunyi dan gelombang cahaya
dapat mengalami difraksi.
Gambar 2.15. Peristiwa difraksi peda celah sempit dan celah lebar
D. Interferensi gelombang
Apabila terdapat dua gelombang atau lebih yang merambat pada suatu
medium yang sama, maka gelombang yang tampak merupakan jumlah atau
superposisi dari gelombang β gelombang itu. Pengaruh yang ditimbulkan oleh
gelombang β gelombang yang berpadu inilah disebut sebagai interferensi
gelombang.
β’ Interferensi Gelombang Tali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Terdapat dua pulsa yang bergerak saling berhadapan. Ketika kedua
pulsa bertemu di titik β titik petemuan, maka akan terbentuk gelombang
baru sebagai hasil dari simpangan kedua pulsa yang saling menambahkan.
Peristiwa penggabungan dua gelombang (atau lebih) ini dinamakan
interferensi gelombang. Setelah melewati titik pertemuan, kedua
gelombang akan berpisah, kembali ke bentuk semula dan bergerak dengan
kecepatan dan frekuensi awal.
Gambar 2.16 Dua gelombang yang mengalami interferensi.
Gambar 2.17 Grafik hubungan simpangan terhadap posisi pada dua gelombang yang
mengalami interferensi.
Pada gambar 2.14, gelombang I dan II yang saling berinterferensi. Hasil
interferensinya diperoleh dengan menjumlahkan simpangan I dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
simpangan II pada titik yang bersamaan. Jika panjang gelombang dan
frekuensi gelombang β gelombang yang berinterferensi adalah sama,
terdapat dua kasus istimewa yakni:
1. Jika kedua gelombang yang berinterferensi sefase, maka terjadi
interferensi yang saling menguatkan yang disebut interferensi
konstruktif, dengan gelombang hasil interferensinya lebih besar dari
gelombang asal seperti pada gambar 2.18 a.
2. Jika kedua gelombang yang berinterferensi memiliki fase yang
berlawananan, maka terjadi interferensi yang saling melemahkan atau
yang disebut interferensi destruktif, dengan gelombang hasil
interferensinya sama dengan nol, seperti pada gambar 2.18 b.
Jika kedua gelombang yang berinterferensi tidak sefase, maka
amplitudo hasil interferensi bernilai antara 0 β 2A tergantung dari beda fase
tersebut, seperti yang ditunjukkan oleh gambar 2.18 c.
Gambar 2.18 Grafik hubungan simpangan terhadap posisi untuk beberapa
interferensi gelombang. (sumber gambar : Buku Yohanes Surya)
β’ Interferensi Gelombang Air.
Interfererensi juga terjadi jika terdapat dua gelombang permukaan air
yang berpadu pada suatu tempat. Interferensi ini dapat diamati dengan
menggunakan tangki air dengan pembangkit gelombang lingkaran yang
menghasilkan 2 gelombang lingkaran dengan frekuensi yang sama. Hasil
interferensi ditunjukan oleh Gambar 2.17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Gambar 2.19 Interferensi gelombang air yang diamati menggunakan tangki riak. (sumber gambar :
https://commons.wikimedia.org)
2.13 Gelombang Berjalan dan Gelombang Stasioner
1. Gelombang Berjalan
Gelombang berjalan adalah getaran/gangguan yang merambat dari satu
tempat ke tempat lain di mana setiap titik yang dilewatinya akan begetar dengan
amplitudo dan frekuensi yang sama (Surya,2009).
a. Formulasi gelombang berjalan
Pada gambar gelombang berjalan transversal di bawah ini, amplitudo
di titik O, S, dan T sama besar.
Gambar 2.20 Grafik hubungan simpangan terhadap posisi untuk mempelajari
gelombang berjalan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Berdasarkan gambar 2.20, waktu yang diperlukan gelombang untuk
merambat dari titik O ke titik P adalah π‘ππ =π₯
π£ dengan v adalah cepat
rambat gelombang. Jika titik O telah bergetar selama π‘ detik maka titik P
telah bergetar selama π‘π = π‘ β π‘ππ = π‘ βπ₯
π£ . Karena titik O digerakan
dengan teratur (gerak harmonis sederhana), maka simpangan di titik O
adalah :
π¦π = π΄ sin (2π
ππ‘)
(2.11)
Dari persamaan di atas π΄ merupakan amplitudo dan π merupakan
periode getaran pada titik O dan pada titik β titik lain yang dilewatinya.
Simpangan di titik P dapat diperoleh dengan dengan mensubstitusi π‘ = π‘π.
Simpangan di titik P dapat diperoleh sebagai berikut:
π¦π = π΄ sin (2π
π(π‘ β
π₯
π£))
(2.12)
π¦π = π΄ sin (2π (π‘
πβ
π₯
π£π))
(2.13)
Dengan π =π£
π= π£π, maka diperoleh :
π¦π = π΄ sin (2π (π‘
πβ
π₯
π))
(2.14)
π¦π = π΄ sin (2π
ππ‘ β
2π
ππ₯)
(2.15)
π¦π = π΄ sin(2ππ) (2.16)
Persamaan simpangan juga dapat ditulis dalam bentuk
π¦π = π΄π ππ(ππ‘ β ππ₯) (2.17)
dengan π =2π
π dan tetapan π merupakan bilangan gelombang dan π =
2π
π
disebut sebagai frekuensi sudut.
Persamaan di atas merupakan persamaan simpangan gelombang pada
titik berjarak π₯ dari sumber gelombang setelah t detik sumber getar bergetar
dengan π adalah simbol dari besaran fase gelombang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
π =π‘
πβ
π₯
π
(2.18)
Pada persamaan di atas, simpangan dari titik β titik yang terletak di jarak
π₯, π₯ + π, π₯ + 2π β¦ π₯ + ππ adalah sama. Simpangan pada satu titik tertentu
setelah waktu π‘, π‘ + π, π‘ + 2π β¦ π‘ + ππ adalah sama. Hal ini dikarenakan
sin 2π = (π + π) = π ππ2π(π) dengan π menyatakan bilangan bulat. Jika
gelombang merambat ke kiri atau ke arah sumbu π₯ negative, maka:
π‘π = π‘ + π‘ππ = π‘ +π₯
π£ (2.19)
Sehingga persamaan simpangan di titik P menjadi,
π¦π = π΄ sin (2π
π(π‘ +
π₯
π£))
(2.20)
π¦π = π΄ sin (2π (π‘
π+
π₯
π£π))
(2.21)
π¦π = π΄ sin (2π (π‘
π+
π₯
π))
(2.22)
π¦π = π΄π ππ2π(ππ‘ + ππ₯) (2.23)
Fase gelombanya yakni,
π =π‘
π+
π₯
π
(2.24)
dengan
π΄ = amplitudo getaran di titik O (π)
π‘ = lamanya titik O telah bergetar (π )
π = periode getaran (π )
π = panjang gelombang (π)
π = bilangan gelombang (πβ1)
π = frekuensi sudut (π β1 atau πππβ1)
π₯ = jarak dari titik P ke titik asal O (π)
π¦π = simpangan getaran di titik P (π)
b. Kecepatan dan percepatan partikel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Dari persamaan simpangan gelombang, dapat dicari kecepatan dan
percepatan partikel pada gelombang berjalan. Jika simpangan diketahui
maka kecepatan dan percepatan partikel dapat dihitung dengan
menggunakan turunan (diferensial). Simpangan partikel di titik P
dinyatakan dengan persamaan 2.17. Kecepatan partikel di titik P merupakan
turunan pertama dari fungsi simpangan terhadap waktu, sehingga diperoleh
persamaan:
π£π =ππ¦π
ππ‘=
π
ππ‘[π΄ sin(ππ‘ β ππ₯)]
(2.26)
π£π = ππ΄πππ (ππ‘ β ππ₯) (2.27)
Percepatan partikel di titik P merupakan turunan pertama dari fungsi
kecepatan terhadap waktu
ππ =ππ£π
ππ‘=
π
ππ‘[ππ΄πππ (ππ‘ β ππ₯)]
(2.28)
ππ =ππ£π
ππ‘= βπ2π΄π ππ(ππ‘ β ππ₯) = βπ2π¦π
(2.29)
c. Sudut fase, fase, dan beda fase gelombang berjalan
Persamaan simpangan gelombang berjalan untuk gelombang merambat ke
kanan yakni
π¦π = π΄π ππ(ππ‘ β ππ₯) = 2π (π‘
πβ
π₯
π)
(2.30)
Besar sudut dalam fungsi sinus (dinyatakan dalam radian) merupakan sudut
fase. Persamaan sudut fase yakni,
ππ = ππ‘ β ππ₯ = 2π (π‘
πβ
π₯
π)
(2.31)
Persamaan diatas dapat ditulis dalam bentuk,
ππ = 2πππ (2.32)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Dengan ππ merupakan fase gelombang di titik P yang dinyatakan dalam
persamaan,
ππ =π‘
πβ
π₯
π
(2.33)
ππ =ππ
2π
(2.34)
Jika suatu gelombang merambat dari titik O ke titik P, seperti pada
gambar 2.20, fase pada titik A yang berjarak π₯π΄ dari titik O yang telah
bergetar selama π‘ sekon adalah ππ΄ =π‘
πβ
π₯π΄
π. Pada saat yang sama, titik B
yang berjarak π₯π΅ dari titik asal getaran O memiliki fase,
ππ΅ =π‘
πβ
π₯π΅
π
(2.35)
Beda fase antara titik A dan B adalah sebagai berikut,
Ξπ = ππ΅ β ππ΄ (2.36)
Ξπ = (π‘
πβ
π₯π΅
π) β (
π‘
πβ
π₯π΄
π)
(2.37)
Ξπ =β(π₯π΅ β π₯π΄)
π=
βΞπ₯
π
(2.38)
2. Gelombang stasioner
Jika sebuah tali pada salah satu ujungnya digetarkan secara harmonis naik dan
turun, gelombang sinusoidal akan merambat sepanjang tali. Ketika sampai pada
ujung tali, gelombang datang ini akan dipantulkan sehingga terdapat gelombang
pantul. Gelombang pantul terjadi karena gaya reaksi tiang saat gelombang
menumbuk tiang. Oleh karena itu, dapat terjadi pertemuan gelombang datang
dan gelombang pantul pada setiap titik sepanjang tali dengan amplitudo dan
frekuensi yang sama.
Gelombang stasioner atau gelombang diam atau gelombang berdiri dihasilkan
dari superposisi dari kedua gelombang yang berlawanan arah ini. Jika ujung tali
yang tak digetarkan diikat kuat pada tiang sehingga tidak dapat bergerak ketika
ujung lain digerakan, maka ujung tali ini disebut sebagai ujung tetap. Ketika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
menumbuk pada tiang dengan ujung tetap pulsa mengerjakan gaya ke atas pada
tiang dan tiang mengerjakan gaya yang sama namun berlawanan arah pada tali
sehingga pulsa terbalikan. Sedangkan ujung tali yang tak digetarkan diikatkan
pada suatu gelang tak bermassa yang bergerak secara vertikal pada tiang tanpa
gesekan, ujung ini disebut ujung bebas. Ketika menumbuk pada tiang dengan
ujung bebas, pulsa mengerjakan gaya ke atas pada gelang dan gelang bergerak
secara vertikal. Gelang melampaui tinggi pulsa sehingga pulsa yang dibalikkan
tidak terbalik. Perlu diketahui bahwa yang dipindahkan dalam gerak gelombang
bukanlah elemen massa tali melainkan gangguan terhadap bentuk tali yang
disebabkan oleh sentakan pada salah satu ujung tali.
Gambar. 2.21 Pemantulan gelombang tali pada ujung bebas dan ujung tetap.
a. Formulasi gelombang stasioner pada ujung tetap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Gambar 2.22 Pemantulan gelombang stasioner pada ujung tetap
Persamaan simpangan gelombang ialah persamaan 2.17. Jika
gelombang datang dari sumber getar menuju ke tiang maka persamaan
simpangan gelombang datang pada titik P ialah
π¦1 = π΄ sin[ππ‘ β π(π β π₯)] (2.39)
Sedangkan persamaan simpangan gelombang pantul pada titik P menjadi
π¦2 = π΄ sin[ππ‘ β π(π + π₯) + 180Β°]. (2.40)
Hasil superposisi antara gelombang datang π¦1 dan gelombang pantul π¦2
menghasilkan gelombang stasioner. Persamaan simpangan gelombang
stasioner pada titik sembarang P yang terletak sejauh π₯ dari tiang dapat
diperoleh sesuai dengan prinsip superposisi yang diberi notasi π¦.
π¦ = π¦1 + π¦2 (2.41)
π¦ = π΄ sin[ππ‘ β π(π β π₯)] β π΄ sin[ππ‘ β π(π + π₯)] (2.42)
π¦ = π΄ sin[ππ‘ β ππ + ππ₯] β π΄ sin[ππ‘ β ππ β ππ₯] (2.43)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
π¦ = 2π΄ sin [1
2(ππ‘ β ππ + ππ₯) β (ππ‘ β ππ β ππ₯)] cos [
1
2(ππ‘ β ππ + ππ₯)
+ (ππ‘ β ππ β ππ₯)]
(2.44)
π¦ = 2π΄ sin [1
2(2ππ₯)] cos [
1
2(2ππ‘)(β2ππ)]
(2.45)
π¦ = 2π΄ sin(ππ₯) cos( ππ‘ β ππ) (2.46)
π΄π π‘ = 2π΄ sin ππ₯ (2.47)
Dengan π΄π π‘ merupakan amplitudo gelombang stasioner pada ujung tetap.
b. Letak simpul dan perut pada ujung tetap (diukur dari titik pantul)
Letak simpul dan perut diukur dari titik pantul seperti pada gambar di
bawah ini.
Gambar 2.23 Letak simpul dan perut pada ujung tetap gelombang stasioner
Jarak dari simpul ke simpul = 1
2π
Jarak dari perut ke perut = 1
2π
Jarak dari simpul ke perut = 1
4π
Letak simpul
π₯π π = 0,1
2π, π,
3
4π, β¦
π₯π π = (π β 1)1
2π
(2.48)
Letak perut
π₯ππ =1
4π,
3
4π
5
4π, β¦
π₯ππ = (2π β 1)1
4π
(2.49)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
c. Formulasi gelombang stasioner pada ujung bebas
Gambar 2.24 Pemantulan gelombang stasioner pada ujung bebas.
Persamaan simpangan gelombang ialah π¦ = π΄ sin(ππ‘ β ππ₯). Jika
gelombang datang dari sumber getar menuju ke tiang maka persamaan
simpangan gelombang datang pada titik P ialah
π¦1 = π΄ sin[ππ‘ β π(π β π₯)] (2.50)
Sedangkan persamaan simpangan gelombang pantul pada titik P menjadi
π¦2 = π΄ sin[ππ‘ β π(π + π₯)] (2.51)
Hasil superposisi antara gelombang datang π¦1 dan gelombang pantul π¦2
menghasilkan gelombang stasioner.
Persamaan simpangan gelombang pada titik sembarang T yang terletak
sejauh π₯ dari tiang dapat diperoleh sesuai dengan prinsip superposisi yang
diberi notasi π¦.
π¦ = π¦1 + π¦2 (2.52)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
π¦ = π΄ sin[ππ‘ β π(π β π₯)] + π΄ sin[ππ‘ β π(π + π₯)] (2.53)
π¦ = π΄ sin[ππ‘ β ππ + ππ₯] + π΄ sin[ππ‘ β ππ β ππ₯] (2.54)
π¦ = 2π΄ sin [1
2(ππ‘ β ππ + ππ₯) + (ππ‘ β ππ
β ππ₯)] cos [1
2(ππ‘ β ππ + ππ₯) β (ππ‘ β ππ β ππ₯)]
(2.55)
π¦ = 2π΄ sin [1
2(2ππ‘ β 2ππ)] cos [
1
2(2ππ₯)]
(2.56)
π¦ = 2π΄ cos(ππ₯) sin( ππ‘ β ππ) (2.57)
π΄π π = 2π΄ cos ππ₯ (2.58)
Dengan π΄π π merupakan amplitudo gelombang stasioner pada ujung bebas.
d. Letak simpul dan perut pada ujung bebas (diukur dari titik pantul)
Gambar 2.25 Letak simpul dan perut pada ujung bebas gelombang stasioner
Jarak dari simpul ke simpul = 1
2π
Jarak dari perut ke perut = 1
2π
Jarak dari simpul ke perut = 1
4π
Letak simpul
π₯π π =1
4π,
3
4π,
5
4π, β¦
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
π₯π π = (2π β 1)1
4π
(2.59)
Letak perut
π₯ππ = 0,1
2π, π,
3
4π, β¦
π₯ππ = (π β 1)1
2π
(2.60)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian pengembangan dengan
metode penelitian yaitu design research. Menurut Prahmana (2017:13), design
research adalah suatu metode penelitian yang digunakan untuk
mengembangkan solusi (penyelesaian) berdasarkan penelitian untuk suatu
masalah yang kompleks dalam praktik pendidikan dan atau untuk
mengembangkan atau memvalidasi suatu teori tentang proses belajar,
lingkungan belajar dan sejenisnya. Tahap yang dilalui dalam penelitian design
research meliputi:
1. Tahap I: Preliminary Design (Desain Pendahuluan)
Tahap ini memiliki tujuan untuk mengembangkan aktivitas pembelajaran
dan mendesain instrumen untuk mengevaluasi proses pembelajaran. Dalam
tahap ini, terdapat Hypothetical Learning Trajectory (HLT) yang merupakan
hipotesis atau prediksi tentang bagaimana pemikiran dan pemahaman siswa
berkembang dalam aktivitas pembelajaran. Tiga komponen utama dari HLT
adalah tujuan belajar, aktivitas belajar dan perangkat/media dan hipotesis proses
pembelajaran.
2. Tahap II: Design Experiment (Percobaan Desain)
Tahap ini merupakan tahapan peneliti mengujicobakan kegiatan
pembelajaran yang telah didesain pada tahap I yang diterapkan dalam empat
pertemuan.
3. Tahap III: Retrospective Analysis (Analisis Retrospektif)
Tahap III memiliki tujuan secara umum adalah mengembangkan Local
Instruction Theory (LIT) untuk mengevaluasi keberhasilan kegiatan
pembelajaran yang telah dilaksanakan, mengamati dan menginformasikan
kemajuan penerapan model pembelajaran flipped classroom dan merumuskan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
rekomendasi untuk penelitian selanjutnya. LIT merupakan produk akhir dari
HLT yang telah dirancang, diimplementasikan dan dianalisis hasil
pembelajarannya.
Jenis penelitian kuantitatif juga diterapkan dalam penelitian ini dengan
metode komparatif. Menurut Rusmini (2017), metode komparatif adalah
metode yang digunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara dua
variabel dalam suatu aspek yang diteliti.
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan pada 26 Februari 2021 hingga 22 Mei 2021. Penelitian
dilaksanakan di secara online melalui microsoft teams dan tatap muka di SMAS
Katolik St. John Paul II Maumere.
3.3 Sampel Penelitian
Menurut Suparno (2014:43) sampel menunjuk pada suatu kelompok dimana
informasi atau data didapatkan. Sampel yang digunakan ialah 36 siswa kelas XI
IPA 1 SMAS Katolik St. John Paul II Maumere.
3.4 Treatmen
Menurut Suparno (2014:49) treatmen adalah perlakukan khusus peneliti
kepada subyek atau sampel yang mau diteliti agar nantinya mendapatkan data
yang diinginkan. Treatmen yang diberikan dalam penelitian ini yakni model
pembelajaran flipped classroom untuk mengajarkan KD. 3.8 yang berbunyi
menganalisis karakteristik gelombang mekanik. Treatmen diberikan dengan
proses sebagai berikut .
Tabel 3.1 Penerapan Model Pembelajaran Flipped Classroom
Pertemuan Tahap Aktivitas guru Aktivitas siswa
I Pra
Pembelajaran
Mempersiapkan sumber belajar
dan perangkat pembelajaran.
Mempersiapkan sumber
belajar dan perangkat
pembelajaran.
Menyebarkan kuesioner motivasi
belajar siswa dan soal pretest
melalui microsoft teams.
Mengisi kuesioner
motivasi belajar
siswa dan menyelesaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Pertemuan Tahap Aktivitas guru Aktivitas siswa
soal pretest dalam
microsoft teams.
Mendistribusikan materi I
"pemahaman tentang
gelombang" dalam bentuk video
pembelajaran melalui microsoft
teams yang akan mengarahkan
siswa pada kegiatan
pembelajaran pertemuan I.
Mengakses materi I
βpemahaman tentang
gelombangβ melalui
microsoft teams,
membuat ringkasan
materi, menyelesaikan
latihan soal, menyusun
pertanyaan pribadi dan
mengumpulkannya pada
microsoft teams.
Dalam
Pembelajaran
Mengecek ringkasan materi
siswa untuk materi I.
Mengajukan pertanyaan.
Membahas dan mendiskusikan
pertanyaan akhir video dan
pertanyaan yang diajukan siswa .
Memberikan
jawaban/pendapat.
Menyebarkan kuesioner
motivasi belajar siswa dan soal
posttest.
Mengisi kuesioner
motivasi belajar siswa
dan menyelesaikan soal
posttest.
Memberikan arahan untuk
pertemuan selanjutnya.
Mendengarkan arahan.
II
Pra
Pembelajaran
Menganalisis hasil angket, hasil
posttest dan mempersiapkan
sumber belajar serta perangkat
pembelajaran.
Mempersiapkan sumber
belajar dan perangkat
pembelajaran.
Mendistribusikan materi II
"karateristik gelombang" dalam
bentuk video pembelajaran
melalui microsoft teams yang
akan mengarahkan siswa pada
kegiatan pembelajaran
pertemuan II.
Mengakses materi II
βkarateristik
gelombangβ melalui
microsoft teams,
membuat ringkasan
materi, menyelesaikan
latihan soal, menyusun
pertanyaan pribadi dan
mengumpulkannya pada
microsoft teams.
Dalam
Pembelajaran
Mengecek ringkasan materi
siswa untuk materi II
Mengajukan pertanyaan
Membahas dan mendiskusikan
pertanyaan akhir video dan
pertanyaan yang diajukan siswa
Memberikan
jawaban/pendapat
Menyebarkan kuesioner
motivasi belajar siswa dan soal
posttest
Mengisi kuesioner
motivasi belajar siswa
dan menyelesaikan soal
posttest
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Pertemuan Tahap Aktivitas guru Aktivitas siswa
Memberikan arahan untuk
pertemuan selanjutnya
Mendengarkan arahan.
III
Pra
Pembelajaran
Menganalisis hasil angket, hasil
posttest dan mempersiapkan
sumber belajar serta perangkat
pembelajaran.
Mengakses materi
III"gelombang berjalan"
melalui microsoft teams,
membuat ringkasan
materi, menyelesaikan
latihan soal, menyusun
pertanyaan pribadi dan
mengumpulkannya pada
microsoft teams.
Mendistribusikan materi
III"gelombang berjalan" dalam
bentuk video pembelajaran
melalui microsoft teams yang
akan mengarahkan siswa pada
kegiatan pembelajaran
pertemuan III.
Dalam
Pembelajaran
Mengecek ringkasan materi
siswa untuk materi III.
Mengajukan pertanyaan.
Membahas dan mendiskusikan
pertanyaan penuntun video dan
pertanyaan yang diajukan siswa.
Memberikan
jawaban/pendapat.
Menyebarkan kuesioner
motivasi belajar siswa dan soal
posttest.
Mengisi kuesioner
motivasi belajar siswa
dan menyelesaikan soal
posttest.
Memberikan arahan untuk
pertemuan selanjutnya.
Mendengarkan arahan.
IV
Pra
Pembelajaran
Menganalisis angket, hasil
posttest dan mempersiapkan
sumber belajar serta perangkat
pembelajaran.
Mengakses materi
III"gelombang stasioner"
melalui microsoft teams,
membuat ringkasan
materi, menyelesaikan
latihan soal, menyusun
pertanyaan pribadi dan
mengumpulkannya pada
microsoft teams.
Mendistribusikan materi
III"gelombang stasioner" dalam
bentuk video pembelajaran
melalui microsoft teams yang
akan mengarahkan siswa pada
kegiatan pembelajaran
pertemuan IV.
Dalam
Pembelajaran
Mengecek ringkasan materi
siswa untuk materi pertemuan
IV.
Mengajukan pertanyaan
Membahas dan mendiskusikan
pertanyaan penuntun video dan
pertanyaan yang diajukan siswa
Memberikan
jawaban/pendapat
Menyebarkan kuesioner
motivasi belajar siswa dan soal
posttest.
Mengisi kuesioner
motivasi belajar siswa
dan menyelesaikan soal
posttest.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
3.5 Instrumen
Menurut Suparno (2014:53) instrumen merupakan alat yang digunakan
untuk mengumpulkan data dalam penelitian. Bentuk instrumen pengumpulan
data yang digunakan yakni tes yang terdiri atas pretest dan posttest dan non tes
yang terdiri atas angket dan wawancara. Sedangkan instrument pembelajaran
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP).
3.5.1 Pretest dan posttest
Pretest diberikan kepada sampel sebelum treatmen diterapkan. Sedangkan
posttest diberikan kepada sampel setelah treatmen diterapkan. Pretest dan
posttest diberikan untuk melihat hasil belajar siswa. Berikut ini merupakan kisi
β kisi pretest dan posttest.
Tabel 3.2 Kisi β Kisi Soal Pretest
Jenjang Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Semester : XI/II
Bentuk soal : Uraian
Materi Indikator Soal Level
Kognitif No. Soal
Jenis β jenis
gelombang
Siswa mampu memilih contoh gelombang
mekanik.
C4 1
Besaran pada
gelombang
Siswa mampu memilih pernyataan yang tepat
mengenai besaran pada gelombang.
C4 2
Pemantulan
gelombang
Siswa mampu memilih pernyataan yang tepat
berdasarkan gambar tentang pemantulan
gelombang.
C4 1
Pembiasan
gelombang
Siswa mampu menganalisis peristiwa
pembiasan yang ditunjukan pada gambar.
C4 2
Difraksi
gelombang
Siswa mampu menguraikan pengertian
difraksi gelombang.
C4 3
Gelombang
berjalan
Siswa mampu menganalisis persamaan
simpangan gelombang yang sesuai.
C4 1
Gelombang
berjalan
Siswa mampu menganalisis nilai kecepatan
yang sesuai
C4 2
Gelombang
stasioner
Siswa mampu menganalisis nilai amplitudo
yang sesuai pada titik tertentu.
C4 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Tabel 3.3 Kisi β Kisi Soal Posttest
Jenjang Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Semester : XI/II
Bentuk soal : Uraian
Materi Indikator Soal Level
Kognitif No. Soal
Jenis β jenis
gelombang
Siswa mampu menganalisis jenis gelombang
yang sesuai dengan gambar.
C4 1
Besaran
pada
gelombang
Siswa mampu menganalisis nilai panjang
gelombang dan cepat rambat gelombang yang
sesuai untuk suatu kasus.
C4 2
Pemantulan
gelombang
air.
Siswa mampu menguraikan pengertian sudut π dan sudut π dan cara mengukur besar
sudutnya.
C4 1
Pembiasan
gelombang
air.
Siswa mampu menganalisis nilai indeks bias
relatif medium dan panjang gelombang yang
sesuai.
C4 2
Difraksi
gelombang
Siswa mampu menguraikan peristiwa difraksi
gelombang berdasarkan gambar.
C4 3
Gelombang
berjalan
Siswa mampu menganalisis nilai persamaan
simpangan gelombang, simpangan partikel
pada titik tertentu dan beda fase yang sesuai.
C4 1
Gelombang
berjalan
Siswa mampu menganalisis nilai kecepatan
dan percepatan yang sesuai.
C4 2
Gelombang
stasioner
Siswa mampu menganalisis nilai amplitudo
yang sesuai pada titik tertentu.
C4 1
3.5.2 Angket
Menurut Suparno (2014:59) angket merupakan sejumlah pernyataan tertulis
untuk memperoleh informasi dari responden yang ingin diketahui. Kriteria
jawaban dalam lembar angket menggunakan skala Likert dengan empat pilihan
jawaban yang tersedia, yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS),
Sangat Tidak Sesuai (STS). Berikut ini merupakan tabel indikator angket
motivasi belajar siswa.
Tabel 3.4 Indikator Motivasi Belajar Siswa
Indikator Nomor
Pernyataan Positif Pernyataan Negatif
Kepercayaan diri 1,3,4 2,6
Strategi pembelajaran aktif 8,11 9,10
Nilai pembelajaran 14,15,17,18 13,16,19,20
Tujuan kinerja - 21,26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Tujuan pencapaian 29,31 28,30,32
Lingkungan belajar 34,37 33,35
3.5.3 Wawancara
Menurut Suparno (2014:61), wawancara adalah suatu dialog lisan yang
dilakukan oleh peneliti terhadap responden untuk memperoleh informasi yang
diperlukan. Wawancara dilakukan oleh peneliti dalam pelaksanaan tahap II
design research untuk memperoleh solusi dari permasalahan yang ditemukan.
3.6 Analisis Data
3.6.1 Analisis Data Motivasi Belajar Siswa
Data motivasi belajar diperoleh dari pengisian angket motivasi belajar
yang dilakukan oleh siswa dengan 28 item. Tabel skor angket motivasi belajar
siswa adalah sebagai berikut.
Tabel 3.5 Skor Angket Motivasi Belajar Siswa
Pernyataan Kategori
SS S TS STS
Pernyataan Positif 4 3 2 1
Pernyataan Negatif 1 2 3 4
Keterangan :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Dari data yang diperoleh melalui angket, akan dicari rentang skor untuk
menentukan kategori tingkat motivasi belajar siswa dengan,
skor minimal = 1 Γ 28 = 28
skor maksimal = 4 Γ 28 = 112
range = 112 β 28 = 84
Nilai range kemudian dibagi dalam 5 interval untuk menentukan lebar
interval, sehingga diperoleh lebar interval = 114
5= 16,8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Maka dapat dibuat interval untuk kategori motivasi belajar siswa adalah
seperti berikut:
Tabel 3.6 Kategori Motivasi Belajar Siswa
No Interval Keterangan
1. 96,2 - 112 Sangat Tinggi
2. 79,4 - 95,2 Tinggi
3. 62,6 β 78,4 Sedang
4. 45,8 β 61,6 Rendah
5. 28 β 44,8 Sangat Rendah
Data kemudian dianalisis secara kuantitatif dengan mencari nilai rata β rata
motivasi belajar awal dan akhir siswa pada setiap pertemuan untuk
mengkategorikan motivasi belajar awal dan akhir siswa pada setiap pertemuan.
Selanjutnya, dilakukan analisis data menggunakan IBM Statistic 25 untuk
melihat apakah terdapat perbedaan motivasi belajar awal dan motivasi belajar
akhir pada setiap pertemuan.
3.6.2 Analisis Data Hasil Belajar Siswa (pretest/posttest)
Materi untuk tes dalam penelitian ini yaitu materi dari KD 3.8
menganalisis karakteristik gelombang mekanik. Berikut ini merupakan rubrik
penilaian dari soal pretest dan posttest.
Tabel 3.7 Rubrik Penilaian Soal Pretest
Pertemuan Materi No
Soal
Aspek Skor
I
Pemahaman
Tentang
Gelombang
1.
Siswa mampu memilih 1 contoh
gelombang dengan tepat. 5
Siswa mampu memilih 2 contoh
gelombang dengan tepat. 10
Siswa mampu memilih 3 contoh
gelombang dengan tepat. 15
Siswa mampu menjelaskan
alasan memilih 1 contoh
gelombang dengan tepat.
10
Siswa mampu menjelaskan
alasan memilih 2 contoh
gelombang dengan tepat.
20
Siswa mampu menjelaskan
alasan memilih 3 contoh
gelombang dengan tepat.
30
Siswa mampu menjelaskan
alasan memilih contoh 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Pertemuan Materi No
Soal
Aspek Skor
gelombang mekanik dengan
menghubungkan pada pengertian
gelombang mekanik.
2.
Siswa mampu memilih 1
pernyataan dengan benar terkait
grafik hubungan simpangan
gelombang terhadap posisi.
10
Siswa mampu memilih 2
pernyataan dengan benar terkait
grafik hubungan simpangan
gelombang terhadap posisi.
20
Siswa mampu menjelaskan 1
alasan pemilihan pernyataan
dengan tepat terkait grafik
hubungan simpangan gelombang
terhadap posisi.
15
Siswa mampu menjelaskan 2
alasan pemilihan pernyataan
dengan tepat terkait grafik
hubungan simpangan gelombang
terhadap posisi.
30
Skor Total 100
II Karateristik
Gelombang
1.
Siswa mampu memilih 1
pernyataan terkait gambar
pemantulan dengan tepat
5
Siswa mampu memilih 2
pernyataan terkait gambar
pemantulan dengan tepat
10
2.
Siswa mampu menentukan
peristiwa yang terjadi pada
gambar terkait pemantulan
dengan tepat
5
Siswa mampu menjelaskan
bayangan ikan yang kelihatan
pada gambar terkait pemantulan
dengan tepat
5
Siswa mampu menjelaskan
peristiwa pembiasan yang terjadi
di dalam kolam
5
3.
Siswa mampu menjelaskan
pengertian difraksi gelombang
dengan sesuai
10
Skor Total 35
III Gelombang
Berjalan 1.
Siswa mampu menuliskan
diketahui dan ditanya dengan
tepat
3
Siswa mampu menentukan nilai
kecepatan sudut dengan tepat 2
Siswa mampu menentukan nilai
bilangan gelombang dengan tepat 2
Siswa mampu menentukan
persamaan gelombang akhir
dengan tepat
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Pertemuan Materi No
Soal
Aspek Skor
2.
Siswa mampu menuliskan
diketahui dan ditanya dengan
tepat
3
Siswa mampu menentukan
persamaan simpangan gelombang
dengan tepat
2
Siswa mampu melakukan
substitusi nilai ke persamaan
simpangan gelombang dengan
tepat
3
Siswa mampu menentukan nilai
kecepatan dengan tepat 3
Skor Total 20
IV Gelombang
Stasioner 1.
Siswa mampu menuliskan
diketahui dan ditanya dengan
tepat
3
Siswa mampu menuliskan
persamaan penjumlahan kedua
simpangan dengan tepat
2
Siswa mampu menuliskan
persamaan substitusi dengan
tepat
1
Siswa mampu menghitung hasil
substitusi persamaan dengan
tepat
4
Skor Total 10
Tabel 3.8 Rubrik Penilaian Soal Posttest
Pertemuan Materi No Soal Aspek Skor
I
Pemahaman
Tentang
Gelombang
1.
Siswa mampu menentukan jenis
gelombang yang tepat 10
Siswa mampu mengemukakan
alasan terkait arah getar dan arah
rambatnya
20
Siswa mampu mengemukakan
alasan terkait arah getar dan
arah rambat yang tegak lurus
20
2.
Siswa mampu menuliskan
diketahui dan ditanya dengan
tepat
10
Siswa mampu menentukan nilai
panjang gelombang dengan tepat 20
Siswa mampu menentukan nilai
kecepatan dengan tepat 20
Skor Total 100
II
Karateristik
Gelombang 1.
Siswa mampu menjelaskan
pengertian sudut π dalam
pemantulan gelombang dengan
tepat.
3
Siswa mampu menjelaskan
pengertian sudut π dalam 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Pertemuan Materi No Soal Aspek Skor
pemantulan gelombang dengan
tepat.
Siswa mampu menjelaskan cara
mengukur sudut π dalam
pemantulan gelombang dengan
tepat.
3
Siswa mampu menjelaskan cara
mengukur sudut π dalam
pemantulan gelombang dengan
tepat.
3
2.
Siswa mampu menuliskan
diketahui dan ditanya dengan
tepat
5
Siswa tidak mampu menuliskan
diketahui dan ditanya dengan
tepat
1
Siswa mampu menuliskan
persamaan indeks bias relative
medium 1 terhadap medium 2
dengan tepat
3
Siswa mampu menghitung nilai
indeks bias relative medium 1
terhadap medium 2 dengan tepat
5
Siswa tidak mampu menghitung
nilai indeks bias relative medium
1 terhadap medium 2 dengan
tepat
1
Siswa mampu menuliskan rumus
untuk menghitung panjang
gelombang dengan tepat
3
Siswa mampu menghitung nilai
panjang gelombang dengan tepat 5
Siswa tidak mampu menghitung
nilai panjang gelombang dengan
tepat
1
3.
Siswa mampu menjelaskan
peristiwa difraksi pada celah
sempit dengan tepat
5
Siswa tidak mampu menjelaskan
peristiwa difrkasi pada celah
sempit dengan tepat
1
Siswa mampu menjelaskan
peristiwa difraksi pada celah
lebar dengan tepat
5
Siswa tidak mampu menjelaskan
peristiwa difraksi pada celah
lebar dengan tepat.
1
Skor Total 43
III Gelombang
Berjalan 1.
Siswa mampu menulis diketahui
dan ditanya dengan tepat 3
Siswa tidak mampu menulis
diketahui dan ditanya dengan
tepat
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Pertemuan Materi No Soal Aspek Skor
Siswa mampu menulis
persamaan simpangan
gelombang dengan tepat
1
Siswa mampu menulis rumus
dan menghitung nilai panjang
gelombang dengan tepat
1
Siswa mampu menulis rumus
dan menghitung nilai bilangan
gelombang dengan tepat
1
Siswa mampu menulis rumus
dan menghitung nilai kecepatan
sudut dengan tepat
1
Siswa mampu menentukan
persamaan simpangan
gelombang dengan tepat
1
Siswa mampu menulis
persamaan simpangan partikel
dengan tepat.
1
Siswa mampu melakukan
substitusi variable dengan tepat 1
Siswa mampu menghitung nilai
yang disubstitusikan dengan
tepat.
3
Siswa tidak mampu menghitung
nilai yang disubstitusikan
dengan tepat.
1
Siswa mampu memperoleh nilai
simpangan dengan tepat 1
Siswa mampu menuliskan
persamaan beda fase dengan
tepat
1
Siswa mampu melakukan
substitusi variable dengan tepat 1
Siswa mampu menghitung nilai
yang disubstitusikan dengan
tepat
3
Siswa tidak mampu menghitung
nilai yang disubstitusikan
dengan tepat
1
Siswa mampu memperoleh nilai
beda fase dengan tepat. 1
2.
Siswa mampu menuliskan
diketahui dan ditanya dengan
tepat.
3
Siswa tidak mampu menuliskan
diketahui dan ditanya dengan
tepat.
1
Siswa mampu menuliskan rumus
kecepatan dengan tepat 1
Siswa mampu melakukan
substitusi variable dengan tepat 1
Siswa mampu menghitung hasil
substitusi variable dengan tepat 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Pertemuan Materi No Soal Aspek Skor
Siswa tidak mampu menghitung
hasil substitusi variabel dengan
tepat
1
Siswa mampu memperoleh nilai
kecepatan dengan tepat. 1
Siswa mampu menulis rumus
percepatan dengan tepat 1
Siswa mampu melakukan
substitusi variabel dengan tepat 1
Siswa mampu menghitung hasil
substitusi variabel dengan tepat 3
Siswa tidak mampu menghitung
hasil substitusi variabel dengan
tepat
1
Siswa mampu memperoleh nilai
kecepatan dengan tepat 1
Skor Total 35
IV Gelombang
Stasioner 1.
Siswa mampu menulis diketahui
dan ditanya dengan tepat 3
Siswa tidak mampu menulis
diketahui dan ditanya dengan
tepat
1
Siswa mampu menulis kedua
simpangan yang dijumlahkan
dengan tepat
1
Siswa mampu melakukan
subtitusi penjumlahan kedua
simpangan
1
Siswa mampu menghitung hasil
substitusi persamaan dengan
tepat
5
Siswa tidak mampu menghitung
hasil substitusi persamaan
dengan tepat
1
Siswa mampu menulis rumus
amplitudo gelombang stasioner 1
Siswa mampu menulis rumus
amplituo gelombang stasioner
pada titik tertentu
1
Siswa mampu melakukan
substitusi untuk mencari nilai
amplitudo gelombang pada titik
tertentu.
1
Siswa mampu menghitung nilai
amplitudo gelombang pada titik
tertentu.
2
Skor Total 15
Dari skor yang diperoleh siswa, peneliti kemudian mencari nilai akhir
(nilai pretest atau posttest) masing β masing siswa pada setiap pertemuan
dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Nilai akhir =ππππ ππππππβππ
ππππ π‘ππ‘ππΓ 100
Nilai akhir yang diperoleh kemudian dicari rentang skor untuk menentukan
kategori kualitas belajar siswa dengan,
skor minimal = 0
skor maksimal = 100
range = 100 β 0 = 100
Nilai range kemudian dibagi dalam 5 interval untuk menentukan lebar
interval, sehingga diperoleh lebar interval = 100
5= 20
Maka dapat dibuat interval untuk kualitas hasil belajar siswa seperti tabel
berikut.
Tabel 3.9 Kualitas Hasil Belajar Siswa
No Interval Keterangan
1. 81 β 100 Sangat Baik
2. 61 β 80 Baik
3. 41 β 60 Cukup Baik
4. 21 β 40 Kurang Baik
5. 0 β 20 Sangat Kurang Baik
Data kemudian dianalisis secara kuantitatif, dengan mencari nilai rata β rata
hasil belajar awal dan akhir siswa pada setiap pertemuan untuk mengategorikan
kualitas hasil belajar awal dan hasil belajar akhir siswa pada setiap pertemuan.
Selanjutnya, dilakukan analisis data menggunakan IBM Statistic 25 untuk
melihat apakah terdapat perbedaan hasil belajar awal dan hasil belajar akhir
pada setiap pertemuan.
3.7 Validitas
Dalam penelitian ini, validitas instrumen yang digunakan ialah validitas
internal. Menurut Widoyoko (2012:142), validitas internal untuk sebuah
instrumen menunjukan pada kondisi instrumen yang dikatakan valid apabila
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
memenuhi syarat yakni valid berdasarkan hasil penalaran atau rasional.
Instrumen yang memiliki validitas internal apabila isi instrumen secara rasional
sudah mencerminkan apa yang ingin diukur. Validitas konstruk dilakukan pada
instrumen angket dan validitas tampang dilakukan pada instrumen tes. Proses
validitas internal dibantu oleh salah satu dosen Pendidikan Fisika yakni Bapak
Drs. Tarsisius Sarkim, M.Ed., Ph.D.
Peneliti melakukan uji validitas konstruk terhadap instrument angket
menggunakan aplikasi IBM Statistic SPSS 25 dengan uji korelasi Pearson.
Analisis validitas instrumen didasarkan pada korelasi antara skor butir dengan
skor total. Suatu butir instrument diakatakan valid apabila skor pada butir
mempunyai kesejajaran dengan skor total. Rumus korelasi yang digunakan
sebagai berikut,
ππ₯π¦ =π β ππ β (β π)(β π)
β{π β π2 β (β π)2}{π β π2 β (β π)2}
(3.1)
Keterangan:
π = skor butir
π = skor total
ππ₯π¦ = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
Penafsiran nilai koefisien korelas dilakukan dengan membandingkan nilai
ππ₯π¦ dengan nilai kritik. Nilai kritik untuk validitas butir instrumen adalah 0,349.
Artinya apabila ππ₯π¦ lebih besar atau sama dengan 0,349 (ππ₯π¦ β₯ 0,349), nomor
butir dapat dikatakan valid dan sebaliknya. Berdasarkan hasil analisis validitas
konstruk, terdapat beberapa butir pernyataan angket yang ditiadakan. Dari 38
butir pernyataan angket tersisa 28 butir pernyataan angket.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Pelaksanaan penelitian
Penelitian telah dilaksanakan pada siswa kelas XI IPA 1 SMAS Katolik St. John
Paul II Maumere sejak Senin, 27 April 2021 hingga Sabtu 22, Mei 2021. SMAS
Katolik St. John Paul II Maumere merupakan sekolah tempat peneliti melaksanakan
PLP β PP. Untuk melaksanakan penelitian, peneliti menyerahkan surat ijin
penelitian kepada kepala sekolah dan kepala tata usaha. Selanjutnya peneliti
melakukan koordinasi dengan guru fisika terkait pelaksanaan penelitian seperti
revisi materi ajar dan penentuan waktu pelaksanaan penelitian. Peneliti juga
berkoordinasi dengan kepala tata usaha untuk didaftarkan akun guru pada microsoft
teams. Penelitian dilakukan terhadap siswa kelas XI IPA 1 SMAS Katolis St. John
Paul II Maumere dengan total 36 siswa.
Penelitian ini dilakukan dengan treatment berupa model pembelajaran flipped
classroom dengan materi dari Kompetensi Dasar 3.8 yang berbunyi menganalisis
karateristik gelombang mekanik. Model pembelajaran flipped classroom yang
diterapkan dibagi dalam 2 aktivitas yakni aktivitas pra pembelajaran dan aktivitas
dalam pembelajaran. Berikut merupakan diagram pelaksanaan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Gambar 4.1 Diagram pelaksanaan penelitian
Penelitian dilakukan dengan metode design research. Proses penelitian dibagi
menjadi tiga tahap dalam empat pertemuan. Tiga tahap tersebut yaitu desain
pendahuluan, percobaan desain dan analisis retrospektif.
1. Tahap I : Desain pendahuluan (preliminary design)
Pada tahap ini, peneliti melakukan survey awal, menyusun rancangan
penerapan model pembelajaran flipped classroom, Menyusun bahan ajar yang
terdiri dari video pembelajaran dan PPT, membuat group whatsapp bersama
siswa, membuat akun guru pada microsoft teams dan menyiapkan instrumen
penelitian berupa angket dan test.
a. Survey awal
Survey awal pembelajaran dilakukan pada tanggal 26 Februari 2021 hingga
9 Maret 2021 pada siswa kelas XI IPA 1 SMAS Katolik St. John Paul II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Maumere melalui google formulir. Survey ini merupakan bagian dari penelitian
skripsi dengan metode penelitian design research. Survey ini dilakukan pada
34 siswa dari 36 siswa kelas XI IPA 1.
Dalam pembelajaran fisika yang dilakukan di sekolah, perangkat yang biasa
digunakan oleh siswa kelas XI IPA 1 adalah smartphone. Smartphone dimiliki
oleh 32 siswa secara pribadi dan 2 siswa milik keluarga atau kenalan. Tiga puluh
satu siswa menyatakan smartphone sangat membantu kegiatan pembelajaran
online yang diikuti. Dua siswa lainnya tidak mengganggap smartphone
membantu karena sinyal internet yang susah diterima oleh perangkatnya dan
satu siswa merasa smartphone kurang membantu karena memiliki memori
penyimpanan yang kecil. Sedangkan siswa lainnya tidak memiliki alasan.
Selain smartphone, kuota internet juga merupakan hal yang penting yang
membantu siswa untuk melaksanakan pembelajaran. Sebanyak 55,88% siswa
memiliki kuota internet yang cukup untuk pembelajaran daring dan 44,12%
siswa tidak memiliki kuota internet yang cukup untuk pembelajaran daring.
Dari 34 siswa, 2,94% selalu menerima bantuan kuota internet dari pemerintah,
76,47% hanya menerima kuota internet kadang β kadang dan 20,59% siswa
tidak pernah menerima kuota internet. Kualitas sinyal internet di masing β
masing tempat tinggal siswa juga bervariasi. Terdapat 14,70% siswa memiliki
kualitas sinyal internet di tempat tinggal yang sangat stabil dan lancar.
Sedangkan 67,65% menjawab cukup stabil dan terkadang masih terputus dan
14,70% tidak stabil dan 2,94% sangat tidak stabil. Selama pembelajaran online
dilaksanakan, 76,47% siswa selalu memperoleh dukungan dari orang sekitar
dan 23,53% kadang - kadang mendapat dukungan dari orang sekitar.
Pembelajaran fisika secara online dilakukan bersama guru seminggu sekali.
Sebanyak 20,59% siswa pernah dengan sengaja tidak menghadiri pembelajaran
fisika secara online. Aplikasi yang digunakan dalam pembelajaran fisika secara
online yakni microsoft teams dan whatssapp. Peranan aplikasi whatsapp dalam
pembelajaran fisika secara online ialah sebagai media presensi atau pendata
kehadiran, media diskusi guru dan murid dan media penyaluran tugas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Sedangkan microsoft teams berperan sebagai ruang kelas virtual bagi guru dan
siswa.
Saat pembelajaran fisika secara online melalui video conference, 44,12%
siswa merasa kurang fokus karena terkendala sinyal internet, 17,65% tidak
fokus tanpa alasan, 11,76% terkadang kurang fokus dan 26,47% yang merasa
fokus. Di kelas XI IPA 1, terdapat 5,88% siswa yang selalu mengantuk dan
merasa bosan saat pembelajaran fisika berlangsung secara online, 47,06%
lainnya menjawab kadang -kadang, 20,59% menjawab jarang dan 26,37%
menjawab tidak pernah. Ketika pembelajaran online sedang berlangsung,
70,59% siswa kadang β kadang membuat catatan pribadi, 26,47% siswa selalu
membuat catatan pribadi dan 2,94% siswa tidak pernah membuat catatan
pribadi. Selain itu, dalam pembelajaran online 14,71% merasa sangat paham,
82,35% cukup paham dan 2,94% sangat tidak paham. Biasanya saat
pembelajaran online, 76,47% siswa menyimak pembelajaran melalui video
conference dan 76,47% juga menyelesaikan soal fisika bersama guru.
Setelah pembelajaran online, 8,82% siswa selalu belajar fisika dengan
mandiri dan tertaur di rumah , 58,82% kadang β kadang belajar dengan mandiri
dan teratur, 23,53% jarang belajar fisika dengan teratur dan 8,82% tidak pernah
belajar fisika dengan teratur di rumah. Meskipun 100% siswa menjawab belajar
fisika merupakan sesuatu yang penting, terdapat 20,59% siswa yang kadang β
kadang menyelesaikan tugas fisika dengan sungguh dan 79,41% selalu
menyelesaikan tugas fisika dengan sungguh. Sumber belajar yang biasanya
dipakai siswa ialah 76,47% menggunakan buku pelajaran, 79,41%
menggunakan google, 79,41% menggunakan modul pembelajaran, 35,29%
menggunakan youtube dan 52,94% menggunakan video pembelajaran. Setelah
pembelajaran online, siswa biasanya menerima tugas fisika seminggu sekali
dari guru dengan tugas berupa penyelesaian soal fisika. Setelah pengumpulan
tugas, 85,29% siswa berpendapat bahwa guru melakukan pembahasan setelah
tugas fisika dikumpulkan.
Peran guru dalam pembelajaran online fisika sangat dirasakan oleh siswa
kelas XI IPA 1. Siswa mengakui mereka menerima semangat dan motivasi dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
guru fisika. 53,5% siswa mengakui bahwa guru merupakan satu hal yang
disukainya selama pembelajaran online, dengan 23,3% adalah suasana
pembelajaran online, 16,6% proses memahami fisika, 3,3% keaktifan siswa dan
3,3% merasa tidak ada hal yang disukai selama pembelajaran fisika. Sedangkan
hal yang tidak disukai selama pembalajaran fisika yakni 48,48% terkait
lemahnya jaringan internet dan kurangnya kuota yang tersedia, 12,12% merasa
susah fokus, 27,27% merasa fisika sulit dipelajari dan 12,12% merasa tidak ada
yang tidak disukai dari pembelajaran fisika.
Berdasarkan survey awal yang hasilnya dideskripsikan di atas,
permasalahan yang ditemukan oleh peneliti dalam pembelajaran fisika di kelas
XI IPA 1 SMAS Katolik St. John Paul II Maumere:
1. Siswa tidak belajar secara teratur setelah pembelajaran online dengan
informasi bahwa 8,82% siswa selalu belajar fisika dengan mandiri dan
teratur di rumah , 58,82% kadang β kadang belajar dengan mandiri dan
teratur, 23,53% jarang belajar fisika dengan teratur dan 8,82% tidak pernah
belajar fisika dengan teratur di rumah.
2. Sumber belajar yang paling sedikit digunakan ialah video pembelajaran dan
youtube. Dengan informasi bahwa sumber belajar yang biasanya dipakai
siswa ialah 76,47% menggunakan buku pelajaran, 79,41% menggunakan
google, 79,41% menggunakan modul pembelajaran, 35,29% menggunakan
youtube dan 52,94% menggunakan video pembelajaran
3. Saat pembelajaran online berlangsung, biasanya siswa hanya menyimak
dan menyelesaikan soal. Dengan informasi bahwa saat pembelajaran online,
76,47% siswa menyimak pembelajaran melalui video conference dan
76,47% juga menyelesaikan soal fisika bersama guru.
Dari permasalahan yang dipaparkan, maka peneliti mengajukan solusi yaitu
melakukan pembelajaran dengan model flipped classroom agar dalam proses
pra pembelajaran siswa dapat belajar secara mandiri, diberikan bahan ajar
berupa video pembelajaran dan saat aktivitas dalam pembelajaran siswa tidak
hanya menyimak dan melakukan latihan soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
b. Rancangan penerapan model pembelajaran flipped classroom
Rancangan penerapan model pembelajaran flipped classroom dirancang
untuk 4 kali pertemuan dalam 2 tahap yang terdiri atas tahap pra
pembelajaran dan tahap dalam pembelajaran yang memuat aktivitas guru
dan aktivitas siswa seperti yang telah jabarkan di tabel 3.1 pada bab 3.
c. Bahan ajar
1. Video pembelajaran
Video pembelajaran yang dirancang merupakan video pembelajaran
yang dibuat sendiri oleh peneliti dan link video pembelajaran yang
terdapat pada youtube yang kemudian dikonsultasikan dan disetujui oleh
dosen pembimbing.
a. Video pembelajaran yang dibuat sendiri
Video ini dibuat menggunakan aplikasi microsoft power point
dengan membuat rekaman suara pada tiap slide dan disimpan dalam
format video. Video pembelajaran buatan sendiri digunakan peneliti
sebagai media pembelajaran bagi siswa untuk pertemuan pertama
dan kedua. Berikut ini merupakan hasil cuplikan layar pada video
pembelajaran.
Gambar 4.2 Cuplikan layar video pembelajaran pertemuan pertama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Gambar 4.3 Cuplikan layar video pembelajaran pertemuan kedua.
b. Video pembelajaran dari youtube
Video pembelajaran dari youtube digunakan peneliti untuk
aktivitas pembelajaran pada pertemuan ketiga dan keempat. Alasan
penggunaan video pembelajaran ini ialah karena siswa lebih mudah
mengakses video pembelajaran yang terdapat di youtube daripada
video pembelajaran yang terdapat di microsoft teams. Link video
pembelajaran pertemuan ketiga yaitu
https://youtu.be/roUPnG2RNTA dan link video pembelajaran
pertemuan keempat yaitu https://youtu.be/oj9oMoUFGc4. Kedua
video pembelajaran bersumber dari akun youtube MT Channel
Fisika.
2. Power Point Presentation (PPT)
Power point presentation (PPT) diperlukan untuk
mempresentasikan bahan ajar pada aktivitas pembelajaran secara daring
melalui kelas virtual microsoft teams. Pada pembelajaran secara tatap
muka PPT tidak digunakan karena LCD proyektor yang ada di kelas
mengalami kerusakan. Berikut ini merupakan cuplikan layar PPT.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Gambar 4.4 Cuplikan layar PPT untuk pertemuan pertama.
Gambar 4.5 Cuplikan layar PPT untuk pertemuan kedua. d. Aplikasi pembelajaran dalam jaringan
1. Whatsapp
Aplikasi whatsapp digunakan sebagai media komunikasi bersama
siswa. Guru dapat memberikan pengumuman, mendistribusikan bahan
ajar, mengirimkan pretest atau posttest yang tidak bisa diakses siswa
melalui microsoft teams. Komunikasi bersama siswa dapat dilakukan
melalui percakapan pribadi maupun percakapan dalam grup. Berikut ini
merupakan cuplikan layar whatssapp grup bersama siswa dan
percapakan pribadi yang dilakukan peneliti dengan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Gambar 4.6 Cuplikan layar percakapan bersama siswa melalui
whatsapp group.
Gambar 4.7 Cuplikan layar percakapan pribadi bersama siswa melalui
whatsapp.
2. Microsoft Teams
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Microsoft teams digunakan sebagai sarana pembelajaran daring
bersama siswa. Di dalamnya terdapat fitur untuk membuat kelas yang
menghubungkan guru dengan siswa. Siswa dan guru yang terhubung di
kelas dapat melakukan aktivitas pembelajaran seperti pembelajaran
jarak jauh melalui ruang kelas virtual, pemberian dan pengumpulan
tugas, pemberian bahan ajar, pemberian pengumuman melalui
postingan dan obrolan pribadi bersama siswa.
Peneliti menggunakan microsoft teams untuk membuat kelas dalam
pembelajaran daring dengan menggunakan model pembelajaran flipped
classroom seperti pemberian video pembelajaran dan pengumpulan
catatan siswa pada aktivitas pra pembelajaran serta pemberian
pengumuman, obrolan pribadi, dan unggahan jawaban pretest maupun
posttest serta melakukan video conference bersama siswa pada aktivitas
dalam pembelajaran pada pertemuan pertama dan kedua.
Gambar 4.8 Cuplikan layar ruang kelas virtual dalam microsoft teams.
e. Instrumen penelitian
Instrumen penelitian yang disiapkan dalam tahap ini akan dianalisis
untuk melihat efektivitas penerapan model pembelajaran flipped classroom
dilihat dari motivasi belajar dan hasil belajar siswa. Instrumen β instrumen
penelitian yang disiapkan diantaranya:
1) Angket
Penggunaan angket sebagai instrumen penelitian ditujukan untuk
melihat keadaan motivasi belajar siswa sebelum dan setelah diterapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
model pembelajaran flipped classroom. Angket awal digunakan untuk
melihat keadaan motivasi belajar siswa sebelum diterapkan treatment
dan angket akhir digunakan untuk melihat keadaan motivasi belajar
siswa setelah diterapkan treatment. Angket akan diberikan sebanyak
lima kali yakni di awal pertemuan pertama, diakhir pertemuan pertama,
diakhir pertemuan kedua, diakhir pertemuan ketiga dan diakhir
pertemuan keempat secara online melalui google form. Angket
kemudian dianalisis menggunakan uji Wilcoxon untuk melihat ada
tidaknya perbedaan motivasi belajar siswa sebelum dan setelah
diterapkan treatment berupa model pembelajaran flipped classroom.
Indikator angket motivasi belajar siswa dapat dilihat pada tabel 3.4.
2) Test
Instrumen test yang disiapkan terdiri dari pretest dan posttest.
Pretest digunakan untuk melihat hasil belajar siswa sebelum treatment
diterapkan. Sedangkan posttest digunakan untuk melihat hasil belajar
siswa setelah treatment diterapkan. Pretest dan posttest diberikan pada
setiap pertemuan kemudian dianalisis dengan menggunakan uji
wilcoxon untuk melihat ada tidaknya perbedaan hasil belajar sebelum
dan setelah diterapkan model pembelajaran flipped classroom pada
setiap pertemuan. Kisi β kisi soal pretest dapat dilihat pada tabel 3.2 dan
kisi β kisi soal posttest dapat dilihat di tabel 3.3.
3) Wawancara
Wawancara dilakukan kepada siswa dengan tujuan untuk
mendapatkan informasi tambahan mengenai permasalahan yang
ditemukan oleh peneliti selama penerapan model pembelajaran flipped
classroom. Sehingga pertanyaan wawancara disesuaikan dengan
permasalahan yang ditemui oleh peneliti selama penerapan model
pembelajaran flipped classroom.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
2. Tahap II percobaan desain (design experiment)
a. Percobaan desain pertemuan pertama
Percobaan desain pertemuan pertama dilaksanakan pada Senin, 26 April
2021 hingga Kamis, 29 April 2021 dari rumah masing β masing siswa dan
peneliti. Percobaan dimulai dengan kegiatan pra pembelajaran menggunakan
video pembelajaran yang diupload di microsoft teams. Materi yang ajarkan pada
pertemuan ini adalah pemahaman tentang gelombang dari KD 3. 8 menganalisis
karateristik gelombang mekanik. Pada kegiatan pra pembelajaran, siswa
menyelesaikan soal pretest yang diupload di microsoft teams, mengisi angket
awal pembelajaran melalui google form dan menonton video pembelajaran yang
diupload di microsoft teams. Angket awal digunakan untuk melihat keadaan
awal motivasi belajar siswa sebelum diberikan treatment berupa model
pembelajaran flipped classroom.
Dalam pelaksanaanya, angket ini diisi oleh 18 siswa dengan 8 siswa mengisi
angket tepat waktu dan 13 siswa lainnya mengisi angket di luar ketentuan waktu
sehingga terdapat 8 responden yang dapat digunakan informasinya dalam
analisis angket awal.Untuk melihat pemahaman awal siswa terkait materi
pembelajaran, diberikan soal pretest yang dalam pelaksanaannya diselesaikan
oleh 23 siswa dan dikumpulkan melalui microsoft teams pada bagian
assignment atau tugas.
Siswa juga diminta untuk menonton video pembelajaran, membuat
ringkasan dan menulis pertanyaan yang ingin diajukan serta menjawab
beberapa pertanyaan di akhir video pembelajaran yang diupload pada bagian
assignment atau tugas di Microsoft teams. Dalam pelaksanaannya, video
pembelajaran ditonton dan dicatat oleh 2 dari 36 siswa di kelas XI IPA 1.
Aktivitas pembelajaran berlanjut dengan kegiatan dalam pembelajaran.
Kegiatan ini dilakukan pada Kamis, 29 April 2021 dari pukul 08.00 β 09.30 dari
rumah masing β masing siswa dan peneliti yang dihubungkan melalui video
conference menggunakan microsoft teams. Total siswa yang hadir pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
pertemuan ini adalah 26 siswa dengan 10 siswa tidak hadir. Dalam proses
pembelajaran ini, peneliti menggunakan PPT untuk mengajarkan materi kepada
siswa.
Aktivitas tanya jawab dari siswa kepada peneliti sangat minim terjadi di
awal pembelajaran karena hamper seluruh siswa tidak menonton video
pembelajaran sehingga belum memiliki bekal pengetahuan terkait materi yang
dipelajari. Dalam prosesnya, siswa menerima penjelasan materi pembelajaran
secara keseluruhan dari peneliti. Setelah menerima pembelajaran, siswa diminta
untuk menyelesaikan posttest yang digunakan untuk mengukur hasil belajar
siswa setelah pembelajaran.
Dalam pelaksanaannya, posttest ini dikumpulkan oleh 23 dari 36 siswa
melalui microsoft teams atau whatsapp atau diberikan langsung kepada peneliti.
Siswa juga mengisi angket akhir pembelajaran yang digunakan peneliti untuk
melihat keadaan motivasi belajar siswa setelah diberikan treatment, angket ini
diisi oleh 21 siswa. Berikut merupakan analisis motivasi belajar dan hasil
belajar siswa.
Berdasarakan aktivitas yang dilakukan pada pertemuan pertama, model
pembelajaran flipped classroom tidak dapat diterapkan karena rendahnya
keterlibatan dari siswa dalam mempelajari materi pada aktivitas pra
pembelajaran. Untuk mengatasi persoalan kurang terlibatnya siswa, peneliti
melakukan wawancara terhadap 5 siswa untuk mencari solusi agar siswa terlibat
aktif dalam aktivitas pra pembelajaran yakni menonton video pembelajaran dan
membuat catatan. Setelah melakukan wawancara, peneliti menemukan solusi
dengan lebih sering mengingatkan siswa melalui whatssapp dan microsoft
teams untuk mempelajari video pembelajaran dan membuat catatan. Ini
dikarenakan siswa belum terbiasa dengan aktivitas pra pembelajaran sehingga
siswa cenderung mengabaikan pengumuman yang diberikan oleh peneliti.
b. Percobaan desain pertemuan kedua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Percobaan desain pertemuan kedua dilaksanakan pada Sabtu, 1 Mei 2021
hingga Kamis, 6 Mei 2021 dari rumah masing β masing siswa dan peneliti.
Percobaan dimulai dengan kegiatan pra pembelajaran menggunakan video
pembelajaran yang diupload di microsoft teams. Materi yang ajarkan pada
pertemuan ini adalah karateristik gelombang dari KD 3. 8 menganalisis
karaterisrik gelombang mekanik.
Pada kegiatan pra pembelajaran, siswa menyelesaikan soal pretest,
menonton video pembelajaran di microsoft teams, membuat ringkasan,
pertanyaan dan jawaban pertanyaan akhir video. Seperti halnya dengan
pertemuan pertama, pada pertemuan kedua soal pretest diberikan untuk melihat
pemahaman awal yang dimiliki oleh siswa sebelum pembelajaran. Soal pretest
ini diselesaikan oleh 31 siswa yang kemudian diupload pada bagian assignment
di microsoft teams atau dikirim melalui whatssapp atau lembar jawaban yang
diserahkan langsung oleh siswa kepada peneliti.
Diperlukan data angket awal yang diambil dari angket akhir siswa pada
pertemuan pertama. Angket awal digunakan untuk melihat keadaan motivasi
belajar siswa sebelum diberikan treatment. Terdapat 17 siswa yang dapat
digunakan informasinya dalam analisis angket awal pada pertemuan ini. Siswa
juga diminta untuk menonton video pembelajaran yang terdapat pada microsoft
teams. Dalam pelaksanaannya, catatan video pembelajaran yang terdiri dari
ringkasan materi diringkas oleh 24 siswa, catatan pertanyaan dibuat oleh 11
siswa dan jawaban pertanyaan penuntun video dibuat oleh 25 siswa. Catatan
video pembelajaran kemudian diupload melalui microsoft teams, dikirim
melalui whatsapp atau diperiksa oleh peneliti pada pertemuan III tatap muka di
kelas.
Pada tahap pra pembelajaran, peneliti juga menerapkan solusi untuk
permasalahan di pertemuan pertama yakni kurang terlibatnya siswa dalam
aktivitas pra pembelajaran. Solusi yang peneliti terapkan pada aktivitas ini
adalah dengan memberikan pengumuman lebih sering pada siswa untuk
menyelesaikan soal pretest, menonton dan meringkas video pembelajaran,
mencatat hal β hal yang ingin ditanyakan dan menjawab pertanyaan akhri video.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Setelah diberi pengumuman lebih sering, makin banyak siswa
menyelesaikan aktivitas pra pembelajaran. Aktivitas pembelajaran berlanjut
dari aktivitas pra pembelajaran lalu aktivitias dalam pembelajaran. Aktivitas ini
dilakukan pada Kamis, 6 Mei 2021 dari pukul 08.00 β 09.30 dari rumah masing
β masing siswa dan peneliti yang dihubungkan melalui video conference
menggunakan microsoft teams.
Total siswa yang hadir pada pertemuan ini adalah 32 siswa dengan 4 siswa
tidak hadir. Dalam proses pembelajaran, peneliti menayangkan PPT dan mulai
menjawab pertanyaan β pertanyaan yang diupload siswa pada aplikasi microsoft
teams dan menjelaskan bagian β bagian materi yang belum dipahami oleh
siswa. Setelah menerima pembelajaran, siswa diminta untuk menyelesaikan
posttest yang digunakan untuk mengukur hasil belajar. Dalam pelaksanaannya,
posttest ini dikumpulkan oleh 31 dari 36 siswa melalui microsoft teams pada
bagian tugas/ assignment atau dikirim melalui whatsapp. Siswa juga mengisi
angket akhir pembelajaran untuk melihat keadaan motivasi belajar siswa setelah
diberikan treatmen, angket ini diisi oleh 17 siswa.
Berdasarkan aktivitas yang dilakukan pada pertemuan kedua, ditemukan
persoalan dari hasil wawancara pada siswa yakni siswa sulit mengakses video
pembelajaran melalui microsoft teams karena jaringan internet yang tidak stabil,
kapasitas memori handphone yang kecil dan kuota internet yang tidak
mencukupi. Siswa juga lebih memilih untuk mengakses video pembelajaran
melalui youtube yang bisa diunduh di youtube dan ditonton kembali secara
offline.
Peneliti juga melihat bahwa video pembelajaran yang direkam oleh peneliti
sendiri memiliki kelemahan yakni tidak adanya tulisan tangan yang dapat
memperjelas video pembelajaran yang mana pada materi ini diperlukan banyak
grafik dan rumus yang lebih baik ditulis atau digambar secara manual oleh
peneliti. Peneliti yang tidak memiliki gawai yang memiliki fitur handwriting
note tidak dapat melakukan hal ini. Berdasarkan hasil wawancara bersama
siswa, siswa juga lebih memilih untuk menonton video pembelajaran yang
memiliki tulisan tangan di dalamnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Solusi yang peneliti temukan untuk mengatasi permasalahan ini ialah
memberikan materi pada siswa dengan mengarahkan siswa untuk menonton
video pembelajaran yang terdapat di youtube dengan penjelasan dari pemberi
video lebih jelas dan mudah dipahami karena memiliki tulisan tangan yang
diberikan secara manual dalam video. Video pembelajaran yang diakses melalui
youtube juga dapat diunduh secara offline dan dapat ditonton kembali di
youtube.
c. Percobaan desain pertemuan ketiga
Percobaan desain pertemuan ketiga dilaksanakan pada Sabtu, 9 Mei 2021
hingga Kamis, 20 Mei 2021 dari rumah masing β masing siswa dan peneliti dan
di sekolah. Percobaan dimulai dengan kegiatan pra pembelajaran menggunakan
video pembelajaran dari akun youtube MT Channel Fisika yang diakses siswa
melalui youtube dengan link diposting di microsoft teams dan dibagikan melalui
grup whatsapp.
Materi yang ajarkan pada pertemuan ini adalah gelombang berjalan dari KD
3. 8 menganalisis karaterisrik gelombang mekanik. Pada kegiatan pra
pembelajaran, siswa menyelesaikan soal pretest, menonton video pembelajaran
di youtube, membuat catatan yang terdiri atas ringkasan video pembelajaran,
pertanyaan dan jawaban pertanyaan akhir video. Seperti halnya dengan
pertemuan pertama dan kedua, pada pertemuan ketiga soal pretest diberikan
untuk melihat pemahaman awal yang dimiliki oleh siswa sebelum
pembelajaran.
Soal pretest ini diselesaikan oleh 32 siswa yang kemudian diupload pada
bagian assignment di microsoft teams atau dikirim melalui whatssapp atau
lembar jawaban yang diserahkan langsung oleh siswa kepada peneliti. Selain
itu, diperlukan data angket awal yang diambil dari angket akhir siswa pada
pertemuan kedua. Angket awal digunakan untuk melihat keadaan motivasi
belajar siswa sebelum diberikan treatment dan angket akhir digunakan untuk
melihat motivasi belajar siswa setelah diberikan treatment.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Terdapat 20 siswa yang dapat digunakan informasinya dalam analisis
angket awal dan akhir pada pertemuan ini. Siswa juga diminta untuk menonton
video pembelajaran yang terdapat pada microsoft teams. Dalam
pelaksanaannya, catatan video pembelajaran yang terdiri dari ringkasan materi
diringkas oleh 26 siswa, catatan pertanyaan dibuat oleh 13 siswa dan jawaban
pertanyaan penuntun video dibuat oleh 26 siswa.
Ringkasan/catatan materi kemudian diupload melalui microsoft teams,
dikirim melalui whatsapp atau diberikan langsung oleh siswa pada peneliti di
kelas. Pada tahap pra pembelajaran, peneliti juga menerapkan solusi untuk
permasalahan di pertemuan kedua yakni siswa kesulitan menonton video
pembelajaran melalui microsoft teams dan video pembelajaran yang dibuat
tidak dengan fitur handwriting.
Solusi yang peneliti terapkan pada aktivitas ini adalah dengan memberikan
video pembelajaran yang dapat diakses siswa melalui youtube dengan link
https://youtu.be/roUPnG2RNTA dari akun youtube MT Channel Fisika.
Aktivitas pembelajaran berlanjut dari aktivitas pra pembelajaran lalu aktivitas
dalam pembelajaran. Aktivitas ini dilakukan pada Kamis, 20 Mei 2021 dari
pukul 08.05 β 09.30 di ruang kelas XI IPA 1 SMAS Katolik St. John Paul II
Maumere.
Total siswa yang hadir pada pertemuan ini adalah 32 siswa dengan 4 siswa
tidak hadir. Dalam proses pembelajaran, peneliti bersama siswa membahas
pertanyaan yang diajukkan setelah menonton video pembelajaran dan
menekankan hal β hal penting dalam pembelajaran. Setelah menerima
pembelajaran, siswa diminta untuk menyelesaikan posttest yang digunakan
untuk mengukur hasil belajar selama 30 menit kemudian langsung dikumpulkan
pada peneliti. Siswa juga mengisi angket akhir pembelajaran secara online
untuk melihat keadaan motivasi belajar siswa setelah diberikan treatmen.
Angket ini diisi oleh 20 siswa.
Berdasarkan aktivitas yang dilakukan oleh peneliti pada pertemuan ketiga,
peneliti melihat bahwa video pembelajaran yang terdapat di youtube lebih
membantu siswa dalam mempelajari materi dari pada video pembelajaran yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
diupload di micorosoft teams. Ini dikarenakan siswa bisa mengakses dan
mengunduh video di youtube dan menontonnya secara offline dan terdapat
tulisan tangan di dalam video yang memperjelas video pembelajaran.
Video pembelajaran di microsoft teams juga dapat diunduh dan ditonton
offline namun kuota internet yang terbatas, kekuatan sinyal internet yang lemah
dan kapasitas handphone siswa yang minim membuat siswa lebih memilih
untuk menonton video pembelajaran melalui youtube. Sehingga penerapan
model pembelajaran flipped classroom lebih efektif bagi siswa di kelas XI IPA
SMAS Katolik St. John Paul II Maumere apabila video pembelajaran di youtube
dijadikan sarana siswa dalam mengikuti aktivitas pra pembelajaran.
d. Percobaan desain pertemuan keempat
Percobaan desain pertemuan keempat dilaksanakan pada Jumat, 21 Mei
2021 pada pukul 08.30 β 10.00 di ruang kelas XI IPA 1 dan Jumat, 21 Mei 2021
pada pukul 16.00 β 17.30 di ruang pertemuan SMAS Katolik St. John Paul II
Maumere. Percobaan desain ini dilakukan pada dua tempat berbeda dengan
waktu yang berbeda dikarenakan terdapat 9 siswa yang tidak bisa hadir pada
pertemuan pada Jumat, 21 Mei 2021 pagi karena sedang melakukan kunjungan
untuk merekam video di salah satu biara susteran PACR di Maumere.
Kesembilan siswa itu kemudian melakukan aktivitas pembelajaran pada pukul
16.00 β 17.30.
Aktivitas pra pembelajaran tidak bisa dilakukan karena siswa dan guru akan
mempersiapkan ruang kelas untuk Penilaian Akhir Semester (PAS).
Pembelajaran dilakukan dengan menyelesaikan soal pretest oleh 32 siswa
selama 15 menit yang kemudian lembar jawaban yang diserahkan langsung oleh
siswa kepada peneliti. Dalam proses pembelajaran, peneliti menjelaskan materi
gelombang stasioner. Setelah menerima pembelajaran, siswa diminta untuk
menyelesaikan posttest yang digunakan untuk mengukur hasil belajar selama
30 menit kemudian langsung dikumpulkan pada peneliti. Siswa mengisi angket
akhir pembelajaran secara online untuk melihat keadaan motivasi belajar akhir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
siswa setelah pembelajaran yang kemudian diisi oleh 28 siswa. Pada pertemuan
keempat, model pembelajaran flipped classroom tidak dapat diterapkan.
3. Tahap III: Retrosepcticve Analysis (Analisis Retrospektif)
Tahapan ini merupakan tahapan akhir yang dilakukan setelah tahapan
desain pendahuluan dan percobaan desain. Setelah dua tahapan yang sudah
dilewati, pada tahap ini peneliti ingin menguraikan beberapa hal terkait
efektivitas penerapan model pembelajaran flipped classroom pada siswa kelas
XI IPA 1 SMAS Katolik St. John Paul II Maumere.
Pada penerapannya model pembelajaran flipped classroom dilakukan dalam
dua aktivitas yaitu aktivitas pra pembelajaran dan aktivitas dalam pembelajaran.
Pada aktivitas pra pembelajaran, siswa diberikan materi belajar berupa video
pembelajaran untuk dipelajari siswa terlebih dahulu. Dalam aktivitas ini, siswa
dapat mempelajari bahan dengan membuat catatan yang terdiri dari ringkasan
materi, pertanyaan yang ingin diajukan dan jawaban dari pertanyaan yang
terdapat dalam video. Setelah mengalami aktivitas pra pembelajaran,
pembelajaran dilanjutkan dengan aktivitas dalam pembelajaran. Pada aktivitas
ini, guru akan membantu siswa untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh
siswa dan memperjelas materi pembelajaran dengan kembali memberi
penjelasan pada siswa.
Model pembelajaran flipped classroom yang diterapkan pada penelitian ini
dilakukan dalam dua setting yakni model pembelajaran flipped classroom
dalam jaringan (daring) dan model pembelajaran flipped classroom tatap muka.
Dalam penerapan model pembelajaran flipped classroom tatap muka, siswa
sudah diberikan video pra pembelajaran dalam bentuk link youtube. Di dalam
video ini sudah terdapat tulisan tangan guru yang mempermudah penjelasan
materi dan pemahaman pada siswa. Selain itu, video pembelajaran melalui
youtube lebih efektif karena siswa dapat mengakses video pembelajaran di
youtube lebih mudah dari pada mengakses video pembelajaran melalui
microsoft teams. Hal ini dikarenakan siswa dapat mengunduh dan menonton
kembali video pembelajaran di youtube secara offline jika memiliki kuota
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
internet yang terbatas, kekuatan sinyal internet yang lemah dan kapasitas
memori handphone siswa yang minim. Model pembelajaran flipped classroom
efektif diterapkan secara tatap muka karena siswa dapat melaksanakan tugasnya
dalam aktivitas pra pembelajaran melalui video pembelajaran melalui youtube
dan interaksi antara peneliti dengan siswa dapat terjadi dengan baik. Aktivitas
melalui video conference cukup terbatas dilakukan karena beberapa kendala
yaitu lemahnya sinyal internet di tempat tinggal siswa dan terdapat siswa yang
tidak memiliki kuota internet yang cukup.
Dalam penerapan model pembelajaran flipped classroom pada siswa kelas
XI IPA 1 SMAS Katolik St. John Paul II Maumere, siswa ditemukan belum
terbiasa menggunakan model pembelajaran flipped classroom. Hal ini peneliti
temukan pada pertemuan pertama di mana siswa tidak melakukan aktivitas pra
pembelajaran yang terdiri dari aktivitas menonton video pembelajaran dan
membuat catatan materi. Kemudian peneliti selalu menghimbau siswa secara
terus β menerus untuk melakukan aktivitas pra pembelajaran dan aktivitas pra
pembelajaran mulai terjadi pada pertemuan kedua. Berdasarkan hal ini, peneliti
menemukan bahwa flipped classroom tidak dapat langsung diterapkan tetapi
perlu adanya penyesuaian dari siswa dan dorongan dari guru agar siswa selalu
terlibat.
Efektivitas penerapan model pembelajaran flipped classroom pada
penelitian ini dianalisis dari motivasi belajar dan hasil belajar siswa. Setelah
pembelajaran flipped classroom diterapkan, hasil belajar siswa mengalami
perubahan dengan nilai rata β rata setelah diberikan treatment lebih tinggi dari
nilai rata β rata sebelum diberikan treatment pada setiap pertemuan. Sedangkan
motivasi belajar siswa tidak mengalami perubahan. Ini dikarenakan siswa tidak
begitu antusias dengan cara belajar menggunakan model pembelajaran flipped
classroom. Siswa terbiasa dengan cara belajar lama yakni belajar hanya
dilakukan di dalam kelas. Sehingga perlu adanya penyesuaian pada diri siswa
untuk dapat menerapkan model pembelajaran flipped classroom.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
4.1.2 Analisis Data Kuantitatif
a. Data Motivasi Belajar Siswa
Efektivitas penerapan model pembelajaran flipped classroom dilihat dari
motivasi belajar siswa dapat diukur dengan menggunakan analisis data angket awal
dan angket akhir yang diberikan di awal dan di akhir pembelajaran pada setiap
pertemuan. Indikator yang terdapat dalam angket yang disebarkan terdiri atas
kepercayaan diri, strategi pembelajaran aktif, nilai pembelajaran, tujuan kinerja,
tujuan pencapaian dan lingkungan belajar.
a. Angket motivasi belajar siswa pertemuan pertama
Tabel 4.1 Skor Angket Motivasi Belajar Awal dan Motivasi Belajar Akhir pada
Pertemuan Pertama
No
Siswa
Skor Motivasi
Belajar Awal
Skor Motivasi
Belajar Akhir
1 77 76
2 94 81
3 90 80
4 83 96
5 83 90
6 81 83
7 82 85
8 85 77
Angket awal diisi oleh 8 dari 36 siswa dengan nilai motivasi minimum
77 dan nilai motivasi maksimum 94 dan nilai motivasi rata β rata siswa
adalah 84,375. Apabila nilai rata β rata motivasi dicocokan dengan nilai
kategori motivasi belajar siswa pada tabel 3.6, maka keadaan motivasi
belajar awal siswa pada pertemuan pertama termasuk dalam kategori tinggi.
Pada angket motivasi belajar akhir pertemuan pertama terdapat 8 siswa
yang menjadi responden angket dengan nilai motivasi minimum 76 dan nilai
motivasi maksimum 96 dan nilai motivasi rata β rata siswa adalah 83,5.
Apabila nilai rata - rata motivasi belajar dicocokan dengan nilai kategori
motivasi belajar siswa pada tabel 3.6, maka keadaan motivasi belajar akhir
siswa pada pertemuan pertama termasuk dalam kategori tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Angket motivasi belajar awal dan akhir siswa pada pertemuan pertama
lalu dianalisis menggunakan IBM SPSS Statistics 22 dengan uji Wilcoxon.
Berikut merupakan tabel hasil analisis dengan uji Wilcoxon.
Tabel 4.2 Hasil Analisis Angket Motivasi Belajar Siswa pada
Pertemuan Pertama dengan Uji Wilcoxon
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
Motivasi Akhir -
Motivasi Awal
Negative Ranks 4a 4.88 19.50
Positive Ranks 4b 4.13 16.50
Ties 0c
Total 8
a. Motivasi Akhir < Motivasi Awal
b. Motivasi Akhir > Motivasi Awal
c. Motivasi Akhir = Motivasi Awal
Test Statisticsa
Motivasi Akhir -
Motivasi Awal
Z -.210b
Asymp. Sig. (2-tailed) .833
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on positive ranks.
Berdasarkan data dari 8 siswa yang dianalisis dengan menggunakan uji
Wilcoxon, dapat diketahui bahwa jumlah data untuk negative ranks ada 4,
artinya ada 4 dari 8 siswa memiliki motivasi sebelum pembelajaran lebih
tinggi dari motivasi setelah pembelajaran. Begitu juga dengan jumlah untuk
positive ranks ada 4, artinya 4 dari 8 siswa memiliki motivasi setelah
pembelajaran lebih tinggi dari sebelum pembelajaran.
a. Perumusan hipotesis:
οΌ Ho : Tidak terdapat perbedaan motivasi belajar siswa.
οΌ Hi : Terdapat perbedaan motivasi belajar siswa.
b. Penentuan taraf signifikansi
οΌ Jika nilai Asymp.Sig. (2-tailed) < 0,05, maka Hi diterima.
οΌ Jika nilai Asymp.Sig. (2-tailed) > 0,05, maka Hi ditolak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
οΌ Jika nilai signifikan < nilai signifikansi (nilai signifikansi uji
wilcoxon Ξ±= 0,05), maka Hi diterima dan sebaliknya.
Berdasarkan output test statistics pada tabel 4.2 diketahui bahwa nilai
signifikan atau Asymp.Sig. (2-tailed) bernilai 0,833 maka 0,833 lebih besar
dari > 0,05 sehingga Hi ditolak.
Kesimpulannya adalah keadaan motivasi belajar siswa pada pertemuan
pertama termasuk dalam kategori tinggi dan tidak terdapat perbedaan
motivasi belajar siswa sebelum dan setelah pembelajaran.
b. Angket motivasi belajar siswa pertemuan kedua
Tabel 4.3 Skor Angket Motivasi Belajar Awal dan Motivasi Belajar Akhir pada
Pertemuan Kedua
No
Siswa
Skor Motivasi
Belajar Awal
Skor Motivasi
Belajar Akhir
1 75 80
2 104 80
3 99 74
4 87 77
5 80 97
6 79 104
7 90 82
8 84 82
9 80 81
10 77 86
11 83 90
12 85 84
13 98 84
14 101 74
15 77 89
16 75 85
17 78 76
Pada angket awal pertemuan kedua terdapat 17 siswa yang menjadi
responden angket dengan nilai motivasi minimum 75 dan nilai motivasi
maksimum 104 dan nilai motivasi rata β rata siswa adalah 85,412. Apabila
nilai rata β rata motivasi dicocokan dengan nilai kategori motivasi belajar
siswa pada tabel 3.6 maka, keadaan motivasi belajar awal siswa pada
pertemuan kedua termasuk dalam kategori tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Pada angket akhir pertemuan kedua, terdapat 17 siswa yang menjadi
responden angket dengan nilai motivasi minimum 74 dan nilai motivasi
maksimum 104 dan nilai motivasi rata β rata siswa adalah 83,823. Apabila
nilai rata β rata motivasi dicocokan dengan nilai kategori motivasi belajar
siswa pada tabel 3.6, maka keadaan motivasi belajar akhir siswa pada
pertemuan kedua termasuk dalam kategori tinggi.
Angket motivasi belajar awal dan akhir siswa pada pertemuan kedua
dianalisis menggunakan IBM SPSS Statistics 25 dengan uji Wilcoxon.
Berikut merupakan tabel hasil analisis dengan uji Wilcoxon.
Tabel 4.4 Hasil Analisis Angket Motivasi Belajar Siswa pada
Pertemuan Kedua dengan Uji Wilcoxon.
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
Motivasi
Akhir -
Motivasi
Awal
Negative Ranks 9a 9.28 83.50
Positive Ranks 8b 8.69 69.50
Ties 0c
Total 17
a. Motivasi Akhir < Motivasi Awal
b. Motivasi Akhir > Motivasi Awal
c. Motivasi Akhir = Motivasi Awal
Test Statisticsa
Motivasi Akhir - Motivasi Awal
Z -.332b
Asymp. Sig. (2-tailed) .740
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on positive ranks.
Berdasarkan data dari 17 siswa yang dianalisis dengan menggunakan uji
Wilcoxon, dapat diketahui bahwa jumlah data untuk negative ranks ada 9,
artinya 9 dari 17 siswa memiliki motivasi sebelum pembelajaran lebih tinggi
dari motivasi setelah pembelajaran. Terdapat pula jumlah data untuk
positive ranks ada 8, artinya 8 dari 17 siswa memiliki motivasi sebelum
pembelajaran rendah dari motivasi setelah pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
a. Perumusan hipotesis:
οΌ Ho : Tidak terdapat perbedaan motivasi belajar siswa pada
penerapan model pembelajaran flipped classroom pertemuan kedua.
οΌ Hi : Terdapat perbedaan motivasi belajar siswa pada penerapan
model pembelajaran flipped classroom pertemuan kedua.
b. Penentuan taraf signifikansi
οΌ Jika nilai Asymp.Sig. (2-tailed) < 0,05, maka Hi diterima.
οΌ Jika nilai Asymp.Sig. (2-tailed) > 0,05, maka Hi ditolak.
οΌ Jika nilai signifikan < nilai signifikansi (nilai signifikansi uji
wilcoxon Ξ±= 0,05), maka Hi diterima dan sebaliknya.
Berdasarkan output test statistics pada tabel 4.4 diketahui bahwa nilai
signifikan atau Asymp.Sig. (2-tailed) bernilai 0,740 maka 0,740 > 0,05
sehingga Hi ditolak.
Kesimpulannya adalah keadaan motivasi belajar siswa pada pertemuan
kedua termasuk dalam kategori tinggi dan tidak terdapat perbedaan motivasi
belajar pada penerapan model pembelajaran flipped classroom pertemuan
kedua.
c. Angket motivasi belajar siswa pertemuan ketiga Tabel 4.5 Skor Angket Motivasi Belajar Awal dan Motivasi Belajar Akhir pada
Pertemuan Ketiga
No
Siswa
Skor Motivasi
Belajar Awal
Skor Motivasi
Belajar Akhir
1 80 73
2 95 85
3 80 83
4 97 77
5 74 89
6 104 83
7 82 82
8 82 109
9 73 84
10 81 91
11 86 108
12 90 100
13 84 79
14 93 85
15 84 86
16 77 83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
No
Siswa
Skor Motivasi
Belajar Awal
Skor Motivasi
Belajar Akhir
17 74 89
18 85 79
19 76 111
20 87 83
Pada angket awal pertemuan ketiga terdapat 20 siswa yang menjadi
responden angket dengan nilai motivasi minimum 73 dan nilai motivasi
maksimum 104 dan nilai motivasi rata β rata siswa adalah 84. Apabila nilai
rata β rata motivasi dicocokan dengan nilai kategori motivasi belajar siswa
pada tabel 3.6, maka keadaan motivasi belajar awal siswa pada pertemuan
ketiga termasuk dalam kategori tinggi.
Pada angket akhir pertemuan ketiga terdapat 20 siswa yang menjadi
responden angket dengan nilai motivasi minimum 73 dan nilai motivasi
maksimum 111 dan nilai motivasi rata β rata siswa adalah 87,95. Apabila
nilai rata β rata motivasi dicocokan dengan nilai kategori motivasi belajar
siswa pada tabel 3.6, maka keadaan motivasi belajar akhir siswa pada
pertemuan ketiga termasuk dalam kategori tinggi.
Angket motivasi belajar awal dan akhir siswa pada pertemuan ketiga
dianalisis menggunakan IBM SPSS Statistics 25 dengan uji Wilcoxon.
Berikut merupakan tabel hasil analisis dengan uji Wilcoxon.
Tabel 4.6 Hasil Analisis Angket Motivasi Belajar Siswa pada
Pertemuan Ketiga dengan Uji Wilcoxon.
Ranks
N Mean Rank
Sum of
Ranks
Motivasi Akhir -
Motivasi Awal
Negative Ranks 8a 8.56 68.50
Positive Ranks 11b 11.05 121.50
Ties 1c
Total 20
a. Motivasi Akhir < Motivasi Awal
b. Motivasi Akhir > Motivasi Awal
c. Motivasi Akhir = Motivasi Awal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Test Statisticsa
Motivasi Akhir - Motivasi Awal
Z -1.067b
Asymp. Sig. (2-
tailed)
.286
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on negative ranks.
Berdasarkan data dari 20 siswa yang dianalisis dengan menggunakan uji
Wilcoxon, dapat diketahui bahwa jumlah data untuk negative ranks ada 8,
artinya 8 dari 20 siswa memiliki motivasi sebelum pembelajaran lebih tinggi
dari motivasi setelah pembelajaran. Terdapat pula jumlah data untuk
positive ranks ada 11, artinya 11 dari 20 siswa memiliki motivasi sebelum
pembelajaran lebih rendah dari motivasi setelah pembelajaran dan terdapat
1 data untuk ties yang artinya 1 dari 20 siswa memiliki motivasi sebelum
pembelajaran sama dengan motivasi setelah pembelajaran.
Berdasarkan output test statistics pada tabel 4.6 diketahui bahwa nilai
signifikan atau Asymp.Sig. (2-tailed) bernilai 0,286 maka 0,286 > 0,05
sehingga Hi ditolak. Kesimpulannya adalah keadaan motivasi belajar siswa
pada pertemuan ketiga termasuk dalam kategori tinggi dan tidak terdapat
perbedaan motivasi belajar pada penerapan model pembelajaran flipped
classroom pertemuan ketiga.
d. Angket motivasi belajar siswa pertemuan keempat.
Tabel 4.7 Skor Angket Motivasi Belajar Awal dan Motivasi Belajar Akhir pada
Pertemuan Keempat
No Skor Motivasi
Belajar Awal
Skor Motivasi
Belajar Akhir
1 73 80
2 76 92
3 85 89
4 77 74
5 89 108
6 64 105
7 88 84
8 82 80
9 109 93
10 84 86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
No Skor Motivasi
Belajar Awal
Skor Motivasi
Belajar Akhir
11 92 83
12 87 91
13 105 86
14 108 82
15 87 86
16 100 81
17 79 81
18 78 97
19 85 82
20 86 107
21 83 82
22 89 82
23 80 95
24 93 83
25 110 83
26 83 81
27 80 83
28 86 85
Pada angket awal pertemuan keempat terdapat 28 siswa yang menjadi
responden angket dengan nilai motivasi minimum 64 dan nilai motivasi
maksimum 110 dan nilai motivasi rata β rata siswa adalah 87,071. Apabila
nilai rata β rata motivasi dicocokan dengan nilai kategori motivasi belajar
siswa pada tabel 3.6, maka keadaan motivasi belajar awal siswa pada
pertemuan keempat termasuk dalam kategori tinggi.
Pada angket akhir pertemuan keempat terdapat 28 siswa yang menjadi
responden angket dengan nilai motivasi minimum 74 dan nilai motivasi
maksimum 108 dan nilai motivasi rata β rata siswa adalah 87,179. Apabila
nilai rata β rata motivasi dicocokan dengan nilai kategori motivasi belajar
siswa pada tabel 3.6, maka keadaan motivasi belajar akhir siswa pada
pertemuan keempat termasuk dalam kategori tinggi.
Angket motivasi belajar awal dan akhir siswa pada pertemuan keempat
dianalisis menggunakan IBM SPSS Statistics 25 dengan uji Wilcoxon.
Berikut merupakan tabel hasil analisis dengan uji Wilcoxon.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Tabel 4.8 Hasil Analisis Angket Motivasi Belajar Siswa pada
Pertemuan Keempat dengan Uji Wilcoxon.
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
Motivasi Akhir -
Motivasi Awal
Negative Ranks 16a 13.25 212.00
Positive Ranks 12b 16.17 194.00
Ties 0c
Total 28
a. Motivasi Akhir < Motivasi Awal
b. Motivasi Akhir > Motivasi Awal
c. Motivasi Akhir = Motivasi Awal
Test Statisticsa
Motivasi Akhir - Motivasi Awal
Z -.205b
Asymp. Sig. (2-tailed) .837
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on positive ranks.
Berdasarkan data dari 28 siswa yang dianalisis dengan menggunakan uji
Wilcoxon, dapat diketahui bahwa jumlah data untuk negative ranks ada 16,
artinya 16 dari 28 siswa memiliki motivasi sebelum pembelajaran lebih
tinggi dari motivasi setelah pembelajaran. Terdapat pula jumlah data untuk
positive ranks ada 12, artinya 12 dari 28 siswa memiliki motivasi sebelum
pembelajaran lebih rendah dari motivasi setelah pembelajaran.
Berdasarkan output test statistics pada tabel 4.8 diketahui bahwa nilai
signifikan atau Asymp.Sig. (2-tailed) bernilai 0,837 maka 0,837> 0,05
sehingga Hi ditolak. Kesimpulannya adalah keadaan motivasi belajar siswa
pada pertemuan keempat termasuk dalam kategori tinggi dan tidak terdapat
perbedaan motivasi belajar dalam pembelajaran.
c. Data Hasil Belajar Siswa
Pelaksanaan penelitian untuk melihat efektivitas penerapan model
pembelajaran flipped classroom dilihat dari hasil belajar siswa dilakukan
dengan pemberian pretest sebelum penerapan model pembelajaran flipped
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
classroom dan pemberian posttest setelah model pembelajaran flipped
classroom pada setiap pertemuan di kelas XI IPA 1. Berikut merupakan data
hasil belajar siswa pada setiap pertemuan.
a. Data hasil belajar siswa pertemuan pertama
Tabel 4.9 Nilai Pretest dan Posttest Pertemuan Pertama
No Nilai Pretest Nilai Posttest
1 40 15
2 40 65
3 25 80
4 55 72
5 40 72
6 30 75
7 50 80
8 45 67
9 20 50
10 70 75
11 35 40
12 35 57
13 85 75
14 35 50
15 35 85
16 55 62
17 35 80
18 55 65
19 20 50
20 45 80
21 45 90
22 90 75
23 100 90
Rata-
rata 47.17 67.39
Dari data pretest pertemuan pertama, diperoleh nilai tertinggi siswa
adalah 100 dan nilai terendah dari siswa adalah 20, dengan rata β rata nilai
siswa adalah 47,17. Apabila nilai rata β rata pretest dicocokan dengan tabel
kualitas hasil belajari siswa pada tabel 3.9, maka pada pretest pertemuan
pertama kualitas hasil belajar siswa kelas XI IPA 1, tergolong cukup baik.
Dari data posttest pertemuan pertama, dapat dilihat bahwa nilai tertinggi
dari siswa adalah 90 dan nilai terendah dari siswa adalah 15, dengan rata β
rata nilai siswa adalah 67,39. Dari nilai rata β rata ini, berdasarkan tabel 3.9,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
maka pada posttest pertemuan pertama kualitas hasil belajar siswa tergolong
baik.
Data pretest dan posttest kemudian dianalisis menggunakan aplikasi
IBM SPSS Statistics 25 Berikut merupakan hasil analisis pretest dan
posttest menggunakan aplikasi SPSS dengan uji Wilcoxon.
Tabel 4.10 Hasil Analisis Pretest dan Posttest Untuk Pertemuan
Pertama dengan Uji Wilcoxon
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
Posttest -
Pretest
Negative Ranks 4a 7.50 30.00
Positive Ranks 19b 12.95 246.00
Ties 0c
Total 23
a. Posttest < Pretest
b. Posttest > Pretest
c. Posttest = Pretest
Test Statisticsa
Posttest - Pretest
Z -3.288b
Asymp. Sig. (2-tailed) .001
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on negative ranks.
Berdasarkan data dari 23 siswa yang dianalisis dengan Uji Wilcoxon,
ditemukan bahwa jumlah data untuk negative ranks ada 4, artinya terdapat
4 dari 23 siswa memiliki nilai pretest lebih tinggi dari nilai posttest.
Sedangkan jumlah data untuk positive ranks ada 19, artinya terdapat 19 dari
23 siswa memiliki nilai pretest lebih rendah dari nilai posttest.
a. Perumusan hipotesis:
οΌ Ho : Tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa.
οΌ Hi : Terdapat perbedaan hasil belajar siswa.
b. Penentuan taraf signifikansi
οΌ Jika nilai Asymp.Sig. (2-tailed) < 0,05, maka Hi diterima.
οΌ Jika nilai Asymp.Sig. (2-tailed) > 0,05, maka Hi ditolak.
οΌ Jika nilai signifikan < nilai signifikansi (nilai signifikansi uji wilcoxon
Ξ±= 0,05), maka Hi diterima dan sebaliknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Berdasarkan output test statistics pada tabel 4.10 diketahui bahwa nilai
signifikan atau Asymp.Sig. (2-tailed) bernilai 0,001 maka 0,001< 0,05
sehingga Hi diterima.
Kesimpulannya adalah terdapat perbedaan hasil belajar pada
pembelajaran pertemuan pertama dengan kualitas hasil belajar dari cukup
baik menjadi baik.
b. Data hasil belajar siswa pertemuan kedua
Tabel 4.11 Nilai Pretest dan Posttest Pertemuan Kedua
No Nilai Pretest Nilai Posttest
1 71 72
2 57 88
3 51 65
4 29 65
5 63 70
6 86 84
7 86 86
8 40 65
9 28 60
10 51 28
11 77 60
12 77 28
13 14 58
14 37 44
15 26 18
16 49 30
17 17 51
18 26 58
19 26 56
20 51 72
21 49 70
22 26 70
23 77 65
24 86 70
25 51 63
26 51 65
27 38 65
28 63 86
29 86 65
30 74 84
31 26 49
Rata-
rata 51.26 61.61
Dari data pretest pertemuan kedua, dapat dilihat bahwa nilai tertinggi
dari siswa adalah 86 dan nilai terendah dari siswa adalah 14, dengan rata β
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
rata nilai siswa adalah 51,26. Dari nilai rata β rata ini, berdasarkan tabel
kualitas hasil belajar siswa, maka pada pretest pertemuan kedua, kualitas
hasil belajar siswa kelas XI IPA 1,tergolong cukup baik.
Dari data posttest pertemuan kedua, dapat dilihat bahwa nilai tertinggi
dari siswa adalah 86 dan nilai terendah dari siswa adalah 18, dengan rata β
rata nilai siswa adalah 61,61. Dari nilai rata β rata ini, berdasarkan tabel
kualitas hasil belajar siswa, maka pada pretest pertemuan kedua, kualitas
hasil belajar siswa kelas XI IPA 1, tergolong baik.
Data pretest dan posttest kemudian dianalisis menggunakan IBM SPSS
Statistics 25 dengan Uji Wilcoxon. Hasil analisis dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 4.12 Hasil Analisis Pretest dan Posttest Untuk Pertemuan Kedua dengan Uji
Wilcoxon
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
Posttest -
Pretest
Negative Ranks 9a 12.61 113.50
Positive Ranks 21b 16.74 351.50
Ties 1c
Total 31
a. Posttest < Pretest
b. Posttest > Pretest
c. Posttest = Pretest
Test Statisticsa
Posttest - Pretest
Z -2.448b
Asymp. Sig.
(2-tailed) .014
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on negative ranks.
Berdasarkan data dari 31 siswa, yang dianalisis dengan Uji Wilcoxon,
dapat ditemukan bahwa jumlah data untuk negative ranks ada 9, artinya
terdapat 9 dari 23 siswa memiliki nilai pretest lebih tinggi dari nilai posttest.
Sedangkan jumlah data untuk positive ranks ada 21, artinya terdapat 21 dari
31 siswa memiliki nilai pretest lebih rendah dari nilai posttest. Jumlah data
untuk ties ada 1, artinya terdapat 1 siswa memiliki nilai pretest sama dengan
nilai posttest.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Berdasarkan output test statistics pada tabel 4.12 diketahui bahwa nilai
signifikan atau Asymp.Sig. (2-tailed) bernilai 0,001 maka 0,014 < 0,05
sehingga Hi diterima. Kesimpulannya adalah terdapat perbedaan hasil
belajar pada penerapan model pembelajaran flipped classroom pertemuan
kedua dengan kualitas hasil belajar dari cukup baik menjadi baik.
c. Data hasil belajar pertemuan ketiga
Tabel 4.13 Nilai Pretest dan Posttest Pertemuan Ketiga
No Nilai Pretest Nilai Posttest
1 15 63
2 75 86
3 55 54
4 45 86
5 25 91
6 60 74
7 10 77
8 50 83
9 60 77
10 15 86
11 40 83
12 65 74
13 60 77
14 40 43
15 20 43
16 10 83
17 55 74
18 75 49
19 50 83
20 50 89
21 50 74
22 40 74
23 55 77
24 45 80
25 50 89
26 60 74
27 40 89
28 65 80
29 10 86
30 50 83
31 75 83
32 75 80
Rata-
rata 46.56 76.38
Dari data pretest pertemuan ketiga, diperoleh nilai tertinggi dari siswa
adalah 75 dan nilai terendah dari siswa adalah 10, dengan rata β rata nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
siswa adalah 46,56. Dari nilai rata β rata ini, berdasarkan tabel kualitas hasil
belajar siswa, maka pada pretest pertemuan ketiga, kualitas hasil belajar
siswa kelas XI IPA 1, tergolong cukup baik.
Dari data posttest pertemuan ketiga, dapat dilihat bahwa nilai tertinggi
dari siswa adalah 91 dan nilai terendah dari siswa adalah 43, dengan rata β
rata nilai siswa adalah 76,38. Dari nilai rata β rata ini, berdasarkan tabel
kualitas hasil belajar siswa, maka pada posttest pertemuan ketiga, kualitas
hasil belajar siswa kelas XI IPA 1, tergolong baik.
Data pretest dan posttest kemudian dianalisis menggunakan aplikasi
IBM SPSS Statistics 25. Berikut merupakan hasil analisis pretest dan
posttest menggunakan aplikasi SPSS dengan uji Wilcoxon.
Tabel 4.14 Hasil Analisis Pretest dan Posttest Untuk Pertemuan Ketiga dengan Uji
Wilcoxon
Ranks
N Mean Rank
Sum of
Ranks
Posttest -
Pretest
Negative Ranks 2a 8.50 17.00
Positive Ranks 30b 17.03 511.00
Ties 0c
Total 32
a. Posttest < Pretest
b. Posttest > Pretest
c. Posttest = Pretest
Test Statisticsa
Posttest - Pretest
Z -4.619b
Asymp. Sig.
(2-tailed) .000
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on negative ranks.
Berdasarkan data dari 32 siswa, yang dianalisis dengan Uji Wilcoxon,
dapat ditemukan bahwa jumlah data untuk negative ranks ada 2, artinya
terdapat 2 dari 32 siswa memiliki nilai pretest lebih tinggi dari nilai posttest.
Sedangkan jumlah data untuk positive ranks ada 30, artinya terdapat 21 dari
31 siswa memiliki nilai pretest lebih rendah dari nilai posttest.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Berdasarkan output test statistics pada tabel 4.14 diketahui bahwa nilai
signifikan atau Asymp.Sig. (2-tailed) bernilai 0,000 maka 0,000 < 0,05
sehingga Hi diterima.
Kesimpulannya adalah terdapat perbedaan hasil belajar pada penerapan
model pembelajaran flipped classroom pertemuan ketiga dengan kualitas
hasil belajar dari cukup baik menjadi baik.
d. Data hasil belajar pertemuan keempat Tabel 4.15 Nilai Pretest dan Posttest Pertemuan Keempat
No Nilai Pretest Nilai Posttest
1 40 80
2 30 80
3 30 27
4 40 77
5 30 70
6 50 87
7 40 70
8 40 40
9 40 87
10 40 80
11 20 70
12 30 77
13 20 70
14 30 70
15 70 87
16 60 57
17 30 73
18 50 50
19 50 80
20 30 63
21 30 73
22 40 67
23 20 70
24 20 80
25 30 63
26 30 77
27 30 73
28 50 77
29 10 77
30 60 87
31 20 73
32 20 57
Rata-
rata 35.31 70.91
Dari data pretest pertemuan keempat, dapat dilihat bahwa nilai tertinggi
dari siswa adalah 70 dan nilai terendah dari siswa adalah 10, dengan rata β
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
rata nilai siswa adalah 35,31. Dari nilai rata β rata ini, berdasarkan tabel
kualitas hasil belajar siswa maka pada pretest pertemuan keempat, kualitas
hasil belajar siswa kelas XI IPA 1, tergolong kurang baik.
Dari data posttest pertemuan keempat, dapat dilihat bahwa nilai
tertinggi dari siswa adalah 87 dan nilai terendah dari siswa adalah 27,
dengan rata β rata nilai siswa adalah 70,91. Dari nilai rata β rata ini,
berdasarkan tabel kualitas hasil belajar siswa, maka pada posttest pertemuan
keempat, kualitas hasil belajar siswa kelas XI IPA 1, tergolong baik.
Data pretest dan posttest kemudian dianalisis menggunakan aplikasi
IBM SPSS Statistics 22. Berikut merupakan hasil analisis pretest dan
posttest menggunakan aplikasi SPSS dengan uji Wilcoxon.
Tabel 4.16 Hasil Analisis Pretest dan Posttest Untuk Pertemuan Keempat dengan Uji
Wilcoxon
Ranks
N Mean Rank
Sum of
Ranks
Posttest -
Pretest
Negative Ranks 2a 1.50 3.00
Positive Ranks 28b 16.50 462.00
Ties 2c
Total 32
a. Posttest < Pretest
b. Posttest > Pretest
c. Posttest = Pretest
Test Statisticsa
Posttest - Pretest
Z -4.725b
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on negative ranks.
Berdasarkan data dari 32 siswa, yang dianalisis dengan Uji Wilcoxon,
dapat ditemukan bahwa jumlah data untuk negative ranks ada 2, artinya
terdapat 2 dari 32 siswa memiliki nilai pretest lebih tinggi dari nilai posttest.
Sedangkan jumlah data untuk positive ranks ada 28, artinya terdapat 21 dari
32 siswa memiliki nilai pretest lebih rendah dari nilai posttest. Terdapat juga
jumlah data untuk ties ada 2, artinya terdapat 2 dari 32 siswa memiliki nilai
pretest sama dengan nilai posttest.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Berdasarkan output test statistics pada tabel 4.16 diketahui bahwa nilai
signifikan atau Asymp.Sig. (2-tailed) bernilai 0,000 maka 0,014 lebih kecil
dari < 0,05 sehingga Hi diterima. Kesimpulannya adalah terdapat perbedaan
hasil belajar pada pembelajaran pertemuan keempat dengan kualitas hasil
belajar dari kurang baik menjadi baik.
4.1.3 Analisis Data Kualitatif
Pada pelaksanaan penelitian, peneliti melakukan wawancara terhadap 9 siswa
kelas XI IPA 1 yang dilakukan melalui sambungan telepon biasa. Wawancara
dilakukan sebanyak dua kali yakni pada Jumat, 30 April 2021 dan Jumat, 7 Mei
2021. Wawancara pertama dilakukan untuk mencari solusi terhadap masalah yang
ditemukan pada pertemuan pertama sedangkan wawancara kedua dilakukan
untuk menemukan solusi yang ditemukan pada pertemuan kedua.
a. Wawancara pertama
Wawancara pertama dilakukan untuk mencari solusi terhadap masalah
yang ditemukan pada pertemuan pertama yakni kurangnya keterlibatan siswa
dalam aktivitas pra pembelajaran yaitu hanya terdapat 2 dari 36 siswa yang
menonton video pembelajaran dan membuat catatan video pembelajaran.
Pada wawancara untuk siswa A peneliti mendapatkan informasi bahwa
siswa A tidak menonton video pembelajaran dan membuat catatan karena
tidak mengetahui informasi tentang aktivitas menonton video pembelajaran
yang dilakukan siswa sebelum pembelajaran melalui video conference. Siswa
A juga mengaku bahwa pada mata pelajaran yang lain, siswa pernah diberi
video pembelajaran sebelum pertemuan namun ia hanya menontonya kadang
β kadang karena video pembelajaran yang kurang menarik. Ketidakmenarikan
video pembelajaran terletak pada durasi video yang terlalu panjang sehingga
malas untuk dipelajarinya. Menurut siswa A video pembelajaran yang baik
adalah video pembelajaran yang singkat, padat dan jelas. Siswa A juga
berpendapat bahwa siswa kelas XI IPA 1 perlu untuk selalu diingatkan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
menonton video pembelajaran dan membuat catatan karena mereka terkadang
lupa dan malas.
Narasumber siswa B juga merupakan salah satu siswa yang tidak
menonton video pembelajaran. Hal yang melatarbelakanginya adalah ia tidak
sempat membuka video pembelajaran di microsoft teams karena lupa dan
sibuk menyelesaikan soal pretest dan membantu pekerjaan orang tua di
rumah. Untuk itu, siswa B mengaku perlu untuk selalu diingatkan untuk
menonton video pembelajaran dan membuat catatan video melalui whatsapp
group atau melalui microsoft teams.
Wawancara juga dilakukan pada siswa C yang tidak menonton video
pembelajaran dengan alasan tidak sempat membuka micorsoft teams sehingga
tidak tahu jika terdapat video pembelajaran di dalamnya. Siswa C berpendapat
bahwa teman β teman di kelasnya yang juga tidak menonton video
pembelajaran memiliki alasan yakni melakukan kesibukan lain, tidak
memiliki kuota internet, malas, lupa, sibuk bermain game dan lemahnya
sinyal internet di tempat tinggal mereka. Menurut siswa C, video
pembelajaran yang baik adalah video pembelajaran yang singkat agar tidak
membuat siswa bosan.
Wawancara selanjutnya dilakukan pada siswa D. Sama seperti siswa
lainnya, siswa D juga tidak tahu akan adanya video pembelajaran yang harus
ditonton. Menurut siswa D, teman β temannya di kelas XI IPA 1 memiliki
alasan tidak menonton video pembelajaran adalah karena lupa, tidak
mengetahui informasi, malas, lebih suka membuka handphone untuk bermain
game dan sosial media. Ia dan beberapa temannya juga lebih sering untuk
menonton video pembelajaran saat batas waktu sudah dekat hingga akhirnya
lupa untuk menonton video pembelajaran. Bagi siswa D, peneliti sebaiknya
lebih sering mengingatkan siswa melalui whatsapp group dan microsoft team
agar siswa tidak lupa untuk menonton video pembelajaran dan membuat
ringkasan video.
Wawancara juga dilakukan terhadap siswa E yang tidak menonton video
pembelajaran. Siswa E tidak menonton video pembelajaran karena sinyal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
internet yang susah di tempat tinggalnya sehingga ia menjadi malas menonton
video pembelajaran. Selain itu, siswa E juga memiliki pekerjaan di rumah
yang membuatnya sibuk sehingga tidak sempat menonton video
pembelajaran. Menurut siswa E, teman β teman di kelasnya yang tidak
menonton video pembelajaran mempunyai alasan yakni malas dan lebih suka
untuk bermain game dan sosial media. Menurut siswa E, video pembelajaran
yang baik adalah video pembelajaran yang menyenangkan dan memiliki
penjelasan yang terperinci meskipun durasinya panjang. Bagi siswa E, cara
agar video pembelajaran dapat ditonton oleh siswa adalah dengan lebih sering
mengingatkan siswa dari jauh β jauh hari sebelum pembelajaran di lakukan di
kelas.
Berdasarkan hasil wawancara terhadap 5 siswa, peneliti menemukan
bahwa siswa belum terbiasa dengan aktivitas menonton video pembelajaran
sebelum pembelajaran berlangsung. Siswa yang belum terbiasa mengabaikan
video pembelajaran yang diunggah peneliti di microsoft teams. Siswa
mengaku belum mengetahui informasi terkait video pembelajaran. Solusi agar
siswa lebih terlibat dalam aktivitas pra pembelajaran adalah dengan lebih
sering mengingkakan atau membuat pengumuman pada siswa melalui
whatsapp group dan microsoft teams.
b. Wawancara kedua
Wawancara kedua dilakukan pada Jumat, 9 Mei 2021 melalui sambungan
telepon biasa. Wawancara dilakukan pada 4 siswa kelas XI IPA 1 untuk
mencari solusi masalah yang ditemukan pada pertemuan kedua yakni
kesulitan siswa mengakses video pembelajaran melalui microsoft teams dan
kelemahan video pembelajaran yang direkam sendiri oleh peneliti yakni tidak
adanya tulisan tangan yang dapat memperjelas isi video pembelajaran.
Berdasarkan hasil wawancara bersama siswa F, ditemukan informasi
bahwa keadaan sinyal internet di tempat tinggal siswa F cukup buruk terlebih
ketika musim penghujan. Biasanya siswa F tidak bisa mengikuti pelajaran
dengan baik apabila sinyal internetnya lemah. Siswa F memiliki kuota internet
yang cukup dan selalu mendapat kuota internet dari pemerintah. Apabila
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
kuotanya habis maka ia tidak bisa mengikuti kegiatan belajar karena biaya
kuota belum dikirim oleh orang tuanya. Siswa F biasanya terhalang dalam
menonton video pembelajaran karena jaringan internet di tempat tinggalnya
susah. Menurutnya, menonton video pembelajaran melalui microsoft teams
juga menyedot kuota internet. Siswa F juga memiliki kapasitas penyimpanan
handphone yang kecil sehingga ia pernah menghapus beberapa dokumen
seperti tugas untuk menggunduh video pembelajaran. Siswa F juga
berpendapat bahwa isi video pembelajaran sebaiknya berupa penjelasan dan
terdapat tulisan tangan di dalamnya. Oleh karena itu, siswa F lebih memilih
untuk menonton video pembelajaran melalui youtube.
Wawancara dilakukan terhadap siswa G yang memiliki keadaan sinyal
internet di rumah yang lancar. Namun, koneksi internet akan melambat
apabila listrik mati di tempat tinggalnya. Siswa G juga memiliki kuota internet
yang cukup dan juga memperoleh kuota internet dari pemerintah dan
terkadang dari sekolah. Sehingga internet tidak menghalangi siswa G untuk
melaksanakan pembelajaran secara daring. Siswa G juga tidak memiliki
halangan dalam menonton video pembelajaran. Namun, terkadang menonton
video pembelajaran melalui microsoft teams cukup menyedot kuota internet
jika ditonton berulang β ulang kali videonya. Siswa G juga berpendapat
bahwa lebih suka menonton video pembelajaran yang ada tulisan tangan dari
guru di dalam video karena lebih mudah dipahami. Siswa G memiliki
kapasitas penyimpanan handphone cukup baik sehingga mampu mengunduh
video pembelajaran yang diberikan. Bagi siswa G, video pembelajaran lebih
baik ditonton melalui youtube karena bisa diunduh dan ditonton offline kapan
saja, karena siswa G pernah punya pengalaman mengunduh video
pembelajaran dari microsoft teams namun tidak tersimpan.
Wawancara dilakukan pada siswa H yang memiliki sinyal internet yang
lemah di tempat tinggalnya. Hal ini menyebabkan siswa H susah memahami
materi yang dipelajari saat pembelajaran daring karena tidak bisa bertanya
pada guru. Siswa H juga memiliki kuota internet yang mencukupi untuk
kegiatan pembelajaran. Namun siswa H sering susah mengakses internet saat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
pembelajaran daring saat batas waktu kuota internetnya akan habis. Siswa H
juga memperoleh kuota internet setiap bulan dari pemerintah. Ketika
menonton video pembelajaran, siswa H memiliki halangan seperti jaringan
internetnya lemah saat akan mengakses microsoft teams sehingga siswa H
tidak dapat mengaksesnya juga ketika kuota internetnya akan habis maka ia
tidak bisa mengakses microsoft teams. Menurut siswa H, menonton video
pembelajaran melalui microsoft teams sedikit menyedot kuota internet. Siswa
H juga memilih untuk menonton video pembelajaran yang terdapat tulisan
tangan di dalamnya sehingga lebih jelas. Siswa H lebih memilih untuk
menonton video pembelajaran melalui youtube karena video pembelajaran
yang diakses di microsoft teams lebih susah diakses ketika jaringan internet
lemah sedangkan di youtube lebih mudah diakses karena bisa diunduh terlebih
dahulu dan ditonton kapan saja dan di mana saja.
Dalam wawancara yang dilakukan pada siswa I dengan sinyal internet
yang lancar di tempat tinggalnya, siswa I dapat mengikuti pembelajaran
dengan lancar. Siswa I juga memiliki kuota internet yang cukup. Siswa I
pernah memiliki halangan kuota internet ketika terjadi bencana banjir di
kampungnya sehingga orang tua tidak dapat mengirimkannya kuota internet
dan pada saat itu siswa I belum menerima kuota internet yang diberikan oleh
pemerintah. Siswa I merasa tidak terhadalang dalam menonton video
pembelajaran melalui microsoft teams. Bagi siswa I, menonton video
pembelajaran tidak banyak menyedot kuota internet. Siswa I memilih untuk
menonton video pembelajaran dengan terdapat tulisan tangan guru di
dalamnya agar isi materi bisa dipahami terlebih turunan rumus, proses
mendapatkan rumus dan rumus terakhir yang digunakan. Tulisan tangan guru
di dalam video akan memperjelas penulisan rumus β rumus fisika. Siswa I
tidak mengunduh video pembelajaran dari microsoft teams tapi menontonnya
langsung melalui microsoft teams. Namun, siswa lebih memilih untuk
menonton video dari youtube untuk menghemat penggunaan kuota internet.
Berdasarkan hasil wawancara bersama 4 siswa, peneliti menemukan
bahwa siswa lebih memilih menonton video pembelajaran melalui youtube
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
daripada melalui microsoft teams baik siswa yang memiliki sinyal internet
yang lancar ataupun siswa yang memiliki sinyal internet yang lambat di
tempat tinggalnya. Hal ini dikarenakan melalui youtube siswa dapat
mengunduh video pembelajaran kemudian menonton video pembelajaran
secara offline. Siswa juga lebih memilih video pembelajaran dengan tulisan
tangan di dalam video yang memudahkan penulisan rumus sehingga isi video
lebih jelas dan mudah dipahami siswa.
Berikut ini merupakan rubrik pengamatan efektivitas penerapana model
pembelajaran flipped classroom.
Tabel 4.17. Rubrik Pengamatan Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Flipped Classroom.
Indikator Flipped classroom daring Flipped classroom tatap
muka
Aktivitas pra
pembelajaran
Di rumah Di rumah
Aktivitas dalam
pembelajaran
Melalui video conference via
Microsoft teams.
Di ruang kelas XI IPA 1.
Video pembelajaran Microsoft teams Youtube
Pretest β posttest 31 siswa 32 siswa
Angket motivasi belajar 17 siswa 20 siswa
Ringkasan materi 24 siswa 26 siswa
Catatan pertanyaan 11 siswa 13 siswa
Jawaban pertanyaan 25 siswa 26 siswa
Solusi masalah dari
pertemuan sebelumnya
Pemberian pengumuman lebih
sering untuk aktivitas pra
pembelajaran..
Video pembelajaran diakses
melalui youtube.
Masalah
Kesulitan mengakses video
pembelajaran melalui Microsoft
teams.
-
Solusi Video pembelajaran diakses
melalui youtube.
-
Kendala
Sinyal internet, kuota yang
dimiliki siswa dan penyimpanan
pada memori handphone siswa.
Masih ada siswa yang tidak
melakukan aktivitas pra
pembelajaran.
Kelebihan
Dapat dilakukan pembelajaran
jarak jauh.
Interaksi antara siswa dan
peneliti dapat dilakukan
dengan baik.
4.2 Pembahasan
Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan, model pembelajaran flipped
classroom yang diterapkan pada kelas XI IPA 1 SMAS Katolik St. John Paul
II Maumere adalah model pembelajaran flipped classroom dalam dua setting
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
yakni model pembelajaran flipped classroom secara tatap muka dan model
pembelajaran flipped classroom secara daring. Pada model pembelajaran secara
tatap muka ataupun secara daring, penerapannya dapat efektif ketika pada
aktivitas pra pembelajaran siswa melaksanakan tugas yang diberikan dan terjadi
interaksi yang baik antara siswa dan guru pada aktivitas dalam pembelajaran.
Pada aktivitas pra pembelajaran, siswa diberikan video pembelajaran dalam
bentuk link youtube. Video pembelajaran yang diakses siswa melalui youtube
memiliki tulisan tangan yang mempermudah penjelasan materi dan lebih cocok
bagi siswa. Siswa dapat mengaksesnya secara mudah dengan mengunduh dan
menonton kembali secara offline jika memiliki kuota internet yang terbatas,
kekuatan sinyal internet yang lemah dan kapasitas memori handphone siswa
yang minim. Penerapan model pembelajaran flipped classroom secara tatap
muka pada aktivitas dalam pembelajaran menjadikan peneliti dan siswa
memiliki interaksi yang lebih baik daripada melalui video conference. Aktivitas
melalui video conference terbatas dengan kendala seperti lemahnya sinyal
internet di tempat tinggal siswa dan terdapat siswa yang tidak memiliki kuota
internet yang cukup untuk melaksanakan aktivitas pembelajaran. Model
pembelajaran flipped classroom secara daring dapat efektif diterapkan apabila
permasalahan terkait sinyal internet dan kuota internet dapat teratasi dan siswa
sudah lebih terbiasa dengan aktivitas pra pembelajaran. Salah satu tindakan
yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan terkait sinyal dan kuota
internet adalah dengan mendistribusikan video pembelajaran melalui youtube
seperti yang dilakukan pada aktivitas pra pembelajaran pada pertemuan ketiga.
Pada aktivitas ini, siswa lebih terlibat dalam kegiatan pra pembelajaran yang
dilihat banyaknya siswa membuat tugas berupa catatan materi pada aktivitas pra
pembelajaran. Pembiasan aktivitas pra pembelajaran dilakukan dengan
memberikan himbauan pada siswa secara terus β menerus agar siswa lebih
terlibat dalam aktivitas pra pembelajaran.
Keadaan motivasi belajar siswa yang diteliti dalam penelitian ini meliputi,
kepercayaan diri, strategi pembelajaran aktif, nilai pembelajaran, tujuan kinerja,
tujuan pencapaian dan stimulus lingkungan belajar. Pada analisis data motivasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
belajar siswa sebelum dan setelah diterapkan treatment berupa model
pembelajaran flipped classroom, ditemukan bahwa pada pertemuan kedua,
keadaan motivasi belajar awal memiliki nilai minimum 75, nilai maksimum 104
dan nilai rata β rata siswa 85,412 dengan kategori motivasi belajar tinggi.
Keadaan motivasi belajar akhir memiliki nilai minimum 74, nilai maksimum
104 dan nilai rata β rata siswa adalah 83,823 dengan kategori motivasi belajar
tinggi. Meskipun dalam kategori tinggi, motivasi belajar awal memiliki nilai
rata β rata yang lebih tinggi dari motivasi belajar akhir. Berdasarkan hasil
analisis data, ditemukan bahwa tidak terdapat perbedaan motivasi belajar awal
dan motivasi belajar akhir siswa pada penerapan model pembelajaran flipped
classroom pada pertemuan kedua. Pada pertemuan ketiga, keadaan motivasi
belajar awal memiliki nilai minimum 73, nilai maksimum 104 dan nilai rata β
rata 84 dengan kategori motivasi belajar tinggi. Keadaan motivasi belajar akhir
memiliki nilai minimum 73, nilai maksimum 111 dan nilai rata β rata 87,95
dengan kategori tinggi. Berdasarkan hasil analisis data, ditemukan bahwa tidak
terdapat perbedaan motivasi belajar awal dan motivasi belajar akhir dalam
penerapan model pembelajaran flipped classroom pada pertemuan ketiga.
Keadaan motivasi belajar awal siswa yang sama dengan keadaan motivasi
belajar akhir siswa menunjukan bahwa siswa tidak termotivasi belajar
menggunakan model pembelajaran flipped classroom. Hal ini disebabkan
karena siswa belum terbiasa menggunakan model pembelajaran flipped
classroom. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, model pembelajaran flipped
classroom tidak efektif diterapkan jika dilihat dari motivasi belajar siswa kelas
XI IPA 1 SMAS Katolik St. John Paul II Maumere karena tidak terdapat
perbedaan antara motivasi belajar awal dan motivasi belajar akhir siswa.
Analisis hasil belajar siswa dilakukan untuk pertemuan kedua dan ketiga
yang mana dalam kedua pertemuan tersebut, model pembelajaran flipped
classroom dapat diterapkan. Materi yang dipelajari siswa pada pertemuan kedua
adalah karateristik gelombang mekanik dan materi yang dipelajari oleh siswa
pada pertemuan ketiga adalah gelombang berjalan. Pada pertemuan kedua, nilai
tertinggi pretest yang diperoleh siswa adalah 86, nilai terendah siswa adalah 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
dan rata β rata nilai siswa adalah 51,26 dengan kualitas hasil belajar siswa cukup
baik. Nilai tertinggi posttest siswa adalah 86, nilai terendah siswa adalah 18 dan
nilai rata β rata siswa 61,61 dengan kualitas belajar tergolong baik. Berdasarkan
hasil penelitian, model pembelajaran flipped classroom efektif diterapkan
karena terdapat perbedaan hasil belajar siswa sebelum dan setelah diterapkan
treatment dengan peningkatan kualitas hasil belajar siswa dari cukup baik
menjadi baik. Pada pertemuan ketiga, nilai tertinggi pretest yang diperoleh
siswa adalah 75, nilai terendah yang diperoleh siswa adalah 10 dan rata β rata
nilai siswa adalah 46,56 dengan kualitas hasil belajar siswa tergolong cukup
baik. Nilai tertinggi posttest yang diperoleh siswa adalah 91, nilai terendah
siswa adalah 43 dan nilai rata β rata siswa adalah 76,38 dengan kualitas hasil
belajar tergolong baik. Berdasarkan hasil belajar yang diperoleh, maka model
pembelajaran flipped classroom efektif diterapkan karena terdapat perbedaan
hasil belajar siswa sebelum dan setelah diterapkan treatment dengan
peningkatan kualitas hasil belajar dari cukup baik menjadi baik. Pada
penerapan model pembelajaran flipped classroom nilai posttest yang
menunjukan hasil belajar siswa diperoleh siswa baik karena siswa melakukan
aktivitas pra pembelajaran yang memberi kesempatan dan waktu bagi siswa
untuk mempelajari materi terlebih dahulu dan melakukan pemahaman materi
lebih mendalam pada aktivitas dalam pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan oleh
peneliti, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Penerapan model pembelajaran flipped classroom pada siswa kelas XI IPA 1
SMAS Katolik St. John Paul II Maumere secara tatap muka atau daring efektif
diterapkan ketika siswa melaksanakan aktivitas pra pembelajaran sesuai tugas
yang diberikan dan terjadi interaksi yang baik antara siswa dengan guru pada
aktivitas dalam pembelajaran.
2. Penerapan model pembelajaran flipped classroom dilihat dari motivasi belajar
siswa kelas XI IPA 1 SMAS Katolik St. John Paul II Maumere adalah tidak
efektif karena tidak terdapat perbedaan motivasi belajar sebelum dan setelah
diterapkan model pembelajaran flipped classroom.
3. Penerapan model pembelajaran flipped classroom dilihat dari hasil belajar siswa
kelas XI IPA 1 SMAS Katolik St. John Paul II Maumere adalah efektif karena
terdapat perbedaan hasil belajar sebelum dan setelah diterapkan model
pembelajaran flipped classroom.
5.2 Saran
a. Bagi guru
Dalam penerapan model pembelajaran flipped classroom guru dapat
memberikan video awal pembelajaran bertulisan tangan didalamnya agar lebih
jelas dan mudah dipahami oleh siswa. Guru dapat menggunakan media youtube
untuk mengunggah video pembelajaran agar mudah diakses siswa. Guru juga
dapat menerapkan lebih banyak aktivitas belajar pada siswa pada aktivitas
dalam pembelajaran.
b. Bagi peneliti selanjutnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Peneliti dapat menganalisis aktivitas dalam pembelajaran dengan lebih
mendalam selain aktivitas pra pembelajaran untuk menentukan efektivitas
model pembelejaran flipped classroom. Peneliti juga dapat melakukan analisis
motivasi belajar siswa dengan menganalisis tiap indikator motivasi untuk
motivasi belajar awal dan motivasi belajar akhir. Selain itu, peneliti juga dapat
melakukan analisis hasil belajar siswa pada tiap nomor soal yang dijawab oleh
siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
DAFTAR PUSTAKA
Aunurrahman. 2016. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.
Bergmann, Jonathan dan Aaron Sams. 2012, Flip Your Classroom : Reach
Every Student in Every Class Every Day. USA : Courtney Burkholder.
Danim, Sudarwan dan H. Khairil. 2011. Psikologi Pendidikan (Dalam
Perspektif Baru). Bandung : Alfabet.
Efendi, Nursalam Fery. 2008. Pendidikan dalam Keperawatan. Jakarta :
Salemba Medika.
Hakim, Thursan. 2005. Belajar Secara Efektif. Jakarta : Puspa Swara.
Hamid, Abdul dan Hans Efendi. 2019. Flipped Classroom Sebagai Alternatif
Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Dasar Listrik dan Elektronika.
JTEV, Vol.5, No.1, pp. 81-85.
Kusumah, Wijaya dkk. 2020. Menciptakan POLA PEMBELAJARAN yang
Efektif dari Rumah. Bandung : Tata Akbar.
Lestari, Endang Titik. 2020. Cara Praktis Meningkatkan Motivasi Siswa
Sekolah Dasar. Yogyakarta : Deepublish.
Nurpianti, Seli, dkk. 2019. Implementasi Model Flipped Classroom berbasis
Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan (PBB) dalam
Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis. Bandung.
Rusmini. 2017. Metode Penelitian : (Teori dan Aplikasi Penelitian Kualitatif,
Kuantitatif, Mixed Methods, serta Research & Development). Jambi :
Pusaka Jambi.
Sadirman. 2011. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada.
Sembiring, M. Gorky. 2008. Mengungkap Rahasia dan Tips Manjur, Menjadi
Guru Sejati. Yogyakarta : Best Publisher.
Shewart dan Walter Andrew. 1914. A Study of The Propagation, Refraction,
Reflection, Interference and Diffraction of Ripple Waves,
https://commons.wikimedia.org/wiki/File:A_study_of_the_propagation,
_refraction,_reflection,_interference_and_diffraction_of_ripple_waves_
(1914)_(14596074950).jpg, diakses tanggal 24 Maret 2021.
Simamora, Roymond H. 2008. Buku Ajar Pendidikan Dalam Keperawatan,
Jakarta : Buku Penerbit Kedokteran.
Sumarsono, Puji, dkk. 2020. Belajar dan Pembelajaran di Era Milenial.
Malang : Universitas Muhammadiyah Malang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Suparno, Paul. 2014. Metode Penelitian Pendidikan IPA, Yogyakarta :
Universitas Sanata Dharma.
Surya, Yohanes. 2009. Seri Bahan Persiapan Olimpiade Fisika : Getaran dan
Gelombang. Tangerang : PT Kandel.
Susanti, Lidia. 2019. Strategi Pembelajaran Berbasis Motivasi. Jakarta: PT
Elex Media Komputindo.
Sutrisno. 2020. Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar TIK Materi Topologi
Jaringan Dengan Media Pembelajaran. Kota Malang : Ahlimedia Press.
Utami, Sri. 2017. Pengaruh Model Pembelajaran Flipped classroom tipe peer
instruction flipped Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematik Siswa. Skripsi. Pendidikan Matematika, Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta.
Wahyuningsih, Endang Sri. 2020. Model Pembelajaran Matery Learning
Upaya Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa. Yogyakarta :
Deepublish.
Widoyoko, Eko Putro. 2012. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Young, D. Hugh dan Roger A. Freedman. 2003. FISIKA UNIVERSITAS, Edisi
Kesepuluh, Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Lampiran 4. Daftar Rekapan Catatan Pra Pembelajaran Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Lampiran 5. Catatan Siswa pada Aktivitas Pra Pembelajaran
Pertemuan Kedua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Lampiran 6. Daftar Hadir Siswa
: XI IPA 1
: FISIKA
HADIR TIDAK
HADIR
HADIR TIDAK
HADIR
HADIR TIDAK
HADIR
HADIR TIDAK
HADIR
1 6557 0043859260 AGATHA PUTRI MARIA 0 1 1 0 1 0 1 0
2 6608 0043600154 AGNES DUA LISENG FERNANDEZ 0 1 1 0 1 0 1 0
3 6582 0039813133 AGUSTINUS MARYO 1 0 1 0 0 1 1 0
4 6561 0043711302 CLAUDIA YERICHA FATIMA 0 1 1 0 1 0 1 0
5 6585 0036001917 ELISABETH DECANTRIX ELAN TEODORA 0 1 1 0 1 0 1 0
6 6562 0048614000 ELISABETH ELEN NOWENG 1 0 1 0 1 0 1 0
7 6611 0013961810 EMILIANTI NONA ALFENTI 1 0 0 1 0 1 0 1
8 6612 0048067547 FRANSISKA ARYESTI 0 1 1 0 1 0 1 0
9 6589 0046793252 IGNATIA TRIVOSA ANDARI LIWU 1 0 1 0 1 0 1 0
10 6569 0045213704 LUSIA APRILIA SERA WETER 1 0 1 0 1 0 1 0
11 6592 0034791227 MAGDALENA CILFIANA NAON 1 0 1 0 1 0 1 0
12 6593 0036034472 MAGNUS DIONISIUS DESA 1 0 1 0 1 0 1 0
13 6616 0046793260 MARGARETHA AMANDA 1 0 1 0 1 0 1 0
14 6571 0044196702 MARIA ERIKA JULIETA SOYA 1 0 0 1 1 0 0 1
15 6573 0044795568 MARIA GLORIA JILL GRACE 1 0 1 0 1 0 1 0
16 6572 0050558786 MARIA IDA KURNIAWATI RUPAK 1 0 1 0 1 0 1 0
17 6617 0046672774 MARIA MAGDALENA VALMAWATI 0 1 1 0 1 0 0 1
18 6618 0040615355 MARIA SEVIANA NONA 0 1 1 0 1 0 1 0
19 6619 0047478325 MARIANI YASINTA TUTO 1 0 1 0 1 0 1 0
20 6620 0044322278 MARKUS APRIANDO BEDA NUBA 0 1 1 0 1 0 1 0
21 6799 MATHIAS ABIN DELENG 1 0 1 0 1 0 1 0
22 6623 0044175418 MICHAELIS CONCHITA FATIMA HOBAN 1 0 1 0 1 0 1 0
23 6596 0035347353 MONICA SEPTIANI YULIA 1 0 1 0 1 0 1 0
24 6597 0046579491 PASCAL VINCENTIO MICHAEL BERA 1 0 0 1 1 0 1 0
25 6624 0039585608 PAULUS LEO LEGO HURIT 1 0 1 0 1 0 1 0
26 6598 0056506090 PEDRO MARIANO ELFANJELI 1 0 1 0 1 0 1 0
27 6576 0044984561 SISILIA NONA TAMARA 1 0 1 0 1 0 1 0
28 6625 0022411413 SOFIA MELYANASARI 0 1 0 1 0 1 0 1
29 6578 0038103633 TARSISIUS YOSUA PANAMA WITAK 1 0 1 0 1 0 1 0
30 6600 0035203580 THERESIA CLAUDIA IDRIYATI NURAN 1 0 1 0 1 0 1 0
31 6626 0048711065 THERESIA FLORES LANGKO 1 0 1 0 0 1 1 0
32 6602 0029421079 TZUGI DAMASA AZALIA GI 1 0 1 0 1 0 1 0
33 6603 0047220366 VERONIKA YULIANI RENOHI 1 0 1 0 1 0 1 0
34 6604 0047458799 YOHANA ELISABETH BEGUIR 1 0 1 0 1 0 1 0
35 6607 0042949414 YULANTI AFILA 1 0 1 0 1 0 1 0
36 YOHANIS HERMANTO JUA 0 1 1 0 1 0 1 0
26 10 32 4 32 4 32 4TOTAL
MATA PELAJARAN
I II III IVNAMA
DAFTAR HADIR SISWA
TAHUN PELAJARAN 2020/2021
KELAS
NOMOR
NISNURUT INDUK
PERTEMUAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Lampiran 7. Daftar Hadir Pertemuan Online Melalui Microsoft Teams
Waktu Mulai Rapat : 4/29/2021, 6:54:55 AM
Waktu Berakhirnya Rapat : 4/29/2021, 8:33:11 AM
Nama LengkapWaktu
Bergabung
Waktu
KeluarDurasi Email Peran
Magdalena Ferlina Rere Djogo
4/29/2021,
6:54:55 AM
4/29/2021,
8:32:44 AM1j 37m [email protected] Penyelenggara
Theresia Claudia Idriyati Nuran
4/29/2021,
6:57:35 AM
4/29/2021,
8:29:37 AM1j 32m [email protected] Penyaji
Magdalena Cilfiana Naon
4/29/2021,
6:57:54 AM
4/29/2021,
8:30:11 AM1j 32m [email protected] Penyaji
Theresia Flores Langko
4/29/2021,
6:59:15 AM
4/29/2021,
8:30:22 AM1j 31m [email protected] Penyaji
Ignatia Trivosa Andari Liwu
4/29/2021,
7:01:46 AM
4/29/2021,
8:30:23 AM1j 28m [email protected] Penyaji
Sisilia Nona Tamara
4/29/2021,
7:03:50 AM
4/29/2021,
8:30:23 AM1j 26m [email protected] Penyaji
Maria Gloria Jill Grace
4/29/2021,
7:04:14 AM
4/29/2021,
8:30:18 AM1j 26m [email protected] Penyaji
Mathias Abin Deleng
4/29/2021,
7:04:35 AM
4/29/2021,
7:10:04 AM5m 28d [email protected] Penyaji
Mathias Abin Deleng
4/29/2021,
7:13:22 AM
4/29/2021,
8:30:19 AM1j 16m [email protected] Penyaji
Margaretha Amanda
4/29/2021,
7:04:41 AM
4/29/2021,
8:33:11 AM1j 28m
dPenyaji
Monica Septiani Yulia
4/29/2021,
7:04:59 AM
4/29/2021,
8:30:07 AM1j 25m [email protected] Penyaji
Elisabeth Elen Noweng
4/29/2021,
7:05:08 AM
4/29/2021,
8:30:07 AM1j 24m [email protected] Penyaji
Pedro Mariano Elfanjeli
4/29/2021,
7:05:38 AM
4/29/2021,
8:30:09 AM1j 24m [email protected] Penyaji
Pascal Vincentio Michael Bera
4/29/2021,
7:05:52 AM
4/29/2021,
8:06:24 AM1j [email protected] Penyaji
Yulanti Afila
4/29/2021,
7:07:15 AM
4/29/2021,
8:30:10 AM1j 22m [email protected] Penyaji
Agustinus Maryo
4/29/2021,
7:07:56 AM
4/29/2021,
7:27:45 AM19m 49d [email protected] Penyaji
Veronika Yuliani Renohi
4/29/2021,
7:08:11 AM
4/29/2021,
8:30:15 AM1j 22m [email protected] Penyaji
Maria Erika Julieta Soya
4/29/2021,
7:08:36 AM
4/29/2021,
8:30:13 AM1j 21m [email protected] Penyaji
Mariani Yasinta Tuto
4/29/2021,
7:11:21 AM
4/29/2021,
8:07:03 AM55m 42d [email protected] Penyaji
Yohana Elisabeth Beguir
4/29/2021,
7:15:15 AM
4/29/2021,
8:30:12 AM1j 14m [email protected] Penyaji
Emilianti Nona Alfenti
4/29/2021,
7:19:48 AM
4/29/2021,
7:33:56 AM14m 7d [email protected] Penyaji
Paulus Leo Lego Hurit
4/29/2021,
7:21:08 AM
4/29/2021,
8:29:31 AM1j 8m [email protected] Penyaji
Maria Ida Kurniawati Rupak
4/29/2021,
7:21:49 AM
4/29/2021,
8:29:33 AM1j 7m [email protected] Penyaji
Magnus Dionisius Desa
4/29/2021,
7:21:54 AM
4/29/2021,
7:24:54 AM2m 59d [email protected] Penyaji
Tarsisius Yosua Panama Witak
4/29/2021,
7:27:31 AM
4/29/2021,
8:30:07 AM1j 2m [email protected] Penyaji
Tzugi Damasa Azalia Gi
4/29/2021,
7:34:47 AM
4/29/2021,
8:30:13 AM55m 26d [email protected] Penyaji
Lusia Aprilia Sera Weter
4/29/2021,
7:35:06 AM
4/29/2021,
8:30:09 AM55m 2d [email protected] Penyaji
Michaelis Conchita Fatima Hoban
4/29/2021,
7:48:36 AM
4/29/2021,
8:30:06 AM41m 30d [email protected] Penyaji
Ringkasan Rapat
Jumlah Total Peserta : 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Waktu Mulai Rapat 5/6/2021, 7:01:56 AM
Waktu Berakhirnya Rapat 5/6/2021, 8:47:42 AM
Nama Lengkap Waktu Bergabung Waktu Keluar Durasi Email Peran
Magdalena Ferlina Rere Djogo 5/6/2021, 7:01:56 AM 5/6/2021, 8:47:42 AM 1j 45j [email protected] Penyelenggara
Theresia Claudia Idriyati Nuran 5/6/2021, 7:03:00 AM 5/6/2021, 8:27:22 AM 1j 24m [email protected] Penyaji
Maria Seviana Nona 5/6/2021, 7:03:34 AM 5/6/2021, 8:27:35 AM 1j 24m [email protected] Penyaji
Ignatia Trivosa Andari Liwu 5/6/2021, 7:03:43 AM 5/6/2021, 8:27:46 AM 1j 24m [email protected] Penyaji
Yulanti Afila 5/6/2021, 7:04:29 AM 5/6/2021, 8:27:27 AM 1j 22m [email protected] Penyaji
Tzugi Damasa Azalia Gi 5/6/2021, 7:05:14 AM 5/6/2021, 8:28:20 AM 1j 23m [email protected] Penyaji
Maria Gloria Jill Grace 5/6/2021, 7:05:26 AM 5/6/2021, 8:27:27 AM 1j 22m [email protected] Penyaji
Maria Magdalena Valmawati 5/6/2021, 7:05:32 AM 5/6/2021, 8:30:42 AM 1j 25m [email protected] Penyaji
Magnus Dionisius Desa 5/6/2021, 7:05:47 AM 5/6/2021, 8:27:38 AM 1j 21m [email protected] Penyaji
Agatha Putri Maria 5/6/2021, 7:05:50 AM 5/6/2021, 7:20:21 AM 14m 31d [email protected] Penyaji
Elisabeth Elen Noweng 5/6/2021, 7:06:06 AM 5/6/2021, 8:27:31 AM 1j 21m [email protected] Penyaji
Sisilia Nona Tamara 5/6/2021, 7:06:19 AM 5/6/2021, 7:37:26 AM 31m 7d [email protected] Penyaji
Sisilia Nona Tamara 5/6/2021, 7:50:35 AM 5/6/2021, 8:27:29 AM 36m 53d [email protected] Penyaji
Margaretha Amanda 5/6/2021, 7:06:41 AM 5/6/2021, 8:27:27 AM 1j 20m [email protected] Penyaji
Pedro Mariano Elfanjeli 5/6/2021, 7:06:50 AM 5/6/2021, 8:27:54 AM 1j 21m [email protected] Penyaji
Michaelis Conchita Fatima Hoban5/6/2021, 7:07:23 AM 5/6/2021, 8:28:06 AM 1j 20m [email protected] Penyaji
Theresia Flores Langko 5/6/2021, 7:07:28 AM 5/6/2021, 7:39:27 AM 31m 59d [email protected] Penyaji
Theresia Flores Langko 5/6/2021, 7:41:44 AM 5/6/2021, 8:27:22 AM 45m 38d [email protected] Penyaji
Monica Septiani Yulia 5/6/2021, 7:09:24 AM 5/6/2021, 8:27:35 AM 1j 18m [email protected] Penyaji
Veronika Yuliani Renohi 5/6/2021, 7:10:28 AM 5/6/2021, 8:30:31 AM 1j 20m [email protected] Penyaji
Mariani Yasinta Tuto 5/6/2021, 7:10:41 AM 5/6/2021, 7:15:17 AM 4m 35d [email protected] Penyaji
Mariani Yasinta Tuto 5/6/2021, 7:19:34 AM 5/6/2021, 7:24:15 AM 4m 40d [email protected] Penyaji
Mariani Yasinta Tuto 5/6/2021, 7:27:53 AM 5/6/2021, 7:48:11 AM 20m 18d [email protected] Penyaji
Mariani Yasinta Tuto 5/6/2021, 8:14:14 AM 5/6/2021, 8:27:36 AM 13m 22d [email protected] Penyaji
Lusia Aprilia Sera Weter 5/6/2021, 7:11:51 AM 5/6/2021, 8:27:52 AM 1j 16m [email protected] Penyaji
Yohana Elisabeth Beguir 5/6/2021, 7:12:46 AM 5/6/2021, 8:27:46 AM 1j 14m [email protected] Penyaji
Agnes Dua Liseng Fernandez 5/6/2021, 7:13:37 AM 5/6/2021, 8:27:26 AM 1j 13m [email protected] Penyaji
Fransiska Aryesti 5/6/2021, 7:16:25 AM 5/6/2021, 8:27:41 AM 1j 11m [email protected] Penyaji
Elisabeth Decantrix Elan Teodora 5/6/2021, 7:17:26 AM 5/6/2021, 8:29:15 AM 1j 11m [email protected] Penyaji
Paulus Leo Lego Hurit 5/6/2021, 7:18:29 AM 5/6/2021, 7:22:31 AM 4m 1d [email protected] Penyaji
Claudia Yericha Fatima 5/6/2021, 7:22:23 AM 5/6/2021, 7:41:17 AM 18m 53d [email protected] Penyaji
Claudia Yericha Fatima 5/6/2021, 7:43:28 AM 5/6/2021, 8:27:27 AM 43m 58d [email protected] Penyaji
Mathias Abin Deleng 5/6/2021, 7:22:30 AM 5/6/2021, 8:27:58 AM 1j 5m [email protected] Penyaji
Markus Apriando Beda Nuba 5/6/2021, 7:25:47 AM 5/6/2021, 8:27:40 AM 1j 1m [email protected] Penyaji
Magdalena Cilfiana Naon 5/6/2021, 7:31:52 AM 5/6/2021, 8:27:26 AM 55m 34d [email protected] Penyaji
Maria Ida Kurniawati Rupak 5/6/2021, 7:37:59 AM 5/6/2021, 8:11:41 AM 33m 42d [email protected] Penyaji
Agustinus Maryo 5/6/2021, 7:44:59 AM 5/6/2021, 7:50:13 AM 5m 14d [email protected] Penyaji
Yohanis Hermanto Jua 5/6/2021, 7:48:09 AM 5/6/2021, 7:56:22 AM 8m 13d [email protected] Penyaji
Tarsisius Yosua Panama Witak 5/6/2021, 8:03:05 AM 5/6/2021, 8:27:44 AM 24m 39d [email protected] Penyaji
Ringkasan Rapat
Jumlah Total Peserta : 33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Lampiran 8. Jawaban Angket Motivasi Belajar Siswa
Jawaban Angket Motivasi Belajar Awal Pertemuan Kedua
Waktu Data P.1 P.2 P.3 P.4 P.5 P.6 P.7 P.8 P.9 P.10 P.11 P.12 P.13 P.14 P.15 P.16 P.17 P.18 P.19 P.20 P.21 P.22 P.23 P.24 P.25 P.26 P.27 P.28SKOR
TOTAL
4/29/2021 9:52:22 Siswa 1 3 3 2 3 1 2 4 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 75
4/29/2021 10:35:08 Siswa 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 104
4/29/2021 10:50:28 Siswa 3 4 3 3 4 2 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 99
4/29/2021 10:50:49 Siswa 4 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 4 87
4/29/2021 11:08:32 Siswa 5 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 80
4/29/2021 11:47:09 Siswa 6 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 79
4/29/2021 12:02:25 Siswa 7 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 90
4/29/2021 12:19:10 Siswa 8 4 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 84
4/29/2021 12:20:25 Siswa 9 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 80
4/29/2021 13:22:36 Siswa 10 3 2 2 1 3 1 3 2 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 77
4/29/2021 16:30:08 Siswa 11 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 83
5/2/2021 16:40:03 Siswa 12 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 85
5/2/2021 16:42:09 Siswa 13 4 3 3 4 3 4 3 2 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 2 3 98
5/2/2021 17:16:00 Siswa 14 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 101
5/2/2021 17:26:48 Siswa 15 4 1 4 4 1 4 3 3 4 3 4 4 1 4 3 1 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 77
5/2/2021 18:11:53 Siswa 16 3 2 2 3 2 4 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 3 3 3 2 3 2 4 2 75
5/2/2021 18:42:06 Siswa 17 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 4 3 3 4 4 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Jawaban Angket Motivasi Belajar Akhir Pertemuan Kedua
Waktu Data P.1 P.2 P.3 P.4 P.5 P.6 P.7 P.8 P.9 P.10 P.11 P.12 P.13 P.14 P.15 P.16 P.17 P.18 P.19 P.20 P.21 P.22 P.23 P.24 P.25 P.26 P.27 P.28SKOR
TOTAL
6/5/2021 11:49 Siswa 1 3 2 3 2 1 4 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 80
11/5/2021 17:00 Siswa 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 80
11/5/2021 17:49 Siswa 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 74
11/5/2021 20:07 Siswa 4 3 2 3 3 3 4 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 4 2 3 3 3 3 77
18/05/2021 16:29:18 Siswa 5 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 2 3 4 4 3 4 4 4 4 4 1 3 4 97
18/05/2021 17:49:03 Siswa 6 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 104
18/05/2021 17:59:21 Siswa 7 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 82
18/05/2021 22:46:48 Siswa 8 3 3 3 3 2 3 2 4 2 3 4 4 3 3 4 3 3 2 2 2 2 3 4 3 3 3 3 3 82
19/05/2021 16:29:04 Siswa 9 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 81
19/05/2021 17:11:03 Siswa 10 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 86
19/05/2021 17:22:41 Siswa 11 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 2 1 3 90
19/05/2021 18:24:45 Siswa 12 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 84
19/05/2021 20:14:21 Siswa 13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 84
20/05/2021 9:36:04 Siswa 14 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 74
20/05/2021 9:45:27 Siswa 15 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 89
20/05/2021 9:45:34 Siswa 16 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3 85
20/05/2021 9:52:39 Siswa 17 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Lampiran 9. Pengisian Kuesioner Pembelajaran Fisika (Survey Awal)
Melalui Google Formulir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Lampiran 10. Pengisisan Angket Motivasi Belajar Siswa Melalui Google
Formulir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Lampiran 11. Angket Motivasi Belajar Siswa
Angket Motivasi Belajar Siswa
SS: Sangat Sesuai dengan keadaan saya;
S: Sesuai dengan keadaan saya;
TS: Tidak Sesuai dengan keadaan saya;
STS: Sangat Tidak Sesuai dengan keadaan saya
No Karakteristik SS S TS STS
Kepercayaan diri
1 Saya yakin dapat memahami materi fisika yang
dipelajari.
2 Meskipun saya sudah berusaha, saya tetap tidak dapat
memahami materi fisika dengan baik.
3 Saya mampu menyelesaikan setiap tes yang diberikan
oleh guru.
4 Saya mencoba belajar dan memahami materi fisika yang
sulit.
5 Saya tidak percaya pada jawaban yang saya pikirkan
sehingga saya bertanya pada teman lain.
Strategi pembelajaran aktif
6
Bila mempelajari materi fisika yang sulit saya berupaya
mencari informasi dari berbagai sumber seperti dari
internet, buku dan bertanya pada teman dan guru.
7 Saya tidak mencatat setiap materi fisika yang diberikan
untuk kembali dipelajari.
8
Saya tidak menyelesaikan latihan soal fisika dengan
sungguh meskipun terdapat contoh soal yang sudah
diberikan sebelumnya.
9
Saya memiliki perhatian penuh ketika mempelajari materi
fisika yang baru diberikan sehingga mudah menerima dan
memahami materi tersebut.
Nilai Pembelajaran
10 Saya tidak memiliki ide ketika menyelesaikan latihan
soal fisika atau mengerjakan tugas maupun project fisika.
11 Saya sadar bahwa mempelajari fisika berguna untuk
kehidupan sehari β hari
12 Saya sadar bahwa mempelajari fisika dapat meningkatkan
kemampuan berpikir saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
13 Saya tidak yakin bahwa mempelajari fisika saat ini akan
ada manfaatnya untuk kelanjutan studi saya.
14 Saya senang karena dengan belajar fisika saya merasa
kemampuan berpikir saya semakin baik.
15 Saya yakin bahwa mempelajari fisika membuat saya
dapat berpikir logis dan sistematis.
16 Saya tidak merasa bahwa pelajaran fisika membuat saya
semakin mampu berpikir sistematis.
17 Saya tidak yakin bahwa dengan belajar fisika saya dapat
berpikir lebih terbuka.
Tujuan Kinerja
18 Saya tidak belajar fisika dengan sungguh karena tidak
ingin menjadi siswa berprestasi di kelas.
19 Saya tidak belajar fisika dengan sungguh karena tidak
ingin dianggap hebat
Tujuan Pencapaian
20 Saya tidak semakin berprestasi karena belajar fisika
dengan baik.
21 Saya merasa bahagia dan bangga karena nilai fisika saya
meningkat.
22 Saya tidak merasa bangga karena saya bisa belajar fisika
dengan sungguh dan memperoleh hasil yang memuaskan.
23
Saya merasa bangga dan puas ketika dapat belajar dan
menyelesaikan tugas dan latihan soal yang sulit dengan
baik.
24 Saya tidak merasa bangga dan puas apabila guru dan
siswa lain mendengarkan dan menerima pendapat saya.
Lingkungan Belajar
25 Saya tidak suka belajar fisika karena materinya tidak
menyenangkan dan kurang menantang.
26 Model pembelajaran yang diterapkan cocok untuk saya
dalam belajar fisika.
27 Saya tidak senang belajar fisika karena aktivitas
pembelajaran di kelas tidak menarik.
28 Saya suka belajar fisika karena saya dan siswa lain
melakukan diskusi di kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Lampiran 12. Lembaran Pretest Siswa
Pretest II
Pretest III
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Lampiran 13. Lembaran Posttest Siswa
Posttest II
Posttest III
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Lampiran 14. Hasil Wawancara Pertemuan Pertama dan Kedua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Lampiran 16. Dokumentasi Pembelajaran Melalui Video Conference Microsoft
Teams
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Lampiran 18. Soal β Soal Pretest I, Pretest II, Pretest III dan Pretest IV
Pretest I
1. Gelombang mekanik adalah gelombang yang memerlukan medium dalam
perambatannya. Berikut contoh β contohnya.
I. Gelombang bunyi
II. Gelombang cahaya
III. Gelombang tali
IV. Gelombang televisi
V. Sinar UV
VI. Gelombang radio
VII. Gelombang air
Pilihlah 3 contoh yang benar berdasarkan pengertian gelombang mekanik.
Mengapa anda memilih ketiga contoh itu ?
2. Perhatikan gambar di bawah ini
I. Titik EAF bernilai 1 panjang gelombang
II. Titik EAF bernilai Β½ panjang gelombang
III. Titik AFB bernilai 1 panjang gelombang
IV. Titik EFBG bernilai 2 panjang gelombang
V. Periode adalah waktu tempuh dari titik E ke titik F
VI. Periode adalah waktu tempuh dari titik E ke titik G
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
Pilihlah 2 pernyataan yang benar berdasarkan gambar. Mengapa anda
memilih kedua pernyataan itu ?
Pretest II
1. Perhatikan gambar di bawah ini
I. Sebuah partikel menuju suatu penghalang
II. Partikel itu terpental keluar dengan sembarang arah
III. Partikel itu dipantulkan kembali oleh penghalang
IV. Partikel itu mengalami peristiwa pembiasan oleh penghalang
V. Partikel itu mengalami peristiwa difraksi oleh penghalang
Pilihan jawaban yang tepat menggambarkan peristiwa pada gambar
ialahβ¦.
Jelaskan alasan mengapa memilih pernyataan itu.
2. Perhatikan gambar di bawah ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Peristiwa apa yang ditunjukan pada gambar ? Mengapa itu terjadi ?
3. Apa yang kamu ketahui tentang peristiwa difraksi gelombang ?
Pretest III
1. Suatu ujung kawat digetarkan secara harmonis dengan cepat rambat 10π
π .
Frekuensi mula β mula adalah 10 π»π§ dengan amplitudonya senilai 0,2π
dan π = 2π. Persamaan umum gelombang adalah π¦ = π΄ sin(ππ‘ β ππ₯)
dengan π = 2ππ dan π =2π
π. Bagaimana bentuk persamaan gelombang
yang tepat untuk kasus ini ?
2. Persamaan di bawah ini menyatakan suatu sumber gelombang P yang
merambat
π¦π = 0,02 sin π (0,5π‘ βπ₯
3)
π¦π = π΄ sin(ππ‘ β ππ₯)
Dengan persamaan kecepatannya
π£ = ππ΄ cos(ππ‘ β ππ₯)
Dengan π₯ dan π¦ dalam πππ‘ππ dan π‘ dalam π ππππ. Pada saat P telah
bergerak selama 1 π , kecepatan partikel A yang terletak 1 π dari P ialahβ¦
Pretest IV
1. Dua gelombang bergerak dengan arah berlawanan menghasilkan
gelombang stasioner dengan frekuensi dan amplitudo yang sama.
Persamaan kedua gelombang yakni
π¦1 = 5 sin π(0,6π‘ β 0,8π₯)
π¦2 = 5 sin π(0,6π‘ + 0,8π₯)
Buatlah analisis persamaan penjumlahan gelombang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
Lampiran 19. Soal β Soal Posttest I, Posttest II, Posttest III dan Posttest IV
Posttest I
1. Berikut ini merupakan gambar sebuah tali yang disentakan berulang dan
teratur.
Berdasarkan arah getar dan arah rambatannya, jenis gelombang apakah
yang sesuai dengan gambar di atas ? Mengapa kamu memilih jenis
gelombang tersebut ?
2. Pada suatu permukaan kolam air terdapat dua buah balok ringan yang
mengapung dengan jarak antara satu balok dengan balok yang lain 1 m
dan dipisahkan sejauh 5
2π. Keduanya naik β turun bersama permukaan air
dengan frekuensi 5 getaran per detik. Jika balok A berada di lembah
gelombang dan balok B berada di puncak gelombang dengan diantara
kedua balok terdapat dua bukit gelombang. Berapa cm panjang gelombang
yang memisakan kedua balok dan cepat rambat gelombang pada
permukaan kolam ?
Posttest II
1. Perhatikanlah gambar di bawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
a. Apa itu ππ dan sudut ?
b. Bagaimana cara mengukur ππ dan ππ ?
2. Perhatikan kedua gambar di bawah ini
Berdasarkan data pada kedua gambar di atas, berapakah nilai indeks bias
relatif medium 1 terhadap medium 2 dan panjang gelombang pada medium 2
?
3. Perhatikan gambar di bawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Jelaskan peristiwa apa yang terjadi pada gambar di atas
Posttest III
1. Suatu ujung kawat digetarkan secara harmonis sehingga pulsa merambat
ke kanan dengan cepat rambat 20π
π . Frekuensi mula β mula yang
diberikan pada ujung kawat adalah 10 π»π§ dengan amplitudonya senilai
0,2π.
a. Tuliskan persamaan simpangan gelombangnya
b. Berapa nilai simpangan partikel pada π₯ = 1,5 π dan = 0,1 π ?
c. Berapa nilai beda fase gelombang antara titik π₯1 = 0,3 π dan π₯2 =
0,5 π ?
2. Persamaan di bawah ini menyatakan suatu sumber gelombang P yang
merambat
π¦π = 0,02 sin π (0,5π‘ βπ₯
3)
Dengan π₯ dan π¦ dalam πππ‘ππ dan π‘ dalam π ππππ. Pada saat P telah bergerak
selama 1 π , kecepatan dan percepatan partikel A yang terletak 2 π dari P
berturut β turut ialahβ¦
Posttest IV
1. Dua gelombang bergerak dengan arah berlawanan menghasilkan
gelombang stasioner dengan frekuensi dan amplitudo yang sama.
Persamaan kedua gelombang yakni
π¦1 = 5 sin π(0,6π‘ β 0,8π₯)
π¦2 = 5 sin π(0,6π‘ + 0,8π₯)
Satuan simpangan π¦ dan jarak π₯ adalah ππ dan satuan π‘ dalam π ππππ.
Berapakah amplitudo dari titik yang terletak pada jarak π₯ = 2,5 ππ ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI