14
PEMBUATAN LOTION DARI EKSTRAK DAUN BAYAM MERAH DAN PENGUJIAN ANTIOKSIDAN SERTA PERBANDINGAN DENGAN LOTION DARI EKSTRAK BIJI KELENGKENG Adi Prayoga 1) , Annisa Muthia 2) , Khilda Nur Laila 3) , Titin Anggraini 4) , Windi Azizah 5) 1) Univeritas Inslam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2) Fakultas Sains dan Teknologi 3) Prodi Kimia ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji mengetahui cara pembuatan lotion dengan ekstrak daun bayam merah dan mengetahui aktivitas atioksidan, kadar fenolik, karotenoid dan klorofil ekstrak daun bayam merah. Daun bayam merah segar disiapkan, diuapkan dan diekstraksi dengan cara maserasi menggunakan methanol. Antioksidan dari ekstrak daun bayam merah ditentukan dengan metode DPPH. Sebagai hasilnya, ekstrak methanol dari daun bayam merah memiliki nilai IC 50 sebesar 14520,62 ppm. Berdasarkan uji fenolik, didapatkan kadar fenolik total sampel daun bayam merah sebesar 105,40 mg/gram sampel dan kadar flavonoid dalam sampel daun bayam merah sebesar 258,05 mg/gram sampel. Berdasarkan uji klorofil dan karotenoid, dari 100 mg ekstrak bayam merah didapatkan kadar klorofil sebanyak 5.09 mg/kg dan kadar karotenoid sebesar 16.64 mg/kg. Pembuatan lotion dengan ekstrak daun bayam merah berhasil dilakukan. Terdapat dua formulasi yang disiapkan, yaitu bagian A yang terdiri dari asetil alkohol, white oil, asam stearate (bagian lipofilik) dan bahan Bagian B adalah gliserin, metil paraben, trietanolamin dan aquades (fase air). ABSTRACT This researches aimed to make lotion with red spinach leaf extract, determine the activity of antioxidant, value of phenolic, carotenoid and chlorophyl of red spinach leaf extract . Fresh red spinach leaves prepared, evaporated and extracted by maceration using methanol. Antioxidants of red spinach leaf extract was determined by DPPH

Ekstraksi, uji fitokimia, uji fenolik, uji karotenoid & klorofil dan uji antioksidan pada bayam merah serta aplikasinya pada pembuatan lotion

Embed Size (px)

Citation preview

PEMBUATAN LOTION DARI EKSTRAK DAUN BAYAM MERAH DAN PENGUJIAN

ANTIOKSIDAN SERTA PERBANDINGAN DENGAN LOTION DARI EKSTRAK BIJI

KELENGKENG

Adi Prayoga1), Annisa Muthia2), Khilda Nur Laila3), Titin Anggraini4),Windi Azizah5)

1)Univeritas Inslam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta2)Fakultas Sains dan Teknologi

3)Prodi Kimia

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji mengetahui cara pembuatanlotion dengan ekstrak daun bayam merah dan mengetahui aktivitasatioksidan, kadar fenolik, karotenoid dan klorofil ekstrak daun bayammerah. Daun bayam merah segar disiapkan, diuapkan dan diekstraksidengan cara maserasi menggunakan methanol. Antioksidan dari ekstrakdaun bayam merah ditentukan dengan metode DPPH. Sebagai hasilnya,ekstrak methanol dari daun bayam merah memiliki nilai IC50 sebesar14520,62 ppm. Berdasarkan uji fenolik, didapatkan kadar fenolik totalsampel daun bayam merah sebesar 105,40 mg/gram sampel dan kadarflavonoid dalam sampel daun bayam merah sebesar 258,05 mg/gramsampel. Berdasarkan uji klorofil dan karotenoid, dari 100 mg ekstrakbayam merah didapatkan kadar klorofil sebanyak 5.09 mg/kg dan kadarkarotenoid sebesar 16.64 mg/kg. Pembuatan lotion dengan ekstrak daunbayam merah berhasil dilakukan. Terdapat dua formulasi yang disiapkan,yaitu bagian A yang terdiri dari asetil alkohol, white oil, asamstearate (bagian lipofilik) dan bahan Bagian B adalah gliserin, metilparaben, trietanolamin dan aquades (fase air).

ABSTRACT

This researches aimed to make lotion with red spinach leaf extract,determine the activity of antioxidant, value of phenolic, carotenoidand chlorophyl of red spinach leaf extract . Fresh red spinach leavesprepared, evaporated and extracted by maceration using methanol.Antioxidants of red spinach leaf extract was determined by DPPH

method. As a result, the methanol extract of red spinach leaves haveIC50 value of 14520.62 ppm. Based on phenolic test, obtained the totalphenolic content of red spinach leaf samples about 105.40 mg / gsample and the levels of flavonoids in red spinach leaf samples about258.05 mg / g sample. Based on the test chlorophyll and carotenoids,from 100 mg of red spinach extract obtained chlorophyll content asmuch as 5.09 mg / kg and carotenoid about 16.64 mg / kg. Making lotionwith red spinach leaf extract successfully performed. There are twoformulations were prepared, namely section A of acetyl alcohol, whiteoil, acid stearate (lipophilic part) and Part B ingredients areglycerin, methyl paraben, triethanolamine and distilled water (waterphase).

I. PENDAHULUAN

Pada saat ini penggunaankosmetika di kalangan masyarakatsudah menjadi salah satukebutuhan yang mendasar. Hal inidikarenakan penggunaan kosmetikatidak hanya terbatas untukmempercantik dan merawat dirisaja tetapi juga untuk tujuankesehatan. Data PersatuanPerusahaan Kosmetika Indonesiamenunjukkan bahwa pasar industrikosmetika tumbuh sekitar 15-20%setiap tahunnya dan hingga saatini terdapat 744 perusahaankosmetika baik skala kecil,sedang, maupun menengah (Wahyuana2008).

Skin lotion merupakan salah satujenis produk industri kosmetikhasil emulsi minyak dalam air(oil on water atau o/w) yang

digunakan untuk menjadikan kulithalus, segar, dan bercahaya.Campuran skin lotion terdiri dariair, emolien, humektan, bahanpengental, pengawet, dan pewangi(Mitsui 1997).

Kosmetika mudah teroksidasi olehudara sehingga terjadi pemecahanbahan yang terkandung didalamnya,yang akan mengubah warna danbentuk kosmetika. Untuk mencegahhal tersebut digunakanlah bahanantioksidan. Antioksidan dalamkosmetik berfungsi untukmenghambat degradasi zat aktifdari tabir surya.  (SugihartiniN, 2004, Tesis)

Daun bayam merah mempunyaisenyawa antioksidan. Tanamanbayam merupakan salah satu jenis

sayuran komersial yang mudahdiperoleh disetiap pasar, baikpasar tradisional maupun pasarswalayan. Harganyapun dapatterjangkau oleh semua lapisanmasyarakat. Tumbuhan bayam iniawalnya berasal dari negaraAmerika beriklim tropis, namunsekarang tersebar keseluruhdunia. Sayuran seperti daun bayammemiliki beragam manfaat bagikesehatan. Kandungan zat gizialami dalam sayuran hijau sangatbanyak, diantaranya karotenoidyang dapat melawan radikal bebas.Klorofil pada sayuran hijaumerupakan pigmen tanaman yangwarnanya hijau dan terdapat dalamkloroplas sel tanaman (Smith,2002).

Secara umum sayuran mengandungberbagai macam vitamin, mineraldan pigmen yang memilikiaktivitas sebagai antioksidan dandapat menetralkan radikal bebassebelum menimbulkan kerusakansel-sel tubuh (Aqil et al, 2006).Proses penuaan dan penyakitdegenerative seperti kanker,ateroklerosis, stroke, tekanandarah tinggi, katarak sertaterganggunya system imun tubuh,merupakan beberapa penyakit yangberkaitan dengan aktivitasradikal bebas (Cadenas, et al,2002).

Radikal bebas adalah atom ataumolekul yang sifatnya tidakstabil. Radikal bebas mempunyai 1elektron atau lebih yang tanpapasangan sehingga untuk menjadistabil cenderung mengambilelektron dari molekul lain yangkemudian menimbulkan senyawa yangtidak normal dan memulai reaksiberantai yang dapat merusakjaringan. Reaksi berantai akanberhenti bila radikal bebas itudiredam. Untuk meredam efeknegatif dari radikal bebas inidiperlukan senyawa yang disebutantioksidan (Elfita et al, 2006).

Antioksidan merupakan senyawayang dapat menghambat oksigenreaktif atau nitrogen reaktif(ROS/RNS) dan juga radikal bebassehingga antioksidan dapatmencegah penyakitpenyakit yangdihubungkan dengan radikal bebasseperti karsinogenesis,kardiovaskuler dan penuaan(Anshory et al, 2006). Berdasarkanhasil

penelitian diketahui bahwasayuran segar mengandung zatantioksidan yang berfungsimelindungi sel-sel tubuh dariproses oksidasi yang mempercepatproses penuaan dan mencegahadanya radikal bebas yang merusaksel atau program genetik (Smith,2002). Berdasarkan hal di atas

dilakukan pengujian aktivitas antioksidan dari ekstrak daunbayam merah dan biji kelengkeng.

II. METODE KERJA

Penelitian dilakukan diPusat Laboratorium TerpaduUniversitas Islam Negeri SyariefHidayatullah Jakarta denganpertimbangan di laboratoriumtersebut tersedia alat dan bahanyang cukup layak

untuk melakukan penelitian ujiaktivitas antioksidan danpembuatan lotion dari ekstrakdaun bayam merah. Penelitiandilakukan pada Selasa, 16Desember 2014 pukul 09.00 WIBsampai pukul 13.30 WIB.

A. Alat dan Bahan

Peralatan yangdigunakan dalam pembuatanlotion adalah peralatangelas, timbangan analitik,termometer, pemanas listrik,bulb, pengaduk, alumuniumfoil, stirrer, pipetvolumetrik, labu ukur, gelasbeaker, vortex, alumuniumvoil, tabung reaksi, labuukur 10 ml , rak tabungreaksi dan batang pengaduk.

Bahan yang digunakan dalampenelitian ini daun bayam merah,asam stearat, metil paraben,trietanolamin, aquadest, asetilalkohol, white oil, dan gliserin.Sedangkan untung pengujian IC50,bahan utamanya berupa lotionekstrak bayam dari hasilpercobaan, methanol, dan larutanDPPH.

B. Prosedur Praktikum

Penyiapan Bahan Daun bayam merah diptong-

potong sampai berukuran kecilkemudian dikeringkan. Prosespengeringan dilakukan selama 2hari atau sampai daun bayam merah

benar-benar kering. Simplisiayang sudah kering diblendersampai benar-benar halus.

Pembuatan Ekstrak Daun BayamMerah

Sebanyak 50 g simplisiadiekstraksi dengan cara maserasimenggunakan 100 ml etanol selama3 hari. Hasil ekstraksidipekatkan dengan cara diuapkandengan penguap vakum putar.Rendeman yang diperoleh ditimbangdan dicatat (BPOM RI, 2004 : 96).

Uji FitokimiaUji Alkaloid

Ekstrak tanaman sebanyak3 mL, dimasukkan ke dalamtabung reaksi. Ditambahkan 0,5mL HCl 2% ke dalam tabungtersebut. setelah itu divortexdan dibagi ketiga tabung.Tabung pertama ditambahkan 2-3tetes reagen dragendorff( positif alkaloid jikaterdapat endapan jingga).Tabung kedua ditambahkan 2-3tetes reagen mayer (positifalkaloid jika terdapat endapankuning. Tabung ketigaditambahkan reagen wagner(positif alkaloid jikaterdapat endapan coklat)

Uji Flavonoid

Ekstrak tanaman sebanyak2mL dimasukkan ke dalam tabung

reaksi. Ditambahkan sedikitserbuk Mg ke dalam tabungtersebut dan 1 mL HCl 2%(positif flavonoid jikatimbulbusa dan berwarna bening-orange)

Uji Triterpenoid dan Steroid

Ekstrak tanaman sebanyak2mL dimasukkan ke dalam tabungreaksi. Ditambahkan beberapatetes reageb liebermenburchard ke dalam tabungreaksi tersebut (positiftiterpenoid jika terbentukcincin kecoklatan atau violetdan positif steroid jikaberwarna hijau)

Uji Kuinon

Ekstrak tanaman sebanyak2mL dimasukkan ke dalam tabungreaksi. Ditambahkan NaOH 2N kedalam tabung reaksi dandikocok (positif kuinon jikaberwarna merah)

Uji Tanin

Ekstrak tanaman sebanyak2mL dimasukkan ke dalam tabungreaksi. Ditambahkan 2-3 tetesFeCl3 1% ke dalam tabungreaksi tersebut dan dikocok(positif tanin jika berwarna

hijau kehitaman atau birutinta)

Uji Saponin

Sampel tanaman yang telahkering dan halus ditimbangsebanyak 1 gram dan dimasukkankedalam tabung reaksi.Ditambah aquadest sebanyak 5mL ke dalam tabung tersebut.setelah itu dipanaskan dalampenanggas air selama 5 menit.Cairan yang diperoleh disaringdan didiamkan samapai agakdingin. setelaj itu dikocokdengan kuat sampai timbul busa( positif saponin jika busatersebut stabil selama 10menit)

Uji antioksidan

Ekstrak tanaman daunbayam merah hasil pemekatanditimbang sebanyak 10 mg dandilarutkan dalam 10 ml metanol(1000 ppm). Kemudian larutansampel dibuat berbagaikonsentrasi (8, 16, 32, 64,128, dan 256). Masing-masinglarutan sampel dipipetsebanyak 2 ml dan dimasukkanke dalam tabung reaksi.Setelah itu ditambahan 2 mlDPPH 0,0002% (dilakukan dalam

ruang gelap) dan tiapkonsentrasi dibuat duplo.

Prosedur selanjutnyalarutan sampel dikocok sampaihomogen dan diinkubasi padasuhu 37°C selama 30 menit,lalu diukur denganspektofotometer UV-Vis(Panjang gelombang DPPH = 517nm). Nilai persentase inhibisiyang diwakili oleh IC50

dihitung dengan rumus sebagaiberikut :

Persen inhibisi =

Uji Karotenoid dan KlorofilSebanyak 100 mg ekstrak daun

dari proses maserasi ditimbang,kemudian dilarutkan oleh aseton.Aseton yang ditambahkan sebanyak10 ml. Setelah semua ekstrak daridaun sudah larut, kemudiandisaring dan didiamkan selama Xmenit. Terakhir, absorbansi darilarutan ekstrak diukurmeenggunakan spektrofotometerpada panjang gelombang 480 nm,646 nm dan 663 nm.

Uji Flavonoid

Diambil 1 ml larutan sampeltadi lalu dicampurkan dengan 3 mlaquades dan 0,3 ml NaNO3 5%.Kemudian diinkubasi selama 5menit. Ditambahkan 0,3 ml AlCl3

10%, dilakukan inkubasi kembaliselama 5 menit. kemudianditambahkan 2 ml NaOH dan aquadeshingga volume 10 ml. Selanjutnyalarutan dikocok dan diukurserapannya pada panjang gelombang430 nm.

Uji FenolikDiambil 0,5 ml larutan sampel

lalu dicampurkan dengan 2,5 mlaquades dan 0,5 ml reagen Folin-Ciocelteau (1:1). Kemudiandiinkubasi selama 30 menit.Ditambahkan 2 mL Na2CO3 20%,dibiarkan pada water bath yangmendidih selama 1 menit.Didinginkan pada ice bath.Setelah itu diukur serapannyapada panjang gelombang 750 nm.

Pembuatan Lotion Ekstrak DaunBayam Merah

Bahan-bahan yang digunakandalam pembuatan lotion dipisahkanmenjadi dua bagian yaitu bahanyang larut minyak (fase minyakatau sediaan A) dan bahan yanglarut air (fase air atau sediaanB). Bahan-bahan yang termasukfase minyak antara lain asamstearat 1,5015 gr, setil alkohol

0,5036 gr dan white oil 3,5050 grdimasukkan ke dalam gelas piala.Bahan-bahan yang termasuk faseair seperti gliserin 2,5 gr, TEA1,0048 gr, dan sisa air 33,7 grdicampurkan. Sediaan A dan Bdipanaskan dan diaduk pada suhu70-75°C secara terpisah hinggahomogen. Sediaan yang telahhomogen tersebut dicampur dandiaduk dengan pengaduk. Prosespencampuran kedua sediaan yangberbeda tersebut dilakukan padasuhu 70°C. Proses pengadukandengan stirrer dilakukan hinggacampuran kedua sediaan homogendan mencapai suhu 40-50°C(sediaan 3).

Pengawet (metil paraben)0,0510 gr dan ekstrak daun bayammerah serta parfum dimasukkan kedalam sediaan 3 pada suhu 35°Ckemudian dilakukan pengadukandengan stirrer selama kuranglebih satu menit.

Pengujian AntioksidanLotion dari ekstrak bayam

dilarutkan dengan methanol dengankonsentrasi 32.000 ppm sebagailarutan induk kemudian dibuatdalam berbagai konsentrasi (2000;4000; 8000; 16.000; 32.000 ppm).Lalu larutan tersebut dimasukkanke dalam masing-masing tabungreaksi sebanyak 2 mL danditambahkan 2 mL larutan DPPH.

Campuran ini kemudian diinkubasidalam temperatur ruang selama 30menit pada ruang tertutup.Selanjutnya serapan diukur padaspektrofotometer UV-Vis dandihitung nilai IC50-nya.

Aktivitas antioksidan sampelditentukan oleh besarnya hambatanserapan radikal DPPH melalui

perhitungan persentase inhibisiserapan DPPH dengan menggunakanrumus:

Selanjutnya IC50 dihitungberdasarkan konsentrasi danpersentase inhibisi menggunakanpersamaan regresi linier.

III.HASIL DAN PEMBAHASAN

Bahan yang digunakan dalammaserasi sendiri adalah daunbayam merah kering. Penyari yangdigunakan adalah metanol.Pemilihan penyari ini didasarkanatas senyawa yang akan diambil.Senyawa-senyawa yang dibutuhkanadalah senyawa yang besifat antioksidan seperti polipenol(flavonoid, tanin, katekin danderivatnya). Glikosida flavonoiddan aglikon yang lebih polar,flavon yang mempunyai gugushidroksi, flavonol, biflavonoid,auron dan chalkon umumnyadiisolasi dari bahan tanamandenagn aseton, alkohol, air, ataucampurannya.

Pembuatan ekstrak daun bayammerah dilakukan dengan caramaserasi. Pada percobaanperendaman dilakukan selama 3

hari dalam kondisi terlindungdari cahaya. Hal ini dimaksudkanuntuk melindungi zat aktif yangtelah tersari dari kemungkinanadanya oksidasi oleh cahaya.selama proses perendaman bejanaharus ditutup. Hal ini untukmencegah terjadinya penguapandari metanol, mengingat etanolmudah menguap.

Berdasarkan uji fitokimia,didapatkan bahwa senyawa yangpositif terkandung pada daunbayam merah adalahfalavonoid,triterpenoid dantanin. sedangkan pada batangbayam merah senyawa yang positifterkandung adalah saponin.Beberapa faktor yang mempengaruhikandungan kimia pada tanamanadalah letak geografis, kesuburantanah dan juga iklim.

Berdasarkan uji karotenoid danklorofil, dari 100 mg ekstrakbayam merah didapatkan kadarklorofil sebanyak 5.09 mg/kg dankadar karotenoid sebesar 16.64mg/kg.

Fungsi klorofil dalam bayam merahadalah untuk mencegah mutasi selmenjadi ganas, pencegahan anemia,menguatkan darah pembentuk organdan kecukupan oksigen di dalamtubuh.

Pigmen merah pada bayam merahkaya flavonoid yang bersifatantioksidan yang mampu mencegahkanker. Luteinnya (Termasuk dalamkarotenoid) dapat membantumencegah katarak dan degenerasimakula.

Analisis kandungan totalflavonoid dilakukan untukmengetahui seberapa besarkandungan flavonoid yang terdapatpada ekstrak. Tahapan metodedengan AlCl3 diawali denganekstraksi flavonoid oleh pelarutpolar, pemekatan ekstrak,hidrolisis untuk memutuskan guladari aglikon, pemisahan aglikondari gula dengan ekstraksi cair-cair, pembentukan kompleksaglikon-AlCl3, hingga pengukurandengan spektrofotometer.Berdasarkan penelitian, kadarflavonoid dalam sampel daun

bayam merah sebesar 258,05mg/gram sampel.

Penetapan kadar fenolik totaldilakukan dengan menggunakanreagen Folin-Ciocalteau. Pereaksimengoksidasi fenolat (garamalkali) atau gugus fenolik-hidroksi mereduksi asamheteropoli (fosfomolibdat-fosfotungstat) yang terdapatdalam pereaksi Folin-Ciocalteaumenjadi suatu kompleksmolibdenum-tungsten berwarna biruyang dapat dideteksi denganspektrofotometer. Berdasarkan ujifenolik, didapatkan kadar fenoliktotal sampel daun bayam merahsebesar 105,40 mg/gram sampel.Adanya senyawa fenolik (gugushidroksil) dapat menjadikan suatusenyawa sebagai antibakteri.

Pada pembuatan lotion ada duaformulasi yang siapkan. Padaformulsi, bagian A terdiri dariasetil alkohol, white oil, asamstearat. Bagian A merupakanbagian lipofilik, yaitu terdiridari bahan-bahan yang larut dalamlemak.

Asam sterat ini biasanyadigunakan dalam vanishing creamdan kosmetika lain sebagaipengemulsi. Sedangkan penambahanasetil alkohol bertujuan sebagaizat pengental dan penstabil

emulsi minyak dalam air darilotion (Ansel, 1989). Proporsibahan pengental yang digunakandalam skin lotion yaitu dibawah2,5%. Bahan pengental yangdigunakan dalam pembuatan skinlotion bertujuan untuk mencegahterpisahnya partikel dari emulsi(Schmitt 1996).

Pada formulasi A jugadilakukan penambahan white oilatau minyak mineral. Fungsimineral oil pada kosmetika adalahsebagai emollient dalam hal inilotion yaitu untuk melembabkan(menghidrasi kulit).

Bahan Bagian B adalah gliserin,metil paraben, trietanolamin danaquades. Bagian B ini terdiridari bahan-bahan yang larut dalamair atau disebut juga fase air.Gliserin merupakan humektan yangpaling baik digunakan dalampembuatan skin lotion. Gliserinditambahkan ke dalam sediaankosmetik untuk mempertahankankandungan air produk padapermukaan kulit saat pemakaian.Humektan juga berpengaruhterhadap stabilitas skin lotionyang dihasilkan karena dapatmengurangi kekeringan ketikaproduk disimpan pada suhu ruang(Mitsui 1997). Gliserin tidakhanya berfungsi sebagai humektantetapi juga berfungsi sebagai

pelarut, penambah viskositas, danperawatan kulit karena dapatmelumasi kulit sehingga mencegahterjadinya iritasi kulit (DepkesRI 1993). Metil paraben sebagaipengawet (preservatif). Pengawetditambahkan untuk mencegahkontaminasi, pengrusakan danpembusukan oleh bakteri danfungi. Hal iitu dikarenakanadanya aquadest yang merupakansubstrat mikoorganisme.Trietanolamin berperan dalampembuatan emulsi dengan mineral,minyak tumbuhan, parafin dan wax.Selain itu penambahan TEAberfungsi sebagai pengatur pH danpengemulsi pada fase air dalamsediaan skin lotion (Depkes RI1993).

Pemanasan pada bagian Aberfungsi untuk melehkan bahan-bahan padat. Sedangkan pemanasanbagian B bertujuan untukmelarutkan dan menghomogenkanbahan-bahan yang ada padacampuran tersebut. Penambahanpewangi pada produk agar produkmendapatkan tanggapan yangpositif.

Pada penelitian ini jugadilakukan pengujian aktivitasantioksidan dari lotion denganekstrak daun bayam merah.Pengujia aktivitas antioksidandilakukan dengan metode DPPH

(2,2-difenil-1-pikrilhidrazil).Senyawa yang mempunyai aktivitasantioksidan akan bereaksi denganDPPH melalui pemberian electrondari senyawa antioksidan kepadaDPPH yang mempunyai electronsunyi, sehingga electron tersebutmenjadi berpasangan. Reaksi inimenyebabkan perubahan warnalarutan DPPHdari ungu menjadikuning. Perubahan warna inilahyang akan diukur serapannya

menggunakan spektrofotometer UV-Visible, semakin rendah serapansemakin tinggi daya antioksidandari larutan (Ozcelik, et al,2002 ; Simpson, 2006). Dalampenelitian ini, lotion ekstrakbiji kelengkeng yang berasal darikelompok lain dijadikan sebagaiperbandingan aktivitasantioksidan.

Sam ple22.Sam pleNam e Description

400 700450 500 550 600 650

0.25

0.070.08

0.10

0.12

0.14

0.16

0.18

0.20

0.22

0.24

nm

A

516.88nm, 0.25A

Gambar 4.1 Penentuan Panjang Gelombang Maksimum (𝜆maks) danAbsorbansi Blanko

Panjang gelombang maksimumyang DPPH sebagai blanko adalah516,9 nm dan absorbansi sebesar0,25 (Gambar 4.1). Selanjutnyalotion dari ekstrak bayamdilarutkan dengan methanol dalamberbagai konsentrasi (2000; 4000;8000; 16.000; 32.000 ppm). Nilaikonsentrasi yang besar disebabkanoleh kandungan ekstrak bayammerah dalam lotion hanya sekitar0,002% sehingga dibutuhkankonsentrasi yang besar agar

aktivitas antioksidan dapatterukur. Berdasarkan hasilpengamatan visual, larutan lotionekstrak bayam merah yang telahdireaksikan dengan DPPH setelahmasa inkubasi selama 30 menittidak mengalami perubahan berartiyaitu tetap berwana ungu,sedangkan larutan lotion ekstrakbiji kelengkeng berubah menjadikuning pucat. Sampel yang telahdiinkubasi lalu dianalisis

absorbansinya menggunakanspektrofotometri UV-Vis.Setelah penambahan senyawa uji kedalam larutan DPPH, terjadipenurunan absorbansi

DPPH dibandingkan dengan blanko(Tabel 4.1). Turunnya absorbansimenandakan berkurangnyakonsentrasi radikal bebas dariDPPH

Tabel 4.1 Data absorbansi lotionekstrak bayam merah dan biji

kelengkeng

Hasil pengujian aktivitasantioksidan diperoleh nilai

persentase inhibisi dan IC50seperti pada tabel 4.2

Tabel 4.2 Persen inhibisi lotion ekstrak bayam merah dan bijikelengkeng

IV. KESIMPULAN

Berdasarkan penelitianpenentuan kandungan antioksidandengan metode DPPH, bayam merahmengandung flavonoid,triterpenoid & tanin padadaunnya, yang berfungsi sebagai

antioksidan. Berdasarkan uji

fenolik, didapatkan kadarfenolik total sampel daun bayammerah sebesar 105,40 mg/gramsampel dan kadar flavonoiddalam sampel daun bayam merahsebesar 258,05 mg/gram sampel.Berdasarkan uji klorofil dankarotenoid, dari 100 mg ekstrakbayam merah didapatkan kadarklorofil sebanyak 5.09 mg/kg dankadar karotenoid sebesar 16.64mg/kg.

Pembuatan ekstrak dengancara maserasi, dengan pelarutmetanol. Pembuatan lotion denganbahan aktif berupa ekstrak daunbayam merah berhasil. Lotionyang dihasilkan mempunyaikarakteristik berwarna putih,agak kental dan nyaman dipakai.Warna lotion putih dan agakkental. Setelah dilakukanpenyimpanan selama 2 minggulotion tetap bagus dan tidakditumbuhi pleh jamur ataumikroba. Pada uji antioksidan,diperoleh hasil nilai IC50 lotionekstrak bayam merah sebesar

14520,62 ppm dengan nilai %inhibisi terbesar 74.8%.

V. REFERENSI

Ansel HC. 1989. PengantarBentuk Sediaan Farmasi. IbrahimF, penerjemah. Jakarta: UI-Press. Terjemahan dariIntroduction to PharmaceuticalDosage Forms.

Depkes RI] DepartemenKesehatan Republik Indonesia.1993. Kodeks Kosmetik IndonesiaEd ke-2 voLume I. Jakarta:Direktorat Jenderal PengawasanObat dan Makanan.

Doerge RF. 1982. Serbanekasenyawa organik untuk farmasi.Di dalam Wilson, Gilsvold. 1982.Buku Teks Wilson dan GisvoldKimia Farmasi dan Medisinal

Organik Bagian II. Fatah AM,penerjemah. Semarang: IKIPSemarang Press.Terjemahan dariWilson and Gisvold’s Textbook ofOrganic Medicinal andPharmaceutical Chemistry.

Glicksman M. 1983. FoodHydrocolloids. Florida: CRCPress.

Mitsui. 1997. New CosmeticScience. NewYork: Elsevier.

Nussinovitch A. 1997.

Hydrocolloid Aplications.

London: Blackie Academic &

Professional

Schmitt WH. 1996. Skin Care

Products. Di dalam: DF Williams

and WH Schmitt (Ed). 1996.

Chemistry and Technology of

Cosmetics and Toiletries

Industry. Ed ke-2. London:

Blackie Academy and Profesional.

Schuller R, Romanowski P.

1999. Beginning Cosmetic

Chemistry. London: Allured

Publishing Corporation