Upload
unsiyah
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
KPG (KEPUSTAKAAN POPULER GRAMEDIA)Gedung Kompas Gramedia, Blok 1 Lt. 3Jl. Palmerah Barat 29-37, Jakarta 10270Telp. 021-53650110, 53650111 ext. 3362-3364 Fax. 53698044 www.penerbitkpg.com
9789799104021
JURNALISTIKISBN: 978-979-91-0402-1
KPG: 901 11 0496
Edisi Seri “Kecap Dapur” mengungkap tuntas cerita di balik berita majalah Tempo selama 40 tahun berdiri (1971-2011).
Apa itu “Azas Djurnalisme”, dan kriteria berita “layak Tempo”? Bagaimana keduanya dijalankan dan bertahan selama puluhan tahun? Itu semua dikupas dengan lugas, jernih, namun tetap hangat dalam buku ini.
Selain bertujuan untuk mendekatkan diri ke pembaca, seri ini juga menunjukkan kepada publik praktik jurnalistik Tempo: berupaya tidak didaulat oleh kekuasaan dan uang, melainkan “niat baik, sikap adil, dan akal sehat”.
CERITA DI BALIK DAPUR
SER
I BU
KU
:
15 TAHU
N
(1971-1986)40 TAH
UN
(1971-2011)
SERI B
UK
U
: KECAP D
APUR
CERITA DI BALIKDAPUR
40 TAHUN (1971-2011)CERITA DI BALIKDAPUR 15 TAHUN (1971-1986)
Cover KD 40thn FINAL.indd 1 11/25/2011 3:13:45 PM
CERITA DI BALIKDAPUR
40 TAHUN (1971-2011)
Kecap Dapur 40thn FINAL.indd 1 11/25/2011 4:49:42 PM
001/I/13
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta
Lingkup Hak Cipta Pasal 2:1. Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk meng umumkan atau memperbanyak
Ciptaannya, yang timbul secara otomatis setelah suatu ciptaan dilahirkan tanpa mengurangi pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Ketentuan Pidana Pasal 72:1. Barangsiapa dengan sengaja atau tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau
Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara ma sing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp1.000.000,00 (sa tu juta rupiah), atau pi dana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana di mak sud pa da ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 tahun dan/atau denda pa ling ba nyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
Kecap Dapur 40thn FINAL.indd 2 11/25/2011 4:49:42 PM
001/I/13
CERITA DI BALIKDAPUR
40 TAHUN (1971-2011)
Jakarta:KPG (Kepustakaan Populer Gramedia) bekerja sama dengan Majalah Tempo
Kecap Dapur 40thn FINAL.indd 3 11/25/2011 4:49:42 PM
001/I/13
iv Kecap Dapur Tempo 1971 - 2011iv
Dicetak oleh PT Gramedia, Jakarta.Isi di luar tanggung jawab percetakan.
Seri Buku TEMPO: Cerita di Balik Dapur Tempo
© KPG 929 04 10 0496
Cetakan Pertama, Desember 2011
Tim Penyunting Kecap Dapur 15 TahunBudi SetyarsoBagja HidayatRedaksi KPG
Tim Penyunting Kecap Dapur 40 TahunBudi SetyarsoRedaksi KPG
Tim Produksi Kecap Dapur 15 TahunIndra KusumaJoko Sulistyo
Tim Produksi Kecap Dapur 40 TahunEko PambudiKendra H. ParamitaKiagus AuliansyahHendy PrakasaBismo AgungEhwan Kurniawan
Ilustrasi SampulMuhammad Rumi Adiyan
Tata Letak SampulFernandus Antonius
Tata Letak IsiDadang KusmanaFernandus Antonius
TEMPoCerita di Balik Dapur TempoJakarta; KPG (Kepustakaan Populer Gramedia) 2011xviii + 333 hlm.; 16 x 23 cmISBN-13: 978-979-91-0402-1
Kecap Dapur 40thn FINAL.indd 4 11/25/2011 4:49:42 PM
001/I/13
Daftar Isi
Dapur Terbuka Majalah Tempo vii
Untuk Publik, Untuk Republik 1Karena Tak Ingin Menjadi Fosil 2Satu Cerita, 14.600 Hari 6Dari Roh yang Menghidupkan 11Tentang Skandal Empat Zaman 12Dari Pertamina Sampai Kartika 16
Menguntit Komodo Sampai Tokyo 22Dari Dokumen Setinggi Lutut 28Adu Silat Setelah Akrobat 35Menguak Tabir 40
TIM KECAP DAPUR 40 TAHUN TEMPOPenanggung Jawab Produksi: Hermien Y. Kleden Kepala Proyek: Budi Setyarso, Yos Rizal Suriaji Penulis: Toriq Hadad, Hermien Y. Kleden, Budi Setyarso, Wahyu Dhyatmika, Stefanus Pramono, Bagja Hidayat, Yostinus Tomi Aryanto, Yosep Suprayogi, Muchamad Nafi, Arif Zulkifli, Qaris Tajudin, Anton Septian, Fajar Wahyu Hermawan, Sunudyantoro, Philipus Parera, Andari Karina Anom, Ijar Karim, Ahmad Taufik, Kurniawan, Retno Sulistyowati, Ignatius Yophiandi Kurniawan, Dwidjo Utomo Maksum, Uu Suhardi, Setri Yasra, Yandi M. Rofiyandi, Poernomo Gonta Ridho, Anne L. Handayani, Nunuy Nurhayati, Purwani Diyah Prabandari, Padjar Iswara Penyunting: Toriq Hadad, Amarzan Loebis, Leila S. Chudori, Wahyu Muryadi, Gendur Sudarsono, Mardiyah Chamim, Nugroho Dewanto, Idrus F. Shahab, Arif Zulkifli, M. Taufiqurohman, L.R. Baskoro, Bina Bektiati, Yos Rizal Suriaji, Purwanto Setiadi, Seno Joko Suyono, Sri Malela Mahargasarie, Daru Priyambodo, Padjar Iswara, Hermien Y. Kleden Riset Naskah: Priatna (Kepala), Dina Andriani, Driyandono, Soleh, Dani Muhadiansah Riset Foto: Aryus P. Soekarno Editor Bahasa: Uu Suhardi (Kepala), Sapto Nugroho, Dewi Kartika Teguh Desain: Eko Punto Pambudi (Kepala), Ehwan Kurniawan, Aji Yuliarto, Kiagus Auliansyah, Hendy Prakasa, Bonita Kaulitz, Agus Darmawan Setiadi, Tri Watno Widodo
Kecap Dapur 40thn FINAL.indd 5 11/25/2011 4:49:43 PM
001/I/13
vivi Kecap Dapur Tempo 1971 - 2011
Tegak-Rebah di Jalan Independen 46Bukan Menjilat dan Menghamba 47Sekali Semaput, Sekali Mati Suri 52Menolak Mati 56Ketika Sahabat Harus Dikritik 60Kami Keliru 65Diskusi Hangat Rabu Siang 70Caping, ’Kutukan’ yang Mencerahkan 75
Empat Dekade Sampai Jauh 80Dari Balik Pundak Editor 81Sarung di Ruang Rapat 86Bermula dari Akar yang Sama 90Demi Detail dan Eksklusivitas 94Inkubator Koloni Penulis 97Bahasa Tempo, Bahasa Kita 99Zona Nongkrong Orang Pintar 104
Perahu-Perahu Baru 107Media Tanpa Majikan 108Si Ular dan Kartu Merah 113Tidak Sekadar Kembali 115Tak Cukup Sepiring 119Dua Saudara Jalur Beda 122Sejarah Bisa Dibikin Renyah 125
Inovasi Tiada Henti 128Mat Kodak dan Martabak 129Sampul Simbolik, Heboh, dan Nakal 133Tak Pergi, Hanya Pulang 137Orang Tak Tampak di Belakang Organisasi 143Y.D. (1944-2009) 145
Kecap Dapur 40thn FINAL.indd 6 11/25/2011 4:49:43 PM
001/I/13
viiKecap Dapur Tempo 1971 - 2011
Dari Proklamasi 72
APA tantangan terbesar me nu lis tentang diri sen diri? Bukan penge jaran nara sumber—tentu saja. Hal paling sulit adalah mencegah tulisan ter lalu “pri badi”: meng agung kan senior, membesarbesar kan sesuatu yang se be nar nya bia sa saja, dan terjebak narsis me yang membuat jengah pembaca. Tapi, pada saat yang sama, tulisan te tap ha rus “enak dibaca dan perlu”.
Itulah yang kami alami ketika menyusun edisi khu sus “Kecap Dapur”, yang mem buka pelbagai hal di redaksi Ma jalah Tempo. Tim penulis edisi khu sus, bagai mana pun, memiliki peng alaman pribadi dengan kantor tem pat mereka be kerja. Sebagian pasti memi liki kekaguman, atau bisa juga sebaliknya, pada tokohtokoh yang terlibat dalam sejarah majalah ini.
Karena itu, langkah per tama adalah me nyusun daf tar pan jang ten tang halhal yang dianggap pen ting. Daftar itu lalu di bahas ber ama, untuk mengkalis kan halhal yang dianggap tak layak tulis. Per soalannya, apa kriteria la yak dan tak layak? Kami kembali pa da panduan utama yang di gunakan se tiap pekan untuk menimbang ke
Dapur Terbuka Majalah Tempo
layak an suatu berita.Di rapatrapat redaksi Majalah
Tempo, ketika mem bahas usulan penu lis, sering kali terdengar pertanyaan: “Apa pentingnya isu ini di tulis?” Pengusul lalu ber usaha berargumen, agar usulan nya di setujui dan “di sahkan” rapat. Peserta rapat meng ukurnya dengan kriteria “layak Tempo”.
Secara umum, ada se tidak nya sepu luh kriteria untuk mengukur kelayak an berita, atau yang biasa di sebut sebagai news value: kehangatan, perta ma kali, mag nitude, tokoh atau nama besar, tren baru, dramatis, unik, pres tisius, angle berita, dan misi. Be rita yang terbit di majalah ha rus me me nuhi paling tidak lebih dari se paruh butir kriteria itu. Dengan pandu an itu pula kami me nyi sir bagianbagian yang la yak masuk edisi Kecap Dapur.
Edisi khusus itu ka mi ter bitkan un tuk mem peringati ulang tahun Maja lah Tempo. Yang pertama pada 1986, ketika majalah ini berusia 15 tahun. Lalu 25 tahun kemu dian, pada 2011, edisi se ru pa dibuat pada ulang ta hun ke40–walau majalah ini sem pat mati suri dibunuh rezim Orde Baru selama
Kecap Dapur 40thn FINAL.indd 7 11/25/2011 4:49:43 PM
001/I/13
Kecap Dapur Tempo 1971 - 2011viii
empat tahun. Edi si khusus yang lebih ringan juga di ter bitkan pada 2008, untuk me nge nang 10 tahun majalah ini terbit kembali.
Agar tidak kehilangan konteks, edi si kecap dapur 1986 dikerjakan oleh “pela ku sejarah” sendiri. Se bagian be sar penulisnya meng gunakan gaya penuturan “saya”, ka re na me mang mereka be kerja sejak ma ja lah ini berd iri. Mereka adalah pe nyair atau seniman, yang me miliki citacita sama: men dirikan majalah sekelas The Economist atau Time. Pada edisi khusus itu, setting wak tunya tentu sa ja pada 1986.
Sementara itu, edisi 40 tahun diker jakan generasi baru. Mereka bukan pe nyair atau seniman, melainkan “pekerja”. Berusia 3040 tahun, generasi ini berjarak sa ngat lebar dengan para pen diri Tempo. Model pe nulisan edisi ini layaknya laporan reportase biasa. Gene rasi pendiri hanya men jadi narasumber, yang infor masi nya tetap ha rus dicek ulang ke sumbersumber lain.
Didirikan sekitar tiga puluh warta wan dan seniman muda pada 1971, Tempo mem proklamasikan asas jur na l is menya pada edisi per tama. “Azas jurnalisme kami bukanlah azas jurnalis me yang memihak satu go longan. Kami percaya bahwa ke bajikan, juga ketidakbajik an, tidak men jadi mono poli satu pihak. Kami percaya bah wa tugas pers bu kan me nye barkan prasangka, jus tru me lengkapinya.
Bukan mem be nih kan kebencian, melain kan meng ko munikasi kan saling pe nger tian. Jurna lis me majalah ini bu kan lah jur na lisme un tuk memaki atau men cibirkan bi bir, juga tidak di mak sud kan untuk men jilat atau meng hamba. Yang mem beri komando bu kan ke kuasaan atau uang, tapi niat baik, si kap adil dan akal sehat.” Dari ge ne ra si ke gene rasi, asas itu menjadi se macam “konstitusi” Majalah Tempo.
Penerbitan edisi kecap da pur bu kan hal baru. Maja lah Time pun mem buatnya. Bagi Tempo, tujuan se ri us pembuatannya adalah mendekat kan diri dengan pem bacanya. Ba rang kali hanya kebetulan jika “keter bu kaan” semacam ini menjadi tren pe ma saran aneka produk. Banyak restoran, misalnya, dibuat dengan dapur terbuka, tempat pelanggan bisa me nyak sikan juru masak ber akrobat me main kan alatalatnya.
Tujuan “kurang serius”nya, pener bitan edisi kecap dapur ini untuk me nun juk kan kepada publik bahwa pro duk jurnalistik tidak mun cul tibatiba, layaknya ba rang yang keluar dari me sin. Jurnalistik dikerjakan de ngan pro ses panjang oleh manusia. Artinya, bi sa saja tu lisan yang dihasilkan tidak te pat atau bahkan keliru. Tapi pen ting di tegaskan bah wa hal itu tidak di la kukan se cara sengaja untuk, kata kan lah, menjegal atau mem promosikan se seorang.
Setelah reformasi, kebe basan pers
Kecap Dapur 40thn FINAL.indd 8 11/25/2011 4:49:43 PM
001/I/13