14
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANGAN FISIOLOGI TANAMAN Oleh : Muhammad Ridwan (20140210153) Prodi Agroteknologi FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2015

Gejala Defisiensi Unsur Hara dan Hasil Studi Lapangan Muhammad Ridwan 20140210153

Embed Size (px)

Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM LAPANGAN

FISIOLOGI TANAMAN

Oleh :

Muhammad Ridwan (20140210153)

Prodi Agroteknologi

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2015

I. PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Defisiensi atau kahat unsur hara adalah kekurangan meterial (bahan) yang

berupa makanan bagi tanaman untuk melangsungkan hidupnya. Kebutuhan tanaman

akan unsur hara berbeda-beda tergantung dari jenis tanamannya, ada jenis tanaman

yang rakus makanan dan adapula yang biasa saja. Jika unsur hara dalam tanah tidak

tersedia maka pertumbuhan tanaman akan terhambat dan produksinya menurun.

Secara garis besar, tanaman atau tumbuhan memerlukan 2 (dua) jenis unsur hara

untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.  Dua jenis unsur

hara tersebut disebut Unsur Hara Makro dan Unsur Hara Mikro.  Kedua jenis unsur

ini sudah terkandung dalam  dengan jumlah yang seimbang..

B. Tujuan

1. Untuk mengetahui defisiensi yang terjadi pada beberapa tanaman yang diamati.

2. Untuk mengetahui gejala-gejala yang ditunjukkan tanaman jika terjadi defisiensi

3. Untuk mengetahui cara mengatasi defisiensi unsur hara yang terjadi pada

tanaman.

II. DASAR TEORI

1. Unsur Hara Tanaman

Unsur hara tanaman adalah unsur yang diserap oleh tumbuhan. Menurut

Hanafiah (2007: 252), unsur kimiawi yang dianggap esensial sebagai unsur hara

tanaman adalah jika memenuhi tiga kriteria sebagai berikut:

a. Unsur ini harus terlibat langsung dalam penyediaan nutrisi yang dibutuhkan

tanaman.

b. Unsur ini tersedia agar tanaman dapat melengkapi siklus hidupnya.

c. Jika tanaman mengalami defesiensi hanya dapat diperbaiki dengan unsur tersebut.

Unsur hara makro esensial jika dibutuhkan dalam jumlah besar, biasanya diatas

500 ppm dan yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit, biasanya kurang dari 50 ppm

disebut mikro esensial. Yang tergolong ke dalam unsur hara makro antara lain

Nitrogen, hidrogen, oksigen, fosfor, kalium, belerang, kalsium dan magnesium.

Sedangkan unsur hara mikro antara lain boron, besi, mangan, tembaga, seng,

molibdenum, dan khlorin.

2. Defisiensi Unsur Hara

Defisiensi didefinisikan sebagai kondisi dimana tanaman kekurangan material

berupa unsur hara yang dibutuhkannya. Unsur yang dibutuhkan tanaman beda-

berbeda tergantung jenis tanamannya. Kebutuhan unsur hara ini berpengaruh

terhadap metabolisme tanaman dan fisiologis tanaman. Tanaman memerlukan unsur

hara dengan porsi yang berbeda-beda, kekurangan maupun kelebihan unsur hara

menimbulkan permasalahan dalam pertumbuhan tanaman, permasalahan ini dapat

diketahui dengan gejala yang terlihat atau nampak pada tanaman (Champbell, Reece

dan Mitchell, 2007).

3

III. PEMBAHASAN DAN HASIL PENGAMATAN

A. Selada

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil

Sub Kelas : Asteridae

Ordo : Asterales

Famili : Asteraceae 

Genus : Lactuca

Spesies : Lactuca sativa var. crispa L.

Gambar :

Teori :

1. Unsur Nitrogen dengan lambang unsur N, sangat berperan dalam pembentukan sel

tanaman, jaringan, dan organ tanaman.  Nitrogen  memiliki fungsi utama sebagai

bahan sintetis klorofil, protein, dan asam amino. Oleh karena itu unsur Nitrogen

dibutuhkan dalam jumlah yang cukup besar, terutama pada saat pertumbuhan

memasuki fase vegetatif.  Bersama dengan unsur Fosfor (P), Nitrogen ini digunakan

dalam mengatur pertumbuhan tanaman secara keseluruhan. Kekurangan Nitrogen

4

Slada SehatSlada DefisiensiSlada Defisiensi

Ciri-ciri tanaman yang kekurangan Nitrogen dapat dikenali dari daun bagian bawah.

Daun pada bagian tersebut menguning karena kekurangan klorofil. Pada proses lebih

lanjut, daun akan mengering dan

5

6

2. rontok. Tulang-tulang di bawah permukaan daun muda akan tampak pucat. Pertumbuhan

tanaman melambat, kerdil dan lemah. Akibatnya produksi bunga dan biji pun akan rendah.

3. Unsur Fosfor (P) merupakan komponen penyusun dari beberapa enzim, protein, ATP,

RNA, dan DNA.  ATP penting untuk proses transfer energi, sedangkan RNA dan DNA

menentukan sifat genetik dari tanaman. Unsur P juga berperan pada pertumbuhan benih,

akar, bunga, dan buah. Kekurangan Phosphor (P) Ciri-ciri dimulai dari daun tua menjadi

keunguan dan cenderung kelabu. Tepi daun menjadi cokelat, tulang daun muda berwarna

hijau gelap. Hangus, pertumbuhan daun kecil, kerdil, dan akhirnya rontok. Fase

pertumbuhan lambat dan tanaman kerdil.

Hasil pengamatan dan diagnosis :

Tanaman selada ini berumur 1,5 bulan akan tetapi mengalami gejala pada daun yaitu

daunnya menguning, daunnya tampak layu, kemudian ada bagian daun yang rontok dan

membusuk pada bagian bawah. Berdasarkan teori yang kami dapat gejala pada tanaman

selada memiliki ciri-ciri tanaman yang kekurangan Nitrogen dan dapat dikenali atau dilihat

dari daunnya, pada bagian daun tersebut menguning karena kekurangan klorofil. Pada proses

lebih lanjut, daun akan mengering dan rontok hingga membusuk. Pertumbuhan tanaman

terhambat, kerdil dan lemah. Maka dapat di diagnosis bahwa tanaman selada mengalami

kekurangan Nitrogen. Selain tanda tanda yang telah disebutkan terdapat gejala lain yaitu ,

bagian tepi daun berwarna coklat dan tampak terbakar ciri ini terdapat pada salah satu

kategori kekurangan Fosfor yaitu tepi daun coklat dan hangus. Jadi dapat disimpulkan bahwa

tanaman selada pada pengamatan terdapat gejala diferensiasi kekurangan Nitrogen dan

Fosfor.

7

B. Padi

1. Gejala Defisiensi

Padi (bahasa latin: Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman budidaya

terpenting dalam peradaban. Tanaman padi ini baru berumur 2 bulan sebelum masa

panennya. Akan tetapi, padi mengalami gejala pada daunnya yaitu daunnya

menguning hampir putih, kemudian pada pucuk daun terlihat berwarna cokelat, dan

batangnya pun berubah warna menjadi berwarna cokelat.

2. Teori

Unsur Nitrogen (N)

Unsur Nitrogen dengan lambang unsur N, sangat berperan dalam pembentukan sel

tanaman, jaringan, dan organ tanaman.  Nitrogen  memiliki fungsi utama sebagai bahan

sintetis klorofil, protein, dan asam amino. Oleh karena itu unsur Nitrogen dibutuhkan dalam

jumlah yang cukup besar, terutama pada saat pertumbuhan memasuki fase vegetatif.

Bersama dengan unsur Fosfor (P), Nitrogen ini digunakan dalam mengatur pertumbuhan

tanaman secara keseluruhan. Umumnya unsur N diambil oleh tanaman dalam bentuk

amonium dan nitrat. Pengaruh unsur N pada tanaman tidak hanya pada daun saja tetapi jika

pemberian N semakin tinggi maka semakin cepat juga sintesis karbohidrat yang diubah

menjadi protein dan protoplasma (Jumin, 2010).

8

Terdapat 2 bentuk Nitrogen, yaitu Ammonium (NH4) dan Nitrat (NO3). Berdasarkan

sejumlah penelitian para ahli, membuktikan Ammonium sebaiknya tidak lebih dari 25% dari

total konsentrasi Nitrogen. Jika berlebihan, sosok tanaman menjadi besar tetapi rentan

terhadap serangan penyakit. Nitrogen yang berasal dari amonium akan memperlambat

pertumbuhan karena mengikat karbohidrat sehingga pasokan sedikit. Dengan demikian

cadangan makanan sebagai modal untuk berbunga juga akan minimal. Akibatnya tanaman

tidak mampu berbunga. Seandainya yang dominan adalah Nitrogen bentuk Nitrat , maka sel-

sel tanaman akan kompak dan kuat sehingga lebih tahan penyakit. Untuk mengetahui

kandungan N dan bentuk Nitrogen dari pupuk bisa dilihat dari kemasan.

Kekurangan Nitrogen

Ciri-ciri tanaman yang kekurangan Nitrogen dapat dikenali dari daun bagian bawah.

Daun pada bagian tersebut menguning karena kekurangan klorofil. Pada proses lebih lanjut,

daun akan mengering dan rontok. Tulang-tulang di bawah permukaan daun muda akan

tampak pucat. Pertumbuhan tanaman melambat, kerdil dan lemah. Akibatnya produksi bunga

dan biji pun akan rendah. Kemudian kekurangan unsuh hara N dapat menyebabkan

terhambatnya pertumbuhan tanaman sehingga dapat menyebabkan kekerdilan yang disertai

dengan berubahnya warna daun menjadi kuning dan dapat mempengaruhi penyerapan unsur

hara yang lainnya seperti P, dan K (Suwandi, 2009).

Unsur Fosfor ( P )

Unsur Fosfor (P) merupakan komponen penyusun dari beberapa enzim, protein, ATP,

RNA, dan DNA. ATP penting untuk proses transfer energi, sedangkan RNA dan DNA

menentukan sifat genetik dari tanaman. Unsur P juga berperan pada pertumbuhan benih, akar,

bunga, dan buah. Pengaruh terhadap akar adalah dengan membaiknya struktur perakaran

sehingga daya serap tanaman terhadap nutrisi pun menjadi lebih baik. Bersama dengan unsur

Kalium, Fosfor dipakai untuk merangsang proses pembungaan. Hal itu wajar sebab

kebutuhan tanaman terhadap fosfor meningkat tinggi ketika tanaman akan berbunga.

9

Kekurangan Fosfor (P)

Ciri-ciri dimulai dari daun tua menjadi keunguan dan cenderung kelabu. Tepi daun

menjadi cokelat, tulang daun muda berwarna hijau gelap. Hangus, pertumbuhan daun kecil,

kerdil, dan akhirnya rontok. Fase pertumbuhan lambat dan tanaman kerdil.

3. Hasil Pengamatan dan diagnosis :

Padi (bahasa latin: Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman budidaya terpenting

dalam peradaban. Tanaman padi ini baru berumur 2 bulan sebelum masa panennya. Akan

tetapi, padi mengalami gejala pada daunnya yaitu daunnya menguning hampir putih,

kemudian pada pucuk daun terlihat berwarna cokelat, dan batangnya pun berubah nya warna

menjadi berwarna cokelat. Berdasarkan teori tanaman dapat di diagnosis padi ini mengalami

gejala diferensiasi kekurangan unsur Nitrogen. Kekurangan Nitrogen dapat dikenali dari daun

bagian bawah. Daun pada bagian tersebut menguning karena kekurangan klorofil. Pada

proses lebih lanjut, daun akan mengering dan rontok. Tulang-tulang di bawah permukaan

daun muda akan tampak pucat. Pertumbuhan tanaman melambat, kerdil dan lemah.

Akibatnya produksi bunga dan biji pun akan rendah.Diagnosis yang kedua tanaman ini

mengalami kekurangan Fosfor mengakibatkan daun tua menjadi keunguan dan cenderung

kelabu. Tepi daun menjadi cokelat, tulang daun muda berwarna hijau gelap. Hangus,

pertumbuhan daun kecil, kerdil, dan akhirnya rontok. Fase pertumbuhan lambat dan tanaman

kerdil.

10

C. Kakao (Theobroma cacao)

Merupakan tumbuhan berwujud pohon yang berasal dari Amerika Selatan. Dari biji

tumbuhan ini dihasilkan produk olahan yang dikenal sebagai cokelat. Kakao

merupakan tumbuhan tahunan (perennial) berbentuk pohon, di alam dapat mencapai

ketinggian 10 m. Meskipun demikian, dalam pembudidayaan tingginya dibuat tidak

lebih dari 5m tetapi dengan tajuk menyamping yang meluas. Hal ini dilakukan untuk

memperbanyak cabang produktif. Kakao secara umum adalah tumbuhan menyerbuk

silang dan memiliki sistem inkompatibilitas sendiri (lihat penyerbukan). Walaupun

demikian, beberapa varietas kakao mampu melakukan penyerbukan sendiri dan

menghasilkan jenis komoditi dengan nilai jual yang lebih tinggi.

Pada Observasi ini kami mengamati gejala diferensiasi yang terjadi pada pohon kakao

dan dari hasil pengamatan kami melihat bahwa tanaman kakao tersebut mengalami gejala

diferensiasi , yaitu dapat dilihat gejala-gejalanya dari :

a. Daun-daun pada pada tanaman kakao berwarna hijau kekuningan

b. Terdapat bintik-bintik coklat

c. Daun-daun lebih cepat rontok dari pada biasanya.

Dari gejala-gejala tersebut dapat didiagnosis bahwa tanaman kakao tersebut Kekurangan

unsur Kalium (K) terlihat dari daun bawah yang kering atau ada bercak hangus. Kekurangan

unsur ini menyebabkan daun seperti terbakar dan akhirnya gugur, dan tepi daun hangus.

Maka dapat kami diagnosis bahwa tanaman kakao mengalami kekurangan Kalium dan juga

Tanaman kakao tersebut kekurangan unsur Nitrogen (N) dapat dilihat dari warna daun-daun

nya yang mulai berubah warna dari hijau menjadi kekuning-kuningan.

11

D. Tanaman Buah Anggur (Vitis Vinivera)

Anggur merupakan tanaman buah berupa perdu merambat yang termasuk ke dalam

keluarga Vitaceae. Tanaman anggur ini berumur 1,5 tahun

Gejala di tandai dengan adanya :

bercak kuning di beberapa bagian daun

pada tepi daun buah anggur ini terlihat kering berwarna coklat

Ada bercak hangus di bagian tepi daun

Terdapat bercak kuning di bagian tengah daun

1. Kekurangan unsur fosfor ( P )

Sebagaimana telah dijelaskan bahwa fungsi fosfat dalam tanaman adalah : dapat

mempercepat pertumbuhan akar semai, mempercepat dan memperkuat pertumbuhan

tanaman dewasa pada umumnya, meningkatkan produk biji-bijian dan memperkuat

tubuh tanaman padi-padian sehingga tidak mudah rebah. Karena itu defisiensi unsur hara

ini akan menimbulkan hambatan pada pertumbuhan sistem perakaran, daun, batang

seperti misalnya pada tanaman serealia (padi-padian, rumput-rumputan, jewawut,

gandum, jagung) daunnya berwarna hijau tua/ keabu-abuan, mengkilap, sering pula

terdapat pigmen merah pada daun bagian bawah, selanjutnya mati. Tangkai daun

kelihatan lancip. Pertumbuhan buah jelek, merugikan hasil biji.

2. Kekurangan Unsur Kalium ( K )

Defisiensi Kalium memang agak sulit diketahui gejalanya, karena gejala ini jarang

ditampakkan ketika tanaman masih muda, jadi agak berlainan dengan gejala-gejala

12

karena difisiensi N dan P. Gejala yang terdapat pada daun terjadi secara setempat-

setempat. Pada permulaannya tampak agak mengkerut dan kadang-kadang mengkilap

dan selanjutnya sejak ujung dan tepi daun tampak menguning, warna seperti ini tampak

pula di antara tulang-tulang daun, pada akhirnya daun tampak bercak-bercak kotor,

berwarna coklat, sering pula bagian yang bercak ini jatuh sehingga daun tampak

bergerigi dan kemudian mati. Pada tanaman kentang gejala yang dapat dilihat pada daun

yang mana terjadi pengkerutan dan peng-gulungan, warna daun hijau tua berubah

menjadi kuning bertitik-titik coklat. Gejala yang terdapat pada batang yaitu batangnya

lemah dan pendek-pendek sehinga tanaman tampak kerdil. Gejala yang tampak pada

buah misalnya buah kelapa dan jeruk banyak yang berjatuhan sebelum masak, sedang

masaknya buah pun berlangsung sangat lambat. Bagi tanaman yang berumbi menderita

defisiensi K hasil umbinya sangat kurang dan kadar hidrat arangnya demikian rendah.

3. Kekurangan Unsur Magnesium ( Mg )

Daun-daun tua mengalami klorosis (berubah menjadi kuning) dan tampak di antara

tulang-tulang daun, sedang tulang-tulang daun itu sendiri tetap berwarna hijau. Bagian di

antara tulang-tulang daun itu secara teratur berubah menjadi kuning dengan bercak-bercak

merah kecoklatan. Daun-daun mudah terbakar oleh teriknya sinar matahari karena tidak

mempunyai lapisan lilin, karena itu banyak yang berubah warna menjadi coklat

tua/kehitaman dan mengkerut. Pada tanaman biji-bijian, daya tumbuh biji kurang/lemah,

malah kalau toh ia tetap tumbuh maka ia akan nampak lemah sekali.

Hasil pengamatan dan diagnosis :

Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanaman buah anggur ini dapat di

diagnosis bahwa tanaman ini kekurangan fosfor yang di tandai dengan adanya bercak

coklat dan hangus. Daun tanaman anggur ini juga kehilangan kalium karena terlihat

pada tepi daun yang mengering. Kekurangan unsur ini menyebabkan pada tepi daun

seperti terbakar dan selang waktu yang lama daun akan gugur,kekurangan unsur kalium

juga sangat mempengaruhi fisiologi pertumbuhanpohon anggur hal ini terjadi karena

menghambat pembuahan,karena dengan umur 1,5 tahun pohon anggur ini belum

menghasilkan produktifitasnya. Daun Buah anggur ini juga kekurangan unsur hara di

13

tandai dengan adanya bercak kuning di bagian tengah daun,hal ini di sebabkan karena

unsur mg di serap oleh daun muda sehingga daun tua rentan terhadap penyakit.

Daftar Pustaka

Jumin, H. 2010. Dasar-Dasar Agronomi. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Taufik, Irawan. 2014. Unsur Hara Makro dan Mikro Yang Dibutuhkan Tanaman. http://jacq- planter.blogspot.com/2014/09/unsur-hara-makro-dan-mikro-yang.html . Diakses pada

tanggal 10 April 2015

Suwandi. 2009. Menakar Kebutuhan Hara Tanaman Dalam Pengembangan Inovasi Budi Daya Sayuran Berkelanjutan. Pengembangan Inovasi Pertanian 2(2): 131-147