Upload
khangminh22
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DENGAN PRESTASI
BELAJAR MATEMATIKA MATERI VOLUME BANGUN
RUANG PADA SISWA KELAS VB SDN JETIS BANTUL
SKRIPSI
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
RIZQI MEILIYANI
NIM: 141134157
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DENGAN PRESTASI
BELAJAR MATEMATIKA MATERI VOLUME BANGUN
RUANG PADA SISWA KELAS VB SDN JETIS BANTUL
SKRIPSI
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
RIZQI MEILIYANI
NIM: 141134157
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
201
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Dengan segala puja dan puji syukur kepada Allah SWT atas dukungan dan
doa dari orang-orang tercinta, akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan. Oleh karena
itu, dengan rasa bangga saya persembahkan skripsi ini kepada:
1. Bapak dan ibu tercinta, Bapak Ngadimun dan Ibu Purwanti yang telah
memberikan dukungan moral maupun materi serta doa yang tiada henti untuk
saya.
2. Adik saya, Galih Fajar Nur Arifin yang secara tidak langsung memberi
dorongan kepada saya agar saya menjadi contoh yang baik sebagai kakak.
3. Kurcaci si kembar Vandi Nurohman dan Vendi Nurohqim serta Havisa
Khaira Lubna yang selalu menjadi penghibur dikala penat.
4. Sahabat tercinta, Dwi Daryanti yang selalu memberi semangat dan motivasi
dalam mengerjakan skripsi.
5. Sahabat saya, Ernia Octarika yang selalu memberi semangat dalam
mengerjakan skripsi.
6. Sahabat SMA saya, Dwi Daryanti, Latifah Amri Rohmah dan Dwi Nur Aini
yang selalu memberi semangat dalam mengerjakan skripsi.
7. Sahabat dari semester 1 hingga saat ini, Tyas Susilowati, Fransisca Wahyu
Eri, Ulfah Azizah dan Luluk Nur Azizah yang selalu memberi semangat dan
dukungan dalam membuat skripsi.
8. Sahabat montang-manting, Friskila Dwi Rahyuni yang ketika pengerjaan
skripsi selalu bareng.
9. Teman skripsi payung saya, Arinta Mega FAP, Vera Talitha, dan Friskila
Dwi Rahyuni partner berkeluh kesah dalam pengerjaan skripsi.
10. Sahabat dan teman-teman kelas C yang selalu menemani dari awal semester
hingga akhir semester.
11. Almamater tercinta Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
Satu-satunya hal yang harus kau takuti adalah ketakutan itu
sendiri.
(Franklin D. Roosevelt)
Karena sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan.
Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan.
(Q.S Al-Insyirah (5-6)
Orang MISKIN adalah orang yang MALAS.
(Penulis)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 29 Agustus 2018
Penulis
Rizqi Meiliyani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Rizqi Meiliyani
Nomor Mahasiswa : 141134157
Demi mengembangkan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul:
“HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DENGAN PRESTASI BELAJAR
MATEMATIKA MATERI VOLUME BANGUN RUANG PADA SISWA
KELAS VB SDN JETIS BANTUL”.
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 29 Agustus 2018
Yang menyatakan
Rizqi Meiliyani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DENGAN PRESTASI BELAJAR
MATEMATIKA MATERI VOLUME BANGUN RUANG PADA SISWA
KELAS VB SDN JETIS BANTUL
RIZQI MEILIYANI
Universitas Sanata Dharma
2018
Penelitian mengenai kecemasan yang berkaitan dengan mata pelajaran
matematika pada siswa SD dengan materi volume bangun ruang belum pernah
dilakukan di SDN Jetis Bantul. Penelitian ini menggunakan materi volume
bangun ruang karena materi volume bangun ruang menyebabkan prestasi yang
diperoleh siswa kelas VB SDN Jetis Bantul rendah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara
kecemasan dengan prestasi belajar matematika materi volume bangun ruang pada
siswa kelas VB SDN Jetis Bantul. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian
kuantitatif dengan metode survei melalui pendekatan korelasi. Populasi dalam
penelitian ini yaitu siswa kelas V SDN Jetis Bantul, sedangkan sampel dalam
penelitian ini yaitu siswa kelas VB yang berjumlah 28 siswa. Alat ukur dalam
penelitian ini yaitu soal matematika, wawancara dan skala kecemasan. Uji asumsi
dalam penelitian ini yaitu uji normalitas. Sedangkan untuk uji hipotesis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi Spearman. Teknik analisis yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan bantuan program SPSS 22.0 For
Windows.
Hasil perhitungan uji normalitas menunjukkan signifikansi pada skala
kecemasan sebesar 0,200, sedangkan prestasi belajar matematika sebesar 0,010.
Data tersebut bersifat tidak normal. Uji dilanjutkan menggunakan uji non
parametrik korelasi Spearman. Berdasarkan hasil perhitungan uji hipotesis dengan
menggunakan korelasi Spearman didapatkan hasil korelasi antara kecemasan
dengan prestasi belajar matematika sebesar -0,034 < 0,388 artinya hubungan
sangat lemah dan memiliki hubungan terbalik, dengan taraf signifikansi sebesar
0,862 > 0,05 dapat diartikan bahwa ada hubungan antara kecemasan dengan
prestasi belajar matematika tetapi tidak signifikan.
Kata kunci: kecemasan, prestasi belajar matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACK
THE RELATIONSHIP BETWEEN ANXIETY AND LEARNING
ACHIEVEMENT OF MATHEMATIC STUDY BY VOLUME GEOMETRY
MATERIAL FOR GRADE VB STUDENTS OF SDN JETIS BANTUL
RIZQI MEILIYANI
Universitas Sanata Dharma
2018
The research about anxiety which relates to the mathematic subject of
geometry to the elementary school students has not been done in SDN Jetis
Bantul. This research used geometry material because it made the students’
achievement in SDN Jetis low.
This research was aimed to know was there any correlation between
anxiety and mathematic learning result of geometry to the fifth grade students
class B in SDN Jetis Bantul. The type of this research was quantitative using
survey method and correlation approach. The population of this research was the
fifth grade students in SD N Jetis Bantul, while the sample of this research was 28
fifth grade students of class B. The measuring instrument of this research was
mathematic questions, interview, and anxiety scale. The assumption test of this
research was test of normality, while the hypothesis test of this research was
Spearman correlation. The analysis technique of this research was helped by
SPSS 22.0 for Windows program.
The calculation of the normality test showed the significance on the
anxiety scale of 0,200, while the mathematic learning achievement was 0, 010.
The data was abnormal. Test of normality showed that the significance of anxiety
scale was 0, 200, while the mathematic learning result was 0, 010. The data was
abnormal. The test was continued using non parametric test Spearman
correlation. Based on the hypothesis test using Spearman correlation, it was
found that the correlation between anxiety and the mathematic learning
achievement was -0, 034 < 0, 388, it could be concluded that there was very low
correlation and it had an inverse correlation, with the significance level of 0, 862
> 0, 05 could be said that there was no significant correlation between anxiety
and mathematic learning achievement.
Keywords: Anxiety, learning achievement of mathematic.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehinggs penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini. Skripsi ini yang berjudul “Hubungan Antara Kecemasan dengan
Prestasi Belajar Matematika Materi Volume Bangun Ruang pada Siswa Kelas VB
SDN Jetis Bantul” diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan pada Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Karya ini
memang jauh dari kata sempurna, namun karya ini penulis kerjakan dengan
sepenuh hati dan dapat terselesaikan dengan bantuan dan doa dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Allah SWT yang selalu membimbing agar tidak menyerah dan selalu berada
di jalan-Mu,
2. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Pd., sebagai Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
3. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., sebagai Ketua Prodi PGSD.
4. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd., sebagai Wakaprodi PGSD.
5. Brigitta Erlita Tri Anggadewi, S.Psi., M.Psi., selaku dosen pembimbing I
yang dengan kesabaran telah membimbing peneliti hingga peneliti mampu
menyelesaikan skripsi ini.
6. Maria Agustina Amelia, S.Si., M.Pd., selaku dosen pembimbing II yang
berkenan pula dalam membimbing peneliti.
7. Kepala sekolah dan guru SDN Jetis Bantul yang telah memberikan izin
mengadakan penelitian di SDN Jetis Bantul.
8. Siswa kelas VB SDN Jetis Bantul yang telah berkenan menjadi subyek dalam
penelitian.
9. Bapak dan ibu tercinta, Bapak Ngadimun dan Ibu Purwanti yang telah
memberikan dukungan moral maupun materi serta doa yang tiada henti untuk
saya.
10. Adik saya, Galih Fajar Nur Arifin yang secara tidak langsung memberi
dorongan kepada saya agar saya menjadi contoh yang baik sebagai kakak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
11. Kurcaci si kembar Vandi Nurohman dan Vendi Nurohqim serta Havisa
Khaira Lubna yang selalu menjadi penghibur dikala penat.
12. Adik ponakan saya, Risalia Nur Laili yang selalu memberi semangat dan
motivasi dalam mengerjakan skripsi.
13. Sahabat tercinta, Dwi Daryanti yang selalu memberi semangat dan motivasi
dalam mengerjakan skripsi.
14. Sahabat saya, Ernia Octarika yang selalu memberi semangat dalam
mengerjakan skripsi.
15. Sahabat SMA saya, Latifah Amri Rohmah dan Dwi Nur Aini yang selalu
memberi semangat dalam mengerjakan skripsi.
16. Sahabat dari semester 1 hingga saat ini, Tyas Susilowati, Fransisca Wahyu
Eri, Ulfah Azizah dan Luluk Nur Azizah yang selalu memberi semangat dan
dukungan dalam membuat skripsi.
17. Sahabat montang-manting, Friskila Dwi Rahyuni yang ketika pengerjaan
skripsi selalu bareng.
18. Teman skripsi payung saya, Arinta Mega FAP, Vera Talitha, dan Friskila
Dwi Rahyuni partner berkeluh kesah dalam pengerjaan skripsi.
19. Sahabat dan teman-teman kelas C yang selalu menemani dari awal semester
hingga akhir semester.
20. Semua pihak yang telah membenatu dalam penyusunan skripsi yang tidak
dapat peneliti sebutkan satu per satu.
Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan ini masih banyak
kekurangan dan keterbatasan. Peneliti berharap, hasil penelitian ini dapat
memberikan inspirasi bagi para pembaca.
Yogyakarta, 29 Agustus 2018
Penulis
Rizqi Meiliyani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv
HALAMAN MOTTO .............................................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................................ vii
ABSTRAK ........................................................................................................... viii
ABSTRACT ............................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................. x
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi
DAFTAR BAGAN ............................................................................................. xvii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 4
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 4
1. Manfaat Teoritis ..................................................................................... 4
2. Manfaat Praktis ...................................................................................... 5
E. Definisi Operasional..................................................................................... 5
BAB II LANDASAN TEORI .................................................................................. 7
A. Kajian Pustaka .............................................................................................. 7
1. Kecemasan ............................................................................................. 7
a. Pengertian Kecemasan ..................................................................... 7
b. Komponen-komponen Kecemasan ................................................ 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
c. Jenis Gangguan Kecemasan pada Anak ......................................... 12
d. Indikator Kecemasan ...................................................................... 16
2. Prestasi Belajar ..................................................................................... 17
a. Pengertian Belajar .......................................................................... 17
b. Pengertian Prestasi Belajar ............................................................. 21
3. Matematika ........................................................................................... 23
a. Pengertian Matematika................................................................... 23
b. Materi Matematika Volume Bangun Ruang .................................. 25
B. Penelitian yang Relevan ............................................................................. 27
C. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 31
D. Hipotesis Penelitian .................................................................................... 33
BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 34
A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 34
B. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................................... 35
1. Waktu ................................................................................................... 35
2. Tempat ................................................................................................. 35
C. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................................. 35
1. Populasi Penelitian ............................................................................... 35
2. Sampel Penelitian ................................................................................. 36
D. Variabel Penelitian ..................................................................................... 36
1. Variabel Bebas ..................................................................................... 36
2. Variabel Terikat ................................................................................... 36
E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 37
1. Tes ........................................................................................................ 37
2. Non Tes ................................................................................................ 37
a. Wawancara ..................................................................................... 37
b. Skala Kecemasan ........................................................................... 38
F. Instrumen Penelitian................................................................................... 38
1. Instrumen Wawancara .......................................................................... 38
2. Instrumen Skala Kecemasan ................................................................ 39
3. Instrumen Tes Prestasi Belajar ............................................................. 40
G. Teknik Pengujian Instrumen ...................................................................... 43
1. Uji Validitas ......................................................................................... 43
a. Validitas Isi .................................................................................... 43
1) Validitas Isi Instrumen Skala Kecemasan ................................ 44
2) Validitas Instrumen Soal Matematika ...................................... 45
b. Validitas Konstruk ......................................................................... 47
2. Reliabilitas Instrumen .......................................................................... 49
H. Teknik Analisis Data .................................................................................. 51
1. Wawancara ........................................................................................... 51
2. Penentuan Kategori .............................................................................. 51
a. Penentuan Kategori Skala Kecemasan ........................................... 51
b. Penentuan Kategori Prestasi Belajar .............................................. 52
3. Uji Asumsi Data Penelitian .................................................................. 52
a. Uji Normalitas ................................................................................ 52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
b. Uji Linieritas .................................................................................. 52
4. Uji Hipotesis Penelitian ....................................................................... 53
a. Korelasi Pearson Product Moment ................................................ 53
b. Korelasi Spearman ......................................................................... 54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................... 55
A. Hasil Penelitian .......................................................................................... 55
1. Hasil Wawancara ................................................................................. 55
2. Hasil Penentuan Kategori ..................................................................... 55
a. Hasil Penentuan Kategori Skala Kecemasan ................................. 55
b. Hasil Penentuan Kategori Prestasi Belajar ..................................... 56
3. Hasil Uji Asumsi .................................................................................. 57
Hasil Uji Normalitas ............................................................................ 57
4. Hasil Uji Hipotesis Penelitian .............................................................. 58
B. Pembahasan ................................................................................................ 59
BAB V PENUTUP ................................................................................................. 62
A. Kesimpulan ................................................................................................ 62
B. Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 62
C. Saran ........................................................................................................... 63
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 64
LAMPIRAN ........................................................................................................... 66
BIOGRAFI PENULIS ........................................................................................ 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-kisi Pedoman Wawancara .............................................................. 39
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Skala Kecemasan ................................................... 40
Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal Matematika ...................................................................... 42
Tabel 3.4 Rubrik Penilaian Soal Uraian ................................................................. 43
Tabel 3.5 Rumus Skor Kriterium ........................................................................... 44
Tabel 3.6 Kriteria Pengkategorian Instrumen Skala Kecemasan ........................... 45
Tabel 3.7 Kriteria Pengkategorian Instrumen Soal Matematika ............................ 46
Tabel 3.8 Hasil Tes Prestasi Belajar Matematika Soal Pilihan Ganda .................. 48
Tabel 3.9 Hasil Tes Prestasi Belajar Matematika Soal Uraian .............................. 48
Tabel 3.10 Reliabilitas Data Penelitian Soal Pilihan Ganda .................................. 50
Tabel 3.11 Reliabilitas Data Penelitian Soal Uraian .............................................. 50
Tabel 3.12 Penentuan Kategori Skala Kecemasan ................................................. 51
Tabel 3.13 Penentuan Kategori Prestasi Belajar .................................................... 52
Tabel 4.1 Hasil Penentuan Kategori Skala Kecemasan ......................................... 56
Tabel 4.2 Hasil Penentuan Kategori Prestasi Belajar............................................. 56
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas .............................................................................. 57
Tabel 4.4 Hasil Analisis Korelasi Spearman ......................................................... 58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bangun Kubus .................................................................................... 25
Gambar 2.2 Bangun Balok ..................................................................................... 26
Gambar 2.3 Bangun Tabung .................................................................................. 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Penelitian yang Relevan ........................................................................ 30
Bagan 2.2 Kerangka Berpikir ................................................................................. 33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 surat izin penelitian dari kampus ........................................................ 67
Lampiran 2 surat keterangan penelitian dari SD .................................................... 68
Lampiran 3 surat permohonan validasi ke guru dan dosen .................................... 69
Lampiran 4 hasil wawancara dengan guru kelas.................................................... 70
Lampiran 5 instrumen skala kecemasan dan instrumen soal matematika.............. 71
a. Instrumen skala kecemasan .......................................................... 71
b. Instrumen soal matematika .......................................................... 73
Lampiran 6 data skala kecemasan .......................................................................... 81
Lampiran 7 data prestasi belajar matematika ......................................................... 83
a. Jawaban pilihan ganda ................................................................. 83
b. Jawaban uraian ............................................................................. 84
c. Gabungan skor total pilihan ganda dan uraian ............................. 85
Lampiran 8 hasil validasi skala kecemasan dari dosen ahli ................................... 86
Lampiran 9 hasil validasi soal matematika dari guru............................................. 87
Lampiran 10 hasil validasi soal matematika dari dosen ahli.................................. 88
lampiran 11 hasil perhitungan skor kriterium dan pengkategorian validitas isi .... 89
a. Instrumen skala kecemasan .......................................................... 89
b. Instrumen soal matematika .......................................................... 89
Lampiran 12 hasil validitas konstruk matematika ................................................. 90
a. Pilihan ganda ................................................................................ 90
b. Uraian ........................................................................................... 93
Lampiran 13 reliabilitas matematika ...................................................................... 94
a. Reliabilitas pilihan ganda ............................................................. 94
b. Reliabilitas uraian......................................................................... 94
Lampiran 14 hasil uji normalitas ........................................................................... 95
Lampiran 15 hasil uji analisis korelasi Spearman .................................................. 96
Lampiran 16 kriteria r tabel product moment ........................................................ 97
Lampiran 17 hasil perhitungan pengkategorian mencari interval .......................... 98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
a. Skala kecemasan .......................................................................... 98
b. Prestasi belajar matematika .......................................................... 98
Lampiran 18 foto ketika penelitian ........................................................................ 99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai, latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi
operasional
A. Latar Belakang Masalah
Susilowati (2017:10) memaparkan bahwa siswa diharapkan mampu
menguasai matematika sejak duduk di bangku pendidikan dasar. Dasar-dasar
matematika yang kuat dapat mengembangkan kemampuan dan ketrampilan
anak dalam melakukan penalaran, berpikir kritis dan logis, kemampuan
menganalisis, serta kemampuan dalam menyelesaikan masalah. Sedangkan
tujuan umum pembelajaran matematika dijenjang pendidikan dasar adalah
mempersiapkan anak agar sanggup menghargai perubahan dalam kehidupan
kesehariannya karena perubahan dunia yang terus menerus berkembang dan
mempersiapkan anak agar mampu menggunakan matematika dan pola pikir
matematika dalam kehidupan kesehariannya dan dalam mempelajari ilmu
pengetahuan lain (Runtuhaku, 2014:16).
Susanto (2013:182) memaparkan bahwa belajar matematika
merupakan suatu syarat cukup untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang
berikutnya. Karena dengan belajar matematika, kita akan belajar bernalar
secara kritis, kreatif dan aktif. Matematika merupakan ide-ide abstrak yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
berisi simbol-simbol, maka konsep-konsep matematika harus dipahami
terlebih dahulu sebelum memanipulasi simbol-simbol itu. Untuk melanjutkan
ke jenjang pendidikan berikutnya sekolah mengadakan tes hasil belajar. Tes
tersebut dilakukan untuk mengetahui prestasi belajar atau kecakapan baru
yang telah dicapai siswa setelah mengikuti proses pembelajaran di sekolah
(Azwar, 2016:8). Prestasi belajar siswa diperoleh setelah siswa melalui
kegiatan belajar di kelas maupun di luar kelas yang menyangkut aspek
kognitif, afektif dan psikomotorik. Untuk mengetahui hasil belajar yang
dicapai telah sesuai dengan tujuan yang dikehendaki dapat diketahui melalui
tes (Susanto, 2013:5).
Berdasarkan pendapat ahli di atas siswa diharapkan mampu
menguasai matematika sejak sekolah dasar, mengikuti tes untuk mengetahui
prestasi belajar matematika yang diperoleh, dan dengan tujuan siswa mampu
menerapkan matematika dalam kehidupan sehari-hari serta mempelajari ilmu
pengetahuan lain. Sedangkan berdasarkan wawancara yang dilakukan pada
tanggal 20 November 2017, kepada guru kelas VB SD Negeri Jetis Bantul
didapatkan hasil bahwa: (1) ada siswa yang takut mengikuti tes matematika,
(2) mengkhawatirkan nilai prestasi belajar matematika yang diperoleh akan
rendah, (3) ketika pembelajaran berlangsung ada siswa yang tenang dan ada
siswa yang gaduh, serta (4) berdasarkan pengalaman guru kelas, materi
matematika yang sulit dipahami adalah mengenai volume bangun ruang.
Belum ada penelitian mengenai hubungan antara kecemasan dan
prestasi belajar matematika di SDN Jetis Bantul dengan materi volume
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
bangun ruang. Prestasi belajar yang diperoleh siswa tentu dipengaruhi oleh
beberapa faktor. Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah faktor
intern dan faktor ekstern. Ahmadi & Supriyono (1991:130) menyatakan
bahwa salah satu faktor intern yang mempengaruhi prestasi belajar
matematika adalah kecemasan. Sedangkan menurut Gunarsa (1986:27)
menyatakan bahwa kecemasan atau anxietas adalah rasa khawatir, takut yang
tidak jelas sebabnya. kecemasan yang ringan dapat berguna yakni dalam
memberikan rangsangan terhadap seseorang. Kecemasan yang menyebabkan
seseorang putus asa dan tidak berdaya sehingga mempengaruhi seluruh
kepribadiannya adalah kecemasan yang negatif. Sedangkan menurut Halgin
& Whitbourne (dalam Tusya’ni, Sembiring, dkk, 2012:198) kecemasan lebih
berorientasi masa depan dan bersifat umum, mengacu pada kondisi ketika
individu merasakan kekhawatiran/kegelisahan, ketegangan, dan rasa tidak
nyaman yang tidak terkendali mengenai kemungkinan akan terjadinya sesuatu
yang buruk.
Dalam hal ini peneliti akan melakukan penelitian mengenai
kecemasan yang berkaitan dengan mata pelajaran matematika siswa kelas V
di SD. Materi matematika mengenai volume bangun ruang, materi tersebut
dipilih karena hasil wawancara kepada guru kelas VB berdasarkan
pengalaman mengajar matematika ditahun ajaran sebelumnya menyebutkan
bahwa materi volume bangun ruang sulit dipahami siswa, sehingga
menyebabkan prestasi belajar matematika yang diperoleh siswa rendah dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
juga penelitian mengenai kecemasan yang berkaitan dengan mata pelajaran
matematika belum pernah dilakukan di SDN Jetis Bantul.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang dikemukakan dalam latar belakang, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah ada hubungan antara
kecemasan dengan prestasi belajar matematika materi volume bangun ruang
pada siswa kelas VB SDN Jetis Bantul?”
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan
antara kecemasan dengan prestasi belajar matematika materi volume bangun
ruang pada siswa kelas VB SDN Jetis Bantul.
D. Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini diharapkan dapat memperoleh manfaat antara lain:
1. Manfaat Teoritis
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan
ilmu pengetahuan mengenai tingkat kecemasan yang dialami siswa
terhadap prestasi belajar matematika, sehingga hasil penelitian ini dapat
digunakan sebagai bahan literatur untuk penelitian yang relevan di masa
yang akan datang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
1) Memberikan pengetahuan bagi peneliti untuk membuat instrumen
skala kecemasan.
2) Memberikan pengetahuan bagi peneliti untuk membuat instrumen
soal matematika.
3) Memberikan pengetahuan bagi peneliti untuk menganalisis hasil
penelitian yang diperoleh.
4) Mengetahui hubungan antara kecemasan dan prestasi belajar
matematika di SDN Jetis Bantul.
b. Bagi Guru Sekolah Dasar
Penelitian ini diharapkan guru dapat menyesuaikan
pembelajarannya untuk mengatasi kecemasan pada siswa.
E. Definisi Operasional
1. Kecemasan merupakan perasaan khawatir, gelisah, dan takut terhadap
suatu hal dengan tingkatan yang berbeda-beda.
2. Matematika merupakan ilmu yang mempelajari tentang angka, bilangan
dan juga ilmu yang berhubungan dengan penalaran yang dapat membantu
kemampuan berpikir serta ilmu yang dapat menyelesaikan permasalahan
di kehidupan sehari-hari. Matematika bersifat abstrak yang berisi simbol-
simbol.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
3. Prestasi belajar merupakan kemampuan intelektual yang diukur dengan
hasil angka atau huruf, prestasi belajar merupakan nilai akhir yang
dicapai siswa dalam periode tertentu. prestasi belajar dipengaruhi oleh
faktor intern maupun faktor ekstern.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
1. Teori-teori yang Mendukung
a. Kecemasan
1) Pengertian Kecemasan
Durand & Barlow (dalam Soetjipto, 2006:158)
memaparkan kecemasan adalah suasana perasaan (mood) yang
ditandai oleh gejala-gejala jasmaniah seperti ketegangan fisik dan
kekhawatiran tentang masa depan. Kecemasan merupakan sebuah
tipe gangguan spesifik. Sebuah emosi yang terimplikasi di seluruh
aspek psikopatologi yang sangat luas.
Whitbourne & Krauss (dalam Desiningrum, 2016:54)
menyatakan bahwa kecemasan merupakan campuran beberapa
emosi yang tidak menyenangkan didominasi oleh (1) ketakutan, (2)
khawatir, dan (3) gelisah yang tak terkendali terhadap kondisi
mengancam yang tidak jelas di masa depan. Senada dengan
Whitbourne & Krauss (dalam Desiningrum, 2016:54), Nawangsari
(dalam Handayani 2016:27) menyatakan bahwa kecemasan adalah
suatu kondisi yang tidak menyenangkan meliputi (1) rasa takut, (2)
rasa tegang, (3) khawatir, (4) bingung, (5) tidak suka yang sifatnya
subjektif, dan (6) timbul karena adanya perasaan tidak aman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
terhadap bahaya yang diduga akan terjadi. Sedangkan menurut
Durand & Barlow (dalam Soetjipto, 2006:159) kecemasan adalah
keadaan suasana hati yang berorientasi pada masa yang akan
datang, yang ditandai oleh adanya kekhawatiran karena kita tidak
dapat memprediksi atau mengontrol kejadian yang akan datang.
Seseorang yang mengalami gangguan kecemasan akan
mengalami kekhawatiran palsu yang menyebabkan stimulus atau
situasi yang tidak berbahaya dianggap berbahaya. Kecemasan
memiliki komponen kognitif maupun afektif. Ketika merasa
cemas, maka akan memiliki perasaan bahwa sesuatu yang buruk
akan terjadi dan tidak dapat mengubahnya. Kecemasan menjadi
sumber masalah klinis jika sudah sampai pada tingkat ketegangan
yang sedemikian rupa, sehingga mempengaruhi kemampuan
berfungsinya seseorang dalam kehidupan sehari-hari Kessler, dkk
(dalam Tusya’ni, dkk, 2010:198).
Menurut Kalat dan Pinel (dalam Desiningrum, 2016:54)
kecemasan melibatkan tiga aspek kognisi (persepsi), reaksi
fisiologis (kesiapan melakukan aksi), dan perasaan takut. Ketiga
hal tersebut mempengaruhi satu sama lain. Sedangkan menurut
Ramaiah (2003:6) kecemasan adalah hasil dari proses psikologis
dan proses fisiologis dalam tubuh manusia.
Halgin, Whitbourne, & Krauss (dalam Desiningrum,
2016:54) memaparkan bahwa para ahli membagi ciri-ciri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
kecemasan sebagai berikut: gejala psikologis meliputi gejala yang
terkait dengan kondisi emosi dan pikiran seseorang yang
mengalami kecemasan seperti: (1) takut dan khawatir yang tidak
terkendali, (2) merasa tertekan, (3) merasa tidak mudah
menghadapi sesuatu yang buruk akan terjadi, (4) terus menerus
mengeluh tentang perasaan takut terhadap masa depan, (5) percaya
sesuatu menakutkan akan terjadi dengan sebab yang tidak jelas, (6)
kepekaan yang tajam dengan sensasi tubuh, (7) terancam dengan
orang atau keadaan yang secara normal tidak diperlihatkan, (8)
takut kehilangan kontrol, (9) takut tidak bisa menghadapi
permasalahan, (10) berpikir hal tertentu berulang-ulang, (11) ingin
melarikan diri, (12) bingung, (13) kesulitan berkonsentrasi, (14)
perilaku dependen, dan (15) perilaku agiatif atau bersifat
menghasut.
Gejala fisiologis menurut Rethus & Nevid (dalam
Desiningrum, 2016:55) meliputi gejala yang menyangkut kondisi
badan atau tubuh seseorang yang cemas, terutama yang
menyangkut fungsi sistem syaraf yang ditunjukkan dari
ekspresinya seperti: (1) gemetar, (2) pucat, (3) menggigit kuku, (4)
aktivitas kelenjar adrenalin, (5) tidak dapat tidur, (6) perut mual,
(7) keringat berlebihan, (8) telapak tangan berkeringat, (9) terasa
akan pingsan, (10) perasaan kering di mulut atau tenggorokan, (11)
sulit bicara, (12) nafas pendek, (13) jantung berdebar-debar, (14)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
suara bergetar, (15) jari-jari terasa dingin, (16) lemas, (17) sulit
menelan, (18) kepala pusing, (19) kekakuan leher atau punggung,
(20) tangan terasa dingin, (21) sakit perut atau mual, (22) sering
buang air kecil, dan (23) diare.
Menurut Fauziah & Widuri (dalam Desiningrum, 2016:55)
kecemasan adalah respon terhadap situasi tertentu yang
mengancam, dan merupakan hal yang normal terjadi. Kecemasan
juga sebagai reaksi yang dapat dialami siapapun. Perasaan cemas
yang berlebihan, apalagi yang sudah menjadi gangguan akan
menghambat seseorang dalam kehidupannya. Sedangkan menurut
Ramaiah (2003:1) kecemasan merupakan reaksi normal terhadap
situasi yang sangat menekan kehidupan seseorang.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan
bahwa kecemasan merupakan kondisi yang tidak menyenangkan
berdasarkan beberapa gejala dalam keadaan tertentu yang
didominasi oleh perasaan takut, khawatir dan gelisah. Seseorang
yang mengalami kecemasan akan menganggap sesuatu yang buruk
akan terjadi di masa depan. Dalam kehidupan sehari-hari akan
mendapat pengaruh jika kecemasan yang dialami sampai tingkat
yang lebih tinggi atau mencemaskan sesuatu dengan berlebihan.
Terdapat gejala psikologis dan gejala fisiologis yang
mempengaruhi kecemasan. Gejala psikologis berkaitan dengan
pikiran dan emosi seseorang, seperti takut dan khawatir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Sedangkan gejala fisiologis menyangkut kondisi badan atau tubuh
seseorang yang mengalami kecemasan. Seseorang mengalami
kesemasan adalah hal yang wajar dan reaksi normal jika perasaan
takut, khawatir, dan gelisah yang dirasakan tidak berlebihan.
Karena kecemasan merupakan respon dari situasi tertentu yang
berkaitan dengan pengalaman baru atau yang belum pernah
dilakukan.
2) Komponen-komponen Kecemasan
Menurut Dacey (dalam Anggreini, 2009:10) komponen
kecemasan dibagi menjadi tiga, yaitu komponen psikologis,
komponen fisiologis, dan komponen sosial.
a) Komponen Psikologis
Komponen psikologis meliputi: (1) kegelisahan, (2)
gugup, (3) tegang, (4) cemas, (5) rasa tidak aman, (6) takut, dan
(7) cepat terkejut.
b) Komponen Fisiologis
Komponen fisiologis meliputi: (1) jantung berdebar, (2)
keringat dingin pada telapak tangan, (3) tekanan darah
meninggi (mudah emosi), (4) respon kulit terhadap sentuhan
dari luar berkurang, (5) gerakan peristaltik (gerakan berulang-
ulang tanpa disadari) bertambah, (6) gejala fisik (otot), (7)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
gejala sensorik, (8) gejala respiratori, (9) gejala gastrointertinal,
dan (10) gejala urogenital.
c) Komponen Sosial
Sebuah perilaku yang ditunjukkan oleh individu di
lingkungannya, perilaku itu dapat berupa: (1) tingkah laku
(sikap) dan (2) gangguan tidur.
Menurut pendapat ahli di atas komponen kecemasan dibagi
menjadi tiga, yaitu komponen psikologis, komponen fisiologis, dan
komponen sosial. Komponen psikologis meliputi: (1) kegelisahan, (2)
gugup, (3) tegang, (4) cemas, (5) rasa tidak aman, (6) takut, dan (7)
cepat terkejut. Komponen fisiologis ditandai dengan perubahan fisik
yang terjadi pada seseorang misalnya jantung berdebar dan keringat
dingin pada telapak tangan. Sedangkan komponen sosial merupakan
perilaku seseorang di lingkungannya seperti tingkah laku dan
gangguan tidur.
.
3) Jenis Gangguan Kecemasan pada Anak
Desiningrum (2016:55) mengemukakan bahwa jenis
gangguan kecemasan pada anak meliputi gangguan kecemasan
akan perpisahan, generalized anxiety disorder (gangguan
kecemasan umum), social anxiety disorder (gangguan kecemasan
sosial), dan panic disorder (gangguan panik).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
a) Gangguan Kecemasan akan Perpisahan
Terjadinya gangguan kecemasan dipisahkan dapat
terjadi sebelum usia 6 tahun. Seorang anak dengan gangguan
kecemasan akan perpisahan memiliki ketakutan yang luar
biasa bahwa sesuatu akan terjadi pada orang tuanya. Anak-
anak dengan gangguan kecemasan perpisahan dapat
mengalami seperti: (1) menangis, (2) mengeluh sakit kepala
atau sakit perut, (3) ingin mengetahui keadaan rumah, (4)
menolak tidur sendirian, dan (5) menolak untuk meninggalkan
rumah.
b) Generalized Anxiety Disorder (Gangguan Kecemasan Umum)
Gangguan kecemasan umum melibatkan kecemasan
yang berlebihan dan khawatir tanpa disebabkan oleh peristiwa
atau kegiatan baru/khusus. Kekhawatiran yang disertai dengan
gejala fisik meliputi: (1) kelelahan, (2) sakit kepala, (3)
ketegangan otot, (4) nyeri otot, (5) kesulitan berkonsentrasi,
(6) mudah marah, dan (7) kesulitan tidur. Anak-anak dan
remaja dengan gangguan kecemasan umum sering khawatir
tentang kinerja sekolah atau kompetensi dalam acara olahraga
secara berlebihan. Mungkin mereka terlalu gigih dalam
mencari pengakuan dan prestasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
c) Social Anxiety Disorder (Gangguan Kecemasan Sosial)
Anak-anak dengan gangguan kecemasan sosial
memiliki ketakutan terus-menerus dan berlebihan dari situasi
sosial, pengawasan interpersonal, dan merasa takut, malu atau
mendapat penghinaan. Anak-anak mungkin tampak sangat
pemalu dan melekat pada orang yang dekat. Anak dengan
gangguan ini menunjukkan perilaku menangis atau membuat
ulah.
Siswa dengan gangguan kecemasan sosial memiliki
sifat umum: pemalu, terlihat pendiam, atau menarik diri ketika
bertemu orang-orang atau situasi baru atau asing. Perilaku lain
yang ditunjukkan adalah kegelisahan (seperti wajah memerah,
menunduk, atau mencari kesibukan untuk diri). Banyak anak-
anak dan remaja menunjukkan gejala emosional yang intensif
seperti rasa takut berlebihan, dengan ciri fisik banyak
berkeringat dan gemetar.
d) Panic Disorder (Gangguan Panik)
Anak-anak yang memiliki gangguan panik mengalami
serangan panik tiba-tiba dan berulang atau periode intens,
ketakutan yang luar biasa. Seseorang mengalami serangan
panik dengan gejala: (1) jantung berdebar-debar, (2) merasa
lemas dan (3) pusing. Ciri lainnya adalah perasaan mual
disertai rasa takut bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Menurut pendapat ahli di atas bahwa gangguan kecemasan
dibagi menjadi empat yaitu gangguan kecemasan akan perpisahan,
generalized anxiety disorder (gangguan kecemasan umum), social
anxiety disorder (gangguan kecemasan sosial), dan panic disorder
(gangguan panik). Gangguan kecemasan yang pertama adalah
gangguan kecemasan akan perpisahan gangguan ini dialami anak
sebelum usia 6 tahun yang ditandai dengan ketakuatan yang luar biasa
bahwa akan terjadi sesuatu terhadap orang tuanya. Hal tersebut
ditandai dengan: (1) menangis, (2) mengeluh sakit kepala atau sakit
perut, (3) ingin mengetahui keadaan rumah, (4) menolak tidur
sendirian, dan (5) menolak untuk meninggalkan rumah. Gangguan
kecemasan yang kedua adalah generalized anxiety disorder (gangguan
kecemasan umum), gangguan ini melibatkan rasa khawatir dan
kecemasan yang berlebihan. Kekhawatiran yang ditandai dengan
gejala fisik meliputi: (1) kelelahan, (2) sakit kepala, (3) ketegangan
otot, (4) nyeri otot, (5) kesulitan berkonsentrasi, (6) mudah marah, dan
(7) kesulitan tidur. Gangguan kecemasan yang ketiga adalah social
anxiety disorder (gangguan kecemasan sosial), gangguan ini
merupakan ketakutan terus-menerus dan berlebihan dari situasi sosial.
Sifat umum dari gangguan kecemasn sosial meliputi: (1) pemalu, (2)
terlihat pendiam, dan (3) menarik diri ketika bertemu orang-orang atau
situasi baru atau asing. Gangguan kecemasan yang keempat adalah
panic disorder (gangguan panik), gangguan panik merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
serangan tiba-tiba yang dialami seseorang dengan gejala: (1) jantung
berdebar-debar, (2) merasa lemas dan (3) pusing.
4) Indikator Kecemasan
Desiningrum, 2016:54 mengemukakan bahwa aspek
kesemasan dibagi menjadi dua, yaitu gejala psikologis dan fisiologis.
Di bawah ini merupakan dua aspek gejala kecemasan:
a) Gejala Psikologis
Indikator psikologis meliputi: (1) ingin melarikan diri, (2)
khawatir, (3) sulit berkonsentrasi, (4) gelisah, dan (5) takut.
b) Gejala Fisiologis
Ada beberapa indikator mengenai gejala fisiologis meliputi: (1)
gemetar, (2) susah tidur, (3) jantung berdebar-debar, (4) keringat
berlebih, (5) suara bergetar, (6) sakit perut atau mual, (7) kepala
pusing, (8) tangan terasa dingin, (9) lemas, (10) perasaan tegang,
(11) sesak nafas, dan (12) sulit berbicara.
Menurut pendapat para ahli indikator kecemasan yang terdiri
dari gejala psikologis dan gejala fisiologis yang telah dijabarkan
digunakan sebagai acuan untuk membuat skala kecemasan. Indikator
kecemasan yang digunakan untuk membuat skala kecemasan antara
lain: (1) ingin melarikan diri, (2) khawatir, (3) sulit berkonsentrasi, (4)
gelisah, (5) takut, (6) gemetar, (7) susah tidur, (8) jantung berdebar-
debar, (9) keringat berlebih, (10) suara bergetar, (11) sakit perut atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
mual, (12) kepala pusing, (13) tangan terasa dingin, (14) lemas, (15)
perasaan tegang, (16) sesak nafas, dan (17) sulit berbicara.
b. Prestasi Belajar
1) Pengertian Belajar
Istilah belajar tidaklah asing dan dikenal secara luas.
Menurut Gagne (dalam Susanto, 2013:1) belajar dapat
didefinisikan sebagai suatu proses di mana suatu organisme
berubah perilakunya sebagai akibat pengalamannya. Belajar juga
dimaknai sebagai proses untuk memperoleh motivasi dalam
pengetahuan, ketrampilan, kebiasaan, dan tingkah laku. Selain itu,
belajar merupakan sebagai suatu upaya memperoleh pengetahuan
atau ketrampilan melalui instruksi. Instruksi yang dimaksud adalah
perintah atau arahan dan bimbingan dari seorang pendidik atau
guru.
Adapun menurut Burton (dalam Susanto, 2013:3) belajar
dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu
mengenai adanya interaksi antara individu dengan individu lain
dan individu dengan lingkungannya. Sehingga mereka lebih
mampu berinteraksi dengan lingkungannya. Sedangkan menurut
Hilgard (dalam Susanto, 2013:3) belajar adalah suatu perubahan
kegiatan reaksi terhadap lingkungan. Perubahan kegiatan yang
dimaksud mencakup pengetahuan, kecakapan, tingkah laku, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
diperoleh melalui latihan (pengalaman). Belajar juga merupakan
proses mencari ilmu yang terjadi dari dalam diri seseorang melalui
latihan, pembiasaan, pengalaman dan sebagainya.
Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari
pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang
menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor (Djamarah,
2011:13). Sedangkan menurut Syah (2008:89) belajar adalah
kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat
fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang
pendidikan.
Hamalik (2014:154) memaparkan bahwa belajar adalah
perubahan tingkah laku yang relatif mantap berkat latihan dan
pengalaman. Belajar merupakan bagian dari manusia, berlangsung
seumur hidup, kapan saja, dan di mana saja, baik di sekolah, di
kelas, di jalanan dalam waktu yang tidak dapat ditentukan
sebelumnya. Belajar dilandasi oleh iktikad dan maksud tertentu.
Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu atau
seseorang melalui interaksi dengan lingkungannya. Perubahan
tingkah laku ini mencakup perubahan dalam kebiasaan (habit),
sikap (afektif), dan keterampilan (psikomotorik). Perubahan
tingkah laku dalam kegiatan belajar disebabkan oleh pengalaman
atau latihan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Menurut Irwanto (dalam Khairani, 2014:4) belajar
merupakan proses perubahan dari belum mampu menjadi sudah
mampu dan terjadi dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan
menurut Winkel (1983:15) belajar merupakan suatu proses psikis
yang berlangsung dalam interaksi aktif subyek dengan
lingkungannya dan yang menghasilkan perubahan-perubahan
dalam pengetahuan-pemahaman, ketrampilan, nilai-sikap, yang
bersikap konstan atau menetap. Perubahan itu dapat berupa sesuatu
yang baru, yang segera nampak dalam perilaku nyata atau yang
masih tersembunyi, mungkin perubahan hanya berupa
penyempurnaan terhadap hal yang sudah pernah dipelajari. Belajar
berlangsung dengan disertai kesadaran dan intensi, tetapi tidak
mutlak perlu.
a) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
Faktor yang mempengaruhi belajar adalah faktor dari
dalam dan luar individu. Faktor luar terdiri dari lingkungan dan
instrumental, sedangkan faktor dalam yaitu fisiologi dan
psikologi (Rohmah, 2012:194).
(i) Faktor Lingkungan
Lingkungan alami tempat tinggal anak didik hidup dan
berusaha di dalamnya, tidak boleh ada pencemaran
lingkungan. Sedangkan lingkungan sosial budaya adalah
hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
(ii) Faktor Instrumental
Seperangkat kelengkapan dalam berbagai bentuk untuk
mencapai tujuan, yang meliputi: (1) kurikulum, (2) sarana
dan prasarana, (3) program, dan (4) guru.
(iii) Faktor Fisiologi
Kondisi fisiologis seperti: (1) kondisi jasmani, (2) gizi yang
cukup, dan (3) memiliki kondisi panca indera yang lengkap.
(iv) Faktor Psikologi
Faktor psikologis yang mempengaruhi antara lain: (1)
minat, (2) kecerdasan, (3) bakat, (4) motivasi, dan (5)
kemampuan kognitif.
Berdasar pendapat para ahli di atas, peneliti memilih
faktor intern dan faktor ekstern yang mempengaruhi prestasi
belajar matematika, yaitu kecemasan terhadap matematika.
b) Komponen-komponen Belajar
Proses belajar menurut Bahasa Bloom (dalam Ghufron
& Risnawita, 2013:5) meliputi tiga komponen: kognitif,
afektif, dan psikomototik.
(i) Aspek kognitif, potensi yang perlu dikembangkan
adalah potensi berpikir para peserta didik dengan
melatih mereka untuk memahami secara benar,
menganalisis secara tepat, mengevaluasi berbagai
masalah yang ada di sekitarnya dan lain sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
(ii) Aspek afektif, para peserta didik perlu dilatih untuk
peka dengan kondisi lingkungan sekitarnya. Sehingga
mereka bisa memahami nilai-nilai dan etika-etika dalam
melakukan hubungan rasional dengan lingkungan
sekitarnya.
(iii) Aspek psikomotorik, peserta didik perlu dilatih untuk
mengimplementasikan perubahan-perubahan yang
terjadi dalam aspek kognitif dan afektif dalam perilaku
nyata dalam kehidupan sehari-harinya.
Berdasar pendapat para ahli di atas, peneliti memilih
komponen aspek kognitif, yaitu mengembangkan kemampuan
berpikir peserta didik.
2) Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar menurut Nasution (dalam Hamdu &
Agustina, 2011:83) prestasi belajar adalah suatu kesempurnaan
yang dicapai oleh peserta didik dalam berpikir, merasa, dan
berbuat. Ketercapaian hasil belajar siswa dapat dilihat dari tiga
aspek, yaitu aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik.
Suryabrata (2006:25) memaparkan bahwa prestasi belajar
adalah hasil yang dicapai dari suatu latihan, pengalaman yang
harus didukung oleh kesadaran. Sedangkan Syah (2010:144)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
mendefinisikan prestasi sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam
mencapai tujuan yang ditetapkan dalam sebuah program.
Ahmadi & Supriyono (1991:130) menyatakan bahwa
prestasi belajar yang dicapai seorang individu merupakan hasil
interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari
dalam diri (faktor intern) maupun dari luar diri (faktor ekstern)
individu.
1. Yang tergolong faktor intern adalah:
a) Faktor jasmaniah (fisiologis) baik yang bersifat bawaan
maupun yang diperoleh. Yang termasuk faktor ini
misalnya: (1) penglihatan, (2) pendengaran, dan (3)
struktur tubuh.
b) Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun
yang diperoleh yang terdiri atas:
(i) Faktor intelektif yang meliputi faktor potensial yaitu
kecerdasan dan bakat, serta faktor kecakapan nyata
yaitu prestasi yang telah dimiliki.
(ii) Faktor non intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian
tertentu seperti: (1) sikap, (2) kebiasaan, (3) minat,
(4) kebutuhan, (5) motivasi, (6) emosi, dan (7)
penyesuaian diri.
c) Faktor kematangan fisik maupun psikis yang terdiri dari:
(1) perubahan tinggi dan berat badan atau organ tubuh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
lain, dan (2) matangnya kemampuan berpikir, mengingat
dan menggunakan imajinasi kreatifnya.
2. Yang tergolong faktor ekstern, ialah:
a) Faktor sosial yang terdiri atas: (1) lingkungan keluarga,
(2) lingkungan sekolah, (3) lingkungan masyarakat, dan
(4) lingkungan kelompok.
b) Faktor budaya seperti: (1) adat istiadat, (2) ilmu
pengetahuan, (3) teknologi, dan (4) kesenian.
c) Faktor lingkungan fisik seperti: (1) fasilitas rumah, (2)
fasilitas belajar, dan (3) iklim.
a) Faktor lingkungan spiritual atau keamanan.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan
bahwa prestasi belajar adalah perubahan tingkah laku individu atau
seseorang serta kemampuan peserta didik dari hasil akhir yang
diberikan oleh guru dengan melihat tiga aspek, yaitu aspek kognitif,
aspek afektif, dan aspek psikomotorik.
c. Matematika
1) Pengertian Matematika
Kata matematika berasal dari bahasa Latin, manthein atau
mathema yang berarti “belajar atau hal yang dipelajari,” sedang dalam
bahasa Belanda, matematika disebut wiskunde atau ilmu pasti, yang
kesemuanya berkaitan dengan penalaran Depdiknas (dalam Susanto,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
2013:184). Menurut Susanto (2013:183) matematika merupakan salah
satu bidang studi yang ada pada semua jenjang pendidikan, mulai dari
tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Bahkan matematika
diajarkan di taman kanak-kanak. Belajar matematika merupakan
syarat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya.
Matematika merupakan ide-ide abstrak yang berisi simbol-simbol,
maka konsep-konsep matematika harus dipahami terlebih dahulu
sebelum memanipulasi simbol-simbol itu.
Johnson & Rising (dalam Runtuhaku & Kandou, 2014:29)
memaparkan bahwa matematika memiliki tiga pengertian, yaitu: (1)
matematika merupakan pengetahuan terstruktur, dimana sifat dan teori
dibuat secara deduktif berdasarkan unsur-unsur yang didefinisikan
atau tidak didefinisikan berdasar aksioma, sifat, atau teori yang telah
dibuktikan kebenarannya. (2) Matematika ialah bahasa simbol tentang
berbagai gagasan dengan menggunakan istilah-istilah yang
didefinisikan secara cermat, jelas, dan akurat. (3) Matematika
merupakan seni, dimana keindahannya terdapat dalam keterurutan dan
keharmonisan.
Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang dapat
meningkatkan kemampuan berpikir dan berargumentasi, memberikan
kontribusi dalam penyelesaian masalah sehari-hari dan dalam dunia
kerja, serta memberikan dukungan dalam pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi (Susanto, 2013:183). Sedangkan menurut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Beth & Piaget (dalam Runtuhaku & Kandou, 2014:29) matematika
adalah pengetahuan yang berkaitan dengan berbagai struktur abstrak
dan hubungan antar struktur tersebut sehingga terorganisasi dengan
baik.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan
bahwa matematika merupakan ilmu pasti dengan ide abstrak yang
berisi simbol-simbol. Matematika memiliki tiga pengertian, yang
pertama matematika merupakan pengetahuan terstruktur, yang kedua
matematika sebagai simbol tentang berbagai gagasan, yang terakhir
matematika merupakan seni. Matematika disebut juga disiplin ilmu
yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir dan berargumentasi.
2) Materi Volume Bangun Ruang
Purwanto (2018:18) memaparkan bahwa volume adalah
ukuran besarnya ruang yang dapat ditempati bangun ruang.
1) Kubus
Gambar 2.1 Bangun Kubus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
a) Sifat-sifat Kubus
(1) Mempunyai empat buah sisi dengan ukuran dan bentuk
yang sama.
(2) Memiliki 12 rusuk yang sama panjang.
(3) Memiliki 8 buah sudut yang besarnya sama, yaitu 900.
b) Rumus
Volume = S3
= sisi x sisi x sisi
2) Balok
Gambar 2.2 Bangun Balok
a) Sifat-sifat Balok
(1) Memiliki 12 rusuk.
(2) Memiliki 6 sisi.
(3) Memiliki 8 titik sudut.
b) Rumus
Volume = panjang x lebar x tinggi
= p x l x t
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
3) Tabung
Gambar 2.3 Bangun Tabung
a) Sifat-sifat Tabung
(1) Tabung bagian alas dan bagian atas bebentuk lingkaran
yang besarnya sama.
(2) Memiliki 3 sisi, yaitu alas, atas dan bagian selimutnya.
(3) Tidak memiliki titik sudut.
(4) Tabung memiliki 2 buah rusuk, yaitu yang melingkari atas
dan alasnya.
b) Rumus
Volume = t
=
atau 3,14 x (jari-jari)
2 x tinggi
B. Penelitian yang Relevan
Ayuningtyas (2009), melakukan penelitian tentang studi deskriptif
kecemasan siswa kelas 6 SD dalam menghadapi Ujian Akhir Sekolah
Berstandar Nasional (UASBN). Penelitian ini bertujuan untuk
menggambarkan kecemasan siswa kelas 6 SD dalam menghadapi Ujian Akhir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Sekolah Berstandar Nasional (UASBN). Penelitian ini dilatarbelakangi oleh
adanya permasalahan siswa yang mengalami kecemasan dalam menghadapi
ujian atau tes. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 6 SD di SD Pangudi
Luhur, Yogyakarta, berjumlah 70 orang. Alat ukur dalam penelitian ini adalah
skala kecemasan terhadap Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional
(UASBN). Korelasi item total bergerak antara 0,311 s/d 0,729. Estimasi
reliabilitas dengan teknik Cronbach Alpha menghasilkan koefisien reliabilitas
sebesar 113,4857 < 135. Hal ini menunjukkan kecemasan siswa rendah.
Berdasarkan norma kategorisasi yang ada; 51,43% subjek dalam penelitian ini
berada pada kategori kecemasan terhadap UASBN sedang dan 42,86% subjek
berada pada kategori kecemasan rendah.
Susilowati (2017), melakukan penelitian tentang hubungan antara
kecemasan terhadap matematika dan prestasi matematika pada siswa kelas V
sekolah dasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara
kecemasan terhadap matematika dan prestasi matematika siswa kelas V
sekolah dasar. Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan antara kecemasan
terhadap matematika dan prestasi matematika. Responden dalam penelitian ini
adalah 60 siswa SD Negeri Demangan Yogyakarta kelas V. Pengumpulan data
dalam penelitian ini menggunakan skala kecemasan terhadap matematika dan
teknik dokumentasi berupa nilai pelajaran matematika. Reliabilitas skala
kecemasan terhadap matematika diuji dengan menggunakan metode
reliabilitas Alpha Cronbach dan diperoleh hasil sebesar 0,901 dari 3 item.
Data analisis menunjukkan teknik korelasi Sperman’s rho pada program SPSS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
for Windows versi 23. Hasil analisis data menunjukkan nilai korelasi (r)
sebesar -0,247 dengan taraf signifikasi 0,028 (p<0,05). Berdasarkan hasil
tersebut, maka hipotesis yang menyatakan bahwa ada hubungan antara
kecemasan terhadap matematika dan prestasi matematika, diterima.
Ningtyas (2017), melakukan penelitian tentang hubungan motivasi
belajar dengan prestasi belajar matematika siswa kelas V SD Gugus 1
Kecamatan Kalirejo Lampung Tengah. Masalah dalam penelitian ini adalah
rendahnya prestasi belajar matematika siswa kelas V SD Gugus 1 Kecamatan
Kalirejo Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2016/2017. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara motivasi belajar
dengan prestasi belajar matematika. Jenis penelitian ini adalah ex-postfacto
korelasi. Populasi sebanyak 226 siswa, teknik pengambilan sampel
menggunakan proporsional stratified random sampling dengan jumlah sampel
sebanyak 69 siswa. Teknik analisis data menggunakan korelasi product
moment. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner (angket) untuk data
variabel motivasi belajar dan studi dokumenter untuk data variabel prestasi
belajar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang
signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar matematika siswa
kelas V SD Gugus 1 Kecamatan Kalirejo.
Dari penelitian yang dipaparkan dapat disimpulkan bahwa ada yang
melakukan penelitian dengan variabel kecemasan, variabel prestasi
matematika, dan variabel motivasi. Penelitian ini dimaksudkan untuk
menguatkan penelitian-penelitian mengenai ada atau tidaknya hubungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
antara kecemasan dengan prestasi belajar yang sudah dilakukan oleh peneliti
di atas. Dalam penelitian ini yang dikuatkan adalah variabel kecemasan dan
prestasi belajar matematika di SD. Perbedaannya terletak pada subjek yang
dilakukan. Berdasarkan penelitian sebelumnya, peneliti merasa tertarik
melakukan penelitian dengan subjek siswa SD dengan materi volume bangun
ruang yang belum pernah diteliti dengan bagan seperti di bawah ini:
Bagan 2.1 Penelitian yang Relevan
Ayuningtyas,
melakukan
penelitian tentang
studi deskriptif
kecemasan siswa
kelas 6 SD dalam
menghadapi Ujian
Akhir Sekolah
Berstandar Nasional
(UASBN)
(2009)
Susilowati,
melakukan
penelitian tentang
hubungan antara
kecemasan
terhadap
matematika dan
prestasi
matematika pada
siswa kelas V
sekolah dasar
(2017)
Hubungan Antara Kecemasan dengan Prestasi
Belajar Matematika dengan Materi Volume
Bangun Ruang pada Siswa Kelas VB SDN Jetis
Bantul
Ningtyas, melakukan
penelitian tentang
hubungan motivasi
belajar dengan
prestasi belajar
matematika siswa
kelas V SD Gugus 1
Kecamatan Kalirejo
Lampung Tengah
(2017)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
C. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir akan menjelaskan hubungan antar variabel yang
akan diteliti, sehingga perlu dijelaskan hubungan antar variabel bebas dan
variabel terikat. Kerangka berpikir ini menggambarkan alur pemikiran
penelitian dan memberikan penjelasan kepada pembaca mengapa peneliti
mempunyai anggapan seperti yang ada pada hipotesis. Peneliti akan
menjelasakan hubungan antara kecemasan dengan prestasi belajar matematika.
Hasil wawancara dengan guru kelas VB SDN Jetis Bantul peneliti
memperoleh informasi bahwa ada siswa yang takut mengikuti tes mata
pelajaran matematika, ada siswa yang mengkhawatirkan nilai mata pelajaran
matematika yang diperoleh rendah, ada siswa yang tenang, ada juga siswa
yang gaduh ketika pembelajaran matematika berlangsung, serta peneliti
memperoleh informasi bahwa materi volume bangun ruang merupakan materi
yang sulit bagi siswa berdasar pengalaman guru mengajar ditahun ajaran
sebelumnya.
Matematika adalah ilmu pasti yang mengungkapkan ide-ide abstrak
yang berisi bilangan-bilangan, simbol-simbol operasi hitung yang terdapat
aktivitas berhitung. Belajar menjumlah, mengurangi, membagi, dan
mengalikan bilangan. Matematika memiliki tiga pengertian lain yaitu,
matematika merupakan pengetahuan terstruktur, matematika sebagai simbol
tentang berbagai gagasan, dan matematika merupakan seni. Matematika
disebut juga disiplin ilmu yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir dan
berargumentasi. Mata pelajaran matematika diajarkan mulai dari tingkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Tujuan dari mempelajari matematika
adalah siswa mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Prestasi belajar merupakan hasil akhir yang diperoleh siswa dalam
kurun waktu tertentu. Prestasi belajar dapat diketahui melalui tes yang telah
diberikan kepada siswa. Prestasi belajar yang diperoleh siswa dapat
dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor ekstern (dari luar diri siswa), salah
satu faktor ekstern adalah faktor lingkungan dan faktor intern (dari dalam diri
siswa), salah satu faktor intern adalah kecemasan.
Kecemasan merupakan perasaan tidak menyenangkan yang dirasakan
seseorang. Kecemasan berdampak pada masa depan seseorang yang
mengalami kecemasan tersebut. Kecemasan dibagi menjadi dua aspek, yaitu
aspek psikologis dan aspek fisiologis. Aspek psikologis meliputi rasa
khawatir, takut yang berlebihan, dan gelisah. Sedangkan aspek fisiologis
meliputi mual, pusing, dan tangan terasa dingin. Siswa mengalami khawatir,
gelisah, dan takut yang berlebihan terhadap mata pelajaran matematika akan
mempengaruhi prestasi belajar yang diperoleh.
Berdasarkan uraian di atas, penelitian mengenai mata pelajaran
matematika perlu dilakukan. Terutama mengenai hubungan antara kecemasan
dan prestasi belajar matematika. Untuk mengetahui ada atau tidaknya
hubungan antara kecemasan dengan prestasi belajar matematika di SDN Jetis
Bantul. Karena belum ada penelitian yang meneliti hubungan antara
kecemasan dan prestasi belajar matematika dengan materi volume bangun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
ruang di SDN Jetis Bantul. Lebih mudahnya dapat dilihat dari bagan di bawah
ini:
VB VT
Bagan 2.2 Kerangka Berpikir
Keterangan:
VB = Variabel Bebas
VT = Variabel Terikat
= Hubungan antar variabel
Berdasarkan bagan di atas terlihat bahwa, penelitian terdiri atas
satu variabel independen dan satu variabel dependen. Bagan di atas
bertujuan untuk mengetahui hubungan antar variabel (Sugiyono,
2001:150).
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka berpikir di atas peneliti
merumuskan suatu hipotesis penelitian, yaitu ada hubungan antara kecemasan
dengan prestasi belajar matematika materi volume bangun ruang pada siswa
kelas VB SDN Jetis Bantul.
Prestasi Belajar Matematika Kecemasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab III akan membahas delapan hal yaitu, jenis penelitian, tempat
dan waktu penelitian, subyek penelitian, variabel penelitian, teknik pengumpulan
data, instrumen penelitian, teknik pengujian instrumen, dan teknik analisis data.
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif.
Penelitian kuantitatif dilakukan dengan menggunakan angka-angka,
pengolahan statistik, struktur, dan percobaan terkontrol. Ada beberapa metode
penelitian yang dapat dimasukkan ke dalam penelitian kuantitatif yang
bersifat noneksperimental, yaitu metode: (1) deskriptif, (2) survei, (3) ekspos
fakto, (4) komparatif, (5) korelasional, dan (6) penelitian tindakan
(Sukmadinata, 2008:53).
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
survei. Metode survei digunakan untuk mengumpulkan informasi berbentuk
opini. Tujuan utama dari survei adalah mengetahui gambaran umum
karakteristik dari populasi (Sukmadinata, 2008:54).
Pendekatan penelitian ini adalah korelasi atau korelasional. Penelitian
korelasi adalah suatu penelitian yang melibatkan tindakan pengumpulan data
guna menentukan apakah ada hubungan dan tingkat hubungan antara dua
variabel atau lebih (Sukardi, 2003:166).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Berdasarkan pendapat ahli di atas, penelitian ini menggunakan data
kuantitatif yang diperoleh dari nilai tes matematika dan angket skala
kecemasan siswa kelas V SD. Hal ini ditunjukkan untuk mengetahui
hubungan kecemasan siswa terhadap prestasi belajar matematika SD.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu
Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2017 sampai bulan Juli
2018.
2. Tempat
Penelitian ini dilakukan di SDN Jetis, dengan alamat Jl. Imogiri Barat
Km. 11, Kertan Sumberagung, Jetis Bantul.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Sukardi (2007:53) memaparkan bahwa populasi penelitian adalah
semua anggota kelompok manusia, binatang, peristiwa, atau benda yang
tinggal bersama dalam satu tempat dan secera terencana menjadi target
kesimpulan dari hasil akhir suatu penelitian. Populasi dalam penelitian
ini adalah siswa kelas V SDN Jetis Bantul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
2. Sampel Penelitian
Sukardi (2007:54) memaparkan bahwa sampel penelitian adalah
sebagian dari jumlah populasi yang dipilih untuk sumber data. Teknik
sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik sampling
jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua
anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila
jumlah populasi relatif kecil dan kurang dari 30 orang (Sugiyono,
2012:85). Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VB SDN Jetis
Bantul terdiri dari 28 siswa, 19 siswa perempuan dan 9 siswa laki-laki.
D. Variabel Penelitian
Variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan
dalam penelitian (Setyosari, 2010:108). Berdasarkan peranan dan fungsi
variabel, peneliti menggunakan dua variabel, yaitu:
1. Variabel bebas (independent variables)
Variabel bebas adalah variabel yang menyebabkan atau
mempengaruhi, yaitu faktor-faktor yang diukur, dimanipulasi, atau
dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungan antara fenomena yang
diobservasi atau diamati. Dalam penelitian ini yang merupakan variabel
bebas adalah kecemasan.
2. Variabel terikat (dependent variable)
Variabel terikat adalah faktor-faktor yang diobservasi dan diukur
untuk menentukan adanya pengaruh variabel bebas, yaitu faktor yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
muncul, atau tidak muncul, atau berubah sesuai dengan yang
diperkenalkan oleh peneliti itu. Dalam penelitian ini yang merupakan
variabel terikat adalah prestasi belajar matematika.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan tes dan
non tes. Teknik pengumpulan data tes berupa lembar soal matematika,
sedangkan untuk teknik non tes berupa skala kecemasan dan wawancara.
1. Tes
Tes adalah suatu metode atau alat untuk melakukan penyelidikan
yang menggunakan soal-soal, pertanyaan-pertanyaan, atau tugas-tugas
yang telah dipilih dengan seksama (Walgito, 2010:88). Teknik
pengumpulan data dengan cara tes pada penelitian ini untuk mengetahui
prestasi belajar matematika siswa kelas VB SDN Jetis Bantul dengan
cara siswa mengerjakan soal pilihan ganda sebanyak 10 butir soal dan
soal uraian sebanyak 5 butir soal.
2. Non Tes
a. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan berhadapan secara langsung dengan yang
diwawancarai tetapi dapat juga diberikan daftar pertanyaan dahulu
untuk dijawab pada kesempatan lain (Noor, 2011:138). Teknik
pengumpulan data dengan wawancara dilakukan kepada guru kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
VB SDN Jetis Bantul untuk memperoleh informasi mengenai
pembelajaran matematika di kelas VB SDN Jetis Bantul.
b. Skala Kecemasan
Skala merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan
untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat
ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran
akan menghasilkan data kuantitatif (Sugiyono, 2001:84). Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan skala kecemasan untuk
mengetahui kecemasan yang dialami siswa pada kelas VB SDN Jetis
Bantul terhadap mata pelajaran matematika.
F. Instrumen Penelitian
1. Instrumen Wawancara
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa pedoman
wawancara. Peneliti membuat pedoman wawancara untuk mengetahui
pembelajaran matematika di kelas. Pedoman wawancara dapat dilihat
pada tabel 3.1. Hasil wawancara dapat dilihat pada lampiran 4 halaman
69.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Tabel 3.1 Kisi-kisi Pedoman Wawancara
No Pertanyaan
1. Bagaimana proses pembelajaran matematika di kelas VB?
2. Pada saat pembelajaran matematika apakah ada siswa yang
mengalami kesulitan?
3. Berdasarkan pengalaman Ibu ketika mengajar matematika di
kelas VB, materi apakah yang susah dipahami siswa?
4. Apakah ketika pembelajaran berlangsung siswa mengikuti
pembelajaran dengan tenang?
2. Instrumen Skala Kecemasan
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa skala
kecemasan. Indikator yang digunakan dalam instrumen skala kecemasan
menurut Halgin, Witbourne, & Krauss (dalam Desiningrum, 2016:54)
yang ada di bab II. Dari aspek fisiologis dan aspek psikologis dengan
berbagai indikator peneliti tuangkan dalam bentuk butir soal pernyataan.
Peneliti membuat kisi-kisi untuk mengukur tingkat kecemasan. Kisi-kisi
instrumen skala kecemasan dapat dilihat pada tabel 3.2.
Ada 30 butir pernyataan dalam skala kecemasan dengan pilihan
jawaban antara ya dan tidak berdasar skala Guttman. Skala dalam tipe ini
didapat jawaban yang tegas, yaitu “ya-tidak”; “benar-salah”; “pernah-
tidak pernah”; “positif-negatif” dan lain-lain. Skala Guttman selain
dibuat dalam bentuk pilihan ganda, juga dapat dibuat dalam bentuk
checklist (Sugiyono, 2001:90). Di bawah ini merupakan cara penilaian
instrumen skala kecemasan:
a. Apabila menjawab “ya” mendapatkan skor satu.
b. Apabila menjawab “tidak” mendapatkan skor nol.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Di bawah ini merupakan kisi-kisi yang digunakan untuk membuat
instrumen skala kecemasan. Instrumen skala kecemasan dapat dilihat
pada lampiran 5a halaman 71.
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Skala Kecemasan
Aspek Indikator Pernyataan dan no soal
Fisiologis Gemetar 1. Tangan saya gemetar ketika mengerjakan
soal matematika di depan kelas.
Tidak dapat
tidur
2. Saya susah tidur menjelang pelajaran
matematika esok harinya.
Jantung
berdebar–
debar
3. Jantung saya berdebar lebih cepat ketika
guru mulai menunjuk siswa untuk
mengerjakan soal matematika di depan
kelas.
4. Jantung saya berdetak kencang ketika guru
menghampiri saya saat pelajaran
matematika.
Keringat
berlebihan
5. Saya berkeringat saat tidak dapat
menjawab pertanyaan soal matematika
yang diberikan oleh guru.
Suara bergetar 6. Suara saya bergetar ketika guru meminta
saya menjawab pertanyaan soal
matematika.
Sakit perut
atau mual
7. Perut saya terasa mual ketika berusaha
mengerjakan soal matematika.
8. Perut saya mulas ketika guru menunjuk
saya untuk mengerjakan tugas di depan.
Kepala pusing 9. Saya sakit kepala (pusing) ketika berusaha
mengerjakan soal matematika.
10. Saya pusing jika banyak menghafal
rumus.
Tangan terasa
dingin
11. Tangan saya terasa dingin ketika saya
mencoba menjawab pertanyaan
matematika.
Lemas 12. Tubuh saya terasa lemas ketika ditunjuk
mengerjakan soal matematika di depan
kelas.
Perasaan
tegang
13. Saya merasa tegang selama pelajaran
matematika berlangsung.
14. Saya merasa tegang saat mengerjakan
soal – soal matematika.
Sulit berbicara 15. Saya sulit menjawab pertanyaan
matematika secara lisan dari guru.
Sesak nafas 16. Saya sulit bernafas saat mengerjakan soal
matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Psikologis
Ingin
melarikan diri
17. Saya lebih suka membolos daripada
mengikuti pelajaran matematika.
18. Saya mencari alasan untuk tidak
mengikuti pelajaran matematika.
Sulit
berkonsentrasi
19. Saya kehilangan konsentrasi dalam
mengerjakan soal ketika teman – teman
sudah banyak yang selesai.
20. Saya tidak dapat berkonsentrasi dalam
pelajaran di kelas karena teman saya
ribut.
Khawatir 21. Saya khawatir jika mendapat nilai jelek
pada pelajaran matematika.
22. Saya merasa khawatir jika waktu yang
tersedia tidak cukup untuk
menyelesaikan semua soal yang
berkaitan dengan matematika.
23. Saya khawatir tidak dapat menjawab
ketika ditanya oleh guru.
24. Saya khawatir jika jawaban saya salah
ketika mengerjakan soal di depan kelas.
25. Saya mengkhawatirkan kegagalan dalam
mengerjakan tes matematika.
Takut 26. Saya tidak berani menanyakan materi
yang kurang jelas kepada guru.
27. Saya takut menghadapi tes matematika
dibandingkan dengan mata pelajaran
yang lain.
28. Saya takut ditertawakan oleh guru dan
teman ketika saya salah menjawab soal.
Kegelisahan
(mencari
kesibukan)
29. Saat guru menjelaskan matematika, saya
lebih suka mengobrol dengan teman.
30. Saya lebih suka menggambar daripada
mendengarkan penjelasan guru saat
pelajaran matematika.
3. Instrumen Tes Prestasi Belajar
Pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah dengan cara
memberikan soal matematika kepada siswa. Penskoran pada soal pilihan
ganda dengan memberikan skor 1 untuk jawaban benar, dan memberikan
skor 0 untuk jawaban salah. Sedangkan penskoran soal uraian dengan
memberikan skor antara 0-2 (Azwar, 2016:113). Soal berupa pilihan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
ganda dan uraian. Soal pilihan ganda berjumlah 10 butir soal dan soal
uraian berjumlah 5 butir soal. Kisi-kisi soal matematika dapat dilihat
pada tabel 3.3.
Di bawah ini merupakan kisi-kisi yang digunakan untuk membuat
instrumen soal matematika. Instrumen soal matematika dapat dilihat pada
lampiran 5b halaman 73.
Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal Matematika
KD Indikator Soal Bentuk Penilaian dan Bentuk
Soal
Pilihan Ganda Uraian
3.5 Menjelaskan dan
menentukan volume
bangun ruang dengan
menggunakan satuan
volume (seperti
kubus satuan) serta
hubungan pangkat
tiga dengan akar
pangkat tiga.
3.5.1 Menentukan
tinggi balok yang
sudah diketahui
volume, panjang,
dan lebarnya.
1, 7 5
3.5.2 Menentukan
volume balok.
3, 9
3.5.3 Menentukan
panjang balok yang
sudah diketahui
volume, lebar dan
tingginya.
10 2
3.5.4 Menentukan
lebar balok yang
sudah diketahui
volume, panjang,
dan tingginya.
5
3.5.5 Menentukan
volume tabung.
2 3
3.5.6 Menentukan
tinggi tabung yang
sudah diketahui
volume dan
diameternya.
8 1
3.5.7Menentukan
sisi kubus yang
volumenya sudah
diketahui.
4 4
3.5.8 Menentukan
volume kubus.
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Rubrik penilaian soal uraian dapat dilihat pada tabel 3.4 di bawah
ini.
Tabel 3.4 Rubrik Penilaian Soal Uraian
Skor
0 1 2
Apabila siswa
menjawab salah
Apabila siswa
menjawab sebagian
benar atau tanpa
langkah-langkah
Apabila siswa
menjawab benar
dengan langkah-
langkah
G. Teknik Pengujian Instrumen
1. Uji Validitas
Menurut Gay (dalam Sukardi, 2007:121) suatu instrumen
dikatakan valid jika instrumen yang digunakan dapat mengukur apa yang
hendak diukur. Sedangkan menurut Sukardi (2007:122) validitas suatu
instrumen penelitian tidak lain adalah derajat yang menunjukkan dimana
suatu tes mengukur apa yang hendak diukur.
a. Validitas Isi
Validitas isi ialah sebuah tes yang mengukur cakupan yang
ingin diukur (Sukardi, 2007:123). Pada instrumen validitas peneliti
menggunakan expert judgment. Expert judgment adalah validitas yang
ditanyakan pada orang yang lebih ahli, misalnya kepada dosen atau
guru. Disini para ahli yang peneliti ikut sertakan dalam penilaian
yaitu: (1) dosen dalam ahli psikologi untuk memvalidasi instrumen
skala kecemasan, (2) dosen dalam ahli matematika untuk memvalidasi
instrumen soal matematika, dan (3) guru kelas V untuk memvalidasi
instrumen soal matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Model skala pengukuran yang digunakan dalam penilaian
instrumen adalah rating scale. Rating scale lebih fleksibel, tidak
terbatas untuk pengukuran sikap saja tetapi untuk mengukur persepsi
responden terhadap fenomena lainnya, seperti skala untuk mengukur
status sosial ekonomi, kelembagaan, pengetahuan, kemampuan, proses
kegiatan dan lain-lain. Angka 1 menunjukkan sangat tidak baik, angka
2 menunjukkan kurang baik, angka 3 menunjukkan cukup baik, dan
angka 4 menunjukkan sangat baik (Sugiyono, 2013:143). Perhitungan
pada instrumen skala kecemasan dan instrumen soal matematika
menggunakan perhitungan skor kriterium. Di bawah ini adalah rumus
skor kriterium yang akan digunakan. Penskoran pada instrumen skala
kecemasan dan instrumen soal matematika dapat dilihat pada lampiran
11 halaman 89.
Tabel 3.5 Rumus Skor Kriterium
Keterangan:
SK= Skor Kriterium
ST= Skor Tertinggi Tiap Butir
JP= Jumlah Pernyataan
JS= Jumlah Responden
1) Validitas Isi Instrumen Skala Kecemasan
Setelah skor kriterium diperoleh, selanjutnya dibagi dengan
banyaknya kategori yang digunakan. Pengkategorian yang
digunakan dalam penelitian ini terdapat 4 aspek (Sugiyono,
SK= ST X JP X JS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
2001:92). Kriteria pengkategorian instrumen skala kecemasan
dapat dilihat pada tabel 3.6 di bawah ini.
Tabel 3.6 Kriteria Pengkategorian Instrumen Skala Kecemasan
Kriteria Interval
Sangat baik 29,26 - 36,00
Baik 22,51 - 29,25
Cukup 15,76 - 22,50
Kurang baik 9,00 - 15,75
Pada instrumen skala kecemasan terdapat satu ahli saja,
yaitu dosen dalam ahli psikologi. Ahli psikologi tidak
memberikan komentar mengenai instrumen skala kecemasan.
Hasil validasi mendapatkan jumlah skor 32, diperoleh dari
penjumlahan seluruh pernyataan yang diberikan oleh ahli
psikologi. Sedangkan jumlah skor kriteriumnya adalah 36,
diperoleh dari perhitungan jumlah skor kriterium dengan
mengkalikan skor tertinggi tiap butir soal (4), jumlah butir
pernyataan (9), serta jumlah responden (1). Selanjutnya dari skor
kriterium dibagi ke dalam 4 aspek seperti yang ada pada tabel di
atas. Berdasarkan kategori yang ada pada tabel di atas, jumlah
skor 32 menunjukkan kriteria sangat baik. Maka instrumen skala
kecemasan dapat diujikan ke siswa.
2) Validitas Instrumen Soal Matematika
Setelah skor kriterium diperoleh, selanjutnya dibagi dengan
banyaknya kategori yang digunakan. Pengkategorian yang
digunakan dalam penelitian ini terdapat 4 aspek (Sugiyono,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
2001:92). Kriteria pengkategorian instrumen soal matematika
dapat dilihat pada tabel 3.7 di bawah ini.
Tabel 3.7 Kriteria Pengkategorian Instrumen Soal Matematika
Kriteria Interval
Sangat baik 78 - 96
Baik 60 - 77
Cukup 42 - 59
Kurang baik 24 - 41
Pada instrumen soal matematika terdapat dua ahli, yaitu
dosen dalam ahli matematika dan guru kelas VB SDN Jetis
Bantul. Dosen dalam ahli matematika memberi saran perlu
adanya perbaikan soal mengenai kelogisan soal. Sedangkan guru
memberi komentar bahwa pembuatan soal sudah sesuai dengan
kisi-kisi, kisi-kisi sudah sesuai dengan KD. Hasil validasi
mendapatkan jumlah skor 82, diperoleh dari penjumlahan seluruh
pernyataan yang diberikan oleh dosen dalam ahli matematika dan
guru. Sedangkan jumlah skor kriteriumnya adalah 96, diperoleh
dari perhitungan jumlah skor kriterium dengan mengkalikan skor
tertinggi tiap butir soal (4), jumlah butir pernyataan (12), serta
jumlah responden (2). Selanjutnya dari skor kriterium dibagi ke
dalam 4 aspek seperti yang ada pada tabel di atas. Berdasarkan
kategori yang ada pada tabel di atas, jumlah skor 82 menunjukkan
kriteria sangat baik. Maka soal matematika dapat diujikan ke
siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
b. Validitas Konstruk
Validitas konstruk ialah tes mengukur sebuah konstruk
sementara atau hipotetical construct. Konstruk, secara definitif
merupakan suatu sifat yang tidak dapat diobservasi (Sukardi,
2007:123). Adapun kriteria pengambilan keputusan untuk menentukan
valid atau tidaknya instrumen penelitian adalah:
1) Jika rhitung sama dengan atau lebih besar dari rtabel pada taraf
signifikansi 5%, maka butir instrumen dikatakan valid.
2) Jika rhitung diperoleh lebih kecil dari rtabel signifikan 5%, maka
butir instrumen yang dimaksud dikatakan tidak valid (Sugiyono,
2001:118).
rtabel diperoleh dengan cara df= n - 2 (df= 28 – 2= 26)
kemudian peneliti melihat pada tabel taraf signifikansi 5% dan
memperoleh rtabel sebesar 0,388, sedangkan rhitung diperoleh dari
perhitungan program SPSS 22.0 for Windows.
Kriteria keputusan valid dan tidak valid adalah sebagai berikut:
1) Jika rhitung >rtabel maka item valid.
2) Jika rhitung <rtabel maka item tidak valid.
Setelah mendapatkan rhitung, selanjutnya peneliti
membandingkan rhitung dengan rtabel. rtabel untuk jumlah responden 28
siswa dengan taraf signifikan adalah 0,388. Nomor soal dikatakan
valid jika rhitung lebih besar dari rtabel, sedangkan jika rhitung lebih kecil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
dari rtabel, maka nomor soal dikatakan tidak valid. Hasil analisis soal
pilihan ganda matematika dapat dilihat pada tabel 3.8 di bawah ini.
Tabel 3.8 Hasil Tes Prestasi Belajar Matematika Soal Pilihan Ganda
No rtabel rhitung Keterangan
1 0,388 0,618 Valid
2 0,388 0,436 Valid 3 0,388 0,561 Valid 4 0,388 0,675 Valid 5 0,388 0,604 Valid 6 0,388 0,406 Valid 7 0,388 0,434 Valid 8 0,388 0,094 Tidak Valid 9 0,388 0,343 Tidak Valid 10 0,388 0,271 Tidak Valid
Hasil analisis butir soal pilihan ganda matematika
menunjukkan bahwa dari 10 soal pilihan ganda terdapat 7 soal yang
dinyatakan valid dan 3 soal dinyatakan tidak valid. Nomor soal pilihan
ganda yang valid adalah nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7. Sedangkan
nomor soal pilihan ganda tidak valid adalah nomor 8, 9, dan 10.
Selanjutnya soal yang valid diuji reliabilitasnya. Hasil analisis soal
uraian matematika dapat dilihat pada tabel 3.9 di bawah ini.
Tabel 3.9 Hasil Tes Prestasi Belajar Matematika Soal Uraian
No rtabel rhitung Keterangan
1 0,388 0,221 Tidak Valid
2 0,388 0,665 Valid
3 0,388 0,390 Valid
4 0,388 0,362 Tidak Valid
5 0,388 0,697 Valid
Hasil analisis soal uraian menunjukkan bahwa dari 5 soal
uraian terdapat 3 soal yang dinyatakan valid dan 2 soal dinyatakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
tidak valid. Nomor soal uraian valid adalah nomor 2, 3, dan 5. Nomor
soal uraian yang tidak valid adalah nomor 1 dan 4. Selanjutnya soal
yang valid diuji reliabilitasnya. Data perhitungan validitas soal pilihan
ganda matematika dan soal uraian matematika dapat dilihat pada
lampiran 12 halaman 90.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas sama dengan konsistensi atau keajekan. Suatu
penelitian dikatakan mempunyai nilai reliabilitas yang tinggi apabila tes
yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur yang
hendak diukur. Semakin reliabel suatu tes memiliki persyaratan maka
semakin yakin dapat dinyatakan bahwa suatu tes mempunyai hasil yang
sama ketika dilakukan tes. Ada beberapa tipe reliabilitas tes yang sering
digunakan dalam kegiatan penelitian, dan masing-masing reliabilitas
mempunyai konsistensi yang berbeda-beda, termasuk: test-retes,
ekuivalen, dan belah dua yang ditentukan melalui korelasi. Sedangkan
reliabilitas ekuivalensi diperhitungkan melalui bagaimana masing-masing
item pertanyaan berkorelasi dengan item-item keseluruhan dalam tes
(Sukardi, 2007:127). Reliabilitas diuji dengan menggunakan Alpha
Cronbach dengan bantuan program SPSS 22.0 for Windows.
Azwar (2010:35) menyatakan apabila nilai koefisiennya mencapai
0,600, namun demikian, terkadang suatu koefisien yang tidak setinggi itu
masih bisa digunakan bersama-sama dengan skala lain dalam suatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
perangkat pengukuran. Suatu instrumen dapat dikatakan reliabel apabila
nilai Cronbach’s Alpha lebih 0,600. Hasil uji reliabilitas soal pilihan
ganda dapat dilihat pada tabel 3.10 di bawah ini.
Tabel 3.10 Reliabilitas Data Penelitian Soal Pilihan Ganda
Berdasarkan hasil uji reliabilitas dengan menggunakan bantuan
program SPSS 22.0 for Windows diketahui koefisien korelasi pada soal
pilihan ganda adalah 0,688. Soal matematika pilihan ganda masuk dalam
kategori reliabel karena nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,600.
Tabel 3.11 Reliabilitas Data Penelitian Soal Uraian
Berdasarkan hasil uji reliabilitas dengan menggunakan bantuan
program SPSS 22.0 for Windows diketahui koefisien korelasi pada soal
uraian adalah 0,350. Soal uraian matematika masuk dalam kategori tidak
reliabel karena nilai Cronbach’s Alpha kurang dari 0,600, namun soal
uraian matematika masih bisa digunakan karena pengukuran penelitian
ini tidak hanya menggunakan soal, tetapi menggunakan skala juga.
Cronbach's
Alpha N of Items
,688 7
Cronbach's
Alpha N of Items
,350 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
H. Teknik Analisis Data
Dalam teknik analisis data peneliti menggunakan beberapa teknik
analisis, diantaranya wawancara, penentuan kategori, uji hipotesis penelitian,
dan uji asumsi.
1. Wawancara
Wawancara digunakan untuk mengetahui apakah siswa
menunjukkan beberapa indikator mengenai kecemasan dan untuk
mengetahui materi apa yang dianggap sulit bagi siswa. Berdasarkan
wawancara kepada guru yang telah dilakukan, diperoleh data bahwa
siswa menunjukkan beberapa indikator kecemasan seperti, khawatir
terhadap nilai tes matematika yang diperoleh dan takut terhadap mata
pelajaran matematika. Materi mata pelajaran matematika yang siswa
anggap sulit adalah materi volume bangun ruang.
2. Penentuan Kategori
a. Penentuan Kategori Skala Kecemasan
Kategori skala kecemasan dalam penelitian ini menggunakan
analisis pengkategorian (Yusuf, 2014:105). Penentuan kategori skala
kecemasan dapat dilihat pada tabel 3.12 berikut ini.
Tabel 3.12 Penentuan Kategori Skala Kecemasan
Interval Kategori
0 – 10 Tidak Cemas
11 – 20 Cemas Sedang
21 – 30 Cemas Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
b. Penentuan Kategori Prestasi Belajar
Kategori prestasi belajar dalam penelitian ini menggunakan
analisis pengkategorian (Yusuf, 2014:105). Penentuan kategori
prestasi belajar dapat dilihat pada tabel 3.13 di bawah ini.
Tabel 3.13 Penentuan Kategori Prestasi Belajar
Interval Kategori
0 – 7 Prestasi rendah
8 – 14 Prestasi Sedang
15 – 20 Prestasi Tinggi
3. Uji Asumsi Data Penelitiam
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dipenuhi jika hasil uji tidak signifikan untuk
suatu taraf signifikansi (Noor, 2011:178). Uji normalitas dilakukan
dengan bantuan program SPSS 22.0 for Windows.
Pengujian akan dilanjutkan apabila:
1) Data berdistribusi normal jika nilai signifikansi >0,05 maka
dapat dilanjutkan ke uji linieritas.
2) Data tidak berdistribusi normal jika nilai signifikansi <0,05
maka dilanjutkan uji non parametrik Spearman.
b. Uji Linieritas
Uji linieritas adalah analisis yang bertujuan untuk mengetahui
pengaruh suatu variabel terdapat variabel lain (Noor, 2011:179). Uji
linieritas dilakukan dengan bantuan program SPSS 22.0 for
Windows.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Pengujian akan dilanjutkan apabila:
1) Apabila data berdistribusi normal dan linier jika nilai
signifikansi >0,05 maka dapat dilanjutkan uji parametrik dengan
menggunakan uji korelasi Pearson Product Moment.
2) Apabila data tidak berdistribusi normal dan linier jika nilai
signifikansi <0,05 maka dilanjutkan uji non parametrik
Spearman.
4. Uji Hipotesis Penelitian
Uji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
teknik analisis korelasi (Taniredja & Mustafidah, 2012:97). Teknik ini
digunakan untuk menguji hubungan antara kecemasan dan prestasi
belajar matematika. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
perason product moment. Pengujian menggunakan pearson product
moment apabila data berdistribusi normal dan linier. Apabila data tidak
berdistribusi normal dan tidak linier maka menggunakan uji non
parametrik Speraman. Uji hipotesis dilakukan dengan bantuan program
SPSS 22.0 for Windows.
a. Korelasi Pearson Product Moment
Analisis korelasi pearson product moment bertujuan untuk
mengetahui apakah diantara dua buah variabel atau lebih terdapat
hubungan, dan jika ada hubungan, bagaimana arah hubungan dan
seberapa besar hubungan tersebut. Analisis yang digunakan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
penelitian ini adalah analisis korelasi pearson product moment.
Taniredja (2011:97) menyatakan bahwa nilai signifikansi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah 0,05. Sarwono (2015:106)
menyatakan kriteria pengujian hipotesis sebagai beikut:
1. Jika nilai signifikansi <0,05 maka hasilnya terdapat
hubungan.
2. Jika nilai signifikansi >0,05 maka tidak terdapat hubungan.
3. Jika nilai rhitung>rtabel maka kedua variabel tersebut terdapat
hubungan yang signifikan.
b. Korelasi Spearman
Koefisien korelasi ini merupakan pengukuran dengan koefisien
korelasi Spearman yang digunakan untuk menilai seberapa baik
fungsi untuk menggambarkan hubungan dua variabel (Sarwono,
2015:91). Sarwono (2015:101) menyatakan penentuan kriteria
pengujian hupotesis sebagai berikut:
1. Jika nilai signifikansi <0,05 maka hasilnya terdapat
hubungan.
2. Jika nilai signifikansi >0,05 maka tidak terdapat hubungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Hasil Wawancara
Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk
memperoleh informasi atau data awal penelitian. Berdasarkan wawancara
dengan guru kelas VB peneliti memperoleh informasi mengenai kondisi
siswa ketika pembelajaran matematika di kelas bahwa: (1) ada siswa yang
takut mengikuti tes matematika, (2) mengkhawatirkan nilai matematika
rendah, dan (3) ada beberapa siswa yang tenang juga ada yang gaduh
ketika pembelajaran matematika berlangsung. Selain itu peneliti juga
memperoleh informasi mengenai materi matematika yang sulit dipahami
siswa, yaitu materi volume bangun ruang.
2. Hasil Penentuan Kategori
a. Hasil Penentuan Kategori Skala Kecemasan
Hasil penentuan kategori skala kecemasan yang akan disajikan
terdapat tiga kategori, yaitu kategori tidak cemas, cemas sedang, dan
cemas tinggi. Hasil penentuan kategori skala kecemasan dapat dilihat
pada tabel 4.1 berikut ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Tabel 4.1 Hasil Penentuan Kategori Skala Kecemasan
Interval Frekuensi Presentase Kategori
0 – 10 11 39,3% Tidak
Cemas
11 – 20 17 60,7% Cemas
Sedang
21 – 30 0 0% Cemas
Tinggi
Berdasarkan pembagian pada tabel 3.12 maka hasil penentuan
kategori skala kecemasan dapat diartikan bahwa terdapat 11 siswa
dalam kategori tidak cemas dengan presentase 39,3%, 17 siswa dalam
kategori cemas sedang dengan presentase 60,7%, dan tidak ada siswa
dalam kategori cemas tinggi.
b. Hasil Penentuan Kategori Prestasi Belajar
Hasil penentuan kategori prestasi belajar yang akan disajikan
terdapat tiga kategori, yaitu kategori prestasi rendah, prestasi sedang,
dan prestasi tinggi. Hasil penentuan kategori prestasi belajar dapat
dilihat pada tabel 4.2 di bawah ini.
Tabel 4.2 Hasil Penentuan Kategori Prestasi Belajar
Interval Frekuensi Presentase Kategori
0 – 7 12 42,8% Prestasi rendah
8 – 14 16 57,2% Prestasi Sedang
15 - 20 0 0% Prestasi Tinggi
Berdasarkan pembagian pada tabel 3.13 maka hasil penentuan
kategori prestasi belajar dapat diartikan bahwa terdapat 12 siswa dalam
kategori prestasi rendah dengan presentase 42,8%, 16 siswa dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
kategori prestasi sedang dengan presentase 57,2%, dan tidak ada siswa
dalam kategori prestasi tinggi.
3. Hasil Uji Asumsi
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji
asumsi, yaitu uji normalitas dan uji linieritas. Kedua uji tersebut adalah
sebagai berikut:
Hasil Uji Normalitas
Pengujian normalitas data hasil penelitian uji normalitas dilakukan
dengan uji Kolmogorov Smirnov. Hasil perhitungan uji normalitas dapat
dilihat pada tabel 4.3 di bawah ini.
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas
Hasil perhitungan menunjukkan signifikansi pada kecemasan
sebesar 0,200, sedangkan signifikansi pada prestasi belajar matematika
sebesar 0,010 . Hal ini dapat diartikan bahwa pada variabel kecemasan
bersifat normal (0,200>0,05), pada prestasi belajar matematika bersifat
tidak normal (0,010<0,05). Uji dilanjutkan menggunakan uji non
parametrik korelasi Spearman karena hasil tidak berdistribusi normal.
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.
KECEMASAN ,115 28 ,200* ,952 28 ,229
PRESTASI_MATEM
ATIKA ,191 28 ,010 ,923 28 ,042
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
4. Hasil Uji Hipotesis Penelitian
Hipotesis yang diujikan dalam penelitian ini adalah hubungan antara
kecemasan dan prestasi belajar matematika. Uji hipotesis dilakukan
dengan teknik analisis korelasi Spearman, karena terdapat hasil data yang
tidak normal ketika pengujian normalitas. Perhitungan dengan teknik
analisis korelasi Spearman disajikan pada tabel 4.4 di bawah ini.
Tabel 4.4 Hasil Analisis Korelasi Spearman
Correlations
KECEM
ASAN
PRESTAS
I_MATE
MATIKA
Spearman's rho KECEMASAN Correlation
Coefficient 1,000 -,034
Sig. (2-
tailed) . ,862
N 28 28
PRESTASI_MATEMAT
IKA
Correlation
Coefficient -,034 1,000
Sig. (2-
tailed) ,862 .
N 28 28
Berdasarkan hasil perhitungan, didapatkan hasil korelasi antara
kecemasan dan prestasi belajar matematika sebesar -0,034. Nilai korelasi
rhitung sebesar -0,034 < rtabel sebesar 0,388 menunjukkan sangat lemah dan
memiliki hubungan terbalik. Dengan taraf signifikansi 0,862 (0,862>0,05).
Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara kecemasan dengan
prestasi belajar matematika tetapi tidak signifikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas VB SDN Jetis Bantul,
siswa mengalami kecemasan yang ditandai dengan, (1) takut mengikuti tes
mata pelajaran matematika, (2) mengkhawatirkan nilai mata pelajaran
matematika rendah, dan (3) gaduh ketika pembelajaran matematika
berlangsung. Hal tersebut menunjukkan bahwa adanya tanda-tanda
kecemasan yang dialami siswa ketika pembelajaran matematika berlangsung.
Peneliti juga memperoleh informasi bahwa materi volume bangun ruang
merupakan materi yang sulit dipahami siswa, sehingga menyebabkan prestasi
belajar pada mata pelajaran matematika yang diperoleh rendah.
Dari hasil pengkategorian kecemasan terdapat 11 siswa dengan
presentase 39,3% dalam kategori tidak cemas, 17 siswa dengan presentase
60,7% dalam kategori cemas sedang, dan tidak ada siswa dalam kategori
cemas tinggi. Berdasarkan hasil penentuan kategori skala kecemasan, siswa
kelas VB SDN Jetis Bantul mayoritas dalam kategori cemas sedang.
Kecemasan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu suasana perasaan
(mood) yang ditandai oleh gejala-gejala jasmaniah seperti ketegangan fisik
dan kekhawatiran tentang masa depan Durand & Barlow (dalam Soetjipto,
2006:158).
Hasil penentuan kategori prestasi belajar terdapat 12 siswa dengan
presentase 42,8% dalam kategori prestasi rendah, 16 siswa dengan presentase
57,2% dalam kategori prestasi sedang, dan tidak ada siswa dalam kategori
prestasi tinggi. Berdasarkan hasil penentuan kategori prestasi belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
matematika siswa kelas VB SDN Jetis Bantul mayoritas dalam kategori
prestasi sedang. Pengkategorian skala kecemasan dan prestasi belajar siswa
kelas VB SDN Jetis Bantul masuk ke dalam kategori cemas sedang dengan
presentase 60,7% dan prestasi sedang dengan presentase 57,2%. Rohmah
(2012:194) menyatakan bahwa belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor,
yaitu: (1) faktor lingkungan, (2) faktor instrumental, (3) faktor fisiologi, dan
(4) faktor psikologi. Hasil analisis pengkategorian siswa yang mengalami
kecemasan belum tentu prestasi yang diperoleh akan rendah. Begitu juga
dengan siswa yang mengalami kecemasan belum tentu dipengaruhi oleh mata
pelajaran matematika.
Hasil uji normalitas menunjukkan hasil signifikansi pada kecemasan
sebesar 0,200, sedangkan signifikansi pada prestasi matematika sebesar
0,010. Hal ini dapat diartikan bahwa pada variabel kecemasan bersifat normal
karena nilai signifikansi >0,05 (0,200>0,05) sedangkan prestasi belajar
matematika bersifat tidak normal karena nilai signifikansi <0,05
(0,010<0,05). Uji dilanjutkan menggunakan uji non parametrik korelasi
Spearman karena data berdistribusi tidak normal.
Hasil uji korelasi Spearman diperoleh koefisien korelasi negatif sebesar
-0,034 < 0,388 yang artinya sangat lemah dan memiliki hubungan terbalik.
Apabila kecemasan yang dialmi siswa meningkat, maka prestasi belajar
matematika yang diperoleh siswa menurun. Begitu juga apabila kecemasan
yang dialami siswa menurun, maka prestasi belajar matematika yang
diperoleh siswa meningkat. Nilai signifikansi hitung >0,05 (0,862>0,05).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Hasil tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan yang sangat lemah antara
kecemasan dengan prestasi belajar matematika materi volume bangun ruang
pada siswa kelas VB SDN Jetis Bantul tetapi tidak signifikan. Prestasi belajar
menurut Nasution (dalam Hamdu & Agustina, 2011:83) prestasi belajar
adalah suatu kesempurnaan yang dicapai oleh peserta didik dalam berpikir,
merasa, dan berbuat. Ketercapaian hasil belajar siswa dapat dilihat dari tiga
aspek, yaitu aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik. Ahmadi &
Supriyono (1991:130) menyatakan bahwa prestasi belajar yang dicapai
seorang individu merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang
mempengaruhi baik dari dalam diri (faktor intern) maupun dari luar diri
(faktor intern). Faktor intern meliputi: (1) faktor jasmaniah, (2) faktor
psikologis, dan (3) faktor kematangan fisik maupun psikis. Sedangkan faktor
ekstern meliputi: (1) faktor sosial, (2) faktor budaya, (3) faktor lingkungan
fisik (fasilitas rumah), dan (4) faktor lingkungan spiritual atau keamanan.
Berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan bahwa hipotesis pada
penelitian ini diterima. Penelitian ini mendukung penelitian terdahulu, karena
hasil dari penelitian terdahulu menunjukkan adanya hubungan antara
kecemasan dengan prestasi belajar matematika dan hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa ada hubungan antara kecemasan dan prestasi belajar
matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti di SDN Jetis
Bantul, hasil uji hipotesis yang dilakukan dengan teknik analisis korelasi
Spearman dengan bantuan program SPSS 22.0 for Windows, diperoleh hasil
korelasi antara kecemasan dengan prestasi belajar matematika sebesar -0,034.
Nilai korelasi rhitung sebesar -0,034 < rtabel sebesar 0,388 yang artinya memiliki
hubungan yang sangat lemah dan memiliki hubungan terbalik, yang artinya
apabila kecemasan yang dialami siswa meningkat, maka prestasi belajar
matematika yang diperoleh siswa menurun. Begitu juga apabila kecemasan
yang dialami siswa menurun, maka prestasi belajar matematika yang
diperoleh siswa meningkat. Taraf signifikansi 0,862 (0,862>0,05). Hal ini
menunjukkan bahwa ada hubungan tetapi tidak signifikan. Maka dapat
dikatakan bahwa ada hubungan antara kecemasan dengan prestasi belajar
matematika materi volume bangun ruang pada siswa kelas VB SD Negeri
Jetis Bantul.
B. Keterbatasan Penelitian
Dalam pebelitian ini, peneliti menyadari adanya keterbatasan penelitian
yaitu, peneliti menggunakan skala Guttman dalam pembuatan skala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
kecemasan dengan pilihan pernyataan ya dan tidak dan jawaban
pernyataan terlalu tegas.
C. Saran
Berdasarkan keterbatasan penelitian yang dilakukan, peneliti
memberikan saran yang digunakan dalam pembuatan skala kecemasan terlalu
tegas. Sebaiknya peneliti menggunakan skala yang memiliki rentang pilihan
jawaban yang lebih luas dan bukan hanya terbatas pada pilihan ya dan tidak,
sehingga siswa dapat lebih leluasa menentukan jawaban.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, A dan Supriyono, W. (1991). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Anggreini, T. (2009). Hubungan antara Kecemasan dalam Menghadapi Mata
Pelajaran Matematika dengan Prestasi Akademik Matematika pada
Remaja. Fakultas Paikologi. Universitas Gunadarma.
http://www.gunadarma.ac.id/library/articles/graduate/psychology/2010/ar
tikel_10505235.pdf.
Ayuningtyas, R. (2009). Studi Deskriptif Kecemasan Siswa Kelas 6 Sekolah
Dasar dalam Menghadapi Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional
(UASBN). Skripsi. Psikologi. Universitas Sanata Dharma.
Azwar, S. (2010). Tes Prestasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
(2016). Tes Prestasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Desiningrum, D. (2016). Psikologi Anak Berkebutuhan Khusus. Yogyakarta:
Psikosain.
Djamarah, S. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Gunarsa. (1986). Psikologi Perawatan. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Ghufron, N dan Risnawita, R. (2013). Gaya Belajar Kajian Teoritik. Yogyakarta:
Pustaka Belajar.
Hamalik, O. (2014). Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Hamdu & Agustina. (2011). Pengaruh Motivasi Belajar Siswa terhadap Prestasi
Belajar IPA di Sekolah Dasar. Jurnal Penelitian Pendidikan. Vol 12. No.
1. April 2011.
Handayani, S. (2016). Pengaruh Konsep Diri dan Kecemasan Siswa Terhadap
Pemahaman Konsep Matematika. Jurnal Formatif 6(1): 23-34, 2016.
Indrawan, R dan Yaniawati, P. (2014). Metodologi Penelitian. Bandung: PT
Refika Aditama.
Khairani, M. (2014). Psikologi Belajar. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.
Ningtyas, D. (2017). Hubungan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar
Matematika Siswa Kelas V SD Gugus 1 Kecamatan Kalirejo Lampung
Tengah. Skripsi. Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Lampung.
Noor, J. (2011). Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya
Ilmiah. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Purwanto. (2018). Matematika Dasar Kelas V. Yogyakarta: Ash-Shaff.
Ramaiah, S. (2003). Kecemasan. Jakarta: Pustaka Populer Obor.
Rohmah, N. (2012). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Teras.
Runtuhaku, J dan Kandou, S. (2014). Pembelajaran Matematika Dasar bagi Anak
Berkesulitan Belajar. Yogyakarta: Ar-Rozz Media.
Sarwono, J. (2015). Rumus-rumus Populer SPSS. Yogyakarta: Andi.
Setyosari, P. (2010). Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta:
Kencana Penada Media Group.
Soetjipto, H dan Soetjipto, S. (2006). Intisari Psikologi Abnormal. Yogyakarta:
Pustaka Belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Sugiyono. (2001). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
(2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
(2013). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Sukardi. (2003), Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya.
Jakarta: Bumi Aksara.
(2007). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya.
Jakarta: Bumi Aksara.
Sukmadinata, N. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosdakarya Offset.
Suryabrata, S. (2006). Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Susanto, A. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Kencana Penada Media Group.
Susilowati, R. (2017). Hubungan antara Kecemasan Terhadap Matematika dan
Prestasi Matematika pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar. Skripsi.
Psikologi. Universitas Sanata Dharma.
Syah, M. (2008). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
(2010). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Taniredja, T dan Mustafidah, H. (2012). Penelitian Kuantitatif (Sebuah
Pengantar). Bandung: Alfabeta.
Tusya’ni, Sembiring, dkk. (2010). Psikologi Abnormal: Perspektif Klinis pada
Gangguan Psikologis. Jakarta: Salemba Hamanika.
(2012). Psikologi Abnormal: Perspektif Klinis pada
Gangguan Psikologis. Jakarta: Salemba Hamanika.
Walgito, B. (2010). Bimbingan dan Konseling (Studi & Karier). Yogyakarta:
Andi Offset.
Winkel, W. (1983). Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: PT
Garamedia.
Yusuf, M. (2014). Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian
Gabungan. Jakarta: Prenadamedia Group.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Lampiran 4 hasil wawancara dengan guru kelas
Hasil Wawancara
1. Bagaimana proses pembelajaran matematika di kelas VB?
Jawab: Proses pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran.
2. Pada saat pembelajaran matematika apakah ada siswa yang mengalami
kesulitan?
Jawab: Ada, ada beberapa siswa yang mengalami kesulitan dalam
pembelajaran matematika. Bahkan ada siswa yang takut mengikuti tes
matematika karena khawatir nilai yang diperoleh akan rendah.
3. Berdasarkan pengalaman Ibu ketika mengajar matematika di kelas VB,
materi apakah yang susah dipahami siswa?
Jawab: Materi yang susah dipahami siswa mengenai volume bangun
ruang, seperti balok, kubus, dan tabung.
4. Apakah ketika pembelajaran berlangsung siswa mengikuti pembelajaran
dengan tenang?
Jawab: Ya bermacam-macam, ada siswa yang tenang dan ada siswa yang
gaduh ketika pembelajaran matematika berlangsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Lampiran 5 instrumen skala kecemasan dan instrumen soal matematika
a. Instrumen skala kecemasan
Skala Kecemasan
A. Identitas Diri
Nama :
No. Absen :
Kelas :
B. Petunjuk Pengisian skala
1. Baca petunjuk pengisian skala ini ya.
2. Isilah identitas diri di atas.
3. Di bawah ada 30 pernyataan, adik-adik diminta memilih salah satu
jawaban dengan memberi tanda centang/ cek (√) pada piilhan jawaban
yang sesuai dengan yang kalian alami.
Keterangan:
Ya : Apabila sesuai kondisi
Tidak : Apabila tidak sesuai kondisi
4. Jika ada kekeliruan dalam memilih jawaban, maka adik-adik cukup
mencoret jawaban yang salah kemudian mencentang pilihan jawaban
yang benar.
5. Jawaban adik-adik tidak berpengaruh pada nilai adik-adik, maka
jawablah sesuai keadaan yang dialami adik-adik.
6. Selamat mengerjakan dan terima kasih atas kerjasama adik-adik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
NO Pernyataan Jawaban
Ya Tidak
1 Tangan saya Gemetar ketika mengerjakan soal di depan
kelas
2 Saya susah tidur menjelang pelajaran matematika esok
harinya
3 Jantung saya berdebar lebih cepat ketika guru mulai
menunjuk siswa untuk mengerjakan soal di depan kelas
4 Jantung saya berdebar kencang ketika guru menghampiri
saya saat pelajaran matematika.
5 Saya berkeringat saat tidak dapat menjawab pertanyaan soal
matematika yang diberikan oleh guru.
6 Suara saya bergetar ketika guru meminta saya menjawab
pertanyaan soal matematika.
7 Perut saya terasa mual ketika berusaha mengerjakan soal
matematika.
8 Perut saya mulas ketika guru menunjuk saya untuk
mengerjakan tugas di depan.
9 Saya sakit kepala (pusing) ketika berusaha mengerjakan soal
matematika.
10 Saya pusing jika banyak menghafal rumus.
11 Tangan saya terasa dingin ketika saya mencoba menjawab
pertanyaan matematika.
12 Tubuh saya terasa lemas ketika ditunjuk mengerjakan soal
matematika di depan kelas.
13 Saya tegang selama pelajaran matematika berlangsung.
14 Saya tegang saat mengerjakan soal – soal matematika.
15 Saya sulit menjawab pertanyaan matematika secara lisan
dari guru.
16 Saya sulit bernafas saat mengerjakan soal matematika.
17 Saya rasanya ingin tidak masuk sekolah ketika ada pelajaran
matematika
18 Saya sering izin ke belakang ketika mengikuti pelajaran
matematika
19 Saya kehilangan konsentrasi dalam mengerjakan soal ketika
teman – teman sudah banyak yang selesai.
20 Saya tetap dapat berkonsentrasi dalam pelajaran di kelas
meskipun teman saya rebut.
21 Saya khawatir jika mendapat nilai jelek pada pelajaran
matematika.
22 Saya merasa khawatir jika waktu yang tersedia tidak cukup
untuk menyelesaikan semua soal – soal yang berkaitan
dengan matematika.
23 Saya khawatir tidak dapat menjawab ketika ditanya oleh
guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
24 Saya khawatir jika jawaban saya salah ketika mengerjakan
soal di depan kelas.
25 Saya tidak mengkhawatirkan kegagalan dalam mengerjakan
test matematika.
26 Saya tidak berani menanyakan materi yang kurang jelas
kepada guru.
27 Saya takut menghadapi test matematika dibandingkan
dengan mata pelajaran yang lain.
28 Saya takut ditertawakan oleh guru dan teman ketika saya
salah menjawab soal.
29 Saat guru menjelaskan matematika, saya lebih suka
mengobrol dengan
30 Saya lebih suka menggambar daripada mendengarkan
penjelasan guru saat pelajaran matematika.
b. Instrumen soal matematika
Nama :
No Absen :
Kelas :
Matematika
Kompetensi Dasar Indikator
3.5 Menjelaskan dan menentukan
volume bangun ruang dengan
menggunakan satuan volume (seperti
kubus satuan) serta hubungan
pangkat tiga dengan akar pangkat
tiga.
3.5.1 Menentukan tinggi balok yang
sudah diketahui volume, panjang, dan
lebarnya.
3.5.2 Menentukan volume balok.
3.5.3 Menentukan panjang balok yang
sudah diketahui volume, lebar dan
tingginya.
3.5.4 Menentukan lebar balok yang
sudah diketahui volume, panjang, dan
tingginya.
3.5.5 Menentukan volume tabung.
3.5.6 Menentukan tinggi tabung yang
sudah diketahui volume dan
diameternya.
3.5.7Menentukan sisi kubus yang
volumenya sudah diketahui.
3.5.8 Menentukan volume kubus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberi tanda silang pada salah satu
jawaban yang tepat!
1. Di sebuah pabrik terdapat tangki air berbentuk balok, memiliki kapasitas
air 9 m3, panjang 3 m, lebar 1,5 cm, maka berapakah tinggi tangki air
tersebut!
a. 1 m
b. 2 m
c. 3 m
d. 4 m
2. Tentukan volume tabung dengan diameter 14 cm dan tinggi 21 cm!
a. 249 cm3
b. 294 cm3
c. 3.234 cm3
d. 3.324 cm3
3. Tentukan volume sebuah balok yang memiliki ukuran 6 cm x 2 cm x 2,5
cm!
a. 10 cm3
b. 20 cm3
c. 30 cm3
d. 40 cm3
4. Sebuah kubus mempunyai volume 512 cm3, berapakah panjang rusuk
kubus tersebut!
a. 8 cm
b. 80 cm
c. 800 cm
d. 8000 cm
5. Akuarium di rumah Nani berbentuk balok. Akuarium tersebut memiliki
kapasitas air 120 dm3 dengan panjang 60 cm, dan tinggi 50 cm. Lalu lebar
akuarium tersebut adalah?
a. 40 cm
b. 50 cm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
c. 60 cm
d. 70 cm
6. Ani membawa kado ulang tahun untuk Santi. Kado tersebut berbentuk
kubus. Panjang rusuk kado tersebut adalah 12 cm. Volume kado tersebut
adalah?
a. 1.728 cm3
b. 2.728 cm3
c. 3.728 cm3
d. 4.728 cm3
7. Dona memiliki kandang kucing yang berbentuk balok. Volume kandang
kucing tersebut adalah 160 dm3, dengan panjang 80 cm, dan lebar 40 cm,
sedangkan tinggi kandang kucing tersebut adalah?
a. 30 cm
b. 40 cm
c. 50 cm
d. 60 cm
8. Tempat minum Nuna berbentuk tabung. Tempat minum Nuna tersebut
dapat menampung air minum sebanyak 2.156 cm3 dengan diameter 14 cm.
berapakah tinggi tempat minum Nuna?
a. 13 cm
b. 14 cm
c. 15 cm
d. 16 cm
9. Anto memiliki kotak pensil berbentuk balok, kotak pensil tersebut
memiliki panjang 25 cm, lebar 5 cm, dan tinggi 6 cm. Berapakah volume
tempat pensil Anto?
a. 450 cm3
b. 550 cm3
c. 650 cm3
d. 750 cm3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
10. Sebuah balok memiliki volume 880 cm3. Balok tersebut memiliki lebar 5
cm dan tinggi 8 cm. Maka berapakah panjang balok tersebut?
a. 21 cm
b. 22 cm
c. 23 cm
d. 24 cm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan langkah-langkahnya!
1. Sebuah tabung memiliki volume 7.700 cm3. Berapa cm tinggi tabung jika
diameter tabung tersebut adalah 14 cm?
2. Kolam di rumah pak Ahmad berbentuk balok dengan kapasitas air, lebar
dan tinggi berturut-turut 70 m3 , 5 m dan 2 m. Maka berapa cm panjang
kolam renang pak Ahmad tersebut?
3. Lusi memiliki tabungan berbentuk tabung dengan diameter 14 cm dan
tinggi 28 cm. Berapa cm3
volume tabungan Lusi tersebut?
4. Bu Desi memiliki kotak perhiasan berbentuk kubus. Volume kotak
perhiasan tersebut adalah 729 cm3, berapa cm rusuk kotak perhiasan milik
Bu Desi?
5. Diketahui volume sebuah wadah berbentuk balok adalah 480 dm3.
Jika
panjang wadah tersebut 10 dm dan lebarnya 8 dm, hitunglah berapa cm
tinggi wadah berbentuk balok tersebut!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Kunci Jawaban:
Pilihan ganda
1. B. 2 m
2. C. 3.234 cm3
3. C. 30 cm3
4. A. 8 cm
5. A. 40 cm
6. A. 1.728 cm3
7. C. 50 cm
8. B. 14 cm
9. D. 750 cm3
10. B. 22 cm
Uraian
1. Penyelesaian:
Diketahui: volume tabung (v) = 7.700 cm3, diameter = 14 cm (r = 7 cm)
Ditanya : tinggi tabung (t)?
Jawab :
t
7.700 = 22/7
7.700 = 154 cm
7.700/154= t
50 cm = t
2. Penyelesaian:
Diketahui: volume balok (v) = 70 m3, lebar (l) = 5 m, tinggi (t) = 2 m
Ditanya : panjang balok (p)?
Jawab :
V = p
70 m3 = p
70 m3
= p
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
70/10 = p
7 m = p
3. Penyelesaian:
Diketahui: diameter = 14 cm (r = 7 cm), tinggi (t) = 28 cm
Ditanya : volume tabung (v)?
Jawab :
t
= 22/7
= 4.312 cm3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
4. Penyelesaian:
Diketahui: volume kubus (v) = 729 cm3
Ditanya : rusuk?
Jawab :
V = s
729 cm3 = s
3
√ 3
= s
7 cm = s
5. Penyelesaian:
Diketahui: volume balok (v) = 480 dm3, panjang = 10 cm, dan lebar (l) = 8
dm
Ditanya : tinggi balok (t)?
Jawab :
V = p
480 dm = 10
480 dm = 80
480 dm/80 dm = t
6 dm = t
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
SKALA KECEMASAN
No Nama Nomor Pernyataan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 total
1 Eka
1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 10
2 Alifia
0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 13
3 Aufa
1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 18
4 Azarin
0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5
5 Azzahra
0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 18
6 Bintang
0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 10
7 Cantika
0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 14
8 Devi
0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 12
9 Dewi
0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 12
10 Dimas
0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7
11 Dini L
0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 9
12 Dini S
0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 14
13 Eleonora
0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 14
14 Fadhil
1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 6
15 Fairuz
1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 12
16 Faneza
0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 8
Lampiran 6 data skala kecemasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
17 Fajar
1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 15
18 Ghosan
0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 17
19 Hafizd
0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 14
20 Idris
1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 17
21 Indah P
1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 10
22 Indah W
1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 9
23 Fyan
0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8
24 Nadya
1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 17
25 Naila
1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 17
26 Nathalia
1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 12
27 Neisya
0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 9
28 Nisrina
0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Lampiran 7 data prestasi belajar matematika
a. Jawaban pilihan ganda
Jawaban Pilihan Ganda Siswa
No Nama No Soal dan Skor Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Eka 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 7 2 Alifia 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9 3 Aufa 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 3 4 Azarin 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 7 5 Azzahra 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 4 6 Bintang 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 6 7 Cantika 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 6 8 Devi 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 8 9 Dewi 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 6 10 Dimas 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 6 11 Dini L 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 8 12 Dini S 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 7 13 Eleonora 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 5 14 Fadhil 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 3 15 Fairuz 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 6 16 Faneza 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 7 17 Fajar 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 8 18 Ghosan 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 3 19 Haeizd 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 4 20 Idris 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 8 21 Indah P 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 7 22 Indah W 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 8 23 Fyan 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 5 24 Nadya 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 8 25 Naila 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 26 Nathalia 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 6 27 Neisya 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 2 28 Nisrina 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
b. Jawaban uraian
Jawaban Uraian Siswa
No Nama No Soal dan Skor Total
1 2 3 4 5
1 Eka 0 0 2 2 2 6
2 Alifia 0 2 0 0 2 4
3 Aufa 0 2 0 0 2 4
4 Azarin 0 0 0 0 0 0
5 Azzahra 0 0 0 0 0 0
6 Bintang 0 0 2 0 0 2
7 Cantika 0 0 0 0 0 0
8 Devi 0 2 0 0 2 4
9 Dewi 0 0 0 0 0 0
10 Dimas 0 0 0 0 0 0
11 Dini L 2 2 0 0 0 4
12 Dini S 0 2 0 0 2 4
13 Eleonora 0 2 0 0 0 2
14 Fadhil 0 2 0 0 2 4
15 Fairuz 0 2 0 2 2 6
16 Faneza 0 2 2 0 2 6
17 Fajar 0 2 0 0 2 4
18 Ghosan 0 0 0 0 0 0
19 Hafizd 0 2 0 0 0 2
20 Idris 0 2 0 2 0 4
21 Indah P 2 0 0 0 0 2
22 Indah W 0 2 0 0 2 4
23 Fyan 0 2 0 0 0 2
24 Nadya 2 2 2 0 0 6
25 Naila 0 0 0 0 0 0
26 Nathalia 0 0 0 2 0 2
27 Neisya 0 2 0 0 0 2
28 Nisrina 0 0 2 0 0 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
c. Gabungan skor total pilihan ganda dan uraian
Gabungan Skor Total Pilihan Ganda dan Uraian
No Nama Pilihan Ganda Uraian Total
1 Eka 7 6 13
2 Alifia 9 4 13
3 Aufa 3 4 7
4 Azarin 7 0 7
5 Azzahra 4 0 4
6 Bintang 6 2 8
7 Cantika 6 0 6
8 Devi 8 4 12
9 Dewi 6 0 6
10 Dimas 6 0 6
11 Dini L 8 4 12
12 Dini S 7 4 11
13 Eleonora 5 2 7
14 Fadhil 3 4 7
15 Fairuz 6 6 12
16 Faneza 7 6 13
17 Fajar 8 4 12
18 Ghosan 3 0 3
19 Hafizd 4 2 6
20 Idris 8 4 12
21 Indah P 7 2 9
22 Indah W 8 4 12
23 Fyan 5 2 7
24 Nadya 8 6 14
25 Naila 10 0 10
26 Nathalia 6 2 8
27 Neisya 2 2 4
28 Nisrina 6 2 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Lampiran 8 hasil validasi skala kecemasan dari dosen ahli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Lampiran 10 hasil validasi soal matematika dari dosen ahli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Lampiran 11 hasil perhitungan skor kriterium dan pengkategorian validitas isi
Keterangan:
SK= Skor Kriterium
ST= Skor Tertinggi Tiap Butir
JP= Jumlah Pernyataan
JS= Jumlah Responden
a. Instrumen Skala kecemsan
SK = 4 x 9 x 1
= 36
Perolehan skor = 32
Pengkategorian = 36:4
= 9
Hal tersebut dapat dibuat kriteria kategori sebagai berikut:
Kriteria Interval
Sangat baik 29,26 – 36,00
Baik 22,51 – 29,25
Cukup 15,76 – 22,50
Kurang baik 9,00 – 15,75
b. Instrumen Soal matematika
SK = 4 x 12 x 2
= 96
Perolehan skor = 82
Pengkategorian = 96:4
= 24
Hal tersebut dapat dibuat kriteria kategori sebagai berikut:
Kriteria Interval
Sangat baik 78 – 96
Baik 60 – 77
Cukup 42 – 59
Kurang baik 24 – 41
SK= ST X JP X JS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Lampiran 12 hasil validitas konstruk matematika
a. Pilihan Ganda
Correlations
No 1 No 2 No 3 No 4 No 5 No 6 No 7 No 8 No 9 No 10 Total
No 1 Pearson
Correlation 1 ,217 ,377
* ,389
* ,236 ,211 ,162 -,078 ,127 ,211 ,618
**
Sig. (2-
tailed)
,266 ,048 ,041 ,226 ,281 ,412 ,692 ,520 ,281 ,000
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
No 2 Pearson
Correlation ,217 1 ,269 ,375
* ,348 ,243 ,054 -,121 -,314 ,016 ,436
*
Sig. (2-
tailed) ,266 ,166 ,049 ,070 ,212 ,786 ,539 ,104 ,935 ,020
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
No 3 Pearson
Correlation ,377
* ,269 1 ,211 ,258 ,101 ,048 ,221 -,041 ,101 ,561
**
Sig. (2-
tailed) ,048 ,166 ,281 ,185 ,611 ,810 ,259 ,835 ,611 ,002
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
No 4 Pearson
Correlation ,389
* ,375
* ,211 1
,774*
*
,293 ,211 -,229 -,016 -,064 ,675**
Sig. (2-
tailed) ,041 ,049 ,281 ,000 ,131 ,281 ,241 ,937 ,748 ,000
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
No 5 Pearson
Correlation ,236 ,348 ,258
,774*
*
1 -,026 ,258 -,125 -,096 -,026 ,604**
Sig. (2-
tailed) ,226 ,070 ,185 ,000 ,896 ,185 ,525 ,627 ,896 ,001
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
No 6 Pearson
Correlation ,211 ,243 ,101 ,293 -,026 1 -,101 -,013 ,212 -,061 ,406
*
Sig. (2-
tailed) ,281 ,212 ,611 ,131 ,896 ,611 ,946 ,279 ,759 ,032
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
No 7 Pearson
Correlation ,162 ,054 ,048 ,211 ,258 -,101 1 -,132 ,289 ,101 ,434
*
Sig. (2-
tailed) ,412 ,786 ,810 ,281 ,185 ,611 ,502 ,135 ,611 ,021
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
No 8 Pearson
Correlation -,078 -,121 ,221 -,229 -,125 -,013 -,132 1 ,027 -,200 ,094
Sig. (2-
tailed) ,692 ,539 ,259 ,241 ,525 ,946 ,502 ,890 ,308 ,634
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
No 9 Pearson
Correlation ,127 -,314 -,041 -,016 -,096 ,212 ,289 ,027 1 ,212 ,343
Sig. (2-
tailed) ,520 ,104 ,835 ,937 ,627 ,279 ,135 ,890 ,279 ,074
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
No
10
Pearson
Correlation ,211 ,016 ,101 -,064 -,026 -,061 ,101 -,200 ,212 1 ,271
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Sig. (2-
tailed) ,281 ,935 ,611 ,748 ,896 ,759 ,611 ,308 ,279 ,162
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
Tota
l
Pearson
Correlation
,618*
*
,436*
,561*
*
,675*
*
,604*
*
,406* ,434
* ,094 ,343 ,271 1
Sig. (2-
tailed) ,000 ,020 ,002 ,000 ,001 ,032 ,021 ,634 ,074 ,162
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
b. Uraian
Correlations
soal_1 soal_2 soal_3 soal_4 soal_5
total_s
kor
soal_1 Pearson
Correlation 1 ,067 ,140 -,141 -,258 ,221
Sig. (2-tailed) ,736 ,477 ,473 ,185 ,258
N 28 28 28 28 28 28
soal_2 Pearson
Correlation ,067 1 -,162 -,059 ,495
** ,665
**
Sig. (2-tailed) ,736 ,412 ,766 ,007 ,000
N 28 28 28 28 28 28
soal_3 Pearson
Correlation ,140 -,162 1 ,076 ,042 ,390
*
Sig. (2-tailed) ,477 ,412 ,700 ,833 ,040
N 28 28 28 28 28 28
soal_4 Pearson
Correlation -,141 -,059 ,076 1 ,122 ,362
Sig. (2-tailed) ,473 ,766 ,700 ,537 ,059
N 28 28 28 28 28 28
soal_5 Pearson
Correlation -,258 ,495
** ,042 ,122 1 ,697
**
Sig. (2-tailed) ,185 ,007 ,833 ,537 ,000
N 28 28 28 28 28 28
total_skor Pearson
Correlation ,221 ,665
** ,390
* ,362 ,697
** 1
Sig. (2-tailed) ,258 ,000 ,040 ,059 ,000
N 28 28 28 28 28 28
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Lampiran 13 reliabilitas matematika
a. Reliabilitas pilihan ganda
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 28 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 28 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
b. Reliabilitas uraian
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 28 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 28 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,688 7
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,350 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Lampiran 14 hasil uji normalitas
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
KECEMASAN ,115 28 ,200* ,952 28 ,229
PRESTASI_MATE
MATIKA ,191 28 ,010 ,923 28 ,042
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Lampiran 15 hasil uji analisis korelasi Spearman
Correlations
KECEMASAN
PRESTASI
_MATEMAT
IKA
Spearman's rho KECEMASAN Correlation
Coefficient 1,000 -,034
Sig. (2-tailed) . ,862
N 28 28
PRESTASI_MATEMATIKA Correlation
Coefficient -,034 1,000
Sig. (2-tailed) ,862 .
N 28 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Lampiran 17 hasil perhitungan pengkategorian mencari interval
a. Skala kecemasan
Mencari interval = skor tertinggi : banyaknya aspek kategori
= 30 : 3
= 10
Jadi, setiap kategori memiliki rentang interval 10
Interval Kategori
0 - 10 Tidak Cemas
11 - 20 Cemas Sedang
21 - 30 Cemas Tinggi
b. Prestasi belajar matematika
Mencari interval = skor tertinggi : banyaknya aspek kategori
= 20 : 3
= 6,7
Jadi, setiap kategori memiliki rentang interval 7
Interval Kategori
0 - 7 Prestasi rendah
8 - 14 Prestasi Sedang
15 - 20 Prestasi Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
BIOGRAFI PENULIS
Rizqi Meiliyani, lahir di Bantul, 28 Mei 1996. Penulis
menempuh pendidikan formal pertama kali di TK PKK
Nogosari, di SDN Ngasinan Bantul sampai pada tahun 2008,
SMP N 3 Pleret sampai pada tahun 2011, dan SMA N 1
Imogiri sampai pada tahun 2014. Pada tahun 2014 penulis
melanjutkan studi S1 di Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta pada program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar (PGSD). Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif dalam mengikuti
kegiatan dibeberapa bidang seperti: 1) mengikuti kegiatan universitas yaitu
INSADHA sebagai peserta, 2) Mengikuti Infisa sebagai peserta, 3) mengikuti
insipro PGSD, 4) mengikuti PPKM 1 dan 2 sebagai peserta, 5) mengikuti English
Club sebagai peserta, 6) mengikuti kegiatan kepanitian prodi “ sebagai dampok
insipro pada tahun 2015”, 7) mengikuti kepanitiaan seni musik sebagai sie acara,
8) mengikuti kegiatan kursus mahir dasar pramuka (KMD), 9) mengikuti seminar
kurikulum 13 sebagai peserta, 10). Mengikuti kegiatan weekend moral sebagai
peserta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI