120
HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI VOLUME BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS VB SDN JETIS BANTUL SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh: RIZQI MEILIYANI NIM: 141134157 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

hubungan antara kecemasan dengan prestasi belajar

Embed Size (px)

Citation preview

HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DENGAN PRESTASI

BELAJAR MATEMATIKA MATERI VOLUME BANGUN

RUANG PADA SISWA KELAS VB SDN JETIS BANTUL

SKRIPSI

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

RIZQI MEILIYANI

NIM: 141134157

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

i

HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DENGAN PRESTASI

BELAJAR MATEMATIKA MATERI VOLUME BANGUN

RUANG PADA SISWA KELAS VB SDN JETIS BANTUL

SKRIPSI

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

RIZQI MEILIYANI

NIM: 141134157

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

201

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iv

PERSEMBAHAN

Dengan segala puja dan puji syukur kepada Allah SWT atas dukungan dan

doa dari orang-orang tercinta, akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan. Oleh karena

itu, dengan rasa bangga saya persembahkan skripsi ini kepada:

1. Bapak dan ibu tercinta, Bapak Ngadimun dan Ibu Purwanti yang telah

memberikan dukungan moral maupun materi serta doa yang tiada henti untuk

saya.

2. Adik saya, Galih Fajar Nur Arifin yang secara tidak langsung memberi

dorongan kepada saya agar saya menjadi contoh yang baik sebagai kakak.

3. Kurcaci si kembar Vandi Nurohman dan Vendi Nurohqim serta Havisa

Khaira Lubna yang selalu menjadi penghibur dikala penat.

4. Sahabat tercinta, Dwi Daryanti yang selalu memberi semangat dan motivasi

dalam mengerjakan skripsi.

5. Sahabat saya, Ernia Octarika yang selalu memberi semangat dalam

mengerjakan skripsi.

6. Sahabat SMA saya, Dwi Daryanti, Latifah Amri Rohmah dan Dwi Nur Aini

yang selalu memberi semangat dalam mengerjakan skripsi.

7. Sahabat dari semester 1 hingga saat ini, Tyas Susilowati, Fransisca Wahyu

Eri, Ulfah Azizah dan Luluk Nur Azizah yang selalu memberi semangat dan

dukungan dalam membuat skripsi.

8. Sahabat montang-manting, Friskila Dwi Rahyuni yang ketika pengerjaan

skripsi selalu bareng.

9. Teman skripsi payung saya, Arinta Mega FAP, Vera Talitha, dan Friskila

Dwi Rahyuni partner berkeluh kesah dalam pengerjaan skripsi.

10. Sahabat dan teman-teman kelas C yang selalu menemani dari awal semester

hingga akhir semester.

11. Almamater tercinta Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

v

MOTTO

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Satu-satunya hal yang harus kau takuti adalah ketakutan itu

sendiri.

(Franklin D. Roosevelt)

Karena sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan.

Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan.

(Q.S Al-Insyirah (5-6)

Orang MISKIN adalah orang yang MALAS.

(Penulis)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 29 Agustus 2018

Penulis

Rizqi Meiliyani

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Rizqi Meiliyani

Nomor Mahasiswa : 141134157

Demi mengembangkan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul:

“HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DENGAN PRESTASI BELAJAR

MATEMATIKA MATERI VOLUME BANGUN RUANG PADA SISWA

KELAS VB SDN JETIS BANTUL”.

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis

tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya

selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 29 Agustus 2018

Yang menyatakan

Rizqi Meiliyani

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

viii

ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DENGAN PRESTASI BELAJAR

MATEMATIKA MATERI VOLUME BANGUN RUANG PADA SISWA

KELAS VB SDN JETIS BANTUL

RIZQI MEILIYANI

Universitas Sanata Dharma

2018

Penelitian mengenai kecemasan yang berkaitan dengan mata pelajaran

matematika pada siswa SD dengan materi volume bangun ruang belum pernah

dilakukan di SDN Jetis Bantul. Penelitian ini menggunakan materi volume

bangun ruang karena materi volume bangun ruang menyebabkan prestasi yang

diperoleh siswa kelas VB SDN Jetis Bantul rendah.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara

kecemasan dengan prestasi belajar matematika materi volume bangun ruang pada

siswa kelas VB SDN Jetis Bantul. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian

kuantitatif dengan metode survei melalui pendekatan korelasi. Populasi dalam

penelitian ini yaitu siswa kelas V SDN Jetis Bantul, sedangkan sampel dalam

penelitian ini yaitu siswa kelas VB yang berjumlah 28 siswa. Alat ukur dalam

penelitian ini yaitu soal matematika, wawancara dan skala kecemasan. Uji asumsi

dalam penelitian ini yaitu uji normalitas. Sedangkan untuk uji hipotesis yang

digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi Spearman. Teknik analisis yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan bantuan program SPSS 22.0 For

Windows.

Hasil perhitungan uji normalitas menunjukkan signifikansi pada skala

kecemasan sebesar 0,200, sedangkan prestasi belajar matematika sebesar 0,010.

Data tersebut bersifat tidak normal. Uji dilanjutkan menggunakan uji non

parametrik korelasi Spearman. Berdasarkan hasil perhitungan uji hipotesis dengan

menggunakan korelasi Spearman didapatkan hasil korelasi antara kecemasan

dengan prestasi belajar matematika sebesar -0,034 < 0,388 artinya hubungan

sangat lemah dan memiliki hubungan terbalik, dengan taraf signifikansi sebesar

0,862 > 0,05 dapat diartikan bahwa ada hubungan antara kecemasan dengan

prestasi belajar matematika tetapi tidak signifikan.

Kata kunci: kecemasan, prestasi belajar matematika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ix

ABSTRACK

THE RELATIONSHIP BETWEEN ANXIETY AND LEARNING

ACHIEVEMENT OF MATHEMATIC STUDY BY VOLUME GEOMETRY

MATERIAL FOR GRADE VB STUDENTS OF SDN JETIS BANTUL

RIZQI MEILIYANI

Universitas Sanata Dharma

2018

The research about anxiety which relates to the mathematic subject of

geometry to the elementary school students has not been done in SDN Jetis

Bantul. This research used geometry material because it made the students’

achievement in SDN Jetis low.

This research was aimed to know was there any correlation between

anxiety and mathematic learning result of geometry to the fifth grade students

class B in SDN Jetis Bantul. The type of this research was quantitative using

survey method and correlation approach. The population of this research was the

fifth grade students in SD N Jetis Bantul, while the sample of this research was 28

fifth grade students of class B. The measuring instrument of this research was

mathematic questions, interview, and anxiety scale. The assumption test of this

research was test of normality, while the hypothesis test of this research was

Spearman correlation. The analysis technique of this research was helped by

SPSS 22.0 for Windows program.

The calculation of the normality test showed the significance on the

anxiety scale of 0,200, while the mathematic learning achievement was 0, 010.

The data was abnormal. Test of normality showed that the significance of anxiety

scale was 0, 200, while the mathematic learning result was 0, 010. The data was

abnormal. The test was continued using non parametric test Spearman

correlation. Based on the hypothesis test using Spearman correlation, it was

found that the correlation between anxiety and the mathematic learning

achievement was -0, 034 < 0, 388, it could be concluded that there was very low

correlation and it had an inverse correlation, with the significance level of 0, 862

> 0, 05 could be said that there was no significant correlation between anxiety

and mathematic learning achievement.

Keywords: Anxiety, learning achievement of mathematic.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehinggs penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini. Skripsi ini yang berjudul “Hubungan Antara Kecemasan dengan

Prestasi Belajar Matematika Materi Volume Bangun Ruang pada Siswa Kelas VB

SDN Jetis Bantul” diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan pada Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Karya ini

memang jauh dari kata sempurna, namun karya ini penulis kerjakan dengan

sepenuh hati dan dapat terselesaikan dengan bantuan dan doa dari berbagai pihak.

Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Allah SWT yang selalu membimbing agar tidak menyerah dan selalu berada

di jalan-Mu,

2. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Pd., sebagai Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

3. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., sebagai Ketua Prodi PGSD.

4. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd., sebagai Wakaprodi PGSD.

5. Brigitta Erlita Tri Anggadewi, S.Psi., M.Psi., selaku dosen pembimbing I

yang dengan kesabaran telah membimbing peneliti hingga peneliti mampu

menyelesaikan skripsi ini.

6. Maria Agustina Amelia, S.Si., M.Pd., selaku dosen pembimbing II yang

berkenan pula dalam membimbing peneliti.

7. Kepala sekolah dan guru SDN Jetis Bantul yang telah memberikan izin

mengadakan penelitian di SDN Jetis Bantul.

8. Siswa kelas VB SDN Jetis Bantul yang telah berkenan menjadi subyek dalam

penelitian.

9. Bapak dan ibu tercinta, Bapak Ngadimun dan Ibu Purwanti yang telah

memberikan dukungan moral maupun materi serta doa yang tiada henti untuk

saya.

10. Adik saya, Galih Fajar Nur Arifin yang secara tidak langsung memberi

dorongan kepada saya agar saya menjadi contoh yang baik sebagai kakak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xi

11. Kurcaci si kembar Vandi Nurohman dan Vendi Nurohqim serta Havisa

Khaira Lubna yang selalu menjadi penghibur dikala penat.

12. Adik ponakan saya, Risalia Nur Laili yang selalu memberi semangat dan

motivasi dalam mengerjakan skripsi.

13. Sahabat tercinta, Dwi Daryanti yang selalu memberi semangat dan motivasi

dalam mengerjakan skripsi.

14. Sahabat saya, Ernia Octarika yang selalu memberi semangat dalam

mengerjakan skripsi.

15. Sahabat SMA saya, Latifah Amri Rohmah dan Dwi Nur Aini yang selalu

memberi semangat dalam mengerjakan skripsi.

16. Sahabat dari semester 1 hingga saat ini, Tyas Susilowati, Fransisca Wahyu

Eri, Ulfah Azizah dan Luluk Nur Azizah yang selalu memberi semangat dan

dukungan dalam membuat skripsi.

17. Sahabat montang-manting, Friskila Dwi Rahyuni yang ketika pengerjaan

skripsi selalu bareng.

18. Teman skripsi payung saya, Arinta Mega FAP, Vera Talitha, dan Friskila

Dwi Rahyuni partner berkeluh kesah dalam pengerjaan skripsi.

19. Sahabat dan teman-teman kelas C yang selalu menemani dari awal semester

hingga akhir semester.

20. Semua pihak yang telah membenatu dalam penyusunan skripsi yang tidak

dapat peneliti sebutkan satu per satu.

Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan ini masih banyak

kekurangan dan keterbatasan. Peneliti berharap, hasil penelitian ini dapat

memberikan inspirasi bagi para pembaca.

Yogyakarta, 29 Agustus 2018

Penulis

Rizqi Meiliyani

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv

HALAMAN MOTTO .............................................................................................. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH UNTUK

KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................................ vii

ABSTRAK ........................................................................................................... viii

ABSTRACT ............................................................................................................. ix

KATA PENGANTAR ............................................................................................. x

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL .................................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi

DAFTAR BAGAN ............................................................................................. xvii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 4

C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 4

1. Manfaat Teoritis ..................................................................................... 4

2. Manfaat Praktis ...................................................................................... 5

E. Definisi Operasional..................................................................................... 5

BAB II LANDASAN TEORI .................................................................................. 7

A. Kajian Pustaka .............................................................................................. 7

1. Kecemasan ............................................................................................. 7

a. Pengertian Kecemasan ..................................................................... 7

b. Komponen-komponen Kecemasan ................................................ 11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiii

c. Jenis Gangguan Kecemasan pada Anak ......................................... 12

d. Indikator Kecemasan ...................................................................... 16

2. Prestasi Belajar ..................................................................................... 17

a. Pengertian Belajar .......................................................................... 17

b. Pengertian Prestasi Belajar ............................................................. 21

3. Matematika ........................................................................................... 23

a. Pengertian Matematika................................................................... 23

b. Materi Matematika Volume Bangun Ruang .................................. 25

B. Penelitian yang Relevan ............................................................................. 27

C. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 31

D. Hipotesis Penelitian .................................................................................... 33

BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 34

A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 34

B. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................................... 35

1. Waktu ................................................................................................... 35

2. Tempat ................................................................................................. 35

C. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................................. 35

1. Populasi Penelitian ............................................................................... 35

2. Sampel Penelitian ................................................................................. 36

D. Variabel Penelitian ..................................................................................... 36

1. Variabel Bebas ..................................................................................... 36

2. Variabel Terikat ................................................................................... 36

E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 37

1. Tes ........................................................................................................ 37

2. Non Tes ................................................................................................ 37

a. Wawancara ..................................................................................... 37

b. Skala Kecemasan ........................................................................... 38

F. Instrumen Penelitian................................................................................... 38

1. Instrumen Wawancara .......................................................................... 38

2. Instrumen Skala Kecemasan ................................................................ 39

3. Instrumen Tes Prestasi Belajar ............................................................. 40

G. Teknik Pengujian Instrumen ...................................................................... 43

1. Uji Validitas ......................................................................................... 43

a. Validitas Isi .................................................................................... 43

1) Validitas Isi Instrumen Skala Kecemasan ................................ 44

2) Validitas Instrumen Soal Matematika ...................................... 45

b. Validitas Konstruk ......................................................................... 47

2. Reliabilitas Instrumen .......................................................................... 49

H. Teknik Analisis Data .................................................................................. 51

1. Wawancara ........................................................................................... 51

2. Penentuan Kategori .............................................................................. 51

a. Penentuan Kategori Skala Kecemasan ........................................... 51

b. Penentuan Kategori Prestasi Belajar .............................................. 52

3. Uji Asumsi Data Penelitian .................................................................. 52

a. Uji Normalitas ................................................................................ 52

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiv

b. Uji Linieritas .................................................................................. 52

4. Uji Hipotesis Penelitian ....................................................................... 53

a. Korelasi Pearson Product Moment ................................................ 53

b. Korelasi Spearman ......................................................................... 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................... 55

A. Hasil Penelitian .......................................................................................... 55

1. Hasil Wawancara ................................................................................. 55

2. Hasil Penentuan Kategori ..................................................................... 55

a. Hasil Penentuan Kategori Skala Kecemasan ................................. 55

b. Hasil Penentuan Kategori Prestasi Belajar ..................................... 56

3. Hasil Uji Asumsi .................................................................................. 57

Hasil Uji Normalitas ............................................................................ 57

4. Hasil Uji Hipotesis Penelitian .............................................................. 58

B. Pembahasan ................................................................................................ 59

BAB V PENUTUP ................................................................................................. 62

A. Kesimpulan ................................................................................................ 62

B. Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 62

C. Saran ........................................................................................................... 63

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 64

LAMPIRAN ........................................................................................................... 66

BIOGRAFI PENULIS ........................................................................................ 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi Pedoman Wawancara .............................................................. 39

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Skala Kecemasan ................................................... 40

Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal Matematika ...................................................................... 42

Tabel 3.4 Rubrik Penilaian Soal Uraian ................................................................. 43

Tabel 3.5 Rumus Skor Kriterium ........................................................................... 44

Tabel 3.6 Kriteria Pengkategorian Instrumen Skala Kecemasan ........................... 45

Tabel 3.7 Kriteria Pengkategorian Instrumen Soal Matematika ............................ 46

Tabel 3.8 Hasil Tes Prestasi Belajar Matematika Soal Pilihan Ganda .................. 48

Tabel 3.9 Hasil Tes Prestasi Belajar Matematika Soal Uraian .............................. 48

Tabel 3.10 Reliabilitas Data Penelitian Soal Pilihan Ganda .................................. 50

Tabel 3.11 Reliabilitas Data Penelitian Soal Uraian .............................................. 50

Tabel 3.12 Penentuan Kategori Skala Kecemasan ................................................. 51

Tabel 3.13 Penentuan Kategori Prestasi Belajar .................................................... 52

Tabel 4.1 Hasil Penentuan Kategori Skala Kecemasan ......................................... 56

Tabel 4.2 Hasil Penentuan Kategori Prestasi Belajar............................................. 56

Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas .............................................................................. 57

Tabel 4.4 Hasil Analisis Korelasi Spearman ......................................................... 58

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bangun Kubus .................................................................................... 25

Gambar 2.2 Bangun Balok ..................................................................................... 26

Gambar 2.3 Bangun Tabung .................................................................................. 27

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xvii

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Penelitian yang Relevan ........................................................................ 30

Bagan 2.2 Kerangka Berpikir ................................................................................. 33

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 surat izin penelitian dari kampus ........................................................ 67

Lampiran 2 surat keterangan penelitian dari SD .................................................... 68

Lampiran 3 surat permohonan validasi ke guru dan dosen .................................... 69

Lampiran 4 hasil wawancara dengan guru kelas.................................................... 70

Lampiran 5 instrumen skala kecemasan dan instrumen soal matematika.............. 71

a. Instrumen skala kecemasan .......................................................... 71

b. Instrumen soal matematika .......................................................... 73

Lampiran 6 data skala kecemasan .......................................................................... 81

Lampiran 7 data prestasi belajar matematika ......................................................... 83

a. Jawaban pilihan ganda ................................................................. 83

b. Jawaban uraian ............................................................................. 84

c. Gabungan skor total pilihan ganda dan uraian ............................. 85

Lampiran 8 hasil validasi skala kecemasan dari dosen ahli ................................... 86

Lampiran 9 hasil validasi soal matematika dari guru............................................. 87

Lampiran 10 hasil validasi soal matematika dari dosen ahli.................................. 88

lampiran 11 hasil perhitungan skor kriterium dan pengkategorian validitas isi .... 89

a. Instrumen skala kecemasan .......................................................... 89

b. Instrumen soal matematika .......................................................... 89

Lampiran 12 hasil validitas konstruk matematika ................................................. 90

a. Pilihan ganda ................................................................................ 90

b. Uraian ........................................................................................... 93

Lampiran 13 reliabilitas matematika ...................................................................... 94

a. Reliabilitas pilihan ganda ............................................................. 94

b. Reliabilitas uraian......................................................................... 94

Lampiran 14 hasil uji normalitas ........................................................................... 95

Lampiran 15 hasil uji analisis korelasi Spearman .................................................. 96

Lampiran 16 kriteria r tabel product moment ........................................................ 97

Lampiran 17 hasil perhitungan pengkategorian mencari interval .......................... 98

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xix

a. Skala kecemasan .......................................................................... 98

b. Prestasi belajar matematika .......................................................... 98

Lampiran 18 foto ketika penelitian ........................................................................ 99

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai, latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi

operasional

A. Latar Belakang Masalah

Susilowati (2017:10) memaparkan bahwa siswa diharapkan mampu

menguasai matematika sejak duduk di bangku pendidikan dasar. Dasar-dasar

matematika yang kuat dapat mengembangkan kemampuan dan ketrampilan

anak dalam melakukan penalaran, berpikir kritis dan logis, kemampuan

menganalisis, serta kemampuan dalam menyelesaikan masalah. Sedangkan

tujuan umum pembelajaran matematika dijenjang pendidikan dasar adalah

mempersiapkan anak agar sanggup menghargai perubahan dalam kehidupan

kesehariannya karena perubahan dunia yang terus menerus berkembang dan

mempersiapkan anak agar mampu menggunakan matematika dan pola pikir

matematika dalam kehidupan kesehariannya dan dalam mempelajari ilmu

pengetahuan lain (Runtuhaku, 2014:16).

Susanto (2013:182) memaparkan bahwa belajar matematika

merupakan suatu syarat cukup untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang

berikutnya. Karena dengan belajar matematika, kita akan belajar bernalar

secara kritis, kreatif dan aktif. Matematika merupakan ide-ide abstrak yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2

berisi simbol-simbol, maka konsep-konsep matematika harus dipahami

terlebih dahulu sebelum memanipulasi simbol-simbol itu. Untuk melanjutkan

ke jenjang pendidikan berikutnya sekolah mengadakan tes hasil belajar. Tes

tersebut dilakukan untuk mengetahui prestasi belajar atau kecakapan baru

yang telah dicapai siswa setelah mengikuti proses pembelajaran di sekolah

(Azwar, 2016:8). Prestasi belajar siswa diperoleh setelah siswa melalui

kegiatan belajar di kelas maupun di luar kelas yang menyangkut aspek

kognitif, afektif dan psikomotorik. Untuk mengetahui hasil belajar yang

dicapai telah sesuai dengan tujuan yang dikehendaki dapat diketahui melalui

tes (Susanto, 2013:5).

Berdasarkan pendapat ahli di atas siswa diharapkan mampu

menguasai matematika sejak sekolah dasar, mengikuti tes untuk mengetahui

prestasi belajar matematika yang diperoleh, dan dengan tujuan siswa mampu

menerapkan matematika dalam kehidupan sehari-hari serta mempelajari ilmu

pengetahuan lain. Sedangkan berdasarkan wawancara yang dilakukan pada

tanggal 20 November 2017, kepada guru kelas VB SD Negeri Jetis Bantul

didapatkan hasil bahwa: (1) ada siswa yang takut mengikuti tes matematika,

(2) mengkhawatirkan nilai prestasi belajar matematika yang diperoleh akan

rendah, (3) ketika pembelajaran berlangsung ada siswa yang tenang dan ada

siswa yang gaduh, serta (4) berdasarkan pengalaman guru kelas, materi

matematika yang sulit dipahami adalah mengenai volume bangun ruang.

Belum ada penelitian mengenai hubungan antara kecemasan dan

prestasi belajar matematika di SDN Jetis Bantul dengan materi volume

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3

bangun ruang. Prestasi belajar yang diperoleh siswa tentu dipengaruhi oleh

beberapa faktor. Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah faktor

intern dan faktor ekstern. Ahmadi & Supriyono (1991:130) menyatakan

bahwa salah satu faktor intern yang mempengaruhi prestasi belajar

matematika adalah kecemasan. Sedangkan menurut Gunarsa (1986:27)

menyatakan bahwa kecemasan atau anxietas adalah rasa khawatir, takut yang

tidak jelas sebabnya. kecemasan yang ringan dapat berguna yakni dalam

memberikan rangsangan terhadap seseorang. Kecemasan yang menyebabkan

seseorang putus asa dan tidak berdaya sehingga mempengaruhi seluruh

kepribadiannya adalah kecemasan yang negatif. Sedangkan menurut Halgin

& Whitbourne (dalam Tusya’ni, Sembiring, dkk, 2012:198) kecemasan lebih

berorientasi masa depan dan bersifat umum, mengacu pada kondisi ketika

individu merasakan kekhawatiran/kegelisahan, ketegangan, dan rasa tidak

nyaman yang tidak terkendali mengenai kemungkinan akan terjadinya sesuatu

yang buruk.

Dalam hal ini peneliti akan melakukan penelitian mengenai

kecemasan yang berkaitan dengan mata pelajaran matematika siswa kelas V

di SD. Materi matematika mengenai volume bangun ruang, materi tersebut

dipilih karena hasil wawancara kepada guru kelas VB berdasarkan

pengalaman mengajar matematika ditahun ajaran sebelumnya menyebutkan

bahwa materi volume bangun ruang sulit dipahami siswa, sehingga

menyebabkan prestasi belajar matematika yang diperoleh siswa rendah dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4

juga penelitian mengenai kecemasan yang berkaitan dengan mata pelajaran

matematika belum pernah dilakukan di SDN Jetis Bantul.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang dikemukakan dalam latar belakang, maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah ada hubungan antara

kecemasan dengan prestasi belajar matematika materi volume bangun ruang

pada siswa kelas VB SDN Jetis Bantul?”

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan

antara kecemasan dengan prestasi belajar matematika materi volume bangun

ruang pada siswa kelas VB SDN Jetis Bantul.

D. Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan dapat memperoleh manfaat antara lain:

1. Manfaat Teoritis

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan

ilmu pengetahuan mengenai tingkat kecemasan yang dialami siswa

terhadap prestasi belajar matematika, sehingga hasil penelitian ini dapat

digunakan sebagai bahan literatur untuk penelitian yang relevan di masa

yang akan datang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

1) Memberikan pengetahuan bagi peneliti untuk membuat instrumen

skala kecemasan.

2) Memberikan pengetahuan bagi peneliti untuk membuat instrumen

soal matematika.

3) Memberikan pengetahuan bagi peneliti untuk menganalisis hasil

penelitian yang diperoleh.

4) Mengetahui hubungan antara kecemasan dan prestasi belajar

matematika di SDN Jetis Bantul.

b. Bagi Guru Sekolah Dasar

Penelitian ini diharapkan guru dapat menyesuaikan

pembelajarannya untuk mengatasi kecemasan pada siswa.

E. Definisi Operasional

1. Kecemasan merupakan perasaan khawatir, gelisah, dan takut terhadap

suatu hal dengan tingkatan yang berbeda-beda.

2. Matematika merupakan ilmu yang mempelajari tentang angka, bilangan

dan juga ilmu yang berhubungan dengan penalaran yang dapat membantu

kemampuan berpikir serta ilmu yang dapat menyelesaikan permasalahan

di kehidupan sehari-hari. Matematika bersifat abstrak yang berisi simbol-

simbol.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6

3. Prestasi belajar merupakan kemampuan intelektual yang diukur dengan

hasil angka atau huruf, prestasi belajar merupakan nilai akhir yang

dicapai siswa dalam periode tertentu. prestasi belajar dipengaruhi oleh

faktor intern maupun faktor ekstern.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

1. Teori-teori yang Mendukung

a. Kecemasan

1) Pengertian Kecemasan

Durand & Barlow (dalam Soetjipto, 2006:158)

memaparkan kecemasan adalah suasana perasaan (mood) yang

ditandai oleh gejala-gejala jasmaniah seperti ketegangan fisik dan

kekhawatiran tentang masa depan. Kecemasan merupakan sebuah

tipe gangguan spesifik. Sebuah emosi yang terimplikasi di seluruh

aspek psikopatologi yang sangat luas.

Whitbourne & Krauss (dalam Desiningrum, 2016:54)

menyatakan bahwa kecemasan merupakan campuran beberapa

emosi yang tidak menyenangkan didominasi oleh (1) ketakutan, (2)

khawatir, dan (3) gelisah yang tak terkendali terhadap kondisi

mengancam yang tidak jelas di masa depan. Senada dengan

Whitbourne & Krauss (dalam Desiningrum, 2016:54), Nawangsari

(dalam Handayani 2016:27) menyatakan bahwa kecemasan adalah

suatu kondisi yang tidak menyenangkan meliputi (1) rasa takut, (2)

rasa tegang, (3) khawatir, (4) bingung, (5) tidak suka yang sifatnya

subjektif, dan (6) timbul karena adanya perasaan tidak aman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8

terhadap bahaya yang diduga akan terjadi. Sedangkan menurut

Durand & Barlow (dalam Soetjipto, 2006:159) kecemasan adalah

keadaan suasana hati yang berorientasi pada masa yang akan

datang, yang ditandai oleh adanya kekhawatiran karena kita tidak

dapat memprediksi atau mengontrol kejadian yang akan datang.

Seseorang yang mengalami gangguan kecemasan akan

mengalami kekhawatiran palsu yang menyebabkan stimulus atau

situasi yang tidak berbahaya dianggap berbahaya. Kecemasan

memiliki komponen kognitif maupun afektif. Ketika merasa

cemas, maka akan memiliki perasaan bahwa sesuatu yang buruk

akan terjadi dan tidak dapat mengubahnya. Kecemasan menjadi

sumber masalah klinis jika sudah sampai pada tingkat ketegangan

yang sedemikian rupa, sehingga mempengaruhi kemampuan

berfungsinya seseorang dalam kehidupan sehari-hari Kessler, dkk

(dalam Tusya’ni, dkk, 2010:198).

Menurut Kalat dan Pinel (dalam Desiningrum, 2016:54)

kecemasan melibatkan tiga aspek kognisi (persepsi), reaksi

fisiologis (kesiapan melakukan aksi), dan perasaan takut. Ketiga

hal tersebut mempengaruhi satu sama lain. Sedangkan menurut

Ramaiah (2003:6) kecemasan adalah hasil dari proses psikologis

dan proses fisiologis dalam tubuh manusia.

Halgin, Whitbourne, & Krauss (dalam Desiningrum,

2016:54) memaparkan bahwa para ahli membagi ciri-ciri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9

kecemasan sebagai berikut: gejala psikologis meliputi gejala yang

terkait dengan kondisi emosi dan pikiran seseorang yang

mengalami kecemasan seperti: (1) takut dan khawatir yang tidak

terkendali, (2) merasa tertekan, (3) merasa tidak mudah

menghadapi sesuatu yang buruk akan terjadi, (4) terus menerus

mengeluh tentang perasaan takut terhadap masa depan, (5) percaya

sesuatu menakutkan akan terjadi dengan sebab yang tidak jelas, (6)

kepekaan yang tajam dengan sensasi tubuh, (7) terancam dengan

orang atau keadaan yang secara normal tidak diperlihatkan, (8)

takut kehilangan kontrol, (9) takut tidak bisa menghadapi

permasalahan, (10) berpikir hal tertentu berulang-ulang, (11) ingin

melarikan diri, (12) bingung, (13) kesulitan berkonsentrasi, (14)

perilaku dependen, dan (15) perilaku agiatif atau bersifat

menghasut.

Gejala fisiologis menurut Rethus & Nevid (dalam

Desiningrum, 2016:55) meliputi gejala yang menyangkut kondisi

badan atau tubuh seseorang yang cemas, terutama yang

menyangkut fungsi sistem syaraf yang ditunjukkan dari

ekspresinya seperti: (1) gemetar, (2) pucat, (3) menggigit kuku, (4)

aktivitas kelenjar adrenalin, (5) tidak dapat tidur, (6) perut mual,

(7) keringat berlebihan, (8) telapak tangan berkeringat, (9) terasa

akan pingsan, (10) perasaan kering di mulut atau tenggorokan, (11)

sulit bicara, (12) nafas pendek, (13) jantung berdebar-debar, (14)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

suara bergetar, (15) jari-jari terasa dingin, (16) lemas, (17) sulit

menelan, (18) kepala pusing, (19) kekakuan leher atau punggung,

(20) tangan terasa dingin, (21) sakit perut atau mual, (22) sering

buang air kecil, dan (23) diare.

Menurut Fauziah & Widuri (dalam Desiningrum, 2016:55)

kecemasan adalah respon terhadap situasi tertentu yang

mengancam, dan merupakan hal yang normal terjadi. Kecemasan

juga sebagai reaksi yang dapat dialami siapapun. Perasaan cemas

yang berlebihan, apalagi yang sudah menjadi gangguan akan

menghambat seseorang dalam kehidupannya. Sedangkan menurut

Ramaiah (2003:1) kecemasan merupakan reaksi normal terhadap

situasi yang sangat menekan kehidupan seseorang.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan

bahwa kecemasan merupakan kondisi yang tidak menyenangkan

berdasarkan beberapa gejala dalam keadaan tertentu yang

didominasi oleh perasaan takut, khawatir dan gelisah. Seseorang

yang mengalami kecemasan akan menganggap sesuatu yang buruk

akan terjadi di masa depan. Dalam kehidupan sehari-hari akan

mendapat pengaruh jika kecemasan yang dialami sampai tingkat

yang lebih tinggi atau mencemaskan sesuatu dengan berlebihan.

Terdapat gejala psikologis dan gejala fisiologis yang

mempengaruhi kecemasan. Gejala psikologis berkaitan dengan

pikiran dan emosi seseorang, seperti takut dan khawatir.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

Sedangkan gejala fisiologis menyangkut kondisi badan atau tubuh

seseorang yang mengalami kecemasan. Seseorang mengalami

kesemasan adalah hal yang wajar dan reaksi normal jika perasaan

takut, khawatir, dan gelisah yang dirasakan tidak berlebihan.

Karena kecemasan merupakan respon dari situasi tertentu yang

berkaitan dengan pengalaman baru atau yang belum pernah

dilakukan.

2) Komponen-komponen Kecemasan

Menurut Dacey (dalam Anggreini, 2009:10) komponen

kecemasan dibagi menjadi tiga, yaitu komponen psikologis,

komponen fisiologis, dan komponen sosial.

a) Komponen Psikologis

Komponen psikologis meliputi: (1) kegelisahan, (2)

gugup, (3) tegang, (4) cemas, (5) rasa tidak aman, (6) takut, dan

(7) cepat terkejut.

b) Komponen Fisiologis

Komponen fisiologis meliputi: (1) jantung berdebar, (2)

keringat dingin pada telapak tangan, (3) tekanan darah

meninggi (mudah emosi), (4) respon kulit terhadap sentuhan

dari luar berkurang, (5) gerakan peristaltik (gerakan berulang-

ulang tanpa disadari) bertambah, (6) gejala fisik (otot), (7)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

gejala sensorik, (8) gejala respiratori, (9) gejala gastrointertinal,

dan (10) gejala urogenital.

c) Komponen Sosial

Sebuah perilaku yang ditunjukkan oleh individu di

lingkungannya, perilaku itu dapat berupa: (1) tingkah laku

(sikap) dan (2) gangguan tidur.

Menurut pendapat ahli di atas komponen kecemasan dibagi

menjadi tiga, yaitu komponen psikologis, komponen fisiologis, dan

komponen sosial. Komponen psikologis meliputi: (1) kegelisahan, (2)

gugup, (3) tegang, (4) cemas, (5) rasa tidak aman, (6) takut, dan (7)

cepat terkejut. Komponen fisiologis ditandai dengan perubahan fisik

yang terjadi pada seseorang misalnya jantung berdebar dan keringat

dingin pada telapak tangan. Sedangkan komponen sosial merupakan

perilaku seseorang di lingkungannya seperti tingkah laku dan

gangguan tidur.

.

3) Jenis Gangguan Kecemasan pada Anak

Desiningrum (2016:55) mengemukakan bahwa jenis

gangguan kecemasan pada anak meliputi gangguan kecemasan

akan perpisahan, generalized anxiety disorder (gangguan

kecemasan umum), social anxiety disorder (gangguan kecemasan

sosial), dan panic disorder (gangguan panik).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

a) Gangguan Kecemasan akan Perpisahan

Terjadinya gangguan kecemasan dipisahkan dapat

terjadi sebelum usia 6 tahun. Seorang anak dengan gangguan

kecemasan akan perpisahan memiliki ketakutan yang luar

biasa bahwa sesuatu akan terjadi pada orang tuanya. Anak-

anak dengan gangguan kecemasan perpisahan dapat

mengalami seperti: (1) menangis, (2) mengeluh sakit kepala

atau sakit perut, (3) ingin mengetahui keadaan rumah, (4)

menolak tidur sendirian, dan (5) menolak untuk meninggalkan

rumah.

b) Generalized Anxiety Disorder (Gangguan Kecemasan Umum)

Gangguan kecemasan umum melibatkan kecemasan

yang berlebihan dan khawatir tanpa disebabkan oleh peristiwa

atau kegiatan baru/khusus. Kekhawatiran yang disertai dengan

gejala fisik meliputi: (1) kelelahan, (2) sakit kepala, (3)

ketegangan otot, (4) nyeri otot, (5) kesulitan berkonsentrasi,

(6) mudah marah, dan (7) kesulitan tidur. Anak-anak dan

remaja dengan gangguan kecemasan umum sering khawatir

tentang kinerja sekolah atau kompetensi dalam acara olahraga

secara berlebihan. Mungkin mereka terlalu gigih dalam

mencari pengakuan dan prestasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

c) Social Anxiety Disorder (Gangguan Kecemasan Sosial)

Anak-anak dengan gangguan kecemasan sosial

memiliki ketakutan terus-menerus dan berlebihan dari situasi

sosial, pengawasan interpersonal, dan merasa takut, malu atau

mendapat penghinaan. Anak-anak mungkin tampak sangat

pemalu dan melekat pada orang yang dekat. Anak dengan

gangguan ini menunjukkan perilaku menangis atau membuat

ulah.

Siswa dengan gangguan kecemasan sosial memiliki

sifat umum: pemalu, terlihat pendiam, atau menarik diri ketika

bertemu orang-orang atau situasi baru atau asing. Perilaku lain

yang ditunjukkan adalah kegelisahan (seperti wajah memerah,

menunduk, atau mencari kesibukan untuk diri). Banyak anak-

anak dan remaja menunjukkan gejala emosional yang intensif

seperti rasa takut berlebihan, dengan ciri fisik banyak

berkeringat dan gemetar.

d) Panic Disorder (Gangguan Panik)

Anak-anak yang memiliki gangguan panik mengalami

serangan panik tiba-tiba dan berulang atau periode intens,

ketakutan yang luar biasa. Seseorang mengalami serangan

panik dengan gejala: (1) jantung berdebar-debar, (2) merasa

lemas dan (3) pusing. Ciri lainnya adalah perasaan mual

disertai rasa takut bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

Menurut pendapat ahli di atas bahwa gangguan kecemasan

dibagi menjadi empat yaitu gangguan kecemasan akan perpisahan,

generalized anxiety disorder (gangguan kecemasan umum), social

anxiety disorder (gangguan kecemasan sosial), dan panic disorder

(gangguan panik). Gangguan kecemasan yang pertama adalah

gangguan kecemasan akan perpisahan gangguan ini dialami anak

sebelum usia 6 tahun yang ditandai dengan ketakuatan yang luar biasa

bahwa akan terjadi sesuatu terhadap orang tuanya. Hal tersebut

ditandai dengan: (1) menangis, (2) mengeluh sakit kepala atau sakit

perut, (3) ingin mengetahui keadaan rumah, (4) menolak tidur

sendirian, dan (5) menolak untuk meninggalkan rumah. Gangguan

kecemasan yang kedua adalah generalized anxiety disorder (gangguan

kecemasan umum), gangguan ini melibatkan rasa khawatir dan

kecemasan yang berlebihan. Kekhawatiran yang ditandai dengan

gejala fisik meliputi: (1) kelelahan, (2) sakit kepala, (3) ketegangan

otot, (4) nyeri otot, (5) kesulitan berkonsentrasi, (6) mudah marah, dan

(7) kesulitan tidur. Gangguan kecemasan yang ketiga adalah social

anxiety disorder (gangguan kecemasan sosial), gangguan ini

merupakan ketakutan terus-menerus dan berlebihan dari situasi sosial.

Sifat umum dari gangguan kecemasn sosial meliputi: (1) pemalu, (2)

terlihat pendiam, dan (3) menarik diri ketika bertemu orang-orang atau

situasi baru atau asing. Gangguan kecemasan yang keempat adalah

panic disorder (gangguan panik), gangguan panik merupakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

serangan tiba-tiba yang dialami seseorang dengan gejala: (1) jantung

berdebar-debar, (2) merasa lemas dan (3) pusing.

4) Indikator Kecemasan

Desiningrum, 2016:54 mengemukakan bahwa aspek

kesemasan dibagi menjadi dua, yaitu gejala psikologis dan fisiologis.

Di bawah ini merupakan dua aspek gejala kecemasan:

a) Gejala Psikologis

Indikator psikologis meliputi: (1) ingin melarikan diri, (2)

khawatir, (3) sulit berkonsentrasi, (4) gelisah, dan (5) takut.

b) Gejala Fisiologis

Ada beberapa indikator mengenai gejala fisiologis meliputi: (1)

gemetar, (2) susah tidur, (3) jantung berdebar-debar, (4) keringat

berlebih, (5) suara bergetar, (6) sakit perut atau mual, (7) kepala

pusing, (8) tangan terasa dingin, (9) lemas, (10) perasaan tegang,

(11) sesak nafas, dan (12) sulit berbicara.

Menurut pendapat para ahli indikator kecemasan yang terdiri

dari gejala psikologis dan gejala fisiologis yang telah dijabarkan

digunakan sebagai acuan untuk membuat skala kecemasan. Indikator

kecemasan yang digunakan untuk membuat skala kecemasan antara

lain: (1) ingin melarikan diri, (2) khawatir, (3) sulit berkonsentrasi, (4)

gelisah, (5) takut, (6) gemetar, (7) susah tidur, (8) jantung berdebar-

debar, (9) keringat berlebih, (10) suara bergetar, (11) sakit perut atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

mual, (12) kepala pusing, (13) tangan terasa dingin, (14) lemas, (15)

perasaan tegang, (16) sesak nafas, dan (17) sulit berbicara.

b. Prestasi Belajar

1) Pengertian Belajar

Istilah belajar tidaklah asing dan dikenal secara luas.

Menurut Gagne (dalam Susanto, 2013:1) belajar dapat

didefinisikan sebagai suatu proses di mana suatu organisme

berubah perilakunya sebagai akibat pengalamannya. Belajar juga

dimaknai sebagai proses untuk memperoleh motivasi dalam

pengetahuan, ketrampilan, kebiasaan, dan tingkah laku. Selain itu,

belajar merupakan sebagai suatu upaya memperoleh pengetahuan

atau ketrampilan melalui instruksi. Instruksi yang dimaksud adalah

perintah atau arahan dan bimbingan dari seorang pendidik atau

guru.

Adapun menurut Burton (dalam Susanto, 2013:3) belajar

dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu

mengenai adanya interaksi antara individu dengan individu lain

dan individu dengan lingkungannya. Sehingga mereka lebih

mampu berinteraksi dengan lingkungannya. Sedangkan menurut

Hilgard (dalam Susanto, 2013:3) belajar adalah suatu perubahan

kegiatan reaksi terhadap lingkungan. Perubahan kegiatan yang

dimaksud mencakup pengetahuan, kecakapan, tingkah laku, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

diperoleh melalui latihan (pengalaman). Belajar juga merupakan

proses mencari ilmu yang terjadi dari dalam diri seseorang melalui

latihan, pembiasaan, pengalaman dan sebagainya.

Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari

pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang

menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor (Djamarah,

2011:13). Sedangkan menurut Syah (2008:89) belajar adalah

kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat

fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang

pendidikan.

Hamalik (2014:154) memaparkan bahwa belajar adalah

perubahan tingkah laku yang relatif mantap berkat latihan dan

pengalaman. Belajar merupakan bagian dari manusia, berlangsung

seumur hidup, kapan saja, dan di mana saja, baik di sekolah, di

kelas, di jalanan dalam waktu yang tidak dapat ditentukan

sebelumnya. Belajar dilandasi oleh iktikad dan maksud tertentu.

Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu atau

seseorang melalui interaksi dengan lingkungannya. Perubahan

tingkah laku ini mencakup perubahan dalam kebiasaan (habit),

sikap (afektif), dan keterampilan (psikomotorik). Perubahan

tingkah laku dalam kegiatan belajar disebabkan oleh pengalaman

atau latihan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

Menurut Irwanto (dalam Khairani, 2014:4) belajar

merupakan proses perubahan dari belum mampu menjadi sudah

mampu dan terjadi dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan

menurut Winkel (1983:15) belajar merupakan suatu proses psikis

yang berlangsung dalam interaksi aktif subyek dengan

lingkungannya dan yang menghasilkan perubahan-perubahan

dalam pengetahuan-pemahaman, ketrampilan, nilai-sikap, yang

bersikap konstan atau menetap. Perubahan itu dapat berupa sesuatu

yang baru, yang segera nampak dalam perilaku nyata atau yang

masih tersembunyi, mungkin perubahan hanya berupa

penyempurnaan terhadap hal yang sudah pernah dipelajari. Belajar

berlangsung dengan disertai kesadaran dan intensi, tetapi tidak

mutlak perlu.

a) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar

Faktor yang mempengaruhi belajar adalah faktor dari

dalam dan luar individu. Faktor luar terdiri dari lingkungan dan

instrumental, sedangkan faktor dalam yaitu fisiologi dan

psikologi (Rohmah, 2012:194).

(i) Faktor Lingkungan

Lingkungan alami tempat tinggal anak didik hidup dan

berusaha di dalamnya, tidak boleh ada pencemaran

lingkungan. Sedangkan lingkungan sosial budaya adalah

hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

(ii) Faktor Instrumental

Seperangkat kelengkapan dalam berbagai bentuk untuk

mencapai tujuan, yang meliputi: (1) kurikulum, (2) sarana

dan prasarana, (3) program, dan (4) guru.

(iii) Faktor Fisiologi

Kondisi fisiologis seperti: (1) kondisi jasmani, (2) gizi yang

cukup, dan (3) memiliki kondisi panca indera yang lengkap.

(iv) Faktor Psikologi

Faktor psikologis yang mempengaruhi antara lain: (1)

minat, (2) kecerdasan, (3) bakat, (4) motivasi, dan (5)

kemampuan kognitif.

Berdasar pendapat para ahli di atas, peneliti memilih

faktor intern dan faktor ekstern yang mempengaruhi prestasi

belajar matematika, yaitu kecemasan terhadap matematika.

b) Komponen-komponen Belajar

Proses belajar menurut Bahasa Bloom (dalam Ghufron

& Risnawita, 2013:5) meliputi tiga komponen: kognitif,

afektif, dan psikomototik.

(i) Aspek kognitif, potensi yang perlu dikembangkan

adalah potensi berpikir para peserta didik dengan

melatih mereka untuk memahami secara benar,

menganalisis secara tepat, mengevaluasi berbagai

masalah yang ada di sekitarnya dan lain sebagainya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

(ii) Aspek afektif, para peserta didik perlu dilatih untuk

peka dengan kondisi lingkungan sekitarnya. Sehingga

mereka bisa memahami nilai-nilai dan etika-etika dalam

melakukan hubungan rasional dengan lingkungan

sekitarnya.

(iii) Aspek psikomotorik, peserta didik perlu dilatih untuk

mengimplementasikan perubahan-perubahan yang

terjadi dalam aspek kognitif dan afektif dalam perilaku

nyata dalam kehidupan sehari-harinya.

Berdasar pendapat para ahli di atas, peneliti memilih

komponen aspek kognitif, yaitu mengembangkan kemampuan

berpikir peserta didik.

2) Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi belajar menurut Nasution (dalam Hamdu &

Agustina, 2011:83) prestasi belajar adalah suatu kesempurnaan

yang dicapai oleh peserta didik dalam berpikir, merasa, dan

berbuat. Ketercapaian hasil belajar siswa dapat dilihat dari tiga

aspek, yaitu aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik.

Suryabrata (2006:25) memaparkan bahwa prestasi belajar

adalah hasil yang dicapai dari suatu latihan, pengalaman yang

harus didukung oleh kesadaran. Sedangkan Syah (2010:144)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

mendefinisikan prestasi sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam

mencapai tujuan yang ditetapkan dalam sebuah program.

Ahmadi & Supriyono (1991:130) menyatakan bahwa

prestasi belajar yang dicapai seorang individu merupakan hasil

interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari

dalam diri (faktor intern) maupun dari luar diri (faktor ekstern)

individu.

1. Yang tergolong faktor intern adalah:

a) Faktor jasmaniah (fisiologis) baik yang bersifat bawaan

maupun yang diperoleh. Yang termasuk faktor ini

misalnya: (1) penglihatan, (2) pendengaran, dan (3)

struktur tubuh.

b) Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun

yang diperoleh yang terdiri atas:

(i) Faktor intelektif yang meliputi faktor potensial yaitu

kecerdasan dan bakat, serta faktor kecakapan nyata

yaitu prestasi yang telah dimiliki.

(ii) Faktor non intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian

tertentu seperti: (1) sikap, (2) kebiasaan, (3) minat,

(4) kebutuhan, (5) motivasi, (6) emosi, dan (7)

penyesuaian diri.

c) Faktor kematangan fisik maupun psikis yang terdiri dari:

(1) perubahan tinggi dan berat badan atau organ tubuh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

lain, dan (2) matangnya kemampuan berpikir, mengingat

dan menggunakan imajinasi kreatifnya.

2. Yang tergolong faktor ekstern, ialah:

a) Faktor sosial yang terdiri atas: (1) lingkungan keluarga,

(2) lingkungan sekolah, (3) lingkungan masyarakat, dan

(4) lingkungan kelompok.

b) Faktor budaya seperti: (1) adat istiadat, (2) ilmu

pengetahuan, (3) teknologi, dan (4) kesenian.

c) Faktor lingkungan fisik seperti: (1) fasilitas rumah, (2)

fasilitas belajar, dan (3) iklim.

a) Faktor lingkungan spiritual atau keamanan.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan

bahwa prestasi belajar adalah perubahan tingkah laku individu atau

seseorang serta kemampuan peserta didik dari hasil akhir yang

diberikan oleh guru dengan melihat tiga aspek, yaitu aspek kognitif,

aspek afektif, dan aspek psikomotorik.

c. Matematika

1) Pengertian Matematika

Kata matematika berasal dari bahasa Latin, manthein atau

mathema yang berarti “belajar atau hal yang dipelajari,” sedang dalam

bahasa Belanda, matematika disebut wiskunde atau ilmu pasti, yang

kesemuanya berkaitan dengan penalaran Depdiknas (dalam Susanto,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

2013:184). Menurut Susanto (2013:183) matematika merupakan salah

satu bidang studi yang ada pada semua jenjang pendidikan, mulai dari

tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Bahkan matematika

diajarkan di taman kanak-kanak. Belajar matematika merupakan

syarat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya.

Matematika merupakan ide-ide abstrak yang berisi simbol-simbol,

maka konsep-konsep matematika harus dipahami terlebih dahulu

sebelum memanipulasi simbol-simbol itu.

Johnson & Rising (dalam Runtuhaku & Kandou, 2014:29)

memaparkan bahwa matematika memiliki tiga pengertian, yaitu: (1)

matematika merupakan pengetahuan terstruktur, dimana sifat dan teori

dibuat secara deduktif berdasarkan unsur-unsur yang didefinisikan

atau tidak didefinisikan berdasar aksioma, sifat, atau teori yang telah

dibuktikan kebenarannya. (2) Matematika ialah bahasa simbol tentang

berbagai gagasan dengan menggunakan istilah-istilah yang

didefinisikan secara cermat, jelas, dan akurat. (3) Matematika

merupakan seni, dimana keindahannya terdapat dalam keterurutan dan

keharmonisan.

Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang dapat

meningkatkan kemampuan berpikir dan berargumentasi, memberikan

kontribusi dalam penyelesaian masalah sehari-hari dan dalam dunia

kerja, serta memberikan dukungan dalam pengembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi (Susanto, 2013:183). Sedangkan menurut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

Beth & Piaget (dalam Runtuhaku & Kandou, 2014:29) matematika

adalah pengetahuan yang berkaitan dengan berbagai struktur abstrak

dan hubungan antar struktur tersebut sehingga terorganisasi dengan

baik.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan

bahwa matematika merupakan ilmu pasti dengan ide abstrak yang

berisi simbol-simbol. Matematika memiliki tiga pengertian, yang

pertama matematika merupakan pengetahuan terstruktur, yang kedua

matematika sebagai simbol tentang berbagai gagasan, yang terakhir

matematika merupakan seni. Matematika disebut juga disiplin ilmu

yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir dan berargumentasi.

2) Materi Volume Bangun Ruang

Purwanto (2018:18) memaparkan bahwa volume adalah

ukuran besarnya ruang yang dapat ditempati bangun ruang.

1) Kubus

Gambar 2.1 Bangun Kubus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

a) Sifat-sifat Kubus

(1) Mempunyai empat buah sisi dengan ukuran dan bentuk

yang sama.

(2) Memiliki 12 rusuk yang sama panjang.

(3) Memiliki 8 buah sudut yang besarnya sama, yaitu 900.

b) Rumus

Volume = S3

= sisi x sisi x sisi

2) Balok

Gambar 2.2 Bangun Balok

a) Sifat-sifat Balok

(1) Memiliki 12 rusuk.

(2) Memiliki 6 sisi.

(3) Memiliki 8 titik sudut.

b) Rumus

Volume = panjang x lebar x tinggi

= p x l x t

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

3) Tabung

Gambar 2.3 Bangun Tabung

a) Sifat-sifat Tabung

(1) Tabung bagian alas dan bagian atas bebentuk lingkaran

yang besarnya sama.

(2) Memiliki 3 sisi, yaitu alas, atas dan bagian selimutnya.

(3) Tidak memiliki titik sudut.

(4) Tabung memiliki 2 buah rusuk, yaitu yang melingkari atas

dan alasnya.

b) Rumus

Volume = t

=

atau 3,14 x (jari-jari)

2 x tinggi

B. Penelitian yang Relevan

Ayuningtyas (2009), melakukan penelitian tentang studi deskriptif

kecemasan siswa kelas 6 SD dalam menghadapi Ujian Akhir Sekolah

Berstandar Nasional (UASBN). Penelitian ini bertujuan untuk

menggambarkan kecemasan siswa kelas 6 SD dalam menghadapi Ujian Akhir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

Sekolah Berstandar Nasional (UASBN). Penelitian ini dilatarbelakangi oleh

adanya permasalahan siswa yang mengalami kecemasan dalam menghadapi

ujian atau tes. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 6 SD di SD Pangudi

Luhur, Yogyakarta, berjumlah 70 orang. Alat ukur dalam penelitian ini adalah

skala kecemasan terhadap Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional

(UASBN). Korelasi item total bergerak antara 0,311 s/d 0,729. Estimasi

reliabilitas dengan teknik Cronbach Alpha menghasilkan koefisien reliabilitas

sebesar 113,4857 < 135. Hal ini menunjukkan kecemasan siswa rendah.

Berdasarkan norma kategorisasi yang ada; 51,43% subjek dalam penelitian ini

berada pada kategori kecemasan terhadap UASBN sedang dan 42,86% subjek

berada pada kategori kecemasan rendah.

Susilowati (2017), melakukan penelitian tentang hubungan antara

kecemasan terhadap matematika dan prestasi matematika pada siswa kelas V

sekolah dasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara

kecemasan terhadap matematika dan prestasi matematika siswa kelas V

sekolah dasar. Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan antara kecemasan

terhadap matematika dan prestasi matematika. Responden dalam penelitian ini

adalah 60 siswa SD Negeri Demangan Yogyakarta kelas V. Pengumpulan data

dalam penelitian ini menggunakan skala kecemasan terhadap matematika dan

teknik dokumentasi berupa nilai pelajaran matematika. Reliabilitas skala

kecemasan terhadap matematika diuji dengan menggunakan metode

reliabilitas Alpha Cronbach dan diperoleh hasil sebesar 0,901 dari 3 item.

Data analisis menunjukkan teknik korelasi Sperman’s rho pada program SPSS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

for Windows versi 23. Hasil analisis data menunjukkan nilai korelasi (r)

sebesar -0,247 dengan taraf signifikasi 0,028 (p<0,05). Berdasarkan hasil

tersebut, maka hipotesis yang menyatakan bahwa ada hubungan antara

kecemasan terhadap matematika dan prestasi matematika, diterima.

Ningtyas (2017), melakukan penelitian tentang hubungan motivasi

belajar dengan prestasi belajar matematika siswa kelas V SD Gugus 1

Kecamatan Kalirejo Lampung Tengah. Masalah dalam penelitian ini adalah

rendahnya prestasi belajar matematika siswa kelas V SD Gugus 1 Kecamatan

Kalirejo Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2016/2017. Tujuan penelitian ini

adalah untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara motivasi belajar

dengan prestasi belajar matematika. Jenis penelitian ini adalah ex-postfacto

korelasi. Populasi sebanyak 226 siswa, teknik pengambilan sampel

menggunakan proporsional stratified random sampling dengan jumlah sampel

sebanyak 69 siswa. Teknik analisis data menggunakan korelasi product

moment. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner (angket) untuk data

variabel motivasi belajar dan studi dokumenter untuk data variabel prestasi

belajar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang

signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar matematika siswa

kelas V SD Gugus 1 Kecamatan Kalirejo.

Dari penelitian yang dipaparkan dapat disimpulkan bahwa ada yang

melakukan penelitian dengan variabel kecemasan, variabel prestasi

matematika, dan variabel motivasi. Penelitian ini dimaksudkan untuk

menguatkan penelitian-penelitian mengenai ada atau tidaknya hubungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

antara kecemasan dengan prestasi belajar yang sudah dilakukan oleh peneliti

di atas. Dalam penelitian ini yang dikuatkan adalah variabel kecemasan dan

prestasi belajar matematika di SD. Perbedaannya terletak pada subjek yang

dilakukan. Berdasarkan penelitian sebelumnya, peneliti merasa tertarik

melakukan penelitian dengan subjek siswa SD dengan materi volume bangun

ruang yang belum pernah diteliti dengan bagan seperti di bawah ini:

Bagan 2.1 Penelitian yang Relevan

Ayuningtyas,

melakukan

penelitian tentang

studi deskriptif

kecemasan siswa

kelas 6 SD dalam

menghadapi Ujian

Akhir Sekolah

Berstandar Nasional

(UASBN)

(2009)

Susilowati,

melakukan

penelitian tentang

hubungan antara

kecemasan

terhadap

matematika dan

prestasi

matematika pada

siswa kelas V

sekolah dasar

(2017)

Hubungan Antara Kecemasan dengan Prestasi

Belajar Matematika dengan Materi Volume

Bangun Ruang pada Siswa Kelas VB SDN Jetis

Bantul

Ningtyas, melakukan

penelitian tentang

hubungan motivasi

belajar dengan

prestasi belajar

matematika siswa

kelas V SD Gugus 1

Kecamatan Kalirejo

Lampung Tengah

(2017)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

C. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir akan menjelaskan hubungan antar variabel yang

akan diteliti, sehingga perlu dijelaskan hubungan antar variabel bebas dan

variabel terikat. Kerangka berpikir ini menggambarkan alur pemikiran

penelitian dan memberikan penjelasan kepada pembaca mengapa peneliti

mempunyai anggapan seperti yang ada pada hipotesis. Peneliti akan

menjelasakan hubungan antara kecemasan dengan prestasi belajar matematika.

Hasil wawancara dengan guru kelas VB SDN Jetis Bantul peneliti

memperoleh informasi bahwa ada siswa yang takut mengikuti tes mata

pelajaran matematika, ada siswa yang mengkhawatirkan nilai mata pelajaran

matematika yang diperoleh rendah, ada siswa yang tenang, ada juga siswa

yang gaduh ketika pembelajaran matematika berlangsung, serta peneliti

memperoleh informasi bahwa materi volume bangun ruang merupakan materi

yang sulit bagi siswa berdasar pengalaman guru mengajar ditahun ajaran

sebelumnya.

Matematika adalah ilmu pasti yang mengungkapkan ide-ide abstrak

yang berisi bilangan-bilangan, simbol-simbol operasi hitung yang terdapat

aktivitas berhitung. Belajar menjumlah, mengurangi, membagi, dan

mengalikan bilangan. Matematika memiliki tiga pengertian lain yaitu,

matematika merupakan pengetahuan terstruktur, matematika sebagai simbol

tentang berbagai gagasan, dan matematika merupakan seni. Matematika

disebut juga disiplin ilmu yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir dan

berargumentasi. Mata pelajaran matematika diajarkan mulai dari tingkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Tujuan dari mempelajari matematika

adalah siswa mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Prestasi belajar merupakan hasil akhir yang diperoleh siswa dalam

kurun waktu tertentu. Prestasi belajar dapat diketahui melalui tes yang telah

diberikan kepada siswa. Prestasi belajar yang diperoleh siswa dapat

dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor ekstern (dari luar diri siswa), salah

satu faktor ekstern adalah faktor lingkungan dan faktor intern (dari dalam diri

siswa), salah satu faktor intern adalah kecemasan.

Kecemasan merupakan perasaan tidak menyenangkan yang dirasakan

seseorang. Kecemasan berdampak pada masa depan seseorang yang

mengalami kecemasan tersebut. Kecemasan dibagi menjadi dua aspek, yaitu

aspek psikologis dan aspek fisiologis. Aspek psikologis meliputi rasa

khawatir, takut yang berlebihan, dan gelisah. Sedangkan aspek fisiologis

meliputi mual, pusing, dan tangan terasa dingin. Siswa mengalami khawatir,

gelisah, dan takut yang berlebihan terhadap mata pelajaran matematika akan

mempengaruhi prestasi belajar yang diperoleh.

Berdasarkan uraian di atas, penelitian mengenai mata pelajaran

matematika perlu dilakukan. Terutama mengenai hubungan antara kecemasan

dan prestasi belajar matematika. Untuk mengetahui ada atau tidaknya

hubungan antara kecemasan dengan prestasi belajar matematika di SDN Jetis

Bantul. Karena belum ada penelitian yang meneliti hubungan antara

kecemasan dan prestasi belajar matematika dengan materi volume bangun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

ruang di SDN Jetis Bantul. Lebih mudahnya dapat dilihat dari bagan di bawah

ini:

VB VT

Bagan 2.2 Kerangka Berpikir

Keterangan:

VB = Variabel Bebas

VT = Variabel Terikat

= Hubungan antar variabel

Berdasarkan bagan di atas terlihat bahwa, penelitian terdiri atas

satu variabel independen dan satu variabel dependen. Bagan di atas

bertujuan untuk mengetahui hubungan antar variabel (Sugiyono,

2001:150).

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka berpikir di atas peneliti

merumuskan suatu hipotesis penelitian, yaitu ada hubungan antara kecemasan

dengan prestasi belajar matematika materi volume bangun ruang pada siswa

kelas VB SDN Jetis Bantul.

Prestasi Belajar Matematika Kecemasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab III akan membahas delapan hal yaitu, jenis penelitian, tempat

dan waktu penelitian, subyek penelitian, variabel penelitian, teknik pengumpulan

data, instrumen penelitian, teknik pengujian instrumen, dan teknik analisis data.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif.

Penelitian kuantitatif dilakukan dengan menggunakan angka-angka,

pengolahan statistik, struktur, dan percobaan terkontrol. Ada beberapa metode

penelitian yang dapat dimasukkan ke dalam penelitian kuantitatif yang

bersifat noneksperimental, yaitu metode: (1) deskriptif, (2) survei, (3) ekspos

fakto, (4) komparatif, (5) korelasional, dan (6) penelitian tindakan

(Sukmadinata, 2008:53).

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

survei. Metode survei digunakan untuk mengumpulkan informasi berbentuk

opini. Tujuan utama dari survei adalah mengetahui gambaran umum

karakteristik dari populasi (Sukmadinata, 2008:54).

Pendekatan penelitian ini adalah korelasi atau korelasional. Penelitian

korelasi adalah suatu penelitian yang melibatkan tindakan pengumpulan data

guna menentukan apakah ada hubungan dan tingkat hubungan antara dua

variabel atau lebih (Sukardi, 2003:166).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

Berdasarkan pendapat ahli di atas, penelitian ini menggunakan data

kuantitatif yang diperoleh dari nilai tes matematika dan angket skala

kecemasan siswa kelas V SD. Hal ini ditunjukkan untuk mengetahui

hubungan kecemasan siswa terhadap prestasi belajar matematika SD.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu

Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2017 sampai bulan Juli

2018.

2. Tempat

Penelitian ini dilakukan di SDN Jetis, dengan alamat Jl. Imogiri Barat

Km. 11, Kertan Sumberagung, Jetis Bantul.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Sukardi (2007:53) memaparkan bahwa populasi penelitian adalah

semua anggota kelompok manusia, binatang, peristiwa, atau benda yang

tinggal bersama dalam satu tempat dan secera terencana menjadi target

kesimpulan dari hasil akhir suatu penelitian. Populasi dalam penelitian

ini adalah siswa kelas V SDN Jetis Bantul.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

2. Sampel Penelitian

Sukardi (2007:54) memaparkan bahwa sampel penelitian adalah

sebagian dari jumlah populasi yang dipilih untuk sumber data. Teknik

sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik sampling

jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua

anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila

jumlah populasi relatif kecil dan kurang dari 30 orang (Sugiyono,

2012:85). Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VB SDN Jetis

Bantul terdiri dari 28 siswa, 19 siswa perempuan dan 9 siswa laki-laki.

D. Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan

dalam penelitian (Setyosari, 2010:108). Berdasarkan peranan dan fungsi

variabel, peneliti menggunakan dua variabel, yaitu:

1. Variabel bebas (independent variables)

Variabel bebas adalah variabel yang menyebabkan atau

mempengaruhi, yaitu faktor-faktor yang diukur, dimanipulasi, atau

dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungan antara fenomena yang

diobservasi atau diamati. Dalam penelitian ini yang merupakan variabel

bebas adalah kecemasan.

2. Variabel terikat (dependent variable)

Variabel terikat adalah faktor-faktor yang diobservasi dan diukur

untuk menentukan adanya pengaruh variabel bebas, yaitu faktor yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

muncul, atau tidak muncul, atau berubah sesuai dengan yang

diperkenalkan oleh peneliti itu. Dalam penelitian ini yang merupakan

variabel terikat adalah prestasi belajar matematika.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan tes dan

non tes. Teknik pengumpulan data tes berupa lembar soal matematika,

sedangkan untuk teknik non tes berupa skala kecemasan dan wawancara.

1. Tes

Tes adalah suatu metode atau alat untuk melakukan penyelidikan

yang menggunakan soal-soal, pertanyaan-pertanyaan, atau tugas-tugas

yang telah dipilih dengan seksama (Walgito, 2010:88). Teknik

pengumpulan data dengan cara tes pada penelitian ini untuk mengetahui

prestasi belajar matematika siswa kelas VB SDN Jetis Bantul dengan

cara siswa mengerjakan soal pilihan ganda sebanyak 10 butir soal dan

soal uraian sebanyak 5 butir soal.

2. Non Tes

a. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan berhadapan secara langsung dengan yang

diwawancarai tetapi dapat juga diberikan daftar pertanyaan dahulu

untuk dijawab pada kesempatan lain (Noor, 2011:138). Teknik

pengumpulan data dengan wawancara dilakukan kepada guru kelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

VB SDN Jetis Bantul untuk memperoleh informasi mengenai

pembelajaran matematika di kelas VB SDN Jetis Bantul.

b. Skala Kecemasan

Skala merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan

untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat

ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran

akan menghasilkan data kuantitatif (Sugiyono, 2001:84). Dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan skala kecemasan untuk

mengetahui kecemasan yang dialami siswa pada kelas VB SDN Jetis

Bantul terhadap mata pelajaran matematika.

F. Instrumen Penelitian

1. Instrumen Wawancara

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa pedoman

wawancara. Peneliti membuat pedoman wawancara untuk mengetahui

pembelajaran matematika di kelas. Pedoman wawancara dapat dilihat

pada tabel 3.1. Hasil wawancara dapat dilihat pada lampiran 4 halaman

69.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

Tabel 3.1 Kisi-kisi Pedoman Wawancara

No Pertanyaan

1. Bagaimana proses pembelajaran matematika di kelas VB?

2. Pada saat pembelajaran matematika apakah ada siswa yang

mengalami kesulitan?

3. Berdasarkan pengalaman Ibu ketika mengajar matematika di

kelas VB, materi apakah yang susah dipahami siswa?

4. Apakah ketika pembelajaran berlangsung siswa mengikuti

pembelajaran dengan tenang?

2. Instrumen Skala Kecemasan

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa skala

kecemasan. Indikator yang digunakan dalam instrumen skala kecemasan

menurut Halgin, Witbourne, & Krauss (dalam Desiningrum, 2016:54)

yang ada di bab II. Dari aspek fisiologis dan aspek psikologis dengan

berbagai indikator peneliti tuangkan dalam bentuk butir soal pernyataan.

Peneliti membuat kisi-kisi untuk mengukur tingkat kecemasan. Kisi-kisi

instrumen skala kecemasan dapat dilihat pada tabel 3.2.

Ada 30 butir pernyataan dalam skala kecemasan dengan pilihan

jawaban antara ya dan tidak berdasar skala Guttman. Skala dalam tipe ini

didapat jawaban yang tegas, yaitu “ya-tidak”; “benar-salah”; “pernah-

tidak pernah”; “positif-negatif” dan lain-lain. Skala Guttman selain

dibuat dalam bentuk pilihan ganda, juga dapat dibuat dalam bentuk

checklist (Sugiyono, 2001:90). Di bawah ini merupakan cara penilaian

instrumen skala kecemasan:

a. Apabila menjawab “ya” mendapatkan skor satu.

b. Apabila menjawab “tidak” mendapatkan skor nol.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

Di bawah ini merupakan kisi-kisi yang digunakan untuk membuat

instrumen skala kecemasan. Instrumen skala kecemasan dapat dilihat

pada lampiran 5a halaman 71.

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Skala Kecemasan

Aspek Indikator Pernyataan dan no soal

Fisiologis Gemetar 1. Tangan saya gemetar ketika mengerjakan

soal matematika di depan kelas.

Tidak dapat

tidur

2. Saya susah tidur menjelang pelajaran

matematika esok harinya.

Jantung

berdebar–

debar

3. Jantung saya berdebar lebih cepat ketika

guru mulai menunjuk siswa untuk

mengerjakan soal matematika di depan

kelas.

4. Jantung saya berdetak kencang ketika guru

menghampiri saya saat pelajaran

matematika.

Keringat

berlebihan

5. Saya berkeringat saat tidak dapat

menjawab pertanyaan soal matematika

yang diberikan oleh guru.

Suara bergetar 6. Suara saya bergetar ketika guru meminta

saya menjawab pertanyaan soal

matematika.

Sakit perut

atau mual

7. Perut saya terasa mual ketika berusaha

mengerjakan soal matematika.

8. Perut saya mulas ketika guru menunjuk

saya untuk mengerjakan tugas di depan.

Kepala pusing 9. Saya sakit kepala (pusing) ketika berusaha

mengerjakan soal matematika.

10. Saya pusing jika banyak menghafal

rumus.

Tangan terasa

dingin

11. Tangan saya terasa dingin ketika saya

mencoba menjawab pertanyaan

matematika.

Lemas 12. Tubuh saya terasa lemas ketika ditunjuk

mengerjakan soal matematika di depan

kelas.

Perasaan

tegang

13. Saya merasa tegang selama pelajaran

matematika berlangsung.

14. Saya merasa tegang saat mengerjakan

soal – soal matematika.

Sulit berbicara 15. Saya sulit menjawab pertanyaan

matematika secara lisan dari guru.

Sesak nafas 16. Saya sulit bernafas saat mengerjakan soal

matematika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

Psikologis

Ingin

melarikan diri

17. Saya lebih suka membolos daripada

mengikuti pelajaran matematika.

18. Saya mencari alasan untuk tidak

mengikuti pelajaran matematika.

Sulit

berkonsentrasi

19. Saya kehilangan konsentrasi dalam

mengerjakan soal ketika teman – teman

sudah banyak yang selesai.

20. Saya tidak dapat berkonsentrasi dalam

pelajaran di kelas karena teman saya

ribut.

Khawatir 21. Saya khawatir jika mendapat nilai jelek

pada pelajaran matematika.

22. Saya merasa khawatir jika waktu yang

tersedia tidak cukup untuk

menyelesaikan semua soal yang

berkaitan dengan matematika.

23. Saya khawatir tidak dapat menjawab

ketika ditanya oleh guru.

24. Saya khawatir jika jawaban saya salah

ketika mengerjakan soal di depan kelas.

25. Saya mengkhawatirkan kegagalan dalam

mengerjakan tes matematika.

Takut 26. Saya tidak berani menanyakan materi

yang kurang jelas kepada guru.

27. Saya takut menghadapi tes matematika

dibandingkan dengan mata pelajaran

yang lain.

28. Saya takut ditertawakan oleh guru dan

teman ketika saya salah menjawab soal.

Kegelisahan

(mencari

kesibukan)

29. Saat guru menjelaskan matematika, saya

lebih suka mengobrol dengan teman.

30. Saya lebih suka menggambar daripada

mendengarkan penjelasan guru saat

pelajaran matematika.

3. Instrumen Tes Prestasi Belajar

Pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah dengan cara

memberikan soal matematika kepada siswa. Penskoran pada soal pilihan

ganda dengan memberikan skor 1 untuk jawaban benar, dan memberikan

skor 0 untuk jawaban salah. Sedangkan penskoran soal uraian dengan

memberikan skor antara 0-2 (Azwar, 2016:113). Soal berupa pilihan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

ganda dan uraian. Soal pilihan ganda berjumlah 10 butir soal dan soal

uraian berjumlah 5 butir soal. Kisi-kisi soal matematika dapat dilihat

pada tabel 3.3.

Di bawah ini merupakan kisi-kisi yang digunakan untuk membuat

instrumen soal matematika. Instrumen soal matematika dapat dilihat pada

lampiran 5b halaman 73.

Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal Matematika

KD Indikator Soal Bentuk Penilaian dan Bentuk

Soal

Pilihan Ganda Uraian

3.5 Menjelaskan dan

menentukan volume

bangun ruang dengan

menggunakan satuan

volume (seperti

kubus satuan) serta

hubungan pangkat

tiga dengan akar

pangkat tiga.

3.5.1 Menentukan

tinggi balok yang

sudah diketahui

volume, panjang,

dan lebarnya.

1, 7 5

3.5.2 Menentukan

volume balok.

3, 9

3.5.3 Menentukan

panjang balok yang

sudah diketahui

volume, lebar dan

tingginya.

10 2

3.5.4 Menentukan

lebar balok yang

sudah diketahui

volume, panjang,

dan tingginya.

5

3.5.5 Menentukan

volume tabung.

2 3

3.5.6 Menentukan

tinggi tabung yang

sudah diketahui

volume dan

diameternya.

8 1

3.5.7Menentukan

sisi kubus yang

volumenya sudah

diketahui.

4 4

3.5.8 Menentukan

volume kubus.

6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

Rubrik penilaian soal uraian dapat dilihat pada tabel 3.4 di bawah

ini.

Tabel 3.4 Rubrik Penilaian Soal Uraian

Skor

0 1 2

Apabila siswa

menjawab salah

Apabila siswa

menjawab sebagian

benar atau tanpa

langkah-langkah

Apabila siswa

menjawab benar

dengan langkah-

langkah

G. Teknik Pengujian Instrumen

1. Uji Validitas

Menurut Gay (dalam Sukardi, 2007:121) suatu instrumen

dikatakan valid jika instrumen yang digunakan dapat mengukur apa yang

hendak diukur. Sedangkan menurut Sukardi (2007:122) validitas suatu

instrumen penelitian tidak lain adalah derajat yang menunjukkan dimana

suatu tes mengukur apa yang hendak diukur.

a. Validitas Isi

Validitas isi ialah sebuah tes yang mengukur cakupan yang

ingin diukur (Sukardi, 2007:123). Pada instrumen validitas peneliti

menggunakan expert judgment. Expert judgment adalah validitas yang

ditanyakan pada orang yang lebih ahli, misalnya kepada dosen atau

guru. Disini para ahli yang peneliti ikut sertakan dalam penilaian

yaitu: (1) dosen dalam ahli psikologi untuk memvalidasi instrumen

skala kecemasan, (2) dosen dalam ahli matematika untuk memvalidasi

instrumen soal matematika, dan (3) guru kelas V untuk memvalidasi

instrumen soal matematika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

Model skala pengukuran yang digunakan dalam penilaian

instrumen adalah rating scale. Rating scale lebih fleksibel, tidak

terbatas untuk pengukuran sikap saja tetapi untuk mengukur persepsi

responden terhadap fenomena lainnya, seperti skala untuk mengukur

status sosial ekonomi, kelembagaan, pengetahuan, kemampuan, proses

kegiatan dan lain-lain. Angka 1 menunjukkan sangat tidak baik, angka

2 menunjukkan kurang baik, angka 3 menunjukkan cukup baik, dan

angka 4 menunjukkan sangat baik (Sugiyono, 2013:143). Perhitungan

pada instrumen skala kecemasan dan instrumen soal matematika

menggunakan perhitungan skor kriterium. Di bawah ini adalah rumus

skor kriterium yang akan digunakan. Penskoran pada instrumen skala

kecemasan dan instrumen soal matematika dapat dilihat pada lampiran

11 halaman 89.

Tabel 3.5 Rumus Skor Kriterium

Keterangan:

SK= Skor Kriterium

ST= Skor Tertinggi Tiap Butir

JP= Jumlah Pernyataan

JS= Jumlah Responden

1) Validitas Isi Instrumen Skala Kecemasan

Setelah skor kriterium diperoleh, selanjutnya dibagi dengan

banyaknya kategori yang digunakan. Pengkategorian yang

digunakan dalam penelitian ini terdapat 4 aspek (Sugiyono,

SK= ST X JP X JS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

2001:92). Kriteria pengkategorian instrumen skala kecemasan

dapat dilihat pada tabel 3.6 di bawah ini.

Tabel 3.6 Kriteria Pengkategorian Instrumen Skala Kecemasan

Kriteria Interval

Sangat baik 29,26 - 36,00

Baik 22,51 - 29,25

Cukup 15,76 - 22,50

Kurang baik 9,00 - 15,75

Pada instrumen skala kecemasan terdapat satu ahli saja,

yaitu dosen dalam ahli psikologi. Ahli psikologi tidak

memberikan komentar mengenai instrumen skala kecemasan.

Hasil validasi mendapatkan jumlah skor 32, diperoleh dari

penjumlahan seluruh pernyataan yang diberikan oleh ahli

psikologi. Sedangkan jumlah skor kriteriumnya adalah 36,

diperoleh dari perhitungan jumlah skor kriterium dengan

mengkalikan skor tertinggi tiap butir soal (4), jumlah butir

pernyataan (9), serta jumlah responden (1). Selanjutnya dari skor

kriterium dibagi ke dalam 4 aspek seperti yang ada pada tabel di

atas. Berdasarkan kategori yang ada pada tabel di atas, jumlah

skor 32 menunjukkan kriteria sangat baik. Maka instrumen skala

kecemasan dapat diujikan ke siswa.

2) Validitas Instrumen Soal Matematika

Setelah skor kriterium diperoleh, selanjutnya dibagi dengan

banyaknya kategori yang digunakan. Pengkategorian yang

digunakan dalam penelitian ini terdapat 4 aspek (Sugiyono,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

2001:92). Kriteria pengkategorian instrumen soal matematika

dapat dilihat pada tabel 3.7 di bawah ini.

Tabel 3.7 Kriteria Pengkategorian Instrumen Soal Matematika

Kriteria Interval

Sangat baik 78 - 96

Baik 60 - 77

Cukup 42 - 59

Kurang baik 24 - 41

Pada instrumen soal matematika terdapat dua ahli, yaitu

dosen dalam ahli matematika dan guru kelas VB SDN Jetis

Bantul. Dosen dalam ahli matematika memberi saran perlu

adanya perbaikan soal mengenai kelogisan soal. Sedangkan guru

memberi komentar bahwa pembuatan soal sudah sesuai dengan

kisi-kisi, kisi-kisi sudah sesuai dengan KD. Hasil validasi

mendapatkan jumlah skor 82, diperoleh dari penjumlahan seluruh

pernyataan yang diberikan oleh dosen dalam ahli matematika dan

guru. Sedangkan jumlah skor kriteriumnya adalah 96, diperoleh

dari perhitungan jumlah skor kriterium dengan mengkalikan skor

tertinggi tiap butir soal (4), jumlah butir pernyataan (12), serta

jumlah responden (2). Selanjutnya dari skor kriterium dibagi ke

dalam 4 aspek seperti yang ada pada tabel di atas. Berdasarkan

kategori yang ada pada tabel di atas, jumlah skor 82 menunjukkan

kriteria sangat baik. Maka soal matematika dapat diujikan ke

siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

b. Validitas Konstruk

Validitas konstruk ialah tes mengukur sebuah konstruk

sementara atau hipotetical construct. Konstruk, secara definitif

merupakan suatu sifat yang tidak dapat diobservasi (Sukardi,

2007:123). Adapun kriteria pengambilan keputusan untuk menentukan

valid atau tidaknya instrumen penelitian adalah:

1) Jika rhitung sama dengan atau lebih besar dari rtabel pada taraf

signifikansi 5%, maka butir instrumen dikatakan valid.

2) Jika rhitung diperoleh lebih kecil dari rtabel signifikan 5%, maka

butir instrumen yang dimaksud dikatakan tidak valid (Sugiyono,

2001:118).

rtabel diperoleh dengan cara df= n - 2 (df= 28 – 2= 26)

kemudian peneliti melihat pada tabel taraf signifikansi 5% dan

memperoleh rtabel sebesar 0,388, sedangkan rhitung diperoleh dari

perhitungan program SPSS 22.0 for Windows.

Kriteria keputusan valid dan tidak valid adalah sebagai berikut:

1) Jika rhitung >rtabel maka item valid.

2) Jika rhitung <rtabel maka item tidak valid.

Setelah mendapatkan rhitung, selanjutnya peneliti

membandingkan rhitung dengan rtabel. rtabel untuk jumlah responden 28

siswa dengan taraf signifikan adalah 0,388. Nomor soal dikatakan

valid jika rhitung lebih besar dari rtabel, sedangkan jika rhitung lebih kecil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

dari rtabel, maka nomor soal dikatakan tidak valid. Hasil analisis soal

pilihan ganda matematika dapat dilihat pada tabel 3.8 di bawah ini.

Tabel 3.8 Hasil Tes Prestasi Belajar Matematika Soal Pilihan Ganda

No rtabel rhitung Keterangan

1 0,388 0,618 Valid

2 0,388 0,436 Valid 3 0,388 0,561 Valid 4 0,388 0,675 Valid 5 0,388 0,604 Valid 6 0,388 0,406 Valid 7 0,388 0,434 Valid 8 0,388 0,094 Tidak Valid 9 0,388 0,343 Tidak Valid 10 0,388 0,271 Tidak Valid

Hasil analisis butir soal pilihan ganda matematika

menunjukkan bahwa dari 10 soal pilihan ganda terdapat 7 soal yang

dinyatakan valid dan 3 soal dinyatakan tidak valid. Nomor soal pilihan

ganda yang valid adalah nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7. Sedangkan

nomor soal pilihan ganda tidak valid adalah nomor 8, 9, dan 10.

Selanjutnya soal yang valid diuji reliabilitasnya. Hasil analisis soal

uraian matematika dapat dilihat pada tabel 3.9 di bawah ini.

Tabel 3.9 Hasil Tes Prestasi Belajar Matematika Soal Uraian

No rtabel rhitung Keterangan

1 0,388 0,221 Tidak Valid

2 0,388 0,665 Valid

3 0,388 0,390 Valid

4 0,388 0,362 Tidak Valid

5 0,388 0,697 Valid

Hasil analisis soal uraian menunjukkan bahwa dari 5 soal

uraian terdapat 3 soal yang dinyatakan valid dan 2 soal dinyatakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

tidak valid. Nomor soal uraian valid adalah nomor 2, 3, dan 5. Nomor

soal uraian yang tidak valid adalah nomor 1 dan 4. Selanjutnya soal

yang valid diuji reliabilitasnya. Data perhitungan validitas soal pilihan

ganda matematika dan soal uraian matematika dapat dilihat pada

lampiran 12 halaman 90.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas sama dengan konsistensi atau keajekan. Suatu

penelitian dikatakan mempunyai nilai reliabilitas yang tinggi apabila tes

yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur yang

hendak diukur. Semakin reliabel suatu tes memiliki persyaratan maka

semakin yakin dapat dinyatakan bahwa suatu tes mempunyai hasil yang

sama ketika dilakukan tes. Ada beberapa tipe reliabilitas tes yang sering

digunakan dalam kegiatan penelitian, dan masing-masing reliabilitas

mempunyai konsistensi yang berbeda-beda, termasuk: test-retes,

ekuivalen, dan belah dua yang ditentukan melalui korelasi. Sedangkan

reliabilitas ekuivalensi diperhitungkan melalui bagaimana masing-masing

item pertanyaan berkorelasi dengan item-item keseluruhan dalam tes

(Sukardi, 2007:127). Reliabilitas diuji dengan menggunakan Alpha

Cronbach dengan bantuan program SPSS 22.0 for Windows.

Azwar (2010:35) menyatakan apabila nilai koefisiennya mencapai

0,600, namun demikian, terkadang suatu koefisien yang tidak setinggi itu

masih bisa digunakan bersama-sama dengan skala lain dalam suatu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

perangkat pengukuran. Suatu instrumen dapat dikatakan reliabel apabila

nilai Cronbach’s Alpha lebih 0,600. Hasil uji reliabilitas soal pilihan

ganda dapat dilihat pada tabel 3.10 di bawah ini.

Tabel 3.10 Reliabilitas Data Penelitian Soal Pilihan Ganda

Berdasarkan hasil uji reliabilitas dengan menggunakan bantuan

program SPSS 22.0 for Windows diketahui koefisien korelasi pada soal

pilihan ganda adalah 0,688. Soal matematika pilihan ganda masuk dalam

kategori reliabel karena nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,600.

Tabel 3.11 Reliabilitas Data Penelitian Soal Uraian

Berdasarkan hasil uji reliabilitas dengan menggunakan bantuan

program SPSS 22.0 for Windows diketahui koefisien korelasi pada soal

uraian adalah 0,350. Soal uraian matematika masuk dalam kategori tidak

reliabel karena nilai Cronbach’s Alpha kurang dari 0,600, namun soal

uraian matematika masih bisa digunakan karena pengukuran penelitian

ini tidak hanya menggunakan soal, tetapi menggunakan skala juga.

Cronbach's

Alpha N of Items

,688 7

Cronbach's

Alpha N of Items

,350 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

H. Teknik Analisis Data

Dalam teknik analisis data peneliti menggunakan beberapa teknik

analisis, diantaranya wawancara, penentuan kategori, uji hipotesis penelitian,

dan uji asumsi.

1. Wawancara

Wawancara digunakan untuk mengetahui apakah siswa

menunjukkan beberapa indikator mengenai kecemasan dan untuk

mengetahui materi apa yang dianggap sulit bagi siswa. Berdasarkan

wawancara kepada guru yang telah dilakukan, diperoleh data bahwa

siswa menunjukkan beberapa indikator kecemasan seperti, khawatir

terhadap nilai tes matematika yang diperoleh dan takut terhadap mata

pelajaran matematika. Materi mata pelajaran matematika yang siswa

anggap sulit adalah materi volume bangun ruang.

2. Penentuan Kategori

a. Penentuan Kategori Skala Kecemasan

Kategori skala kecemasan dalam penelitian ini menggunakan

analisis pengkategorian (Yusuf, 2014:105). Penentuan kategori skala

kecemasan dapat dilihat pada tabel 3.12 berikut ini.

Tabel 3.12 Penentuan Kategori Skala Kecemasan

Interval Kategori

0 – 10 Tidak Cemas

11 – 20 Cemas Sedang

21 – 30 Cemas Tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

b. Penentuan Kategori Prestasi Belajar

Kategori prestasi belajar dalam penelitian ini menggunakan

analisis pengkategorian (Yusuf, 2014:105). Penentuan kategori

prestasi belajar dapat dilihat pada tabel 3.13 di bawah ini.

Tabel 3.13 Penentuan Kategori Prestasi Belajar

Interval Kategori

0 – 7 Prestasi rendah

8 – 14 Prestasi Sedang

15 – 20 Prestasi Tinggi

3. Uji Asumsi Data Penelitiam

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dipenuhi jika hasil uji tidak signifikan untuk

suatu taraf signifikansi (Noor, 2011:178). Uji normalitas dilakukan

dengan bantuan program SPSS 22.0 for Windows.

Pengujian akan dilanjutkan apabila:

1) Data berdistribusi normal jika nilai signifikansi >0,05 maka

dapat dilanjutkan ke uji linieritas.

2) Data tidak berdistribusi normal jika nilai signifikansi <0,05

maka dilanjutkan uji non parametrik Spearman.

b. Uji Linieritas

Uji linieritas adalah analisis yang bertujuan untuk mengetahui

pengaruh suatu variabel terdapat variabel lain (Noor, 2011:179). Uji

linieritas dilakukan dengan bantuan program SPSS 22.0 for

Windows.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

Pengujian akan dilanjutkan apabila:

1) Apabila data berdistribusi normal dan linier jika nilai

signifikansi >0,05 maka dapat dilanjutkan uji parametrik dengan

menggunakan uji korelasi Pearson Product Moment.

2) Apabila data tidak berdistribusi normal dan linier jika nilai

signifikansi <0,05 maka dilanjutkan uji non parametrik

Spearman.

4. Uji Hipotesis Penelitian

Uji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

teknik analisis korelasi (Taniredja & Mustafidah, 2012:97). Teknik ini

digunakan untuk menguji hubungan antara kecemasan dan prestasi

belajar matematika. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah

perason product moment. Pengujian menggunakan pearson product

moment apabila data berdistribusi normal dan linier. Apabila data tidak

berdistribusi normal dan tidak linier maka menggunakan uji non

parametrik Speraman. Uji hipotesis dilakukan dengan bantuan program

SPSS 22.0 for Windows.

a. Korelasi Pearson Product Moment

Analisis korelasi pearson product moment bertujuan untuk

mengetahui apakah diantara dua buah variabel atau lebih terdapat

hubungan, dan jika ada hubungan, bagaimana arah hubungan dan

seberapa besar hubungan tersebut. Analisis yang digunakan dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

penelitian ini adalah analisis korelasi pearson product moment.

Taniredja (2011:97) menyatakan bahwa nilai signifikansi yang

digunakan dalam penelitian ini adalah 0,05. Sarwono (2015:106)

menyatakan kriteria pengujian hipotesis sebagai beikut:

1. Jika nilai signifikansi <0,05 maka hasilnya terdapat

hubungan.

2. Jika nilai signifikansi >0,05 maka tidak terdapat hubungan.

3. Jika nilai rhitung>rtabel maka kedua variabel tersebut terdapat

hubungan yang signifikan.

b. Korelasi Spearman

Koefisien korelasi ini merupakan pengukuran dengan koefisien

korelasi Spearman yang digunakan untuk menilai seberapa baik

fungsi untuk menggambarkan hubungan dua variabel (Sarwono,

2015:91). Sarwono (2015:101) menyatakan penentuan kriteria

pengujian hupotesis sebagai berikut:

1. Jika nilai signifikansi <0,05 maka hasilnya terdapat

hubungan.

2. Jika nilai signifikansi >0,05 maka tidak terdapat hubungan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Hasil Wawancara

Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk

memperoleh informasi atau data awal penelitian. Berdasarkan wawancara

dengan guru kelas VB peneliti memperoleh informasi mengenai kondisi

siswa ketika pembelajaran matematika di kelas bahwa: (1) ada siswa yang

takut mengikuti tes matematika, (2) mengkhawatirkan nilai matematika

rendah, dan (3) ada beberapa siswa yang tenang juga ada yang gaduh

ketika pembelajaran matematika berlangsung. Selain itu peneliti juga

memperoleh informasi mengenai materi matematika yang sulit dipahami

siswa, yaitu materi volume bangun ruang.

2. Hasil Penentuan Kategori

a. Hasil Penentuan Kategori Skala Kecemasan

Hasil penentuan kategori skala kecemasan yang akan disajikan

terdapat tiga kategori, yaitu kategori tidak cemas, cemas sedang, dan

cemas tinggi. Hasil penentuan kategori skala kecemasan dapat dilihat

pada tabel 4.1 berikut ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

Tabel 4.1 Hasil Penentuan Kategori Skala Kecemasan

Interval Frekuensi Presentase Kategori

0 – 10 11 39,3% Tidak

Cemas

11 – 20 17 60,7% Cemas

Sedang

21 – 30 0 0% Cemas

Tinggi

Berdasarkan pembagian pada tabel 3.12 maka hasil penentuan

kategori skala kecemasan dapat diartikan bahwa terdapat 11 siswa

dalam kategori tidak cemas dengan presentase 39,3%, 17 siswa dalam

kategori cemas sedang dengan presentase 60,7%, dan tidak ada siswa

dalam kategori cemas tinggi.

b. Hasil Penentuan Kategori Prestasi Belajar

Hasil penentuan kategori prestasi belajar yang akan disajikan

terdapat tiga kategori, yaitu kategori prestasi rendah, prestasi sedang,

dan prestasi tinggi. Hasil penentuan kategori prestasi belajar dapat

dilihat pada tabel 4.2 di bawah ini.

Tabel 4.2 Hasil Penentuan Kategori Prestasi Belajar

Interval Frekuensi Presentase Kategori

0 – 7 12 42,8% Prestasi rendah

8 – 14 16 57,2% Prestasi Sedang

15 - 20 0 0% Prestasi Tinggi

Berdasarkan pembagian pada tabel 3.13 maka hasil penentuan

kategori prestasi belajar dapat diartikan bahwa terdapat 12 siswa dalam

kategori prestasi rendah dengan presentase 42,8%, 16 siswa dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

kategori prestasi sedang dengan presentase 57,2%, dan tidak ada siswa

dalam kategori prestasi tinggi.

3. Hasil Uji Asumsi

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji

asumsi, yaitu uji normalitas dan uji linieritas. Kedua uji tersebut adalah

sebagai berikut:

Hasil Uji Normalitas

Pengujian normalitas data hasil penelitian uji normalitas dilakukan

dengan uji Kolmogorov Smirnov. Hasil perhitungan uji normalitas dapat

dilihat pada tabel 4.3 di bawah ini.

Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas

Hasil perhitungan menunjukkan signifikansi pada kecemasan

sebesar 0,200, sedangkan signifikansi pada prestasi belajar matematika

sebesar 0,010 . Hal ini dapat diartikan bahwa pada variabel kecemasan

bersifat normal (0,200>0,05), pada prestasi belajar matematika bersifat

tidak normal (0,010<0,05). Uji dilanjutkan menggunakan uji non

parametrik korelasi Spearman karena hasil tidak berdistribusi normal.

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.

KECEMASAN ,115 28 ,200* ,952 28 ,229

PRESTASI_MATEM

ATIKA ,191 28 ,010 ,923 28 ,042

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

4. Hasil Uji Hipotesis Penelitian

Hipotesis yang diujikan dalam penelitian ini adalah hubungan antara

kecemasan dan prestasi belajar matematika. Uji hipotesis dilakukan

dengan teknik analisis korelasi Spearman, karena terdapat hasil data yang

tidak normal ketika pengujian normalitas. Perhitungan dengan teknik

analisis korelasi Spearman disajikan pada tabel 4.4 di bawah ini.

Tabel 4.4 Hasil Analisis Korelasi Spearman

Correlations

KECEM

ASAN

PRESTAS

I_MATE

MATIKA

Spearman's rho KECEMASAN Correlation

Coefficient 1,000 -,034

Sig. (2-

tailed) . ,862

N 28 28

PRESTASI_MATEMAT

IKA

Correlation

Coefficient -,034 1,000

Sig. (2-

tailed) ,862 .

N 28 28

Berdasarkan hasil perhitungan, didapatkan hasil korelasi antara

kecemasan dan prestasi belajar matematika sebesar -0,034. Nilai korelasi

rhitung sebesar -0,034 < rtabel sebesar 0,388 menunjukkan sangat lemah dan

memiliki hubungan terbalik. Dengan taraf signifikansi 0,862 (0,862>0,05).

Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara kecemasan dengan

prestasi belajar matematika tetapi tidak signifikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas VB SDN Jetis Bantul,

siswa mengalami kecemasan yang ditandai dengan, (1) takut mengikuti tes

mata pelajaran matematika, (2) mengkhawatirkan nilai mata pelajaran

matematika rendah, dan (3) gaduh ketika pembelajaran matematika

berlangsung. Hal tersebut menunjukkan bahwa adanya tanda-tanda

kecemasan yang dialami siswa ketika pembelajaran matematika berlangsung.

Peneliti juga memperoleh informasi bahwa materi volume bangun ruang

merupakan materi yang sulit dipahami siswa, sehingga menyebabkan prestasi

belajar pada mata pelajaran matematika yang diperoleh rendah.

Dari hasil pengkategorian kecemasan terdapat 11 siswa dengan

presentase 39,3% dalam kategori tidak cemas, 17 siswa dengan presentase

60,7% dalam kategori cemas sedang, dan tidak ada siswa dalam kategori

cemas tinggi. Berdasarkan hasil penentuan kategori skala kecemasan, siswa

kelas VB SDN Jetis Bantul mayoritas dalam kategori cemas sedang.

Kecemasan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu suasana perasaan

(mood) yang ditandai oleh gejala-gejala jasmaniah seperti ketegangan fisik

dan kekhawatiran tentang masa depan Durand & Barlow (dalam Soetjipto,

2006:158).

Hasil penentuan kategori prestasi belajar terdapat 12 siswa dengan

presentase 42,8% dalam kategori prestasi rendah, 16 siswa dengan presentase

57,2% dalam kategori prestasi sedang, dan tidak ada siswa dalam kategori

prestasi tinggi. Berdasarkan hasil penentuan kategori prestasi belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

matematika siswa kelas VB SDN Jetis Bantul mayoritas dalam kategori

prestasi sedang. Pengkategorian skala kecemasan dan prestasi belajar siswa

kelas VB SDN Jetis Bantul masuk ke dalam kategori cemas sedang dengan

presentase 60,7% dan prestasi sedang dengan presentase 57,2%. Rohmah

(2012:194) menyatakan bahwa belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor,

yaitu: (1) faktor lingkungan, (2) faktor instrumental, (3) faktor fisiologi, dan

(4) faktor psikologi. Hasil analisis pengkategorian siswa yang mengalami

kecemasan belum tentu prestasi yang diperoleh akan rendah. Begitu juga

dengan siswa yang mengalami kecemasan belum tentu dipengaruhi oleh mata

pelajaran matematika.

Hasil uji normalitas menunjukkan hasil signifikansi pada kecemasan

sebesar 0,200, sedangkan signifikansi pada prestasi matematika sebesar

0,010. Hal ini dapat diartikan bahwa pada variabel kecemasan bersifat normal

karena nilai signifikansi >0,05 (0,200>0,05) sedangkan prestasi belajar

matematika bersifat tidak normal karena nilai signifikansi <0,05

(0,010<0,05). Uji dilanjutkan menggunakan uji non parametrik korelasi

Spearman karena data berdistribusi tidak normal.

Hasil uji korelasi Spearman diperoleh koefisien korelasi negatif sebesar

-0,034 < 0,388 yang artinya sangat lemah dan memiliki hubungan terbalik.

Apabila kecemasan yang dialmi siswa meningkat, maka prestasi belajar

matematika yang diperoleh siswa menurun. Begitu juga apabila kecemasan

yang dialami siswa menurun, maka prestasi belajar matematika yang

diperoleh siswa meningkat. Nilai signifikansi hitung >0,05 (0,862>0,05).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

Hasil tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan yang sangat lemah antara

kecemasan dengan prestasi belajar matematika materi volume bangun ruang

pada siswa kelas VB SDN Jetis Bantul tetapi tidak signifikan. Prestasi belajar

menurut Nasution (dalam Hamdu & Agustina, 2011:83) prestasi belajar

adalah suatu kesempurnaan yang dicapai oleh peserta didik dalam berpikir,

merasa, dan berbuat. Ketercapaian hasil belajar siswa dapat dilihat dari tiga

aspek, yaitu aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik. Ahmadi &

Supriyono (1991:130) menyatakan bahwa prestasi belajar yang dicapai

seorang individu merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang

mempengaruhi baik dari dalam diri (faktor intern) maupun dari luar diri

(faktor intern). Faktor intern meliputi: (1) faktor jasmaniah, (2) faktor

psikologis, dan (3) faktor kematangan fisik maupun psikis. Sedangkan faktor

ekstern meliputi: (1) faktor sosial, (2) faktor budaya, (3) faktor lingkungan

fisik (fasilitas rumah), dan (4) faktor lingkungan spiritual atau keamanan.

Berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan bahwa hipotesis pada

penelitian ini diterima. Penelitian ini mendukung penelitian terdahulu, karena

hasil dari penelitian terdahulu menunjukkan adanya hubungan antara

kecemasan dengan prestasi belajar matematika dan hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa ada hubungan antara kecemasan dan prestasi belajar

matematika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti di SDN Jetis

Bantul, hasil uji hipotesis yang dilakukan dengan teknik analisis korelasi

Spearman dengan bantuan program SPSS 22.0 for Windows, diperoleh hasil

korelasi antara kecemasan dengan prestasi belajar matematika sebesar -0,034.

Nilai korelasi rhitung sebesar -0,034 < rtabel sebesar 0,388 yang artinya memiliki

hubungan yang sangat lemah dan memiliki hubungan terbalik, yang artinya

apabila kecemasan yang dialami siswa meningkat, maka prestasi belajar

matematika yang diperoleh siswa menurun. Begitu juga apabila kecemasan

yang dialami siswa menurun, maka prestasi belajar matematika yang

diperoleh siswa meningkat. Taraf signifikansi 0,862 (0,862>0,05). Hal ini

menunjukkan bahwa ada hubungan tetapi tidak signifikan. Maka dapat

dikatakan bahwa ada hubungan antara kecemasan dengan prestasi belajar

matematika materi volume bangun ruang pada siswa kelas VB SD Negeri

Jetis Bantul.

B. Keterbatasan Penelitian

Dalam pebelitian ini, peneliti menyadari adanya keterbatasan penelitian

yaitu, peneliti menggunakan skala Guttman dalam pembuatan skala

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

kecemasan dengan pilihan pernyataan ya dan tidak dan jawaban

pernyataan terlalu tegas.

C. Saran

Berdasarkan keterbatasan penelitian yang dilakukan, peneliti

memberikan saran yang digunakan dalam pembuatan skala kecemasan terlalu

tegas. Sebaiknya peneliti menggunakan skala yang memiliki rentang pilihan

jawaban yang lebih luas dan bukan hanya terbatas pada pilihan ya dan tidak,

sehingga siswa dapat lebih leluasa menentukan jawaban.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A dan Supriyono, W. (1991). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Anggreini, T. (2009). Hubungan antara Kecemasan dalam Menghadapi Mata

Pelajaran Matematika dengan Prestasi Akademik Matematika pada

Remaja. Fakultas Paikologi. Universitas Gunadarma.

http://www.gunadarma.ac.id/library/articles/graduate/psychology/2010/ar

tikel_10505235.pdf.

Ayuningtyas, R. (2009). Studi Deskriptif Kecemasan Siswa Kelas 6 Sekolah

Dasar dalam Menghadapi Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional

(UASBN). Skripsi. Psikologi. Universitas Sanata Dharma.

Azwar, S. (2010). Tes Prestasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

(2016). Tes Prestasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Desiningrum, D. (2016). Psikologi Anak Berkebutuhan Khusus. Yogyakarta:

Psikosain.

Djamarah, S. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Gunarsa. (1986). Psikologi Perawatan. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Ghufron, N dan Risnawita, R. (2013). Gaya Belajar Kajian Teoritik. Yogyakarta:

Pustaka Belajar.

Hamalik, O. (2014). Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.

Jakarta: PT Bumi Aksara.

Hamdu & Agustina. (2011). Pengaruh Motivasi Belajar Siswa terhadap Prestasi

Belajar IPA di Sekolah Dasar. Jurnal Penelitian Pendidikan. Vol 12. No.

1. April 2011.

Handayani, S. (2016). Pengaruh Konsep Diri dan Kecemasan Siswa Terhadap

Pemahaman Konsep Matematika. Jurnal Formatif 6(1): 23-34, 2016.

Indrawan, R dan Yaniawati, P. (2014). Metodologi Penelitian. Bandung: PT

Refika Aditama.

Khairani, M. (2014). Psikologi Belajar. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.

Ningtyas, D. (2017). Hubungan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar

Matematika Siswa Kelas V SD Gugus 1 Kecamatan Kalirejo Lampung

Tengah. Skripsi. Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Lampung.

Noor, J. (2011). Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya

Ilmiah. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Purwanto. (2018). Matematika Dasar Kelas V. Yogyakarta: Ash-Shaff.

Ramaiah, S. (2003). Kecemasan. Jakarta: Pustaka Populer Obor.

Rohmah, N. (2012). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Teras.

Runtuhaku, J dan Kandou, S. (2014). Pembelajaran Matematika Dasar bagi Anak

Berkesulitan Belajar. Yogyakarta: Ar-Rozz Media.

Sarwono, J. (2015). Rumus-rumus Populer SPSS. Yogyakarta: Andi.

Setyosari, P. (2010). Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta:

Kencana Penada Media Group.

Soetjipto, H dan Soetjipto, S. (2006). Intisari Psikologi Abnormal. Yogyakarta:

Pustaka Belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

Sugiyono. (2001). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

(2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

(2013). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sukardi. (2003), Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya.

Jakarta: Bumi Aksara.

(2007). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya.

Jakarta: Bumi Aksara.

Sukmadinata, N. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja

Rosdakarya Offset.

Suryabrata, S. (2006). Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Susanto, A. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:

Kencana Penada Media Group.

Susilowati, R. (2017). Hubungan antara Kecemasan Terhadap Matematika dan

Prestasi Matematika pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar. Skripsi.

Psikologi. Universitas Sanata Dharma.

Syah, M. (2008). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

(2010). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Taniredja, T dan Mustafidah, H. (2012). Penelitian Kuantitatif (Sebuah

Pengantar). Bandung: Alfabeta.

Tusya’ni, Sembiring, dkk. (2010). Psikologi Abnormal: Perspektif Klinis pada

Gangguan Psikologis. Jakarta: Salemba Hamanika.

(2012). Psikologi Abnormal: Perspektif Klinis pada

Gangguan Psikologis. Jakarta: Salemba Hamanika.

Walgito, B. (2010). Bimbingan dan Konseling (Studi & Karier). Yogyakarta:

Andi Offset.

Winkel, W. (1983). Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: PT

Garamedia.

Yusuf, M. (2014). Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian

Gabungan. Jakarta: Prenadamedia Group.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

Lampiran 1 surat izin penelitian dari kampus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

Lampiran 2 surat keterangan penelitian dari SD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

Lampiran 3 surat permohonan validasi ke guru dan dosen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

Lampiran 4 hasil wawancara dengan guru kelas

Hasil Wawancara

1. Bagaimana proses pembelajaran matematika di kelas VB?

Jawab: Proses pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran.

2. Pada saat pembelajaran matematika apakah ada siswa yang mengalami

kesulitan?

Jawab: Ada, ada beberapa siswa yang mengalami kesulitan dalam

pembelajaran matematika. Bahkan ada siswa yang takut mengikuti tes

matematika karena khawatir nilai yang diperoleh akan rendah.

3. Berdasarkan pengalaman Ibu ketika mengajar matematika di kelas VB,

materi apakah yang susah dipahami siswa?

Jawab: Materi yang susah dipahami siswa mengenai volume bangun

ruang, seperti balok, kubus, dan tabung.

4. Apakah ketika pembelajaran berlangsung siswa mengikuti pembelajaran

dengan tenang?

Jawab: Ya bermacam-macam, ada siswa yang tenang dan ada siswa yang

gaduh ketika pembelajaran matematika berlangsung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

Lampiran 5 instrumen skala kecemasan dan instrumen soal matematika

a. Instrumen skala kecemasan

Skala Kecemasan

A. Identitas Diri

Nama :

No. Absen :

Kelas :

B. Petunjuk Pengisian skala

1. Baca petunjuk pengisian skala ini ya.

2. Isilah identitas diri di atas.

3. Di bawah ada 30 pernyataan, adik-adik diminta memilih salah satu

jawaban dengan memberi tanda centang/ cek (√) pada piilhan jawaban

yang sesuai dengan yang kalian alami.

Keterangan:

Ya : Apabila sesuai kondisi

Tidak : Apabila tidak sesuai kondisi

4. Jika ada kekeliruan dalam memilih jawaban, maka adik-adik cukup

mencoret jawaban yang salah kemudian mencentang pilihan jawaban

yang benar.

5. Jawaban adik-adik tidak berpengaruh pada nilai adik-adik, maka

jawablah sesuai keadaan yang dialami adik-adik.

6. Selamat mengerjakan dan terima kasih atas kerjasama adik-adik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

NO Pernyataan Jawaban

Ya Tidak

1 Tangan saya Gemetar ketika mengerjakan soal di depan

kelas

2 Saya susah tidur menjelang pelajaran matematika esok

harinya

3 Jantung saya berdebar lebih cepat ketika guru mulai

menunjuk siswa untuk mengerjakan soal di depan kelas

4 Jantung saya berdebar kencang ketika guru menghampiri

saya saat pelajaran matematika.

5 Saya berkeringat saat tidak dapat menjawab pertanyaan soal

matematika yang diberikan oleh guru.

6 Suara saya bergetar ketika guru meminta saya menjawab

pertanyaan soal matematika.

7 Perut saya terasa mual ketika berusaha mengerjakan soal

matematika.

8 Perut saya mulas ketika guru menunjuk saya untuk

mengerjakan tugas di depan.

9 Saya sakit kepala (pusing) ketika berusaha mengerjakan soal

matematika.

10 Saya pusing jika banyak menghafal rumus.

11 Tangan saya terasa dingin ketika saya mencoba menjawab

pertanyaan matematika.

12 Tubuh saya terasa lemas ketika ditunjuk mengerjakan soal

matematika di depan kelas.

13 Saya tegang selama pelajaran matematika berlangsung.

14 Saya tegang saat mengerjakan soal – soal matematika.

15 Saya sulit menjawab pertanyaan matematika secara lisan

dari guru.

16 Saya sulit bernafas saat mengerjakan soal matematika.

17 Saya rasanya ingin tidak masuk sekolah ketika ada pelajaran

matematika

18 Saya sering izin ke belakang ketika mengikuti pelajaran

matematika

19 Saya kehilangan konsentrasi dalam mengerjakan soal ketika

teman – teman sudah banyak yang selesai.

20 Saya tetap dapat berkonsentrasi dalam pelajaran di kelas

meskipun teman saya rebut.

21 Saya khawatir jika mendapat nilai jelek pada pelajaran

matematika.

22 Saya merasa khawatir jika waktu yang tersedia tidak cukup

untuk menyelesaikan semua soal – soal yang berkaitan

dengan matematika.

23 Saya khawatir tidak dapat menjawab ketika ditanya oleh

guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

24 Saya khawatir jika jawaban saya salah ketika mengerjakan

soal di depan kelas.

25 Saya tidak mengkhawatirkan kegagalan dalam mengerjakan

test matematika.

26 Saya tidak berani menanyakan materi yang kurang jelas

kepada guru.

27 Saya takut menghadapi test matematika dibandingkan

dengan mata pelajaran yang lain.

28 Saya takut ditertawakan oleh guru dan teman ketika saya

salah menjawab soal.

29 Saat guru menjelaskan matematika, saya lebih suka

mengobrol dengan

30 Saya lebih suka menggambar daripada mendengarkan

penjelasan guru saat pelajaran matematika.

b. Instrumen soal matematika

Nama :

No Absen :

Kelas :

Matematika

Kompetensi Dasar Indikator

3.5 Menjelaskan dan menentukan

volume bangun ruang dengan

menggunakan satuan volume (seperti

kubus satuan) serta hubungan

pangkat tiga dengan akar pangkat

tiga.

3.5.1 Menentukan tinggi balok yang

sudah diketahui volume, panjang, dan

lebarnya.

3.5.2 Menentukan volume balok.

3.5.3 Menentukan panjang balok yang

sudah diketahui volume, lebar dan

tingginya.

3.5.4 Menentukan lebar balok yang

sudah diketahui volume, panjang, dan

tingginya.

3.5.5 Menentukan volume tabung.

3.5.6 Menentukan tinggi tabung yang

sudah diketahui volume dan

diameternya.

3.5.7Menentukan sisi kubus yang

volumenya sudah diketahui.

3.5.8 Menentukan volume kubus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberi tanda silang pada salah satu

jawaban yang tepat!

1. Di sebuah pabrik terdapat tangki air berbentuk balok, memiliki kapasitas

air 9 m3, panjang 3 m, lebar 1,5 cm, maka berapakah tinggi tangki air

tersebut!

a. 1 m

b. 2 m

c. 3 m

d. 4 m

2. Tentukan volume tabung dengan diameter 14 cm dan tinggi 21 cm!

a. 249 cm3

b. 294 cm3

c. 3.234 cm3

d. 3.324 cm3

3. Tentukan volume sebuah balok yang memiliki ukuran 6 cm x 2 cm x 2,5

cm!

a. 10 cm3

b. 20 cm3

c. 30 cm3

d. 40 cm3

4. Sebuah kubus mempunyai volume 512 cm3, berapakah panjang rusuk

kubus tersebut!

a. 8 cm

b. 80 cm

c. 800 cm

d. 8000 cm

5. Akuarium di rumah Nani berbentuk balok. Akuarium tersebut memiliki

kapasitas air 120 dm3 dengan panjang 60 cm, dan tinggi 50 cm. Lalu lebar

akuarium tersebut adalah?

a. 40 cm

b. 50 cm

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

c. 60 cm

d. 70 cm

6. Ani membawa kado ulang tahun untuk Santi. Kado tersebut berbentuk

kubus. Panjang rusuk kado tersebut adalah 12 cm. Volume kado tersebut

adalah?

a. 1.728 cm3

b. 2.728 cm3

c. 3.728 cm3

d. 4.728 cm3

7. Dona memiliki kandang kucing yang berbentuk balok. Volume kandang

kucing tersebut adalah 160 dm3, dengan panjang 80 cm, dan lebar 40 cm,

sedangkan tinggi kandang kucing tersebut adalah?

a. 30 cm

b. 40 cm

c. 50 cm

d. 60 cm

8. Tempat minum Nuna berbentuk tabung. Tempat minum Nuna tersebut

dapat menampung air minum sebanyak 2.156 cm3 dengan diameter 14 cm.

berapakah tinggi tempat minum Nuna?

a. 13 cm

b. 14 cm

c. 15 cm

d. 16 cm

9. Anto memiliki kotak pensil berbentuk balok, kotak pensil tersebut

memiliki panjang 25 cm, lebar 5 cm, dan tinggi 6 cm. Berapakah volume

tempat pensil Anto?

a. 450 cm3

b. 550 cm3

c. 650 cm3

d. 750 cm3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

10. Sebuah balok memiliki volume 880 cm3. Balok tersebut memiliki lebar 5

cm dan tinggi 8 cm. Maka berapakah panjang balok tersebut?

a. 21 cm

b. 22 cm

c. 23 cm

d. 24 cm

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan langkah-langkahnya!

1. Sebuah tabung memiliki volume 7.700 cm3. Berapa cm tinggi tabung jika

diameter tabung tersebut adalah 14 cm?

2. Kolam di rumah pak Ahmad berbentuk balok dengan kapasitas air, lebar

dan tinggi berturut-turut 70 m3 , 5 m dan 2 m. Maka berapa cm panjang

kolam renang pak Ahmad tersebut?

3. Lusi memiliki tabungan berbentuk tabung dengan diameter 14 cm dan

tinggi 28 cm. Berapa cm3

volume tabungan Lusi tersebut?

4. Bu Desi memiliki kotak perhiasan berbentuk kubus. Volume kotak

perhiasan tersebut adalah 729 cm3, berapa cm rusuk kotak perhiasan milik

Bu Desi?

5. Diketahui volume sebuah wadah berbentuk balok adalah 480 dm3.

Jika

panjang wadah tersebut 10 dm dan lebarnya 8 dm, hitunglah berapa cm

tinggi wadah berbentuk balok tersebut!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

Kunci Jawaban:

Pilihan ganda

1. B. 2 m

2. C. 3.234 cm3

3. C. 30 cm3

4. A. 8 cm

5. A. 40 cm

6. A. 1.728 cm3

7. C. 50 cm

8. B. 14 cm

9. D. 750 cm3

10. B. 22 cm

Uraian

1. Penyelesaian:

Diketahui: volume tabung (v) = 7.700 cm3, diameter = 14 cm (r = 7 cm)

Ditanya : tinggi tabung (t)?

Jawab :

t

7.700 = 22/7

7.700 = 154 cm

7.700/154= t

50 cm = t

2. Penyelesaian:

Diketahui: volume balok (v) = 70 m3, lebar (l) = 5 m, tinggi (t) = 2 m

Ditanya : panjang balok (p)?

Jawab :

V = p

70 m3 = p

70 m3

= p

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

70/10 = p

7 m = p

3. Penyelesaian:

Diketahui: diameter = 14 cm (r = 7 cm), tinggi (t) = 28 cm

Ditanya : volume tabung (v)?

Jawab :

t

= 22/7

= 4.312 cm3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

4. Penyelesaian:

Diketahui: volume kubus (v) = 729 cm3

Ditanya : rusuk?

Jawab :

V = s

729 cm3 = s

3

√ 3

= s

7 cm = s

5. Penyelesaian:

Diketahui: volume balok (v) = 480 dm3, panjang = 10 cm, dan lebar (l) = 8

dm

Ditanya : tinggi balok (t)?

Jawab :

V = p

480 dm = 10

480 dm = 80

480 dm/80 dm = t

6 dm = t

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

SKALA KECEMASAN

No Nama Nomor Pernyataan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 total

1 Eka

1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 10

2 Alifia

0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 13

3 Aufa

1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 18

4 Azarin

0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5

5 Azzahra

0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 18

6 Bintang

0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 10

7 Cantika

0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 14

8 Devi

0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 12

9 Dewi

0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 12

10 Dimas

0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7

11 Dini L

0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 9

12 Dini S

0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 14

13 Eleonora

0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 14

14 Fadhil

1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 6

15 Fairuz

1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 12

16 Faneza

0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 8

Lampiran 6 data skala kecemasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

17 Fajar

1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 15

18 Ghosan

0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 17

19 Hafizd

0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 14

20 Idris

1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 17

21 Indah P

1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 10

22 Indah W

1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 9

23 Fyan

0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8

24 Nadya

1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 17

25 Naila

1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 17

26 Nathalia

1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 12

27 Neisya

0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 9

28 Nisrina

0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

Lampiran 7 data prestasi belajar matematika

a. Jawaban pilihan ganda

Jawaban Pilihan Ganda Siswa

No Nama No Soal dan Skor Total

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Eka 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 7 2 Alifia 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9 3 Aufa 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 3 4 Azarin 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 7 5 Azzahra 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 4 6 Bintang 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 6 7 Cantika 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 6 8 Devi 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 8 9 Dewi 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 6 10 Dimas 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 6 11 Dini L 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 8 12 Dini S 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 7 13 Eleonora 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 5 14 Fadhil 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 3 15 Fairuz 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 6 16 Faneza 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 7 17 Fajar 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 8 18 Ghosan 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 3 19 Haeizd 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 4 20 Idris 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 8 21 Indah P 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 7 22 Indah W 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 8 23 Fyan 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 5 24 Nadya 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 8 25 Naila 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 26 Nathalia 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 6 27 Neisya 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 2 28 Nisrina 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

b. Jawaban uraian

Jawaban Uraian Siswa

No Nama No Soal dan Skor Total

1 2 3 4 5

1 Eka 0 0 2 2 2 6

2 Alifia 0 2 0 0 2 4

3 Aufa 0 2 0 0 2 4

4 Azarin 0 0 0 0 0 0

5 Azzahra 0 0 0 0 0 0

6 Bintang 0 0 2 0 0 2

7 Cantika 0 0 0 0 0 0

8 Devi 0 2 0 0 2 4

9 Dewi 0 0 0 0 0 0

10 Dimas 0 0 0 0 0 0

11 Dini L 2 2 0 0 0 4

12 Dini S 0 2 0 0 2 4

13 Eleonora 0 2 0 0 0 2

14 Fadhil 0 2 0 0 2 4

15 Fairuz 0 2 0 2 2 6

16 Faneza 0 2 2 0 2 6

17 Fajar 0 2 0 0 2 4

18 Ghosan 0 0 0 0 0 0

19 Hafizd 0 2 0 0 0 2

20 Idris 0 2 0 2 0 4

21 Indah P 2 0 0 0 0 2

22 Indah W 0 2 0 0 2 4

23 Fyan 0 2 0 0 0 2

24 Nadya 2 2 2 0 0 6

25 Naila 0 0 0 0 0 0

26 Nathalia 0 0 0 2 0 2

27 Neisya 0 2 0 0 0 2

28 Nisrina 0 0 2 0 0 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

c. Gabungan skor total pilihan ganda dan uraian

Gabungan Skor Total Pilihan Ganda dan Uraian

No Nama Pilihan Ganda Uraian Total

1 Eka 7 6 13

2 Alifia 9 4 13

3 Aufa 3 4 7

4 Azarin 7 0 7

5 Azzahra 4 0 4

6 Bintang 6 2 8

7 Cantika 6 0 6

8 Devi 8 4 12

9 Dewi 6 0 6

10 Dimas 6 0 6

11 Dini L 8 4 12

12 Dini S 7 4 11

13 Eleonora 5 2 7

14 Fadhil 3 4 7

15 Fairuz 6 6 12

16 Faneza 7 6 13

17 Fajar 8 4 12

18 Ghosan 3 0 3

19 Hafizd 4 2 6

20 Idris 8 4 12

21 Indah P 7 2 9

22 Indah W 8 4 12

23 Fyan 5 2 7

24 Nadya 8 6 14

25 Naila 10 0 10

26 Nathalia 6 2 8

27 Neisya 2 2 4

28 Nisrina 6 2 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

Lampiran 8 hasil validasi skala kecemasan dari dosen ahli

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

Lampiran 9 hasil validasi soal matematika dari guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

Lampiran 10 hasil validasi soal matematika dari dosen ahli

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89

Lampiran 11 hasil perhitungan skor kriterium dan pengkategorian validitas isi

Keterangan:

SK= Skor Kriterium

ST= Skor Tertinggi Tiap Butir

JP= Jumlah Pernyataan

JS= Jumlah Responden

a. Instrumen Skala kecemsan

SK = 4 x 9 x 1

= 36

Perolehan skor = 32

Pengkategorian = 36:4

= 9

Hal tersebut dapat dibuat kriteria kategori sebagai berikut:

Kriteria Interval

Sangat baik 29,26 – 36,00

Baik 22,51 – 29,25

Cukup 15,76 – 22,50

Kurang baik 9,00 – 15,75

b. Instrumen Soal matematika

SK = 4 x 12 x 2

= 96

Perolehan skor = 82

Pengkategorian = 96:4

= 24

Hal tersebut dapat dibuat kriteria kategori sebagai berikut:

Kriteria Interval

Sangat baik 78 – 96

Baik 60 – 77

Cukup 42 – 59

Kurang baik 24 – 41

SK= ST X JP X JS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90

Lampiran 12 hasil validitas konstruk matematika

a. Pilihan Ganda

Correlations

No 1 No 2 No 3 No 4 No 5 No 6 No 7 No 8 No 9 No 10 Total

No 1 Pearson

Correlation 1 ,217 ,377

* ,389

* ,236 ,211 ,162 -,078 ,127 ,211 ,618

**

Sig. (2-

tailed)

,266 ,048 ,041 ,226 ,281 ,412 ,692 ,520 ,281 ,000

N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28

No 2 Pearson

Correlation ,217 1 ,269 ,375

* ,348 ,243 ,054 -,121 -,314 ,016 ,436

*

Sig. (2-

tailed) ,266 ,166 ,049 ,070 ,212 ,786 ,539 ,104 ,935 ,020

N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28

No 3 Pearson

Correlation ,377

* ,269 1 ,211 ,258 ,101 ,048 ,221 -,041 ,101 ,561

**

Sig. (2-

tailed) ,048 ,166 ,281 ,185 ,611 ,810 ,259 ,835 ,611 ,002

N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28

No 4 Pearson

Correlation ,389

* ,375

* ,211 1

,774*

*

,293 ,211 -,229 -,016 -,064 ,675**

Sig. (2-

tailed) ,041 ,049 ,281 ,000 ,131 ,281 ,241 ,937 ,748 ,000

N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

No 5 Pearson

Correlation ,236 ,348 ,258

,774*

*

1 -,026 ,258 -,125 -,096 -,026 ,604**

Sig. (2-

tailed) ,226 ,070 ,185 ,000 ,896 ,185 ,525 ,627 ,896 ,001

N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28

No 6 Pearson

Correlation ,211 ,243 ,101 ,293 -,026 1 -,101 -,013 ,212 -,061 ,406

*

Sig. (2-

tailed) ,281 ,212 ,611 ,131 ,896 ,611 ,946 ,279 ,759 ,032

N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28

No 7 Pearson

Correlation ,162 ,054 ,048 ,211 ,258 -,101 1 -,132 ,289 ,101 ,434

*

Sig. (2-

tailed) ,412 ,786 ,810 ,281 ,185 ,611 ,502 ,135 ,611 ,021

N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28

No 8 Pearson

Correlation -,078 -,121 ,221 -,229 -,125 -,013 -,132 1 ,027 -,200 ,094

Sig. (2-

tailed) ,692 ,539 ,259 ,241 ,525 ,946 ,502 ,890 ,308 ,634

N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28

No 9 Pearson

Correlation ,127 -,314 -,041 -,016 -,096 ,212 ,289 ,027 1 ,212 ,343

Sig. (2-

tailed) ,520 ,104 ,835 ,937 ,627 ,279 ,135 ,890 ,279 ,074

N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28

No

10

Pearson

Correlation ,211 ,016 ,101 -,064 -,026 -,061 ,101 -,200 ,212 1 ,271

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

Sig. (2-

tailed) ,281 ,935 ,611 ,748 ,896 ,759 ,611 ,308 ,279 ,162

N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28

Tota

l

Pearson

Correlation

,618*

*

,436*

,561*

*

,675*

*

,604*

*

,406* ,434

* ,094 ,343 ,271 1

Sig. (2-

tailed) ,000 ,020 ,002 ,000 ,001 ,032 ,021 ,634 ,074 ,162

N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

b. Uraian

Correlations

soal_1 soal_2 soal_3 soal_4 soal_5

total_s

kor

soal_1 Pearson

Correlation 1 ,067 ,140 -,141 -,258 ,221

Sig. (2-tailed) ,736 ,477 ,473 ,185 ,258

N 28 28 28 28 28 28

soal_2 Pearson

Correlation ,067 1 -,162 -,059 ,495

** ,665

**

Sig. (2-tailed) ,736 ,412 ,766 ,007 ,000

N 28 28 28 28 28 28

soal_3 Pearson

Correlation ,140 -,162 1 ,076 ,042 ,390

*

Sig. (2-tailed) ,477 ,412 ,700 ,833 ,040

N 28 28 28 28 28 28

soal_4 Pearson

Correlation -,141 -,059 ,076 1 ,122 ,362

Sig. (2-tailed) ,473 ,766 ,700 ,537 ,059

N 28 28 28 28 28 28

soal_5 Pearson

Correlation -,258 ,495

** ,042 ,122 1 ,697

**

Sig. (2-tailed) ,185 ,007 ,833 ,537 ,000

N 28 28 28 28 28 28

total_skor Pearson

Correlation ,221 ,665

** ,390

* ,362 ,697

** 1

Sig. (2-tailed) ,258 ,000 ,040 ,059 ,000

N 28 28 28 28 28 28

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94

Lampiran 13 reliabilitas matematika

a. Reliabilitas pilihan ganda

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 28 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 28 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

b. Reliabilitas uraian

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 28 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 28 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,688 7

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,350 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

Lampiran 14 hasil uji normalitas

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

KECEMASAN ,115 28 ,200* ,952 28 ,229

PRESTASI_MATE

MATIKA ,191 28 ,010 ,923 28 ,042

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

Lampiran 15 hasil uji analisis korelasi Spearman

Correlations

KECEMASAN

PRESTASI

_MATEMAT

IKA

Spearman's rho KECEMASAN Correlation

Coefficient 1,000 -,034

Sig. (2-tailed) . ,862

N 28 28

PRESTASI_MATEMATIKA Correlation

Coefficient -,034 1,000

Sig. (2-tailed) ,862 .

N 28 28

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

Lampiran 16 kriteria r tabel product moment

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

98

Lampiran 17 hasil perhitungan pengkategorian mencari interval

a. Skala kecemasan

Mencari interval = skor tertinggi : banyaknya aspek kategori

= 30 : 3

= 10

Jadi, setiap kategori memiliki rentang interval 10

Interval Kategori

0 - 10 Tidak Cemas

11 - 20 Cemas Sedang

21 - 30 Cemas Tinggi

b. Prestasi belajar matematika

Mencari interval = skor tertinggi : banyaknya aspek kategori

= 20 : 3

= 6,7

Jadi, setiap kategori memiliki rentang interval 7

Interval Kategori

0 - 7 Prestasi rendah

8 - 14 Prestasi Sedang

15 - 20 Prestasi Tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

99

Lampiran 18 foto ketika penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

100

BIOGRAFI PENULIS

Rizqi Meiliyani, lahir di Bantul, 28 Mei 1996. Penulis

menempuh pendidikan formal pertama kali di TK PKK

Nogosari, di SDN Ngasinan Bantul sampai pada tahun 2008,

SMP N 3 Pleret sampai pada tahun 2011, dan SMA N 1

Imogiri sampai pada tahun 2014. Pada tahun 2014 penulis

melanjutkan studi S1 di Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta pada program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Dasar (PGSD). Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif dalam mengikuti

kegiatan dibeberapa bidang seperti: 1) mengikuti kegiatan universitas yaitu

INSADHA sebagai peserta, 2) Mengikuti Infisa sebagai peserta, 3) mengikuti

insipro PGSD, 4) mengikuti PPKM 1 dan 2 sebagai peserta, 5) mengikuti English

Club sebagai peserta, 6) mengikuti kegiatan kepanitian prodi “ sebagai dampok

insipro pada tahun 2015”, 7) mengikuti kepanitiaan seni musik sebagai sie acara,

8) mengikuti kegiatan kursus mahir dasar pramuka (KMD), 9) mengikuti seminar

kurikulum 13 sebagai peserta, 10). Mengikuti kegiatan weekend moral sebagai

peserta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI