19
TUGAS KELOMPOK BUDIDAYA TANPA TANAH “BUDIDAYA JAMUR LING ZHI” Oleh : Kelompok 3 Kelas I Susi Susanti (115040100111024) Yuli Alfiatul Is’adah (115040113111005) Rynda Valentina Sidauruk (115040100111120) Fika Andita Riani (115040100111186)

Jamur Lingzhi

Embed Size (px)

Citation preview

TUGAS KELOMPOK

BUDIDAYA TANPA TANAH

“BUDIDAYA JAMUR LING ZHI”

Oleh :

Kelompok 3 Kelas I

Susi Susanti (115040100111024)

Yuli Alfiatul Is’adah (115040113111005)

Rynda Valentina Sidauruk(115040100111120)

Fika Andita Riani (115040100111186)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2014

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Jamur lingzhi merupakan jenis jamur kayu yang banyak

tumbuh pada kayu lapuk atau pohon tumbang. Dibandingkan jamur

kayu lainnya, tangkai jamur ling zhi relatif pendek sedangkan

daging buahnya cukup lebar, bahkan ada yang mencapai diameter

30 cm dan tebal antara 2 hingga 3 cm. Sedangkan jenisnya

cukup banyak, dan yang dikenal di Indonesia umumnya berwarna

coklat tua.

Jamur lingzhi (Ganoderma lucidum) merupakan salah satu

jenis jamur kayu yang terkenal dengan sebutan “Raja obat”.

Sebutan tersebut diberikan masyarakat karena khasiat jamur

lingzhi dipercaya mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit

dan aman dikonsumsi dalam jangka waktu panjang tanpa efek

samping apapun.

Khasiat jamur ling zhi untuk kesehatan terbilang

lengkap. Selain untuk mengobati penyakit yang ada, jamur

istimewa ini juga berguna dalam melindungi, memperbaiki dan

membangun organ tubuh, serta meningkatkan imunitas atau

ketahanan tubuh. Senyawa yang terkandung dalam jamur ini

diantaranya germanium, steroid, glukosa, flavanoid, koumarin,

saponin, fenal adenosi, dan triterpenoid. Senyawa-senyawa ini

berguna sebagai analgesic, anti kanker dan tumor, anti

hipertensi, anti oksidan, anti alergi, anti diabetes, anti

hepatitis, serta menyembuhkan liver dan ginjal. Selain itu,

jamur ini juga mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit,

seperti asma, maag, jantung, asam urat, kelenjar getah

bening, sakit di persendian, penyakit gula, migrain, dan

pusingpusing. Kandungan adenisos dalam ling zhi juga

bermanfaat sebagai menetralkan racun dan memulihkan system

organ. Belakangan juga diketahui khasiat jamur ling zhi mampu

untuk menghambat perkembangan virus HIV.

Di Indonesia, produk herbal dari jamur lingzhi sudah

banyak beredar di pasaran, baik produk impor maupun domestik.

Sayangnya jumlah petani jamur lingzhi di Indonesia terbilang

masih sedikit. Budidaya lingzhi mungkin masih dianggap

sebagai suatu usaha baru, spekulatif dan beresiko. Hal ini

bisa disebabkan oleh kurangnya informasi, sosialisasi,

pengetahuan, keragu-raguan dan sebagainya. Karena peluang

pasar jamur lingzhi masih besar, tidak ada salahnya kita

belajar budidaya jamur ini.

Minat masyarakat akan berbagai macam obat herbal

semakin hari semakin meningkat, kondisi ini tentu cukup

menguntungkan para petani jamur lingzhi. Mengingat jamur

konsumsi ini merupakan salah satu jenis obat herbal yang

berkhasiat mencegah dan menyembuhkan beragam jenis penyakit

tanpa memberikan efek samping bagi konsumennya. Sehingga

tidak heran bila kini peluang pasar jamur lingzhi semakin

terbuka lebar.

Disamping permintaan pasar yang semakin besar,

membudidayakan jamur lingzhi tidak membutuhkan banyak modal.

Bahkan Anda bisa menjadikan budidaya jamur lingzhi sebagai

salah satu alternatif bisnis rumahan yang tentunya tidak

murahan. Sebab, sekarang ini harga jual jamur lingzhi kering

cukup tinggi yaitu sekitar Rp 140.000,00/kg.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Botani

Klasifikasi Jamur Ling zhi

Menurut Parjimo dan Soenanto (2008), jamur Ling zhi

diklasifikasikan sebagai berikut :

Divisi : Eumycophyta.

Sub divisi : Angiospermae

Kelas : Basidiomycota

Ordo : Polyparales

Famili : Ganodemataceae

Genus : Ganoderma.

Spesies: Ganoderma lucidum

Ganoderma Lucidum merupakan sejenis spisies lingzhi

yang paling dikenal, lingzhi jenis ini digunakan secara

luas untuk mengatasi masalah kesehatan. Lingzhi mempunyai

ciri – ciri seperti mempunyai tangkai yang panjang,

identik memiliki badan yang berkilat dan bewarna merah

tua, berbentuk bundar, bagian tepi sedikit bergerigi dan

dagingnya tebal. Tubuh lingzhi lunak atau kenyal saat

masih muda dan mengeras ketika sudah tua. Berbagai

penelitian di banyak negara, lingzhi berkhasiat sebagai

antidiabetes, anti alergi, anti- HIV, antioksidan, sistem

imum, perlingdungan dari penyakit liver, ginjal, dan anti

tumor.

Syarat Tumbuh Jamur Ling zhi

Jamur Ling zhi mempunyai syarat tumbuh sebagai berikut :

1.Suhu Udara

Suhu harian untuk pertumbuhan jamur lingzhi adalah 25 -

30 derajat celsius. Lingzhi paling ideal dikembangkan

di daerah dengan suhu ideal 24oC-30oC.

2.Ketinggian Tempat

Jamur lingzhi dapat tumbuh di dataran rendah dengan

ketinggian 400 - 600 m dpl

3.Kelembaban udara

Sifat lingzhi lebih mendekati jamur kuping (Auricularia

sp.) dibandingkan jamur tiram (Pleuretus sp.). Suhu dan

kelembaban udara yang diperlukan hampir serupa, suhu

lingkungan 15oC – 28oC dan kelembaban 80% - 95%.

4.Curah hujan

Jamur Lingzhi membutuhkan Curah hujan rata-rata 2.000-

2.500 mm/tahun. Curah hujan yang cukup sepanjang tahun

dapat mendukung kelangsungan hidup tanaman karena

ketersediaan air tanah mencukupi.

5.Penyinaran Cahaya Matahari

Lama penyinaran matahari optimal untuk pertumbuhan

jamur lingzhi sekitar 5-7 jam per hari.

Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Jamur Ling zhi

1.Air

Kadar air yang ideal berkisar antara 25-30 %,

dapat diperoleh melalui penyiraman. Kekurangan air

dapat menghentikan pertumbuhan jamur karena miselia

yang mengering, sedangkan kelebihan air menyebabkan

miselia membusuk dan mati . Pada substrat yang

kelebihan air akan terlihat suatu tanda yaitu banyaknya

pertumbuhan jamur kontaminan, akibatnya kontaminan

tersebut akan menghambat pertumbuhan jamur yang

dibudidayakan

2.Sumber nutrien

Untuk melangsungkan kehidupan dan perkembangannya,

ling zhi memerlukan sumber nutrien dalam bentuk unsur-

unsur, seperti nitrigen, fosfor, belerang, kalium,

karbon, dan beberapa unsur lainnya. Unsur-unsur

tersebut dapat diperoleh dari jaringan kayu tetapi

tidak sebanyak yang dibutuhkan, oleh sebab itu untuk

mencukupi kebutuhan nutrien tersebut dapat dilakukan

penambahan unsur dari luar, misalnya dengan pupuk TSP

dan DS yang di campurkan pada saat pembuatan media.

3.Temperatur

Jamur ling zhi akan tumbuh optimal pada kisaran

temperatur antara 18-27 oC. Pengaturan temperatur pada

ruangan yang temperaturnya tinggi dilakukan dengan

memasang pendingin ruangan (AC, kipas angin) atau

dengan membuka dinding ruangan.

4.Cahaya

Pertumbuhan ling zhi sangat peka terhadap cahaya,

misalnya cahaya matahari secara langsung. Pada tahap

pertumbuhan miselia tidak dibutuhkan cahaya, sedangkan

pada tahap inisiasi primordia dan tubuh buah di

perlukan cahaya 8-12 jam/hari. Untuk mengatur banyaknya

cahaya yang di inginkan maka tempat pemeliharaan

sebaiknya diberi peneduh atau dalam ruangan.

5.Raising

Raising merupakan usaha untuk mengatur lingkungan

optimal bagi pertumbuhan miselia jamur serta untu

pembentukan tubuh buah. Cara konvensional yang umum

dilakukan adalah dengan pengaturan temperatur optimal

12-15oC dan kelembaban antara 94-98%. Cara mudah untuk

mendapatkan kondisi tersebut adalah dengan memilih

lokasi yang berada pada ketinggian 700-1200 dpl.

Pengaturan “ raising” dapat dilakukan dengan menambah

zat pengatur tumbuh dengan konsentrasi antar 5-10 ppm

(Suriawiria, 2001)

BAB III

PEMBAHASAN

Teknik Budidaya Jamur Ling zhi

Pada dasarnya jamur ling zhi termasuk jenis jamur yang

mudah dibudidayakan. Untuk bisa menghasilkan panen jamur ling

zhi yang baik, diperlukan cara budidaya yang tepat dan

berkualitas. Berikut adalah tahapan-tahapan teknik budidaya

jamur lingzhi yang perlu diperhatikan:

1. Pembibitan

Keberhasilan budidaya jamur lingzhi sangat

dipengaruhi oleh kualitas bibit. Usaha pembuatan bibit

dijalankan oleh pengusaha jamur skala besar. Sebagian

bibit tersebut digunakan untuk budidaya lingzhi, sedangkan

sebagian dijual ke petani lingzhi skala rumah tangga.

Beberapa macam bibit lingzhi untuk budidaya, bibit F1

yang berarti bibit turunan pertama. Umumnya bibit F1 tidak

dijual, tetapi dikembangkan untuk menghasilkan bibit F2

( turunan kedua ). Bibit F2 masih ditangkarkan menjadi F3.

Proses kultur terakhir dengan menghasilkan F4, yakni bibit

siap tanam. Petani dapat memilih bibit F3 atau bibit F4,

jika bibit F3 maka petani harus menginokulasi bibit ke

baglog. Petani melakukan sterilisasi bibit dan baglog,

namun bila ingin praktis bibit F4 siap untuk ditanam

langsung ke baglog.

2. Media tanam

Sebenarnya banyak jenis media tanam yang bisa

digunakan untuk menanam jamur ling zhi, seperti serbuk

sabut kelapa, serbuk kayu, jerami padi, ampas tebu, kapas,

dan lain lain. Namun hal-hal yang perlu dipertimbangkan

dalam pemilihan media tanam adalah segi ekonomisnya, baik

menyangkut biaya, kualitas maupun cara memperolehnya.

Berdasarkan pengalaman, media untuk pembuatan jamur ling

zhi menggunakan formula sebagai berikut.

Serbuk kayu sengon ( gergajian) 100 %

Kapur pertanian ( dolomit) atau kapur bangunan

( dolosit) 3%

Bekatul 15%

Berikut ini cara menyiapkan media tanam untuk budidaya

jamur ling zhi.

a) Campur serbuk kayu, kapur, dan bekatul hingga rata.

b) Tambahkan air hingga kandungannya 60%, lalu campur

rata. Ketepatan presentase air tersebut ditamdai

dengan kondisi media yang bila digenggam tidak keluar

airnya dan ketika dilepas tidak pecah.

c) Sterilkan atau komposkan dulu media taman. Caranya,

tutup media dengan plastik selama 3-7 hri. Tujuannya,

agar spora2 jamur patogen mati karena suhu media

mencapai 70′C, dan agar campuran media tadi terurai.

Kadar air untuk media baglog jamur ling zhi adalah 50

– 55%, dan setelah dikomposkan kadar air dalam media

akan turun.

d) Buka plastik media setelah 3-7 hri, lalu masukkan

media ke dalam polybag dengan kepadatan 70%. Sebaiknya

gunakan kantong plastik polypropylene (PP). Ketebalan

plastik 0,5 mm dengan ukuran 20 x 30 cm atau 18 x 35

cm .

e) Padatkan media di dalam kantong plastik hingga

berbentuk seperti botol (baglog).

f) Pasang ring di leher kantong plastik, lalu sumbat

menggunakan kapas dan pasang penutup baglog agar air

tidak masuk ke dalam baglog sat diuapi. Baglog siap

disterilisasi.

3. Sterilisasi

Setelah semua baglog siap, pekerjaan selanjutnya

adalah sterilisasi baglog dalam bak pengukus, atau ruang

cor beton atau drum. Prinsip kerjanya relatif sederhana,

yakni memanfaatkan panas uap air. Proses sterilisasi ini

membutuhkan waktu 8-10 jam pada suhu 105-110′C. Ketika

suhu ruangan telah mencapai 100′C, pertahankan selama 3-5

jam. Namun, lamanya waktu sterilisasi ini tergantung pada

volume ruangan untuk sterilisasi baglog dan besar kecilnya

api. Dengan ruangan yang lebih kecil (misal drum yang

ditingkat hingga atas), maka waktu sterlisasi bisa lebih

cepat karena ruangan yang diuapi lebih kecil dan gunakan

api yang besar dalam kondisi tetap stabil selama masa

sterilisasi, agar tekanan dan panas tidak turun drastis.

Jika turun drastis dalam waktu lama, biasanya bakteri dan

jamur2 patogen akan bertahan hidup. Itu artinya baglog

anda tidak steril dan gagal. Setelah selesai sterilisasi,

buka penutup dan diamkan beberapa jam.

Gambar 1. Sterilisasi sederhana dengan drum, kapasitas 180-

185 baglog

Gambar 2. Sterilisasi menggunakan kayu

4. Inokulasi

Baglog yang sudah disterilisasi di bawa ke ruang

inokulasi atau ruang pengisian bibit. Pembibitan paing

bagus pada kondisi suhu baglog masih hangat hangat tai

ayam, atau suhu antara 32-39′C. Jika terlalu dingin,

pertumbuhan miselium akan terhambat meskipun bisa tumbuh.

Sebaiknya ruangan inokulasi dalam keadaan steril dan

sirkulasi udara ditutup agar tidak ada angin masuk yang

bisa berpotensi membawa bibit2 jamur atau kuman yang bisa

mengkontaminasi baglog saat proses inokulasi. Berikut ini

tahap-tahap pengisian bibit ke baglog.

a. Pegang botol bibit F3, lalu semprotkan alkohol ke botol

tersebut.

b. Panaskan sesaat mulut botol di atas api spirtus hingga

sebagian kapas terbakar, lalu matikan. Tujuannya, agar

spora dan bakteri mati.

c. Buka kapas penyumbat botol yang berisi bibit, lalu aduk

aduk menggunakan stick dari besi pipih yang sebelumnya

sudah dipanasi di atas apiu spirtus.

d. Masukkan bibitdari botol ke baglog hingga leher ring

baglog penuh, dan bisa ring bisa digetar getarkan agar

bibit bisa tersebar merata di permukaan baglog. Setiap

baglog diis sekitar 10 gram bibit.

e. Bila menggunakan bibit F4, tidak perlu lagi melakukan

inokulasi. Baglog bisa langsung ditempatkan di rumah

jamur.

5. Inkubasi

Inkubasi adalah masa pemeraman, yakni masa antara

masa inokulasi hingga tumbuh miselium. Tempat inkubasi

sebaiknya gelap dan suhu ruangan relatif hangat, karena

miselium jamur akan tumbuh lebih cepat. Setelah 20 hari,

biasanya miselium jamur sudah tumbuh setengah dari baglog.

Pada saat itulah, baglog siap dipindahkan ke rumah jamur

untuk dibudidayakan. Bila dalam waktu itu baglog tidak

ditumbuhi miselium, ada dari proses yang terbilang gagal.

Gambar 3. Ruang inokulasi dan inkubasi

6. Proses Budidaya di Kumbung

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika

proses budidaya di kumbung agar ling zhi tumbuh dan

berkembang secara normal.

Kelembaban yang dibutuhkan adalah 80%. Tempatkan

higrumeter di dalam kumbung untuk mengetahiu dan

memastikan tingkat kelembaban udara stabil pada syarat

yang ditentukan. Namun bagi petani jamur yang telah

bepengalaman, hal ini bukan masalah lagi karena mereka

sudah punya sense yang cukup tajam. Khusus untuk

budidaya ling zhi di daerah dataran rendah yang suhunya

terbilang tinggi, petani dapat mempertahankan

kelembaban dengan penyiraman/ pengkabutan sedikitnya 3

kali sehari. Namun jika musim hujan cukup 1-2 kali.

Temperatur yang dibutuhkan sekitar 22 – 28 ‘C.

Sebaiknya pertahankan temperatur sejak awal penanaman

hingga panen agar pertumbuhan jamur normal. Bila perlu,

letakkan termometer di rumah jamur.

Pertumbuhan jamur ling zhi akan maksimal jika

pencahayaan di dalam rumah jamur agak gelap. Lampu

penerang justru tidak menguntungkan jika dipasang di

dalam kumbung.

7. Pemeliharaan

a. Penyiraman

Dalam fase pemeliharaan, yang perlu dilakukan

adalah selalu menjaga suhu dan kelembaban rumah jamur

hingga ling zhi siap panen. Untuk daerah dataran rendah,

penyiraman dilakukan tiga kali sehari, yakni pagi

(sekitar jam 08.00), siang (sekitar jam 12.00), dan sore

(sekitar jam 15.00). Namun jika kondisi kumbung masih

lembab, cukum disiram 2 kali. Sedangkan untuk daerah

dataran tinggi tergantung kondisi setempat, jika sudah

terpenuhi, tidak perlu lagi melakukan penyiraman.

Gunakan selang panjang agar bisa menjangkau setiap

sudut ruangan rumah jamur. penyiraman diarahkan ke

seluruh bagian kumbung, lantai, dinding anyaman (gedek),

dan termasuk baglog.

b. Pengontrolan Suhu dan Kelembaban

Suhu dan kelembaban baglog atau ruangan kumbung

harus selalu dikontrol, karena pertumbuhan jamur sangat

dipengaruhi oleh suhu dan kelembaban. Jika perbedaan

suhu di dalam dan di luar kumbung masih di bawah 10′C,

kondisi ini masih dianggap normal. Namun jika kelembaban

udara yang terlalu tinggi (diatas 80%), kondisi ini akan

memicu pertumbuhan mikroorganisme lainnya.

c. Pembukaan Tutup Baglog atau Kapas Penyumbat

Setelah baglog dipenuhi miselium jamur berwarna

putih, buka penutup atau kapas penyumbat baglog. Setelah

dibuka, badan jamur akan keluar dan tumbuh lewat lubang

baglog. Badan jamur (pin head) akan tumbuh 1-2 minggu

setelah pembukaan tutup baglog.

d. Penanganan Hama

Munculnya hama dan penyakit tentu dapat mengganggu

pertumbuhan miselium jamur. Penyebabnya dan

pengendalianya tidak disarankan menggunakan insektisida

ataupun obat-obat kimia.

8. Panen

Ling zhi yang dibudidayakan baik di dataran rendah

maupun tinggi, bia dipanen saat umur 3- 4 bulan, dihitung

sejak munculnya bakal jamur (pin head). Pada umur

tersebut, sosokling zhi tampak besar dan perkembangannya

cukup maksimal. Dari pengalaman petani, setiap baglog

dapat menghasilkan 40 gr ling zhi kering. Panen ling zhi

sangat mudah, panen dilakukan pagi hari agar bisa langsung

di jemur di terik matahari. caranya, potong pangkal

tangkai ling zhi tepat di ring baglog enggunakan pisau

tajam. Bila jamur kotor, cuci bersih menggunakan air sumur

atau air PDAM, lalu keringkan langsung dibawah terik

matahari.

Bagian yang di cuci hanya bagian bawah, bila jamur

bersih saat di panen tidak perlu dilakukan pencucian,

jamur lingzhi langsung di jemur di bawah terik matahari

hingga benar benar kering agar tahan lama disimpan dan

berjamur. Sebaiknya jamur ling zhi kering memiliki kadar

5% ( Parjimo dan Soenanto, 2008).

Jamur ling zhi yang siap panen tanda fisik jamurnya

adalah, bagian permukaan jamur berwarna merah merata,

tidak ada warna kuning di bagian ujung tudung jamur,

karena itu tandanya jamur masih dalam masa pertumbuhan

(pelebaran tudung jamur). Bisa dilihat pada gambar di

bawah ini.

Gambar 5. Tudung berwarna merah penuh (siap dipanen)

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 2014. Memulai Usaha Budidaya Jamur Lingzhi.

http://oemahjamur.blogspot.com/2011/11/memulai-usaha-

budidaya-jamur-lingzhi.html. Diakses pada 22 Maret 2014

Anonymous. 2014. Keuntungan Budidaya Jamur Lingzhi.

http://www.jamurpedia.com/blog/keuntungan-budidaya-

jamur-lingzhi/. Diakses pada 22 Maret 2014

Ahira, Anne. 2014. Khasiat Jamur Ling Zhi, Obat Dewa untuk Anti HIV.

http://www.anneahira.com/khasiat-jamur-ling-zhi.htm.

Diakses pada 22 Maret 2014.

Parjimo, H dan Soenanto, H dalam Souraeida, Heni. 2010. Usaha

Budidaya Jamur Ling Zhi (Ganoderma lucidum) Di Cv. Agro Mandiri

Kaliurang Yogyakarta. Diakses pada 21 Maret 2014.

Suriawiria U. 2001. budidaya Ling Zhi dan Maitake Jamur

Berkhasiat Obat. Jakarta: Penebar Swadaya.

Widyastanto, Dyan. 2011. Budidaya Jamur Lingzhi.

http://dyanwidyastanto.wordpress.com/2011/11/30/budidaya-

jamur-ling-zhi/. Diakses pada tanggal 21 Maret 2014