Upload
independent
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
TUGAS KELOMPOK
BUDIDAYA TANPA TANAH
“BUDIDAYA JAMUR LING ZHI”
Oleh :
Kelompok 3 Kelas I
Susi Susanti (115040100111024)
Yuli Alfiatul Is’adah (115040113111005)
Rynda Valentina Sidauruk(115040100111120)
Fika Andita Riani (115040100111186)
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Jamur lingzhi merupakan jenis jamur kayu yang banyak
tumbuh pada kayu lapuk atau pohon tumbang. Dibandingkan jamur
kayu lainnya, tangkai jamur ling zhi relatif pendek sedangkan
daging buahnya cukup lebar, bahkan ada yang mencapai diameter
30 cm dan tebal antara 2 hingga 3 cm. Sedangkan jenisnya
cukup banyak, dan yang dikenal di Indonesia umumnya berwarna
coklat tua.
Jamur lingzhi (Ganoderma lucidum) merupakan salah satu
jenis jamur kayu yang terkenal dengan sebutan “Raja obat”.
Sebutan tersebut diberikan masyarakat karena khasiat jamur
lingzhi dipercaya mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit
dan aman dikonsumsi dalam jangka waktu panjang tanpa efek
samping apapun.
Khasiat jamur ling zhi untuk kesehatan terbilang
lengkap. Selain untuk mengobati penyakit yang ada, jamur
istimewa ini juga berguna dalam melindungi, memperbaiki dan
membangun organ tubuh, serta meningkatkan imunitas atau
ketahanan tubuh. Senyawa yang terkandung dalam jamur ini
diantaranya germanium, steroid, glukosa, flavanoid, koumarin,
saponin, fenal adenosi, dan triterpenoid. Senyawa-senyawa ini
berguna sebagai analgesic, anti kanker dan tumor, anti
hipertensi, anti oksidan, anti alergi, anti diabetes, anti
hepatitis, serta menyembuhkan liver dan ginjal. Selain itu,
jamur ini juga mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit,
seperti asma, maag, jantung, asam urat, kelenjar getah
bening, sakit di persendian, penyakit gula, migrain, dan
pusingpusing. Kandungan adenisos dalam ling zhi juga
bermanfaat sebagai menetralkan racun dan memulihkan system
organ. Belakangan juga diketahui khasiat jamur ling zhi mampu
untuk menghambat perkembangan virus HIV.
Di Indonesia, produk herbal dari jamur lingzhi sudah
banyak beredar di pasaran, baik produk impor maupun domestik.
Sayangnya jumlah petani jamur lingzhi di Indonesia terbilang
masih sedikit. Budidaya lingzhi mungkin masih dianggap
sebagai suatu usaha baru, spekulatif dan beresiko. Hal ini
bisa disebabkan oleh kurangnya informasi, sosialisasi,
pengetahuan, keragu-raguan dan sebagainya. Karena peluang
pasar jamur lingzhi masih besar, tidak ada salahnya kita
belajar budidaya jamur ini.
Minat masyarakat akan berbagai macam obat herbal
semakin hari semakin meningkat, kondisi ini tentu cukup
menguntungkan para petani jamur lingzhi. Mengingat jamur
konsumsi ini merupakan salah satu jenis obat herbal yang
berkhasiat mencegah dan menyembuhkan beragam jenis penyakit
tanpa memberikan efek samping bagi konsumennya. Sehingga
tidak heran bila kini peluang pasar jamur lingzhi semakin
terbuka lebar.
Disamping permintaan pasar yang semakin besar,
membudidayakan jamur lingzhi tidak membutuhkan banyak modal.
Bahkan Anda bisa menjadikan budidaya jamur lingzhi sebagai
salah satu alternatif bisnis rumahan yang tentunya tidak
murahan. Sebab, sekarang ini harga jual jamur lingzhi kering
cukup tinggi yaitu sekitar Rp 140.000,00/kg.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Botani
Klasifikasi Jamur Ling zhi
Menurut Parjimo dan Soenanto (2008), jamur Ling zhi
diklasifikasikan sebagai berikut :
Divisi : Eumycophyta.
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Basidiomycota
Ordo : Polyparales
Famili : Ganodemataceae
Genus : Ganoderma.
Spesies: Ganoderma lucidum
Ganoderma Lucidum merupakan sejenis spisies lingzhi
yang paling dikenal, lingzhi jenis ini digunakan secara
luas untuk mengatasi masalah kesehatan. Lingzhi mempunyai
ciri – ciri seperti mempunyai tangkai yang panjang,
identik memiliki badan yang berkilat dan bewarna merah
tua, berbentuk bundar, bagian tepi sedikit bergerigi dan
dagingnya tebal. Tubuh lingzhi lunak atau kenyal saat
masih muda dan mengeras ketika sudah tua. Berbagai
penelitian di banyak negara, lingzhi berkhasiat sebagai
antidiabetes, anti alergi, anti- HIV, antioksidan, sistem
imum, perlingdungan dari penyakit liver, ginjal, dan anti
tumor.
Syarat Tumbuh Jamur Ling zhi
Jamur Ling zhi mempunyai syarat tumbuh sebagai berikut :
1.Suhu Udara
Suhu harian untuk pertumbuhan jamur lingzhi adalah 25 -
30 derajat celsius. Lingzhi paling ideal dikembangkan
di daerah dengan suhu ideal 24oC-30oC.
2.Ketinggian Tempat
Jamur lingzhi dapat tumbuh di dataran rendah dengan
ketinggian 400 - 600 m dpl
3.Kelembaban udara
Sifat lingzhi lebih mendekati jamur kuping (Auricularia
sp.) dibandingkan jamur tiram (Pleuretus sp.). Suhu dan
kelembaban udara yang diperlukan hampir serupa, suhu
lingkungan 15oC – 28oC dan kelembaban 80% - 95%.
4.Curah hujan
Jamur Lingzhi membutuhkan Curah hujan rata-rata 2.000-
2.500 mm/tahun. Curah hujan yang cukup sepanjang tahun
dapat mendukung kelangsungan hidup tanaman karena
ketersediaan air tanah mencukupi.
5.Penyinaran Cahaya Matahari
Lama penyinaran matahari optimal untuk pertumbuhan
jamur lingzhi sekitar 5-7 jam per hari.
Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Jamur Ling zhi
1.Air
Kadar air yang ideal berkisar antara 25-30 %,
dapat diperoleh melalui penyiraman. Kekurangan air
dapat menghentikan pertumbuhan jamur karena miselia
yang mengering, sedangkan kelebihan air menyebabkan
miselia membusuk dan mati . Pada substrat yang
kelebihan air akan terlihat suatu tanda yaitu banyaknya
pertumbuhan jamur kontaminan, akibatnya kontaminan
tersebut akan menghambat pertumbuhan jamur yang
dibudidayakan
2.Sumber nutrien
Untuk melangsungkan kehidupan dan perkembangannya,
ling zhi memerlukan sumber nutrien dalam bentuk unsur-
unsur, seperti nitrigen, fosfor, belerang, kalium,
karbon, dan beberapa unsur lainnya. Unsur-unsur
tersebut dapat diperoleh dari jaringan kayu tetapi
tidak sebanyak yang dibutuhkan, oleh sebab itu untuk
mencukupi kebutuhan nutrien tersebut dapat dilakukan
penambahan unsur dari luar, misalnya dengan pupuk TSP
dan DS yang di campurkan pada saat pembuatan media.
3.Temperatur
Jamur ling zhi akan tumbuh optimal pada kisaran
temperatur antara 18-27 oC. Pengaturan temperatur pada
ruangan yang temperaturnya tinggi dilakukan dengan
memasang pendingin ruangan (AC, kipas angin) atau
dengan membuka dinding ruangan.
4.Cahaya
Pertumbuhan ling zhi sangat peka terhadap cahaya,
misalnya cahaya matahari secara langsung. Pada tahap
pertumbuhan miselia tidak dibutuhkan cahaya, sedangkan
pada tahap inisiasi primordia dan tubuh buah di
perlukan cahaya 8-12 jam/hari. Untuk mengatur banyaknya
cahaya yang di inginkan maka tempat pemeliharaan
sebaiknya diberi peneduh atau dalam ruangan.
5.Raising
Raising merupakan usaha untuk mengatur lingkungan
optimal bagi pertumbuhan miselia jamur serta untu
pembentukan tubuh buah. Cara konvensional yang umum
dilakukan adalah dengan pengaturan temperatur optimal
12-15oC dan kelembaban antara 94-98%. Cara mudah untuk
mendapatkan kondisi tersebut adalah dengan memilih
lokasi yang berada pada ketinggian 700-1200 dpl.
Pengaturan “ raising” dapat dilakukan dengan menambah
zat pengatur tumbuh dengan konsentrasi antar 5-10 ppm
(Suriawiria, 2001)
BAB III
PEMBAHASAN
Teknik Budidaya Jamur Ling zhi
Pada dasarnya jamur ling zhi termasuk jenis jamur yang
mudah dibudidayakan. Untuk bisa menghasilkan panen jamur ling
zhi yang baik, diperlukan cara budidaya yang tepat dan
berkualitas. Berikut adalah tahapan-tahapan teknik budidaya
jamur lingzhi yang perlu diperhatikan:
1. Pembibitan
Keberhasilan budidaya jamur lingzhi sangat
dipengaruhi oleh kualitas bibit. Usaha pembuatan bibit
dijalankan oleh pengusaha jamur skala besar. Sebagian
bibit tersebut digunakan untuk budidaya lingzhi, sedangkan
sebagian dijual ke petani lingzhi skala rumah tangga.
Beberapa macam bibit lingzhi untuk budidaya, bibit F1
yang berarti bibit turunan pertama. Umumnya bibit F1 tidak
dijual, tetapi dikembangkan untuk menghasilkan bibit F2
( turunan kedua ). Bibit F2 masih ditangkarkan menjadi F3.
Proses kultur terakhir dengan menghasilkan F4, yakni bibit
siap tanam. Petani dapat memilih bibit F3 atau bibit F4,
jika bibit F3 maka petani harus menginokulasi bibit ke
baglog. Petani melakukan sterilisasi bibit dan baglog,
namun bila ingin praktis bibit F4 siap untuk ditanam
langsung ke baglog.
2. Media tanam
Sebenarnya banyak jenis media tanam yang bisa
digunakan untuk menanam jamur ling zhi, seperti serbuk
sabut kelapa, serbuk kayu, jerami padi, ampas tebu, kapas,
dan lain lain. Namun hal-hal yang perlu dipertimbangkan
dalam pemilihan media tanam adalah segi ekonomisnya, baik
menyangkut biaya, kualitas maupun cara memperolehnya.
Berdasarkan pengalaman, media untuk pembuatan jamur ling
zhi menggunakan formula sebagai berikut.
Serbuk kayu sengon ( gergajian) 100 %
Kapur pertanian ( dolomit) atau kapur bangunan
( dolosit) 3%
Bekatul 15%
Berikut ini cara menyiapkan media tanam untuk budidaya
jamur ling zhi.
a) Campur serbuk kayu, kapur, dan bekatul hingga rata.
b) Tambahkan air hingga kandungannya 60%, lalu campur
rata. Ketepatan presentase air tersebut ditamdai
dengan kondisi media yang bila digenggam tidak keluar
airnya dan ketika dilepas tidak pecah.
c) Sterilkan atau komposkan dulu media taman. Caranya,
tutup media dengan plastik selama 3-7 hri. Tujuannya,
agar spora2 jamur patogen mati karena suhu media
mencapai 70′C, dan agar campuran media tadi terurai.
Kadar air untuk media baglog jamur ling zhi adalah 50
– 55%, dan setelah dikomposkan kadar air dalam media
akan turun.
d) Buka plastik media setelah 3-7 hri, lalu masukkan
media ke dalam polybag dengan kepadatan 70%. Sebaiknya
gunakan kantong plastik polypropylene (PP). Ketebalan
plastik 0,5 mm dengan ukuran 20 x 30 cm atau 18 x 35
cm .
e) Padatkan media di dalam kantong plastik hingga
berbentuk seperti botol (baglog).
f) Pasang ring di leher kantong plastik, lalu sumbat
menggunakan kapas dan pasang penutup baglog agar air
tidak masuk ke dalam baglog sat diuapi. Baglog siap
disterilisasi.
3. Sterilisasi
Setelah semua baglog siap, pekerjaan selanjutnya
adalah sterilisasi baglog dalam bak pengukus, atau ruang
cor beton atau drum. Prinsip kerjanya relatif sederhana,
yakni memanfaatkan panas uap air. Proses sterilisasi ini
membutuhkan waktu 8-10 jam pada suhu 105-110′C. Ketika
suhu ruangan telah mencapai 100′C, pertahankan selama 3-5
jam. Namun, lamanya waktu sterilisasi ini tergantung pada
volume ruangan untuk sterilisasi baglog dan besar kecilnya
api. Dengan ruangan yang lebih kecil (misal drum yang
ditingkat hingga atas), maka waktu sterlisasi bisa lebih
cepat karena ruangan yang diuapi lebih kecil dan gunakan
api yang besar dalam kondisi tetap stabil selama masa
sterilisasi, agar tekanan dan panas tidak turun drastis.
Jika turun drastis dalam waktu lama, biasanya bakteri dan
jamur2 patogen akan bertahan hidup. Itu artinya baglog
anda tidak steril dan gagal. Setelah selesai sterilisasi,
buka penutup dan diamkan beberapa jam.
Gambar 1. Sterilisasi sederhana dengan drum, kapasitas 180-
185 baglog
Gambar 2. Sterilisasi menggunakan kayu
4. Inokulasi
Baglog yang sudah disterilisasi di bawa ke ruang
inokulasi atau ruang pengisian bibit. Pembibitan paing
bagus pada kondisi suhu baglog masih hangat hangat tai
ayam, atau suhu antara 32-39′C. Jika terlalu dingin,
pertumbuhan miselium akan terhambat meskipun bisa tumbuh.
Sebaiknya ruangan inokulasi dalam keadaan steril dan
sirkulasi udara ditutup agar tidak ada angin masuk yang
bisa berpotensi membawa bibit2 jamur atau kuman yang bisa
mengkontaminasi baglog saat proses inokulasi. Berikut ini
tahap-tahap pengisian bibit ke baglog.
a. Pegang botol bibit F3, lalu semprotkan alkohol ke botol
tersebut.
b. Panaskan sesaat mulut botol di atas api spirtus hingga
sebagian kapas terbakar, lalu matikan. Tujuannya, agar
spora dan bakteri mati.
c. Buka kapas penyumbat botol yang berisi bibit, lalu aduk
aduk menggunakan stick dari besi pipih yang sebelumnya
sudah dipanasi di atas apiu spirtus.
d. Masukkan bibitdari botol ke baglog hingga leher ring
baglog penuh, dan bisa ring bisa digetar getarkan agar
bibit bisa tersebar merata di permukaan baglog. Setiap
baglog diis sekitar 10 gram bibit.
e. Bila menggunakan bibit F4, tidak perlu lagi melakukan
inokulasi. Baglog bisa langsung ditempatkan di rumah
jamur.
5. Inkubasi
Inkubasi adalah masa pemeraman, yakni masa antara
masa inokulasi hingga tumbuh miselium. Tempat inkubasi
sebaiknya gelap dan suhu ruangan relatif hangat, karena
miselium jamur akan tumbuh lebih cepat. Setelah 20 hari,
biasanya miselium jamur sudah tumbuh setengah dari baglog.
Pada saat itulah, baglog siap dipindahkan ke rumah jamur
untuk dibudidayakan. Bila dalam waktu itu baglog tidak
ditumbuhi miselium, ada dari proses yang terbilang gagal.
Gambar 3. Ruang inokulasi dan inkubasi
6. Proses Budidaya di Kumbung
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika
proses budidaya di kumbung agar ling zhi tumbuh dan
berkembang secara normal.
Kelembaban yang dibutuhkan adalah 80%. Tempatkan
higrumeter di dalam kumbung untuk mengetahiu dan
memastikan tingkat kelembaban udara stabil pada syarat
yang ditentukan. Namun bagi petani jamur yang telah
bepengalaman, hal ini bukan masalah lagi karena mereka
sudah punya sense yang cukup tajam. Khusus untuk
budidaya ling zhi di daerah dataran rendah yang suhunya
terbilang tinggi, petani dapat mempertahankan
kelembaban dengan penyiraman/ pengkabutan sedikitnya 3
kali sehari. Namun jika musim hujan cukup 1-2 kali.
Temperatur yang dibutuhkan sekitar 22 – 28 ‘C.
Sebaiknya pertahankan temperatur sejak awal penanaman
hingga panen agar pertumbuhan jamur normal. Bila perlu,
letakkan termometer di rumah jamur.
Pertumbuhan jamur ling zhi akan maksimal jika
pencahayaan di dalam rumah jamur agak gelap. Lampu
penerang justru tidak menguntungkan jika dipasang di
dalam kumbung.
7. Pemeliharaan
a. Penyiraman
Dalam fase pemeliharaan, yang perlu dilakukan
adalah selalu menjaga suhu dan kelembaban rumah jamur
hingga ling zhi siap panen. Untuk daerah dataran rendah,
penyiraman dilakukan tiga kali sehari, yakni pagi
(sekitar jam 08.00), siang (sekitar jam 12.00), dan sore
(sekitar jam 15.00). Namun jika kondisi kumbung masih
lembab, cukum disiram 2 kali. Sedangkan untuk daerah
dataran tinggi tergantung kondisi setempat, jika sudah
terpenuhi, tidak perlu lagi melakukan penyiraman.
Gunakan selang panjang agar bisa menjangkau setiap
sudut ruangan rumah jamur. penyiraman diarahkan ke
seluruh bagian kumbung, lantai, dinding anyaman (gedek),
dan termasuk baglog.
b. Pengontrolan Suhu dan Kelembaban
Suhu dan kelembaban baglog atau ruangan kumbung
harus selalu dikontrol, karena pertumbuhan jamur sangat
dipengaruhi oleh suhu dan kelembaban. Jika perbedaan
suhu di dalam dan di luar kumbung masih di bawah 10′C,
kondisi ini masih dianggap normal. Namun jika kelembaban
udara yang terlalu tinggi (diatas 80%), kondisi ini akan
memicu pertumbuhan mikroorganisme lainnya.
c. Pembukaan Tutup Baglog atau Kapas Penyumbat
Setelah baglog dipenuhi miselium jamur berwarna
putih, buka penutup atau kapas penyumbat baglog. Setelah
dibuka, badan jamur akan keluar dan tumbuh lewat lubang
baglog. Badan jamur (pin head) akan tumbuh 1-2 minggu
setelah pembukaan tutup baglog.
d. Penanganan Hama
Munculnya hama dan penyakit tentu dapat mengganggu
pertumbuhan miselium jamur. Penyebabnya dan
pengendalianya tidak disarankan menggunakan insektisida
ataupun obat-obat kimia.
8. Panen
Ling zhi yang dibudidayakan baik di dataran rendah
maupun tinggi, bia dipanen saat umur 3- 4 bulan, dihitung
sejak munculnya bakal jamur (pin head). Pada umur
tersebut, sosokling zhi tampak besar dan perkembangannya
cukup maksimal. Dari pengalaman petani, setiap baglog
dapat menghasilkan 40 gr ling zhi kering. Panen ling zhi
sangat mudah, panen dilakukan pagi hari agar bisa langsung
di jemur di terik matahari. caranya, potong pangkal
tangkai ling zhi tepat di ring baglog enggunakan pisau
tajam. Bila jamur kotor, cuci bersih menggunakan air sumur
atau air PDAM, lalu keringkan langsung dibawah terik
matahari.
Bagian yang di cuci hanya bagian bawah, bila jamur
bersih saat di panen tidak perlu dilakukan pencucian,
jamur lingzhi langsung di jemur di bawah terik matahari
hingga benar benar kering agar tahan lama disimpan dan
berjamur. Sebaiknya jamur ling zhi kering memiliki kadar
5% ( Parjimo dan Soenanto, 2008).
Jamur ling zhi yang siap panen tanda fisik jamurnya
adalah, bagian permukaan jamur berwarna merah merata,
tidak ada warna kuning di bagian ujung tudung jamur,
karena itu tandanya jamur masih dalam masa pertumbuhan
(pelebaran tudung jamur). Bisa dilihat pada gambar di
bawah ini.
Gambar 5. Tudung berwarna merah penuh (siap dipanen)
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. 2014. Memulai Usaha Budidaya Jamur Lingzhi.
http://oemahjamur.blogspot.com/2011/11/memulai-usaha-
budidaya-jamur-lingzhi.html. Diakses pada 22 Maret 2014
Anonymous. 2014. Keuntungan Budidaya Jamur Lingzhi.
http://www.jamurpedia.com/blog/keuntungan-budidaya-
jamur-lingzhi/. Diakses pada 22 Maret 2014
Ahira, Anne. 2014. Khasiat Jamur Ling Zhi, Obat Dewa untuk Anti HIV.
http://www.anneahira.com/khasiat-jamur-ling-zhi.htm.
Diakses pada 22 Maret 2014.
Parjimo, H dan Soenanto, H dalam Souraeida, Heni. 2010. Usaha
Budidaya Jamur Ling Zhi (Ganoderma lucidum) Di Cv. Agro Mandiri
Kaliurang Yogyakarta. Diakses pada 21 Maret 2014.
Suriawiria U. 2001. budidaya Ling Zhi dan Maitake Jamur
Berkhasiat Obat. Jakarta: Penebar Swadaya.
Widyastanto, Dyan. 2011. Budidaya Jamur Lingzhi.
http://dyanwidyastanto.wordpress.com/2011/11/30/budidaya-
jamur-ling-zhi/. Diakses pada tanggal 21 Maret 2014