46
KELOMPOK SOSIAL, ORGANISASI SOSIAL DAN LEMBAGA SOSIAL (Laporan Turun Lapang Sosiologi Pertanian) Oleh Kelompok 10 Dion Auguta Wicaksono 1414121076 Febe Atalia Tambunan 1414121095 Hajar Nashri Azizah 1414121100 Iska Hartina Anggraini 1414121115 Khusni Ekky Susanto 1414121121

KELOMPOK SOSIAL

Embed Size (px)

Citation preview

KELOMPOK SOSIAL, ORGANISASI SOSIAL DAN LEMBAGA SOSIAL(Laporan Turun Lapang Sosiologi Pertanian)

OlehKelompok 10

Dion Auguta Wicaksono 1414121076Febe Atalia Tambunan 1414121095Hajar Nashri Azizah 1414121100Iska Hartina Anggraini 1414121115Khusni Ekky Susanto 1414121121

JURUSAN AGROTEKNOLOGIFAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS LAMPUNG

2014

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemerintah memiliki kebijakan untuk mewujudkan

tujuan pembangunan nasional, salah satunya adalah

dengan peningkatan bidang ekonominya. Peningkatan

bidang ekonomi ini dapat diwujudkan apabila

pemerintah meningkatkan terlebih dahulu di sektor

pertaniannya. Pembangunan pertanian ini dilakukan

karena Indonesia adalah negara agraris dan

sebagian besar mata pencaharian penduduknya adalah

bercocok tanam.

Seiring dengan perkembangan pembangunan pertanian,

pemerintah membentuk kelompok tani,organisasi

sosial dan lembaga sosial agar lebih mudah dalam

melakukan penyuluhan. Ketiga hal ini diharapkan

dapat menjadi wadah bagi masyarakat untuk saling

mencari ilmu baik mengenai pertanian sehingga

nantinya dapat mengembangkan dan meningkatkan

usaha tani yang dimilikinya.  Keberadaan ketiga

hal tersebut diharapkan dapat memberi fasilitas

antara petani dengan program penyuluhan pertanian

yang mempunyai tujuan yaitu dengan meningkatan

pendapatan dan kesejahteraan petani. Aktifitas

usahatani yang lebih baik dapat dilihat dari

adanya peningkatan dalam produktifitas usahatani

yang nantinya akan meningkatkan pendapatan petani

sehingga akan mendukung terciptanya kesejahteraan

yang lebih baik bagi petani dan keluarganya.

Contohnya GAPOKTAN yang ada di desa Negara Ratu ,

didalam GAPOKTAN ini banyak membahas tentang

pertanian dengan penyuluh

atau PPL dan anggotanya serta program-program yang

akan dilkukan untuk mencapai pertanian yang lebih

mandiri. Banyak manfaat yang berguna bagi para

petani yang masih awam terhadap pertanian karena

mereka masih menggunakan pertanian sederhana dan

tradisional. Didalam GAPOKTAN ini banyak

penyuluhan tentang pertanian , seperti salah

satunya yang masih menjadi kendala bagi para

petani yaitu pupuk, pupuk yang merupakan hal

penting dalam produksi pertanian. Penggunaan pupuk

organik dan pupuk non-organik yang digunakan para

petani. Seiring dengan meningkatnya hasil

pertanian guna memenuhi kebutuhan pangan

masyarakat, maka kebutuhan akan tersedia pupuk

yang berkualitas dengan harga yang terjangkau

sangatlah mutlak diperlukan.Pupuk memegang peranan

penting dalam peningkatan kualitas produksi hasil

pertanian.

Organisasi sosial yang kami kunjungi adalah

Koperasi Tani Rejo Makmur, dengan alamat Di

Kelurahan Karang Rejo, Kecamatan Metro utara.

Dimana koperasi tersebut memberikan pelayanan

untuk kebutuhan anggotanya. Koperasi Rejo Makmur

merupakan suatu koperasi yang masih berdiri untuk

ikut serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat,

melalui pelayanan yang diberikan koperasi terutama

masyarakat di sekitar koperasi.

Lembaga sosial yang kami kunjungi adalah BPTP,

difungsikan sebagai sumber informasi teknologi

antara lain sebagi tempat kunjungan dan pelatihan

petani/pengguna teknologi khususnya terkait dengan

teknologi pertanian lahan kering (pangan dan

perkebunan) KP Natar juga di kenal sebagai sumber

pendapatan utama BPTP Lampung untuk pendapatan

Negara bukan Pajak ( PNBP). Dalam rangka mendukung

pembangunan pertanian lahan kering di provinsi

Lampung sekaligus sebagai usaha meningkatkan PNBP

tahun 2009-2014 BPTP Lampung meningkatkan

pemanfaatan kebun (1) sebagi sumber teknolgi dan

sumber PNBP, (2) sebagai sumber bibit unggul

tanaman perkebuan dan pangan, (3) sebagai wadah

untuk kerja sama dengan pemda dan swasta dalam

usaha memberikan informasi teknologi yang di

perlukan untuk mendukung program pembangunan

pertanian di daerah.

B. Tujuan

Adapun tujuan dilakukan turun lapang ini adalah :

1. Mengetahui perbedaan tujuan antara Kelompok

tani (GAPOKTAN RATU SARI), Lembaga (BPTP

Benih), Organisasi sosial (Koperasi Rejo

makmur).

2. Mengetahui perbedaan Visi Misi antara

Kelompok tani (GAPOKTAN RATU SARI), Lembaga

(BPTP Benih), Organisasi sosial(Koprasi Rejo

makmur).

3. Mengetahui perbedaan Struktur antara Kelompok

tani (GAPOKTAN RATU SARI), Lembaga (BPTP

Benih), Organisasi sosial (Koperasi Rejo

makmur).

II. TINJAUAN PUSTAKA

Berdasarkan Peraturan Kementrian Pertanian

No.273/Kpts/OT.160/4/2007, kelompok tani adalah

sekumpulan petani/peternak atau pekebun yang dibentuk

atas dasar kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi,

lingkungan (sosial, ekonomi, sumber daya) dan keakraban

untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha anggota.

Selanjutnya anggota kelompok tani merupakan suatu

bentuk perkumpulan petani yang berfungsi sebagai media

penyuluhan dan dapat merupakan dasar untuk mencapai

perubahan sesuai dengan tujuan penyuluhan. anggota

kelompok tani yang telah menerima teknologi baru

kiranya dapat mengikuti dan megubah tingkah lakunya,

sehingga mampu untuk melaksanakan usaha tani sesuai

dengan rekomendasi yang telah ditentukan

(Santoso,1992).

Kelompok tani itu terbentuk atas dasar kesadaran, jadi

tidak secara terpaksa. Kelompok tani ini menghendaki

terwujudnya pertanian yang baik, usahatani yang optimal

dan keluarga tani yang sejahtera dalam perkembangan

kehidupannya. Para anggota terbina agar dapat

berpandangan sama, berminat yang sama atas dasar

kekeluargaan. Dari uraian di atas, dapat dikatakan

bahwa anggota kelompok tani berfungsi sebagai wadah

tempat terpeliharanya dan perkembangannya, pengertian

pengetahuan dan keterampilan serta kegotong-royongan

berusahatani para anggotanya. 

1. Fungsi tersebut di jabarkan dalam kegiatan-kegiatan

sebagai berikut:

a. Pengadaan sarana produksi murah dengan cara

melakukan pembelian bersama.

b. Pengadaan bibit yang resisten untuk memenuhi

kepentingan para anggotanya.

c. Mengusahakan kegiatan pemberantasan,

pengendalian hama, penyakit secara terpadu.

d. Guna kepentingan bersama berusaha memperbaiki

prasarana-prasarana yang menunjang usahataninya.

e. Guna memantapkan cara bertani dengan

menyelengarakan demonstrasi cara bercocok tanam,

pembibitan dan cara mengatasi hama yang di

lakukan bersama penyuluh.

f. Mengadakan pengolahan hasil secara bersama agar

terwujudnya kualitas yang baik, beragam dan

mengusahakan pemasaran secara bersama agar

terwujudnya harga yang seragam.

2. Ciri-ciri kelompok tani

a. Saling mengenal, akrab dan saling percaya

diantara sesama anggota.

b. Mempunyai pandangan dan kepentingan yang sama

dalam usaha tani.

c. Memiliki kesamaan dalam tradisi, jenis usaha,

status ekonomi maupun sosial, bahasa, pendidikan

serta ekologi.

d. Ada pembagian tugas dan tanggung jawab antar

sesama anggota, berdasarkan kesepakatan bersama.

e. Berasaskan kerjasama dan kekeluargaan.

3. Adapun unsur pengikat kelompok tani adalah sebagai

berikut :

a.Adanya kepentingan yang sama diantara para

anggotanya.

b.Adanya kawasan usaha tani yang menjadi tanggung

jawab bersama diantara para anggotanya.

c.Adanya kader tani yang berdedikasi untuk

menggerakkan para petani dan kepemimpinannya agar

diteima oleh sesama petani lainnya.

d.Adanya kegiatan yang dapat dirasakan menfaatnya

oleh sekurang kurangnya sebagian besar anggotanya.

e.Adanya dorongan atau motivasi dari tokoh

masyarakat setempat untuk menunjang program yang

telah ditentukan (Kartosapoetra,1994).

Organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang

dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum

maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi

sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan

bangsa dan negara.

1. Ciri-Ciri Organisasi Sosial

Menurut Berelson dan Steiner(1964:55) sebuah

organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

a. Formalitas, merupakan ciri organisasi sosial

yang menunjuk kepada adanya perumusan tertulis

daripada peratutan-peraturan, ketetapan-

ketetapan, prosedur, kebijaksanaan, tujuan,

strategi, dan seterusnya.

b. Hieraki, merupakan ciri organisasi yang

menunjuk pada adanya suatu pola kekuasaan dan

wewenang yang berbentuk piramida, artinya ada

orang-orang tertentu yang memiliki kedudukan

dan kekuasaan serta wewenang yang lebih tinggi

daripada anggota biasa pada organisasi

tersebut.

c. Besarnya dan Kompleksnya, dalam hal ini pada

umumnya organisasi sosial memiliki banyak

anggota sehingga hubungan sosial antar anggota

adalah tidak langsung (impersonal), gejala ini

biasanya dikenal dengan gejala “birokrasi”.

d. Lamanya (duration), menunjuk pada diri bahwa

eksistensi suatu organisasi lebih lama daripada

keanggotaan orang-orang dalam organisasi itu.

2. Alasan Berorganisasi

Organisasi didirikan oleh sekelompok orang tentu

memiliki alasan. Seorang pakar bernama Herbert G.

Hicks mengemukakan dua alasan mengapa orang memilih

untuk berorganisasi:

a. Alasan Sosial (social reason), sebagai “zoon

politicon ” artinya mahluk yang hidup secara

berkelompok, maka manusia akan merasa penting

berorganisasi demi pergaulan maupun memenuhi

kebutuhannya. Hal ini dapat kita temui pada

organisasi-organisasi yang memiliki sasaran

intelektual, atau ekonomi.

b. Alasan Materi (material reason), melalui bantuan

organisasi manusia dapat melakukan tiga macam hal

yang tidak mungkin dilakukannya sendiri yaitu:

1) Dapat memperbesar kemampuannya

2) Dapat menghemat waktu yang diperlukan untuk

mencapai suatu sasaran, melalui bantuan sebuah

organisasi.

3) Dapat menarik manfaat dari pengetahuan

generasi-generasi sebelumnya yang telah dihimpun.

Adapun syarat-syarat terjadinya organisasi sosial yaitu

: adanya orang, adanya kerja sama dan ada tujuan yang

jelas yang bisa di capai/di ukur (Anonim, 2005).

Pelembagaan merupakan suatu proses dimana kaidah kaidah

tertentu diketahui,di pahami, dihargai dan ditaati oleh

warga masyarakat. Asumsinya adalah apabila

kaidah-kaidah tertentu diketahui, dipahami, dihargai,

dan di taati, maka kaidah-kaidah tadi dianggap sebagai

pedoman yang mengatur kebutuhan-kebutuhan pokok

manusia. Himpunan kaidah kaidah yang oleh masyarakat

dianggap mengatur kebutuhan pokoknya,lazim dinamakan

lembaga sosial, atau lembaga kemayrakatan atau kadang-

kadang disebut pranata sosial ( soekanto,1992).

3. Kelembagaan pertanian ditinjau dari fungsinya dapat

dibedakan menjadi beberapa kelompok, yaitu :

a. Kelembagaan yang menghasilkan atau menyediakan

prasarana penunjang peningkatan produksi

pertanian. Contoh lembaga ini antara lain Dinas

Pengairan di bawah Departemen PU (sekarang

Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah).

b. Kelembagaan yang menghasilkan sarana produksi

pertanian seperti benih, pupuk dan pestisida.

Contoh lembaga ini antara lain PT. Sanghyang Sri

di Sukamandi Subang, PT. PUSRI di Palembang

Sumsel dan PT. Pupuk Kujang di Cikampek Karawang.

c. Kelembagaan yang melakukan produksi komoditi

pertanian untuk ekspor. Contohnya PT. Perkebunan

Nusantara I sampai VIII, Kelompok Tani,

Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) yang

mengelola pengairan di tingkat usaha tani.

d. Kelembagaan yang melakukan pengolahan hasil

pertanian. Contohnya perusahaan pabrik gula,

pabrik the hitam dan pabrik pengolah kelapa sawit

dan karet.

e. Kelembagaan yang berdasarkan hasil-hasil

pertanian atau hasil olahannya. Contohnya antara

lain tengkulak, KUD dan eksportir pertanian.

f. Kelembagaan yang membuat atau menentukan

kebijaksanaan makro pertanian seperti peningkatan

produksi atau penyaluran produk-produk pertanian

yang mempunyai arti strategis (beras, terigu,

gula dan minyak goring). Contohnya adalah Bulog

dan Kementrian pertanian.

4. Ditinjau dari sifat terbentuknya, kelembagaan

pertanian dapat dibedakan menjadi 3, yaitu :

a. Lembaga yang bersifat asli berasal dari adat

kebiasaan turun-temurun. Contoh kelembagaan ini

antara lain pemilikan tanah, sewa-menyewa tanah,

bagi hasil, gotong royong, arisan, dan lain-lain.

b. Kelembagaan yang baru diciptakan, baik dari dalam

maupun dari luar masyarakat desa. Contohnya

Lembaga Pelaksana Intensifikasi padi sawah yaitu

Badan Pengendali Bimas ditingkat pusat.

c. Kelembagaan yang dibentuk bersama antara

pemerintah dan masyarakat.artinya lembaga tersebut

sudah ada di desa kemudian diformalkan atau

diresmikan oleh pemerintah. Contohnya Kelompok

Tani, Gabungan Kelompok Tani dan Perkumpulan

Petani Pemakai Air (P3A) (Nurmala, 2012).

III. PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum

Orientasi Wilayah kabupaten Lampung

Secara geografis wilayah Kota Bandar Lampung

berada antara 50º20’-50º30’ LS dan 105º28’-105º37’

BT dengan luas wilayah 192.96 km2 dengan batas-

batas sebagai berikut :

a. Batas Utara : Kecamatan Natar, Kabupaten

Lampung Selatan

b. Batas Selatan : Kecamatan Padang Cermin,

Ketibung dan Teluk Lampung, Kabupaten Lampung

Selatan

c. Batas Timur : Kecamatan Tanjung Bintang,

Kabupaten Lampung Selatan

d. Batas Barat : Kecamatan Gedungtataan dan

Padang Cermin Kabupaten Lampung selatan

1. Gambaran umum Dan Penduduk Desa Negara Ratu

Desa negara Ratu ini dibentuk berdasarkan hasil

musyawarah para tokoh adat dan menghasilkan

keputusan hasil musyawarah para tokoh dan

dituangkan dalam keputusan para tokoh adat No

:1/TA/1884.Dengan Jumlah penduduk pada awal

mulanya 254 orang dan jumlah kepala keluarga 25 KK

dengan luasa wilayah 850 ha dengan potensi desa

yang banyak dihasilkan dari Pertanian dan

Perikanan yang terdiri dari pemukinan 207 ha,

pertanian sawah 220 ha, perkantoran 0,25 ha,

sekolah 7 ha, jalan 25 km dan lapangan sepak bola

2 ha. Desa Negara Ratu adalah salah satu desa yang

berada di Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung

Selatan.Desa ini berjarak 1,5 Km ke ibu kota

kecamatan dan berjarak 120 Km ke ibu kota

kabupaten sedangkan dari ibukota Provinsi Lampung

berjarak 10 Km. Desa Negara Ratu saat ini dipimpin

oleh seorang kepala desa yang bernama Herry

Putra,MM berkembang pesat di sektor pembangnuan,

pertanian, perkebunan, dan segi sektor lainnya.

Dengan jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin

yaitu laki-laki 6263 orang ,perempuan 5951 orang

dan kepala keluarga 2606 serta pertumbuhan

penduduk tahun ini 12214 orang dan jumlah penduduk

tahun lalu 11394 orang.keadaan sosial desa negara

ratu dengan pendidikan

a. Struktur kepengurusan

b. Sejarah Gapoktan Ratu Sari

GAPOKTAN RATU SARI berdasarakan pembentukan

GAPOKTAN yang dibuat dibawah tangan tertanggal

tiga belas Februari tahun dua ribu tujuh (13-02-

2007), mewakili seluruh Anggota Kelompok Tani

terletak di

Desa : Negara Ratu

Kecamatan : Natar

Kabupaten : Lampung Selatan

Provinsi :Lampung

Kelompok Tani yang diwakilinya telah sepakat untuk

menyatu dan/atau bersatu dalam suatu Gabungan

kelompok tani (GAPOKTAN) agar masyarakat lebih

mandiri dan meningkatkan kebutuhan pangan. GAPOKTAN

RARU SARI dibuat dengan maksud:

1) Memfasilitasi secara khusus dari kepentingan

para anggota dan masyarakat tani pada umumnya.

2) Mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan dalam

rangka memajukan usaha dalam sector pertanian

serta meningkatkan produktivitas dan kwalitas

hasil pertanian para anggota

3) Meningkatkan pendapatan hasil pertanian dengan

pengolahan dan pemasaran yang terpadu untuk

meningkatkan kesejahteraan para anggota tani

pada umumnya.Meningkatkan sumber daya dan

kesejahteraan para anggota dengan melakukan

pendidikan, bimbingan ,penyuluhan,serta

memberikan bantuan modal untuk usaha

pertanian.

4) GAPOKTAN ini sebagai badan usaha dalam

melaksanakan kegiatannya mengorganisir

pemanfaatan dan pendayagunaan sumber daya

ekonomi para anggotanya atas dasar prinsip-

prinsip kebersamaan.

Pada hari selasa tanggal lima Agustus tahun dua

ribu delapan (05-08-2008) pukul 15.40 WIB. GAPOKTAN

RATU SARI kini telah disahkan oleh ANISA TUNJANG

SARI,Sarjana Hukum , Magister Kenotariatan, Notaris

di Kabupaten Lampung Selatan, dengan dihadiri oleh

saksi-saksi yang saya,notaris kenal dan akan

disebutkan pada bagian akhir akta. Dengan pasal-

pasal dan sanksi yang telah disepakati.

c. Visi dan misi GAPOKTAN Ratu Sari

1) Visi

a) Meningkatkan produktifitas pangan

b) Menjadikan petani yang mandiri

c) Meningkatkan nilai tambah dan daya saing

produk pertanian

d) Meningkatkan kesejahteraan petani

2) Misi

a) Penyuluhan pertanian dengan pembelajaran bagi

kelompok tani

b) Pembinaan kelompok tani dalam rangka penumbuhan

dan pengembangan kelompok tani

c) Memberikan bantuan modal untuk usaha pertanian

2. Gambaran umum Dan

Penduduk koperasi

Rejo Makmur

Koperasi Rejo Makmur

berlokasi di kelurahan

Karang Rejo Kecamatan

Metro Utara. Kabupaten Lampung Selatan. Yang

menjadi anggota koperasi Rejo makmur adalah warga

masyrakat yang ada di RW 11, dan saat ini mulai

menyebar di berbagai wilayah kota Metro dan

Lampung Timur.

a. Struktur kepengurusan

b.c.

d. STRUKTUR KEPENGURUSAN GAPOKTAN RATU SARIe.

f.g.h.i.j.k.

KETUA

(Bpk. Jermin)

BENDAHARA

(Bpk. Sulam ujni)

l.m.n.o.p.q.r.s.t.u.v.w.x.y.z.aa.bb.cc. STRUKTUR

KEPENGURUSAN ORGANISASI KOPERASI REJO MAKMURdd.

ee. 1). Badan Pengawasff.gg.hh.ii.jj.kk.ll.mm.nn. 2). Pengurus

Intioo.pp.qq.

ANGGOTA

(Bpk. Karsono)

KETUA

(Bpk. Sudibyo)

KETUA

(Bpk. Sujarwo)

rr.ss.tt.uu.vv.ww.xx.

yy.zz.aaa.bbb.ccc.

PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIANeee.fff.ggg.hhh.iii.jjj.

kkk.lll.mmm.nnn.ooo.

ppp.qqq.rrr.sss.ttt.uuu.vvv.www.xxx.

SEKRETARIS

(Bpk. Syamsuddin zen)

KEPALA BALAI

(Dr. Ir. Ahmad ArifinRivai, M.Si)

TIM PELAYANAN

(Bpk. Sumarko, Mulyono,Suhoso, dll)

BENDAHARA

(Bpk. Malyono)

KOORD. KP NATAR

(Bpk. Jumari)

KEPALA SEKSI KSPP

(Bpk. Agung Lasmono,SP)

BENDAHARA

(Bpk. Pujo pantoro, SH)

yyy. Sejarah Koperasi Rejo Makmur

Dasar pendirian koperasi Tani ini adalah

undang-undang No. 25 Tahun 1992 tentang

perkopersian. Hingga saat ini Undang-undang

tersebut telah diganti dengan peraturan baru

yaitu dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun

2012 tentang perkoperasian. Salah satu point

penting dalam undang-undang baru tersebut

yaitu adanya aturan bahwa 1 (satu) Badan

Hukum koperasi hanya dapat menjalankan

1(satu) usaha. Artinya ke depan tidak akan

ada koperasi Serba Usaha. Namun demikian ,

saat ini Koperasi Tani Rejo Makmur yang

berlokasi di kelurahan Karang Rejo kecamatan

Metro utara, menjadikan koperasi ini sebagai

koperasi primer (tanpa Badan Hukum) yang

dibentuk pada awalnya untuk meningkatkan tali

Silaturrahmi di antara masyarakat

Karang Rejo khususnya warga masyarakat yang

ada diantara masyarakat karangrejo khususnya

warga masyarakat yang ada di RW 11, walaupun

saat ini anggota koperasi ini telah menyebar

di berbagai wilayah kota Metro dan Lampung

Timur, namun tujuan utama adalah meningkatkan

tali silaturrahmi, saling pengertian dam

kerukunan antar anggota koperasi pada

khusunya dan masyarakat sekitar pada umumnya.

Koperasi Tani Rejo Makmur mengalami

perkembangan yang cukup baik dan dinamis

sehingga mampu memberikan konstribusi yang

cukup signifikan terutama dalam bidang simpan

pinjam, hal ini cukup bermanfaat dan membantu

anggota agar tidak terjebak dalam jerat

rentenir.

zzz. Visi dan Misi koperasi Tani Rejo Makmur

a. VISI

1. Menjadikan petani yang mandiri

2.Memberikan kontribusi dalam bidang simpan pinjam

3. Meningkatkan nilai tambah dan daya saing

produk pertanian

4. Meningkatkan kesejahteraan petani

b. MISI

1. Memberikan bantuan modal untuk usaha pertanian

2. Membantu anngota agar tidak terjebak dalam

jerat rentenir

aaaa. Umum dan penduduk Lembaga Balai Pengkajian

Teknologi Pertanian

Desa Negara Ratu adalah salah satu desa yang berada

di Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan.Desa

ini berjarak 1,5 Km ke ibu kota kecamatan dan

berjarak 120 Km ke ibu kota kabupaten sedangkan dari

ibukota Provinsi Lampung berjarak 10 Km.

a.Struktur kepengurusan

b.Sejarah Lembaga Balai Pengkajian Teknologi

Pertanian

Kebun percobaan (kp) Natar seluas 60 ha dibangun

oleh lembaga penelitian industri (LPTI) untuk

penelitian tanaman lada pada tahun 1972 . tujuan

pengdaan kebun adalah untuk untuk lokasi

penelitian tanaman lada dalam usaha penurunan

produksi lada hitam lampung akibat penyakit busuk

pangkal batang (BPB).

Selanjutnya kp Natar memjadi tanggung jawab sub-

station balai penelitian tanaman rempah dan obat

Balitro.sebagai substation penelitian , kp Natar

dilengkapi dengan fasilitas penelitian seperti

laboraturium, rumah kaca, kantor dan perumahan.

Kemudian setelah dibentuknya LPTI Lampung 1994 dan

dilanjutkan dengan pendirian BPTP ( 2001) kp Natar

difungsikan sebagai sumber informasi teknologi

antara lain sebagi tempat kunjungan dan pelatihan

petani/pengguna teknologi khususnya terkait dengan

teknologi pertanian lahan kering ( panagan dan

perkebunan) KP Natar juga di kenal sebagai sumber

pendapatan utama BPTP Lampung untuk pendapatan

Negara bukan Pajak ( PNBP)

Dalam rangka mendukung pembangunan pertanian lahan

kering di provinsi Lampung sekaligus sebagai usaha

meningkatkan PNBP tahun 2009-2014 BPTP Lamoung

meningkatkan pemanfaatan kebun (1) sebagi sumber

teknolgi dan sumber PNBP , (2) Sebagai sumber

bibit unggul tanaman perkebuan dan pangan, (3)

sebagai wadah untuk kerja sama dengan pemda dan

swasta dalam usaha memberikan informasi teknologi

yang di perlukan untuk mendukung program

pembangunan pertanian di daerah.

Diharapkan dengan program BPTP Lampung maka KP

Natar tersebut mampu menyediakan informasi

teknologi yang di perlukan dalam mendukung program

pembagunan pertanian di Lampung secara

berkelanjutan.

c. Visi dan misi Lembaga BPTP

a. Visi

Pada tahun 2014 menjadi Lembaga pengkajian dan

penghasil Teknologi pertanian spesifik lokasi

bertaraf internasional

b. Misi

1) Menghasilkan dan mendisemilasikan inovasi

teknologi pertanian spesifik lokasi sesuai

dengan kebutuhan pengguna

2) Meningkatkan hubungan kerja sama daerah dan

nasional dalam rangka peningkatan kapasitas

pengkajian dan pendayagunaan hasil pengkajian

3) Mengembangkan institusi dan SDM secara

profesional dan mandiri.

B. Identifikasi Perbedaan GAPOKTAN Ratu Sari, Koperasi

Rejo Makmur dan BPTP

PEMBEDA Gapoktan Koperasi Lembaga BPTP

Ratu Sari Rejo Makmur

Sistem

Hukum

Tidak

berbadan

hukum

Tidak

berbadan

hukum

Berbadan hukum

Defini Kumpulan

dari

kelompok

tani yang

mempunyai

kepentingan

yang sama

dalam

pengembangan

komunitas

usaha tani

Suatu bentuk

usaha yang

bercirikan

kebersamaan

atau

berasaskan

kekeluargaan

Seperangkat

ketentuan,

aturan atau

norma sosial

yang sudah

sedemikian

dalam sehingga

keberadaannya

disepakati

dengan rasa

tanggung jawab

oleh seluruh

anggota

masyarakatnya

Fungsi 1. Sebagai

sarana

atau wadah

1. Sebagai

wadah

untuk

1. Memberikan

pedoman

kepada

untuk

meningkatk

an serta

mengembang

kan usaha

tani.

2. Sebagai

tempat

untuk

memperkuat

kerjasama

antar

kelompok

tani.

3. Mengembang

kan

produksi

hasil

pertanian.

4. mensejahte

rakan

meningkat

kan

kesejahte

raan

masyaraka

t

2. Untuk

memberika

n

konstribu

si dalam

bidang

simpan

pinjam

3. Membantu

anggota

agar

tidak

terjebak

dalam

jerat

anggota

masyarakat

dalam

bersikap

dan

berprilaku

berkaitan

dengan

kebutuhan

pokok

tersebut

2. Menjaga

keutuhan

(integrasi

social)

masyarakat

3. Memberikan

pedoman

dalam

pengendalia

n social

taraf

hidup para

petani

rentenir

4. Meningkat

kan tali

silaturra

hmi

masyarakat

Struktur

kepenguru

san

Struktur kepengurusanterdiri dariKetua, wakilketua, sekretaris, bendahara, dan anggota

Struktur kepengurusanterdiri daribadan pengawas (ketua dan anggota), pengurus inti (ketua,sekretaris, bendahara, wakil bendahara).

struktur

kepengurusan

lebih luas

yang terdiri

atas : Kepala

Balai,Kepala

seksi

kspp,Koord.KP.

Natar,Bendahar

a, tim

pelayanan, dan

anggota.Cakupan Cakupan

Masih

sempit,

karena hanya

mencakup

masyarakat

disekitar

Gapoktan

Cakupan

sudah mulai

luas, karena

di bentuk

dari

beberapa

daerah/ desa

Cakupannya

sangat luas,

karena

dibentuk atas

satu kabupaten

tersebut.

Berdasarkan turun lapang atau survey yang telah kami

lakukan tujuan dari gabungan kelompok tani ini

(gopoktan ratu sari) telah sama seperti teori yang

kita pelajari yaitu bertujuan untuk mencapai tujuan

bersama dengan suatu kesadaran untuk saling tolong-

menolong antar anggota masyarakat. Visi dan misinya

adalah untuk meningkatkan prokduktifitas pangan,

membantu memfasilitasi anggotanya untuk mencapai

tujuan yang telah di tentukan, dan memberikan

penyuluhan pertanian dengan pembelajaran bagi

kelompok tani.

Organisasi sosial yaitu Koperasi Rejo Makmur telah

sama dengan teori yang telah dipelajari sebelumnya

yaitu sebagai wadah untuk meningkatkan kesejateraan

masyarakat dan memberi bantuan berupa simpan pinjam

kepada anggotanya. Visi dan misi yang telah

ditentukan yaitu menjadikan petani yang mandiri dan

memberikan bantuan modal kepada masyarakat dan

menigkatkan kesejahteraan petani.

Lembaga sosial yang kami kunjungi yaitu Badan

pengkajian Teknologi Pangan, dan setelah kami

bandingkan dengan teori sebelumnya ternyata tujuannya

sama yakni Memberikan pedoman dalam pengendalian

social masyarakat. Visi dan misinya adalah supaya

menjadi lembaga pengkajian dan penghasil tekknologi

pertanian spesifik lokasi bertaraf internasional,

meningkatkan hubungan kerja sama daerah dan nasional

dalam rangka peningkatan kapasitas pengkajian dan

pendayagunaan hasil pengkajian dan mengembangkan SDM

secara profesional dan mandiri.

IV. KESIMPULAN

Dari hasil pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Peran pemerintah dalam pembangunan sektor

pertanian sangat penting karena pemerintah perlu

menyediakan sarana dan prasarana secara

menyeluruh untuk mempermudah para petani

2. Untuk mengetahui perkembangan dan gambaran

kelompok tani dan koperasi sekarang ini tidak

lepas dari sejarah indonesia, kondisi politik,

ekonomi dan sosial budaya serta bayak hal

lainnya yang berupa faktor internal dan

eksternal. Hal pokok yang perlu diketahui adalah

permasalahan petani itu sendiri, dimana apabila

permasalahan petani tidak disejajarkan dengan

program pemerintah maka tidak tercapai tujuan

yang dicapai, baik dari pemerintah sebagai

pembuat kebijakan maupun masyarakat sebagai

stakeholder pembanganan

3. untuk tingkat partisipasi masyakarakat terhadap

kelompok tani dan koperasi pertanian dapat

dikatakan dengan baik, dimana hal ini dibuktikan

dengan perkembangan yang bagus serta mampu

mengumpulkan modal dari masing-masing kelompok

tanpa ada bantuan berupa modal dari pemerintah.

Manajemen, tugas dan tanggunga jawab para

pengurus/anggota kelompok tani dan koperasi

pertanian perlu dilakukan pelatihan atau

pemberdayaan dengan maksud menimbulkan

profesionalisme dan kesadaran dibidang

pekerjaan.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2005. https//: Adifirman.wordpress.com/tag/ pengertian organisasi

Sosial. Unduh Tanggal 10 November 2014 pukul 11.15 WIB

Kartosapoetra.1994. Teknologi Penyuluhan pertanian. Jakarta: Bumi Aksara

Nurmal et al. 2012. Pengantar Pertanian. Yogyakarta :GrahaIlmu

Soekanto,S. 2012. Sosiologi Suatu pengantar. Jakarta: Rajawali pers

S,Santoso. 1994. Dinamika kelompok. Jakarta: Bumi Aksara

LAMPIRAN