10
1 TANGGUNG JAWAB DAN TUJUAN AUDIT O L E H KELOMPOK I SUDIRMAN 0232090119 UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA 2013 SEMINAR AUDITING

Makalah Tanggung Jawab Dan Tujuan Audit - baixardoc

Embed Size (px)

Citation preview

1

TANGGUNG JAWAB DAN

TUJUAN AUDIT

O

L

E

H

KELOMPOK I

SUDIRMAN

0232090119

UNIVERSITAS MUSLIM

INDONESIA

2013

SEMINAR AUDITING

2

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan karunia dan nikmat bagi umat-Nya.

Alhamdulilaah Makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah SEMINAR

AUDITING dengan Judul “TANGGUNG JAWAB DAN TUJUAN AUDIT”, karena

terbatasnya ilmu yang dimiliki oleh penulis maka Makalah ini jauh dari sempurna untuk itu

saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan.

Tidak lupa penulis sampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada semua

pihak yang telah turut membantu dalam penyusunan Makalah ini. Semoga bantuan dan

bimbingan yang telh diberikan kepada kami mendapat balasan yang setimpal dari Allah

SWT. Amin

Akhirnya penulis berharap semoga Makalah ini bermanfaat khususnya bagi penulis

dan umumnya bagi pembaca.

Makassar, 26 September 2013

Penulis

Sudirman

0232090119

3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1

A. LATAR BELAKANG ....................................................................................................... 1

B. RUMUSAN MASALAH ................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................ 3

A. TUJUAN PELAKSANAAN AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN ...................... 3

B. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN .......................................................................... 3

C. TANGGUNG JAWAB AUDITOR .................................................................................. 4

D. SIKLUS LAPORAN KEUANGAN ................................................................................. 5

E. MENETAPKAN TUJUAN AUDIT............................................................................... 7

F. ASERSI MANAJEMEN ................................................................................................... 7

G. TUJUAN AUDIT YANG BERKAITAN DENGAN TRANSAKSI .............................. 9

H. TUJUAN AUDIT YANG BERKAITAN DENGAN SALDO ....................................... 9

I. TUJUAN AUDIT YANG BERKAITAN DENGAN PENYAJIAN DAN

PENGUNGKAPAN ........................................................................................................ 13

J. BAGAIMANA TUJUAN AUDIT TERPENUHI ......................................................... 13

BAB III KESIMPULAN DAN PENUTUP ........................................ 16

A. KESIMPULAN ............................................................................................................... 16

B. SARAN ............................................................................................................................ 16

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 17

4

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Perusahaan ZZZ Best Company pada pertengahan tahun ‟80an ialah salah satu

perusahaan terkenal di AS. Perusahaan yang didirikan oleh remaja berumur 16 tahun

bernama Barry Minkow, perusahaan ini bergerak di bidang pembersih karpet.

Di bawah kelola Barry Minkow, asset perusahaan ini membludak dari sekitar

$200,000 menjadi $5,000,000 dan pendapatnya menjadi $50,000,000 juta. Dengan

semboyannya “langit ialah batasnya”. Dia berhasil mengubah perusahaan tersebut dan

dirinya masuk kalangan miliader. Namun setelah terkenal selama beberapa tahun,

perusahaannya jatuh bangkrut karena aksi penipuan yang dilakukan oleh Barry

Minkow, sang pengelola. Dirinya terbukti melakukan pelanggaran hukum seperti

membuat laporan keuangan fiktif, penipuan cek dan kartu kredit, dan penipuan

terhadap nasabah bahkan temannya. Dia didakwa 57 pelanggaran hukum dan dituntut

penjara selama 25 tahun.

Masyarakat AS pun juga menyalahkan regulator institusi keuangan seperti the

Securities and Exchange Commission (SEC) dan kantor akuntan public karena

dianggap lalai dalam mengatur perusahaan – perusahaan. Ini merupakan pukulan telak

bagi pegulator dan pemerintahan AS karena seorang remaja mampu menipu regulator

dan pemerintah AS.

Kasus bangkrutnya ZZZZ Best Company menjadi titik tolak bagi regulator

keuangan AS untuk manata ulang peraturan – peraturan keuangan. Namun tetap saja

kasus seperti ini akan terjadi di kemudian hari tentu saja dengan menculnya Barry –

Barry yang lain.

Betapa luar biasanya cerita ZZZ best ini, ketika para pengamat ahli di minta

untuk mengomentari masalah ini, sebagian besar menjawab: „itu bukan yang pertam

dan bukan juga yang trakhir kalinya di lakukan‟. Masyarakat akan bertanya, “ di mana

para auditor itu?”

5

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka

rumusan masalah yang diajukan adalah :

1. Di mana para auditor itu?

2. Di perlukannya memahami tujuan audit secara keselurhan

3. Pertanggung jawaban auditor dalam melaksanakan proses audit, serta

4. Tujuan khusus yang coba di penuhi oleh auditor.

6

BAB II

PEMBAHASAN

A. TUJUAN PELAKSANAAN AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN

SAS I (AU 110) menyatakan :

Tujuan dari audit biasa atas laporan keuangan oleh auditor independen adalah

untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran, dalam semua hal material, posisi

keuangan, hasil operasi, serta arus kas sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang

berlaku umum (GAAP).

Auditor mengumpulkan bukti untuk membuat kesimpulan tentang apakah laporan

keuangan telah disajikan secara wajar dan untuk menentukan keefektifan

pengendalian internal, sesudah itu baru menerbitkan laporan audit yang tepat.

Langkah-langkah untuk mengembangkan tujuan audit:

1. Memahami tujuan dan tanggung jawab audit

2. Membagi laporan keuangan menjadi berbagai siklus

3. Mengetahui asersi manajemen tentang laporan keuangan

4. Mengetahui tujuan audit umum untuk kelas transaksi, akun dan pengungkapan

5. Mengetahui tujuan audit khusus untuk kelas transaksi, akun dan pengungkapan

B. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN

Tanggung jawab untuk mengadopsi kebijakan akuntansi yang baik,

menyelenggarakan pengendalian internal yang memadai, dan menyajikan laporan

keuangan yang wajar berada di pundak manajemen, bukan di pundak auditor.

Tanggung jawab manajemen atas kewajaran penyajian (asersi) laporan keuangan

berkaitan dengan privilege untuk menentukan penyajian dan pengungkapan apa yang

dianggap perlu. Jika manajemen bersikeras dengan pengungkapan laporan keuangan

yang menurut auditor tidak dapat diterima, auditor dapat memilih untuk menerbitkan

pendapat tidak wajar atau wajar dengan pengecualian atau mengundurkan diri dari

penugasan tersebut.

Sarbanes-Okley Act mengharuskan CEO dan CFO untuk menyatakan bahwa

laporan keuangan telah sesuai dengan persyaratan Security Exchange Act tahun 1934

dan informasi yang terkandung dalam laporan keuangan disajikan secara wajar, dalam

semua hal yang material serta menandatangani laporan keuangan.

7

C. TANGGUNG JAWAB AUDITOR

Berdasarkan SAS 1 (AU 110), “Auditor bertanggung jawab untuk merencanakan

dan melaksanakan audit guna memperoleh kepastian yang layak tentang apakah

laporan keuangan talah bebas dari salah saji yang material, apakah itu disebabkan

oleh kekeliruan ataupun kecurangan. Karena sifat bukti audit dan karakteristik

kecurangan, auditor dapat memperoleh kepastian yang layak, tetapi tidak absolut,

bahwa salah saji yang material dapat dideteksi. Auditor tidak bertanggung jawab

untuk merencanakan dan melaksanakan audit guna memperoleh kepastian yang layak

bahwa salah saji, apakah yang disebabkan oleh nkekeliruan ataupun kecurangan, yang

tidak material bagi laporan keuangan dapat dideteksi.”

Paragraf dalam AU 110 ini membahas tanggung jawab auditor untuk mendeteksi

salah saji yang material dalam laporan keuangan, melaporkan tentang keefektifan

pengendalian internal, dan mengidentifikasi kelemahan yang material dalam

pengendalian internal atas laporan keuangan.

Dibawah ini adalah pembahasan yang terkait dengan standar-standar tentang

tanggung jawab auditor untuk mendeteksi salah saji yang material mencakup

beberapa istilah dan frasa penting.

Salah Saji yang Material versus Tidak Material Salah saji dianggap material

jika gabungan dari kekeliruan dan kecurangan yang belum dikoreksi, auditor

bertanggung jawab untuk memperoleh kepastian yang layak bahwa ambang batas

materialitas telah dipenuhi. Namun auditor bertanggung jawab untuk memperoleh

kepastian yang layak bahwa ambang batas materialitas telah dipenuhi.

Kepastian yang Layak SAS 104 menyatakan bahwa kepastian yang layak adalah

tingkat kepastian yang tinggi, tetapi tidak absolut, bahwa laporan keuangan telah

bebas dari salah saji yang material. Hal ini mengindikasikan bahwa auditor bukanlah

pemberi garansi atas kebenaran laporan keuangan. Pembelaan terbaik yang dapat

dilakukan auditor apabila salah saji yang material tidak terungkap adalah

melaksanakan audit sesuai dengan standar auditing.

Kekeliruan versus Kecurangan Kekeliruan (error) adalah salah saji yang tidak

disengaja, sementara kecurangan (fraud) adalah salah saji yang disengaja dan

dibedakan lagi menjadi misapropiasi aktiva (misappropriation of assets), yang sering

disebut penyalahgunaan atau kecurangan karyawan, serta pelaporan keuangan yang

curang (fraudulent financial reporting) yang disebut kecurangan manajemen.

8

Skeptisme Profesional adalah sikap yang penuh dengan keingintahuan serta

penilaian kritis atas bukti audit. Auditor tidak boleh mengasumsikan bahwa

manajemen bersikap tidak jujur tapi juga tidak boleh mengasumsikan bahwa

menajemen tidak diragukan lagi kejujurannya. Auditor bertanggung jawab untuk

mendeteksi kekeliruan dan kecurangan yang material.

Kecurangan yang Berasal dari Pelaporan Keuangan yang versus

Misapropriasi Aktiva Pelaporan keuangan yang curang merugikan karena

menyediakan informasi laporan keuangan yang tidak benar untuk membuat

keputusan, sedangkan misapropriasi aktiva merugikan pemagang saham, kreditor,

serta pihak lainnya karana aktiva tersebut tidak lagi menjadi milik pemilik yang sah.

Tindakan Ilegal (tindakan yang melawan hukum) Merupakan pelanggaran

terhadap hukum atau peraturan pemerintah selain kecurangan. Auditor bertanggung

jawab untuk menemukan tindakan ilegal. Tindakan illegal ini terbagi atas tindakan

ilegal yang berdampak langsung dan tindakan ilegal yang berdampak tidak langsung.

Auditor mempunyai tiga tingkat tanggung jawab untuk menemukan dan

melaporkan tindakan illegal :

1. Pengumpulan Bukti Jika Tidak Ada Alasan untuk Percaya Bahwa Ada Tindakan

Ilegal yang Berdampak Tidak Langsung

2. Pengumpulan Bukti dan Tindakan Lainnya Apabila Ada Alasan Ubtuk

Mempercayai BahwaTindakan Ilegal yang Berdampak Langsung atau Tidak

Langsung Telah Terjadi

3. Tindakan Apabila Auditor Mengetahui Suatu Tindakan Ilegal

D. SIKLUS LAPORAN KEUANGAN

Audit dilaksanakan dengan membagi laporan keuangan menjadi segman-segman

atau komponen yang lebih kecil. Pendekatan siklus (cycle approach) merupakan cara

umum untuk membagi audit, yaitu dengan tetap mempertahankan hubungan antara

jenis (kelas) transaksi dan saldo akun dalam segmen yang sama. Logika dari

penggunaan siklus ini adalah bahwa hal itu terkait dengan cara transaksi dicatat dalam

jurnal dan diikhtisarkan dalam buku besar serta laporan keuangan.

Gambar dibawah ini menyajikan arus tersebut :

9

Perhatikanlah gambar diatas, siklus-siklus itu tidak mempunyai titik awal atau

akhir kecuali pada posisi awal dan akhir perusahaan. Sebuah perusahaan dimulai

dengan memperoleh modal, umumnya berbentuk kas. Dalam perusahaan manufaktur,

kas digunakan untuk membeli bahan baku, aktiva tetap, dan barang jasa untuk

membuat persediaan (siklus akuisisi dan pembayaran). Kas juga digunakan untuk

10

memperoleh tenaga kerja (siklus penggajian dan personalia). Hasil gabungan dari

kedua siklus ini adalah persediaan (siklus pesediaan dan pergudangan). Berikutnya,

persediaan dijual dan menghasilkan penagihan serta perolehan kas (siklus penjualan

dan penagihan). Kas yang dihasilkan lalu digunakan untuk membayar deviden dan

bunga atau membiayai perluasan modal serta memulai kembali siklus-siklus tersebut.

E. MENETAPKAN TUJUAN AUDIT

Para auditor melaksanakan audit atas laporan keuangan dengan menggunakan

pendekatan siklus, yaitu pengujian audit atas transaksi-transaksi yang menghasilkan

saldo akhir dan juga dapat melaksanakan pengujian audit atas saldo akun serta

pengungkapan yang terkait.

Secara umum, auditor telah menemukan bahwa cara yang paling efisien dan

efektif untuk melakukan audit adalah dengan memperoleh beberapa kombinasi

kepastian bagi setiap kelas transaksi dan saldo akhir pada akun yang terkait.

Untuk setiap kelas transaksi, beberapa tujuan audit harus dipenuhi sebelum

auditor menyimpulkan bahwa :

1. Transaksi - transaksi tersebut telah dicatat dengan tepat, tujuan ini disebut sebagai

tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi ( transaction – related audit

objectives). Sebagai contoh : terdapat tujuan audit khusus yang berkaitan dengan

transaksi penjualan serta tujuan audit khusus yang berkaitan dengan transaksi

retur dan pengurangan harga penjualan.

2. Beberapa tujuan audit harus dipenuhi untuk setiap saldo akun yang disebut

sebagai tujuan audit yang berkaitan dengan saldo ( balance-related audit

objectives). Sebagai contoh: ada tujuan audit khusus yang berkaitan dengan saldo

piutang usaha dan tujuan audit khusus yang berkaitan dengan saldo utang usaha.

3. Tujuan audit berkaitan dengan penyajian dan pengungkapan informasi dalam

laporan keuangan yang disebut tujuan audit yang berkaitan dengan penyajian dan

pengungkapan ( presentation and disclosure related audit objectives). Sebagai

contoh: ada tujuan audit khusus yang berkaitan dengan penyajian dan

pengungkapan untuk piutang usaha serta wesel bayar.

F. ASERSI MANAJEMEN