14
MANFAAT DAN BAHAYA ILMU KOMUNIKASI Nama :Theddy Rahmat.K NPM :201510415106

MANFAAT DAN BAHAYA ILMU KOMUNIKASI

Embed Size (px)

Citation preview

MANFAAT DAN BAHAYA ILMU KOMUNIKASINama :Theddy Rahmat.KNPM :201510415106

APA ITU KOMUNIKASI

• Menurut Lasswell Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa? mengatakan apa? dengan channel apa ? kepada siapa? hasil atau hasil dari apa? (siapa? mengatakan apa? dalam saluran yang? untuk Siapa? dengan efek apa ?).

Analisis 5 Unsur Menurut (“Lasswell 1960”) :

• Who? (Siapa/ sumber). Sumber / komunikator adalah pelaku utama / pihak yang memiliki kebutuhan untuk berkomunikasi atau awal komunikasi, bisa seorang individu, kelompok, organisasi, atau bangsa sebagai komunikator.

• Says What? (Pesan). Apa yang akan disampaikan / dikomunikasikan kepada penerima (komunikan), dari sumber (komunikator) atau isi dari satu set simbol informasi.Merupakan lisan / non-verbal yang mewakili perasaan, nilai-nilai, ide-ide / maksud sumber. Ada tiga komponen dari pesan yang artinya, simbol untuk menyampaikan makna, dan bentuk / pesan organisasi.

• In Which Channel? (saluran / media). Alat / media untuk menyampaikan pesan-pesan dari komunikator (sumber) kepada komunikan (receiver) baik secara langsung (tatap muka), atau tidak langsung (melalui media cetak / elektronik, dll).

• To Whom? (untuk siapa / penerima). Orang / Untuk kelompok / Untuk organisasi / Untuk suatu negara yang menerima pesan .Disebut tujuan (destination) / pendengar (listener) / khalayak (audience) / komunikan / interpreter / terbalik coding (decoder).

• With What Effect? (dampak / efek). Dampak / efek pada komunikan (penerima) setelah menerima pesan dari sumber, seperti perubahan sikap, peningkatan pengetahuan, dll

MANFAAT ILMU KOMUNIKASIMenurut MacBride (1977) editor buku Many Voices One World, diuraikan bahwa apabila komunikasi di pandang dari arti yang lebih luas, maka fungsinya dalam tiap sistem sosial adalah sebagai berikut:

1.Fungsi Informasi :yaitu pengumpulan,penyampaian,pemprosesan,penyebaran berita,data gambar,fakta dan pesan opini dan komentar yang dibutuhkan agar orang dapat mengerti dan bereaksi secara jelas terhadap kondisi

2. Fungsi Sosialisasi : penyediaan sumber ilmu pengetahuan yang memungkinkan orang bersikap dan bertindak sebagai anggota masyarakat yang efektif, yang menyebabkan ia sadar akan fungsi sosialnya sehingga ia dapat aktif didalam masyarakat.

3. Fungsi motivasi: menjelaskan tujuan setiap masyarakat jangka pendek maupun jangka panjang, mendorong orang menentukan pilihannya dan keinginannya.

4. Perdebatan dan diskusi : menyediakan dan saling menukar fakta yang diperlukan untuk memungkinkan persetujuan atau menyelesaikan perbedaan pendapat mengenai masalah publik.

MANFAAT ILMU KOMUNIKASI

5. Fungsi pendidikan : pengalihan ilmu pengetahuan sehingga mendorong perkembangan intelektual, pembentukan watak, dan pendidikan ketrampilan serta kemahiran yang diperlukan pada semua bidang kehidupan.

6. Memajukan kebudayaan : penyebaran hasil kebudayaan dan seni dengan maksud melestarikan masa lalu perkembangan kebudayaan dengan memperluas horizon seseorang.

7. Fungsi hiburan : penyebarluasan sinyal atau lambang-lambang, simbol-simbol, suara, dan citra (image) dari drama, tari, kesenian, dan lain sebagainya.

8. Fungsi integrasi : menyediakan bagi bangsa, kelompokman individu kesempatan memperoleh berbagai pesan yang diperlukan mereka agar mereka saling kenal dan mengerti, menghargai kondisi, pandangan dan keinginan orang lain ( Effendy, 2002:27-28 ).

APA ITU BAHAYA/RESIKO KOMUNIKASIKomunikasi risiko merupakan suatu disiplin ilmu terapan yang mulai berkembang sejak awal tahun 1970 an. Disiplin ini mengkombinasikan kerangka teoritis psikologi, sosiologi, organisasi, pendidikan dan komunikasi. Komunikasi risiko pada awalnya banyak digunakan berkenaan dengan risiko/bahaya lingkungan, namun kemudian berkembang ke bidang kesehatan. Kegagalan komunikasi risiko pada waktu lalu, seringkali mengakibatkan terjadinya akselerasi kekhawatiran publik menjadi sengketa yang berlarut-larut antara masyarakat, industri, pemerintah bahkan para akademisi atau ahli.

• Menurut Covello (1986) komunikasi risiko adalah kegiatan menyampaikan informasi diantara pihak-pihak yang terlibat tentang a) tingkat resiko kesehatan atau lingkungan b) pemaknaan kesehatan dan lingkungan c) keputusan, kegiatan atau kebijakan yang ditujukan untuk mengelola dan mengontrol resiko kesehatan atau lingkungan.

• Menurut Powell dan William Leiss (2001) mengatakan bahwa komunikasi risiko adalah proses pertukaran tentang bagaimana sebaiknya menilai dan mengelola risiko diantara akademisi, pejabat pemerintah, Industri dan masyarakat.

Apakah yang disebut risiko/bahaya?• Risiko/bahaya bagi kebanyakan orang sering diartikan sebagai suatu kejadian yang tidak atau kurang menyenangkan,

misalnya cedera atau kehilangan. Oleh karena itu, risiko cenderung dianggap sebagai sesuatu yang harus dihindarkan. Banyak ahli mendefinisikan risiko sebagai probabilitas dari suatu kejadian yang tidak direncanakan. Risiko sering pula dihubungkan dengan ketidak-pastian yang dalam banyak kasus melibatkan konflik persepsi dan sudut pandang. Persepsi publik tentang risiko terkadang memainkan peranan penting, sebagaimana hasil penelitian para pakar tentang adanya zat yang membahayakan kesehatan dalam produk makanan tertentu misalnya.

• Risiko juga didefinisikan sebagai ketidak-pastian hasil (outcome), baik berupa oportunitas atau ancaman , dari suatu tindakan dan kejadian. Risiko merupakan kombinasi dari kemungkinan dan pengaruh/impak, termasuk persepsi kepentingan. Risiko tertentu dapat bersifat lebih signifikan pada konteks yang lain atau jika dipandang dari perspektif yang berbeda.

Mengapa komunikasi yang baik menjadi penting dalam menghadapi risiko?

Berdasarkan asumsi proses komunikasi dua arah, komunikasi dengan publik dapat membantu penanganan risiko secara lebih efektif, yaitu:

• Membantu untuk mencegah berkembangnya krisis

• Membantu pengambilan keputusan yang lebih baik dalam menangani risiko

• Membantu untuk menjamin kelancaran implementasi kebijakan penanganan risiko

• Membantu untuk memberdayakan dan meyakinkan publik

• Membantu untuk membangun kepercayaan publik

Contoh kasus komunikasi resiko• Masalah SUTET ini tergolong sebagai masalah klasik, dikarenakan kemunculannya yang sudah lama dan sampai

sekarang masih belum ada penyelesaian masalahnya. Hal ini disebabkan adanya keluhan sebagian masyarakat yang tinggal di bawah SUTET sehubungan dengan penyakit yang dideritanya yang diyakini sebagai akibat SUTET. Dalam hal komunikasi risiko SUTET ini, para ahli masih belum sependapat mengenai tingkat bahayanya. Meskipun seorang ahli dari Inggris sudah menyatakan bahwa tingkat bahayanya sangat rendah atau bahkan tidak ada sama sekali, namun seorang dokter dari Semarang mengemukakan temuannya mengenai gejala penyakit yang diderita oleh masyarakat yang tinggal di bawah SUTET. Perbedaan pendapat ini diperparah dengan pernyataan seorang dokter dari UI yang menyatakan bahwa SUTET tidak membahayakan kesehatan. Akibat dari pernyataannya yang dikutip media ini, maka sekelompok masyarakat mendatangi kampus UI Salemba untuk mendemo dokter yang membuat pernyataan tersebut. Dalam kasus ini tampak tidak adanya peran pemerintah yang dapat menjadi penengah dintara pihak-pihak yang terkait dengan risiko ini, yaitu PT PLN, Para ahli (dokter dan peneliti), serta masyarakat yang langsung terkena dampak SUTET maupun pemerhati masalah SUTET.

Tanggung Jawab Ilmuwan Komunikasi• ilmu pengetahuan digunakan untuk mempermudah kegiatan manusia dalam melakukan aktifitas dan kegiatannya.

Ilmu penegatahuan merupakan produk dari kebudayaan enlightenment, pencerahan. Ilmu penetahuan digunakan sebagai sarana mempermudah manusia mencapai dan mendapatkan tujuan hidupnya. Selain itu, ilmu pengetahuan juga berfungsi sebagai fasilitator.

• ilmu pengetahuan adalah jembatan bagi manusia untuk mempermudah mendapatkan keinginannya dan manusia dapat berbuat banyak. Segala kegiatan ada konsekuensinya, begitu juga dengan kegiatan dalam perkembangan ilmu pengetahun ini. Karena sekarang, kita harus menyasuaikan diri dengan kemajuan ilmu, bukan ilmu yang berkembang seiring perkembangan manusia. Ilmu pengetahuan banyak melupakan faktor manusia. Selain menimbulkan gejala dehumanisme juga mengubah hakikat kemanusiaan. Karena itulah peran dari para ilmuan dalam menyikapi hal ini sangat dibutuhkan.

• Peran ilmuwan itu antara lain, mereka harus peka terhadap perubahan sosial dan berupaya mencari jalan keluar dari permasalahan tersebut. Mereka juga bertanggung jawab terhadap hasil penelaahan penelitian agar bermanfaaat bagi masyarakat. Teori adanya komunikasi antar warga dapat menjadi acuan untuk menerapakan masyarakat yang bebas juga dapat diterapkan. Seorang ilmuan harus membuka diri pada fakta-fakta baru dan mencoba berusaha memahaminya demi kebahagiaan umat manusia. Meraka juga harus mempunyai rasa iba yang merupakan implikasi dari rasa cinta yaitu berusaha untuk benar-benar memahami penderitaan agar mampu menyembuhkannya.

Etika menerima serta menyampaikan informasi A. Teknik Berkomunikasi 1. Teknik Bicara yang Efektif

Secara sederhana, teknik berbicara dan bertanya efektif adalah sebagai berikut:

– Memilih pokok persoalan untuk dibicarakan

– Berbicara diiringi dengan bantuan gerak-gerik

– Menyesuaikan situasi dengan lawan bicara

– Menghargai dan menghormati lawan bicara dengan baik

– Menanggapi setiap reaksi, sran dan usul dari lawan bicara

2. Prinsip berbicara efektif

1) Memberi kesempatan kepada lawan bicara

2) Menatap bergantian secara sopan

3 Berbicara secara jelas, mengerti, dan jangan berbisik

4) Menghayati pokok-pokok pembicaraan yang akan

disampaikan.

3. Teknik membaca efektif

Manfaat membaca:

1. Memperluas wawasan, pengetahuan, dan pengalaman

2. Mengetahui nilai-nilai kehidupan, baik nilai spiritual maupun nilai material, dan teknologi

3. Lebi cepat dapat menerima anjuran untuk mengubah pola tingkah laku atau dapat segera menerima pembaruan

4. Dapat mengenal Tuhan secara dalam

5. Mengembangkan pola pikir

6. Mengembangkan kemampuan menulis dan berbicara

Cara membaca yang baik:

1. Pusatkan pikiran (konsentrasi pada bahan bacaan)

2. Lampu penerang berasal dari sebelah kiri dengan sorot cahaya yang cukup

3. Bacalah keseluruhan isi bacaan sambil menentukan inti atau pokok kalimat (siapkan alat tulis dan kertas)

4. Tulislah hal-hal yang penting atau pokok kalimat

5. Ulangi lagi maksud bacaan jika maksud bacaan belum sepenuhnya dipahami

6. Resapkan isi bacaan

7. Uraikan isi bacaan berdasarkan pokok kalimat yang telah ditulis

TERIMA KASIH