Upload
unipa-sby
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
MANUSIA DAN PERADABAN
Dosen: H. Suyono, S.Sos, M.Pd
KELOMPOK 2
Disusun oleh:
1. PIBA SPARTA 135200112
2. ADI HERMAWAN 135200120
3. ASNIDARIN MUTIA R. 135200125
UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
2014
MANUSIA DAN PERADABANI. PENDAHULUAN
Manusia merupakan makhluk yang mempunyai akal,
jasmani dan rohani. Melalui akalnya manusia dituntut
untuk berfikir menggunakan akalnya untuk menciptakan
sesuatu yang berguna dan bermanfaat bagi dirinya
sendiri maupun untuk orang lain. Melalui jasmaninya
manusia dituntut untuk menggunakan fisik / jasmaninya
melakukan sesuatu yang sesuai dengan fungsinya dan
tidak bertentangan dengan norma-norma yang berlaku di
masyarakat. Dan melalui rohaninya manusia dituntut
untuk senantiasa dapat mengolah rohaninya yaitu dengan
cara beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaan yang
dianutnya.
Antara manusia dan peradaban mempunyai hubungan
yang sangat erat karena diantara keduanya saling
mendukung untuk menciptakan suatu kehidupan yang sesuai
kodratnya. Suatu peradaban timbul karena ada yang
menciptakannya yaitu diantaranya ada faktor manusianya
yang melaksanakan peradaban tersebut.
Suatu peradaban mempunyai wujud, tahapan dan
dapat berevolusi / berubah sesuai dengan perkembangan
zaman. Dari peradaban pula dapat mengakibatkan suatu
perubahan pada kehidupan sosial. Perubahan ini dapat
diakibatkan karena pengaruh modernisasi yang terjadi di
masyarakat.
Masyarakat yang beradab dapat diartikan sebagai
masyarakat yang mempunyai sopan santun dan kebaikan
budi pekerti. Ketenangan, kenyamanan, ketentraman, dan
kedamaian sebagai makna hakiki manusia beradab dan
dalam pengertian lain adalah suatu kombinasi yang ideal
antara kepentingan pribadi dan kepentingan umum.
II. PEMBAHASAN
A. Pengertian
Dikalangan para ahli sampai saat ini sering terjadi
perbedaan pendapat mengenai istilah kebudayaan dan
peradaban, diantaranya pendapat para ahli berikut ini;
Bierens De Hann mengatakan peradaban adalah seluruh
kehidupan sosial, politik, ekonomi, dan teknik. Jadi
peradaban adalah bidang kehidupan untuk kegunaan yang
praktis, sedangkan kebudayaan adalah sesuatu yang
berasal dari hasrat dan gairah yang lebih dan murni
yang berada di atas tujuan yang praktis hubungan
kemasyarakatannya.
Oswald Spengl (1880-1936) mengatakan kebudayaan
adalah wujud dari seluruh kehidupan adat, industrial
filsafat dan sebagainya. Peradaban adalah kebudayaan
yang sudah tidak tumbuh lagi sudah mati.
Prof. Dr.Koentjaraningrat mengatakan peradaban adalah
bagian-bagian kebudayaan yang halus dan indah seperti
kesenian.
Peradaban mengambil padanan kata civilization yang
berate nilai hidup suatu kelompok atau bangsa dalam
merespons tantangan masa yang dihadapinya dalam era
tertentu (Oxport Dictionary English by Hasan Shadly:2003)
dalam Rusmin (2010:77). Dengan demikian bahwa peradaban
adalah istilah yang digunakan untuk menyebut bagian-
bagian atau unsur-unsur kebudayaan yang dianggap halus,
maju, dan indah. Peradaban juga mengandung adanya
perkembangan pengetahuan dan kecakapan, sehingga orang
memungkinkan memiliki tabiat “beradab”, yang memiliki
ciri-ciri pengusaaan ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
dan mampu mengendalikan dirinya, seperti sopan santun,
budi, bahasa dan kebudayaan suatu bangsa. (Rusmin, dkk,
2010:77)
Dengan demikian, peradaban adalah merupakan tahapan
tertentu dari kebudayaan ma- syarakat tertentu pula,
yang telah mencapai kemajuan tertentu yang dicirikan
oleh tingkat ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang
telah maju.
Suatu masyarakat yang telah mencapai tahapan
peradaban tertentu, berarti telah meng- alami evolusi
kebudayaan yang lama dan bermakna sampai pada tahap
tertentu yang diakui tingkat IPTek dari unsur-unsur
budaya lainnya. Dengan demikian, masyarakat tersebut
dapat dikatakan telah mengalami proses perubahan
sosial yang berarti, sehingga taraf kehidupannya makin
kompleks. Atau dengan kata lain telah memasuki
tahapan atau tingkatan peradaban tertentu.
B. Hakikat Hidup Manusia
Manusia dalam kehidupannya memiliki tiga fungsi,
yaitu manusia sebagai makhluk Tuhan, individu, dan
sosial-budaya. Dimana ketiganya saling berkaitan,
dengan Tuhan memiliki kewajiban untuk beribadah kepada
Tuhan, sebagai individu harus memenuhi segala kebutuhan
pribadinya dan sebagai makhluk sosial-budaya harus siap
hidup berdampingan dengan orang lain dalam kehidupan
yang selaras dan saling membantu. Sebagai makhluk
sosial manusia hidup bersama sehingga sama-sama
menghasilkan kebudayaan. Kebudayaan dapat diterima
melalui tiga bentuk:
Melalui pengalaman hidup saat menghadapi
lingkungan.
Melalui pengalaman hidup sebagai makhluk sosial.
Melalui komunikasi simbolis (benda, tubuh, gerak
tubuh, peristiwa dan lain sebagainya).
Hakikat kebudayaan antara lain ;
Terwujud dan tersalurkan melalui perilaku manusia
Sudah ada sejak lahirnya generasi dan tetap ada
setelah pengganti mati
Diperlukan manusia yang diwujudkan melalui tingkah
laku
Berisi aturan tentang kewajiban, tindakan yang
diterima atau tidak, larangan dan pantangan.
C. Peradaban dan Perubahan Sosial
1. Pengertian dan Cakupan Perubahan Sosial
Wilbert Moore memandang perubahan sosial sebagai
perubahan struktur sosial, pola perilaku, dan interaksi
sosial. William F. Ogburn mengemukakan bahwa ruang lingkup
perubahan sosial mencakup unsur-unsur kebudayaan yang
materiil maupun immaterial dengan menekankan bahwa
pengaruh yang besar dari unsur-unsur immaterial. Kingsley
Davis mengartikan perubahan sosial sebagai perubahan
yang terjadi dalam fungsi struktur masyarakat. Gillin dan
Gillin mengatakan bahwa perubahan sosial untuk suatu
variasi dari cara hidup yang lebih diterima yang
disebabkan baik karena perubahan dari cara hidup yang
lebih diterima atau disebabkan baik karena perubahan
kondisi geografis, kebudayaan materiil, kompetisi
penduduk, ideologi maupun adanya difusi ataupun
perubahan baru pada masyarakat tersebut. Menurut Selo
Soemardjan perubahan sosial adalah perubahan yang
terjadi pada lembaga kemasyarakatan dalam suatu
masyarakat yang mempengaruhi sistem sosial, termasuk
didalamnya nilai-nilai, sikap, pola perilaku diantara
kelompok dalam masyarakat. Dari pendapat para ahli
diatas dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial yaitu
perubahan yang terjadi dalam masyarakat atau dalam
hubungan interaksi, yang meliputi berbagai aspek
kehidupan.
Perubahan yang terjadi dalam masyarakat dapat
dianalisis dari berbagai segi antara lain, ke arah mana
perubahan dalam masyarakat bergerak, bagaimana bentuk
dari perubahan sosial dan kebudayaan yang terjadi dalam
masyarakat.
2. Teori dan Bentuk Perubahan Sosial
a. Teori Sebab-Akibat (Causatian Problem)
Berikut ini beberapa pendekatan yang menerangkan
sebab-sebab perubahan sosial:
1) Analisis dialektis, merupakan analis perubahan yang
menelaah syarat-syarat dan keadaan yang
mengakibatkan terjadinya perubahan dalam suatu
sistem masyarakat.
2) Teori tunggal mengenai perubahan sosial, menerangkan
sebab-sebab perubahan sosial atau pola kebudayaan
dengan menunjukkan kepada satu faktor penyebab.
b. Teori Proses atau Arah Perubahan Sosial
1) Teori evolusi unilinier, berpendapat bahwa manusia
dan masyarakat mengalami perkembangan sesuai dengan
tahapan tertentu, semula dari bentuk sederhana
menjadi lebih kompleks sampai pada tahap yang
sempurna. Pelopor teori ini adalah August Comte dan
Herbert Spenser.
2) Teori multilinier, menggambarkan suatu metodelogi
didasarkan pada suatu asumsi yang menyatakan bahwa
perubahan sosial atau kebudayaan didapatkan gejala
keturunan yang nyata dan signifikan.
D. Teori-Teori Mengenai Pembangunan, keterbelakangan,
dan Ketergantungan
1. Teori Dependensi (Ketergantungan)
Teori ini menganggap bahwa gejala-gejala sosial
yang dapat diamati sehari-hari pasti mempunyai penyebab
tertentu. Teori perubahan sosial menurut Moore:
1) Evolusi rectilineal yang sangat sederhana.
2) Evolusi melalui tahap-tahap.
3) Evolusi yang terjadi dengan tahap kellajuan yang
tidak serasi.
4) Evolusi bercabang yang mewujudkan perubahan.
5) Evolusi menurut siklus-siklus tertentu dengan
kemunduran jangka pendek.
6) Siklus-siklusyang tidak mempunyai kecenderungan.
7) Pertumbuhan logistis yang digambarkan oleh populasi.
8) Pertumbuhan logistis terbalik yang tergambar dan
angka motivasi.
9) Pertumbuhan eksponarsial yang tergambar memulai
tanda-tanda.
10) Primitivisme.
Bentuk-bentuk perubahan sosial menurut Soerjono
Soekanto ;
1) Perubahan yang terjadi secara lambat (evolusi) dan
secara cepat (revolusi)
2) Perubahan yang pengaruhnya kecil dan pengaruhnya
besar
3) Perubahan yang dikehendaki dan perubahan tidak
dikehendaki
2. Penyebab Perubahan
Prof. Dr. Soerjono Soekanto menyebutkan adanya
faktor intern dan ekstern yang menyebabkan perubahan
sosial dalam masyarakat.
a. Faktor Intern
a. Bertambah dan berkurangnya penduduk
b. Adanya penemuan-penemuan baru yang meliputi
berbagai proses, seperti;
Discovery, penemuan unsur kebudayaan baru.
Invention, pengembangan dari discovery.
Innovation, proses pembaharuan.
c. Konflik dalam masyarakat
d. Pemberontakan dalam tubuh masyarakat
b. Faktor Ekstern
a. Faktor alam yang ada disekitar masyarakat yang
berubah.
b. Pengaruh kebudayaan lain dengan melalui adanya
kontak kebudayaan antara dua masyarakat atau
lebih yang memiliki kebudayaan yang berbeda.
3. Keseimbangan
Keseimbangan sosial adalah syarat yang harus
dipenuhi agar masyarakat berfungsi sebagaimana
mestinya. Robert Mclver perubahan sosial merupakan
perubahan dalam hubungan sosial atau perubahan terhadap
keseimbangan hubungan sosial.
E. Modernisasi
1. Konsep Modernisasi
Modernisasi dimulai di Italia abad ke-15 dan
tersebar kesebagian besar ke dunia Barat dalam lima
abad berikutnya. Kini modernisasi telah menjalar
pengaruhnya ke seluruh dunia. Manifesto proses
modernisasi pertama kali terlihat di Inggris dengan
meletusnya revolusi industry pada abad ke-18, yang
merubah cara produksi tradisional menjadi modern.
Modernisasi merupakan suatu proses transformasi yang
mengubah dibidang ekonomi, dan dibidang politik.
Modernisasi menurut Cyril Edwin Black adalah rangkaian
perubahan cara hidup manusia yang kompleks dan saling
berhubungan, merupakan bagian pengalaman yang universal
dan yang banyak dalam kesempatan merupakan harapan bagi
kesejahteraan manusia. Modernisasi menurut
Koentjoroningrat, modernisasi merupakan usaha penyesuaian
hidup dengan konstelasi dunia sekarang ini. Manusia
yang mengalami modernisasi dapat terlihat pada sikap
mentalnya yang maju, berpikir rasional, berjiwa
wiraswasta, berorientasi pada masa depan.
Menurut Schorrl (1980), modernisasi adalah proses
penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi ke dalam semua
segi kehidupan manusia dengan tingkat yang berbeda-beda
tetapi tujuan utamanya untuk mencari taraf hidup yang
lebih baik dan nyaman dalam arti yang seluas-luasnya,
sepanjang masih dapat diterima oleh masyarakat yang
bersangkutan. Smith (1973), modernisasi adalah proses
yang dilandasi dengan seperangkat rencana dan
kebijaksanaan yang didasari untuk mengubah masyarakat
kearah kahidupan yang kontemporer yang menurut
penilaian lebih maju dalam derajat kehormatan tertentu.
2. Syarat-syarat Modernisasi
Modernisasi tidak sama dengan reformasi yang
menekankan pada factor rehabilitasi, modernisasi
bersifat preventif, dan kontraktif agar proses tersebut
tidak mengarah pada angan-angan. Syarat-syarat
modernisasi antara lain;
Cara berfikir ilmiah yang institutionalized dalam kelas
pengusa maupun masyarakat. Dengan maksud sistem
pendidikan dan pengajaran yang terencana dengan
baik.
Sistem administrasi Negara yang baik yang benar-
benar mewujudkan birokrasi.
Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur
yang terpusat pada suatu atau lembaga tertentu.
Penciptaan iklim yang baik dan teratur dari
masyarakat terhadap modernisasi dengan cara
penggunaan alat komunikasi massa. hal ini dilakukan
dengan bertahap karena banyak sangkut pautnya dengan
sistem kepercayaan.
Tingkat organisasi yang tinggi, disatu pihak
disiplin tinggi baik pihak lain di pihak pengurangan
kepercayaan
Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaannya
3. Ciri-ciri Modernisasi
Modernisasi ditandai dengan;
Kebutuhan materi dan ajang persaingan kebutuhan
manusia.
Kemajuan teknologi dan industrialisasi,
individualisasi, sekularisasi, deferensiasi, dan
akulturasi.
Medernisasi banyak memberikan kemudahan bagi
manusia.
Berkat jasanya, hamper semua keinginan manusia
terpenuhi.
Modernisasi juga melahirkan teori baru.
Mekanisme masyarakat berubah menuju prinsip dan
logika ekonomiserta orientasi kebendaan yang
berlebihan.
Kehidupan seseorang perhatian religiusnya dicurahkan
untuk bekerja dan menumpuk kekayaan.
F. Peradaban Indonesia di Tengah Modernisasi dan
Globalisasi
Arus modernisasi dan globalisasi adalah sesuatu
yang pasti terjadi dan sulit untuk dikendalikan,
terutama karena begitu cepatnya informasi yang masuk
keseluruh belahan dunia, hal ini membawa pengaruh bagi
seluruh bangsa di dunia termasuk bangsa Indonesia. Oleh
karena itu Indonesia menghadapi kewajiban ganda, yaitu
sebagai pihak melestarikan budaya bangsa dan membangun
kebudayaan nasional yang modern. Tujuan akhir dari
kedua usaha atau kewajiban ini adalah masyarakat tidak
hanya mampu membangun dirinya sederajat dengan bangsa
lain, tetapi juga tangguh menghadapi tantangan
kemrosotan mutu lingkungan hidup akibat arus ilmu
teknologi modern maupun menhadapi tren global yang
membawa daya Tarik kuat ke arah pola hidup yang
bertentangan dengan nilai luhur bangsa (Indra
Siswarini, makalah, 2006:16 dalam Elly, dkk, 2011:60)
Pengaruh globalisasi:
Globalisasi berdampak luas dan kompleks.
Globalisasi mengubah pola pikir, sikap dan tingkah
laku manusia.
Globalisasi merpengaruhi pada sendi-sendi
kehidupan, seperti politik, ekonomi, sosial,
budaya, pertahanan dan lain-lain.
Efek globalisasi bagi bangsa Indonesia:
Globalisasi dapat ditinjau dari dua sisi, yaitu:
sebagai ancaman dan sebagai peluang.
Ancaman, karena dapat berdampak negatif (misalnya:
konsumerisme, materialisme, mengagungkan iptek,
kemewahan yg tak semestinya, foya-foya, pergaulan
bebas, budaya kekerasan, Pornoaksi, Pornografi)
Peluang, karena dapat berdampak positif (misalnya:
budaya disiplin, kerja keras, kompetisi,
kemandirian dan lain-lain)
III. PENUTUP
KESIMPULAN
Manusia seutuhnya adalah sebuah matriks yang
mempunyai akal, jasmani dan rohani. Manusia dalam
kehidupannya mempunyai tiga fungsi, yaitu : Sebagai
makhluk tuhan, Sebagai makhluk individu dan Sebagai
makhluk sosial budaya.
Peradaban merupakan bagian dan unsur kebudayaan yang
halus, maju, dan indah seperti misalnya kesenian, ilmu
pengetahuan, adat sopan santun pergaulan, kepandaian
menulis, organisasi kenegaraan, kebudayaan yang
mempunyai system teknologi dan masyarakat kota yang
maju dan kompleks. Masyarakat yang beradab dapat
didefinisikan sebagai masyarakat yang mempunyai sopan
santun dan kebaikan budi pekerti.
Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa
kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan
teknologi akan berjalan sesuai ilmu pengetahuan.
Perkembangan teknologi memang sangat diperlukan. Setiap
inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif
bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan,
serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas
manusia. Khusus dalam bidang teknologi masyatakat sudah
menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-
inovasi yang telah dihasilkan dalam terakhir ini. Namun
manusia tidak bisa menipu diri sendiri kenyataan bahwa
teknologi mendatangkan efek negatif bagi manusia.
SARAN
Bagi semua manusia yang hidup pada masa ini agar
bisa hidup lebih baik dari manusia sebelumnya dan
meninggalkan kehidupan yang kurang baik,yang pernah
dilakukan manusia sebelumnya
IV. DAFTAR PUSTAKA
1. M.Setiyadi,Elly. 2011. Ilmu Sosial Budaya dan
Dasar. Jakarta : Kencana
2. Rusmin,Dkk. 2012. Ilmu Sosial budaya dan Dasar
(edisi revisi). Jakarta : Kencana