44
Aspek Medicolegal dan Paent Safety Haidar Alatas Masyarakat Hukum Kesehatan Indonesia (MHKI) Cabang Purwokerto

Medico Legal and Savety Patients

Embed Size (px)

Citation preview

Aspek Medicolegal dan Patient Safety

Haidar AlatasMasyarakat Hukum Kesehatan Indonesia (MHKI)

Cabang Purwokerto

Curiculum Vitae• Nama : Dr. Haidar Alatas, SpPD-KGH, Finasim,MH,MM.• Tempat/tanggal lahir : Kudus / 21 Januari 1957• Agama : Islam• Alamat kantor : RSU Banyumas, Bagian Penyakit Dalam dan

Instalasi Hemodialisis. • Pangkat : Dokter Pendidik Klinis / IVe• No. telepon / Fax : (0281) 796191 / (0281) 796133 • Alamat rumah : Jl. Ahmad Yani 26, Purwokerto, • No. telepon / Fax : (0281) 640795 / (0281) 640095• Handphone : 0811261521• Alamat email : [email protected]

Pendidikan

• Dokter umum : lulus 1985 (UNDIP) • Dokter Spesialis Penyakit Dalam : lulus 1996

(UNDIP)• Dokter Spesialis Konsultan : lulus 2012 (UGM)• Magister Hukum: lulus 2010 (UNSOED) cumlaude• Magister Manajemen RS : lulus 2012 (UNSOED)

cumlaude• S3 Kedokteran : mulai 2013-sekarang (UGM)

UU 29 th 2004 ttg Praktik Kedokteran

• Pasal 2 • Praktik kedokteran dilaksanakan berasaskan

Pancasila dan didasarkan pada nilai ilmiah, manfaat, keadilan, kemanusiaan, keseimbangan, serta perlindungan dan keselamatan pasien.

UU 44 Th 2009 Ttg Rumah sakit

• Pasal 2 • Rumah Sakit diselenggarakan berasaskan

Pancasila dan……, perlindungan dan keselamatan pasien, serta mempunyai fungsi sosial.

• Pasal 3• memberikan perlindungan terhadap

keselamatan pasien, masyarakat, ………

Pasal 13 UU Rumah Sakit

• (3) Setiap tenaga kesehatan yang bekerja di Rumah Sakit harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan Rumah Sakit, standar prosedur operasional yang berlaku, etika profesi, menghormati hak pasien dan mengutamakan keselamatan pasien.

Pasal 43 UU Rumah Sakit

(1) Rumah Sakit wajib menerapkan standar keselamatan pasien. (2) Standar keselamatan pasien ……(3) Rumah Sakit melaporkan …..yang membidangi keselamatan pasien (4) Pelaporan insiden keselamatan pasien ……keselamatan pasien. (5) Ketentuan lebih lanjut mengenai standar keselamatan pasien ….diatur dengan Peraturan Menteri.

UU 20 TAHUN 2013 tentang PENDIDIKAN KEDOKTERAN

Pasal 4: Pendidikan Kedokteran bertujuan: • a. Menghasilkan Dokter dan Dokter Gigi yang

berbudi luhur, bermartabat, bermutu, berkompeten, berbudaya menolong, beretika, berdedikasi tinggi, profesional, berorientasi pada keselamatan pasien, bertanggung jawab, bermoral, humanistis, sesuai dengan kebutuhan masyarakat, mampu beradaptasi dengan lingkungan sosial, dan berjiwa sosial tinggi;

Pasal 31 UU Pendidikan Kedokteran

• (2) Setiap Mahasiswa paling sedikit berkewajiban:

• a….b…..c…..d……• E. menghormati hak dan menjaga

keselamatan pasien;• f

STANDAR KOMPETENSI DOKTER

A. Area Kompetensi

1. Komunikasi efektif2. Keterampilan Klinis3. Landasan llmiah llmu Kedokteran4. Pengelolaan Masalah Kesehatan5. Pengelolaan Informasi6. Mawas Diri dan Pengembangan Diri7. Etika, Moral, Medikolegal dan Profesionalisme serta

Keselamatan Pasien

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1691/MENKES/PER/VIII/2011

TENTANG KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT

Keselamatan pasien rumah sakit

• Adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman yang meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.

7 Standar Keselamatan Pasien

1. Hak pasien; 2. Mendidik pasien dan keluarga; 3. Keselamatan pasien dalam kesinambungan pelayanan; 4. Penggunaan metode peningkatan kinerja untuk melakukan

evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien; 5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan

pasien; 6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien; dan 7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai

keselamatan pasien.

Sasaran Keselamatan Pasien

a. Ketepatan identifikasi pasien; b. Peningkatan komunikasi yang efektif; c. Peningkatan keamanan obat yang perlu

diwaspadai; d. Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-

pasien operasi; e. Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan

kesehatan; dan f. Pengurangan risiko pasien jatuh

Contoh-contoh Kasus yang mengabaikan Keselamatan Pasien

Di Rumah Sakit banyaknya jenis obat,

jenis pemeriksaan dan prosedur, jumlah pasien dan staf Rumah Sakit

yang besar, --- potensial bagi terjadinya

kesalahan Seluruh staf RS harus sadar berhati hati

Salah Identifikasi Pasien

• Tidak semua pasien di Rumah Sakit dapat mengungkapkan identitas secara lengkap dan benar.

• Pasien dalam keadaan terbius, mengalami disorientasi, tidak sadar sepenuhnya, bertukar tempat tidur / kamar / lokasi dalam rumah sakit, atau kondisi lain dapat menyebabkan kesalahan dalam identifikasi pasien.

IDENTIFIKASI PASIEN DENGAN BENAR : • data JCI : 13 % surgical error,

67% kesalahan transfusi darah• UK National Patient Safety Agency

2003-2005 ==> 236 incidents• USA National Center for Patient Safety

2000 - 2003 ==> Patient misidentification ==> > 100 individual.

Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien Nasional (KKPRS)

2008 2009 Total Kepemilikan RS pemerintah 26 16 42 RS Swasta 35 69 104 148 Jenis RS RS Umum 41 85 126 RS Khusus 4 0 4 Tdk ada Keterangan 16 0 16

2008 2009 Total Propinsi Banten 1 46 47 Jateng 25 15 40 DKI Jakarta 18 0 18 Tdk ada keterangan 12 0 12 Jatim 0 9 9 Jabar 2 6 8 SumBar 3 0 3 SumSel 0 1 1

29%71%

2008 2009 Total Jenis IKP KNC 41 62 103 KTD 19 24 43 LAIN-LAIN 1 0 1 Akibat Insiden Kematian 2 5 7 Cedera Irreversibel 0 2 2 Cedera Reversibel 4 6 10 Cedera Ringan 12 11 23 Tidak ada cedera 42 62 104

Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien Nasional (KKPRS)

6%1%7%16%70%

70%

2008 2009 Total Tipe Insiden Medikasi 21 17 38 Lab 6 17 23 Jatuh 8 11 19 Prosedur Klinik 4 14 18 Dokumentasi 7 10 17 Adm. Klinik 5 7 12 Transfusi Darah 4 3 7 Alat medis 1 2 3 Infeksi Nosokomial 1 2 3 Perilaku Pasien 1 2 3 Infrastruktur 0 1 1

Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien Nasional (KKPRS)

Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien Nasional (KKPRS)

2008 2009 Total Unit/Spesialis Penyakit Dalam 19 31 50 Anak 7 17 24 Bedah 10 12 22 Obgin 6 6 12 THT 2 1 3 Saraf 3 7 10 Kulit Kelamin 0 1 1 Jantung 5 5 10 Gigi 1 4 5 Lain-lain 7 1 8

10 Fact on Patient Savety (WHO, 2014)

• Keselamatan pasien merupakan masalah kesehatan masyarakat global yang serius.

• Di negara-negara maju, 1 dari 10 pasien dirugikan ketika menerima perawatan di rumah sakit.

• 7% di negara maju dan 10% di negara berkembang pasien memperoleh infeksi terkait perawatan kesehatan Ratusan juta pasien di seluruh dunia setiap tahun.

1. Patient safety is a serious global public health issue

• Diakui bahwa keselamatan pasien merupakan cakupan kesehatan universal.

• Sejak peluncuran Program Keselamatan Pasien WHO pada tahun 2004, sudah lebih dari 140 negara ikut berpartisipasi.

2. One in 10 patients may be harmed while in hospital

• Diperkirakan bahwa di negara-negara maju sebanyak 1 dari 10 pasien dirugikan ketika menerima perawatan di rumah sakit.

• Ini dapat disebabkan oleh berbagai kesalahan atau efek samping obat.

3. Hospital infections affect 14 out of every 100 patients admitted

• 7% dinegara maju dan 10% di negara berkembang memperoleh infeksi saat dirawat Ratusan juta pasien di seluruh dunia setiap tahun.

• Pencegahan dan pengendalian infeksi merupakan langkah-langkah sederhana dan murah, seperti kebersihan tangan dan dapat mengurangi infeksi lebih dari 50%.

4. Most people lack access to appropriate medical devices

• Ada sekitar 1,5 juta perangkat medis dan lebih dari 10.000 jenis perangkat medis yang tersedia di seluruh dunia.

• Mayoritas penduduk dunia tidak dapat mengakses perangkat medis yang canggih.

• Lebih dari setengahnya dari negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah bawah.

• Indonesia?

5. Unsafe injections decreased by 88% from 2000 to 2010

• Penggunaan injeksi yang tidak aman (diukur dg key injection safety Indicators) turun 88% dari tahun 2000-2010.

• Ini merupakan berita yang menggembirakan.

6. Delivery of safe surgery requires a teamwork approach

• Diperkirakan 234 juta pembedahan yang dilakukan secara global setiap tahun.

• Banyaknya terjadi komplikasi pada kasus perawatan paska bedah (operasinya sukses tp perawatan paska bedah timbul komplikasi).

• Bahwa 50% dari komplikasi yang terkait dengan perawatan bedah dapat dihindari.

• Diperlukan kerja tim.

7. About 20%–40% of all health spending is wasted due to poor-quality care

• Studi menunjukkan bahwa lama rawat inap, infeksi yang didapat di rumah sakit, cacat, kehilangan produktivitas dan biaya pengobatan dibeberapa negara menghabiskan 19 milyar (US $ 19.000.000.000 per tahun).

• Manfaat ekonomi dari meningkatkan keselamatan pasien sangat penting.

• Sebenarnya 20-40% bisa dihemat.

8. A poor safety record for health care

• Industri dengan risiko tinggi seperti penerbangan dan industri nuklir memiliki catatan keamanan jauh lebih baik dari pada kesehatan.

• Hanya ada 1 : 1.000.000 penumpang pesawat yang berisiko dirugikan.

• Kesehatan 1 : 300 pasien yang dirugikan selama perawatan kesehatan.

9. Patient and community engagement and empowerment are key

• Pengalaman dan perspektif masyarakat merupakan sumber daya berharga untuk mengidentifikasi kebutuhan, mengukur kemajuan dan mengevaluasi hasil.

10. Hospital partnerships can play a critical role

• Kemitraan antar Rumah Sakit penting untuk meningkatkan keselamatan pasien dan kualitas pelayanan telah digunakan untuk pertukaran teknis antara petugas kesehatan.

• Kemitraan ini untuk pembelajaran dan pengembangan keselamatan pasien.

KOMUNIKASI EFEKTIF• MENERIMA INSTRUKSI ==> AKHIR PEMBICARAAN ==>

diulang lagi.• KEADAAN EMERGENCY : penerima order mengulang

kembali nama obat dan dosis, spelling .mis : 16 ==> satu - enam

• PENERIMA PESAN : mencatat tanggal, jam dan tanda tangan; Pengirim pesan ==> tanda tangan.

• TIDAK boleh menerima voice mail order; • MENERIMA ORDER TDK LANGSUNG ==> perawat/ farmasis kalau perlu telpon langsung ke dokternya.

KESALAHAN PEMBERIAN OBAT •BENAR OBAT •BENAR DOSIS, •BENAR CARA,•BENAR WAKTU, •BENAR ORANG CEK ALERGY OBAT JELASKAN TUJUAN DAN KEMUNGKINAN EFEK OBAT CATAT / DOKUMENTASI• kerjakan SESUAI SOP

MENCEGAH SALAH ORANG, SALAH TEMPAT, SALAH PROSEDUR ==> TINDAKAN

PEMBEDAHAN• MENGAPA TERJADI :

– KURANG EFEKTIF KOMUNIKASI DIANTARA ANGGOTA TIM OPERASI

– PASIEN TIDAK DILIBATKAN DALAM PEMBERIAN TANDA ==> LOKASI OPERASI ( MARKING SITE)

– PROSEDUR VERIFIKASI PRA OPERASI KURANG BAIK

– KURANG ADEKUAT ASESMEN PASIEN– KURANG ADEKUAT REVIEW REKAM MEDIS– BUDAYA YG KURANG MENDUKUNG

KOMUNIKASI TERBUKA ANTAR ANGGOTA TIM– PENGGUNAAN SINGKATAN – TULISAN YANG KURANG TERBACA

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI

• Reduce the risk of health care -aquiered infections

• Requirement : Comply with current CDC (Center for Disease Control) hand hygiene guidelines

WHO : CLEAN CARE IS SAFER CARE

“ GETTING YOUR HANDS ON A CULTURE OF SAFETY”

• Cara transmisi dari infeksi yang paling sering adalah melalui tangan.

• Membersihkan tangan adalah faktor terpenting didalam mencegah penyebaran patogen dan resistensi antibiotika

• Angka kepatuhan yang diharapkan adalah 90 % ( CDC – recommmendations )

KENAPA PENTING ?

Acknowledgement : WHO World Alliance for Patient Safety

INDIKASI CUCI TANGAN• Bila tangan tampak kotor ( cuci tangan

rutin )• Sebelum dan sesudah kontak dengan

pasien• Sebelum dan sesudah prosedur• Setelah kontak dengan peralatan yang

ada dan digunakan oleh pasien• Sebelum makan, sesudah dari toilet

HAND RUBIS

PREFERREDIt only

takes 20 – 30 sec to do it!

MENCEGAH PASIEN JATUH

• Melakukan pengkajian ulang secara berkala.

• Resiko potensial yang berhubungan dengan jadwal pemberian obat serta mengambil tindakan.

HAL YG PERLU DIPERHATIKAN==> FALLS

1. OBAT YANG DIGUNAKAN PASIEN SIDE EFFECTS JATUH

2. PENGLIHATAN PASIEN3. PERHATIKAN PERUBAHAN STATUS

MENTAL / PERILAKU PASIEN4. SEPATU/ SANDAL YG TIDAK COCOK5. LANTAI LICIN6. TERLALU BANYAK FURNITUR7. KEKURANGAN CAIRAN 8. TANGGA

Kesimpulan

• Keselamatan pasien merupakan amanat dari UU Praktik Kedokteran, UU RS, UU Pendidikan Dokter yang harus dimengerti dan dilaksanakan oleh seluruh pelayan kesehatan.

• Dengan menerapkan standar keselamatan pasien di pelayanan kesehatan akan berdampak peningkatan kualitas pelayanan.

• IDI mensosialisaikan savety patient.

TERIMAKASIH