Upload
mercibuana
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
A. PENDAHULUAN
Komunikasi pada dasaranya adalah suatu proses penyampaian pesan dari
komunikastor kepada komunikan. Onong Uchajana effendi mendefinisikan komunikasi
sebagai, suatu proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk
memberitahu, mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik secara lisan (langsung),ataupun
tidak langsung ( dengan menggunakan media). Dari pemahaman tersebut. Dalam ilmu
komunikasi juga dikenal beberapa macam tipe komunikasi. Joseph A. DeVito seorang
professor komunikasi di City University of New York dalam bukunya Communicology
membagi komunikasi atas empat macam yaitu : komunikasi intra pribadi, komunikasi antar
pribadi, komunikasi publik dan komunikasi massa. Dari berbagai jenis komunikasi, dari
berbagai definisi, jenis komunikasi yang di jelaskan di atas, muncul lah beberapa teori – teori
komunikasi yang mengelompokan, atau juga mempersepsikan komunikasi berdasarkan
pandangan – pandangan tertentu, dan dari penggambaran teori tersebut di buatlah sebuah
model komunikasi, yang bertujuan untuk mempermudah dalam menjelaskan tentang teori
komunikasi.
B. PENGERTIAN MODEL
Menurut Professor deddy mulyana, dalam bukunya ilmu komunikasi (2007:131),
mengungkapkan, bahwa untuk lebih memahami fenomena komunikasi, kita perlu
menggunakan model – model komunikasi. Model merupakan representasi dari suatu
fenomena, baik yang nyata maupun abstrak, dengan menonjolkan unsur – unsur terpenting
fenomena tersebut. Model bukan merupakan fenomena, tetapi hanya membantu
mempermudah untuk memahami suatu fenomena dalam komunikasi. Menurut Moreno dan
Mortesen, Model komunikasi merupakan deskripsi ideal mengenai apa yang di butuhkan
untuk terjadi nya komunikasi. Sedangakan menurut B. Aubrey Fisher, Model adalah analogi
yang mengabstarksikan , dan memilih bagian dari keseluruhan unsur sifat, atau komponen
yang penting dari fenomena yang di jadikan model.
Adapun fungsi dari model komunikasi menurut De Vito yaitu :
1. Model memiliki fungsi mengorganisasikan, model dapat mngurutkan, dan
menghubungkan satu sistem dengan sistem, dengsan sistem yang lainnya., serta dapat
memberikan gembaran yang menyeluruh.
1
2. Model membentu menjelaskan sesuatu dengan menyajikan informasi secara
sederhana, artinya tanpa model, in formasi tersebut dapat menjadi sangan rumit.
3. Dengan model, di mungkinkan perkiraan hasil, atau jalan nya suatu kejadian.
C. JENIS- JENIS MODEL
1. Model komunikasi satu tahap ( One Step Flow Communication )
Model ini merupakan pengembangan dari teori komunikasi jarum hipodemik : pesan
di sampaikan melalui media massa, langsung di beriakn ke khalayak tanpa melaui
perantara, dan hasil dari komunikasi tersebut beragam (efek nya terhadap komunikan
beragam).
2. Model Komunikasi 2 Tahap (Two Step Flow Communication)uModel ini di kemukakan oleh Paul Lazardfeld dan Elihu Katz, di sebut 2 tahap
karena tahap pertama sebagai proses komunikasi massa, yang berikutnya merupakan
prose komunikasai antar pribadi.
Dalam gambar ini di jelaskan bahwa Media massa
menjadi media utama dalam menyampaikan pesan
kepada komunikan, dan komunikan menjadi seorang
opinion leader, dan bertugas untuk mlakukan sosialisasi
terhadap pesan yang mereka peroleh dari media massa.
Contohnya seperti : produsen makanan mempopulerkan
dagangan nya melalui media massa yang langsung menuju ke konsumen, namun jika
di rasa kurang efektif, dan masyarakat hanya tahu (aware) dengan produk tersebut,
maka untuk meningkatkan efektifitas dari produk tersebut, di utuslah beberapa
opinion leader yang langsung ke lapangan untuk melakukan sosialisasi terhadap
produk tersebut
Ada beberapa kelemahan dari ,model ini, diantaranya :
2
MEDIA MASSA Komunikan
PESAN
kOMUNIKAN
kOMUNIKAN
kOMUNIKAN
kOMUNIKAN
Komunikan/ opinion Leader
a. Model terbut menyatakan bahwa individu yang aktif dalam mencari informasi
adalah opinion leader, sedangkan anggota lain bersifat pasif.
b. Oandangan ini membatasi proses analisis nya, karena komunikasi dapat
berlangsung lebih dari 2 tahap.
c. Model ini menunjukan bahwa seorang opinion leader sangan tergantung pada
informasi yang di dapat melalui media massa
d. Penelitian tahun 1940 menghasilkan model komunikasi 2 tahap, mengabaikan
perilaku khalayak berdasarkan “ waktu ” pengenalan ide baru. Penelitian tentang
difusi dan inovasi menunjukan bahwa mereka yang telah mengenal terlebih
dahulu ide baru ternyata lebih banyak memanfaatkan media massa, dibandingkan
mereka yang tahu setelah nya.
e. Berbagai saluran komunikasi berperan dalam berbagai tahap penerimaan inovasi,
dan pengambilan keputusan. Model ini tidak menunjukan perbedaan peranan dari
berbagai saluran komunikasi dalam hubungan nya dengan tahapan inovasi. Seperti
tahap penyadaran (awareness), pembujujkan (persuasion), keputusan (decision),
pemantapan (confirmation)
3. Model Komunikasi Banyak Tahap (Multi Step Flow Communication)
Dalam model komunikasi ini lajunya
komunikasi dari komunikator kepada
komunikan terdapat sejumlah saluran yang
berganti – ganti. Maksudnya adalah, beberapa
komunikan menerima pesan langsung dari
komunikator, lalu pesan tersebut berpindah
dan menyebar ke komunikan selanjutnya melalui beberapa tahap.
4. Uses and Gratification ModelAtau di sebut juga sebagai model kegunaan, dan kepuasan, merupakan pengembangan
dari model jarum hipodermik, model ini tidak tertari pada apa yang di lakukan media
terhadap diri seseorang, tetapi model ini teratarik pada apa yang di lakukan orang
terhadap media. Khalayak dalam model ini di anggap aktif dalam menggunakan
3
Sumber Media massa Komunikan Komunikan Komunikan
media sesuai dengan kebutuhan nya. Studi ini memusatkan pada perhatian untuk
mendapatkan kepuasan atas kebutuhan seseorang.
Asumsi dasar dari model uses and gratification menurut Katz, Blumler & Gurevitch,
yaitu:
a. Khalayak di anggap aktif, artinya khalayak sebagai bagian penting dari
penggunaan media massa di asumsikan memiliki tujuan.
b. Dalam prose komunikasi massa , inisiatif untuk mengaitkan pemuasan kebutuhan
dengan pemilihan media terletak pada khalayak.
c. Media massa harus bersaing dengan sumber – sumber lain untuk memuaskan
kebutuhan nya. Kebutuhan yang di penuhi media lebih luas.
d. Tujuan pemilih media massa di simpulkan dari data yang diberikan anggota
khalayak. Artinya, orang di anggap cukup mengerti untuk melaporkan
kepentingan dan motif pada situasi tertantu.
e. Penilaian tentang arti kultural dari media masssa harus di tangguhkan sebelum di
teliti lebih dahulu orientasi khalayak.
Model ini meneliti asal mula kebutuhan manusia secara psikologis, dan sosial yang
menimbulkan harapan tertentu dari media massa dan menimbulkan pemenuhan
kebutuhan. Penelitian menggunakan model ini biasanya memusatkan pada kegunaan
isi media untuk memperoleh gratifikasiatau pemenuhan kebutuhan.
mc. Quail mengemukakan ada 2 hal utama yang mendorong munculnya pendekatan
penggunaan model ini, yaitu adanya oposisi terhadap pandangan deterministis,
tentang efek media, dan yang kedua ada keingina untuk lepas dari debat yang
berkepanjangan tentang selera media massa.
4
faktor sosial (1) kebutuhan yang melahirkan (2)
harapan - harapan media atau sumber lain yang mengarah pada (3-4)
Baerbagai pola penghadapan media (5)
menghasilkan gratifikasi kebutuhan (6)
konsekuensi lain yang tidak di inginkan (7)
5. Agenda Setting Model
Agenda-setting diperkenalkan oleh McCombs dan DL Shaw (1972). Asumsi teori ini
adalah bahwa jika media memberi tekanan pada suatu peristiwa, maka media itu akan
mempengaruhi khalayak untuk menganggapnya penting. Jadi apa yang dianggap
penting media, maka penting juga bagi masyarakat. Dalam hal ini media diasumsikan
memiliki efek yang sangat kuat, terutama karena asumsi ini berkaitan dengan proses
belajar bukan dengan perubahan sikap dan pendapat.
Agenda setting menjelaskan begitu besarnya pengaruh media--berkaitan dengan
kemampuannya dalam memberitahukan kepada audiens mengenai isu - isu apa
sajakah yang penting. sedikit kilas balik ke tahun 1922, kolumnis walter lippman
mengatakan bahwa media memiliki kemampuan untuk menciptakan pencitraan -
pencitraan ke hadapan publik. McCombs and Shaw melakukan analisis dan
investigasi terhadap jalannya kampanye pemilihan presiden pada tahun 1968, 1972,
dan 1976. pada penelitiannya yang pertama (1968), mereka menemukan dua hal
penting, yakni kesadaran dan informasi. dalam menganalisa fungsi agenda setting
media ini mereka berkesimpulan bahwa media massa memiliki pengaruh yang cukup
signifikan terhadap apa yang pemilih bicarakan mengenai kampanye politik tersebut,
dan memberikan pengaruh besar terhadap isu - isu apa yang penting untuk
dibicarakan.
agenda setting merupakan penciptaan kesadaran publik dan pemilihan isu - isu mana
yang dianggap penting melalui sebuah tayangan berita. dua asumsi mendasar dari
teori ini adalah, (1). pers dan media tidak mencerminkan realitas yang sebenarnya,
melainkan mereka membentuk dan mengkonstruk realitas tersebut. (2). media
5
menyediakan beberapa isu dan memberikan penekanan lebih kepada isu tersebut yang
selanjutnya memberikan kesempatan kepada publik untuk menentukan isu mana yang
lebih penting dibandingkan dengan isu lainnya. sedikit banyaknya media memberikan
pengaruh kepada publik mengenai isu mana yang lebih penting dibandingkan dengan
isu lainnya. salah satu aspek yang paling penting dari konsep agenda setting ini adalah
masalah waktu pembingkaian fenomena - fenomena tersebut.dalam artian bahwa tiap
- tiap media memiliki potensi - potensi agenda setting yang berbeda - beda satu sama
lainnya. pendekatan ini dapat membantu kita untuk menganalisa kecenderungan -
kecenderungan suatu media misalnya dalam hal komunikasi politik mereka.
6. Wilbur Schramm Model
Inti dari model scharm adalahpengorganisasian media, dimana di laksanakan fungsi –
fungsi seperti yang terdapat pada terdahulu yaitu encoding , interpreting,dan
decoding. Misalkan pada sebuah surat kabar, Setiap hari surat kabar menerima
sejumlah besar berita dan informasi. Redaksi membaca dan menilai mana yang akan
di muat. Di dalam proses ini di lakukan berita di modifikasi untuk di tulis ulang atau
di tolak oleh mereka yang memiliki kepentingan dan tanggung jawab terhadap media
ini. Jika telah melakukan tahap ini selanjutnya berita dan informasi di cetak menjadi
sebuah surat kabar yang kemudian di sebarluaskan ke masyarakat. Pesan yang di
sampaikan oleh media massa tersebut akan mengalir dari satu orang ke lai nya hingga
meluas.
6
7. MODEL MALETZKE
Maletzke membuat modelnya berdasarkan elemen-elemen tradisional yaitu
komunikator, pesan media dan komunikan, adapun elemen lain yaitu Tekanan atau
kendala dari media dan citra media tersebut pada diri komunikasi.
Ada perbedaan jenis adaptasi oleh komunikan terhadap media yang berbeda-beda pula.
Setiap media ada kelebihan dan kekurangan dan sifat-sifat mediapun harus dianggap
mempunyai pengaruh terhadap cara komunikan menggunakannya, dan sejauh mana isi
media tersebut.
Dalam konteks Mlatzke menyatakan hal-hal yang relevan untuk dibicarakan yaitu :
a.Jenis persepsi yang dituntut dari pihak komunikan cntoh pemirsa,pembaca dll.
b. Sejauh mana komunikan terikat dengan media secara ruang dan waktu
c.Perbedaan waktu antara peristiwa dengan penerima pesan.
Citra media yang ada pada komunikan menimbulakn harapan-harapan tentang isi media
tersebut.dan karenanya harus dianggap memiliki pengaruh terhadap cara komunikan
memilih isi media tersebut.
Beberapa faktor atau variabel lain dalam model ini yang dianggap sebagai kausatif dan
independen yaitu :
a.Citra diri media
7
Merupakan pandangan seseorang terhadap dirinya sendiri, peranan, sikap, menciptakan
sebuah disposisi dalam menerima pesan misalnya telah memperlihatkan bahwa kita
menolak informasi yang tdk sama dengan nilai-nilai yang kita anut.
b. Struktur kepribadian komunikasi
Ahli psikologi sering menggap bahwa ada orang-orang dengan kategori tertentu yang
mudah dpengaruhi orang lain.
c.Konteks sosial komunikasi
Faktor ini bisa berupa masyarakat dsekitarnya, komunitas dimana kita tinggal, atau juga
orang-orang yang berhubungan dengannya.
d. Komunikan sebagai anggota Publik
Sebagai anggota public yang tdk terorganisasi seorang komunikan tidak menghadapi
tuntutan yang besar untuk menanggapi atau melakukan tindakan-tindakan tertentu
seperti melakukan tatap muka.
8. MODEL MELVIN DE FLEUR
Dalam model ini sumber (source) dianggap sebuah fase dari komunikasi massa
yang dibawa oleh penyampai pesan. Channel adalah media yang mengantarkan
informasi, sedangkan Receiver sebagai penerima dan recoder informasi.Destination
berfungsi untuk menginterprestasi pesan menjadi sebuah makna dan feedback adalah
respon dari destination kepada source.
8
9. Model Mc Nelly
Model ini menyajikan berbagai komunikator tengah (intermediaty) yang berada
diantara kejadian dan pembaca. Proses yang digambarkan model ini adalah seorang
reporter (koresponden) kantor berita asing melihat sebuah peristiwa dan menuliskannya
sebagai berita. Yang pertama dikirim adalah biro daerah, dari sana dikirimkan dalam
bentuk yang lebih pendek ke biro pusat kantor berita tersebut, berita tersebut mungkin
digabungkan dengan berita-berita yang lain yang ada kaitannya dan kemudian dikirim
ke biro nasional atau ke redaksi surat kabar, radio siaran, atau telivisi. Kemudian terjadi
lagi seleksi, apakah berita itu akan dibaca atau dilewatkan saja.
10. MODEL HAROLD D. LASSWELL
Model komunikasi ini berupa ungkapan verbal yang dikenal dengan paradigm
lasswell yaitu :
Who (siapa sumbernya)
Say what (apa yang disampaikan)
In which channel (melalui media apa)
To whom (siapa sasarannya)
With what effect (apa pengaruhnya)
Lasswell mengemukakan model ini kaitannya dengan strategi komunikasi masa.
Dalam menentukan komponen-komponen perlu mendapat perhatian yang sangat cermat
dan tepat karena target khalayak sasarannya banyak.
9
Contoh : degradasi moral pada generasi muda Indonesia yang sifatnya hampir
merata baik di kota maupun di pelosok desa, pemerintah mencanangkan program
sosialisasi pengaruh seks bebas. Tpok seks bebas (say what) sasarannya adalah remaja
(to whom) dan tujuannya untuk memberikan pemahaman tentang seks bebas tersebut,
sehingga remaja akan menolaknya. Langkah selanjutnya menentukan media massa (in
which channel) yang akan digunakan dan sekaligus memilih siapa komunikator yang
kredibel dan acceptable (who) yang akan menyampaikan pesan tersebut.
11. MODEL SHANNON DAN WEAVER
10
Model ini melukiskan suatu sumber yang menyandi atau menciptakan pesan dan
menyampaikannya melalui saluran kepada seorang penerima yang mencipta ulang
pesan tersebut.pemancar (transmitter) mengubah pesan menjadi sinyal yang sesuai
dengan saluran yang digunakan. Saluran (channel) adalah medium yang mengirimkan
sinyal (tanda) dari transmitter ke penerima (receiver). Sumber informasi ini adalah otak,
transmitternya adalah mekanisme suara yang menghasilkan sinyal (kata-kata yang
terucap). Penerima yakni mekanisme pendengaran, melakukan operasi sebaliknya yang
dilakukan transmitter dengan merekonstruksi pesan dari sinyal. Sasaran (destination)
adalah orang yang menjadi tujuan pesan itu. Sedangkan gangguan (noise) adalah setiap
rangsangan tambahandan tidak dikehendaki yang dapat mengganggukecermatan pesan
yang disampaikan. (Mulyana, 2007:149-150).
12. MODEL BRUCE WESTLEY DAN MALCOLM MCLEAN
Model ini menekankan pada peran gatekeeper dalam proses komunikasi massa.
11
Model ini menggambarkan bagaimana individu dan organisasi dalam suatu
sistem media menentukan peran apa saja yang akan disampaikan dan pesan apa saja
yang harus dihapus atau dimodifikasi.
Gatekeeper (c) berperan sebagai agen dari audience (b). gatekeeper memilih
diantara pesan-pesan yang telah dikirim oleh sender (a). gatekeeper dapat mengubah isi
pesan yang dikirim oleh komunikator sebelum pesan tersebut sampai kepada audience.
13. MODEL HUB (HIEBERT, UNGURAIT, BOHN)
Model ini mengibaratkan komunikasi sebagai proses yang mirip dengan
peristiwa ketika sebuah batu kerikil dilemparkan ke dalam kolam. Kerikil itu akan
menimbulkan riak-riak air yang akan terus membesar sampai menyentuh tepian kolam
dan memantul kembali ke tengah pusat riak. Content komunikasi (bisa berupa idea tau
peristiwa) seperti batu kerikil yang dilemparkan ke dalam kolam permasalahan
manusia.
Contoh : kita analogikan pada topik saat ini dimana pengakuan Amin Rais yang
telah menerima sejumlah uang berjumlah ratusan juta rupiah dari department kelautan
dan perikanan untuk kampanye pemilihan presiden RI.
Pernyataan Amin Rais dengan gaya bahasa dan cara mengemukakannya yang
khs telah disebarluaskan oleh media massa setelah melalui seleksi oleh gatekeeper
menjadi sebuah berita dan diterima khalayak dengan filternya masing-masing yang
disebarkan kembali melalui media massa.
D. KESIMPULAN DAN PENUTUP
Model Komunikasi memiliki tujuan untuk mempermudah dalam proses memahami
suatu fenomena dalam komunikasi, yang di mulai dari komunikator hingga ke para
komunikan nya dalam penyamapian sebuah pesan. Dilihat dari beberapa model yang di
12
jelaskan di atas, membuktikan bahwa banyak cara untuk menjelaskan sebuah fenomena
dalam komunikasi, dan mungkin semua itu akan berkembang sesuai dengan
perkembangan zaman.
E. DAFTAR PUSTAKA
Ardianto.Elvinaro.Dr, Dra. Lukiati Komala, Dr. Siti Karlinah. “Komunikasi Massa, suatu
Pengantar”.simbiosa.Bandung : 2007
M O D E L K O M U N I K A S I(Strategi Perubahan dan Komunikasi)
13