12
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu Negara Maritim terbesar di dunia dengan jumlah pulau sekitar 17.500 pulau dan memiliki garis panjang pantai terpanjang kedua di dunia setelah Kanada (18.000 km 2 ) sehingga luas wilayah Indonesia 2/3 merupakan wilayah lautan. Dengan potensi wilayah tersebut Indonesia memiliki potensi ekonomi di sektor kelautan dan perikanan baik berupa perikanan tangkap maupun perikanan budidaya yang merupakan suatu potensi yang dapat dimanfaatkan untuk menuju Indonesia yang maju dan makmur. Wilayah Indonesia adalah perairan dan terdiri dari ribuan pulau maka moda transportasi laut yaitu kapal masih merupakan moda wahana laut yang paling baik dibandingkan moda transportasi udara ataupun moda transportasi darat. Untuk menghubungkan antar pulau serta mengamankan pulau-pulau terluar NKRI tersebut moda transportasi laut mempunyai kelebihan dibandingkan dengan moda transportasi udara maupun darat baik ditinjau dari faktor teknis maupun ekonomisnya. Untuk mengamankan pulau-pulau terluar di Indonesia, Angkatan laut kita masih menggunakan armada kapal perangnya dengan menggunakan kapal dengan lambung tunggal, yang mana kalau dibandingkan dengan kapal trimaran (lambung tiga) kurang handal baik ditinjau dari segi teknis maupun ekonomisnya. Kebutuhan kapal yang handal untuk pengamanan pulau-pulau terluar negara Indonesia merupakan kebutuhan yang sangat mendesak. Surabaya merupakan salah satu tempat yang diperkuat oleh adanya markas TNI AL atau yang biasa kita kenal dengan Komando

monumen sebagai tempat rekreasi, monjaya

Embed Size (px)

Citation preview

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu Negara Maritim terbesar di

dunia dengan jumlah pulau sekitar 17.500 pulau dan memiliki garis

panjang pantai terpanjang kedua di dunia setelah Kanada (18.000

km2) sehingga luas wilayah Indonesia 2/3 merupakan wilayah lautan.

Dengan potensi wilayah tersebut Indonesia memiliki potensi ekonomi

di sektor kelautan dan perikanan baik berupa perikanan tangkap

maupun perikanan budidaya yang merupakan suatu potensi yang dapat

dimanfaatkan untuk menuju Indonesia yang maju dan makmur.

Wilayah Indonesia adalah perairan dan terdiri dari ribuan

pulau maka moda transportasi laut yaitu kapal masih merupakan moda

wahana laut yang paling baik dibandingkan moda transportasi udara

ataupun moda transportasi darat. Untuk menghubungkan antar pulau

serta mengamankan pulau-pulau terluar NKRI tersebut moda

transportasi laut mempunyai kelebihan dibandingkan dengan moda

transportasi udara maupun darat baik ditinjau dari faktor teknis

maupun ekonomisnya. Untuk mengamankan pulau-pulau terluar di

Indonesia, Angkatan laut kita masih menggunakan armada kapal

perangnya dengan menggunakan kapal dengan lambung tunggal, yang

mana kalau dibandingkan dengan kapal trimaran (lambung tiga) kurang

handal baik ditinjau dari segi teknis maupun ekonomisnya. Kebutuhan

kapal yang handal untuk pengamanan pulau-pulau terluar negara

Indonesia merupakan kebutuhan yang sangat mendesak.

Surabaya merupakan salah satu tempat yang diperkuat oleh

adanya markas TNI AL atau yang biasa kita kenal dengan Komando

Armada RI Kawasan Timur atau disingkat Koarmatim. Koarmatim adalah

salah satu Komando Utama TNI Angkatan Laut yang lahir pada 30 Maret

1985. Komando ini bermarkas besar di Surabaya, Jawa Timur. Didalam

Koarmatim, ada sebuah monument bersejarah yang terkenal di Surabaya

yakni Monumen Jalesveva Jayamahe.

Monumen Jalesveva Jayamahe atau Monjaya adalah Monumen yang

menggambarkan sosok Perwira TNI Angkatan Laut berbusana Pakaian

Dinas Upacara (PDU) lengkap dengan pedang kehormatan yang sedang

menerawang ke arah laut, serasa siap menantang gelombang dan badai

di lautan, begitu pula yang ingin di perlihatkan bahwa angkatan

laut Indonesia siap berjaya. Patung tersebut berdiri di atas

bangunan dan tingginya mencapai 30,6 meter. Monumen Jalesveva

Jayamahe menggambarkan generasi penerus bangsa yang yakin dan

optimis untuk mencapai cita-cita bangsa Indonesia. Monumen

Jalesveva Jayamahe ini juga sesuai dengan motto angkatan laut

Jalesveva Jayamahe yang berarti, Di Laut Kita Berjaya. Monumen ini dibangun

pada tahun 1993 oleh Pemimpin Kepala Staf TNI Angkatan Laut Maritim

Indonesia yang kemudian dilanjutkan dengan Laksamana TNI Muhamad

Arifin dan dirancang oleh I Nyoman Nuarta. Selain sebagai monumen,

bangunan ini juga difungsikan sebagai mercusuar bagi kapal-kapal

yang ada di laut sekitar.

1.2Tujuan Penulisan Tujuan dari penulisan makalah ini ialah mengidentifikasi

tempat rekreasi dan budaya di Kota Surabaya. Pada makalah ini

penulis berbagi pengetahuan tentang tempat rekreasi yang bisa

ditemui di Surabaya yakni Monumen Jalesveva Jayamahe, semoga

makalah ini dapat menjadi bacaan yang bermanfaat buat pembaca.

1.3Sistematika PenulisanUntuk mempermudah pembaca dalam mengeksplorasi makalah ini, maka

kami menyusun sistematika yang terkonsep, yakni:

BAB I PENDAHULUAN: Merupakan bab pendahuluan yang berisi latar

belakang yang membahas tentang alasan adanya objek dari bahasan

penulis. Pada bab ini juga berisi tujuan dan sistematika

penulisan yang menjelaskan tentang bagian-bagian dari makalah

secara terstruktur dan terperinci.

BAB II DESKRIPSI: Merupakan bab yang berisi tentang gambaran saat

penulis melakukan survei primer pada lokasi yang dibahas.

BAB III PEMBAHASAN: Merupakan bab dengan bahasan yang telah

ditetapkan.

BAB IV PENUTUP: Merupakan bab yang berisi simpulan atau saran

dari hasil yang telah kami ketahui.

BAB II

DESKRIPSI

a. Kunjungan pada tanggal 28 November 2014

Hari Jum’at kami berniat untuk mengunjungi Monjaya, namunsesampainya disana kami tidak bisa masuk melalui gerbang utamakarena gerbang itu tidak dibuka untuk umum dan kami diarahkanuntuk ke gerbang satunya yang dekat dekat pelabuhan petikemas.Disana, kami meminta perizinan dan ternyata kami tidak bolehlangsung ke Monjaya tetapi harus ke “dispotmar” terlebih dahulu.

Gambar 1. surat perizinan untuk diarahkan ke Dispotmar

Sesampainya kami di Dispotmar, kami bertemu dengan salahsatu AL. namun, sebelum itu, kami harus meminta izin ke pospenjagaan terlebih dahulu dan menitipkan KTP yang bisa diambilsampai kami keluar. Setelah berbincang-bincang dengan pak Suyono,kami mendapatkan informasi bahwa tidak bisa masuk ke monjayasecara bebas, harus melalui perizinan dan diantar oleh anggota ALnamun, pada hari minggu untuk menyambut Hari Ulang Tahun AngkatanLaut, Monjaya akan dibuka secara umum dari pukul 08.00 WIB. Dankami memutuskan untuk mengunjungi Monjaya pada hari tersebut.

Gambar 2. saat berada di Dispotmar

Gambar diatas adalah saat kami berbincang-bncang dengansalah seorang angkatan laaut yang berada di Dispotmar danmemutuskan untuk mengunjungi Monjaya pada hari Minggu.

b. Kunjungan pada tanggal 30 Nobvember 2014

Monument Jalesveva Jayamahe merupakan monument bersejarah yang

terdapat di daerah angkatan laut Surabaya tepatnya berada di perak.

Monumen ini merupakan monument bersejarah yang menggambarkan perwira

TNI angkatan laut berpakaian lengkap yang mengahadap kearah laut

mewakili generasi penerus dengan penuh keyakinanan dan kesungguhan

siap menerjang ombak dan menempuh badai menuju arah yang ditunjukkan,

yaitu cita-cita bangsa Indonesia. Dengan demikian Monumen Jalesveva

jayamahe juga menggambarkan “tetenger” yaitu dilaksanakan tongkat

estafet dari generasi baru menyelesaikan tugas kepada generasi yang

akan melanjutkan tugas berikutnya. Monument ini dibangun diujung barat

dermaga yang meghada ke selat Madura ini, juga akan apat digunakan

sebagai menara lampu pemandu atau mercusuar. Patung ini tinggginya 31

m berdiri diatas gedung setinggi 29 m dengan total ketinggian 60 m

dari permukaan laut, pada sebagian gedung ini dibuat diaroma sejarah

kepahlawanan pejuang-pejuang bahari sejak zaman perang, revolusi fisik

sampai tahun 1990, gedung ini juga sekaligus sebagai “eksekutif meeting

room”. Sebagai pematung dan arsitek keselurahan bangunannya adalah

Drs. Nyoman Nuarta dkk yang tergabung daman Nyoman Nuarta Grup.

Pembangunannya dilaksanakan sejak 1990 dan diresmikan bulan Desember

1996 saat bertepatan dengan hari armada RI pada tanggal 5 Desember

1996 oleh Presiden Soeharto. Monjaya yang menelan biaya cukup tinggi

itu dananya diperoleh dari swadaya warga TNI AL dan bantuan dari

masyarakat secara sukarela.

Monument Jalesvave Jayamahe ini tidak bisa dimasuki atau

didatangi sembarangan orang karena letaknya yang berada di kawasan

terbatas sehingga jika kita ingin mengunjungi monument ini, pengunjung

harus meminta perizinan terlebih dahulu, kecuali pada hari-hari besar.

Beruntung, ketika kami ingin mengunjungi monument ini TNI AL akan

mengadakan hari ulangtahunnya sehingga masyarakat umum boleh

mengunjungi monument ini secara bebas sampai waktu yang ditentukan.

Memasuki wilayah TNI AL pada hari ini memang sangat berbeda

dengan pertama kali mendatangi wilayah ini, pada hari Minggu dan

bertepatan dengan perayaan ulang tahun AL, situasinya cukup ramai dan

tidak sepi seperti pertama kali. Dan disini, penjagaan tidak begitu

ketat sehingga kami tidak perlu meminta izin untuk setiap pos

penjagaan yang kami lewati.

Gambar 3. perjalanan menuju Monjaya

Ketika memasuki wilayah ini, banyak kapal-kapal yang sedang

berasandar dan boleh dikunjugi untuk berfoto atau sekedar melihat-

lihat. Kami mendatangi monument ini pada pul 11.00 WIB, kondisi

lumayan ramai. Tempat pertama yang kami kunjungi adalah bagian dalam

monument yang didalamnya terdapat beberapa peninggalan angkatan laut

seperti kapal-kapal, wilayah sekitar monument, lukisan dan sejarah.

Kami naik ke atas, atau bagian paling atas gedung, tapat dikaki patung

monument. Dari atas kita dapat melihat wilayah secara keseluruhan.

Gambar 4. Merupakan kawasan pelabuhan dimana monument

jalesveva jayamahe terdapat di wilayah ini.

Dari gambar, dapat dilihat jika kita berada pada ketinggian

29 m atau berada pada bagian gedung monument tertinggi kita dapat

melihat keseluruhan wilayah disekitaran monument jalesveva

jayamahe berada. Terlihat kaapal-kapal dan pelabuhan yang berada

disini.

Gambar 5. Monumen Jalesveva Jayamahe

Dan gambar diatas merupakan Monument Jalesveva Jayamahe yangbanyak dikunjungi oleh masyarakat. Terlihat kegagahan patungdengan menggunakan pakaian AL lengkap dengan atribut yangdipegangnya. Foto ini diambil dari kapal besar yang bersandartepat didepan Monument Jalesveva Jayamahe. Terlihat dibagianpaling atas gedung terdapat banyak orang yang ingin befoto atausekedar menikmati pemandangan yang ada.

Sekitar pukul 12.00 WIB hujan turun, sehingga kami harus mencari

tempat beristirahat.

Karena terdapat mushola dannjuga masjid di wilayah ini, maka kami

dapat berteduh dari hujan sambal melaksanakan sholat. Setelah hujan

berhenti, perjalanan dilanjutkan kembali dengan melihat kapal-kapal

yang ada berlabuh atau bersandar di kawasan monument ini.

Gambar 6. salah satu kapal yang bersandar

di pelabuhan disekitar Monument Jalesveva Jayamahe

sekitar pikul 13.00, hujan mulai berhenti. Kami memutuskanuntuk pulang untuk mencegah terjadinya hujan susulan. Sehinggaperjalan hari itu, berhenti disini.

BAB III

PEMBAHASAN IDENTIFIKASI

3.1 Lokasi Monumen Jalesveva Jayamahe yang berada pada kawasan perumahan TNI

AL yang beralamatkan di Jalan Taruna 1 Ujung, Surabaya.

3.2 Karakteristik Kawasan Kawasan monjaya ini sangat tenang karena kawasan ini adalah

kawasan terbatas, artinya tidak sembarang orang bisa masuk kedalam

kawasan ini kecuali hari-hari khusus, salah satunya seperti hari

minggu tanggal 30 November 2014 yang kawasan Koarmatim ini dibuka

untuk umum yang alasannya itu adalah salah satu kegiatan menyambut

ulang tahun TNI AL. Kawasan ini merupakan kawasan yang tertib karena

berada pada kawasan TNI AL, kawasan ini memiliki penjagaan ketat dan

kawasan ini sangat sejuk karena banyak pepohonan disepanjang jalan

menuju ke Monumen Jalesveva Jayamahe.

3.3 Kegiatan Yang Menonjol Kegiatan yang menonjol pada lokasi studi kami pastinya kegiatan

yang berhubungan dengan kegiatan TNI AL, yakni: latihan, dsb., serta

segala kegiatan yang berhubungan dengan perkapalan.

3.4 Fasilitas yang Tersedia Perumahan angkatan laut

Kantor dinas angkatan laut

Pujasera

Mushola

Masjid

Sekolahan

Pos-pos keamanan

Bank

Tempat berlabuh khusus

Markas pasukan

Kantor PT. PAL

Arena latihan menembak berbasis komputer (Virtual Arms Solution

FTS D-425)

GOR Bulu Tangkis

3.5 Waktu/Jadwal Jadwal kami melakukan survei primer ke lokasi, yakni Monumen

Jalesveva Jayamahe ialah:

28 November 2014, pukul 10.30-12.00 BBWI

30 November 2014, pukul 10.00-13.30 BBWI

Namun, jadwal Monumen Jalesveva Jayamahe dapat dikunjungi adalah

setiap hari Senin sampai Jumat dari pukul 07.30 sampai pukul 15.00

BBWI dan tidak ada kunjungan diluar jam tersebut termasuk hari libur.

Apabila ingin berkunjung ke Monumen Jalesveva Jayamahe, sebelumnya

wisatawan perlu mengurus perijinan terlebih dulu. Paling tidak dua

minggu sebelum rencana kunjungan, mengajukan permohonan kunjungan ke

Dinas Penerangan Koarmatim yang beralamatkan di Jalan Taruna 1 Ujung.

Untuk nomer telepon yang dapat dihubungi ialah (031) 3292706, 3201194,

3201191.

BAB IV

PENUTUP

Semoga tempat objek yang kami sajikan cukup membantu dan

bermanfaat bagi pembaca. Semoga tujuan, harapan, gambaran dari

bangunan Monumen Jalesveva Jayamahe yang kedepannya sebagai penerus

bangsa yang yakin dan optimis untuk mencapai cita-cita bangsa

Indonesia dapat tercapai. Dan semoga TNI AL yang sesuai dengan motto

angkatan laut “Jalesveva Jayamahe” yang berarti “Di Laut Kita Berjaya”

akan terus berjaya demi kesatuan Negara Indonesia.