Upload
independent
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu Negara Maritim terbesar di
dunia dengan jumlah pulau sekitar 17.500 pulau dan memiliki garis
panjang pantai terpanjang kedua di dunia setelah Kanada (18.000
km2) sehingga luas wilayah Indonesia 2/3 merupakan wilayah lautan.
Dengan potensi wilayah tersebut Indonesia memiliki potensi ekonomi
di sektor kelautan dan perikanan baik berupa perikanan tangkap
maupun perikanan budidaya yang merupakan suatu potensi yang dapat
dimanfaatkan untuk menuju Indonesia yang maju dan makmur.
Wilayah Indonesia adalah perairan dan terdiri dari ribuan
pulau maka moda transportasi laut yaitu kapal masih merupakan moda
wahana laut yang paling baik dibandingkan moda transportasi udara
ataupun moda transportasi darat. Untuk menghubungkan antar pulau
serta mengamankan pulau-pulau terluar NKRI tersebut moda
transportasi laut mempunyai kelebihan dibandingkan dengan moda
transportasi udara maupun darat baik ditinjau dari faktor teknis
maupun ekonomisnya. Untuk mengamankan pulau-pulau terluar di
Indonesia, Angkatan laut kita masih menggunakan armada kapal
perangnya dengan menggunakan kapal dengan lambung tunggal, yang
mana kalau dibandingkan dengan kapal trimaran (lambung tiga) kurang
handal baik ditinjau dari segi teknis maupun ekonomisnya. Kebutuhan
kapal yang handal untuk pengamanan pulau-pulau terluar negara
Indonesia merupakan kebutuhan yang sangat mendesak.
Surabaya merupakan salah satu tempat yang diperkuat oleh
adanya markas TNI AL atau yang biasa kita kenal dengan Komando
Armada RI Kawasan Timur atau disingkat Koarmatim. Koarmatim adalah
salah satu Komando Utama TNI Angkatan Laut yang lahir pada 30 Maret
1985. Komando ini bermarkas besar di Surabaya, Jawa Timur. Didalam
Koarmatim, ada sebuah monument bersejarah yang terkenal di Surabaya
yakni Monumen Jalesveva Jayamahe.
Monumen Jalesveva Jayamahe atau Monjaya adalah Monumen yang
menggambarkan sosok Perwira TNI Angkatan Laut berbusana Pakaian
Dinas Upacara (PDU) lengkap dengan pedang kehormatan yang sedang
menerawang ke arah laut, serasa siap menantang gelombang dan badai
di lautan, begitu pula yang ingin di perlihatkan bahwa angkatan
laut Indonesia siap berjaya. Patung tersebut berdiri di atas
bangunan dan tingginya mencapai 30,6 meter. Monumen Jalesveva
Jayamahe menggambarkan generasi penerus bangsa yang yakin dan
optimis untuk mencapai cita-cita bangsa Indonesia. Monumen
Jalesveva Jayamahe ini juga sesuai dengan motto angkatan laut
Jalesveva Jayamahe yang berarti, Di Laut Kita Berjaya. Monumen ini dibangun
pada tahun 1993 oleh Pemimpin Kepala Staf TNI Angkatan Laut Maritim
Indonesia yang kemudian dilanjutkan dengan Laksamana TNI Muhamad
Arifin dan dirancang oleh I Nyoman Nuarta. Selain sebagai monumen,
bangunan ini juga difungsikan sebagai mercusuar bagi kapal-kapal
yang ada di laut sekitar.
1.2Tujuan Penulisan Tujuan dari penulisan makalah ini ialah mengidentifikasi
tempat rekreasi dan budaya di Kota Surabaya. Pada makalah ini
penulis berbagi pengetahuan tentang tempat rekreasi yang bisa
ditemui di Surabaya yakni Monumen Jalesveva Jayamahe, semoga
makalah ini dapat menjadi bacaan yang bermanfaat buat pembaca.
1.3Sistematika PenulisanUntuk mempermudah pembaca dalam mengeksplorasi makalah ini, maka
kami menyusun sistematika yang terkonsep, yakni:
BAB I PENDAHULUAN: Merupakan bab pendahuluan yang berisi latar
belakang yang membahas tentang alasan adanya objek dari bahasan
penulis. Pada bab ini juga berisi tujuan dan sistematika
penulisan yang menjelaskan tentang bagian-bagian dari makalah
secara terstruktur dan terperinci.
BAB II DESKRIPSI: Merupakan bab yang berisi tentang gambaran saat
penulis melakukan survei primer pada lokasi yang dibahas.
BAB III PEMBAHASAN: Merupakan bab dengan bahasan yang telah
ditetapkan.
BAB IV PENUTUP: Merupakan bab yang berisi simpulan atau saran
dari hasil yang telah kami ketahui.
BAB II
DESKRIPSI
a. Kunjungan pada tanggal 28 November 2014
Hari Jum’at kami berniat untuk mengunjungi Monjaya, namunsesampainya disana kami tidak bisa masuk melalui gerbang utamakarena gerbang itu tidak dibuka untuk umum dan kami diarahkanuntuk ke gerbang satunya yang dekat dekat pelabuhan petikemas.Disana, kami meminta perizinan dan ternyata kami tidak bolehlangsung ke Monjaya tetapi harus ke “dispotmar” terlebih dahulu.
Gambar 1. surat perizinan untuk diarahkan ke Dispotmar
Sesampainya kami di Dispotmar, kami bertemu dengan salahsatu AL. namun, sebelum itu, kami harus meminta izin ke pospenjagaan terlebih dahulu dan menitipkan KTP yang bisa diambilsampai kami keluar. Setelah berbincang-bincang dengan pak Suyono,kami mendapatkan informasi bahwa tidak bisa masuk ke monjayasecara bebas, harus melalui perizinan dan diantar oleh anggota ALnamun, pada hari minggu untuk menyambut Hari Ulang Tahun AngkatanLaut, Monjaya akan dibuka secara umum dari pukul 08.00 WIB. Dankami memutuskan untuk mengunjungi Monjaya pada hari tersebut.
Gambar 2. saat berada di Dispotmar
Gambar diatas adalah saat kami berbincang-bncang dengansalah seorang angkatan laaut yang berada di Dispotmar danmemutuskan untuk mengunjungi Monjaya pada hari Minggu.
b. Kunjungan pada tanggal 30 Nobvember 2014
Monument Jalesveva Jayamahe merupakan monument bersejarah yang
terdapat di daerah angkatan laut Surabaya tepatnya berada di perak.
Monumen ini merupakan monument bersejarah yang menggambarkan perwira
TNI angkatan laut berpakaian lengkap yang mengahadap kearah laut
mewakili generasi penerus dengan penuh keyakinanan dan kesungguhan
siap menerjang ombak dan menempuh badai menuju arah yang ditunjukkan,
yaitu cita-cita bangsa Indonesia. Dengan demikian Monumen Jalesveva
jayamahe juga menggambarkan “tetenger” yaitu dilaksanakan tongkat
estafet dari generasi baru menyelesaikan tugas kepada generasi yang
akan melanjutkan tugas berikutnya. Monument ini dibangun diujung barat
dermaga yang meghada ke selat Madura ini, juga akan apat digunakan
sebagai menara lampu pemandu atau mercusuar. Patung ini tinggginya 31
m berdiri diatas gedung setinggi 29 m dengan total ketinggian 60 m
dari permukaan laut, pada sebagian gedung ini dibuat diaroma sejarah
kepahlawanan pejuang-pejuang bahari sejak zaman perang, revolusi fisik
sampai tahun 1990, gedung ini juga sekaligus sebagai “eksekutif meeting
room”. Sebagai pematung dan arsitek keselurahan bangunannya adalah
Drs. Nyoman Nuarta dkk yang tergabung daman Nyoman Nuarta Grup.
Pembangunannya dilaksanakan sejak 1990 dan diresmikan bulan Desember
1996 saat bertepatan dengan hari armada RI pada tanggal 5 Desember
1996 oleh Presiden Soeharto. Monjaya yang menelan biaya cukup tinggi
itu dananya diperoleh dari swadaya warga TNI AL dan bantuan dari
masyarakat secara sukarela.
Monument Jalesvave Jayamahe ini tidak bisa dimasuki atau
didatangi sembarangan orang karena letaknya yang berada di kawasan
terbatas sehingga jika kita ingin mengunjungi monument ini, pengunjung
harus meminta perizinan terlebih dahulu, kecuali pada hari-hari besar.
Beruntung, ketika kami ingin mengunjungi monument ini TNI AL akan
mengadakan hari ulangtahunnya sehingga masyarakat umum boleh
mengunjungi monument ini secara bebas sampai waktu yang ditentukan.
Memasuki wilayah TNI AL pada hari ini memang sangat berbeda
dengan pertama kali mendatangi wilayah ini, pada hari Minggu dan
bertepatan dengan perayaan ulang tahun AL, situasinya cukup ramai dan
tidak sepi seperti pertama kali. Dan disini, penjagaan tidak begitu
ketat sehingga kami tidak perlu meminta izin untuk setiap pos
penjagaan yang kami lewati.
Gambar 3. perjalanan menuju Monjaya
Ketika memasuki wilayah ini, banyak kapal-kapal yang sedang
berasandar dan boleh dikunjugi untuk berfoto atau sekedar melihat-
lihat. Kami mendatangi monument ini pada pul 11.00 WIB, kondisi
lumayan ramai. Tempat pertama yang kami kunjungi adalah bagian dalam
monument yang didalamnya terdapat beberapa peninggalan angkatan laut
seperti kapal-kapal, wilayah sekitar monument, lukisan dan sejarah.
Kami naik ke atas, atau bagian paling atas gedung, tapat dikaki patung
monument. Dari atas kita dapat melihat wilayah secara keseluruhan.
Gambar 4. Merupakan kawasan pelabuhan dimana monument
jalesveva jayamahe terdapat di wilayah ini.
Dari gambar, dapat dilihat jika kita berada pada ketinggian
29 m atau berada pada bagian gedung monument tertinggi kita dapat
melihat keseluruhan wilayah disekitaran monument jalesveva
jayamahe berada. Terlihat kaapal-kapal dan pelabuhan yang berada
disini.
Gambar 5. Monumen Jalesveva Jayamahe
Dan gambar diatas merupakan Monument Jalesveva Jayamahe yangbanyak dikunjungi oleh masyarakat. Terlihat kegagahan patungdengan menggunakan pakaian AL lengkap dengan atribut yangdipegangnya. Foto ini diambil dari kapal besar yang bersandartepat didepan Monument Jalesveva Jayamahe. Terlihat dibagianpaling atas gedung terdapat banyak orang yang ingin befoto atausekedar menikmati pemandangan yang ada.
Sekitar pukul 12.00 WIB hujan turun, sehingga kami harus mencari
tempat beristirahat.
Karena terdapat mushola dannjuga masjid di wilayah ini, maka kami
dapat berteduh dari hujan sambal melaksanakan sholat. Setelah hujan
berhenti, perjalanan dilanjutkan kembali dengan melihat kapal-kapal
yang ada berlabuh atau bersandar di kawasan monument ini.
Gambar 6. salah satu kapal yang bersandar
di pelabuhan disekitar Monument Jalesveva Jayamahe
sekitar pikul 13.00, hujan mulai berhenti. Kami memutuskanuntuk pulang untuk mencegah terjadinya hujan susulan. Sehinggaperjalan hari itu, berhenti disini.
BAB III
PEMBAHASAN IDENTIFIKASI
3.1 Lokasi Monumen Jalesveva Jayamahe yang berada pada kawasan perumahan TNI
AL yang beralamatkan di Jalan Taruna 1 Ujung, Surabaya.
3.2 Karakteristik Kawasan Kawasan monjaya ini sangat tenang karena kawasan ini adalah
kawasan terbatas, artinya tidak sembarang orang bisa masuk kedalam
kawasan ini kecuali hari-hari khusus, salah satunya seperti hari
minggu tanggal 30 November 2014 yang kawasan Koarmatim ini dibuka
untuk umum yang alasannya itu adalah salah satu kegiatan menyambut
ulang tahun TNI AL. Kawasan ini merupakan kawasan yang tertib karena
berada pada kawasan TNI AL, kawasan ini memiliki penjagaan ketat dan
kawasan ini sangat sejuk karena banyak pepohonan disepanjang jalan
menuju ke Monumen Jalesveva Jayamahe.
3.3 Kegiatan Yang Menonjol Kegiatan yang menonjol pada lokasi studi kami pastinya kegiatan
yang berhubungan dengan kegiatan TNI AL, yakni: latihan, dsb., serta
segala kegiatan yang berhubungan dengan perkapalan.
3.4 Fasilitas yang Tersedia Perumahan angkatan laut
Kantor dinas angkatan laut
Pujasera
Mushola
Masjid
Sekolahan
Pos-pos keamanan
Bank
Tempat berlabuh khusus
Markas pasukan
Kantor PT. PAL
Arena latihan menembak berbasis komputer (Virtual Arms Solution
FTS D-425)
GOR Bulu Tangkis
3.5 Waktu/Jadwal Jadwal kami melakukan survei primer ke lokasi, yakni Monumen
Jalesveva Jayamahe ialah:
28 November 2014, pukul 10.30-12.00 BBWI
30 November 2014, pukul 10.00-13.30 BBWI
Namun, jadwal Monumen Jalesveva Jayamahe dapat dikunjungi adalah
setiap hari Senin sampai Jumat dari pukul 07.30 sampai pukul 15.00
BBWI dan tidak ada kunjungan diluar jam tersebut termasuk hari libur.
Apabila ingin berkunjung ke Monumen Jalesveva Jayamahe, sebelumnya
wisatawan perlu mengurus perijinan terlebih dulu. Paling tidak dua
minggu sebelum rencana kunjungan, mengajukan permohonan kunjungan ke
Dinas Penerangan Koarmatim yang beralamatkan di Jalan Taruna 1 Ujung.
Untuk nomer telepon yang dapat dihubungi ialah (031) 3292706, 3201194,
3201191.
BAB IV
PENUTUP
Semoga tempat objek yang kami sajikan cukup membantu dan
bermanfaat bagi pembaca. Semoga tujuan, harapan, gambaran dari
bangunan Monumen Jalesveva Jayamahe yang kedepannya sebagai penerus
bangsa yang yakin dan optimis untuk mencapai cita-cita bangsa
Indonesia dapat tercapai. Dan semoga TNI AL yang sesuai dengan motto
angkatan laut “Jalesveva Jayamahe” yang berarti “Di Laut Kita Berjaya”
akan terus berjaya demi kesatuan Negara Indonesia.