27
qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqw ertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwe rtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwer tyuiopasdfghjklzxcvbnmqwert yuiopasdfghjklzxcvbnmqwerty uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyu iopasdfghjklzxcvbnmqwertyui opasdfghjklzxcvbnmqwertyuio pasdfghjklzxcvbnmqwertyuiop asdfghjklzxcvbnmqwertyuiopa sdfghjklzxcvbnmqwertyuiopas dfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdf ghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg hjklzxcvbnmqwertyuiopasdfgh “Pasar Modal Syari'ah” SEMESTER EPI 7A DI SUSUN OLEH : ABDUL FAJAR ADHI HIMAWAN DENA RISKY

"Pasar Modal Syari'ah" SEMESTER EPI 7A DI SUSUN OLEH

Embed Size (px)

Citation preview

qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfgh

“Pasar Modal Syari'ah”

SEMESTER EPI 7A

DI SUSUN OLEH :

ABDUL FAJARADHI HIMAWANDENA RISKY

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat AllahSWT. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah limpahkankepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, para sahabat sertapengikutnya hingga akhirzaman. Alhamdulillahirobbil’alamiin, tiada kata yang dapatkami sampaikan selain ucapan syukur kehadirat Allah SWT,karena hanya dengan ridho-Nya lah kami dapat menyelesaikanpenyusunan Makalah Teori Bank dan Lembaga Keuangan Syari’ah,mengenai: “Pasar Modal Syari’ah”.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluaspengetahuan tentang “Sejarah Pasar Modal Syari’ah” yang kamisajikan berdasarkan ringkasan dari berbagai sumber. Makalahini memuat tentang “pengertian, sejarah, hikmah, danpembagiaan waktu shalat” yang sangat bermanfaat sebagaipengetahuan. Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna,tapi, makalah ini memiliki detail yang cukup jelas bagipembaca.

Penyusun pun mengucapkan terimakasih kepada Dosen“Bank dan Lembaga Keuangan Syari’ah” yang telah memberikanpengantar makalah kepada penyusun, agar dapat dimengertitentang bagaimana cara menyusun makalah ini.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebihluas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihandan kekurangan, penyusun mohon untuk saran dan kritiknya,terimakasih.

2 | P A S A R M O D A L S Y A R I A H

Tangerang,6 0ktober 2014

                  

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................            2DAFTARISI...............................................................................................           3

BAB. IPENDAHULUAN

A.       LatarBelakang..........................................................................           4

3 | P A S A R M O D A L S Y A R I A H

BAB. IIPEMBAHASAN

A.       Pengertian Pasar ModalSyari’ah................................................          5

B.       Sejarah Pasar ModalSyari’ah....................................................

5C.       Perkembangan Pasar Modal

Syari’ah........................................ .          6

D.       Prinsip-prinsip Pasar ModalSyari’ah.......................................  7     

E. Fungsi dan peranan Pasar ModalSyari’ah................................           7

F.        Para pelaku Pasar ModalSyari’ah.............................................8

G.       Dasar hukum Pasar ModalSyari’ah..........................................           9

H.       Instrumen Pasar ModalSyari’ah...............................................12

I.          Strategi pengembangan Pasar ModalSyari’ah..........................         15

BAB. IIIPENUTUP

Kesimpulan ........................................................................................         17 

4 | P A S A R M O D A L S Y A R I A H

Saran ..................................................................................................         17DAFTARPUSTAKA................................................................................ 18

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pasar Modal Syariah dapat diartikan sebagai pasarmodal yang menerapkan prinsip-prinsip syariah dalam kegiatantransaksi ekonomi dan terlepas dari hal-hal yang dilarangseperti: riba, perjudian, spekulasi dan lain-lain.

Pasar modal syariah secara resmi diluncurkan padatanggal 14 Maret 2003 bersamaan dengan penandatanganan MOUantara BAPEPAM-LK dengan Dewan Syariah Nasional – MajelisUlama Indonesia (DSN – MUI).

5 | P A S A R M O D A L S Y A R I A H

Walaupun secara resmi diluncurkan pada tahun 2003,namun instrumen pasar modal syariah telah hadir di Indonesiapada tahun 1997. Hal ini ditandai dengan peluncuranDanareksa Syariah pada 3 Juli 1997 oleh PT. DanareksaInvestment Management. Selanjutnya Bursa Efek Indonesiaberkerjasama dengan PT. Danareksa Investment Managementmeluncurkan Jakarta Islamic Index pada tanggal 3 Juli 2000yang bertujuan untuk memandu investor yang ingin menanamkandananya secara syariah. Dengan hadirnya indeks tersebut,maka para pemodal telah disediakan saham-saham yang dapatdijadikan sarana berivestasi dengan penerapan prinsipsyariah.

Perkembangan selanjutnya, instrumen investasi syariahdi pasar modal terus bertambah dengan kehadiran ObligasiSyariah PT. Indosat Tbk pada awal September 2002. Instrumenini merupakan obligasi syariah pertama dan dilanjutkandengan penerbitan obligasi syariah lainnya. Pada tahun 2004,terbit untuk pertama kali obligasi syariah dengan akad sewaatau dikenal dengan obligasi syariah Ijarah.

Selanjutnya, pada tahun 2006 muncul instrumen baruyaitu Reksa Dana Indeks dimana indeks yang dijadikan sebagaiunderlying adalah Indeks JII.

BAB IIPEMBAHASAN

SEJARAH PASAR MODAL SYARI’AH

6 | P A S A R M O D A L S Y A R I A H

A.      Pengertian Pasar Modal Syari’ah

Pasar modal secara umum merupakan suatu tempatbertemunya para penjual dan pembeli untuk melakukantransaksi dalam rangka memperoleh modal. Penjual dalam pasarmodal merupakan perusahaan untuk menjual efek-efek di pasarmodal yang disebut emiten, sedangkan pembeli disebut investor.

Pasar modal Syari’ah secara sederhana dapat diartikansebagai pasar modal yang menerapkan prinsip-prinsip Syari’ahdalam kegiatan transaksi ekonomi dan terlepas dari hal-halyang dilarang seperti: riba, perjudian, spekulasi.

Pasar modal Syari’ah adalah pasar modal yang seluruhmekanisme kegiatannya terutama mengenai emiten, jenis efekyang diperdagangkannya telah sesuai dengan prinsip-prinsipSyari’ah. Sedangkan efek Syari’ah adalah efek yangdimaksudkan dalam peraturan perundang-undangan di bidangPasar Modal yang akad, pengelolaan perusahaan, maupun carapenerbitnya memenuhi prinsip-prinsip Syari’ah yangdidasarkan atas ajaran Islam yang penetapannya dilakukanoleh DSN-MUI (Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia) dalambentuk fatwa.

B.       Sejarah Pasar Modal Syari’ah

Sejarah Pasar Modal Syariah di Indonesia dimulaidengan diterbitkannya Reksa Dana Syariah oleh PT. DanareksaInvestment Management pada 3 Juli 1997. Selanjutnya, BursaEfek Indonesia (d/h Bursa Efek Jakarta) berkerjasama denganPT. Danareksa Investment Management meluncurkan JakartaIslamic Index pada tanggal 3 Juli 2000 yang bertujuan untukmemandu investor yang ingin menginvestasikan dananya secarasyariah. Dengan hadirnya indeks tersebut, maka para pemodal

7 | P A S A R M O D A L S Y A R I A H

telah disediakan saham-saham yang dapat dijadikan saranaberinvestasi sesuai dengan prinsip syariah.

Pada tanggal 18 April 2001, untuk pertama kaliDewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI)mengeluarkan fatwa yang berkaitan langsung dengan pasarmodal, yaitu Fatwa Nomor 20/DSN-MUI/IV/2001 tentang PedomanPelaksanan Investasi Untuk Reksa Dana Syariah. Selanjutnya,instrumen investasi syariah di pasar modal terus bertambahdengan kehadiran Obligasi Syariah PT. Indosat Tbk pada awalSeptember 2002. Instrumen ini merupakan Obligasi Syariahpertama dan akad yang digunakan adalah akad mudharabah.

Sejarah Pasar Modal Syariah juga dapat ditelusuridari perkembangan institusional yang terlibat dalampengaturan Pasar Modal Syariah tersebut. Perkembangantersebut dimulai dari MoU antara Bapepam dan DSN-MUI padatanggal 14 Maret 2003. MoU menunjukkan adanya kesepahamanantara Bapepam dan DSN-MUI untuk mengembangkan pasar modalberbasis syariah di Indonesia.

Dari sisi kelembagaan Bapepam-LK, perkembanganPasar Modal Syariah ditandai dengan pembentukan TimPengembangan Pasar Modal Syariah pada tahun 2003.Selanjutnya, pada tahun 2004 pengembangan Pasar ModalSyariah masuk dalam struktur organisasi Bapepam dan LK, dandilaksanakan oleh unit setingkat eselon IV yang secarakhusus mempunyai tugas dan fungsi mengembangkan pasar modalsyariah. Sejalan dengan perkembangan industri yang ada, padatahun 2006 unit eselon IV yang ada sebelumnya ditingkatkanmenjadi unit setingkat eselon III.

Pada tanggal 23 Nopember 2006, Bapepam-LKmenerbitkan paket Peraturan Bapepam dan LK terkait PasarModal Syariah. Paket peraturan tersebut yaitu PeraturanBapepam dan LK Nomor IX.A13 tentang Penerbitan Efek Syariahdan Nomor IX.A.14 tentang Akad-akad yang digunakan dalamPenerbitan Efek Syariah di Pasar Modal. Selanjutnya, pada

8 | P A S A R M O D A L S Y A R I A H

tanggal 31 Agustus 2007 Bapepam-LK menerbitkan PeraturanBapepam dan LK Nomor II.K.1 tentang Kriteria dan PenerbitanDaftar Efek Syariah dan diikuti dengan peluncuran DaftarEfek Syariah pertama kali oleh Bapepam dan LK pada tanggal12 September 2007.

Perkembangan Pasar Modal Syariah mencapai tonggaksejarah baru dengan disahkannya UU Nomor 19 tahun 2008tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) pada tanggal 7Mei 2008. Undang-undang ini diperlukan sebagai landasanhukum untuk penerbitan surat berharga syariah negara atausukuk negara. Pada tanggal 26 Agustus 2008 untuk pertamakalinya Pemerintah Indonesia menerbitkan SBSN seri IFR0001dan IFR0002.

Pada tanggal 30 Juni 2009, Bapepam-LK telahmelakukan penyempurnaan terhadap Peraturan Bapepam-LK NomorIX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah dan II.K.1 tentangKriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah.

C.      Perkembang Pasar Modal Di Indonesia

Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelumIndonesia merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadirsejak zaman kolonial Belanda dan tepatnya pada tahun 1912 diBatavia Pasar modal ketika itu didirikan oleh pemerintahHindia-Belanda untuk kepentingan pemerintahan kolonial atauVOC. Secara singkat, tonggak perkembangan pasar modal diIndonesia dapat dilihat sebagai berikut :[1]

      14 Desember 1912 : Bursa efek pertama di Indonesiadibentuk di Batavia oleh Pemerintahan Hindia-Belanda.

      1914 – 1918 : Bursa efek di Batavia ditutup selama PerangDunia I.

      1925 – 1942 : Bursa efek di Jakarta dibuka kembalibersama dengan Bursa efek di Semarang dan Surabaya.

9 | P A S A R M O D A L S Y A R I A H

      Awal tahun 1939 : Bursa efek di Semarang dan Surabayaditutup.

      1942 – 1952 : Bursa efek di Jakarta ditutup.      1952 : Bursa efek di Jakarta diaktifkan kembali.      1956 : Bursa efek semakin tidak aktif.      1956 – 1977 : Perdagangan di bursa efek vakum.      3 Juli 1977 : lahir danareksa syariah oleh PT DanareksaInvestment Management.

      10 Agustus 1977 : Bursa efek diresmikan kembali olehPresiden Soeharto. Pada tanggal ini pun diperingati sebagaiHUT Pasar Modal.

      4 Maret 2003 : Pasar Modal Syari’ah diresmikan olehMenteri Keuangan Boediono didampingi ketua BapepamHerwidayatmo, wakil dari MUI, wakil dari DSN pada direksi,direksi perusahaan efek, pengurus organisasi pelaku, danasosiasi profesi di pasar modal.

Lalu bursa efek indonesia bekerja sama dengan PTDanareksa Investment Management meluncurkan Jakarta IslamicIndex pada tanggal 3 Juli 2000 yang bertujuan untuk memanduinvestor yang ingin menanamkan dananya secara syariah.

D.      Prinsip-Prinsip Pasar Modal Syari’ah

1.      Pembiayaan atau investasi hanya bisa dilakukan pada aset atau kegiatan usaha yang halal, spesifik, dan bermanfaat.

2.      Karena uang merupakan alat bantu pertukaran nilai, dimanapemilik harta akan memperoleh bagi hasil dari kegiatan usahatersebut, maka pembiayaan dan investasi harus pada mata uangyang sama dengan pembukuan kegiatan.

3.      Akad yang terjadi antara pemilik harta dengan emiten harus jelas.

4.      Baik pemilik harta maupun emiten tidak boleh mengambil resiko yang melebihi kemampuannya dan dapat menimbulkan kerugian.

10 | P A S A R M O D A L S Y A R I A H

5.      Adanya penekanan pada mekanisme yang wajar dan prinsip kehati-hatian baik pada investor maupun emiten.

E.       Fungsi dan peranan Pasar Modal Syari’ah

FUNGSIMenurut MM. Metwally keberadaan pasar modal syari’ah

secara umum berfungsi :1.      Memungkinkan bagi masyarakat berpartisipasi dalam

kegiatan bisnis dengan memperoleh bagian dari keuntungan danrisikonya.

2.      Memungkinkan para pemegang saham menjual sahamnya gunamendapatkan likuiditas.

3.      Memungkinkan perusahaan meningkatkan modal dari luaruntuk membangun dan mengembangkan lini produksinya.

4.      Memisahkan operasi kegiatan bisnis dari fluktuasi jangkapendek pada harga saham yang merupakan ciri umum pada pasarmodal konvensional.

5.      Memungkinkan investasi pada ekonomi itu ditentukan olehkinerja bisnis sebagaimana tercermin pada harga saham.

PERANAN Sebagai fasilitas melakukan interaksi antara pembeli

dengan penjual untuk menentukan harga saham atau suratberharga yang diperjualbelikan

Memberikan kesempatan kepada para pemodal untukmenentukan hasil (return) yang diharapkan

Memberi kesempatan untuk menjual kembali saham(suratberharga) yang dimiliki

Menciptakan kesempatan kepada masyarakat untukberpartisipasi dalam kegiatan perekonomian

11 | P A S A R M O D A L S Y A R I A H

F.       Para Pelaku Pasar Modal Syari’ah

1.      Emiten, yaitu perusahaan yang akan melakukan penjualansurat-surat berharga atau melakukan emisi di Bursa. Adapuntujuan melakukan emisi, yaitu :

           Untuk perluasan usaha.           Untuk memperbaiki struktur modal.           Untuk mengadakan pengalihan pemegang saham           Sarana promosi.           Adanya keterbukaan yang mendorong meningkatnya

profesionalisme.           Menurunkan kesenjangan sosial, karena peluang

masyarakat, menjadi investor besar.

2.      Investor, yaitu pemodal yang akan membeli atau menanamkanmodalnya di perusahaan yang melakukan emisi. Adapun tujuaninvestor :

         Memperoleh dividen, yaitu keuntungan yang akan diperolehinvestor yang dibayar oleh emiten.

         Kepemilikkan perusahaan, semakin banyak saham yangdimiliki, maka semakin besar pengusahaan perusahaan.

         Berdagang, yaitu investor akan menjual kembali pada saatharga tinggi.

3.      Perusahaan Pengelola Dana (Investment Company), adalahperusahaan yang beroperasi di pasar modal dengan mengelolamodal yang berasal dari investor.

4.      Reksa Dana, yaitu wadah yang digunakan untuk menghimpundana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnyadiinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi.

12 | P A S A R M O D A L S Y A R I A H

G.      Dasar Hukum Pasar Modal Syari’ah

1.    Al- Quran

Artinya : “Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdirimelainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan)penyakit gila . Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan merekaberkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahalAllah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yangtelah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (darimengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelumdatang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali(mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; merekakekal di dalamnya.” (Q.S. Al- Baqarah : 275).

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dantinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yangberiman.” (Q.S. Al- Baqarah : 278).

13 | P A S A R M O D A L S Y A R I A H

Artinya : “Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba),maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jikakamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamutidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya.” (Q.S. Al- Baqarah :279).

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kami saling memakanharta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaanyang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamumembunuh dirimu ; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayangkepadamu.” (Q.S. An-Nisa’ : 29).

14 | P A S A R M O D A L S Y A R I A H

Artinya : “Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu dimuka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supayakamu beruntung.” (Q.S. Al-Jumu’ah : 10).

15 | P A S A R M O D A L S Y A R I A H

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu .Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu.(Yang demikian itu) dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedangmengerjakan haji. Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum menurutyang dikehendaki-Nya.” (Q.S. Al-Maidah : 1).

2.    Al-HadisDalam sebuah hadits, Nabi Muhammad Saw. Bersabda,

“Ketahuilah, siapa yang memelihara anak yatim, Sedangkan anak yatim itumemiliki harta, maka hendaklah ia menginvestasikannya(membisniskankannya), janganlah ia membiarakan harta itu idle, sehinggaharga itu terus berkurang lantara zakat”.

3.    Fatwa dan Peraturan LainnyaBerbeda dengan efek lainnya, selain landasan hukum,

baik berupa peraturan maupun Undang-Undang, perlu terdapatlandasan fatwa yang dapat dijadikan sebagai rujukanditetapkannya efek syariah dalam pasar modal syariah.Landasan fatwa diperlukan sebagai dasar untuk menetapkanprinsip-prinsip syariah yang dapat diterapkan di pasarmodal. [2]

16 | P A S A R M O D A L S Y A R I A H

Sampai dengan saat ini, pasar modal syariah diIndonesia telah memiliki landasan fatwa dan landasan hukumsebagai berikut :

Terdapat 14 fatwa yang telah dikeluarkan oleh DewanSyariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) yangberhubungan dengan pasar modal syariah Indonesia sejak tahun2001, yang meliputi antara lain :

1.         Fatwa No. 20/DSN-MUI/IX/2001 tentang PedomanPelaksanaan Investasi Untuk Reksadana Syariah.

2.         Fatwa No. 32/DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi Syariah.3.         Fatwa No. 33/DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi Syariah

Mudharabah.4.         Fatwa No. 40/DSN-MUI/X/2003 tentang Pasar Modal dan

Pedoman Umum Penerapan Prinsip Syariah di Bidang PasarModal.

5.         Fatwa No. 41/DSN-MUI/III/2004 tentang Obligasi SyariahIjarah.

6.         Fatwa No. 59/DSN-MUI/V/2007 tentang Obligasi SyariahMudharabah Konversi.

7.         Fatwa No. 65/DSN-MUI/III/2008 tentang Hak Memesan EfekTerlebih Dahulu (HMETD) Syariah.

8.         Fatwa No. 66/DSN-MUI/III/2008 tentang Waran Syariah.9.         Fatwa No. 69/DSN-MUI/VI/2008 tentang Surat Berharga

Syariah Negara (SBSN).10.     Fatwa No. 70/DSN-MUI/VI/2008 tentang Metode Penerbitan

SBSN.11.     Fatwa No. 71/DSN-MUI/VI/2008 tentang Sale and Lease Back.12.     Fatwa No. 72/DSN-MUI/VI/2008 tentang SBSN Ijarah Sale and

Lease Back.13.     Fatwa No. 76/DSN-MUI/VI/2010 tentang SBSN Ijarah Asset To

Be Leased.14.     Fatwa No. 80/DSN-MUI/III/2011 tentang Penerapan Prinsip

Syariah dalam Mekanisme Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas diPasar Reguler Bursa Efek.

17 | P A S A R M O D A L S Y A R I A H

Juga terdapat 3 (tiga) Peraturan Bapepam & LK yangmengatur tentang efek syariah sejak tahun 2006, yaitu:

1.         Peraturan Bapepam & LK No IX.A.13 tentang PenerbitanEfek Syariah.

2.         Peraturan Bapepam & LK No IX.A.14 tentang Akad-akadYang Digunakan Dalam Penerbitan Efek Syariah di Pasar Modal.

3.         Peraturan Bapepam & LK No II.K.1 tentang Kriteria danPenerbitan Daftar Efek Syariah.

Selain UU No. 8 tahun 1995 tentang pasar modal yangmenjadi landasan hukum pasar modal syariah, juga terdapat Undang-Undang yang mengatur tentang SBSN (Surat BerhargaSyariah Negara), yaitu UU No. 19 Tahun 2008 tentang SuratBerharga Syariah Negara.

H.      Instrumen Pasar Modal Syari’ah Di Indonesia

Pasar modal syariah secara khusus memperjual-belikanefek syariah. Pada pasar modal syariah emiten yangmenerbitkan efek syariah harus memenuhi kriteria tertentu,yaitu :

1.    Jenis usaha, produk barang, jasa yang diberikan dan akadserta cara pengelolaan perusahaan emiten atau perusahaanpublik yang menerbitkan efek syariah tidak bolehbertentangan dengan prinsip-prinsip syariah.

2.    Emiten atau perusahaan publik yang bermaksud menerbitkanefek syariah wajib untuk menandatangani dan memenuhiketentuan akad yang sesuai dengan syariah atas efek syariahyang dikeluarkan. Adapun akad syariah yang digunakan, antaralain :

a)      Ijarah, yaitu perjanjian (akad) di mana pihak memilikibarang atau jasa (pemberi sewa atau pemberi jasa) berjanjikepada penyewa atau pengguna jasa untuk menyerahkan hak

18 | P A S A R M O D A L S Y A R I A H

penggunaan atas suatu barang atau jasa dalam waktu tertentudengan pembayaran sewa, tanpa diikuti dengan beralihnya hakatas pemilikkan barang yang menjadi objek ijarah.

b)      Kafalah, yaitu perjanjian (akad) di mana pihak penjamin(kafil/guarantor) berjanji memberikan jaminan kepada pihak yangdijamin (makfuul ‘anhu/ashil/debitor) untuk memenuhi kebutuhanpihak yang dijamin kepada pihak lain (makfuul lahu/kreditor).

c)      Mudharabah (qiradh) adalah perjanjian (akad) di mana pihakyang menyediakan dana (Shahib al-mal) berjanji kepadapengelola usaha (mudharib) untuk menyerahkan modal danpengelola (mudharib) berjanji untuk mengelola modaltersebut.

d)     Wakalah, yaitu perjanjian (akad) di mana pihak yangmemberi kuasa (muwakkil) memberikan kuasa kepada pihak yangmenerima kuasa (wakil) untuk melakukan tindakan atauperbuatan tertentu.[3]

3.    Emiten atau perusahaan publik yang menerbitkan efeksyariah wajib menjamin bahwa kegiatan usahanya memenuhiprinsip-prinsip syariah dan memiliki Shariah ComplianceOfficer (SCO).[4]

Adapun beberapa instrumen pasar modal syariah diIndonesia :

1)        Saham SyariahSaham atau stocks adalah surat bukti atau tanda

kepemilikkan bagian modal pada suatu perusahaan terbatas.Dengan demikian, si pemilik saham merupakan pemilikperusahaan. Semakin besar saham yang dimilikinya, makasemakin besar pula kekuasaannya di perusahaan tersebut.Keuntungan yang diperoleh dari saham dikenal dengannama dividen.

19 | P A S A R M O D A L S Y A R I A H

Sedangkan saham syariah adalah sertifikat yangmenunjukkan bukti kepemilikkan suatu perusahaan yangditerbitkan oleh emiten yang kegiatan usaha maupun carapengelolaannya tidak bertentangan dengan prinsip syariah.[5]

Pemegang saham pun harus siap menghadapi risikocapitalloss, yaitu ketika perusahaan yang sahamnya dimiliki kemudiandinyatakan bangkrut oleh pengadilan, atau perusahaantersebut dibubarkan, maka hak klaim dari pemegang sahammendapat prioritas terakhir setelah seluruh kewajibanperusahaan dapat dilunasi (dari hasil penjualan kekayaanperusahaan).

Dengan demikian, keuntungan yang diperoleh daripemegang saham adalah :

a)      Dividen yang merupakan bagi hasil atas keuntungan yangdibagikan dari laba yang dihasilkan emiten, baik dibayarkandalam bentuk tunai maupun dalam bentuk saham.

b)      Rights yang merupakan hak untuk memesan efek lebih dahuluyang diberikan oleh emiten.

c)      Capital Gain yang merupakan keuntungan yang diperoleh darijual beli saham di pasar modal.

Di Indonesia, prinsip-prinsip pernyertaan modalsecara syariah tidak diwujudkan dalam bentuk saham syariahmaupun non-syariah, melainkan berupa pembentuk indeks sahamyang memenuhi prinsip-prinsip syariah.

Secara umum perusahaan yang akan menerbitkan efeksyariah harus memenuhi hal-hal berikut :

a)      Dalam anggaran dasar dimuat ketentuan bahwa kegiatanusaha serta cara pengelolaan usahanya dilakukan berdasarkanprinsip-prinsip syariah di pasar modal.

b)      Jenis usahanya dan cara pengelolaannya tidak bertentangandengan prinsip-prinsip syariah.

c)      Emiten memiliki anggota direksi dan anggota komisarisyang paham dengan kegiatan-kegiatan yang bertentangan denganprinsip-prinsip syariah di pasar modal.[6]

20 | P A S A R M O D A L S Y A R I A H

2)        Obligasi SyariahObligasi syariah adalah sesuai dengan Fatwa Dewan

Syariah Nasional No. 32/DSN-MUI/IX/2002 adalah suatu suratberharga jangka panjang berdasarkan prinsip syariah yangdikeluarkan emiten untuk membayar pendapatan kepada pemegangobligasi syariah berupa hasil/margin/fee, serta membayarkembali dana obligasi pada saat jatuh tempo.

Obligasi syariah pun dikenal dengan nama sukuk, yangmerupakan efek syariah beruapa sertifikat atau buktikepemilikkan yang bernilai sama dan mewakili bagianpenyertaan yang tidak terpisahkan atau tidak terbagi ataskepemilikkan aset berwujud tertentu, nilai manfaat dan jasaatas aset proyek tertentu atau aktivitas investasi tertentu,serta kepemilikkan atas aset proyek tertentu atau aktivitastertentu.

Adapun jenis sukuk dikenal secara internasional dantelah mendapatkan endorsement dari The Accounting and AuditingOrganisation for Islamic Financial Institutions(AAOIFI) dan diadopsidalam UU No. 19 Tahun 2008 tentang SBSN, antara lain :

a)      Sukuk Ijarah.b)      Sukuk Mudharabah.c)      Sukuk Musyarakah.d)     Sukuk Istisna’.

2.1                         Sukuk KorporasiSukuk korporasi adalah jenis obligasi syariah yang

diterbitkan oleh suatu perusahaan yang memenuhi prinsip-prinsip syariah. Adapun beberapa pihak yang terlibat :

         Obligor, adalah emiten yang bertanggung jawab ataspembayaran imbalan dan nilai nominal sukuk yang diterbitkansampai dengan sukuk jatuh tempo.

         Wali amanat (trustee) untuk mewakili kepentingan investor.

21 | P A S A R M O D A L S Y A R I A H

         Investor, yaitu pemegang sukuk yang memiliki hak atasimbalan, margin, dan nilai nominal sukuk sesuai partisipasimasing-masing.

2.2                         Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)SBSN adalah surat berharga negara yang diterbitkan

berdasarkan prinsip syariah, sebagai bukti atas bagianpenyertaan terhadap aset SBSN, baik dalam mata uang rupiahmaupun valuta asing.

Karakteristik SBSN :       Sebagai bukti kepemilikkan suatu aset berwujud atau hak

manfaat (beneficial tittle); pendapatan berupa imbalan (kupon),margin, dan bagi hasil, sesuai jenis akad yang digunakan.

       Terbebas dari unsur riba, gharar, dan maysir.       Penerbitannya melalui wali amanat berupa special purpose

vehicle (SPV).       Memerlukan underlying aset (sejumlah tertentu aset yang akan

menjadi objek perjanjian).       Penggunaan proceeds harus sesuai prinsip syariah.

Adapun tujuan dari sukuk negara :      Memperluas basis sumber pembiayaan anggaran negara.      Mendorong pengembangan pasar keuangan syariah.      Mengembangkan alternatif instrumen investasi.

3)        Reksa Dana SyariahReksa dana syariah adalah reksa dana yang beroperasi menurutketentuan dan prinsip syariah Islam, baik dalam bentuk akadantara pemodal sebagai pemilik harta dengan managerinvestasi, begitu pula pengelolaan dan investasi sebagaiwakil shahib al-mal, maupun antara Manajer Investasi sebagaiwakil shahib al-mal dengan penggunaan investasi.

22 | P A S A R M O D A L S Y A R I A H

I.         Strategi Pengembangan Pasar Modal SyariahMenurut Bapepam-LK (Badan Pengawas Pasar Modal dan

Lembaga Keuangan) – Departemen Keuangan Republik Indonesia(RI) telah menyusun Master Plan Pasar Modal Indonesia (2005-2009)[7]. Yang didalamnya terdapat 2 strategi utama pengembanganpasar modal berbasis syariah, yaitu :

1.    Penyusunan kerangka umum yang dapat memfasilitasipengembangan pasar modal berbasis syariah dan mendorongpengembangannya.

2.    Mendorong pengembangan serta penciptaan produk-produkpasar modal berbasis syariah.

Dari 2 strategi utama diatas dijabarkan Bapepam-LKdalam implementasi strateginya, yaitu :

1.    Mengatur penerapan prinsip syariah.2.    Menyusun standar akuntansi.3.    Melakukan sosialisasi penerapan prinsip syariah di pasarmodal dalam rangka peningkatan pengetahuan dan pemahamanpelaku pasar.

4.    Mengembangkan produk pasar modal berbasis syariah yangtelah ada.

5.    Menciptakan produk pasar modal berbasis syariah yangbaru.

6.    Melakukan kerja sama pengkajian pengembangan produk pasarmodal berbasis syariah antara regulator, DSN-MUI, dan pelakupasar.

23 | P A S A R M O D A L S Y A R I A H

BAB. IIIPENUTUP

A. KESIMPULAN

1.      Pasar modal syariah adalah pasar modal yang seluruh mekanisme kegiatannya terutama mengenai emiten, jenis efek yang diperdagangkan dan mekanisme perdagangannya telah sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

2.      Prinsip-prinsip syariah adalah prinsip-prinsip yang didasarkan oleh syariah Islam yang penetapannya dilakukan oleh DSN-MUI melalui fatwa.

3.      Pasar modal secara umum menjalankan fungsi ekonomi dan fungsi keuangan.

4.      Secara resmi pasar modal syariah diluncurkan pada tahun 2003, namun instrumen pasar modal syariah telah hadir di Indonesia sejak tahun 1997.

5.      Adapun dasar hukum Pasar Modal Syari’ah yaitu terdapat dalam Al-Qur’an, Al-Hadits, dan Fatwa lainnya.

B. SARAN

Demikianlah yang dapat kami paparkan mengenai materiyang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masihbanyak kekurangan dan kelemahannya karena terbatasnyapengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang adahubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyakberharap pembaca yang budiman sudah memberikan kritik dan

24 | P A S A R M O D A L S Y A R I A H

saran yang membengun kepada penulis demi sempurnanya makalahini dan penulisan makalah dikesempatan-kesempatanberikutnya. Semoga makalah ini berguna dan bermanfaat bagipenulis juga para pembaca yang budiman pada umumnya.

25 | P A S A R M O D A L S Y A R I A H

DAFTAR PUSTAKA

Hasibuan, Malayu. 2008. Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.Soemitra, Andri. 2009. Bank Dan Lembaga Keuangan Syariah.Jakarta: Kencana.http://www.bapepam.go.id/syariah/sejarah_pasar_modal_syariah.html - 9:30WIB - 5/3/2012http://roufibnumuthi.blogspot.com/2012/12/pengertian-dasar-hukum-fungsi-manfaat.html - 5:16 - 5/3/2013

26 | P A S A R M O D A L S Y A R I A H

27 | P A S A R M O D A L S Y A R I A H