36
PNGANTAR MATA KULIAH PENDEKATAN DALAM STUDI AL-QUR’AN Program S.3 PPS UINSA Dosen Pengampu : Prof. Dr. H. Aswadi, M.Ag Alamat e-mail: [email protected] Telp. 08121654897 GreenSA Inn Jl. Raya Sidoarjo Surabaya, Maret 2014

Pendekatan dalam Studi Al Quran

Embed Size (px)

Citation preview

PNGANTAR MATA KULIAHPENDEKATAN DALAM STUDI AL-QUR’AN

Program S.3 PPS UINSA

Dosen Pengampu : Prof. Dr. H. Aswadi, M.Ag

Alamat e-mail: [email protected]

Telp. 08121654897

GreenSA Inn Jl. Raya Sidoarjo Surabaya, Maret 2014

PENGERTIAN• PENDEKATAN DALAM STUDI AL-QUR’AN dapat dipahami sebagai: Seperangkat ilmu yang digunakan untuk memahami al-Qur’an. Seperangkat ilmu ini dapat dipahami sebagai kerangka kerja –framework, paradigma atau approach dalam memahami Al-Qur’an.

• Seperangkat pendekatan yang digunakan untuk memahami al-Qur’an, diharapkan dapat mengungkap isi kandungan al-Quran dari berbagai asepk, dimensi, corak dan manfaatnya dalam kehidupan.

• Setiap pendekatan yang digunakan untuk memahami al-Qur’an, akan memperoleh hasil sesuai dengan pendekatan yang digunakan. Karena itu, sebuah pendekatan akan berimplikasi pada hasil kajian yang dimaksudkan.

KONSEP DASAR1.Al-Farmawi menggambarkan bahwa al-Qur’an itu laksana

samudra yang keajaiban dan keunikannya tidak akan pernah sirna ditelan masa, sehingga lahirlah bermacam-macam tafsir dengan metode yang beraneka ragam pula.

2. Keragaman ini menurut Abdullah Darraz ditunjang oleh al-Qur’an itu sendiri yang keadaannya adalah bagaikan intan yang setiap sudutnya memancarkan cahaya yang berbeda dengan apa-apa yang terpancar dari sudut-sudut yang lain.

3.Perumpamaan ini, setidak-tidaknya dapat memperkuat suatu pernyataan bahwa ayat-ayat al-Qur’an selalu terbuka untuk interpretasi baru. Bahkan hingga dewasa ini penafsiran terhadap al-Qur’an-pun tidak hanya terbatas pada persoalan-persoalan metode belaka, melainkan sampai pada tataran disiplin ilmu dan aliran-aliran tertentu. Demikian pula para penafsirnya, tidak hanya terbatas di kawasan Timur Tengah saja melainkan juga di Indonesia dan negara-negara lainnya.

Pokok Bahasan dan Kerangka Kajian Oprasional

1.Obyek studi al-Qur’an (Nash dan Makna yang manjadi fokus kajian).

2.Sudut pandang atau pendekatan yang akan digunakan dalam memahami al-Qur’an dan tafsir.

3.Ruang lingkup dan fokus masalah4.Aplikasi pendekatan studi al-Qur’an dan

Implikasinya dalam berbagai aspek kehidupan.5.Aplikasi pendekatan studi Kitab-kitab Tafsir

al-Qur’an dan Impilikasinya dalam berbagai aspek kehidupan

6.Kritik dan rekomendasi pendekatan studi al-Qur’an dan tafsir.

PARADIGMA STUDI TAFSIR AL-QUR’AN1. Paradigma tafsir al-

Qur’an dapat dibangun dari kewahyuan menuju realitas.

2. Paradigma tafsir al-Qur’an dapat dibangun dari realitas menuju kewahyuan.

3. Paradigma tafsir al-Qur’an dapat dibangun secara integral antara kewahyuan dan realitas

5

PARADIGMA PENGEMBANGAN ILMU

INPUT

PROSES

OUTPUT

OUTCOME

FEED BACK

ALLAH SWT. AYAT-AYAT ALLAH

QAULIYAH KAUNIYAH

INSAN ULIL ALBAB

PRODUK NILAI-NILAI DASAR INSAN ULIL ALBABلا اط� ا ب�� ذ� ت� ه� لق� ا خ�� ا م� ن� ب�� ر

TEOLOGI ILMU ALAM ILMU SOSIAL ILMU HUMANIORA

DZIKIR FIKIR

TAFA

KUR

FI

KHOL

QILL

AH

DZIKRULLAH

MASYARAKATاب� ذ� ا ع� ن� ق� ارف�� ك! ال�ن� ان$# ح ب� س�

PARADIGMA TAFSIR AL-QUR’AN BERDASAR REALITAS MENUJU KEWAHYUAN (Nurcholis M)

JAGAD RAYA MANUSIA WAHYU

ALLAH SWT

AYAT-AYAT ALLAH

MANUSIA7

PARADIGMA TAFSIR AL-QUR’AN: INTEGRASI KEWAHYUAN DAN REALITAS (Mukti Ali)

SUNNAH AL-QUR’ANWAHYU

ALLAH SWT

NABI MUHAMMAD

ISLAM

DOKTRINER ILMIAHUMAT MANUSIA DAN ALAM SEMESTA

SINTESIS

DOGMATIS FILOSOFIS KOSMOLOGIS SOSIOLOGIS

Kalamullah

al-Qaim fi dzatillah (yang eksis pada zat Allah) Tidak

seperti yang terjadi pada makhluk-Nya, juga tanpa suara dan huruf.

al-Munazzal ila rasulillah (yang disampaikan kepada utusan Allah)

sebagaimana yang terjadi pada makhluk-Nya termasuk dalam bentuk suara dan huruf

Media dan Penyampaian Kalamullah

Melalui pemahaman secara capat di hati dengan cara ilham

(pencampakan)

Melalui pendengaran suara di balik tabir, di balik Al-

Qur’an atau di balik Gunung dan sejenisnya

Melalui penglihatan secara langsung terhadap Malaikat

sebagai utusan Allah

Hadis Qudsi Hadis Nabawi Al-Qur’an

Makna dari Allah Redaksi dari Nabi saw

Makna dan Redaksi dari Nabi saw

Makna dan redaksi dari Allah swt

ALLAH

ISLAM

Ayat-ayat Tanziliah/Qur’aniah

UMAT MANUSIA Ayat-ayat Kauniah/ Ilmiah

Tugas-tugas

Skema Studi Al-Qur’an

Komponen Eksternal

Komponen Internal

Jati DiriAl-Qur’an

Kepribadian

Mufassir

Bentuk Tafsir

MetodeTafsir

CorakTafsir

-Sej. Al-Qur’an-Nuzl AQ-Fawatih al-Suwar-Asbab al-Nuzul-Qira’at-Nasikh-Manskh-MuhkamMutasyabbih-Mu`jizat AQ-Munāsabāt-Kaedah Tafsir-Kitab-kitab Tafsir

-Ikhlas

-Jujur

-Berakhlak Mulia-Akidah yg Benar

Riwayat

(Ma’£ur)

Pemikiran

(Ra’yu)

Global(Ijmali)

Analitik(Tahlili)

Komparatif(Muqaran)

Tematik(Mawdu`iy)

-Tasawwuf (Sufi Asy’ariy)-Fiqh-Filsafat-Ilmiah/Ilmi- Sosial Kemasyarakatan

Objek Studi Al-Qur’an

1. Muthabiq ( ق� penafsiran yang sepadan ,(م�ط+++++++++اب++��dengan lafadh atau kalimat yang ditafsirkan, seperti Shalat Wustho ditafsirkan shalat Ashar.

2. Talazum (م ل++ا+ر� penafsiran yang mesti ada ,(ب+++++++++++++++��dalam kandungan lafadh atau kalimat yang ditafsirkan, seperti doa ditafsirkan dengan ibadah. +++++م ك ل++++++++� ت� ج+� ت4 س� ا6 ي7 � عون+$ اد+

3. Tadhamun( ام�ن= ض+++++++� penafsiran yang tercakup,(ت+++++++++��pada lafal atau kalimat yang ditafsirkan, seperti akhirat ditafsirkan dengan kubur.

Pembagian Nash

FAKTOR–FAKTORYANG MENDORONGSTUDI AL-QUR’ANDAN AL-HADITS

NASHMUJMAL

NASHMUHKAMAT

MUTASYABBIHATPERBEDAAN

SUDUT PANDANG

Gajah itu seperti tembok

Gajah itu seperti tali

Gajah itu seperti ular

Gajah itu seperti pilar

Seringkali kita menyangka telah tahu sepenuhnya,

padahal...

Sudut PandangMetode Tafsir Sumber

penafsira

nnyametode bi al-matsur,

bi al-riwayah, bi al-manqul

tafsir bi-ra’y/bi al-dirayah/ bi al ma’qul

tafsir bi al-izdiwaj (campuran).

Cara

penjelasannya

metode deskript

if (al-

bayani)

tafsir perbandingan (komparatif, al muqarin).

Keluasan Penjelasan

nyametode global (al-

ijmali)

metode detail (al-ithnaby).

sasaran dan sistematika ayat-ayat

yang ditafsirkanmetode analisis (al-

tahlily)

metode tematik (al-mawdhu’iy).

PENDEKATAN HERMENEUTIK

PENDEKATAN HERMENEUTI

KA

SINTESIS/EKLEKTIK

SKULER/ILMIAH

FENOMENOLOGIS/POSMODERNISME

DOGMATIK/IMAN

Epistemologi Bayani, Burhani dan Irfani

1.Model Linguistik atau tekstual (bayani),

2.Model Demonstratif (Burhani), dan

3.Gnostik atau intuitif (`Irfani).

Epistemologi

BAYANI

BURHANI IRFAN

I

Lima Riset Tradisi Keilmuan Islam

2.BURHANI

3. JADALI

4. IJBARI

5. IRFANI

1. BAYANI

Epistemologi Bayani dikenal ada 4 macam bayan :

1.Bayan al-i'tibar, yaitu penjelasan mengenai keadaan, keadaan segala sesuatu, yang meliputi : a) al-qiyas al-bayani baik al-fiqgy, al-nahwy dan al-kalamy; dan b) al-khabar yang bersifat yaqin maupun tasdiq;

2.Bayan al-i'tiqad, yaitu penjelasan mengenai segala sesuatu yang meliputi makna haq, makna muasyabbih fih, dan makna bathil;

3.Bayan al-ibarah yang terdiri dari : a) al-bayan al-zahir yang tidak membutuhkan tafsir; dan b) al-bayan al-batin yang membutuhkan tafsir, qiyas, istidlal dan khabar; dan

4.Bayan al-kitab, maksudnya media untuk menukil pendapat-pendapat dan pemikiran dari katib khat, katib lafz, katib 'aqd, katib hukm, dan katib tadbir.

Riset Bayani

Riset Bayani adalah penelitian terhadap teks-teks al-Quran dan al-Hadis yang melahirkan disiplin ilmu-ilmu agama seperti ilmu Tafsir, ilmu Hadis, dan ilmu lainnya seperti Fiqh yang semuanya  dilakukan untuk menjelaskan teks-teks agama. Pada riset ini, umat Islam memiliki tokoh-tokoh seperti Al-Thabari, Bukhari, Syafii, dll.

Burhani menjadikan realitas dan teks sebagai sumber kajian, maka dalam pendekatan ini ada

dua ilmu penting:

1.Ilmu al-lisan, yang pertama membicarakan lafz-lafz, kaifiyyah, susunan, dan rangkaiannya dalam ibarat-ibarat yang dapat digunakan untuk menyampaikan makna, serta cara merangkainya dalam diri manusia. Tujuannya adalah untuk menjaga lafz al-dalalah yang dipahami dan menetapkan aturan-aturan mengenai lafz tersebut. dan

2.Ilmu al-mantiq, yang membahas masalah mufradat dan susunan yang dengannya kita dapat menyampaikan segala sesuatu yang bersifat inderawi dan hubungan yang tetap di antara segala sesuatu tersebut, atau apa yang mungkin untuk mengeluarkan gambaran-gambaran dan hukum-hukum darinya.Tujuannya adalah untuk menetapkan aturan-aturan yang digunakan

Riset Burhani

• Riset Burhani adalah penelitian terkait soal-soal kemasyarakatan dan melahirkan ilmu-ilmu sosial. Basis riset ini adalah bahwa Islam tidak saja berisi ajaran tentang keyakinan atau doktrin semata, tetapi juga ajaran yang hidup dalam ruang dan waktu, di mana Islam dan pemeluknya saling berinteraksi.Tokoh seperti Ibnu Khaldun yang dijuluki Bapak Sosiologi adalah di antara ilmuwan Islam yang dapat dicontohkan pada riset burhani ini (Ibnu Khaldun menciptakan karya cemerlangnya Muqaddimah).

Riset Ijbari

• Riset Ijbari adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini mengambil alam fisika sebagai objek penelitiannya; langit, bumi, air, tubuh manusia, dll. Penelitian eksperimental inilah yang membuat Islam maju dan memimpin dunia pada masa keemasannya. Tokoh Ibnu Sina di bidang kedokteran, dan al-Khawarizmi di bidang Optik adalah di antara ilmuwan riset ijbari ini.

Riset Jada

li

• Riset Jadali adalah riset dengan basis murni logika dan menghasilkan ilmu filsafat. Ibnu Sina, al-Kinda, Ibnu Rusyd, adalah filosof-filosof muslim yang karya dan buah fikiran spekulatif (tentu didasari nash-nash agama) mereka dihormati, diapresiasi, dan dikaji bukan saja komunitas keilmuan Islam, tetapi juga dunia.

Pendekatan Irfani1.Pendekatan Irfani adalah suatu pendekatan yang

dipergunakan dalam kajian pemikiran Islam oleh para mutasawwifun dan 'arifun untuk mengeluarkan makna batin dari batin lafz dan 'ibarah; ia juga merupakan istinbat al-ma'rifah al-qalbiyyah dari Al-Qur'an. Atau dengan kata lain: Pendekatan irfani adalah pendekatan pemahaman yang bertumpu pada instrumen pengalaman batin, dhawq, qalb, wijdan, basirah dan intuisi.

2. Sedangkan metode yang dipergunakan meliputi manhaj kashfi dan manhaj iktishafi. Manhaj kashfi disebut juga manhaj ma'rifah 'irfani yang tidak menggunakan indera atau akal, tetapi kashf dengan riyadah dan mujahadah.

Riset Irfani• Riset Irfani adalah penelitan dengan basis potensi-potensi batini seperti al-’aqlu, al-qalbu, dan al-fuadu. Riset ini menghasilkan disiplin keilmuan tasawuf sebagai olah batin. Abu Yazid al-Bushthomi, Hasan Basri, Rumi, dll. adalah tokoh-tokoh dunia yang akan dikenang sepanjang masa sebagai peneliti-peneliti domain esoterik dari kehidupan seorang manusia.

Ilmu-ilmu Penopang Tafsir1.Ilmu bahasa arab2.Ulum al-Qur’an3.Ushuluddin4.Sej. al-Qur’an5.Nuzul al-Qur’an6.Tertib Nuzul7.Asbab al-Nuzul8.Fawatih al-Suwar waKhawatimuha

9. Qira’at

9.Amtsal al-Qur’an10.Qashas al-Qur’an11.Nasikh-Mansukh12.Muhkam Mutasyabbih13.Mu`jizat al-Qur’an14.Munasabat15.Kaedah Tafsir16.Kitab-kitab Tafsir17. Kitab-kitab Hadis18.Ilmu-Ilmu lainnya

Ilmu-ilmu lainnya:

1.Linguistik2.Tematik3.Scientific4.Kesetaraan Gender5.Kontekstual6.Bayani,7.Burhani8.Jadali9.Ijbari10.Irfani

11.Hermeneutika12.Semiotika13.Interdisipliner14.Multidisipliner15.Transdisipliner16.Sosio-Historis17.Fenomenologis18.Posmodernisme19.Pendekatan lainnya

20.

Jenis Pendidikan LEVEL 6 & 7

Jenis Pendidikan LEVEL 8 & 9

LEVEL 8(setara dengan lulusan S2)

1.Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan atau seni di dalam bidang keilmuannya atau praktek profesionalnya melalui riset, hingga menghasilkan karya inovatif dan teruji.

2.Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi, dan atau seni di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan inter atau multidisipliner .

3.Mampu mengelola riset dan pengembangan yang bermanfaat bagi masyarakat dan keilmuan, serta mampu mendapat pengakuan nasional atau internasional.

LEVEL 9 (Lulusan S3 atau Doktor)1.Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan atau seni baru di dalam bidang keilmuannya atau praktek profesionalnya melalui riset, hingga menghasilkan karya kreatif , original, dan teruji.

2.Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi, dan atau seni di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan inter, multi atau transdisipliner .

3.Mampu mengelola, memimpin, dan mengembangkan riset dan pengembangan yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dan kemaslahatan umat manusia, serta mampu mendapat pengakuan nasional maupun internasional.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012

TENTANG PENDIDIKAN TINGGI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Paragraf 2 Rumpun Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Pasal 10 Rumpun Ilmu Pengetahuan dan Teknologi merupakan

kumpulan sejumlah pohon, cabang, dan ranting Ilmu Pengetahuan yang disusun secara sistematis.

Rumpun Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:

a. rumpun ilmu agama; b. rumpun ilmu humaniora; c. rumpun ilmu sosial; d. rumpun ilmu alam; e. rumpun ilmu formal; dan f. rumpun ilmu terapan.

Rumpun Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditransformasikan, dikembangkan, dan/atau disebarluaskan oleh Sivitas Akademika melalui Tridharma.

PENJELASAN RUMPUN ILMURumpun ilmu agama merupakan rumpun Ilmu Pengetahuan yang mengkaji keyakinan tentang ketuhanan atau ketauhidan serta teks-teks suci agama antara lain ilmu ushuluddin, ilmu syariah, ilmu adab, ilmu dakwah, ilmu tarbiyah, filsafat dan pemikiran Islam, ekonomi Islam, ilmu pendidikan agama Hindu, ilmu penerangan agama Hindu, filsafat agama Hindu, ilmu pendidikan agama Budha, ilmu penerangan agama Budha, filsafat agama Budha, ilmu pendidikan agama Kristen, ilmu pendidikan agama Katholik, teologi, misiologi, konseling pastoral, dan ilmu pendidikan agama Khong Hu Cu

Rumpun ilmu Humaniora merupakan rumpun Ilmu Pengetahuan yang mengkaji dan mendalami nilai kemanusiaan dan pemikiran manusia, antara lain filsafat, ilmu sejarah, ilmu bahasa, ilmu sastra, ilmu seni panggung, dan ilmu seni rupa.

Rumpun ilmu sosial merupakan rumpun Ilmu Pengetahuan yang mengkaji dan mendalami hubungan antar manusia dan berbagai fenomena Masyarakat, antara lain sosiologi, psikologi, antropologi, ilmu politik, arkeologi, ilmu wilayah, ilmu budaya, ilmu ekonomi, dan geografi.

Penjelasan Rumpun IlmuRumpun ilmu alam merupakan rumpun Ilmu Pengetahuan yang mengkaji dan mendalami alam semesta selain manusia, antara lain ilmu angkasa, ilmu kebumian, biologi, ilmu kimia, dan ilmu fisika. Rumpun ilmu formal merupakan rumpun Ilmu Pengetahuan yang mengkaji dan mendalami sistem formal teoritis, antara lain ilmu komputer, logika, matematika, statistika, dan sistema.

Rumpun ilmu terapan merupakan rumpun Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang mengkaji dan mendalami aplikasi ilmu bagi kehidupan manusia antara lain pertanian, arsitektur dan perencanaan, bisnis, pendidikan, teknik, kehutanan dan lingkungan, keluarga dan konsumen, kesehatan, olahraga, jurnalistik, media massa dan komunikasi, hukum, perpustakaan dan permuseuman, militer, administrasi publik, pekerja sosial, dan transportasi.