Upload
khangminh22
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
EKSPERIMENTASI PENGGUNAAN MEDIA KOMPUTER DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN
LOGARITMA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR
SISWA KELAS X SMA KOTA SURAKARTA
TESIS
Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika
Disusun Oleh:
ARIF GANDA NUGROHO NIM : S 850809303
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
PERSETUJUAN
EKSPERIMENTASI PENGGUNAAN MEDIA KOMPUTER DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN
LOGARITMA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR
SISWA KELAS X SMA KOTA SURAKARTA
Yang dipersiapkan dan disusun oleh:
ARIF GANDA NUGROHO NIM : S 850809303
Telah disetujui oleh Tim Pembimbing
Pada Tanggal : 1 Maret 2011
Pembimbing I
Drs. Tri Atmojo K., M.Sc.Ph.D. NIP. 19630826 198803 1 002
Pembimbing II
Drs. Suyono, M.Si. NIP. 19500301 197603 1 002
Mengetahui, Ketua Prodi Pendidikan Matematika
Dr. Mardiyana, M.Si NIP. 19660225 199302 1 002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
PENGESAHAN
EKSPERIMENTASI PENGGUNAAN MEDIA KOMPUTER DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN
LOGARITMA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA KOTA SURAKARTA
Yang dipersiapakan dan disusun oleh :
ARIF GANDA NUGROHO NIM : S 850809303
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Pada Tanggal, 17 Maret 2011
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat.
Susunan Dewan Penguji:
Jabatan Ketua Sekretaris Anggota Penguji 1 2
Nama Dr. Mardiyana, M.Si. NIP.19660225 199302 1 002
Dr. Riyadi, M.Si. NIP.19670116 199402 1 001 Drs. Tri Atmojo K., M.Sc.Ph.D NIP.19630826 198803 1 002 Drs. Suyono, M.Si. NIP.19500301 197603 1 002
Tanda tangan
........................
........................
........................
........................
Tanggal ......................
.......................
.......................
.......................
Mengetahui, Direktur
Program Pascasarjana
Prof. Drs. Suranto, M.Sc., Ph.D. NIP. 19570820 198503 1 004
Ketua Program Studi Pendidikan Matematika
Dr. Mardiyana, M.Si. NIP. 19660225 199302 1 002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :
Nama : Arif Ganda Nugroho
NIM : S 850809303
Prodi : Pendidikan Matematika
Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa tesis yang berjudul :
“Eksperimentasi Penggunaan Media Komputer Dalam Pembelajaran
Matematika Pada Pokok Bahasan Logaritma Ditinjau Dari Motivasi Belajar
SISWA Kelas X SMA Kota Surakarta“.
adalah betul – betul karya saya sendiri. Hal – hal yang bukan karya saya dalam tesis
tersebut ditunjukkan dalam daftar pustaka. Apabila di kemudian hari terbukti
pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa
pencabutan tesis dan gelar yang saya peroleh dari tesis ini.
Surakarta, Maret 2011
Yang membuat pernyataan
Arif Ganda Nugroho
NIM : S 850809303
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari
suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada
Tuhanmu-lah hendaknya kamu berharap”
(Q. S. Insyirah: 6-8)
“Meraih kesuksesan perlu kesabaran dan keuletan. Orang yang sukses bukan tidak pernah jatuh,
Orang sukses adalah orang yang tidak pernah berpikir dirinya kalah, ketika ia terpukul jatuh
(gagal) ia bangkit kembali, belajar dari kesalahannya dan bergerak maju menuju inovasi yang
lebih baik”
(Abu Al-Ghifrani)
“Jadilah Lelaki yang Berilmu, Jujur dalam Berucap, Lirih dalam Santun, Bijak dalam Bersikap,
Hati-hati disetiap melangkah, Tersenyum dalam wibawa dan Selalu Ikhlas dalam Menerima serta
Memberi tanpa Pamrih”
(Ayahanda Tercinta)
“ALLAH takkan pernah janjikan langit selalu biru, jalan hidup tanpa batu, matahari tanpa
hujan, kebahagiaan tanpa kesedihan, sukses tanpa perjuangan, tetapi ALLAH janjikan
kemudahan dari kesulitan Innama al’usri yusra”
(Penulis)
“Manusia sejati adalah mereka yang selalu tenang dalam kesibukan, tersenyum dalam kesedihan,
nyaman dibawah tekanan, bekerja dalam kesulitan serta
optimis didepan tantangan”
(Penulis)
“Bersyukur dan Tersenyumlah kepada semua orang maka hatimu akan selalu bahagia”
(Penulis)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirobbil Alamin, puji syukurku kepada Allah SWT dan hanya dengan ridho-Nyalah
karya sederhana ini selesai ku tulis dan ku persembahkan untuk :
Ayahanda dan Ibunda tercinta
Kedua sosok bijak yang selalu kuhormati, kusayangi dan kubanggakan yang doanya selalu
mengalir bagaikan aliran darahku dan denyutan nadiku serta desahan nafasku. Terima kasih atas
segala cinta dan hamparan kasih sayang yang telah mendidik dan membesarkan, mangajariku arti
hidup dan kehidupan serta nasehatmu untuk selalu ingat akan kewajiban beribadah dan
menjauhi larangan Allah SWT. Terima kasih atas motivasi dan semangatnya baik moral maupun
spritual selama ini untukmu ayah dan bundaku tercinta.
Keluarga keduaku tersayang
Buat Pakde dan Budeku serta Bulek Larmi dan Ohm Yadi yang tersayang, terima kasih atas
cinta kasih yang kalian berikan buatku. Mas Dodik, Mas Agus, Mbak Mei dan Mbak Erma
terima kasih buat kesabaran kalian membimbing adik ponakanmu yang keras kepala ini semoga
ukhuwah kekeluargaan diantara kita dapat terjaga dan terpelihara sampai hari akhir hidup kita.
Istriku & Anakku tercinta Tanda sayang Ayah buat Istriku tercinta (Linda Ariyani) & Anak Pertamaku (Nabilah Ghina
Salsabila), terima kasih atas kesabaran, kasih sayang dan kebersamaan diantara kita serta
support semangat yang besar yang kalian curahkan, jauh dengan kalian tidak merubah rasa
sayang dan cinta kasih Ayah untuk kalian, semoga Allah menjaga kita selalu, Amin.
Para mahasiswa Pascasarjana kelas parallel 3 dan Almamaterku
Terima kasih atas kebersamaan kita
Pembaca yang budiman
Semoga dapat memanfaatkan karya sederhana ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu ‘alaikum Wr. Wb.
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, dengan segala rahmat dan
karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan tesis dengan judul
“EKSPERIMENTASI PENGGUNAAN MEDIA KOMPUTER DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN LOGARITMA
DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA KOTA
SURAKARTA” sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Magister
Pendidikan Matematika Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. Sholawat
serta salam tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang menjadi
ushwatun khasanah bagi kehidupan umat Islam.
Akhirnya, dengan selesainya tesis ini tidak lepas dari peran dan sumbangsih
yang telah diberikan berbagai pihak, baik langsung maupun tidak langsung. Pada
kesempatan ini kami sampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-
tingginya kepada yang terhormat:
1. Prof. Drs. Suranto, M.Sc. Ph.D. Direktur Program Pascasarjana Universitas
Sebelas Maret Surakarta
2. Dr. H Mardiyana, M.Si. Ketua Program Studi Pendidikan Matematika Program
Pascasarjana UNS
3. Drs. Tri Atmojo K, M.Sc. Ph.D. Pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan, saran, masukan dan motivasinya kepada penulis sehingga penulis
dapat menyelesaikan tesis ini.
4. Drs. Suyono, M.Si. Pembimbing II yang selalu memberikan pengarahan,
bimbingan dan dorongannya dengan penuh kesabaran dalam menyelesaikan tesis
ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Matematika Program
Pascasarjana UNS, yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan
tesis ini.
6. Kepala SMAN 2 Surakarta, SMAN 7 Surakarta, SMA Batik 2 Surakarta, SMA
Muhammadiyah 2 Surakarta yang telah memberikan ijin kepada penulis beserta
guru-guru yang memberi kesempatan serta membantu dalam pelaksanaan
penelitian tesis ini.
7. Teman mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Program Pascasrjana
Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan bantuan dan
dorongan pada penulis dalam menyelesaikan studi.
8. Istri dan anakku tercinta, yang telah memberikan dorongan moral dalam
menyelesaikan studi.
9. Ibunda dan Ayahanda tercinta yang memberikan segalanya untuk putranya.
10. Semua pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu yang telah membantu
dalam menyelesaikan tesis ini.
Semoga Tesis ini dapat bermanfaat, baik bagi pembaca maupun diri kami
pribadi dan dapat menjadi sumbangan bagi perkembangan ilmu pendidikan. Semoga
ilmu yang di dapat dari tesis ini dapat bermanfaat dalam kehidupan dunia dan
akherat.
Wassalamu ‘alaikum Wr. Wb.
Surakarta, Maret 2011
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ........................................................................................................... i
PERSETUJUAN ............................................................................................ ii
PENGESAHAN ............................................................................................. iii
PERNYATAAN ............................................................................................. iv
MOTTO ......................................................................................................... v
PERSEMBAHAN .......................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiv
ABSTRAK ..................................................................................................... xvi
ABSTRACT ..................................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................... 5
C. Pembatasan Masalah .............................................................. 6
D. Perumusan Masalah ............................................................... 7
E. Tujuan Penelitian ................................................................... 8
F. Manfaat Penelitian ................................................................. 8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
BAB II LANDASAN TEORI .................................................................. 10
A. Kajian Teori ........................................................................... 10
1. Hakekat Belajar Matematika ............................................ 10
2. Prestasi Belajar Matematika ............................................. 13
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar Matematika 17
4. Media Pembelajaran ......................................................... 20
5. Motivasi Belajar ............................................................... 33
B. Penelitian Yang Relevan ......................................................... 38
C. Kerangka Berpikir .................................................................. 41
D. Hipotesis Penelitian ................................................................ 45
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................... 46
A. Jenis Penelitian ....................................................................... 46
B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................ 48
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel .............. 49
D. Variabel Penelitian ................................................................. 51
E. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 54
F. Pengembangan Instrumen Penelitian ..................................... 56
G. Teknik Analisis Data ............................................................... 63
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................... 76
A. Hasil Uji Coba Instrumen ...................................................... 76
1. Instrumen Tes Prestasi Belajar .......................................... 76
2. Instrumen Angket Motivasi ............................................. 78
B. Deskripsi Data ........................................................................ 80
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
C. Hasil Analisis Data ................................................................. 82
1. Uji Prasyarat Untuk Uji Keseimbangan ............................ 82
2. Uji Keseimbangan ............................................................ 83
3. Uji Prasyarat Untuk Anava Dua Jalan ............................. 84
4. Uji Hipotesis .................................................................... 85
5. Uji Lanjut Pasca Anava Dua Jalan ................................... 87
D. Pembahasan Hasil Analisis Data ............................................ 89
E. Keterbatasan Penelitian .......................................................... 93
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ............................. 96
A. Kesimpulan ............................................................................ 96
B. Implikasi Hasil Penelitian ...................................................... 97
C. Saran ....................................................................................... 99
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 103
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Penelitian Dalam Penelitian .............................. 44
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Perbedaan dan Persamaan Penelitian ..................................... 40
Tabel 3.1 Rancangan Penelitian ............................................................. 47
Tabel 3.2 Kegiatan Penelitian Tahun Ajaran 2010/2011 ....................... 48
Tabel 3.3 Pengelompokkan SMA SSN Berdasarkan Nilai UAN SMP . 50
Tabel 3.4 Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan ............................... 72
Tabel 4.1 Data Hasil Nilai Ujian Akhir Nasional Kelas IX SMP .......... 80
Tabel 4.2 Data Hasil Tes Angket Motivasi Belajar ............................... 80
Tabel 4.3 Data Hasil Tes Prestasi Belajar Siswa. ................................... 81
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Media Pembelajaran ............................ 82
Tabel 4.5 Rangkuman Hasil Uji Normalitas Prasyarat Anava ............... 84
Tabel 4.6 Rangkuman Hasil Uji Homogenitas ...................................... 85
Tabel 4.7 Rangkuman Hasil Uji Hipotesis . ............................................ 85
Tabel 4.8 Rataan dan Rataan Marginal . ................................................. 87
Tabel 4.9 Rangkuman Uji Komparasi Ganda Antar Kolom . ................. 88
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus ..................................................................................... 106
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ......................................... 108
Lampiran 3. Slide Macromedia Flash 8 ....................................................... 129
Lampiran 4. Slide Powerpoint ..................................................................... 141
Lampiran 5. Dokumentasi Penelitian ........................................................... 152
Lampiran 6. Kisi-Kisi Uji Coba Angket Motivasi Belajar Siswa ................. 160
Lampiran 7. Soal Uji Coba Angket Motivasi Belajar Siswa ....................... 161
Lampiran 8. Kisi-Kisi Angket Motivasi Belajar Siswa ............................... 170
Lampiran 9. Soal Angket Motivasi Belajar Siswa ........................................ 171
Lampiran 10. Kisi-Kisi Uji Coba Tes Prestasi Belajar Siswa ...................... 178
Lampiran 11. Soal Uji Tes Prestasi Belajar Siswa ........................................ 180
Lampiran 12. Kisi-Kisi Soal Tes Prestasi Belajar Siswa ............................. 187
Lampiran 13. Soal Tes Prestasi Belajar Siswa ............................................. 189
Lampiran 14. Kartu Telaah Angket Motivasi Belajar Siswa ........................ 195
Lampiran 15. Lembar Uji Instrumen Validitas Tes Prestasi ....................... 201
Lampiran 16. Uji Validitas dan Reliabilitas Tes Prestasi ............................ 204
Lampiran 17. Uji Validitas dan Reliabilitas Angket Motivasi ..................... 218
Lampiran 18. Data Nilai Ujian Akhir Nasional SMP .................................. 238
Lampiran 19. Data Induk Penelitian ............................................................ 241
Lampiran 20. Uji Keseimbangan Kelas Eksp. 1 dan Eksp. 2 ...................... 247
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
Lampiran 21. Uji Normalitas Kelas Eksperimen 1 ...................................... 252
Lampiran 22. Uji Normalitas Kelas Eksperimen 2 ...................................... 256
Lampiran 23. Uji Normalitas Motivasi Belajar Tinggi ................................ 260
Lampiran 24. Uji Normalitas Motivasi Belajar Sedang ............................... 263
Lampiran 25. Uji Normalitas Motivasi Belajar Rendah .............................. 267
Lampiran 26. Uji Homogenitas Media Pembelajaran .................................. 270
Lampiran 27. Uji Homogenitas Motivasi Belajar Siswa ............................. 275
Lampiran 28. Uji Analisis Variansi Dua Jalan Sel Tak Sama ..................... 280
Lampiran 29. Uji Komparasi Ganda Antar Kolom ...................................... 286
Lampiran 30. Tabel Nilai Kritik .................................................................. 289
Lampiran 31. Ijin Penelitian dan Surat Bimbingan Tesis ............................ 296
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
ABSTRAK
Arif Ganda Nugroho. S850809303. Eksperimentasi Penggunaan Media Komputer Dalam Pembelajaran Matematika Pada Pokok Bahasan Logaritma Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Kelas X SMA SSN Kota Surakarta. Pembimbing I : Drs. Tri Atmojo K. M.Sc. Ph.D. Pembimbing II : Drs. Suyono, M.Si. Tesis. Program Studi Pendidikan Matematika, Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2011.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) Apakah pembelajaran matematika dengan media pembelajaran macromedia flash 8 menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada pembelajaran dengan media powerpoint. (2) Apakah motivasi belajar tinggi akan memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik dibandingkan dengan motivasi belajar sedang, motivasi belajar sedang lebih baik daripada motivasi belajar rendah dan motivasi belajar tinggi lebih baik daripada motivasi belajar rendah. (3) Ada interaksi antara media pembelajaran dengan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa. Manakah di antara penggunaan media pembelajaran macromedia flash 8 dan media pembelajaran powerpoint yang memberikan prestasi belajar matematika lebih baik pada siswa dengan motivasi belajar tinggi, sedang dan rendah.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan desain faktorial 2x3. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA SSN Kota Surakarta. Pengambilan sampel dilakukan dengan stratified cluster random sampling yang terdiri dari 6 kelas sebagai sampel yang dipilih dari masing-masing sekolah diperoleh 3 kelas sebagai kelas eksperimen 1 dengan jumlah 100 siswa dan 3 kelas sebagai kelas eksperimen 2 dengan jumlah 100 siswa. Metode pengumpulan data adalah metode dokumentasi, angket dan tes. Instrumen penelitian adalah tes prestasi belajar matematika sejumlah 25 butir soal dan angket motivasi belajar siswa sejumlah 40 butir soal. Sebelum digunakan untuk pengambilan data, instrumen tes prestasi dan angket motivasi belajar siswa terlebih dahulu diujicobakan. Penilaian validitas isi instrument tes dan angket dilakukan oleh validator. Prasyarat uji analisis dilakukan uji normalitas dengan metode Lilliefors, uji homogenitas digunakan metode Barlett dengan statistik uji Chi Kuadrat, dan uji keseimbangan dengan uji t. Teknik analisis data menggunakan anava dua jalan dengan sel tak sama, dengan taraf signifikan 5 %.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) prestasi belajar matematika yang diberikan pembelajaran dengan macromedia flash 8 memberikan efek yang berbeda pada pembelajaran dengan powerpoint. Dengan melihat rataan dari prestasi belajar yang dihasilkan oleh masing-masing penggunaan media, maka media pembelajaran macromedia flash 8 lebih baik daripada media pembelajaran powerpoint. (2) motivasi belajar tinggi, sedang dan rendah memberikan hasil prestasi belajar siswa yang berbeda. Dari uji lanjut pasca anava antar kolom diperoleh bahwa prestasi belajar matematika siswa dengan motivasi belajar tinggi lebih baik daripada prestasi belajar siswa dengan motivasi belajar sedang, prestasi belajar siswa dengan motivasi belajar sedang lebih baik daripada prestasi belajar siswa dengan motivasi belajar rendah dan prestasi belajar siswa dengan motivasi belajar tinggi lebih baik daripada prestasi belajar siswa dengan motivasi belajar rendah. (3) tidak terdapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvii
interaksi antara motivasi belajar dengan media pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa. Maksudnya yaitu pembelajaran matematika dengan media pembelajaran macromedia flash 8 mempunyai prestasi belajar lebih baik dari pada siswa yang diberi pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran powerpoint baik pada kategori motivasi belajar siswa tinggi, sedang dan rendah. Dilain pihak pada penggunaan media pembelajaran dengan macromedia flash 8 prestasi belajar siswa dengan motivasi belajar tinggi lebih baik daripada prestasi belajar siswa dengan motivasi belajar sedang dan rendah dan prestasi belajar siswa pada motivasi belajar sedang lebih baik daripada prestasi belajar siswa dengan motivasi belajar rendah. Demikian pula pada penggunaan media pembelajaran dengan powerpoint prestasi belajar siswa dengan motivasi belajar tinggi lebih baik daripada prestasi belajar siswa dengan motivasi belajar sedang dan motivasi belajar rendah dan prestasi belajar siswa pada motivasi belajar sedang lebih baik daripada prestasi belajar siswa dengan motivasi belajar rendah.
Kata Kunci : Pembelajaran, Macromedia Flash 8, Powerpoint, Motivasi, Prestasi
Belajar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xviii
ABSTRACT Arif Ganda Nugroho. S850809303. The Experimentation on the Use of Computer Media in the Learning of Mathematics in the Main Topic of Discussion of Logarithm Viewed from the Learning Motivation of the 10th-grade Students of the Nationally Standardized Senior Secondary Schools in Surakarta Municipality. Principal Advisor: Drs. Tri Atmojo K. M.Sc., Ph.D., Co-advisor: Drs. Suyono, M.Si. Thesis: The Graduate Program in Mathematics Education. Sebelas Maret University, Surakarta. 2011.
The objectives of this research are to investigate: (1) Whether or not the learning of Mathematics with the use of the learning media of Macromedia Flash 8 results in a better learning achievement in Mathematics than that with the use of Powerpoint media; (2) Whether the high level of learning motivation results in a better learning achievement in Mathematics than the medium, the medium level of learning motivation results in a better learning achievement in Mathematics than the low levels of learning motivation and the high level of learning motivation results in a better learning achievement in Mathematics than the low levels of learning motivation; (3) Whether the interaction of learning medias’ and learning motivation is influenced against by students’ achievement in mathematics. Which of the uses of the learning media of Macromedia Flash 8 and Powerpoint results in a better learning achievement in Mathematics among the students each with the high, medium, and low level of learning motivation.
This research used a quasi-experiment with the factorial design of 2 x 3. The population of this research was all of the 10th-grade students of Nationally Standardized Senior Secondary Schools in Surakarta Municipality. The sampling was conducted through the stratified cluster random sampling technique, which resulted in 6 classes as the sample chosen from each school. The 6 classes consisted of 3 classes as Experiment Group 1 with 100 students and 3 classes as Experiment Group 2 with 100 students. The data were collected through the methods of documentation, questionnaire, and test. The research used the instruments of questionnaire of learning motivation with 40 questions and test of learning achievement with 25 questions. Before being used to collect data, the instruments firstly tested. Validity of the content of instruments test and questionnaire were assessted by the validator. The prerequisite for the analysis test used the normality test of the Lilliefors method, the homogeneity test of the Barlett method with the statistics of the Chi Square test, and the balance test with the t-test. The data were then analyzed through a two-way analysis of variance with unequal cells at the significance level of 5%.
The results of the research are as follows: (1) The learning achievement in Mathematics achieved through the use of the Macromedia Flash 8 learning media gives the different learning achievement that of the Powerpoint learning media. Considering the mean value of learning achievement result from the use of each medium, the Macromedia Flash 8 learning media is better than that of Powerpoint learning media; (2) The high level of learning motivation, medium level and low level gives different learning achievement. From the inter-column post-anava advanced test, the learning achievement in Mathematics of the students with the high
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xix
level of learning motivation is better than that of those with the medium levels, the learning achievement in Mathematics of the students with the medium level of learning motivation is better than that of those with the low levels and the learning achievement in Mathematics of the students with the high level of learning motivation is better than that of those with the low levels of learning motivation; (3) There is not any interaction between the learning motivation and the learning media against students achievement Mathematics. The meaning is learning in Mathematics that of the Macromedia Flash 8 learning media is learning achievement better than students with Powerpoint learning media who are given the category high level of learning motivation medium level and low level. At others Macromedia Flash 8 learning media the learning achievement of students who have high level of learning motivation is better than that of those with the medium level and low level and the learning achievement in of students who have medium level of learning motivation is better than that of those with the low level of learning motivation. And neither is Powerpoint learning media the learning achievement of students who have high level of learning motivation is better than that of those with the medium level and low level of learning motivation and the learning achievement in of students who have medium level of learning motivation is better than that of those with the low level of learning motivation.
Keywords: Learning, Macromedia Flash 8, Powerpoint, Motivation, Learning Achievement
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan mempunyai tujuan yang sangat penting untuk menjamin
perkembangan dan kelangsungan bangsa. Menurut Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan
bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
Dengan landasan pemikiran tersebut, pendidikan nasional disusun sebagai
usaha untuk memungkinkan bangsa Indonesia mempertahankan kelangsungan
hidupnya dan mengembangkan diri secara terus-menerus dari satu generasi ke
generasi berikutnya. Pendidikan harus dipersiapkan sedemikian rupa sehingga
mampu menjawab segala kebutuhan permasalahan dan tantangan hidup.
Kemajuan teknologi telah membawa perubahan pesat dalam peradapan
manusia. Pekerjaan yang dilakukan manusia secara manual kini dapat digantikan
dengan mesin. Hal tersebut menuntut manusia untuk berpikir lebih maju dalam
segala hal agar tidak dianggap tertinggal.
Komputer sebagai salah satu bentuk dari kemajuan di bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi dapat dimanfaatkan oleh manusia sebagai teknologi
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
informasi dan komunikasi sehingga dapat mendorong manusia untuk lebih
meningkatkan efisiensi dan efektivitasnya.
Dalam meningkatkan mutu pendidikan khususnya pembelajaran
matematika perlu ditunjang adanya pembaharuan di bidang pendidikan. Kualitas
pembelajaran matematika dapat dilihat dari prestasi belajar matematika siswa.
Banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar matematika. Faktor-faktor yang
mempengaruhi keberhasilan dalam belajar yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa, di
antaranya yaitu motivasi belajar, kecerdasan, minat belajar, kedisiplinan siswa,
kemandirian belajar, aktivitas belajar siswa, dan sebagainya. Faktor eksternal adalah
faktor yang berasal dari luar diri siswa, antara lain meliputi metode mengajar, media
pembelajaran yang digunakan dalam mengajar, lingkungan sosial, fasilitas belajar
dan lingkungan keluarga.
Dalam sektor pendidikan, pemanfaatan komputer sudah berkembang tidak
hanya sebagai alat yang hanya dipergunakan untuk membantu urusan
keadministrasian saja, melainkan juga sangat dimungkinkan untuk digunakan sebagai
salah satu alternatif dalam pemilihan media pembelajaran. Sebagai contoh, dengan
adanya komputer multimedia yang mampu menampilkan gambar maupun tulisan
yang diam dan bergerak serta bersuara, sudah saatnya komputer dijadikan sebagai
salah satu alternatif pilihan media pembelajaran yang efektif dan menarik. Hal
semacam ini perlu ditanggapi secara positif oleh para guru, khususnya guru bidang
studi matematika, sehingga komputer dapat menjadi salah satu alternatif media yang
dapat digunakan dalam proses pembelajaran yang pada akhirnya diharapkan dapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
meningkatkan kualitas hasil belajar para siswa. Dengan menggunakan media
pembelajaran dalam proses belajar mengajar akan diperoleh manfaat di antaranya
pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa dan materi pembelajaran akan
lebih dipahami oleh para siswa.
Rendahnya prestasi belajar matematika juga dipengaruhi oleh motivasi
belajar siswa dan media pembelajaran yang digunakan. Motivasi belajar siswa
terhadap matematika cukup memegang peranan yang besar dalam menentukan hasil
prestasi belajar matematika.
Matematika merupakan pelajaran yang bersifat abstrak, sehingga dituntut
kemampuan guru untuk dapat mengupayakan media pembelajaran yang tepat sesuai
dengan tingkat perkembangan mental siswa. Banyak sekali guru matematika yang
menggunakan waktu pelajaran dengan kegiatan membahas tugas-tugas lalu memberi
pelajaran baru, dan memberi tugas pada siswa. Pembelajaran di atas rutin dilakukan
hampir tiap hari sehingga dapat dikategorikan sebagai 3m, yaitu membosankan,
membahayakan dan merusak seluruh motivasi belajar siswa. Sehingga siswa kurang
termotivasi untuk menyelesaikan suatu masalah sehari-hari pada pelajaran
matematika.
Belajar matematika adalah proses dimana matematika ditemukan dan
dibangun manusia, sehingga dalam pembelajaran matematika harus lebih dibangun
oleh siswa dari pada ditanamkan oleh guru. Untuk mengantisipasi masalah tersebut
berkelanjutan maka perlu dicarikan formula pembelajaran yang tepat, sehingga dapat
meningkatkan motivasi belajar pada siswa khususnya pada pokok bahasan logaritma
dalam pembelajaran matematika. Para guru terus berusaha menyusun dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
menerapkan berbagai metode yang bervariasi agar siswa tertarik dan bersemangat
dalam belajar matematika. Salah satunya dengan menggunakan media pembelajaran
yaitu penggunaan media pembelajaran macromedia flash 8.
Menurut Sudjana dan Rivai (2001:2-3) mengatakan bahwa media
pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pembelajaran yang
pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya. Ada
beberapa alasan, mengapa media pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar
siswa. Alasan pertama berkenaan dengan manfaat media pembelajaran dalam proses
belajar siswa antara lain: (a) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa
sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar, (b) Bahan pembelajaran akan lebih
jelas maknanya sehingga akan lebih dipahami oleh para siswa dan memungkinkan
siswa menguasai tujuan pembelajaran lebih baik, (c) Metode mengajar akan lebih
bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh
guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru
mengajar untuk setiap jam pelajaran, (d) Siswa lebih banyak melakukan kegiatan
belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti
mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain. Alasan kedua mengapa
penggunaan media pembelajaran dapat mempertinggi proses dan hasil pembelajaran
adalah berkenaan dengan taraf berpikir siswa. Taraf berpikir manusia mengikuti
tahap perkembangan dimulai dari berpikir konkret menuju ke berpikir abstrak,
dimulai dari berpikir sederhana menuju ke berpikir kompleks. Penggunaan media
pembelajaran erat kaitannya dengan tahapan berpikir tersebut sebab melalui media
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
pembelajaran hal-hal yang abstrak dapat dikonkretkan, dan hal-hal yang kompleks
dapat disederhanakan.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis mencoba meneliti penggunaan
media pembelajaran dengan memanfaatkan media pembelajaran macromedia flash 8
apakah ada perbedaan prestasi belajar matematika antara kelas yang diajarkan
dengan menggunakan media pembelajaran macromedia flash 8 dan kelas yang
diajarkan dengan media pembelajaran powerpoint ditinjau dari motivasi belajar
siswa. Dengan penggunaan media pembelajaran macromedia flash 8 diharapkan bisa
lebih menarik dan interaktif sehingga dapat digunakan sebagai salah satu solusi
untuk meningkatkan motivasi belajar siswa serta kualitas pembelajaran matematika
khususnya pokok bahasan logaritma.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan dapat
diidentifikasikan masalah sebagai berikut:
1. Rendahnya prestasi belajar matematika siswa kemungkinan disebabkan oleh
metode pembelajaran dan pemilihan media pembelajaran yang digunakan guru
dalam proses belajar mengajar kurang tepat. Salah satunya metode konvensional
masih mendominasi dalam pembelajaran matematika. Terkait dengan hal ini,
muncul permasalahan yang menarik untuk diteliti, yaitu apakah pemilihan media
pembelajaran yang sesuai dan tepat dapat meningkatkan prestasi belajar
matematika siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
2. Belum diketahuinya efektivitas pemanfaatan macromedia flash 8 dan powerpoint
sebagai salah satu media pembelajaran matematika. Muncul permasalahan yang
menarik untuk diteliti, yaitu apakah pemanfaatan macromedia flash 8 dan
powerpoint dapat meningkatkan prestasi belajar matematika siswa.
3. Masih rendahnya prestasi belajar matematika siswa, mungkin karena kurangnya
motivasi siswa dalam belajar matematika. Terkait dengan hal ini, muncul
permasalahan yang menarik untuk diteliti, yaitu apakah faktor motivasi belajar
dalam diri siswa dapat meningkatkan prestasi belajar matematika siswa.
C. Pembatasan Masalah
Dari identifikasi masalah di atas agar penelitian yang dikaji dapat lebih
mendalam dan terarah maka diperlukan pembatasan masalah sebagai berikut:
1. Media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini dibatasi pada
penggunaan media pembelajaran macromedia flash 8 yang dibandingkan dengan
media pembelajaran powerpoint pada pokok bahasan logaritma.
2. Motivasi belajar siswa pada penelitian ini dibatasi pada motivasi siswa dalam
belajar matematika.
3. Prestasi belajar matematika siswa dalam penelitian ini adalah nilai yang diambil
dari tes prestasi belajar siswa yang telah dilakukan oleh peneliti setelah
mengikuti pembelajaran matematika pada pokok bahasan logaritma kelas X SMA
SSN (Sekolah Standar Nasional) di Kota Surakarta. Sekolah Standar Nasional
(SSN) adalah sekolah yang sudah atau hampir memenuhi SNP (Standar Nasional
Pendidikan), yaitu standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
sarana dan prasarana, standar tenaga pendidik dan kependidikan, standar
manajemen, standar pembiayaan, dan standar penilaian.
4. Penelitian dilaksanakan pada siswa kelas X pada pokok bahasan logaritma SMA
SSN di Kota Surakarta Tahun Pelajaran 2010/2011.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan
masalah tersebut di atas, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai
berikut :
1. Apakah pembelajaran matematika dengan media pembelajaran macromedia flash
8 menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik dibandingkan dengan
media pembelajaran powerpoint?
2. Apakah motivasi belajar tinggi akan memberikan prestasi belajar matematika
yang lebih baik dibandingkan dengan motivasi belajar sedang, motivasi belajar
sedang lebih baik daripada motivasi belajar rendah dan motivasi belajar tinggi
lebih baik daripada motivasi belajar rendah?
3. Apakah ada interaksi antara media pembelajaran dengan motivasi belajar siswa
terhadap prestasi belajar siswa dan manakah di antara penggunaan media
pembelajaran dengan macromedia flash 8 dan penggunaan media pembelajaran
powerpoint yang memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik untuk
siswa dengan motivasi belajar tinggi, sedang dan rendah?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah, tujuan yang ingin dicapai dari penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apakah pembelajaran matematika dengan media pembelajaran
macromedia flash 8 menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik
daripada pembelajaran dengan media powerpoint.
2. Untuk mengetahui apakah motivasi belajar tinggi akan memberikan prestasi
belajar matematika yang lebih baik dibandingkan dengan motivasi belajar
sedang, motivasi belajar sedang lebih baik daripada motivasi belajar rendah dan
motivasi belajar tinggi lebih baik daripada motivasi belajar rendah.
3. Untuk mengetahui apakah ada interaksi antara media pembelajaran dengan
motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa dan manakah di antara
penggunaan media pembelajaran macromedia flash 8 dan media pembelajaran
powerpoint yang memberikan prestasi belajar matematika lebih baik pada siswa
dengan motivasi belajar tinggi, sedang dan rendah.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Secara umum hasil penelitian ini diharapkan secara teoritis dapat
memberikan sumbangan kepada pembelajaran matematika, utamanya pada
peningkatan motivasi belajar matematika siswa melalui pengembangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
program pembelajaran berbantuan komputer dengan penggunaan media
pembelajaran macromedia flash 8 .
2. Manfaat Praktis
Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan
atau informasi bagi guru, siswa dan sekolah. Bagi guru dan calon guru
khususnya guru matematika bahwa macromedia flash 8 dapat digunakan
sebagai media pembelajaran matematika. Bagi siswa, penggunaan media
berbantukan komputer dapat mengembangkan motivasi, kemandirian belajar
siswa dan aktivitas mempelajari matematika lebih menarik dan
menyenangkan. Bagi sekolah, memberikan model pembelajaran baru dan
dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Hakekat Belajar Matematika
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya
(Slameto, 2003: 2). Biggs dalam Goldman (2002) dalam jurnal internasional
berjudul Constructivist Pedagogies Of Interactivity On A CD-ROM To Enhance
Academic Learning At A Tertiary Institution mengatakan bahwa:
“Learning is… a way of interacting with the world. As we learn, our conceptions of phenomena change, and we see the world differently. The acquisition of information in itself does not bring about such a change, but the way we structure that information and think with it does. Thus, education is about conceptual change, not just the acquisition of information.” Belajar adalah … suatu cara untuk berinteraksi dengan dunia. Sama
ketika seseorang belajar, konsep tentang perubahan fenomena, dan seseorang
melihat dunia dengan cara yang berbeda. Pengadaan informasi dengan
sendirinya tidak membawa tentang perubahan itu, tetapi struktur informasi
dibentuk dan berpikir dengan mengerjakannya. Dengan demikian, pendidikan
adalah suatu perubahan konsep, tidak hanya pengadaan/perubahan suatu
informasi.
Senada dengan pendapat Goldman di atas, Yevdokimov (2004) dalam
jurnal internasional berjudul About a Constructivist Approach for Stimulating
10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
Students’ Thinking to Produce Conjectures and Their Proving in Active
Learning of Geometry menuliskan ada tiga hal penting suatu pembelajaran yaitu:
a. Learning is a process of knowledge construction, not of knowledge recording or absorption.
b. Learning is knowledge-dependent, people use current knowledge to construct new knowledge.
c. The learner is aware of processes of cognition and can control and regulate them.
Yang berarti :
a) Belajar adalah proses membentuk/membangun pengetahuan bukan merekam
atau menyerap pengetahuan.
b) Belajar adalah pengetahuan yang saling bergantung, orang dapat
menggunakan pengetahuan sebelumnya yang berlaku untuk membentuk
pengetahuan yang baru.
c) Peserta didik menjadi sadar akan proses pembentukan suatu pengetahuan dan
dapat mengontrolnya dan mengaturnya.
Hakikat belajar itu sendiri adalah terjadinya perubahan dalam
pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap akibat dari terjadinya interaksi aktif
dengan lingkungan (Winkel, 1996: 53). Oleh karenanya, guru sebagai
penyelenggara proses pembelajaran harus mampu mengatur lingkungan
sedemikian rupa sehingga memungkinkan terjadinya perubahan pada diri peserta
didik sebagai bukti bahwa para peserta didik sudah melakukan proses belajar.
Berdasarkan beberapa pandangan para ahli di atas dapat disimpulkan
bahwa “Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku atau pribadi baru
secara keseluruhan yang dilakukan seseorang berdasarkan hasil pengalamannya
sendiri atau membangun pengetahuan sebelumnya yang berlaku untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
membentuk pengetahuan baru yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam
pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap”.
Menurut Johnson dan Myklebust dalam Mulyono Abdurrahman (1999:
252) menyatakan bahwa matematika adalah bahasa simbolis yang fungsi
praktiknya untuk mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan
keruangan sedangkan fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan berpikir.
Menurut Rotman dalam Davis (2003) dalam jurnal internasional dengan
judul Understanding Learning Systems: Mathematics Education and Complexity
Science mengatakan bahwa :
“Mathematics is an activity, a practice. If one observes its participants, then it would be perverse no to infer that for large stretches of time they are engaged in a process of communicating with themselves and one another, an inference prompted by the constant presence of standardly presented formal written texts (notes, textbooks, blackboard lectures, articles, digests, reviews, and the like) being read, written and exchanged, and of all informal signifying activities that occur when they talk, gesticulate, expound, make guesses, disagree, draw pictures, and so on.”
Hal di atas dikatakan bahwa matematika adalah suatu kegiatan/
aktivitas, suatu praktek. Jika mengamati peserta-pesertanya, maka akan menjadi
bertentangan bukan untuk menyimpulkan/menduga bahwa untuk rentang waktu
yang lama mereka sibuk dengan proses berkomunikasi hal yang kecil dengan
diri mereka sendiri dan satu sama lain, satu kesimpulan yang diutarakan oleh
kehadiran yang disajikan dari teks tertulis formal (catatan, buku teks, papan tulis
kuliah, artikel-artikel, intisari-intisari, tinjauan ulang, dan semacamnya) sedang
dibaca, ditulis dan dipertukarkan, dan dari semua aktivitas/kegiatan menandakan
informasi yang terjadi ketika mereka berbicara informal, menggerakkan tangan,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
menjelaskan secara rinci, membuat pertanyaan tebakan, tidak sependapat,
menggambar/menarik gambar-gambar, dan seterusnya.
Dari beberapa pengertian di atas, mempelajari matematika haruslah
bertahap dan berurutan dengan dasar pengalaman belajar yang dahulu.
Seseorang akan lebih mudah mempelajari sesuatu, bila belajar itu didasari
kepada apa yang telah diketahui orang itu, karena untuk mempelajari
matematika yang baru, pengalaman belajar yang lalu bagi orang tersebut
sangatlah berpengaruh. Pengajaran matematika tidak semata-mata disajikan
sebagai latihan menghafal rumus-rumus dan definisi, namun lebih ditekankan
pada kemampuan mencerna, kemudian siswa mampu mengolah kembali menjadi
alat untuk menyelesaikan suatu permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan demikian hakikat belajar matematika di atas mengatakan bahwa
seseorang dikatakan belajar matematika jika dalam diri seseorang itu terjadi
perubahan tingkah laku yang berupa penguasaan konsep matematika, dari yang
tidak tahu konsep matematika menjadi tahu konsep matematika dan mampu
menggunakan konsep matematika yang dia pahami untuk mempelajari konsep
matematika labih lanjut dan dapat menggunakan konsep matematika itu dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Prestasi Belajar Matematika
a. Pengertian Prestasi
Pengertian prestasi yang dikemukakan oleh para ahli sangatlah
bervariasi. Hal tersebut antara lain dikarenakan latar belakang dan sudut
pandang yang berbeda-beda dari para ahli itu sendiri. Menurut Kamus Besar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
Bahasa Indonesia (2005: 895), “Prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari
yang telah dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya”. Hal ini hampir sama
dengan pernyataan Winkel (1996: 391) yang menyatakan bahwa, “Prestasi
adalah bukti usaha yang telah dicapai”. Sementara itu, Zainal Arifin (1990: 3)
juga menyatakan bahwa, “Prestasi adalah hasil dari kemampuan,
keterampilan, dan sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu hal”.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
prestasi adalah bukti atau hasil usaha yang telah dicapai oleh seseorang
setelah melaksanakan usaha sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.
b. Pengertian Prestasi Belajar
Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 895), “Prestasi
belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang
dikembangkan oleh mata pelajaran lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes
atau angka nilai yang diberikan oleh guru”.
Sutratinah Tirtonegoro (2001: 43) mengatakan bahwa “Prestasi
belajar adalah hasil dari pengukuran serta penilaian usaha belajar”. Dengan
mengetahui prestasi belajar anak, dapat diketahui kedudukan anak dalam
kelas, apakah anak tersebut kelompok anak pandai, sedang, atau kurang.
Prestasi anak ini dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf, atau kalimat
yang mencerminkan hasil yang dicapai oleh anak dalam periode tertentu.
Sedang Zainal Arifin (1990: 3) menyatakan bahwa, “Prestasi belajar
merupakan suatu masalah yang bersifat perenial dalam sejarah manusia
karena sepanjang rentang kehidupannya, manusia selalu mengejar prestasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
menurut bidang kamampuannya masing-masing”. Zainal Arifin juga
mengemukakan bahwa prestasi belajar mempunyai beberapa fungsi utama,
antara lain:
1) Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan
yang telah dikuasai anak didik.
2) Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu.
3) Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan.
4) Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi
pendidikan.
5) Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap
(kecerdasan) anak didik.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah
hasil usaha yang dicapai oleh siswa yang mencakup penguasaan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap dalam proses belajar yang dinyatakan dalam bentuk
angka, huruf, maupun symbol yang mencerminkan hasil yang sudah dicapai
oleh setiap siswa dalam periode tertentu. Di dalam penelitian ini prestasi
belajar dinyatakan dalam bentuk angka.
c. Pengertian Matematika
Berikut beberapa definisi mengenai matematika, di antaranya adalah
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 723) matematika mempunyai
pengertian bahwa, “Ilmu tentang bilangan, hubungan antara bilangan, dan
prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah mengenai
bilangan”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
Ditinjau dari struktur dan urutan unsur-unsur pembentuknya,
Purwoto (2003:12) mengemukakan bahwa “Matematika adalah pengetahuan
tentang pola keteraturan, pengetahuan tentang struktur yang terorganisasi
mulai dari unsur-unsur yang tidak didefinisikan ke unsur-unsur yang
didefinisikan ke aksioma dan postulat dan akhirnya ke dalil”.
Hakekat matematika oleh Russeffendi (1991: 261), “Matematika
adalah ilmu tentang pola keteraturan, ilmu tentang struktur yang
terorganisasi, mulai dari unsur yang tidak didefinisikan ke unsur yang
didefinisikan ke aksioma atau postulat dan akhirnya ke dalil dan matematika
adalah pelayan ilmu”. Karena matematika timbul dari proses pemikiran
manusia, tentu setiap orang dapat mempelajarinya, sehingga akan terasa
sangat dangkal jika pemahaman matematika hanya di dapat melalui hafalan
saja.
Sedangkan R. Soejadi (2000: 11) mengemukakan bahwa ada
beberapa definisi dari matematika, yaitu sebagai berikut:
1) Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisasi
secara sistematik.
2) Matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi.
3) Matematika adalah pengetahuan tentang penalaran logik dan
berhubungan dengan bilangan.
4) Matematika adalah pengetahuan tentang fakta-fakta kuantitatif dan
masalah tentang ruang dan bentuk.
5) Matematika adalah pengetahuan tentang struktur-struktur yang logik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
6) Matematika adalah pengetahuan tentang aturan-aturan yang ketat.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa matematika adalah
ilmu tentang bilangan-bilangan yang timbul dari pemikiran manusia yang
berhubungan dengan ide, proses, dan penalaran. Matematika berupa ilmu
tentang struktur yang terorganisasi di mulai dari unsur-unsur yang tidak
didefinisikan ke unsur-unsur yang didefinisikan, kemudian ke aksioma atau
postulat dan akhirnya sampai ke dalil. Matematika merupakan cabang ilmu
pengetahuan eksak tentang bilangan, kalkulasi, penalaran, logik, fakta-fakta
kuantitatif, masalah ruang dan bentuk, aturan-aturan yang ketat, dan pola
keteraturan serta tentang struktur yang terorganisasi.
d. Pengertian Prestasi Belajar Matematika
Berdasarkan pengertian prestasi belajar dan matematika yang telah
diuraikan di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar matematika adalah
hasil yang telah dicapai siswa dalam proses belajar matematika yang
menghasilkan perubahan pada diri siswa yang disebabkan oleh latihan yang
terarah dan hasil dari pengalaman serta proses interaksi dari individu,
perubahan tersebut berupa penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
baru yang hasilnya dinyatakan dengan simbol, angka, atau huruf sebagai
nilai. Prestasi belajar matematika dalam penelitian ini yaitu prestasi belajar
matematika pada pokok bahasan logaritma.
3. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Belajar Matematika
Prestasi belajar matematika akan menjadi baik apabila proses
pembelajaran matematika berjalan dengan baik. Hal ini dapat terjadi apabila
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
situasi belajar dapat dioptimalkan sehingga dapat mencapai tujuan yang
diinginkan.
Menurut Slameto (2003: 54-72) faktor-faktor yang mempengaruhi
keberhasilan proses belajar yaitu :
1) Faktor internal, yang terdiri dari tiga faktor sebagai berikut :
a) Faktor jasmaniah yang meliputi faktor kesehatan dan cacat tubuh.
b) Faktor psikologis yang meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat,
motif, kematangan, dan kesepian.
c) Faktor kelelahan yang meliputi kelelahan jasmani dan rohani.
2) Faktor eksternal, yang meliputi :
a) Faktor keluarga yang meliputi cara orang tua mendidik, relasi antar
anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian
orang tua, dan latar belakang kebudayaan.
b) Faktor sekolah yang meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru
dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran,
waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode
belajar, dan tugas rumah.
c) Faktor masyarakat yang meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat, media
massa, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.
Pargiyo (2000: 57) berpendapat bahwa, komponen-komponen yang
berpengaruh dalam proses belajar mengajar adalah :
1) Siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
Faktor dari siswa yang berpengaruh terhadap keberhasilan belajar adalah
bakat, minat, kemampuan dan motivasi untuk belajar. Siswa merupakan
masukan mentah (raw input).
2) Kurikulum mencakup: Landasan Program dan Pengembangan. GBPP dan
Pedoman GBPP berisi materi atau bahan kajian yang telah disesuaikan
dengan tingkat kemampuan siswa.
3) Guru
Guru bertugas membimbing dan mengarahkan cara belajar siswa agar
mencapai hasil optimal. Besar kecilnya peranan guru akan tergantung pada
tingkat penguasaan materi, metodologi, dan pendekatannya.
4) Metode Pembelajaran
Penggunaan metode mengajar yang tepat akan turut menentukan efektivitas
dan efisien proses belajar mengajar.
5) Sarana Prasarana
Yang dimaksud dengan sarana prasarana antara lain buku pelajaran, alat
pelajaran, alat praktek, ruang belajar, laboratorium, dan perpustakaan.
Kurikulum, guru, metode, dan sarana prasarana merupakan masukan
instrumental yang berpengaruh dalam proses belajar.
6) Lingkungan
Lingkungan yang mencakup lingkungan sosial, lingkungan budaya dan juga
lingkungan alam, merupakan sumber belajar, dan sekaligus masukan
lingkungan. Pengaruh lingkungan sangat besar dalam proses belajar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
Dari beberapa komponen yang berpengaruh pada proses belajar metode
pembelajaran ada di dalamnya dan mendukung tercapai tujuan dari pembelajaran.
4. Media Pembelajaran
a. Media Pembelajaran
Dalam suatu proses pembelajaran guru sekurang-kurangnya dapat
menggunakan alat-alat yang murah dan efisien yang meskipun sederhana dan
bersahaja tetapi merupakan keharusan dalam upaya mencapai tujuan
pengajaran yang diharapkan. Di samping mampu menggunakan alat-alat yang
tersedia, guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan keterampilan dalam
membuat media pembelajaran sesuai perkembangan dunia teknologi yang
digunakannya apabila media tersebut belum tersedia.
Sejalan dengan hal ini Ellington (2003) yang dipublikasikan dalam
jurnal internasional berjudul A Meta-Analysis of The Effects of Calculators on
Students‘ Achievement and Attitude Levels in Precollege Mathematics
Classes mengungkapkan bahwa:
“Technology and the pedagogical changes resulting from it have a decisive impact on what is included in the mathematics curriculum.” Hal ini menyatakan bahwa teknologi dan perubahan pedagogik yang
dihasilkan dari itu mempunyai suatu dampak yang menentukan pada apa
yang tercakup dalam kurikulum matematika.
Kata media berasal dari bahas latin medius yang secara harfiah
berarti tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa arab, media adalah
perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia media adalah alat (sarana)
komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster, dan spanduk.
Sedangkan media pendidikan adalah alat dan bahan yang digunakan dalam
proses pengajaran atau pembelajaran.
Menurut Gerlach dan Ely (dalam Azhar Arsyad, 2007: 3)
mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah
manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat
siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.
Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah
merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses
belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis,
atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali
informasi visual atau verbal. Apabila media itu membawa pesan-pesan atau
informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud
pengajaran maka media itu disebut media pembelajaran.
Menurut Heinich (1996: 8) beberapa media untuk pembelajaran
adalah sebagai berikut:
1) Nonprojected media such as photographs, diagrams, displays, and models.
2) Projected such as slides, filmstrips, overhead transparencies, and computer projection.
3) Audio media such as cassettes and compact discs. 4) Motion media such as video and film. 5) Computer-mediated instruction. 6) Computer-based multimedia and hypermedia. 7) Media such as radio and television used for distance learning.
Dari hal di atas mempunyai arti bahwa:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
1) Media yang tidak diproyeksikan seperti foto-foto, diagram, pajangan-
pajangan, dan model.
2) Media yang diproyeksikan seperti slide, rentetan foto dalam film,
OHP, dan proyeksi komputer/LCD.
3) Media audio seperti kaset-kaset dan compact disc (CD).
4) Media gerakan seperti video dan film.
5) Pembelajaran yang menggunakan media komputer.
6) Multimedia dan hypermedia yang berbasis komputer.
7) Media seperti radio dan televisi digunakan untuk pembelajaran jarak
jauh.
Lebih lanjut Arief S. Sadiman (2008: 17-18) mengemukakan tentang
kegunaan dari media dalam pembelajaran sebagai berikut:
1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalitas (dalam
bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).
2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti misalnya:
a) Objek yang terlalu besar bisa digantikan dengan realita, gambar, film,
bingkai, film, atau model.
b) Objek yang kecil dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film,
atau gambar.
c) Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan
timelapse atau high-speed photography.
d) Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi
lewat rekaman film video, bingkai, foto maupun secara verbal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
e) Objek yang terlalu kompleks (misalnya mesin-mesin) dapat disajikan
dengan model, diagram dan lain-lain.
f) Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim dan lain-
lain) dapat divisualisasikan dalam bentuk film, film bingkai, gambar,
dan lain-lain.
3) Penggunaan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat
mengatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media pembelajaran
berguna untuk:
a) Menimbulkan kegairahan belajar.
b) Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik
dengan lingkungan dan kenyataan.
c) Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut
kemampuan dan minatnya.
4) Dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan
dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi
pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru banyak
mengalami kesukaran bilamana semuanya itu harus diatasi sendiri. Hal ini
akan lebih sulit bila latar belakang lingkungan guru dengan siswa juga
berbeda. Masalah itu dapat diatasi dengan media pendidikan, yaitu
dengan kemampuannya dalam:
a) Memberikan perangsangan yang sama.
b) Mempersamakan pengalaman.
c) Menimbulkan persepsi yang sama.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
b. Media Pembelajaran Komputer
Menurut Association of Education and Communication Technology
(AECT) bahwa media pembelajaran komputer adalah perangkat lunak
(software) yang berisi pesan atau informasi pembelajaran yang disajikan
dengan menggunakan perangkat keras (hardware) komputer.
Menurut Saxena (2002) dalam jurnal internasional berjudul
Analyzing Hypermedia and Internet Communication Models in Educational
Applications mengatakan bahwa :
“The term programmed instruction was first use in the 50’ s by American psychologist B. F Skinner. Programmed instruction is characterized by the attempt to make the process of instruction more directed and controlled”. Istilah program instruksi pertama kali digunakan pada tahun 1950-an
oleh psikolog Amerika yaitu B.F Skinner. Program instruksi ditandai dengan
usaha untuk membuat proses pembelajaran lebih terarah dan terkontrol.
Azhar Arsyad juga mengemukakan (2007: 96) bahwa komputer
dapat berperan sebagai manajer dalam proses pembelajaran yang dikenal
dengan Computer Managed Instruction (CMI) dan sebagai pembantu dalam
belajar yang pemanfaatannya meliputi penyajian informasi isi materi
pembelajaran, latihan, atau kedua-duanya yang dikenal dengan Computer
Assisted Instruction (CAI). Keberhasilan penggunaan komputer dalam
pembelajaran amat tergantung kepada berbagai faktor seperti proses kognitif
dan komponen siswa. Menurut Nasution (2003: 60) pengajaran dengan
bantuan komputer atau Computer Assisted Instruction (CAI) adalah
pengajaran yang menggunakan komputer sebagai alat bantu. Komputer itu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
dapat dilengkapi sehingga memperluas fungsinya, misalnya dengan tape
recorder, earphones, proyektor untuk slide dan film layar televisi, dan
keyboard dan dapat digunakan dalam mesin belajar (teaching machine).
Dikatakan oleh Janicki (2001) dalam jurnal internasional dengan
judul Development of a Model for Computer Supported Learning System
mengatakan bahwa:
“For many disciplines computer aided instruction has been demonstrated to be an improvement for effective learning due to its capability to be personalized to a learner’s needs as well as time independence.” Untuk banyak disiplin ilmu, pembelajaran berbantuan komputer
telah terbukti memberikan perbaikan untuk pembelajaran yang efektif karena
kemampuannya itu maka dapat disesuaikan menjadi suatu kebutuhan untuk
belajar siswa seperti juga independensi waktu.
Lebih lanjut Azhar Arsyad (2007: 166-170) menyatakan beberapa
faktor pendukung keberhasilan CAI sehingga melahirkan pembelajaran yang
efektif adalah sebagai berikut :
1) Belajar harus menyenangkan
a) Bersifat menantang.
b) Memuat fantasi.
c) Membangkitkan keingintahuan.
2) Interaktivitas
a) Dukungan komputer yang dinamis.
b) Dukungan sosial yang dinamis.
c) Aktif dan interaktif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
d) Keluasan.
e) Power.
3) Kesempatan berlatih harus memotivasi, cocok, dan tersedia feed back
a) Tugas-tugas latihan harus sesuai dengan tingkat perkembangan siswa.
b) Kesempatan latihan harus mempersiapkan umpan balik yang
dipahami oleh siswa.
c) Lingkungan latihan dan praktik harus memotivasi dengan berbagai
penuntun dan petunjuk, latar belakang suara, musik dan grafik.
d) Untuk tugas latihan yang kompleks komputer dapat mendukung salah
satu aspek performansi untuk memberikan kesempatan kepada siswa
untuk melatih tugas latihan tingkatan lebih tinggi pada aspek yang
kedua.
4) Menuntun dan melatih dengan lingkungan informal
Program intruksional melalui komputer sebaiknya dapat memberikan
umpan balik berdasarkan prinsip-prinsip berikut :
a) Sebelum memberikan petunjuk atau saran-saran, yakinkan bahwa
saran itu berkenaan dengan keadaan kelemahan siswa atau
kekurangan siswa.
b) Pada saat menunjukkan langkah atau kegiatan, berikanlah contoh atau
kegiatan alternatif yang hasilnya lebih baik daripada langkah atau
kegiatan yang dibuat oleh siswa.
c) Jangan memberikan petunjuk sebelum siswa memperoleh kesempatan
untuk menemukan sendiri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
d) Jika siswa membuat langkah atau kegiatan yang amat bagus,
tunjukkan mengapa langkah itu bagus.
e) Jika siswa membuat kesalahan karena ceroboh, maafkanlah sambil
memberi komentar jangan sampai kesalahan itu sendiri lagi.
Menurut Masykuri (2001: 21-22) mengemukakan, secara umum
menggunakan media komputer dalam pembelajaran antara lain sebagai
berikut: a) Untuk meletakkan dasar-dasar yang konkrit dalam berpikir. Hal ini
didasarkan pada kenyataan bahwa anak-anak, gaya belajar sebagian dari
mereka berpikir secara konkrit yang membutuhkan bantuan berupa gambar-
gambar atau benda-benda untuk mewakili suatu ukuran tertentu. b) Untuk
memperbesar perhatian para siswa terhadap suatu materi dalam pembelajaran.
c) Untuk meletakkan dasar-dasar yang penting dalam perkembangan proses
pembelajaran, oleh karena itu pembelajaran dapat berjalan lebih mantap,
apalagi dalam menanamkan konsep tertentu pada anak. d) Memberikan
pengalaman berpikir yang nyata yang dapat menumbuhkan kreatifitas,
kemandirian dalam belajar dan kegiatan berusaha sendiri bagi siswa.
e) Menumbuhkan cara berpikir secara teratur dan kontinu. f) Membantu
menumbuhkan pengertian dan pemahaman tentang suatu konsep yang tidak
mudah diperoleh dengan cara lain cara membantu berkembangnya efisiensi
yang lebih mendalam dan keragaman yang lebih di dalam belajar siswa,
mengingat fungsinya yang memungkinkan terjadinya interaksi langsung
antara siswa dengan lingkungannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
Dalam pengajaran tradisional yang tidak menggunakan media
pembelajaran atau menggunakan media sederhana, para siswa hanya
membicarakan tentang fakta dengan jalan mendengarkan ceramah atau
membaca buku, jadi tidak ada kontak langsung dengan siswa dan
keterlibatannya biasanya secara pasif.
Masykuri (2001: 17-21) juga mengemukakan bahwa di antara
kelebihan dari media pembelajaran komputer antara lain : (1) Kelebihan
media komputer dalam menyajikan konsep, prosedur dan prinsip yang tidak
dimiliki oleh media lain selama ini. (2) Kelebihan dalam bentuk format yang
dapat digunakan secara langsung secara interaktif oleh siswa. Format ini
antara lain dilihat dari sistematika materi, penampilan bagian-bagian penting,
kejelasan huruf, keserasian warna, termasuk juga kualitas audio (suara)
sebagai background pendukung. Sebagai media pembelajaran format
sangatlah penting sebagai salah satu daya tarik bagi siswa untuk melakukan
eksplorasi. Semakin tinggi tingkat interaksi siswa dengan komputer
diharapkan semakin tinggi pula pemahamannya terhadap konsep, dalam
media komputer tersebut. (3) Kualitas animasi, grafik dan contoh-contoh.
Pada aspek animasi, grafik dan contoh mampu meningkatkan pemahaman
siswa terhadap konsep-konsep yang kompleks dan abstrak karena dibantu
dengan gambar-gambar dan benda-benda yang menarik perhatian siswa.
Dengan kualitas penampilan yang baik, diharapkan kualitas pemahaman
terhadap konsep-konsep tertentu dalam media komputer tersebut akan baik
pula.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
Lipponen (2002) diambil dalam jurnal internasional berjudul
Exploring Foundations for Computer-Supported Collaborative Learning
mengemukakan bahwa:
“Has proposed four kinds of interaction in which computers play a part: 1) Interactions at the computers, 2) Interactions arround computers, 3) Interactions related to computer applications, and 4) interactions through computers.”
Pernyataan di atas mengusulkan empat macam jenis interaksi dimana
komputer-komputer memegang peranan: 1) Interaksi pada komputer, 2)
Interaksi di sekitar komputer, 3) Interaksi berhubungan/terkait dengan
aplikasi komputer, dan 4) Interaksi melalui komputer.
Dari landasan teori di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran
dengan media komputer adalah suatu proses pembelajaran yang dibantu
dengan menggunakan program-program komputer, seperti program
powerpoint, macromedia flash 8 dan program-program komputer yang lain
yang membuat tampilan huruf, warna dan animasi yang jelas menarik
sehingga siswa lebih tertarik dan terfokus untuk mengikuti dan
memperhatikan pelajaran dengan baik sehingga diharapkan siswa lebih cepat
atau lebih mudah untuk memahami materi pelajaran. Dalam penelitian ini
bahwa program yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah program
penyajian materi dengan macromedia flash 8 dan powerpoint.
c. Macromedia Flash 8
Macromedia flash 8 adalah perangkat lunak aplikasi untuk
pembuatan animasi yang digunakan pada web. Macromedia flash 8 mampu
melengkapi situs web dengan beberapa macam animasi, suara, animasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
interaktif, dan lain-lain. Gambar hasil dari macromedia flash 8 dapat diubah
ke dalam format lain untuk digunakan pada pembuatan desain web yang tidak
langsung mengadaptasi flash. Dapat dibayangkan, bila suatu halaman web
yang berisi gambar statis, dan pengunjung membuka halaman-halaman lain
dengan tampilan monoton. Pengunjung akan bosan dan pada akhirnya
berpindah dengan membuka situs lain yang lebih menarik. Kini situs-situs
web telah banyak menampilkan animasi yang menarik dengan flash, sehingga
lama-kelamaan menjadi hal yang biasa. Namun penyajian informasi yang
dinamis dengan kreativitas yang meningkat akan membuat situs tetap
menarik bagi pengunjung (Ariesto HS, 2002: 2).
Menurut Ariesto HS (2002: 3) bahwa Macromedia Flash 8 adalah
perangkat lunak aplikasi untuk pembuatan animasi suara dan animasi
interaktif. Animasi menggambarkan objek yang bergerak agar kelihatan
hidup. Dalam dunia komputer, animasi merupakan komponen dari
multimedia yang berhubungan dengan perangkat lunak untuk
mengembangkan dengan lebih dari satu cara penyampaian informasi kepada
pengguna seperti teks dan suara.
Menurut Yahya Kurniawan (2006: 1) Macromedia Flash 8 adalah
sebuah software animasi yang sekarang menjadi software favorit para web
designer untuk membuat webnya terlihat dinamis dan lebih atraktif. Bahkan
sekarang Flash digunakan untuk berbagai keperluan, di antaranya untuk
presentasi, proposal modern, e-card, game dan lain-lain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
Menurut Andi Pramono (2006: 2) Flash memiliki kelebihan-
kelebihan sebagai berikut :
1) Hasil akhir file flash memiliki ukuran yang lebih kecil (setelah
dipublish).
2) Flash mampu mengimpor hampir semua file gambar dan file-file
audio sehingga presentasi dengan flash dapat lebih hidup.
3) Animasi dapat dibentuk, dijalankan dan dikontrol.
4) Flash mampu membuat file executable (*.exe) sehingga dapat
dijalankan pada PC manapun tanpa harus menginstall terlebih dahulu
program Flash.
5) Font presentasi tidak akan berubah meskipun PC yang digunakan
tidak memiliki font tersebut.
6) Gambar flash merupakan gambar vektor sehingga tidak akan pernah
pecah meskipun di-zoom beratus kali.
7) Flash mampu dijalankan pada sistem operasi Windows maupun
Macintosh.
8) Hal akhir dapat disimpan dalam berbagai macam bentuk, seperti *.avi,
*.gif, *.mov, ataupun file dengan format lain.
Macromedia Flash 8 menyediakan berbagai hal baru yang bukan saja
makin menyempurnakan fitur-fitur yang ada pada versi sebelumnya
(Macromedia Flash MX 2004) tetapi juga menyediakan fitur-fitur yang sama
sekali baru. Beberapa fitur baru tersebut bahkan akan sangat bermanfaat bagi
pemula dalam mempelajari Macromedia Flash 8.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
Beberapa fitur baru pada Macromedia Flash 8 adalah sebagai berikut:
1) Gradient Enhancement, merupakan kontrol baru yang mampu
menangani gradasi warna yang kompleks.
2) Object Drawing Model, pada Macromedia Flash versi sebelumnya,
setiap objek gambar yang berada pada layer yang sama akan saling
mempengaruhi, dalam arti objek yang dibuat belakangan akan
menindih objek sebelumnya bahkan akan memotong objek tersebut.
Dengan menggunakan Object Drawing Model baru ini, hal tersebut
dapat dihindari.
3) Flash Type, penulisan teks (Object text) akan memiliki tampilan
gambar yang lebih konsisten.
4) Script Assist Mode, memberikan bantuan yang sangat memadai dalam
penggunaan Action Script.
5) Expanded Stage Work Area, memberikan ruang yang lebih lega untuk
menyimpan objek-objek animasi tanpa menampilkannya saat animasi
dijalankan. Expanded Stage Work Area berguna untuk menyimpan
objek-objek animasi yang muncul dibagian belakangan di dalam
sebuah urutan cerita animasi.
6) Improved Preferences Dialog Box, desain kotak dialog preferences
diperbaharui sehingga lebih jelas dan lebih mudah untuk dimengerti.
7) Single Library Panel, panel tunggal yang menyimpan berbagai
pustaka objek, baik pada sebuah file flash atau beberapa file flash
sekaligus.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
8) Object-level Undo Mode, pembatalan perubahan terakhir (undo) kini
tersedia per objek. Jika mode ini digunakan, setiap objek baik yang
terletak di stage manapun di daftar pustaka akan memiliki daftar undo
tersendiri (Yahya Kurniawan, 2006: 1-2).
d. Microsoft Powerpoint
”Microsoft powerpoint adalah seperangkat program (software) yang
diciptakan secara professional untuk membuat sebuah presentasi dan
menampilkan slides, yang juga merupakan salah satu program microsoft
office”. Kelengkapan fasilitas dan kemampuannya yang luar biasa untuk
membuat lembar kerja presentasi, menjadikan software ini paling banyak
dipakai dalam pembelajaran matematika.
Pada microsoft powerpoint secara umum merupakan program
presentasi, teks, grafik, movie dan objek lain yang diposisikan pada halaman
tersendiri atau dalam bentuk slide. Slide dapat dicetak dan ditampilkan pada
layar saat presentasi.
5. Motivasi Belajar
Beberapa ahli psikologi di bawah ini memberikan pengertian tentang
motivasi. Menurut Hamzah Uno (2007: 3) istilah motivasi berasal dari kata motif
yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang
menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat. Menurut Abin Syamsudin
(2000: 37-38) motivasi merupakan suatu kekuatan, tenaga atau daya atau suatu
keadaan yang komplek dan kesiapsediaan dalam individu untuk bergerak ke arah
tujuan tertentu, baik disadari maupun tidak disadari.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Klocek (2008) dalam jurnal internasional yang berjudul Human
Motivation as a Way to Understand User Goals mengatakan bahwa :
“Motivation is why someone wants to do something. Motivation is what arouses and sustains action toward a desired goal. It gives purpose and direction to behavior”.
Yang mempunyai arti bahwa motivasi adalah mengapa seseorang ingin
melakukan sesuatu. Motivasi adalah sesuatu yang membangkitkan dan menopang
tindakan ke arah tujuan yang dikehendaki. Memberikan arah tujuan dan perilaku.
Aida Suraya Md.Yunus dan Wan Zah Wan Ali (2009) dalam
penelitiannya berjudul Motivation in the Learning of Mathematics mengatakan
bahwa :
“An individual who shows greater effort is considered to be motivated, whilst one who is motivated will also show greater effort“.
Yang berarti bahwa seorang individu yang menunjukkan usaha yang
lebih besar dianggap sebagai termotivasi, sementara orang yang termotivasi juga
menunjukkan usaha yang lebih besar.
Menurut Hamzah Uno (2007: 23) motivasi dan belajar merupakan dua
hal yang saling mempengaruhi. Motivasi belajar dapat timbul karena faktor
instrinsik, berupa hasrat dan keinginan berhasilan dan dorongan kebutuhan
belajar, harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya
penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang
menarik. Motivasi pada dasarnya dapat membantu dalam memahami dan
menjelaskan perilaku individu, termasuk perilaku individu yang sedang belajar.
Ada beberapa peranan penting dari motivasi dalam belajar dan
pembelajaran, antara lain:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
a) Menentukan hal-hal yang dapat dijadikan penguat belajar
Motivasi dapat berperan dalam penguatan belajar apabila seorang anak
yang sedang belajar dihadapkan pada suatu masalah yang memerlukan
suatu pemecahan, dan hanya dapat dipecahkan berkat bantuan hal-hal
yang pernah dilaluinya. Sebagai contoh seorang anak dapat memecahkan
materi matematika dengan bantuan tabel logaritma, upaya mencari tabel
matematika merupakan peran motivasi yang dapat menimbulkan kekuatan
belajar. Dalam proses pembelajaran hendaknya guru mendorong siswa
untuk dapat menemukan cara yang lain dalam menyelesaikan pemecahan
masalah sehingga siswa terbiasa menyelesaikan masalah dengan cara
yang berbeda-beda.
b) Memperjelas tujuan belajar yang hendak dicapai
Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar erat kaitannya dengan
kemaknaan belajar. Anak akan tertarik untuk belajar sesuatu, jika yang
dipelajari itu sedikitnya sudah dapat diketahui atau dinikmati manfaatnya
oleh anak.
c) Menentukan ragam kendali terhadap rangsangan belajar
d) Menentukan ketekunan belajar
Seorang anak yang telah termotivasi untuk belajar sesuatu, akan berusaha
mempelajarinya dengan tekun, dengan harapan memperoleh hasil yang
baik. Dalam hal itu, tampak bahwa motivasi untuk belajar menyebabkan
seseorang tekun belajar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
Menurut Hamzah Uno (2007: 27) hakikat motivasi belajar adalah
dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswi yang sedang belajar untuk
mengadakan perubahan tingkah laku pada umumnya dengan beberapa indikator
atau unsur yang mendukung. Indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan :
a. Adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil.
b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar.
c. Adanya harapan dan cita-cita masa depan.
d. Adanya penghargaan dalam belajar.
e. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar.
f. Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan
seseorang siswa dalam belajar dengan baik.
Sedangkan menurut Sukmadinata (2003: 73) beberapa usaha yang dapat
dilakukan oleh guru dalam meningkatkan motivasi siswa, di antaranya adalah :
a. Menjelaskan manfaat dan tujuan dari pembelajaran yang diberikan.
b. Memilih materi yang betul-betul dibutuhkan oleh siswa.
c. Memilih cara penyajian yang bervariasi, sesuai dengan kemampuan
siswa dan banyak memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mencoba dan berpartisipasi.
d. Memberikan sasaran dan kegiatan-kegiatan antara.
e. Berikan kesempatan kepada siswa untuk sukses.
f. Berikan kemudahan dan bantuan dalam belajar.
g. Berikan pujian, ganjaran atau hadiah.
h. Penghargaan terhadap pribadi anak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
Sedangkan salah satu teori yang terkenal kegunaannya untuk
menerangkan motivasi siswa adalah yang dikembangkan oleh Maslow (Slameto,
2003: 171). Maslow percaya bahwa tingkah laku manusia dibangkitkan dan
diarahkan oleh kebutuhan-kebutuhan tertentu. Kebutuhan-kebutuhan ini (yang
memotivasi tingkah laku seseorang) dibagi oleh Maslow ke dalam 7 kategori,
yaitu :
a. Fisiologis, merupakan kebutuhan manusia yang paling dasar meliputi
kebutuhan akan makanan, pakaian, tempat berlindung, yang penting
untuk mempertahankan hidup.
b. Rasa aman, merupakan kebutuhan kepastian keadaan dan lingkungan
yang dapat diramalkan, ketidakpastian, ketidakadilan, keterancaman,
akan menimbulkan kecemasan dan ketakutan pada diri individu.
c. Rasa cinta, merupakan kebutuhan afeksi dan pertalian dengan orang
lain.
d. Penghargaan, merupakan kebutuhan rasa berguna, penting, dihargai,
dikagumi, dihormati oleh orang lain. Secara tidak langsung ini
merupakan kebutuhan perhatian, ketenaran, status, martabat dan lain
sebagainya.
e. Aktualisasi diri, merupakan kebutuhan manusia untuk
mengembangkan diri sepenuhnya, merealisasikan potensi-potensi
yang dimilikinya.
f. Mengetahui dan mengerti, merupakan kebutuhan manusia untuk
memuaskan rasa ingin tahunya, untuk mendapatkan pengetahuan,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
untuk mendapatkan keterangan-keterangan, dan untuk mengerti
sesuatu.
g. Kebutuhan estetik, merupakan kebutuhan akan keteraturan,
keseimbangan dan kelengkapan dari suatu tindakan.
Mengingat demikian pentingnya motivasi bagi siswa dalam belajar,
maka guru diharapkan dapat membangkitkan motivasi belajar siswa-siswinya.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah suatu
dorongan mental yang dapat mengaktifkan perilaku siswa untuk belajar sehingga
terjadi perubahan hasil prestasi menuju yang lebih baik.
B. Penelitian yang Relevan
1. Risma Jayanti (2007) dalam penelitian yang berjudul ” Perancangan Media
Pembelajaran Berbasis TIK dengan Macromedia Flash” menyimpulkan bahwa
pembelajaran matematika dengan Macromedia Flash ditinjau dari motivasi
belajar siswa dan minat belajar siswa, dengan penggunaan media pembelajaran
Macromedia Flash sebagai salah satu media pembelajaran dapat meningkatkan
prestasi belajar matematika siswa.
2. Yunita Dwi Hapsari (2008) dalam penelitian yang berjudul ”Efektivitas
Pembelajaran Matematika Menggunakan Media Gambar dengan Bantuan
Powerpoint Ditinjau dari Aktivitas Belajar Siswa” menyimpulkan bahwa
pembelajaran matematika dengan media komputer yaitu Powerpoint lebih efektif
dalam meningkatkan prestasi belajar matematika ditinjau dari aktivitas belajar
siswa dibandingkan dengan pembelajaran konvensional.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
3. Agus Suntoro (2009) dalam penelitian yang berjudul “Eksperimentasi
Pembelajaran Matematika Menggunakan Pendekatan Konstruktivistik Dengan
Multimedia Komputer Ditinjau Dari Aktivitas Belajar Siswa Kelas VIII SMPN
Kota Surakarta Tahun Ajaran 2008/2009”. Dalam penelitian ini disimpulkan
bahwa terdapat interaksi antara pembelajaran menggunakan pendekatan
konstruktivistik dengan multimedia komputer dan aktivitas belajar siswa
terhadap prestasi belajar matematika siswa.
4. Martina Dwi Suryani (2009) dalam penelitian yang berjudul “Eksperimentasi
Pembelajaran Matematika dengan Media Komputer pada Pokok Bahasan
Persamaan dan Pertidaksamaan Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa Kelas X
SMK Negeri Kelompok Bisnis dan Manajemen Kota Surakarta Tahun Ajaran
2009/2010” menyimpulkan bahwa pembelajaran matematika dengan media
komputer dan media OHP sama (konsisten) pada setiap motivasi belajar siswa
dan prestasi belajar antara siswa dengan motivasi belajar tinggi, sedang, rendah
berlaku sama untuk tiap penggunaan media pembelajaran.
5. Mr. I Malabar dan Dr. D C Pountney (2002) dalam penelitian yang berjudul
“Using Technology To Integrate Constructivism And Visualisation In
Mathematics Educations”. Dengan respon siswa berusia 16-19 tahun untuk
mempelajari matematika pada tingkat lebih lanjut. Tujuan penelitian ini adalah
membuat rekomendasi yang memberikan pertimbangan atas pro dan konta
mengenai pengajaran dan penggunaan alat peraga pada kelas matematika dan
berusaha untuk menunjukkan bahwa nantinya menggunakan metode yang lebih
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
baik dari metode yang terdahulu mengingat penggunaan teknologi sekarang lebih
bagus dalam memvisualisasikan dan lebih efektif.
6. Irma Kurniawati (2008) dalam penelitian yang berjudul “Eksperimentasi
Pembelajaran Menggunakan Media Powerpoint Pada Pokok Bahasan Lingkaran
Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa” menyimpulkan bahwa ada perbedaan
prestasi belajar antara siswa yang diberi pengajaran menggunakan media
Powerpoint dengan siswa yang diberi pengajaran dengan metode konvensional,
ada perbedaan prestasi belajar ditinjau dari motivasi belajar siswa, tidak ada
interaksi yang signifikan antara media Powerpoint dan motivasi belajar terhadap
prestasi belajar.
Dengan memperhatikan hasil – hasil penelitan di atas, maka penelitian
yang penulis lakukan adalah berkaitan dengan ”Eksperimentasi Penggunaan
Media Komputer Dalam Pembelajaran Matematika Ditinjau Dari Motivasi
Belajar Siswa Kelas X SMA SSN Kota Surakarta Pada Pokok Bahasan
Logaritma”.
Adapun perbedaan dan persamaan penelitian ini dengan penelitian
sebelumnya, dapat dilihat pada Tabel 2.1 di bawah ini :
Tabel 2.1 Perbedaan dan Persamaan Penelitian
No Nama Peneliti Variabel Penelitian X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8
1 Risma Jayanti 2 Yunita Dwi Hapsari 3 Agus Suntoro 4 Martina Dwi Suryani
5 Mr. I Malabar dan Dr. D C Pountney
6 Irma Kurniawati 7 Peneliti
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
Keterangan :
X1 = Pembelajaran dengan Media Macromedia Flash 8
X2 = Pembelajaran dengan Media Powerpoint
X3 = Pendekatan Konstruktivistik
X4 = Visualisasi / OHP
X5 = Motivasi Belajar Siswa
X6 = Minat Belajar Siswa
X7 = Aktivitas Belajar Siswa
X8 = Prestasi Belajar Siswa
C. Kerangka Berpikir
Keberhasilan proses pembelajaran dapat dilihat dari hasil prestasi belajar
siswa, sebab prestasi belajar merupakan gambaran dari penguasaan siswa terhadap
materi tertentu. Sedangkan keberhasilan siswa dalam penguasaan materi pelajaran
dipengaruhi oleh beberapa faktor dari luar diri siswa di antaranya adalah pengunaan
media pembelajaran, sedang faktor dari dalam diri siswa di antaranya motivasi
belajar siswa.
Dalam penelitian ini diuraikan kaitan antara media pembelajaran dan
motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa dengan penjabaran sebagai
berikut :
1. Kaitan penggunaan media pembelajaran macromedia flash 8 dan media
pembelajaran powerpoint terhadap prestasi belajar matematika
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
Untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa merupakan
tanggung jawab guru, orang tua dan masyarakat. Prestasi belajar siswa
dipengaruhi oleh beberapa hal, baik dari dalam maupun dari luar diri siswa.
Faktor dari luar diri siswa salah satunya adalah penggunaan media pembelajaran
yang dilakukan oleh guru.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan media pembelajaran
macromedia flash 8 dan media pembelajaran powerpoint. Dengan
mengoptimalkan media pembelajaran yang disertai animasi yang menarik siswa
akan lebih terfokus untuk memperhatikan pelajaran. Media pembelajaran
komputer cukup efektif menampilkan hal-hal yang bersifat nyata yang dapat
menggantikan alat peraga, bahkan media komputer dapat menampilkan animasi
dan warna yang berbagai macam sehingga lebih menarik.
Ketepatan dalam pemilihan dan penggunaan media dalam pembelajaran
matematika akan berpengaruh terhadap kelangsungan proses belajar matematika
dan berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa sehingga diharapkan dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa.
2. Kaitan perbedaan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa
Salah satu faktor dari dalam diri siswa yang mempengaruhi prestasi
belajar adalah motivasi belajar siswa. Motivasi belajar adalah suatu dorongan
mental yang dapat mengaktifkan perilaku siswa untuk belajar sehingga terjadi
perubahan hasil prestasi menuju yang lebih baik. Dengan motivasi belajar yang
baik diharapkan siswa dapat menguasai pokok bahasan logaritma dengan hasil
yang optimal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
Motivasi belajar diduga dapat menentukan sikap siswa dalam menerima
pelajaran matematika dan meningkatkan prestasi belajar matematika. Dalam
penelitian ini, selanjutnya dilaksanakan untuk mengetahui apakah terdapat
pengaruh antara motivasi belajar siswa yang tinggi dengan motivasi belajar siswa
yang sedang dan motivasi belajar siswa yang rendah terhadap prestasi belajar
matematika pokok bahasan logaritma di SMA SSN Kelas X Kota Surakarta.
3. Kaitan penggunaan media pembelajaran dan motivasi belajar siswa terhadap
prestasi belajar siswa
Dalam pelaksanaan proses pembelajaran, keberhasilan belajar bukan saja
dikarenakan adanya faktor dari dalam diri siswa melainkan juga faktor dari luar.
Penggunaan media pembelajaran merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar, sedangkan motivasi belajar yang dimiliki siswa
juga memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Dalam pembelajaran
matematika dapat digunakan berbagai media pembelajaran, antara lain dengan
menggunakan media pembelajaran macromedia flash 8 dan dengan
menggunakan media pembelajaran powerpoint.
Pada pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran
macromedia flash 8 prestasi belajar siswa pada motivasi belajar tinggi lebih baik
daripada prestasi belajar siswa pada motivasi belajar sedang dan prestasi belajar
siswa pada motivasi belajar rendah. Pada pembelajaran dengan menggunakan
media pembelajaran powerpoint prestasi belajar siswa pada motivasi belajar
tinggi lebih baik daripada prestasi belajar siswa pada motivasi belajar sedang dan
prestasi belajar siswa pada motivasi belajar rendah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
Begitu pula pada motivasi belajar tinggi prestasi belajar siswa dengan
menggunakan media pembelajaran macromedia flash 8 lebih baik daripada
prestasi belajar siswa dengan menggunakan media pembelajaran powerpoint.
Pada motivasi belajar sedang prestasi belajar siswa dengan menggunakan media
pembelajaran macromedia flash 8 lebih baik daripada prestasi belajar siswa
dengan menggunakan media pembelajaran powerpoint. Pada motivasi belajar
rendah prestasi belajar siswa dengan menggunakan media pembelajaran
macromedia flash 8 lebih baik daripada prestasi belajar siswa dengan
menggunakan media pembelajaran powerpoint.
Dari hal tersebut di atas diharapkan bahwa pembelajaran matematika
dengan media pembelajaran macromedia flash 8 mempunyai prestasi belajar
lebih baik dari pada siswa yang diberi pembelajaran dengan menggunakan media
pembelajaran powerpoint baik pada kategori motivasi belajar siswa tinggi,
sedang dan rendah.
Berdasarkan pemikiran di atas dapat digambarkan kerangka pemikiran,
dapat dilihat pada Gambar 2.1 di bawah ini:
Media Pembelajaran dengan Macromedia
Flash dan powerpoint
Motivasi Belajar Siswa
Prestasi Belajar Matematika
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Dalam Penelitian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir di atas, dibuat rumusan
hipotesis sebagai berikut :
1. Pembelajaran matematika dengan menggunakan media pembelajaran
macromedia flash 8 menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik
daripada penggunaan media pembelajaran powerpoint.
2. Motivasi belajar yang tinggi akan memberikan prestasi belajar yang lebih baik
dibandingkan dengan motivasi belajar yang sedang, motivasi belajar sedang lebih
baik daripada motivasi belajar yang rendah dan motivasi belajar tinggi lebih baik
dari motivasi yang rendah.
3. Tidak terdapat interaksi antara media pembelajaran dengan motivasi belajar
siswa terhadap prestasi belajar siswa. Dimana pembelajaran matematika dengan
media pembelajaran macromedia flash 8 mempunyai prestasi belajar lebih baik
daripada siswa yang diberi pembelajaran dengan media pembelajaran powerpoint
baik pada kategori motivasi belajar tinggi, sedang dan rendah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen semu (Quasi
experimental). Menurut Budiyono (2003: 82-83) tujuan eksperimental semu adalah
untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat
diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak
memungkinkan untuk mengontrol dan memanipulasikan semua variabel yang
relevan. Sebelum perlakuan diberikan terlebih dahulu masing-masing kelompok
dipastikan memiliki kemampuan awal yang sama.
Dalam penelitian ini, peneliti bermaksud memberikan perlakuan terhadap
sampel yang diambil dari populasi. Selanjutnya peneliti ingin mengetahui efek
perlakuan tersebut dengan dibuat suatu kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2
pada masing-masing sampel. Pada kelas eksperimen 1 diberikan perlakuan
menggunakan media pembelajaran macromedia flash 8 dan kelas eksperimen 2
diberikan perlakuan menggunakan media pembelajaran powerpoint.
Sebagai tahap akhir penelitian ini adalah masing-masing kelompok
diberikan tes untuk mengukur prestasi belajar setelah mendapat perlakuan. Hasil
pengukuran atau data yang diperoleh dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif,
sehingga jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Hasil pengukuran dianalisis
dan dibandingkan dengan tabel uji statistik yang digunakan. Karena dalam
memberikan perlakuaan tidak memungkinkan untuk mengontrol dan mengendalikan
46
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
semua variabel yang relevan, kecuali beberapa dari variabel tersebut, maka penelitian
ini merupakan penelitian eksperimen semu.
Rancangan yang digunakan penelitian ini adalah rancangan faktorial 2 x 3
yang digambarkan pada Tabel 3.1 sebagai berikut :
Tabel 3.1 Rancangan Penelitian
Media
Pembelajaran (A)
Motivasi Belajar (B)
Tinggi(b1) Sedang(b2) Rendah(b3)
Macromedia Flash 8 (a1) AB11 AB12 AB13
Powerpoint (a2) AB21 AB22 AB23
Keterangan :
AB11 : Kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi yang diberikan
perlakuan dengan media pembelajaran macromedia flash 8.
AB12 : Kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar sedang diberikan perlakuan
dengan media pembelajaran macromedia flash 8.
AB13 : Kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar rendah diberikan
perlakuan dengan media pembelajaran macromedia flash 8.
AB21 : Kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi yang diberikan
perlakuan dengan media pembelajaran powerpoint.
AB22 : Kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar sedang yang diberikan
perlakuan dengan media pembelajaran powerpoint.
AB23 : Kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar rendah yang diberikan
perlakuan dengan media pembelajaran powerpoint.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian adalah suatu tempat atau lokasi, dimana peneliti
mengambil populasi dan sampel untuk mendapatkan data-data dalam penelitian.
Penelitian dilaksanakan di SMA SSN Kota Surakarta, dengan subjek penelitian
siswa kelas X pada tahun pelajaran 2010/2011.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada semester gasal tahun pelajaran 2010/2011.
Waktu pelaksanaan penelitian dengan menyesuaikan jadwal bidang studi
matematika pada sekolah yang dijadikan sampel penelitian. Adapun jadwal
penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.2 sebagai berikut :
Tabel 3.2 Kegiatan Penelitian Tahun Ajaran 2010/2011
No Kegiatan Penelitian Juli Agst Sept Okt Nov Des Jan Mar
1 Pengajuan Judul dan Penyusunan Proposal
2 Pengajuan Proposal
3 Seminar Proposal
4 Perijinan Dan Sosialisasi Penelitian
5 Pelaksanaan Penelitian dan Pengumpulan Data
6 Analisa Data dan Perumusan Hasil Penelitian
7 Penulisan Laporan
8 Seminar Hasil Penelitian, Revisi dan Editing Laporan
9 Penulisan Akhir dan Penyerahan Laporan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah kelompok besar yang menjadi lingkup penelitian
(Sukmadinata, 2007: 250). Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 130).
Mengemukakan bahwa ”populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”
Sedangkan menurut Budiyono (2000: 119) populasi adalah keseluruhan
pengamatan yang ingin diteliti berhingga atau tidak berhingga.
Dari ketiga pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa populasi adalah
keseluruhan subjek yang ingin diteliti. Dalam penelitian ini populasinya adalah
seluruh siswa kelas X dari 20 Sekolah SMA SSN Kota Surakarta Tahun Ajaran
2010/2011.
2. Sampel
Sampel adalah kelompok kecil yang secara nyata diteliti dan ditarik
kesimpulan dari padanya (Sukmadinata, 2007: 250). Menurut Suharsimi
Arikunto (2006: 131), ”Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang
diteliti”, sedangkan menurut Budiyono (2000: 119) “Sampel adalah sebagian
populasi yang diamati”.
Sampel dalam penelitian ini adalah peserta didik yang diambil dua kelas
secara random dari SMA Negeri 2 Surakarta yaitu kelas X.3 dan X.6, SMA Batik
2 Surakarta yaitu kelas X.7 dan X.8 dan SMA Muhammadiyah 2 Surakarta yaitu
kelas X.1 dan X.2 tahun pelajaran 2010/2011 pada bulan Agustus 2010 sampai
dengan November 2010. Dari pengambilan sampel diperoleh kelas eksperimen 1
(E1) dan kelas eksperimen 2 (E2).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
3. Teknik Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel dilakukan dengan cara stratified cluster random
sampling. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa SMA SSN Kota
Surakarta kelas X semester gasal tahun pelajaran 2010/2011. Tahapan yang
dilakukan dalam pengambilan sampel yaitu dari seluruh sekolah berjumlah 20
sekolah SMA SSN yang ada di Kota Surakarta terlebih dahulu dikelompokkan
menjadi tingkatan, yaitu tinggi, sedang dan rendah. Pengelompokkan tersebut
berdasarkan nilai rata-rata hasil ujian akhir nasional tahun 2009/2010.
No Nama Sekolah Nilai Rata-rata UAN Kategori 1 2 3 4 5 6 7
SMA Negeri 4 Surakarta SMA Negeri 7 Surakarta SMA Negeri 2 Surakarta SMA Kris. W. Wacana SMA Islam Diponegoro SMA Negeri 5 Surakarta MA Negeri 1 Surakarta
7,69 7,17 6,96 6,85 6,80 6,59 6,19
Tinggi
8 9 10 11 12 13 14
SMA Negeri 6 Surakarta SMA Muh 6 Surakarta MA Al-Islam Surakarta SMA Batik 2 Surakarta SMA Al-Islam 1 Surakarta SMA Kristen 1 Surakarta SMA Muh 1 Surakarta
6,02 6,00 5,98 5,69 5,68 5,02 4,95
Sedang
15 16 17 18 19 20
SMA Negeri 8 Surakarta SMA Pangudi Luhur ST. Yosef MA Negeri 2 Surakarta SMA Muh 2 Surakarta SMA Muh 3 Surakarta SMA Kristen 2 Surakarta
4,91 4,86 4,80 3,80 3,46 3,08
Rendah
Dari tiga kelompok di atas, masing-masing kelompok dipilih satu sekolah
yang akan dijadikan sebagai subjek penelitian. Dari tiga sekolah yang telah
Tabel 3. 3 Pengelompokkan SMA SSN Kota Surakarta Berdasarkan Rata-Rata Nilai Matematika Ujian Akhir Nasional Tahun 2009/2010
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
diperoleh, masing-masing sekolah dipilih dua kelas di mana satu kelas sebagai
kelompok eksperimen 1 (E1) dan satu kelas sebagai kelompok eksperimen 2 (E2).
Sedangkan untuk menentukan kelas yang mewakili kelas eksperimen
diambil secara acak dan diperoleh hasil kelas eksperimen sebagai berikut :
a. Kelas Eksperimen 1 (E1) :
1) Kelas X.3 SMA Negeri 2 Surakarta
2) Kelas X.7 SMA Batik 2 Surakarta
3) Kelas X.1 SMA Muhammadiyah 2 Surakarta
b. Kelas Eksperimen 2 (E2) :
1) Kelas X.6 SMA Negeri 2 Surakarta
2) Kelas X.8 SMA Batik 2 Surakarta
3) Kelas X.2 SMA Muhammadiyah 2 Surakarta
Kelas eksperimen 1 menggunakan pembelajaran dengan media
pembelajaran Macromedia Flash 8 dan kelas eksperimen 2 menggunakan media
pembelajaran Powerpoint.
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian merupakan hal yang sangat penting karena dengan
adanya variabel dapat ditentukan teknik analisis data yang digunakan. “Variabel
adalah objek penelitian yang bervariasi” (Suharsimi Arikunto, 2006: 116). Dalam
penelitian ini ada 2 variabel yang diamati yaitu variabel bebas dan variabel terikat.
Sebagai variabel bebas adalah metode pembelajaran dan motivasi belajar, sedangkan
variabel terikatnya adalah prestasi belajar siswa. Penjelasannya sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
1. Variabel Bebas
Menurut Sukmadinata (2007: 195) variabel bebas (independent
variable) adalah variabel yang memberi pengaruh. Dalam penelitian ini
variabel bebasnya adalah:
a. Media Pembelajaran
1) Definisi operasional : Media pembelajaran adalah alat yang digunakan
oleh guru saat proses belajar mengajar berlangsung sebagai perantara
atau penghubung untuk membantu kelancaran proses belajar
mengajar.
2) Indikator : Penggunaan media pembelajaran dengan macromedia flash
8 untuk kelas eksperimen 1 dan powerpoint untuk kelas eksperimen 2.
3) Skala pengukuran : skala nominal yang hanya bisa membedakan
sesuatu yang bersifat kualitatif, terdiri dari dua kategori yaitu:
a) Kelas eksperimen 1: siswa yang diberikan pengajaran
menggunakan macromedia flash 8.
b) Kelas eksperimen 2: siswa yang diberikan pengajaran
menggunakan powerpoint.
4) Simbol : Ai dengan i = 1, 2
b. Motivasi Belajar Siswa
1) Definisi operasionalnya adalah motivasi belajar yang dimiliki oleh
siswa untuk belajar matematika.
2) Indikator: Skor hasil angket yang berhubungan dengan motivasi
belajar siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
3) Skala pengukuran: Skala interval yang di ubah menjadi skala ordinal
dengan 3 kategori yaitu motivasi belajar tinggi, sedang, dan rendah.
Untuk kategori motivasi tinggi : X i > X + SD21
Untuk kategori motivasi sedang : X - SD21
≤ X i ≤ X + SD2
1
Untuk kategori motivasi rendah : X i < X - SD21
4) Simbol : Bj dengan j = 1, 2, 3
2. Variabel Terikat
Menurut Sukmadinata (2007: 195) variabel terikat (dependent
variable) adalah variabel yang diukur sebagai akibat dari variabel yang
memberi pengaruh.
Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah prestasi belajar
matematika siswa.
a. Definisi operasional: Prestasi belajar matematika adalah hasil usaha yang
dicapai oleh para siswa sebagai hasil belajar matematika dalam periode
tertentu yang ditunjukkan dengan hasil nilai tes pelajaran matematika
pada pokok bahasan logaritma.
b. Indikator: nilai tes prestasi belajar setelah perlakuan pembelajaran dengan
menggunakan media macromedia flash 8 dan powerpoint.
c. Skala pengukuran: skala interval.
d. Simbol: AiBj dengan i = 1, 2 dan j = 1, 2, 3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
E. Teknik Pengumpulan Data
Yang dimaksud metode pengumpulan data adalah suatu usaha memperoleh
bahan dan keterangan yang dibutuhkan dalam penelitian, maka penulis perlu
menentukan langkah-langkah pengumpulan data yang sesuai dengan permasalahan
dalam penelitian. Dalam pengumpulan data ini penulis menggunakan dua metode
sebagai berikut :
1. Metode Pokok
Metode pokok adalah metode utama yang digunakan dalam pengumpulan
data yang kemudian diolah dan dianalisis. Metode yang digunakan yaitu :
a. Metode Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang
digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Dalam
menggunakan metode tes, peneliti menggunakan instrumen berupa tes
atau soal-soal tes. Soal tes terdiri dari banyak butir tes (item) yang
masing-masing mengukur satu jenis variabel (Suharsimi Arikunto, 2006:
150-151).
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal tes pilihan
ganda (objektif tes) yang disusun berdasarkan rancangan pembelajaran,
materi pembelajaran yang sudah disampaikan dan kisi-kisi tes prestasi
belajar. Sebelum digunakan untuk menguji subjek penelitian tes tersebut
telah diujicobakan pada siswa kelas X.1 dan X.2 SMA Negeri 7
Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
b. Metode Angket
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang
pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui (Suharsimi Arikunto, 2006: 151).
2. Metode Bantu
Metode Bantu adalah pelengkap pengumpulan data dan hasilnya sebagai
bahan pertimbangan penulis. Adapun metode bantunya yaitu :
a. Metode Observasi
Observasi (observation) atau pengamatan merupakan suatu teknik atau
cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap
kegiatan yang sedang berlangsung (Sukmadinata, 2007: 220). Metode
observasi yang dilakukan peneliti adalah dengan mendatangi langsung
sekolah yang akan dijadikan sampel pada pelaksanaan penelitian.
b. Metode Dokumentasi
Dokumentasi, dari asal katanya dokumen, yang artinya barang-barang
tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti
menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen,
pengaturan-pengaturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya
(Suharsimi Arikunto, 2006: 158). Metode dokumentasi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah pengambilan nilai UAN matematika SMP
kelas X tahun pelajaran 2009/2010 yang selanjutnya digunakan untuk uji
keseimbangan kemampuan awal antara kelas eksperimen 1 dengan kelas
eksperimen 2.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
F. Pengembangan Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes dalam bentuk tes
objektif dengan lima alternatif jawaban untuk memperoleh data tentang prestasi
belajar matematika dan angket motivasi belajar siswa untuk memperoleh data
tentang motivasi belajar matematika siswa.
a) Tahap Penyusunan Instrumen
1. Menyusun kisi-kisi instrumen yaitu kisi-kisi pada materi pokok bahasan
yang digunakan dalam penelitian ini untuk instrumen tes dan kisi-kisi
motivasi belajar matematika untuk instrumen angket motivasi belajar
matematika siswa.
2. Menyusun butir-butir soal instrumen tes yang berupa tes objektif pada
pokok bahasan logaritma dengan lima alternatif jawaban yaitu a, b, c, d dan
e kemudian tiap soal mempunyai bobot penilaian yang sama yaitu 1 untuk
jawaban benar dan 0 untuk jawaban salah dan butir-butir soal motivasi
belajar matematika siswa dengan lima alternatif jawaban yaitu ”a. Sangat
Setuju”, ”b. Setuju”, ”c. Kurang Setuju”, ”d. Tidak Setuju”, ”e. Sangat
Tidak Setuju”. Pemberian skor untuk masing-masing jawaban berturut-turut
adalah 5, 4, 3, 2, 1 untuk kategori soal butir positif dan sebaliknya untuk
butir soal negatif.
b) Tahap Uji Coba Instrumen
Sebelum dikenakan pada sampel penelitian, instrumen yang telah disusun
diujicobakan terlebih dahulu. Uji coba ini dimaksudkan untuk mengetahui
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
apakah instrumen tes yang telah disusun memenuhi syarat-syarat instrumen yang
baik. Syarat-syarat tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Instrumen Tes Prestasi
a) Validitas Isi
Menurut Budiyono (2003: 58), suatu instrumen valid menurut
validitas isi apabila isi instrumen tersebut telah merupakan sampel yang
representatif dari keseluruhan isi hal yang akan diukur.
Untuk instrumen ini, supaya tes mempunyai validitas isi, harus
diperhatikan hal-hal berikut (Budiyono, 2003: 58):
a. Tes harus dapat mengukur sampai seberapa jauh tujuan
pembelajaran tercapai ditinjau dari materi yang telah diajarkan.
b. Penekanan materi yang akan diujikan harus seimbang dengan
penekanan materi yang telah diajarkan.
c. Materi pelajaran untuk menjawab soal-soal ujian sudah pernah
dipelajari dan dapat dipahami oleh testi.
Untuk menilai apakah suatu instrumen mempunyai validitas isi
yang tinggi atau tidak, yang biasanya dilakukan adalah melalui experts
judgment (penelitian yang dilakukan oleh para pakar) dan semua kriteria
penelaahan soal tes harus disetujui semua oleh validator. Dalam hal ini, para
pakar menilai apakah kisi-kisi yang dibuat oleh pembuat tes telah
menunjukkan bahwa klasifikasi kisi-kisi telah mewakili isi yang akan
diukur. Langkah selanjutnya, para penilai menilai apakah masing-masing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
butir tes yang telah disusun cocok atau relevan dengan klasifikasi kisi-kisi
yang ditentukan.
b) Uji Reliabilitas
Menurut Budiyono (2003: 65), menyatakan bahwa “Suatu
instrumen dikatakan reliabel apabila hasil pengukuran dengan instrumen
tersebut adalah sama jika pengukuran tersebut dilakukan pada orang yang
sama pada waktu yang berlainan atau pada orang yang berlainan (tetapi
mempunyai kondisi yang sama) pada waktu yang sama atau pada waktu
yang berlainan”. Dalam penelitian ini tes prestasi belajar yang penulis
gunakan adalah tes objektif, dengan setiap jawaban benar diberi skor 1, dan
setiap jawaban salah atau tidak menjawab diberi skor 0. sehingga untuk
menghitung tingkat reliabilitas tes ini digunakan rumus Kuder- Richardson
dengan KR-20, yaitu:
÷÷
ø
ö
çç
è
æ -÷øö
çèæ
-= å
2t
ii2t
11s
qps
1nn
r
dengan :
11r = indeks reliabilitas instrumen
n = banyaknya butir instrumen
ip = proporsi banyaknya subjek yang menjawab benar pada butir ke-i
iq = 1- ip dengan i = 1, 2, …, n
2ts = variansi total
(Budiyono, 2003: 69)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
Suatu instrumen dianggap baik atau dapat digunakan dalam
kaitannya dengan uji reliabilitas jika indeks reliabilitasnya lebih dari 0,70
atau 11r ≥ 0,70.
(Budiyono, 2003: 72).
c) Daya Beda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu butir soal untuk
membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang
berkemampuan rendah. Suatu butir soal dikatakan mempunyai daya
pembeda jika kelompok siswa yang pandai menjawab benar lebih banyak
dari kelompok siswa yang kurang pandai. Untuk mengetahui daya pembeda
suatu butir soal digunakan rumus korelasi momen produk Karl Pearson:
( )( )( ){ } ( ){ }2222
xy
YYnXXnr
å åå åå åå
--
-=
YXXYn
Keterangan:
xyr = indeks daya pembeda untuk butir ke-i
n = cacah subjek yang dikenai tes (instrumen)
X = skor untuk butir ke-i (dari subyek uji coba)
Y = skor total (dari subyek uji coba)
Jika indeks daya pembeda untuk butir ke-i kurang dari 0,30 maka
butir tersebut harus dibuang. Nilai daya beda yang digunakan adalah
d ≥ 0,30.
(Budiyono, 2003: 65).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
d) Tingkat Kesukaran
Indeks kesukaran didapat dengan menggunakan rumus:
JSB
TK =
Keterangan:
TK = Indeks kesukaran setiap butir soal.
B = Banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal.
JS = Banyaknya siswa yang memberi jawaban.
(Suharsimi Arikunto, 2005)
Setelah diperoleh, kemudian diinterpretasikan sebagai berikut:
0,70 < TK ≤ 1,00 : soal uji mudah.
0,30 < TK ≤ 0,70 : soal uji sedang
0,00 < TK ≤ 0,30 : soal uji sukar.
Dalam penelitian ini soal dianggap baik jika tingkat
0,30 < TK ≤ 0,70. Butir soal yang tidak memiliki indeks kesukaran baik
harus dibuang atau diperbaiki.
2. Instrumen Angket Motivasi Belajar Matematika
Angket motivasi belajar matematika digunakan untuk mengetahui
sejauh mana motivasi siswa dalam belajar matematika. Angket motivasi
belajar matematika tersebut dikatakan baik jika memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut:
a) Validitas Isi
Supaya angket motivasi belajar matematika mempunyai validitas
isi, maka harus diperhatikan syarat-syarat sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
(1) Butir-butir angket sudah sesuai dengan kisi-kisi angket.
(2) Kesesuaian kalimat dengan ejaan yang disempurnakan.
(3) Kalimat pada butir-butir angket mudah dipahami siswa sebagai
responden.
(4) Ketetapan dan kejelasan perumusan petunjuk pengisian angket.
Untuk menilai apakah instrumen angket motivasi belajar
matematika tersebut mempunyai validitas isi, penilaian ini dilakukan oleh
para pakar atau validator (experts judgment) dan semua kriteria disetujui
(ada salah satu yang tidak disetujui maka instrumen tersebut belum valid,
artinya butir yang tidak disetujui tersebut harus direvisi atau dibuang).
b) Konsistensi Internal
Konsistensi masing-masing butir soal dilihat dari korelasi antara
skor-skor butir soal dengan skor totalnya. Uji ini dimaksudkan untuk
mengetahui apakah instrumen angket yang telah dibuat benar-benar
konsisten artinya instrumen tersebut memiliki daya pembeda yang dapat
membedakan antara anak dengan motivasi tinggi, sedang dan rendah. Untuk
menghitung konsistensi internal untuk tiap butir ke-i digunakan rumus
korelasi produk momen dari Karl Pearson sebagai berikut :
( )( )( ) ( ) ÷
øöç
èæ -÷øöç
èæ -
-=
ååå åå åå
2222 YYnXXn
YXXYnrxy
dengan :
xyr = indeks konsistensi internal untuk butir ke-i
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
X = skor untuk butir tes ke-i (dari subjek uji coba)
Y = skor total (dari subjek uji coba)
n = cacah subyek (banyaknya subjek yang dikenai tes)
Berdasarkan perhitungan, jika indeks konsistensi internal untuk
butir ke-i kurang dari 0,30 maka butir soal harus dibuang (rxy ≥ 0,30).
(Budiyono, 2009: 268-269).
c) Uji Reliabilitas
Menurut Budiyono (2003: 65) suatu instrumen disebut reliabel
apabila hasil pengukuran dengan instrumen tersebut adalah sama jika
sekiranya pengukuran tersebut dilakukan pada orang yang sama pada waktu
yang berlainan (tetapi mempunyai kondisi yang sama) pada waktu yang
sama atau pada waktu yang berlainan. Dalam penelitian ini, untuk uji
reliabilitas digunakan rumus Alpha, sebab skor butir angket bukan 0 dan 1.
Adapun rumus Alpha yang dimaksud adalah sebagai berikut :
÷÷ø
öççè
æ-÷
øö
çèæ
-= å
2t
2i
11 s
s1
1nn
r
dengan :
11r = indeks reliabilitas instrumen
n = banyaknya butir instrumen
2is = Variansi butir ke-i, i = 1, 2, …, n
2ts = Variansi skor total yang diperoleh subyek uji coba
Interpretasi indeks reliabilitas instrumen angket sama dengan
interpretasi indeks reliabilitas instrumen tes, instrumen angket dikatakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
reliabel jika indeks reliabilitasnya lebih dari 0,70 atau 11r ≥ 0,70. (Budiyono,
2003: 72).
d) Tahap Revisi
Instrumen yang telah diujicobakan direvisi dengan menghilangkan atau
mengganti butir-butir instrumen yang tidak memenuhi syarat-syarat
instrumen yang baik.
e) Penetapan Instrumen
Butir-butir instrumen yang memenuhi syarat-syarat instrumen yang
baik ditetapkan sebagai instrumen penelitian.
G. Teknik Analisis Data
1. Uji Prasyarat Analisis dan Uji Keseimbangan
Uji keseimbangan dilakukan untuk mengetahui apakah kelompok
eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2 dalam keadaan seimbang atau tidak
sebelum mendapat perlakuan dengan kata lain secara statistik uji ini dilakukan
untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan mean yang berarti dari dua sampel
yang independen.
Sebelum dilakukan uji keseimbangan maka perlu dilakukan uji
prasyarat untuk uji keseimbangan yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel berasal
dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
digunakan adalah metode Lilliefors. Langkah-langkah metode Lilliefors
adalah sebagai berikut:
1) Hipotesis
0H : Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal
1H : Sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal
2) Statistik Uji
L = Maks | F( iz ) – S( iz ) |
dengan:
F( iz ) = P ( Z )zi£ dengan Z ~ N (0, 1)
S( iz ) = Proporsi cacah Z iz£ terhadap seluruh cacah iz
s = deviasi standar atau simpangan baku
iz = skor standar
iz = ( )
s
Xi X-
3) Taraf Signifikansi a = 0,05
4) Daerah Kritik
DK = { }nLLL ;a> dibandingkan dengan Ltabel.
Harga n,La dapat diperoleh dari tabel Lilliefors pada tingkat signifikansi
a dengan derajat kebebasan n.
5) Keputusan Uji
0H ditolak jika L Î DK, atau 0H diterima jika LÏ DK
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
6) Kesimpulan
· Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal jika
H0 diterima.
· Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal jika
H0 ditolak.
(Budiyono, 2009: 170 - 171)
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk menguji apakah sampel berasal
dari populasi yang homogen atau tidak. Metode yang digunakan adalah
dengan uji Bartlett. Prosedur pemakaiannya adalah sebagai berikut:
1) Hipotesis
0H : 222
21 ... ksss === (variansi homogen)
1H : paling sedikit satu variansi yang berbeda (populasi tidak homogen)
2) Statistik Uji
å= )logSf-RKG log (fc
2,303χ 2
jj2
dengan:
2c berdistribusi ( )2
1-kc
k = Banyak seluruh nilai
f = Derajat kebebasan untuk RKG = N – k
fj = Derajat kebebasan untuk 1nS j
2
j -=
j = 1, 2, ..., k
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
N = Banyaknya seluruh nilai (ukuran)
jn = Banyaknya nilai (ukuran) sampel ke-j = ukuran sampel ke-j
c = ( ) ÷
÷ø
öççè
æ-+ å f
1f1
1-k31
1j
RKG = ( ) ( )å å
åå -=-= 2
jjj
2
j2jj
j
j s1n
XXSS;
f
SSn
3) Taraf Signifikansi a = 0,05
4) Daerah Kritik
DK = { }1;222
-> kaccc
5) Keputusan Uji
H0 di tolak jika χ2 ∈ DK atau H0 diterima jika χ2 ∉ DK
6) Kesimpulan
· Populasi dikatakan homogen jika H0 diterima.
· Populasi dikatakan tidak homogen jika H0 ditolak.
(Budiyono, 2009: 174 - 177)
c. Uji Keseimbangan
Setelah prasyarat uji t terpenuhi selanjutnya dilakukan uji
keseimbangan dengan statistik uji yang digunakan uji t. Data yang akan diuji
berupa data Nilai Ujian Akhir Nasioanal Kelas IX SMP untuk bidang studi
Matematika. Langkah-langkah uji keseimbangan adalah sebagai berikut :
1) Hipotesis
H0 : 21 mm = (kedua kelompok memiliki kemampuan awal yang sama)
H1 : 21 mm ¹ (kedua kelompok memiliki kemampuan awal berbeda)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
2) Statistik Uji
21
021
11nn
s
dXXt
p +
--= ~ )2( 21 -+ nnt dengan
2
)1()1(
21
222
2112
-+-+-
=nn
snsns p
dengan:
1X = rata-rata nilai tes kemampuan awal siswa pada kelompok
eksperimen 1
2X = rata- rata nilai tes kemampuan awal siswa pada kelompok
eksperimen 2
1s = simpangan baku kelompok eksperimen 1
2s = simpangan baku kelompok eksperimen 2
1n = banyaknya siswa kelompok eksperimen 1
2n = banyaknya siswa kelompok eksperimen 2
2PS = variansi gabungan kelompok eksperimen 1 dan eksperimen 2
d0 = 0 (sebab tidak dibicarakan selisih rerata)
3) Taraf Signifikansi a = 0,05
4) Daerah Kritik
DK = {t | 2nn;
2 21
tt-+
-< a atau 2nn;
2 21
tt-+
> a }
5) Keputusan Uji
H0 ditolak jika t terletak di daerah kritik (tÎDK)
6) Kesimpulan
· Kedua kelompok memiliki kemampuan awal sama jika H0 diterima.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
· Kedua kelompok memiliki kemampuan awal berbeda jika H0 ditolak.
(Budiyono, 2009: 151)
2. Pengujian Hipotesis
Dalam penelitian ini pengujian hipotesis menggunakan analisis variansi
dengan dua jalan dengan sel tak sama (2 x 3). Analisis variansi dua jalan
bertujuan untuk menguji perbedaan efek (pengaruh) 2 variabel bebas yaitu
media pembelajaran (faktor A) dan motivasi belajar siswa (faktor B) serta
interaksi antara media pembelajaran dengan motivasi belajar siswa (faktor AB)
terhadap variabel terikatnya.
Sebelum pengujian hipotesis dilakukan perlu dilakukan uji prasyarat
analisis untuk anava yaitu uji normalitas dengan metode Lilliefors dan uji
homogenitas dengan metode Bartlett. Langkah – langkah pengujian untuk uji
normalitas dan uji homogenitas sama dengan uji prasyarat analisisseperti
diuraikan di muka. Setelah prasyarat analisis anava terpenuhi selanjutnya
dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan anava dua jalan dengan sel tak
sama. Asumsi bagi analisis variansi dua jalan adalah sebagai berikut:
a. Model
Xijk = m + ai + bj + (ab)ij + eijk
Keterangan :
Xijk = pengamatan pada subjek ke-k pada baris ke-i kolom ke-j.
m = rerata dari seluruh data amatan (rerata besar).
bj = efek kolom ke-j pada variabel terikat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
ai = efek baris ke-i pada variabel terikatnya.
(ab)ij = kombinasi efek baris ke-i dan kolom ke-j pada variabel terikat.
eijk = deviasi data Xijk terhadap rerata populasi (mij) yang berdistribusi
normal dengan rataan 0 dan variansi 2s .
i = 1, 2 dengan 1 = Media pembelajaran macromedia flash 8
2 = Media pembelajaran powerpoint
j = 1, 2, 3 dengan 1 = Motivasi belajar tinggi
2 = Motivasi belajar sedang
3 = Motivasi belajar rendah
(Budiyono, 2009: 207-208)
b. Prosedur
1) Hipotesis
H0A : ai = 0, untuk setiap i = 1, 2, ..., p
H1A : paling sedikit ada satu ai yang tidak nol
H0B : bj = 0, untuk setiap j = 1, 2, ..., q
H1B : untuk paling sedikit ada satu bj yang tidak nol
H0AB : (ab)ij = 0 untuk setiap i = 1, 2, ..., p dan j = 1, 2, ..., q
H1AB : untuk paling sedikit ada satu (ab)ij yang tidak nol.
2) Komputasi
Ada lima komponen yang berturut-turut dikembangkan dengan
(1), (2), (3), (4), (5) yang dirumuskan sebagai berikut :
(1) pqG 2
(2) åji
ijSS,
(3) åi
2i
qA
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
(4) åj
2j
p
B (5) å
ij
2ijAB
Pada analisis dua jalan dengan sel tak sama, didefinisikan notasi-
notasi sebagai berikut :
nij = ukuran sel ij (sel pada baris ke-i kolom ke-j)
= banyaknya data amatan pada sel ij
= frekuensi sel ij
nh = rataan harmonik frekuensi seluruh sel =
åij ijn
pq1
N = åj,i
ijn = banyaknya seluruh data amatan
SSij = åå ÷
ø
öçè
æ
-k ij
kijk
ijk n
X
X
2
2
= jumlah kuadrat deviasi data amatan pada sel ij
p = banyaknya baris
q = banyaknya kolom
ijAB = rataan pada sel ij
Ai = åj
ijAB = jumlah rataan pada baris ke-i
Bj = åi
ijAB = jumlah rataan pada kolom ke-j
G = åj,i
ijAB = jumlah rataan pada semua sel.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
3) Jumlah Kuadrat
JKA = n h {(3) – (1)}
JKB = n h {(4) – (1)}
JKAB = n h {(1) + (5) – (3) – (4)}
JKG = (2)
JKT = JKA+ JKB + JKAB + JKG
4) Derajat Kebebasan
dkA = p – 1
dkB = q – 1
dkAB = (p – 1) (q – 1) = pq – p – q + 1
dkG = N – pq
dkT = N – 1
5) Rerata Kuadrat
RKA = dkAJKA
RKAB = dkABJKAB
RKB = dkBJKB
RKG = dkGJKG
6) Statistik Uji
· Untuk H0A adalahRKGRKA
Fa = yang merupakan nilai dari variabel
random yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan p – 1 dan
N – pq.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
· Untuk H0B adalahRKGRKB
Fb = yang merupakan nilai dari variabel
random yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan q – 1 dan
N – pq.
· Untuk H0AB adalahRKGRKAB
Fab = yang merupakan nilai dari variabel
random yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan
(p – 1) (q – 1) dan N – pq.
7) Daerah Kritik
Untuk masing – masing nilai F di atas daerah kritiknya adalah :
a) Daerah kritik untuk Fa adalah DKa = {Fa|Fa > Fa ; (p – 1) , N – pq}
b) Daerah kritik untuk Fb adalah DKb = {Fb|Fb > Fa ; (q – 1) , N – pq}
c) Daerah kritik untuk Fab adalah DKab = {Fab|Fab > Fa ; (p – 1)(q – 1), N -pq}
8) Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan
Tabel 3.4 Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan
Sumber JK dk RK Fobs Fa P
Baris (A) JKA p-1 RKA Fa F* < � atau > �
Kolom (B) JKB q-1 RKB Fb F* < � atau > �
Interaksi (AB) JKAB (p-1) (q-1) RKAB Fab F* < � atau > �
Galat (G) JKG N-pq RKG - - -
Total JKT N-1 - - - -
(Budiyono, 2009: 239)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
Keterangan:
P adalah probabilitas amatan
F* = nilai F yang diperoleh dari tabel
9) Keputusan Uji
a) H0A ditolak apabila Fa Î DKa.
b) H0B ditolak apabila Fb Î DKb.
c) H0AB ditolak apabila Fab Î DKab.
(Budiyono, 2009: 229 – 231)
3. Uji Lanjut Pasca Anava Dua Jalan
Untuk uji lebih lanjut setelah Anava, digunakan metode Scheffe.
Langkah-langkah dalam menggunakan metode Scheffe sebagai berikut:
a. Komparasi rataan antar baris
Uji Scheffe untuk komparasi rataan antar baris adalah :
Fi.-j. = ( )
úúû
ù
êêë
é+
-
.j.i
2.j.i
n1
n1
RKG
XX
Keterangan :
Fi.-j. = nilai Fobs pada perbandingan baris ke-i dan baris ke-j
.iX = rataan pada baris ke-i
.X j = rataan padar baris ke-j
RKG = rataan kuadrat galat, yang diperoleh dari perhitungan analisis
variansi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
ni. = ukuran sampel baris ke-i
nj. = ukuran sampel baris ke-j
Sedangkan daerah kritik untuk uji ini adalah :
Dk = {Fi.-j.|Fi.-j. > (p-1) Fa ; p-1, N-pq}
b. Komparasi rataan antar kolom
Uji Scheffe untuk komparasi rataan antar kolom adalah :
( )
úúû
ù
êêë
é+
-=-
j.i.
2j.i
j.i.
n1
n1
RKG
X.XF
Keterangan hampir sama dengan keterangan komparasi rataan antar baris,
hanya keterangan baris diganti kolom.
Sedangkan daerah kritik untuk uji ini adalah :
DK = { F.i-.j|F.i-.j > (q-1) Fa ; q-1, N-pq}
c. Komparasi rataan antar sel pada kolom yang sama
Uji Scheffe untuk komparasi rataan antar sel pada kolom yang sama adalah:
( )
úúû
ù
êêë
é+
-=-
kjij
2kjij
kjij
n1
n1
RKG
XXF
Fij-kj = nilai Fobs pada pembandingan rataan pada sel ij dan rataan pada sel kj
ijX = rataan pada sel ke-ij
kjX = rataan pada sel ke-kj
Sedangkan daerah kritik untuk uji ini adalah:
DK = {Fij-kj|Fij-kj > (pq-1) Fa ; pq -1 , N-pq}
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
d. Komparasi rataan antar sel pada baris yang sama.
Uji Scheffe untuk komparasi rataan antar sel pada baris yang sama adalah:
( )
úû
ùêë
é+
-=-
ikij
2
ikij
ikij
n1
n1
RKG
XXF
Sedangkan daerah kritik untuk uji ini adalah:
Dk = { Fij-ik|Fij-ik > (pq-1) Fa ; pq-1 , N-pq}
(Budiyono, 2009: 215-217)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Uji Coba Instrumen
Untuk mendapatkan hasil penelitian yang optimal, instrumen yang akan
digunakan harus diujicobakan. Uji coba dilaksanakan pada sekolah yang berbeda
(yang tidak menjadi sampel) yaitu pada kelas X.1 dan X.2 SMAN 7 Surakarta.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal tes objektif angket
motivasi belajar dan tes prestasi belajar matematika pokok bahasan logaritma.
Adapun hasil penelaahan dan analisis instrumen adalah sebagai berikut:
1. Instrumen Tes Prestasi Belajar
a. Uji Validitas Tes Prestasi
Soal Tes prestasi belajar siswa sebanyak 30 butir soal objektif yang
berisi pertanyaan-pertanyaan pokok bahasan logaritma dengan 5 pilihan
jawaban. Siswa cukup memilih dengan cara memberi tanda silang pada
lembar jawaban yang tersedia (dapat dilihat pada Lampiran 12).
Sebelum draf soal tes prestasi belajar diujicobakan, instrumen tes
prestasi belajar matematika terlebih dahulu diuji validasi isi oleh validator
(expert judgment) untuk mengetahui apakah isi instrumen tersebut telah
merupakan sampel yang representatif dari keseluruhan isi hal yang diukur. Uji
validasi pada tes prestasi belajar dilakukan oleh 3 orang validator yaitu Dhany
Setiawan, S.Pd yang merupakan guru matematika kelas X SMAN 2 Surakarta,
Y. Y Sulistiyo, S.Pd guru matematika senior kelas X SMAN 7 Surakarta, dan
76
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
Dewi Wulandari, S.Pd guru senior SMA Muhammadiyah 2 Surakarta. Dari 30
butir soal, karena semua butir soal diberi tanda cek (√ ) berarti semuanya
dinyatakan baik. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 15.
b. Daya Beda Instrumen
Daya pembeda masing-masing butir soal dilihat dari korelasi antara
skor burit-butir tersebut dengan skor totalnya. Jika indeks daya pembeda
untuk butir D ≤ 0,30 maka butir soal tersebut tidak dipakai/dibuang. Dari 30
butir soal tes prestasi belajar yang mempunyai indeks daya pembeda kurang
dari 0,30 ada 5 butir soal yaitu nomor 4, 25, 28, 29 dan 30. Sehingga ada 25
butir soal yang dipakai. Perhitungan daya pembeda selengkapnya dapat dilihat
pada Lampiran 16.
c. Tingkat Kesukaran Instrumen
Uji tingkat kesukaran digunakan rumus dari Suharsimi Arikunto.
Berdasarkan hasil perhitungan dari jumlah soal 30 butir diperoleh sebanyak 1
soal dengan tingkat kesukaran mudah, 25 soal dengan tingkat kesukaran
sedang dan 4 soal dengan tingkat kesukaran sukar. Perhitungan tingkat
kesukaran selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 16.
Berdasarkan hasil uji coba di atas, dari 30 butir soal yang
diujicobakan ada 5 butir soal yang tidak dapat dipakai karena indeks daya
beda < 0,3 (harus dibuang) yaitu nomor 25, 28, 29 dan 30 dan p > 0,70
(tingkat kesukarannya terlalu mudah) yaitu nomor 4.
Jadi butir soal nomor 4, 25, 28, 29 dan 30 tidak dipakai untuk tes
prestasi belajar matematika. Sehingga instrumen prestasi belajar siswa terdiri
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
dari 25 butir soal. Perhitungan tingkat kesukaran selengkapnya dapat dilihat
pada Lampiran 16.
d. Uji Reliabilitas
Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan terhadap soal tes
prestasi yang terdiri dari 30 butir soal yang diujicobakan menunjukkan bahwa
soal tes tersebut memiliki indeks reliabilitas r11 = 0,918 yang berarti instrumen
tes prestasi belajar matematika reliabel.
Dengan mempertimbangkan hasil validasi, reliabilitas, daya pembeda
dan tingkat kesukaran soal maka dari 30 butir soal yang diujicobakan
sebanyak 25 butir soal layak digunakan. Dari hasil uji coba 25 butir soal
dilakukan uji reliabilitas r11 = 0,928 yang berarti instrumen tes prestasi belajar
matematika reliabel. Sehingga tes prestasi yang dipakai sebanyak 25 butir
soal. Perhitungan reliabilitas selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 16.
2. Instrumen Angket Motivasi
a. Uji Validitas Angket
Sebelum draf soal angket motivasi belajar diujicobakan, instrumen
angket motivasi belajar matematika terlebih dahulu diuji validasi isi oleh
validator (expert judgment) untuk mengetahui apakah isi instrumen tersebut
telah merupakan sampel yang representatif dari keseluruhan isi hal yang
diukur. Uji validasi pada angket motivasi belajar dilakukan oleh 2 orang
validator yaitu Drs. Koesdaryati guru senior bimbingan konseling (BK) SMA
Batik 2 Surakarta, dan Drs. H Yatimun guru koordinator bimbingan konseling
(BK) sekaligus Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 2 Surakarta. Dari 50
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
butir soal, karena semua butir soal diberi tanda cek (√) berarti semuanya
dinyatakan baik. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 14.
b. Konsistensi Internal
Hasil uji coba angket motivasi belajar matematika menunjukkan
bahwa dari 50 butir angket uji coba terdapat 10 butir soal yang harus dibuang
karena tidak memenuhi indeks konsistensi internal (minimal 0,30) yaitu butir
nomor 2, 5, 6, 8, 9, 10, 16, 33, 36 dan 37 sehingga selain butir angket tersebut
dapat digunakan pada sampel penelitian (data selengkapnya dapat dilihat pada
Lampiran 17).
c. Uji Reliabilitas
Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan terhadap soal uji coba
angket motivasi belajar siswa yang terdiri dari 50 butir soal menunjukkan
bahwa angket motivasi belajar tersebut memiliki indeks reliabilitas r11 = 0,875
yang berarti instrumen tes angket motivasi belajar matematika reliabel.
Dengan mempertimbangkan hasil validasi, reliabilitas, dan konsistensi
internal maka dari 50 butir soal yang diujicobakan sebanyak 40 butir soal
angket motivasi belajar layak digunakan. Dari hasil uji reliabilitas angket
motivasi belajar sebanyak 40 butir soal didapat r11 = 0,891 yang berarti
instrumen angket motivasi belajar siswa reliabel. Sehingga soal angket
motivasi belajar siswa yang dipakai sebanyak 40 butir soal. Perhitungan
reliabilitas selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 17.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80
B. Deskripsi Data
Data pada penelitian ini adalah (1) Nilai Ujian Nasional Kelas IX SMP,
(2) Hasil tes angket dan (3) Hasil data tes prestasi belajar siswa. Berdasarkan
pengambilan data nilai ujian nasional kelas IX SMP, yang digunakan untuk menguji
keseimbangan didapat nilai rata-rata untuk kelas eksperimen 1 adalah 7,335 dan kelas
eksperimen 2 adalah 7,128. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.1
berikut ini:
Tabel 4.1 Data Nilai Ujian Akhir Nasional Kelas IX SMP
Kelas Eksperimen 1 Kelas Eksperimen 2
N 100 100
Jumlah (∑ X) 733,50 712,75
Rataan ( X ) 7,335 7,128
Standart Deviasi (s) 0,978 0,907
Varian (s2) 0,956 0,823
Maksimum 177 175
Minimum 133 116
Setelah data hasil tes angket motivasi belajar siswa dikelompokkan menjadi
motivasi belajar tinggi, sedang dan rendah maka hasil pengolahan data tersebut
digunakan untuk perhitungan uji normalitas dan uji homogenitas. Berikut adalah data
hasil tes angket motivasi belajar siswa.
Tabel 4.2 Data Hasil Tes Angket Motivasi Belajar
Kelas Eksperimen 1 Kelas Eksperimen 2 Total
Motivasi Tinggi 30 17 47
Motivasi Sedang 58 54 112
Motivasi Rendah 12 29 41
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
81
N 100 100 200
Jumlah (∑ X) 15411 14873 30284
Rataan ( X ) 154,11 148,73 302,84
Standart Deviasi (s) 10,26 11,86 22,12
Varian (s2) 105,210 140,563 245,773
Maksimum 177 175
Minimum 133 116
Berdasarkan hasil tes prestasi belajar siswa setelah dilakukan pembelajaran
dengan media pembelajaran macromedia flash 8 dan powerpoint maka hasil
pengolahan data tersebut digunakan untuk menghitung uji normalitas, uji
homogenitas dan uji hipotesis. Data hasil tes prestasi belajar matematika dapat dilihat
pada Tabel 4.3 berikut:
Tabel 4.3 Data Hasil Tes Prestasi Belajar Matematika
Kelas Eksperimen 1 Kelas Eksperimen 2
N 100 100
Jumlah (∑ X) 7788 7236
Rataan ( X ) 77,88 72,36
Standart Deviasi (s) 11,28 10,70
Varian (s2) 127,18 114,45
Maksimum 100 92
Minimum 60 56
Data nilai murni hasil Ujian Akhir Nasional kelas IX SMP, data angket
motivasi belajar siswa dan data tes prestasi belajar matematika baik kelas eksperimen
1 maupun kelas eksperimen 2 dapat dilihat selengkapnya pada Lampiran 19.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
82
C. Hasil Analisis Data
Dari deskripsi data yang berupa data motivasi belajar siswa dan data prestasi
belajar matematika pada kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 akan dilakukan
analisis data. Sebelum dilakukan uji hipotesis dan anava dua jalan terlebih dahulu
dilakukan uji prasyarat untuk uji keseimbangan dan uji prasyarat untuk anava.
1. Uji Prasyarat untuk Uji Keseimbangan
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel penelitian
berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Dalam hal ini ada 2
uji normalitas yang dilakukan dengan menggunakan uji Lilliefors yaitu :
1) Uji normalitas pada data yang terkait dengan media pembelajaran
komputer yaitu macromedia flash 8.
2) Uji normalitas pada data yang terkait dengan media pembelajaran
komputer yaitu powerpoint.
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Media Pembelajaran
Populasi N LMaks LTabel Keputusan
Macromedia Flash 8 100 0,086 0,089 H0 diterima
Powerpoint 100 0,082 0,089 H0 diterima
Berdasarkan hasil uji normaliatas media pembelajaran pada tabel di
atas diketahui bahwa sampel penelitian berasal dari populasi yang
berdistribusi normal. Untuk perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada
Lampiran 21 – 22.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
83
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi
penelitian mempunyai variansi sama atau homogen. Uji homogenitas untuk
media pembelajaran ini menggunakan metode Bartlett dengan statistik uji Chi
Kuadrat. Dari langkah-langkah uji Chi Kuadrat tersebut diperoleh
χ2hitung = 2,250 dan χ2
tabel = χ2(α, k-1) = 3, 841. Dengan daerah kritik
(DK) = { χ2| χ2 > 3,841 } maka χ2hitung ∉ DK sehingga H0 diterima. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa kedua sampel penelitian mempunyai varian yang
sama/homogen untuk variabel media pembelajaran. Hasil perhitungan
selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 26.
2. Uji Keseimbangan
Setelah prasyarat uji t terpenuhi selanjutnya dilakukan uji keseimbangan
dengan statistik uji t. Uji keseimbangan digunakan untuk melihat apakah kelas
eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 merupakan kelas yang seimbang atau
mempunyai kemampuan awal yang sama. Data yang akan diuji berupa data Nilai
Ujian Akhir Nasioanal Kelas IX SMP untuk bidang studi Matematika. Dari
langkah-langkah uji t tersebut diperoleh thitung = 1,557 dan ttabel = 1,960 dengan
daerah kritik (DK) = {t|t < -1,960 atau t > 1,960 } maka thitung ∉ DK sehingga H0
diterima. Kesimpulannya adalah kedua populasi penelitian mempunyai
kemampuan awal yang sama atau seimbang. Perhitungan selengkapnya dapat
dilihat pada Lampiran 20.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
84
3. Uji Prasyarat untuk Anava Dua Jalan
a. Uji Normalitas
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah data sampel random
berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Dalam penelitian ini uji
normalitas menggunakan uji Lilliefors dengan tingkat signifikansi * = 0,05.
Rangkuman hasil uji normalitas sebagai berikut:
Tabel 4.5 Rangkuman Hasil Uji Normalitas Prasyarat Uji Anava
Populasi N Lhitung Ltabel Keputusan
Macromedia Flash 8 100 0,086 0,089 H0 diterima
Powerpoint 100 0,082 0,089 H0 diterima
Motivasi Belajar Tinggi 47 0,093 0,129 H0 diterima
Motivasi Belajar Sedang 112 0,074 0,084 H0 diterima
Motivasi Belajar Rendah 41 0,131 0,138 H0 diterima
Dari rangkuman hasil uji normalitas pada Tabel 4.5 di atas diketahui
bahwa sampel penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 21 – 25.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi
penelitian mempunyai variansi sama atau homogen. Uji homogenitas yang
dilakukan sebanyak dua kali yaitu Uji homogenitas pada data terkait dengan
media pembelajaran dan motivasi belajar siswa. Dalam penelitian ini uji
homogenitas yang digunakan adalah uji Bartlett dengan tingkat signifikansi * = 0,05. Rangkuman hasil penelitian untuk uji homogenitas sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
85
Tabel 4.6 Rangkuman Hasil Uji Homogenitas
Uji Homogenitas χ2hitung χ2
tabel = χ2(α, k-1) Keputusan
Media Pembelajaran 2,250 3,841 H0 diterima
Motivasi Belajar 4,513 5,991 H0 diterima
Berdasarkan data Tabel 4.6 di atas dapat dilihat bahwa H0 diterima
semua, sehingga disimpulkan kedua populasi penelitian mempunyai variansi
yang sama/homogen untuk variabel media pembelajaran dan variabel motivasi
belajar siswa. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 26-27.
4. Uji Hipotesis
Prosedur uji hipotesis ini menggunakan anava 2 x 3. Berdasarkan
analisis uji persyaratan menunjukkan bahwa sampel random data amatan berasal
dari populasi yang berdistribusi normal dan mempunyai variansi yang
sama/homogen. Dengan demikian analisis uji hipotesis dengan teknik analisis
variansi dua jalan dengan sel tak sama dapat dilanjutkan. Rangkuman hasil uji
hipotesis dengan tingkat signifikansi * = 0,05. diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.7 Rangkuman Hasil Uji Hipotesis
Sumber JK dk RK Fobs F* Kep. Uji
Media
Pembelajaran (A) 612,73 1 612,733 6,245 3,84 H0 ditolak
Motivasi Belajar
Siswa (B) 5085,63 2 2542,817 25,915 3,00 H0 ditolak
Interaksi (AB) 193,39 2 96,695 0,985 3,00 H0 diterima
Galat (G) 19035,31 194 98,120 - - -
Total 24927,07 199 - - - -
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
86
Untuk hasil perhitungan anava dua jalan dengan sel tak sama
selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 28.
Dari hasil rangkuman analisis variansi dua jalan di atas menunjukkan
bahwa:
a. Ada perbedaan efek antar baris terhadap variabel terikat. Pada efek utama A
(Media Pembelajaran), harga uji statistika Fa = 6,245 > F(0,05;1;198) = 3,840,
maka H0A ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh
yang signifikan antara penggunaan media pembelajaran macromedia flash 8
dan media pembelajaran powerpoint terhadap prestasi belajar matematika
pada pokok bahasan logaritma siswa kelas X SMA SSN Kota Surakarta.
b. Ada perbedaan efek antar kolom terhadap variabel terikat. Pada efek B
(Motivasi Belajar Siswa), harga statistik uji Fb = 25,915 < F(0,05;2;198) = 3,000,
maka H0B ditolak. Hal ini berarti terdapat perbedaan pengaruh yang
signifikan antara motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika
siswa pada pokok bahasan logaritma siswa kelas X SMA SSN Kota
Surakarta.
c. Tidak ada interaksi baris dan kolom terhadap variabel terikat. Pada efek AB
(media pembelajaran dan motivasi belajar siswa), harga statistik uji
Fab = 0,985 < F(0,05;2;198) = 3,000, maka H0AB diterima. Hal ini berarti tidak
terdapat interaksi yang signifikan antara penggunaan media pembelajaran
(macromedia flash 8 dan powerpoint) dan motivasi belajar siswa terhadap
prestasi belajar matematika pada pokok bahasan logaritma siswa kelas X
SMA SSN Kota Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
87
5. Uji Lanjut Pasca Anava Dua Jalan
Berdasarkan hasil uji anava di atas diketahui bahwa pada efek utama A
(media pembelajaran), H0A ditolak. Berarti terdapat perbedaan pengaruh yang
signifikan antara penggunaan media pembelajaran macromedia flash 8 dan media
pembelajaran powerpoint terhadap prestasi belajar matematika pada pokok
bahasan logaritma siswa kelas X SMA SSN Kota Surakarta. Namun karena hanya
ada dua kategori (penggunaan media pembelajaran macromedia flash 8 dan media
pembelajaran powerpoint) maka tidak diperlukan uji komparasi ganda antar baris.
Tabel 4.8 Rataan dan Rataan Marginal
Media Pembelajaran
Motivasi Belajar Rataan Marginal Tinggi Sedang Rendah
Macromedia Flash 8
87,31 74,18 71,27 77,77
Powerpoint 80,00 72,07 68,41 74,52
Rataan Marginal
84,67 75,09 69,25
Dari rataan marginal menunjukkan bahwa rataan prestasi belajar dengan
media pembelajaran macromedia flash 8 lebih tinggi daripada rataan prestasi
belajar dengan media pembelajaran powerpoint, sehingga dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran macromedia
flash 8 lebih baik prestasi belajarnya daripada pembelajaran dengan menggunakan
media pembelajaran powerpoint.
Sedangkan dari hasil pengujian hipotesis motivasi belajar siswa,
diperoleh bahwa H0B ditolak. Karena pada motivasi belajar siswa ada 3 kategori
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
88
yaitu tinggi, sedang dan rendah, maka diperlukan uji komparasi ganda antar
kolom dengan menggunakan metode Scheffe.
Adapun hasil perhitungan uji komparasi ganda antar kolom dapat dilihat
pada Tabel berikut: (Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 29).
Tabel 4.9 Rangkuman Uji Komparasi Ganda Antar Kolom
H0 ( )2j.i. XX -
j.i. n1
n1
+ RKG F obs Ftabel Kep. Uji
m.1 = m.2 91,649 0,0302 98,.120 30,929 (3-1) . 3,00 = 6,00 H0 ditolak
m.1 = m.3 237,641 0,0457 98,120 52,997 (3-1) . 3,00 = 6,00 H0 ditolak
m.2 = m.3 34,132 0,0333 98,120 10,446 (3-1) . 3,00 = 6,00 H0 ditolak
Dari Tabel 4.9 rangkuman uji komparasi ganda antar kolom maka dapat
disimpulkan bahwa :
a. Berdasarkan uji komparasi ganda antar kolom F.1-.2 = 30,929 > Ftabel = 6,00
maka H0 ditolak berarti ada perbedaan prestasi belajar siswa yang signifikan
antara motivasi belajar tinggi dengan motivasi belajar sedang.
b. Berdasarkan uji komparasi ganda antar kolom F.1-.3 = 52,997 > Ftabel = 6,00
maka H0 ditolak berarti ada perbedaan prestasi belajar siswa yang signifikan
antara motivasi belajar tinggi dengan motivasi belajar rendah.
c. Berdasarkan uji komparasi ganda antar kolom F.2-.3 = 10,446 > Ftabel = 6,00
maka H0 ditolak berarti ada perbedaan prestasi belajar siswa yang signifikan
antara motivasi belajar sedang dengan motivasi belajar rendah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
89
D. Pembahasan Hasil Analisis Data
1. Hipotesis Pertama
Pada hipotesis pertama, prestasi belajar matematika siswa dilihat dari
penggunaan media pembelajaran. Berdasarkan uji anava dua jalan sel tak sama
yang telah dilakukan, diperoleh Fa = 6,245 dengan Ftabel = 3,840. Dengan
demikian Fa > Ftabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa H0A ditolak. Hal ini
berarti bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar antara penggunaan media
pembelajaran dengan macromedia flash 8 dan penggunaan media pembelajaran
dengan powerpoint.
Berdasarkan uji lanjut pasca anava dengan membandingkan rataan
marginal pada siswa yang diberi perlakuan dengan media pembelajaran
macromedia flash 8 yaitu 77,77 dan rataan marginal pada siswa yang diberi
perlakuan dengan media pembelajaran powerpoint yaitu 74,52, diperoleh
kesimpulan bahwa prestasi belajar siswa yang menggunakan media pembelajaran
macromedia flash 8 memiliki prestasi yang lebih baik jika dibandingkan dengan
prestasi belajar siswa yang menggunakan media pembelajaran powerpoint.
Dengan demikian dalam proses pembelajaran dengan menggunakan
media pembelajaran macromedia flash 8 dapat dengan mudah membangkitkan
motivasi belajar siswa dan merangsang siswa untuk aktif dalam proses
pembelajaran dan tidak memperkecil arti pokok pembelajarannya, tetapi justu
membantu memperjelasnya. Dengan media pembelajaran macromedia flash 8
dapat menggambarkan secara nyata contoh penerapan matematika dalam
kehidupan sehari-hari.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
90
Faktor lain yang dapat mempengaruhi prestasi belajar adalah adanya
peranan guru dan motivasi siswa dalam proses belajar mengajar, sarana dan
prasarana yang digunakan dalam proses belajar mengajar kaitannya dengan
penggunaan media pembelajaran macromedia flash 8 serta lingkungan sekolah
yang mendukung.
Adapun peranan guru dalam proses belajar mengajar meliputi: ketepatan
waktu dalam masuk kelas dan penggunaan media pembelajaran yang sesuai
sehingga siswa lebih mudah memahami materi yang diajarkan.
Dari beberapa pendapat guru yang sudah menggunakan media
pembelajaran macromedia flash 8 mengatakan bahwa mengajar siswa dengan
menggunakan media pembelajaran macromedia flash 8 lebih baik dan mudah
menarik perhatian siswa sehingga siswa termotivasi untuk aktif dalam belajar
matematika dan siswa tidak hanya aktif dalam berpikir namun dapat merangsang
siswa untuk berani menyampaikan pendapatnya serta siswa dapat mempelajari
sendiri materi pelajaran dari media pembelajaran macromedia flash 8 dirumahnya
masing-masing.
2. Hipotesis Kedua
Hipotesis kedua, prestasi belajar siswa dilihat dari motivasi belajar
matematika siswa. Berdasarkan uji anava dua jalan sel tak sama yang telah
dilakukan, diperoleh Fb = 25,915 dengan Ftabel = 3,00. Dengan demikian
Fb > Ftabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa H0B ditolak. Hal ini berarti bahwa
terdapat perbedaan prestasi belajar antara motivasi belajar tinggi, sedang dan
rendah terhadap prestasi belajar matematika siswa pada pokok bahasan logaritma.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
91
Berdasarkan uji lanjut pasca anava, diperoleh perhitungan uji komparasi
ganda antar kolom dengan * = 0,05. Diperoleh F.1-.2 = 30,929 > Ftabel = 6,00
sehingga H0 ditolak. Dengan melihat rataan marginal motivasi belajar tinggi yaitu
84,67 dan rataan marginal motivasi belajar sedang yaitu 75,09. Diperoleh
kesimpulan bahwa siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi mempunyai
prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada siswa yang mempunyai
motivasi belajar sedang.
Selanjutnya, pada kolom kedua dan ketiga dengan perhitungan uji
komparasi ganda antar kolom diperoleh F.2-.3 = 10,446 > Ftabel = 6,00 sehingga
H0 ditolak. Dengan melihat rataan marginal motivasi belajar sedang yaitu 75,09
dan rataan marginal motivasi belajar rendah yaitu 69,25. Diperoleh kesimpulan
bahwa siswa yang memiliki motivasi belajar sedang mempunyai prestasi belajar
matematika yang lebih baik daripada siswa yang mempunyai motivasi belajar
yang rendah.
Pada kolom pertama dan ketiga dengan perhitungan uji komparasi ganda
antar kolom diperoleh F.1-.3 = 52,997 > Ftabel = 6,00 sehingga H0 ditolak. Dengan
melihat rataan marginal motivasi belajar tinggi yaitu 84,67 dan rataan marginal
motivasi belajar rendah yaitu 69,25. Diperoleh kesimpulan bahwa siswa yang
mempunyai motivasi belajar yang tinggi mempunyai prestasi belajar yang lebih
baik daripada siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah.
Dengan memperhatikan hasil uji komparasi di atas dapat diambil
kesimpulan bahwa penggunaan media pembelajaran macromedia flash 8 yang
sebelumnya belum pernah dilakukan oleh gurunya dapat menimbulkan daya tarik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
92
tersendiri untuk siswa sehingga siswa termotivasi di dalam belajar matematika.
Hal ini telah dibuktikan dimana motivasi belajar siswa yang tinggi akan
mendorong aktifitas belajar siswa menjadi lebih baik. Semakin baik motivasi
belajar serta aktivitas belajar seseorang maka semakin baik pula prestasi belajar
matematikanya.
Dengan demikian kesimpulannya adalah siswa yang memiliki motivasi
belajar yang tinggi akan memiliki prestasi belajar yang lebih baik jika
dibandingkan dengan siswa yang memiliki motivasi belajar sedang dan rendah.
3. Hipotesis Ketiga
Hipotesis ketiga, prestasi belajar siswa dilihat dari penggunaan media
pembelajaran dan motivasi belajar siswa. Berdasarkan uji anava dua jalan sel tak
sama yang telah dilakukan, diperoleh Fab = 0,985 dengan Ftabel = 3,00. Dengan
demikian Fab < Ftabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa H0AB diterima. Hal ini
berarti bahwa tidak terdapat interaksi antara penggunaan media pembelajaran dan
motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa pokok bahasan logaritma.
Oleh karena itu kesimpulan pada efek sederhana mengikuti efek utama
yaitu pembelajaran matematika dengan media pembelajaran macromedia flash 8
mempunyai prestasi belajar lebih baik daripada siswa yang diberi pembelajaran
dengan menggunakan media pembelajaran powerpoint baik pada kategori
motivasi belajar siswa tinggi, sedang maupun rendah.
Dilain pihak pada penggunaan media pembelajaran dengan macromedia
flash 8 prestasi belajar siswa dengan motivasi belajar tinggi lebih baik daripada
prestasi belajar siswa dengan motivasi belajar sedang dan rendah dan prestasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
93
belajar siswa pada motivasi belajar sedang lebih baik daripada prestasi belajar
siswa dengan motivasi belajar rendah. Demikian pula pada penggunaan media
pembelajaran dengan powerpoint prestasi belajar siswa dengan motivasi belajar
tinggi lebih baik daripada prestasi belajar siswa dengan motivasi belajar sedang
dan motivasi belajar rendah dan prestasi belajar siswa pada motivasi belajar
sedang lebih baik daripada prestasi belajar siswa dengan motivasi belajar rendah.
Dalam proses pembelajaran matematika penggunaan media
pembelajaran merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
siswa, sedangkan motivasi belajar yang dimiliki siswa juga memberikan pengaruh
terhadap prestasi belajar siswa tetapi tidak ada interaksi diantara keduanya.
Dengan menggunakan media pembelajaran macromedia flash 8 dan media
pembelajaran powerpoint memberikan prestasi belajar siswa yang lebih baik
begitu pula dengan motivasi belajar siswa memberikan hasil prestasi belajar siswa
yang baik, semakin tinggi motivasi belajar siswa maka semakin baik pula prestasi
belajar siswa yang didapat.
E. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan yang perlu penelitian
kemukakan, ini dimaksudkan agar dalam penggunaan hasil penelitian tidak terdapat
persepsi yang salah. Keterbatasan-keterbatasan yang dimaksud berkaitan dengan
beberapa aspek yaitu subjek penelitian, media pembelajaran, pelaksanaan penelitian
dan pengambilan data penelitian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
94
1. Populasi dalam penelitian ini terbatas pada SMA SSN kelas X untuk siswa
reguler saja tidak termasuk SMA RSBI dan SMA SBI. Walaupun sampel sudah
diambil dari sekolah dengan kategori tinggi, sedang dan rendah.
2. Pada pembuatan media pembelajaran peneliti terkendala oleh waktu sehingga
dalam pembuatan media pembelajarannya masih belum banyak animasi gambar
dan efek suara yang diberikan sehingga antara media pembelajaran macromedia
flash 8 dan powerpoint terkesan tidak seimbang didalam pemberian tampilan
animasi gambar-gambar yang menarik.
3. Pelaksanaan penelitian tidak dapat seluruhnya dilakukan sendiri oleh peneliti,
peneliti hanya dapat mengajar pada dua sekolah yang menjadi sampel penelitian,
sedangkan satu sekolah sampel penelitian yang lain peneliti meminta bantuan
rekan guru untuk mengajar. Dalam hal ini peneliti menjelaskan dan memberikan
semua perangkat pembelajaran kepada guru yang membantu mengajar. Peneliti
tidak dapat mengontrol dan memantau sepenuhnya pelaksanaan pembelajaran
dikelas karena keterbatasan waktu. Perbedaan guru dalam mengajar menyebabkan
terjadinya perbedaan siswa dalam menangkap materi pelajaran yang disampaikan
guru walaupun dengan penggunaan media pembelajaran yang sama.
4. Selama pengerjaan soal tes uji coba instrumen maupun soal tes prestasi belajar
siswa setelah penggunaan media pembelajaran ada kemungkinan siswa bekerja
sama karena keterbatasan tempat duduk, satu meja untuk dua siswa dan siswa
mengerjakan soal yang sama. Ini memungkinkan hasil tes uji coba instrumen dan
hasil tes prestasi belajar siswa kurang murni. Demikian juga dalam pengisian
angket motivasi belajar siswa kemungkinan masih banyak siswa yang mengisi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
95
angket dengan asal-asalan, tidak jujur dan tidak sesuai hati nurani dan tindakan
mereka sehingga berakibat pembagian kategori kelompok motivasi belajar tinggi,
sedang dan rendah kurang akurat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
96
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan kajian teori, dan hasil analisis serta mengacu pada perumusan
masalah yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran macromedia flash 8
menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik jika dibandingkan
dengan menggunakan media pembelajaran powerpoint pada pokok bahasan
logaritma siswa Kelas X SMA SSN Kota Surakarta Tahun Pelajaran 2010/2011.
2. Prestasi belajar siswa dengan motivasi belajar tinggi lebih baik daripada prestasi
belajar siswa dengan motivasi belajar sedang, prestasi belajar siswa dengan
motivasi belajar sedang lebih baik daripada prestasi belajar siswa dengan motivasi
belajar rendah dan prestasi belajar siswa dengan motivasi belajar tinggi lebih baik
daripada prestasi belajar siswa dengan motivasi belajar rendah pada pokok
bahasan logaritma siswa Kelas X SMA SSN Kota Surakarta Tahun Pelajaran
2010/2011
3. Tidak terdapat interaksi antara media pembelajaran dan motivasi belajar siswa
terhadap prestasi belajar siswa. Maksudnya yaitu pembelajaran matematika
dengan media pembelajaran macromedia flash 8 mempunyai prestasi belajar lebih
baik dari pada siswa yang diberi pembelajaran dengan menggunakan media
pembelajaran powerpoint baik pada kategori motivasi belajar siswa tinggi, sedang
96
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
97
dan rendah. Dilain pihak pada penggunaan media pembelajaran dengan
macromedia flash 8 prestasi belajar siswa dengan motivasi belajar tinggi lebih
baik daripada prestasi belajar siswa dengan motivasi belajar sedang dan rendah
dan prestasi belajar siswa pada motivasi belajar sedang lebih baik daripada
prestasi belajar siswa dengan motivasi belajar rendah. Demikian pula pada
penggunaan media pembelajaran dengan powerpoint prestasi belajar siswa
dengan motivasi belajar tinggi lebih baik daripada prestasi belajar siswa dengan
motivasi belajar sedang dan motivasi belajar rendah dan prestasi belajar siswa
pada motivasi belajar sedang lebih baik daripada prestasi belajar siswa dengan
motivasi belajar rendah pada pokok bahasan logaritma siswa Kelas X SMA SSN
Kota Surakarta Tahun Pelajaran 2010/2011.
B. Implikasi Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian, penulis akan menyampaikan implikasi yang
bermanfaat secara teoritis maupun praktis dalam upaya meningkatkan prestasi belajar
matematika.
1. Implikasi Teoritis
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pengajaran matematika
dengan menggunakan media pembelajaran macromedia flash 8 dapat lebih
berhasil dibandingkan dengan penggunaan media pembelajaran powerpoint.
Dengan media pembelajaran macromedia flash 8 siswa dapat menggambarkan
secara nyata contoh penerapan matematika dalam kehidupan seharí-hari.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
98
Dari penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi belajar yang berbeda
mempengaruhi prestasi belajar siswa. Dengan motivasi belajar yang tinggi siswa
mempunyai prestasi belajar yang lebih baik daripada siswa yang mempunyai
motivasi belajar yang sedang atau siswa yang mempunyai motivasi belajar yang
rendah.
Dengan ini diharapkan guru dapat menumbuhkan motivasi belajar pada
siswa. Di samping itu motivasi belajar juga berpengaruh terhadap prestasi belajar
sehingga perlu ditumbuhkan, dan dijaga agar siswa mempunyai motivasi belajar
yang tinggi dengan harapan agar prestasi belajarnya bisa lebih baik.
Begitu pula sekolah diharapkan dapat melengkapi sarana dan prasarana
pembelajaran berbasis multimedia yang memungkinkan guru dan siswa nyaman
dalam belajar serta pemberian pelatihan kepada guru-guru dalam pembuatan
media pembelajaran yang interaktif sehingga guru mampu membuat skenario
pembelajaran yang menarik, menyenangkan, tidak membosankan (monoton) serta
membuat siswa aktif atau termotivasi untuk memperoleh prestasi belajar yang
lebih baik.
2. Implikasi Praktis
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai landasan penelitian dan dapat
digunakan sebagai salah satu upaya guru untuk meningkatkan motivasi belajar
siswa sehingga diharapkan prestasi belajarnya menjadi baik. Perlu juga
diperhatikan oleh guru bidang studi matematika bahwa pemilihan media
pembelajaran harus disesuaikan dengan pokok bahasan yang akan dipelajari
sehingga guru dapat mengkolaborasikan antara media pembelajaran macromedia
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
99
flash 8 dengan media pembelajaran powerpoint sehingga dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa khususnya pelajaran matematika.
C. Saran
Dari penelitian dan implikasi telah dikemukakan di atas, peneliti dapat memberikan
saran-saran sebagai berikut:
1. Terhadap Pengambil Kebijaksanaan
a. Pemerintah sebaiknya meningkatkan kompetensi guru secara berkala melalui
pelatihan-pelatihan pembuatan media pembelajaran berbasis TIK terutama
media pembelajaran macromedia flash 8.
b. Perhatian pemerintah terhadap dunia pendidikan mestinya mendapatkan
prioritas utama meliputi sarana dan prasarana terutama bidang TIK agar
sumber daya manusia di Indonesia dapat bersaing ditingkatan dunia
Internasional.
2. Terhadap Pelaksana Kebijaksanaan
a. Terhadap Kepala Sekolah
1) Kepala sekolah harus bisa menjadi pemimpin dan penggerak perbaikan
pembelajaran yang melibatkan guru.
2) Kepala sekolah harus bersedia mendengarkan segala masukan berupa
kritik dan saran dari guru dalam hal masalah pembelajaran.
3) Dalam kaitannya dengan media pembelajaran dalam hal ini penggunaan
media pembelajaran macromedia flash 8 dalam proses pembelajaran,
kepala sekolah sebaiknya berupaya untuk mengadakan pelatihan-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
100
pelatihan/workshop pembuatan media pembelajaran yang interaktif
dengan mengundang pakar-pakar/ahli pembuat media pembelajaran
interaktif. Khususnya pembuatan media pembelajaran macromedia flash8.
b. Terhadap Guru Matematika
1) Guru hendaknya harus lebih menguasai konsep dasar materi matematika
yang diajarkan dan menerapkan proses pembelajaran yang lebih menarik
serta bersikap profesional dalam mengajar yaitu diharapkan selalu tepat
waktu saat masuk kelas serta mampu mengendalikan lingkungan kelas.
2) Guru matematika apabila menggunakan media dalam mengajar
matematika sebaiknya memilih media mengajar yang sesuai, misalnya
media pembelajaran macromedia flash 8 ataupun dengan media
pembelajaran powerpoint.
3) Guru hendaknya dapat menumbuhkan semangat belajar siswa,
memberikan motivasi belajar siswa sehingga siswa lebih aktif dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran khususnya pembelajaran matematika.
4) Evaluasi kegiatan proses pembelajaran hendaknya dapat dijadikan catatan
penting bagi guru untuk melakukan perbaikan dalam proses belajar
mengajar.
c. Bagi Siswa
1) Setiap siswa hendaknya dapat menjalin hubungan baik dengan guru agar
proses belajar mengajar dapat berjalan lancar karena ada rasa aman,
nyaman dan menyenangkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
101
2) Untuk melatih rasa percaya diri hendaknya siswa lebih aktif terlibat dalam
pembelajaran baik dalam mengerjakan latihan soal ataupun berdiskusi
dengan teman-temannya.
3) Siswa hendaknya jangan takut bertanya apabila tidak mengerti karena
dengan bertanya siswa dapat mengerti dan memahami materi pelajaran
yang disampaikan guru.
4) Siswa hendaknya mengulangi kembali pelajaran yang sudah disampaikan
guru di rumah sehingga siswa yang lambat dalam memahami materi
pelajaran matematika dapat mengikuti dan menutupi ketertinggalan
dengan teman-teman yang lainnya.
3. Peneliti Berikutnya
Penelitian ini sudah dilaksanakan sesuai dengan langkah-langkah dalam
metode penelitian, namun hasil yang diperoleh belum optimal. Semoga penelitian
ini dapat dilanjutkan oleh peneliti yang lain, dengan penelitian yang lebih luas.
Dalam penelitian ini yang diteliti adalah media pembelajaran macromedia flash 8
yang hanya mencakup materi pokok bahasan logaritma. Oleh karena itu, disaran
untuk peneliti berikutnya untuk lebih menggali faktor lainnya yang
mempengaruhi prestasi belajar siswa serta lebih banyak lagi memberikan efek
animasi gambar yang akan membuat siswa lebih menyukai dan memberikan
kesan pada siswa dalam memahami materi pelajaran yang disampaikan guru.
Penelitian yang berkaitan dengan pengembangan media pembelajaran
disarankan untuk mengembangkan karakteristik guru yang difokuskan pada
profesionalisme guru terutama dalam mengembangkan media pembelajaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
102
macromedia flash 8 dalam pembelajaran matematika guna meningkatkan baik
aktivitas belajar siswa maupun motivasi siswa dalam mempelajari matematika.
Harapan peneliti yang lain adalah apa yang telah diteliti dapat
memberikan manfaat dan sumbangan bagi para pendidik pada umumnya dan
peneliti sendiri pada khususnya.