121
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EKSPERIMENTASI PENGGUNAAN MEDIA KOMPUTER DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN LOGARITMA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA KOTA SURAKARTA TESIS Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika Disusun Oleh: ARIF GANDA NUGROHO NIM : S 850809303 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA PROGRAM

Embed Size (px)

Citation preview

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

EKSPERIMENTASI PENGGUNAAN MEDIA KOMPUTER DALAM

PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN

LOGARITMA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR

SISWA KELAS X SMA KOTA SURAKARTA

TESIS

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika

Disusun Oleh:

ARIF GANDA NUGROHO NIM : S 850809303

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERSETUJUAN

EKSPERIMENTASI PENGGUNAAN MEDIA KOMPUTER DALAM

PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN

LOGARITMA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR

SISWA KELAS X SMA KOTA SURAKARTA

Yang dipersiapkan dan disusun oleh:

ARIF GANDA NUGROHO NIM : S 850809303

Telah disetujui oleh Tim Pembimbing

Pada Tanggal : 1 Maret 2011

Pembimbing I

Drs. Tri Atmojo K., M.Sc.Ph.D. NIP. 19630826 198803 1 002

Pembimbing II

Drs. Suyono, M.Si. NIP. 19500301 197603 1 002

Mengetahui, Ketua Prodi Pendidikan Matematika

Dr. Mardiyana, M.Si NIP. 19660225 199302 1 002

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PENGESAHAN

EKSPERIMENTASI PENGGUNAAN MEDIA KOMPUTER DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN

LOGARITMA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA KOTA SURAKARTA

Yang dipersiapakan dan disusun oleh :

ARIF GANDA NUGROHO NIM : S 850809303

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Pada Tanggal, 17 Maret 2011

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat.

Susunan Dewan Penguji:

Jabatan Ketua Sekretaris Anggota Penguji 1 2

Nama Dr. Mardiyana, M.Si. NIP.19660225 199302 1 002

Dr. Riyadi, M.Si. NIP.19670116 199402 1 001 Drs. Tri Atmojo K., M.Sc.Ph.D NIP.19630826 198803 1 002 Drs. Suyono, M.Si. NIP.19500301 197603 1 002

Tanda tangan

........................

........................

........................

........................

Tanggal ......................

.......................

.......................

.......................

Mengetahui, Direktur

Program Pascasarjana

Prof. Drs. Suranto, M.Sc., Ph.D. NIP. 19570820 198503 1 004

Ketua Program Studi Pendidikan Matematika

Dr. Mardiyana, M.Si. NIP. 19660225 199302 1 002

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :

Nama : Arif Ganda Nugroho

NIM : S 850809303

Prodi : Pendidikan Matematika

Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa tesis yang berjudul :

“Eksperimentasi Penggunaan Media Komputer Dalam Pembelajaran

Matematika Pada Pokok Bahasan Logaritma Ditinjau Dari Motivasi Belajar

SISWA Kelas X SMA Kota Surakarta“.

adalah betul – betul karya saya sendiri. Hal – hal yang bukan karya saya dalam tesis

tersebut ditunjukkan dalam daftar pustaka. Apabila di kemudian hari terbukti

pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa

pencabutan tesis dan gelar yang saya peroleh dari tesis ini.

Surakarta, Maret 2011

Yang membuat pernyataan

Arif Ganda Nugroho

NIM : S 850809303

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari

suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada

Tuhanmu-lah hendaknya kamu berharap”

(Q. S. Insyirah: 6-8)

“Meraih kesuksesan perlu kesabaran dan keuletan. Orang yang sukses bukan tidak pernah jatuh,

Orang sukses adalah orang yang tidak pernah berpikir dirinya kalah, ketika ia terpukul jatuh

(gagal) ia bangkit kembali, belajar dari kesalahannya dan bergerak maju menuju inovasi yang

lebih baik”

(Abu Al-Ghifrani)

“Jadilah Lelaki yang Berilmu, Jujur dalam Berucap, Lirih dalam Santun, Bijak dalam Bersikap,

Hati-hati disetiap melangkah, Tersenyum dalam wibawa dan Selalu Ikhlas dalam Menerima serta

Memberi tanpa Pamrih”

(Ayahanda Tercinta)

“ALLAH takkan pernah janjikan langit selalu biru, jalan hidup tanpa batu, matahari tanpa

hujan, kebahagiaan tanpa kesedihan, sukses tanpa perjuangan, tetapi ALLAH janjikan

kemudahan dari kesulitan Innama al’usri yusra”

(Penulis)

“Manusia sejati adalah mereka yang selalu tenang dalam kesibukan, tersenyum dalam kesedihan,

nyaman dibawah tekanan, bekerja dalam kesulitan serta

optimis didepan tantangan”

(Penulis)

“Bersyukur dan Tersenyumlah kepada semua orang maka hatimu akan selalu bahagia”

(Penulis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbil Alamin, puji syukurku kepada Allah SWT dan hanya dengan ridho-Nyalah

karya sederhana ini selesai ku tulis dan ku persembahkan untuk :

Ayahanda dan Ibunda tercinta

Kedua sosok bijak yang selalu kuhormati, kusayangi dan kubanggakan yang doanya selalu

mengalir bagaikan aliran darahku dan denyutan nadiku serta desahan nafasku. Terima kasih atas

segala cinta dan hamparan kasih sayang yang telah mendidik dan membesarkan, mangajariku arti

hidup dan kehidupan serta nasehatmu untuk selalu ingat akan kewajiban beribadah dan

menjauhi larangan Allah SWT. Terima kasih atas motivasi dan semangatnya baik moral maupun

spritual selama ini untukmu ayah dan bundaku tercinta.

Keluarga keduaku tersayang

Buat Pakde dan Budeku serta Bulek Larmi dan Ohm Yadi yang tersayang, terima kasih atas

cinta kasih yang kalian berikan buatku. Mas Dodik, Mas Agus, Mbak Mei dan Mbak Erma

terima kasih buat kesabaran kalian membimbing adik ponakanmu yang keras kepala ini semoga

ukhuwah kekeluargaan diantara kita dapat terjaga dan terpelihara sampai hari akhir hidup kita.

Istriku & Anakku tercinta Tanda sayang Ayah buat Istriku tercinta (Linda Ariyani) & Anak Pertamaku (Nabilah Ghina

Salsabila), terima kasih atas kesabaran, kasih sayang dan kebersamaan diantara kita serta

support semangat yang besar yang kalian curahkan, jauh dengan kalian tidak merubah rasa

sayang dan cinta kasih Ayah untuk kalian, semoga Allah menjaga kita selalu, Amin.

Para mahasiswa Pascasarjana kelas parallel 3 dan Almamaterku

Terima kasih atas kebersamaan kita

Pembaca yang budiman

Semoga dapat memanfaatkan karya sederhana ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu ‘alaikum Wr. Wb.

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, dengan segala rahmat dan

karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan tesis dengan judul

“EKSPERIMENTASI PENGGUNAAN MEDIA KOMPUTER DALAM

PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN LOGARITMA

DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA KOTA

SURAKARTA” sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Magister

Pendidikan Matematika Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. Sholawat

serta salam tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang menjadi

ushwatun khasanah bagi kehidupan umat Islam.

Akhirnya, dengan selesainya tesis ini tidak lepas dari peran dan sumbangsih

yang telah diberikan berbagai pihak, baik langsung maupun tidak langsung. Pada

kesempatan ini kami sampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-

tingginya kepada yang terhormat:

1. Prof. Drs. Suranto, M.Sc. Ph.D. Direktur Program Pascasarjana Universitas

Sebelas Maret Surakarta

2. Dr. H Mardiyana, M.Si. Ketua Program Studi Pendidikan Matematika Program

Pascasarjana UNS

3. Drs. Tri Atmojo K, M.Sc. Ph.D. Pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan, saran, masukan dan motivasinya kepada penulis sehingga penulis

dapat menyelesaikan tesis ini.

4. Drs. Suyono, M.Si. Pembimbing II yang selalu memberikan pengarahan,

bimbingan dan dorongannya dengan penuh kesabaran dalam menyelesaikan tesis

ini.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Matematika Program

Pascasarjana UNS, yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan

tesis ini.

6. Kepala SMAN 2 Surakarta, SMAN 7 Surakarta, SMA Batik 2 Surakarta, SMA

Muhammadiyah 2 Surakarta yang telah memberikan ijin kepada penulis beserta

guru-guru yang memberi kesempatan serta membantu dalam pelaksanaan

penelitian tesis ini.

7. Teman mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Program Pascasrjana

Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan bantuan dan

dorongan pada penulis dalam menyelesaikan studi.

8. Istri dan anakku tercinta, yang telah memberikan dorongan moral dalam

menyelesaikan studi.

9. Ibunda dan Ayahanda tercinta yang memberikan segalanya untuk putranya.

10. Semua pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu yang telah membantu

dalam menyelesaikan tesis ini.

Semoga Tesis ini dapat bermanfaat, baik bagi pembaca maupun diri kami

pribadi dan dapat menjadi sumbangan bagi perkembangan ilmu pendidikan. Semoga

ilmu yang di dapat dari tesis ini dapat bermanfaat dalam kehidupan dunia dan

akherat.

Wassalamu ‘alaikum Wr. Wb.

Surakarta, Maret 2011

Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ........................................................................................................... i

PERSETUJUAN ............................................................................................ ii

PENGESAHAN ............................................................................................. iii

PERNYATAAN ............................................................................................. iv

MOTTO ......................................................................................................... v

PERSEMBAHAN .......................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ................................................................................... vii

DAFTAR ISI .................................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiv

ABSTRAK ..................................................................................................... xvi

ABSTRACT ..................................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................... 5

C. Pembatasan Masalah .............................................................. 6

D. Perumusan Masalah ............................................................... 7

E. Tujuan Penelitian ................................................................... 8

F. Manfaat Penelitian ................................................................. 8

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

BAB II LANDASAN TEORI .................................................................. 10

A. Kajian Teori ........................................................................... 10

1. Hakekat Belajar Matematika ............................................ 10

2. Prestasi Belajar Matematika ............................................. 13

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar Matematika 17

4. Media Pembelajaran ......................................................... 20

5. Motivasi Belajar ............................................................... 33

B. Penelitian Yang Relevan ......................................................... 38

C. Kerangka Berpikir .................................................................. 41

D. Hipotesis Penelitian ................................................................ 45

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................... 46

A. Jenis Penelitian ....................................................................... 46

B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................ 48

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel .............. 49

D. Variabel Penelitian ................................................................. 51

E. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 54

F. Pengembangan Instrumen Penelitian ..................................... 56

G. Teknik Analisis Data ............................................................... 63

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................... 76

A. Hasil Uji Coba Instrumen ...................................................... 76

1. Instrumen Tes Prestasi Belajar .......................................... 76

2. Instrumen Angket Motivasi ............................................. 78

B. Deskripsi Data ........................................................................ 80

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

C. Hasil Analisis Data ................................................................. 82

1. Uji Prasyarat Untuk Uji Keseimbangan ............................ 82

2. Uji Keseimbangan ............................................................ 83

3. Uji Prasyarat Untuk Anava Dua Jalan ............................. 84

4. Uji Hipotesis .................................................................... 85

5. Uji Lanjut Pasca Anava Dua Jalan ................................... 87

D. Pembahasan Hasil Analisis Data ............................................ 89

E. Keterbatasan Penelitian .......................................................... 93

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ............................. 96

A. Kesimpulan ............................................................................ 96

B. Implikasi Hasil Penelitian ...................................................... 97

C. Saran ....................................................................................... 99

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 103

LAMPIRAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Penelitian Dalam Penelitian .............................. 44

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Perbedaan dan Persamaan Penelitian ..................................... 40

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian ............................................................. 47

Tabel 3.2 Kegiatan Penelitian Tahun Ajaran 2010/2011 ....................... 48

Tabel 3.3 Pengelompokkan SMA SSN Berdasarkan Nilai UAN SMP . 50

Tabel 3.4 Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan ............................... 72

Tabel 4.1 Data Hasil Nilai Ujian Akhir Nasional Kelas IX SMP .......... 80

Tabel 4.2 Data Hasil Tes Angket Motivasi Belajar ............................... 80

Tabel 4.3 Data Hasil Tes Prestasi Belajar Siswa. ................................... 81

Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Media Pembelajaran ............................ 82

Tabel 4.5 Rangkuman Hasil Uji Normalitas Prasyarat Anava ............... 84

Tabel 4.6 Rangkuman Hasil Uji Homogenitas ...................................... 85

Tabel 4.7 Rangkuman Hasil Uji Hipotesis . ............................................ 85

Tabel 4.8 Rataan dan Rataan Marginal . ................................................. 87

Tabel 4.9 Rangkuman Uji Komparasi Ganda Antar Kolom . ................. 88

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus ..................................................................................... 106

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ......................................... 108

Lampiran 3. Slide Macromedia Flash 8 ....................................................... 129

Lampiran 4. Slide Powerpoint ..................................................................... 141

Lampiran 5. Dokumentasi Penelitian ........................................................... 152

Lampiran 6. Kisi-Kisi Uji Coba Angket Motivasi Belajar Siswa ................. 160

Lampiran 7. Soal Uji Coba Angket Motivasi Belajar Siswa ....................... 161

Lampiran 8. Kisi-Kisi Angket Motivasi Belajar Siswa ............................... 170

Lampiran 9. Soal Angket Motivasi Belajar Siswa ........................................ 171

Lampiran 10. Kisi-Kisi Uji Coba Tes Prestasi Belajar Siswa ...................... 178

Lampiran 11. Soal Uji Tes Prestasi Belajar Siswa ........................................ 180

Lampiran 12. Kisi-Kisi Soal Tes Prestasi Belajar Siswa ............................. 187

Lampiran 13. Soal Tes Prestasi Belajar Siswa ............................................. 189

Lampiran 14. Kartu Telaah Angket Motivasi Belajar Siswa ........................ 195

Lampiran 15. Lembar Uji Instrumen Validitas Tes Prestasi ....................... 201

Lampiran 16. Uji Validitas dan Reliabilitas Tes Prestasi ............................ 204

Lampiran 17. Uji Validitas dan Reliabilitas Angket Motivasi ..................... 218

Lampiran 18. Data Nilai Ujian Akhir Nasional SMP .................................. 238

Lampiran 19. Data Induk Penelitian ............................................................ 241

Lampiran 20. Uji Keseimbangan Kelas Eksp. 1 dan Eksp. 2 ...................... 247

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

Lampiran 21. Uji Normalitas Kelas Eksperimen 1 ...................................... 252

Lampiran 22. Uji Normalitas Kelas Eksperimen 2 ...................................... 256

Lampiran 23. Uji Normalitas Motivasi Belajar Tinggi ................................ 260

Lampiran 24. Uji Normalitas Motivasi Belajar Sedang ............................... 263

Lampiran 25. Uji Normalitas Motivasi Belajar Rendah .............................. 267

Lampiran 26. Uji Homogenitas Media Pembelajaran .................................. 270

Lampiran 27. Uji Homogenitas Motivasi Belajar Siswa ............................. 275

Lampiran 28. Uji Analisis Variansi Dua Jalan Sel Tak Sama ..................... 280

Lampiran 29. Uji Komparasi Ganda Antar Kolom ...................................... 286

Lampiran 30. Tabel Nilai Kritik .................................................................. 289

Lampiran 31. Ijin Penelitian dan Surat Bimbingan Tesis ............................ 296

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

ABSTRAK

Arif Ganda Nugroho. S850809303. Eksperimentasi Penggunaan Media Komputer Dalam Pembelajaran Matematika Pada Pokok Bahasan Logaritma Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Kelas X SMA SSN Kota Surakarta. Pembimbing I : Drs. Tri Atmojo K. M.Sc. Ph.D. Pembimbing II : Drs. Suyono, M.Si. Tesis. Program Studi Pendidikan Matematika, Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2011.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) Apakah pembelajaran matematika dengan media pembelajaran macromedia flash 8 menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada pembelajaran dengan media powerpoint. (2) Apakah motivasi belajar tinggi akan memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik dibandingkan dengan motivasi belajar sedang, motivasi belajar sedang lebih baik daripada motivasi belajar rendah dan motivasi belajar tinggi lebih baik daripada motivasi belajar rendah. (3) Ada interaksi antara media pembelajaran dengan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa. Manakah di antara penggunaan media pembelajaran macromedia flash 8 dan media pembelajaran powerpoint yang memberikan prestasi belajar matematika lebih baik pada siswa dengan motivasi belajar tinggi, sedang dan rendah.

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan desain faktorial 2x3. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA SSN Kota Surakarta. Pengambilan sampel dilakukan dengan stratified cluster random sampling yang terdiri dari 6 kelas sebagai sampel yang dipilih dari masing-masing sekolah diperoleh 3 kelas sebagai kelas eksperimen 1 dengan jumlah 100 siswa dan 3 kelas sebagai kelas eksperimen 2 dengan jumlah 100 siswa. Metode pengumpulan data adalah metode dokumentasi, angket dan tes. Instrumen penelitian adalah tes prestasi belajar matematika sejumlah 25 butir soal dan angket motivasi belajar siswa sejumlah 40 butir soal. Sebelum digunakan untuk pengambilan data, instrumen tes prestasi dan angket motivasi belajar siswa terlebih dahulu diujicobakan. Penilaian validitas isi instrument tes dan angket dilakukan oleh validator. Prasyarat uji analisis dilakukan uji normalitas dengan metode Lilliefors, uji homogenitas digunakan metode Barlett dengan statistik uji Chi Kuadrat, dan uji keseimbangan dengan uji t. Teknik analisis data menggunakan anava dua jalan dengan sel tak sama, dengan taraf signifikan 5 %.

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) prestasi belajar matematika yang diberikan pembelajaran dengan macromedia flash 8 memberikan efek yang berbeda pada pembelajaran dengan powerpoint. Dengan melihat rataan dari prestasi belajar yang dihasilkan oleh masing-masing penggunaan media, maka media pembelajaran macromedia flash 8 lebih baik daripada media pembelajaran powerpoint. (2) motivasi belajar tinggi, sedang dan rendah memberikan hasil prestasi belajar siswa yang berbeda. Dari uji lanjut pasca anava antar kolom diperoleh bahwa prestasi belajar matematika siswa dengan motivasi belajar tinggi lebih baik daripada prestasi belajar siswa dengan motivasi belajar sedang, prestasi belajar siswa dengan motivasi belajar sedang lebih baik daripada prestasi belajar siswa dengan motivasi belajar rendah dan prestasi belajar siswa dengan motivasi belajar tinggi lebih baik daripada prestasi belajar siswa dengan motivasi belajar rendah. (3) tidak terdapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

interaksi antara motivasi belajar dengan media pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa. Maksudnya yaitu pembelajaran matematika dengan media pembelajaran macromedia flash 8 mempunyai prestasi belajar lebih baik dari pada siswa yang diberi pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran powerpoint baik pada kategori motivasi belajar siswa tinggi, sedang dan rendah. Dilain pihak pada penggunaan media pembelajaran dengan macromedia flash 8 prestasi belajar siswa dengan motivasi belajar tinggi lebih baik daripada prestasi belajar siswa dengan motivasi belajar sedang dan rendah dan prestasi belajar siswa pada motivasi belajar sedang lebih baik daripada prestasi belajar siswa dengan motivasi belajar rendah. Demikian pula pada penggunaan media pembelajaran dengan powerpoint prestasi belajar siswa dengan motivasi belajar tinggi lebih baik daripada prestasi belajar siswa dengan motivasi belajar sedang dan motivasi belajar rendah dan prestasi belajar siswa pada motivasi belajar sedang lebih baik daripada prestasi belajar siswa dengan motivasi belajar rendah.

Kata Kunci : Pembelajaran, Macromedia Flash 8, Powerpoint, Motivasi, Prestasi

Belajar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

ABSTRACT Arif Ganda Nugroho. S850809303. The Experimentation on the Use of Computer Media in the Learning of Mathematics in the Main Topic of Discussion of Logarithm Viewed from the Learning Motivation of the 10th-grade Students of the Nationally Standardized Senior Secondary Schools in Surakarta Municipality. Principal Advisor: Drs. Tri Atmojo K. M.Sc., Ph.D., Co-advisor: Drs. Suyono, M.Si. Thesis: The Graduate Program in Mathematics Education. Sebelas Maret University, Surakarta. 2011.

The objectives of this research are to investigate: (1) Whether or not the learning of Mathematics with the use of the learning media of Macromedia Flash 8 results in a better learning achievement in Mathematics than that with the use of Powerpoint media; (2) Whether the high level of learning motivation results in a better learning achievement in Mathematics than the medium, the medium level of learning motivation results in a better learning achievement in Mathematics than the low levels of learning motivation and the high level of learning motivation results in a better learning achievement in Mathematics than the low levels of learning motivation; (3) Whether the interaction of learning medias’ and learning motivation is influenced against by students’ achievement in mathematics. Which of the uses of the learning media of Macromedia Flash 8 and Powerpoint results in a better learning achievement in Mathematics among the students each with the high, medium, and low level of learning motivation.

This research used a quasi-experiment with the factorial design of 2 x 3. The population of this research was all of the 10th-grade students of Nationally Standardized Senior Secondary Schools in Surakarta Municipality. The sampling was conducted through the stratified cluster random sampling technique, which resulted in 6 classes as the sample chosen from each school. The 6 classes consisted of 3 classes as Experiment Group 1 with 100 students and 3 classes as Experiment Group 2 with 100 students. The data were collected through the methods of documentation, questionnaire, and test. The research used the instruments of questionnaire of learning motivation with 40 questions and test of learning achievement with 25 questions. Before being used to collect data, the instruments firstly tested. Validity of the content of instruments test and questionnaire were assessted by the validator. The prerequisite for the analysis test used the normality test of the Lilliefors method, the homogeneity test of the Barlett method with the statistics of the Chi Square test, and the balance test with the t-test. The data were then analyzed through a two-way analysis of variance with unequal cells at the significance level of 5%.

The results of the research are as follows: (1) The learning achievement in Mathematics achieved through the use of the Macromedia Flash 8 learning media gives the different learning achievement that of the Powerpoint learning media. Considering the mean value of learning achievement result from the use of each medium, the Macromedia Flash 8 learning media is better than that of Powerpoint learning media; (2) The high level of learning motivation, medium level and low level gives different learning achievement. From the inter-column post-anava advanced test, the learning achievement in Mathematics of the students with the high

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xix

level of learning motivation is better than that of those with the medium levels, the learning achievement in Mathematics of the students with the medium level of learning motivation is better than that of those with the low levels and the learning achievement in Mathematics of the students with the high level of learning motivation is better than that of those with the low levels of learning motivation; (3) There is not any interaction between the learning motivation and the learning media against students achievement Mathematics. The meaning is learning in Mathematics that of the Macromedia Flash 8 learning media is learning achievement better than students with Powerpoint learning media who are given the category high level of learning motivation medium level and low level. At others Macromedia Flash 8 learning media the learning achievement of students who have high level of learning motivation is better than that of those with the medium level and low level and the learning achievement in of students who have medium level of learning motivation is better than that of those with the low level of learning motivation. And neither is Powerpoint learning media the learning achievement of students who have high level of learning motivation is better than that of those with the medium level and low level of learning motivation and the learning achievement in of students who have medium level of learning motivation is better than that of those with the low level of learning motivation.

Keywords: Learning, Macromedia Flash 8, Powerpoint, Motivation, Learning Achievement

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan mempunyai tujuan yang sangat penting untuk menjamin

perkembangan dan kelangsungan bangsa. Menurut Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan

bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan negara.

Dengan landasan pemikiran tersebut, pendidikan nasional disusun sebagai

usaha untuk memungkinkan bangsa Indonesia mempertahankan kelangsungan

hidupnya dan mengembangkan diri secara terus-menerus dari satu generasi ke

generasi berikutnya. Pendidikan harus dipersiapkan sedemikian rupa sehingga

mampu menjawab segala kebutuhan permasalahan dan tantangan hidup.

Kemajuan teknologi telah membawa perubahan pesat dalam peradapan

manusia. Pekerjaan yang dilakukan manusia secara manual kini dapat digantikan

dengan mesin. Hal tersebut menuntut manusia untuk berpikir lebih maju dalam

segala hal agar tidak dianggap tertinggal.

Komputer sebagai salah satu bentuk dari kemajuan di bidang ilmu

pengetahuan dan teknologi dapat dimanfaatkan oleh manusia sebagai teknologi

1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

informasi dan komunikasi sehingga dapat mendorong manusia untuk lebih

meningkatkan efisiensi dan efektivitasnya.

Dalam meningkatkan mutu pendidikan khususnya pembelajaran

matematika perlu ditunjang adanya pembaharuan di bidang pendidikan. Kualitas

pembelajaran matematika dapat dilihat dari prestasi belajar matematika siswa.

Banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar matematika. Faktor-faktor yang

mempengaruhi keberhasilan dalam belajar yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa, di

antaranya yaitu motivasi belajar, kecerdasan, minat belajar, kedisiplinan siswa,

kemandirian belajar, aktivitas belajar siswa, dan sebagainya. Faktor eksternal adalah

faktor yang berasal dari luar diri siswa, antara lain meliputi metode mengajar, media

pembelajaran yang digunakan dalam mengajar, lingkungan sosial, fasilitas belajar

dan lingkungan keluarga.

Dalam sektor pendidikan, pemanfaatan komputer sudah berkembang tidak

hanya sebagai alat yang hanya dipergunakan untuk membantu urusan

keadministrasian saja, melainkan juga sangat dimungkinkan untuk digunakan sebagai

salah satu alternatif dalam pemilihan media pembelajaran. Sebagai contoh, dengan

adanya komputer multimedia yang mampu menampilkan gambar maupun tulisan

yang diam dan bergerak serta bersuara, sudah saatnya komputer dijadikan sebagai

salah satu alternatif pilihan media pembelajaran yang efektif dan menarik. Hal

semacam ini perlu ditanggapi secara positif oleh para guru, khususnya guru bidang

studi matematika, sehingga komputer dapat menjadi salah satu alternatif media yang

dapat digunakan dalam proses pembelajaran yang pada akhirnya diharapkan dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

meningkatkan kualitas hasil belajar para siswa. Dengan menggunakan media

pembelajaran dalam proses belajar mengajar akan diperoleh manfaat di antaranya

pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa dan materi pembelajaran akan

lebih dipahami oleh para siswa.

Rendahnya prestasi belajar matematika juga dipengaruhi oleh motivasi

belajar siswa dan media pembelajaran yang digunakan. Motivasi belajar siswa

terhadap matematika cukup memegang peranan yang besar dalam menentukan hasil

prestasi belajar matematika.

Matematika merupakan pelajaran yang bersifat abstrak, sehingga dituntut

kemampuan guru untuk dapat mengupayakan media pembelajaran yang tepat sesuai

dengan tingkat perkembangan mental siswa. Banyak sekali guru matematika yang

menggunakan waktu pelajaran dengan kegiatan membahas tugas-tugas lalu memberi

pelajaran baru, dan memberi tugas pada siswa. Pembelajaran di atas rutin dilakukan

hampir tiap hari sehingga dapat dikategorikan sebagai 3m, yaitu membosankan,

membahayakan dan merusak seluruh motivasi belajar siswa. Sehingga siswa kurang

termotivasi untuk menyelesaikan suatu masalah sehari-hari pada pelajaran

matematika.

Belajar matematika adalah proses dimana matematika ditemukan dan

dibangun manusia, sehingga dalam pembelajaran matematika harus lebih dibangun

oleh siswa dari pada ditanamkan oleh guru. Untuk mengantisipasi masalah tersebut

berkelanjutan maka perlu dicarikan formula pembelajaran yang tepat, sehingga dapat

meningkatkan motivasi belajar pada siswa khususnya pada pokok bahasan logaritma

dalam pembelajaran matematika. Para guru terus berusaha menyusun dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

menerapkan berbagai metode yang bervariasi agar siswa tertarik dan bersemangat

dalam belajar matematika. Salah satunya dengan menggunakan media pembelajaran

yaitu penggunaan media pembelajaran macromedia flash 8.

Menurut Sudjana dan Rivai (2001:2-3) mengatakan bahwa media

pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pembelajaran yang

pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya. Ada

beberapa alasan, mengapa media pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar

siswa. Alasan pertama berkenaan dengan manfaat media pembelajaran dalam proses

belajar siswa antara lain: (a) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa

sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar, (b) Bahan pembelajaran akan lebih

jelas maknanya sehingga akan lebih dipahami oleh para siswa dan memungkinkan

siswa menguasai tujuan pembelajaran lebih baik, (c) Metode mengajar akan lebih

bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh

guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru

mengajar untuk setiap jam pelajaran, (d) Siswa lebih banyak melakukan kegiatan

belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti

mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain. Alasan kedua mengapa

penggunaan media pembelajaran dapat mempertinggi proses dan hasil pembelajaran

adalah berkenaan dengan taraf berpikir siswa. Taraf berpikir manusia mengikuti

tahap perkembangan dimulai dari berpikir konkret menuju ke berpikir abstrak,

dimulai dari berpikir sederhana menuju ke berpikir kompleks. Penggunaan media

pembelajaran erat kaitannya dengan tahapan berpikir tersebut sebab melalui media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

pembelajaran hal-hal yang abstrak dapat dikonkretkan, dan hal-hal yang kompleks

dapat disederhanakan.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis mencoba meneliti penggunaan

media pembelajaran dengan memanfaatkan media pembelajaran macromedia flash 8

apakah ada perbedaan prestasi belajar matematika antara kelas yang diajarkan

dengan menggunakan media pembelajaran macromedia flash 8 dan kelas yang

diajarkan dengan media pembelajaran powerpoint ditinjau dari motivasi belajar

siswa. Dengan penggunaan media pembelajaran macromedia flash 8 diharapkan bisa

lebih menarik dan interaktif sehingga dapat digunakan sebagai salah satu solusi

untuk meningkatkan motivasi belajar siswa serta kualitas pembelajaran matematika

khususnya pokok bahasan logaritma.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan dapat

diidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Rendahnya prestasi belajar matematika siswa kemungkinan disebabkan oleh

metode pembelajaran dan pemilihan media pembelajaran yang digunakan guru

dalam proses belajar mengajar kurang tepat. Salah satunya metode konvensional

masih mendominasi dalam pembelajaran matematika. Terkait dengan hal ini,

muncul permasalahan yang menarik untuk diteliti, yaitu apakah pemilihan media

pembelajaran yang sesuai dan tepat dapat meningkatkan prestasi belajar

matematika siswa.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

2. Belum diketahuinya efektivitas pemanfaatan macromedia flash 8 dan powerpoint

sebagai salah satu media pembelajaran matematika. Muncul permasalahan yang

menarik untuk diteliti, yaitu apakah pemanfaatan macromedia flash 8 dan

powerpoint dapat meningkatkan prestasi belajar matematika siswa.

3. Masih rendahnya prestasi belajar matematika siswa, mungkin karena kurangnya

motivasi siswa dalam belajar matematika. Terkait dengan hal ini, muncul

permasalahan yang menarik untuk diteliti, yaitu apakah faktor motivasi belajar

dalam diri siswa dapat meningkatkan prestasi belajar matematika siswa.

C. Pembatasan Masalah

Dari identifikasi masalah di atas agar penelitian yang dikaji dapat lebih

mendalam dan terarah maka diperlukan pembatasan masalah sebagai berikut:

1. Media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini dibatasi pada

penggunaan media pembelajaran macromedia flash 8 yang dibandingkan dengan

media pembelajaran powerpoint pada pokok bahasan logaritma.

2. Motivasi belajar siswa pada penelitian ini dibatasi pada motivasi siswa dalam

belajar matematika.

3. Prestasi belajar matematika siswa dalam penelitian ini adalah nilai yang diambil

dari tes prestasi belajar siswa yang telah dilakukan oleh peneliti setelah

mengikuti pembelajaran matematika pada pokok bahasan logaritma kelas X SMA

SSN (Sekolah Standar Nasional) di Kota Surakarta. Sekolah Standar Nasional

(SSN) adalah sekolah yang sudah atau hampir memenuhi SNP (Standar Nasional

Pendidikan), yaitu standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

sarana dan prasarana, standar tenaga pendidik dan kependidikan, standar

manajemen, standar pembiayaan, dan standar penilaian.

4. Penelitian dilaksanakan pada siswa kelas X pada pokok bahasan logaritma SMA

SSN di Kota Surakarta Tahun Pelajaran 2010/2011.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan

masalah tersebut di atas, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai

berikut :

1. Apakah pembelajaran matematika dengan media pembelajaran macromedia flash

8 menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik dibandingkan dengan

media pembelajaran powerpoint?

2. Apakah motivasi belajar tinggi akan memberikan prestasi belajar matematika

yang lebih baik dibandingkan dengan motivasi belajar sedang, motivasi belajar

sedang lebih baik daripada motivasi belajar rendah dan motivasi belajar tinggi

lebih baik daripada motivasi belajar rendah?

3. Apakah ada interaksi antara media pembelajaran dengan motivasi belajar siswa

terhadap prestasi belajar siswa dan manakah di antara penggunaan media

pembelajaran dengan macromedia flash 8 dan penggunaan media pembelajaran

powerpoint yang memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik untuk

siswa dengan motivasi belajar tinggi, sedang dan rendah?

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah, tujuan yang ingin dicapai dari penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apakah pembelajaran matematika dengan media pembelajaran

macromedia flash 8 menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik

daripada pembelajaran dengan media powerpoint.

2. Untuk mengetahui apakah motivasi belajar tinggi akan memberikan prestasi

belajar matematika yang lebih baik dibandingkan dengan motivasi belajar

sedang, motivasi belajar sedang lebih baik daripada motivasi belajar rendah dan

motivasi belajar tinggi lebih baik daripada motivasi belajar rendah.

3. Untuk mengetahui apakah ada interaksi antara media pembelajaran dengan

motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa dan manakah di antara

penggunaan media pembelajaran macromedia flash 8 dan media pembelajaran

powerpoint yang memberikan prestasi belajar matematika lebih baik pada siswa

dengan motivasi belajar tinggi, sedang dan rendah.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Secara umum hasil penelitian ini diharapkan secara teoritis dapat

memberikan sumbangan kepada pembelajaran matematika, utamanya pada

peningkatan motivasi belajar matematika siswa melalui pengembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

program pembelajaran berbantuan komputer dengan penggunaan media

pembelajaran macromedia flash 8 .

2. Manfaat Praktis

Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan

atau informasi bagi guru, siswa dan sekolah. Bagi guru dan calon guru

khususnya guru matematika bahwa macromedia flash 8 dapat digunakan

sebagai media pembelajaran matematika. Bagi siswa, penggunaan media

berbantukan komputer dapat mengembangkan motivasi, kemandirian belajar

siswa dan aktivitas mempelajari matematika lebih menarik dan

menyenangkan. Bagi sekolah, memberikan model pembelajaran baru dan

dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Hakekat Belajar Matematika

Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,

sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya

(Slameto, 2003: 2). Biggs dalam Goldman (2002) dalam jurnal internasional

berjudul Constructivist Pedagogies Of Interactivity On A CD-ROM To Enhance

Academic Learning At A Tertiary Institution mengatakan bahwa:

“Learning is… a way of interacting with the world. As we learn, our conceptions of phenomena change, and we see the world differently. The acquisition of information in itself does not bring about such a change, but the way we structure that information and think with it does. Thus, education is about conceptual change, not just the acquisition of information.” Belajar adalah … suatu cara untuk berinteraksi dengan dunia. Sama

ketika seseorang belajar, konsep tentang perubahan fenomena, dan seseorang

melihat dunia dengan cara yang berbeda. Pengadaan informasi dengan

sendirinya tidak membawa tentang perubahan itu, tetapi struktur informasi

dibentuk dan berpikir dengan mengerjakannya. Dengan demikian, pendidikan

adalah suatu perubahan konsep, tidak hanya pengadaan/perubahan suatu

informasi.

Senada dengan pendapat Goldman di atas, Yevdokimov (2004) dalam

jurnal internasional berjudul About a Constructivist Approach for Stimulating

10

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Students’ Thinking to Produce Conjectures and Their Proving in Active

Learning of Geometry menuliskan ada tiga hal penting suatu pembelajaran yaitu:

a. Learning is a process of knowledge construction, not of knowledge recording or absorption.

b. Learning is knowledge-dependent, people use current knowledge to construct new knowledge.

c. The learner is aware of processes of cognition and can control and regulate them.

Yang berarti :

a) Belajar adalah proses membentuk/membangun pengetahuan bukan merekam

atau menyerap pengetahuan.

b) Belajar adalah pengetahuan yang saling bergantung, orang dapat

menggunakan pengetahuan sebelumnya yang berlaku untuk membentuk

pengetahuan yang baru.

c) Peserta didik menjadi sadar akan proses pembentukan suatu pengetahuan dan

dapat mengontrolnya dan mengaturnya.

Hakikat belajar itu sendiri adalah terjadinya perubahan dalam

pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap akibat dari terjadinya interaksi aktif

dengan lingkungan (Winkel, 1996: 53). Oleh karenanya, guru sebagai

penyelenggara proses pembelajaran harus mampu mengatur lingkungan

sedemikian rupa sehingga memungkinkan terjadinya perubahan pada diri peserta

didik sebagai bukti bahwa para peserta didik sudah melakukan proses belajar.

Berdasarkan beberapa pandangan para ahli di atas dapat disimpulkan

bahwa “Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku atau pribadi baru

secara keseluruhan yang dilakukan seseorang berdasarkan hasil pengalamannya

sendiri atau membangun pengetahuan sebelumnya yang berlaku untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

membentuk pengetahuan baru yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam

pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap”.

Menurut Johnson dan Myklebust dalam Mulyono Abdurrahman (1999:

252) menyatakan bahwa matematika adalah bahasa simbolis yang fungsi

praktiknya untuk mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan

keruangan sedangkan fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan berpikir.

Menurut Rotman dalam Davis (2003) dalam jurnal internasional dengan

judul Understanding Learning Systems: Mathematics Education and Complexity

Science mengatakan bahwa :

“Mathematics is an activity, a practice. If one observes its participants, then it would be perverse no to infer that for large stretches of time they are engaged in a process of communicating with themselves and one another, an inference prompted by the constant presence of standardly presented formal written texts (notes, textbooks, blackboard lectures, articles, digests, reviews, and the like) being read, written and exchanged, and of all informal signifying activities that occur when they talk, gesticulate, expound, make guesses, disagree, draw pictures, and so on.”

Hal di atas dikatakan bahwa matematika adalah suatu kegiatan/

aktivitas, suatu praktek. Jika mengamati peserta-pesertanya, maka akan menjadi

bertentangan bukan untuk menyimpulkan/menduga bahwa untuk rentang waktu

yang lama mereka sibuk dengan proses berkomunikasi hal yang kecil dengan

diri mereka sendiri dan satu sama lain, satu kesimpulan yang diutarakan oleh

kehadiran yang disajikan dari teks tertulis formal (catatan, buku teks, papan tulis

kuliah, artikel-artikel, intisari-intisari, tinjauan ulang, dan semacamnya) sedang

dibaca, ditulis dan dipertukarkan, dan dari semua aktivitas/kegiatan menandakan

informasi yang terjadi ketika mereka berbicara informal, menggerakkan tangan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

menjelaskan secara rinci, membuat pertanyaan tebakan, tidak sependapat,

menggambar/menarik gambar-gambar, dan seterusnya.

Dari beberapa pengertian di atas, mempelajari matematika haruslah

bertahap dan berurutan dengan dasar pengalaman belajar yang dahulu.

Seseorang akan lebih mudah mempelajari sesuatu, bila belajar itu didasari

kepada apa yang telah diketahui orang itu, karena untuk mempelajari

matematika yang baru, pengalaman belajar yang lalu bagi orang tersebut

sangatlah berpengaruh. Pengajaran matematika tidak semata-mata disajikan

sebagai latihan menghafal rumus-rumus dan definisi, namun lebih ditekankan

pada kemampuan mencerna, kemudian siswa mampu mengolah kembali menjadi

alat untuk menyelesaikan suatu permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan demikian hakikat belajar matematika di atas mengatakan bahwa

seseorang dikatakan belajar matematika jika dalam diri seseorang itu terjadi

perubahan tingkah laku yang berupa penguasaan konsep matematika, dari yang

tidak tahu konsep matematika menjadi tahu konsep matematika dan mampu

menggunakan konsep matematika yang dia pahami untuk mempelajari konsep

matematika labih lanjut dan dapat menggunakan konsep matematika itu dalam

kehidupan sehari-hari.

2. Prestasi Belajar Matematika

a. Pengertian Prestasi

Pengertian prestasi yang dikemukakan oleh para ahli sangatlah

bervariasi. Hal tersebut antara lain dikarenakan latar belakang dan sudut

pandang yang berbeda-beda dari para ahli itu sendiri. Menurut Kamus Besar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Bahasa Indonesia (2005: 895), “Prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari

yang telah dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya”. Hal ini hampir sama

dengan pernyataan Winkel (1996: 391) yang menyatakan bahwa, “Prestasi

adalah bukti usaha yang telah dicapai”. Sementara itu, Zainal Arifin (1990: 3)

juga menyatakan bahwa, “Prestasi adalah hasil dari kemampuan,

keterampilan, dan sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu hal”.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa

prestasi adalah bukti atau hasil usaha yang telah dicapai oleh seseorang

setelah melaksanakan usaha sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.

b. Pengertian Prestasi Belajar

Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 895), “Prestasi

belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang

dikembangkan oleh mata pelajaran lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes

atau angka nilai yang diberikan oleh guru”.

Sutratinah Tirtonegoro (2001: 43) mengatakan bahwa “Prestasi

belajar adalah hasil dari pengukuran serta penilaian usaha belajar”. Dengan

mengetahui prestasi belajar anak, dapat diketahui kedudukan anak dalam

kelas, apakah anak tersebut kelompok anak pandai, sedang, atau kurang.

Prestasi anak ini dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf, atau kalimat

yang mencerminkan hasil yang dicapai oleh anak dalam periode tertentu.

Sedang Zainal Arifin (1990: 3) menyatakan bahwa, “Prestasi belajar

merupakan suatu masalah yang bersifat perenial dalam sejarah manusia

karena sepanjang rentang kehidupannya, manusia selalu mengejar prestasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

menurut bidang kamampuannya masing-masing”. Zainal Arifin juga

mengemukakan bahwa prestasi belajar mempunyai beberapa fungsi utama,

antara lain:

1) Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan

yang telah dikuasai anak didik.

2) Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu.

3) Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan.

4) Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi

pendidikan.

5) Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap

(kecerdasan) anak didik.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah

hasil usaha yang dicapai oleh siswa yang mencakup penguasaan pengetahuan,

keterampilan, dan sikap dalam proses belajar yang dinyatakan dalam bentuk

angka, huruf, maupun symbol yang mencerminkan hasil yang sudah dicapai

oleh setiap siswa dalam periode tertentu. Di dalam penelitian ini prestasi

belajar dinyatakan dalam bentuk angka.

c. Pengertian Matematika

Berikut beberapa definisi mengenai matematika, di antaranya adalah

menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 723) matematika mempunyai

pengertian bahwa, “Ilmu tentang bilangan, hubungan antara bilangan, dan

prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah mengenai

bilangan”.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Ditinjau dari struktur dan urutan unsur-unsur pembentuknya,

Purwoto (2003:12) mengemukakan bahwa “Matematika adalah pengetahuan

tentang pola keteraturan, pengetahuan tentang struktur yang terorganisasi

mulai dari unsur-unsur yang tidak didefinisikan ke unsur-unsur yang

didefinisikan ke aksioma dan postulat dan akhirnya ke dalil”.

Hakekat matematika oleh Russeffendi (1991: 261), “Matematika

adalah ilmu tentang pola keteraturan, ilmu tentang struktur yang

terorganisasi, mulai dari unsur yang tidak didefinisikan ke unsur yang

didefinisikan ke aksioma atau postulat dan akhirnya ke dalil dan matematika

adalah pelayan ilmu”. Karena matematika timbul dari proses pemikiran

manusia, tentu setiap orang dapat mempelajarinya, sehingga akan terasa

sangat dangkal jika pemahaman matematika hanya di dapat melalui hafalan

saja.

Sedangkan R. Soejadi (2000: 11) mengemukakan bahwa ada

beberapa definisi dari matematika, yaitu sebagai berikut:

1) Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisasi

secara sistematik.

2) Matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi.

3) Matematika adalah pengetahuan tentang penalaran logik dan

berhubungan dengan bilangan.

4) Matematika adalah pengetahuan tentang fakta-fakta kuantitatif dan

masalah tentang ruang dan bentuk.

5) Matematika adalah pengetahuan tentang struktur-struktur yang logik.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

6) Matematika adalah pengetahuan tentang aturan-aturan yang ketat.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa matematika adalah

ilmu tentang bilangan-bilangan yang timbul dari pemikiran manusia yang

berhubungan dengan ide, proses, dan penalaran. Matematika berupa ilmu

tentang struktur yang terorganisasi di mulai dari unsur-unsur yang tidak

didefinisikan ke unsur-unsur yang didefinisikan, kemudian ke aksioma atau

postulat dan akhirnya sampai ke dalil. Matematika merupakan cabang ilmu

pengetahuan eksak tentang bilangan, kalkulasi, penalaran, logik, fakta-fakta

kuantitatif, masalah ruang dan bentuk, aturan-aturan yang ketat, dan pola

keteraturan serta tentang struktur yang terorganisasi.

d. Pengertian Prestasi Belajar Matematika

Berdasarkan pengertian prestasi belajar dan matematika yang telah

diuraikan di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar matematika adalah

hasil yang telah dicapai siswa dalam proses belajar matematika yang

menghasilkan perubahan pada diri siswa yang disebabkan oleh latihan yang

terarah dan hasil dari pengalaman serta proses interaksi dari individu,

perubahan tersebut berupa penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap

baru yang hasilnya dinyatakan dengan simbol, angka, atau huruf sebagai

nilai. Prestasi belajar matematika dalam penelitian ini yaitu prestasi belajar

matematika pada pokok bahasan logaritma.

3. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Belajar Matematika

Prestasi belajar matematika akan menjadi baik apabila proses

pembelajaran matematika berjalan dengan baik. Hal ini dapat terjadi apabila

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

situasi belajar dapat dioptimalkan sehingga dapat mencapai tujuan yang

diinginkan.

Menurut Slameto (2003: 54-72) faktor-faktor yang mempengaruhi

keberhasilan proses belajar yaitu :

1) Faktor internal, yang terdiri dari tiga faktor sebagai berikut :

a) Faktor jasmaniah yang meliputi faktor kesehatan dan cacat tubuh.

b) Faktor psikologis yang meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat,

motif, kematangan, dan kesepian.

c) Faktor kelelahan yang meliputi kelelahan jasmani dan rohani.

2) Faktor eksternal, yang meliputi :

a) Faktor keluarga yang meliputi cara orang tua mendidik, relasi antar

anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian

orang tua, dan latar belakang kebudayaan.

b) Faktor sekolah yang meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru

dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran,

waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode

belajar, dan tugas rumah.

c) Faktor masyarakat yang meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat, media

massa, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.

Pargiyo (2000: 57) berpendapat bahwa, komponen-komponen yang

berpengaruh dalam proses belajar mengajar adalah :

1) Siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Faktor dari siswa yang berpengaruh terhadap keberhasilan belajar adalah

bakat, minat, kemampuan dan motivasi untuk belajar. Siswa merupakan

masukan mentah (raw input).

2) Kurikulum mencakup: Landasan Program dan Pengembangan. GBPP dan

Pedoman GBPP berisi materi atau bahan kajian yang telah disesuaikan

dengan tingkat kemampuan siswa.

3) Guru

Guru bertugas membimbing dan mengarahkan cara belajar siswa agar

mencapai hasil optimal. Besar kecilnya peranan guru akan tergantung pada

tingkat penguasaan materi, metodologi, dan pendekatannya.

4) Metode Pembelajaran

Penggunaan metode mengajar yang tepat akan turut menentukan efektivitas

dan efisien proses belajar mengajar.

5) Sarana Prasarana

Yang dimaksud dengan sarana prasarana antara lain buku pelajaran, alat

pelajaran, alat praktek, ruang belajar, laboratorium, dan perpustakaan.

Kurikulum, guru, metode, dan sarana prasarana merupakan masukan

instrumental yang berpengaruh dalam proses belajar.

6) Lingkungan

Lingkungan yang mencakup lingkungan sosial, lingkungan budaya dan juga

lingkungan alam, merupakan sumber belajar, dan sekaligus masukan

lingkungan. Pengaruh lingkungan sangat besar dalam proses belajar.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Dari beberapa komponen yang berpengaruh pada proses belajar metode

pembelajaran ada di dalamnya dan mendukung tercapai tujuan dari pembelajaran.

4. Media Pembelajaran

a. Media Pembelajaran

Dalam suatu proses pembelajaran guru sekurang-kurangnya dapat

menggunakan alat-alat yang murah dan efisien yang meskipun sederhana dan

bersahaja tetapi merupakan keharusan dalam upaya mencapai tujuan

pengajaran yang diharapkan. Di samping mampu menggunakan alat-alat yang

tersedia, guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan keterampilan dalam

membuat media pembelajaran sesuai perkembangan dunia teknologi yang

digunakannya apabila media tersebut belum tersedia.

Sejalan dengan hal ini Ellington (2003) yang dipublikasikan dalam

jurnal internasional berjudul A Meta-Analysis of The Effects of Calculators on

Students‘ Achievement and Attitude Levels in Precollege Mathematics

Classes mengungkapkan bahwa:

“Technology and the pedagogical changes resulting from it have a decisive impact on what is included in the mathematics curriculum.” Hal ini menyatakan bahwa teknologi dan perubahan pedagogik yang

dihasilkan dari itu mempunyai suatu dampak yang menentukan pada apa

yang tercakup dalam kurikulum matematika.

Kata media berasal dari bahas latin medius yang secara harfiah

berarti tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa arab, media adalah

perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia media adalah alat (sarana)

komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster, dan spanduk.

Sedangkan media pendidikan adalah alat dan bahan yang digunakan dalam

proses pengajaran atau pembelajaran.

Menurut Gerlach dan Ely (dalam Azhar Arsyad, 2007: 3)

mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah

manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat

siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.

Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah

merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses

belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis,

atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali

informasi visual atau verbal. Apabila media itu membawa pesan-pesan atau

informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud

pengajaran maka media itu disebut media pembelajaran.

Menurut Heinich (1996: 8) beberapa media untuk pembelajaran

adalah sebagai berikut:

1) Nonprojected media such as photographs, diagrams, displays, and models.

2) Projected such as slides, filmstrips, overhead transparencies, and computer projection.

3) Audio media such as cassettes and compact discs. 4) Motion media such as video and film. 5) Computer-mediated instruction. 6) Computer-based multimedia and hypermedia. 7) Media such as radio and television used for distance learning.

Dari hal di atas mempunyai arti bahwa:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

1) Media yang tidak diproyeksikan seperti foto-foto, diagram, pajangan-

pajangan, dan model.

2) Media yang diproyeksikan seperti slide, rentetan foto dalam film,

OHP, dan proyeksi komputer/LCD.

3) Media audio seperti kaset-kaset dan compact disc (CD).

4) Media gerakan seperti video dan film.

5) Pembelajaran yang menggunakan media komputer.

6) Multimedia dan hypermedia yang berbasis komputer.

7) Media seperti radio dan televisi digunakan untuk pembelajaran jarak

jauh.

Lebih lanjut Arief S. Sadiman (2008: 17-18) mengemukakan tentang

kegunaan dari media dalam pembelajaran sebagai berikut:

1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalitas (dalam

bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).

2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti misalnya:

a) Objek yang terlalu besar bisa digantikan dengan realita, gambar, film,

bingkai, film, atau model.

b) Objek yang kecil dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film,

atau gambar.

c) Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan

timelapse atau high-speed photography.

d) Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi

lewat rekaman film video, bingkai, foto maupun secara verbal.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

e) Objek yang terlalu kompleks (misalnya mesin-mesin) dapat disajikan

dengan model, diagram dan lain-lain.

f) Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim dan lain-

lain) dapat divisualisasikan dalam bentuk film, film bingkai, gambar,

dan lain-lain.

3) Penggunaan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat

mengatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media pembelajaran

berguna untuk:

a) Menimbulkan kegairahan belajar.

b) Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik

dengan lingkungan dan kenyataan.

c) Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut

kemampuan dan minatnya.

4) Dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan

dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi

pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru banyak

mengalami kesukaran bilamana semuanya itu harus diatasi sendiri. Hal ini

akan lebih sulit bila latar belakang lingkungan guru dengan siswa juga

berbeda. Masalah itu dapat diatasi dengan media pendidikan, yaitu

dengan kemampuannya dalam:

a) Memberikan perangsangan yang sama.

b) Mempersamakan pengalaman.

c) Menimbulkan persepsi yang sama.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

b. Media Pembelajaran Komputer

Menurut Association of Education and Communication Technology

(AECT) bahwa media pembelajaran komputer adalah perangkat lunak

(software) yang berisi pesan atau informasi pembelajaran yang disajikan

dengan menggunakan perangkat keras (hardware) komputer.

Menurut Saxena (2002) dalam jurnal internasional berjudul

Analyzing Hypermedia and Internet Communication Models in Educational

Applications mengatakan bahwa :

“The term programmed instruction was first use in the 50’ s by American psychologist B. F Skinner. Programmed instruction is characterized by the attempt to make the process of instruction more directed and controlled”. Istilah program instruksi pertama kali digunakan pada tahun 1950-an

oleh psikolog Amerika yaitu B.F Skinner. Program instruksi ditandai dengan

usaha untuk membuat proses pembelajaran lebih terarah dan terkontrol.

Azhar Arsyad juga mengemukakan (2007: 96) bahwa komputer

dapat berperan sebagai manajer dalam proses pembelajaran yang dikenal

dengan Computer Managed Instruction (CMI) dan sebagai pembantu dalam

belajar yang pemanfaatannya meliputi penyajian informasi isi materi

pembelajaran, latihan, atau kedua-duanya yang dikenal dengan Computer

Assisted Instruction (CAI). Keberhasilan penggunaan komputer dalam

pembelajaran amat tergantung kepada berbagai faktor seperti proses kognitif

dan komponen siswa. Menurut Nasution (2003: 60) pengajaran dengan

bantuan komputer atau Computer Assisted Instruction (CAI) adalah

pengajaran yang menggunakan komputer sebagai alat bantu. Komputer itu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

dapat dilengkapi sehingga memperluas fungsinya, misalnya dengan tape

recorder, earphones, proyektor untuk slide dan film layar televisi, dan

keyboard dan dapat digunakan dalam mesin belajar (teaching machine).

Dikatakan oleh Janicki (2001) dalam jurnal internasional dengan

judul Development of a Model for Computer Supported Learning System

mengatakan bahwa:

“For many disciplines computer aided instruction has been demonstrated to be an improvement for effective learning due to its capability to be personalized to a learner’s needs as well as time independence.” Untuk banyak disiplin ilmu, pembelajaran berbantuan komputer

telah terbukti memberikan perbaikan untuk pembelajaran yang efektif karena

kemampuannya itu maka dapat disesuaikan menjadi suatu kebutuhan untuk

belajar siswa seperti juga independensi waktu.

Lebih lanjut Azhar Arsyad (2007: 166-170) menyatakan beberapa

faktor pendukung keberhasilan CAI sehingga melahirkan pembelajaran yang

efektif adalah sebagai berikut :

1) Belajar harus menyenangkan

a) Bersifat menantang.

b) Memuat fantasi.

c) Membangkitkan keingintahuan.

2) Interaktivitas

a) Dukungan komputer yang dinamis.

b) Dukungan sosial yang dinamis.

c) Aktif dan interaktif.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

d) Keluasan.

e) Power.

3) Kesempatan berlatih harus memotivasi, cocok, dan tersedia feed back

a) Tugas-tugas latihan harus sesuai dengan tingkat perkembangan siswa.

b) Kesempatan latihan harus mempersiapkan umpan balik yang

dipahami oleh siswa.

c) Lingkungan latihan dan praktik harus memotivasi dengan berbagai

penuntun dan petunjuk, latar belakang suara, musik dan grafik.

d) Untuk tugas latihan yang kompleks komputer dapat mendukung salah

satu aspek performansi untuk memberikan kesempatan kepada siswa

untuk melatih tugas latihan tingkatan lebih tinggi pada aspek yang

kedua.

4) Menuntun dan melatih dengan lingkungan informal

Program intruksional melalui komputer sebaiknya dapat memberikan

umpan balik berdasarkan prinsip-prinsip berikut :

a) Sebelum memberikan petunjuk atau saran-saran, yakinkan bahwa

saran itu berkenaan dengan keadaan kelemahan siswa atau

kekurangan siswa.

b) Pada saat menunjukkan langkah atau kegiatan, berikanlah contoh atau

kegiatan alternatif yang hasilnya lebih baik daripada langkah atau

kegiatan yang dibuat oleh siswa.

c) Jangan memberikan petunjuk sebelum siswa memperoleh kesempatan

untuk menemukan sendiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

d) Jika siswa membuat langkah atau kegiatan yang amat bagus,

tunjukkan mengapa langkah itu bagus.

e) Jika siswa membuat kesalahan karena ceroboh, maafkanlah sambil

memberi komentar jangan sampai kesalahan itu sendiri lagi.

Menurut Masykuri (2001: 21-22) mengemukakan, secara umum

menggunakan media komputer dalam pembelajaran antara lain sebagai

berikut: a) Untuk meletakkan dasar-dasar yang konkrit dalam berpikir. Hal ini

didasarkan pada kenyataan bahwa anak-anak, gaya belajar sebagian dari

mereka berpikir secara konkrit yang membutuhkan bantuan berupa gambar-

gambar atau benda-benda untuk mewakili suatu ukuran tertentu. b) Untuk

memperbesar perhatian para siswa terhadap suatu materi dalam pembelajaran.

c) Untuk meletakkan dasar-dasar yang penting dalam perkembangan proses

pembelajaran, oleh karena itu pembelajaran dapat berjalan lebih mantap,

apalagi dalam menanamkan konsep tertentu pada anak. d) Memberikan

pengalaman berpikir yang nyata yang dapat menumbuhkan kreatifitas,

kemandirian dalam belajar dan kegiatan berusaha sendiri bagi siswa.

e) Menumbuhkan cara berpikir secara teratur dan kontinu. f) Membantu

menumbuhkan pengertian dan pemahaman tentang suatu konsep yang tidak

mudah diperoleh dengan cara lain cara membantu berkembangnya efisiensi

yang lebih mendalam dan keragaman yang lebih di dalam belajar siswa,

mengingat fungsinya yang memungkinkan terjadinya interaksi langsung

antara siswa dengan lingkungannya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Dalam pengajaran tradisional yang tidak menggunakan media

pembelajaran atau menggunakan media sederhana, para siswa hanya

membicarakan tentang fakta dengan jalan mendengarkan ceramah atau

membaca buku, jadi tidak ada kontak langsung dengan siswa dan

keterlibatannya biasanya secara pasif.

Masykuri (2001: 17-21) juga mengemukakan bahwa di antara

kelebihan dari media pembelajaran komputer antara lain : (1) Kelebihan

media komputer dalam menyajikan konsep, prosedur dan prinsip yang tidak

dimiliki oleh media lain selama ini. (2) Kelebihan dalam bentuk format yang

dapat digunakan secara langsung secara interaktif oleh siswa. Format ini

antara lain dilihat dari sistematika materi, penampilan bagian-bagian penting,

kejelasan huruf, keserasian warna, termasuk juga kualitas audio (suara)

sebagai background pendukung. Sebagai media pembelajaran format

sangatlah penting sebagai salah satu daya tarik bagi siswa untuk melakukan

eksplorasi. Semakin tinggi tingkat interaksi siswa dengan komputer

diharapkan semakin tinggi pula pemahamannya terhadap konsep, dalam

media komputer tersebut. (3) Kualitas animasi, grafik dan contoh-contoh.

Pada aspek animasi, grafik dan contoh mampu meningkatkan pemahaman

siswa terhadap konsep-konsep yang kompleks dan abstrak karena dibantu

dengan gambar-gambar dan benda-benda yang menarik perhatian siswa.

Dengan kualitas penampilan yang baik, diharapkan kualitas pemahaman

terhadap konsep-konsep tertentu dalam media komputer tersebut akan baik

pula.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Lipponen (2002) diambil dalam jurnal internasional berjudul

Exploring Foundations for Computer-Supported Collaborative Learning

mengemukakan bahwa:

“Has proposed four kinds of interaction in which computers play a part: 1) Interactions at the computers, 2) Interactions arround computers, 3) Interactions related to computer applications, and 4) interactions through computers.”

Pernyataan di atas mengusulkan empat macam jenis interaksi dimana

komputer-komputer memegang peranan: 1) Interaksi pada komputer, 2)

Interaksi di sekitar komputer, 3) Interaksi berhubungan/terkait dengan

aplikasi komputer, dan 4) Interaksi melalui komputer.

Dari landasan teori di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran

dengan media komputer adalah suatu proses pembelajaran yang dibantu

dengan menggunakan program-program komputer, seperti program

powerpoint, macromedia flash 8 dan program-program komputer yang lain

yang membuat tampilan huruf, warna dan animasi yang jelas menarik

sehingga siswa lebih tertarik dan terfokus untuk mengikuti dan

memperhatikan pelajaran dengan baik sehingga diharapkan siswa lebih cepat

atau lebih mudah untuk memahami materi pelajaran. Dalam penelitian ini

bahwa program yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah program

penyajian materi dengan macromedia flash 8 dan powerpoint.

c. Macromedia Flash 8

Macromedia flash 8 adalah perangkat lunak aplikasi untuk

pembuatan animasi yang digunakan pada web. Macromedia flash 8 mampu

melengkapi situs web dengan beberapa macam animasi, suara, animasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

interaktif, dan lain-lain. Gambar hasil dari macromedia flash 8 dapat diubah

ke dalam format lain untuk digunakan pada pembuatan desain web yang tidak

langsung mengadaptasi flash. Dapat dibayangkan, bila suatu halaman web

yang berisi gambar statis, dan pengunjung membuka halaman-halaman lain

dengan tampilan monoton. Pengunjung akan bosan dan pada akhirnya

berpindah dengan membuka situs lain yang lebih menarik. Kini situs-situs

web telah banyak menampilkan animasi yang menarik dengan flash, sehingga

lama-kelamaan menjadi hal yang biasa. Namun penyajian informasi yang

dinamis dengan kreativitas yang meningkat akan membuat situs tetap

menarik bagi pengunjung (Ariesto HS, 2002: 2).

Menurut Ariesto HS (2002: 3) bahwa Macromedia Flash 8 adalah

perangkat lunak aplikasi untuk pembuatan animasi suara dan animasi

interaktif. Animasi menggambarkan objek yang bergerak agar kelihatan

hidup. Dalam dunia komputer, animasi merupakan komponen dari

multimedia yang berhubungan dengan perangkat lunak untuk

mengembangkan dengan lebih dari satu cara penyampaian informasi kepada

pengguna seperti teks dan suara.

Menurut Yahya Kurniawan (2006: 1) Macromedia Flash 8 adalah

sebuah software animasi yang sekarang menjadi software favorit para web

designer untuk membuat webnya terlihat dinamis dan lebih atraktif. Bahkan

sekarang Flash digunakan untuk berbagai keperluan, di antaranya untuk

presentasi, proposal modern, e-card, game dan lain-lain.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Menurut Andi Pramono (2006: 2) Flash memiliki kelebihan-

kelebihan sebagai berikut :

1) Hasil akhir file flash memiliki ukuran yang lebih kecil (setelah

dipublish).

2) Flash mampu mengimpor hampir semua file gambar dan file-file

audio sehingga presentasi dengan flash dapat lebih hidup.

3) Animasi dapat dibentuk, dijalankan dan dikontrol.

4) Flash mampu membuat file executable (*.exe) sehingga dapat

dijalankan pada PC manapun tanpa harus menginstall terlebih dahulu

program Flash.

5) Font presentasi tidak akan berubah meskipun PC yang digunakan

tidak memiliki font tersebut.

6) Gambar flash merupakan gambar vektor sehingga tidak akan pernah

pecah meskipun di-zoom beratus kali.

7) Flash mampu dijalankan pada sistem operasi Windows maupun

Macintosh.

8) Hal akhir dapat disimpan dalam berbagai macam bentuk, seperti *.avi,

*.gif, *.mov, ataupun file dengan format lain.

Macromedia Flash 8 menyediakan berbagai hal baru yang bukan saja

makin menyempurnakan fitur-fitur yang ada pada versi sebelumnya

(Macromedia Flash MX 2004) tetapi juga menyediakan fitur-fitur yang sama

sekali baru. Beberapa fitur baru tersebut bahkan akan sangat bermanfaat bagi

pemula dalam mempelajari Macromedia Flash 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Beberapa fitur baru pada Macromedia Flash 8 adalah sebagai berikut:

1) Gradient Enhancement, merupakan kontrol baru yang mampu

menangani gradasi warna yang kompleks.

2) Object Drawing Model, pada Macromedia Flash versi sebelumnya,

setiap objek gambar yang berada pada layer yang sama akan saling

mempengaruhi, dalam arti objek yang dibuat belakangan akan

menindih objek sebelumnya bahkan akan memotong objek tersebut.

Dengan menggunakan Object Drawing Model baru ini, hal tersebut

dapat dihindari.

3) Flash Type, penulisan teks (Object text) akan memiliki tampilan

gambar yang lebih konsisten.

4) Script Assist Mode, memberikan bantuan yang sangat memadai dalam

penggunaan Action Script.

5) Expanded Stage Work Area, memberikan ruang yang lebih lega untuk

menyimpan objek-objek animasi tanpa menampilkannya saat animasi

dijalankan. Expanded Stage Work Area berguna untuk menyimpan

objek-objek animasi yang muncul dibagian belakangan di dalam

sebuah urutan cerita animasi.

6) Improved Preferences Dialog Box, desain kotak dialog preferences

diperbaharui sehingga lebih jelas dan lebih mudah untuk dimengerti.

7) Single Library Panel, panel tunggal yang menyimpan berbagai

pustaka objek, baik pada sebuah file flash atau beberapa file flash

sekaligus.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

8) Object-level Undo Mode, pembatalan perubahan terakhir (undo) kini

tersedia per objek. Jika mode ini digunakan, setiap objek baik yang

terletak di stage manapun di daftar pustaka akan memiliki daftar undo

tersendiri (Yahya Kurniawan, 2006: 1-2).

d. Microsoft Powerpoint

”Microsoft powerpoint adalah seperangkat program (software) yang

diciptakan secara professional untuk membuat sebuah presentasi dan

menampilkan slides, yang juga merupakan salah satu program microsoft

office”. Kelengkapan fasilitas dan kemampuannya yang luar biasa untuk

membuat lembar kerja presentasi, menjadikan software ini paling banyak

dipakai dalam pembelajaran matematika.

Pada microsoft powerpoint secara umum merupakan program

presentasi, teks, grafik, movie dan objek lain yang diposisikan pada halaman

tersendiri atau dalam bentuk slide. Slide dapat dicetak dan ditampilkan pada

layar saat presentasi.

5. Motivasi Belajar

Beberapa ahli psikologi di bawah ini memberikan pengertian tentang

motivasi. Menurut Hamzah Uno (2007: 3) istilah motivasi berasal dari kata motif

yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang

menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat. Menurut Abin Syamsudin

(2000: 37-38) motivasi merupakan suatu kekuatan, tenaga atau daya atau suatu

keadaan yang komplek dan kesiapsediaan dalam individu untuk bergerak ke arah

tujuan tertentu, baik disadari maupun tidak disadari.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Klocek (2008) dalam jurnal internasional yang berjudul Human

Motivation as a Way to Understand User Goals mengatakan bahwa :

“Motivation is why someone wants to do something. Motivation is what arouses and sustains action toward a desired goal. It gives purpose and direction to behavior”.

Yang mempunyai arti bahwa motivasi adalah mengapa seseorang ingin

melakukan sesuatu. Motivasi adalah sesuatu yang membangkitkan dan menopang

tindakan ke arah tujuan yang dikehendaki. Memberikan arah tujuan dan perilaku.

Aida Suraya Md.Yunus dan Wan Zah Wan Ali (2009) dalam

penelitiannya berjudul Motivation in the Learning of Mathematics mengatakan

bahwa :

“An individual who shows greater effort is considered to be motivated, whilst one who is motivated will also show greater effort“.

Yang berarti bahwa seorang individu yang menunjukkan usaha yang

lebih besar dianggap sebagai termotivasi, sementara orang yang termotivasi juga

menunjukkan usaha yang lebih besar.

Menurut Hamzah Uno (2007: 23) motivasi dan belajar merupakan dua

hal yang saling mempengaruhi. Motivasi belajar dapat timbul karena faktor

instrinsik, berupa hasrat dan keinginan berhasilan dan dorongan kebutuhan

belajar, harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya

penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang

menarik. Motivasi pada dasarnya dapat membantu dalam memahami dan

menjelaskan perilaku individu, termasuk perilaku individu yang sedang belajar.

Ada beberapa peranan penting dari motivasi dalam belajar dan

pembelajaran, antara lain:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

a) Menentukan hal-hal yang dapat dijadikan penguat belajar

Motivasi dapat berperan dalam penguatan belajar apabila seorang anak

yang sedang belajar dihadapkan pada suatu masalah yang memerlukan

suatu pemecahan, dan hanya dapat dipecahkan berkat bantuan hal-hal

yang pernah dilaluinya. Sebagai contoh seorang anak dapat memecahkan

materi matematika dengan bantuan tabel logaritma, upaya mencari tabel

matematika merupakan peran motivasi yang dapat menimbulkan kekuatan

belajar. Dalam proses pembelajaran hendaknya guru mendorong siswa

untuk dapat menemukan cara yang lain dalam menyelesaikan pemecahan

masalah sehingga siswa terbiasa menyelesaikan masalah dengan cara

yang berbeda-beda.

b) Memperjelas tujuan belajar yang hendak dicapai

Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar erat kaitannya dengan

kemaknaan belajar. Anak akan tertarik untuk belajar sesuatu, jika yang

dipelajari itu sedikitnya sudah dapat diketahui atau dinikmati manfaatnya

oleh anak.

c) Menentukan ragam kendali terhadap rangsangan belajar

d) Menentukan ketekunan belajar

Seorang anak yang telah termotivasi untuk belajar sesuatu, akan berusaha

mempelajarinya dengan tekun, dengan harapan memperoleh hasil yang

baik. Dalam hal itu, tampak bahwa motivasi untuk belajar menyebabkan

seseorang tekun belajar.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Menurut Hamzah Uno (2007: 27) hakikat motivasi belajar adalah

dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswi yang sedang belajar untuk

mengadakan perubahan tingkah laku pada umumnya dengan beberapa indikator

atau unsur yang mendukung. Indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan :

a. Adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil.

b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar.

c. Adanya harapan dan cita-cita masa depan.

d. Adanya penghargaan dalam belajar.

e. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar.

f. Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan

seseorang siswa dalam belajar dengan baik.

Sedangkan menurut Sukmadinata (2003: 73) beberapa usaha yang dapat

dilakukan oleh guru dalam meningkatkan motivasi siswa, di antaranya adalah :

a. Menjelaskan manfaat dan tujuan dari pembelajaran yang diberikan.

b. Memilih materi yang betul-betul dibutuhkan oleh siswa.

c. Memilih cara penyajian yang bervariasi, sesuai dengan kemampuan

siswa dan banyak memberikan kesempatan kepada siswa untuk

mencoba dan berpartisipasi.

d. Memberikan sasaran dan kegiatan-kegiatan antara.

e. Berikan kesempatan kepada siswa untuk sukses.

f. Berikan kemudahan dan bantuan dalam belajar.

g. Berikan pujian, ganjaran atau hadiah.

h. Penghargaan terhadap pribadi anak.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Sedangkan salah satu teori yang terkenal kegunaannya untuk

menerangkan motivasi siswa adalah yang dikembangkan oleh Maslow (Slameto,

2003: 171). Maslow percaya bahwa tingkah laku manusia dibangkitkan dan

diarahkan oleh kebutuhan-kebutuhan tertentu. Kebutuhan-kebutuhan ini (yang

memotivasi tingkah laku seseorang) dibagi oleh Maslow ke dalam 7 kategori,

yaitu :

a. Fisiologis, merupakan kebutuhan manusia yang paling dasar meliputi

kebutuhan akan makanan, pakaian, tempat berlindung, yang penting

untuk mempertahankan hidup.

b. Rasa aman, merupakan kebutuhan kepastian keadaan dan lingkungan

yang dapat diramalkan, ketidakpastian, ketidakadilan, keterancaman,

akan menimbulkan kecemasan dan ketakutan pada diri individu.

c. Rasa cinta, merupakan kebutuhan afeksi dan pertalian dengan orang

lain.

d. Penghargaan, merupakan kebutuhan rasa berguna, penting, dihargai,

dikagumi, dihormati oleh orang lain. Secara tidak langsung ini

merupakan kebutuhan perhatian, ketenaran, status, martabat dan lain

sebagainya.

e. Aktualisasi diri, merupakan kebutuhan manusia untuk

mengembangkan diri sepenuhnya, merealisasikan potensi-potensi

yang dimilikinya.

f. Mengetahui dan mengerti, merupakan kebutuhan manusia untuk

memuaskan rasa ingin tahunya, untuk mendapatkan pengetahuan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

untuk mendapatkan keterangan-keterangan, dan untuk mengerti

sesuatu.

g. Kebutuhan estetik, merupakan kebutuhan akan keteraturan,

keseimbangan dan kelengkapan dari suatu tindakan.

Mengingat demikian pentingnya motivasi bagi siswa dalam belajar,

maka guru diharapkan dapat membangkitkan motivasi belajar siswa-siswinya.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah suatu

dorongan mental yang dapat mengaktifkan perilaku siswa untuk belajar sehingga

terjadi perubahan hasil prestasi menuju yang lebih baik.

B. Penelitian yang Relevan

1. Risma Jayanti (2007) dalam penelitian yang berjudul ” Perancangan Media

Pembelajaran Berbasis TIK dengan Macromedia Flash” menyimpulkan bahwa

pembelajaran matematika dengan Macromedia Flash ditinjau dari motivasi

belajar siswa dan minat belajar siswa, dengan penggunaan media pembelajaran

Macromedia Flash sebagai salah satu media pembelajaran dapat meningkatkan

prestasi belajar matematika siswa.

2. Yunita Dwi Hapsari (2008) dalam penelitian yang berjudul ”Efektivitas

Pembelajaran Matematika Menggunakan Media Gambar dengan Bantuan

Powerpoint Ditinjau dari Aktivitas Belajar Siswa” menyimpulkan bahwa

pembelajaran matematika dengan media komputer yaitu Powerpoint lebih efektif

dalam meningkatkan prestasi belajar matematika ditinjau dari aktivitas belajar

siswa dibandingkan dengan pembelajaran konvensional.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

3. Agus Suntoro (2009) dalam penelitian yang berjudul “Eksperimentasi

Pembelajaran Matematika Menggunakan Pendekatan Konstruktivistik Dengan

Multimedia Komputer Ditinjau Dari Aktivitas Belajar Siswa Kelas VIII SMPN

Kota Surakarta Tahun Ajaran 2008/2009”. Dalam penelitian ini disimpulkan

bahwa terdapat interaksi antara pembelajaran menggunakan pendekatan

konstruktivistik dengan multimedia komputer dan aktivitas belajar siswa

terhadap prestasi belajar matematika siswa.

4. Martina Dwi Suryani (2009) dalam penelitian yang berjudul “Eksperimentasi

Pembelajaran Matematika dengan Media Komputer pada Pokok Bahasan

Persamaan dan Pertidaksamaan Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa Kelas X

SMK Negeri Kelompok Bisnis dan Manajemen Kota Surakarta Tahun Ajaran

2009/2010” menyimpulkan bahwa pembelajaran matematika dengan media

komputer dan media OHP sama (konsisten) pada setiap motivasi belajar siswa

dan prestasi belajar antara siswa dengan motivasi belajar tinggi, sedang, rendah

berlaku sama untuk tiap penggunaan media pembelajaran.

5. Mr. I Malabar dan Dr. D C Pountney (2002) dalam penelitian yang berjudul

“Using Technology To Integrate Constructivism And Visualisation In

Mathematics Educations”. Dengan respon siswa berusia 16-19 tahun untuk

mempelajari matematika pada tingkat lebih lanjut. Tujuan penelitian ini adalah

membuat rekomendasi yang memberikan pertimbangan atas pro dan konta

mengenai pengajaran dan penggunaan alat peraga pada kelas matematika dan

berusaha untuk menunjukkan bahwa nantinya menggunakan metode yang lebih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

baik dari metode yang terdahulu mengingat penggunaan teknologi sekarang lebih

bagus dalam memvisualisasikan dan lebih efektif.

6. Irma Kurniawati (2008) dalam penelitian yang berjudul “Eksperimentasi

Pembelajaran Menggunakan Media Powerpoint Pada Pokok Bahasan Lingkaran

Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa” menyimpulkan bahwa ada perbedaan

prestasi belajar antara siswa yang diberi pengajaran menggunakan media

Powerpoint dengan siswa yang diberi pengajaran dengan metode konvensional,

ada perbedaan prestasi belajar ditinjau dari motivasi belajar siswa, tidak ada

interaksi yang signifikan antara media Powerpoint dan motivasi belajar terhadap

prestasi belajar.

Dengan memperhatikan hasil – hasil penelitan di atas, maka penelitian

yang penulis lakukan adalah berkaitan dengan ”Eksperimentasi Penggunaan

Media Komputer Dalam Pembelajaran Matematika Ditinjau Dari Motivasi

Belajar Siswa Kelas X SMA SSN Kota Surakarta Pada Pokok Bahasan

Logaritma”.

Adapun perbedaan dan persamaan penelitian ini dengan penelitian

sebelumnya, dapat dilihat pada Tabel 2.1 di bawah ini :

Tabel 2.1 Perbedaan dan Persamaan Penelitian

No Nama Peneliti Variabel Penelitian X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8

1 Risma Jayanti 2 Yunita Dwi Hapsari 3 Agus Suntoro 4 Martina Dwi Suryani

5 Mr. I Malabar dan Dr. D C Pountney

6 Irma Kurniawati 7 Peneliti

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Keterangan :

X1 = Pembelajaran dengan Media Macromedia Flash 8

X2 = Pembelajaran dengan Media Powerpoint

X3 = Pendekatan Konstruktivistik

X4 = Visualisasi / OHP

X5 = Motivasi Belajar Siswa

X6 = Minat Belajar Siswa

X7 = Aktivitas Belajar Siswa

X8 = Prestasi Belajar Siswa

C. Kerangka Berpikir

Keberhasilan proses pembelajaran dapat dilihat dari hasil prestasi belajar

siswa, sebab prestasi belajar merupakan gambaran dari penguasaan siswa terhadap

materi tertentu. Sedangkan keberhasilan siswa dalam penguasaan materi pelajaran

dipengaruhi oleh beberapa faktor dari luar diri siswa di antaranya adalah pengunaan

media pembelajaran, sedang faktor dari dalam diri siswa di antaranya motivasi

belajar siswa.

Dalam penelitian ini diuraikan kaitan antara media pembelajaran dan

motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa dengan penjabaran sebagai

berikut :

1. Kaitan penggunaan media pembelajaran macromedia flash 8 dan media

pembelajaran powerpoint terhadap prestasi belajar matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa merupakan

tanggung jawab guru, orang tua dan masyarakat. Prestasi belajar siswa

dipengaruhi oleh beberapa hal, baik dari dalam maupun dari luar diri siswa.

Faktor dari luar diri siswa salah satunya adalah penggunaan media pembelajaran

yang dilakukan oleh guru.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan media pembelajaran

macromedia flash 8 dan media pembelajaran powerpoint. Dengan

mengoptimalkan media pembelajaran yang disertai animasi yang menarik siswa

akan lebih terfokus untuk memperhatikan pelajaran. Media pembelajaran

komputer cukup efektif menampilkan hal-hal yang bersifat nyata yang dapat

menggantikan alat peraga, bahkan media komputer dapat menampilkan animasi

dan warna yang berbagai macam sehingga lebih menarik.

Ketepatan dalam pemilihan dan penggunaan media dalam pembelajaran

matematika akan berpengaruh terhadap kelangsungan proses belajar matematika

dan berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa sehingga diharapkan dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa.

2. Kaitan perbedaan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa

Salah satu faktor dari dalam diri siswa yang mempengaruhi prestasi

belajar adalah motivasi belajar siswa. Motivasi belajar adalah suatu dorongan

mental yang dapat mengaktifkan perilaku siswa untuk belajar sehingga terjadi

perubahan hasil prestasi menuju yang lebih baik. Dengan motivasi belajar yang

baik diharapkan siswa dapat menguasai pokok bahasan logaritma dengan hasil

yang optimal.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Motivasi belajar diduga dapat menentukan sikap siswa dalam menerima

pelajaran matematika dan meningkatkan prestasi belajar matematika. Dalam

penelitian ini, selanjutnya dilaksanakan untuk mengetahui apakah terdapat

pengaruh antara motivasi belajar siswa yang tinggi dengan motivasi belajar siswa

yang sedang dan motivasi belajar siswa yang rendah terhadap prestasi belajar

matematika pokok bahasan logaritma di SMA SSN Kelas X Kota Surakarta.

3. Kaitan penggunaan media pembelajaran dan motivasi belajar siswa terhadap

prestasi belajar siswa

Dalam pelaksanaan proses pembelajaran, keberhasilan belajar bukan saja

dikarenakan adanya faktor dari dalam diri siswa melainkan juga faktor dari luar.

Penggunaan media pembelajaran merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar, sedangkan motivasi belajar yang dimiliki siswa

juga memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Dalam pembelajaran

matematika dapat digunakan berbagai media pembelajaran, antara lain dengan

menggunakan media pembelajaran macromedia flash 8 dan dengan

menggunakan media pembelajaran powerpoint.

Pada pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran

macromedia flash 8 prestasi belajar siswa pada motivasi belajar tinggi lebih baik

daripada prestasi belajar siswa pada motivasi belajar sedang dan prestasi belajar

siswa pada motivasi belajar rendah. Pada pembelajaran dengan menggunakan

media pembelajaran powerpoint prestasi belajar siswa pada motivasi belajar

tinggi lebih baik daripada prestasi belajar siswa pada motivasi belajar sedang dan

prestasi belajar siswa pada motivasi belajar rendah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Begitu pula pada motivasi belajar tinggi prestasi belajar siswa dengan

menggunakan media pembelajaran macromedia flash 8 lebih baik daripada

prestasi belajar siswa dengan menggunakan media pembelajaran powerpoint.

Pada motivasi belajar sedang prestasi belajar siswa dengan menggunakan media

pembelajaran macromedia flash 8 lebih baik daripada prestasi belajar siswa

dengan menggunakan media pembelajaran powerpoint. Pada motivasi belajar

rendah prestasi belajar siswa dengan menggunakan media pembelajaran

macromedia flash 8 lebih baik daripada prestasi belajar siswa dengan

menggunakan media pembelajaran powerpoint.

Dari hal tersebut di atas diharapkan bahwa pembelajaran matematika

dengan media pembelajaran macromedia flash 8 mempunyai prestasi belajar

lebih baik dari pada siswa yang diberi pembelajaran dengan menggunakan media

pembelajaran powerpoint baik pada kategori motivasi belajar siswa tinggi,

sedang dan rendah.

Berdasarkan pemikiran di atas dapat digambarkan kerangka pemikiran,

dapat dilihat pada Gambar 2.1 di bawah ini:

Media Pembelajaran dengan Macromedia

Flash dan powerpoint

Motivasi Belajar Siswa

Prestasi Belajar Matematika

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Dalam Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir di atas, dibuat rumusan

hipotesis sebagai berikut :

1. Pembelajaran matematika dengan menggunakan media pembelajaran

macromedia flash 8 menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik

daripada penggunaan media pembelajaran powerpoint.

2. Motivasi belajar yang tinggi akan memberikan prestasi belajar yang lebih baik

dibandingkan dengan motivasi belajar yang sedang, motivasi belajar sedang lebih

baik daripada motivasi belajar yang rendah dan motivasi belajar tinggi lebih baik

dari motivasi yang rendah.

3. Tidak terdapat interaksi antara media pembelajaran dengan motivasi belajar

siswa terhadap prestasi belajar siswa. Dimana pembelajaran matematika dengan

media pembelajaran macromedia flash 8 mempunyai prestasi belajar lebih baik

daripada siswa yang diberi pembelajaran dengan media pembelajaran powerpoint

baik pada kategori motivasi belajar tinggi, sedang dan rendah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen semu (Quasi

experimental). Menurut Budiyono (2003: 82-83) tujuan eksperimental semu adalah

untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat

diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak

memungkinkan untuk mengontrol dan memanipulasikan semua variabel yang

relevan. Sebelum perlakuan diberikan terlebih dahulu masing-masing kelompok

dipastikan memiliki kemampuan awal yang sama.

Dalam penelitian ini, peneliti bermaksud memberikan perlakuan terhadap

sampel yang diambil dari populasi. Selanjutnya peneliti ingin mengetahui efek

perlakuan tersebut dengan dibuat suatu kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2

pada masing-masing sampel. Pada kelas eksperimen 1 diberikan perlakuan

menggunakan media pembelajaran macromedia flash 8 dan kelas eksperimen 2

diberikan perlakuan menggunakan media pembelajaran powerpoint.

Sebagai tahap akhir penelitian ini adalah masing-masing kelompok

diberikan tes untuk mengukur prestasi belajar setelah mendapat perlakuan. Hasil

pengukuran atau data yang diperoleh dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif,

sehingga jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Hasil pengukuran dianalisis

dan dibandingkan dengan tabel uji statistik yang digunakan. Karena dalam

memberikan perlakuaan tidak memungkinkan untuk mengontrol dan mengendalikan

46

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

semua variabel yang relevan, kecuali beberapa dari variabel tersebut, maka penelitian

ini merupakan penelitian eksperimen semu.

Rancangan yang digunakan penelitian ini adalah rancangan faktorial 2 x 3

yang digambarkan pada Tabel 3.1 sebagai berikut :

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian

Media

Pembelajaran (A)

Motivasi Belajar (B)

Tinggi(b1) Sedang(b2) Rendah(b3)

Macromedia Flash 8 (a1) AB11 AB12 AB13

Powerpoint (a2) AB21 AB22 AB23

Keterangan :

AB11 : Kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi yang diberikan

perlakuan dengan media pembelajaran macromedia flash 8.

AB12 : Kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar sedang diberikan perlakuan

dengan media pembelajaran macromedia flash 8.

AB13 : Kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar rendah diberikan

perlakuan dengan media pembelajaran macromedia flash 8.

AB21 : Kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi yang diberikan

perlakuan dengan media pembelajaran powerpoint.

AB22 : Kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar sedang yang diberikan

perlakuan dengan media pembelajaran powerpoint.

AB23 : Kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar rendah yang diberikan

perlakuan dengan media pembelajaran powerpoint.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian adalah suatu tempat atau lokasi, dimana peneliti

mengambil populasi dan sampel untuk mendapatkan data-data dalam penelitian.

Penelitian dilaksanakan di SMA SSN Kota Surakarta, dengan subjek penelitian

siswa kelas X pada tahun pelajaran 2010/2011.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada semester gasal tahun pelajaran 2010/2011.

Waktu pelaksanaan penelitian dengan menyesuaikan jadwal bidang studi

matematika pada sekolah yang dijadikan sampel penelitian. Adapun jadwal

penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.2 sebagai berikut :

Tabel 3.2 Kegiatan Penelitian Tahun Ajaran 2010/2011

No Kegiatan Penelitian Juli Agst Sept Okt Nov Des Jan Mar

1 Pengajuan Judul dan Penyusunan Proposal

2 Pengajuan Proposal

3 Seminar Proposal

4 Perijinan Dan Sosialisasi Penelitian

5 Pelaksanaan Penelitian dan Pengumpulan Data

6 Analisa Data dan Perumusan Hasil Penelitian

7 Penulisan Laporan

8 Seminar Hasil Penelitian, Revisi dan Editing Laporan

9 Penulisan Akhir dan Penyerahan Laporan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah kelompok besar yang menjadi lingkup penelitian

(Sukmadinata, 2007: 250). Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 130).

Mengemukakan bahwa ”populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”

Sedangkan menurut Budiyono (2000: 119) populasi adalah keseluruhan

pengamatan yang ingin diteliti berhingga atau tidak berhingga.

Dari ketiga pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa populasi adalah

keseluruhan subjek yang ingin diteliti. Dalam penelitian ini populasinya adalah

seluruh siswa kelas X dari 20 Sekolah SMA SSN Kota Surakarta Tahun Ajaran

2010/2011.

2. Sampel

Sampel adalah kelompok kecil yang secara nyata diteliti dan ditarik

kesimpulan dari padanya (Sukmadinata, 2007: 250). Menurut Suharsimi

Arikunto (2006: 131), ”Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang

diteliti”, sedangkan menurut Budiyono (2000: 119) “Sampel adalah sebagian

populasi yang diamati”.

Sampel dalam penelitian ini adalah peserta didik yang diambil dua kelas

secara random dari SMA Negeri 2 Surakarta yaitu kelas X.3 dan X.6, SMA Batik

2 Surakarta yaitu kelas X.7 dan X.8 dan SMA Muhammadiyah 2 Surakarta yaitu

kelas X.1 dan X.2 tahun pelajaran 2010/2011 pada bulan Agustus 2010 sampai

dengan November 2010. Dari pengambilan sampel diperoleh kelas eksperimen 1

(E1) dan kelas eksperimen 2 (E2).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

3. Teknik Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dilakukan dengan cara stratified cluster random

sampling. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa SMA SSN Kota

Surakarta kelas X semester gasal tahun pelajaran 2010/2011. Tahapan yang

dilakukan dalam pengambilan sampel yaitu dari seluruh sekolah berjumlah 20

sekolah SMA SSN yang ada di Kota Surakarta terlebih dahulu dikelompokkan

menjadi tingkatan, yaitu tinggi, sedang dan rendah. Pengelompokkan tersebut

berdasarkan nilai rata-rata hasil ujian akhir nasional tahun 2009/2010.

No Nama Sekolah Nilai Rata-rata UAN Kategori 1 2 3 4 5 6 7

SMA Negeri 4 Surakarta SMA Negeri 7 Surakarta SMA Negeri 2 Surakarta SMA Kris. W. Wacana SMA Islam Diponegoro SMA Negeri 5 Surakarta MA Negeri 1 Surakarta

7,69 7,17 6,96 6,85 6,80 6,59 6,19

Tinggi

8 9 10 11 12 13 14

SMA Negeri 6 Surakarta SMA Muh 6 Surakarta MA Al-Islam Surakarta SMA Batik 2 Surakarta SMA Al-Islam 1 Surakarta SMA Kristen 1 Surakarta SMA Muh 1 Surakarta

6,02 6,00 5,98 5,69 5,68 5,02 4,95

Sedang

15 16 17 18 19 20

SMA Negeri 8 Surakarta SMA Pangudi Luhur ST. Yosef MA Negeri 2 Surakarta SMA Muh 2 Surakarta SMA Muh 3 Surakarta SMA Kristen 2 Surakarta

4,91 4,86 4,80 3,80 3,46 3,08

Rendah

Dari tiga kelompok di atas, masing-masing kelompok dipilih satu sekolah

yang akan dijadikan sebagai subjek penelitian. Dari tiga sekolah yang telah

Tabel 3. 3 Pengelompokkan SMA SSN Kota Surakarta Berdasarkan Rata-Rata Nilai Matematika Ujian Akhir Nasional Tahun 2009/2010

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

diperoleh, masing-masing sekolah dipilih dua kelas di mana satu kelas sebagai

kelompok eksperimen 1 (E1) dan satu kelas sebagai kelompok eksperimen 2 (E2).

Sedangkan untuk menentukan kelas yang mewakili kelas eksperimen

diambil secara acak dan diperoleh hasil kelas eksperimen sebagai berikut :

a. Kelas Eksperimen 1 (E1) :

1) Kelas X.3 SMA Negeri 2 Surakarta

2) Kelas X.7 SMA Batik 2 Surakarta

3) Kelas X.1 SMA Muhammadiyah 2 Surakarta

b. Kelas Eksperimen 2 (E2) :

1) Kelas X.6 SMA Negeri 2 Surakarta

2) Kelas X.8 SMA Batik 2 Surakarta

3) Kelas X.2 SMA Muhammadiyah 2 Surakarta

Kelas eksperimen 1 menggunakan pembelajaran dengan media

pembelajaran Macromedia Flash 8 dan kelas eksperimen 2 menggunakan media

pembelajaran Powerpoint.

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian merupakan hal yang sangat penting karena dengan

adanya variabel dapat ditentukan teknik analisis data yang digunakan. “Variabel

adalah objek penelitian yang bervariasi” (Suharsimi Arikunto, 2006: 116). Dalam

penelitian ini ada 2 variabel yang diamati yaitu variabel bebas dan variabel terikat.

Sebagai variabel bebas adalah metode pembelajaran dan motivasi belajar, sedangkan

variabel terikatnya adalah prestasi belajar siswa. Penjelasannya sebagai berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

1. Variabel Bebas

Menurut Sukmadinata (2007: 195) variabel bebas (independent

variable) adalah variabel yang memberi pengaruh. Dalam penelitian ini

variabel bebasnya adalah:

a. Media Pembelajaran

1) Definisi operasional : Media pembelajaran adalah alat yang digunakan

oleh guru saat proses belajar mengajar berlangsung sebagai perantara

atau penghubung untuk membantu kelancaran proses belajar

mengajar.

2) Indikator : Penggunaan media pembelajaran dengan macromedia flash

8 untuk kelas eksperimen 1 dan powerpoint untuk kelas eksperimen 2.

3) Skala pengukuran : skala nominal yang hanya bisa membedakan

sesuatu yang bersifat kualitatif, terdiri dari dua kategori yaitu:

a) Kelas eksperimen 1: siswa yang diberikan pengajaran

menggunakan macromedia flash 8.

b) Kelas eksperimen 2: siswa yang diberikan pengajaran

menggunakan powerpoint.

4) Simbol : Ai dengan i = 1, 2

b. Motivasi Belajar Siswa

1) Definisi operasionalnya adalah motivasi belajar yang dimiliki oleh

siswa untuk belajar matematika.

2) Indikator: Skor hasil angket yang berhubungan dengan motivasi

belajar siswa.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

3) Skala pengukuran: Skala interval yang di ubah menjadi skala ordinal

dengan 3 kategori yaitu motivasi belajar tinggi, sedang, dan rendah.

Untuk kategori motivasi tinggi : X i > X + SD21

Untuk kategori motivasi sedang : X - SD21

≤ X i ≤ X + SD2

1

Untuk kategori motivasi rendah : X i < X - SD21

4) Simbol : Bj dengan j = 1, 2, 3

2. Variabel Terikat

Menurut Sukmadinata (2007: 195) variabel terikat (dependent

variable) adalah variabel yang diukur sebagai akibat dari variabel yang

memberi pengaruh.

Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah prestasi belajar

matematika siswa.

a. Definisi operasional: Prestasi belajar matematika adalah hasil usaha yang

dicapai oleh para siswa sebagai hasil belajar matematika dalam periode

tertentu yang ditunjukkan dengan hasil nilai tes pelajaran matematika

pada pokok bahasan logaritma.

b. Indikator: nilai tes prestasi belajar setelah perlakuan pembelajaran dengan

menggunakan media macromedia flash 8 dan powerpoint.

c. Skala pengukuran: skala interval.

d. Simbol: AiBj dengan i = 1, 2 dan j = 1, 2, 3

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

E. Teknik Pengumpulan Data

Yang dimaksud metode pengumpulan data adalah suatu usaha memperoleh

bahan dan keterangan yang dibutuhkan dalam penelitian, maka penulis perlu

menentukan langkah-langkah pengumpulan data yang sesuai dengan permasalahan

dalam penelitian. Dalam pengumpulan data ini penulis menggunakan dua metode

sebagai berikut :

1. Metode Pokok

Metode pokok adalah metode utama yang digunakan dalam pengumpulan

data yang kemudian diolah dan dianalisis. Metode yang digunakan yaitu :

a. Metode Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang

digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi,

kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Dalam

menggunakan metode tes, peneliti menggunakan instrumen berupa tes

atau soal-soal tes. Soal tes terdiri dari banyak butir tes (item) yang

masing-masing mengukur satu jenis variabel (Suharsimi Arikunto, 2006:

150-151).

Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal tes pilihan

ganda (objektif tes) yang disusun berdasarkan rancangan pembelajaran,

materi pembelajaran yang sudah disampaikan dan kisi-kisi tes prestasi

belajar. Sebelum digunakan untuk menguji subjek penelitian tes tersebut

telah diujicobakan pada siswa kelas X.1 dan X.2 SMA Negeri 7

Surakarta.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

b. Metode Angket

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang

pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui (Suharsimi Arikunto, 2006: 151).

2. Metode Bantu

Metode Bantu adalah pelengkap pengumpulan data dan hasilnya sebagai

bahan pertimbangan penulis. Adapun metode bantunya yaitu :

a. Metode Observasi

Observasi (observation) atau pengamatan merupakan suatu teknik atau

cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap

kegiatan yang sedang berlangsung (Sukmadinata, 2007: 220). Metode

observasi yang dilakukan peneliti adalah dengan mendatangi langsung

sekolah yang akan dijadikan sampel pada pelaksanaan penelitian.

b. Metode Dokumentasi

Dokumentasi, dari asal katanya dokumen, yang artinya barang-barang

tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti

menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen,

pengaturan-pengaturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya

(Suharsimi Arikunto, 2006: 158). Metode dokumentasi yang digunakan

dalam penelitian ini adalah pengambilan nilai UAN matematika SMP

kelas X tahun pelajaran 2009/2010 yang selanjutnya digunakan untuk uji

keseimbangan kemampuan awal antara kelas eksperimen 1 dengan kelas

eksperimen 2.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

F. Pengembangan Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes dalam bentuk tes

objektif dengan lima alternatif jawaban untuk memperoleh data tentang prestasi

belajar matematika dan angket motivasi belajar siswa untuk memperoleh data

tentang motivasi belajar matematika siswa.

a) Tahap Penyusunan Instrumen

1. Menyusun kisi-kisi instrumen yaitu kisi-kisi pada materi pokok bahasan

yang digunakan dalam penelitian ini untuk instrumen tes dan kisi-kisi

motivasi belajar matematika untuk instrumen angket motivasi belajar

matematika siswa.

2. Menyusun butir-butir soal instrumen tes yang berupa tes objektif pada

pokok bahasan logaritma dengan lima alternatif jawaban yaitu a, b, c, d dan

e kemudian tiap soal mempunyai bobot penilaian yang sama yaitu 1 untuk

jawaban benar dan 0 untuk jawaban salah dan butir-butir soal motivasi

belajar matematika siswa dengan lima alternatif jawaban yaitu ”a. Sangat

Setuju”, ”b. Setuju”, ”c. Kurang Setuju”, ”d. Tidak Setuju”, ”e. Sangat

Tidak Setuju”. Pemberian skor untuk masing-masing jawaban berturut-turut

adalah 5, 4, 3, 2, 1 untuk kategori soal butir positif dan sebaliknya untuk

butir soal negatif.

b) Tahap Uji Coba Instrumen

Sebelum dikenakan pada sampel penelitian, instrumen yang telah disusun

diujicobakan terlebih dahulu. Uji coba ini dimaksudkan untuk mengetahui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

apakah instrumen tes yang telah disusun memenuhi syarat-syarat instrumen yang

baik. Syarat-syarat tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Instrumen Tes Prestasi

a) Validitas Isi

Menurut Budiyono (2003: 58), suatu instrumen valid menurut

validitas isi apabila isi instrumen tersebut telah merupakan sampel yang

representatif dari keseluruhan isi hal yang akan diukur.

Untuk instrumen ini, supaya tes mempunyai validitas isi, harus

diperhatikan hal-hal berikut (Budiyono, 2003: 58):

a. Tes harus dapat mengukur sampai seberapa jauh tujuan

pembelajaran tercapai ditinjau dari materi yang telah diajarkan.

b. Penekanan materi yang akan diujikan harus seimbang dengan

penekanan materi yang telah diajarkan.

c. Materi pelajaran untuk menjawab soal-soal ujian sudah pernah

dipelajari dan dapat dipahami oleh testi.

Untuk menilai apakah suatu instrumen mempunyai validitas isi

yang tinggi atau tidak, yang biasanya dilakukan adalah melalui experts

judgment (penelitian yang dilakukan oleh para pakar) dan semua kriteria

penelaahan soal tes harus disetujui semua oleh validator. Dalam hal ini, para

pakar menilai apakah kisi-kisi yang dibuat oleh pembuat tes telah

menunjukkan bahwa klasifikasi kisi-kisi telah mewakili isi yang akan

diukur. Langkah selanjutnya, para penilai menilai apakah masing-masing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

butir tes yang telah disusun cocok atau relevan dengan klasifikasi kisi-kisi

yang ditentukan.

b) Uji Reliabilitas

Menurut Budiyono (2003: 65), menyatakan bahwa “Suatu

instrumen dikatakan reliabel apabila hasil pengukuran dengan instrumen

tersebut adalah sama jika pengukuran tersebut dilakukan pada orang yang

sama pada waktu yang berlainan atau pada orang yang berlainan (tetapi

mempunyai kondisi yang sama) pada waktu yang sama atau pada waktu

yang berlainan”. Dalam penelitian ini tes prestasi belajar yang penulis

gunakan adalah tes objektif, dengan setiap jawaban benar diberi skor 1, dan

setiap jawaban salah atau tidak menjawab diberi skor 0. sehingga untuk

menghitung tingkat reliabilitas tes ini digunakan rumus Kuder- Richardson

dengan KR-20, yaitu:

÷÷

ø

ö

çç

è

æ -÷øö

çèæ

-= å

2t

ii2t

11s

qps

1nn

r

dengan :

11r = indeks reliabilitas instrumen

n = banyaknya butir instrumen

ip = proporsi banyaknya subjek yang menjawab benar pada butir ke-i

iq = 1- ip dengan i = 1, 2, …, n

2ts = variansi total

(Budiyono, 2003: 69)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Suatu instrumen dianggap baik atau dapat digunakan dalam

kaitannya dengan uji reliabilitas jika indeks reliabilitasnya lebih dari 0,70

atau 11r ≥ 0,70.

(Budiyono, 2003: 72).

c) Daya Beda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu butir soal untuk

membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang

berkemampuan rendah. Suatu butir soal dikatakan mempunyai daya

pembeda jika kelompok siswa yang pandai menjawab benar lebih banyak

dari kelompok siswa yang kurang pandai. Untuk mengetahui daya pembeda

suatu butir soal digunakan rumus korelasi momen produk Karl Pearson:

( )( )( ){ } ( ){ }2222

xy

YYnXXnr

å åå åå åå

--

-=

YXXYn

Keterangan:

xyr = indeks daya pembeda untuk butir ke-i

n = cacah subjek yang dikenai tes (instrumen)

X = skor untuk butir ke-i (dari subyek uji coba)

Y = skor total (dari subyek uji coba)

Jika indeks daya pembeda untuk butir ke-i kurang dari 0,30 maka

butir tersebut harus dibuang. Nilai daya beda yang digunakan adalah

d ≥ 0,30.

(Budiyono, 2003: 65).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

d) Tingkat Kesukaran

Indeks kesukaran didapat dengan menggunakan rumus:

JSB

TK =

Keterangan:

TK = Indeks kesukaran setiap butir soal.

B = Banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal.

JS = Banyaknya siswa yang memberi jawaban.

(Suharsimi Arikunto, 2005)

Setelah diperoleh, kemudian diinterpretasikan sebagai berikut:

0,70 < TK ≤ 1,00 : soal uji mudah.

0,30 < TK ≤ 0,70 : soal uji sedang

0,00 < TK ≤ 0,30 : soal uji sukar.

Dalam penelitian ini soal dianggap baik jika tingkat

0,30 < TK ≤ 0,70. Butir soal yang tidak memiliki indeks kesukaran baik

harus dibuang atau diperbaiki.

2. Instrumen Angket Motivasi Belajar Matematika

Angket motivasi belajar matematika digunakan untuk mengetahui

sejauh mana motivasi siswa dalam belajar matematika. Angket motivasi

belajar matematika tersebut dikatakan baik jika memenuhi syarat-syarat

sebagai berikut:

a) Validitas Isi

Supaya angket motivasi belajar matematika mempunyai validitas

isi, maka harus diperhatikan syarat-syarat sebagai berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

(1) Butir-butir angket sudah sesuai dengan kisi-kisi angket.

(2) Kesesuaian kalimat dengan ejaan yang disempurnakan.

(3) Kalimat pada butir-butir angket mudah dipahami siswa sebagai

responden.

(4) Ketetapan dan kejelasan perumusan petunjuk pengisian angket.

Untuk menilai apakah instrumen angket motivasi belajar

matematika tersebut mempunyai validitas isi, penilaian ini dilakukan oleh

para pakar atau validator (experts judgment) dan semua kriteria disetujui

(ada salah satu yang tidak disetujui maka instrumen tersebut belum valid,

artinya butir yang tidak disetujui tersebut harus direvisi atau dibuang).

b) Konsistensi Internal

Konsistensi masing-masing butir soal dilihat dari korelasi antara

skor-skor butir soal dengan skor totalnya. Uji ini dimaksudkan untuk

mengetahui apakah instrumen angket yang telah dibuat benar-benar

konsisten artinya instrumen tersebut memiliki daya pembeda yang dapat

membedakan antara anak dengan motivasi tinggi, sedang dan rendah. Untuk

menghitung konsistensi internal untuk tiap butir ke-i digunakan rumus

korelasi produk momen dari Karl Pearson sebagai berikut :

( )( )( ) ( ) ÷

øöç

èæ -÷øöç

èæ -

-=

ååå åå åå

2222 YYnXXn

YXXYnrxy

dengan :

xyr = indeks konsistensi internal untuk butir ke-i

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

X = skor untuk butir tes ke-i (dari subjek uji coba)

Y = skor total (dari subjek uji coba)

n = cacah subyek (banyaknya subjek yang dikenai tes)

Berdasarkan perhitungan, jika indeks konsistensi internal untuk

butir ke-i kurang dari 0,30 maka butir soal harus dibuang (rxy ≥ 0,30).

(Budiyono, 2009: 268-269).

c) Uji Reliabilitas

Menurut Budiyono (2003: 65) suatu instrumen disebut reliabel

apabila hasil pengukuran dengan instrumen tersebut adalah sama jika

sekiranya pengukuran tersebut dilakukan pada orang yang sama pada waktu

yang berlainan (tetapi mempunyai kondisi yang sama) pada waktu yang

sama atau pada waktu yang berlainan. Dalam penelitian ini, untuk uji

reliabilitas digunakan rumus Alpha, sebab skor butir angket bukan 0 dan 1.

Adapun rumus Alpha yang dimaksud adalah sebagai berikut :

÷÷ø

öççè

æ-÷

øö

çèæ

-= å

2t

2i

11 s

s1

1nn

r

dengan :

11r = indeks reliabilitas instrumen

n = banyaknya butir instrumen

2is = Variansi butir ke-i, i = 1, 2, …, n

2ts = Variansi skor total yang diperoleh subyek uji coba

Interpretasi indeks reliabilitas instrumen angket sama dengan

interpretasi indeks reliabilitas instrumen tes, instrumen angket dikatakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

reliabel jika indeks reliabilitasnya lebih dari 0,70 atau 11r ≥ 0,70. (Budiyono,

2003: 72).

d) Tahap Revisi

Instrumen yang telah diujicobakan direvisi dengan menghilangkan atau

mengganti butir-butir instrumen yang tidak memenuhi syarat-syarat

instrumen yang baik.

e) Penetapan Instrumen

Butir-butir instrumen yang memenuhi syarat-syarat instrumen yang

baik ditetapkan sebagai instrumen penelitian.

G. Teknik Analisis Data

1. Uji Prasyarat Analisis dan Uji Keseimbangan

Uji keseimbangan dilakukan untuk mengetahui apakah kelompok

eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2 dalam keadaan seimbang atau tidak

sebelum mendapat perlakuan dengan kata lain secara statistik uji ini dilakukan

untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan mean yang berarti dari dua sampel

yang independen.

Sebelum dilakukan uji keseimbangan maka perlu dilakukan uji

prasyarat untuk uji keseimbangan yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel berasal

dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

digunakan adalah metode Lilliefors. Langkah-langkah metode Lilliefors

adalah sebagai berikut:

1) Hipotesis

0H : Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal

1H : Sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal

2) Statistik Uji

L = Maks | F( iz ) – S( iz ) |

dengan:

F( iz ) = P ( Z )zi£ dengan Z ~ N (0, 1)

S( iz ) = Proporsi cacah Z iz£ terhadap seluruh cacah iz

s = deviasi standar atau simpangan baku

iz = skor standar

iz = ( )

s

Xi X-

3) Taraf Signifikansi a = 0,05

4) Daerah Kritik

DK = { }nLLL ;a> dibandingkan dengan Ltabel.

Harga n,La dapat diperoleh dari tabel Lilliefors pada tingkat signifikansi

a dengan derajat kebebasan n.

5) Keputusan Uji

0H ditolak jika L Î DK, atau 0H diterima jika LÏ DK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

6) Kesimpulan

· Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal jika

H0 diterima.

· Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal jika

H0 ditolak.

(Budiyono, 2009: 170 - 171)

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk menguji apakah sampel berasal

dari populasi yang homogen atau tidak. Metode yang digunakan adalah

dengan uji Bartlett. Prosedur pemakaiannya adalah sebagai berikut:

1) Hipotesis

0H : 222

21 ... ksss === (variansi homogen)

1H : paling sedikit satu variansi yang berbeda (populasi tidak homogen)

2) Statistik Uji

å= )logSf-RKG log (fc

2,303χ 2

jj2

dengan:

2c berdistribusi ( )2

1-kc

k = Banyak seluruh nilai

f = Derajat kebebasan untuk RKG = N – k

fj = Derajat kebebasan untuk 1nS j

2

j -=

j = 1, 2, ..., k

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

N = Banyaknya seluruh nilai (ukuran)

jn = Banyaknya nilai (ukuran) sampel ke-j = ukuran sampel ke-j

c = ( ) ÷

÷ø

öççè

æ-+ å f

1f1

1-k31

1j

RKG = ( ) ( )å å

åå -=-= 2

jjj

2

j2jj

j

j s1n

XXSS;

f

SSn

3) Taraf Signifikansi a = 0,05

4) Daerah Kritik

DK = { }1;222

-> kaccc

5) Keputusan Uji

H0 di tolak jika χ2 ∈ DK atau H0 diterima jika χ2 ∉ DK

6) Kesimpulan

· Populasi dikatakan homogen jika H0 diterima.

· Populasi dikatakan tidak homogen jika H0 ditolak.

(Budiyono, 2009: 174 - 177)

c. Uji Keseimbangan

Setelah prasyarat uji t terpenuhi selanjutnya dilakukan uji

keseimbangan dengan statistik uji yang digunakan uji t. Data yang akan diuji

berupa data Nilai Ujian Akhir Nasioanal Kelas IX SMP untuk bidang studi

Matematika. Langkah-langkah uji keseimbangan adalah sebagai berikut :

1) Hipotesis

H0 : 21 mm = (kedua kelompok memiliki kemampuan awal yang sama)

H1 : 21 mm ¹ (kedua kelompok memiliki kemampuan awal berbeda)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

2) Statistik Uji

21

021

11nn

s

dXXt

p +

--= ~ )2( 21 -+ nnt dengan

2

)1()1(

21

222

2112

-+-+-

=nn

snsns p

dengan:

1X = rata-rata nilai tes kemampuan awal siswa pada kelompok

eksperimen 1

2X = rata- rata nilai tes kemampuan awal siswa pada kelompok

eksperimen 2

1s = simpangan baku kelompok eksperimen 1

2s = simpangan baku kelompok eksperimen 2

1n = banyaknya siswa kelompok eksperimen 1

2n = banyaknya siswa kelompok eksperimen 2

2PS = variansi gabungan kelompok eksperimen 1 dan eksperimen 2

d0 = 0 (sebab tidak dibicarakan selisih rerata)

3) Taraf Signifikansi a = 0,05

4) Daerah Kritik

DK = {t | 2nn;

2 21

tt-+

-< a atau 2nn;

2 21

tt-+

> a }

5) Keputusan Uji

H0 ditolak jika t terletak di daerah kritik (tÎDK)

6) Kesimpulan

· Kedua kelompok memiliki kemampuan awal sama jika H0 diterima.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

· Kedua kelompok memiliki kemampuan awal berbeda jika H0 ditolak.

(Budiyono, 2009: 151)

2. Pengujian Hipotesis

Dalam penelitian ini pengujian hipotesis menggunakan analisis variansi

dengan dua jalan dengan sel tak sama (2 x 3). Analisis variansi dua jalan

bertujuan untuk menguji perbedaan efek (pengaruh) 2 variabel bebas yaitu

media pembelajaran (faktor A) dan motivasi belajar siswa (faktor B) serta

interaksi antara media pembelajaran dengan motivasi belajar siswa (faktor AB)

terhadap variabel terikatnya.

Sebelum pengujian hipotesis dilakukan perlu dilakukan uji prasyarat

analisis untuk anava yaitu uji normalitas dengan metode Lilliefors dan uji

homogenitas dengan metode Bartlett. Langkah – langkah pengujian untuk uji

normalitas dan uji homogenitas sama dengan uji prasyarat analisisseperti

diuraikan di muka. Setelah prasyarat analisis anava terpenuhi selanjutnya

dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan anava dua jalan dengan sel tak

sama. Asumsi bagi analisis variansi dua jalan adalah sebagai berikut:

a. Model

Xijk = m + ai + bj + (ab)ij + eijk

Keterangan :

Xijk = pengamatan pada subjek ke-k pada baris ke-i kolom ke-j.

m = rerata dari seluruh data amatan (rerata besar).

bj = efek kolom ke-j pada variabel terikat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

ai = efek baris ke-i pada variabel terikatnya.

(ab)ij = kombinasi efek baris ke-i dan kolom ke-j pada variabel terikat.

eijk = deviasi data Xijk terhadap rerata populasi (mij) yang berdistribusi

normal dengan rataan 0 dan variansi 2s .

i = 1, 2 dengan 1 = Media pembelajaran macromedia flash 8

2 = Media pembelajaran powerpoint

j = 1, 2, 3 dengan 1 = Motivasi belajar tinggi

2 = Motivasi belajar sedang

3 = Motivasi belajar rendah

(Budiyono, 2009: 207-208)

b. Prosedur

1) Hipotesis

H0A : ai = 0, untuk setiap i = 1, 2, ..., p

H1A : paling sedikit ada satu ai yang tidak nol

H0B : bj = 0, untuk setiap j = 1, 2, ..., q

H1B : untuk paling sedikit ada satu bj yang tidak nol

H0AB : (ab)ij = 0 untuk setiap i = 1, 2, ..., p dan j = 1, 2, ..., q

H1AB : untuk paling sedikit ada satu (ab)ij yang tidak nol.

2) Komputasi

Ada lima komponen yang berturut-turut dikembangkan dengan

(1), (2), (3), (4), (5) yang dirumuskan sebagai berikut :

(1) pqG 2

(2) åji

ijSS,

(3) åi

2i

qA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

(4) åj

2j

p

B (5) å

ij

2ijAB

Pada analisis dua jalan dengan sel tak sama, didefinisikan notasi-

notasi sebagai berikut :

nij = ukuran sel ij (sel pada baris ke-i kolom ke-j)

= banyaknya data amatan pada sel ij

= frekuensi sel ij

nh = rataan harmonik frekuensi seluruh sel =

åij ijn

pq1

N = åj,i

ijn = banyaknya seluruh data amatan

SSij = åå ÷

ø

öçè

æ

-k ij

kijk

ijk n

X

X

2

2

= jumlah kuadrat deviasi data amatan pada sel ij

p = banyaknya baris

q = banyaknya kolom

ijAB = rataan pada sel ij

Ai = åj

ijAB = jumlah rataan pada baris ke-i

Bj = åi

ijAB = jumlah rataan pada kolom ke-j

G = åj,i

ijAB = jumlah rataan pada semua sel.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

3) Jumlah Kuadrat

JKA = n h {(3) – (1)}

JKB = n h {(4) – (1)}

JKAB = n h {(1) + (5) – (3) – (4)}

JKG = (2)

JKT = JKA+ JKB + JKAB + JKG

4) Derajat Kebebasan

dkA = p – 1

dkB = q – 1

dkAB = (p – 1) (q – 1) = pq – p – q + 1

dkG = N – pq

dkT = N – 1

5) Rerata Kuadrat

RKA = dkAJKA

RKAB = dkABJKAB

RKB = dkBJKB

RKG = dkGJKG

6) Statistik Uji

· Untuk H0A adalahRKGRKA

Fa = yang merupakan nilai dari variabel

random yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan p – 1 dan

N – pq.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

· Untuk H0B adalahRKGRKB

Fb = yang merupakan nilai dari variabel

random yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan q – 1 dan

N – pq.

· Untuk H0AB adalahRKGRKAB

Fab = yang merupakan nilai dari variabel

random yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan

(p – 1) (q – 1) dan N – pq.

7) Daerah Kritik

Untuk masing – masing nilai F di atas daerah kritiknya adalah :

a) Daerah kritik untuk Fa adalah DKa = {Fa|Fa > Fa ; (p – 1) , N – pq}

b) Daerah kritik untuk Fb adalah DKb = {Fb|Fb > Fa ; (q – 1) , N – pq}

c) Daerah kritik untuk Fab adalah DKab = {Fab|Fab > Fa ; (p – 1)(q – 1), N -pq}

8) Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan

Tabel 3.4 Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan

Sumber JK dk RK Fobs Fa P

Baris (A) JKA p-1 RKA Fa F* < � atau > �

Kolom (B) JKB q-1 RKB Fb F* < � atau > �

Interaksi (AB) JKAB (p-1) (q-1) RKAB Fab F* < � atau > �

Galat (G) JKG N-pq RKG - - -

Total JKT N-1 - - - -

(Budiyono, 2009: 239)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Keterangan:

P adalah probabilitas amatan

F* = nilai F yang diperoleh dari tabel

9) Keputusan Uji

a) H0A ditolak apabila Fa Î DKa.

b) H0B ditolak apabila Fb Î DKb.

c) H0AB ditolak apabila Fab Î DKab.

(Budiyono, 2009: 229 – 231)

3. Uji Lanjut Pasca Anava Dua Jalan

Untuk uji lebih lanjut setelah Anava, digunakan metode Scheffe.

Langkah-langkah dalam menggunakan metode Scheffe sebagai berikut:

a. Komparasi rataan antar baris

Uji Scheffe untuk komparasi rataan antar baris adalah :

Fi.-j. = ( )

úúû

ù

êêë

é+

-

.j.i

2.j.i

n1

n1

RKG

XX

Keterangan :

Fi.-j. = nilai Fobs pada perbandingan baris ke-i dan baris ke-j

.iX = rataan pada baris ke-i

.X j = rataan padar baris ke-j

RKG = rataan kuadrat galat, yang diperoleh dari perhitungan analisis

variansi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

ni. = ukuran sampel baris ke-i

nj. = ukuran sampel baris ke-j

Sedangkan daerah kritik untuk uji ini adalah :

Dk = {Fi.-j.|Fi.-j. > (p-1) Fa ; p-1, N-pq}

b. Komparasi rataan antar kolom

Uji Scheffe untuk komparasi rataan antar kolom adalah :

( )

úúû

ù

êêë

é+

-=-

j.i.

2j.i

j.i.

n1

n1

RKG

X.XF

Keterangan hampir sama dengan keterangan komparasi rataan antar baris,

hanya keterangan baris diganti kolom.

Sedangkan daerah kritik untuk uji ini adalah :

DK = { F.i-.j|F.i-.j > (q-1) Fa ; q-1, N-pq}

c. Komparasi rataan antar sel pada kolom yang sama

Uji Scheffe untuk komparasi rataan antar sel pada kolom yang sama adalah:

( )

úúû

ù

êêë

é+

-=-

kjij

2kjij

kjij

n1

n1

RKG

XXF

Fij-kj = nilai Fobs pada pembandingan rataan pada sel ij dan rataan pada sel kj

ijX = rataan pada sel ke-ij

kjX = rataan pada sel ke-kj

Sedangkan daerah kritik untuk uji ini adalah:

DK = {Fij-kj|Fij-kj > (pq-1) Fa ; pq -1 , N-pq}

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

d. Komparasi rataan antar sel pada baris yang sama.

Uji Scheffe untuk komparasi rataan antar sel pada baris yang sama adalah:

( )

úû

ùêë

é+

-=-

ikij

2

ikij

ikij

n1

n1

RKG

XXF

Sedangkan daerah kritik untuk uji ini adalah:

Dk = { Fij-ik|Fij-ik > (pq-1) Fa ; pq-1 , N-pq}

(Budiyono, 2009: 215-217)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Uji Coba Instrumen

Untuk mendapatkan hasil penelitian yang optimal, instrumen yang akan

digunakan harus diujicobakan. Uji coba dilaksanakan pada sekolah yang berbeda

(yang tidak menjadi sampel) yaitu pada kelas X.1 dan X.2 SMAN 7 Surakarta.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal tes objektif angket

motivasi belajar dan tes prestasi belajar matematika pokok bahasan logaritma.

Adapun hasil penelaahan dan analisis instrumen adalah sebagai berikut:

1. Instrumen Tes Prestasi Belajar

a. Uji Validitas Tes Prestasi

Soal Tes prestasi belajar siswa sebanyak 30 butir soal objektif yang

berisi pertanyaan-pertanyaan pokok bahasan logaritma dengan 5 pilihan

jawaban. Siswa cukup memilih dengan cara memberi tanda silang pada

lembar jawaban yang tersedia (dapat dilihat pada Lampiran 12).

Sebelum draf soal tes prestasi belajar diujicobakan, instrumen tes

prestasi belajar matematika terlebih dahulu diuji validasi isi oleh validator

(expert judgment) untuk mengetahui apakah isi instrumen tersebut telah

merupakan sampel yang representatif dari keseluruhan isi hal yang diukur. Uji

validasi pada tes prestasi belajar dilakukan oleh 3 orang validator yaitu Dhany

Setiawan, S.Pd yang merupakan guru matematika kelas X SMAN 2 Surakarta,

Y. Y Sulistiyo, S.Pd guru matematika senior kelas X SMAN 7 Surakarta, dan

76

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

Dewi Wulandari, S.Pd guru senior SMA Muhammadiyah 2 Surakarta. Dari 30

butir soal, karena semua butir soal diberi tanda cek (√ ) berarti semuanya

dinyatakan baik. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 15.

b. Daya Beda Instrumen

Daya pembeda masing-masing butir soal dilihat dari korelasi antara

skor burit-butir tersebut dengan skor totalnya. Jika indeks daya pembeda

untuk butir D ≤ 0,30 maka butir soal tersebut tidak dipakai/dibuang. Dari 30

butir soal tes prestasi belajar yang mempunyai indeks daya pembeda kurang

dari 0,30 ada 5 butir soal yaitu nomor 4, 25, 28, 29 dan 30. Sehingga ada 25

butir soal yang dipakai. Perhitungan daya pembeda selengkapnya dapat dilihat

pada Lampiran 16.

c. Tingkat Kesukaran Instrumen

Uji tingkat kesukaran digunakan rumus dari Suharsimi Arikunto.

Berdasarkan hasil perhitungan dari jumlah soal 30 butir diperoleh sebanyak 1

soal dengan tingkat kesukaran mudah, 25 soal dengan tingkat kesukaran

sedang dan 4 soal dengan tingkat kesukaran sukar. Perhitungan tingkat

kesukaran selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 16.

Berdasarkan hasil uji coba di atas, dari 30 butir soal yang

diujicobakan ada 5 butir soal yang tidak dapat dipakai karena indeks daya

beda < 0,3 (harus dibuang) yaitu nomor 25, 28, 29 dan 30 dan p > 0,70

(tingkat kesukarannya terlalu mudah) yaitu nomor 4.

Jadi butir soal nomor 4, 25, 28, 29 dan 30 tidak dipakai untuk tes

prestasi belajar matematika. Sehingga instrumen prestasi belajar siswa terdiri

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

dari 25 butir soal. Perhitungan tingkat kesukaran selengkapnya dapat dilihat

pada Lampiran 16.

d. Uji Reliabilitas

Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan terhadap soal tes

prestasi yang terdiri dari 30 butir soal yang diujicobakan menunjukkan bahwa

soal tes tersebut memiliki indeks reliabilitas r11 = 0,918 yang berarti instrumen

tes prestasi belajar matematika reliabel.

Dengan mempertimbangkan hasil validasi, reliabilitas, daya pembeda

dan tingkat kesukaran soal maka dari 30 butir soal yang diujicobakan

sebanyak 25 butir soal layak digunakan. Dari hasil uji coba 25 butir soal

dilakukan uji reliabilitas r11 = 0,928 yang berarti instrumen tes prestasi belajar

matematika reliabel. Sehingga tes prestasi yang dipakai sebanyak 25 butir

soal. Perhitungan reliabilitas selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 16.

2. Instrumen Angket Motivasi

a. Uji Validitas Angket

Sebelum draf soal angket motivasi belajar diujicobakan, instrumen

angket motivasi belajar matematika terlebih dahulu diuji validasi isi oleh

validator (expert judgment) untuk mengetahui apakah isi instrumen tersebut

telah merupakan sampel yang representatif dari keseluruhan isi hal yang

diukur. Uji validasi pada angket motivasi belajar dilakukan oleh 2 orang

validator yaitu Drs. Koesdaryati guru senior bimbingan konseling (BK) SMA

Batik 2 Surakarta, dan Drs. H Yatimun guru koordinator bimbingan konseling

(BK) sekaligus Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 2 Surakarta. Dari 50

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

butir soal, karena semua butir soal diberi tanda cek (√) berarti semuanya

dinyatakan baik. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 14.

b. Konsistensi Internal

Hasil uji coba angket motivasi belajar matematika menunjukkan

bahwa dari 50 butir angket uji coba terdapat 10 butir soal yang harus dibuang

karena tidak memenuhi indeks konsistensi internal (minimal 0,30) yaitu butir

nomor 2, 5, 6, 8, 9, 10, 16, 33, 36 dan 37 sehingga selain butir angket tersebut

dapat digunakan pada sampel penelitian (data selengkapnya dapat dilihat pada

Lampiran 17).

c. Uji Reliabilitas

Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan terhadap soal uji coba

angket motivasi belajar siswa yang terdiri dari 50 butir soal menunjukkan

bahwa angket motivasi belajar tersebut memiliki indeks reliabilitas r11 = 0,875

yang berarti instrumen tes angket motivasi belajar matematika reliabel.

Dengan mempertimbangkan hasil validasi, reliabilitas, dan konsistensi

internal maka dari 50 butir soal yang diujicobakan sebanyak 40 butir soal

angket motivasi belajar layak digunakan. Dari hasil uji reliabilitas angket

motivasi belajar sebanyak 40 butir soal didapat r11 = 0,891 yang berarti

instrumen angket motivasi belajar siswa reliabel. Sehingga soal angket

motivasi belajar siswa yang dipakai sebanyak 40 butir soal. Perhitungan

reliabilitas selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 17.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

B. Deskripsi Data

Data pada penelitian ini adalah (1) Nilai Ujian Nasional Kelas IX SMP,

(2) Hasil tes angket dan (3) Hasil data tes prestasi belajar siswa. Berdasarkan

pengambilan data nilai ujian nasional kelas IX SMP, yang digunakan untuk menguji

keseimbangan didapat nilai rata-rata untuk kelas eksperimen 1 adalah 7,335 dan kelas

eksperimen 2 adalah 7,128. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.1

berikut ini:

Tabel 4.1 Data Nilai Ujian Akhir Nasional Kelas IX SMP

Kelas Eksperimen 1 Kelas Eksperimen 2

N 100 100

Jumlah (∑ X) 733,50 712,75

Rataan ( X ) 7,335 7,128

Standart Deviasi (s) 0,978 0,907

Varian (s2) 0,956 0,823

Maksimum 177 175

Minimum 133 116

Setelah data hasil tes angket motivasi belajar siswa dikelompokkan menjadi

motivasi belajar tinggi, sedang dan rendah maka hasil pengolahan data tersebut

digunakan untuk perhitungan uji normalitas dan uji homogenitas. Berikut adalah data

hasil tes angket motivasi belajar siswa.

Tabel 4.2 Data Hasil Tes Angket Motivasi Belajar

Kelas Eksperimen 1 Kelas Eksperimen 2 Total

Motivasi Tinggi 30 17 47

Motivasi Sedang 58 54 112

Motivasi Rendah 12 29 41

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

N 100 100 200

Jumlah (∑ X) 15411 14873 30284

Rataan ( X ) 154,11 148,73 302,84

Standart Deviasi (s) 10,26 11,86 22,12

Varian (s2) 105,210 140,563 245,773

Maksimum 177 175

Minimum 133 116

Berdasarkan hasil tes prestasi belajar siswa setelah dilakukan pembelajaran

dengan media pembelajaran macromedia flash 8 dan powerpoint maka hasil

pengolahan data tersebut digunakan untuk menghitung uji normalitas, uji

homogenitas dan uji hipotesis. Data hasil tes prestasi belajar matematika dapat dilihat

pada Tabel 4.3 berikut:

Tabel 4.3 Data Hasil Tes Prestasi Belajar Matematika

Kelas Eksperimen 1 Kelas Eksperimen 2

N 100 100

Jumlah (∑ X) 7788 7236

Rataan ( X ) 77,88 72,36

Standart Deviasi (s) 11,28 10,70

Varian (s2) 127,18 114,45

Maksimum 100 92

Minimum 60 56

Data nilai murni hasil Ujian Akhir Nasional kelas IX SMP, data angket

motivasi belajar siswa dan data tes prestasi belajar matematika baik kelas eksperimen

1 maupun kelas eksperimen 2 dapat dilihat selengkapnya pada Lampiran 19.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

C. Hasil Analisis Data

Dari deskripsi data yang berupa data motivasi belajar siswa dan data prestasi

belajar matematika pada kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 akan dilakukan

analisis data. Sebelum dilakukan uji hipotesis dan anava dua jalan terlebih dahulu

dilakukan uji prasyarat untuk uji keseimbangan dan uji prasyarat untuk anava.

1. Uji Prasyarat untuk Uji Keseimbangan

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel penelitian

berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Dalam hal ini ada 2

uji normalitas yang dilakukan dengan menggunakan uji Lilliefors yaitu :

1) Uji normalitas pada data yang terkait dengan media pembelajaran

komputer yaitu macromedia flash 8.

2) Uji normalitas pada data yang terkait dengan media pembelajaran

komputer yaitu powerpoint.

Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Media Pembelajaran

Populasi N LMaks LTabel Keputusan

Macromedia Flash 8 100 0,086 0,089 H0 diterima

Powerpoint 100 0,082 0,089 H0 diterima

Berdasarkan hasil uji normaliatas media pembelajaran pada tabel di

atas diketahui bahwa sampel penelitian berasal dari populasi yang

berdistribusi normal. Untuk perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada

Lampiran 21 – 22.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi

penelitian mempunyai variansi sama atau homogen. Uji homogenitas untuk

media pembelajaran ini menggunakan metode Bartlett dengan statistik uji Chi

Kuadrat. Dari langkah-langkah uji Chi Kuadrat tersebut diperoleh

χ2hitung = 2,250 dan χ2

tabel = χ2(α, k-1) = 3, 841. Dengan daerah kritik

(DK) = { χ2| χ2 > 3,841 } maka χ2hitung ∉ DK sehingga H0 diterima. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa kedua sampel penelitian mempunyai varian yang

sama/homogen untuk variabel media pembelajaran. Hasil perhitungan

selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 26.

2. Uji Keseimbangan

Setelah prasyarat uji t terpenuhi selanjutnya dilakukan uji keseimbangan

dengan statistik uji t. Uji keseimbangan digunakan untuk melihat apakah kelas

eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 merupakan kelas yang seimbang atau

mempunyai kemampuan awal yang sama. Data yang akan diuji berupa data Nilai

Ujian Akhir Nasioanal Kelas IX SMP untuk bidang studi Matematika. Dari

langkah-langkah uji t tersebut diperoleh thitung = 1,557 dan ttabel = 1,960 dengan

daerah kritik (DK) = {t|t < -1,960 atau t > 1,960 } maka thitung ∉ DK sehingga H0

diterima. Kesimpulannya adalah kedua populasi penelitian mempunyai

kemampuan awal yang sama atau seimbang. Perhitungan selengkapnya dapat

dilihat pada Lampiran 20.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

3. Uji Prasyarat untuk Anava Dua Jalan

a. Uji Normalitas

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah data sampel random

berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Dalam penelitian ini uji

normalitas menggunakan uji Lilliefors dengan tingkat signifikansi * = 0,05.

Rangkuman hasil uji normalitas sebagai berikut:

Tabel 4.5 Rangkuman Hasil Uji Normalitas Prasyarat Uji Anava

Populasi N Lhitung Ltabel Keputusan

Macromedia Flash 8 100 0,086 0,089 H0 diterima

Powerpoint 100 0,082 0,089 H0 diterima

Motivasi Belajar Tinggi 47 0,093 0,129 H0 diterima

Motivasi Belajar Sedang 112 0,074 0,084 H0 diterima

Motivasi Belajar Rendah 41 0,131 0,138 H0 diterima

Dari rangkuman hasil uji normalitas pada Tabel 4.5 di atas diketahui

bahwa sampel penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 21 – 25.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi

penelitian mempunyai variansi sama atau homogen. Uji homogenitas yang

dilakukan sebanyak dua kali yaitu Uji homogenitas pada data terkait dengan

media pembelajaran dan motivasi belajar siswa. Dalam penelitian ini uji

homogenitas yang digunakan adalah uji Bartlett dengan tingkat signifikansi * = 0,05. Rangkuman hasil penelitian untuk uji homogenitas sebagai berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

Tabel 4.6 Rangkuman Hasil Uji Homogenitas

Uji Homogenitas χ2hitung χ2

tabel = χ2(α, k-1) Keputusan

Media Pembelajaran 2,250 3,841 H0 diterima

Motivasi Belajar 4,513 5,991 H0 diterima

Berdasarkan data Tabel 4.6 di atas dapat dilihat bahwa H0 diterima

semua, sehingga disimpulkan kedua populasi penelitian mempunyai variansi

yang sama/homogen untuk variabel media pembelajaran dan variabel motivasi

belajar siswa. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 26-27.

4. Uji Hipotesis

Prosedur uji hipotesis ini menggunakan anava 2 x 3. Berdasarkan

analisis uji persyaratan menunjukkan bahwa sampel random data amatan berasal

dari populasi yang berdistribusi normal dan mempunyai variansi yang

sama/homogen. Dengan demikian analisis uji hipotesis dengan teknik analisis

variansi dua jalan dengan sel tak sama dapat dilanjutkan. Rangkuman hasil uji

hipotesis dengan tingkat signifikansi * = 0,05. diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.7 Rangkuman Hasil Uji Hipotesis

Sumber JK dk RK Fobs F* Kep. Uji

Media

Pembelajaran (A) 612,73 1 612,733 6,245 3,84 H0 ditolak

Motivasi Belajar

Siswa (B) 5085,63 2 2542,817 25,915 3,00 H0 ditolak

Interaksi (AB) 193,39 2 96,695 0,985 3,00 H0 diterima

Galat (G) 19035,31 194 98,120 - - -

Total 24927,07 199 - - - -

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

Untuk hasil perhitungan anava dua jalan dengan sel tak sama

selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 28.

Dari hasil rangkuman analisis variansi dua jalan di atas menunjukkan

bahwa:

a. Ada perbedaan efek antar baris terhadap variabel terikat. Pada efek utama A

(Media Pembelajaran), harga uji statistika Fa = 6,245 > F(0,05;1;198) = 3,840,

maka H0A ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh

yang signifikan antara penggunaan media pembelajaran macromedia flash 8

dan media pembelajaran powerpoint terhadap prestasi belajar matematika

pada pokok bahasan logaritma siswa kelas X SMA SSN Kota Surakarta.

b. Ada perbedaan efek antar kolom terhadap variabel terikat. Pada efek B

(Motivasi Belajar Siswa), harga statistik uji Fb = 25,915 < F(0,05;2;198) = 3,000,

maka H0B ditolak. Hal ini berarti terdapat perbedaan pengaruh yang

signifikan antara motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika

siswa pada pokok bahasan logaritma siswa kelas X SMA SSN Kota

Surakarta.

c. Tidak ada interaksi baris dan kolom terhadap variabel terikat. Pada efek AB

(media pembelajaran dan motivasi belajar siswa), harga statistik uji

Fab = 0,985 < F(0,05;2;198) = 3,000, maka H0AB diterima. Hal ini berarti tidak

terdapat interaksi yang signifikan antara penggunaan media pembelajaran

(macromedia flash 8 dan powerpoint) dan motivasi belajar siswa terhadap

prestasi belajar matematika pada pokok bahasan logaritma siswa kelas X

SMA SSN Kota Surakarta.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

5. Uji Lanjut Pasca Anava Dua Jalan

Berdasarkan hasil uji anava di atas diketahui bahwa pada efek utama A

(media pembelajaran), H0A ditolak. Berarti terdapat perbedaan pengaruh yang

signifikan antara penggunaan media pembelajaran macromedia flash 8 dan media

pembelajaran powerpoint terhadap prestasi belajar matematika pada pokok

bahasan logaritma siswa kelas X SMA SSN Kota Surakarta. Namun karena hanya

ada dua kategori (penggunaan media pembelajaran macromedia flash 8 dan media

pembelajaran powerpoint) maka tidak diperlukan uji komparasi ganda antar baris.

Tabel 4.8 Rataan dan Rataan Marginal

Media Pembelajaran

Motivasi Belajar Rataan Marginal Tinggi Sedang Rendah

Macromedia Flash 8

87,31 74,18 71,27 77,77

Powerpoint 80,00 72,07 68,41 74,52

Rataan Marginal

84,67 75,09 69,25

Dari rataan marginal menunjukkan bahwa rataan prestasi belajar dengan

media pembelajaran macromedia flash 8 lebih tinggi daripada rataan prestasi

belajar dengan media pembelajaran powerpoint, sehingga dapat disimpulkan

bahwa pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran macromedia

flash 8 lebih baik prestasi belajarnya daripada pembelajaran dengan menggunakan

media pembelajaran powerpoint.

Sedangkan dari hasil pengujian hipotesis motivasi belajar siswa,

diperoleh bahwa H0B ditolak. Karena pada motivasi belajar siswa ada 3 kategori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

yaitu tinggi, sedang dan rendah, maka diperlukan uji komparasi ganda antar

kolom dengan menggunakan metode Scheffe.

Adapun hasil perhitungan uji komparasi ganda antar kolom dapat dilihat

pada Tabel berikut: (Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 29).

Tabel 4.9 Rangkuman Uji Komparasi Ganda Antar Kolom

H0 ( )2j.i. XX -

j.i. n1

n1

+ RKG F obs Ftabel Kep. Uji

m.1 = m.2 91,649 0,0302 98,.120 30,929 (3-1) . 3,00 = 6,00 H0 ditolak

m.1 = m.3 237,641 0,0457 98,120 52,997 (3-1) . 3,00 = 6,00 H0 ditolak

m.2 = m.3 34,132 0,0333 98,120 10,446 (3-1) . 3,00 = 6,00 H0 ditolak

Dari Tabel 4.9 rangkuman uji komparasi ganda antar kolom maka dapat

disimpulkan bahwa :

a. Berdasarkan uji komparasi ganda antar kolom F.1-.2 = 30,929 > Ftabel = 6,00

maka H0 ditolak berarti ada perbedaan prestasi belajar siswa yang signifikan

antara motivasi belajar tinggi dengan motivasi belajar sedang.

b. Berdasarkan uji komparasi ganda antar kolom F.1-.3 = 52,997 > Ftabel = 6,00

maka H0 ditolak berarti ada perbedaan prestasi belajar siswa yang signifikan

antara motivasi belajar tinggi dengan motivasi belajar rendah.

c. Berdasarkan uji komparasi ganda antar kolom F.2-.3 = 10,446 > Ftabel = 6,00

maka H0 ditolak berarti ada perbedaan prestasi belajar siswa yang signifikan

antara motivasi belajar sedang dengan motivasi belajar rendah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

D. Pembahasan Hasil Analisis Data

1. Hipotesis Pertama

Pada hipotesis pertama, prestasi belajar matematika siswa dilihat dari

penggunaan media pembelajaran. Berdasarkan uji anava dua jalan sel tak sama

yang telah dilakukan, diperoleh Fa = 6,245 dengan Ftabel = 3,840. Dengan

demikian Fa > Ftabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa H0A ditolak. Hal ini

berarti bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar antara penggunaan media

pembelajaran dengan macromedia flash 8 dan penggunaan media pembelajaran

dengan powerpoint.

Berdasarkan uji lanjut pasca anava dengan membandingkan rataan

marginal pada siswa yang diberi perlakuan dengan media pembelajaran

macromedia flash 8 yaitu 77,77 dan rataan marginal pada siswa yang diberi

perlakuan dengan media pembelajaran powerpoint yaitu 74,52, diperoleh

kesimpulan bahwa prestasi belajar siswa yang menggunakan media pembelajaran

macromedia flash 8 memiliki prestasi yang lebih baik jika dibandingkan dengan

prestasi belajar siswa yang menggunakan media pembelajaran powerpoint.

Dengan demikian dalam proses pembelajaran dengan menggunakan

media pembelajaran macromedia flash 8 dapat dengan mudah membangkitkan

motivasi belajar siswa dan merangsang siswa untuk aktif dalam proses

pembelajaran dan tidak memperkecil arti pokok pembelajarannya, tetapi justu

membantu memperjelasnya. Dengan media pembelajaran macromedia flash 8

dapat menggambarkan secara nyata contoh penerapan matematika dalam

kehidupan sehari-hari.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

Faktor lain yang dapat mempengaruhi prestasi belajar adalah adanya

peranan guru dan motivasi siswa dalam proses belajar mengajar, sarana dan

prasarana yang digunakan dalam proses belajar mengajar kaitannya dengan

penggunaan media pembelajaran macromedia flash 8 serta lingkungan sekolah

yang mendukung.

Adapun peranan guru dalam proses belajar mengajar meliputi: ketepatan

waktu dalam masuk kelas dan penggunaan media pembelajaran yang sesuai

sehingga siswa lebih mudah memahami materi yang diajarkan.

Dari beberapa pendapat guru yang sudah menggunakan media

pembelajaran macromedia flash 8 mengatakan bahwa mengajar siswa dengan

menggunakan media pembelajaran macromedia flash 8 lebih baik dan mudah

menarik perhatian siswa sehingga siswa termotivasi untuk aktif dalam belajar

matematika dan siswa tidak hanya aktif dalam berpikir namun dapat merangsang

siswa untuk berani menyampaikan pendapatnya serta siswa dapat mempelajari

sendiri materi pelajaran dari media pembelajaran macromedia flash 8 dirumahnya

masing-masing.

2. Hipotesis Kedua

Hipotesis kedua, prestasi belajar siswa dilihat dari motivasi belajar

matematika siswa. Berdasarkan uji anava dua jalan sel tak sama yang telah

dilakukan, diperoleh Fb = 25,915 dengan Ftabel = 3,00. Dengan demikian

Fb > Ftabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa H0B ditolak. Hal ini berarti bahwa

terdapat perbedaan prestasi belajar antara motivasi belajar tinggi, sedang dan

rendah terhadap prestasi belajar matematika siswa pada pokok bahasan logaritma.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

Berdasarkan uji lanjut pasca anava, diperoleh perhitungan uji komparasi

ganda antar kolom dengan * = 0,05. Diperoleh F.1-.2 = 30,929 > Ftabel = 6,00

sehingga H0 ditolak. Dengan melihat rataan marginal motivasi belajar tinggi yaitu

84,67 dan rataan marginal motivasi belajar sedang yaitu 75,09. Diperoleh

kesimpulan bahwa siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi mempunyai

prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada siswa yang mempunyai

motivasi belajar sedang.

Selanjutnya, pada kolom kedua dan ketiga dengan perhitungan uji

komparasi ganda antar kolom diperoleh F.2-.3 = 10,446 > Ftabel = 6,00 sehingga

H0 ditolak. Dengan melihat rataan marginal motivasi belajar sedang yaitu 75,09

dan rataan marginal motivasi belajar rendah yaitu 69,25. Diperoleh kesimpulan

bahwa siswa yang memiliki motivasi belajar sedang mempunyai prestasi belajar

matematika yang lebih baik daripada siswa yang mempunyai motivasi belajar

yang rendah.

Pada kolom pertama dan ketiga dengan perhitungan uji komparasi ganda

antar kolom diperoleh F.1-.3 = 52,997 > Ftabel = 6,00 sehingga H0 ditolak. Dengan

melihat rataan marginal motivasi belajar tinggi yaitu 84,67 dan rataan marginal

motivasi belajar rendah yaitu 69,25. Diperoleh kesimpulan bahwa siswa yang

mempunyai motivasi belajar yang tinggi mempunyai prestasi belajar yang lebih

baik daripada siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah.

Dengan memperhatikan hasil uji komparasi di atas dapat diambil

kesimpulan bahwa penggunaan media pembelajaran macromedia flash 8 yang

sebelumnya belum pernah dilakukan oleh gurunya dapat menimbulkan daya tarik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

tersendiri untuk siswa sehingga siswa termotivasi di dalam belajar matematika.

Hal ini telah dibuktikan dimana motivasi belajar siswa yang tinggi akan

mendorong aktifitas belajar siswa menjadi lebih baik. Semakin baik motivasi

belajar serta aktivitas belajar seseorang maka semakin baik pula prestasi belajar

matematikanya.

Dengan demikian kesimpulannya adalah siswa yang memiliki motivasi

belajar yang tinggi akan memiliki prestasi belajar yang lebih baik jika

dibandingkan dengan siswa yang memiliki motivasi belajar sedang dan rendah.

3. Hipotesis Ketiga

Hipotesis ketiga, prestasi belajar siswa dilihat dari penggunaan media

pembelajaran dan motivasi belajar siswa. Berdasarkan uji anava dua jalan sel tak

sama yang telah dilakukan, diperoleh Fab = 0,985 dengan Ftabel = 3,00. Dengan

demikian Fab < Ftabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa H0AB diterima. Hal ini

berarti bahwa tidak terdapat interaksi antara penggunaan media pembelajaran dan

motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa pokok bahasan logaritma.

Oleh karena itu kesimpulan pada efek sederhana mengikuti efek utama

yaitu pembelajaran matematika dengan media pembelajaran macromedia flash 8

mempunyai prestasi belajar lebih baik daripada siswa yang diberi pembelajaran

dengan menggunakan media pembelajaran powerpoint baik pada kategori

motivasi belajar siswa tinggi, sedang maupun rendah.

Dilain pihak pada penggunaan media pembelajaran dengan macromedia

flash 8 prestasi belajar siswa dengan motivasi belajar tinggi lebih baik daripada

prestasi belajar siswa dengan motivasi belajar sedang dan rendah dan prestasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

belajar siswa pada motivasi belajar sedang lebih baik daripada prestasi belajar

siswa dengan motivasi belajar rendah. Demikian pula pada penggunaan media

pembelajaran dengan powerpoint prestasi belajar siswa dengan motivasi belajar

tinggi lebih baik daripada prestasi belajar siswa dengan motivasi belajar sedang

dan motivasi belajar rendah dan prestasi belajar siswa pada motivasi belajar

sedang lebih baik daripada prestasi belajar siswa dengan motivasi belajar rendah.

Dalam proses pembelajaran matematika penggunaan media

pembelajaran merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

siswa, sedangkan motivasi belajar yang dimiliki siswa juga memberikan pengaruh

terhadap prestasi belajar siswa tetapi tidak ada interaksi diantara keduanya.

Dengan menggunakan media pembelajaran macromedia flash 8 dan media

pembelajaran powerpoint memberikan prestasi belajar siswa yang lebih baik

begitu pula dengan motivasi belajar siswa memberikan hasil prestasi belajar siswa

yang baik, semakin tinggi motivasi belajar siswa maka semakin baik pula prestasi

belajar siswa yang didapat.

E. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan yang perlu penelitian

kemukakan, ini dimaksudkan agar dalam penggunaan hasil penelitian tidak terdapat

persepsi yang salah. Keterbatasan-keterbatasan yang dimaksud berkaitan dengan

beberapa aspek yaitu subjek penelitian, media pembelajaran, pelaksanaan penelitian

dan pengambilan data penelitian.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

1. Populasi dalam penelitian ini terbatas pada SMA SSN kelas X untuk siswa

reguler saja tidak termasuk SMA RSBI dan SMA SBI. Walaupun sampel sudah

diambil dari sekolah dengan kategori tinggi, sedang dan rendah.

2. Pada pembuatan media pembelajaran peneliti terkendala oleh waktu sehingga

dalam pembuatan media pembelajarannya masih belum banyak animasi gambar

dan efek suara yang diberikan sehingga antara media pembelajaran macromedia

flash 8 dan powerpoint terkesan tidak seimbang didalam pemberian tampilan

animasi gambar-gambar yang menarik.

3. Pelaksanaan penelitian tidak dapat seluruhnya dilakukan sendiri oleh peneliti,

peneliti hanya dapat mengajar pada dua sekolah yang menjadi sampel penelitian,

sedangkan satu sekolah sampel penelitian yang lain peneliti meminta bantuan

rekan guru untuk mengajar. Dalam hal ini peneliti menjelaskan dan memberikan

semua perangkat pembelajaran kepada guru yang membantu mengajar. Peneliti

tidak dapat mengontrol dan memantau sepenuhnya pelaksanaan pembelajaran

dikelas karena keterbatasan waktu. Perbedaan guru dalam mengajar menyebabkan

terjadinya perbedaan siswa dalam menangkap materi pelajaran yang disampaikan

guru walaupun dengan penggunaan media pembelajaran yang sama.

4. Selama pengerjaan soal tes uji coba instrumen maupun soal tes prestasi belajar

siswa setelah penggunaan media pembelajaran ada kemungkinan siswa bekerja

sama karena keterbatasan tempat duduk, satu meja untuk dua siswa dan siswa

mengerjakan soal yang sama. Ini memungkinkan hasil tes uji coba instrumen dan

hasil tes prestasi belajar siswa kurang murni. Demikian juga dalam pengisian

angket motivasi belajar siswa kemungkinan masih banyak siswa yang mengisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

angket dengan asal-asalan, tidak jujur dan tidak sesuai hati nurani dan tindakan

mereka sehingga berakibat pembagian kategori kelompok motivasi belajar tinggi,

sedang dan rendah kurang akurat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan kajian teori, dan hasil analisis serta mengacu pada perumusan

masalah yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut:

1. Pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran macromedia flash 8

menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik jika dibandingkan

dengan menggunakan media pembelajaran powerpoint pada pokok bahasan

logaritma siswa Kelas X SMA SSN Kota Surakarta Tahun Pelajaran 2010/2011.

2. Prestasi belajar siswa dengan motivasi belajar tinggi lebih baik daripada prestasi

belajar siswa dengan motivasi belajar sedang, prestasi belajar siswa dengan

motivasi belajar sedang lebih baik daripada prestasi belajar siswa dengan motivasi

belajar rendah dan prestasi belajar siswa dengan motivasi belajar tinggi lebih baik

daripada prestasi belajar siswa dengan motivasi belajar rendah pada pokok

bahasan logaritma siswa Kelas X SMA SSN Kota Surakarta Tahun Pelajaran

2010/2011

3. Tidak terdapat interaksi antara media pembelajaran dan motivasi belajar siswa

terhadap prestasi belajar siswa. Maksudnya yaitu pembelajaran matematika

dengan media pembelajaran macromedia flash 8 mempunyai prestasi belajar lebih

baik dari pada siswa yang diberi pembelajaran dengan menggunakan media

pembelajaran powerpoint baik pada kategori motivasi belajar siswa tinggi, sedang

96

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

dan rendah. Dilain pihak pada penggunaan media pembelajaran dengan

macromedia flash 8 prestasi belajar siswa dengan motivasi belajar tinggi lebih

baik daripada prestasi belajar siswa dengan motivasi belajar sedang dan rendah

dan prestasi belajar siswa pada motivasi belajar sedang lebih baik daripada

prestasi belajar siswa dengan motivasi belajar rendah. Demikian pula pada

penggunaan media pembelajaran dengan powerpoint prestasi belajar siswa

dengan motivasi belajar tinggi lebih baik daripada prestasi belajar siswa dengan

motivasi belajar sedang dan motivasi belajar rendah dan prestasi belajar siswa

pada motivasi belajar sedang lebih baik daripada prestasi belajar siswa dengan

motivasi belajar rendah pada pokok bahasan logaritma siswa Kelas X SMA SSN

Kota Surakarta Tahun Pelajaran 2010/2011.

B. Implikasi Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian, penulis akan menyampaikan implikasi yang

bermanfaat secara teoritis maupun praktis dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

matematika.

1. Implikasi Teoritis

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pengajaran matematika

dengan menggunakan media pembelajaran macromedia flash 8 dapat lebih

berhasil dibandingkan dengan penggunaan media pembelajaran powerpoint.

Dengan media pembelajaran macromedia flash 8 siswa dapat menggambarkan

secara nyata contoh penerapan matematika dalam kehidupan seharí-hari.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

Dari penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi belajar yang berbeda

mempengaruhi prestasi belajar siswa. Dengan motivasi belajar yang tinggi siswa

mempunyai prestasi belajar yang lebih baik daripada siswa yang mempunyai

motivasi belajar yang sedang atau siswa yang mempunyai motivasi belajar yang

rendah.

Dengan ini diharapkan guru dapat menumbuhkan motivasi belajar pada

siswa. Di samping itu motivasi belajar juga berpengaruh terhadap prestasi belajar

sehingga perlu ditumbuhkan, dan dijaga agar siswa mempunyai motivasi belajar

yang tinggi dengan harapan agar prestasi belajarnya bisa lebih baik.

Begitu pula sekolah diharapkan dapat melengkapi sarana dan prasarana

pembelajaran berbasis multimedia yang memungkinkan guru dan siswa nyaman

dalam belajar serta pemberian pelatihan kepada guru-guru dalam pembuatan

media pembelajaran yang interaktif sehingga guru mampu membuat skenario

pembelajaran yang menarik, menyenangkan, tidak membosankan (monoton) serta

membuat siswa aktif atau termotivasi untuk memperoleh prestasi belajar yang

lebih baik.

2. Implikasi Praktis

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai landasan penelitian dan dapat

digunakan sebagai salah satu upaya guru untuk meningkatkan motivasi belajar

siswa sehingga diharapkan prestasi belajarnya menjadi baik. Perlu juga

diperhatikan oleh guru bidang studi matematika bahwa pemilihan media

pembelajaran harus disesuaikan dengan pokok bahasan yang akan dipelajari

sehingga guru dapat mengkolaborasikan antara media pembelajaran macromedia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

flash 8 dengan media pembelajaran powerpoint sehingga dapat meningkatkan

motivasi belajar siswa khususnya pelajaran matematika.

C. Saran

Dari penelitian dan implikasi telah dikemukakan di atas, peneliti dapat memberikan

saran-saran sebagai berikut:

1. Terhadap Pengambil Kebijaksanaan

a. Pemerintah sebaiknya meningkatkan kompetensi guru secara berkala melalui

pelatihan-pelatihan pembuatan media pembelajaran berbasis TIK terutama

media pembelajaran macromedia flash 8.

b. Perhatian pemerintah terhadap dunia pendidikan mestinya mendapatkan

prioritas utama meliputi sarana dan prasarana terutama bidang TIK agar

sumber daya manusia di Indonesia dapat bersaing ditingkatan dunia

Internasional.

2. Terhadap Pelaksana Kebijaksanaan

a. Terhadap Kepala Sekolah

1) Kepala sekolah harus bisa menjadi pemimpin dan penggerak perbaikan

pembelajaran yang melibatkan guru.

2) Kepala sekolah harus bersedia mendengarkan segala masukan berupa

kritik dan saran dari guru dalam hal masalah pembelajaran.

3) Dalam kaitannya dengan media pembelajaran dalam hal ini penggunaan

media pembelajaran macromedia flash 8 dalam proses pembelajaran,

kepala sekolah sebaiknya berupaya untuk mengadakan pelatihan-

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

pelatihan/workshop pembuatan media pembelajaran yang interaktif

dengan mengundang pakar-pakar/ahli pembuat media pembelajaran

interaktif. Khususnya pembuatan media pembelajaran macromedia flash8.

b. Terhadap Guru Matematika

1) Guru hendaknya harus lebih menguasai konsep dasar materi matematika

yang diajarkan dan menerapkan proses pembelajaran yang lebih menarik

serta bersikap profesional dalam mengajar yaitu diharapkan selalu tepat

waktu saat masuk kelas serta mampu mengendalikan lingkungan kelas.

2) Guru matematika apabila menggunakan media dalam mengajar

matematika sebaiknya memilih media mengajar yang sesuai, misalnya

media pembelajaran macromedia flash 8 ataupun dengan media

pembelajaran powerpoint.

3) Guru hendaknya dapat menumbuhkan semangat belajar siswa,

memberikan motivasi belajar siswa sehingga siswa lebih aktif dalam

mengikuti kegiatan pembelajaran khususnya pembelajaran matematika.

4) Evaluasi kegiatan proses pembelajaran hendaknya dapat dijadikan catatan

penting bagi guru untuk melakukan perbaikan dalam proses belajar

mengajar.

c. Bagi Siswa

1) Setiap siswa hendaknya dapat menjalin hubungan baik dengan guru agar

proses belajar mengajar dapat berjalan lancar karena ada rasa aman,

nyaman dan menyenangkan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

2) Untuk melatih rasa percaya diri hendaknya siswa lebih aktif terlibat dalam

pembelajaran baik dalam mengerjakan latihan soal ataupun berdiskusi

dengan teman-temannya.

3) Siswa hendaknya jangan takut bertanya apabila tidak mengerti karena

dengan bertanya siswa dapat mengerti dan memahami materi pelajaran

yang disampaikan guru.

4) Siswa hendaknya mengulangi kembali pelajaran yang sudah disampaikan

guru di rumah sehingga siswa yang lambat dalam memahami materi

pelajaran matematika dapat mengikuti dan menutupi ketertinggalan

dengan teman-teman yang lainnya.

3. Peneliti Berikutnya

Penelitian ini sudah dilaksanakan sesuai dengan langkah-langkah dalam

metode penelitian, namun hasil yang diperoleh belum optimal. Semoga penelitian

ini dapat dilanjutkan oleh peneliti yang lain, dengan penelitian yang lebih luas.

Dalam penelitian ini yang diteliti adalah media pembelajaran macromedia flash 8

yang hanya mencakup materi pokok bahasan logaritma. Oleh karena itu, disaran

untuk peneliti berikutnya untuk lebih menggali faktor lainnya yang

mempengaruhi prestasi belajar siswa serta lebih banyak lagi memberikan efek

animasi gambar yang akan membuat siswa lebih menyukai dan memberikan

kesan pada siswa dalam memahami materi pelajaran yang disampaikan guru.

Penelitian yang berkaitan dengan pengembangan media pembelajaran

disarankan untuk mengembangkan karakteristik guru yang difokuskan pada

profesionalisme guru terutama dalam mengembangkan media pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

macromedia flash 8 dalam pembelajaran matematika guna meningkatkan baik

aktivitas belajar siswa maupun motivasi siswa dalam mempelajari matematika.

Harapan peneliti yang lain adalah apa yang telah diteliti dapat

memberikan manfaat dan sumbangan bagi para pendidik pada umumnya dan

peneliti sendiri pada khususnya.