10
SAFETY PLAN SOUTH QUARTER PHASE 1 LEMBAR PENGESAHAN RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PEKERJAAN INSTALASI ELEKTRIKAL NAMA PROYEK : SOUTH QUARTER PHASE 1 LOKASI PROYEK : JL. RA. KARTINI KAV 8 CILANDAK BARAT – JAKARTA SELATAN Tanggal Pengesahan: …………………………………………………… Dibuat Yanchen P. Diketahui Hamdi Norman Diperiksa Disetujui K3 GKT PM GKT KORD. K3 TATA REVISI Tanggal Revisi Nama & Paraf K3 1

SAFETY PLAN SQ

Embed Size (px)

Citation preview

SAFETY PLANSOUTH QUARTER PHASE 1

LEMBAR PENGESAHANRENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN

KERJA PEKERJAAN INSTALASI ELEKTRIKAL

NAMA PROYEK : SOUTH QUARTER PHASE 1LOKASI PROYEK : JL. RA. KARTINI KAV 8

CILANDAK BARAT – JAKARTA SELATAN

Tanggal Pengesahan: ……………………………………………………

Dibuat

Yanchen P.

Diketahui

Hamdi Norman

Diperiksa Disetujui

K3 GKT PM GKT KORD. K3 TATAREVISI

Tanggal Revisi

Nama & Paraf K3

1

SAFETY PLANSOUTH QUARTER PHASE 1

DAFTAR ISI

i. Lembar Pengesahanii. Daftar Isi

1. Gambaran Proyek, Tujuan dan Target2. Struktur Organisasi3. Tugas dan Tanggung Jawab4. Resiko Kecelakaan dan Penanggulangannya

4.1. Risiko Tersengat Listrik (Kesetrum)4.2. Tata Cara Pertolongan Pertama Akibat Sengatan Listrik4.3.

5. Asdf

2

SAFETY PLANSOUTH QUARTER PHASE 1

1. GAMBARAN PROYEK, TUJUAN DAN TARGET

1.1. Gambaran ProyekProyek South Quarter Phase 1 adalah proyek high rise buildingyang terdiri dari 4 lantai basement dan 3 tower, dimanamasing-masing tower memiliki 19 lantai. Ruang lingkuppekerjaan PT. Gedong Karya Teknika (GKT) instalasielektrikal, meliputi:a. Pekerjaan Trafo dan Busductb. Pekerjaan Panelc. Pekerjaan Kabel Trayd. Pekerjaan Kabel Feedere. Pekerjaan Lampu dan Aksesorisf. Pekerjaan Penangkal Petir

1.2. TujuanProyek South Quarter Phase 1 memiliki komitmen yang tinggidalam Kebijakan K3 dengan melakukan pengendalian danpemantauan K3 melalui penerapan standard dan prosedur K3,dengan tujuan untuk menciptakan suatu sistem keselamatandan kesehatan kerja di tempat kerja dengan melibatkanunsur manajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungankerja yang terintegrasi dalam rangka mencegah danmengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja sertaterciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.

Safety Plan ini disusun sebagai acuan bagi penerapanstandard dan prosedur K3 selama masa pelaksanaan instalasikelistrikan di Proyek South Quarter Phase 1.

1.3. TargetTarget yang harus dicapai dalam proyek ini adalah sebagaiberikut:

3

SAFETY PLANSOUTH QUARTER PHASE 1

a. Target Kecelakaan KerjaTarget Kecelakaan Kerja adalah zero accident (nihilkecelakaan), baik berupa nihil kecelakaan terhadappekerja maupun nihil kehilangan jam kerja.

b. Target Kesehatan KerjaAdalah zero occupational disease atau nihil penyakit akibatkerja (PAK).

c. Target LingkunganAdalah kebersihan lingkungan kerja dari material-material sisa maupun sampah-sampah yang organic/non-organic yang dihasilkan dari kegiatan instalasi maupundari pekerja (seperti bungkus makanan dan lainsebagainya).

2. STRUKTUR ORGANISASI

Struktur organisasi K3 PT. GKT untuk Proyek South Quarter Phase1 adalah sebagai berikut:

4

PROJECTDIRECTOR

ZAMRONI BURHAN

PROJECT MANAGERHAMDI NORMAN

SITE MANAGERSUPRIYANTO

HEADOFFICESITE

OFFICE

SAFETY OFFICERYANCHEN P.

SAFETY PLANSOUTH QUARTER PHASE 1

3. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

3.1. Project Managera. Memberikan dukungan manajerial dan pengadaan fasilitas

sesuai standard untuk melaksanakan prosedur K3 selama kegiatan proyek berlangsung

b. Bertanggung jawab secara prosedur atau terlibat dalam hal:- menyetujui identifikasi masalah K3 dan program K3- pengendalian faktor yang berdampak pada kesehatan

kerja- pelaksanaan inspeksi K3- pengendalian sumber daya- penyebaran informasi terkait K3- penunjukan personel K3 standby

3.2. Safety Officera. Memastikan tersedianya standard an prosedur K3 di proyekb. Bertanggung jawab secara prosedur atau terlibat dalam

hal:- pembuatan identifikasi masalah K3- pembuatan identifikasi persyaratan hukum dan

peraturan- pembuatan rencana pelaksanaan K3 sesuai kondisi

proyek- penyediaan fasilitas P3K terutama personil yang

memahami P3K- pengendalian faktor yang berdampak pada kesehatan

kerja- memastikan standar K3 diterapkan- mengkoordinir inspeksi K3- pengendalian sumber daya- penyebaran informasi terkait K3 di lingkungan proyek

5

SAFETY PLANSOUTH QUARTER PHASE 1

- komunikasi eksternal dalam hal melaporkan masalah K3 di proyek kepada instansi terkait

- membuat laporan kecelakaan, investigasi dan penyelesaiannya

- melakukan training K3 di proyek termasuk simulasi tanggap darurat

- memantau status pelaksanaan program K3- membuat laporan bulanan dan pengiriman ke kantor

pusat

3.3. Site Managera. Bersama dengan bawahannya mendukung dan terlibat aktif

dalam penerapan standard an prosedur K3 di lapangan.b. Bertanggung jawab secara prosedur atau terlibat dalam

hal:- pembuatan identifikasi masalah K3- pembuatan rencana pelaksanaan K3 sesuai kondisi

proyek- pengendalian faktor yang berdampak pada kesehatan

kerja- pengendalian sumber daya- penyebaran informasi terkait K3 di lingkungan proyek

4. RESIKO KECELAKAAN DAN PENCEGAHANNYA

4.1. Risiko Tersengat ListrikListrik mengandung potensi bahaya yang dapat mengancamkeselamatan tenaga kerja, asset maupun lingkungan. Risikotersengat listrik (electric shock) dapat terjadi karena adanyakontak antara baguan tubuh dengan suatu sumber teganganlistrik sehingga mampu mengakibatkan arus listrik melaluitubuh. Penyebab tersetrum bukan berasal dari teganganlistrik, melainkan adanya arus listrik yang mengalir.

6

SAFETY PLANSOUTH QUARTER PHASE 1

Beberapa kemungkinan yang menyebabkan seseorang tersengatlistrik antara lain:

- Menyentuh kabel telanjang berarus listrik- Menyentuh kabel berarus yang isolasinya terkelupas- Kegagalan peralatan- Terkena muatan listrik statis- Tersambar petir

Beberapa akibat dari sengatan listrik yaitu, antara lain:- Sekedar terkejut- Luka bakar- Epilepsi- Membuat jantung berhenti berdenyut dan masalah pada

irama jantung- Otot berkontraksi (mengerut) dan kesakitan- Tidak sadar diri (pingsan)- Pernafasan terhenti karena pusat saraf yang mengatur

pernafasan menjadi lumpuh- Kematian

4.2. Tata Cara Pertolongan Pertama Akibat Sengatan ListrikPENTING!

a. Segera matikan aliran listrik (steker, sekring/MCBpusat). Minta seseorang untuk mencari bantuan (memanggilambulan atau pertolongan lain).

b. Jauhkan penderita dari sumber listrik. Pastikan penolongdilengkapi oleh benda yang tidak menghantar listriksebelum memegang penderita, seperti sarung tangan karetyang kering, tongkat kayu, dan lainnya, untukmenghindari kesetrum.

7

Lihat dulu! Jangan sentuh! Tubuh korban mungkin masih teraliri listrik. Menyentuh korban akan menjadikan anda korban berikutnya.

SAFETY PLANSOUTH QUARTER PHASE 1

c. Pindahkan penderita ke tempat yang bersirkulasi udaralancer, baringkan, lalu periksa apakan penderita sadaratau tidak dan periksa denyut nadi serta pernapasannya.

d. Periksa denyut nadi dileher, jika tidak ada tanda-tandasetelah 5 detik, tekan dadanya sebanyak 5 (lima) kalidengan kedua telapak tangan (posisi tangan kiri beradadiatas dada dan tangan kanan diatas tangan kiri.Pastikan posisi tangan kanan berada satu garis denganputing korban. Apabila belum ada tanda-tanda denyutnadi, ulangi kembali proses tersebut.

e. Bila korban masih dapat bernapas dengan normal,baringkan ke sisi kanan dengan tangan kiri korbandiletakkan dipipi kanan. Hal ini dilakukan agar korbandapat bernapas spontan (tidak tertutup lidah).

f. Apabila korban tidak dapat bernapas dengan normal, beripernapasan buatan, boleh disalurkan lewat hidung korban.Apabila setelah dilakukan pernapasan buatan ternyataparu-paru tidak mengembang, periksa mulut, hidung dankerongkongan untuk memastikan tidak ada sesuatu yangmenghambat udara masuk. Teknik napas buatan adalahsebagai berikut:- Telentangkan korban lalu tekuk kepalanya ke belakang,- Penolong membuka mulut, tarik napas kuat, lalu tutup

mulut,8

SAFETY PLANSOUTH QUARTER PHASE 1

- Tutup hidung korban dan tiupkan udara ke mulut korbansekuat-kuatnya sampai rongga paru-paru terangkat,

- Lakukan tiga sampai empat kali.

g. Bila korban mengalami luka bakar, segera tutupi titikluka bakar akbiat masuk dan keluarnya arus listrik padatubuh karena dapat mempercepat pengurangan cairan dalamtubuh. Gunakan kain, perban atau benda apapun yangbersifat tidak menghantarkan panas. Letakkan kain ataubahan yang kering dan tidak berbulu ke permukaan luka.

4.3. Upaya Pencegahan Kecelakaan Akibat Sengatan Listrika. Sebelum bekerja persiapkan hal-hal sebagai berikut:

- Siapkan alat kerja yang kondisinya baik dan sesuaidengan pekerjaan yang akan dilakukan.

- Periksa lokasi tempat kerja apakah terdapat bahayayang mengancam keselamatan para pekerja dankemungkinan kerusakan pada peralatan.

- Pergunakan peralatan perlindungan diri yang sesuaidengan pekerjaan yang akan dilakukan.

- Lakukan pembinaan team work yang baik agar pekerjaandapat dikerjakan dengan lancar.

- Lakukan safety talk yang tujuannya agar para pekerjaterhindar dari kecelakaan.

9

SAFETY PLANSOUTH QUARTER PHASE 1

- Tersedianya alat dan kotak P3K yang lengkap sertapetugas yang dapat melakukan P3K.

- Petunjuk yang jelas dan rambu-rambu berupa posteratau papan petunjuk yang dipasang dilokasi kerja atauditempat yang strategis.

b. Inspeksi K3 Sebagai tindakan preventif terhadap potensi terjadinyakecelakaan, maka perlu diadakan inspeksi K3 yangbertujuan untuk:- Mengidentifikasi potensi bahaya (hazard) atau bahaya

yang ada,- Memeriksa pelaksanaan syarat K3 yang telah

ditetapkan,- Memonitor kelengkapan sarana K3,- Memperbaiki pelaksanaan K3.

Pelaksanaan inspeksi dilakukan oleh setiap pihak yangterkait pada area kerjanya masing-masing. Hal yang harusdiinspeksi adalah kondisi lingkungan, keadaan peralatan,metode kerja. Inspeksi dilakukan secara berkala agarpotensi terjadinya kecelakaan dapat diidentifikasi sejakdini.

10