Upload
stikespemkab
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
TUMBUH KEMBANG DI RUANG KLINIK ANAK
RSU DR. SUEDONO MADIUN
Oleh Kelompok :
1. Eva Ristianti
2. Krisdian Hermawati
3. Eva Karmila
4. Adi Prasetyo
5. Syaiful Rizal
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PEMKAB JOMBANG PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
TAHUN 2014
LEMBAR PENGESAHAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) TUMBUH KEMBANG ANAK
RSU dr. Suedono Madiun
Oleh kelompok:
1.Eva Ristianti
2.Krisdian Hermawati
3.Eva Karmila
4.Adi Prasetyo
5.Syaiful Rizal
Menyetujui
Tanggal,
PembimbingAkademik
PembimbingRuangan
Mengetahui
b
SATUAN ACARA PENYULAN (SAP)
Pokok pembahasan : member pemahaman tentang tumbuh
kembang anak
Sub Pokok Pembahasan : Tumbuh Kembang Anak
Sasaran : Orang tua pasien yang
control/berobat ke klinik anak
PELAKSANAAN KEGIATAN
Hari/tanggal : November 2014
Waktu :
Tempat : Ruang tunggu klinik anak
Pemberi materi : Mahasiswa
A. Latar Belakang Kegiatan
Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari upaya
membangun manusia seutuhnya antara lain diselenggarakan
Kepala RuanganKlinik Anak RSU dr.
soedono
melalui upaya kesehatan anak yang dilakukan sedini mungkin
sejak anak masih didalam kandungan. Upaya kesehatan ibu
yang dilakukan sebelum dan semasa hamil hingga melahirkan,
yang ditujukan untuk menghasilkan keturunan yang sehat dan
lahir dengan selamat ( intact survival ). Upaya yang dilakukan
sejak anak masih berada dalam kandungan sampai lima tahun
pertama kehidupannya.
Anak-anak adalah generasi penerus penentu masa depan
bangsa. Kualitas generasi penerus tergantung kepada
kualitas tumbuh kembang terutama pada masa Balita.
Penyimpangan tumbuh kembang pada anak harus dapat
dideteksi sejak dini, terutama sebelum anak berumur 3
tahun supaya segar dapat diintervensi. Karena jika
penangananmya terlambat, akibatnya penyimpangan yang
terjadi akan semakin sukar diperbaiki. anak-anak tidak
hanya perlu dipantau pertumbuhan fisik seperti berat badan
dan tinggi badannya saja. Tetapi juga perkembangan otak
dan kecerdasannya, -- yang antara lain dapat dilihat dari
perkembangan motorik halus, motorik kasar dan lainnya.
Mengingat jumlah balita di Indonesia sangat besar
yaitu 10 % dari seluruh populasi, maka sebagai calon
generasi penerus bangsa, kualitas tumbuh kembang balita di
Indonesia perlu mendapat perhatian serius yaitu mendapat
gizi yang baik, stimulasi yang memadai serta terjangkau
oleh pelayanan kesehatan berkualitas termasuk deteksi dan
intervensi penyimpangan tumbuh kembang.
Anak perlu diasuh dan dibimbing karena mengalami
proses pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan adalah
bertumbuhnya anak dari segi jasmani. Perkembangan ialah
berkembangnya kepribadian anak, dari seorang mahluk yang
tadinya secara mutlak bergantung pada lingkungannya,
menjadi seorang yang secara relatif mandiri dan berguna
bagi lingkungannya.
Perkembangan anak merupakan proses. Artinya,
perkembangan itu meliputi berbagai aspek kehidupan
manusia, dan terjadi sebagai hasil interaksi antara faktor
bawaan dan faktor lingkungan. Agar perkembangan itu
berjalan sebaik-baiknya, anak perlu diasuh dan dibimbing
oleh orang dewasa, terutama dalam lingkungan kehidupan
berkeluarga.
B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 20 menit tentang
“Tumbuh Kembang” , diharapkan peserta penyuluhan dapat
lebih memahami pentingnya Perkembangan Tumbuh Kembang
anak.
b. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan peserta
penyuluhan mampu menjelaskan kembali :
a. Pengertian Tumbuh Kembang Anak.
b. Pengertian Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak
c. Gangguan Tumbuh Kembang yang sering ditemui
d. Keuntungan dan keterbatasan dari Deteksi Dini
Tumbuh Kembang Anak
e. Pada Usia berapa saja dapat dilakukan Deteksi
Tumbuh Kembang
A. Materi (terlampir)
a. Pengertian Tumbuh Kembang Anak.
b. Pengertian Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak
c. Gangguan Tumbuh Kembang yang sering ditemui
d. Keuntungan dan keterbatasan dari Deteksi Dini Tumbuh
Kembang Anak
e. Pada Usia berapa saja dapat dilakukan Deteksi
Tumbuh Kembang
B. Media
Leatflet
C. Metode
Presentasi
Diskusi / Tanya jawab
D. Pengorganisasian
1. Moderator :
2. Presentator :
3. Fasilitator : Syaiful Rizal
4. Observer :
E. Kegiatan Penyuluhan
No
.
Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta
1 5
menit
Pembukaan:
Memberi salam
Menjelaskan tujuan
pembelajaran
Menjawab salam
Mendengarkan dan
memperhatikan
Menyebutkan
materi/pokok bahasan yang
akan disampaikan
2 10
menit
Pelaksanaan, menjelaskan
materi penyuluhan secara
berurutan:
Pengertian Tumbuh
Kembang dan Deteksi Dini
Tumbuh Kembang
Jenis-jenis Deteksi
Dini Tumbuh Kembang
Intervensi dan
pencegahan Tumbuh Kembang
Jenis layanan
Intervensi Tumbuh Kembang
Menyimak dan
memperhatikan
penjelasan materi.
3 5
menit
Evaluasi:
Tanya jawab tentang
materi penyuluhan
Memberi pujian atau
dukungan kepada peserta.
Bertanya kepada
pemateri.
Menjawab
pertanyaan yang
diberikan oleh
pemateri
Menyimpulkan
semua dari materi
penyuluhan yang telah
diberikan.
4 5 Penutup: Menjawab salam
menit Mengucapkan terima
kasih.
Mengucapkan salam.
F.Metode
a. Ceramah
b. Tanya Jawab
G.Media
a. Persentasi
b. Leaflet
H.Rencana Evaluasi Kegiatan
1. Evaluasi Struktur
Persiapan Media
Media yang digunakan dalam penyuluhan semua lengkap dan dapat
digunakan dalam penyuluhan yaitu :
a.Leaflet
2. Evaluasi Proses
a. Proses penyuluhan dapat berlangsung dengan lancar dan
peserta penyuluhan memahami materi penyuluhan yang
diberikan.
b. Peserta penyuluhan memperhatikan materi yang
diberikan.
c. Selama proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi
antara penyuluh dengan sasaran.
3. Evaluasi Hasil
TEORI TUMBUH KEMBANG PADA ANAK
A. MENGAPA ANAK PERLU DIASUH DAN DIBIMBING
Anak perlu diasuh dan dibimbing karena mengalami proses
pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan adalah
bertumbuhnya anak dari segi jasmani. Perkembangan ialah
berkembangnya kepribadian anak, dari seorang mahluk yang
tadinya secara mutlak bergantung pada lingkungannya, menjadi
seorang yang secara relatif mandiri dan berguna bagi
lingkungannya.
Perkembangan anak merupakan proses. Artinya, perkembangan
itu meliputi berbagai aspek kehidupan manusia, dan terjadi
sebagai hasil interaksi antara faktor bawaan dan faktor
lingkungan. Agar perkembangan itu berjalan sebaik-baiknya,
anak perlu diasuh dan dibimbing oleh orang dewasa, terutama
dalam lingkungan kehidupan berkeluarga.
B. HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MENGASUH DAN MEMBIMBING
ANAK
Sebagaimana dijelaskan diatas, perkembangan anak
dipengaruhi oelh faktor bawaan dan faktor lingkungan. Kedua
faktor itu perlu diperhatikan dalam mengasuh anak.
1. Faktor bawaan
Faktor bawaan adalah sifat yang dibawa anak sejak lahir :
o Ada anak yang penyabar, pemarah, pendiam, banyak
bicara, ceradas, bodoh, dll
o Kedaan fisik yang berbeda-beda , ada yang
tinggi/pendek, ada yang berkulit hitam/putih, hidung
mancung/pesek, dll
Faktor bawaan dapat mempercepat, menghambat, atau
melemahkan pengaruh faktor lingkungan. Setiap anak itu
unik, artinya bahwa tidak ada satu anak pun yang persis
sama. Dalam mengasuh dan membimbing anak, kita tidak
boleh membandingkan perkembangan anak yang satu dengan
yang lainnya, tanpa memperhatikan sifat mereka masing-
masing.
2. Faktor lingkungan
Adalah pengaruh luar atau lingkungan yang mempengaruhi
perkembangan anak. Faktor lingkungan meliputi suasana
lingkungan dalam keluarga dan hal lain yang berpengaruh
dalam perkembangan anak, seperti sarana dan prasarana
yang tersedia, misalnya alat bermain, lapangan bermain
atau televisi.
Faktor lingkungan dapat merangsang berkembangnya
fungsi tertentu dari anak, shingga mempercepat
perkembangan anak. Namun, faktor lingkungan juga dapat
mmeperlambat atau mengganggu kelangsungan perkembangan
anak. Peran orangtua adalah menciptakan lingkungan yang
mendukung perkembangan anak ke arah yang positif.
C. HAKIKAT MENGASUH DAN MEMBIMBING ANAK
1. Keluarga merupakan lembaga pertama dan utama dalam
mendidik anak. Pendidikan di lingkungan keluarga
merupakan dasar-dasar pertama perkembangan anak
2. Mengasuh dan membimbing anak ialah mendidik anak agar
kepribadian anak dapat berkembang dengan sebaik-baiknya,
sehingga menjadi manusia dewasa yang bertanggung jawab.
3. Mengasuh dan mebimbing anak melibatkan seluruh aspek
kepribadian anak, baik aspek jasmani, intelektual,
emosional dan keterampilan, serta aspek norma dan nilai.
4. Hakikat mengasuh dan membimbing anak meliputi
pemberian kasih sayang dan rasa aman, sekaligus disiplin
dan contoh yang baik. Oleh karena itu, diperlukan suasana
kehidupan keluarga yang stabil dan bahagia
5. Mengasuh dan membimbing anak selain merupakan
tantangan dalam kelauraga, juga merupakan pengalaman yang
menyenangkan dan memuaskan.
6. Mengasuh dan membimbing anak membutuhkan pengetahuan,
keterampilan, pengalaman dan kesabaran orangtua
D. PRINSIP DALAM MENGASUH DAN MEMBIMBING ANAK
1. MENGASUH DAN MEMBIMBING ANAK UMUR 0 – 1,5 TAHUN
a. Ciri dan tuntutan perkembangan
o Memperoleh rasa aman dan rasa percaya dari lingkungan
merupakan dasar yang penting dalam hubungan anak dengan
lingkungannya
o Rasa aman ini diperolehnya melalui sentuhan fisik yang
menyenangkan dengan ibunya dan sesedikit mungkin
mengalami hal-hal yang kurang mneynangkan
b. Sikap orangtua
o Penuh kasih sayang dalam merawat dan mengasuh akan
menimbulkan perasaan aman serta percaya pada bayi
o Kesiapan ibu pada setiap saat dibutuhkan oleh bayi,
juga menimbulkan rasa aman dan percaya pada bayi
o Berilah ASI sesuai dengan kebutuhan bayi anda. Jangan
terlalu ketat dengan jadwal pemberian makanan, karena
setiap bayi mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda
o Bila ibu terpaksa memberikan susu botol, perlakukanlah
seperti bayi minum ASI, yaitu dengan cara memeluknya
o Ketika bayi rewel, carilah penyebabnya dan atasilah
masalahnya. Tangisan tidak selalu berarti bayi lapar.
o Angkat dan peluklah bayi anda serta gendonglah
berkeliling rumah/halaman sambil menunjukkan benda-benda
yang ada di sekitarnya
o Sering-seringlah berbicara kepada bayi anda setiap
hari, pada saat memakaikan pakaian, memberinya makan,
memandikan, atau ketika melakukan kesibukan rumah tangga
lainnya. Bayi tidak pernah terlalu muda untuk diajak
berbicara
o Ajaklah bayi anda bermain sambil tersenyum dan
tirukanlah gerakan, mimik, dan kegiatannya. Bayi anda
akan menirukan kegiatan anda pula.
o Senandungkan dan ayunkanlah bayi anda pada saat
menidurkan, sehingga ia akan tertidur dengan nyaman.
o Perkenalkan dengan berbagai macam benda, bunyi-bunyian,
dan warna. Hal ini akan mempercepat perkembangan bayi
anda.
Segala hal yang dapat mengganggu proses menyusui
dalam hubungan ibu dan anak pada tahap ini akan
menyebabkan terganggunya pembentukan rasa aman dan
percaya. Hal ini menyebabkan goyahnya tahap perkembangan
berikutnya. Anak diliputi rasa tidak aman dan tidak
percaya.
c. Gagguan/penyimpangan yang dapat timbul pada tahap ini
o Kesulitan makan
o Mudah terangsang, marah, tersinggung (Irritabilitas)
o Menolak segala sesuatu yang baru
o Sikap dan tingkah laku yang seolah-olah ingin melekat
pada ibu dan menolak lingkungan
Bila gangguan tersebut tidak diatasi dengan baik,
maka pada masa dewasa kemungkinan besar akan timbul
kelainan jiwa yang bercorak ketergantungan yang kuat
seperti :
o Depresi (rasa murung, sedih, dan perasaan tertekan)
o Adiksi obat (ketergantungan obat)
o Skizofrenia (gangguan jiwa dengan kepribadian terpecah)
2. MENGASUH DAN MEMBIMBING ANAK UMUR 1,5 – 3 TAHUN
a. Ciri dan tuntutan perkembangan
o Anak akan bergerak dan berbuat sesuatu sesuai dengan
keamuannya sendiri, sehingga ia seolah-olah ingin
mencoba apa yang dapat dilakukannya
o Anak dapat menuntut atau menolak apa yang ia kehendaki
atau tidak ia kehendaki
o Akan tertanam perasaan otonomi diri, yaitu rasa
kemampuan mengatur badannya dan lingkungannya sendiri.
Hal ini menjadi dasar terbentuknya rasa yakin pada diri
dan harga diri di kemudian hari
b. Sikap orangtua
o Doronglah agar anak dapat bergerak bebas dan berlatih
melakukan hal-hal yang diperkirakan mampu ia kerjakan,
sehingga akan menumbuhkan rasa kemampuan diri. Namun
harus bersikap tegas untuk melindungi dari bahaya,
karena dorongan anak berbuat belum diimbangi oleh
kemmapuan untuk melaksanakannya secara wajar dan
rasional
o Usahakan agar anak mau bermain dengan anak lainnya.
Dengan demikian ia akan belajar bagaimana mengikuti
aturan permainan. Namun jangan lupa bahwa dalam bermain
atau berhubungan dengan orang lain, anak masih bersifat
egoistis, yaitu mementingkan diri sendiri dan
memperlakukan orang lain sebagai obyek atau benda
sesuai dengan kemauannya sendiri
o Banyaklah berbicara kepada anak dalam kalimat pendek
yang mudah dimengerti
o Bacakan buku cerita atau dongeng kepada anak setiap
hari, dan doronglah agar ia mau menceritakan kepada
anda apa yang ia lihat atau dengar
o Ajak anak ke taman, toko, kebun binatang, lapangan,
atau tempat lainnya
o Usahakan agar anak membereskan mainannya setelah
bermain, membantu kegiatan rumah tangga yang ringan dan
menanggalkan pakaiannya tanpa dibantu. Hal ini akan
melatih anak untuk bertanggung jawab.
o Latihlah anak dalam hal kebersihan diri, yaitu buang
air kecil dan buang air besar pada tempatmnya, namun
jangan terlalu ketat
o Latihlah anak untuk makan sendiri memakai sendok dan
garpu, dan ajaklah ia makan bersama keluarga
o Berilah alat permainan yang sederhana, dan doronglah
agar anak mau bermain balok-balok atau menggambar
o Jangan terlalu banyak memberikan larangan. Namun
orangtua pun jangan terbiasa menuruti segala permintaan
anak. Bujuk dan tenangkanlah anak ketika ia kecewa
dengan cara memeluknya dan mengajaknya berbicara.
c. Gangguan / penyimpangan yang dapat timbul pada tahap
ini
o Kesulitan makan, terutama bila ibu memaksa makan
o Suka mengadat (ngambek/tempertantrum)
o Tingkah laku kejam
o Tingkah laku menentang dan keras kepala
o Gangguan dalam berhubungan dengan orang lain yang
diwarnai oleh sikap menyerang
3. MENGASUH DAN MEMBIMBING ANAK UMUR 3 –5 TAHUN
a. Ciri dan tuntutan perkembangan
o Anak bersifat ingin tahu, banyak bertanya berbagai
macam, dan meniru kegiatan di sekitarnya.
o Anak mulai melibatkan diri dalam kegiatan bersama dan
menunjukkan inisiatif untuk mengerjakan sesuatu, tapi
ia tidak mementingkan hasilnya. Pengalaman dalam
melakukan aktivitas ini amat penting artinya bagi anak.
o Seringkali kita lihat bahwa anak cenderung berpindah-
pindah dan meninggalkan tugas yang diberikan kepoadanya
untuk melakukan yang lain. Hal ini dapat menimbulkan
krisis baru karena hal itu bertentangan dengan
lingkungan yang semakin menuntut, sehingga anak
mengalami kekecewaan
o Jika dalam tahap sebelumnya hanya tokoh ibu yang
bermakna bagi anak, dalam tahap ini tokoh ayah
mempunyai peran penting baginya. Disini terbentuk
segitiga hubungan kasih sayang ayah-ibu-anak. Anak
laki-laki merasa lebih sayang kepada ibunya, dan anak
perempuan lebih sayang kepada ayahnya
o Melalui peristiwa ini, anak dapat mengalami perasaan
sayang, benci, irihati, persaingan, memiliki dan lain-
lain. Begitu pula perasaan takut dan cemas.
o Kedua orangtua harus bekerjasama untuk membantu anak
melalui tahap ini. Peranan orangtua sebagai tokoh ayah
dan tokoh ibu sangat penting
o Ayah dan ibu merupakan suatu kesatuan. Oleh karena itu
jangan mau dimanipulasi oleh anak. Ayah dan ibu
memberikan kasih sayang yang sama, baik terhadap anak
perempuan ataupun anak laki-laki
o Dengan terselesaikannya hubungan segitiga tersebut,
maka anak wanita akan beridentifikasi dengan ibunya dan
anak laki-laki dengan ayahnya (identitas seksual maupun
identitas diri)
o Bila ibu terlalu dominan (menonjol pengaruhnya) dalam
rumah tangga, sedangkan ayah kurang tegas atau ayah
tidak ada (absen) baik secara lahiriah maupun kejiwaan,
maka akan terjadi identifikasi (proses meniru) yang
salah. Anak laki-laki akan beridentifikasi dengan
ibunya, sehingga ia lebih mengembangkan sikap
kewanitaan dan sebaliknya
o Anak mulai melihat adanya perbedaan jenis kelamin.
Kadang-kadang, ia terpaku pada alat kelaminnya. Sering
kita melihat anak laki-laki memegang alat kelaminnya
sampai ereksi. Jangan dimarahi karena hal ini tetapi
alihkanlah perhatiannya. Bila diatasi dengan baik, fase
ini akan berakhir dengan baik pada usia 6 tahun.
b. Sikap orangtua
o Berilah kesempatan kepada anak untuk menyalurkan
inisiatifnya, sehingga ia mendapat kesempatan untuk
membuat kesalahan dan belajar dari kesalahan tersebut
o Ikut sertakan anak dalam aktivitas keluarga, misalnya
menyapu, berbelanja ke pasar, memasak, atau membetulkan
mainan yang rusak
o Jangan menakut-nakuti anak. Pada anak laki-laki akan
berakibat cemas, karena pada tahap ini ia sangat takut
akan kehilangan alat kelaminnya (kastrasi), sedangkan
pada anak perempuan timbul rasa iri hati.
o Dengar dan hargailah pendapat serta usul yang
dikemukakan oleh anak
o Jangan menuntut yang melebihi kemampuan anak
o Ibu perlu lebih dekat kepada anak perempuannya.
Sedangkan ayah perlu lebih akrab dengan anak laki-
lakinya
o Jawablah pertanyaan anak dengan benar, jangan
membohongi atau menunda jawaban, misalnya bila anak
bertanya bagaimana caranya adik keluar dari perut mama,
jawablah bahwa keluarnya melalui jalan lahir, jangan
katakan dibelah dari perut. Hal ini akan menakutkan
bagi anak yang dapat berdampak negatif pada jiwanya
o Sering-seringlah membacakan buku cerita atau dongeng.
Kemudian diskusikanlah isi ceritanya dan tanyakanlah
beberapa pertanyaan kepada anak
o Berilah ia kesempatan untuk mengunjungi tetangga,
teman, dan saudara tanpa ditemani.
o Luangkan waktu setiap hari untuk berdialog dengan anak.
Dengarkanlah ia dan tunjukkanlah bahwa anda mengerti
pembicaraannya dengan mengulangi apa yang dikatakannya.
Pada saat ini janganlah menggurui, mencaci dan
menyepelekannya
o Ajarkanlah untuk membedakan yang salah dan yang benar,
serta tata tertib dan sopan santun yang berlaku di
masyarakat setempat
o Peranan ayah menjadi penting disini. Oleh karena itu
ajaklah anak bermain bersama. Disini, ayah perlu
bersikap sebagai teman bagi anak
o Gangguan dalam mencapai rasa inisiatif akan menyebabkan
anak merasa bersalah, rasa takut berbuat sesuatu, takut
mengemukakan sesuatu, serta serba salah dalam bergaul
c. Gangguan/ Penyimpangan yang dapat timbul pada tahap
ini
o Kesulitan belajar
o Masalah sekolah
o Masalah pergaulan dengan teman
o Anak yang pasif dan takut serta kurang kemauan, kurang
inisiatif
DAFTAR HADIR
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) CIDERA OTAK DI RUANGAN WIJAYA
KUSUMA D RSU dr. SOEDONO MADIUN
NO NAMA ALAMAT TANDA TANGAN1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18