27
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) TUMBUH KEMBANG DI RUANG KLINIK ANAK RSU DR. SUEDONO MADIUN Oleh Kelompok : 1. Eva Ristianti 2. Krisdian Hermawati 3. Eva Karmila 4. Adi Prasetyo 5. Syaiful Rizal

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) TUMBUH KEMBANG

Embed Size (px)

Citation preview

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

TUMBUH KEMBANG DI RUANG KLINIK ANAK

RSU DR. SUEDONO MADIUN

Oleh Kelompok :

1. Eva Ristianti

2. Krisdian Hermawati

3. Eva Karmila

4. Adi Prasetyo

5. Syaiful Rizal

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PEMKAB JOMBANG PROGRAM

STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

TAHUN 2014

LEMBAR PENGESAHAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) TUMBUH KEMBANG ANAK

RSU dr. Suedono Madiun

Oleh kelompok:

1.Eva Ristianti

2.Krisdian Hermawati

3.Eva Karmila

4.Adi Prasetyo

5.Syaiful Rizal

Menyetujui

Tanggal,

PembimbingAkademik

PembimbingRuangan

Mengetahui

b

SATUAN ACARA PENYULAN (SAP)

Pokok pembahasan : member pemahaman tentang tumbuh

kembang anak

Sub Pokok Pembahasan : Tumbuh Kembang Anak

Sasaran : Orang tua pasien yang

control/berobat ke klinik anak

PELAKSANAAN KEGIATAN

Hari/tanggal : November 2014

Waktu :

Tempat : Ruang tunggu klinik anak

Pemberi materi : Mahasiswa

A.  Latar Belakang Kegiatan

Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari upaya

membangun manusia seutuhnya antara lain diselenggarakan

Kepala RuanganKlinik Anak RSU dr.

soedono

melalui upaya kesehatan anak yang dilakukan sedini mungkin

sejak anak masih didalam kandungan. Upaya kesehatan ibu

yang dilakukan sebelum dan semasa hamil hingga melahirkan,

yang ditujukan untuk menghasilkan keturunan yang sehat dan

lahir dengan selamat ( intact survival ). Upaya yang dilakukan

sejak anak masih berada dalam kandungan sampai lima tahun

pertama kehidupannya.

Anak-anak adalah generasi penerus penentu masa depan

bangsa. Kualitas generasi penerus tergantung kepada

kualitas tumbuh kembang terutama pada masa Balita.

Penyimpangan tumbuh kembang pada anak harus dapat

dideteksi sejak dini, terutama sebelum anak berumur 3

tahun supaya segar dapat diintervensi. Karena jika

penangananmya terlambat, akibatnya penyimpangan yang

terjadi akan semakin sukar diperbaiki. anak-anak tidak

hanya perlu dipantau pertumbuhan fisik seperti berat badan

dan tinggi badannya saja. Tetapi juga perkembangan otak

dan kecerdasannya, -- yang antara lain dapat dilihat dari

perkembangan motorik halus, motorik kasar dan lainnya.

Mengingat jumlah balita di Indonesia sangat besar

yaitu 10 % dari seluruh populasi, maka sebagai calon

generasi penerus bangsa, kualitas tumbuh kembang balita di

Indonesia perlu mendapat perhatian serius yaitu mendapat

gizi yang baik, stimulasi yang memadai serta terjangkau

oleh pelayanan kesehatan berkualitas termasuk deteksi dan

intervensi penyimpangan tumbuh kembang.

Anak perlu diasuh dan dibimbing karena mengalami

proses pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan adalah

bertumbuhnya  anak dari segi jasmani. Perkembangan ialah

berkembangnya kepribadian anak, dari seorang mahluk yang

tadinya secara mutlak bergantung pada lingkungannya,

menjadi seorang yang secara relatif mandiri dan berguna

bagi lingkungannya.

Perkembangan anak merupakan proses. Artinya,

perkembangan itu meliputi berbagai aspek kehidupan

manusia, dan terjadi sebagai hasil interaksi antara faktor

bawaan dan faktor lingkungan. Agar perkembangan itu

berjalan sebaik-baiknya, anak perlu diasuh dan dibimbing

oleh orang dewasa, terutama dalam lingkungan kehidupan

berkeluarga.

B. Tujuan

a. Tujuan Umum

Setelah mendapatkan penyuluhan selama 20 menit tentang

“Tumbuh Kembang” , diharapkan peserta penyuluhan dapat

lebih memahami pentingnya Perkembangan Tumbuh Kembang

anak.

b. Tujuan Khusus

Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan peserta

penyuluhan mampu menjelaskan kembali :

a.    Pengertian Tumbuh Kembang Anak.

b.      Pengertian Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak

c.       Gangguan Tumbuh Kembang yang sering ditemui

d.      Keuntungan dan keterbatasan dari Deteksi Dini

Tumbuh Kembang Anak

e.       Pada Usia berapa saja dapat dilakukan Deteksi

Tumbuh Kembang

A. Materi (terlampir)

a.    Pengertian Tumbuh Kembang Anak.

b.      Pengertian Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak

c.       Gangguan Tumbuh Kembang yang sering ditemui

d.      Keuntungan dan keterbatasan dari Deteksi Dini Tumbuh

Kembang Anak

e.       Pada Usia berapa saja dapat dilakukan Deteksi

Tumbuh Kembang

B. Media

Leatflet

C. Metode

Presentasi

Diskusi / Tanya jawab

D. Pengorganisasian

1. Moderator :

2. Presentator :

3. Fasilitator : Syaiful Rizal

4. Observer :

E. Kegiatan Penyuluhan

No

.

Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta

1 5

menit

Pembukaan:

         Memberi salam

         Menjelaskan tujuan

pembelajaran

         Menjawab salam

         Mendengarkan dan

memperhatikan

         Menyebutkan

materi/pokok bahasan yang

akan disampaikan

2 10

menit

Pelaksanaan, menjelaskan

materi penyuluhan secara

berurutan:

         Pengertian Tumbuh

Kembang dan Deteksi Dini

Tumbuh Kembang

         Jenis-jenis Deteksi

Dini Tumbuh Kembang

         Intervensi dan

pencegahan Tumbuh Kembang

         Jenis layanan

Intervensi Tumbuh Kembang

Menyimak dan

memperhatikan

penjelasan materi.

3 5

menit

Evaluasi:

         Tanya jawab tentang

materi penyuluhan

         Memberi pujian atau

dukungan kepada peserta.

         Bertanya kepada

pemateri.

         Menjawab

pertanyaan yang

diberikan oleh

pemateri

         Menyimpulkan

semua dari materi

penyuluhan yang telah

diberikan.

4 5 Penutup: Menjawab salam

menit          Mengucapkan terima

kasih.

Mengucapkan salam.

F.Metode

a. Ceramah

b. Tanya Jawab

G.Media

a. Persentasi

b. Leaflet

H.Rencana Evaluasi Kegiatan

1.    Evaluasi Struktur

Persiapan Media

Media yang digunakan dalam penyuluhan semua lengkap dan dapat

digunakan dalam penyuluhan yaitu :

a.Leaflet

2. Evaluasi Proses

a.    Proses penyuluhan dapat berlangsung dengan lancar dan

peserta penyuluhan memahami materi penyuluhan yang

diberikan.

b.    Peserta penyuluhan memperhatikan materi yang

diberikan.

c.     Selama proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi

antara penyuluh dengan sasaran.

3. Evaluasi Hasil

TEORI TUMBUH KEMBANG PADA ANAK

A.    MENGAPA ANAK PERLU DIASUH DAN DIBIMBING

Anak perlu diasuh dan dibimbing karena mengalami proses

pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan adalah

bertumbuhnya  anak dari segi jasmani. Perkembangan ialah

berkembangnya kepribadian anak, dari seorang mahluk yang

tadinya secara mutlak bergantung pada lingkungannya, menjadi

seorang yang secara relatif mandiri dan berguna bagi

lingkungannya.

Perkembangan anak merupakan proses. Artinya, perkembangan

itu meliputi berbagai aspek kehidupan manusia, dan terjadi

sebagai hasil interaksi antara faktor bawaan dan faktor

lingkungan. Agar perkembangan itu berjalan sebaik-baiknya,

anak perlu diasuh dan dibimbing oleh orang dewasa, terutama

dalam lingkungan kehidupan berkeluarga.

B.    HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MENGASUH DAN MEMBIMBING

ANAK

Sebagaimana dijelaskan diatas, perkembangan anak

dipengaruhi oelh faktor bawaan dan faktor lingkungan. Kedua

faktor itu perlu diperhatikan dalam mengasuh anak.

1.      Faktor bawaan

Faktor bawaan adalah sifat yang dibawa anak sejak lahir :

o   Ada anak yang penyabar, pemarah, pendiam, banyak

bicara, ceradas, bodoh, dll

o   Kedaan fisik yang berbeda-beda , ada yang

tinggi/pendek, ada yang berkulit hitam/putih, hidung

mancung/pesek, dll

Faktor bawaan dapat mempercepat, menghambat, atau

melemahkan pengaruh faktor lingkungan. Setiap anak itu

unik, artinya bahwa tidak ada satu anak pun yang persis

sama. Dalam mengasuh dan membimbing anak, kita tidak

boleh membandingkan perkembangan anak yang satu dengan

yang lainnya, tanpa memperhatikan sifat mereka masing-

masing.

2.      Faktor lingkungan

Adalah pengaruh luar atau lingkungan yang mempengaruhi

perkembangan anak. Faktor lingkungan meliputi suasana

lingkungan dalam keluarga dan hal lain yang berpengaruh

dalam perkembangan anak, seperti sarana dan prasarana

yang tersedia, misalnya alat bermain, lapangan bermain

atau televisi.

Faktor lingkungan dapat merangsang berkembangnya

fungsi tertentu dari anak, shingga mempercepat

perkembangan anak. Namun, faktor lingkungan juga dapat

mmeperlambat atau mengganggu kelangsungan perkembangan

anak. Peran orangtua adalah menciptakan lingkungan yang

mendukung perkembangan anak ke arah yang positif.

C.    HAKIKAT MENGASUH DAN MEMBIMBING ANAK

1.      Keluarga merupakan lembaga pertama dan utama dalam

mendidik anak. Pendidikan di lingkungan keluarga

merupakan dasar-dasar pertama perkembangan anak

2.      Mengasuh dan membimbing anak ialah mendidik anak agar

kepribadian anak dapat berkembang dengan sebaik-baiknya,

sehingga menjadi manusia dewasa yang bertanggung jawab.

3.      Mengasuh dan mebimbing anak melibatkan seluruh aspek

kepribadian anak, baik aspek jasmani, intelektual,

emosional dan keterampilan, serta aspek norma dan nilai.

4.      Hakikat mengasuh dan membimbing anak meliputi

pemberian kasih sayang dan rasa aman, sekaligus disiplin

dan contoh yang baik. Oleh karena itu, diperlukan suasana

kehidupan keluarga yang stabil dan bahagia

5.      Mengasuh dan membimbing anak selain merupakan

tantangan dalam kelauraga, juga merupakan pengalaman yang

menyenangkan dan memuaskan.

6.      Mengasuh dan membimbing anak membutuhkan pengetahuan,

keterampilan, pengalaman dan kesabaran orangtua

D.    PRINSIP DALAM MENGASUH DAN MEMBIMBING ANAK

1.      MENGASUH DAN MEMBIMBING ANAK UMUR 0 – 1,5 TAHUN

a.      Ciri dan tuntutan perkembangan

o   Memperoleh rasa aman dan rasa percaya dari lingkungan

merupakan dasar yang penting dalam hubungan anak dengan

lingkungannya

o   Rasa aman ini diperolehnya melalui sentuhan fisik yang

menyenangkan dengan ibunya dan sesedikit mungkin

mengalami hal-hal yang kurang mneynangkan

b.      Sikap orangtua

o   Penuh kasih sayang dalam merawat dan mengasuh akan

menimbulkan perasaan aman serta percaya pada bayi

o   Kesiapan ibu pada setiap saat dibutuhkan oleh bayi,

juga menimbulkan rasa aman dan percaya pada bayi

o   Berilah ASI sesuai dengan kebutuhan bayi anda. Jangan

terlalu ketat dengan jadwal pemberian makanan, karena

setiap bayi mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda

o   Bila ibu terpaksa memberikan susu botol, perlakukanlah

seperti bayi minum ASI, yaitu dengan cara memeluknya

o   Ketika bayi rewel, carilah penyebabnya dan atasilah

masalahnya. Tangisan tidak selalu berarti bayi lapar.

o   Angkat dan peluklah bayi anda serta gendonglah

berkeliling rumah/halaman sambil menunjukkan benda-benda

yang ada di sekitarnya

o   Sering-seringlah berbicara kepada bayi anda setiap

hari, pada saat memakaikan pakaian, memberinya makan,

memandikan, atau ketika melakukan kesibukan rumah tangga

lainnya. Bayi tidak pernah terlalu muda untuk diajak

berbicara

o   Ajaklah bayi anda bermain sambil tersenyum dan

tirukanlah gerakan, mimik, dan kegiatannya. Bayi anda

akan menirukan kegiatan anda pula.

o   Senandungkan dan ayunkanlah bayi anda pada saat

menidurkan, sehingga ia akan tertidur dengan nyaman.

o   Perkenalkan dengan berbagai macam benda, bunyi-bunyian,

dan warna. Hal ini akan mempercepat perkembangan bayi

anda.

Segala hal yang dapat mengganggu proses menyusui

dalam hubungan ibu dan anak pada tahap ini akan

menyebabkan terganggunya pembentukan rasa aman dan

percaya. Hal ini menyebabkan goyahnya tahap perkembangan

berikutnya. Anak diliputi rasa tidak aman dan tidak

percaya.

c.       Gagguan/penyimpangan yang dapat timbul pada tahap ini

o   Kesulitan makan

o   Mudah terangsang, marah, tersinggung (Irritabilitas)

o   Menolak segala sesuatu yang baru

o   Sikap dan tingkah laku yang seolah-olah ingin melekat

pada ibu dan menolak lingkungan

Bila gangguan tersebut tidak diatasi dengan baik,

maka pada masa dewasa kemungkinan besar akan timbul

kelainan jiwa yang bercorak ketergantungan yang kuat

seperti :

o   Depresi (rasa murung, sedih, dan perasaan tertekan)

o   Adiksi obat (ketergantungan obat)

o   Skizofrenia (gangguan jiwa dengan kepribadian terpecah)

2.      MENGASUH DAN MEMBIMBING ANAK UMUR 1,5 – 3 TAHUN

a.      Ciri dan tuntutan perkembangan

o   Anak akan bergerak dan berbuat sesuatu sesuai dengan

keamuannya sendiri, sehingga ia seolah-olah ingin

mencoba apa yang dapat dilakukannya

o   Anak dapat menuntut atau menolak apa yang ia kehendaki

atau tidak ia kehendaki

o   Akan tertanam perasaan otonomi diri, yaitu rasa

kemampuan mengatur badannya dan lingkungannya sendiri.

Hal ini menjadi dasar terbentuknya rasa yakin pada diri

dan harga diri di kemudian hari

b.      Sikap orangtua

o Doronglah agar anak dapat bergerak bebas dan berlatih

melakukan hal-hal yang diperkirakan mampu ia kerjakan,

sehingga akan menumbuhkan rasa kemampuan diri. Namun

harus bersikap tegas untuk melindungi dari bahaya,

karena dorongan anak berbuat belum diimbangi oleh

kemmapuan untuk melaksanakannya secara wajar dan

rasional

o Usahakan agar anak mau bermain dengan anak lainnya.

Dengan demikian ia akan belajar bagaimana mengikuti

aturan permainan. Namun jangan lupa bahwa dalam bermain

atau berhubungan dengan orang lain, anak masih bersifat

egoistis, yaitu mementingkan diri sendiri dan

memperlakukan orang lain sebagai obyek atau benda

sesuai dengan kemauannya sendiri

o Banyaklah berbicara kepada anak dalam kalimat pendek

yang mudah dimengerti

o Bacakan buku cerita atau dongeng kepada anak setiap

hari, dan doronglah agar ia mau menceritakan kepada

anda apa yang ia lihat atau dengar

o Ajak anak ke taman, toko, kebun binatang, lapangan,

atau tempat lainnya

o Usahakan agar anak membereskan mainannya setelah

bermain, membantu kegiatan rumah tangga yang ringan dan

menanggalkan pakaiannya tanpa dibantu. Hal ini akan

melatih anak untuk bertanggung jawab.

o Latihlah anak dalam hal kebersihan diri, yaitu buang

air kecil dan buang air besar pada tempatmnya, namun

jangan terlalu ketat

o Latihlah anak untuk makan sendiri memakai sendok dan

garpu, dan ajaklah ia makan bersama keluarga

o Berilah alat permainan yang sederhana, dan doronglah

agar anak mau bermain balok-balok atau menggambar

o Jangan terlalu banyak memberikan larangan. Namun

orangtua pun jangan terbiasa menuruti segala permintaan

anak. Bujuk dan tenangkanlah anak ketika ia kecewa

dengan cara memeluknya dan mengajaknya berbicara.

c.       Gangguan / penyimpangan yang dapat timbul pada tahap

ini

o Kesulitan makan, terutama bila ibu memaksa makan

o Suka mengadat (ngambek/tempertantrum)

o Tingkah laku kejam

o Tingkah laku menentang dan keras kepala

o Gangguan dalam berhubungan dengan orang lain yang

diwarnai oleh sikap menyerang

3.      MENGASUH DAN MEMBIMBING ANAK UMUR 3 –5 TAHUN

a.      Ciri dan tuntutan perkembangan

o Anak bersifat ingin tahu, banyak bertanya berbagai

macam, dan meniru kegiatan di sekitarnya.

o Anak mulai melibatkan diri dalam kegiatan bersama dan

menunjukkan inisiatif untuk mengerjakan sesuatu, tapi

ia tidak mementingkan hasilnya. Pengalaman dalam

melakukan aktivitas ini amat penting artinya bagi anak.

o Seringkali kita lihat bahwa anak cenderung berpindah-

pindah dan meninggalkan tugas yang diberikan kepoadanya

untuk melakukan yang lain. Hal ini dapat menimbulkan

krisis baru karena hal itu bertentangan dengan

lingkungan yang semakin menuntut, sehingga anak

mengalami kekecewaan

o Jika dalam tahap sebelumnya hanya tokoh ibu yang

bermakna bagi anak, dalam tahap ini tokoh ayah

mempunyai peran penting baginya. Disini terbentuk

segitiga hubungan kasih sayang ayah-ibu-anak. Anak

laki-laki merasa lebih sayang kepada ibunya, dan anak

perempuan lebih sayang kepada ayahnya

o Melalui peristiwa ini, anak dapat mengalami perasaan

sayang, benci, irihati, persaingan, memiliki dan lain-

lain. Begitu pula perasaan takut dan cemas.

o Kedua orangtua harus bekerjasama untuk membantu anak

melalui tahap ini. Peranan orangtua sebagai tokoh ayah

dan tokoh ibu sangat penting

o Ayah dan ibu merupakan suatu kesatuan. Oleh karena itu

jangan mau dimanipulasi oleh anak. Ayah dan ibu

memberikan kasih sayang yang sama, baik terhadap anak

perempuan ataupun anak laki-laki

o Dengan terselesaikannya hubungan segitiga tersebut,

maka anak wanita akan beridentifikasi dengan ibunya dan

anak laki-laki dengan ayahnya (identitas seksual maupun

identitas diri)

o Bila ibu terlalu dominan (menonjol pengaruhnya) dalam

rumah tangga, sedangkan ayah kurang tegas atau ayah

tidak ada (absen) baik secara lahiriah maupun kejiwaan,

maka akan terjadi identifikasi (proses meniru) yang

salah. Anak laki-laki akan beridentifikasi dengan

ibunya, sehingga ia lebih mengembangkan sikap

kewanitaan dan sebaliknya

o Anak mulai melihat adanya perbedaan jenis kelamin.

Kadang-kadang, ia terpaku pada alat kelaminnya. Sering

kita melihat anak laki-laki memegang alat kelaminnya

sampai ereksi. Jangan dimarahi karena hal ini tetapi

alihkanlah perhatiannya. Bila diatasi dengan baik, fase

ini akan berakhir dengan baik pada usia 6 tahun.

b.      Sikap orangtua

o Berilah kesempatan kepada anak untuk menyalurkan

inisiatifnya, sehingga ia mendapat kesempatan untuk

membuat kesalahan dan belajar dari kesalahan tersebut

o Ikut sertakan anak dalam aktivitas keluarga, misalnya

menyapu, berbelanja ke pasar, memasak, atau membetulkan

mainan yang rusak

o Jangan menakut-nakuti anak. Pada anak laki-laki akan

berakibat cemas, karena pada tahap ini ia sangat takut

akan kehilangan alat kelaminnya (kastrasi), sedangkan

pada anak perempuan timbul rasa iri hati.

o Dengar dan hargailah pendapat serta usul yang

dikemukakan oleh anak

o Jangan menuntut yang melebihi kemampuan anak

o Ibu perlu lebih dekat kepada anak perempuannya.

Sedangkan ayah perlu lebih akrab dengan anak laki-

lakinya

o Jawablah pertanyaan anak dengan benar, jangan

membohongi atau menunda jawaban, misalnya bila anak

bertanya bagaimana caranya adik keluar dari perut mama,

jawablah bahwa keluarnya melalui jalan lahir, jangan

katakan dibelah dari perut. Hal ini akan menakutkan

bagi anak yang dapat berdampak negatif pada jiwanya

o Sering-seringlah membacakan buku cerita atau dongeng.

Kemudian diskusikanlah isi ceritanya dan tanyakanlah

beberapa pertanyaan kepada anak

o Berilah ia kesempatan untuk mengunjungi tetangga,

teman, dan saudara tanpa ditemani.

o Luangkan waktu setiap hari untuk berdialog dengan anak.

Dengarkanlah ia dan tunjukkanlah bahwa anda mengerti

pembicaraannya dengan mengulangi apa yang dikatakannya.

Pada saat ini janganlah menggurui, mencaci dan

menyepelekannya

o Ajarkanlah untuk membedakan yang salah dan yang benar,

serta tata tertib dan sopan santun yang berlaku di

masyarakat setempat

o Peranan ayah menjadi penting disini. Oleh karena itu

ajaklah anak bermain bersama. Disini, ayah perlu

bersikap sebagai teman bagi anak

o Gangguan dalam mencapai rasa inisiatif akan menyebabkan

anak merasa bersalah, rasa takut berbuat sesuatu, takut

mengemukakan sesuatu, serta serba salah dalam bergaul

c.       Gangguan/ Penyimpangan yang dapat timbul pada tahap

ini

o Kesulitan belajar

o Masalah sekolah

o Masalah pergaulan dengan teman

o Anak yang pasif dan takut serta kurang kemauan, kurang

inisiatif

DAFTAR HADIR

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) CIDERA OTAK DI RUANGAN WIJAYA

KUSUMA D RSU dr. SOEDONO MADIUN

NO NAMA ALAMAT TANDA TANGAN1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50