Upload
khangminh22
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
SIKAP ORANG-TUA TERHADAP PENDIDIKAN KARAKTER
DI SEKOLAH KRISTEN SHEKINAH TEMANGGUNG
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi (S. Psi)
Program Studi Psikologi
Oleh:
Fransisca Metta Amelya Lukito
NIM : 049114097
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010
i
SIKAP ORANG-TUA TERHADAP PENDIDIKAN KARAKTER
DI SEKOLAH KRISTEN SHEKINAH TEMANGGUNG
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi (S. Psi)
Program Studi Psikologi
Oleh:
Fransisca Metta Amelya Lukito
NIM : 049114097
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010
iv
MOTTO
“Whom have I in heaven but You?
And earth has nothing I desire beside You..
My flesh and my heart may fail,
but...
God is the strength of my heart and my portion forever”
Psalm 73:25-26 NIV
v
KARYA SEDERHANA INI KUPERSEMBAHKAN UNTUK:
My Heavenly Father, Jesus Christ, for Your everlasting love. Thanks for everything that You have done in me
and all the things that You’re going to do…
My earthly father, who is now in heaven, thank you for your cares. My amazing mother, for your support and sacrifice,
no one could ever change my love for you, mom . My sisters, for your sharing, laughing, crying and loving.
My beloved honey, for your patient and pray. I know you are the best, the precious gift that God has given to me …
My handsome brothers, Patrick and Karel. My talkative sister, Abigail.
My fellow teachers at school. My little fellas at the Shekinah School.
My friends at the Shekinah School.
God Bless You all!!
t
s
Saya
tidak memu
sebutkan dal
a menyatakan
uat karya a
lam kutipan
PERNYA
n dengan se
atau bagian
dan daftar p
vi
ATAAN KEA
esungguhnya
karya oran
pustaka sebag
ASLIAN
a bahwa skri
ng lain, kec
gaimana lay
Yogyaka
Fransisca
ipsi yang sa
cuali yang
yaknya karya
arta, 8 Febua
Metta Amel
aya tulis ini
telah saya
a ilmiah.
ari 2010
lya Lukito
vii
SIKAP ORANG-TUA TERHADAP PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH KRISTEN SHEKINAH TEMANGGUNG
Fransisca Metta Amelya Lukito
ABSTRAK
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk memaparkan sikap orang-tua terhadap pendidikan karakter di Sekolah Kristen Shekinah Temanggung. Variabel dalam penelitian ini adalah sikap orang-tua terhadap pendidikan karakter. Sikap orang-tua dibagi menjadi tiga komponen yaitu komponen kognitif, afektif, dan konatif. Sikap orang-tua terhadap pendidikan karakter diukur dengan menggunakan skala sikap yang disusun dengan metode Likert. Koefisien reliabilitas skala dengan menggunakan Cronhbach Alpha adalah sebesar 0.937. Data diperoleh dari 60 orang-tua yang anaknya bersekolah di Sekolah Kristen Shekinah Temanggung pada periode tahun ajaran 2009/2010 sebagai subjek penelitian. Penelitian ini menjelaskan sikap orang-tua terhadap pendidikan karakter di sekolah Kristen Shekinah yang diharapkan mampu menghasilkan anak didik yang memiliki kualitas karakter yang baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mean empirik lebih besar daripada mean teoritik (123,883 > 120), tetapi setelah dilakukan pengujian taraf signfikansi dengan tingkat signifikan 1%, didapat yang berarti bahwa tidak signifikan, artinya orang-tua memiliki sikap netral, tidak positif dan tidak negatif, terhadap pendidikan karakter di Sekolah Kristen Shekinah Temanggung. Hal ini menunjukkan bahwa sikap orang-tua terhadap pendidikan karakter memiliki peran penting dalam mencapai keberhasilan pendidikan yang berbasis karakter. Kata kunci: sikap, pendidikan karakter
viii
PARENT’S ATTITUDE TOWARDS CHARACTER EDUCATION IN SHEKINAH CHRISTIAN SCHOOL TEMANGGUNG
Fransisca Metta Amelya Lukito
ABSTRACT
This is a descriptive-quantitative research. The aim of this research is to know and to describe parent’s attitude towards early childhood character education. This research is a descriptive research with one variable, and parent’s attitude as the variable. Parent’s attitude toward character education is differentiated in three components: cognitive, affective and conative. The subject of this research are the parent’s of students at Shekinah Christian School period 2009/2010 with the total 60 parents. This research used parent’s attitude scale. The data is analyzed using SPSS program, 15 version for windows, and found that the reliability of alpha Cronhbach is 0,937. The collected data are analyzed by t-test method. This research found that parents have neutral responses towards character education in Shekinah Christian School. It is show by the result that the empiric mean is higher than theoretical mean (123,883 > 120), but after analyzed by t-test method, we found that score t is lower than t-table, which means that the response is not significant. Keywords: attitude, character education.
Y
D
U
b
p
b
s
k
k
D
D
P
Y
(
PUBLIK
Yang bertand
Na
NIM
Demi penge
Universitas S
“Sikap Ora
beserta pera
perpustakaan
bentuk medi
secara terbat
kepentingan
kepada saya
Demikian pe
Dibuat di Yo
Pada tanggal
Yang menya
(Fransisca M
LEMB
KASI KARY
da tangan dib
ama : Fransisc
M : 0491140
embangan il
Sanata Dharm
ang-tua terh
angkat yang
n Universitas
ia lain, men
tas dan mem
akademis tan
selama tetap
enyataan ini s
ogyakarta
l: 8 Febuari 2
atakan,
Metta Amelya
BAR PERN
YA ILMIAH
bawah ini, sa
ca Metta Am
097
mu pengeta
ma karya ilm
hadap Pendid
Te
diperlukan.
s Sanata Dha
ngelolanya d
mpublikasika
npa perlu me
p mencantumk
saya buat den
2010
a Lukito)
ix
NYATAAN P
H UNTUK K
aya mahasisw
melya Lukito
ahuan, saya
miah saya yang
dikan Karak
emanggung”
Dengan de
arma hak unt
alam bentuk
annya di int
eminta ijin da
kan nama say
ngan sebenar
PERSETUJU
KEPENTING
wa Universita
memberikan
g berjudul:
kter di Seko
”
emikian say
tuk menyimp
k pangkalan
ternet atau m
ari saya maup
ya sebagai pe
rnya.
UAN
GAN AKAD
as Sanata Dha
n kepada pe
olah Kristen
ya memberik
pan, mengalih
data, mendi
media cetak
pun member
enulis.
DEMIS
arma:
erpustakaan
Shekinah
kan kepada
hkan dalam
istribusikan
lain untuk
rikan royalti
x
KATA PENGANTAR
Pujian, pengagungan dan ucapan syukur penulis persembahkan ke hadirat
Tuhan Yesus Kristus atas kasih dan karunia-Nya yang berlimpah, sehingga
dengan hanya dengan anugerah-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan
skripsi dengan judul Sikap Orang-tua Terhadap Pendidikan Karakter di
Sekolah Kristen Shekinah Temanggung. Penyusunan skripsi ini merupakan
syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Psikologi (S.Psi) di Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Semua yang tertuang dalam skripsi ini diperoleh dengan anugerah dan
kerja keras yang tidak lain karena peran, bantuan, bimbingan, motivasi, dukungan,
dan doa dari beberapa pihak, dan karenanya penulis ingin mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Ibu Dr. Siwi Handayani, S.Psi., M.Si., selaku Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan izin penelitian.
2. Ibu Dr. Tjipto Susana, M. Si., selaku dosen penguji skripsi yang telah
meluangkan waktu dan perhatian, serta banyak membantu selama diskusi
dan bimbingan sehingga akhirnya penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.
3. Ibu Titik Kristiyani, M. Psi., selaku dosen penguji, terimakasih atas waktu
dan bimbingannya selama ini.
4. Ibu M. M. Nimas Eki S., S.Psi., M.Si, selaku dosen penguji, terimakasih
atas bimbingan yang diberikan demi selesainya skripsi ini.
5. Ibu P. Henrietta P. D. A. D. S., S. Psi, selaku pembimbing akademik,
terima kasih atas supportnya selama ini
xi
6. My beloved Mom, atas cinta dan kasih, tulusnya doa, serta semangat dan
motivasi yang mengiringi langkah penulis. Proud of you, Mom.
7. My amazing sisters, Caroline, Lita, Nia atas dinamika, kebersamaan, dan
pertengkaran kita selama ini, tanpa kalian hidupku tidak akan jadi lebih
berwarna.
8. My precious love, Adi Surya Darma, thank you for everything.. From you I
know that the greatest thing we’ll ever learn is just to love and be loved in
return. Because, love never fails..
9. Untuk Om Petrus dan Tante Linda, atas doa dan dukungannya.
10. Penghuni Perumahan Dua Sekawan 48, Om Pandu, Tante Liz, Patrick,
Karel, dan Abigail atas untaian cerita yang mengisi hari-hariku.
11. Semua pengajar, staf, pekerja dan murid-murid di Sekolah Kristen
Shekinah Temanggung.
12. Teman-teman yang udah membantu suksesnya tryout dan penelitian ini,
Ms. Selly, Ms. Titin, Ms Tika, Ms. Priska, Ms. Betty, Ms. Maria, Ms. Titi,
Ms. Krista, Ms. Widya, Ms. Lenny, Ms. Dessy, Ms. Dewi, Ms. Nana, Mr.
Valent, Mr. Jaya, atas kesediannya memberikan referensi untuk subjek
penelitian. Penulis hanya bisa mengucapkan thank you buat kalian semua.
13. Segenap dosen-dosen Fakultas Psikologi yang telah memberikan
pengetahuan dan ilmu kepada penulis.
14. Staf dan karyawan sekretariat Fakultas Psikologi: mbak Nanik, Mas
Gandung, Pak Gie, Mas Doni dan Mas Muji yang udah banyak membantu
selama aku belajar di psikologi. Thank you so much.. ☺
xii
15. Teman-teman yang lain…….
16. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang secara
langsung ataupun tidak langsung sudah membantu dalam penyusunan
skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, untuk itu penulis
dengan rendah hati mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, dan
untuk itu, penulis menerima segala kritik maupun saran yang membangun.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bisa menjadi berkat dan
bermanfaat bagi ilmu pengetahuan pada umumnya dan semua orang yang
membaca skripsi ini pada khususnya.
Tuhan Yesus memberkati.
Yogyakarta, 8 Februari 2010
Penulis
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ........................................................ iii
HALAMAN MOTTO ………………………………………………………...iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA …………..………….vi
ABSTRAK ...................................................................................................... vii
ABSTRACT ...................................................................................................... viii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ......................... ix
KATA PENGANTAR .................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvii
BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ........................................................................... 9
C. Batasan Masalah .............................................................................. 9
D. Tujuan Penelitian ………………………………………………….. 10
E. Manfaat Penelitian ………………………………………………… 10
BAB II. LANDASAN TEORI ......................................................................... 11
A. PENDIDIKAN KARAKTER ............................................................. 11
1. Pengertian Pendidikan Karakter .................................................... 11
xiv
2. Komponen Pendidikan Karakter .................................................. 11
3. Kualitas Pendidikan Karakter ....................................................... 17
B. SIKAP ................................................................................................. 18
1. Pengertian Sikap ........................................................................... 18
2. Aspek Sikap ................................................................................. 21
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sikap ................................... 21
C. SEKOLAH KRISTEN SHEKINAH ................................................... 22
1. Visi dan Misi ................................................................................. 22
2. Keadaan Guru, Siswa dan Karyawan ............................................ 24
3. Sarana dan Prasarana .................................................................... 26
4. Kurikulum ..................................................................................... 26
D. SIKAP ORANG-TUA TERHADAP PENDIDIKAN KARAKTER ... 27
E. PERTANYAAN PENELITIAN .......................................................... 33
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... 34
A. Jenis Penelitian .................................................................................... 34
B. Definisi Operasional ............................................................................ 35
C. Subyek Penelitian ................................................................................ 36
D. Variabel Penelitian .............................................................................. 36
E. Metode Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ……………… 36
1. Alat Pengumpulan Data ... ............................................................. 36
2. Penilaian dan Penskoran …………………………………....……. 39
3. Validitas …………………………………........................……..... 40
4. Reliabilitas ……...........………………………………………….... 41
xv
5. Prosedur Pengumpulan Data .......................................................... 41
D. Metode Analisis Data .......................................................................... 43
BAB IV. PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN ............................. 45
A. PERSIAPAN PENELITIAN ............................................................... 45
1. Uji Coba (Try Out) Alat Ukur ......................................................... 45
2. Blue Print ........................................................................................ 47
B. PELAKSANAAN PENELITIAN ....................................................... 48
C. HASIL PENELITIAN ......................................................................... 49
1. Analisis Data ………………………………………........……… 49
2. Hasil Empiris Penelitian ................................................................. 50
E. PEMBAHASAN .................................................................................. 54
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 58
A. Kesimpulan ......................................................................................... 58
B. Saran .................................................................................................... 58
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 60
LAMPIRAN .................................................................................................... 62
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Keadaan Siswa Sekolah Kristen Shekinah .................................... 26
Tabel 2 Skor berdasarkan pernyataan aitem favorable .............................. 39
Tabel 3 Skor berdasarkan pernyataan aitem unfavorable ........................... 40
Tabel 4 Blue Print Skala Sikap ................................................................... 47
Tabel 5 Blue Print Distribusi aitem Skala Sikap ………………………… 47
Tabel 6 Blue Print setelah uji coba dengan nomor aitem yang baru ……. 48
Tabel 7 Hasil Analisis teoritik dan empiric ……….....................……….. 51
Tabel 8 Kategorisasi dalam 5 Kategori ………………….….………..….. 52
Tabel 9 Data Deskriptif Sikap Orang-tua terhadap Pendidikan Karakter .. 53
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Skala Uji Coba Sikap Orang-tua Terhadap Pendidikan Karakter ……………. 64
Data Try Out …………………………………………………………………… 69
Reliabilitas Try Out ……………………………………………………………. 77
Skala Penelitian Sikap Orang-tua Terhadap Pendidikan Karakter …………... 81
Data Penelitian ………………………………………………………………… 85
Reliabilitas Alpha Cronhbach …………………………………………………. 93
Data Subjek Penelitian …………………………………………………………. 95
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Orang-tua menjadi tempat pembentukan karakter anak yang utama,
terlebih pada masa-masa awal pertumbuhan mereka, yaitu pada usia dini.
Menurut Koesoema (2007), orang-tua memiliki investasi afeksi yang tidak
dapat digantikan oleh peranan pihak lain termasuk sekolah. Jadi, sedekat
apapun hubungan emosional antara guru dan siswa, ikatan emosinal antara
anak dengan orang-tua merupakan pengalaman tak tergantikan yang menjadi
modal dasar pertumbuhan emosi dan kedewasaan anak.
Tiap-tiap orang-tua memiliki keinginan dan kepentingannya sendiri
terhadap kemajuan pendidikan karakter anak-anak mereka. Meskipun orang-
tua telah mempercayakan pendidikan karakter anak mereka pada sekolah
pilihan mereka, tanggung jawab orang-tua terhadap perkembangan karakter
anak tidak hilang.
Berdasarkan alasan tersebut, dapat diketahui bahwa sikap orang-tua
terhadap pendidikan karakter di sekolah sangatlah penting. Bagaimana respon
orang-tua terhadap pendidikan karakter berdasarkan pengetahuan yang telah
mereka miliki sebelumnya serta berdasarkan pengalaman-pengalaman yang
mereka peroleh, khususnya yang menyangkut tentang pendidikan karakter.
Komunikasi yang intensif serta interaksi yang aktif antara sekolah
dengan orang-tua menjadi hal yang penting dalam pendidikan karakter di
1
2
sekolah, sehingga orang-tua lebih bisa menentukan sikap terhadap pendidikan
karakter yang berlangsung di sekolah. Sekolah bisa memberikan laporan
tentang perkembangan kepribadian dan karakter anak di sekolah secara
berkala, memberikan buku panduan tentang program pendidikan karakter
bagi orang-tua, atau mengadakan evaluasi terhadap hasil dari pendidikan
karakter yang sudah diterapkan.
Sekolah perlu mengetahui sikap orang-tua terhadap pendidikan karakter
yang telah didapat oleh anak, sehingga sekolah dapat memperoleh informasi
terhadap pendidikan karakter yang selama ini telah diterapkan. Informasi
yang didapat ini bisa dijadikan masukan untuk mempertimbangkan langkah
selanjutnya yang akan diambil oleh sekolah terhadap pendidikan karakter
yang sedang berlangsung.
Thomas dan Znaniecki (1974) mengemukakan bahwa melalui sikap, kita
memahami proses kesadaran yang menentukan tindakan nyata dan tindakan
yang mungkin dilakukan individu dalam kehidupan sosial. Artinya proses ini
terjadi secara subjektif dan unik pada diri setiap individu. Keunikan ini dapat
terjadi oleh adanya perbedaan individual yang berasal dari nilai-nilai dan
norma yang ingin dipertahankan dan dikelola oleh individu.
Thurstone dan Chave (dalam Mitchell, 1990) mengemukakan bahwa
sikap adalah keseluruhan dari kecenderungan dan perasaan, curiga atau bias,
asumsi-asumsi, ide-ide, ketakutan-ketakutan, tantangan-tantangan, dan
keyakinan-keyakinan manusia mengenai topik tertentu.
3
Sikap orang-tua merupakan kecenderungan respon yang memberikan
muatan emosional, yang diperoleh dari pengalaman masing-masing orang-tua.
Pengalaman ini berasal dari proses belajar yang sifatnya individual sehingga
sifatnya subjektif dan unik. Keunikan ini terjadi oleh adanya perbedaan
individual yang berasal dari nilai-nilai dan norma yang ingin dipertahankan
dan dikelola oleh para orang-tua.
Sikap orang-tua terhadap pendidikan karakter merupakan cara orang-tua
merespon tentang adanya pendidikan karakter berdasarkan pengalaman dan
nilai-nilai yang telah dimiliki oleh orang-tua sebelumnya. Topik mengenai
sikap orang-tua terhadap pendidikan karakter inilah yang akan dibahas dalam
penelitian ini. Penelitian ini menggunakan setting sekolah dengan kurikulum
pendidikan karakter. Sekolah Kristen Shekinah Temanggung merupakan
salah satu sekolah yang menerapkan pendidikan karakter dalam
kurikulumnya.
Sekolah Kristen Shekinah Temanggung didirikan dalam rangka
membantu pemerintah dalam melaksanakan program Pendidikan Nasional
yang tujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Sekolah ini didirikan
sebagai wadah untuk memenuhi aspirasi masyarakat, khususnya para orang-
tua murid Kristen yang ada di Temanggung dan sekitarnya. Dengan
didirikannya sekolah ini diharapkan dapat menjadikan peserta didik unggul
dalam kerohanian, kecerdasan dan karakter.
Hal ini dapat di lihat dari Visi dan Misi Sekolah Kristen Shekinah
Temanggung. Visi dari Sekolah Kristen Shekinah Temanggung adalah
4
mempersiapkan generasi yang takut akan Tuhan dan memiliki karakter,
hikmat, dan kemampuan yang bisa memberikan dampak positif bagi keluarga
dan bangsa. Sedangkan misi Sekolah Kristen Shekinah Temanggung adalah
membina siswa sehingga mempunyai kehidupan rohani, karakter, dan
integritas yang kuat di dalam Tuhan, mengembangkan potensi dan kreativitas
dalam diri siswa serta membekali ilmu pengetahuan untuk menjadi pemimpin
yang tangguh, dan memperlengkapi setiap siswa untuk tunduk pada otoritas,
memiliki hati dan pikiran yang mudah dibentuk dalam akhlak dan budi pekerti
yang luhur.
Dengan melihat Visi dan Misi Tersebut, Sekolah Kristen Shekinah
merupakan salah satu sekolah yang cukup berpotensi dalam mengembangkan
kualitas dan kuantitas SDM melalui pendidikan karakter, dalam hal ini peserta
didik. Adapun alasan penulis menjadikan Sekolah Kristen Shekinah
Temanggung sebagai tempat penelitian dikarenakan sekolah tersebut
merupakan salah satu sekolah baru yang cukup popular, sedangkan visi dan
misi sekolah tersebut erat hubungannya dengan pendidikan karakter. Selain
itu, peneliti juga terlibat secara aktif dalam kegiatan belajar dan mengajar di
sekolah ini (Dokumentasi Visi Misi Sekolah Kristen Shekinah, 2009).
Peneliti berusaha untuk meneliti sikap orang-tua terhadap pendidikan
karakter di Sekolah Kristen Shekinah Temanggung karena ada permintaan
khusus dari pihak sekolah untuk memberikan informasi mengenai pendidikan
karakter yang telah berlangsung selama setahun ini (dari tahun 2008-2009).
Informasi mengenai sikap orang-tua ini dimaksudkan untuk memberikan
5
gambaran mengenai sejauh mana orang-tua meresponi pendidikan karakter
yang selama ini telah dijalankan oleh sekolah, sehingga sekolah dapat
memberikan pertimbangan dan upaya yang lebih baik terhadap pendidikan
karakter.
Sebagus apapun kualitas tempat anak menuntut ilmu secara formal,
orang-tua tetap memiliki andil yang besar apakah pendidikan yang dijalaninya
berhasil atau tidak. Oleh karena itu, peneliti memilih untuk menjadikan orang-
tua sebagai subjek penelitian, sebab orang-tua dinilai sebagai pihak yang
paling mengerti perkembangan yang terjadi pada anak-anaknya.
Berdasarkan hasil sharing, beberapa orang-tua memiliki pendapat dan
pandangan yang berbeda mengenai pendidikan karakter yang telah
dilaksanakan di Sekolah Kristen Shekinah Temanggung. Ada orang-tua yang
berpendapat bahwa pendidikan karakter yang telah dilaksanakan tersebut
merupakan hal yang positif bagi anaknya. Menurut orang-tua, mereka melihat
bahwa mulai ada perubahan dalam diri si anak. Anak yang tadinya terbiasa
bersikap kasar terhadap teman, tidak mau mengalah, dan sering mengeluarkan
perkataan negatif, setelah mendapatkan pendidikan karakter di sekolah
menjadi lebih lembut dan mau berbagi dengan teman.
Beberapa orang-tua menyatakan bahwa mereka tidak melihat perubahan-
perubahan tertentu dalam diri anaknya. Mereka menilai bahwa pada dasarnya,
si anak sudah memiliki karakter yang baik, sehingga pendidikan karakter
dalam kurikulum sekolah tidak terlalu berpengaruh bagi perkembangan
anaknya.
6
Ada pula orang-tua yang berpendapat bahwa pendidikan karakter yang
diterapkan di Sekolah Kristen Shekinah Temanggung justru membebani
orang-tua, karena mereka diminta untuk mereview kembali karakter yang
telah diajarkan di sekolah. Orang-tua merasa bahwa pendidikan karakter tidak
ada manfaatnya, hanya menambah berat tugas anak di rumah.
Perbedaan pendapat itulah yang mendasari peneliti untuk melakukan
penelitian mengenai sikap orang-tua terhadap pendidikan karakter yang telah
diadakan di Sekolah Kristen Shekinah Temanggung.
Berdasarkan uraian di atas, akhirnya peneliti tertarik untuk meneliti
tentang Sikap Orang-tua terhadap Pendidikan Karakter Di Sekolah Kristen
Shekinah Temanggung.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan di atas, maka permasalahan dalam penelitian
ini adalah: Bagaimana Sikap Orang-tua terhadap Pendidikan Karakter Di
Sekolah Kristen Shekinah Temanggung?
C. Batasan Masalah
Agar permasalahan yang akan di bahas lebih jelas dan fokus, maka
penulis membatasi permasalahannya sebagai berikut:
1. Orang-tua dari siswa/i di Sekolah Kristen Shekinah Temanggung
7
2. Sampel yang digunakan hanya orang-tua dari anak yang menjadi
siswa/i di Sekolah Kristen Shekinah Temanggung pada tahun ajaran
2009/2010.
D. Tujuan Penelitian
Dari perumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam
penelitian ini adalah untuk meneliti Sikap Orang-tua terhadap Pendidikan
Karakter Di Sekolah Kristen Shekinah Temanggung.
E. Manfaat Penelitian
Sedangkan manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Peneliti, untuk mendapatkan informasi tentang pendidikan karakter
yang telah berjalan di Sekolah Kristen Shekinah Temanggung sehingga
dapat memberikan masukan terhadap pihak sekolah karena peneliti
terlibat langsung dalam proses belajar dan mengajar di sekolah tersebut.
2. Bagi Sekolah, sebagai informasi dan masukan terhadap pelaksanaan
pendidikan karakter yang telah dijalankan selama ini.
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pendidikan Karakter
1. Pengertian Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter adalah suatu kesepakatan tentang apa yang
seharusnya dilakukan oleh manusia dengan tujuan untuk mengarahkan
kepada nilai-nilai (values) dan kebajikan (virtues) yang akan
membentuknya menjadi manusia yang baik (Nord dan Haynes, 2002).
Tujuan dari pendidikan karakter adalah membentuk kapasitas intelektual
manusia yang memungkinkannya untuk membuat keputusan
bertanggungjawab atas hal atau permasalahan rumit yang dihadapinya
dalam kehidupan.
Pendidikan karakter mengajarkan kebiasaan cara berpikir dan perilaku
yang membantu individu untuk hidup dan bekerja bersama sebagai
keluarga, masyarakat, dan bernegara dan membantu mereka untuk
membuat keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan.
2. Komponen Pendidikan Karakter
Dalam pendidikan karakter Lickona (1992) menekankan pentingya
tiga komponen karakter yaitu knowing the good atau persepsi tentang
karakter yang baik, feeling the good atau perasaan tentang karakter yang
baik dan acting the good atau perbuatan yang baik. Hal ini diperlukan agar
8
9
siswa didik mampu memahami, merasakan dan mengerjakan sekaligus
nilai-nilai kebajikan.
a. Knowing the good
Terdapat enam hal yang diajarkan dalam komponen knowing the
good, yaitu:
1) Moral Awareness
Pokok persoalan kesadaran moral yang paling sederhana yang ada
dalam situasi kehidupan sehari-hari
2) Knowing Moral Value
Melibatkan pengetahuan moral yang diwariskan kepada suatu
lingkungan tertentu (semacam etika tertulis). Pengetahuan tentang
nilai moral ini juga melibatkan pengaplikasian dalam situasi
tertentu.
3) Perspective Taking
Berhubungan erat dengan pergerakan dari rasa mementingkan diri
sendiri beralih pada kegunaan bersama.
4) Moral Reasoning
Merupakan pemahaman tentang arti dari melakukan tindakan
moral dan alasan mengapa kita melakukan tindakan tersebut.
10
5) Decision Making
Berfokus pada memilih perilaku moral yang tepat dari suatu
situasi tertentu.
6) Self-Knowledge
Memiliki kesadaran terhadap kekuatan dan kelemahan pribadi
dengan mempertimbangkannya lewat waktu dan refleksi terhadap
diri sendiri., merupakan tahap dari knowing the good yang paling
sulit.
Untuk membentuk karakter, anak tidak hanya sekadar tahu
mengenai hal-hal yang baik, namun mereka harus dapat memahami
kenapa perlu melakukan hal itu. Selama ini mereka tahunya mana
yang baik dan buruk, namun mereka tidak tahu alasannya. Tahapan ini
merupakan langkah pertama dalam pendidikan karakter, di mana anak
diharapkan memiliki pemahaman tentang karakter. Tujuan dari tahap
ini adalah:
1) Anak mampu membedakan mana karakter yang baik dan tidak baik
2) Anak memahami secara logis dan rasional pentingnya karakter
dalam kehidupan
3) Anak mengenal figur yang dapat dijadikan teladan bagi karakter
yang baik
11
Dalam penelitian ini, peneliti tidak menggunakan keenam aspek
yang ada dalam knowing the good pada skala penelitian, aspek yang
digunakan hanya aspek moral awareness, moral reasoning, dan
decision making. Ketiga aspek lain tidak digunakan karena peneliti
belum mampu menemukan pengaplikasian yang konkret ke dalam
aitem soal pada skala.
b. Feeling the good
Terdapat 6 hal yang merupakan aspek dari emosi yang harus
mampu dirasakan oleh seseorang untuk menjadi manusia berkarakter
yakni:
1) Conscience
Memiliki dua sisi, yang pertama adalah sisi kognitif, yaitu
mengetahui apa yang benar. Yang kedua adalah kesadaran akan
kewajiban untuk melakukan yang benar. Orang dapat memiliki
pengetahuan secara kognitif tapi sangat kurang dalam hal keinginan
untuk melakukannya secara emosional.
2) Self-esteem
Merupakan sebuah persyaratan yang harus dipenuhi sebelum
menghormati orang lain. Ketika kita dapat melihat ke dalam diri
kita sendiri kita tidak akan menyakiti orang lain dan akan lebih
bertoleransi kepada orang lain.
12
3) Empathy
Sebuah pengidentifikasian, perasaan mengerti atau mengalami
sendiri apa yang sedang dialami oleh orang lain. Empati inilah
yang membuat kita dapat melihat suatu situasi dari sudut pandang
orang lain.
4) Loving the good
Merupakan bentuk tertinggi dari karkater, ketertarikan yang murni
terhadap hal-hal yang baik, keinginan yang murni untuk menjadi
seorang yang baik sebagai bentuk motivasi terhadap karakter yang
baik.
5) Self-control
Emosi seseorang dapat meluap tanpa alasan, oleh karena itu
dibutuhkan pengendalian diri untuk membantu kita bertindak
sesuai dengan etika yang ada meskipun sedang berada di bawah
tekanan emosi orang lain.
6) Humility
Meupakan sebuah kebajikan moral yang diabaikan, merupakan sisi
afektif dari self knowledge. Di dalamnya memiliki konsep untuk
bersikap terbuka terhadap koreksi serta keinginan yang murni
untuk memperbaiki kesalahan kita.
13
Tahapan ini mencoba membangkitkan keinginan untuk
melakukan perbuatan baik. Tahapan ini dimaksudkan untuk melatih
seseorang merasakan efek dari perbuatan baik yang dia lakukan,
sehingga ia mampu menilai dirinya sendiri dan semakin tahu
kekurangan-kekurangannya. Jika feeling the good sudah tertanam, itu
akan menjadi “mesin” atau kekuatan luar biasa dari dalam diri
seseorang untuk melakukan kebaikan atau menghindarkan perbuatan
negatif.
Peneliti tidak memakai semua aspek yang ada dalam feeling the
good ke dalam skala penelitian. Hanya tiga aspek yang digunakan
yaitu conscience, emphaty, dan loving the good. Ketiga aspek lain
tidak dimasukkan pada skala penelitian karena peneliti belum mampu
mengungkapkan bentuk nyata dari aspek-aspek tersebut ke dalam
aitem soal.
c. Acting the good
Tindakan ini merupakan hasil (outcome) dari dua komponen
karakter lainnya. Untuk memahami apa yang mendorong seseorang
dalam perbuatan yang baik (act morally) maka harus dilihat tiga aspek
lain dari karakter yaitu:
14
1) Kompetensi (competence)
Kemampuan untuk mengubah pengetahuan dan perasaan moral
menjadi suatu tindakan yang efektif. Dapat dianggap sebagai
pengaplikasian aktif dari knowing the good dan acting the good.
2) Keinginan (will)
Berhubungan dengan tujuan. Sesuatu yang bertujuan agar dapat
diterima orang sebagai suatu tindakan yang benar seringkali
menjadi bagian yang paling sulit untuk dilaksanakan.
Membutuhkan suatu keinginan yang besar untuk melakukan
tindakan moral dalam situasi yang tepat.
3) Kebiasaan (habit)
Pengaplikasian dari knowing the good dan feeing the good yang
dilakukan secara disengaja dalam situasi yang kompeten. Orang
yang memiliki karakter yang baik seringkali melakukan tindakan
kebajikan sebagai suatu hal yang biasa tanpa harus berpikir
mengenai hal baik apa yang seharusnya dilakukan.
Tahapan ini berusaha untuk melatih seseorang melakukan
perbuatan baik. Tanpa melakukan apa yang sudah diketahui atau
dirasakan oleh seseorang, tidak akan ada artinya. Berbuat sesuatu yang
baik itu harus dilatih, dan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.
15
Inilah puncak keberhasilan pendidikan karakter, orang mampu
mempraktekkan karakter yang baik dalam perilakunya sehari-hari.
Pada penelitian ini, peneliti hanya menggunakan satu aspek dari
acting the good, yaitu kebiasaan (habit). Kedua aspek lain tidak
dimasukkan ke dalam skala karena peneliti belum bisa menuangkan
ide dari aspek-aspek tersebut secara konkret ke dalam aitem soal.
3. Kualitas Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter mengajarkan tentang berbagai kualitas karakter di
dalamnya. Character First Education mendefinisikan 49 jenis kualitas
karakter, di antaranya adalah karakter penuh perhatian, ketaatan, kejujuran,
tahu berterimakasih, ketertiban, ketulusan, kesalehan, dan murah hati.
Bentuk kualitas pendidikan karakter dalam penelitian ini meliputi:
a. Penuh Perhatian, menunjukkan penghargaan kepada seseorang atau
suatu tugas dengan berkonsentrasi penuh
b. Ketaatan, dengan segera dan senang hati melakukan perintah dari
orang-orang yang bertanggung jawab atas saya
c. Kejujuran, memperoleh kepercayaan dengan melaporkan fakta
yang akurat
d. Tahu berterimakasih, menyatakan kepada orang lain melalui
perkataan dan tindakan bahwa mereka telah berjasa bagi hidup saya
e. Murah hati, dengan teliti mengelola segala sumber daya sehingga
dapat dengan bebas memberi kepada yang memerlukan.
16
f. Ketertiban, mengatur diri sendiri dan lingkungan sekitar untuk
meningkatkan efisiensi
g. Pengampunan, memaafkan dan melupakan kesalahan orang lain
serta tidak menaruh dendam
h. Ketulusan, selalu melakukan yang benar dengan motif yang
transparan
i. Kesalehan, nilai moral yang tinggi karena melakukan yang benar
secara konsisten
B. Sikap
1. Pengertian Sikap
Secara bahasa, Oxford Advanced Learner Dictionary (Hornby, 1974)
mencantumkan bahwa sikap (attitude), berasal dari bahasa Italia attitudine
yaitu cara menempatkan atau membawa diri, atau cara merasakan, jalan
pikiran, dan perilaku. Free online dictionary (2009) mencantumkan sikap
sebagai kondisi mental yang kompleks yang melibatkan keyakinan dan
perasaan, serta disposisi untuk bertindak dengan cara tertentu.
Thomas dan Znaniecki (1920) menegaskan bahwa sikap adalah
predisposisi untuk melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku
tertentu, sehingga sikap bukan hanya kondisi internal psikologis yang
murni dari individu (purely psychic inner state), tetapi sikap lebih
merupakan proses kesadaran yang sifatnya individual. Artinya proses ini
terjadi secara subjektif dan unik pada diri setiap individu. Keunikan ini
17
dapat terjadi oleh adanya perbedaan individual yang berasal dari nilai-nilai
dan norma yang ingin dipertahankan dan dikelola oleh individu.
Thurstone dan Chave (dalam Mitchell, 1990) mengemukakan definisi
sikap sebagai keseluruhan dari kecenderungan dan perasaan, curiga atau
bias, asumsi-asumsi, ide-ide, ketakutan-ketakutan, tantangan-tantangan,
dan keyakinan-keyakinan manusia mengenai topik tertentu. Pendapat ini
berbeda dengan Thomas dan Znaniecki (1920) yang berpendapat bahwa
sikap tidak semata-mata ditentukan oleh aspek internal psikologis individu
melainkan melibatkan juga nilai-nilai yang dibawa dari kelompoknya,
Thurstone lebih spesifik menunjukkan faktor yang menentukan sikap
seseorang terhadap sesuatu objek sikap (specific topic).
Pendapat Allport (1935) mengenai sikap lebih memperkaya
pandangan yang dikemukakan sebelumnya. Menurut Allport sikap adalah
kondisi mental dan neural yang diperoleh dari pengalaman, yang
mengarahkan dan secara dinamis mempengaruhi respon-respon individu
terhadap semua objek dan situasi yang terkait.
Pendapat Krech & Crutchfield (1948) memilah lebih tajam komponen
sikap yang dikemukakan oleh Thurstone dan Chave dan Allport yang
dikemukakan sebelumnya. Menurut Krech dan Crutchfield sikap adalah
pengorganisasian yang relatif berlangsung lama dari proses motivasi,
persepsi dan kognitif yang relatif menetap pada diri individu dalam
berhubungan dengan aspek kehidupannya. Sikap individu ini dapat
diketahui dari beberapa proses motivasi, emosi, persepsi dan proses
18
kognitif yang terjadi pada diri individu secara konsisten dalam
berhubungan dengan objek sikap.
Campbell (1950) mengemukakan bahwa sikap adalah sekumpulan
respon yang konsisten terhadap objek sosial. Penekanan konsistensi respon
ini memberikan muatan emosional pada definisi yang dikemukakan
Campbell tersebut. Sikap tidak hanya kecenderungan merespon yang
diperoleh dari pengalaman tetapi sikap respon tersebut harus konsisten.
Pengalaman memberikan kesempatan pada individu untuk belajar.
Aiken (1970) menambahkan bahwa sikap adalah predisposisi atau
kecenderungan yang dipelajari dari seorang individu untuk merespon
secara positif atau negatif dengan intensitas yang moderat dan atau
memadai terhadap objek, situasi, konsep, atau orang lain. Definisi yang
dikemukakan Aiken ini sudah lebih aktif dan operasional, baik dalam hal
mekanisme terjadinya maupun intensitas dari sikap itu sendiri. Predisposisi
yang diarahkan terhadap objek diperoleh dari proses belajar.
Dari definisi-definisi yang telah dikemukakan sebelumnya, dapat
disimpulkan bahwa sikap merupakan keterkaitan ide dengan emosi yang
digunakan untuk merespon situasi sosial tertentu secara konsisten, di mana
proses ini terjadi secara subjektif dan unik pada diri setiap individu.
2. Aspek Sikap
Menurut Mar’at (1984), sikap memiliki tiga aspek, yaitu:
19
a. Aspek kognitif yang berhubungan dengan belief (kepercayaan atau
keyakinan), ide, konsep. Aspek ini dapat berupa persepsi, stereotipe,
opini yang dimiliki individu mengenai sesuatu.
b. Aspek afektif yang berhubungan dengan kehidupan emosional
seseorang. Aspek ini menyangkut perasaan individu terhadap objek
sikap dan menyangkut masalah emosi.
c. Aspek Konatif yang merupakan kecenderungan bertingkah laku
(kecenderungan: belum berperilaku)
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap
Menurut Rahayuningsih (2008) faktor-faktor yang mempengaruhi
pembentukan sikap siswa dalam pendidikan karakter adalah:
a. Pengalaman pribadi, harus meninggalkan kesan yang kuat
b. Kebudayaan, pembentukan sikap tergantung pada kebudayaan tempat
individu tersebut dibesarkan
c. Orang lain yang dianggap penting (Significant Others), yaitu orang-
orang yang kita harapkan persetujuannya bagi setiap gerak tingkah
laku dan opini kita, orang yang tidak ingin dikecewakan, dan yang
berarti khusus
d. Media massa, membawa pesan-pesan sugestif yang dapat
mempengaruhi opini kita. Jika pesan sugestif yang disampaikan cukup
kuat, maka akan memberi dasar afektif dalam menilai sesuatu hal
hingga membentuk sikap tertentu
20
e. Institusi / Lembaga Pendidikan dan Agama, berfungsi meletakkan
dasar pengertian dan konsep moral dalam diri individu. Pemahaman
baik dan buruk, salah atau benar, yang menentukan sistem kepercayaan
seseorang hingga ikut berperan dalam menentukan sikap seseorang.
f. Faktor Emosional, suatu sikap yang dilandasi oleh emosi yang
fungsinya sebagai semacam penyaluran frustrasi atau pengalihan
bentuk mekanisime pertahanan ego.
C. Orang-tua
Definisi orang-tua menurut kamus Wikipedia (2009) adalah ayah
dan/atau ibu seorang anak, baik melalui hubungan biologis maupun sosial.
Umumnya orang-tua memiliki peranan yang sangat penting dalam
membesarkan anak dan panggilan ibu atau ayah dapat diberikan untuk
perempuan atau pria yang bukan orang-tua kandung (biologis) dari seseorang
yang mengisi peranan ini.
Orang-tua pada penelitian ini adalah ayah atau ibu dari siswa/i Sekolah
Kristen Shekinah Temanggung. Orang-tua yang dimaksudkan dalam
penelitian ini adalah orang yang diketahui oleh peneliti terlibat dalam proses
belajar anak, diantaranya seperti orang-tua yang sering berada di kantin
sekolah pada jam istirahat anak maupun orang-tua yang sering menjemput
anak di sekolah, orang-tua yang rutin bertanya pada guru mengenai materi
yang telah disampaikan di sekolah, mengecek tugas anak lewat guru kelas,
21
memberikan tanya jawab soal pada anaknya di kantin sekolah ketika ada
ujian, serta rajin datang pada pertemuan orang-tua yang diadakan di sekolah.
D. Sekolah Kristen Shekinah Temanggung
1. Visi dan Misi
Sekolah Kristen Shekinah merupakan salah satu sekolah swasta yang
didirikan dalam rangka membantu melaksanakan program Pendidikan
Nasional yang tujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Sekolah ini
didirikan sebagai wadah untuk memenuhi aspirasi masyarakat, khususnya
para orang-tua murid yang ada di Temanggung dan sekitarnya. Dengan
didirikannya sekolah ini diharapkan dapat menjadikan siswa unggul dalam
kerohanian dan kecerdasan.
Hal ini dapat di lihat dari visi dan misi Sekolah Kristen Shekinah.
Adapun visi dari Sekolah Kristen Shekinah yaitu mempersiapkan generasi
yang takut akan Tuhan dan memiliki karakter, hikmat, dan kemampuan
yang bisa memberikan dampak positif bagi keluarga dan bangsa.
Misi Sekolah Kristen Shekinah adalah:
a. Membina siswa sehingga mempunyai kehidupan rohani, karakter, dan
integritas yang kuat di dalam Tuhan
b. Mengembangkan potensi dan kreativitas dalam diri siswa serta
membekali ilmu pengetahuan untuk menjadi pemimpin yang tangguh
22
c. Memperlengkapi setiap siswa untuk tunduk pada otoritas, memiliki
hati dan pikiran yang mudah dibentuk dalam akhlak dan budi pekerti
yang luhur.
Dengan melihat visi dan misi Tersebut, Sekolah Kristen Shekinah
merupakan salah satu sekolah yang cukup berpotensi dalam
mengembangkan kualitas dan kuantitas sumber daya siswanya. Adapun
alasan penulis menjadikan Sekolah Kristen Shekinah sebagai tempat
penelitian dikarenakan sekolah tersebut merupakan salah satu sekolah baru
yang visi dan misinya berhubungan erat dengan pembentukan karakter
siswa lewat pendidikan karakter.
2. Keadaan Guru, Siswa dan Karyawan
Guru-guru Sekolah Kristen Shekinah terdiri dari sarjana S-1 lulusan
berbagai fakultas yang berkualitas dalam bidang studi masing-masing.
Dengan penyeleksian yang sangat ketat dan harus kompeten dalam
bidangnya. Hal ini dimaksudkan agar mereka dapat menjadikan siswa
cakap dalam ilmu pengetahuan dan memiliki kualitas karakter yang baik.
Adapun para siswa yang ada di sekolah berasal dari latar belakang
yang berbeda-beda. Ada yang sudah terbentuk karakternya di rumah dan
ada yang belum. Oleh karena itu, dibutuhkan ada kerjasama yang baik
antara pihak sekolah, orang-tua dan masyarakat. Dengan adanya kerjasama
tersebut diharapkan visi dan misi yang telah dicanangkan akan tercapai.
Berdasarkan uraian dalam alinea di atas, pihak sekolah senantiasa
berusaha memberikan contoh karakter yang baik. Seperti membiasakan
23
memberikan salam dengan berjabat tangan, menyapa guru ketika bertemu,
menghormati yang lebih tua dan sebagainya.
Pihak orang-tua di rumah seharusnya juga memberikan contoh yang
baik terhadap anaknya. Oleh karena itu, pihak sekolah dan orang-tua harus
bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang berkarakter baik di
rumah, di sekolah maupun di masyarakat.
a. Keadaan Guru Sekolah Kristen Shekinah
Dewan guru/pengajar di Sekolah Kristen Shekinah sebagian
besar adalah guru Swasta. Tenaga pengajar yang mengajar di Sekolah
Kristen Shekinah berjumlah 14 orang, yang terdiri dari 12 wanita, dan
2 laki-laki.
b. Keadaan Siswa
Siswa Sekolah Kristen Shekinah, tahun pelajaran 2009-2010
tercatat berjumlah 55 siswa/i. Dengan perincian untuk kelas playgroup
dengan jumlah siswa 15 orang. Untuk kelas TK A dengan jumlah
siswa sebanyak 15 orang. Untuk kelas TK B dengan jumlah siswa
sebanyak 8 orang. Untuk kelas 1 dengan jumah siswa sebanyak 17
orang. Jadi jumlah keseluruhannya ada 4 kelas, dengan jumlah siswa
sebanyak 55 orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
24
Tabel 1
Keadaan Siswa Sekolah Kristen Shekinah
Kelas Putra Putri Jumlah Total
Playgroup 14 13 27 TK A 8 8 16 TK B 9 11 20
Kelas 1 9 11 20 Kelas 2 8 10 18 Jumlah 48 53 101
c. Keadaan Karyawan
Karyawan sebagai tenaga kependidikan ikut menentukan juga
di dalam kelancaran kegiatan belajar mengajar, maka keberadaanya
mempunyai keterkaitan erat dengan tenaga kependidikan lainnya,
dalam bekerjasama untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan.
3. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana di sekolah ini sudah sangat bagus dan
memadai serta mendukung dalam pembentukkan karakter. Di lingkungan
sekolah Shekinah, terdapat gereja sebagai fasilitas untuk mendukung
perkembangan karakter dan kerohanian siswa/i.
4. Kurikulum
Sekolah Shekinah bertujuan untuk menyeimbangkan antara
spiritualitas dan proses belajar-mengajar akademis. Beberapa hal yang
diterapkan di sekolah, antara lain:
25
a. Spiritualitas
1) Devotion, pembekalan rohani untuk membangun spirit dan
karakter siswa/i.
2) Character First
b. Akademis
1) CCC Christian Centered Curricullum
2) Modul pembelajaran / Bahan ajar
3) Alat peraga untuk mengajar
E. Sikap Orang-tua Terhadap Pendidikan Karakter di Sekolah Kristen
Shekinah Temanggung
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa menurut Krech
Crutchfield dan Ballachy (1962) sikap sebagai terdiri dari tiga komponen,
yakni pengertian dan pemahaman (cognition), perasaan (feelings), serta
kecenderungan bertindak (action tendencies). Ketiga komponen inilah yang
akan membentuk sikap orang-tua terhadap pendidikan karakter yang akan
berbeda sikap orang-tua yang satu dan lainnya.
Perbedaan sikap orang-tua terhadap objek yang sama, yaitu pendidikan
karakter disebabkan adanya perbedaan-perbedaan dalam pengalaman pribadi,
kebudayaan, significant others, media massa, institusi maupun faktor
emosional yang dimiliki oleh orang-tua.
26
Pengalaman pribadi yang telah dan sedang orang-tua alami akan ikut
membentuk dan mempengaruhi penghayatan orang-tua terhadap stimulus
pendidikan karakter. Tanggapan orang-tua terhadap pendidikan karakter akan
menjadi salah satu dasar terbentuknya sikap orang-tua, untuk dapat
mempunyai pengalaman yang berkaitan dengan pendidikan karakter sebagai
objek psikologis.
Orang-tua yang memiliki pengetahuan atau pengalaman yang
berhubungan dengan pendidikan karakter, akan dapat memberikan pengertian
kepada anak mengenai alasan mengapa ia boleh melakukan sesuatu atau tidak
boleh melakukan sesuatu. Sedangkan orang-tua yang belum memiliki
pengamalan pribadi mengenai pendidikan karakter, mengetahui bahwa ini
boleh dilakukan dan itu boleh dilakukan, namun mereka tidak tahu alasannya
apa. Sehingga terkadang orang-tua memberikan larangan kepada anaknya
tanpa alasan yang jelas dan tanpa memberikan pengertian yang benar
terhadap apa yang dilakukan si anak.
Jika orang-tua selama ini pernah menyekolahkan anaknya di sekolah
yang mengajarkan pendidikan karakter, maka orang-tua akan mempunyai
pandangan tentang seberapa pentingnya pendidikan karakter. Sedangkan
orang-tua yang belum pernah menyekolahkan anaknya di sekolah yang
mengajarkan pendidikan karakter, maka orang-tua belum mempunyai
pandangan tentang seberapa penting pendidikan karakter itu.
27
Kebudayaan di mana orang-tua hidup dan dibesarkan, mempunyai
pengaruh besar terhadap pembentukan sikap orang-tua terhadap pendidikan
karakter anak. Orang-tua yang dibesarkan dengan kebudayaan yang ada di
kota kecil yaitu Temanggung, yang belum terlalu familiar dengan maksud
dari pendidikan karakter, akan memiliki kecenderungan untuk
mengutamakan prestasi akademik ketimbang pendidikan karakter anak.
Orang-tua yang sebelumnya telah dibesarkan dengan kebudayaan yang
memiliki pemahaman mengenai pendidikan karakter, akan memandang
bahwa pendidikan karakter itu penting. Tanpa mereka sadari, kebudayaan
semacam ini telah menanamkan garis pengaruh sikap mereka terhadap
pendidikan karakter anak mereka.
Orang lain yang ada di sekitar orang-tua merupakan salah satu di antara
komponen sosial yang ikut mempengaruhi sikap orang-tua. Orang-tua yang
telah mendengar informasi dari orang-tua lain tentang pendidikan karakter
yang telah berlangsung di sekolah lain, dan mendapatkan bahwa ternyata
orang-tua tersebut belum menemukan adanya perubahan pada karakter anak,
maka penerimaan mereka terhadap pendidikan karakter yang dilaksanakan di
sekolah menjadi biasa saja.
Berbagai bentuk media massa yang digunakan untuk memberikan
informasi mengenai pendidikan karakter yang ada di sekolah, seperti radio,
surat kabar, dan brosur, mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan
opini dan kepercayaan orang-tua. Pesan-pesan sugestif dari informasi media
28
massa tersebut, ternyata tidak cukup kuat, kurang memberi dasar afektif bagi
orang-tua dalam menilai pendidikan karakter sehingga terbentuklah sikap
orang-tua yang tidak terlalu menanggapi adanya pendidikan karakter.
Lembaga pendidikan dan lembaga agama mempunyai pengaruh dalam
pembentukan sikap orang-tua terhadap pendidikan karakter, karena
seharusnya lembaga-lembaga ini meletakkan dasar pengertian dan konsep
moral dalam diri orang-tua, pemahaman akan baik dan buruk, garis pemisah
antara sesuatu yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan, diperoleh dari
pendidikan dan dari pusat keagamaan serta ajaran-ajarannya. Jika fungsi dan
keberadaan kedua lembaga tadi belum dapat dirasakan oleh orang-tua secara
langsung, maka kedua lembaga itu belum bisa dijadikan pijakan untuk
menentukan sikap terhadap adanya pendidikan karakter.
Faktor lain yang akan mempengaruhi sikap orang-tua terhadap
pendidikan karakter adalah faktor emosional yang ada di dalam diri setiap
orang-tua. Kadang-kadang suatu bentuk sikap merupakan pernyataan emosi
yang berfungsi sebagai penyaluran mengenai apa yang ada di dalam diri
orang-tua. Orang-tua akan cenderung tidak memiliki emosi tertentu terhadap
pendidikan karakter, jika informasi dan sosialisasi dari pihak sekolah
mengenai pendidikan karakter masih kurang.
Orang-tua yang menyekolahkan anaknya di sekolah yang berpendidikan
karakter sedikit banyak telah memilki kepercayaan (keyakinan), ide, dan
konsep tertentu terhadap pendidikan karakter. Setelah anak mereka
29
mendapatkan pendidikan karaktr, maka orang-tua akan mempunyai
kehidupan emosional atau evaluasi terhadap pendidikan karakter yang sudah
dijalankan. Kemudian, orang-tua akan memiliki kecenderungan untuk
bertindak terhadap pendidikan karakter yang sudah dijalankan di sekolah.
Ketiga komponen ini secara bersama-sama membentuk sikap orang-tua
terhadap pendidikan karakter secara utuh (Notoadmodjo, 2007).
30
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan
pendekatan kuantitatif. Subana (2001) menyatakan bahwa penelitian
kuantitatif deskriptif dimaksudkan untuk mengangkat fakta, keadaan,
variabel, serta fenomena-fenomena yang terjadi saat sekarang dan
menyajikannya apa adanya. Penelitian deskriptif menjelaskan dan
menafsirkan data yang berkenaan dengan situasi yang terjadi dan dialami
sekarang, sikap dan pandangan yang menggejala saat sekarang, hubungan
antar variabel, pengaruh terhadap suatu kondisi dan lain-lain.
Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis hanya sampai pada
taraf deskripsi saja, yaitu menganalisis dan menyajikan fakta secara
sistematik sehingga dapat dipahami dan disimpulkan dengan lebih mudah.
Kesimpulan yang diberikan selalu jelas dasar faktualnya sehingga
semuanya selalu dapat dikembalikan langsung pada data yang diperoleh.
Pengolahan data deskriptif umumnya didasarkan pada analisis
persentase dan analisis kecenderungan (Azwar, 2004). Dalam penelitian
ini peneliti mengajukan sebuah variabel penelitian. Variabel yang akan
diungkap dan dideskripsikan dalam penelitian ini adalah sikap orang-tua
terhadap pendidikan karakter anak usia dini di Sekolah Kristen Shekinah
Temanggung.
30
31
B. Definisi Operasional
Variabel penelitian merupakan faktor-faktor yang berperanan dalam
peristiwa atau gejala yang menjadi objek pengamatan peneliti (Hastuti,
2003). Dalam penelitian ini hanya digunakan satu variabel sebagai variabel
utama, yaitu sikap orang-tua terhadap pendidikan karakter.
Sikap orang-tua terhadap pendidikan karakter adalah kepercayaan,
ide, konsep, perasaan serta kecenderungan perilaku tertentu yang dimiliki
oleh orang-tua terhadap pendidikan karakter dengan komponen karakter
knowing the good, feeling the good, dan acting the good.
Sikap dalam skripsi ini diukur dengan menggunakan skala sikap
yang disusun berdasarkan skala Likert. Subjek yang memiliki skor total
tinggi dapat dikategorikan memiliki sikap positif terhadap pendidikan
karakter, sedangan subjek yang memiliki skor total rendah akan
dikategorikan memiliki sikap negatif terhadap pendidikan karakter
C. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah orang-tua murid dari anak yang
bersekolah di Sekolah Kristen Shekinah Temanggung. Dalam penelitian
ini, subyek penelitian diperoleh dengan menggunakan metode purposive
sampling, artinya kelompok subjek tersebut dipilih berdasarkan ciri-ciri
atau sifat-sifat khusus yang dipandang mempunyai sangkut paut erat
dengan ciri-ciri atau sifat-sifat subjek penelitian yang telah diketahui
32
sebelumnya (Hadi, 2004). Adapun kriteria subjek yang menjadi subjek
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Orang-tua dari siswa playgroup sampai dengan kelas 2 SD yang
bersekolah di Sekolah Kristen Shekinah Temanggung. Orang-tua yang
dimaksudkan bisa ayah atau ibu, terutama mereka yang sering dilihat
atau ditemui oleh peneliti di sekitar lingkungan sekolah.
2. Periode 2009/2010. Peneliti mengambil orang-tua pada periode ini
karena Sekolah Kristen Shekinah baru berdiri selama hampir 2 tahun,
jadi yang dijadikan subjek penelitian adalah orang-tua dari anak yang
telah mendapatkan pendidikan karakter di Sekolah Kristen Shekinah
pada tahun pertama (selama satu tahun).
Subjek yang digunakan sebagai subjek penelitian sebanyak 60 orang-
tua murid.
D. Variabel Penelitian
Penelitian ini hanya menggunakan satu variabel penelitian yaitu
sikap orang-tua terhadap pendidikan karakter.
E. Metode Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
1. Alat Pengumpulan data
Sebagai usaha untuk memperoleh tingkat objektivitas dalam
suatu penelitian ilmiah, maka perlu menggunakan prosedur
pengumpulan data yang akurat serta objektif (Azwar, 1999). Dalam
33
penelitian ini alat yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah
skala sikap. Skala sikap berisi aitem-aitem yang berisi pernyataan-
pernyataan berdasarkan aspek sikap, yaitu komponen kognitif,
afektif dan konatif yang telah dikaitkan dengan objek sikap.
a. Skala sikap dalam penelitian ini bertujuan untuk mengukur
sikap orang-tua terhadap pendidikan karakter anak usia dini,
skala ini didasarkan pada 3 komponen sikap yaitu:
1) Komponen kognitif
2) Komponen afektif
3) Komponen konatif
Ketiga komponen ini akan dibagi lagi dalam pernyataan
yang favorable dan unfavorable.
b. Aspek pendidikan karakter adalah:
1) Knowing the good, yang di dalamnya terdapat 6 komponen,
yaitu:
a) Moral awareness
b) Knowing moral value
c) Perspective taking
d) Moral reasoning
e) Decision making
f) Self-knowledge
2) Feeling the good, yang di dalamnya terdapat 6 komponen,
yaitu:
34
a) Conscience
b) Self-esteem
c) Empathy
d) Loving the good
e) Self-control
f) Humility
3) Acting the good, yang di dalamnya terdapat 3 komponen,
yaitu:
a) Competence
b) Will
c) Habit
Masing-masing aspek pendidikan karakter memiliki jumlah
aitem yang sama, yaitu berjumlah 24 aitem. Kemudian dari 24
aitem, dibagi menjadi 2 yaitu 12 aitem favorable dan 12 aitem
unfavorable. Jumlah keseluruhan aitem dalam skala try out
adalah 72 aitem.
Dalam penelitian ini, aspek yang digunakan dari komponen
knowing the good hanya aspek moral awareness, moral
reasoning, dan decision making. Pada komponen feeling the
good hanya tiga aspek yang digunakan yaitu conscience,
emphaty, dan loving the good. Sedangkan pada komponen
acting the good, peneliti hanya memasukkan satu aspek yaitu
kebiasaan (habit).
35
Peneliti hanya menggunakan sebagian aspek dari
komponen-komponen karakter tersebut karena peneliti merasa
belum mampu menemukan pernyataan dalam bentuk konkret
untuk dimasukkan ke dalam aitem soal pada skala penelitian.
Metode penyusunan skala yang digunakan adalah summated
ratings scale. Jenis skala yang digunakan adalah skala Likert. Pada
skala ini subjek diminta untuk menanggapi setiap butir pernyataan
itu dengan mengungkapkan taraf kesesuaian dan ketidaksesuaiannya
(Suryabrata, 2003).
Skala Likert terdiri dari 5 kategori jawaban sangat sesuai,
sesuai, belum memutuskan, tidak sesuai dan sangat tidak sesuai.
Namun, pada penelitian ini alternatif respon jawaban yang
disediakan oleh peneliti hanya berjumlah 4 kategori, dengan
menghilangkan kategori ‘belum memutuskan’ pada pilihan
jawabannya. Menurut Hadi (1991) modifikasi skala Likert yang
meniadakan kategori jawaban di tengah didasarkan pada 3 alasan,
yaitu:
a. Kategori belum memutuskan memiliki arti ganda, bisa diartikan
belum dapat memutuskan atau memberikan jawaban (menurut
konsep aslinya), namun juga bisa diartikan netral (setuju tidak,
tidak setuju pun tidak) atau bahkan ragu-ragu
36
b. Tersedianya jawaban di tengah itu menimbulkan kecenderungan
menjawab ke tengah (center tendency effect), terutama bagi
mereka yang ragu-ragu atas arah kecenderungan jawabannya.
c. Kategori jawaban SS-S-ST-STS dimaksudkan untuk melihat
kecenderungan pendapat responden, terarah ke setuju atau tidak
setuju. Jika disediakan kategori jawaban tengah maka akan
menghilangkan banyak data penelitian sehingga mengurangi
banyak informasi yang dapat dijaring dari para responden.
2. Penilaian atau penskoran
Alternatif respon jawaban yang digunakan dalam penelitian ini
terdiri dari 4 kategori jawaban yaitu sangat sesuai, sesuai, tidak
sesuai dan sangat tidak sesuai. Skor yang diberikan pada setiap
pernyataan bergerak dari 1-4.
Terdapat perbedaan pemberian skor pada beberapa aitem
favorable dan aitem unfavorable. Tabel berikut ini memberikan
gambaran mengenai perbedaan pemberian skor kepada keduanya
secara lebih jelas.
37
Tabel 2
Skor berdasarkan pernyataan aitem favorable
Jawaban SkorSangat sesuai 4 Sesuai 3 Tidak sesuai 2 Sangat tidak sesuai 1
Tabel 3
Skor berdasarkan pernyataan aitem unfavorable
Jawaban SkorSangat sesuai 1Sesuai 2Tidak sesuai 3Sangat tidak sesuai 4
Subjek yang memiliki skor total tinggi (mendekati skor
maksimal) dapat dikategorikan memiliki sikap positif terhadap
pendidikan karakter, sedangan subjek yang memiliki skor total
rendah (mendekati skor minimum) akan dikategorikan memiliki
sikap negatif terhadap pendidikan karakter.
3. Validitas
Berhasil tidaknya suatu skala digunakan sebagai alat
pengumpulan data yang akurat, salah satunya adalah teruji secara
validitas. Validitas didefinisikan sebagai ukuran sejauh mana skala
tersebut mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan
38
ukurnya (Azwaar, 1999). Jadi suatu instrumen tes dikatakan akurat
salah satunya ketika instrumen tersebut mampu mengungkap apa
yang hendak diungkap.
Validitas yang digunakan dalam skala ini adalah validitas isi.
Validitas isi dilakukan oleh professional judgment atau orang yang
dianggap ahli. Dalam penelitian ini peneliti meminta bantuan dosen
pembimbing skirpsi sebagai professional judgment, untuk melihat
kesesuaian aitem soal dengan blue print yang telah dibuat
sebelumnya dan juga keterwakilannya dari setiap aspek sikap.
4. Reliabilitas
Alat ukur penelitian juga harus teruji reliabilitasnya.
Reliabilitas mengacu pada konsistensi atau kepercayaan hasil alat
ukur, yang mengandung makna kecermatan pengukuran. Pengukuran
yang tidak reliabel akan menghasilkan skor yang tidak dapat
dipercaya karena perbedaan skor yang terjadi antar individu lebih
ditentukan oleh faktor error (kesalahan) dari pada faktor perbedaan
yang sesungguhnya (Azwar, 1999).
Jadi tujuan dari pengujian reliabilitas adalah untuk melihat
sejauh mana alat ukur yang digunakan dalam penelitian memberikan
hasil ukur yang konsisten bila dilakukan pengukuran kembali
terhadap hal yang sama. Reliabilitas skala pada penelitian ini diukur
39
dengan menggunakan teknik Alpha Crohnbach, program SPSS versi
15 for windows.
5. Prosedur pengumpulan data
Prosedur pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan
dalam langkah-langkah sebagai berikut:
a. Try Out (Uji Coba)
Uji coba penelitian dilakukan dengan menggunakan 54
orang subjek penelitian dengan karakteristik yang sama dengan
subjek penelitian sebenarnya. Langkah-langkah yang dilakukan
dalam pelaksanaan try out antara lain:
1) Membuat blue print mengenai jumlah aitem dan indikator
skala
2) Membuat skala dengan Summated Rating
3) Peneliti menentukan kelompok subjek yang memiliki
karakteristik yang sama dengan subjek penelitian yang
sesungguhnya
4) Melaksanakan try out (uji coba) terhadap 54 orang subjek
yang memiliki karakteristik yang sama dengan subjek
penelitian yang sesungguhnya
5) Menganalisa data dari hasil uji coba untuk memperoleh
aitem-aitem yang sahih untuk dipakai pada penelitian yang
sesungguhnya
40
b. Penelitian
Penelitian dilakukan kepada 60 orang subjek dengan
menggunakan aitem yang telah memenuhi kriteria kesahihan
aitem pada uji coba (try out) penelitian. Langkah-langkah yang
dilakukan selama penelitian, antara lain:
1) Skala penelitian disusun dengan menggunakan aitem
penelitian yang telah memenuhi kriteria kesahihan aitem pada
uji coba penelitian
2) Memberikan skala pada subjek penelitian
3) Menganalisis data
4) Membuat kesimpulan berdasarkan analisis tersebut
5) Menyajikan hasil penelitian dan kesimpulan dalam bentuk
kajian deskriptif
F. Metode Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini akan dianalisis secara
statistik dengan bantuan sistem SPSS versi 15 for windows. Data yang
akan dianalisis secara deskriptif ini meliputi penyajian data melalui tabel,
perhitungan modus, mean dan standar deviasi.
Subjek dibedakan ke dalam kelompok sikap yang positif atau negatif
dengan cara melakukan uji perbandingan mean antara mean empirik
dengan mean teoritik. Apabila mean empirik > mean teoritik, maka sikap
41
subjek positif, namun jika mean empirik < mean teoritik maka sikap
subjek adalah negatif.
Setelah dilakukan uji perbedaan mean untuk mengetahui sikap
subjek, maka selanjutnya diadakan uji signifikasi untuk mengetahui
apakah sikap subjek tersebut signifikan atau tidak signifikan. Uji
signifikasi dilakukan dengan menggunakan uji – t one sample T-test yang
hasilnya kemudian dibandingkan dengan t-tabel. Jika t > t tabel, maka
sikapnya dikatakan signifikan, namun jika t < t tabel, maka sikap subjek
dikatakan tidak signifikan.
Sebagai pelengkap untuk mengetahui gambaran sikap subjek secara
lebih jelas maka dilakukan kategorisasi dengan menggunakan 5 kategori,
yaitu sangat positif, positif, netral, negatif, dan sangat negatif. Analisis
terhadap data kemudian dilakukan secara umum, untuk melihat sikap yang
dimiliki oleh sebagian besar subjek penelitian. Selain pengkategorian
secara umum, dilakukan pula pengkategorian untuk tiap indikator karakter
dan aspek sikap.
42
BAB IV
PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Persiapan Penelitian
1. Uji coba (try out) alat ukur
Sebelum melakukan penelitian, alat ukur penelitian perlu
melewati tahap uji coba agar diperoleh alat ukur dengan kualitas
yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan. Uji coba pada
penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan skala kepada 60 orang
subjek. Penyebaran alat ukur uji coba dimulai dari tanggal 3 Agustus
2009 hingga tanggal 15 Agustus 2009. Dari 60 skala yang
disebarkan, 6 skala tidak dikembalikan kepada peneliti, sehingga
jumlah keseluruhan subjek uji coba sebanyak 54 subjek.
a. Estimasi Alat Ukur (Skala)
Validitas yang digunakan dalam skala ini adalah validitas
isi. Validitas isi dilakukan oleh professional judgment atau
orang yang dianggap ahli. Dalam penelitian ini peneliti meminta
bantuan dosen pembimbing skripsi sebagai professional
judgment, untuk melihat kesesuaian aitem soal dengan blue print
yang telah dibuat sebelumnya dan juga keterwakilannya dari
setiap aspek sikap.
42
43
b. Seleksi Aitem
Dari hasil analisis terhadap 72 aitem soal uji coba, maka
diperoleh 18 aitem soal yang gugur atau tidak layak untuk
digunakan sebagai alat ukur penelitian. Aitem soal tersebut
antara lain: aitem 4, aitem 7, aitem 8, aitem 9, aitem 10, aitem
11, aitem 15, aitem 16, aitem 20, aitem 21, aitem 22, aitem 23,
aitem 26, aitem 28, aitem 31, aitem 57, aitem 65, dan aitem 66.
Aitem soal yang layak digunakan sebagai alat ukur penelitian
sebanyak 54 aitem soal, dengan koefisien korelasi yang bergerak
dari 0,361 sampai 0,626. Dari 54 aitem soal yang layak tersebut
kemudian dipilih 48 aitem dengan koefisien korelasi terbaik dari
masing-masing komponen dan disesuaikan dengan komposisi
blue print agar masing-masing komponen dapat terwakili secara
proporsional.
c. Estimasi Relabilitas Alat Ukur
Uji reliabilitas dilakukan dengan teknik Alpha Cronhbach
program SPSS versi 15.0 for windows. Dari hasil pengukuran
terhadap alat ukur diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,937.
Rekaman hasil kesahihan butir dan reliabilias skala dapat dilihat
pada lampiran.
44
2. Blue Print
Tabel 4
Blue Print Skala Sikap
Aspek Favorable Unfavorable Jumlah
per aspek
Sikap Kognitif
Kognitif-knowing the good 4 4 8 Kognitif-feeling the good 4 4 8 Kognitif-acting the good 4 4 8
Afektif Afektif-knowing the good 4 4 8 Afektif-feeling the good 4 4 8 Afektif-acting the good 4 4 8
Konatif Konatif-knowing the good 4 4 8 Konatif-feeling the good 4 4 8 Konatif-acting the good 4 4 8
Jumlah aitem total 36 36 72
45
Tabel 5
Blue Print Distribusi aitem Skala Sikap
Aspek No. Aitem Favorable
No. Aitem Unfavorable
Jumlah per
aspek Sikap
Kognitif Kognitif-knowing the good 1, 4, 43, 55 2, 5, 31, 56 8 Kognitif-feeling the good 9, 13, 25, 44 8, 28, 42, 52 8 Kognitif-acting the good 24, 59, 63, 69 12, 26, 37, 60 8
Afektif Afektif-knowing the good 3, 22, 57, 65 6, 18, 45, 46 8 Afektif-feeling the good 21, 36, 66, 68 10, 30, 61, 62 8 Afektif-acting the good 48, 51, 70, 72 15, 40, 54, 71 8
Konatif Konatif-knowing the good 7, 19, 32, 58 16, 17, 20, 33 8 Konatif-feeling the good 11, 34, 38, 50 14, 23, 29, 35 8 Konatif-acting the good 27, 41, 47, 49 39, 53, 64, 67 8
Jumalah aitem total 72
46
Tabel 6
Blue Print setelah uji coba dengan nomor aitem yang baru
Aspek No. Aitem Favorable
No. Aitem Unfavorable
Jumlah per
aspek Sikap
Kognitif Kognitif-knowing the good 1, 27, 37 2, 4, 38 6 Kognitif-feeling the good 6, 12, 28 26, 34 5 Kognitif-acting the good 11, 43, 46 21, 40 5
Afektif Afektif-knowing the good 3 5, 9, 29, 30 5 Afektif-feeling the good 20, 45 15, 41, 42 5 Afektif-acting the good 31, 33, 48 24, 36, 47 6
Konatif Konatif-knowing the good 10, 16, 39 8, 17 5 Konatif-feeling the good 18, 32, 22 7, 14, 19 6 Konatif-acting the good 13, 25 23, 35, 44 5
Jumlah aitem total 48
B. Pelaksanaan Penelitian
Setelah peneliti melakukan uji coba terhadap alat ukur penelitian,
didapatkan aitem-aitem terbaik yang selanjutnya akan digunakan sebagai
alat ukur dalam penelitian. Penyebaran skala kemudian dilakukan kepada
60 subjek penelitian. Penyebaran skala dimulai dari tanggal 20 Agustus
2009 sampai dengan 2 September 2009. Waktu yang diperlukan cukup
lama karena peneliti mencari subjek yang sesuai dengan criteria secara
acak di seluruh Sekolah Kristen Shekinah Temanggung. Peneliti
menunggui subjek ketika mengisi skala, sehingga jika subjek
membutuhkan penjelasan terhadap pernyataan yang ada peneliti langsung
dapat menjelaskan.
47
Peneliti memiliki 60 subjek penelitian, karena dari skala yang
disebarkan, semua skala dikembalikan kepada peneliti.
C. Hasil Penelitian
1. Analisis data
Dari hasil pengukuran terhadap alat ukur diperoleh koefisien
reliabilitas Alphe Crohnbach sebesar 0,937. Metode analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode statistik deskriptif yang
meliputi penyajian data melalui tabel, perhitungan nilai maksimum,
perhitungan nilai minimum, perhitungan mean teoritik, mean empirik
dan Standar Deviasi.
Berikut ini adalah tahap penghitungannya:
X minimum teoritik:
Jumlah aitem x skor terendah yang mungkin diperoleh subjek
pada skala
48 x 1 = 48
X maksimum teoritik:
Jumlah aitem x skor tertinggi yang mungkin diperoleh subjek
pada skala
48 x 4 = 192
Range:
Luas jarak sebaran antara nilai maksimun dan nilai minimum
192-48 = 144
48
Menghitung mean (µ):
Mean teoritik, yaitu rata-rata teoritik dari skor maksimum dan
skor minimum
X maks + X min = 240 = 120 2 2
Menghitung SD:
Luas jarak sebaran yang dibagi ke dalam enam satuan deviasi
standar
Range = 144 = 24 6 6
2. Hasil Empirik Penelitian
Berdasarkan analisis di atas, diperoleh hasil empirik penelitian
sebagai berikut:
Hasil empirik penelitian secara umum:
N : 60
Mean : 123,883
Maks : 183
Min : 90
SD : 19,90919
t = X -µ S √N
49
Ket:
X : mean empirik
µ : mean teoritik
S : SD Empirik
N : Jumlah subjek
t = 123,883 - 120 = 3,883 = 1,55 19,90919 2,56 √60
t-tabel = 2, 00, jadi t < t-tabel = tidak signifikan
Tabel 7
Hasil Analisis teoritik dan empirik
Teoritik Empirik
N Min Maks Mean SD N Min Maks Mean SD t Signifikasi
Umum 60 48 192 120 24 60 90 183 123,883 19,9 1,55 Positif,
tidak
signifikan
50
Dari hasil perhitungan di atas, jika akan dibuat kategorisasi
dalam lima kategori (sangat negatif, negatif, netral, positf, sangat
positif) maka akan diperoleh pengkategorian sebagai berikut:
Sangat positif : µ + 1,5 SD ≤ X
Positif : µ + 0,5 SD ≤ X < µ + 1,5 SD
Netral : µ - 0,5 SD ≤ X < µ + 0,5 SD
Negatif : µ - 1,5 SD ≤ X < µ - 0,5 SD
Sangat negatif : X ≤ µ - 1,5 SD
Tabel 8
Kategorisasi dalam 5 Kategori
Kategori SkorSangat Positif 156 ≤ XPositif 132 ≤ X < 156Netral 108 ≤ X < 132Negatif 94 ≤ X < 108Sangat Negatif X ≤ 94
Data tentang rentang skor komposisi subjek penelitian pada
variable sikap orang-tua terhadap pendidikan karakter.
Tabel 9
Data Deskriptif Sikap Orang-tua terhadap Pendidikan Karakter
Kategori Rentang Skor Frekuensi % Sangat Positif 156 ≤ X 4 7 Positif 132 ≤ X < 156 15 25 Netral 108 ≤ X < 132 27 45 Negatif 94 ≤ X < 108 11 18 Sangat Negatif X ≤ 94 3 5 Jumlah 60 100
51
Data deskriptif tersebut menunjukkan bahwa 4 subjek dengan
presentase 7% memiliki sikap terhadap pendidikan karakter anak usia
dini dengan kategori sangat positif. Dari 60 subjek penelitian, dengan
persentase 25%, 15 subjek memiliki sikap positif terhadap pendidikan
karakter anak usia dini. Mayoritas subjek penelitian, 27 subjek dengan
persentase 45% memiliki sikap terhadap pendidikan karakter anak
usia dini dengan kategori netral. Sikap negative terhadap pendidikan
karakter dimiliki oleh 11 subjek dengan persentase 18%, dan 3 subjek
lainnya dengan persentase 5% memiliki sikap sangat negative
terhadap pendidikan karakter.
Secara umum dapat diketahui bahwa mean empirik lebih besar
daripada mean teoritik (123,883 > 120), itu artinya orang-tua memiliki
sikap positif terhadap pendidikan anak usia dini. Namun, setelah peneliti
melakukan uji-t untuk melihat signifikansi dari sikap subjek, ternyata
diperoleh hasil bahwa ternyata sikap positif yang dimiliki subjek tidak
signifikan terhadap pendidikan karakter anak usia dini.
Tidak sigifikan artinya adalah pada populasi sebenarnya tidak ada
perbedaan antara mean empirik dan teoritik. Jadi kita bisa katakan bahwa
sikap orang-tua terhadap pendidikan karakter usia dini di Sekolah
Shekinah Temanggung, tidak positif dan tidak negatif, atau bisa dikatakan
netral. Artinya, orang-tua tidak menerima sepenuhnya tetapi juga tidak
menolak adanya pendidikan karakter.
52
D. Pembahasan
Sikap netral yang dimiliki oleh orang-tua, dalam konotasi tidak positif
dan tidak negatif, dapat diartikan bahwa orang-tua tidak menerima
sepenuhnya tetapi juga tidak menolak adanya pendidikan karakter di
sekolah (Notoatmodjo, 2003).
Sikap orang-tua yang netral ini salah satunya disebabkan karena
adanya pengalaman pribadi. Apa yang telah dan sedang oleh orang-tua
alami akan ikut membentuk dan mempengaruhi penghayatan orang-tua
terhadap stimulus pendidikan karakter. Berdasarkan hasil sharing dengan
orang-tua didapatkan informasi bahwa tidak banyak orang-tua di Sekolah
Kristen Shekinah Temanggung yang memiliki pengetahuan atau
pengalaman yang berhubungan dengan pendidikan karakter.
Kebanyakan orang-tua mengetahui bahwa sesuatu itu baik atau
sesuatu itu buruk, ini boleh dilakukan dan itu tidak boleh dilakukan,
namun mereka tidak tahu alasan apa yang mendasarinya. Sehingga
terkadang orang-tua memberikan larangan kepada anaknya tanpa alasan
yang jelas dan tanpa memberikan pengertian yang benar terhadap apa yang
dilakukan anak.
Adanya pengaruh kebudayaan yang ada di sekitar orang-tua juga ikut
mempengaruhi sikap orang-tua yang netral. Kebudayaan di mana orang-
tua hidup dan dibesarkan, mempunyai pengaruh terhadap pembentukan
sikap orang-tua terhadap pendidikan karakter anak.
53
Keberadaan Sekolah Kristen Shekinah yang berada di kota kecil yaitu
Temanggung, membuat orang-tua belum terlalu familiar dengan maksud
dari pendidikan karakter, mereka masih memiliki kecenderungan untuk
mengutamakan prestasi akademik ketimbang pendidikan karakter anak.
Tanpa mereka sadari, kebudayaan semacam ini telah menanamkan garis
pengaruh sikap mereka terhadap pendidikan karakter anak mereka,
sehingga orang-tua tidak menerima sepenuhnya tetapi juga tidak menolak
adanya pendidikan karakter.
Pengaruh orang lain yang dianggap penting oleh orang-tua juga
mempengaruhi sikap orang-tua yang netral terhadap pendidikan karakter.
Orang lain yang ada di sekitar orang-tua merupakan salah satu diantara
komponen sosial yang ikut mempengaruhi sikap orang-tua. Seseorang
yang dianggap penting, atau seseorang yang berarti khusus bagi orang-tua,
akan banyak mempengaruhi pembentukan sikap orang-tua terhadap
pendidikan karakter.
Beberapa orang-tua menyatakan bahwa mereka telah mendengar
informasi dari orang-tua lain tentang pendidikan karakter yang
sebelumnya telah berlangsung di Sekolah Kristen Shekinah, dan
mendapatkan bahwa ternyata belum ada pengaruh nyata terhadap
perubahan karakter anak, sehingga orang-tua cenderung untuk memilih
bersikap netral terhadap pendidikan karakter, tidak menerima sepenuhnya
tetapi juga tidak menolak adanya pendidikan karakter.
54
Kurangnya sosialisasi tentang pendidikan anak usia dini sedikit
banyak mempengaruhi sikap orang-tua terhadap pendidikan karakter di
Sekolah Kristen Shekinah Temanggung. Informasi yang dibawa oleh
media massa (radio, surat kabar, brosur, dll) ternyata tidak cukup kuat
sehingga belum mampu memberikan dasar afektif yang akan
mempengaruhi sikap orang-tua terhadap pendidikan karakter.
Berdasarkan pembicaraan yang dilakukan oleh peneliti dengan orang-
tua, didapatkan bahwa ternyata orang-tua tidak mendapatkan informasi
secara lengkap mengenai pendidikan karakter yang dilaksanakan di
sekolah. Orang-tua mengaku hanya mendapatkan laporan sekilas
mengenai pendidikan karakter pada parent’s meeting yang diadakan setiap
tiga bulan sekali di sekolah. Laporan tersebut hanya berupa penyampaian
lisan bahwa pada bulan sebelumnya telah diajarkan materi karakter
tertentu
Orang-tua tidak mengetahui pendidikan karakter seperti apa yang
diterapkan sekolah kepada anaknya. Data ini penulis dapatkan secara tidak
sengaja dari hasil bertukar pikiran dengan orang-tua ketika membagikan
skala penelitian. Beberapa orang-tua bahkan mengaku bahwa anaknya
tidak pernah bercerita sedikit pun tentang pendidikan karakter yang
berjalan di sekolah.
Penulis kemudian menyampaikan hal ini kepada pihak sekolah, pihak
sekolah mengatakan bahwa pada rapor masing-masing siswa telah
dicantumkan informasi detail mengenai pendidikan karakter yang telah
55
dilakukan. Setelah dicrosscheck ke orang-tua, ternyata sebagian besar dari
mereka tidak memperhatikan informasi mengenai pendidikan karakter
tersebut, mereka cenderung untuk lebih memperhatikan hasil akademik
yang telah dicapai oleh anaknya.
Fakta ini yang sedikit banyak mempengaruhi sikap orang-tua terhadap
pendidikan karakter sehinggga dari hasil penelitian didapatkan bahwa
orang-tua cenderung bersikap netral terhadap pendidikan karakter yang
berlangsung di Sekolah Kristen Shekinah Temanggung.
Faktor lain yang mempengaruhi sikap netral yang dimiliki oleh orang-
tua terhadap pendidikan karakter adalah keberadaan lembaga pendidikan
dan lembaga agama. Kedua instansi ini sebagai suatu sistem memiliki
fungsi untuk meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri
orang-tua sebagai suatu individu, pemahaman akan baik dan buruk, garis
pemisah antara sesuatu yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan,
diperoleh dari pendidikan dan dari pusat keagamaan serta ajaran-
ajarannya.
Keberadaan kedua lembaga tadi di kota Temanggung belum dapat
dirasakan fungsinya oleh orang-tua, sehingga belum bisa menjadi pijakan
bagi orang-tua untuk menentukan sikap terhadap adanya pendidikan
karakter, inilah yang membuat orang-tua memilih untuk bersikap netral.
Faktor emosional juga ikut berpengaruh pada sikap orang-tua yang
netral terhadap pendidikan karakter. Suatu bentuk sikap terkadang
56
merupakan pernyataan yang didasari oleh emosi yang berfungsi sebagai
semacam penyaluran terhadap hal-hal yang ada di dalam diri seseorang.
Orang-tua memilih untuk bersikap netral, dalam artian tidak
mendukung sepenuhnya tetapi juga tidak menolak adanya pendidikan
karakter karena pengetahuan mereka mengenai pendidikan karakter sangat
terbatas sehingga orang-tua tidak memiliki muatan emosional tertentu
terhadap pendidikan karakter .
Hasil pembahasan ini didapatkan oleh penulis tidak hanya berdasarkan
hasil interpretasi dari skor skala penelitian, tetapi juga atas data lain yang
juga perlu diperhatikan, yang didapat dari hasil sharing dengan orang-tua
ketika membagikan skala penelitian kepada orang-tua.
Hasil penelitian ini sangat mungkin dipengaruhi oleh lemahnya alat
ukur yang dipakai dalam penelitan ini. Terjadi overlap terhadap
pengukuran sikap dengan pengukuran fakta. Ada beberapa aitem yang
justru mengarah pada penelitian dampak atau outcome dari program
pendidikan karakter yang sudah dijalankan, dan bukan menilai sikap
orang-tua terhadap pendidikan karakter. Aitem skala justru lebih
mengungkap fakta yang ada daripada menilai sikap orang-tua. Hal inilah
yang membuat skala penelitian ini lemah sehingga hasil penelitian belum
dapat dijadikan tolak ukur untuk mengambil keputusan yang tepat
terhadap pendidikan karakter yang dilaksanakan.
57
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang-tua ternyata memiliki sikap
netral terhadap pendidikan anak usia dini di Sekolah Kristen Shekinah
Temanggung. Artinya, orang-tua tidak mempunyai sikap positif dan juga
sikap negatif. Dengan kata lain, orang-tua tidak mendukung sepenuhnya
tetapi juga tidak menolak adanya pendidikan karakter. Hasil ini dilengkapi
juga melalui data yang ditunjukkan lewat kategorisasi, dimana frekuensi
subjek sejumlah 27 orang dari total 60 subjek, berada pada kategori netral
dengan persentase sebesar 45%.
B. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan di atas, maka saran dalam penelitian ini
adalah:
1. Bagi Sekolah Kristen Shekinah:
Berdasarkan hasil sharing dengan orang-tua siswa, sekolah sebaiknya
lebih banyak menginformasikan serta mensosialisasikan jalannya
pendidikan karakter kepada orang-tua secara jelas sehingga orang-tua lebih
memahami tentang pendidikan karakter yang berjalan di sekolah.
Kelemahan alat ukur dalam penelitian ini juga perlu diperhatikan oleh
pihak sekolah. Sekolah sebaiknya berhati-hati dalam mengambil keputusan
yang berkaitan dengan pendidikan karakter, jangan hanya berdasarkan
57
58
hasil penelitian saja tetapi data yang didapat dari hasil sharing juga perlu
diperhatikan.
2. Bagi peneliti lain: karena alat ukur pada penelitian ini lemah sehingga
hasil penelitiannya juga lemah, maka peneliti lain diharapkan lebih
memperhatikan alat tes yang dipakai agar hasil penelitian lebih dapat
dipertanggungjawabkan.
59
DAFTAR PUSTAKA
Aiken, L. R. (1970). Psychological testing and assesment. Massachusetts: Allyn and Bacon.
Allen, V. L., & Levine, J. M. (1970). Social support and conformity: the role of independent assesment reality. Journal of Experimental Social Psychology, 7: 48-58.
Alport, F. H. (1935). Theories of perception and the concept of structure. New York: Wiley.
Alvita, O. N. (2007). Pendidikan holistik berbasis karakter pada anak usia prasekolah: jawaban membangun bangsa. Essay pada lomba essay Optimisme Anak Bangsa Tingkat Nasional.
Azra, A. (2002). Paradigma baru pendidikan nasional rekonstruksi dan demokratisasi. Jakarta: Buku Kompas.
Azwar, S. (1998). Sikap manusia; teori dan pengukurannya. Seri psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar, S. (2003). Sikap manusia; teori dan pengukurannya (ed. Ke 2). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bennet,W. J. (1991). Moral literacy and the formation of character. In: J.S. Bennigna (Ed). Moral Character and Civic Education in the Elementary School. New York : Teachers College Press.
Berkowitz, M. W. (1998). A primer for evaluating character education initiative. Washington D.C.: Character Education Partnership.
Berkowitz, M., & Bier, M. (2004). What works in character education: a research driven guide for teachers. Washington DC: Character Education Partnership.
Cahyani, B. D. (2006, 15 September). Peran orang tua dalam pendidikan anak. Diunduh 27 April 2009 dari http://joksarsmagna.blogspot.com /2006/09/peran-orang-tua-terhadap-pendidikan.html
Campbell, D. T. (1950). The indirect assessment of social attitudes. Psychological Bulletin, 47, 15-38.
Campbell, J. H. (1982). Evaluation of a character education curriculum. Belmont: Wadsworth Publishing Co.
59
60
Character qualities. Character first! building integrity, relationship, and leadership. (2009). charactercities.org. Diunduh 2 Febuari 2009 dari http://www.charactercities.org/downloads/publications/Whatis character.pdf
Coser (2008). William Isaac Thomas 1863-1947. bolender.com. Diunduh 2 Maret 2009 dari http://www.bolenderinitiatives.com/sociology/william-isaac-thomas-1863-1947.
Delisio, E. R. (2004, 18 Mei). Rounding up pre-k kids, parents. education word.com. Diunduh 26 Juli 2008 dari www.educationword.com/a earlychildhood.html.
Feldman, R. S. (1987). Understanding psychology. New York: McGraw-Hill Co.
Gerungan, W.A. (2002). Psikologi sosial. Bandung: Refika Aditama
Hadi, S. (1983). Statistik. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM.
Hadi, S. (1990). Metodologi research 1. Yogyakarta: Andi Offset.
Hadi, S. (1991). Analisis butir instrumen. Yogyakarta: Andi Offset.
Hastuti, T. D., Stefanie L. I., & Clara S. (2003). Hubungan antara profesionalisme, auditor dengan materialitas. Surabaya: Universitas Airlangga.
Hornby, A. S. (1974). Oxford advanced learner dictionary. Oxford University Press.
Kassel, M. (1993, 20 April). Moral education in early-modern Japan. The Kangien Confucian academy of Hirose Tansõ. Nanzan. Diunduh 25 Mei 2008 dari http://www.nanzan-u.ac.jp/SHUBUNKEN/publications/jjrs/pdf/ 402.pdf
Koesoema, D. (2007). Pendidikan karakter strategi mendidik anak di jaman global. Jakarta: Grasindo.
Krech, D., & Crutchfield, R. S. (1948). Theory and problems of social psychology. New York: McGraw-Hill Book Company Inc.
Krech, D., & Crutchfield, R. S. (1962). Individual in society. New York: McGraw-Hill Book Company Inc.
Li, L. (2005). Education for 1.3 billion. Pearson Education and China: Foreign Language Teaching & Research Press.
61
Lickona, T. (1992). Educating for character, how our schools can teach respect and responsibility (ed. Ke-2). New York: Bantam Books.
Lickona, T., (1997). Educating for character: the school’s highest calling. Atlanta, Georgia: Georgia Humanities Council.
Mar’at. (1981). Sikap manusia perubahan serta pengukuran. Bandung: Ghalia Indonesia.
Megawangi, R. (1999). Membiarkan berbeda? sudut pandang baru tentang relasi gender. Bandung: Pustaka Mizan.
Megawangi, R. (2003). Pendidikan karakter untuk membangun masyarakat madani. Cimanggis: IPPK Indonesia Heritage Foundation.
Megawangi, R. (2005). Pendidikan holistik. Cimanggis: IHF.
Megawangi, R. (2007). Semua berakar pada karakter. Jakarta: FEUI Press.
Megawangi, R. (2008, 17 Januari). Perbaiki moral bangsa lewat sekolah karakter. keyanaku.com. Diunduh 12 Maret 2009 dari http://keyanaku.blogspot. com/2008/01/perbaiki-moral-bangsa-lewat-sekolah.html
Mitchell, J. (1990). An introduction to logic of psychologycal measurement. New Jersey: Laurent Erlbaum Association Inc.
Newcomb, T. M. (1978). Psikologi sosial. Bandung: CV Diponegoro.
New World Encyclopedia (2008, 3 April). New world dictionary, organizing knowledge for happiness, prosperity, and world peace. Attitude. Diunduh 30 September 2008 dari http://www.newworldencyclopedia. org/entry/Attitude.
Nord, W. A., & Haynes, C. C. (2002). The relationship of religion to moral education in the public school. New York McGraw-Hills Company Inc.
Notoatmodjo, S. (1997). Ilmu kesehatan masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta
Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan dan perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Saparinah, S. (1982). Psikologi sosial. Jakarta: Dikti Depdikbud.
Sears, D. O., Freedman, J. L., & Peplau, L. A. (1992). Psikologi sosial. Jakarta: Erlangga.
62
Subana. (2001). Dasar-dasar penelitian ilmiah. Bandung: CV. Pustaka Setia.
Sudjana. (1996). Metode statistik. Bandung: Tarsito
Suwondo (2009, 2 Oktober). Pengertian sikap dan perilaku. bisnis.com. Diunduh 8 Oktober 2009 dari http://bisnis3x.blogspot.com/2009/10/pengertian -sikap-dan-perilaku.html.
The American Heritage (2000). Dictionary of the English Language (ed. Ke-4). Character. Houghton Mifflin Company. Diunduh 28 Februari 2008 dari http://www.thefreedictionary.com/character
Thomas, W. I. & Znaniecki, F. W. (1996). The polish peasant in Europe and America: monograph of an immigrant group. Urbana: University of Illionis Press.
United Nations Development Programme (2006). Human Development Report 2006 Published for the United Nations Development Programme (UNDP). Beyond scarcity: Power, poverty and the global water crisis. Diunduh 8 Desember 2008 dari http://hdr.undp.org/en/media/HDR06-complete.pdf
Wikipedia (2009). Wikipedia Ensiklopedia Bebas. Orang Tua. Diunduh 8 Februari
2010 dari http://id.wikipedia.org/wiki/orang_tua
63
LAMPIRAN
• Skala Try Out
• Data Try Out
• Reliabilitas Try Out
• Skala Penelitian
• Data Penelitian
• Reliabilitas Penelitian
• Data Subjek Penelitian
64
(Skala Try Out)
SKALA SIKAP ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN KARAKTER ANAK USIA DINI
DATA RESPONDEN
1. Nama :
2. Usia :
3. Jenis Kelamin : L / P (coret yang tidak perlu)
4. Pekerjaan :
5. Pendidikan Terakhir :
6. Nama Anak :
7. Usia Anak :
PETUNJUK PENGISIAN
Di bawah ini terdapat 72 aitem pernyataan. Harap anda membaca dan memahami setiap aitem
pernyataan dengan baik. Kemudian pilihlah salah satu alternatif jawaban yang tersedia, SESUAI
DENGAN KEADAAN ANDA dengan memberikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang
tersedia.
Pilihan jawaban yang tersedia adalah sebagai berikut:
SS : Sangat Sesuai
S : Sesuai
TS : Tidak Sesuai
STS : Sangat Tidak Sesuai
Setiap orang akan memiliki jawaban yang berbeda-beda. Tidak ada jawaban yang salah apabila
anda mengisi sesuai dengan keadaan anda, maka harap anda mengisinya dengan jujur dan sesuai
dengan keadaan anda yang sebenarnya dan mohon tidak ada pernyataan yang dilewati.
Terima kasih.
65
No. Pernyataan SS S TS STS
1. Memaksimalkan waktu untuk menciptakan suasana sekolah yang berkarakter merupakan hal yang penting
2. Pendidikan karakter seharusnya diajarkan di rumah bukan di sekolah
3. Saya bangga menyekolahkan anak saya di sekolah yang punya kurikulum pendidikan karakter
4. Pendidikan karakter memegang peranan penting dalam perkembangan anak
5. Menurut saya, pendidikan karakter tidak cocok diterapkan kepada anak saya
6. Saya menyesal telah menyekolahkan anak saya di sekolah yang berpendidikan karakter
7. Saya membantu anak saya untuk menghafalkan definsi karakter yang telah diajarkan
8. Pendidikan karakter yang sudah diterapkan di sekolah terlalu abstrak, belum terasa manfaat konkritnya
9. Pendidikan karakter yang dijalankan di sekolah, membuat saya puas karena sesuai dengan harapan saya sebelumnya
10. Sekolah yang berpendidikan karakter suasananya cenderung membuat saya bosan
11. Saya mendorong anak saya agar dia bersemangat mempelajari kembali materi karakter yang sudah diajarkan
12. Menciptakan sekolah yang berkarakter adalah hal yang sia-sia, karena menghabiskan waktu orang tua yang seharusnya bisa digunakan untuk mengajari materi akademik kepada anak
13. Dengan adanya pendidikan karakter di sekolah, anak saya menjadi lebih bersemangat untuk belajar
14. Saya cenderung menghindar jika ada guru, staff sekolah atau orang tua murid yang berdiskusi tentang karakter anak-anak yang ada di sekolah karena saya cenderung merasa tidak nyaman
15. Saya tidak puas dengan pendidikan karakter yang sudah dijalankan
16. Saya pernah melontarkan respon negatif tentang kurikulum pendidikan karakter yang diajarkan di sekolah
17. Saya lebih mendorong anak saya mempelajari materi akademik daripada materi karakter
18. Saya kecewa karena ternyata pendidikan karakter yang sudah dilaksanakan tidak sesuai dengan harapan saya.
19. Saya mendatangi pertemuan rutin yang diadakan sekolah untuk mengevaluasi karakter siswa
20. Saya tidak pernah memperhatikan penjelasan dari pihak sekolah mengenai pendidikan karakter yang di berikan pada saat pertemuan orang tua
21. Saya memahami bahwa pendidikan karakter membuat anak saya bersemangat mengikuti pelajaran di sekolah
22. Saya bersemangat menantikan materi karakter baru yang akan diajarkan kepada anak saya
23. Saya menolak setiap saran dari sekolah yang membahas tentang pendidikan karakter karena itu hanya membuat anak saya merasa dibatasi dalam bertingkah laku
24. Menurut saya, sekolah sudah meyediakan metode pengajaran karakter yang membuat anak menjadi lebih kreatif dan inovatif di kelas
66
25. Menurut saya, anak saya menjadi lebih bersimpati terhadap temannya setelah ia belajar di sekolah yang berkarakter
26. Pendidikan karakter yang sudah dijalankan menurut saya terlalu memaksakan
27. Saya bertukar pikiran dengan orang tua murid yang lain tentang dampak pendidikan karakter yang sudah dijalankan di sekolah mengenai perubahan emosi anak
28. Menurut pemikiran saya, anak saya justru semakin tidak terkendali emosinya setelah ia mendapatkan pelajaran karakter di sekolah
29. Saya memberi masukan kepada sekolah untuk tidak membebani anak saya dengan menambah materi pelajaran karakter yang membosankan ke dalam kurikulum
30. Saya malu karena anak saya justru merasa tertekan dengan materi karakter yang diberikan
31. Pendidikan karakter membebani anak saya karena menambah jam belajar mereka yang seharusnya bisa digunakan untuk hal lain yang lebih penting
32. Saya memberikan masukan kepada pihak sekolah berhubungan dengan pendidikan karakter yang sudah diterapkan
33. Saya tidak pernah berusaha mencari tahu tentang pendidikan karakter anak lewat materi atau buku-buku yang membahas tentang karakter
34. Saya mengusahakan agar anak saya dapat menikmati setiap materi dari pelajaran karakter yang diajarkan di sekolah
35. Saya menganjurkan agar sekolah tidak terlalu membanggakan kurikulum pendidikan karakter, karena hasilnya tidak memuaskan
36. Saya mengerti bahwa anak saya sekarang menjadi ceria karena ia mendapatkan pelajaran karakter yang menyenangkan di sekolah
37. Ada atau tidak adanya pendidikan karakter tidak berpengaruh pada anak saya
38. Saya tidak keberatan untuk menyisihkan lebih banyak waktu bagi anak saya untuk mempelajari karakter baru, selama anak saya merasa senang
39. Saya tidak pernah mengecek perkembangan karakter anak saya, saya cenderung mengecek perkembangan prestasi akademiknya
40. Saya kecewa karena pendidikan karakter yang dijalankan belum optimal dan tidak berpengaruh pada perubahan karakter anak saya
41. Saya memberikan pujian atau hadiah jika anak saya telah berusaha melakukan karakter yang baik
42. Pendidikan karakter yang telah dijalankan hanya membuat anak saya menjadi tertekan
43. Pendidikan karakter sebaiknya memang diberikan sejak usia dini
44. Saya berpikir bahwa dengan adanya pendidikan karakter di sekolah, anak saya emosinya menjadi lebih stabil daripada sebelumnya
45. Saya jenuh dengan materi karakter yang diajarkan kepada anak saya
46. Saya merasa tidak nyaman berada di lingkungan sekolah yang mengajarkan karakter
47. Saya melihat perubahan sikap ke arah yang lebih baik pada diri anak saya, setelah anak saya mendapatkan pelajaran karakter di sekolah
48. Saya senang karena anak saya menjadi lebih terkendali setelah mendapatkan pelajaran karakter
49. Saya mengontrol perkembangan karakter anak dengan aktif
67
bertanya mengenai tingkah laku anak saya kepada guru yang mengajar di kelas
50. Saya akan mempertahankan anak saya untuk tetap belajar di sekolah yang menerapkan pendidikan karakter karena pendidikan karakter membuat anak saya lebih antusias dalam belajar
51. Saya senang karena anak saya banyak belajar karakter baru di sekolah
52. Saya berpendapat bahwa anak saya menjadi lebih tertekan setelah ia menerima berbagai macam materi karakter di sekolah
53. Saya mengijinkan anak saya membolos pada saat pelajaran karakter
54. Saya prihatin karena sekolah mengajarkan pendidikan karakter tetapi tidak menunjukkan karakter yang positif dalam tindakan sehari-hari
55. Kegagalan pendidikan karakter di usia dini akan membentuk pribadi yang bermasalah di masa dewasanya kelak
56. Menurut saya, pendidikan karakter yang diterapkan di sekolah saat ini hanya mengikuti trend pendidikan yang ada dan tidak akan bertahan lama
57. Saya merasa tertarik untuk mempelajari materi karakter lebih dalam
58. Saya mendukung adanya pendidikan karakter anak usia dini di sekolah dengan membaca buku-buku yang membahas tentang karakter anak
59. Sekolah memiliki tanggung jawab yang sama dengan orang tua untuk mengajarkan karakter pada anak
60. Pendidikan karakter yang telah diajarkan ini justru membuat anak menjadi tidak kreatif, tidak percaya diri, tertekan dan stress
61. Saya merasa usaha saya sia-sia karena anak saya justru semakin tertutup setelah ia belajar di sekolah yang mengajarkan pendidikan karkater
62. Saya merasa tidak puas terhadap materi pendidikan karakter yang justru membuat anak saya menjadi malas untuk mempelajari materi karakter baru
63. Saya berpendapat bahwa adanya pendidikan karakter di sekolah membuat anak saya menjadi anak yang aktif dan kreatif
64. Saya mendengar kritik negatif yang dilontarkan oleh orang tua lain tentang pendidikan karakter yang sudah dijalankan, dan diam saja
65. Saya bersimpati kepada sekolah yang selain mengutamakan prestasi akademik juga mengutamakan pendidikan karakter
66.
Saya merasa dipedulikan oleh pihak sekolah karena sekolah memberikan materi karakter yang tidak membosankan sehingga saya menjadi tertarik untuk ikut terlibat dalam diskusi perkembangan karakter anak
67. Saya memilih untuk membiarkan anak saya bermain sesuka hati daripada harus mengajarinya tentang karakter
68. Saya bersemangat melihat anak saya menjadi anak yang lebih lembut dan perhatian di rumah setelah ia mendapatkan pelajaran karakter di sekolah
69. Saya setuju dengan pendapat yang mengatakan bahwa anak saya sedikit-demi sedikit berubah menjadi anak yang taat dan lebih mudah diatur setelah ia mendapatkan pelajaran karakter di sekolah
70. Saya puas setelah melihat adanya perubahan karakter dalam diri anak saya
71. Saya merasa lelah melihat anak saya tidak menunjukkan
68
perubahan sama sekali setelah mendapatkan pendidikan karakter di sekolah
72. Saya puas karena pendidikan karakter yang sudah dilaksanakan cukup berhasil dan memberikan manfaat positif
Terima Kasih.
Tuhan Yesus Memberkati
69
Data Try Out
ait 1 ait 2 ait 3 ait 4 ait 5 ait 6 ait 7 ait 8 ait 9 ait 10 ait 11 ait 12 ait 13 ait 14
1. 4 1 3 3 2 1 3 1 4 3 4 2 2 3
2. 2 2 2 3 1 1 2 1 2 2 2 1 2 1
3. 4 3 4 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3
4. 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3
5. 2 1 3 2 2 3 2 3 1 2 3 4 4 3
6. 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2
7. 4 3 3 2 1 1 2 2 2 1 3 1 3 3
8. 4 4 4 4 1 3 2 4 2 3 4 1 4 2
9. 4 4 4 2 1 3 2 1 2 2 3 1 2 3
10. 1 1 4 3 2 1 4 4 4 2 3 1 2 3
11. 4 2 4 4 1 3 2 4 4 4 2 4 2 4
12. 4 1 4 4 1 1 4 3 4 2 4 2 3 2
13. 4 4 4 3 1 4 4 2 4 4 2 1 1 1
14. 4 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2
15. 3 3 3 3 2 3 1 4 3 3 1 2 2 3
16. 3 2 3 4 1 1 4 1 1 2 1 1 3 3
17. 4 2 3 3 2 3 2 4 1 3 3 2 2 2
18. 4 2 1 2 4 4 1 1 2 4 4 1 2 3
19. 2 2 2 3 1 3 2 3 3 3 3 2 2 2
20. 2 2 2 3 1 3 2 3 3 3 3 2 2 2
21. 4 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2
22. 3 4 3 2 1 2 2 2 2 2 3 1 1 2
23. 4 4 3 3 2 2 4 1 2 3 4 2 3 3
24. 4 3 4 3 2 4 2 3 2 3 4 2 3 4
25. 4 3 1 4 2 2 4 4 1 1 1 1 1 4
26. 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2
27. 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 4 4 2 3
28. 1 3 3 1 3 1 1 2 2 4 2 4 3 3
29. 4 3 3 4 4 4 2 3 4 3 3 3 3 3
30. 4 3 3 2 4 3 2 3 3 4 2 3 3 3
31. 1 3 3 1 3 1 1 2 2 4 2 4 3 3
32. 2 2 2 2 2 4 2 2 3 3 2 4 2 4
33. 2 3 2 2 1 1 2 1 2 1 2 3 2 2
34. 4 3 3 2 3 2 4 2 4 4 2 3 3 3
35. 4 3 3 4 3 3 2 3 2 3 1 4 4 4
36. 4 3 3 2 3 4 1 4 3 3 2 3 3 3
37. 4 3 3 1 3 3 1 3 3 4 2 4 3 3
38. 2 4 3 1 3 2 2 2 3 3 1 2 3 3
39. 4 3 3 2 3 4 2 3 3 2 2 4 3 3
40. 4 3 3 3 3 3 1 3 2 4 2 3 4 3
70
ait 1 ait 2 ait 3 ait 4 ait 5 ait 6 ait 7 ait 8 ait 9 ait 10 ait 11 ait 12 ait 13 ait 14
41. 3 4 4 1 4 3 2 3 3 3 1 4 4 4
42. 4 4 3 2 3 2 3 3 2 2 4 2 2 2
43. 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2
44. 3 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3
45. 4 4 4 4 3 3 4 3 2 3 4 4 4 4
46. 2 2 3 1 2 4 2 4 2 2 1 3 4 3
47. 1 2 4 4 4 2 4 3 3 1 1 1 3 4
48. 3 4 1 3 3 1 1 3 4 3 3 4 4 4
49. 1 3 3 2 4 3 3 3 2 2 1 3 4 4
50. 2 2 4 3 2 3 1 3 3 2 4 3 2 2
51. 2 2 2 3 3 4 3 2 2 1 3 3 1 3
52. 4 4 4 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3
53. 3 4 3 2 2 4 2 3 3 3 1 2 3 3
54. 3 3 3 3 4 3 4 2 2 2 1 3 3 4
71
ait 15 ait 16 ait 17 ait 18 ait 19 ait 20 ait 21 ait 22 ait 23 ait 24 ait 25 ait 26 ait 27 ait 28 1.
3 4 1 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2.
4 3 1 1 2 2 1 2 2 1 1 2 3 1 3.
3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 4.
4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 5.
2 2 4 4 2 2 2 4 1 4 3 3 3 2 6.
3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 7.
4 3 1 2 4 4 2 3 3 4 1 2 3 1 8.
4 4 3 3 4 3 1 4 3 2 4 1 2 1 9.
3 3 3 3 4 3 2 2 3 3 2 3 3 2 10.
3 4 3 3 4 3 2 2 3 4 2 3 3 2 11.
1 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 2 4 4 12.
2 4 1 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 13.
3 4 1 3 4 3 1 4 1 3 4 4 2 1 14.
2 3 2 2 3 3 1 3 2 1 3 2 2 2 15.
3 3 2 2 3 3 1 3 2 1 3 2 2 2 16.
4 4 1 1 3 2 3 2 2 3 4 1 4 2 17.
3 3 2 2 3 3 1 2 2 1 3 2 2 2 18.
2 4 1 1 4 4 4 4 3 2 1 4 1 3 19.
1 3 1 1 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 20.
1 3 1 1 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 21.
4 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 4 3 2 22.
2 4 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 4 2 23.
3 4 2 2 3 3 2 3 3 2 4 2 3 2 24.
3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 4 2 3 2 25.
4 1 4 4 1 4 1 1 4 2 1 4 1 3 26.
2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 4 1 3 1 27.
3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 28.
1 3 4 4 2 2 1 4 3 3 1 4 2 2 29.
1 2 3 3 4 4 4 4 4 4 1 3 4 2 30.
3 4 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 31.
1 3 4 4 2 2 1 4 3 3 1 4 2 2 32.
3 1 4 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 33.
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 34.
3 3 3 3 3 2 2 2 2 4 3 3 3 1 35.
3 3 3 4 4 1 1 1 1 4 4 3 3 1 36.
3 3 3 3 3 2 2 2 2 4 3 4 4 2 37.
3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 1 38.
1 2 2 4 2 2 1 4 3 3 3 1 3 3 39.
3 3 3 3 3 2 2 2 2 4 3 4 3 2 40.
3 3 3 4 3 2 2 2 2 4 3 3 3 2 41.
3 3 3 4 4 1 1 1 1 4 4 3 3 1 42.
3 3 3 1 3 2 3 2 2 4 3 1 3 3 43.
3 3 3 3 1 4 3 2 2 2 3 2 2 3 44.
4 4 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2
72
ait 15 ait 16 ait 17 ait 18 ait 19 ait 20 ait 21 ait 22 ait 23 ait 24 ait 25 ait 26 ait 27 ait 28
45. 4 4 4 4 4 4 3 4 1 4 4 4 4 2
46. 2 1 2 3 2 2 3 3 4 3 2 2 1 4
47. 2 2 1 3 3 2 2 3 4 3 4 4 3 1
48. 2 2 2 2 1 2 2 4 4 3 3 4 2 2
49. 3 3 3 4 3 1 3 2 2 1 2 1 3 3
50. 4 2 2 4 2 2 2 3 3 3 1 2 2 2
51. 2 2 1 4 3 4 1 3 4 2 3 3 1 3
52. 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2
53. 2 2 4 2 2 2 2 4 3 1 2 2 1 4
54. 3 3 3 1 4 3 1 4 3 3 1 3 2 2
73
ait 29 ait 30 ait 31 ait 32 ait 33 ait 34 ait 35 ait 36 ait 37 ait 38 ait 39 ait 40 ait 41 ait 42 1.
3 3 3 3 3 3 1 2 2 4 2 2 2 2 2.
2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3.
3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4.
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5.
2 2 3 3 3 4 1 3 2 2 2 2 3 3 6.
2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 7.
2 4 3 1 3 3 1 3 3 4 3 1 2 2 8.
3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 1 3 9.
2 2 2 3 3 2 2 3 3 4 3 2 3 3 10.
2 1 3 2 3 3 2 2 2 4 3 2 2 2 11.
2 1 3 2 3 3 2 2 2 4 3 2 2 2 12.
3 3 1 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 13.
4 4 2 1 3 4 1 4 3 4 4 2 1 2 14.
2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 15.
2 1 3 1 3 2 3 1 3 2 3 3 3 3 16.
2 3 3 4 3 2 2 2 2 3 1 2 2 2 17.
2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 18.
4 2 1 2 3 2 1 2 4 2 3 2 2 3 19.
2 2 3 2 2 2 2 1 1 2 3 2 2 2 20.
2 2 3 2 2 2 2 1 1 2 3 2 2 2 21.
3 1 3 1 2 3 2 3 3 2 1 2 3 3 22.
2 1 3 2 1 1 2 3 2 3 2 2 2 3 23.
3 2 3 4 3 4 1 4 3 3 2 2 3 3 24.
3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 25.
4 1 4 1 3 1 4 1 3 1 3 3 1 3 26.
4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 27.
2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 28.
3 3 1 1 3 3 2 2 1 4 2 3 3 4 29.
3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 2 4 30.
3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 31.
3 3 1 1 3 3 2 2 1 4 2 3 3 4 32.
3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 33.
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 34.
3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 35.
4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 36.
3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 37.
4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 38.
2 4 4 3 3 2 2 3 3 4 2 3 4 3 39.
3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 40.
3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 41.
4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 42.
4 4 1 3 2 4 2 2 1 3 3 4 3 1 43.
2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 44.
3 3 1 3 3 2 3 2 1 3 3 3 3 3
74
ait 29 ait 30 ait 31 ait 32 ait 33 ait 34 ait 35 ait 36 ait 37 ait 38 ait 39 ait 40 ait 41 ait 42
45. 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4
46. 2 4 3 3 4 3 3 2 2 1 3 2 3 4
47. 4 3 2 1 2 1 2 3 3 1 2 3 3 4
48. 3 1 1 1 3 1 2 2 4 1 2 4 3 4
49. 2 1 4 2 1 2 2 1 2 2 2 3 4 4
50. 3 4 3 1 2 2 1 3 4 2 2 4 3 4
51. 2 1 4 3 3 3 4 3 1 4 2 3 3 4
52. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3
53. 4 3 2 1 3 3 3 2 2 1 3 4 3 4
54. 3 4 2 1 3 3 3 1 1 4 3 4 3 4
75
ait 43 ait 44 ait 45 ait 46 ait 47 ait 48
1. 2 1 3 3 3 2
2. 2 3 3 4 2 3
3. 3 2 3 3 3 2
4. 3 2 3 3 3 3
5. 3 1 1 3 2 3
6. 2 2 2 2 2 3
7. 4 1 3 1 2 3
8. 3 2 3 3 4 1
9. 3 2 3 3 4 2
10. 2 2 3 1 3 2
11. 2 2 3 1 3 2
12. 3 2 3 3 3 3
13. 4 3 1 4 4 1
14. 2 1 2 3 3 2
15. 3 4 4 3 3 2
16. 4 2 3 3 4 2
17. 2 1 2 3 3 2
18. 1 1 1 4 3 3
19. 2 2 2 2 3 2
20. 2 2 2 2 3 2
21. 3 2 3 2 2 2
22. 3 3 3 3 3 3
23. 3 2 3 3 3 2
24. 3 2 3 3 3 2
25. 1 1 3 1 1 2
26. 3 3 1 4 3 3
27. 3 3 2 2 3 2
28. 2 1 3 2 3 1
29. 2 1 4 3 3 1
30. 3 3 4 3 3 3
31. 2 1 3 2 3 1
32. 2 3 3 3 2 2
33. 2 2 2 2 2 2
34. 3 3 3 3 4 3
35. 3 3 4 3 4 3
36. 3 3 3 4 3 4
37. 3 3 4 4 3 3
38. 3 3 1 2 3 4
39. 3 3 3 4 4 4
40. 3 4 4 4 3 4
41. 3 3 4 3 3 3
42. 3 3 2 4 3 2
43. 3 3 2 2 2 3
44. 2 2 3 3 4 2
76
ait 43 ait 44 ait 45 ait 46 ait 47 ait 48
45. 4 4 4 4 4 4
46. 2 2 3 3 3 2
47. 3 3 4 3 2 1
48. 2 2 3 3 1 2
49. 2 2 4 3 2 3
50. 2 2 3 3 1 3
51. 2 4 1 4 2 1
52. 2 2 3 3 3 2
53. 3 3 2 1 4 2
54. 2 2 4 2 4 2
77
Reliability (Skala Try Out)
Case Processing Summary
54 100.00 .0
54 100.0
ValidExcludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
.911 72
Cronbach'sAlpha N of Items
78
Item Statistics
3.1111 1.02178 542.8333 .86330 543.0370 .77613 542.6111 .89899 542.2963 .96406 542.6296 1.01491 542.3333 .97129 542.6481 .91440 542.5556 .83929 542.6111 .87775 542.5185 1.02314 542.4630 1.05889 542.6481 .85025 542.8704 .77815 542.6667 .95166 542.9630 .84592 542.4815 .98557 542.7222 .99843 542.8704 .84778 542.5926 .81307 542.0556 .83365 542.7222 .89899 542.5556 .83929 542.6667 1.00939 542.6296 .99615 542.6111 .95989 542.6296 .80789 542.1111 .79305 542.7963 .73663 542.5556 .96479 542.6667 .84675 542.5000 .96642 542.8148 .61657 542.7222 .83365 542.4444 .86147 542.5000 .81842 542.5926 .94207 542.9444 .94003 542.6667 .70040 542.7037 .76798 542.7037 .69035 542.9259 .84344 542.5926 .68731 542.2963 .86066 542.7963 .89821 542.8148 .87035 542.8889 .79305 542.3704 .83092 542.6852 .84282 542.8889 .86147 542.2037 .89821 542.7222 .76273 542.5370 .84033 542.7407 .87276 542.5556 .86147 542.5926 .78952 542.8519 .85578 542.9444 .76273 542.6481 .99351 542.5370 .88409 542.8889 .69137 542.5926 .87993 542.5000 .84116 542.5185 .90576 542.4259 .76730 542.1481 .91954 542.5926 .74018 542.6481 .89353 542.7037 .88231 542.8519 .81048 542.6111 .83365 542.7407 .91497 54
VAR00001VAR00002VAR00003VAR00004VAR00005VAR00006VAR00007VAR00008VAR00009VAR00010VAR00011VAR00012VAR00013VAR00014VAR00015VAR00016VAR00017VAR00018VAR00019VAR00020VAR00021VAR00022VAR00023VAR00024VAR00025VAR00026VAR00027VAR00028VAR00029VAR00030VAR00031VAR00032VAR00033VAR00034VAR00035VAR00036VAR00037VAR00038VAR00039VAR00040VAR00041VAR00042VAR00043VAR00044VAR00045VAR00046VAR00047VAR00048VAR00049VAR00050VAR00051VAR00052VAR00053VAR00054VAR00055VAR00056VAR00057VAR00058VAR00059VAR00060VAR00061VAR00062VAR00063VAR00064VAR00065VAR00066VAR00067VAR00068VAR00069VAR00070VAR00071VAR00072
Mean Std. Deviation N
79
Item-Total Statistics
186.7593 515.847 .395 .910187.0370 518.640 .402 .909186.8333 521.425 .372 .910187.2593 534.535 -.003 .913187.5741 515.004 .441 .909187.2407 516.601 .381 .910187.5370 538.027 -.083 .914187.2222 528.025 .151 .912187.3148 528.673 .151 .911187.2593 523.252 .279 .910187.3519 537.063 -.061 .914187.4074 515.001 .397 .909187.2222 514.742 .512 .909187.0000 522.226 .348 .910187.2037 526.090 .188 .911186.9074 528.840 .145 .911187.3889 517.789 .367 .910187.1481 517.827 .361 .910187.0000 518.038 .426 .909187.2778 539.865 -.141 .913187.8148 530.531 .104 .912187.1481 535.223 -.020 .913187.3148 548.144 -.347 .915187.2037 511.524 .496 .909187.2407 516.526 .391 .910187.2593 523.969 .235 .911187.2407 516.941 .480 .909187.7593 546.262 -.315 .915187.0741 521.315 .397 .910187.3148 519.314 .340 .910187.2037 524.656 .254 .911187.3704 515.219 .434 .909187.0556 522.091 .452 .909187.1481 514.732 .523 .909187.4259 516.098 .469 .909187.3704 515.445 .514 .909187.2778 511.714 .530 .908186.9259 520.221 .329 .910187.2037 518.392 .512 .909187.1667 516.745 .512 .909187.1667 520.858 .440 .909186.9444 519.110 .400 .910187.2778 519.865 .475 .909187.5741 515.381 .488 .909187.0741 517.579 .412 .909187.0556 517.563 .426 .909186.9815 520.622 .386 .910187.5000 518.179 .432 .909187.1852 519.625 .387 .910186.9815 517.415 .435 .909187.6667 509.019 .626 .908187.1481 518.808 .455 .909187.3333 516.264 .478 .909187.1296 520.606 .348 .910187.3148 517.465 .434 .909187.2778 520.921 .379 .910187.0185 523.754 .274 .910186.9259 519.806 .426 .909187.2222 514.252 .443 .909187.3333 515.170 .480 .909186.9815 518.962 .501 .909187.2778 516.431 .450 .909187.3704 515.256 .504 .909187.3519 517.063 .421 .909187.4444 537.308 -.076 .913187.7222 531.978 .056 .912187.2778 515.072 .583 .908187.2222 516.478 .442 .909187.1667 514.858 .489 .909187.0185 521.226 .360 .910187.2593 512.762 .576 .908187.1296 516.756 .423 .909
VAR00001VAR00002VAR00003VAR00004VAR00005VAR00006VAR00007VAR00008VAR00009VAR00010VAR00011VAR00012VAR00013VAR00014VAR00015VAR00016VAR00017VAR00018VAR00019VAR00020VAR00021VAR00022VAR00023VAR00024VAR00025VAR00026VAR00027VAR00028VAR00029VAR00030VAR00031VAR00032VAR00033VAR00034VAR00035VAR00036VAR00037VAR00038VAR00039VAR00040VAR00041VAR00042VAR00043VAR00044VAR00045VAR00046VAR00047VAR00048VAR00049VAR00050VAR00051VAR00052VAR00053VAR00054VAR00055VAR00056VAR00057VAR00058VAR00059VAR00060VAR00061VAR00062VAR00063VAR00064VAR00065VAR00066VAR00067VAR00068VAR00069VAR00070VAR00071VAR00072
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
81
(Skala Penelitian) SKALA SIKAP ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN KARAKTER ANAK USIA DINI
DATA RESPONDEN
8. Nama :
9. Usia :
10. Jenis Kelamin : L / P (coret yang tidak perlu)
11. Pekerjaan :
12. Pendidikan Terakhir :
13. Nama Anak :
14. Usia Anak :
PETUNJUK PENGISIAN
Di bawah ini terdapat 48 aitem pernyataan. Harap anda membaca dan memahami setiap aitem
pernyataan dengan baik. Kemudian pilihlah salah satu alternatif jawaban yang tersedia, SESUAI
DENGAN KEADAAN ANDA dengan memberikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang
tersedia.
Pilihan jawaban yang tersedia adalah sebagai berikut:
SS : Sangat Sesuai
S : Sesuai
TS : Tidak Sesuai
STS : Sangat Tidak Sesuai
Setiap orang akan memiliki jawaban yang berbeda-beda. Tidak ada jawaban yang salah apabila
anda mengisi sesuai dengan keadaan anda, maka harap anda mengisinya dengan jujur dan sesuai
dengan keadaan anda yang sebenarnya dan mohon tidak ada pernyataan yang dilewati.
Terima kasih.
82
No. Pernyataan SS S TS STS 1. Memaksimalkan waktu untuk menciptakan suasana sekolah
yang berkarakter merupakan hal yang penting
2. Pendidikan karakter seharusnya diajarkan di rumah bukan di sekolah
3. Saya bangga menyekolahkan anak saya di sekolah yang punya kurikulum pendidikan karakter
4. Menurut saya, pendidikan karakter tidak cocok diterapkan kepada anak saya
5. Saya menyesal telah menyekolahkan anak saya di sekolah yang berpendidikan karakter
6. Dengan adanya pendidikan karakter di sekolah, anak saya menjadi lebih bersemangat untuk belajar
7.
Saya cenderung menghindar jika ada guru, staff sekolah atau orang tua murid yang berdiskusi tentang karakter anak-anak yang ada di sekolah karena saya cenderung merasa tidak nyaman
8. Saya lebih mendorong anak saya mempelajari materi akademik daripada materi karakter
9. Saya kecewa karena ternyata pendidikan karakter yang sudah dilaksanakan tidak sesuai dengan harapan saya.
10. Saya mendatangi pertemuan rutin yang diadakan sekolah untuk mengevaluasi karakter siswa
11. Menurut saya, sekolah sudah meyediakan metode pengajaran karakter yang membuat anak menjadi lebih kreatif dan inovatif di kelas
12. Menurut saya, anak saya menjadi lebih bersimpati terhadap temannya setelah ia belajar di sekolah yang berkarakter
13. Saya bertukar pikiran dengan orang tua murid yang lain tentang dampak pendidikan karakter yang sudah dijalankan di sekolah mengenai perubahan emosi anak
14. Saya memberi masukan kepada sekolah untuk tidak membebani anak saya dengan menambah materi pelajaran karakter yang membosankan ke dalam kurikulum
15. Saya malu karena anak saya justru merasa tertekan dengan materi karakter yang diberikan
16. Saya memberikan masukan kepada pihak sekolah berhubungan dengan pendidikan karakter yang sudah diterapkan
17. Saya tidak pernah berusaha mencari tahu tentang pendidikan karakter anak lewat materi atau buku-buku yang membahas tentang karakter
18. Saya mengusahakan agar anak saya dapat menikmati setiap materi dari pelajaran karakter yang diajarkan di sekolah
19. Saya menganjurkan agar sekolah tidak terlalu membanggakan kurikulum pendidikan karakter, karena hasilnya tidak memuaskan
20. Saya mengerti bahwa anak saya sekarang menjadi ceria karena ia mendapatkan pelajaran karakter yang menyenangkan di sekolah)
21. Ada atau tidak adanya pendidikan karakter tidak berpengaruh pada anak saya
22. Saya tidak keberatan untuk menyisihkan lebih banyak waktu bagi anak saya untuk mempelajari karakter baru, selama anak saya merasa senang
23. Saya tidak pernah mengecek perkembangan karakter anak
83
saya, saya cenderung mengecek perkembangan prestasi akademiknya
24. Saya kecewa karena pendidikan karakter yang dijalankan belum optimal dan tidak berpengaruh pada perubahan karakter anak saya
25. Saya memberikan pujian atau hadiah jika anak saya telah berusaha melakukan karakter yang baik
26. Pendidikan karakter yang telah dijalankan hanya membuat anak saya menjadi tertekan
27. Pendidikan karakter sebaiknya memang diberikan sejak usia dini
28. Saya berpikir bahwa dengan adanya pendidikan karakter di sekolah, anak saya emosinya menjadi lebih stabil daripada sebelumnya
29. Saya jenuh dengan materi karakter yang diajarkan kepada anak saya
30. Saya merasa tidak nyaman berada di lingkungan sekolah yang mengajarkan karakter
31. Saya senang karena anak saya menjadi lebih terkendali setelah mendapatkan pelajaran karakter
32.
Saya akan mempertahankan anak saya untuk tetap belajar di sekolah yang menerapkan pendidikan karakter karena pendidikan karakter membuat anak saya lebih antusias dalam belajar
33. Saya senang karena anak saya banyak belajar karakter baru di sekolah
34. Saya berpendapat bahwa anak saya menjadi lebih tertekan setelah ia menerima berbaga macam materi karakter di sekolah
35. Saya mengijinkan anak saya membolos pada saat pelajaran karakter
36. Saya prihatin karena sekolah mengajarkan pendidikan karakter tetapi tidak menunjukkan karakter yang positif dalam tindakan sehari-hari
37. Kegagalan pendidikan karakter di usia dini akan membentuk pribadi yang bermasalah di masa dewasanya kelak
38. Menurut saya, pendidikan karakter yang diterapkan di sekolah saat ini hanya mengikuti trend pendidikan yang ada dan tidak akan bertahan lama
39. Saya mendukung adanya pendidikan karakter anak usia dini di sekolah dengan membaca buku-buku yang membahas tentang karakter anak
40. Pendidikan karakter yang telah diajarkan ini justru membuat anak menjadi tidak kreatif, tidak percaya diri, tertekan dan stress
41. Saya merasa usaha saya sia-sia karena anak saya justru semakin tertutup setelah ia belajar di sekolah yang mengajarkan pendidikan karkater
42. Saya merasa tidak puas terhadap materi pendidikan karakter yang justru membuat anak saya menjadi malas untuk mempelajari materi karakter baru
43. Saya berpendapat bahwa adanya pendidikan karakter di sekolah membuat anak saya menjadi anak yang aktif dan kreatif
44. Saya memilih untuk membiarkan anak saya bermain sesuka hati daripada harus mengajarinya tentang karakter
45. Saya bersemangat melihat anak saya menjadi anak yang lebih
84
lembut dan perhatian di rumah setelah ia mendapatkan pelajaran karakter di sekolah
46.
Saya setuju dengan pendapat yang mengatakan bahwa anak saya sedikit-demi sedikit berubah menjadi anak yang taat dan lebih mudah diatur setelah ia mendapatkan pelajaran karakter di sekolah
47. Saya merasa lelah melihat anak saya tidak menunjukkan perubahan sama sekali setelah mendapatkan pendidikan karakter di sekolah
48. Saya puas karena pendidikan karakter yang sudah dilaksanakan cukup berhasil dan memberikan manfaat positif
Terima Kasih.
Tuhan Yesus Memberkati
85
Data penelitian
ait 1 ait 2 ait 3 ait 4 ait 5 ait 6 ait 7 ait 8 ait 9 ait 10 ait 11 ait 12 ait 13 ait 14
1 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3
2 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3
3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4
4 4 4 3 3 2 2 2 3 1 3 4 3 3 4
5 3 3 3 2 2 2 2 3 3 1 2 3 2 2
6 3 3 4 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3
7 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3
8 2 2 3 2 4 4 3 2 3 2 3 2 1 2
9 1 2 4 4 2 3 4 1 3 3 3 4 3 4
10 3 4 1 3 1 4 4 2 2 1 3 3 2 3
11 1 3 3 4 3 4 4 3 4 3 1 2 3 2
12 2 2 4 2 3 2 2 2 4 2 3 1 2 3
13 2 2 2 3 4 1 3 1 4 3 2 3 1 2
14 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3
15 3 4 3 2 4 3 3 4 2 2 1 2 1 4
16 3 3 3 4 3 3 4 3 1 4 3 1 2 3
17 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1
18 3 3 3 4 1 3 3 1 3 3 4 2 1 3
19 3 4 3 2 2 4 2 1 3 3 1 1 3 2
20 4 1 2 4 1 3 4 2 1 1 3 3 2 3
21 3 4 3 2 2 4 2 1 3 3 2 3 3 4
22 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3
23 3 3 3 2 3 3 4 3 4 1 1 2 2 4
24 3 3 1 3 4 3 4 2 4 2 3 1 1 4
25 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4
26 3 3 4 2 2 2 4 3 3 4 3 2 2 3
27 4 3 3 2 1 3 3 1 1 2 3 4 3 2
28 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 1 3
29 3 2 2 1 3 2 2 3 3 2 1 2 2 3
30 3 2 2 1 3 2 2 3 3 2 1 2 2 3
31 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2
32 4 2 2 1 3 2 2 3 3 2 1 2 2 3
33 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2
34 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3
35 2 3 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2
36 4 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3
37 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
38 2 2 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 2 2
39 4 1 3 2 1 2 3 1 2 3 2 2 2 3
40 2 2 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 3 2
41 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3
42 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3
86
ait 1 ait 2 ait 3 ait 4 ait 5 ait 6 ait 7 ait 8 ait 9 ait 10 ait 11 ait 12 ait 13 ait 14
43 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
44 2 2 2 1 1 2 1 1 1 2 2 4 2 1
45 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3
46 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
47 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
48 2 2 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 2 2
49 4 1 3 2 1 2 3 1 2 3 2 2 2 3
50 2 2 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 3 2
51 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3
52 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3
53 2 2 1 2 2 4 3 4 4 2 4 3 3 2
54 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2
55 4 3 3 1 1 3 3 1 2 4 4 1 3 2
56 4 4 4 1 3 4 2 3 3 4 2 4 2 3
57 4 4 4 1 3 2 3 3 3 4 3 2 3 2
58 1 1 4 2 1 2 3 3 3 4 4 2 3 2
59 4 2 4 1 3 2 4 4 4 4 1 4 4 2
60 4 1 4 1 1 3 2 1 1 3 3 3 3 3
87
ait 15 ait 16 ait 17 ait 18 ait 19 ait 20 ait 21 ait 22 ait 23 ait 24 ait 25 ait 26 ait 27 ait 28
1 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3
2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4
3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3
4 4 3 2 4 2 2 1 3 3 4 3 1 3 3
5 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 3 2 3 3
6 3 3 3 2 3 2 1 3 2 3 3 3 2 2
7 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
8 4 3 4 3 3 2 2 1 2 2 3 4 2 2
9 3 1 2 1 2 3 3 1 3 3 3 4 3 3
10 1 1 3 1 2 2 4 1 2 4 3 4 2 2
11 1 2 1 2 2 1 2 2 2 3 4 4 2 2
12 4 1 2 2 1 3 4 2 2 4 3 4 2 2
13 1 3 3 3 4 3 1 4 4 3 3 4 2 4
14 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2
15 3 1 3 3 3 1 1 4 3 4 3 4 3 3
16 4 1 3 3 3 1 1 4 2 4 3 4 2 2
17 1 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1
18 1 2 2 3 3 3 2 2 4 2 3 3 1 4
19 2 3 4 3 3 4 3 4 2 3 3 4 4 2
20 1 1 2 2 2 4 4 4 4 3 3 3 1 4
21 3 3 4 3 1 2 2 4 3 2 3 4 3 3
22 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2
23 4 3 4 3 3 3 4 1 4 3 3 4 3 4
24 2 1 4 2 2 1 3 2 3 3 3 4 2 3
25 3 3 4 4 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3
26 3 3 3 4 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3
27 1 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 3 2 2
28 2 2 3 2 1 2 4 2 1 2 2 3 1 1
29 2 2 3 4 1 2 2 1 2 3 3 2 1 2
30 2 2 3 4 1 2 2 1 2 3 2 1 2 2
31 2 2 3 4 3 3 2 4 1 2 2 2 2 1
32 2 2 3 4 1 2 2 1 2 3 2 1 2 2
33 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
34 3 2 3 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 1
35 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
36 1 1 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2
37 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
38 2 2 2 3 1 2 2 2 1 2 3 2 2 1
39 3 3 3 3 1 2 2 4 1 2 2 2 2 1
40 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3
41 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2
42 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2
88
ait 15 ait 16 ait 17 ait 18 ait 19 ait 20 ait 21 ait 22 ait 23 ait 24 ait 25 ait 26 ait 27 ait 28
43 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
44 3 3 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 1
45 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2
46 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
47 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
48 2 2 2 3 1 2 2 2 1 2 3 2 2 1
49 3 3 3 3 1 2 2 4 1 2 2 2 2 1
50 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3
51 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2
52 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2
53 2 3 3 4 1 3 2 2 1 2 3 3 3 1
54 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2
55 4 1 3 3 1 3 3 4 1 1 2 2 4 1
56 2 3 3 4 3 3 3 4 2 2 1 3 3 2
57 2 3 3 2 2 3 3 4 2 2 3 3 3 2
58 1 2 3 3 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2
59 1 2 3 3 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2
60 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2
89
ait 29 ait 30 ait 31 ait 32 ait 33 ait 34 ait 35 ait 36 ait 37 ait 38 ait 39 ait 40 ait 41 ait 42
1 3 4 4 4 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3
2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3
4 2 4 2 4 3 2 1 2 2 2 3 2 3 2
5 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 1 2 2
6 3 3 2 3 2 3 3 2 4 3 3 3 3 3
7 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3
8 3 3 2 4 1 3 3 2 1 4 3 2 3 3
9 4 3 1 3 1 2 2 4 3 3 3 2 3 3
10 3 3 2 4 2 3 4 2 2 2 3 3 2 4
11 4 3 3 4 1 2 2 4 3 3 4 3 2 4
12 3 3 3 3 1 2 2 3 4 2 3 2 2 3
13 1 4 1 3 1 2 2 4 2 2 2 4 3 1
14 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3
15 2 1 2 3 1 2 2 4 3 3 1 3 2 4
16 4 2 2 3 1 3 1 2 1 2 3 3 2 4
17 2 2 1 4 2 3 4 2 4 3 4 2 3 3
18 3 3 3 3 2 1 4 3 3 1 4 2 1 1
19 3 4 2 4 1 3 1 3 3 4 3 2 1 4
20 3 3 1 3 1 2 2 4 3 3 4 2 4 3
21 2 1 4 4 3 2 1 4 3 3 4 2 3 1
22 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2
23 2 2 1 4 1 2 2 4 2 3 1 4 3 3
24 2 1 3 4 2 3 4 3 1 2 4 3 2 4
25 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4
26 3 3 3 4 3 4 2 3 4 3 4 2 3 3
27 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2
28 1 4 3 3 2 4 2 1 2 2 3 2 2 1
29 2 3 3 1 3 1 2 2 3 2 2 2 3 2
30 3 2 2 1 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2
31 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3
32 3 2 2 1 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2
33 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
34 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2
35 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3
36 3 2 2 1 1 1 2 4 1 4 1 3 4 3
37 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
38 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2
39 3 3 2 2 2 4 2 2 3 2 2 1 2 1
40 3 4 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2
41 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 4 2 3 2
42 3 3 3 3 3 3 3 4 1 4 1 3 3 3
90
ait 29 ait 30 ait 31 ait 32 ait 33 ait 34 ait 35 ait 36 ait 37 ait 38 ait 39 ait 40 ait 41 ait 42
43 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
44 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1
45 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2
46 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
47 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
48 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2
49 3 3 2 2 2 4 2 2 3 2 2 1 2 1
50 3 4 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2
51 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 4 2 3 2
52 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
53 1 3 3 3 2 3 2 1 3 1 4 3 2 4
54 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3
55 3 1 3 1 2 3 2 4 3 2 2 1 3 2
56 3 3 1 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3
57 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3
58 3 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2
59 3 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2
60 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3
91
ait 43 ait 44 ait 45 ait 46 ait 47 ait 48
1 3 3 4 3 3 3
2 4 4 4 4 4 1
3 4 4 4 4 4 3
4 4 4 4 3 3 2
5 3 2 2 2 2 2
6 2 2 3 3 2 3
7 4 4 3 4 4 4
8 3 2 3 1 3 4
9 1 3 2 1 3 2
10 2 3 2 3 2 2
11 3 2 4 2 4 2
12 3 2 3 1 2 2
13 2 2 3 1 2 2
14 3 3 2 3 3 3
15 4 2 4 3 2 2
16 4 3 2 3 3 3
17 3 2 4 3 2 2
18 2 3 4 3 2 2
19 3 3 3 2 3 3
20 3 3 4 2 3 1
21 3 1 4 2 4 3
22 2 2 2 2 3 2
23 3 1 3 1 2 1
24 3 3 3 1 3 2
25 3 4 3 3 3 4
26 3 3 3 4 2 3
27 2 2 2 3 1 2
28 3 2 1 2 3 1
29 2 3 2 2 2 2
30 2 3 2 2 2 2
31 2 2 2 3 3 3
32 2 3 2 2 2 2
33 2 2 2 2 2 2
34 2 2 2 3 1 2
35 2 2 2 2 2 2
36 2 2 3 3 3 2
37 3 3 3 3 3 3
38 2 2 2 2 2 2
39 2 3 2 4 2 2
40 3 2 3 2 2 2
41 2 3 2 3 2 4
42 3 3 3 3 3 3
92
ait 43 ait 44 ait 45 ait 46 ait 47 ait 48
43 3 3 3 3 3 3
44 2 2 2 2 2 2
45 2 2 2 2 2 3
46 3 3 3 3 3 3
47 3 3 3 3 3 3
48 2 2 2 2 2 2
49 2 3 2 4 2 2
50 3 2 3 2 2 2
51 2 3 2 3 2 4
52 3 3 3 3 3 3
53 1 2 4 4 2 2
54 2 3 3 3 2 3
55 2 2 3 4 3 4
56 2 3 2 3 1 4
57 2 3 2 3 1 4
58 2 2 2 2 2 3
59 2 2 2 2 2 3
60 2 3 3 3 2 3
93
Reliability (Skala Penelitian) Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
60 100.00 .0
60 100.0
ValidExcludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
.937 48
Cronbach'sAlpha N of Items
94
Item Statistics
2.9500 .87188 602.7167 .86537 602.8667 .83294 602.0833 .90744 602.3500 .97120 602.7167 .76117 602.7500 .93201 602.3333 .93277 602.6167 .95831 602.7167 .86537 602.5000 1.03334 602.4000 .90573 602.5000 .74788 602.7500 .72778 602.4500 .90993 602.4167 .76561 602.8500 .63313 602.8167 .77002 602.2667 .88042 602.4833 .74769 602.5500 .85222 602.7667 .99774 602.2833 .88474 602.6000 .76358 602.7167 .58488 602.8167 .87317 602.4167 .71997 602.2833 .88474 602.7833 .71525 602.7167 .86537 602.4000 .76358 602.8167 .89237 602.1333 .76947 602.7333 .73338 602.4667 .81233 602.7500 .79458 602.7000 .78762 602.5333 .74712 602.7500 .89490 602.4167 .76561 602.6833 .72467 602.6000 .88681 602.5500 .72311 602.5833 .69603 602.7167 .78312 602.6000 .84773 602.4500 .74618 602.5333 .81233 60
VAR00001VAR00002VAR00003VAR00004VAR00005VAR00006VAR00007VAR00008VAR00009VAR00010VAR00011VAR00012VAR00013VAR00014VAR00015VAR00016VAR00017VAR00018VAR00019VAR00020VAR00021VAR00022VAR00023VAR00024VAR00025VAR00026VAR00027VAR00028VAR00029VAR00030VAR00031VAR00032VAR00033VAR00034VAR00035VAR00036VAR00037VAR00038VAR00039VAR00040VAR00041VAR00042VAR00043VAR00044VAR00045VAR00046VAR00047VAR00048
Mean Std. Deviation N
95
Data Subjek Penelitian
Nama Usia Ortu
Usia Anak
Jenis Kelamin Pekerjaan
Pendidikan Terakhir
Michelle A 25 6 PKaryawan Swasta S1
Yoga 45 7 L wiraswasta D3 Twiceta 31 7 P rohaniawan SMU Nio 33 5 L wiraswasta SLTA Tasya Yulia 28 5 P guru S1 Bayu 29 7 L fulltimer D3 Perawat Levina 35 3 P wiraswasta S1 Arun 37 7 L guru S1 Dio 35 5 L PNS S1 Leon 30 3 L guru S1 Tata 58 4 P wiraswasta STM Ruth 35 4 P wiraswasta S1 Darren 33 3 L wiraswasta S1 Stanley 33 4 L wiraswasta SMA Shela 36 6 P rohaniawan S1 Hizkia 54 7 L buruh SMA Karen Puspa 35 6 P rohaniawan S1
Debora 47 7 P ibu rumah tangga
Sarmud Akubank
Kezia 35 6 P fulltimer SMU
Agatha 31 6 P ibu rumah tangga SMA
Sammy 29 6 L wiraswasta SMU William 36 4 L wiraswasta S1 Berlian 30 5 P wiraswasta S1 Feline 33 6 P wiraswasta SLTA Michael N. 32 5 L dagang S1
Tasya A. 36 5 P ibu rumah tangga SMA
Nicholas 30 5 L wiraswasta College Mikael 42 5 L wiraswasta S1 Patrick 37 5 L wiraswasta SMA Cheren 44 5 P PNS S1 Karen Agni 36 5 P wiraswasta S1 Jovanka 55 4 P wiraswasta SLTA Vito 43 7 L wiraswasta SD Tina 48 7 P wiraswasta SLTA Beny 51 7 L buruh SLTA Kevin K 43 7 L tidak bekerja SMP Nindi 53 7 P pensiunan S1
Satha 53 7 P ibu rumah tangga SMA
Stanley (Acien) 34 7 P dagang S1 Evan 42 7 L wiraswasta S1 Intan 30 7 P wiraswasta S1
96
Vivian 36 7 P wiraswasta S1 Michelle Tania 30 6.5 P tidak bekerja D3 Endu 30 7 L wiraswasta D1 Ryan 33 3 L wiraswasta S1
Yoanetta 29 3 P ibu rumah tangga S1
Yason 39 7 L wiraswasta SLTA Calvin 28 3 L wiraswasta SLTA Stefen 24 4 L wiraswasta SMK Apple 38 4 P wiraswasta S2 Michael Dhany 33 5 L wiraswasta SLTA Joshua 33 4 L wiraswasta S1 Angelina 28 4 P wiraswasta S1 Angela 29 4 P wiraswasta SMA Eben 36 5 L wiraswasta S2
Novelia 34 6 Pibu rumah tangga S1
Stevi 35 6 P wiraswasta S2
Angela 30 5 P ibu rumah tangga S1
Chyntia 34 4 P ibu rumah tangga S1
Grace 29 4 P wiraswasta D3