31
2.3. STANDAR UPAYA KESEHATAN Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit dan pemulihan kesehatan oleh pemerintah dan/atau masyarakat. Puskesmas mempunyai hubungan koordinatif, kooperatif dan fungsional dengan sarana pelayanan kesehatan lain. Puskesmas wajib berpartisipasi dalam penanggulangan bencana, wabah penyakit, pelaporan penyakit menular dan penyakit lain yang ditetapkan oleh tingkat nasional dan daerah serta dalam melaksanakan program prioritas pemerintah. Lingkup upaya kesehatan Puskesmas meliputi Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP). yang saling berkaitan UKM adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh Puskesmas untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan di masyarakat. UKM mencakup upaya-upaya promosi kesehatan, pemeliharaan kesehatan, pemberantasan penyakit menular, kesehatan jiwa, pengendalian penyakit tidak menular, penyehatan lingkungan dan penyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pengamanan sediaan farmasi termasuk obat tradisional dan alat kesehatan, pengamanan penggunaan zat aditif (bahan tambahan makanan) dalam makanan dan minuman, pengamanan narkotika, psikotropika, zat adiktif dan bahan berbahaya, serta penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan. UKP adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh Puskesmas untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan. UKP mencakup upaya-upaya promosi kesehatan perorangan, pencegahan penyakit, pengobatan rawat jalan, pengobatan rawat inap, pembatasan dan pemulihan kecacatan yang ditujukan terhadap perorangan. Dalam UKP juga termasuk pengobatan tradisional dan alternatif serta pelayanan kebugaran fisik dan kosmetika. Kedua upaya kesehatan tersebut bersinergi dan dilengkapi dengan berbagai upaya kesehatan penunjang. Berdasarkan program, upaya kesehatan dikelompokkan menjadi: 1.Upaya Kesehatan Wajib Upaya kesehatan wajib merupakan kegiatan yang harus ada dalam pelayanan di Puskesmas, meliputi: a.Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat b.Upaya Kesehatan Lingkungan c.Upaya Kesehatan Ibu dan Anak, Keluarga Berencana serta Anak Remaja d.Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat e.Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit

STANDAR UPAYA KESEHATAN

  • Upload
    unej

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

2.3. STANDAR UPAYA KESEHATAN Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan

yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan untukmemelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentukpencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit danpemulihan kesehatan oleh pemerintah dan/atau masyarakat.

Puskesmas mempunyai hubungan koordinatif, kooperatif dan fungsionaldengan sarana pelayanan kesehatan lain.

Puskesmas wajib berpartisipasi dalam penanggulangan bencana, wabahpenyakit, pelaporan penyakit menular dan penyakit lain yang ditetapkanoleh tingkat nasional dan daerah serta dalam melaksanakan programprioritas pemerintah. Lingkup upaya kesehatan Puskesmas meliputi UpayaKesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP). yangsaling berkaitan

UKM adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh Puskesmas untukmemelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangitimbulnya masalah kesehatan di masyarakat. UKM mencakup upaya-upayapromosi kesehatan, pemeliharaan kesehatan, pemberantasan penyakitmenular, kesehatan jiwa, pengendalian penyakit tidak menular, penyehatanlingkungan dan penyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat,pengamanan sediaan farmasi termasuk obat tradisional dan alat kesehatan,pengamanan penggunaan zat aditif (bahan tambahan makanan) dalam makanandan minuman, pengamanan narkotika, psikotropika, zat adiktif dan bahanberbahaya, serta penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan.

UKP adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh Puskesmas untukmemelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menyembuhkanpenyakit serta memulihkan kesehatan perorangan. UKP mencakup upaya-upayapromosi kesehatan perorangan, pencegahan penyakit, pengobatan rawatjalan, pengobatan rawat inap, pembatasan dan pemulihan kecacatan yangditujukan terhadap perorangan. Dalam UKP juga termasuk pengobatantradisional dan alternatif serta pelayanan kebugaran fisik dan kosmetika.Kedua upaya kesehatan tersebut bersinergi dan dilengkapi dengan berbagaiupaya kesehatan penunjang.Berdasarkan program, upaya kesehatan dikelompokkan menjadi:1.Upaya Kesehatan Wajib

Upaya kesehatan wajib merupakan kegiatan yang harus ada dalampelayanan di Puskesmas, meliputi:a.Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakatb.Upaya Kesehatan Lingkunganc.Upaya Kesehatan Ibu dan Anak, Keluarga Berencana serta Anak Remajad.Upaya Perbaikan Gizi Masyarakate.Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit

f.Upaya Pengobatan, terdiri dari:1) Upaya Pengobatan Dasar 2) Upaya Penanganan Kegawatdaruratan3) Upaya Pengobatan Gigi dan Mulut4) Upaya Pelayanan Laboratorium

2. Upaya Kesehatan PengembanganUpaya Kesehatan Pengembangan dapat bervariasi sesuai dengan

kekhususan atau permasalahan kesehatan di wilayah kerja dan potensisumber daya yang tersedia di masing-masing Puskesmas, meliputi:a.Upaya Keperawatan Kesehatan Masyarakatb.Upaya Kesehatan Sekolah. c.Upaya Kesehatan Usia Lanjutd.Upaya Kesehatan Kerja e.Upaya Kesehatan Tradisional f.Upaya Kesehatan Olah Raga g.Upaya Kesehatan Indera (mata dan telinga)h.Upaya Kesehatan Jiwa

1.3.1. Upaya Kesehatan Wajib2.3.1.1. Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakata. Deskripsi

Promosi kesehatan Puskesmas adalah upaya Puskesmas melaksanakanpemberdayaan kepada masyarakat untuk mencegah penyakit danmeningkatkan kesehatan setiap individu, keluarga serta lingkungannyasecara mandiri dan mengembangkan upaya kesehatan berbasis masyarakat.

Tujuan promosi kesehatan di Puskesmas adalah agar masyarakat maudan mampu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sebagaibentuk pemecahan masalah-masalah kesehatan yang dihadapinya, baikmasalah kesehatan yang diderita maupun yang berpotensi mengancam,secara mandiri. Disamping itu, petugas kesehatan Puskesmas diharapkanmampu menjadi teladan bagi pasien, keluarga dan masyarakat untukmelakukan PHBS.

Pemberdayaan masyarakat adalah segala upaya fasilitasi yangbersifat non instruktif, untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuanmasyarakat, agar mampu mengidentifikasi masalah, merencanakan danmelakukan pemecahannya dengan memanfaatkan potensi setempat.

Antara promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat merupakandua hal yang tidak dapat dipisahkan. Promosi kesehatan selalubertujuan akan adanya kemampuan dan kemauan masyarakat untuk bertindakyaitu yang disebut sebagai masyarakat yang berdaya, sedangkanpemberdayaan masyarakat selalu harus diawali dengan pemberianinformasi yang terus menerus.

Tujuan pemberdayaan masyarakat adalah meningkatkan kemandirianmasyarakat dan keluarga dalam bidang kesehatan, sehingga masyarakatakan dapat berkontribusi dalam meningkatkan derajat kesehatan.

Pemberdayaan masyarakat merupakan suatu proses, salah satu bentukproses pemberdayaan masyarakat saat ini adalah berkembangnya kegiatanDesa Siaga. Keberhasilan Proses pemberdayaan dapat dilihat denganterwujudnya berbagai Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) dimasyarakat.

UKBM adalah upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat yangdibentuk dari, oleh , untuk dan bersama masyarakat. Jenis-jenis UKBMantara lain Posyandu, Poskesdes, Poskestren, Pos UKK, Posbindu PTM danlain-lain.

b. Kegiatan Upaya Promosi Kesehatan

Tabel 2.39. Kegiatan Promosi Kesehatan di dalam Gedung PuskesmasNo Lokasi Kegiatan di dalam Gedung1 Tempat

Pendaftaran

Penyebaran informasi melalui media poster,leaflet yang bisa dipasang didepan loketpendaftaran. Adapun jenis informasi yangdisediakan, yaitu : Informasi kesehatan yang menjdi isu pada saat

itu Peraturan kesehatan seprti larangan merokok,

dilarang meludah sembarangan, membuang sampahpada tempatnya, dll.

No Lokasi Kegiatan di dalam Gedung2 Poliklini

kPetugas menjawab pertanyaan pasien berkenaandengan penyakitnya atau obat yang harusditelannya. Tetapi jika hal ini belum mungkindilaksanakan, maka dapat dibuka klinik khususbagi pasien rawat jalan yang memerlukankonseling.(sudah dirujuk ke klinik bagiankonsultasi) Disediakan pula media promosi :lembar balik, poster, gambar atau model anatomiatau leaflet yang bisa dibawa pulang pasien

3 Ruangtunggu

Dipasang media poster, leaflet, mediapenyuluhan lain tentang penyakit danpencegahannya dan kotak saran.

4 RuangpelayananKIA & KB

a)Petugas menjawab pertanyaan pasien berkenaandengan pelayanan yang didapatkannya. Jikabelum mampu dapat dilimpahkan ke klinikkhusus

b) Memasang poster atau disediakan leaflettentang berbagai penyakit yang menyerang bayi

dan balita, (resiko tinggi ibu hamil bayi danbalita) pentingnya memeriksakan kehamilanteratur, pentingnya tablet Fe bagi bumil,pentingnya imunisasi lengkap pada bayi, dll

5 Ruangrawatinap

a.Menggunakan lembar balik, gambar atau fotob.Penggunaan bahan bacaan (Biblioterapi) dengan

cara dipinjamkan ke pasienc.Penyuluhan kelompok bagi keluarga pasien,

dengan metode yang bersifat menghibur sepertipermainan, simulasi dan menggunakan mediaflipchart, poster atau standing banner. Penyuluhankelompok di dalam ruangan bisa digunakanlaptop, LCD dan layar untuk menayangkan gambaratau film

d.Pemanfaatan ruang tunggu dengan pemasanganposter, penyediaan boks leaflet

e.Pendekatan keagamaan dengan mengajak pasienuntuk berdoa

6 Laboratorium

Meningkatkan kesadaran pasien, pengunjung danpara pengantarnya akan pentingnya melakukanpemeriksaan laboratorium melalui pemasanganposter dan penyediaan leaflet yang bisa dibawapulang.

7 Kamarobat

Meningkatkan kesadaran tentang manfaat obatgenerik, kedisiplinan dan kesabaran dalampenggunaan obat sesuai petunjuk dokter

Pemasangan poster dan penyediaan leaflettentang informasi kesehatan serta pemutarantape recorder

8 Tempatpembayaran

Penyampaian salam hangat dan ucapan selamatjalan semoga cepat sembuh dan bertambah sehat

9 Klinikkhusus

Layanan konseling, misalnya klinik gizi, kliniksanitasi, klinik konsultasi remaja,dll

10 Tempatparkir

Promosi kesehatan dapat berupa pemasanganbaliho/billboard di area lapangan parkir

11 Taman Jika memungkinkan mempromosikan taman obatkeluarga dan karangkitri (jenis tanaman dengankandungan gizinya), dll

12 Dinding Dipasang spanduk pada momen tertentu asal tidakmerusak keindahan gedung

13 PagarpembataskawasanPuskesmas

Dipasang spanduk pada momen tertentu misalnyakampanye hari-hari kesehatan, namun harusdiperhitungkan agar tidak merusak keindahanpagar Puskesmas

14 Kantin/kios

Ditampilkan pesan terkait konsumsi giziseimbang, dll bisa dalam bentuk poster

dikawasanPuskesmas

15 TempatIbadah

Pemasangan poster dan penyediaan leaflet. Pesanyang disampaikan sebaiknya pesan untuk kesehatanjiwa, pentingnya menjaga kebersihan / kesehatanlingkungan

c. Kegiatan di luar gedung1.Kunjungan rumah 2.Penyuluhan kesehatan 3.Pemberdayaan masyarakat dalam PHBS 4.Pembinaan Desa Siaga Aktif (Pengenalan kondisi desa, Survey Mawas

Diri, Musyawarah Masyarakat Desa, perencanaan partisipatif,Intervensi ,dll)

5.Pembinaan UKBM (Poskesdes, Posyandu Balita, Posyandu Lansia,Posbindu PTM, Poskestren, Pos UKK, dll)

2.3.1.2. Upaya Kesehatan Lingkungana.Deskripsi

Upaya kesehatan lingkungan merupakan suatu kegiatan yang bertujuanuntuk mengetahui kondisi kesehatan lingkungan pada obyek atau sasaran yangdiawasi, agar terwujud kualitas lingkungan yang lebih sehat sehingga dapatmelindungi masyarakat dari segala kemungkinan kejadian yang dapatmenimbulkan gangguan dan/atau bahaya kesehatan menuju derajat kesehatanlingkungan dan masyarakat yang lebih baik.

Penyehatan lingkungan adalah upaya untuk meningkatkan kualitaslingkungan dan pencegahan terhadap penurunan kualitas lingkungan melaluiupaya promotif, preventif, penyelidikan, pemantauan, terhadap tempat-tempatumum, lingkungan pemukiman, lingkungan kerja, angkutan umum, dan lingkunganlainnya. terhadap subtansi yaitu air, udara, tanah, limbah padat, cair, gas,kebisingan/getaran pencahayaan, habitat vektor penyakit, radiasi,kecelakaan, makanan/ minuman, dan bahan - bahan berbahaya.

Kondisi atau keadaan lingkungan merupakan faktor penentu utama derajatkesehatan masyarakat dalam suatu wilayah, melalui upaya pengawasan dampakkualitas lingkungan yang merupakan proses pengamatan, pencatatan,pengukuran, pendokumentasian secara verbal dan visual menurut prosedurstandar tertentu terhadap satu atau beberapa komponen lingkungan denganmenggunakan satu atau beberapa parameter sebagai tolok ukur yang dilakukansecara terencana, terjadwal dan terkendali dalam satu siklus waktu

tertentu, yang menekankan kegiatannya pada sumber, ambient (lingkungan),pemaparan, dan dampak pada manusia.

b.Kegiatan Upaya Kesehatan Lingkungan

Tabel 2.40. Kegiatan upaya Kesehatan Lingkungan di dalam dan di luar Gedung Puskesmas

JenisUpaya

Kegiatan di dalam Gedung

Kegiatan di luar Gedung

UpayaKesehatanLingkungan

1. Pemetaan dan pemantauansasaran program penyehatanlingkungan, sehinggatersedianya data programpenyehatan lingkungan danterpetakannya penyebaranhasil kegiatan program

2. Membuat laporan dan feedback terhadap stakeholder,sehingga tersusunnyapelaporan dokumen pentinglainnya serta gambaran didaerah

3. Melakukan pelayanankonseling bidangpenyehatan lingkunganmelalui program kiliniksanitasi Puskesmas.

4. Melaksanakan pemicuansekaligus melakukanpendampingan pascapemicuan dalam rangkaprogram Sanitasi TotalBerbasis Masyarakat(STBM), agar adanyaperubahan perilakumasyarakat dan peningkatanakses terhadap air minumdan sanitasi dasar olehmasyarakat denganterlaksananya sanitasisecara total

5. Melakukan penatalaksanaanmanajemen KLB/bencanaberbasis lingkungan ditingkat Kecamatan.

6. Penatalaksanaan strategi

1. Membantu mekanismepenyediaan danpengelolaan air bersihdan sanitasilingkungan berbasiskomunitas masyarakat

2. Melakukan inspeksisanitasi terhadapTempat PengelolaanSementara (TPS) sampahdan Tempat PengelolaanAkhir (TPA) sampah.perumahan, sarana airbersih, Tempat TempatUmum, prioritas, tempatpengelolaan makanan,tempat pengelolaanpestisida, saranasanitasi dasar,termasuk pembinaanpekerja tempat umum danindustri kecil dalammendukung KesehatanKeselamatan Kerja(K3), sehinggatermonitornya kondisihigiene sanitasisasaran kegiatan,keluarnya rekomendasiteknis, meningkatkankualitas sanitasi danterciptanya kewaspadaandini

3. Melakukan koordinasilintas program danlintas sektor ditingkat kecamatan

adaptasi sektor kesehatanterhadap dampak perubahaniklim.

7. Penatalaksanaan ijinoperasional pemberantasanhama (pes control).

sehingga terbentuknyajejaring dan kerjasamaantara sektor terkaitdalam menangani masalahkesehatan lingkungan.

4. Melakukan strategiadaptasi sektorkesehatan terhadapdampak perubahan iklim.

5. Melakukan pembinaan danmonitoring terhadapPuskesmas danjaringannya, sehinggaterlaksananya fungsiPuskesmas Pembantu danPonkesdes sesuai dengantupoksinya

6. Melakukan pembinaandalam upaya menurunkanrisiko terjadinya angkakesakitan akibatkondisi lingkungandengan melakukanintervensi yang tepatantara lain denganPemberantasan SarangNyamuk (PSN), sehinggahilang atauberkurangnya breadingplace yang menjadisumber berkembangbiaknya binatangpenular penyakit.

2.3.1.3. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana a. Deskripsi

1) Upaya pelayanan kesehatan ibu adalah upaya pemerintah dalamrangka meningkatkan kesehatan wanita yang berkaitan dengan fungsikeibuannya untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, dan akselerasi penurunan Angka Kematian Ibu (AKI),yang dimulai sejak periode usia subur, kehamilan, persalinan,nifas dan meneteki.

2) Upaya pelayanan kesehatan anak adalah upaya pemerintah dalamrangka meningkatkan kesehatan anak untuk mencapai derajatkesehatan yang setinggi-tingginya, memiliki kebugaran jasmani,

kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual melalui upayapemenuhan, peningkatan dan perlindungan hak anak, mulai dariterwujudnya bayi lahir sehat dengan lahir normal, mempertahankanhidup, tumbuh dan berkembang secara optimal sejak usia dini, usiasekolah, masa pubertas sampai usia dewasa.

3) Upaya kesehatan remaja adalah upaya pemerintah dalam rangkameningkatkan derajat kesehatan remaja melalui peningkatanpengetahuan, sikap dan perilaku tentang kesehatan remaja.

4) Upaya kesehatan remaja dilaksanakan dengan prinsip kemitraan danharus mampu membangkitkan, mendorong keterlibatan dan kemandirianremaja. Pelaksanaan pembinaan kesehatan remaja dilaksanakanterpadu lintas program dan lintas sektor, pemerintah dan sektorswasta, serta LSM, sesuai dengan peran dan kompetensi masing-masing sektor secara efektif dan efisien sehingga mencapai hasilyang optimal.

5) Upaya pelayanan Keluarga Berencana (KB) adalah upaya Pemerintahdalam mengendalikan laju pertambahan penduduk denganmenjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak kehamilan denganmenggunakan kontrasepsi dan akselerasi penurunan Angka KematianIbu (AKI) melalui pencegahan Kehamilan yang Tidak Diinginkan(KTD) dengan menggunakan kontrasepsi, termasuk penanganankomplikasi, efek samping dan kegagalan.

b. Kegiatan upaya kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana

Tabel 2.41. Kegiatan KIA-KB di dalam dan di luar Gedung Puskesmas Rawat Jalan

Upaya Kegiatan di dalam Gedung Kegiatan di luar GedungPelayananKesehatan Ibu

1. Pemeriksaan antenatal (ANCterpadu), natal dan post natal

2. Pelaksanaan kelas ibu (ibuhamil dan ibu balita)

3. Pertolongan persalinan normal4. Perawatan nifas5. Penyuluhan6. Rujukan7. Bimbingan (konseling)gizi8. Pelayanan penanganan

vaginitis, servisitis,adneksitis dan ekstirpasikista kelenjar Bartholini

9. Melaksanakan deteksi dinikanker leher rahim (IVA) danpayudara (sararí)

1.Pelayanan ante natalpada kehamilannormal

2.Pelayanan ibu nifasnormal

3.Pelayanan ibumenyusui

4.Melaksanakan deteksidini kanker leherrahim dan payudara(sarari)

5.Pelaksanaan kelasibu (ibu hamil danibu balita)

10. Pemberian surat keterangankelahiran dan kematian

PelayananKesehatan Anak

1. Pemeriksaan kesehatanneonatal, bayi, anak balita dananak prasekolah

2.Pemantauan tumbuh kembang anak(SDIDTK)

3.Imunisasi4.MTBM dan MTBS5.Konseling kesehatan anak6.Rujukan

1.Kunjungan rumah (KN)2.Imunisasi rutin

sesuai programpemerintah(Posyandu)

3.Pemantauan tumbuhkembang bayi, anakbalita dan anak prasekolah/SDIDTK(Posyandu, TK, PAUD)

4.Konseling danpenyuluhan(Posyandu, kunjunganrumah)

PelayananKesehatanRemaja

1.KIE2.Pelayanan medis3. Konseling4. Rujukan

1.Skreening remajayang sekolah danyang tidak sekolah

2.KIE untuk remajayang sekolah danyang tidak sekolah

3.Konseling untukremaja yang sekolahdan yang tidaksekolah.

PelayananKeluargaBerencana (KB)

1.Pelayanan dan konseling KB2.Pelayanan KB kafetaria (IUD,

implant, suntik, pil, kondom)3.Pelayanan efek samping dan

komplikasi4. Penyuluhan5.Pelayanan dan konseling pada

calon pengantin wanita, masapra hamil dan masa antara duakehamilan

6.Pelayanan PPIA7.Pelayanan IVA dan Pap Smear8.Rujukan

1.Konseling danpenyuluhan(Posyandu, kunjunganrumah)

2.Pelayanan KB denganTim KB Keliling(TKBK)

3.Pelayanan denganmomen khusus (contohSafar TNI KB Kes)

4.Pendataan sasaran KB( 4 T, Unmetneed,keluarga miskin)

5.Pelayanan dankonseling pada calonpengantin wanita,masa pra hamil danmasa antara duakehamilan

Keterangan:4T : Terlau Tua, Terlalu Muda, Terlalu Sering, Terlalu dekat

Unmetneed : Calon akseptor yang menjadi sasaran KB tetapi belum mengikutiKB

2.3.1.4. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakata.Deskripsi

Dalam Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 disebutkan bahwa upayaperbaikan gizi masyarakat bertujuan untuk meningkatkan mutu giziperseorangan dan masyarakat, antara lain melalui perbaikan polakonsumsi makanan, perbaikan perilaku sadar gizi dan peningkatan aksesdan mutu pelayanan gizi dan kesehatan sesuai dengan kemajuan ilmu danteknologi.

Di masyarakat, upaya perbaikan gizi dilakukan oleh para petugasgizi Puskesmas bersama-sama dengan masyarakat setempat. Kegiatannyadilakukan di dalam gedung maupun di luar gedung dan bekerjasama denganlintas program maupun lintas sektor.

b.Kegiatan Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat

Tabel 2.42. Kegiatan Perbaikan Gizi Masyarakat di dalam dan di luar Gedung Puskesmas

Upaya Kegiatan di dalam Gedung

Kegiatan di luar Gedung

PerbaikanGiziMasyarakat

1. Klinik gizi (pojokgizi)

2. Konsultasi gizi3. Melaksanakan program

kesehatan giziMasyarakat dengansasaran ibu hamil,ibu nifas, bayi danbalita

4. Bayi baru lahirmendapatkan IMD(Inisiasi MenyusuDini) dandilanjutkan denganmemfasilitasi danmotivasi ASIeksklusif

5. Pemberian tablettambah darah untukibu hamil

6. PengukuranLingkar Lengan Atas(LILA) ibu hamil

1. Pemberian kapsul vitamin A2. Memotivasi ibu post partum

untuk segera memberikan ASIeksklusif

3. Penimbangan setiap bulan danpemantauan pertumbuhanbayi, anak balita diPosyandu

4. Pengukuran tinggibadan/panjang badan bayi danbalita

5.Penyuluhan, pemantauanstatus gizi dan konsultasigizi di meja IV (empat)

6.Pemetaan kadarzi7.Monitoring garam beryodium8.Penyuluhan kelompok di

Posyandu9.Pemberian makanan

pendamping ASI pada usia 6-24 bulan yang Bawah GarisMerah (BGM) dari GAKIN

10. Investigasi/Pelacakan

7. Pemberian kapsulvitamin A untukbayi, balita danbufas

8. Perawatan giziburuk yang ditemukan

9. Pencatatan monevgizi buruk

10. Penyuluhankelompok di ruangtunggu

kasus gizi buruk11.Pemberian PMT penyuluhan di

Posyandu12. Balita gizi buruk

mendapat perawatan13. Pemberian tablet tambah

darah pada Bumil14. Balita gizi buruk dan

ibu hamil KEK (KurangEnergi Kronis) mendapat PMTPemulihan.

2.3.1.5. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit1.3.1.5.1. Upaya Pencegahan Penyakita.Deskripsi

Jawa Timur sebagai wilayah rawan wabah dan bencana, sehinggadiperlukan kegiatan surveilans epidemiologi. Pengertian surveilansepidemiologi adalah kegiatan pengamatan secara terus menerus terhadapsuatu kasus pada suatu wilayah, yang kegiatannya meliputi:pengumpulan, penyajian, analisis data kesakitan dan kematian penyakitmenular dan tidak menular termasuk dalam keadaan khusus misalnyaterjadi bencana

Setiap kejadian bencana baik bencana alam maupun karena ulahmanusia atau kedaruratan komplek akan menimbulkan krisis kesehatan.Mengingat hal tersebut perlu kesiapsiagaan baik di Provinsi,Kabupaten/Kota, Kecamatan dan Desa untuk penanggulangan bencana danmasalah kesehatan. Meliputi upaya surveilans, pencegahan serta masalahkesehatan (wabah dan bencana).

b.Kegiatan Upaya Pencegahan Penyakit

Tabel 2.43. Kegiatan Upaya Pencegahan Penyakit di dalam dan di luar Gedung PuskesmasUpaya Kegiatan di dalam

GedungKegiatan di luar Gedung

Upayapencegahanpenyakitmenulardantidakmenular.

1. Pengamatanperkembangan penyakit(data kesakitan dankematian), baik menularmaupun penyakit tidakmenular menurutkarakteristikepidemiologi (waktu,tempat dan orang) dalamrangka kewaspadaan diniserta respon KejadianLuar Biasa (KLB)

2. Membuat pemetaan,daerah kantong, rawanPD3I dengan indikatorcakupan imunisasi(kurang dari targetyang ditentukan).Dengan disertaianalisis faktorpenyebabnya

3. Melakukan screening TTWUS dan atau memberikanimunisasi

4. Pelayanan konseling5. Membuat pencatatan dan

1. Penyelidikan epidemiologi bilaterjadi KLB

2. Melakukan pelacakan danmenentukan daerah fokuspenyakit potensi KLB (kolera,pes Bubo, IVD, Campak, Polio,Difteri, Pertusis, Rabies,Malaria, Avian influenza H5N1,penyakit Antraks, Leptospirosis,Hepatitis, Influenza A baru(H1N1), Meningitis, Demam kuningCikungunya dengan membuatpemetaan

3. Melakukan screening TT WUS danatau memberikan imunisasi diPosyandu

4. Melakukan pencarian kasuspenderita secara aktif(pelacakan kasus, kunjunganrumah, pelacakan kontaksweeping)

5. Melakukan pelacakan dalam upayapenanggulangan KLB

6. Pelayanan imunisasi di Posyandu,Ponkesdes dan Pustu

9. Penyuluhan kepada masyarakat

pelaporan kegiatan6. Membuat pemetaan daerah

rawan bencana dan jalurevakuasi

7. Melakukan SistemKewaspadaan Dini KLB

8. Melakukan deteksi dinidan diagnosa dini PTM(Penyakit TidakMenular)

melalui kegiatan yang ada didesa / kelurahan setempat

10. Melaksanakan surveilansfaktor risiko PTM melaluiPosbindu (Pos Pembinaan Terpadu)atau UKBM yang ada di masyarakat

11.Melakukan koordinasi lintassektor dan tokoh masyarakatdalam rangka pencegahan danpengendalian penyakit menulardan tidak menular

12. Membuat Rapid HealthAssesment

1.3.1.5.2. Upaya Pemberantasan Penyakita. Deskripsi

Adapun penyakit menular tertentu yang dapat menimbulkan wabahadalah Kolera, Pes, Demam Berdarah Dengue, Campak, Polio, Difteri,Pertusis, Rabies, Malaria, Avian Influenza H5N1, Antraks,Leptospirosis, Hepatitis, Influenza A baru (H1N1), Meningitis, YellowFever dan Chikungunya.

Penyakit menular masih merupakan salah satu masalah kesehatan diJawa Timur. Hal ini diperlukan upaya penemuan kasus sedini mungkin danpengobatan secara cepat dan tepat. Beberapa penyakit menular tersebutantara lain :1) Penyakit Kusta, masih merupakan masalah kesehatan karena 30%

penderita Kusta yang ada di Indonesia berasal dari Jawa Timur. Saatini penderita terdaftar per 31 Desember 2012 sejumlah 5570 orang.Salah satu upaya kita untuk menurunkan angka kesakitan kusta denganmeningkatkan advokasi, kerjasama Lintas Sektor/ Lintas Program danpenyuluhan pada masyarakat melalui media cetak/ elektronik. Dengankegiatan tersebut diatas diharapkan dapat menurunkan stigma dimasyarakat serta angka kecacatan pada penderita baru.

2) Tuberculosis (TB), di Jawa Timur merupakan provinsi kedua (14%)setelah Jawa Barat sebagai penyumbang kasus TB di Indonesia. Padatahun 2009 jumlah kasus TB yang berhasil ditemukan di Jawa Timursebanyak 36.999 kasus. Permasalahan secara umum pada program TB adalahangka penemuan kasus baru masih dibawah target, hal ini dapatdiasumsikan bahwa masih banyak penderita TB yang berobat ke unitpelayanan kesehatan yang lain tanpa menggunakan strategi DOTS makadampaknya akan muncul kasus Multi Drug Resisten (MDR). Bagi pasien denganpemeriksaan dahak positif maka dapat diberikan obat TB dalam bentuklepas (Puskesmas rawat inap) dan dipantau oleh petugas TB sampaipasien melanjutkan pengobatan TB di Puskesmas terdekat alamat pasien.

3) Pneumonia, kejadian Pneumonia di Indonesia pada balita diperkirakanantara 10% - 20% per tahun.Tahun 2013 P2 ISPA menetapkan targetpenemuan penderita Pneumonia balita per tahun pada suatu wilayah kerjasebesar 90% dari 10% jumlah balita yang ada di wilayah kerja

4) Diare, merupakan salah satu penyebab angka kematian dan kesakitantertinggi pada anak, terutama pada anak di bawah umur 5 tahun(balita). Angka insiden (kesakitan) Diare di Indonesia pada tahun2006 (survei P2 Diare) 423 per 1000 penduduk, sedangkan episode Diarebalita adalah 1,0 - 1,5 kali pertahun. Program P2 Diare menetapkanangka 10% dari perkiraan jumlah penderita sebagai target penemuanpenderita Diare per tahun pada suatu wilayah kerja.

5) Infeksi Virus Dengue (IVD)Penyakit ini merupakan salah satu penyakit endemis di Indonesia denganangka kesakitan yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun sertasering menimbulkan KLB di berbagai Kabupaten/Kota. Strategi utamaadalah melakukan upaya preventif dengan pemutusan mata rantaipenularan melalui gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Plus tanpamengabaikan peningkatan kewaspadaan dini dan penanggulangan KLB sertapenatalaksanaan penderita.

6) Filariasis (Penyakit Kaki Gajah, Elephantiasis)Penyakit menular menahun yang disebabkan oleh cacing filaria yangmenyerang saluran dan kelenjar getah bening. Penyakit ini dapatmerusak sistem limfe, menimbulkan pembengkakan pada tangan, kaki,glandula mammae dan skrotum, menimbulkan cacat seumur hidup sertastigma sosial bagi penderita dan keluarganya.

Penyakit menular masih merupakan masalah kesehatan masyarakat,Prevalensi penyakit tidak menular yang juga mengalami peningkatan, yaitupenyakit jantung dan pembuluh darah, penyakit kanker, penyakit diabetesmelitus, penyakit degeneratif serta gangguan akibat kecelakaan dancedera. Kecenderungan ini dipacu oleh berubahnya gaya hidup masyarakatmodernisasi, urbanisasi penduduk antar kawasan atau negara yang tidakmengenal batas, sehingga gobalisasi hampir di semua aspek kehidupan baiksosial budaya, ekonomi, politik, ilmu pengetahuan dan teknologi.b. Kegiatan Pemberantasan Penyakit

Tabel 2.44. Kegiatan Pemberantasan Penyakit di dalam dan di luar gedung PuskesmasUpaya Kegiatan di dalam Gedung Kegiatan di luar Gedung

Upayapemberantasanpenyakitmenulardantidak

1. Melakukanpemeriksaan dantatalaksana penderitaPneumonia Balita,Diare, TB , Kusta danIVD. Melakukanpenjaringan suspek TB,

1.Melakukan pencarian kasuspenderita secara aktif(pelacakan kasus,kunjungan rumah danpelacakan kontak)

2. Melakukan pelacakankasus mangkir (TB, Kusta)

menular IVD, Kusta, IMS, HIVdan Malaria.

2. Melakukanpemeriksaan dantatalaksana penderitapenyakit Tidak menular

3. Melakukanpemeriksaan dantatalaksana penderitaPes, leptospirosis,Frambusia, Malaria(Bagi daerah khusus/endemis).

4. Melakukan rujukandiagnosis (pada TB) danrujukan kasus(Pneumonia Balita,Diare, TB , Kusta danIVD) yang tidak bisaditangani di Puskesmas

5. Pengambilan obatdan pengawasan menelanobat (TB dan Kusta)

6. Pelayanan konseling7. Membuat pencatatandan pelaporan kegiatan

8.Melakukan SistemKewaspadaan Dini KLB

3. Pemeriksaan jentikberkala (PJB) di rumah-rumah atau tempat-tempatumum

4. Penyuluhan kepadamasyarakat melaluikegiatan yang ada didesa/kelurahan setempat

5. Melakukan koordinasilintas sektor dan tokohmasyarakat dalam rangkapencegahan danpengendalian penyakitmenular dan tidak menular

6. Melaksanakan fogging7. Melakukan pelacakan dalam

upaya penanggulangan KLB.

2.3.1.6. Upaya Pengobatan dan Penanganan Gawat DaruratUpaya Pengobatan di Puskesmas terdiri dari :1. Upaya Pengobatan 2. Upaya Penanganan Kegawatdaruratan3. Upaya Pengobatan Gigi dan Mulut4. Upaya Pelayanan Laboratorium

2.3.1.6.1. Upaya Pengobatan a.Deskripsi

Pengobatan merupakan suatu proses ilmiah yang dilakukan olehdokter berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh selama anamnesis danpemeriksaan. Dalam proses pengobatan terkandung keputusan ilmiah yangdilandasi oleh pengetahuan dan keterampilan untuk melakukan intervensipengobatan yang memberi manfaat maksimal dan resiko sekecil mungkinbagi pasien. Hal tersebut dapat dicapai dengan melakukan pengobatan

yang rasional. Pengobatan rasional menurut WHO 1987 yaitu pengobatanyang sesuai indikasi, diagnosis, tepat dosis obat, cara dan waktupemberian, tersedia setiap saat dan harga terjangkau.

Tujuan pengobatan adalah mengupayakan kesembuhan dan pemulihanpasien secara optimal melalui prosedur dan tindakan yang dapatdipertanggungjawabkan.

b. Kegiatan Upaya Pengobatan

Tabel 2.45. Kegiatan Upaya Pengobatan di dalam dan diluar PuskesmasUpaya Kegiatan di dalam Gedung Kegiatan di luar Gedung

Pengobatan

1. Melakukan anamnesa,pemeriksaan dantatalaksana penderita

2. Melakukan pencatatanrekam medik pasien

3. Pengobatan medik dasardi Puskesmas sesuaipedoman

4. Melakukan perawatan luka5. Penyuluhan tentang

penyakit dan pola hidupsehat

6. Konseling medik umum7. Deteksi dini8. Menerima rujukan9. Melakukan rujukan kasus

spesialistik10. Menerbitkan surat

keterangan sakit/sehatyang ditanda tanganidokter

11. Melakukan rehabilitasi

1.Penyuluhan tentangpenyakit

2.Pengobatan sederhanasecara massal dibawahpengawasan dokterPuskesmas

3.Deteksi dini padakeluarga dan masyarakat

4.Screening penyakittertentu

5.Pertolongan pertama padakecelakaan atau gawatdarurat penyakit

6.Pengobatan pada waktuPuskesmas keliling

2.3.1.6.2. Upaya Penanganan Kegawatdaruratana. Deskripsi

Upaya penanganan kegawatdaruratan adalah pelayanan medik dasar yangditujukan untuk membantu pasien mengatasi kegawatan jalan nafas,pernafasan, peredaran darah dan kesadaran. Puskesmas non perawatan dapatmemberikan pelayanan gawat darurat kepada masyarakat yang menderitapenyakit akut dan mengalami kecelakaan.

Tujuan penanganan kegawatdaruratan adalah mencegah kecacatan dankelemahan. Kriteria :1) Unit Gawat Darurat (UGD) harus dipimpin oleh dokter terlatih PPGD

dokter/GELS sebagai kepala UGD yang bertanggung jawab atas pelayanan diUGD dibantu tenaga medis keperawatan dan tenaga lainnya yang telahmendapat pelatihan Penanggulangan Gawat Darurat (PPGD) dengan kemampuanmelakukan Bantuan Hidup Dasar (BHD).

2) Dokter melaksanakan proses triase untuk memprioritaskan pasien dengankebutuhan emergensi.

3) Ada jadwal jaga harian bagi dokter, perawat dan petugas non medis yangbertugas di UGD.

4) Tenaga di Puskesmas mampu melakukan teknik pertolongan kegawatdaruratan,mengenali tanda-tanda mengancam nyawa serta menyadari kapan harusmerujuk penderita.

5) Puskesmas memberi pelayanan pasien gawat darurat sesuai kompetensi dansarana yang ada.

6) Pasien dengan kegawatdaruratan harus selalu diobservasi dan dipantauoleh tenaga terampil dan mampu.

7) Ada ketentuan tertulis indikasi tentang pasien yang dirujuk ke rumahsakit lain. Apabila petugas, peralatan dan sarana serta kondisi pasiendiluar kemampuan Pukesmas maka pasien dapat dirujuk ke rumah sakit.

8) Ada ketentuan tertulis tentang indikasi rujukan pendamping pasienditransportasi

9) Pasien yang dipulangkan harus mendapat petunjuk dan penerangan yangjelas mengenai penyakit dan pengobatan selanjutnya.

10) Pelayanan evakuasi medik dapat dilakukan pada kejadian sehari-haridan pada saat terjadi bencana dengan memperhatikan Sistem PenanggulanganGawat Darurat Terpadu (SPGDT).

11) Pelayanan evakuasi medik saat bencana/evakuasi korban massal harusberdasarkan hasil triase (seleksi korban berdasarkan tingkatkegawatdaruratannya untuk memberikan prioritas pelayanan), dimana:

a) Korban label merah, dievakuasi ke rumah sakit kelas A/Bb) Korban label kuning, dievakuasi ke rumah sakit kelas B/Cc) Korban label hijau, dievakuasi ke Puskesmasd) Korban label hitam, perlu diidentifikasi, dievakuasi ke rumah sakit

A/B yang memiliki bagian forensik (sesuai dengan ketentuanKeputusan Bersama Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor1087/MENKES/SKB/IX/2001dan Nomor Pol.KEP/40/IX/2004 tentang PedomanPenatalaksanaan Identifikasi Korban Mati pada Bencana Massal)

12) Pelayanan evakuasi medik untuk korban gawat darurat harus selaludisertai petugas pendamping yang terampil ( dokter/tenaga keperawatan).

b. Kegiatan Upaya Penanganan Kegawatdaruratan

Tabel 2.46. Kegiatan Upaya Penanganan Kegawatdaruratan di dalam dan d iluar Puskesmas

Upaya Kegiatan di dalamGedung

Kegiatan di luar Gedung

PenangananKegawatdaruratan

1)Pemeriksaan awalkasus-kasus gawatdarurat untukmenilai tingkatkegawatan danmemberi tindakanprioritasberdasarkan SOP

2)Diagnosis danpenangananpermasalahan dalamupaya penyelamatanjiwa, mengurangikecacatan dankesakitan penderitaa) Melakukan

pembalutan,pembidaian danresusitasi

b) Mengatasirenjatan/syokhipovolemik

c) Melakukanobservasipenderita

d) Memberikanantidotum apabiladiperlukan

e) Pelayanan gawatdarurat olehpetugas segerasetelah pasiensampai di UGD

3)Memberikan bantuanhidup dasar danbantuan hidup lanjuttertentu

4)Membantu pasienmengatasi kegawatansirkulasi pembuluhdarah dan kesadaran,

1)Melakukan pelatihanBantuan Hidup Dasarkepada masyarakat awamumum dan awam khusus

2)Membantu pasien mengatasikegawatan sirkulasipembuluh darah dankesadaran, pernafasanserta jalan nafas.

3)Melaksanakan simulasievakuasi bencana

4)Pelayanan gawat daruratpada situasi bencana

pernafasan sertajalan nafas

5)Melakukan resusitasidan stabilisasiserta pertolongansementara/tindakandarurat sebelumkorban di evakuasi/transportasi keRumah Sakit rujukan

6)Mampu melakukanpenanganan KLB

7)Pemberian terapianti diabetesparenteral (insulin)

8)Mampu melakukanbedah minor/tindakan operatifterbatas sesuaikompetensi

9)Memberikanpenyuluhanpenanganan gawatdarurat awam umum

2.3.1.6.3. Upaya Pengobatan Gigi dan Mulut a.Deskripsi

Upaya pelayanan kesehatan gigi dan mulut adalah upaya pencegahandan pengobatan penyakit serta pemulihan dan peningkatan kesehatan gigidan mulut yang dilaksanakan atas dasar hubungan antara dokter gigi danatau tenaga kesehatan gigi lainnya dengan individu/masyarakat yangmembutuhkannya

b.Kegiatan Pengobatan Gigi dan Mulut

Tabel 2.47. Kegiatan Upaya Pengobatan Gigi Dan Mulut di dalam dan di luar Puskesmas

Upaya Kegiatan di dalam Gedung Kegiatan di luar GedungPengobatan GigidanMulut

1) Promotif preventif:Dental HealthEducation (DHE),kontrol plak, aplikasitopikal dan penumpatanpit fissure

2) Kuratif

1) Pelayanan UpayaKesehatan Gigi Sekolah(UKGS)

2) Pelayanan KesehatanGigi Masyarakat (UKGM),salah bentuk UKBM(posyandu balita,

Pencabutan tanpakomplikasi, penumpatangigi, perawatansaluran akar untukgigi yang berakarsatu, terapiperiodontal,pembuangan karanggigi, penyakit mulutdan rujukan

3) Pelayanan daruratdasara)Mengurangi rasasakitb)Pembersihkan karanggigic)Penambalan sementarad)Ekstraksi gigie) Fissure sealantf)Restorasi tumpatang)Perawatan saluranakarh)Perawatan penyakit/

kelainan jaringanmulut

i)Menghilangkantraumatik oklusi

Bina Keluarga Balita,Poskestren, Saka BaktiHusada dll)

2.3.1.6.4. Upaya Pelayanan Laboratoriuma.Deskriptif

Laboratorium Puskesmas adalah sarana pelayanan kesehatan diPuskesmas yang melaksanakan pengukuran, penetapan dan pengujianterhadap bahan yang berasal dari manusia untuk penentuan jenispenyakit, penyebaran penyakit, kondisi kesehatan, atau factor yangdapat berpengaruh pada kesehatan perorangan dan masyarakat (PeraturanMenteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2012).

b.Kegiatan Upaya Pelayanan Laboratorium

Tabel 2.48. Kegiatan Upaya Pelayanan Laboratorium di dalam dan di luar Puskesmas

Upaya Kegiatan di dalam Gedung Kegiatan di luar GedungPelayananLaborat

1) Menyelenggarakanpemeriksaan laboratoriumyang bermutu berdasarkan

1) Pemeriksaan Hemoglobinterhadap ibu hamil.

2) Pengambilan sampel air

orium etika profesi.2) Melaksanakan rujukan

spesimen secarahorisontal antarPuskesmas di wilayahnya.

3) Melaksanakan Kesehatandan Keselamatan Kerja(K3) LaboratoriumPuskesmas untukmenghindaribahaya/resiko terhadappetugas laboratorium

4) Melaksanakan kegiatanpemantapan mutu, baikeksternal maupuninternal untuk menjaminketepatan hasilpemeriksaan

5) Melaksanakan pencatatandan pelaporan hasilpemeriksaan

6) Menyelenggarakanpelayanan di bidangdiagnostik dengan caramemberikan dan melakukaninterpretasi hasillaboratorium yangbermanfaat untukpengelolaan pasien,

untuk pemantauankualitas air minum dilingkungan.

Puskesmas rawat jalan minimal mampu melakukan pemeriksaan dibawah ini:1) Pemeriksaan darah (12 pemeriksaan), meliputi pemeriksaan

hemoglobin, Laju Endap Darah, hematokrit, hitung lekosit, eritrositdan trombosit, pemeriksaan sediaan hapus darah tepi, masaperdarahan, masa pembekuan darah, golongan darah, pemeriksaansediaan malaria dan gula darah acak.

2) Pemeriksaan urin (2 pemeriksaan), meliputi: Makroskopis; warna, kejernihan, bau, volume, PH, berat jenis,

reduksi, protein, urobilin, bilirubin, benda keton. Mikroskopis; sedimen serta tes kehamilan.

3) Pemeriksaan tinja (2 pemeriksaan), berupa: Makroskopis: warna, konsistensi, darah, lendir, pus, cacing dewasa

dan tes darah samar. Mikroskopis: telur cacing, amoeba, kista, epitel, eritrosit,

lekosit dan sisa makanan (lemak, karbohidrat dan protein).

4) Pemeriksaan sputum: Basil Tahan Asam (BTA).2.3.2. Upaya Kesehatan Pengembanganb.3.2.1. Upaya Keperawatan Kesehatan

Masyarakat (Perkesmas)a. Deskripsi

Keperawatan kesehatan masyarakat adalah suatu bidang dalam keperawatankesehatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatanmasyarakat dengan dukungan peran serta aktif masyarakat, serta mengutamakanpelayanan promotif, preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikanpelayanan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu, ditujukankepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat sebagai suatu kesatuanyang utuh, melalui proses keperawatan untuk meningkatkan fungsi kehidupanmanusia secara optimal sehingga mandiri dalam upaya kesehatannya.

Prioritas sasaran Perkesmas adalah keluarga rawan terutama yangberpenghasilan rendah. Keluarga rawan adalah keluarga yang rentan terhadapmasalah kesehatan (Vulnerable group), terutama keluarga yang mempunyai ibuhamil/nifas/menyusui (termasuk balitanya), usia lanjut, penderita penyakitkronis baik menular maupun tidak menular. Kegiatan keperawatan kesehatanmasyarakat, meliputi kegiatan di dalam maupun di luar gedung Puskesmas baikUpaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan atau Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM).

b. Kegiatan Perkemas Tabel 2.49. Kegiatan Perkesmas di dalam dan di luar Puskesmas

Upaya Kegiatan di dalam Gedung Kegiatan di luar GedungPerkesmas

1) Penemuan kasus baru(deteksi dini) pada pasienrawat jalan

2) Pelaksanaan anamnesapemeriksaan tertentu

3) Penyuluhan/pendidikankesehatan

4) Pemantauan keteraturanberobat

5) Rujukan kasus/masalahkesehatan kepada tenagakesehatan lain

6) Pemberian nasehat(konseling) keperawatan

7) Kegiatan yang merupakantugas limpah sesuaipelimpahan kewenangan yangdiberikan dan atauprosedur yang telahditetapkan (contoh:

Melakukan kunjungan kekeluarga/kelompok/masyarakat untuk melakukan asuhankeperawatan dikeluarga/kelompok/masyarakat1)Asuhan keperawatan kasus

yang  memerlukan tindaklanjut di rumah(individu dalam kontekskeluarga). Merupakanasuhan keperawatanindividu di rumah denganmelibatkan peran sertaaktif  keluarga. Kegiatanyang dilakukan antaralain :a)Penemuan  suspek/ kasus

kontak serumahb)Penyuluhan/pendidikan

pengobatan, penanggulangankasus gawat darurat, dll)

8) Menciptakan lingkunganterapeutik dalam pelayanankesehatan di gedung

9) Pertemuan berkala stafkeperawatan setiap bulanuntuk mendiskusikan hal-hal yang berkaitan denganpenyediaan pelayanankeperawatan. Hasilpertemuan dicatat dandisimpan dengan baik

10) Pemeriksaan kelengkapanperalatan yang akandigunakan, obat-obatan,kartu kunjungan dan bukuregister

kesehatan pada individudan keluarganya

c)Pemantauan keteraturanberobat sesuai programpengobatan

d)Kunjungan rumah (homevisit/home health nursing)sesuai rencana

e)Pelayanan keperawatandasar langsung (directcare) maupun tidaklangsung (indirect care)

f) Pemberian nasehat(konseling) kesehatan/keperawatan

g)Pencatatan danpelaporan seperti kartukeluarga dan pencatatanposyandu

2)Asuhan keperawatankeluarga rawan danmiskin.

Merupakan asuhankeperawatan yang ditujukanpada keluarga rawankesehatan/keluarga miskinyang mempunyai masalahkesehatan  yang di temukandi masyarakat dan dilakukandi rumah keluarga.Kegiatannya meliputi,a)Identifikasi keluarga

rawan kesehatan/keluargamiskin dengan masalahkesehatan  di masyarakat

b)Penemuan dini suspek/kasus kontakserumah

c)Pendidikan/penyuluhankesehatan terhadapkeluarga (lingkupkeluarga)

d)Kunjungan rumah (homevisit/home health nursing)sesuai rencana

e) Pelayanan keperawatandasar langsung (direct care)

maupun tidak langsung(indirect care)

f)Pelayanan kesehatansesuai rencana, misalnyamemantau keteraturanberobat pasien denganpengobatan jangka panjang

g)Pemberian nasehat(konseling)kesehatan/keperawatan dirumah

h)Pencatatan dan pelaporan

b.3.2.2. Upaya Kesehatan Sekolah (UKS)a.Deskripsi

Upaya pemerintah dalam rangka meningkatkan derajat kesehatanmasyarakat yang optimal dengan meningkatkan kemampuan hidup sehat pesertadidik dalam lingkungan hidup sehat, sehingga peserta didik dapat belajar,tumbuh dan berkembang secara harmonis dan optimal menjadi sumber dayamanusia yang lebih berkualitas.

Anak usia sekolah merupakan sasaran strategis untuk pelaksanaanprogram kesehatan, selain jumlahnya yang besar (30%) dari jumlah penduduk,mereka juga merupakan sasaran yang mudah dijangkau karena terorganisirdengan baik. Pada umumnya peserta didik tingkat dasar lebih banyak terkaitdengan masalah perilaku hidup bersih dan sehat, sedangkan pada peserta didiktingkat lanjutan berkaitan dengan perilaku berisiko. Pelayanan kesehatan disekolah diutamakan pada upaya peningkatan kesehatan dalam bentuk promotifdan preventif.

b. Kegiatan UKS

Tabel 2.50. Kegiatan UKS di dalam dan di luar PuskesmasUpaya Kegiatan di dalam Gedung Kegiatan di luar Gedung

KesehatanSekolah

1) Pemeriksaan kesehatanrujukan hasilpenjaringan kesehatandan pemeriksaankesehatan berkala padapeserta didik tingkatdasar (SD/MI/SDLB) dantingkat lanjutan(SMP/MTs, SMA/MA/SMKdan SLLB)

2) Penyuluhan dankonseling kesehatan

1)Penjaringan kesehatanpeserta didik tingkat dasarSD/MI/SDLB) dan tingkatlanjutan (SMP/MTs,SMA/MA/SMK dan SLLB) padaanak yang baru masuk (muridkelas I)

2)Pemeriksaan kesehatanberkala pada peserta didiktingkat dasar (SD/MI/SDLB)dan tingkat lanjutan(SMP/MTs, SMA/MA/SMK dan

SLLB)3)Penyuluhan dan konseling

kesehatanb.3.2.3. Upaya Kesehatan Usia Lanjuta. Deskripsi

Upaya pemerintah dalam rangka mengusahakan masa tua yangberbahagia dan masa tua yang berguna, sehingga para usia lanjut tidakmenjadi beban bagi masyarakat yang mencakup upaya preventif, promotif,kuratif dan rehabilitatif. Dalam penanganan masalah usia lanjut, perludilakukan pendekatan yang tepat, team work (koordinasi) dan keterpaduan(diagnosa dan pengobatan).

b. Kegiatan Upaya Kesehatan Usia Lanjut

Tabel 2.51. Kegiatan Upaya Kesehatan Usia Lanjut di dalam dan di luar Puskesmas

Upaya Kegiatan di dalam Gedung Kegiatan di luar GedungPelayanankesehatan usialanjut

1) Pelayanan kesehatanusia lanjut secaraholistik, meliputi:a) Kesehatan umumb) Kesehatan jiwac) Gizi pada usia

lanjutd) Kesehatan indera

(mata dan telinga)e) Keperawatan

kesehatan dasar2) Penyuluhan kesehatan

masyarakat berusialanjut

1) Pemeriksaan dan pembinaankesehatan oleh Puskesmasmelalui Posyandu lansia

2) Olah raga/kesegaranjasmani bagi lansia

3) Keperawatan kesehatandasar (bantuan, bimbingan,penyuluhan danpengawasan)

4) Penyuluhan yang berkaitandengan masalah kesehatanusia lanjut,misalnyapenyakit jiwa, jantung,syaraf, mata, telinga dll

b.3.2.4. Upaya Kesehatan Kerja (UKK)a. Deskripsi

Upaya kesehatan dalam rangka memberikan perlindungan kesehatan dankeselamatan kerja kepada masyarakat pekerja di wilayah kerjaPuskesmas.

b. Kegiatan Upaya Kesehatan Kerja

Tabel 2.52. Kegiatan UKK di dalam dan di luar PuskesmasUpaya Kegiatan di dalam Gedung Kegiatan di luar Gedung

Kesehatan

1) Penilaian danpengendalian risiko

1) Pengumpulan data dasar2) Pemetaan jenis usaha,

Kerja 2) Pemeriksaan kesehatansebelum bekerja,berkala dan khusus(sebelum mutasi,setelah cutisakit/cuti panjang,kejadian luar biasa)dan purna bakti(menjelangpensiun/PHK)

3) Diagnosis dini danpengobatan segerapenyakit akibatkerja/kecelakaanakibat kerja

4) Pelayanan instalasigawat darurat

5) Pelayanan kesehatanumum, kuratif danrehabilitasi

6) Promosi kesehatan ditempat kerja

7) Tindakan preventifbagi manajemen dankendali bahaya daririsiko kesehatan dankeselamatan kerja.

8) Pencegahan kecelakaan9) Surveilans kesehatan

kerja dan lingkungankerja

10) Pencatatan, pelaporanserta dokumentasi

jumlah pekerja danperkiraan faktor risikodan besarnyamasalah/penilaian besaranmasalah

3) Pertemuan koordinasitingkat kecamatan denganlintas sektor

4) Pertemuan denganpengusaha dan serikatpekerja

5) Pelatihan pekerja danpengusaha oleh Puskesmas

6) Kunjungan lapangan7) Menentukan tindakan

perbaikan8) Pemberian motivasi

pengusaha9) Memfasilitasi pembentukan

Pos UKK sektor formal daninformal

b.3.2.5. Upaya Kesehatan Olahragaa. Deskripsi

Upaya yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaranjasmani masyarakat, dilaksanakan melalui aktivitas fisik, latihanfisik dan/atau olahraga, serta mengutamakan pendekatan preventif danpromotif, tanpa mengabaikan pendekatan kuratif dan rehabilitatif.

b. Kegiatan Upaya Kesehatan Olahraga

Tabel 2.53. Kegiatan Kesehatan Olahraga di dalam dan di luar PuskesmasUpaya Kegiatan di dalam gedung Kegiatan diluar gedung

Kesehat 1) Perencanaan kesehatan 1) Pembentukan, bimbingan

anOlahraga

olahraga, mencakupidentifikasi masalah,penyusunan usulankesehatan olahraga,mengajukan usulankesehatan olahraga danpenyusunan rencanapelaksanaan kegiatan

2) Pelaksanaan danpengendalian mencakuppengorganisasian,penyelenggaraan danpemantauan

3) Penilaian mencakuppengawasan danpertanggungjawaban

teknis dan pengawasanupaya kesehatan olahragapada kelompok olahraga

2) Skrining kesehatan3) Pengukuran tingkat

kebugaran jasmani siswaSekolah Dasar, MadrasahIbtidaiyah (MI), SekolahMenengah Pertama,Madrasah Tsanawiyah(MTs), Sekolah MenengahAtas, Madrasah Aliyah(MA)

4) Rujukan kesehatanolahraga

5) Penyuluhan

b.3.2.6. Upaya Kesehatan Tradisionala.Deskripsi

Upaya kesehatan tradisional adalah cara menanggulangimasalah/gangguan kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat denganperawatan dan pengobatan tradisional yang diselenggarakan secarakomprehensif, mencakup upaya promotif (pencegahan), kuratif(pengobatan penyakit) dan upaya rehabilitatif (pemulihan).

b.Kegiatan Upaya Kesehatan Tradisional

Tabel 2.54. Kegiatan Kesehatan Tradisional di dalam dan di luar PuskesmasUpaya Kegiatan di dalam

GedungKegiatan di luar Gedung

KesehatanTradisional

1) Melakukanpelayanan danpembinaan upayakesehatantradisionaldengan metodaakupuntur,akupresur danramuan.

2) Menginventarisasipengobattradisional yangada di wilayahkerjanya.

1) Membina pengobatantradisional di wilayah kerjamelalui forum sarasehan/KIE.

2) Kultural.3) Membina dan mengembangkan

“self care” (pengobatan dirumah) dengan caratradisional.

4) Pemantauan praktek pengobattradisional.

5) Menggerakkan dan membina TOGAbersama tim Penggerak PKKKecamatan.

b.3.2.7. Upaya Kesehatan Inderab.3.2.7.1. Upaya Kesehatan Mata

a. DeskripsiRuang lingkup pelayanan kesehatan mata di Puskesmas dibatasi pada

pelayanan kesehatan mata dasar, yang bisa dilaksanakan di Puskesmasdengan merujuk kasus-kasus yang tidak bisa ditangani ke Rumah Sakit.

b. Kegiatan Upaya Kesehatan MataPelayanan kesehatan indera penglihatan di dalam gedung dapat

dilakukan dengan mengintegrasikan dalam upaya kesehatan wajibPuskesmas

Tabel 2.55. Kegiatan Kesehatan Mata di dalam dan di luar PuskesmasUpaya Kegiatan di dalam Gedung Kegiatan di luar Gedung

Kesehatan Mata

1) Penyuluhan kesehatanindera penglihatan

2) Penjaringan kasus-kasuspenyakit mata, kebutaanserta gangguanpenglihatan

3) Pemeriksaan dan tindakanmedis pelayanan kesehatanindera penglihatan,yangmeliputi antara lain:a)Mengukur dan menentukan

tajam penglihatan(visus)

b)Melakukan pemeriksaansegmen depan matadengan loupe dan lampusenter

c)Pemeriksaan lapangpandangan dengan metodekonfrontasi atau kampussederhana

d)Mengukur tekanan bolamata dengan tonometerschiotz

e) Memeriksa danmenentukan ada tidaknyakelainan penglihatanwarna dengan tesIshihara-Kanehara

f)Melakukan tindakanbedah kecil (kalaziondan hordoelum)

g)Memeriksa dan menanganipenyakit mata luar

1) Penyuluhan kesehatankepada masyarakat,anak sekolah, kelompokpekerja non formaldan usia lanjut

2) Penjaringankasus/deteksi dinigangguan penglihatandan kebutaan olehkader, guru UKS danpetugas kesehatan

3) Pengobatan kasuspenyakit mata sertapertolongan pertamapada kedaruratan mata,dapat dilakukan olehdokter Puskesmas atautenaga perawatPuskesmas denganbimbingan dokterPuskesmas

4) Rujukan kasus kePuskesmas

h)Melakukan pertolonganpertama padakedaruratan mata

4)Rujukan kasus penyakitmata ke Balai KesehatanMata Masyarakat (BKMM) danke RSUD

5)Operasi katarak oleh timahli (Dokter SpesialisMata dan perawat terlatihmata) bekerjasama dengantim Puskesmas yang sudahmendapat pelatihan teknismata dapat dikembangkan diPuskesmas rawat inap

b.3.2.7.2. Upaya Kesehatan Telingaa. Deskripsi

Ruang lingkup bahasan pada pedoman pelayanan kesehatan InderaPendengaran di Puskesmas ini dibatasi pada pelayanan kesehatan THT dasaryang bisa dilaksanakan di Puskesmas dengan merujuk kasus-kasus yang tidakbisa ditangani ke Rumah Sakit.

b. Kegiatan Upaya Kesehatan TelingaPelayanan kesehatan Indera Pendengaran di dalam gedung dapat

dilakukan dengan mengintegrasikan dalam upaya kesehatan wajib Puskesmas.Kegiatan diluar gedung terutama mengacu pada upaya promotif dan preventifserta penjaringan kasus dengan melibatkan peran serta masyarakat dalamrangka menciptakan kemandirian masyarakat.

Tabel 2.56. Kegiatan Kesehatan Telinga di dalam dan di luar PuskesmasUpaya Kegiatan di dalam Gedung Kegiatan di luar Gedung

KesehatanTelinga

1) Penyuluhan kesehatanindera pendengaran

2) Penjaringan kasus-kasusgangguan pendengaran danketulian melalui rawatjalan,

3) pengobatan dan padaunit-unit pelayananlainnya

4) Pemeriksaan dan tindakanmedik masalah gangguan

1) Penyuluhan kesehatankepada masyarakat umum,masyarakat sekolah,kelompok pekerja yangberesiko terhadapgangguan pendengaran danlain-lain

2) Penjaringan kasus-kasusgangguan pendengaran danketulian di masyarakatdan sekolah oleh kader,

pendengaran5) Pengobatan kasus-kasus

gangguan pendengaran6) Merujuk kasus-kasus

gangguan pendengaran danketulian kepadafasilitas pelayanankesehatan yang lebihtinggi

dokter kecil, guru UKSdan petugas kesehatanyang sudah dilatih

3) Pengobatan kasus-kasusgangguan pendengaran danpertolongan pertama padakedaruratan telingadapat dilakukan olehdokter dan perawatPuskesmas

4) Rujukan kasus kePuskesmas atau fasilitasyang lebih tinggi

b.3.2.7.3. Upaya Kesehatan Jiwaa. Deskripsi

Upaya kesehatan jiwa adalah upaya yang memungkinkan fisik, mental dansosial individu berkembang secara optimal dan selaras dengan perkembanganorang lain.

Konsep pelayanan kesehatan jiwa adalah merupakan pelayanan berbasisPuskesmas dimana upaya pelayanan rawat jalan dan/atau rawat inap atau yangberciri adanya :1. Mewujudkan sistem informasi kesehatan jiwa sebagai dasar perencanaan

melalui pencatatan pelaporan berjenjang dari Puskesmas, DinkesKabupaten/Kota dan Dinkes Provinsi

2. Mewujudkan pola kerja sama layanan primer-layanan sekunder dalam upayapenanganan pelayanan kesehatan jiwa secara utuh yang meliputiorganobiologi (badan), psikoedukatif (jiwa) dan sosiokultural (sosial)

3. Mewujudkan pola kerja sama layanan primer-layanan sekunder dalam ruanglingkup penanganan secara promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif

4. Melaksanakan deteksi dini pada kasus jiwaKonsep pelayanan mengutamakan peran tenaga perawat yang terlatih dalambidang kesehatan jiwa dan tenaga kesehatan yang ada lainnya sebagaipelaksana dalam hal deteksi dini, promosi dan prevensi dengan terapiterbatas atas supervisi dari dokter yang telah terlatih. Pendelegasiankewenangan ini tetap mengikuti ketentuan yang berlaku. Supervisi yangdilakukan oleh dokter meliputi koreksi diagnosis dan terapi dan perawatanlanjutan dilakukan secara terjadwal setiap 1 (satu) minggu sekali.

b. Kegiatan Upaya Kesehatan Jiwa

Tabel 2.57. Kegiatan Kesehatan Jiwa di dalam dan di luar PuskesmasUpaya Kegiatan di dalam Gedung Kegiatan di luar Gedung

Kesehat 1) Penyuluhan kesehatan 1) Penyuluhan dan kegiatan

an Jiwa jiwa dan kegiatan pembinaan hidup sehat kepada masyarakat.

2) Deteksi secara diniadanya masalah kesehatanyang ada dalammasyarakat atau padapasien yang datang kePuskesmas sertamenegakkan diagnosisgangguan jiwa.

3) Penemuan kasus gangguanjiwa

4) Diagnosis dini,pemeriksaan danpengobatan psikofarmakakasus penyakit jiwasegera/dini

5) Pertolongan pertama padakasus kedaruratan jiwa

6) Merujuk kasus kefasiltas dengan tingkatyang lebih tinggiseperti Rumah Sakit ataulembaga non kesehatanyang ada di masyarakat

7) Melakukan upayarehabilitatif dengankegiatan yang bersifatmedis, edukatif,vokasional dan sosialyang bertujuanmemulihkan kemampuanfungsional penderita

8) Pembinaan pelaksanaanpelayanan kesehatan jiwayang bersumberdayamasyarakat

pembinaan hidup sehat2) Penjaringan kasus

gangguan jiwa di masyarakat (terutama kasus pasung)

3) Keperawatan kesehatan jiwa

4) Pelayanan kesehatanjiwa yang bersumberdayamasyarakat (community-based services)

5) Merujuk kasus kefasiltas dengan tingkatyang lebih tinggiseperti rumah sakitatau lembaga nonkesehatan yang ada dimasyarakat