Upload
others
View
12
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
SKRIPSI
FATHIMATUZ ZAHROH
UJI AKTIVITAS MUKOLITIK FRAKSI ETANOL
BUNGA BELIMBING MANIS (Averrhoa carambola)
TERHADAP MUKOSA USUS SAPI SECARA IN VITRO
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2017
ii
iii
iv
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokaatuh
Alhamdullillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan
rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya
tulis yang berbentuk skripsi ini sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.
Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi
Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan sahabatnya yang selalu istiqamah
membantu perjuangan beliau dalam mensyiarkan ajaran Islam di muka bumi ini.
Sehingga tugas akhir yang berjudul “UJI AKTIVITAS MUKOLITIK FRAKSI
ETANOL BUNGA BELIMBING (Averrhoa carambola) SECARA IN
VITRO” dapat diselesaikan. Tugas akhir ini merupakan syarat terakhir yang
harus ditempuh untuk menyelesaikan pendidikan pada jenjang Strata Satu (S1),
pada Jurusan Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah
Malang.
Dalam penulisan skripsi ini tentunya banyak pihak yang telah memberikan
bantuan kepada penulis, baik berupa moril maupun materil. Oleh karena itu
penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang tiada hingganya kepada :
1. Siti Rofida, S.Si., M.Farm., Apt. sebagai Pembimbing I dan Engrid Juni,
M.Farm., Apt. sebagai Pembimbing II yang dengan tulus ikhlas dan penuh
kesabaran, membimbing dan memberi dorongan moral maupun materi kepada
saya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
2. Ahmad Shobrun Jamil, S.Si., M.P. dan Dian Ermawati, S.Farm., M.Farm.,
Apt sebagai Tim Penguji yang memberikan saran dan kritik yang
membangun terhadap skripsi yang telah penulis kerjakan.
3. Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang, Yoyok
Bekti Prasetyo, S.Kep., M.Kep., Sp.Kom., atas kesempatan yang diberikan
untuk mengikuti program sarjana.
v
4. Nailis Syifa, S.Farm., M.Sc., Apt., selaku Ketua Program Studi Farmasi yang
senantiasa dengan sabar memberikan bimbingan dan nasehat kepada saya
untuk lebih baik lagi dalam menimba ilmu.
5. Engrid Juni, M.Farm., Apt sebagai dosen wali saya yang senantiasa dengan
sabar memberikan bimbingan dan nasehat kepada saya untuk lebih baik lagi
dalam menimba ilmu.
6. Sovia Aprina Basuki, S.Farm., M.Si., Apt., selaku kepala laboratorium
farmasi, yang telah memberikan kesempatan untuk menggunakan fasilitas
laboratorium dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. Untuk semua Dosen Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang sudah
memberikan waktu untuk mengajarkan ilmu-ilmu yang sangat bermanfaat.
8. Untuk kedua orang tua tercinta Bapak Maulan dan Ibu Hamimah , dan juga
kepada adik tercinta saya Lia Fahmiyati atas doa yang selalu dipanjatkan
untuk kesuksesan penulis, atas curahan kasih sayang yang tiada hentinya,
serta segala bentuk motivasi yang telah diberikan kepada penulis selama
menempuh pendidikan sampai di tingkat perguruan tinggi.
9. Untuk Sahabat Ferawati Fajriyah, Novan Fisia, Yuni suryani, Aditya P.
Paramitha dan surayda rahmawati yang selalu memberikan dorongan agar
lebih semangat dari awal hingga akhir dalam meyelesaikan penelitian skripsi
dan tak henti-hentinya memberikan semangat, motivasi dan selalu mendoakan
agar cepat sarjana.
10. Siti Hasanah, Erlinda Hesti , Ardini, Intan Yunindiska Herunanda, dan
Ruliana Hida Safira, teman seperjuangan dalam penelitian dari awal sampai
akhir atas batuan selama penelitian, penyusunan dan penyelesaian skripsi ini.
11. Laboran-laboran Laboratorium program studi farmasi mbak Evi atas segala
bentuk bantuan dan kerja samanya selama penelitian.
12. Teman-teman farmasi angkatan 2012, khususnya Farmasi C 2012. Semoga
kita jadi orang yang sukses dan berguna dimasa depan. Amin.
13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah
memberikan bantuannya, baik moril maupun material.
vi
Tentunya sebagai manusia tidak pernah luput dari kesalahan, penulis
menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu saran
dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat diharapkan demi
penyempurnaan selanjutnya. Akhirnya hanya kepada Allah SWT kita kembalikan
semua urusan dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak,
khususnya bagi penulis dan para pembaca pada umumnya. Amin Ya
Rabbal’Alamain.
Wassalamualaikum, warohmatullahi wabarokaatuh
Malang, 2 April 2017
Penulis,
Fathimatuz Zahroh
vii
RINGKASAN
Batuk merupakan suatu mekanisme refluk yang sangat penting untuk
menjaga jalan nafas agar tetap terbuka dengan cara menyingkirkan hasil sekresi
lendir yang menumpuk pada jalan pernafasan. Tidak hanya lendir yang akan
disingkirkan oleh reflex batuk, tetapi juga gumpalan darah dan benda asing
(Djojodibroto, 2009).
Batuk secara definisi dapat diklasifikasikan menurut waktu dan
produktifnya. batuk menurut waktu dibagi menjadi tiga yaitu batuk akut, batuk
subakut dan batuk kronis. Pertama, batuk akut adalah batuk yang berlangsung
selama kurang dari tiga minggu. Kedua, batuk subakut merupakan batuk yang
berlangsung selama tiga hingga delapan minggu. Ketiga, batuk kronis yaitu batuk
yang terjadi dalam waktu lebih dari delapan minggu (Dicpinigaitis, 2009). Batuk
menurut produktifnya dibagi menjadi dua yaitu batuk produktif dan batuk tidak
produktif. Pertama, batuk produktif adalah batuk yang menghasilkan dahak atau
lendir (sputum) sehingga lebih dikenal dengan sebutan batuk bedahak. Kedua,
batuk tidak produktif adalah batuk yang tidak menghasilkan dahak (spetum) atau
lebih dikenal dengan sebutan batuk kering (junaidi, 2010). Kita membahas obat
batuk mukolitik yang dibutuhkan, contoh obat mukolitik yang beredar di
masyarakat adalah bromheksin, asetilsistein, dan ambroksol (Adhi, et al, 2015).
Secara empiris bunga belimbing buah (Averrhoa carambola) juga sebagai
mukolitik (Redaksi agromedia, 2008). Maka perlu adanya penelitian lebih lanjut
untuk mendukung asumsi masyarakat.
Ekstraksi bunga belimbing manis dilakukan dengan metode masetasi
bertingkat mulai dari pelarut n-heksan, etil asetat, dan etanol. Metode ini
bertujuan untuk memisahkan senyawa yang terkandung di dalam bunga belimbing
manis (Averhoa carambola) berdasarkan kepolarannya. Residu etil asetat bunga
Averrhoa carambola diekstraksi dengan etanol sebanyak 7500,0 ml direndam
selama 24 jam. Kemudian disaring dengan corong buchner dan kemudian
dipekatkan dengan rottary evaporator setelah itu di oven dengan suhu 40ºC
hingga diperoleh ekstrak kental yang selanjutnya disebut dengan fraksi etanol
bunga Averrhoa carambola. Pada penelitian ini proses ekstraksi dilakukan
sebanyak 4 kali.
Uji mukolitik dilakukan pengujian viskositas menggunakan viskometer
Ostwald dengan cara menghitung waktu. Kosentrasi fraksi etanol belimbing manis
menggunakan 0.5%, 1% dan 1,5% yang dibandingkan dengan kontrol positif
(Asetil sistein) dan kontrol negatif. Sebelum melakukan pengujian terlebih dahulu
membuat larutan mukus 20% dapar fosfat pH 7 dengan dicampur tween dan fraksi
etanol bunga Averrhoa carambola. Hasil uji viskositas kontrol negatif yaitu 2,40;
2,83; 2,43 dengan rata-rata 2,55. Pada uji kontrol positif diperoleh 1,76; 1,89;
1,90 dengan rata-rata 1,85 dan memiliki efek mukolitik 27,45%. Uji viskositas
fraksi etanol bunga Averrhoa carambola Hasil perhitungan viskositas pada
kosentrasi 0,5% diperoleh hasil 1,75 cps, 1,65 cps, 1,64 cps dengan rata-rata 1,68
cps dan efek mukolitik 34,12% . Pada kosentrasi 1% diperoleh hasil sebagai
berikut: 2,41 cps, 2,40 cps, 2,34 cps dengan rata-rata 2,38 cps dan memiliki efek
viii
mukolitik 6,67%. Pada kosentrasi 1,5% diperoleh hasil sebgai berikut: 2,66 cps,
2,42 cps, 2,51 cps dengan rata-rata 2,53 cps dan memeiliki efek mukolitik 0,78.
Darai hasil diatas dapat diketahui bahwa semakin besar kosentrasi larutan uji
semakin besar nilai viskositasnya, sedangkan secara teoritis, apabila larutan uji
mempunyai aktivitas mukolitik, maka semakin besar kadar yang ditambahkan,
semakin kecil viskositas mukus, sehingga larutan uji 0,5% mempunyai aktivitas
mukolitik yang lebih besar dibandingkan dengan laruan uji 1% dan 1,5%.
Uji kandungan senyawa yang terdapat dalam fraksi etanol bunga Averrhoa
carambola dari hasil uji warna adalah saponin, alkaloid dan polifenol. Hasil uji
identifikasi senyawa dengan uji buih positif saponin, uji mayer, wagner positif
saponin dan uji FeCl3 yang positif polifenol.
ix
DAFTAR PUSTAKA
Judul .......................................................................................................................i
Lembar Pengesahan .............................................................................................. ii
Lembar Pengujian ................................................................................................ iii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv
RINGKASAN ...................................................................................................... vii
ABSTRACT .......................................................................................................... ix
ABSTRAK ............................................................................................................ x
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv
DAFTRA GAMBAR……………………………………………………………xvi
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………xvii
DAFTAR SINGKATAN ……………………………………………………...xviii
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1.Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2.Rumusan masalah ..................................................................................... 3
1.3.Tujuan penelitian ....................................................................................... 3
1.4.Manfaat penelitian .................................................................................... 4
BAB 2TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 5
2.1 Tinjauan Tentang Tanaman ....................................................................... 5
2.1.1.Taksonomi Averrhoa carambola ..................................................... 5
2.1.2. Morfologi Averrhoa carambola ...................................................... 5
2.1.3.Kandungan Kimia Averrhoa carambola .......................................... 6
2.1.4.Khasiat dan Kegunaan Averrhoa carambola ................................... 6
2.2 Tinjauan Tentang Batuk ........................................................................... 6
2.2.1.Pengertian Tentang Batuk ............................................................... 6
2.2.2.Etiologi Batuk .................................................................................. 7
2.2.3.Mekanisme Batuk............................................................................. 8
2.2.4.Jenis-Jenis Batuk .............................................................................. 10
2.2.5.Jenis Obat Batuk .............................................................................. 12
x
2.3. Tinjauan Tentang Asetilsitein ................................................................... 13
2.4.Tinjauan Ekstraksi ..................................................................................... 14
2.4.1.Pengertian Ekstraksi ......................................................................... 14
2.4.2.Jenis-Jenis Ekstraksi ......................................................................... 15
2.4.3.Faktor yang Mempengaruhi Ekstraksi ............................................. 16
2.5.Maserasi ..................................................................................................... 17
2.6.Pelarut ........................................................................................................ 18
2.6.1.Etanol ............................................................................................... 18
2.7.Tinjauan Tentang Mukus ........................................................................... 19
2.6.1.Mukus Manusia ................................................................................ 20
2.6.2.Mukus Usus Sapi .............................................................................. 20
2.8.Tinjauan pengujian Mukolitik Secara In Vitro .......................................... 21
2.9. Tinjauan Uji Kepekaan Mukolitik ............................................................ 21
2.10. Tinjauan Pemilihan Kosentrasi .............................................................. 22
2.11.Tinjauan Viskositas ................................................................................. 22
2.11.1.pengertian viskositas ...................................................................... 22
2.11.2.Viskometer ..................................................................................... 23
2.12.Tinjauan Tentang Skrining Fitokimia dengan Pewarnaan ...................... 24
2.12.1.Saponin ........................................................................................... 24
2.12.2.Flavonoid ........................................................................................ 25
2.12.3.Polifenol dan Tanin ........................................................................ 25
2.12.4.Alkaloid .......................................................................................... 26
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL ................................................................. 27
3.1.Uraian kerangka Konseptual ..................................................................... 27
3.2.Kerangka Konseptual ................................................................................ 30
BAB 4 METODE PENELITIAN.......................................................................... 31
4.1.Jenis Penelitian ......................................................................................... 31
4.2.Tempat Penelitian ...................................................................................... 31
4.3.Variabel Penelitian ................................................................................... 31
4.3.1.Variabel Bebas ................................................................................. 31
xi
4.3.2.Variabel Tergantung ......................................................................... 31
4.4.Definisi Operasional penelitian ................................................................. 31
4.5.Sampel Penelitian ...................................................................................... 32
4.6.Alat dan Bahan .......................................................................................... 32
4.6.1.Alat ................................................................................................... 32
4.6.2.Bahan ................................................................................................ 33
4.7.Prosedur Penelitian .................................................................................... 33
4.7.1.Tahap Persiapan Bahan .................................................................... 33
4.7.2.Penipisan Fitokimia .......................................................................... 34
4.8.Analisis Data ............................................................................................. 38
4.8.1.Analisis Data Aktivitas Mukolitik .................................................... 38
4.8.2. Analisis Skrining Fitokimia ............................................................ 38
4.9. Bagan Alir Penelitian ............................................................................... 40
4.9.1. Kerangka Oprasional ....................................................................... 40
4.9.2.Pembuatan Ekstrak Bahan Uji ......................................................... 41
4.9.3. Pembuatan Mukus Dapar Posfat 20% ............................................ 41
4.9.4. Pembuatan Kontrol Positif Acetylsistein 0,1% ............................... 42
4.9.5. Pembuatan Larutan Uji .................................................................... 43
4.9.6. Uji Aktivitas Mukolitik dengan Viskometer Oswald ...................... 44
4.10. Bagan Alir Skrining Fitokimia ............................................................... 45
4.10.1. Flavonoid ....................................................................................... 45
4.10.2. Saponin .......................................................................................... 46
4.10.3. Polifenol ........................................................................................ 47
4.10.4. Alkaloid ......................................................................................... 48
BAB V HASIL PENELITIAN ............................................................................. 49
5.1. Determinasi Bunga Belimbing Manis ....................................................... 49
5.2. Fraksinasi Bunga Belimbing Manis .......................................................... 49
5.2.1. Persiapan Serbuk Bunga Averrhoa carambola ............................... 49
5.2.2. Kelembapan Moisture Content (MC) .............................................. 50
5.2.3. pembuatan Fraksi Etanol Bunga Averrhoa carambola ................... 50
5.3. Uji Aktivitas Mukolitik ............................................................................. 51
xii
5.4. Identifikasi Senyawa Fraksi Bunga Averrhoa carambola ........................ 52
5.4.1. Identifikasi Senyawa Alkaloid ........................................................ 52
5.4.2. Identifikasi Senyawa Saponin ......................................................... 53
5.4.3. Identifikasi Senyawa Polifenol dan Tanin ...................................... 54
5.4.4.Identifikasi Senyawa Flavonoid ....................................................... 55
5.5. Analisis Data ............................................................................................. 55
BAB VI PEMBAHASAN ..................................................................................... 57
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 63
7.1. Kesimpulan ................................................................................................ 63
7.2. Saran .......................................................................................................... 63
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 64
LAMPIRAN .......................................................................................................... 69
xiii
DAFTAR TABEL
2.1. Komponen Refleks Batuk .............................................................................. 8
2.2. Sifat-Sifat Umum Kelarutan .......................................................................... 17
2.3. Sifat-Sifat Fisika Etanol ................................................................................. 19
5.1. Hasil Pengayakan Serbuk Bunga Averrhoa carambola ................................. 48
5.2. Hasil Mc Bunga Averrhoa carambola ........................................................... 49
5.3. Hasil Uji Aktivitas Mukolitik Bunga Averrhoa carambola ........................... 50
5.4. Hasil Uji Mann-Whitney ............................................................................... 55
xiv
DAFTAR GAMBAR
2.1. Tanaman Averrhoa carambola ...................................................................... 5
2.2. Stematik Mekanisme Terjadinya Fase Batuk ................................................. 10
2.3. Diagram Aliran Dan Perubahan Tekanan Subglotis ...................................... 10
3.1. Kerangka Konseptual ..................................................................................... 28
4.1. Kerangka Operasional .................................................................................... 33
4.2. Proses Ekstraksi bunga Averrhoa carambola pelarut etanol .......................... 38
4.3. Pembuatan Mukosa Dapar Pospat 20% ......................................................... 39
4.4. Pembuatan Kontrol Positif Asetilsisitein ....................................................... 40
4.5. Pembutan Larutan Uji .................................................................................... 40
4.6. Uji Aktivitas Mukolitik dengan Viskositas Ostwald ..................................... 41
4.7. Skrining Fitokimia Flavonoid ........................................................................ 42
4.8. Skrining Fitokimia Saponin ........................................................................... 43
4.9. Identifikasi senyawa Polifenol dan Tanin ...................................................... 44
4.10. Skrining Alkaloid ......................................................................................... 47
5.1. Serbuk Simplisia Bunga Averrhoa carambola ............................................... 49
5.2. Fraksi Kental Etanol bunga Averrhoa carambola .......................................... 50
5.3. Viskositas Larutan Uji Fraksi Etanol Bunga Averrhoa carambola ................ 51
5.4. Efak Mukolitik Larutan Uji ........................................................................... 51
5.5. Hasil Uji Mayer dan Wagner ......................................................................... 52
5.6. Hasil Uji Buih ................................................................................................ 52
5.7. Uji Liebermen-burchart dan Salkowski ......................................................... 53
5.8. Uji Gelatin ...................................................................................................... 53
5.9. Uji Fecl3 ......................................................................................................... 54
5.10. Uji Bate Smith-methalf dan Wiltstater ......................................................... 54
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar Riwayat Hidup ....................................................................... 68
Lampiran 2. Surat Pernyataan ............................................................................... 69
Lampiran 3. Determinasi Averrhoa carambola .................................................... 70
Lampiran 4. Perhitungan ....................................................................................... 71
Lampiran 5. Bagan Kerja Penelitian ..................................................................... 74
Lampiran 6. Hasil Penelitian ................................................................................. 83
Lampiran 7 Hasil analisis Data ............................................................................. 84
Lampiran 8. Gambar dan Bahan Penelitian .......................................................... 94
xvi
DAFTAR SINGKATAN
WHO : World Health Organization
mdpl : meter diatas permukaan laut
m : meter
Cm : Centi Meter
Mmhg : Milimeter Merkuri (Hydrargyrum)
C : Celsius
Atm : Atmosfer
Kpa : Kapasitas Pertukaran Ion
Mol : Molekul
L : Liter
Mpa : amega Pascal
Cps :centipoise
Ph : Potential of Hydrogen
NaOH : Natrium Hidroksida
KH2PO4 : kalium dihidrogen fosfat
Pa : Pro analisis
MC : Moisture content
64
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad., S.A., 1986, Kimia Organik Bahan Alam. Jakarta: Kamunika Jakarta
universitas Terbuka.
Aditama, T.Y., 1993. Patofisiologi Batuk, dalam Cermin Dunia Kedokteran.
Jakarta : Grup PT Kalbe Farma.
Agromedia Redaksi., 2008. Buku Pintar Tanaman Obat. cetakan pertama,
Jakarta: PT Agromedia Pustaka.
Anonim., 1995.Farmakope Indonesia edisi IV. Jakarta : Departemen Kesehatan
RI.
Anonim, 1987, Analisis Obat Tradisional, Jilid I. Jakarta : Departemen Kesehatan
Republik Indonesia.
Ami, M., Mimiek, et al, 2011. Mucolytic Activity of Ethanolic Extract of Red
Hibiscus Flowers (Hibiscus rosa-sinensis L.) on Bovine Intestine Mucus by
In Vitro Method. The 2nd
International Conferencee on Pharmacy and
Advance Pharmaceutical Sciences.
Ardananurdi, A., 2004. Uji Efekifitas Dekok Bunga Belimbing Wuluh (Averrhoa
bilimbi) Sebagai Antimikroba Terhadap Bakteri Salmonella typhi secara In
Vitro. Jurnal Kedokteran Brawijaya, Vol. XX, No. 1.
Azhari, A., Fitrianingsih, S.P., And Choesrina, R., 2015. Uji Aktivitas Mukolitik
Ekstrak Etanol Daun Pare (Momordica charantia L.) Secara In Vitro.
Prosiding Penelitian SPeSIA.
Azmi, Nur., 2013. Skrining Fitokimia dan Ujian Aktivitas Antibakteri Ekstrak
Etanol serta Fraksi-Fraksi Bunga Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L)
Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Klebsiella pneumonia. Medan:
Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara.
Badan POM RI., 2008. Taksonomi Koleksi Tanaman Obat Kebun Tanaman
Obat Citeureup. Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik
Indonesia.
Balitbangkes Depkes., 2004. Konsumsi Rokok dan Prevalensi Merokok.
http/www.litbang.depkes.go.id/tobaccofree/media/TheTobaccoSourceBook/
BukuTembakau/ch.1-march.ino_SB1.mar04.pdf. 18 Desember 2010.
Beers, M. H., Fletcher, A. J., 2003. The Merck Manual of Medical
Information. 2nd
ed. New York : Pocket Books.
65
Bhat, S.V., Nagasampagi, B. A. and Meenakshi S., 2009. Natural Products :
Chemistry and Application. India: Narosa Publishing House, New Delhi.
Brain,J.D., proctor, D.F., and Reid, L.M., 1977, Respiratory Defense Mechanism,
Part 1 and 2, 290-301, 405-408, Marcel Dekker Inc, New York and Basel.
Cowan, M. M., 1999. Plant Products As Antimicrobial Agents. Clinical
Microbiology Review. America: Society For Microbiology.
Chung KF, Pavord ID., 2008. Prevalence, pathogenesis, and causes of chronic
cough
. Lancet 371 (9621).
Dalimartha, S., 2008. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia, Jilid 5. Jakarta :
Pustaka Bunda, grup Puspa Swara
Departemen kesehatan Ri, 2000. Parameter standar Umum ekstrak Tumbuhan
Obat. Jakarta : Diktorat jendral POM depkes RI.
Digpinigaitis, P., V., 2009. Acute Cough: A Diagnostic and Therapeutic
Challenge, USA. http://www.coughjournal.com/content/5/1/11. [Accessed
7 March 2010]
Dirjen POM, 2000. Parameter Standart Umum Ekstrak Tumbuhan Obat.
Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Dirjen PPOM, Depkes RI., 1983. Tanaman Obat Keluarga (TOGA), Jakarta
Directorat Pengawasan Obat tradisional.
Djojodibroto, D., 2009. Respirologi (Respiratory Medicine). Jakarta: EGC
Estuningtyas,A., Arif,A., 2008. Obat Lokal. Farmakologi dan terapi. Edisi v,
Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Dukes, H.H., 1995. The Physiology of Domestic Animal, Seventh Edition 398,
New York : Comstock Publishing Associated Advision of Cornelic
University Press.
Fahrunnida., Pratiwi, R., 2015. Kandungan Saponin Buah, Daun Dan Tangkai
Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.). Prosiding KPSDA. Vol 1,
No. 1.
Frandson, R.D., 1992. Anatomi dan Fisiologi Ternak. Yogyakarta: Gajah Mada
University- Press.
Frandson, R.D.,1986. Anatomy And Phisiology Of Farm Animal, 4 Th
Edition. Philadelphia : Lea And Febiger.
66
Guenther, E. 1987. Minyak Atsiri jilid 1. Jakarta: Universitas Indonesia.
Harborne, J.B., 1987. Metode Fitokimia : Penuntun Cara Modern
Menganalisis Tumbuhan. Bandung: Institut Teknologi Bandung.
Haque, R. A., Chung, K. F., 2005. Cough: Meeting The Needs of A Growing
Field, London. http://www.coughjournal.com/content/1/1/1/.[Accessed 8
March 2010].
Husein, H., 1998. Prescribing for Cough: The Use of Antitussive and
Expectorants.
Folia Medica Indonesiana. Fakultas Kedokteran Iniversitas Airlangga.
Istiqomah, 2013. Pembandingan Metode Ekstraksi Maserasi dan Sokletasi
Terhadap
Kadar Piperin Buah Cabe Jawa (Piperis retrofrancti fructose). Jakarta:
Skripsi, Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah
Junaidi, I., 2010. Penyakit Paru dan Saluran Napas. Jakarta : PT. Bhuana Ilmu
Populer.
Kintoko., 2014. Studi Kemotaksonomik Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.)
dengan Marker DMDD yang diisolasi dari Akar Belimbing Manis (Averrhoa
Carambola L). Farmasains, vol 2 No. 3.
Krik, R.E. and Othmer, D.F., 1951, “Ensyclopedia of Chemical
Technology”,Interscience Ensyclopedia, Inc., New York.
Martin, E. A., 2007. Oxford Concise Medical Dictionary. 7thed. New York:
Oxford University Press.
Martin, A., 1993., Farmasi Fisika, jilid 2, terjemahan Yoshita dan Baihaka.
Jakarta: Universitas Indonesia press.
Meyna,s.et. al., 2015. Laporan praktikum galenika maserasi curcuma aerugenusa.
F-mipa Universitas Yogyakarta.
Mulyani S. dan Gunawan, D.. 2004. Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid 1.
Jakarta : Penebar Swadaya.
Murrukmihadi, M., Wahyuono, S., Marchaban, and Martono, S., 2013, Aktivitas
Mukolitik pada Sari Etanol Bunga Sepatu Merah (Hibiscus rosa-sinensis L)
dilendir Usus Sapi dengan Menggunakan Metode In Vitro. Jurusan Ilmu
Farmasi, Fakultas Farmasi universitas Gajah Mada.
67
O’Regan, A.W., Berman, J.S., 2004. Baums Textbook of Pulmonary Disease 7
th Edition. Philadelphia : Lippincott Williams & Walkins.
Pramono, S., 2002, Kontribusi bahan obat alam dalam mengatasi krisisbahan obat
di Indonesia, Jurnal Bahan Alam Indonesia
Polverino M, 2012. Anatomy And Neuro-Pathophysiology Of The Cough Reflex.
Multidisciplinary Respiratory Medicine.
Price SA.Wilson LM., 1984. Patofisiologi Konsep Klinik Proses-proses
Penyakit. Jakarta : EGC.
Rahardja K, dan Tjay., 2007. Obat-Obat Penting Khasiat, Penggunaan dan
Efek-Efek Sampingnya, Edisi Keenam, Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo.
Sartono. 1993. Apa yang sebaiknya anda ketahui tentang Obat-Obat Bebas
dan Bebas Terbatas. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Sukadana, IM. 2009. Senyawa Antibakteri Golongan Flavonoid dari Buah
Belimbing Manis (Averrhoa carambola Linn.L). Jurnal Kimia, Vol. 3, No.
2, p 109-116.
Soedibyo, M., 1998, Alam Sumber Kesehatan Manfaat dan Kegunaan, Balai
Pustaka, Jakarta.
Sholekhudin, M., 2014, Buku Obat Sehari-hari. Jakarta PT. Elex Media
Komputindo.
Sudarma, I Made. 2010. Uji Fitokimia, Ekstraksi, Isolasi,dan Transformasi
Senyawa Bahan Alam. Mataram : Fakultas MIPA Universitas Mataram.
Setiawan D, 2000. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Bogor : Trobus
Agriwidya.
Saifuddin A, Rahayu, Yuda Hilwan. 2011. Standarisasi Bahan Obat Alam.
Yogyakarta : Graha Ilmu.
Sirait, M., 2007. Penuntun Fitokimia dalam Farmasi. Bandung: Institut
Teknologi Bandung.
Song W, 2015. Defining Chronic Cough: A Systematic Review Of The
Epidemiological Literature. Academy of Pediatric Allergy and Respiratory Disease Korean.
World Health Organization 2013. Middle East respiratory syndrome
coronavirus.
68
Widjayakusuma, H., Wirian, A.S., Yaputra, T., Dalimartha, S., & Wibowo, B.,
1994,
Tanaman Berkhasiat Obat, Jilid Kedua, Cetakan Kedua, Jakarta:
Pustaka Kartini.
Wijayanti, A.W, 2008. uji aktivitas mukolitik infusa daun pare (momordica
chantia L) pada mucus usus sapi secara invitro, laporan penelitian,
fakultas farmasi, universitas muhammadiyah Surakarta
Windriyati, Y.N., Budiarti, A., and Syahida, I.A., 2011. Aktivitas Mukolitik
Invitro Ekstrak Etanol Daun Sirih Merah (Piper Crocotum Ruiz dan Pav.)
Pada Mucus Usus Sapi dan Identifikasi Kandungan Kimianya. Fakultas
Farmasi Universitas Wahid Hasyim Semarang.
Wulandari, Ririn L., Windriyati, Yulias N., Budiarti, Aqnes., 2012. Aktivitas
Mukolitik Fraksi Metanol dari Ekstrak Etanol Daun Sirih Merah (Piper
crocotum Ruiz and Pav.) Pada Mukosa Usus Sapi dan Kandungan
Kimianya. Semarang: e-Publikasi Ilmiah Fakultas Farmasi Unwahas
Semarang, p 64-70
Yuliana., 1997. Uji Pendahuluan Khasiat Mukolitik Infusa Bunga Belimbing
Wuluh (Averrhoa bilimbi Linn) 10 dan 35 Pada Mucus Trakea Sapi dengan
Metode Alcian Blue Secara Spektrofotometri Sinar Tampak. Fakultas
Farmasi Universitas Surabaya.