Upload
dangnguyet
View
277
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Skripsi Program Studi Teknik Arsitektur ARSITEKTUR FUTURISTIK
- 66 -
- BAB V- KONSEP PERANCANGAN
5.1 Konsep Tapak dan Ruang Luar
5.1.1 Konsep Tapak dan Ruang Luar
• Mengembalikan konsep awal wilayah Kuningan yaitu taman kota yang
sejuk dan tropis.
• Mempertahankan pohon – pohon besar besar yang berada pada sekitar
tapak khususnya di area pedestrian.
• Meletakkan ruang terbuka hijau dalam tapak dengan tujuan meningkatkan
resapan kota sehingga saat hujan tidak terjadi banjir.
• Memasukkan ruang luar ke dalam bangunan, yang fungsinya untuk
meningkatkan sirkulasi udara yang lebih baik. Khususnya pada area
bersama seperti ruang tunggu dan sebagainya.
• Menggunakan material – material modern pada elemen luar bangunan
dengan keterkaitan tema yaitu arsitektur futuristik.
Skripsi Program Studi Teknik Arsitektur ARSITEKTUR FUTURISTIK
- 67 -
• Memberikan peneduh berupa pohon pada trotoar atau pedestrian di
sekeliling tapak, yang fungsinya untuk menghindari pejalan kaki terkena
sinar matahari secara langsung.
• Menggunakan material alami pada elemen – lemen ruang luar .
• Pada sirkulasi pejalan kaki sebaiknya di beri peneduh berupa pohon atau
selasar agar tidak terkena sinar matahari langsung.
5.2 Konsep Masa Bangunan 5.2.1 Zoning
Perletakan zoning (Lobby utama,lounce, exhibition hall)
Perletakan zoning (auditorium)
Perletakan (kantor ,ruang admin) Kantor sewa
Perletakan zoning service(lift,km/wc)
Perletakan Zoning parkir motor & Parkir mobil
Perletakan zoning utilyti room & sampah
Zona Horizontal
Skripsi Program Studi Teknik Arsitektur ARSITEKTUR FUTURISTIK
- 68 -
Zona Vertikal
Skripsi Program Studi Teknik Arsitektur ARSITEKTUR FUTURISTIK
- 69 -
• Area publik di letakkan pada depan tapak guna mempermudah sirkulasi
pengunjung untuk masuk ke dalamnya.
• Pada bagian belakang di letakkan area service karena bagian ini banyak
terkena sinar matahari.
• Pada sisi sebelah kanan dan kiri depan di letakkan area parkir karena
terkena sinar matahari langsung.
• Akses utama (main enterance) dan publik diletakan pada tapak yang
memanjang (view yang paling luas) yang sekaligus merupakan jalan besar
dua arah, guna mempermudah pengunjung baik pejalan kaki ataupun
pengendara masuk ke dalam lokasi tapak.
• Pada area pagar diletakan penghijauan dan ruang terbuka guna meredam
kebisingan lalu lintas. Pada posisi ini juga diberikan sculpture sebagai
focal point bagi pengendara dan pejalan kaki.
• Pada sirkulasi pejalan kaki sebaiknya diberi peneduh berupa pohon atau
selasar agar pejalan kaki tidak terkena sinar matahari langsung.
• Area semi privat dan privat diletakan pada bagian atas dan bawah tapak
agar memungkinkan pengunjung dapat melihat kearah taman dan ruang
terbuka.
5.2.2 Bentuk Masa bangunan Bentuk massa bangunan terdiri dari dua masa yang disesuaikan
dengan zona dan fungsinya, dimana satu sama lain saling berkaitan. Bentuk
massa bangunan dapat mencerminkan fungsi dan identitasnya melalui
simbol- simbol tertentu yang dapat diolah pada massa bangunan. Karakter
dan fungsi bangunan tersebut bentukan massa dapat juga terbentuk dari
respon atau tanggapan terhadap kondisi tapak seperti :
• Bangunan terdiri dari dua massa yaitu podium dan office tower, untuk
bentuk dasar podium adalah kotak yang dikombinasilkan dengan bentuk
tak berberaturan / fleksibel karena fungsinya bukan formal. Untuk bentuk
tower bentuk dasarnya adalah kerucut atau seperti keris untuk agar
terlihat futuristik dan dinamis,sehingga lebih mudah, efektif , efisien dan
lebih kuat menahan beban lateral .
Skripsi Program Studi Teknik Arsitektur ARSITEKTUR FUTURISTIK
- 70 -
• Untuk rangka atap podium menggunakan trass dimaksudkan agar
mendapatkan ruang bebas dan luas karena lantai 3 fungsinya restoran,
café dan auditorium sehingga ruang yang didapatkan luas dan maksimal.
Selain itu truss di ekspose untuk mempertegas / menunjukkan fungsi
secara jelas sebagai elemen struktur, dan selain itu structural dapat
dinikmati baik dari interior bangunan tersebut dan juga dari luar bangunan
yang memiliki kesan ringan.
• Memaksimalkan pencahayaan alami , layering dan movement pada
fasade podium dan tower.
• Dinding tower dengan memakai material dari allumunium komposit, yang
terbuat dari bahan modern, ringan, elegan.
• Fasade area service di ekspose untuk menampilkan fungsi secara jelas
dan pada bagian lift di ekspose untuk menampilkan msecara cepat dan .
Material dari kaca untuk memaksimalkan pencahayaaan alami
Helipet tempat untuk helikopter
Material dari alucopan / alucobon
Podium dengan material kaca & dinding hebel
Basement dengan dinding beton
Skripsi Program Studi Teknik Arsitektur ARSITEKTUR FUTURISTIK
- 71 -
5.2.3 Pemakaian material kaca pantul Kaca ini sering dijumpai di gedung perkantoran. Kaca ini menyaring
panas lebih banyak dari pada jenis lain. Dari namanya nampak jelas, kaca ini
tidak murni bening. Biasanya berwarna biru kehijauan, perak atau abu-abu.
Kaca ini dapat menyaring panas hingga suhu dalam ruang tetap terjaga. Jenis
kaca warna yang baik mempunyai sifat seperti kaca film pada mobil. Ia
mampu membuat Anda melihat pemandangan luar nampak jernih, namun
menyaring jumlah cahaya yang masuk ke dalam ruangan.
5.2.4 Pemakaian material alucobond fotovoltaik Façade terintegrasi sistem ALUCOBOND ® fotovoltaik. Alcan
Composites di Singen dan Hawi Energietechnik AG yang menetapkan
standar baru dalam energi dan desain konstruksi sumber daya-tabungan
dengan kemitraan baru mereka berorientasi masa depan.
ALUCOBOND ® fotovoltaik adalah unik, façade sistem terpadu yang
terdiri dari ALUCOBOND ® panel komposit dan modul fotovoltaik berkualitas
tinggi dari program Hawi. Solusi baru, "Made di Jerman" dapat diintegrasikan
dengan cara yang kreatif untuk desain façade yang paling berbeda.
Bangunan modern menggunakan ALUCOBOND ® fotovoltaik terlihat
menarik, adalah penangkap mata arsitektonis dan berkontribusi tegas untuk
melindungi lingkungan kita. Untuk pertama kalinya, semua termasuk individu
solusi yang ditawarkan oleh Alcan Composites dan Hawi untuk arsitek,
kontraktor dan desainer façade, terlepas dari apakah desain atau listrik-surya
keuntungan memiliki prioritas.Sehingga dapat menghemat energi listrik
dengan mengkonversi sinar matahari menjadi energi listrik.
Skripsi Program Studi Teknik Arsitektur ARSITEKTUR FUTURISTIK
- 72 -
5.3 Konsep Sirkulasi Dari hasil analisa sirkulasi menuju tapak maupun potensi view tapak
maka,Entrance Tapak diletakan seperti gambar di bawah ini, dengan
meletakan, massa bangunan di tengah tapak untuk mempermudah sirkulasi
didalam tapak.
Usulan
Sirkulasi direncanakan agar pencapaian ke setiap ruang atau tempat dapat
dicapai dengan Pembagian sistem sirkulasi sebagai berikut :
a. Sirkulasi Kendaraan
Entance utama masuk dari sisi timur yang di fungsikan sebagai entrance
perkantoran dan service yang dapat langsung mencapai area basement,
dengan pertimbangan lebar jalan lebih besar sehingga dapat mengurangi
kemacetan di sekitar tapak. Sirkulasi kendaraan dengan proses masuk ke
dalam tapak dapat langsung ke drop off dan parkir di area basement atau
parkir di luar bangunan secara temporery.
b. Sirkulasi manusia atau Pejalan kaki
Perencanaan sistem sirkulasi dalam bangunan secara horisontal
menggunakan koridor atau selasar yang menghubungkan ke setiap ruangnya,
untuk sirkulasi vertikal mengunakan lift, tangga dan eskalator yang
menghubungkan setiap lantai didalam bangunan. Semua jaringan
dikendalikan melalui IBS control system.
Gambar 1. Escalator Gambar 2. Lift
Skripsi Program Studi Teknik Arsitektur ARSITEKTUR FUTURISTIK
- 73 -
System Lift / transportasi vertical
Untuk kenyamanan sirkulasi vertikal menggunakan lift dapat dihitung secara
rumus kebutuhan lift dalam satu bangunan seperti :
c. Sistem Zone Banyak Dengan “Skylobby”
Untuk bangunan yang sangat tinggi dengan jumlah puluhan lantai
mendekati 100 lantai atau lebih perlu diadakan penghematan volume inti
dengan mengadakan zoning pelayanan elevator ditambah lobby-lobby antara
(skylobby) yang dapat dicapai dari lantai dasar dengan lift-lift ekspres yang
langsung menuju skylobby-skylobby tersebut. Skylobby berfungsi untuk:
1. Lantai perpindahan untuk menuju lift-lift lokal dalam zone di atasnya.
2.Tempat berkumpul sementara (mengungsi) pada waktu keadaan darurat
(kebakaran,gempa bumi) sambil menunggu pertolongan.
3. Karena lift-lift lokal yang melayani zone-zone, maka diperlukan ruang
mesin lift langsung di atasnya.
Kebutuhan ruang mesin lift disatukan pula dengan kebutuhan ruang
mesin AC, ruang mesin-mesin pompa air, reservoir antara untuk persediaan
Skripsi Program Studi Teknik Arsitektur ARSITEKTUR FUTURISTIK
- 74 -
air bersih dan lain-lain. Ruang mesin tersebut berupa beton tulang yang padat
dan kokoh yang berfungsi pula sebagai penghadang menjalarnya kebakaran
ke atas. Sedangkan skylobby-skylobby tersebut terletak di atas ruang-ruang
mesin yang kokoh tersebut. Adanya ruang-ruang mesin antara tersebut juga
sangat menghemat energi listrik untuk pemompaan air bersih, penghawaan
mekanis dan AC dan penghematan rongga-rongga untuk tabung-tabung
instalasi listrik, AC maupun pemipaan. Secara struktural, ruang mesin yang
kokoh tersebut, pasti dapat menambah ketahanan gedung terhadap gaya-
gaya horizontal akibat gempa ataupun angin.
d. Perhitungan Jumlah Lift
Suatu gedung dengan luas lantai rata-rata 1000 m2 dan jumlah lantai 64
dibagi dalam 5 zone dengan 5 skylobby.
1. Perhitungan lift lokal
Luas lantai rata-rata a = 1000 m2
Jumlah lantai n = 10 (tidak termasuk skylobby)
Waktu menunggu w = 30 detik
Luas lantai netto a’ = 624 m2
Luas lantai netto per orang a” = 4 m2/orang
Persentasi penghuni untuk beban puncak lift P = 4%
Tinggi lantai s/d lantai h = 3.60 m
Kapasitas lift m= a’.n.P.T =18 orang/lift
300a”
Kecepatan rata-rata lift s = 2 m/detik
Waktu perjalanan bolak-balik lift: T = (2h+4s)(n-1)+s(3m+4)=114,2 dtk
300 a “
Jumlah lift lokal:
N= a’ n PT = 4 lift @ 9 orang
300a ” m
w= 114,2= 22,84 detik < w min = 1.5 m = 27 detik
Jadi setiap zone dilayani lift lokal sebanyak 4 buah dengan kapasitas 9
orang/lift dan kecepatan rata-rata 2 m/detik.
Skripsi Program Studi Teknik Arsitektur ARSITEKTUR FUTURISTIK
- 75 -
2. Perhitungan lift ekspres
a. Untuk mencapai skylobby di atas zone – 1
n = 14
s = 2 m/detik
h = 3.60 m
w minimum = 24 detik
w maksimum = 45 detik
kapasitas lift = 9 orang/lift
Waktu perjalanan bolak-balik lift:
- Pintu lift membuka di lantai dasar = 2 detik
- Penumpang masuk lift @ 1.5 detik/orang = 9 x 1.5 = 13,5 detik
- Pintu lift menutup kembali di lantai dasar = 2 detik
- Pintu lift membuka dan menutup di skylobby = 4 detik
- Penumpang keluar lift di skylobby @ 1.5 detik/orang = 30 detik
- Perjalanan bolak-balik lift 2(14-1)3,60 = 46.8 detik
2
T = 114.8 detik
Beban puncak lift ekspres di atas zone – 1 =
Beban puncak lift local = 0.04x10x900 = 9
4
Jumlah lift: N = a’.n.P.T = 4
300a ” m
Waktu menunggu: w = 114,8 = 28.7 detik
4
Jadi skylobby di atas zone – 1 dilayani 4 lift @ 9 orang
b. Untuk mencapai skylobby di atas zone – 2
n = 26
s = 3.5 m/detik
h = 3.60 m
m = 9 orang/lift
w min = 24.3 detik
w max = 45 detik
waktu perjalanan bolak balik T :
- Pintu lift membuka dan menutup di lantai dasar = 4detik
Skripsi Program Studi Teknik Arsitektur ARSITEKTUR FUTURISTIK
- 76 -
- Pintu lift membuka dan menutup di skylobby = 4 detik
- Penumpang masuk di lantai dasar = 9 x 1.5 detik =13.5detik
- Penumpang keluar di skylobby = 9 x 1.5 detik = 13.5 detik
- Perjalanan bolak balik lift = 51.43detik
T = 119.43 detik
N= = 4 lift @ 9 orang
Waktu menunggu w =29.86 detik
C. Untuk mencapai skylobby diatas zone – 3
n = 38
s = 5 m/detik
h = 2,60 m
m = 20 orang/lift
w min = 24 detik
w max = 45 detik
waktu perjalanan bolak balik lift :
- Pintu lift membuka dan menutup di lantai dasar = 4 detik
- Pintu lift membuka dan menutup di skylobby = 4detik
- Penumpang masuk di lantai dasar = x 1.5 detik =13.5 detik
- Penumpang keluar di skylobby = 20 x 1.5 detik = 30 detik
- Perjalanan bolak balik lift = 53.28detik
T = 121.28 detik
N= 4 lift @ 20 orang
Waktu menunggu w ==30.32 detik
d. Untuk mencapai skylobby diatas zone – 4
n = 50
s = 7 m/detik
h = 3,60 m
m = 20 orang/lift
w min = 24 detik
w max = 45 detik
m = 20 orang/lift
waktu perjalanan bolak balik lift :
- Pintu lift membuka dan menutup di lantai dasar = 4 detik
- Pintu lift membuka dan menutup di skylobby =4 deti.
Skripsi Program Studi Teknik Arsitektur ARSITEKTUR FUTURISTIK
- 77 -
- Penumpang masuk di lantai dasar = 9 x 1.5 detik =13,5detik
- Penumpang keluar di skylobby = 9 x 1.5 detik = 13.5detik
- Perjalanan bolak balik lift == 50.4 detik
T = 118.4 detik
N= 4 lift @ 20 orang
Waktu menunggu w =29.60 detik
e. Untuk mencapai skylobby diatas zone – 5
n = 62
s = 8.5 m/detik
h = 3,60 m
m = 20 orang/lift
w min = 24 detik
w max = 45 detik
waktu perjalanan bolak balik lift :
- Pintu lift membuka dan menutup di lantai dasar = 4detik
- Pintu lift membuka dan menutup di skylobby =4detik
- Penumpang masuk di lantai dasar = 9 x 1.5 detik = 3detik
- Penumpang keluar di skylobby = 9 x 1.5 detik = 13.5detik
- Perjalanan bolak balik lift == 51.67detik
T = 119.67 detik
N== 4 lift @ 9 orang
Waktu menunggu w =29.92 detik
5.4 Konsep Ruang Dalam Konsep ruang dalam dihadirkan sesuai dengan analisa kebutuhan
fungsi ruang, dari fungsi ruang dalam dapat memberikan sebuah bentuk atau
kesan apa yang ingin ditampilkan. Dalam hal ini konsep ruang dalam yang
ingin disampaikan adalah sebuah ruang yang serba otomatis secara fungsi
sehingga dapat digunakan secara maksimal dan efisien.Untuk mendukung
tema arsitektur futuristik konsep ruang yang dihadirkan adalah sebagai
berikut :
• Penggunaan material / interior / furniture yang simple dan mudah di dapat.
• Menghadirkan kesan-kesan ruang yang modern dan elegan.
Skripsi Program Studi Teknik Arsitektur ARSITEKTUR FUTURISTIK
- 78 -
• Menggunakan bidang-bidang kaca / transparan atau lubang dinding/plafon
khusus untuk memaksimalkan pencahayaan kedalam dalam bangunan.
Gambar 1. Tempat duduk seolah- olah seperti taman yang berada di dalam ruangan
Gambar 3. Penggunan material kaca
Gambar 2. Koridor
Gambar 5. Receptionist
Gambar 4. Ruang duduk
Gambar 6. Ruang meeting terbuka
Skripsi Program Studi Teknik Arsitektur ARSITEKTUR FUTURISTIK
- 79 -
5.5 Konsep Struktur
Pemilihan sistem struktur dalam bangunan kantor adalah sebagai berikut:
Sub Structure ( struktur bawah )
• Mengunakan pondasi Bored Pile
Kolom composite & Baja
Pile cap atau Pondasi rakit
Tiang bored pile
Gambar 1. Foto Tiang bore pile sebagai pondasi menerus sampai kedalaman tanah
Gambar 9. Hall Gambar 10. Ruang meeting tertutup
Gambar 8. Ruang kerja Gambar 7.Ruang perpustakaan
Skripsi Program Studi Teknik Arsitektur ARSITEKTUR FUTURISTIK
- 80 -
• Upper Structure ( struktur atas )
Dalam bangunan Kantor sewa ini menggunakan sistem struktur framed tube
and core (tabung rangka dengan kolom dan core/inti) composit dan baja
sebagai struktur utama. Alasannya adalah :
• Mudah dan cepat dalam pelaksanaan.
• Kesannya ringan karena material komposit/baja.
• Sangat cocok untuk struktur high rise
• Memaksimalkan space ruang dalam karena keberadaan kolom sebagai
wall system structure yang berada di dinding pinggir.
• Kesan futuristik dapat dimunculkan.
5.6 Konsep Utilitas
Pada bangunan ini system utilitas menggunakan system IBS
(Intelligent Building System) sehingga semua serba otomatis. Kemudian
semua utilitas terkontrol melalui system IBS.Konsep dasar utilitas dengan
system IBS dan semuajaringan/network terkontro pada central monitoring.
Perlengkapan utilitas bangunan seperti :
• Kesehatan ( air bersih, air kotor,air hujan )
• Keamanan ( listrik, kebakaran,telekomunikasi )
• Kenyamanan ( pengahawaan, sirkulasi )
5.6.1. Sistem Penyediaan Listrik Sumber daya listrik menggunakan sumber dari PLN melalui jaringan
yang sudah ada. Distribusi jaringan kedalam tapak menggunakan jaringan
Gambar 3. Axonometri struktur
Struktur kolom
Core / Inti bangunan
Balok / trass sebagai struktur pengikat antara core dengan
Frame yang di hubungkan kolom ke kolom
Skripsi Program Studi Teknik Arsitektur ARSITEKTUR FUTURISTIK
- 81 -
bawah tanah.Dan juga mengunakan genset sebagai sumber daya cadangan
yang akan bekerja secara otomatis bila distribusi listrik dari PLN terputus/
pemadaman.Semua jaringan dikendalikan melalui IBS control system.
Keterangan
MDP = Main Distribution Panel
SDP = Sub Distribution Panel
PP = Panel Pembagi
5.6.2 Sistem Air Bersih Air bersih diperoleh dari dua sumber mata air yaitu dari PDAM dan
Sumber air tanah melalui IBS control system kemudian ditampung kedalam
Reservoir bawah selanjutnya dipompa ke Reservoir atas untuk di
distribusikan ke ruang-ruang dengan sistem gravitasi karena lebihefisien
dalam penggunaan energi listrik dan terjamin distribusinya ketika aliran listrik
mati/pemadaman.
PLN
GENSET
IBS CONTROL SISTEM MDP SDP PP
PDAM
IBS CONTROL SISTEM
Reservoir bawah
Tangki atas
Pompa
Pompa
Distribusi Unit lantai
Skripsi Program Studi Teknik Arsitektur ARSITEKTUR FUTURISTIK
- 82 -
5.6.3. Sistem Air Kotor Air kotor yang berasal dari closet disalurkan melalui pipa didalam shaft ke
septictank / GWT, kemudian dialirkan ke resapan. Sedangkan air yang
berasal dari wastafel, floor-drain, urinoir, dan lain-lain dialirkan langsung ke
water treatment, setelah melalui pengolahan air dapat dimanfaatkan kembali
untuk keperluan penyiraman taman dan luapannya dialirkan ke riol kota.
5.6.4 Sistem Air Hujan Pembuangan air hujan yang jatuh di atap dak beton dialirkan ke arah
roof drain ( RD ) dengan memanfaatkan kemiringan permukaan atap (2 s/d 5
%), dan dialirkan ke jalur pipa yang tersimpan didalam shaft ke bak
penampung di lantai basament.
5.6.5. Sistem Penanganan Kebakaran Penanganan kebakaran merupakan suatu usaha untuk mengadakan
perlindungan terhadap penghuni bangunan apabila terjadi kebakaran.
Penanganan di luar gedung, dengan menyediakan fire hidrant yang mudah di
akses. Fire Alarm System yang dikendalikan melalui IBS control system.Fire
Detection System ( smoke detector, head detector,splingker system ) yang
dikendalikan melalui IBS control system.
Closet
Shaft
Toilet
Shaft
Sumur resapan
Septictank / GWT
Kran
Water tratment
Taman Riol kota
Skripsi Program Studi Teknik Arsitektur ARSITEKTUR FUTURISTIK
- 83 -
5.6.6 Sistem Telekomunikasi Sistem telekomunikasi mengguanakan jaringan telkom, dengan sistem
tak langsung ( telephone terminal room ). Semua jaringan dikendalikan
melalui IBS control system. Sistem CCTV ( Close Circuit Television ) dan
Master Antena Television ( MATV) sebagai pengawasan pada kegiatan dalam
bangunan. Semua jaringan dikendalikan melalui IBS control system.
5.6.7. Sistem Pencahayaan Pencahayaan Alami, memanfaatkan sinar matahari dan pemakaian
material kaca sesuai dengan kebutuhan ruang.Pemanfaatan sinar matahari
Efek lampu buatan Pencahayaan buatan, menggunakan sumber energi listrik
sebagai pencahayaan. Permainan cahaya lampu dapat diatur menyesuaikan
kebutuhan dan jenis ruang sehingga akan memberikan sebuah kesan
Gambar 1. Hydrant
Gambar 2. Tangga darurat Gambar 3. Fire alarm
Skripsi Program Studi Teknik Arsitektur ARSITEKTUR FUTURISTIK
- 84 -
tersendiri. Semua jaringan dikendalikan melalui IBS control system.
5.6.8 Sistem Penghawaan Penghawaan Buatan, penggunaan AC sistem VRV akan lebih
memberikan keuntungan, karena sistem ini dapat mengontrol atau
menyesuaikan secara otomatis kebutuhan AC disetiap ruangnya, sehingga
memberikan penghematan dalam pemakaian energi listrik. Semua jaringan
dikendalikan melalui IBS control system
5.6.9. Sistem Penanganan Sampah Penanganan dalam gedung, sampah dari setiap lantai disalurkan
melalui shaft sampah dan dikirim ke penampungan sampah sementara di lt
basement, dan siap diangkut oleh truk sampah.Penanganan diluar gedung,
sampah yang dihasilkan dari kegiatan dalam bangunan dipisahkan menjadi 2
kategori yang berupa sampah organik dan sampah an-organik sehingga
penangannya dipisahkan dengan cara menyediakan 2 tempat sampah
sebelum diangkut ketempat pembuangan akhir.Sampah