Upload
dangdang
View
228
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH KEMAMPUAN INTELEKTUAL, KECERDASAN
EMOSIONAL, DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP
PERILAKU ETIS AUDITOR SERT A DAMPAKNYA P ADA KINERJA
(Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta)
• • ii1ll •!!lb..
111 Universitas lslarn Negeri
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
., ,, o,"' ',•,:
dnri · , .... : :·x::;·:::::e;:·· .. :·, .. \S"Z\ ........ . Oleh •• . ... .. ...... , .... 2'. .... ~·g.. .
No. i.ndul; : O..LtJ .. ::: .. 1?.J..:: ... .,. .......... ~. Afria Lisda klasifikasi : ............................................ .
NIJ.\1:105082002647
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1430 HI 2009 M
PENGARUH KEMAMPUAN INTELEKTUAL, KECERDASAN
EMOSIONAL, DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP
PERILAKU ETIS AUDITOR SERTA DAMPAKNYA PADA KINERJA
(Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan llmu Sosial
Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
II 1111
111 Universitas lslarn Negeri
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Oleh
Afria Lisda
Nll\1:105082002647
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMIDAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1430 HJ 2009 l\1
PENGARUH KEMAMPUAN INTELEKTUAIL, KECERDASAN
EMOSIONAL, DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP
PERILAKU ETIS AUDITOR SERT A DAMPAKNYA PADA KINERJA
(Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilnm Sosial Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Pembimbing I
Dr. Yahya Hamja, MM
NIP. 130 676 334
Oleh
Afria Lisda
NIM:l05082002647
Di Bawah Bimbingan:
Hepi
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
Hari ini Senin, Tanggal Lima Belas Bulan Juni Tahun Dua Ribu Sembilan telah
dilakukan Ujian Komprehensif atas nama Afria Lisda NIM: 105082002647
dengan judul Skripsi "PENGARUH KEMAMPUAN INTELEKTUAL,
KECERDASAN EMOSIONAL, DAN KECERDASAN SPIRITUAL
TERHADAP PERILAKU ETIS AUDITOR SERTA DAMPAKNYA PADA
KINERJA (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta)".
Memperhatikan penampilan dan kemampuan keilmuan mahasiswa tersebut
selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonorni dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
'
A
Tim Penguji Ujian Komprehensif
,..._,, , SE, Ak., M.Si Ketua
Prof. Dr. Abdul Hamid, MS Penguji Ahli
Jakarta, 15 Juni 2009
Rahmawatj,. SE, MM Sekretaris
Hari ini Jumat, Tanggal Dua Puluh Enam Bulan Juni Tahun Dua Ribu Sembilan
telah dilakukan Ujian Skripsi atas nama Afria Lisda NIM: l 05082002647 dengan
judul Skripsi "PENGARUH KEMAMPUAN INTELEKTUAL,
KECERDASAN EMOSIONAL, DAN KECERDASAN SPIRITUAL
TERHADAP PERILAKU ETIS AUDITOR SERTA DAMPAKNYA PADA
KINERJA (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta)".
Memperhatikan penan1pilan dan kemampuan keilmuan mahasiswa tersebut
selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dr. Yahya Hamja, Ketua
Jakarta, 26 Juni 2009
Tim Penguji Uiian Skripsi
Hepi Prayudiawan, SE, Ak., MM Sekretaris
Dr. Wiwik Utami, SE, Ak., M.Si P.enm1ii Ahli
DAFT AR RIWA Y AT HIDUP
DATA PIUBADI . · · ' . , . I '
Nama Jenis Kelamin Tempat/Tanggal Lahir Ag am a Status Perkawinan Alamat
Telepon/ Hp E-mail
Afria Lisda Perempuan Jakarta, 03 April 1987 Islam Belum Menikah JI. Mawar I Rt. 004 Rw. 014 No. 2 Kelurahan Bintaro Kecamatan Pesanggrahan Jakarta Selatan 12330 (021)99055104/085813841874 afria _ [email protected]
RJV\'AYAT PEND ID I.KAN FORl\lA~. : I ; . ~ ..... ; . . .
I. TK Al-Husnaa 2. SD Negeri 08 Pagi Bintaro 3. SMP Negeri 178 Jakarta 4. SMA Negeri 87 Jakarta 5. SI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Jurusan Akuntansi
1992 - 1993 1993 -1999 1999 - 2002 2002-2005 2005 - 2009
·1~1\\'AYAT PENDIDIKAN INFORl\IAli I, • . , ' • • I j Ii ' . I I
Pendidikan program komputer (Level Microsoft Office System) by
Target Training Center
The Effect of Intelligence Abillity, Emotional Quotient, and Spiritual Quotient to Auditors Ethical Behavior and The Affect to Auditors Performance
(Empirical Study to Public Accountant Office in Jakarta)
By: Afria Lisda
ABSTRACT
This research is to know the effect of intelligence abillity, emotional quotient, and spiritual quotient to auditors ethical behavior and the affect to auditors pe1formance. This research used Convenience Sampling Method to collect sample. The method of data analyzing used Path Analysis. It's obtained with spreading of questionnaires to 82 auditors who work in Public Accountant Office in Jakarta. The data analyzing researcher used SPSS version 12. The variables used in this research were intelligence ability (X1), emotional quotient (X2;, and spiritual quotient (X3) as exogen variable and auditors et,'11cal behavior (Y1) and auditors performance (Y 2) as a endogen variable.
The data analysis of this research consisted of two sub-structure of path analysis. The first of sub-structure was analyzing the effect of intelligence abillity, emotional quotient, and spiritual quotient to auditors ethical behavior. The second of sub-structure was analyzing the effect of intelligence abillity, spiritual quotient, and auditors ethical behavior to auditors performance.
The result on first sub-structure shows that intelligence abillity, emotional quotient, and spiritual quotient simultaneously had significantly effect to auditors ethical behavior with significant level is 0.000 from the result F test. Partially only intelligence ability has not significantly effect to auditors ethical behavior, whereas emotional quotient and spiritual quotie1Jt had significantly effect to auditors ethical behavior. Based on the t test, shows that significant level of intelligence ability is 0.347 > 0. 05, emotional quotient is 0. 027 < 0. 05, and spiritual quotient is 0. 000 < 0. 05.
The result on second sub-structure shows that intelligence abillity, spiritual quotient, and auditors ethical behavior simultaneously had significantly effect to auditors performance with significant level is 0.000 from the result F test. Partially only intelligence ability has not significantly effect to auditors performance. Spiritual quotient and auditors ethical behavior had significantly effect to auditors performance. Based on the t test, shows that significant level of intelligence ability is 0.318 > 0.05, spiritual quotient is 0.028 < 0.05, and auditors ethical behavior is 0. 019 < 0. 05.
Kevwords: 1ntellif!'ence abillitv. emotional auotient. sviritual auotient. auditors
Pengaruh Kemampuan Intelektual, Kecerdasan Emosional, dan Kecerdasan Spiritual Tcrhadap Perilaku Etis Auditor Serta Dampaknya pada Kinerja
(Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta)
Oleh: Afria Lisda
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kemampuan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual terhadap perilaku etis auditor serta dampaknya pada kinerja. Pengmnpiilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode convenience sampling. Metode analisis menggunakan analisis jalur, data diambil dengan cara menyebarkan kuesioner kepada 82 auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik yang berada di Jalcarta. Penelitian ini menggunakan SPSS versi 12 untuk menganalisis data. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah terdiri dari variabel . eksogen, yaitu kemampuan intelektual (X1), kecerdasan emosional (X2), kecerdasan spiritual (X3) dan variabel endogen , yaitu perilaku etis auditor (Y1) dan kinerja auditor (Y2) ..
Analisis data dalam penelitian ini terdiri atas dua sub-struktur analisis jalur. Analisis jalur pada sub-struktur pertama menguji pengaruh kemampuan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual terhadap perilaku etis auditor. Analisis jalur pada sub-struktur kedua menguji pengaruh kemampuan intelektual, kecerdasan spiritual, dan perilaku etis terbadap kinerja auditor.
Hasil analisis jalur pada sub-struktur pertan1a menuajukkan bahwa kemampuan intelektual, · kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual secara simultan berpengaruh terbadap perilaku etis auditor dengan tingkat signifikansi 0.000 dari basil uji F. Secara parsial, hanya kemampuan intelektual yang tidak berpengaruh signifikan terhadap perilaku etis auditor, sedangkan kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual berpengaruh signifikan terbadap perilaku etis auditor. Berdasarkan basil uji t, menunjukkan bahwa tingkat signifikansi kemampuan intelektual sebesar 0.347 > 0.05, kecerdasan emosional 0.027 > 0.05, dan kecerdasan spiritual 0.000 < 0.05.
Hasil analisis jalur pada sub-strul.'iur kedua menunjukkan bahwa kemampuan intelektual, kecerdasan spiritual, dan perilaku etis auditor secara simultan berpengarub terbadap kinerja auditor dengan tingkat signifikansi 0.000 dari basil uji F. Secara parsial, banya kemampuan intelektual yang tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor, sedangkan kecerdasan spiritual dan perilalm etis auditor berpengaruh signifikan terhadap · kinerja auditor. Berdasarkan basil uji t, menunjukkan bahwa tingkat signifilcansi kemampuan intelektual . sebesar 0.318 > 0.05, dan kecerdasan spiritual 0.028 < 0.05, dan perilaku etis 0.000 < 0.05.
Kata kunci: Kemamnuan intelektual. kecerdasan emosional. kecerdasan sniritual. "'!!>
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Robill 'Aalamiin, segala puji dan syukur penulis panjatkan
atas kehadirat Allah SWT. Berkat limpahan taufik dan hidayal1-Nya tnaka penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Shalawat serta salam terlimpahkan
kepada baginda besar Nabi Muh=ad SAW, yang telah menyatnpaikan ajaran
islam yang telah terbukti kebenarannya dan semakin terns terbukti kebenarannya.
Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk metne1mhi syarat-syatat 1rteraih
gelar Sarjana Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam
Negeti Syarif Hidayatullah Jakarta. Selama proses pembuatan skripsi ini, berbagai
hambatan dan kesulitan telah penulis hadapi. Berka! petunjuk dan hidayah dari
Allah SWT, dukungan, bimbingan, serta bantuan dari berbagai pihak, sehingga
pada akhimya skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
Atas segala kerendahan dan ketulusan hati penulis mengucapkan rasa
terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membar1tu dan mendukung penulis
dalatn penyusunai1 skripsi ini. Ucapan terima kasih penulis san1paikan kepada:
I. Kedua ora11g tua tercinta, untuk Mama dan Papa yang selaln memberika11 rasa
cinta, perhatian, kasih saya11g, motivasi da11 membantu secara moral dan
materi serta selalu mengiringi penulis melalui doa dan restu. Terima kasih atas
semua ya11g Maina Papa berikat1, setnoga kelak Lisda bisa membalas semua
jasa kalian dengan yang lebih baik lagi. Tak lupa juga teruntuk kal(ak (Mira)
dan adik-adlk tersayang (Dita dan Aliya) yru1g telah memberikan wama-warni
dalam kehidupan ini. Jadilall anak yang shaleha dan berbakti kepada kedua
orang tua, kalia11 harus lebih baik dari kakaktnu ifii.
2. Bapak Dr. Y ahya Hamja MM, selaku pembimbing I ya11g telah memberikan
perhatian da11 waktunya dengan segala profesionalltas da11 kesabaran, semoga
segala kebaika11 da11 ketulusa11 ya11g Bapak berika11 menjadi amal shaleh.
3. Bapak Hepi Ptayudiawan, SE, Ak., MM, selaku pernbimbing II, atas Segala
motivasi da11 waktu ya11g telah diberikat1, semoga ilmu yang Bapak berikai1
meiiiadi ilmu vatw hermanfaat.
4. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid MS (Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu
Sosial), Bapak Afif Sulfa SE, M.Si, Ak., (Ketua Jurusan Akuntansi), dan Ibu
Yessi Fitri SE, Ak., M.Si (Sekretaris Jurusan Akuntansi).
5. Para penguji ujian komprehensif: Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid MS, Bapak
Amilin, SE, Ak., M.Si, dan lbu Rahmawati SE, MM.
6. Para penguji ujian skripsi: !bu Dr. Wiwik Utami, SE, Ak., M.Si, Bapak Dr.
Y ahya Hamja MM, dan Bapak Hepi Prayudiawan, SE, Ak., MM.
7. Semua dosen yang telah memberikan ilmunya yang tidak bisa disebutkan
namanya satu per satu, semoga Allah SWT membalas kebaikan Bapak dan
lbu.
8. Seluruh jajaran staf Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, terima kasih atas
bantuan, kemudahan, perhatiai1, dan pelayanati yang telah diberikan.
9. Para auditor yang bekerja di Kai1tor Akuntan Publik yang berada di Jakarta,
selaku tesponden, terima kasih atas kesediaan waktu dan. bantuannya dalam
mengisi knesioner.
I 0. Sahabat-sahabat tercinta dan semua te111a11 seperjua11gan Akuntansi 2005 yang
tidak bisa disebutkan namanya satu per satu, terima kasih telah memberikan
rasa kebersamaan, keakrabai1, kepedulian dan silaturahmi yang telah terjalin
selama ini. Tetap semangat untuk kalian.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih be!U111 sempurna dan masih belum
lengkap. Demi menyempumakau dan meleugkapi skripsi ini, penulis berharap
koreksi dan saran karena penulis yakin masih banyak kekurangan dan kesalahan
yang dilakukan penulis dalam peuyusunan skripsi ittl. Akhir kata penulis berharap
semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan pihak yang membutubkannya.
Jakarta, Juni 2009
DAFTARISI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI ................................ i
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ............................. ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ............................................. iii
DAFT AR RIWA Y AT HID UP ....................................................................... iv
ABSTRACT ..................................................................................................... v
ABSTRAK ....................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ................................................................................... vii
DAFT AR ISi ................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xiii
BABI.PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian .................................................................. 1
B. Perumusan Masalah ............................................................................ 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian ....................................................................... 7
2. Manfaat Penelitian ..................................................................... 8
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Inteligensi, Intelektual, dan Kecerdasan ................................. 10
2. Kemampuan Intelektual (IQ) .................................................. 11
3. Emosi dan Emosional .............................................................. 12
4. Kecerdasan Emosional(EQ) .................................................... 12
5. Spiritual ................................................................................... 14
6. Kecerdasan Spiritual (SQ) ....................................................... 15
7. Etika dan Etis .......................................................................... 18
8. Perilaku Etis ............................................................................ 20
9. Etika Profesi ............................................................................ 21
10. Kinerja ...................................................................................... 27
C. Kerangka Pemikiran ......................................................................... 31
D. Hipotesis ............................................................................................. 32
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................ 33
B. Mctode Pcncntuan Sampel ............................................................... 33
C. Mctodc Pengumpulan Data
1. Data Primer ............................................................................. 34
2. Data Sekunder ......................................................................... 34
D. Mctodc Analisis Data
1. Uji Kualitas Data
a. Uj i Validitas Data ........................................................ 34
b. Uji Reliabilitas Data .................................................... 35
E. Uji Hipotcsis ....................................................................................... 35
F. Operasional Variabel Penelitian ...................................................... 38
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum ObjekPenelitian
!. Tempat dai1 Waktu Penelitian ................................................. 45
2. Karakteristik Responden ......................................................... 46
B. Peuemuan dan Pembahasan
1. Uji Validitas ............................................................................ 51
2. Uji Reliabilitas .................................................................... : .... 54
3. Hasil Uji Hipotesis
a. Uji Analisis Jalur Sub-Struktur 1 ................................ 58
b. Uji Analisis Jalur Sub-Struktur 2 ................................ 67
C. Pembabasan ....................................................................................... 83
BAB V. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan ........................................................................................ 86
B. Implikasi.. ........................................................................................... 89
C. Saran ................................................................................................... 90
DAFT AR PUST AKA .................................................................................... 93
T.AMPJRAN .. . ........................................................................................ 96
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ....................................................... 31
Gambar 4.1 Hnbnngan Snb-Struktnr I V ariabel X1, X2, dan X3 Terhadap
Yi ............................................................................ 58
Gambar 4.2 Hnbw1gan Kansai Empiris Snb-Struktur I Variabel X1, X2, dan
X3 Terhadap Yt······························· ............................ 58
Gambar 4.3 Hnbungan Snb-Struktur 2 V ariabel Xi, X3, dan Y 1 Terhadap
Yz ........................................................................... 67
Gambar 4.4 Hnbnngan Kansai Empiris Snb-Struktur 2 V ariabel Xi, X3, dan
Y1 Terhadap Yz ............................................................ 75
Gambar 4.5 Hnbnngan Kansai Empiris Variabel Xi, X2, X3, Terhadap Y1
dan Yz ...................................................................... 76
Tabel 3.1
Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Tabel 4.5
Tabel 4.6
Tabel 4.7
Tabel 4.8
Tabel 4.9
DAFTARTABEL
Operasional Variabel Penelitian .................................................. 41
Data Kantor Akuntan Publik ....................................................... 45
Data Penyebaran Kuesioner ......................................................... 46
Data Distribusi Kuesioner ........................................................... 47
Data Statistik Responden ............................................................ 48
Uji Validitas Variabel Keman1puan Intelektual.. ......................... 51
Uji V aliditas V ariabel Kecerdasan Emosional ............................ 52
Uji V aliditas V ariabel Kecerdasan Spiritual ............................... 52
Uji Validitas Variabel Perilaku Etis ............................................. 53
Uji Validitas Variabel Kinerja Auditor ....................................... 54
Tabel 4.10 Uji Reliabilitas Instrumen Kemampuan Intelektual .................... 55
Tabel 4.11 Uji Reliabilitas Instrumen Kecerdasan Emosional ...................... 55
Tabel 4.12 Uji Reliabilitas Instrumen Kecerdasan Spiritual.. ....................... 56
Tabel 4.13 Uji Reliabilitas Instrumen Perilaku Etis ...................................... 56
Tabel 4.14 Uji Reliabilitas Instrnmen Kine1ja Auditor ................................. 57
Tabel 4.15 Anova Sub-Stru.ktur 1 ................................................................. 59
Tabel 4.16 Model Summary Sub-Stru.ktur 1 ................................................. 60
Tabel 4.17 Coefficient Sub-Strukt1u- 1 .......................................................... 62
Tabel 4.18 Anova Sub-Struktur 2 ................................................................. 68
Tabel 4.19 Model Summary Sub-Struktur 2 .................................................. 69
Tabel 4.20 Coefficient Sub-Struktur 2 ........................................................... 71
Tabel 4.21 Correlation .................................................................................... 77
Tabel 4.22 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r ......................................... 77
Tabel 4.23 Koefisien Jalur, Pengaruh Langsung dan Tida.k Langsung,
Pengaruh Total dan Pengaruh Bersama Kemampuan Intele.ktual
(X1), Kecerdasan Emosional (X2), dan Kecerdasan Spiritual (X3)
Berpengaruh Secara Signifikan Terhadap Pedlaku Etis Auditor
(Y 1) Serta Dampa.knya Pada Kinerja (Y 2) ...........•....................... 80
DAFTAR LAMPIRAN
Larnpiran I Daftar Kuesioner
Lampiran 2 Daftar Jawaban Responden
Lampiran3 Hasil Perhitungan Reliabilitas
Larnpiran 4 Hasil Perhitungan Validitas
Lampiran 5 Hasil Uji Hipotesis
A. Latar Belakang Penelitian
BABI
PENDAHULUAN
Kecerdasan mernpakan salah satu anugerah besar dari Allah SWT kepada
manusia dan menj adikannya sebagai salah satu kelebihan manusia
dibandingkan dengan makhluk lainnya. Manusia dengan kecerdasannya dapat
terns menerns mempertahaukan dan meningkatkm1 kualitas hidupnya yang
semakin kompleks, melalui proses berfikir dan belajar secara terns menerns.
Selan1a ini, kata "kecerdasan" senantiasa dikonotasikan dengan kecerdasan
intelektual atau yang lazim dikenal sebagai Intelligence Quotient (IQ) saja
Anggapmi bahwa kecerdasan mmiusia hmiya tertumpu pada dimensi
intelektual saja sudah tidak berlaku lagi pada zmnan sekarmig ini. Selain IQ,
mmiusia juga masih memiliki dimensi kecerdasmi lainnya, dimitaranya yaitu:
kecerdasmi emosional atau Emotional Quotient (EQ) dmi kecerdasan spiritual
atau Spiritual Quotient (SQ). Memasuki abad ke-21, legenda IQ sebagai satu
satunya tolok ukur kecerdasan ym1g juga sering dijadikmi parmneter
keberhasilmi mmiusia, digugurkmi oleh muncnlnya konsep EQ dmi SQ.
Kecerdasmi emosional adalah kecerdasmi ymig berada di dalmn bagimi diri
yang berhubungmi dengan kearifmi di luar ego atau pikirmi sadar. Lain halnya
dengmi kecerdasan spiritual, kecerdasmi spiritual merupakmi kesadarmi ymig
dengannya kita tidak hanya mengakui nilai-nilai yang ada, tetapi kita juga
harfiah, kecerdasan spiritual beroperasi dari pusat otak, yaitu dari fungsi
fungsi penyatu otak. Kecerdasan spiritual mengintegrasikan semua kecerdasan
kita. Kecerdasan spiritual menjadikan kita makhluk yang benar-benar utuh
seeara intelektual, emosional, dan spiritual. Kecerdasan spiritual memberi kita
rasa moral, kemampuan menyesuaikan aturan yang kaku dibarengi dengan
pema11aman sampai pada batasannya. Kita menggunakan kecerdasan spiritual
untuk bergulat dengan ihwal baik dan jahat (Zahar dan Marshall, 200 I).
Kecerdasan spiritual beke1ja maksimal ketika emosi tenang dan terkendali
yang diatur oleh piranti kecerdasan emosional, sehingga akhirnya kecerdasan
intelektual bisa menghitung dengan efisien, tepat, cepat, serta tetap bergerak
pada garis orbit spiritual (Agustian, 2003). Seseorang yang memiliki
kecerdasan emosional yang tinggi akan mampu mengendalikan emosinya
sehingga dapat menghasilkan optimalisasi pada fungsi kerjanya (RM dan
Aziza, 2006).
Seseorang yang memiliki kecerdasan emosional yang baik akan mampu
untuk mengetahui serta menangani perasaan mereka dengan baik, mampu
untuk menghadapi perasaan orang lain dengan efektif. Selain itu juga
seseorang akuntan yang memiliki pemahaman atau kecerdasan emosi dan
tingkat religinsitas yang tinggi akan mampu bertindak atau berperilaku dengan
etis dalam profesi dan organisasi.
Tanpa adanya pengendalian atau kematangan emosi (EQ) dan keyakinan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa (SQ), sangat sulit bagi seorang auditor untuk
konflik yang sudah menjadi bagian atau risiko profesi, dan memikul tanggung
jawab seperti apa yang disebutkan dalam Pedomm1 Kode Etik Akuntan
Indonesia, serta untuk tidak menyalahgunakan kemmltpuan dan keahlian yang
merupakan amanah yang dimilikinya kepada jalan ym1g tidak dibenarkan. Hal
tersebut akan berpengaruh terhadap hasil kinei:ja mereka (mutu dan kualitas
audit) atau terjadinya penyimpangan-penyimpangan, kecurm1gan dan
manipulasi terhadap tugas yang diberikan.
Etika akuntan menjadi isu yang sangat menarik di Indonesia. Perilaku
etika merupakan fondasi peradaban modem yang menggarisbawahi
keberhasilan berfungsinya harnpir setiap aspek masyarakat, dari kehidupan
keluarga sehari-hari sarnpai hukum, kedokteran, dan bisnis. Etika (ethic)
mengacu pada suatu sistem atau kode perilaku berdasarkan kewajiban moral
yang menunjukkan bagaimana seorang individu harus berperilaku dalarn
masyarakat. Perilaku etika juga merupakan fondasi profesionalisme modem.
Seluruh profesi mempunyai aturan atau !code perilaku yang
mendefinisikan perilaku etika bagi anggota profesi tersebut. Untuk menjadi
sumber o~jektif yang dapat dipercaya, profesional harus memiliki reputasi
yang kuat tidak hanya untuk kompetensi tetapi juga untuk km·akter dan
integritas yang tidak diragukan lagi. Mengingat pentingnya reputasi, perilaku
etika, dan profesionalisme, profesi akuntan telah mengembangkan Kode
Perilaku Profesional yang memberikan pedoman pada perilaku profesional
akuntansi.
Kade etik profesi merupakan kaidah-kaidah yang menjadi landasan bagi
eksistensi profesi dan sebagai dasar terbentuknya kepercayaan masyarakat
karena dengan mematuhi kode etik, akuntan diharapkan dapat menghasilkan
kualitas kinerja yang paling baik bagi masyarakat (Baidaie, 2000 dalam
Ludigdo, 2006). Tanpa etika, profesi akuntansi tidak akan ada karena fungsi
akuntansi adalah penyedia informasi w1tuk proses pembuatan keputusan bisnis
oleh para pelaku bisnis. Disamping itu, profesi akuntansi mendapat sorotan
yang cukup tajam dari masyarakat. Hal ini seiring dengan terjadinya beberapa
pelanggaran etika yang dilakukan oleh akuntan, baik akuntan publik, akuntan
intern perusahaan maupun akuntan pemerintah. Oleh sebab itu, akuntan
mempunyai kewajiban untuk menjaga standar perilaku etis tertinggi mereka
kepada organisasi dimana mereka bemaung, profesi mereka, masyarakat dan
diri mereka sendiri (Nugra11aningsih, 2005).
Kinerja Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berkualitas sangat ditentukan
oleh kinerja auditor. Auditor harus mentaati aturan etika profesi yang
meliputi pengaturan tentang independensi, integritas dan obyektivitas, standar
umum dan prinsip akuntansi, tanggung jawab kepada klien, tanggung jawab
kepada rekan seprofesi, serta tanggung jawab dan praktik laiimya (Satyo,
2005 dalam Trisnaningsih, 2007).
Berbicara tentang penelitian dan karya ilmia11 tentang kecerdasan
emosional dan spiritual, terutama sekali semenjak mulai dipopulerkannnya
istilah kecerdasan emosional oleh Daniel Goleman pada tahun 1990-an,
ke-20, serta kecerdasan emosional dan spiritual oleh Ary Ginanjar Agustian.
Penelitian tentang kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan
kecerdasan spiritual sudah banyak diteliti oleh para peneliti baik dari dalam
maupun luar negeri. Akan tetapi penelitian kecerdasan intelektual, kecerdasan
emosional dan kecerdasan spiritual yang berhubungan dengan bidang
akuntansi (khususnya auditing) adalah sangat sedikit dan jarang sekali
dilakukan. Oleh karena itulah maka peneliti tertarik untuk membahasnya.
Penelitian ini pada dasarnya merupakan replikasi dari penelitian Mora
Herina (2008) yang berjudul "Pengaruh Kemampuan Intelektual, Kecerda~an
Emosional, dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Sikap Etis Mahasiswa
Akuntansi (Studi Kasus Pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta)". Peneliti tertarik untuk mereplikasi penelitian tersebut karena
masalah tentang sikap dan perilaku etis menjadi sesuatu yang menarik saat ini,
apalagi jika dikaitkan dengan masalah kecerdasan intelektual, kecerdasan
emosional dan kecerdasan spiritual
Terdapat beberapa perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian
sebelumnya. Perbedaan-perbedaan tersebut antara lain:
I. Perbedaan pertama terletak pada responden penelitian. Responden
penelitian sebelumnya adalah mahasiswa akuntansi Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, sedangkan pada penelitian ini adalah
auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP).
2. Tempat penelitian. Tempat penelitian pada penelitian sebelumnya adalab
di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, sedangkan pada
penelitian ini adalab di KAP yang lerdapat di wilayah DKI Jakarta.
3. Jumlab variabel endogen. Penelitian sebelumnya hanya terdiri dari satu
variabel endogen, yaitu sikap etis mabasiswa akuntansi, sedangkan dalam
penelitian ini terdapat dua variabel endogen yaitu perilaku etis audior dan
kinerja (kine1ja yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kinerja
auditor).
Berdasarkan uraian tersebut di atas, melihat pentingnya nilai dan perilaku
etis bagi seorang auditor maka peneliti tertarik untuk meneliti mengenai
perilaku etis auditor dengan judul "Pengarnh Kemampuan Intelektual,
Kecerdasan Emosional, dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Perilaku Etis
Auditor Serta Dampaknya Pada Kinerja (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan
Publik di Jakarta)".
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalab di atas, maka masalab dalam
penelitian ini dirnmuskan sebagai berikut:
l. Apakab kemampuan intelektual secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap perilaku etis auditor?
2. Apakab kecerdasan emosional secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap perilaku etis auditor?
d. Mengetahui dan menguji pengaruh kemampuan intelektual, kecerdasan
emosional dan kecerdasan spiritual secara simultan terhadap perilaku
etis auditor.
e. Mengetahui dan menguji pengaruh keman1puan intelektual terhadap
kinerja auditor.
f. Mengetahui dan menguJJ pengaruh kecerdasan emosional terhadap
kinerja auditor.
g. Mengetahui dan menguji pengaruh kecerdasan spiritual terhadap
kinerja auditor.
h. Mengetahui dan menguji pengaruh kemampuan intelektual, kecerdasan
spiritual, dan perilaku etis secara simultan terhadap kinerja auditor.
2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi semua pihak, diantaranya:
a. Memberikan masukan bagi dunia akademisi (khususnya dalam bidang
pendidikan akuntansi) dalam mendidik dan mendiskusikan mengenai
pentingnya kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual bagi para
mahasiswa, sebagai calon ak'U!ltan dan auditor dimasa yang akan
datang.
b. Sebagai sarana informasi bagi masyarakat tentang kecerdasan
emosional dan kecerdasan spiritual yang dapat memberikan
konstribusi positif untuk pengembangan dan perbaikan diri ke arah
yang lebih baik.
c. Memberikan masukan bagi KAP agar dapat lebih meningkatkan
kemampuan auditor mereka dalam melaksanakan tugas dengan lebih
memberikan perhatian dan pelatihan terkait dengan pengembangan
kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual sehingga mereka
bekerja dengan optimal, berintegritas dan bertanggung jawab.
d. Memberikan informasi bagi responden mengenai pentingnya
kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual, sehingga mereka
dapat mengembangkan dan melatih kecerdasan emosional dan
kecerdasan spiritual secara mandiri sebagai bekal dalain melakukan
pekerjaan dan mampu bersaing dengan pai·a auditor dari luar negeri.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi konseptual bagi
pengembangan literatur dalain bidang akuntansi khususnya auditing dan
diharapkan dapat menjadi bahan perbandingan bagi riset-riset selanjutnya
terkait dengan penelitian kemampuan intelektual, kecerdasan emosional dan
kecerdasan spiritual yang lebih sempurna dan komperehensif dalain bidang
akuntansi dan auditing,
A. Landasan Teori
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Inteligensi, Intelektual, dan Kecerdasan
Pengertian inteligensi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
daya membuat reaksi atau penyesuaian yang cepat dan tepat, baik secara
fisik maupun mental, terhadap pengalan1an-pengalaman baru, membuat
pengalaman dan pengetahuan yang telah dimiliki siap untuk dipakai
apab:ia dihadapkan pada faktor-faktor atau kondisi-kondisi baru;
kecerdasan. Lain halnya dengan intelektual, intelektual dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia berarti cerdas berakal dan berpikiran jernih
berdasarkan ilmu pengetahuan; yang mempunyai kecerdasan tinggi
( cendikiawan); dan totalitas pengertian atau kesadaran, temtama yang
menyangkut pemikiran dan pemahaman (Depdiknas, 2007).
Sebenarnya hingga saat ini para ahli pun tampaknya masih mengalami
kesulitan untuk mencari mmusan yang komprehensif tentang kecerdasan.
Tentang intelektual anak dalam suatu makalah psikologi menyatakan
ballwa menumt English & English (2009) dalan1 buku "A Comprehensive
Dictionary of Psychological and Psychoalitical Terms", istilall intellect
berarti antara Jain:
a. Kekuataan mental dimana manusia dapat berpikir,
c. Suatu rumpun nama untuk proses kognitit: terutama untuk aktivitas
yang berkenaan dengan berpikir.
C.P. Chaplin (1975) dalam Sudrajat (2008) memberikan pengertian
kecerdasan sebagai kemampuan menghadapi clan menyesuaikan diri
terhadap situasi baru secara cepat dan efektif. Anita E. Woolfolk (1975)
dalam Sudrajat (2008) mengemukakan bahwa menurut teori lama,
kecerdasan meliputi tiga pengertian, yaitu:
a. Keseluruhan pengetahuan yang diperoleh,
b. Kemampuan untuk belajar, dan
c. Kemwapuan untuk beradaptasi dengan situasi baru atau lingkungan
pada umumnya.
Istilah inteligensi jika dirumuskan akan mendapat pengertian yaitu
sebagai keseluruhan kemampuan inclividu untuk berpikir dan bertindak
secara terarah serta kemampuan mengolah dan menguasai lingkungan
secara efektif.
2. Kemampuan Intelektual
Kemampuan intelektual merupakan logika decluktif dan pemikiran
abstrak, mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah clan sanggup
menyelesaikan clilema etis. Intelligent Quotient (IQ) clihitung berdasarkan
perbandingan antara tingkat kemampuan mental (mental age) dengan
tingkat usia (chronological age), merentang mulai dari kemampuan
dengan kategori idiot sampai dengan genius (Syaodih, 2005 dalam
Sudraiat. 2008:)_ Ada 7 ciimf':n . .:::i v::1no- mP:mhP:ntnk lrPm!lmnnnn 1ntP1..,.t-h1>;1l
seseorang, yaitu: kemahiran berhitung, pemahaman verbal, kecepatan
perseptual, penalaran induktit: penalaran deduktif~ visualisasi ruang, dan
ingatan
3. Emosi dan Emosional
Pengertian emosi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah luapan
perasaan yang berkembang dan surut dalam waktu singkat serta keadaan
dan reaksi psikologis dan fisiologis (seperti kegembiraan, kesedihan,
keharuan, kecintaan; keberanian yang bersifat subyektif). Pengertian
emosional adalah menyentuh perasaan; mengharukan; dengan emos1;
beremosi; dan µenuh emosi (Depdiknas, 2007).
Oxford English Dictionary pada makna yang paling harfiah,
mendefinisikan emosi sebagai setiap kegiatan atau pergolakan pikiran,
perasaan, nafsu; setiap kcadaan mental yang hebat atau meluap-luap.
Emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran-·pikiran khasnya, suatu
keadaan psikologis dan biologis, dan serangkaian kecenderungan
kecenderungan untuk bertindak (Goleman, 2007).
4. Kecerdasan Emosional
Kecerdasan emosional adalah kecerdasan untuk menggunakan emosi
sesuai dengan keinginan, kemampuan untuk mengendalikan emosi
sehingga memberikan dampak yang positif. Kecerdasan emosional dapat
membantu membangun hubungan dalam menuju kebahagiaan dan
kesejahteraan (Wibowo, 2002 dalam RM dan A.ziza, 2006). Menurut
Goleman (2005) dalam Tikollah dkk (2006) memberikan definisi bahwa
kecerdasan emosional adalah kemampuan mengenali perasaan diri sendiri
dan perasaan orang lain, memotivasi diri sendiri, serta mengelola emosi
dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungan dengan orang lain.
Menurut Goleman (2007) terdapat lima dimensi atau komponen
kecerdasan emosional (EQ) yaitu:
a. Pengenalan diri (self awareness)
Dimensi peruuna adalah self awareness, artinya mengetahui keadaan
dalam diri, hal yang lebih disukai, dan intuisi. Kompetensi dalam
dimensi pertama adalah mengenali emosi sendi:ri, mengetalmi kekuatan
dan keterbatasar1 airi, dan keyakinan akan kemampuan sendi:ri.
b. Pengendalian diri (self regulation)
Di:mensi kedua adalah self regulation, artinya mengelola keadaan
dalam di:ri dan sumber daya diri sendiri. Kompetensi dimensi kedua ini
adalah menahan emosi dan dorongan negatif, menjaga norma kejujuran
dan integritas, bertanggung jawab atas kine1ja pribadi, luwes terhadap
perubahan, dan terbuka terhadap ide-ide serta informasi baru.
c. Motivasi (motivation)
Di:mensi ketiga adalah motivation, artinya dorongan yang membi:mbing
atau membantu peraihan sasaran atau tujuan. Kompetensi dimensi
ketiga adalah dorongan untuk menjadi lebih baik, menyesuaikan
dengan sasaran kelompok atau organisasi, kesiapan untuk
memanfaatkan kesempatan, dan kegigihan dalam mempe1juangkan
ke11:a11:alan dan hamhatan.
d. Empati (empathy)
Dimensi keempat adalah empathy, yaitu kesadaran akan perasaan,
kepentingan, dan keprihatinan orang. Dimensi keempat terdiri dari
kompetensi understanding others, developing others, customer service,
meneiptakan kesempatan melalui pergaulari dengan berbagai macam
orang, membaca hub1mgan antara keadaan emosi dan kekuatan
hubungan suatu kelompok.
e. Keterampilan sosial (social skills)
Dimensi kelima adalah social skills, artinya kemahiran dalam
menggugah tanggapa.1 yang dikehendaki oleh orang lain. Diantaranya
adalah kemampuan persuasi, mendengar dengan terbuka dan memberi
pesan yang jelas, kemampuan menyelesaikan pendapat, semangat
leadership, kolaborasi dan kooperasi, serta team building.
Kelima komponen tersebut dikelompokkan ke dalam dua kecakapan,
yaitu:
a. Kecakapan pribadi, meliputi kesadaran diri, pengaturan diri, dan
motivasi.
b. Kecakapan sosial, meliputi empati dan keterampilan sosial.
5. Spiritual
Kata spiritual memiliki akar kata spirit yang berarti roh. Kata ini
berasal dari bahasa Latin, spiritus, yang berarti napas. Kata spiritus dapat
mengandung arti sebuah bentuk alkohol yang dimurnikan, sehingga kata
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sesuatu yang berhubungan
dengan atau bersifat kejiwaan (rohani, batin) (Depdiknas, 2007). Diri kita
yang sebenarnya adalah rob yang bisa diartikan selbagai energi kehidupan,
yang membuat kita dapat hidup, bemapas, dan bergerak. Spiritual berarti
pula segala sesuatu diluar tubuh fisik kita, termasuk pikiran, perasaan dan
karakter (Fery, 2007 dalam Herina, 2008).
6. Kecerdasan Spiritual (SQ)
Kecerdasan spiritual (SQ) adalah kecerdasan untuk menghadapi dan
memecahkan persoalan makna dan nilai, yaitu menempatkan perilaku dan
hidup manusia dalam konteb makna yang lebin luas dan kaya, serta
menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna
dibandingkan dengan yang lain (Zohar dan Marshall, 2002 dalam Tikollah
dkk, 2006).
Definisi kecerdasan spiritual yang lebih sesuai dengan perkembangan
psikologi mutakhir dijelaskan oleh Sinetar. Mlenurutnya, kecerdasan
spiritual adalah pikiran yang mendapat inspirasi, dorongan, dan efektivitas
yang terinspirasi, theisness atau penghayatan ketuhanan yang di dalarnnya
kita semua menjadi bagian (Sinetar, 2000 dalam Zohar dan Marshall,
2001).
Tanda-tanda dari SQ yang telah berkembang dengan baik mencakup
hal-hal berikut (Zohar dan Marshall, 2001):
a. Kemampuan bersikap fleksibel ( adaptif secara spontan dan aktif),
b. Tingkat kesadaran diri vang tinggi.
c. Kemampuan untuk menghadapi dan memanfaatkan penderitaan,
d. Kemampuan untuk menghadapi dan melampaui rasa sakit,
e. Kualitas hidup yang diilhami oleh visi dan nilai-nilai,
f. Keengganan untuk menyebabkan kerugian yang tidak perlu,
g. Kecenderungan untuk melihat keterkaitan antara berbagai ha!,
h. Kecenderungan nyata untuk bertanya "mengapa?" atau "bagaimana
jika?" untuk mencarijawaban-jawaban yang mendasar, dan
1. Menjadi apa yang disebut oleh para psikolog sebagai "bidang mandiri"
yaitu memiliki kemudahan untuk beke1ja melawan konvensi.
Zohar dan Marshall (2001) berpendapat, bahwa kecerdasan spiritual
sebagai kecerdasan untuk menghadapi dan memecahkan persoalan makna
dan nilai yaitu kecerdasan m1tuk menempatkan perilaku dan hidup
seseorang dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya. Metode
implementasi SQ bisa meliputi dua metode, menurut Sukidi (2002)
terdapat 2 metode secara umum, yait11:
a. Metode Vertikal: bagaimana kecerdasan spiritual bisa mendidik hati
kita untuk menjalin hubungan ke hadirat Tuhan.
b. Metode Horizontal: kecerdasan spiritual mendidik hati kita ke dalam
budi pekerti yang baik dan moral yang baik.
Implementasi dari metode vertikal, bisa seperti sikap hidup yang
religius dan pandai bersyukur atas eksistensi dirL Imlementasi dari metode
horizontal, bisa seperti jujur, toleran, beretika, kepedulian sosial, dan
Menurut Darmayuwono (2008), orang yang cerdas secara spiritual
memiliki sejumlah ciri-ciri antara lain:
a. Fleksibel
Orang yang mempunyai kecerdasan spiritual yang tinggi ditandai
dengan sikap hidupnya yang fleksibel atau luwes. Orang ini dapat
membawa diri dan mudah menyesuaikan diri clengan berbagai situasi
yang dihadapi.
b. Kemampuan refleksi tinggi
Orang yang mempunyai kecerdasan spiritual yang tinggi, memiliki
kemampuan refleksi yang tinggi , pula. Dia cenderung bertanya
"mengapa" atau "bagaimana seandainya" sebagai kelanjutan dari "apa"
dan "bagaimana".
c. Kesadaran diri dan lingkungan tinggi
Orang yang mempunyai kecerdasan spiritual yartg tinggi akan memiliki
kesadaran diri (self-awareness) dan kesadaran Engkungan yang tinggi.
Kesadaran tinggi berarti tel ah mengena:t dirinya ( misalnya
mengendalikan emosi), dengan mengenal dirinya maka dia juga
mengenal orang lain, mampu membaca maksud dan keinginan orang
lain. Kesadaran lingkungan tinggi mencakup kepedulian terhadap
sesama, persoalan hidup yang dihadapi bersmna, dan juga peduli
terhadap bangsa dan negara.
d. Kemampuan kontemplasi tinggi
Orang yang mempunyai kecerdasan spiritual yang tinggi ditandai juga
dengan adanya kemampuan kontemplasi yang tinggi, misalnya
kemampuan mendapat inspirasi dari berbagai ha!, kemampuan
menyampaikan nilai dan makna kepada orang lain, mengamati berbagai
ha! untuk menarik hikmahnya dan memiliki kreativitas tinggi.
e. Berpikir secara holistik
Berpikir secara holistik berarti berpikir secara menyeluruh, mengaitkan
berbagai ha! yang berbeda-beda dan terintegrasi.
f. Berani menghadapi penderitaan
Orang yang mempunyai kecerdasan spiritual yang tinggi adalah orang
yang berani menghadapi penderitaan dan perbedaan.
g. Berani melawan arus atau tradisi
Orang yang mempunyai kecerdasan spiritual yang tinggi, juga ditandai
dengan adanya keberanian melawan arus yang buruk.
h. Sesedikit mm1gkin menimbulkan kerusakan
Orang yang mempunyai kecerdasan spiritual yang tinggi akan
berperilaku secara hati-hati sehingga dapat meminimalisir kerusakan.
7. Etika dan Etis
Etika (ethics) berasal dari bahasa Yunani ethos yang berarti karakter.
Kata lain untuk etika adalah moralitas (morality), yang berasal dari bahasa
Latin mores yang berarti kebiasaan. Moralitas berpusat pada benar dan
salah dalam oerilaku manusia (Bovnton dan Johnson. 2008).
Etika menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah ilmu tentang apa
yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral
(akhlak) (Depdiknas, 2007). Etika merupakan studi sistematis tentang
tabiat konsep nilai, baik, burnk, harus, benar, salah, dan lain sebagainya
dan . . . .
prms1p-pnns1p um um yang membenarkan kita untnk
mengaplikasikannya atas apa saja. Etika dapat dimaknai sebagai dasar
moralitas di saat bersamaan juga sebagai filsufoya dalam berperilaku.
Etika dapat diartikan sebagai sikap untuk memahami opsi-opsi yang harus
diambil di antara sekian banyak pilihan tindakan yang ada (Badroen dkk,
2006).
Etika dalam pengertian luas berarti keseluruhan norma dan penilaian
yang dipergunakan oleh masyarakat untnk mengetajhui bagaimana manusia
seharusnya menjalankan kehidupannya Pengertian etika dalam arti sempit
berarti seperangkat nilai atau prinsip moral yang berfungsi sebagai
panduan, prinsip moral juga berfungsi sebagai kriteria untnk menilai benar
atau salahnya perbuatan atau perilaku. Etika merupakan pedoman cara
bertingkah laku yang baik dari sudut pandang budaya, susila, dan agama
(Pratiwi, 2008), oleh karena itu, etika berkaitan dengan pertanyaan tentang
bagaimana orang akan berperilaku terhadap sesamanya.
Etik pada dasarnya merupakan suatu prinsip moral dan perbuatan yang
menjadi landasan bertindaknya seseorang, sehingga apa yang
dilaknkannya dipandang oleh masyarakat sebagai perbuatan yang terpuji
banyak berhubungan dengan sifat manusia yang id·~al dan disiplin pribadi
di luar yang ditentukan oleh undang-undang atau peraturan.
Pengertian etis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti
berhubungan (sesuai dengan etika) dan sesuai dengan asas perilaku yang
disepakati secara umum (Depdiknas, 2007).
8. Perilaku Etis
Pengertian perilaku menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan yang
terwujud dalam gerakan (sikap) (Depdiknas, 2007). Perilaku etis
merupakan perilaku yang sesuai dengan norma-nonna SJsial yang diterima
secara umum sehubungan dengan tindakan-tindakan yang bennanfaat dan
yang membahayakan (Maryani dan Ludigdo, 200 I dalam Tikollah dkk,
2006).
Perilaku etis penting dalam sebuah masyarakat karena berfungsi
sebagai eara untuk menjaga ketertiban dan dapat menjadi perekat yang
dipegang oleh semua anggota masyarakat. Pentingnya etika dalam
masyarakat membuat banyak nilai-nilai etis yang dijabarkan secara
eksplisit dalam sebuah peraturan atau undang-undang. Banyak juga nilai
nilai etis yang tidak dapat dijabarkan dalam sebuah peraturan atau undang
undang, karena sifat judgmental yang menyertai nilai tersebut. Misalnya
kejujuran, loyalitas, toleransi, tanggungjawab, keadilan, dan lain-lain.
Maksud perilaku etis auditor menurut penulis adalah perilaku yang
sesuai dengan norma-norma sosial dan aturan-aturan yang terdapat di
dalam Kade Etik Auditor (Aturan Perilaku Auditor).
9. Etika Profesi
Etika profesional lebih luas dari prinsip-prinsip moral. Etika tersebut
mencakup prinsip perilaku untuk orang-orang profesional yang dirancamg
baik untuk tujuan praktis maupun untuk tujuan idealistis. Kode etik harus
realistis dan dapat dilaksanakan karena kode etik profesional dibuat dan
dirancang untuk mendorong perilaku ideal (Yusuf, 2001 dalam Hery dan
Agustini, 2007). Etika profesional (professional ethics) harus lebih dari
sekedar prinsip-prinsip moral (Boynton dan Johnson, 2008).
Etika profesi akuntan di Indonesia diatur dalam Kode Etik Akuntan
Indonesia. Kode Etik ini mengikat para anggota Institut Akuntan Publik
Indonesia (IAPI) di satu sisi dan dapat dipergunakan oleh akuntan lainnya
yang bukan (seperti akuntan pendidik) atau belun1 menjadi anggota IAPI
( calon akuntan publik) di sisi lainnya. Auditor yang bekerja secara
profesional telah memahami pelaksanaan etika profesi yang berlaku (Hery
dan Agustini, 2007).
Prinsip etika yang tertulis dalam kode etik IAPI terdiri atas (Rahmadi
dkk, 2006 dalam Pratiwi 2008):
a. Tanggung Jawab Profesi
Setiap anggota harus menggunakan pertimbangan moral clan bersikap
b. Kepentingan Publik
Setiap anggota berkewajiban senantiasa bertindak dalan1 kerangka
pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik, dan
menunjukkan komitmen atas profesionalisme.
c. Integritas
Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap
anggota harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan
integritas setinggi mungkin.
d. Objektivitas
Setiap anggota harus menjaga objektivitas dan bebas dari 0enturan
kepentingan dalarn pemenuhan kewajiban profesionalnya.
e. Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional
Setiap akuntan harus melaksanakan jasa profosionalnya dengan kehati
hatian, kompetensi dan keteknnan, serta mempunyai kewajiban untuk
mempertahankan pengetahuan dan keterampilan profesional pada
tingkat-tingkat yang diperluk:an untuk memastilr.an bahwa auditan atau
pemberi kerja memperoleh manfaat dari jasa profesional yang
kompeten berdasarkan perkembangan praktik, legislasi dan teknik
yang paling mutakhir.
f. Kerahasiaan
Setiap akuntan harus menghormati kerahasiaan informasi yang
diperoleh selarna melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai
atau mengungkapkan informasi tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak
g. Perilaku Profesional
Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi
profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan
profesi.
h. Standar teknis
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesional sesuai dengan
standar teknis dan standar profesional yang relevan.
Aturan etika (peraturan perilaku) yang terdapat didalam kode etik IAPI
(SPAP, 2004) terdiri atas:
a. Independensi, Integritas, dan Objektivitas
I) Independensi. Dalam menjalankan tugasnya, anggota KAP hams
selalu mempertahankan sikap mental independen di dalam
memberikan jasa profesional. Sikap mental independen tersebut
harus meliputi independen dalam fakta (in fact) maupun dalam
penampilan (in appearance).
2) Integritas dan Objektifitas. Dalam menjalankan tugasnya, anggota
KAP hams mempertahankan integritas dan objektifitas, hams
be bas dari benturan kepentingan (conflict of interest) dan tidak
boleh membiarkan faktor salah saJI material (material
misstatement) yang diketahuinya a tau mengalihkan
pertimbangannya kepada pihak lain.
b. Standar Umum dan Prinsip Akuntansi
1) Standar Umum. Anggota KAP harus mematuhi standar umum
beserta interpretasi yang terkait yang dikeluarkan badan pengatur
standar yang ditetapkan !APL Standar umum tersebut meliputi
kompetensi profesional, kecermatan dan keseksamaan profesional,
perencanaan dan supervisi, dan data relevan yang memadai.
2) Kepatuhan terhadap Standar. Anggota KAP yang melaksanakan
penugasan jasa auditing, atestasi, review, kompilasi, konsultasi
manajemen, perpajakan, atau jasa profosional lainnya wajib
mematuhi standar yang dikeluarkan oleh badan pengatur standar
yang ditetapkan oleh IAPI.
3) Prinsip-prinsip Akuntansi. Anggota KAP tidak diperkenankan
untuk menyatakan pendapat atau memberikan penegasan bahwa
laporan keuangan atau data keuangan lain suatu entitas disajikan
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum atau
menyatakan bahwa ia tidak menemukan perlunya modifikasi
material yang harus dilakukan terhadap faporan atau data tersebut
agar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
c. Tanggung Jawab Kepada Klien
1) Informasi klien yang Rahasia Anggota KAP tidak diperkenankan
mengungkapkan informasi klien yang rahasia, tanpa persetujuan
dari klien.
2) Fee Profesional. Anggota KAP tidak diperkenankan mendapatkan
klien dengan cara menawarkan fee yang dapat merusak citra
profesi dan juga tidak diperkenankan u11tuk menetapkan fee
kontinjen apabila penetapan tersebut dapat mengurang1
independensi.
d. Tanggung Jawab Kepada Rekan
I) Tanggung Jawab kepada Rekan Seprofesi. Anggota KAP wajib
memelihara citra profesi, dengan tidak rnelakukan perkataan dan
perbuatan yang dapat merusak reputasi rekart seprofesi.
2) Komunikasi Antar Akuntan Publik. Anggota wajib berkomunikasi
tertulis dengan akuntan publik terdahulu bila akan rnengadakan
perikatan audit menggantikan akuntan publik terdahulu atau untuk
tahun buku yang sama ditunjuk akuntan publik lain dengan jenis
dan periode serta tujuan yang berlainan. Akuntan publik pendahulu
wajib menanggapi secara tertulis pem1intaan komunikasi dari
akuntan pengganti secara memadai.
3) Perikatan Atestasi. Akuntan publik: tidak diperkenankan
mengadakan perikatan atestasi yang jenis atestasi dan periodenya
sama dengan perikatan yang dilakuk:an oleh akuntan yang lebih
dahulu ditunjuk klien, k:ecuali apabila perikatan tersebut
dilaksanakan untuk memenuhi ketentuan pernndang-undangan atau
peraturan yang dibuat oleh badan yang berwenang.
e. Tanggung Jawab dan Praktik Lain
I) Perbuatan dan Perkataan yang Mendiskreditkan. Anggota tidak
diperkenankan melakukan tindakan dan' atau mengucapkan
perkataan yang mencemarkan profesi.
2) lklan, Promosi, dan Kegiatan Pemasaran Lainnya. Anggota dalarn
menjalankan praktik akuntan publik diperkenankan mencari klien
melalui pemasangan iklan, melakukan promosi pemasaran dan
kegiatan pemasaran lainnya sepanjang tidak merendahkan citra
profesi.
3) Komisi dan Fee Revera!. Anggota KAP tidak diperkenankan untuk
memberikan/ menerima komisi apabila pemberian komisi tersebut
dapat megurangi independensi. Fee rev0eral (rujukan) adalab
imbalan yang dlbayarkan/ diterima kepada/ dari sesama penyedia
jasa profesional akuntan publik. Fee reveral (rujukan) hanya
diperkenankan bagi sesama profesi.
4) Bentuk dan Organisasi KAP. Anggota hanya dapat berpraktik
akuntan publik dalam bentuk organisasi yang diizinkan oleh
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan/ atau yang tidak
menyesatkan dan merendahkan citra profesi.
Etika profesi akuntan di Indonesia diatur dalam Kode Etik Akuntan
Indonesia Ada dua sasaran pokok dari kode etik ini, yaitu pertama, kode
etik ini bermaksud untuk melindungi masyarakat dari kemungkinan
kaum profesional. Kedua, kode etik ini bertujuan untuk melindungi
keluhuran profesi tersebut dari perilaku buruk orang-orang tertentu yang
mengaku dirinya profesional (Keraf, 1998 dalam Martadi dan Sfuanta,
2006).
10. Kincrja
Secara etimologi, kinerja berasal dari kata prestasi kerja
(performance). Sebagaimana dikemukakan oleh Mangkunegara (2005)
bahwa istilah kinerja berasal dari kata job pe~formance atau actual
performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai
seseorang) yaitu hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya. scsuai dengan tanggung
jawab yang diberikan kepadanya.
Kinerja auditor merupakan tindakan atau pelaksanaan tugas
pemeriksaan yang telah diselesaikan oleh auditor dalam kurun waktu
tertentu. Pengertian kinerja auditor menurut Mulyadi (1998) dalam
Trisnaningsih (2007) adalah akuntan publik yang melaksanakan penugasan
pemeriksaan (examination) secara obyektif atas laporan keuangan suatu
perusahaan atau organisasi lain dengan tujuan untu.k menentukan apakah
laporan keuangan tersebut menyajikau secara wajair sesuai dengan priusip
akuntausi yang berlaku umum, dalam semua hal yang material, posisi
keuangan dan hasil usaha perusahaan.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa
seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya
yang didasarkan atas kecakapan, pengalan1an dan ketepatan waktu.
Kinerja dapat diukur melalui pengukuran lertentu (stanclar) dimana
kualitas adalal1 berkaitan dengan mutu kerja yang dihasilkan, kuantitas
aclalall jumlall hasil ke~ja yang clihasilkan dalarn kurun waktu tertentu, dan
ketepatan waktu aclalah kesesuaian waktu yang t.elah direncanakan.
Larkin (1990) dalam Trisnaningsih (2007) menyatakan bal1wa terdapat
empat dimensi personalitas dalam mengukur kinerja auditor, antara lain:
kemampuan (ability), komitmen profesional, motivasi, dan kepuasan kerja.
Seorang auditor yang mempunyai kemampuan dalam ha! auditing maka
akan cakap dalam menyelesaikan pekerjaan. Auditor yang komitmen
terhadap profesinya maka akan loyal terhadap profesinya seperti yang
dipersepsikan oleh auditor tersebut. Motivasi yang dimiliki seorang
auditor akan mendorong keinginan individu .auditor tersebut untuk
melakukan kegiatan-kegiatan tertentu untuk mencapai suatu tujuan.
Adapun kepuasan kerja auditor adalall tingkat kepuasan individu auditor
dengan posisinya dalam organisasi secara relatif dibandingkan dengan
teman sekerja atau teman seprofesi lainnya.
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Sebagai acuan dari penelitian ini, maka peneliti akan menyebutkan
beberapa penelitian terdahulu yang telall dilaksanakan sebelunmya. Penelitian
"Pengaruh Kemampuan Intelektual, Kecerdasan Emosional, dan Kecerdasan
Spiritual Terhadap Sikap Etis Mahasiswa Akuntansi (Studi Kasus Pada
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullal1 Jakarta)". Hasil dalam penelitian
tersebut didapati bahwa kemampuan intelektual, k.ecerdasan emosional dan
k.ecerdasan spiritual secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap sikap etis mahasiswa akuntansi. Berbeda halnya secara parsial,
didapati bahwa kemampuan intelektual tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap sikap etis.
Tikollah, dkk (2006) meneliti tentang "Pengaruh Kecerdasan Intelektual,
Kecerdasan Emosional, dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Sikap Etis
Mahasiswa Akuntansi (Studi Pada Perguruan Tinggi Negeri di Kota Makassar
Provinsi Sulawesi Selatan)". Hasilnya bahwa kecerdasan intelektual,
kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual secarac sinlultan berpengaruh
signifikan terhadap sikap etis mahasiswa akuntansi. Secara parsial hanya
kecerdasan intelek.tual yang berpengaruh signifik.acn dan dominan terhadap
sikap etis mal1asiswa, sedangkan kecerdasan emosional maupun kecerdasan
spiritual secara parsial tidak berpengaruh terhadap sikap etis mahasiswa.
Beberapa penelitian tentang etika dan perilaku etis diantaranya dilakukan
oleh Maryani dan Ludigdo (2001) dalam Alim, dkk (2007) yang bertujuan
untuk mengetahui faktor-faktor yang dianggap mempengaruhi sikap dan
perilaku etis akuntan serta faktor yang dianggap paling dominan pengaruhnya
terhadap sikap dan perilaku tidak etis akuntan. Basil yang diperoleh dari
oleh sebagian besar akuntan mempengaruhi sikap dan perilaku mereka.
Sepuluh faktor tersebut adalah religiusitas, pendidikan, organisasional,
emotional quotient, lingkungan keluarga, pengalanian hidup, imbalan yang
diterima, hukum, dan posisi atau kedudukan.
Penelitian selanjutnya mengenai kinerja dilakukan oleh Sufuawan (2007)
yang meneliti tentang "Pengaruh Kecerdasan Emosional Dan Spiritual Auditor
Terhadap Kinerja Auditor dalam Kantor Akuntan Publik". Hasil analisis
penelitian tersebut menunjukkan bahwa kecerdasan emosional dan spiritual
auditor berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor baik secara bersama
sama ataupun secara terpisah. Kecerdasan spiritual memberikan kontribusi dan
pengaruh yang lebih besar terhadap kinerja auditor dibandingkan dengan
kecerdasan emosional auditor.
C. Kerangka Pemikiran
Gambar di bawah ini menunjukkan kerangka pemikiran mengenai
pengaruh kemampuan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), dan
kecerdasai1 spiritual (SQ) terhadap perilaku etis auditor serta dampaknya pada
kinerja di dalam KAP.
r13
Variabel Eksogen
Kemainpuan Intelektual
'(X1)
Kecerdasan Emosional
(X2)
Kecerdasan Spiritual
(X3)
V ariabel Endogen
Perilaku Etis (Y1)
Gambar2.1 Kerangka Pemikiran
Kinerja Auditor
(Y2)
D. Hipotesis
Ha1: Kemampuan intelektual berpengamh secara signifikan terhadap perilaku
etis auditor.
Ha2: Kecerdasan emosional berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku
etis auditor.
Ha3: Kecerdasan spiritual berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku etis
auditor.
H34: Kemampuan intelektual, kecerdasan emosionaJ dan kecerdasan spiritual
berpengamh secara simultan clan signifikari terhadap perilaku etis
auditor.
Has: Kemampuan intelektual berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja
auditor.
Ha6: Kecerdasan spiritual berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja
auditor.
Ha1: Perilaku etis auditor berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja
auditor.
Has: Kemampuan intelektual, kecerdasan spiritual, dan perilaku ,etis auditor
berpengaruh secara sirnultan dan signifikan terhadap kinerja auditor.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Jakarta dengan objek penelitian adalah auditor
yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP). Penelitian yang akan
dilaksanakan bersifat survei, yaitu mengumpulkan data primer dari suatu
sampel dengan menggunakan instrnmen kuesioner.
Metode responden yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah
Skala Likert. Selanjutnya skor penilaian jawaban ditentukan sebagai berikut:
Sangat Tidak Sesuai (STS) skor 1
Tidak Sesuai (TS) skor 2
Netral (N) skor3
Sesuai (S) skor 3
Sangat Sesuai (SS) skor 4
B. Metode Penentuan Sampel
Populasi dari penelitian ini adalah auditor. Penelitian ini mengambil
sampel auditor yang bekerja di KAP yang ada di Jakarta dengan metode
penentuan sampel menggunakan metode Convenience Sampling, dimana
elemen populasi yang dipilih sebagai subyek sampel adalah tidak terbatas
sehingga peneliti memiliki kebebasan untuk memilih sampel yang datanya
relatif murah (lndriantoro dan Supomo, 2002). Teknik ini diambil karena
melihat dari keterbatasan biaya, waktu, dan tenaga yang dimiliki oleh peneliti.
C. Mctode Pengumpulan Data
1. Data Primer (Primery Data)
Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara
langsung dari sumber asli. Data primer yang penulis gnnakan yaitu dengan
menggunakan media kuesioner yang diberikan langsung kepada
responden, yaitu auditor yang bekerja di KAP yang ada di DK! Jakarta.
2. Data Sekunder (Secondary Data)
Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh
peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Data sekunder
yang penulis pakai yaitu dengan riset kepustak.aan, yaitu dengan cara
mengumpulkan literatur, catatan perkuliahan, artilkel, jumal, s1mposmm,
data dari internet, dan membaca skripsi.
D. Metode Analisis Data
1. Uj i Kualitas Data
a. Uji Validitas Data
Suatu alat ukur (kuesioner) dikatakan valid jika pemyataan pada
kuesioner marnpu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut secara cermat. Pengujian validitas ini menggnnakan
skor masing-masing butir pemyataan dengan total skor. Jika korelasi
antara skor masing-masing butir pernyataan dengan total skor
mempunyai tingkat signifikansi di bawah 0.05, maka butir pemyataan
terse but dinyatakan valid dan sebaliknya. ( Ghozali, 2006).
b. Uji Reliabilitas Data
Instrumen dikatakan reliabel apabila terdapat kesamaan data daiam
waktu yang berbeda. Suatu kuesioner dikatakm1 reliabel atau handal
jika jawaban seseorang terhadap pernyatam1 adalah konsisten atau
stabil dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur
bahwa variabel yang digunakan benar-benar bebas dari kesalahan
sehingga menghasilkan hasil yang konsisten meskipun diuji berkali
kali. Jika hasil dari Cronbach Alpha di atas 0.60, maka data tersebut
mempunyai keandalan yang tinggi (Ghozali, 2006). Perhitungmi
reliabilitas ini dilakukan dengan metode Cronbach Alpha.
E. Uji Hipotesis
Uji hipotesis yang digunakan dalam perrelitian ini dengan menggunakan
metode analisis jalur (path analysis). Model analisis jalur (path analysis)
digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar variabel dengan tujuan
mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel
bebas (eksogen) terhadap variabel terikat (endogen) (Riduwan dan Kuncoro,
2007).
Pada diagram jalur digunakan dua macan1 anak panah, yaitu anak panah
satu arah yang menyatakan pengaruh langsung dari scbuah variabel eksogen
(X) terhadap sebuah variabel endogen (Y), misalnya: X 1
panah yang kedua yaitu anak panah dua arah yang menyatakan hubungan
korelasional antara variabel eksogen, misalnya X1 •---+ X2 (Riduwan dan
Kuncoro, 2007). Langkah-langkah menguji path analysis sebagai berikut:
1. Merumuskan hipotesis dan persarnaan struktural
Sub-Struktur I: Y1~Px1v1X1 + px2v1X2 + PX3v1X3 + Pv1e1 Y1
Sub-Struktur II: Y2~ Px1vzX1 + PJGvzX3 + Pv1v2 Y1 + Pv2e2Y2
2. Menghitung koefisien jalur yang didasarkan pada koefisien regresi
a. Menggarnbarkan diagram jalur lengkap, menentukan sub-sub
strukturnya dan merumuskan persarnaan stmkturalnya yang sesuai
dengan hipotesis yang diajukan.
b. Menghitung koefisien regresi untulc struktur yang telah
dirumuskan.
3. Menghitung koefisienjalur secara simultan (keseluruhan)
Uji keseluruhan hipotesis statistik dirumuskan sebagai berikut:
Ha: Px1v1 = PX2YI = PJGYI of 0
HO: PXIY! = PX2Yl = PX3Yl = 0
a. Kaidah pengujian signifikansi secara manual ( dengan
menggunakan tabel F)
Rumus:
Keterangan:
n = Jumlah Sampel
k = Jumlah Variabel Eksogen (Variabel Indenpenden)
Jika F hilung ::'. F label, maka tolak HO artinya signifikan, dan
Jika F hilung :S F label , maka terima HO artinya tidak signifikan.
Dengan taraf signifikan (a)= 0.05
Mencari nilai F label menggunakan Tabd F dengan rumus:
F label =F {11-u).(ctk=n-k-I)} atauF {(1-u).(vl=k),(v2=n-k-lll
Cara mencari F label :
Nilai (dk =kl atau v1 disebut nilai pembilang.
Nilai {(dk = n -k -1)) atau Vz disebut nilai penyebut.
b. Kaidah pengujian signifikansi (program SPSS):
1 ). Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai
probabilitas Sig atau [0.05 :S Sig], maka HO diterima dan Ha
ditolak, artinya tidak signifikan.
2). Jika nilai probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan nilai
probabilitas Sig atau [0.05 ::: Sig], maka HO ditolak dan Ha
diterima, artinya signifikan.
Secara individual uji statistik yang digunakan adalah UJl t yang
dihitung dengan rumus (Schumacker dan Lomax, 1996 dalam
Riduwan dan Kuncoro, 2007) sebagai berikut:
pk tk = - ; (dk = n - k - !I)
sei:ik
Signifikansi pada analisis jalur dapat diketahui dengan cara
membandingkan antara nilai probabilitas 0.05 dengan nilai probabilitas
Sig dengan dasar kriteria pengambilan keputusan yang ditetapkan
sebagai berikut:
a. Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai
probabilitas Sig atau [0.05 S Sig], maka HO diterima dan Ha
ditolak, artinya tidak signifikan.
b. Jika nilai probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan nilai
probabilitas Sig atau [0.05 ?: Sig], maka HO ditolak dan Ha
diterima, artinya signifikan.
5. Meringkas dan menyimpulkan.
F. Operasional Variabel Penelitian
V ariabel yang digunakan dalam penelitian ini ada dua, yaitu:
1. Variabel Eksogen
V ariabel eksogen dalam penelitian ini yang terdiri atas:
a. Kemampuan Intelektual (IQ)
Kemampuan intelektual merupakan Jogika deduktif dan pemikiran
menyelesaikan dilema etis. Intelligent Quotient (IQ) dihitung
berdasarkan perbandingan antara tingkat kemampuan mental (mental
age) dengan tingkat usia (chronological age), merentang mulai dari
kemampuan dengan kategori idiot sampai dengan genius (Syaodih,
2005 dalam Sudrajat 2008). V ariabel IQ mempunyai 3 (tiga) sub
variabel, yaitu wawasan luas, rasional dan kritis.
V ariabel ini diperoleh dengan kuesioner yang berjumlah 10
(sepuluh) pemyataan yang dikembangkan oleh Herina (2008) dengan
modifikasi seperlunya. Pemyataan merupakan hasil olahan peneliti
berdasarkan hal-hal yang diukur pada IQ sepe1ti ingatan,
perbendaharaan kata, wawasan, pemecahan masalah abstraksi, logika,
persepsi, pengolahan informasi dan keterampilan motorik visual
(Shapiro, 200 I dalam Herina, 2008).
b. Kecerdasan Emosional (EQ)
Kecerdasan emosional merupakan kemampuan mengenali perasaan
diri sendiri dan perasaan orang lain, memotivasi diri sendiri, serta
mengelola emosi dengan baik pada diri sendlri dan dalam hubungan
dengan orang lain. V ariabel EQ diperoleh dengan kuesioner yang
diadaptasi dari Trisnawati dan Sri (2003) dalam RM dan Aziza (2006).
c. Kecerdasan Spiritual (SQ)
Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan untuk menghadapi dan
memecahkan persoalan makna dan nilai, yaitu menempatkan perilaku
serta menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih
bermakna dibandingkan dengan yang lain (Zahar dan Marshall, 2002
dalam Tikollah dkk, 2006). Variabel SQ diperoleh dengan kuesioner
yang diadaptasi dari Sukidi (2002) dengan modifikasi seperlunya.
2. V ariabel Endogen
a. Perilaku Etis Auditor
Perilaku etis merupakan perilaku yang sesuai dengan norma-norma
sosial yang diterima secara umum sehubungan dengan tindakan
tindakan yang bermanfaat dan yang membahayakan (Maryani dan
Ludigdo, 2001 dalam Tikollah dkk, 2006). V ariabel perilaku etis ini
diambil dari kode etik auditor (aturan perilaku auditor) dan mempunyai
3 (tiga) sub variabel, yaitu perilaku auditor sesuai dengan tuntutan
organisasi, perilak:u auditor dalam interaksii sesama auditor, dan
perilak:u auditor dalam interaksi dengan pihak yang diaudit.
b. Kinerja Auditor
Kinerja Auditor merupakan tindakan a.tau pelaksanaan tugas
pemeriksaan yang telah diselesaikan oleh auditor dalam kurun waktu
tertentu. Variabel kinerja auditor dalam penelitian ini diukur dengan
menggunakan instrnmen yang dikembangkan oleh Larkin (1990)
dalam Trisnaningsih (2007) dengan modifikasi seperlunya.
Metode responden yang digunakan peneliti adalah Skala Liker!.
Setelah itu jawaban yang didapat akan dibuat skor tertinggi bernilai 5
sesuai (STS) diberi skor nilai I (satu), tidak sesuai (TS) diberi skor nilai 2
(dua), netral (N) diberi skor nilai 3 (tiga), sesuai (S) diberi skor nilai 4
(empat), dan sangat sesuai diberi skor 5 (lima). Altematif jawaban yang
tersedia mempunyai nilai skor kebalikan pemyataan positif. Oleh
karenanya bila skor yang diperoleh respon semakin tinggi, berarti
pengaruhnnya semakin baik atau positif.
Variabel
Kemampuan -Intelektual (Shapiro, 2001 dalam Herina,
2008) -
-
Kecerdasan -Emosional
(Trisnawati dan Sri, 2003 -dalamRMdan Aziza, 2006)
-
Tabel 3. 1 Operasional Variabel Penelitian
Sub Variabel Indikator
Wawasan Luas 1. Membaca jurnal auditing 2. Selalu memiliki informasi dan
gagasan 3. Kreatif
Rasional 1. Menerima saran orang lain 2. Berpikir logis 3. Mengakui kekurangan
Kritis L Suka tantangan 2. Berpikiran terbuka 3. Suka memberikan solusi 4. Sanggup menyelesikan
mas al ah
Pengenalan diri L Kesadaran emosi
2. Penilaian diri secara teliti 3. Perea ya diri
Motivasi L Dorongan prestasi kerja
2. Komitmen 3. Instropeksi
Empati L Memahami 2. Memberi nasihat - - - -
Skala Like rt
Interval
Interval
- Pengendalian I. Kendali diri
diri 2. Pemuasan kesenangan
3. Sabar
- Keteran1pilan I . Komunikasi
sosial 2. Kemampuan mengorganisasi
Kecerdasan - Religius I. Rajin beribadah
Spiritual 2. Berdoa
(Sukidi, 2002) 3. Merasa dekat ciengan Tuhan
- Eksistensi diri I. Memaknai hidup dengan baik
2. Berpendirian pada kebenaran
3. Bersyukur
- Sifat positif I. Jujur Interval
2.Amanah
3. Toleran
4. Kesesnaian antara kata-kata
dan perbuatan - Beretika I. Menganut standar etika
2. Tidak melanggar hukum
- Kepedulian I. Dermawan dan mau berbagi
sosial 2. Berkontribusi terhadap
kesejahteraan
3. Terbuka
Perilaku Etis - Perilaku 1. Mematuhi aturan yang berlaku
auditor sesuai 2. Sesuai dengan Surat Perintah
dengan Tu gas
tuntutan 3. Memilik:i semangat
organisasi pengabdian yang tinggi
4. Tidak menolak tugas
5. Memilik:i keahlian Interval
6. Meugembangkan analisis
7. Mampu membuat keputusan
8. Memillik:i integritas yang
tinggi
9. Bersikap obyektif 1 f\ 'T'~..-1.,.lr rl<::>'"-:.+ ...t:i;nf1""1rlo;i<"1
- Perilaku 1. Menggalang kerja sama yang
auditor dalan1 sehat
interaksi 2. Mengendalikan diri
sesama auditor 3. Menekan sifat iri
4. Saling membimbing
5. Saling mendorong/memotivasi
6. Saling mengingatkan
7. Saling memiliki rasa
kebersamaan
8. Saling mengkomunikasikan
informasi
9. Tidak mengadu domba
- Perilaku 1. Senantiasa menjaga
auditor dalam penampilan
interaksi 2. Menjalin interaksi yang sehat
dengan pihak 3. Menciptakan iklim kerja yang
yang diaudit sehat
4. Menggalang kerja sama yang
sehat
5. Tidak semena··mena
6. Ketepatan infomtan
Kinerja - Komitmen 1. Rasa ikut memiliki dan
Auditor organisasi menjadi bagian dari organisasi
(Larkin, 1990 2. Merasa terikat secara
dalam emosional
T risnaningsih, 3. Mau berusaha diatas batas
2007) normal
4. Loyalitas terhadap organisasi Interval
- Komitmen 1. Tingkat pendidikan
profesional 2. Pengalaman
3. Berpartisipasi dalam bidang
auditing
- Motivasi 1. Motivasi terhadap pekerjaan ? Mntiv,,•i tP.rhmfan nnah
4. Perlakuan perusahaan
- Gaya I. Hubungan atasan dan
kepemimpinan bawahan
2. Menghargai gagasan
3. Komunikasi
4. Arahan
Sumber: Data Diolah Dari Berbagai Sumber
BAB IV
HASIL DAN PEMBAIIASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Akuntan Publik (KAP) yang
berada di wilayah DKI Jakarta. Pengumpulan data dilaksanakan melalui
penyebaran kuesioner penelitian secara langsung kepada responden yang
bekerja di KAP. Kantor akuntan publik yang telah diberi kuesioner
sebanyak 20 KAP. Berikut data dari ;.cantor-kantor akuntan publik tersebut:
Tabet 4.1 Data Kantor Aknntan Publik
No Nama Kantor Akuntan Publik Wilayah
I. Drs. A. Salam Rauf dan Rekan Jakarta Selatan
2. Armanda dan Enita Jakarta Selatan
3. Drs. Tasnim Ali Widjanarko dan Rekan Jakarta Se Iatan
4. Kosasih dan Nurdiyaman Jakarta Selatan
5. Aryanto Amir Jusuf dan Mawar Jakarta Selatan
6. Herman, Dody, Tannmihardja dan Rekan Jakarta Selatan
7. Hasnil, M. Yasin dan Rekan Jakarta Selatan
8. S. Mannan, Sofwan, Adnan, dan Rekan Jakarta Se Iatan
9. Kanaka Puradiredja, Robert Yogi, Suhartono Jakarta Selatan
10. RamaWendra Jakarta Selatan
11. Drs. Chaeroni dan Rekan Jakarta Barat
12. Drs. Amir Hadyi Jakarta Barat
13. Riza, Wahono, dan Rekan Jakarta Pusat
14. Sugijadi, Kurdi, dan Riyono Jakarta Pusat
1') A hilnl Ghonie A huhnkar Jakarta Timur
16. Thomas, Lesmana, Henky, dan Rekan Jakarta Timur
17. Drs. Abror Jakarta Timur
18. Drs. Bambang Sudaryono dan Rekan Jakarta Timur
19. Johan, Malonda, Astika, dan Rekan Jakarta Utara
20 Eddy Kaslim Jakarta Utara
Sumber: !AP!
Penyebaran kuesioner berlangsung selama dua bulan, terhitung dimulai
pada 12 Maret 2009 sampai 12 Mei 2009. Penyebaran kuesioner ini tidak
dilakukan secara rutin (tidak setiap hari), akan tetapi dilakukan dalan1
waktu-waktu tertentu sesuai dengan waktu yang ditentnkan oleh pihak
KAP setelah dilakukan konfirmasi terlebih dahulu.
2. Karakteristik Responden
Kuesioner yang dibagikan berjumlah 119 buah dengan tingkat proporsi
pembagian sebagai berikut:
Tabel 4.2 Data Penyebaran Kuesioner
Kuesioner Kuesioner No Nama Kantor Akuntan Publik Disebar Kembali I. Drs. A. Salan1 Rauf dan Rekan 8 8
2. Armanda dan Enita 5 5
3. Drs. Tasnim Ali Widjanarko dan Rekan 5 5
4. Kosasih dan Nurdiyan1an 5 5
5. Aryanto Amir Jusuf dan Mawar 5 5
6. Herman Dody Tanumihardja dan Rekan 5 5
7. Hasnil, M. Yasin dan Rekan 8 8
8. S. Mannan, Sofwan, Adnan, dan Rekan 8 7
9. Kanaka Puradiredja, Robert Yogi, 8 0
Suhartono •A ~--- A ___ !_ TT _ _.l_.! " I\
12. Rama Wendra 7 7
13. Riza, Wahono, dan Rekan 5 5
14. Sugijadi, Kurdi, dan Riyono 4 4
15. Abdul Ghonie Abubakar 5 0
16. Thomas, Lesmana, Henky, dan Rekan 5 5
17. Drs. Abror 7 6
18. Drs. Bambang Sudaryono dan Rekan 5 4
19. Johan, Malonda, Astika, dan Rekan 4 0
20 Eddy Kaslim 5 5
Jurnlah 119 93
Sumber: Data Primer Diolah
Data distribusi kuesioner yang dikembalikan dan dapat diolah adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.3 Data Distribusi Kuesioner
Kuesioner ;Jumlah Perseutase
Kuesioner yang dikirim dan disebar 119 100%
Kuesioner yang tidak dikembalikan 26 21.85%
Kuesioncr yang dikembalikan 93 78.15%
Kuesioner yang tidak diisi lengkap 11 9.24%
Kucsioncr yang dapat diolah 82 68.91%
Sumber: Data Primer D10lah
Jurnlah kuesioner yang kembali dari total kuesioner yang telah disebar
sebanyak 93 kuesioner atau 78.15%. Jumlah kuesioner yang tidak
dikembalikan adalah 26 kuesioner atau 21.85%. Kuesioner sebanyak 26
buah yang tidak kembali disebabkan karena waktu penelitian yang diambil
oleh peneliti bertepatan dengan waktu penugasan auditor, sehingga ketika
KAP melainkan sedang berada di luar kantor berdasarkan tempat !<lien
yang mereka audit. Itulah sebabnya, para auditor tidak sempat untuk
mengisi kuesioner penelitian ini. Jumlah kuesioner yang dapat diolah
sebanyak 82 buah atau 68.91 % dari jumlah kuesioner yang telah disebar
dan kembali. Jumlah kuesioner yang kembali namun tidak dapat diolah
dikarenakan data tidak lengkap sebanyak 1 I kuesioner atau 9.24%.
Karakteristik responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah
berdasarkan umur, jenis kelamin, status pernikahan, lama bekerja di KAP,
kedudukan dalan1 penugasan audit, pendidikan formal terakllir,
keikutsertaan dalam mata kuliah Etika Profesi aiau Etika Bisnis, dan
keikutsertaan dalam seminar Etika Profesi diluar pendidikan formal
akuntansi. Data mengenai karakteristik dan identitas responden
ditampilkan pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.4 Data Statistik Respomllen
Deskripsi Jumlah Persentase
<25tahun 40 48.78% 26- 30tahun 30 36.58%
Umur 31 - 35 tahun 4 4.88% 36-40tahun 8 9.76%
Jenis kelamin Laki-laki 56 68.30% Perempuan 26 31.70%
Status pernikahan Belum menikah 64 78.05% Sudah menikah 18 21.95%
Lama bekerja di KAP < 1 tahun 35 42.68% 1-3 tahun 29 35.37% > 3 tahun 18 21.95%
Kedudukan dalam Ketuatim 2 2.44% penugasan audit Supervisor 5 6.10%
A11ilitor s~nior ?ll' 1414%
Pendidikan formal Perguruan tinggi negeri/ 68 82.93% terakhir swasta (SI)
Perguruan tinggi negeri/ 8 9.75% swasta (S2) Perguruan tinggi negeri/ I 1.22% swasta (S3) STAN 0 0% Akademi dan lembaga 5 6.10% pendidikan lain (D3) SMA/SMEA 0 0%
Keikutsertaan ma ta Pernah 63 76.83% kuliah etika profesi Tidak pernah 19 23.17% Keikutsertaan Pernah 37 45.12% seminar etika profesi Tidak pemah 45 54.88%
Sumber: Data Pnmer Dtolah
Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa karakteristik responden
berdasarkan umur dapat dilihat bahwa responden yang berumur < 25 tahun
sebanyak 40 orang atau 48.78%, umur 26 - 30 tahun sebanyak 30 orang
atau 36.58%, umur 31 - 35 tahun sebanyak 4 orang atau 4.88%, dan umur
36 - 40 tahun sebanyak 8 orang atau 9.76%. Karakteristik responden
berdasarkan jenis kelarnin dapat dilihat bahwa laki-laki lebih dominan
dibandingkan wanita yaitu sebanyak 56 orang atau 68.30% dari total
responden, sedangkan responden wanita sebanyak 26 orang atau 31.70%.
Karakteristik responden berdasarkan status pernikahan dapat dilihat
bahwa responden yang belum menikah lebih dominan dibandingkan
responden yang sudah menikah yaitu sebanyak 64 orang atau 78.05% dari
total responden, sedangkan yang sudah menikah s'ebanyak 18 orang atau
21.95%. Karakteristik responden berdasarkan lama bekerja di KAP bahwa
auditor yang telah bekerja pada KAP kurang dari I tahun lebih dominan
bekerja I - 3 tahun yaitu 29 orang atau sebesar 35.37% dan auditor yang
beke~ja lebih dari 3 tahun sebanyak 18 orang atau sebesar 21.95%.
Karakterislik responden berdasarkan kedudukan dalarn penugasan
audit dapat dilihat bahwa yang berkedudukan sebagai ketua tim sebanyak
2 orang atau sebesar 2.44%, supervisor 5 orang atau sebesar 6.10%,
auditor senior sebanyak 28 orang atau sebesar 34.14%, dan yang
berkedudukan sebagai auditor junior sebanyak 4 7 orang atau sebesar
57.32%. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan formal terakhir
yang ditempuh dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan formal terakhir
auditor yang berasal dari S 1 sangat dominan yaitu sebanyak 68 orang atau
sebesar 82.93%, dari S2 yaitu sebanyak 8 orang atau sebesar 9.75%, dari
S3 sebanyak 1 orang atau sebesar 1.22%, dari STAN tidak ada atau
sebesar 0%, dari D3 sebanyak 5 orang atau sebesar 6.10%, dan selanjutnya
dari tingkat SMNSMEA tidak ada atau sebesar 0%.
Karakteristik responden berdasarkan keikutscrtaan dalam mengikuti
mata kuliah "Etika Profesi" atau "Etika Bisnis" minimal I semester
sebanyak 63 orang atau sebesar 76.83% dan yang tidak pemah mengikuti
sebanyak 19 orang atau sebesar 23.17%. Responden yang pemah
mengih.-uti seminar "Etika Profesi"di luar pendidikan formal akuntansi
sebanyak 37 orang atau sebesar 45.12% dan yang tidak pernah mengikuti
sebanyak 45 orang atau sebesar 54.88%.
B. Penemuan dan Pembahasan
1.Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Kuesioner dikatakan valid jika pemyataan pada kuesioner mampu
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
Pengujian validitas ini menggunakan Pearson Correlation, yaitu dengan
cara melihat signifikansi (2-tailed) korelasi antara skor masing-masing butir
pemyataan dengan total skor. Jika korelasi antara skor masing-masing butir
pemyataan dengan total skor mempunyai tingkat signifikansi di bawah 0.05,
maka butir pemyataan tersebut dinyatakan valid dan sebaliknya (Cnozali,
2006).
Tabel4.5 Uji Validitas Variabel Kemampuan Intelektual
Pernyataan Pearson Correlation Si1~ :Kriteria (2•tailed) 1 0.302** 0.006 Valid 2 0.764** 0.000 Valid 3 0.650** 0.000 Valid 4 0.656** 0.000 Valid 5 0.837** 0.000 Valid 6 0.470** 0.000 Valid 7 0.738** 0.000 Valid 8 0.674** 0.000 Valid 9 0.812** 0.000 Valid 10 0.540** 0.000 Valid
Sumber: Data Primer D1olah
Berdasarkan hasil uji validitas instrumen variabel kemampuan
intelektual, diperoleh data bahwa semua item pemyataan dinyatakan
valid, karena nilai signifikansinya dibawah 0.05 atau sig < 0.05.
Tabel 4.6 I a 1 1 as aria e ecer U"' V l"d't V . b I K d asan E mos1ona I
Pernyataan Pearson Correlation Si1~ Kriteria (2-tailed) 1 0.491 ** 0.000 Valid 2 0.416** 0.000 Valid 3 0.401 ** 0.000 Valid 4 0.324** 0.003 Valid 5 0.381 ** 0.000 Valid 6 0.378** 0.000 Valid 7 0.490** 0.000 Valid 8 0.314** 0.004 Valid 9 0.650** 0.000 Valid 10 0.617** 0.000 Valid 11 0.478** 0.000 Valid 12 0.273* 0.013 Valid 13 0.452** 0.000 Valid 14 0.273* 0.013 Valid
~
Sumber: Data Primer Diolah
Berdasarkan hasil uji validitas variabel kecerdasan emosional,
diperoleh data bahwa semua item pemyataan dinyatakan valid, karena
nilai signifikansinya dibawah 0.05 atau sig < 0.05.
Tabel 4.7 U .. V rd· V . b I K d I a 1 1tas ana e ecer S . "tu I asan ;p1r1 a
Pernyataan Pearson Correlation Sig
Kriteria (2-tailed) . 1 0.596** 0.000 Valid 2 0.748** 0.000 Valid 3 0.763** 0.000 Valid 4 0.802** 0.000 Valid 5 0.798** 0.000 Valid 6 0.769** 0.000 Valid 7 0.741 ** 0.000 Valid 8 0.748** 0.000 Valid 9 0.724** 0.000 Valid IO 0.386** 0.000 Valid 11 0.617** 0.000 Valid 12 0.433** 0.000 Valid 13 0.506** 0.000 Valid 14 0.626** 0.000 Valid
Berdasarkan hasil uji validitas instrumen variabel kecerdasan
spiritual, diperoleh data bahwa semua item pemyataan dinyatakan valid,
karena nilai signifikansinya dibawah 0.05 atau sig < 0.05.
Tabel 4.8 U .. V rd· V ' b IP 'I k E. 1.11 a 1 1tas ana e en a u tis
Pernyataan Pearson Correlation Sig
Kriteria (2-ta.iled)
1 0.655** 0.000 Valid 2 -0.077 0.490 Tidak Valid 3 0.283** 0.010 Valid 4 0.148 0.184 Tidak Valid 5 0.713** 0.000 Valid 6 0.644** 0.000 Valid 7 0.781** 0.000 Valid 8 0.596** 0.000 Valid 9 0.773** 0.000 Valid 10 0.618** 0.000 Valid 11 0.698** 0.000 Valid 12 0.756** 0.000 Valid 13 0.724** 0.000 Valid 14 0.751** 0.000 Valid 15 0.704** 0.000 Valid 16 0.551** 0.000 Valid 17 0.679** 0.000 Valid 18 0.680** 0.000 Valid 19 0.650** 0.000 Valid 20 0.671 ** 0.000 Valid 21 0.600** 0.000 Valid 22 0.771** 0.000 Valid 23 0.695** 0.000 Valid 24 0.697** 0.000 Valid 25 0.779** 0.000 Valid
Sumber: Data Primer Dmlah
Berdasarkan hasil uji validitas instrumen variabel perilaku etis
auditor, diperoleh data bahwa dua item pemyataan dinyatakan tidak valid,
yaitu pernyataan pada nomor 2 dan 4 dengan nilai Pearson Correlation
sebesar -0.077 pada tingkat signifikansi sebesar 0..490 dan sebesar 0.148
karena nilai sig 0.490 > 0.05 dan untuk pemyataan nomor 4 juga
dikatakan tidak valid karena nilai sig 0.184 > 0.05.
Tabel 4.9 U .. V rd· V ' b I Ki . A d' J.11 a 1 1tas arm e llCJE u 1tor
Pernyataan Pearson Correlation Sig
Kriteria (2-tailed)
I 0.612** 0.000 Valid 2 0.487** 0.000 Valid 3 0.519** 0.000 Valid 4 0.545** 0.000 Valid 5 0.439** 0.000 Valid 6 0.548** 0.000 Valid 7 0.308** 0.005 Valid 8 0.407** 0.000 Valid 9 0.450** 0.000 Valid 10 0.121 0.278 Tidak Valid 11 0.704** 0.000 Valid 12 0.647** 0.000 Valid 13 0.735** 0.000 Valid 14 0.496** 0.000 Valid 15 0.648** 0.000 Valid 16 0.479** 0.000 Valid
Sumber: Data Primer Diolah
Berdasarkan hasil uji validitas instrumen variabel kinerja auditor,
diperoleh data bahwa satu item pemyataan dinyatakan tidak valid yaitu
pemyataan pada nomor I 0 dengan nilai Pearson Correlation sebesar 0.121
pada tingkat signifikansi sebesar 0.278 atau nilai sig 0.278 > 0.05.
2. Uji Reliabilitas
Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang
terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Uji
reliabilitas digunakan untuk mengnkur bahwa variabel yang digunakan
benar-benar bebas dari kesalahan sehingga menghasilkan basil yang
konsisten meskipun diuii berkali-kali.
Kuesioner yang dikumpulkan dan sah untuk dianalisis, selanjutnya
dilakukan pengelompokan untuk item pemyataan yang diajukan dan
menentukan nilai masing-masing variabel dari sejumlah pemyataan yang
digunakan untuk mengukur variabel tersebut. Perhitungan reliabilitas ini
dilakukan dengan metode Cronbach 's Alpha (Ghozali, 2006). Jika hasil
dari Cronbach 's Alpha di atas 0.60, maka data tersebut mempunyai
keandalan yang tinggi ( Ghozali, 2006).
Tabel 4.10 UjiRl'bT I K e ia 11tas nstrumen emampu2m Itlkual n e e t
Cronbach's Alpha Based on N of
Cronbach's Aloha Standardized Items Items
.827 .846 10
Sumber: Data Olahan SPSS
Kriteria menyebutkan jika nilai Cronbach 's Alpha sama dengan atau
lebih besar dari 0.60 (Ghozali, 2006) ma!rn butir-butir pemyataan
dikatakan reliabel. Terlihat dari hasil analisis bahwa semua butir
pemyataan dalam kolom Cronbach 's Alpha mempunyai nilai diatas 0.60,
yaitu untuk variabel kemampuan intelektual nilainya sebesar 0.827. Hal
tersebut dapat diaitikan bahwa variabel kemampuan intelektual adalah
reliabel karena nilai Cronbach 's Alpha sebesar 0.827 > 0.60.
Tabel 4.11 Uji Reliabilitas Instrumen Kecerdasan Emosional
Cronbach's Aloha
.646
Cronbach's Alpha Based on N of
Standardized ~n"'s'-+..;.lt"'e""m"'s-1 .659 14
Sumber: Data Olahau SPSS
Kriteria menyebutkan jika nilai Cronbach 's Alpha sama dengan atau
lebih besar dari 0.60 (Ghozali, 2006) maka butir-butir pemyataan reliabel.
Terlihat dari hasil analisis bahwa semua butir pemyataan dalam kolom
Cronbach 's Alpha mempunyai nilai diatas 0.60, yaitu untuk variabel
kecerdasan emosional nilainya sebesar 0.646. Hal tersebut dapat diartikan
bahwa variabel kecerdasan emosional adalah reliabel karena nilai
Cronbach 's Alpha sebesar 0.646 > 0.60.
Tabel 4.12 Uji Reliabilitas Instrumen Kecerdasan _§1iritual
Cronbach's Alpha Based on
Cronbach's Alnha Standardized Items
.901 .905
Sumber: Data Olaban SPSS
N of Items
15
Kriteria menyebutkan jika nilai Cronbach 's A~pha sama dengan atau
lebih besar dari 0.60 (Ghozali, 2006) maka butir-butir pemyataan reliabel.
Terlihat dari hasil analisis bahwa semua butir pemyataan dalam kolom
Cronbach 's Alpha mempunyai nilai diatas 0.60, yaitu untuk variabel
kecerdasan spiritual nilainya sebesar 0.901. Hal t•~rsebut dapat diartikan
bahwa variabel kecerdasan spiritual adalah reliabel karena nilai
Cronbach's Alpha sebesar 0.901>0.60.
Tabel 4.13 U" R r bTt I t P ·1 k l'ti J.11 eia 11as ns rumen en a u '-' s
Cronbach's Alpha Based on Nof
Cronbach's Aloha Standardized Items Items ·-.915 .934 25 ·-
Sumber: Data Olaban SPSS
Kriteria menyebutkan jika nilai Cronbach 's Alpha sama dengan atau
Jebih besar dari 0.60 (Ghozali, 2006) maka butir .. butir pemyataan reliabel.
Terlihat dari hasil analisis bahwa semua butir pemyataan dalam kolom
Cronbach 's Alpha mempunyai nilai diatas 0.60, yaitu sebesar 0.915. Hal
tersebut dapat diartikan bahwa variabel perilaku etis adalah reliabel karena
nilai Cronbach 's Alpha sebesar 0.915 > 0.60.
Tabel 4.14 U .. R r bT '.11 e ia 11tas I t Ki ns rumen · A litor ner.ia U{
~ Cronbach's Alpha 1\1
Based on It Cronbach's Aloha Standardized Items
.781 .813
Sumber: Data Olahan SPSS
Kriteria menyebutkan jika nilai Cronbach 's Alpha sama dengan atau
lebih besar dari 0.60 (Ghozali, 2006) maka butir-butir pemyataan reliabel.
Terlihat dari hasil analisis bahwa semua butir pemyataan dalam kolom
Cronbach's Alpha mempunyai nilai diatas 0.60, yaitu sebesar 0.781. Hal
tersebut dapat diartikan bahwa variabel kinerja auditor adalah reliabel
karena nilai Cronbach 's Alpha sebesar 0.781 > 0.60.
Terlihat dari uji validitas dan reliabilitas terdapat pemyataan yang
hasilnya menunjukkan tidak valid. Perlakuan terhadap pemyataan yang
tidak valid tersebut adalah dengan cara melihat nilai Cronbach 's Alpha
pada tabel Item - Total Statistics (lihat di lampiran) dari item pernyataan
tersebut. Jika nilai Cronbach 's Alpha > 0.60 maim pemyataan yang tidak
valid tersebut masih tetap bisa digunakan, yaitu dengan cara memperbaiki
pemyataan yang tidak valid dan tidak mengeluarkan pemyataan yang tidak
valid tersebut karena memiliki nilai Cronbach 's Alpha yang cukup tinggi
yaitu > 0.60 sehingga pemyataan tersebut masih dapat digunakan.
3. Hasil Uji Hipotesis
a. Uji Analisis Jalur Sub-Struktur 1
Persamaan struktural analisis jalur sub-struktur 1 adalah sebagai
berikut:
Keterangan:
Y 1 = Perilaku Etis
X1 = Kemampuan Intelektual
X2 = Kecerdasan Emosional
X3 = Kecerdasan Spiritual
s1 =Error
1). Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Keselun1han) Sub-Struktur 1
Uji secara keseluruhan ditunjukkan oleh tabel 4.15 berikut ini:
Tabcl 4.15 Anova Sub-Struktur I
~·~~~~-~~~~
Model Sum of Sauares
1 Regression 3685.623 Residual 3672.438 Total 7358.061
a Predictors: (Constant), KS, KE. Kl b Dependent Variable: PE Sumber: Data Olahan SPSS
di Mean Sau
3 1228.
78 47.
81
are
541
083
F
26.093
Sia.
.OOO(a)
Hipotesis penelitian yang diuji dirurnuskan menjadi hipotesis statistik
sebagai berikut:
Ha: Px1Y1 = PX2Yt = PxJYt :;t 0
HO: PX!Yl = PX2Yl = PXJYI = 0
Hipotesis bentuk kalimat:
Ha: Kemampuan intelektual, kecerdasan emos.ional dan kecerdasan
spiritual berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap
pedlaku etis auditor.
HO: Kemampuan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan
spidtual tidak berpengarull secara simultan dan signifikan terhadap
perilaku etis auditor.
Kaidah keputusan:
a) Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai
probabilitas sig atau [0.05 < sig], maka HO ditedma dan Ha ditolak,
artinya tidak signifikan (tidak ada pengarull nyata).
b) Jika nilai probabilitas 0.05 lebih besar atau sarna dengan nilai
probabilitas sig atau [0.05 > sig], maka HO ditolak dan Ha diterima,
artinya signifikan (ada pengaruh nyata).
Dari tabel Anova diperoleh nilai F sebesar 26.093 dengan nilai
probabilitas (sig) = 0.000, karena nilai 0.05 > sig, maka keputusannya
adalah HO ditolak dan Ha diterima artinya signifikan dan pengujian
secara individual dapat dilakukan atau dilanjutkan.
Tabel 4.16 Model Summary Sub-Struktuir 1
Model R R Square Adjusted R I Sid. Error of
Square I the Estimate
1 .708(a) .501
a Predictors: (Constant}, KS, KE, Kl Sumber: Data Olahan SPSS
482 I . L- 6.86167
Jika F secara manual dihitung dengan rumus F, berdasarkan koefisien
R2 pada tabel 4.16 model summary, nilai F dapat dihitung sebagai
be . (n-k-l)Rsquare
nkut: F = -----k (1-Rsquare)
Keterangan:
n = Jumlah sarnpel
k = Jumlah variabel eksogen (variabel independen)
(82-3-1)(0.501) 39.078 f= = =26.104
3(1-0.501 1.497
Untuk melihat pengaruh kemarnpuan intelektual, kecerdasan
emosional, dan kecerdasan spiritual terhadap perilaku etis auditor secara
summary, khususnya angka Rsquare pada tabel 4.16. Besamya angka
Rsquare (r2) adalah 0.50 I. Angka tersebut dapat digunakan untuk melihat
besarnya pengaruh kemampuan intelektual, kecerdasan emosional, dan
kecerdasan spiritual terhadap perilaku etis auditor dengan cara
menghitung Koefisien Determinasi (KD) dengan. menggunakan mmus
sebagai berikut:
KD=rx 100%
KD=0.501x100%
KD=50.1%
Keterangan:
KD : Koefisien Determinasi
r2 : Rsquare
Angka tersebut mempunyai maksud bahwa pengaruh kemampuan
intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual terhadap
perilakn etis auditor secara simultan adalah 50.1 % sedangkan lainnya
sebesar 49 .9%. Dengan kata lain, vadabilitas perilakn etis yang dapat
diterangkan dengan menggunakan variabel ke:mampuan intelektual,
kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual sebesar 50.1 %, sementara
pengaruh sebesar 49.9% disebabkan oleh faktor-faktor lain di Iuar model
ini. Faktor-faktor tersebut dapat berasal dari faktor internal (seperti, sifat,
karakteristik dan pengalaman hidup) maupun dari faktor eksternal yang
ada pada diri auditor (seperti, lingkungan, posisi atau kedudukan, dan
2) Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Individual) Sub-Stmktur 1
Uji secara parsial ditunjukkan oleh tabel 4.17 berikut ini:
Tabel 4.17 Coefficient Snb-Stn1ktur 1
Model Unstandardized Standardized I Coefficients Coefficients t Sia.
B Std. Error Beta I 1 (Constant) 29.808 8.575 3.476 .001
Kl .191 .202 .101 .946 .347 KE .399 .177 .202 2.249 .027 KS .692 .148 .521 4.668 .000
a Dependent Variable: PE Sumber: Data Olahan SPSS
a) Kemampnan intelektual berpeugaruh secara signifikan terhadap
perilaku etis auditor
Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis
statistik sebagai berikut:
Ha: px1v1 > 0
HO: PXIYI = 0
Hipotesis bentuk kalimat:
Ha: Kemampuan intelektual berpengaruh secara signifikan
terhadap perilaku etis auditor.
HO: Kemampuan intelektual tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap perilaku etis auditor.
Kaidah keputusan:
1) Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil a tau sama dengan nilai
probabilitas sig atau [0.05 < sig], maka HO diterima dan Ha
2) Jika nilai probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan nilai
probabilitas sig atau [0.05 > sig], maka HO ditolak dan Ha
diterima, artinya signifikan (ada pengaruh nyata).
Terlihat bahwa pada kolom sig pada tabel 4.17 Coefficient
didapat nilai sig 0.347. Nilai sig 0.347 lebih besar dari nilai
probabilitas 0.05 atau nilai 0.05 < 0.347, mak.a keputusannya adalah
HO diterima dan Ha ditolak. Artinya koefisien analisis jalur adalah
tidak signifikan. Kesimpulannya, kemampuan intelektual tidak
berpengaruh seeara signifikan terhadap perilaku etis auditor. Hal ini
disebabkan responden menganggap kemampuan intelektual tidak
penting untuk meningkatkan konsistensi peiilaku etis.
b) Kecerdasan emosional berpengan1h secar:i signifikan terhadap
perilaku etis auditor
Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis
statistik sebagai berikut:
Ha: PX2Y1> 0
HO: PX2YI = 0
Hipotesis bentuk kalimat:
Ha: Kecerdasan emosional berpengaruh secara signifikan
terhadap perilaku etis auditor.
HO: Kecerdasan emosional tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap perilaku etis auditor.
Kaidah keputusan:
I) Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai
probabilitas sig atau [0.05 < sig], maka HO diterima dan Ha
ditolak, artinya tidak signifikan (tidak ada pengaruh nyata).
2) Jika nilai probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan nilai
probabilitas sig atau [0.05 > sig], maka HO ditolak dan Ha
diterima, artinya signifikan (ada pengarnh nyata).
Terlihat bahwa pada kolom sig pada tabel 4.17 Coefficient
didapat nilai sig 0.027. Nilai sig 0.027 lebih kecil dari nilai
probabilitas 0.05 atau nilai 0.05 > 0.027, maka keputusannya adalah
Ha diterima dan HO ditolak. Artinya koefisien analisis jalur adalah
signifikan. Besarnya pengaruh kecerdasan emosional terhadap
perilaku etis sebesar 0.202 atau 20.2%. Kesimpulannya, kecerdasan
emosional berkontribusi dan berpengaruh S<,cara signifikan terhadap
perilaku etis auditor.
c) Kecerdasan spiritual berpengaruh secara signifikan terhadap
perilaku etis auditor
Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis
statistik sebagai berikut:
Ha: px3v1 >O
HO: PX3Y1=0
Hipotesis bentuk kalimat:
Ha: Kecerdasan spiritual berpengaruh secara signifikan terhadap
perilaku etis auditor.
HO: Kecerdasan spiritual tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap perilaku etis auditor.
Kaidah keputusan:
1) Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai
probabilitas sig atau [0.05 < sig], maka HO diterima dan Ha
ditolak, artinya tidak signifikan (tidak ada pengaruh nyata).
2) Jika nilai probabilitas 0.05 lebih besai· atau sama dengan nilai
probabilitas sig atau [0.05 > sig], maka HO ditolak dan Ha
diterima, artinya signifikan (ada pengaruh nyata).
Terlihat bahwa pada kolom sig pada tabel 4.17 Coefficient
didapat nilai sig 0.000. Nilai sig 0.000 lebih kecil dari nilai
probabilitas 0.05 atau nilai 0.05 > 0.000, maka keputusannya adalah
Ha diterima dan HO ditolak. Artinya koefisien analisis jalur adalah
signifikan. Besarnya pengaruh kecerdasan spiritual terhadap perilaku
etis sebesar 0.521 atau 52.l %. Jadi, kecerdasan spiritual berkontribusi
dan berpengaruh secara signifikan terhadap pe1ilaku etis auditor.
Berdasarkan hasil analisis jalur sub-struktur 1 yang terlihat pada
tabel 4.16 Coefficient masing-masing diperoleh nilai:
a) Px1Y1=Beta=0.101 [t = 0.946 dan probabilitas (sig) = 0.347]
c) PxJYI =Beta= 0.521 [t = 4.668 dan probabilitas (sig) = 0.000]
Besarnya koefisien diterminan (kontribusi) Xi, X2 dan X3 secara
R2X 1X2X3 Yi= (0.101).(0.517) + (0.202).(0.471) + (0.521).(0.678)
R2X 1X2X3 Y1 = (0.052217) + (0.095142) + (0.353238)
R2X 1X2X3 Y1 = 0.500597 = 0.501
Besar koefisien residu untuk pYie1 adalah -../1 - 0.501 = -../0.499 =
0.70639932 = 0.7064. Dengan demikian clidapat diagram jalur sub-
struktur I yaitu menjadi gambar 4.2 seperti dibawah ini:
Yi= 0.101X1+0.202 X2 + 0.521 X3 + 0.7064 "SJ
e1=0.7064
PXlYl = 0.101
'-....
X2 PX2YI = 0.202 -~
PX3Yi = 0.521
Gambar4.2 Hubungan Kausal Empiris Sub-Struktur 1 X1,X2, dan X3
Tehadan Y1
b. Uji Analisis Jalur Sub-Struktur 2
Persamaan struktural analisis jalur sub-struktur 2 adalah sebagai
berikut:
Keterangan:
Y, = Kinerja Auditor
Y 1 = Perilaku Etis
X1 = Kemampuan Intelektual
X3 = Kecerdasan Spiritual
E2 =Error
Gambar 4.3 Hubungan Sub-Struktur 2 Variabel Xi, X3, d:m Y1 Terhadap Y2
1). Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Keseluruhan) Sub-Struktur 2
Uji secara keseluruhan ditunjukkan oleh tabel 4.1 & berikut ini:
Tabel 4.18 Anova Sub-Struktm: 2
Model Sum of Sau ares
1 Regression 1211.675 Residual 1843.203 Total 3054.878
a Predictors: (Constant), PE, Kl, KS b Dependent Variable: KA Sumber: Data Olahan SPSS
df
3
78
81
Mean Sat Jan: 03.8
3.E
' 4 92
2 ;31
F
17.092 Sia.
.OOO(a)
Hipotesis penelitian yang diuji dirumuskan rnenjadi hlpotesis statistik
sebaga: oerikut:
Ha: Pxt v2 = PX3V2 = Pvt v2 i: 0
HO: Pxt v2 = PX3V2 = Pvt Y2 = 0
Hipotesis bentuk kalimat:
Ha: Kemampuan intelektual, kecerdasan spiritual, dan perilah.'U etis
auditor berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap
kinerja auditor.
HO: Kemampuan intelektual, kecerdasan spiritual, dan perilaku etis
auditor tidak berpengaruh secara simultlm dan signifikan terhadap
kinerja auditor.
Kaidah keputusan:
a) Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai
probabilitlls sig atau [0.05 < sig], maka HO diterima dan Ha ditolak,
b) Jika nilai probabilitas 0.05 lebih besar at~u sama dengan nilai
probabilitas sig atau (0.05 > sig], maka HO ditolak dan Ha diterima,
artinya signifikan (ada pengaruh nyata).
Dari tabel An ova diperoleh nilai F sebesar 17 .092 dengan nilai
probabilitas (sig) = 0.000, karena nilai 0.05 > sig, maka keputusannya
adalah I-IO ditolak dan Ha diterima artinya signifikan dan pengujian
secara individual dapat dilakukan atau dilanjutkan ..
Tabel 4.19 Model Summary Sub-Struktiur 2
Adjusted R Model R R Square Square
1 .630(a) .397 .373
a Predictors: (Constant), PE, Kl, KS Sumber: Data Olahan SPSS
I
Std. Error of I the Estimate 1
4.861151
Jika F secara manual dihitung dengan rumus JI, berdasarkan koefisien
R2 pada tabel 4.19 model summary, nilai F dapat dihitung sebagai
b rik (n-k-l)Rsquare e ut: F = .;__ _ __,;. _ _,,___ k (1-Rsquare)
Keterangan:
n = Jumlah sampel
k = Jumlah variabel eksogen (variabel independen)
(82-3-1)(0.397) 30.966 F = - = 17.117
3(1-0.397) 1.809
Untuk melihat pengaruh kemampuan intelektual, kecerdasan
kecerdasan spiritual, dan perilaku etis terhadap kinerja auditor secara
summary, khususnya angka Rsquare pada tabel 4.19. Besamya angka
Rsquare (r2) adalah 0.397. Angka tersebut dapat digunakan untuk melihat
besarnya pengaruh kemampuan intelektual, kecerdasan spiritual, dan
perilaku etis terhadap kinerja auditor dengan cara menghitung Koefisien
Determinasi (KD) dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
KD=r2 xl00%
KD = 0.397 x 100%
KD=39.7%
Keterangan:
KD : Koefisien Dcterminasi
r2
: Rsquare
Angka tersebut mempunyai maksud bahwa pengaruh kemampuan
intelektual, kecerdasan kecerdasan spiritual, dan perilaku etis terhadap
kinerja auditor secara simultan (keseluruhan) adalah 39.7% sedangkan
lainnya sebesar 60.3%. Dengan kata lain, variabilitas kinerja auditor yang
dapat diterangkan dengan menggunakan variabel kemampuan intelektual,
kecerdasan kecerdasan spiritual, dan perilaku etis auditor sebesar 39.7%,
sementara pengarnh sebesar 60.3% disebabkan oleh faktor-faktor lain di
luar model ini. Faktor-faktor tersebut dapat berasal dari faktor internal
( seperti, keuletan dan disiplin diri) maupun dari faktor eksternal yang ada
pada diri auditor ( seperti, lingkungan ke1::ja, budaya organisasional, clan
gaya kepemimpinan)
2) Pengujian Secara Parsial (Individual) Sub-Struktur 2
Uji secara parsial ditunjukkan oleh tabel 4.20 berikut ini:
Model
1 (Constant)
Kl
KS
PE
Tabet 4.20 Coefficient Sub-Struktur 2
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
19.112 5.715 .144 .144 .118 .264 .118 .308 .186 .078 .288
a Dependent Vanable: KA Sumber: Data Olahan SPSS
I t Sig. I
3.344 .001
1.004 .318 2.245 .028
2.391 .019
a) Kemampuan intelektual berpcngaruh secmra signiftkan terhadap
kinerja auditor
Hipotesis penelitian yang diuji dirumuskan mer\jadi hipotesis statistik
sebagai berikut:
Ha: PxtY2> 0
HO: Px1Y2=0
Hipotesis bentuk kalimat:
Ha: Kemampuan intelektual berpengaruh secara signifikllll1 terhadap
kinerja auditor.
HO: Kemampuan intelektual tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap kinerja auditor.
Kaidah keputusan:
l) Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai
probabilitas sig atau [0.05 < sig], maka HO diterima dan Ha ditolak,
2) Jika nilai probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan nilai
probabilitas sig atau [0.05 > sig), maka HO ditolak dan Ha diterima,
artinya signifikan (ada pengaruh nyata).
Terlihat bahwa pada kolom sig pada tabel 4.20 Coefficient didapat
nilai sig 0.318. Nilai sig 0.318 lebih besar dari nilai probabilitas 0.05 atau
nilai 0.05 < 0.318, maka keputusannya adalah HO diterima dan Ha ditolak.
Artinya koefisien analisis jalur adalah tidak signifikan. Jadi, kemampuan
intelektual tidak berpengarnh secara signifikan terhadap kinerja auditor.
Hal ini disebabkan responden menganggap kernampuan intelektual tidak
penting untnk meningkatkar. konsistensi kinerja.
b) Kecerdasan spiritual berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja
auditor
Hipotesis penelitian yang akan diuji dirnmuskan mienjadi hipotesis statistik
sebagai berikut:
Ha: PX3Y2> 0
HO: PX3Y2=0
Hipotesis bentnk kalimat:
Ha: Kecerdasan spiritual berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja
auditor.
HO: Kemampuan spiritual tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
kinerja auditor.
Kaidah keputusan:
I) Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai
probabilitas sig atau [0.05 < sig], maka HO diterima dan Ha ditolak,
artinya tidak signifikan (tidak ada pengaruh nyata).
2) Jika nilai probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan nilai
probabilitas sig atau [0.05 > sig], maka HO ditolak dan Ha diterima,
artinya signifikan ( ada pengaruh nyata).
Terlihat bahwa pada kolom sig pada tabel 4.20 Coefficient didapat nilai
sig 0.028. Nilai sig 0.028 lebih kecil dari nilai probabilitas 0.05 atau nilai
0.05 > 0.028, maka keputusannya adalah Ha diterima dan HO ditolak.
Artinya koefisien analisis jalur adalah signifikan. Besarnya pengaruh
kecerdasan spiritual terhadap kinerja auditor sebesar 0.308 atau 30.8%.
Jadi, kecerdasan spiritual berkontribusi dan berpengaruh secara signifikan
terhadap kine~ja auditor.
c) Perilaku etis auditor berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja
auditor
Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistik
sebagai berikut:
Ha: pv1Y2> 0
HO: PY1v2=0
Hipotesis bentuk kalimat:
Ha: Perilaku etis auditor berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja
HO: Perilaku etis auditor berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja
auditor.
Kaidah keputusan:
1) Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai
probabilitas sig atau [0.05 < sig], maka HO diterima dan Ha ditolak,
artinya tidak signifikan (tidak ada pengaruh nyata).
2) Jika nilai probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan nilai
probabilitas sig atau [0.05 > sig], maka HO ditolak dan Ha diterima,
artinya signifikan (ada pengaruh nyata).
Terlihat bahwa pada kolom sig pada tabel 4.20 Coefficient didapat nilai
sig 0.019. Nilai sig 0.000 lebih kecil dari nilai probabilitas 0.05 atau nilai
0.05 > 0.019, maka keputusannya adalah Ha diterima dan HO ditolak.
Artinya koefisien analisis jalur adalah signifikan. Besamya pengaruh
perilaku etis terhadap kinerja auditor sebesar 0.288 atau 28.8%. Jadi,
perilaku etis berkontribusi dan berpengaruh secara signifika11 terhadap
ki11erja auditor.
Berdasarkan hasil analisis jalur sub-struktur 2 yang terlihat pada tabel
4.20 Coefficient masing-masing diperolch nilai:
a) pxin=Beta=0.118[t=1.004danprobabilitas(sig)=0.318]
b) PXJY2 =Beta= 0.308 [t = 2.245 dan probabilitas (sig) = 0.028]
c) pyin=Beta=0.288 [t=2.391 danprobabilitas{sig)=0.019]
Besarnya koefisien dite1minan (kontribusi) X1, X3, dan Y1 secara simultan
terhadap Y2 sebesar (Rsquare = R2X 1X3 Y1 Y2).
R2X 1X3 Y1Y2 = (0.118).(0.471) + (0.308).(0.582) + (0.288).(0.559)
R2X 1X3 Y1 Y2= (0.055578) + (0.179256) + (0.160992)
R2X1X3 Y1Y2= 0.397
Besar koefisien residu untuk pY1e1 adalah Vi - 0.397 = -/0.603 =
0.7765304746 = 0.7765. Dengan demikian didapat diagram jalur sub-
struktur 2 yaitu menjadi gambar 4.4.
Y2= 0.118 X1+0.308 X3 + 0.288 Y1+0.7765 "E2J
e2=0.7765
IY2 =• 0.118
f13= 0.660
. .....__
.l"L-Y_1--'1-'"-U..'-".-O~ PX3Y2 = 0.308
Gambar 4.4 Hubungan Kansai Empiris Sub-Struktur 2 Varfabel Xi, X3, dan Y1
Terhadap Y2
Berdasarkan hasil koefisien jalur pada sub-struktur 1 dan sub-
struktur 2, maka dapat digambarkan secara keseluruhan yang
menggambarkan hubungan kausal empiris m1tarvariabel X 1, X2, X3,
terhadap Y1 dan Y2 seperti gambar 4.5
81 = 0.7064 c2 = 0.7765
r12 = 0.357 XIYI = 0.101
f13= 0.660
f23 = 0.448 X3Yl = 0.521
PX3Y2 = 0.308
Gambar 4.5 Hubungan Kansai Empiris Variabel Xi, X2, X3, terhadap 1{ 1 dan Y 2
Untuk mengetahui korelasi antm·a kemampuan intelektual, kecerdasan
emosional, kecerdasan spiritual, perilaku etis, dan kinerja dapat dililiat pada
tabel 4.21.
I Kl Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
KE Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
KS Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
PE Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
KA Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Tabel 4.21 Correlations Kl KE
1 .357(1
.001
82 82
.357('*) 1
.001
82 82
.660(") .448('*)
.000 .000
82 82
.517(} .471('*)
.000 .000
82 82 .471( .. ) .314('*)
.000 .004
82 82
" Correlation 1s s1grnficant at the 0.01 level (2-tailed). Sumber: Data Olahan SPSS
<S PE KA .66 >0( .. ) .517('') .471 (")
.000 .000 .000
82 82 82
.4 48(") .471(") .314(")
.000 .000 .004
82 82 82
1 .678(") .582(")
.000 .000
82 82 82
.6 78('*) 1 .559(}
.000 .000
82 82 82
.s:s '2(") .559(") 1
.000 .000
82 82 82
Tabel 4.21 menyajikan hasil korelasi pearson untuk semua sampel
penelitian, dengan jumlah sampel 82 responden a'uditor. Untuk menafsir
angka tersebut, digunakan sebagai berikut:
Tabet 4.22 Interoretasi Koefisien korelasi Nilai r
~
0.80 1.000 SangatKuat 0.60 0.799 Kuat
0.40 0.599 = CukupKuat 0.20 0.399 = Rendah 0.00 0.199 = Sangat Rendah
Sumber: Riduwan dan Kuncoro (2007)
Pada tabel 4.21 dapat diketahui bal1wa korelasi antara kemampuan
intelektual dan kecerdasan emosional sebesar 0.357. Korelasi sebesar 0.357
mempunyai maksud hubungan antara variabel kemampuan intelektual dan
kecerdasan emosional dinilai rendah dan searali (karena hasilnya positif).
emosional juga tinggi. Korelasi dua variabel bersifat signifikan karena
angka signifikansi sebesar 0.001 < 0.05. Korelasi antara kemarnpuan
intelektual dan kecerdasan spiritual sebesar 0.660. Korelasi sebesar 0.660
mempunyai maksud hubungan antara variabel kemampuan intelektual dan
kecerdasan spiritual dinilai kuat dan searah (positif). Searah artinya jika
kemampuan intelektual tinggi maka kecerdasan spiritual juga tinggi.
Korelasi dua variabel bersifat signifikan karena angka signifikansi sebesar
0.000 < 0.05.
Korelasi antara kemampuan intelektual dan perilaku etis sebesar
0.517. Korelasi sebesar 0.517 mempunyai maksud h:..oungan antara
variabel kemampuan intelektual dan perilaku etis dinilai cukup kuat dan
searah (positif). Searah artinya jika kemampuan intelektual tinggi maka
kecerdasan spiritual juga tinggi. Korelasi dua variabel bersifat signifikan
karena angka signifikansi sebesar 0.000 < 0.05.
Korelasi antara kemampuan intelektual dan kinerja auditor sebesar
0.471. Korelasi sebesar 0.471 mempunyai maksud hubungan antara
variabel kemampuan intelektual dan kinerja auditor dinilai cukup kuat dan
searah (positif). Searah artinya jika kemampuan intelektual tinggi maka
kinerja auditor juga tinggi. Korelasi dua variabel be:rsifat signifikan karena
angka signifikansi sebesar 0.000 < 0.05. Korelasi antara k:ecerdasan
emosional dan kecerdasan spiritual sebesar 0.448. Korelasi sebesar 0.448
mempunyai maksud hubungan antara variabel kecerdasan emosional dan
jika kecerdasan emosional tinggi maka kecerdasan spiritual juga tinggi.
Korelasi dua variabel bersifat signifikan karena angka signifikansi sebesar
0.000 < 0.05.
Korelasi antara kecerdasan emosional dan perilaku etis sebesar 0.4 71.
Korelasi sebesar 0.471 mempunyai malcsud hubungan antara variabel
kecerdasan emosional dan perilaku etis dinilai cukup kuat dan searal1
(positif). Searah artinya jika kecerdasan emosional tiinggi maka perilaku etis
juga tinggi. Korelasi dua variabel bersifat signifikan karena angka
signifikansi sebesar 0.000 < 0.05.
Korelasi antara kecerdasan emosional dan kinerja audi;or sebesar
0.314. Korelasi sebesar 0.314 mempunyai malcsud hubungan antara
variabel kecerdasan emosional dan kinerja auditor dinilai rendah dan
searah (positif). Searah artinya jika kecerdasat1 i~mosional tinggi maka
kinerja auditor juga tinggi. Korelasi dua variabel bersifat signifikan karena
angka signifikansi sebesar 0.004 < 0.05.
Korelasi antara kecerdasatl spiritual dan perilaku etis sebesar 0.678.
Korelasi sebesar 0.678 mempunyai rnaksud hubungan antara variabel
kecerdasan spiritual dan perilaku etis dinilai kuat dan searah (positif).
Searah artinya jika kecerdasan spiritual tinggi maka perilak-u etis juga
tinggi. Korelasi dua variabel bersifat signifikan karena atlgka signifikansi
sebesar 0.000 < 0.05. Korelasi atltara kecerdasan spiritual datl kinerja
auditor sebesar 0.582. Korelasi sebesar 0.582 mempunyai maksud
' '
cukup kuat dan searah (positif). Searah artinya jika kecerdasan spiritual
tinggi maka kinerja auditor juga tinggi. Korelasi dua variabel bersifat
signifikan karena angka signifikansi sebesar 0.000 < 0.05.
Korelasi antara perilaku etis dan kine1ja auditor sebesar 0.559.
Korelasi sebesar 0.559 mempunyai maksud hubungan antara variabel
perilaku etis dan kinerja auditor dinilai cukup kuat dan searah (positif).
Searah artinya jika perilaku etis tinggi maka kinerja auditor juga tinggi.
Korelasi dua variabel bersifat signifikan karena angka signifikansi sebesar
0.000 < 0.05.
Hasil penelitian di atas dapat diringkas seperti tabel 4.23 sebagai berikut:
Tabel 4.23 Koefisien Jalur, Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung, Pengaruh
Total dan Pengaruh Bersama Kemampuan Intelelktual (X1), Kecerdasan Emosional (X2), dan Keccrdasan Spiritual (X3) lllerpengaruh Secara
Signifikan Terhadap Perilaku Etis Auditor (Y1) Serta Dampaknya Pada Kinerjja (YzJ
Pengaruh Pengaruh Bersama Pengaruh Tidak Variabel Koefisien Langsung Langsnng Total R
2YIXIX2X3 R\2xooY1
Jalur Melalui Y1 X1-Y1 0.101 0.101 0.288 0.029 - -
X1-Y2 0.118 0.118 - o.n8 - -
X2-Y1 0.202 0.202 0.288 0.058 - -x,-Y, 0.521 0.521 0.288 0.150 - -x,-Y2 0.308 0.308 - 0.308 - -Y1-Y2 0.288 0.288 - 0.288 - -
a, 0.7064 0.7064' = 49.9 - - - -
B2 0.7765 0.7765' = 60.3 - - - -
X1oXi,X3 - - - - 0.501 -
Berdasarkan hasil perhitungan uji analisis jalur baik secara simultan
maupun parsial, maka hasil temuan penelitian secara objektif sebagai
berikut (tabel 4.23):
a) Pengaruh variabel kemampuan intelektual terhadap perilaku etis
auditor sebesar 0.101 atau 10.1% dan besarnya kontribusi
kemampuan intelektual yang secara langsung mempengaruhi
perilaku etis auditor adalah 0.101 2= 0.0102 atau 1.02%.
b) Pengaruh variabel kemampuan intelektual terhadap kinerja auditor
sebesar 0.118 atau 11.8% dan besamya kontribusi kemampuan
intelektual yang secara langsung mempengaruhi kinerja auditc.
adalah 0.1182= 0.0139 atau 1.39%.
c) Pengaruh variabel kecerdasan emosional terhadap perilaku etis
sebesar 0.202 atau 20.2%. Besarnya kontribusi kecerdasan
emosional yang secara Jangsung mempengaruhi perilaku etis
auditor adalah 0.2022= 0.0408 atau 4.08%.
d) Pengaruh variabel kecerdasan spiritual terhadap perilaku etis
sebesar 0.521 atau 52.1% dan besarnya kontribusi kecerdasan
spiritual yang secara langsung mempengamhi perilaku etis auditor
adalah 0.52i2= 0.2714 atau 27.14%.
e) Pengaruh variabel kecerdasan spiritual terhadap kinerja auditor
sebesar 0.308 atau 30.8% dan besamya kontribusi kecerdasan
spiritual yang secara langsung mempengaruhi kinerja auditor
f) Pengarnh perilaku etis terhadap kinerja auditor sebesar 0.288 atau
28 .8% dan besarnya kontribusi perilaku etis yang secara langsung
mempengaruhi kinerja auditor adalah 0.2882= 0.0829 atau 8.29%.
g) Pengaruh variabel kemampuan intelektual, kecerdasan emosional,
dan kecerdasan spiritual secara simultan terhadap perilaku etis
sebesar 0.501 atau 50.1 % dan sisanya sebesar 49.9% mernpakan
pengaruh yang datang dari faktor-faktor lain.
h) Pengaruh variabel kemampuan intelektual, kecerdasan spiritual, dan
perilaku etis secara simultan terhadap kinerja auditor sebesar 0.397
a.tau 39.7 % dan sisanya sebesar 60.3% merupakan pengaruh yang
datang dari faktor-faktor lain.
i) Korelasi antara kemampuan intelektual clan kecerdasan emosional
sebesar 0.357 dinilai rendah dan searah (karena hasilnya positif).
Korelasi antara kemampuan intelektual dan kecerdasan spiritual
sebesar 0.660 dinilai kuat dan searah. Kordasi antara kecerdasan
emosional dan kecerdasan spiritual sebesar 0.448 dinilai cukup
kuat dan searah.
C. Pembahasan
Hasil penelitian 1111 menunjukkan bahwa kemampuan intelektual,
kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual secara simultan berpengarnh
signifikan terhadap perilaku etis auditor. Hasil ini konsisten dengan penelitian
Herina (2008) dan Tikollah, dkk (2006) yang menyatakan bahwa kemampuan
intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap perilaku etis.
Adanya pengarnh keman1puan intelektual, kecerdasan emosional, dan
kecerdasan spiritual secara simultan berpengarnh signifikan terhadap perilaku
etis sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Zohar dan Marshall (2001)
bahwa kecerdasan spiritual memberi kita rasa moral dan kemampuan
menyesuaikan dengan aturan. Kecerdasan emosiona:t bertanggung jawab atas
harga diri, kesadaran diri, sensitifitas sosial, dan adaptabilitas sosial
(Wippe1man, 2007). Kemampuan intelektual y1mg dapat memahami dan
mempertimbangkan hal-hal yang bersifat etis dan tidak etis (Mahmudi, 200 I
dalam Tikollali, dkk 2006) yang pada akhimya akan tercerminlah pada
perilaku seseorang apakal1 ia akan berperilaku etis atau tidak.
Seseorang yang mempunyai kecerdasan spiritual tinggi akan lebih
berperilaku etis (sesuai dengan norma dan aturan) karena mempunyai rasa
moral dan dapat menyesuaikan diri dengan aturan sesuai dengan apa kata
hatinya Begitu pula dengan kecerdasan emosional, seseorang yang
mempunyai kecerdasan emosional tinggi berarti dia dapat menahan dan
dapat berperilaku etis. Hal tersebut mendukung penelilian yang dilakukan oleh
Maryani dan Ludigdo (200 I) dalam Alim, dkk (2007) babwa kecerdasan
emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi sikap dan
perilaku etis akuntan. Auditor yang memiliki kecerdasan emosional dan
kecerdasan spiritual yang tinggi maka akan berperilaku etis sesuai dengan
aturan yang yang terdapat didalam Kode Etik Akuntan.
Secara parsial, penelitian ini sejalan dengan penelitiian Herina (2008) babwa
kemampuan intelektual tidak berpengaruh secara signifikan terhadap sikap
atau perilaku etis, sedangkan kecerdasan emosional dan kecerdasan
berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap perilaku etis. Penelitian ini
tidak mendukung penelitian Tikollab, dkk (2006) yang menyatakan babwa
secara parsial hanya kecerdasan intelektual yang berpengaruh signifikan
terhadap sikap etis, sedangkan kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual
tidak berpengaruh. Perbedaan basil penelitian tersebut bisa disebabkan karena
latar belakang responden yang berbeda. Responden pada penelitian ini adalab
auditor, sedangkan pada penelitian Tikollab, dick (2006) adalab mabasiswa
akuntansi yang sedang menjalani pendidikan yang lebih menekankan pada
aspek kecerdasan intelektual daripada kecerdasan emosional dan kecerdasan
spiritual dalam pembentukan perilaku etis.
Kemampuan intelektual tidak mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap perilaku etis auditor karena disebabkan adanya dua kemungkinan.
Pertama, kemampuan intelektual auditor terhadap perilaku etis sudab sangat
mengakibatkan kemampuan intelektual yang tinggi terhadap perilaku etis
tidak lagi diperlukan dalan1 menunjang pembentukan perilaku etis (karena
sudah menjadi budaya sehari-hari). Kedua, kemampuan intelektual auditor
terhadap perilaku etis sudah bobrok dan masih sangat rendah, sehingga
kebobrokan dan rendahnya kemampuan intelektual tidak dapat menunjang
dalam pembentukan perilaku etis yang sesuai dengan aturan perilaku auditor
yang terdapat di dalam Kode Etik Akuntan Publik.
Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa kemampuan intelektual,
kecerdasan spiritual, dan perilaku etis secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap kinerja auditor. Secara parsial hanya kemampuan intelektual yang
tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor, sedangkan kecerdasan
spiritual dan perilaku etis berpengaruh.
Kemampuan intelektual tidak mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap kinerja auditor, karena belum tentu kemampuan intelektual yang
tinggi tanpa didukung dengan kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual
akan dapat menghasilkan kinerja yang baik. Hasil penelitian ini sejalan
dengan apa yang diungkapkan oleh Goleman (2003) bahwa kinerja ditentukan
hanya 20% dari kecerdasan intelektual, sedangkan 80% ditentukan oleh
kecerdasan lainnya ( seperti kecerdasan emosional) .. Hal tersebut membuktikan
bahwa kemampuan intelektual tidak terlalu berpengaruh signifikan terhadap
kinerja seseorang. Hasil penelitian ini juga konsisten dengan penelitian
Sufnawan (2007) yang menunjukkan bahwa kecerdasan spiritual memberikan
A. Kesimpulan
BABY
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
1. Kemampuan intelektual (Xi) tidak berkontribusi secara signifikan terhadap
perilaku etis auditor (Y1). Akan tetapi kemampuan intelektual berpengaruh
positif dengan perilaku etis sebesar 0.101 atau 10.1 %. Angka tersebut
dianggap rendah, ha! ini disebabkan responden menganggap kemampuan
intelektual tidak terlalu penting untuk meningkatkan konsistensi perilak:u
etis. Secara kontekstual kemampuan intelektual dapat mempengaruhi
perilaku etis seseorang, namun pada kenyataamiya temyata kemampuan
intelektual tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
pembentukan perilaku etis seseorang. Hal tersebut dapat disebabkan
karena adanya karakteristik dan sifat individual yang menjuajung tinggi
peraturan, lingk:ungan yang baik, serta pemberian sanksi yang tegas
sehingga dapat mendukung terhadap pola perilaku yang etis. Berdasarkan
temuan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa p<mgitjian hipotesis I yang
menyatakan bahwa "kemampuan intelektual berpengaruh secara signifikan
terhadap perilak:u etis auditor" tidak diterima.
2. Kecerdasan Emosional (X2) yang diukur oleh perilaku etis auditor (Y1)
berpengaruh positif terhadap tinggi rendahnya perilaku etis yang
dihasilkan dan signifikan. Berdasarkan temuan penelitian ini dapat
"kecerdasan emosional berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku
etis auditor" diterima.
3. Kecerdasan spiritual (X3) yang diukur oleh perilaku etis auditor (Y 1)
berpengaruh positif terhadap tinggi rendahnya perilaku etis yang
dihasilkan dan signifikan. Berdasarkan temuan penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa penguj ian hipotesis 3 yang menyatakan bahwa
"kecerdasan spiritual berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku etis
auditor" diter:ima.
4. Kemampuan intelektual (X1), kecerdasan emosional (X2), dan kecerdasan
spiritual (X3) secara simultan berpengaruh dan signifikan terhadap
per:ilaku etis auditor (Y1) sebesar 0.501 atau 50.1 %. Berdasarkan temuan
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis 4 yang menyatakan
bahwa "kemampuan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan
spiritual berpengaruh secara simultan dan signi:fikan terhadap perilaku etis
auditor" diterima.
5. Kemampuan intelektual (X1) tidak berkontribusi s·~cara signi:fikan terhadap
kinerja auditor (Y 2). Akan tetapi kemampuan intelektual berpengaruh
positif dengan kinerja auditor sebesar 0.118 atau 11.8 %. Angka tersebut
dianggap rendah, ha! ini disebabkan responden menganggap kemampuan
intelektual tidak terlalu penting untuk meningkatkan konsistensi kinerja.
Secara kontekstual kemampuan intelektual dapat mempengaruhi kinerja
seseorang, namw1 pada kenyataannya temyata kemampuan intelektual
ticlak mBmmmvai nBmmmh terhadan kineria seseorani:>:. Hal tersebut danat
lingkungan kerja yang sehat serta kelengkapan sarana dan prasarana yang
tersedia di tempat kerja, gaya kepemimpinan yang fleksibel dan tidak
otoriter, serta budaya organisasional yang senantiasa memberikan reward
terhadap kinerja yang baik, sehingga ha! tersebut dapat mendukung dan
mendorong pada pembentukan kinerja yang dihasilkan. Berdasarkan
temuan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengujian hipotesis 5 yang
menyatakan bahwa "kemampuan intelektnal berpengaruh secara signifikan
terhadap kinerja auditor" tidak diterima
6. Kecerdasan spiritual (X3) yang diukur oleh kinerja auditor (Y2)
berpengaruh positif terhadap tinggi rendahnya kinerja yang dihasilkan dan
signifikan. Berdasarkan temuan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
pengujian hipotesis 6 yang menyatakan bahwa "kecerdasan spiritual
berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja auditor" diterima.
7. Perilaku etis (Y1) yang diukur oleh kinerja auditor (Y2) berpengaruh
positif terhadap tinggi rendahnya kinerja yang dihasilkan dan signifikan.
Berdasarkan temuan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengujian
hipotesis 7 yang menyatakan bahwa "perilaku etis berpengaruh secara
signifikan terhadap kinerja auditor " diterima.
8. Kemampuan intelektual (X1), kecerdasan spiritual (X3), dan perilaku etis
(Y 1) secara simultan berpengarnh dan signifikan terhadap kinerja auditor
(Y2) sebesar 0.397 atau 39.7%. Berdasarkan temuan penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa hipotesis 8 yang menyatakan bahwa "kemampuan
B. lmplikasi
Basil penelitian ini memberikan implikasi bagi pembentukan dan
pengembangan sikap dan perilaku etis auditor yang nantinya akan berdampak
pada kinerja yang dihasilkan. Seorang auditor hams selalu memupuk dan
menjaga kewaspadaannya agar tidak mudah terpengaruh pada godaan dan
tekanan yang membawanya ke dalarn pelanggaran prinsip etika secara umum.
Agar dapat berjalan efektif, maka diperlukan suatu strategi dan upaya-upaya
yang dapat mengarahkan auditor untuk bertindak dan berperilaku sesuai
dengan aturan yang tedapat didalam Kode Etik Perilaku Profesional. Upaya
untuk mendorong auditor agar dapat berperilaku etis clan menghasilkan kinerja
yang baik terbagi atas tiga bagian, yaitu upaya untuk meningkatkan
kemampuan intelektual, kecerdasan emosional, clan kecerclasan spiritual.
Upaya untuk meningkatkan kemarnpuan intelektual terhadap perilaku etis
dapat dilakukan dengan memberikan pembekalan dan pemaharnan terhadap
kode etik dan aturan perilaku KAP. Pemaharnan terhaclap kocle etik dan aturan
perilaku bagi auditor merupakan landasan moral atau etika profesi yang harus
diintemalisasikan dalam dirinya yang nantinya akan terwujud dalam suatu
tindakan dan perilaku yang etis. Auditor yang memahami kocle etik dan aturan
perilaku secara benar, maka akan mempengaruhi perilaku profesional akuntan
yang berorientasi pada kinerja yang tinggi untuk mencapai tujuan akhir
sebagaimana cliharapkan oleh berbagai pihak.
Upaya untuk meningkatkan kecerdasan emosional dapat dilakukan dengan
emosional yang baik berarti mampu mengetahui dan mengendalikan emosi
sendiri, memahami diri dan orang lain secara benar, rnenjaga norma kejujuran
dan integritas, tidak iri hati, tidak dendam, lidak cemas, tidak mudah marah,
tidak mudah frustasi, gigih dalan1 memperjuangkan kegagalan dan hambatan,
dan bertanggungjawab atas kinerja pribadi.
Upaya untuk meningkatkan kecerdasan spiritual dapat dilakukan dengan
menyadari situasi yang ada, keinginan untuk berubah menjadi lebih baik,
mengenali diri, menyingkirkan hambatan yang rnerintang, menentukan jalan
terbaik, konsisten terhadap tujuan awal, menghormati perbedaan, dan
menyadari serta meyakini akan keberadaan Tuhan dalarn setiap aktivitas
kehidupan. Jika auditor rnemiliki kecerdasan spiritual yang tinggi rnaka ia
akan dapat berperilaku etis dan akan menghasilkan kinerja yang baik.
Peningkatan kinerja yang dilakukan oleh auditor tidak terlepas dari usaha
usaha yang terarah dan terpadu yang dilaksanakan secara konsisten dan
berkesinambungan. Langkah yang dapat dian1bil dalam rangka memenuhi
harapan tersebut diliarapkan bagi para auditor untuk melakukan kegiatan
sesuai dengan standar kerja yang telah ditetapkan okh IAPI dan pirnpinan di
KAP yang bersangkutan.
Bagi KAP, upaya untuk meningkatkan kinerja auditor dapat dilakukan
dengan jalan memberikan insentif dan penghargrum kepada auditor yang
berkinerja baik, memberikan kesempatan kepada auditor untuk meneruskan
pendidikan ke jenjang yang lebili tinggi, mengadakan evaluasi dan pembinaan
tugas yang diberikan kepadanya dan menganjurkan untuk ikut terlibat dalam
setiap kegiatan yang mendatangkan manfaat untuk meningkatkan kine~ja
auditor (seperti seminar, pendidikan dan pelatihan profesional auditor, serta
mengadakan pelatihan terkait dengan pengembangan kecerdasan emosional
dan spiritual (ESQ), sehingga mereka dapat bekerja dengan optimal,
berintegritas dan bertanggungjawab).
C. Saran
L Bagi auditor, perlu meningkatkan kecerdasan emosional, kecerdasan
spiritual dan pemabaman tentang kode etik dan aturan perilaku KAP.
Kecerdasan emosional dan spiritual yang tinggi dapat meningkatkan
konsistensi perilaku pada standar nilai dan kepekaan terhadap situasi yang
melanggar aturan.
2. Bagi KAP agar dapat lebih meningkatkan kemampuan auditor mereka
dalam melaksanakan tugas dengan lebih mernberikan perhatian dan
pelatihan terkait dengan pengembangan kecerdasan emosional dan
spiritual (ESQ), sehingga mereka dapat bekerja dengan optimal,
berintegritas dan bertanggung jawab.
3. Bagi perguruan tinggi merupakan pelopor dalam meningkatkan
kemampuan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual
kepada para mabasiswanya (terutama mabasiswa akuntansi dengan cara
mengadakan dan mengikutsertakan mabasiswanya dalam seminar terkait
dengan masalah etika, se1ia pengembangan dan perbaikan diri melalui
program pengembangan kecerdasan emosional dan spiritual (ESQ).
4. Bagi peneliti selanjutnya ada beberapa saran yang perlu dilakukan, karena
mengingat adanya kelemahan-kelemahan yang terdapat di dalam
penelitian ini. Instrumen kinerja dalam kuesioner penelitian ini mengarah
pada kinerja secara umum (bukan pada profesionalisme ). Saran pertama,
peneliti selanjutnya disarankan untuk: mencari dan menggunakan
instrumen kinerja yang lebih mengarah pada ethical professional dan
kinerja auditor. Kedua, dapat menan1bahkan atau mengganti dengan
variabel lain (seperti,kualitas audit)s'l:hingga dapat digeneralisasi. Ketiga,
disarankan untuk: menambah jumlah sampel penelitian yang ditujuk:an
kepada auditor senior atau tingkatan diatasnya supaya memperoleh hasil
penelitian yang lebih baik. Keempat, dalam mengumpulkan data tidak
hanya dilakuk:an dengan penyebara:n kuesioner saja tetapi juga dilakuk:an
dengan wawancara secara langsung kepada responden, untuk: mendapatkan
hasil penelitian yang lebih baik yang mencerminkan pada kondisi riil di
lapangan. Kelima, dengan memperluas obyek penelitian (tidak hanya di
KAP saja) tetapi juga di kantor audit pemerintahan sepe1ii BPK atau
BPKP supaya dapat dibandingkan antara auditor yang bekerja di KAP
dengan auditor yang bekerja di BPK/ BPKP.
DAFT AR PUST AKA
Agustian, Ary Ginanjar, "Rahasia Sukses A1embangkitan ESQ Power: Sebuah Inner Journey Me/a/ui Al-Ihsan", Cetakan Pertama, Arga, Jakarta, 2003.
Alim, M. Nizarul, Trisnihapsari, dan Lilliek Purwanti, "Pengaruh Kompetensi dan Independensi Terhadap Kua/itas Audit Dengan Etika Auditor Sebagai Variabe/ Moderasi", Simposium Nasional Akuntansi 10, Makassar, 2007.
Badroen, Faisal, Suhendra, M. Arief Mufraeni, dan Ahmad D. Bushori, "Etika Bisnis Dalam lvlam", Kencana, Jakarta, 2006.
Boynton, William C. Raymond, dan N. Johnson, "Modern Auditing'', Edisi Kedelapan Jilid I, Erlangga, Jakarta, 2008.
Daimayuwono, Winamo. "Rahasia Kecerdasan Spiritual", PT. Sangran Paran Media, Jakarta, 2008.
Ghozali, Imam, "Ap/ikasi Ana/isis Multivariate dengan Program SPSS", Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2006.
Goleman, Daniel, "Emotional Intellegence: Kecerdasan Emosional (Mengapa EI Lebih Penting dari IQ)", Cetakan Ketnjuh Belas, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2007.
Hamid, Abdul, "Panduan Penulisan Skripsi Fakultas Ekanomi dan Ilmu Sosiar', UIN Press, Jakarta, 2007.
Herina, Mora, "Pengaruh Kemampuan Intelektual, Kecerdasan Emosional, dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Sikap Etis Mahasiswa Akuntansi (Studi Kasus Pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta)", Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatnllah Jakarta, Jakarta, 2008.
Hery dan Men-ina Agustini, "Pengaruh Pelasanaan Etika Profesi Terhadap Pengambilan Keputusan Akuntan Publik (Auditor)"., Jumal Ak1ll1tansi dan Manajemen Vol. 18, No. 3, Agustus 2007.
Indriantoro, Nur, dan Bambang Supomo, "Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manqjemen", Edisi Pertama, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta, 2002.
Ikatan Akuntan Indonesia, "Standar Profesional Akuntan Publilr', Salemba
Ludigdo, Unti, "Strukturisasi Praktik Etika di Kantor Akuntan Publik: Sebuah Studi /nterpret/f', Simposium Nasional Akuntansi 9, Padang, 2006.
Mangkunegara, Anwar Prabu, "Evaluasi Kinerja SDlvf", Cetakan Pertama, PT. Refika Aditama, Bandung, 2005.
Martadi, Indiana Farid, dan Sri Suranta, "Persepsi Akuntan, Mahasiswa Akuntansi, dan Karyawan Bagian Akuntansi Dipandang dari Segi Gender Terhadap Etika Bisnis dan Etika Profesi (Studi di Wilayah Surakarta)", Simposium Nasional Akuntansi 9, Padang, 2006.
Nugrabaningsih, Putri, "Analisis Perbedaan Etis Auditor Di KAP Dalam etika Profesi (Studi Terhadap Peran Faktor-Faktor Individual: Locus of Control, Lama Pengalaman Kerja, Gender, dan Equity Sensitivity)", Simposium Nasional Akuntansi 8, Solo, 2005.
Pratiwi, Indah, "Pengaruh Budaya Elis Organisasi dan Orientasi Etika Terhadap Sensitivitas Etika Pada Auditor Pemerintah (Studi Kasus: Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan DK! Jakarta)", Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, Universitas Islam Negeri Syaiif Hidayatullab Jakaiia, Jakatia, 2008.
Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro, "Cara Menggunakan dan Memaknai Analisis Jalur (Path Analysis)'', Cetakan Pertama, ALFABETA, Bandung, 2007.
RM, Rissyo Melandy dan Numa Aziza, "Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi, Kepercayaan Diri Sebagai Variabel Pemoderasz"', Simposium Nasional Akuntansi 9, Padang, 2006.
Sudrajat, Akhmad, "IQ, EQ, dan SQ: Dari Kecerdasan Tunggal ke Kecerdasan Majemuk:', atiikel ini diakses pada tanggal 5 Januari 2009, dari iq-eq-dan-sqdari-kecerdasan-tunggal-ke-kecerdasan-majemuk
Sufnawan, Fathul Huda, "Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Spritual Auditor Terhadap Kinerja Auditor Dalam Kantor Akuntan Publik:', diakses pada tanggal 26 Desember 2008, dari http://resiandriani.com/2009/06/03/pengaruhkecerdasan-emosional-dan-spritual-auditor-terhadaQ::_kinerja-auditor-dalan1-kantor-akuntan-publik/
Sukidi, "Rahasia Sukses Hidup Bahagia Kecerdasan Spiritual Mengapa (SQ) Lebih Penting Daripada IQ dan EQ", PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakatia, 2002.
Terhadap Sikap Etis Mahasiswa Akuntansi (Studi pada Perguruan Tinggi Negeri di Kata Makassar Provinsi Sulawesi Selatan)", Simposium Nasional Akuntansi 9, Padang, 2006.
Tim Penyusun Kamus Pusat (Depdiknas), "Kamus Besar Bahasa Indonesia", Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, 2007.
Trisnaningsih, Sri, "Jndependensi Auditor dan Komitmen Organisasi Sebagai Mediasi Pengaruh Pemahaman Good Governance, Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Auditor", Simposium Nasional Akuntansi 10, Makassar, 2007.
Wipperman, Jean, "Meningkatkan Kecerdasan Emosional", Cetakan Pertama, Prestasi Pustaka, Jakarta, 2007.
Zohar, Danah dan Ian Marshall, "SQ: Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual Dalam Berpikir Integralistik dan Holistik Untuk Memaknai Kehidupan'', Cetakan K wJua, Mizan, Bandung, 2001.
, "Maka/ah Psikologi Tentang Intelektual Anak:', artikel ini diakses pada tanggal 5 Januari 2009, dari http://anakciremai.blogspot.com/2008/07/makalahpsikologi-tentang-intelektual.html
PE lit PUST Al<'JV1N UT AMA UIN SY AH!ll J,~¥AAT A.
LAMPIRANl
DAFTAR KUESIONER
VIN SY ARIF HIDAY A TULLAH JAKARTA
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
JURUSAN AKUNTANSI
PENGANTAR
"Pengarnh Kcmampuan Intclcktual, Keccrdasan Emosional, dan
Kecerdasan Spiritual Tcrhadap Pcrilaku Etis Auditor
Serta Dampaknya Pada Kin•~rja"
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengukur seberapa besar
pengaruh kemampuan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual
terhadap perilaku 'etis auditor serta dampaknya pada kinerja. Basil penelitian ini
diharapkan dapat menjadi infonnasi dalam memahami aspek penting yang
menentukan pengaruh kemampuan intelektual, kecerdasan emosional, dan
kecerdasan spiritual terhadap perilaku etis auditor serta dampaknya pada kinerja.
Penulis melakukan penelitian ini untuk mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi pada
Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta, Jurusan Akuntansi.
Penulis mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara untuk membantu
penulis dalam pengisian kuesioner ini. Kualitas penelitian ini tergantung dari
pengisisan kuesio11er Bapak/Ibu/Saudara, oleh karena itu, penulis mengharapkan
jawaban yang sejujur-jujurnya. Terima kasih atas kesediaan waktu yang telah
Bapak/Ibu/Saudara Iuangkan guna pengisian kuesioner ini.
Mengetahui,
Dasen Pembimblng
NIP. 130 676 334
Jakatia, 11 Maret 2009
Peneliti,
&:i:t NIM. 1050 8200 2647
KUESIONER
Pengaruh Kemampuan Intelektual, Kecerdasan Emosional, dan Keccrdasan
Spiritual Te1·hadap Perilaku Etis Auditor
Serta Dampaknya Pada Kinerja .......................................................................................... , ........................................... ....
Kuesioner ini terbagi menjadi 2 ( dua) bagian, yaitu:
1. Bagian A berisi pertanyaaan-pertanyaan mengenai data dan keterangan
Bapak/Ibu/Saudara.
2. Bagian B berisi pemyatan-pemyataan yang merupakan penjabaran dari kisi
kisi penelitian, yang berupa pemyataan atas pendapat Bapak/Ibu/Saudara atas
"Pengaruh Kemampuan Intelektual, Kecerdasan Ernosional, dan Kecerdasan
Spiritual Terhadap Prr:laku Etis Auditor Serta Dampaknya Pada Kinerja".
Bagian A: Data dan Keterangan Responden
Butir pertanyaan diisi dengan jawaban yang sesuai dengan kondisi
Bapak/Ibu/Saudara di dalam kotakjawaban yang telah disediakan.
I. Nama/inisial
2. Nama KAP Tempat Beke1ja
3. Umur Tahun
4. Jenis' Kelamin :0 Laki-Laki 0 Perempuan
5. Status Pernikahan :0 Belum Menikah 0 Sudah
Menikah
6. Berapa lama Bapak/Ibu/Saudara telah bekerja di KAP ini?
O< l Tahun 01-3 Tahun 0 3-10 Tahun [] >10 Tahun
7. Dalam penugasan audit, Bapak/Ibu/Saudara mempunyai kedudukan sebagai:
0 Ketua Tim 0 Supervisor 0 Auditor Senior 0 Auditor Junior
8. Pendidikan terakhir Bapak/Ibu/Saudara diperoleh di:
0 Perguruan Tinggi Negeri/Swasta (Sl)
0 Perguruan Tinggi Negeri/Swasta (S2)
D Akademi dan Lembaga Pendidikan Iain, yang diselenggarakan baik oleh
pemerintah maupun swasta, yang setara dengan DIPLOMA III.
D SMA/SMEA
D Lain-Iain
9. Apakah Bapak/Ibu/Saudara pernah mengikuti mata kuliah "Etika Profesi" atau
" Etika Bisnis (Business Ethics)" minimal 1 semester selama menempuh
pendidikan formal akuntansi?
D Pernah D Tidak Pernah
10. Apakah Bapak/Ibu/Saudara pernah mengikuti seminar "Etika Profesi" di Iuar
pendidikan formal akuntansi?
D Pernah D Tidak Pernah
Bagian B: Pernyataan Kuesioner
Bagian ini berisi pemyataan yang akan digunakan untuk keperluan analisis.
Berikan penilaian dengan memilih salah satu dari 5 point skala di bawah ini
dengan memberikan tanda silang ( .J ) pada kotak yang telah disediakan:
Keterane:an Skuir/ Nilai
STS: Sangat tidak setuju 1
TS . Tidak setuju 2
N Netral 3
s Setuju 4
SS Sangat Setuju 5
DAFT AR PERNY AT AAN KUESIONER
No I SS s N TS STS
Pernyataan 5 4 3 2 1 --
Kemampuan Intelektual I. Saya berlangganan dan secara sistematis membaca jurnal auditing dan
publikasi lainnya
2. Saya selalu memiliki informasi dan gagasan
3. Saya adalah orang yang kreatif
4. Saya dapat menerima saran dan kritik dari orang lain
5. Saya selalu berpikir logis dalam setiap ha! (tidak emosional)
6. Saya tidak pernah malu mengakui kekurangan diri saya
7. Saya suka akan tantangan untuk menyelesaikan persoalan
8. Saya selalu membuka pikiran saya terhadap hal-hal baru
9. Saya tidak pernah mengkritik tanpa memberi solusi
10. Saya sanggup menyelesaikan masalah sayR sendiri tanpa bantuan orang
lain
Kecerdasan Emosional I. Saya sering merasa khawatir tanpa tahu apa penyebabnya
2. Saya menyukai diri saya apa adanya dan tahu betul kekuatan. diri saya
3. Saya percaya diri dan mempunyai kemampuan untuk mendapatkan apa
yang saya inginkan
4. Saya tertarik pada pekerjaan yang menuntut saya memberikan gagasan
baru
5. Bila saya menemui hambatan dalam suatu tujuan, saya akan beralih
pada tujuan lain karena saya tidak mampu
6. Saya sering melakukan instropeksi diri untuk menemukan kembali hal-
ha! penting dalam hidup saya
7. Saya dapat melihat rasa sakit pada orang lain meskipun mereka tidak
membicarakannya
8. Saat teman-teman saya memiliki masalah mereka meminta nasihat saya
9. Saya biasanya dapat mengetahui bagaimana perasaan orang lain
terhadap saya .
10. Saya merasa dapat mengendalikan hidup saya dengan penuh
ketenangan, walaupun dalam kondisi yang tidak menyenangkan
11. Demi sasaran lain yang lebih besar, saya dapat menunda pemuasan
13. Saya merasa sulit memulai untuk mengembangkan topik pembicaraan
dengan orang lain yang tidak menge1ti pikiran saya
14. Saya mampu mengorganisasi dan memotivasi suatu kelompok (tim)
Kccerdasan Spiritual 1. Saya adalah orang yang raj in beribadah
2. Saya selalu berdoa setiap hari sebelum dan sesudah melakukan aktivitas
3. Saya merasa cinta dan dekat dengan Tuhan dalam hati saya
4. Saya bisa menerima dengan lapang dada kejadian baik atau buruk dalam
hidup saya
5. Saya memilik.i keberanian untuk berpendirian pada kebenaran
5. Saya selalu bersyukur atas keberuntungan yang saya peroleh
7. Saya adalah orang yangjujur
&. Saya selalu memegangjanji yang diamanahkan kepada saya
~- Saya selalu toleran terhadap perbedaan
10. Apa yang sudah saya katakan selalu sesuai dengan perbuatart saya
11. Saya menganut standar etika dan moral
12. Saya menahan diri untuk tidak melakukan pelanggaran hukum
meskipun saya dapat melakukannya tanpa risiko dan kena sanksi
13. Saya adalah orang yang dermawan dan mau berbagi keberunturtgan
dengan orang lain
14. Saya mempunyai kontribusi terhadap kesejahteraan orang lain
15. Saya seorang yang terbuka saat saya berinteraksi dengan orang lain
Perilalm Etis Auditor I. Saya mematuhi dan mentaati segala peraturan dalam melaksanakan
tugas yang telah dipercayakan kepada saya
2. Saya melakukan audit walaupun ada yang tidak sesuai dengan Surat
Perintah Tugas
3. Saya memiliki semangat pengabdian yang tinggi kepada organisasi
tempat saya bekerja dengan mengutamakan kepentingan organisasi
daripada kepentingan pribadi/kelompok
4. Saya tidak menolak dan meninggalkan tugas tanpa alasan yang jelas
5. Saya memiliki keahlian yang diperlukau dalam melaksanakan tugas
dengan mempraktikkan pengetahuan tentang audit untuk menyelesaikan
tugas
5. Saya selalu dapat meugembangkan analisis dan keterampilan konseptual
dalam melaksanakan tugas
bijaksana dan bertanggungjawab
9. Dalam melaksanakan tugas saya selalu bersikap obyektif dan tegas
dalan1 mengemukakan hal-hal yang menurut pertimbangan dan
keyakinan yang diperlukan
10. Saya tidak dapat diintimidasi serta tidak tunduk karena tekanan orang
Jain, bersikap tenang dan mampu mengendalikan diri
11. Saya selalu menyimpan rahasia jabatan dan rahasia pihak yang diaudit
12. Saya selalu menggalang kerjasama yang sehat dengan sesama auditor
untuk mencapai tujuan audit
13. Saya selalu berusaha untuk menekan sifat iri hati
14. Saya berkewajiban untuk saling membimbing/bertukar pengalarnan
kepada sesama auditor
15. Saya selalu mendorong/memotivasi auditor lain untuk bertanggung
jawab terhadap tugasnya
16. Saling mengingatkan ke sesama auditor untuk senantiasa mematuhi
kode etik
17. Saya memiliki rasa kebersamaan/ kekeluargaan <liar ~"ra sesama auditor
dengan tidak berselisih pendapat dihadapan pihak yang diaudit
18. Saling mengkomunikasikan informasi yang dianggap penting mengenai
obyek/pihak yang pernah diauditnya kepada auditor lain yang akan
menjalankan tugas terhadap obyek yang sama
19. Saya tidak pernah mengadu domba dan menjelek-jelekkan perilaku
sesama auditor
w. Saya harus senantiasa menjaga penampilan dengan berpakaian yang
sederhana, sopan, rapi, dan sesuai dengan kelaziman
ll. Saya mampu berkomunikasi secara persuasif (tidak represif/agresif)
dengan pihak yang diaudit dengan gaya bicara yang wajar, tidak
berbelit-belit dan menguasai pokok permasalahan
22. Saya mampu menciptakan iklim ke1ja yang sehat dengan pihak yang
diaudit dengan menumbuhkan dan membina sikap positif
23. Saya wajib menggalang kerjasama yang sehat dan saling
mempercayai/menghargai dengan pihak yang diaudit
24. Saya tidak memberikan perintah-perintah yang sifatnya pribadi terhadap
pihak yang diaudit
25. Saya mencari pihak yang tepat dan berkompeten dalam mencari.
informasi mengenai masalah yang sedang diaudit
v;...., .... ,,.;.,, A • .,,-.;4-..... ,...
--2. Saya merasa ikut memiliki organisasi di tempat saya bekerja --1--"- -------------------------~---~ -------- - ----· --- - -' - •
l. Saya mau berusaha diatas batas normal untuk mensukseskan organisasi
di tempat saya bekerja
L Alasan saya tetap bekerja di sini adalah karena loyalitas pada
perusahaan ( organisasi)
). Semakin tinggi tingkat pendidikan saya maka kinerja saya semakin
profesional
). Sa.ya mempunyai pengalaman yang cukup lanm dalam bidang saya
sehingga kinerja saya semakin baik dan profesional
i. Saya sering menghadiri dan berpartisipasi dalam setiap pertemuan para
auditor
!. Peke1jaan yang saya lakukan memotivasi saya untuk berbuat yang
terbaik sebagai auditor
) . Upah (gaji) yang saya terima memotivasi saya untuk berbu<tt yang
terbaik terhadap organisasi tempat saya bekerja
10 Saya akan tetap bekerja sebagai auditor walaupun gaji saya dipotong
untuk keperluan tugas auditor
11. Saya merasa puas dengan bidang pekerjaan saya saat ini
12. Perlakuan perusahaan memotivasi saya untuk berbuat yang terbaik
sebagai auditor
13. Hubungan antara atasan dengan bawahan di tempat saya bekerja sangat
dekat
14. Pimpinan di tempat saya bekerja sangat menghargai gagasan bawahan
15. Pimpinan di tempat saya bekerja mampu berkomunikasi dengan
bawahan secara jelas dan efektif
16. Pimpinan ditempat saya bekerja selalu memberikan arahan dalam
mengerjakan tugas yang benar
LAMPIRAN2,
DAFTAR JAWABAN RE:SPONDEN
Daftar Jawaban Responden
NO Kil K12 Kl3 Kl4 Kl 5 Kl6 Kl? Kl 8 Kl 9 Kl IO TKI I 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 38 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 38 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 38 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 38 6 3 3 4 4 4 4 4 2 3 3 34 7 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 37 8 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 37 9 3 3 4 4 4 4 4 4 2 3 35 IO 2 3 4 4 2 3 3 2 2 2 27 11 2 3 4 4 2 3 3 2 2 2 27 12 4 4 4 4 3 2 2 3 3 3 32 13 3 5 5 5 4 4 5 4 4 2 41 14 2 3 4 4 2 3 3 2 2 2 27 15 2 3 4 4 2 3 3 2 2 2 27 16 I 3 3 3 3 3 3 3 3 3 28 17 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 38 18 3 5 5 5 4 4 5 4 4 2 41 19 3 3 4 4 2 4 4 2 2 2 30 20 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 36 21 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 37 22 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 36 23 3 4 4 4 4 4 4 4 , 4 3 38 24 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 38 25 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 38 26 3 4 3 4 3 4 4 4 4 2 35 27 3 4 3 4 3 4 4 4 4 2 35 28 3 4 5 5 5 4 5 5 5 2 43 29 3 4 5 5 5 4 5 5 5 2 43 30 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 49 31 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 23 32 3 5 5 5 5 3 5 5 5 5 46 33 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 36 34 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 36 35 5 4 4 4 4 4 4 4 2 2 37 36 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 36 37 2 3 4 4 4 ·4 4 4 3 3 35 33 3 4 4 4 4 4 4 5 4 3 39 39 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 38 40 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 35 41 2 4 3 5 4 5 4 5 3 I 36 42 5 4 4 3 3 3 4 5 4 2 37 43 2 4 3 5 4 5 4 5 3 I 36 44 5 4 4 3 3 3 4 5 4 2 37 45 5 4 4 3 3 3 4 5 4 2 37 46 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 47 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39 48 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 38 49 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 50 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 37 51 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 52 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 53 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 40 54 3 5 5 5 4 3 3 5 3 2 38 55 3 4 4 5 4 5 5 5 3 4 42
56 3 3 3 5 5 5 4 5 5 3 41 57 3 3 3 5 4 5 4 4 3 2 36 58 3 4 4 4 4 3 4 3 3 2 34 59 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 41 60 2 3 5 5 5 5 5 5 5 I 41 61 2 4 3 4 4 4 4 4 4 2 35 62 2 4 3 4 4 4 4 4 4 2 35 63 2 4 4 5 4 5 5 5 5 3 42 64 4 3 3 3 I 5 5 5 2 2 33 65 4 3 3 3 2 4 3 4 2 2 30 66 5 3 3 3 2 4 4 4 I I 30 67 4 3 3 3 2 5 3 4 2 I 30 68 4 3 3 3 2 4 5 4 I 2 31 69 5 3 3 3 I 4 3 5 I I 29 70 4 4 4 3 3 5 4 4 3 I 35 71 3 3 3 4 3 5 3 4 3 I 32 72 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 49 73 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 49 74 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 48 75 4 4 5 5 4 4 4 4 3 3 40 76 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 77 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 78 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 79 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 80 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 81 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 36 82 2 3 4 5 3 4 5 4 3 3 36
NO KE! KE2 KE3 KE4 KE5 KE6 KE 7 KE8 KE9 KE !O KE II KE12 KE 13 KE 14 TKE I 2 4 4 4 4 4 2 4 2 2 4 2 2 4 44 2 2 4 4 4 4 4 2 4 2 2 4 2 2 4 44 3 2 4 4 4 4 4 2 4 2 2 4 2 2 4 44 4 2 4 4 4 4 4 2 4 2 2 4 2 2 4 44 5 2 4 4 4 4 4 2 4 2 2 4 2 2 4 44 6 3 4 4 2 2 3 4 4 4 4 4 2 2 3 45 7 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 2 4 48 8 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 2 4 48 9 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 2 3 49 10 4 3 5 4 4 4 2 4 4 2 3 2 2 3 46 11 4 3 5 4 4 4 2 4 4 2 3 2 3 4 48 12 3 3 3 3 3 2 4 4 2 3 3 4 2 3 42 13 3 4 5 5 2 5 4 3 4 4 5 I 2 4 51 14 3 5 5 4 4 4 2 4 4 2 3 2 2 3 47 15 3 5 5 4 4 4 2 4 4 2 3 2 2 3 47 16 2 4 3 3 4 4 4 4 2 2 2 2 2 3 41 17 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 58 18 3 4 5 5 2 5 4 3 4 4 5 I 2 4 51 19 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 5 4 56 20 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 3 4 52 21 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 5 4 56 22 2 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 2 49 23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 54 24 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 52 25 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 .4 4 52 26 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 50 27 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 50 28 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 50 29 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 50 30 3 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 65 31 3 3 4 4 2 4 3 4 3 4 3 3 2 2 44 32 4 5 5 5 2 4 3 5 5 5 5 I 4 5 58 33 4 4 4 4 2 4 4 3 4 3 4 3 2 3 48 34 4 4 4 4 2 4 4 3 4 3 4 4 2 3 49 35 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56 36 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 3 51 37 2 3 4 4 2 4 4 4 3 4 3 2 2 4 45 38 4 4 4 4 4 5 4 4 4 2 5 2 I 4 51 39 4 4 4 4 2 4 3 4 3 3 4 4 3 2 48 40 2 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 47 41 4 5 4 5 5 3 3 3 4 3 3 3 3 3 51 42 3 3 3 5 3 4 3 3 3 5 4 2 3 4 48 43 4 5 4 5 5 3 3 3 4 3 3 3 3 3 51 44 3 3 3 5 3 4 3 3 3 3 5 2 3 3 46 45 3 3 3 5 3 4 3 3 3 3 5 2 3 3 46 46 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 44 47 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 49 48 3 4 4 4 4 4 3 4 I 3 3 3 3 4 47 49 4 3 3 3 3 4 2 3 2 2 3 3 3 4 42 50 3 3 3 4 4 2 3 3 3 2 2 4 3 3 42 51 3 4 4 4 4 3 3 4 2 3 2 3 3 4 46 52 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3' 2 3 5 4 48 53 3 3 4 4 2 4 3 3 3 3 2 3 4 4 45 54 5 3 3 3 2 4 3 3 2 3 2 3 3 3 42 55 4 3 4 5 5 3 4 5 5 3 5 2 5 4 57 56 4 5 5 3 5 4 4 3 4 3 3 4 5 4 56 57 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 50
58 3 5 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 44 59 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 I 2 4 47 60 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 3 2 I 5 60 61 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56 62 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56 63 5 4 4 3 4 5 3 5 3 4 5 5 4 4 58 64 5 5 3 3 5 5 4 4 5 5 5 2 5 I 57 65 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 2 50 66 5 2 2 3 4 4 4 4 5 5 5 2 4 2 51 67 4 5 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 I 49 68 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 5 2 51 69 5 4 4 3 4 3 5 5 3 4 3 3 5 2 53 70 4 3 4 3 2 4 3 5 3 2 3 3 3 3 45 71 3 4 3 3 2 4 2 5 3 2 3 3 3 3 43 72 4 4 4 5 5 4 3 4 4 4 4 5 3 5 58 -73 I 5 5 5 I 5 4 3 3 5 4 3 2 5 51 74 I 5 5 5 I 5 3 3 3 5 3 3 3 5 50 75 J 4 4 4 3 4 2 3 2 3 4 3 2 4 45 76 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 52 77 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 52 78 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 52 79 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 52 80 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 52 81 3 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 50 82 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 2 4 49
NO KS I KS2 KS3 KS4 KSS KS6 KS7 KS8 KS9 KSIO KS 11 KSl2 KS 13 KSl4 KS15 TKS
I 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 56
2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 56
3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 56
4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 56
5 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 56
6 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 3 52
7 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 60
8 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 59
9 3 3 3 3 5 5 5 5 5 3 4 2 4 3 3 56
10 4 3 3 3 3 2 2 2 2 4 4 4 4 2 3 45
II 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 65
12 4 3 3 3 3 2 2 2 2 4 4 4 4 2 3 45
13 5 5 5 4 4 5 5 5 3 3 5 3 4 2 4 62
14 4 3 3 3 3 2 2 2 2 4 4 4 4 2 3 45
15 4 3 3 3 3 2 2 2 2 4 4 4 4 2 3 45
16 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 47
17 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 65
18 5 5 5 4 4 5 5 5 3 3 5 3 4 2 4 62
19 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 2 2 58
20 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 57
21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60 .·-22 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 2 2 58
23 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 63
24 4 4 4 4 4 4 3 5 3 4 4 4 4 3 3 57
25 4 4 4 4 4 4 3 5 3 4 4 4 4 3 3 57
26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 56
27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 56
28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 57
29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 ' 3 4 57
30 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 73
31 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 z- 2 2 2 32
32 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 5 4 4 3 5 67
33 5 5 5 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 2 58
34 5 5 5 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 2 58
35 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 3 4 64
36 5 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 60
37 2 2 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 54
38 4 4 4 3 4 4 5 4 3 4 3 3 4 4 5 58
39 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
40 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
41 4 3 5 4 4 4 4 3 3 3 4 2 3 3 4 53
42 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 59
43 4 3 5 4 4 4 4 3 3 3 4 2 3 3 4 53
44 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 56
45 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 58
46 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 65
47 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 59
48 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 4 4 4 69 4Q 4 4 4 4 4 4 4 4'· ' 4 4 4 ' 4 4 4 1'1
50 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 58
51 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 3 3 3 4 64
52 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 3 3 3 66
53 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 75
54 5 4 4 3 3 5 3 4 4 4 4 3 3 3 3 55
55 4 4 5 4 4 5 4 4 5 3 4 5 4 3 5 63
56 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 3 3 5 5 5 68
57 4 4 5 5 4 5 4 4 4 3 4 4 4 3 4 61
58 5 4 4 3 3 5 4 5 5 3 3 4 5 3 2 58
59 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 61
60 4 3 5 5 5 5 3 3 4 4 4 3 3 4 4 59
61 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 58
62 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 58
63 4 3 5 4 5 5 4 3 5 3 5 5 5 5 2 63
64 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 67
65 4 4 4 4 3 4 3 4 4 2 4 2 3 3 3 51
66 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 67
67 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5 66
68 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 3 2 3 60
69 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 3 2 3 63
70 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 3 3 4 58
71 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 52
72 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 73
73 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 75
74 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 75
75 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 3 4 3 4 64
76 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
77 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
78 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
79 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
80 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
81 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 3 5 62
82 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
PE2 PE3 PE4 PE5 PE6 PE? PE8 PE9 PE 10 PE 11 PE 12 PE 13 PE 14 PE 15 PE 16 PEI? PEJ8 PE19 PE20 0PE21 PE22 PE23 PE24 PE25 TPE
2 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 102 2 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 102
2 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 102
2 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 102
2 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 102 2 3 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 98
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 97
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 99
2 3 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 97
4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 2 3 4 3 4 4 3 84
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 99
4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 2 3 4 3 4 4 3 84
4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 2 3 4 3 4 4 3 84
4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 4 4 3 2 3 4 3 4 4 3 84
4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 4 4 3 2 3 4 3 4 4 3 84
3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4. 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 89
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 99
4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 2 3 4 3 4 4 3 84
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 JOO
2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 94
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 98
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 99
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 98
3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 90
3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 90
4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 99
4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 99
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 JOO
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 100
5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 121
3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 53
I 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 5 5 3 103
4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 97
4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 97
2 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 105
4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 96 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 98
2 4 4 5 3 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 JOO
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 JOO
3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 78
2 2 2 3 3 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 98
3 4 I 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 5 4 3 3 4 4 91
2 2 2 3 3 4 4 4 4 3 s 4 4 4 4 s 4 s s 5 s s 4 4 98 3 4 1 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 5 4 4 3 3 4 4 91 3 4 1 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 s 4 4 4 3 3 4 4 91 1 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 86 2 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 94 1 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 93 2 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 92 2 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 93 1 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 93 2 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 92 2 3 2 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 3 3 91
2 3 1 4 3 4 5 3 2 s s 3 s s s 5 5 3 s 4 s s s 5 101 5 s s 5 4 4 4 s 4 5 5 5 s 5 s 5 4 s 5 4 4 4 5 4 116 2 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 s 5 s s 3 5 5 s 4 3 4 99 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 93
1 3 1 5 5 5 5 3 2 5 5 3 5 5 5 5 4 3 5 3 4 4 3 3 96 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 99 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 95 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100
2 5 5 4 3 4 5 5 4 5 5 5 4 3 3 5 5 3 5 4 4 5 5 5 108
1 2 3 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 s 4 4 107
2 2 3 4 3 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 3 5 5 4 5 104
1 2 3 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 107 2 2 3 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 105
2 2 3 5 3 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 105
1 2 3 5 3 5 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 106
2 4 2 3 4 4 4 4 3 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 5 3 96
2 4 2 3 4 4 3 4 3 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 91 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 120 2 5 3 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 118
2 5 4 5 5 5 5 5 5 5 s 4 s 5 5 5 5 5 5 5 s 5 5 5 120 3 4 3 4 4 4 5 5 3 4 4 3 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 102 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 JOO 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100 1 4 4 4 4 4 5 4 3 4 5 5 5 5 3 4 4 4 4 3 4 4 5 4 100 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 103
NO KA l KA2 KA3 KA4 KA5 KA6 KA7 KA8 KA9 KA 10 KA ll KA 12 KA l3 KA 14 KA 15 KA l6 TKA l 4 4 4 4 2 4 2 4 2 2 4 4 4 4 4 4 56 2 4 4 4 4 2 4 2 4 2 2 4 4 4 4 4 4 56
3 4 4 4 4 2 4 2 4 2 2 4 4 4 4 4 4 56
4 4 4 4 4 2 4 2 4 2 2 4 4 4 4 4 4 56
5 4 4 4 4 2 4 2 4 2 2 4 4 4 4 4 4 56 6 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 53
7 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 55 8 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 59
9 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 52
lO 3 4 3 2 2 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 54
II 4 4 3 2 2 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 55 12 3 4 3 2 2 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 54 l3 3 4 3 2 2 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 54 14 3 4 3 2 2 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 54 15 3 4 3 2 2 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 54
16 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 59
17 4 4 4 3 4 3 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 58
18 3 4 3 2 2 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 54
19 2 2 4 2 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 55
20 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 62
21 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 58
22 2 2 2 2 4 4 2 4 4 2 4 4 2 4 4 4 50 23 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 61
24 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 57
25 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 57 26 4 4 2 4 4 3 3 4 3 2 4 3 4 3 3 3 53
27 4 4 2 4 4 3 3 4 3 2 4 3 4 3 3 3 53
28 4 4 4 4 4 4 2 4 ·4 2 4 4 4 4 4 I 57
29 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 l 57
30 5 5 5 I l 5 3 5 5 I 5 5 5 5 5 5 66
31 2 2 2 4 3 2 4 2 3 4 2 3 2 3 3 2 43
32 4 5 5 5 4 4 5 3 5 l 4 4 3 5 5 5 67
33 4 4 4 3 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 60
34 4 4 4 3 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4· 60
35 3 4 4 3 4 4 3 4 4 l 4 4 4 4 5 5 60
36 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 61
37 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
38 4 5 5 4 3 4 3 4 5 4 4 4 3 4 4 3 63
39 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
40 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 54
41 3 3 3 2 3 3 3 4 3 l 3 3 3 3 4 4 48
42 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 55
43 3 3 3 2 3 3 3 4 3 l 3 3 3 3 4 4 48
44 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 5 5 5 5 62
45 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 53
46 3 4 4 4 4 4 4 4 4 l 3 3 4 4 4 4 58
47 3 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 60
48 4 4 4 4 4 4 4 4 l l 4 4 4 4 4 4 58
49 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 4 4 4 4 4 4 <R
51 3 4 3 4 4 4 4 4 4 I 3 4 4 4 4 4 58
52 4 4 3 4 4 4 4 4 4 I 4 4 4 4 4 4 60 53 3 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 60 54 3 I 5 3 3 3 5 4 2 I I 3 2 2 3 3 44 55 2 3 4 4 5 3 3 4 3 1 4 5 4 4 4 5 58 56 2 4 2 2 3 4 4 3 2 I 1 3 2 3 3 3 42 57 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 56
58 I 5 4 3 4 3 4 5 3 1 I 3 2 1 2 4 46 59 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 62 60 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 60
61 4 4 2 2 4 4 4 4 2 4 4 2 3 4 4 4 55
62 4 4 2 2 4 4 4 4 2 4 4 2 3 4 4 4 55
63 4 4 4 4 5 2 3 5 2 4 4 4 5 4 4 5 63
64 3 3 3 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 67
65 3 3 3 3 4 5 4 5 4 2 3 4 2 1 3 4 53
66 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 64
67 3 3 3 3 4 5 4 5 4 5 4 4 5 1 4 4 61
68 3 3 3 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 1 5 5 63
69 3 3 3 3 5 5 5 5 5 4 4 4 5 1 4 4 63
70 3 3 4 3 3 4 2 4 3 3 4 4 5 5 5 5 60
71 3 3 4 3 4 4 2 4 3 3 3 3 5 5 5 5 59 72 5 5 5 5 5 5 5 5 4 1 4 5 5 5 5 5 74
73 5 5 5 5 5 5 5 5 4 2 5 5 5 5 5 5 76
74 5 5 5 5 5 5 5 5 4 1 5 5 5 5 5 5 75
75 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 62
76 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
77 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64 78 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
79 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64 80 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64 81 4 4 4 4 4 3 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 60 82 4 4 2 4 4 5 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 60
LAMPIRAN3
'·
BASIL PERHITUN-GA~T
RELIABILIT A;S
1. Pengujian Reliabilitas Variabel Kemampuan Intelektual
Kl1
K12
Kl3
Kl4
K15
K!6
K17
Kl8
Kl9
Kl10
Case Processing Summary
N % Cases Valid 82 100.0
Excluded( a) 0 .0 Total 82 100.0
a L1stw1se deletion based on all vanables 1n the procedure.
Reliability Statistics
·-Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized Aloha Items N of Items
.827 .846 10
Item-Total Statistics
Scale Corrected S:quared Scale Mean if Variance if Item-Total Multiple Item Deleted Item Deleted Correlation Correlation
33.6341 23.321 .110 .416
33.1707 20.909 .704 .585
33.0122 21.815 .573 .636
32.8780 21.516 .574 .696
33.2805 18.377 .766 .760
32.9634 22.678 .359 .568
32.9390 21.021 .671 .608
32.9268 20.562 .572 .559
33.4634 18.202 .724 .705
34.2927 20.926 .377 .303
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation
36.9512 25.356 5.03544
LJlofltems :c 10
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
.860
.798
.809
.808
.781
.825
.800
.805
.786
.830
2. Pengujian Reliabilitas Variabel Kecerdasan Emosional
KE1
KE2
KE3
KE4
KE5
KE6
KE7
KE8
KE9
KE10
KE11
KE12
KE13
KE14
Case Processing Summary
N % Cases Valid 82 100.0
Excluded( a) 0 .0 Total 82 '100.0
a L1stwise deletion based on all variables in
the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Based
on Cronbach's Standardized
Seate Mean if Item Deleted
46.2195
45.6829
45.6463
45.6463
46.2439
45.6463
46.2195
45.7439
46.1585
46.1829
45.8902
46.8293
46.6463
46.0122
Mean
Aloha Items
.646 .659
N of Items
14
ltem-T otat Statistics
Scale Corrected Squared Valiance if Item-Total Multiple
Item Deleted Correlation Correlation
19.655 .314 .458
21.034 .288 .287
21.293 .284 .509
21.688 .194 .440
20.631 .183 .295
21.589 .271 .383
20.248 .352 .401
21.971 .207 .237
18.728 .529 .547
18.769 .480 .569
20.296 .336 .388
21.748 .086 .343
19.836 .254 .352
21.815 .101 .328
Scale Statistics
Valiance Std. Deviation Jt:; of.l'.ems I A o~n.tn j-!.! .. ,.
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
.621
.627
.628
.639
.646
.631
.616
.637
.584
.591
.618
.660
.634
.655
3. Pengnjian Reliabilitas Variabel Kecerdasan Spilf'itual
KS1
KS2
KS3
KS4
KS5
KS6
KS7
KS8
KS9
KS10
KS11
KS12
KS13
KS14
KS15
Case Processing Summary
N % Cases Valid 82 100.0
Excluded( a) 0 .0 Total 82 100.0
a Listwise deletion based on all variables m the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Based
on Cronbach's Standardized
Aloha Items Ne if Items
15 .901 .905
Item-Total Statistics
Scale Corrected Squared Scale Mean if Variance if ltem-T otal Multiple Item Deleted Item Deleted Correlation Correlation
55.0366 44.999 .512 .611
55.0976 44.237 .699 .780
54.9146 44.573 .719 .805
55.0976 44.608 .768 .782
55.0122 44.605 .763 .736
54.9390 43.786 .721 .805
55.0610 43.515 .683 .696
55.0488 43.652 .693 .739
55.1463 44.349 .670 .712
55.3415 48.400 .309 .351
55.0244 46.790 .565 .614
55.2805 46.896 .330 .366
55.2683 47.186 .435 .386
55.7439 44.119 .539 .669
55.3537 45.293 .479 .521
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation [_j'J_()fJtern~
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
.898
.890
.890
.889
.889
.889
.890
.890
.891
.903
.896
.905
.899
.897
.899
4. Pengujian Reliabilitas Variabel Perilaku Etis
Case Processing Summary
N Cases Valid 82
Excluded(a) 0 Total 82
a L1stw1se deletion based on all vanables 111
the procedure.
Cronbach's Aloha
.915
Scale Mean if
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
Item-Total Statistics
Scale Corrected Variance if Item-Total
%
100.0
.0 100.0
N of Items
.934 25
Squared Cronbach's Multiple Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Correlation Deleted PE1 93.4390 84.151 .619 .911 PE2 94.8659 93.525 -.186 .933 PE3 93.8171 87.016 .199 .920 PE4 94.2317 89.020 .044 .926 PE5 93.5976 83.206 .680 .909 PE6 93.7683 83.637 .604 .911 PE7 93.6341 82.926 .757 .908 PE8 93.5244 84.524 .554 .912 PE9 93.5244 82.549 .747 .908 PE10 93.8415 83.049 .569 .911 PE11 93.5000 82.574 .650 .910 PE12 93.4390 81.039 .721 .908 PE13 93.7317 81.532 .686 .909 PE14 93.5732 81.507 .717 .908 PE15 93.5732 83.556 .672 .910 PE16 93.5000 85.685 .512 .912 PE17 93.4756 83.931 .645 .910 PE18 93.5976 84.367 .649 .910 PE19 93.7073 81.938 .600 .910 PE20 93.4756 83.759 .636 .910 PE21 93.5488 84.917 .561 .912 PE22 93.6220 82.287 .744 .908 PE23 93.5366 83.289 .660 .910 PE24 93.5610 83.509 .663 .910 PE25 93.6707 82.866 .754 .908
5. Pengujian Reliabilitas Variabel Kinerja Auditor
KA1 KA2
KA3 KA4
KA5
KA6 KA7
KA8
KA9
KA10 KA11
KA12
KA13
KA14
KA15
KA16
Case Processing Summary
N % Cases Valid 82 100.0
Excluded( a) 0 .0 Total 82 100.0
a Listwise deletion based on all valiables m the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Based
on Cronbach's Standardized
Alnha Items
.781 .813
ltem-T otal Statistics
Scale Corrected Scale Mean if Variance if Item-Total Item Deleted Item Deleted Correlation
54.6463 32.701 .528
54.4756 33.907 .389
54.6707 33.310 .415
54.7927 32.561 .431
54.6707 33.705 .310 54.3293 33.903 .471 54.6951 35.252 .178 54.1341 35.648 .343 54.6585 33.635 .325 55.4390 37.360 -.073
54.4268 31.729 .633 54.4146 33.110 .581 54.4390 31.286 .668 54.5366 33.017 .373
54.3415 33.092 .582
54.2561 33.897 .378
Scale Statistics
N of Items
16
Squared Multiple
Correlation
.603
.546
.546
.652
.599
.580
.523
.722
.411
.434
.623
.672
.609
.748
.761
.571
\/::lri:tnrP I ~tti nPvi:::dinn ~ nf lh:im~
Cronbach's Alpha if ltem
Deleted
.758
.769
.766
.765
.775
.764
.785
.774
.774
.822
.749
.757
.746
.770
.757
.769
LAMPIRAN4
BASIL PERHITUN-GAN
VALIDITAS·
. Validitas Variabel Kemampuan Intelektual
Kl1 ~rson Correlation 1
. (2-1alled)
82
uson Correlatlon .251(")
. (2-1alled) .023
82
arson Correlation .117 I ' . (2-tailed) .296 I
82
arson Correlation -.249(")
. (2-talled) .024
82
~rson Correlation -.019
. (2-1ailed) .864
82
3rson Correlatlon .083
. (2-tailed) .575
82
arson Correlation .091
. (2-talled) .415 '
82 --::irson Correlation .285("")
. (2-talled) .009
82
:irson Correlation .016
. (2-tailed) .ass I i
82
arson Correlation .136
-. (2-tailed) .224
82
arson Correlation .302(•*)
1. (2-talled) .006
82
is significant a! the 0.05 level (2-tailed). is siqnificant at the 0.01 level (2-tailed).
Kl2 K13
.251(") .117
.023 .298
82 82
1 .590("")
.000
82 82
.590( .. ) 1
.000
82 82
.498( .. ) .560("")
.000 .000
82 82
.813( .. ) .565( .... )
.000 .000
82 82
.173 -.033
.121 .765
82 82
.468("") .457( .. )
.000 .000
82 I 82 I .476("") .184
.000 .097
82 82
.626("") .509("")
.000 .000 I 82 82
.312(**) .381( .. ) I .004 .000
82 82
.764('') .650("")
.000 .000
~2 82
Correlations
Kl4 KIS
-.248(") -.019
.024 .864
82 82
.488( .. ) .613r")
.000 .000
82 82
.560( .. ) .565("")
.000 .000 I 82 82
1 I .680("")
.coo 82 82
.680( .. ) 1
.000
82 82
.411(**) .316("")
.000 .004
82 00
.539("') .5271
.000 .o , 82 82 I
.332(**) .442("")
.002 .000
82 82
.521("") .801 ("")
.ooo 1 .000
821 82
.232(") .450("")
.036 I .000
82 82
.656(""~ .837("")
.000 .000
82 82
Kl6 K17 K18 I K19 ! K110 I TKI
.063 .091 .285("") I .0161 .136 .302("")
.575 .415 .009 .883 .224 .006
82 82 82 82 82 82
.173 .468("") .476("") .626("") .312( .. ) .764("")
.121 .000 .000 .ooo .004 000
82 82 82 82 82 82
-.033 .457("") .184 .509("") .381("") .650("")
.765 .000 .097 I .ooo .000 .000
82 82 82 1 82 82 ! 82
.411("") .539( .. ) .332("") .521("") 232(") I .656( .. )
.000 .000 .002 .000 .036 .000
82 82 ' 82 82 82 82 I
.318(**) .527(**) ! .442(**) .801("") .450("") .837("")
,004 .000 .000 .000 .000 .000
82 82 02 I 82 821
82
1 .580(**) .517("") I 254(") -.025 .470( .. )
.000 .000 .021 .622 .000
" 82 82 82 82 82 , .579("") .515('") .240(") .738("")
' I .000 .000 .030 .000
1 I .517("") .579(*") .495( .. ) .072 .674(**)
82 I 82 I 82 I 82 ! 02 I 82 I
.000 .000 ! .000 .518 .000
82 82 821 82 82 82
.254(") .515("") .495("") , 406("") 812( .. )
.021 .000 000 000 .000
82 82 82 82 82 82
-.025 .240(') 072 406(**) 1 540("")
.822 .030 518 ' .000 .000
82 82 821 82 . 82 82
.470("") .738( .. ) .674("") .812("") 540('") 1
.000 .000 .000 .000 .000 82 82 ' 62 82 ' 82 82
as Variabel Kecerdasan Emosional Correlations
KE! KE2 KE3 KE4 KE5 I KE6 KE? KE8 KE9 KEIO KEll I KEl2 KEIJ KE14 TKE
' I -.006 ·.131 -.218(*) .313(**) •.0331 .215 .220(*) I .379{ .. ) 1281
.113 .291(**) .426(U) •.241(*) .491( .. )
.954 .241 .049 .004 .766 .052 ,04 J .000 .251 .313 .008 .000 .029 .000
82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 " 82 82 82 82
' -.006 I .448{**) .180 .115 .243(*) .084 ,032 .213 .177 .112 .105 -.040 .129 .416(**)
.954 .000 .106 .304 .028 .454 ,776 .055 .112 .317 .349 .722 .247 .000
82 82 82 82 82 82 82 82 82 " 82 82 82 82 82
' -.131 .448(*•) 1 .439(**) .028 .377(**) .038 .123 .250(*) .102 .045 -.063 -.116 .404( .. ) .401( .. )
241 .ooo .ooo .806 .000 .733 .271 .023 .363 .685 .576 JOO .000 .000
82 82 S2 82 " 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
' -.218(*) .180 .439('*) I .044 .257(*) .012 -.224{*) .214 .219(*) .230(*) -.160 -.127 .425(**) .324(••)
.049 .106 .ooo .692 .020 .913 .044 .054 .048 .038 JS! .256 .000 ,00'.l;
82 82 82 82 82 82 82 82 " 82 82 82 82 82 82
' .JlJ(U) .115 .028 .044 I -.143 -.046 .229(*) .!19 -.149 .069 .129 I .272(*) -.043 I .J8l(H')
.004 .304 .806 .692 .202 .679 I .039 .286 .181 .537 .248 .014 .701 .000
82 82 82 82 82 82 82 I 82 82 82 I 82 82 82 82 82
' ~.033 .243("') .377(""') .257(") ·.143 1 .070 .057 .200 .331{"") .409( .. ) ·.165 -.087 .268(*} .378(0 )
.766 .o28 .000 .020 .202 .529 .614 .07! .002 .000 .139 .436 .015 .000
82 82 82 82 82 82
8: I 82 82 82 82 82 82 82 82
' .215 I .084 I .Q38 I .012 I ·.046 I .OiO .131 I .455{0 ) .564(") I .221<·i I .OJB I .143 I ·.040 I .490( .. ) f
.052 .454 .733 .913 .679 .529 .240 .000 .ooo I .046 .738 .200 .720 I .000
82 82 82 82 82 82 82 82 82 8' I 82 82 82 82 82
' .220{") .032 .123 •.224(") .229(") .057 .131 I .194 .074 .128 -.019 .JJ7 ·.026 .314("*)
.047 .776 .271 .044 .039 .614 .2•0 I .082 .506 .253 .864 .218 .816 .004
82 82 82 82 82 82 82 82 82 I 82 82 82 82 82 82
' .379("") .213 .250("') .214 .119 .200 .455("") .194 I .502( ... ") .414(U) •.153 .093 .050 .650(0 )
.000 .055 .023 .054 .286 .071 .000 .082 .000 .000 .170 .404 .653 .000
82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
' .128 .177 .102 .219(') -.149 ,JJ!{U) .564('") .074 .502( .. ) I .413("") .013 .165 : .196 .617(0 )
.251 .112 .363 .048 .181 .002 .000 5061
.000 I .000 .907 .140 I .078 .000
' s2 / 82 82 82 82 82 82 82 82 82 s2 I s2 / 82 82 82
' .113
.313
82
' .291('"*)
.008
82
' .426(U)
.000
82
' -.241("')
.029
82
' .491(**)
,000
82
'0.05 level (2-tailed). le 0.01 level (2~tailed).
.112
.317
82
.105
.349
82
•,040
.722
82
,129
.247
82
.416("'*)
,000
"
,045 .230{4 }
,685 .038
82 82
·,063 ·.160
.576 .151
82 82
·.116 •,127
.300 .256
82 82
.404{""*) .425(0)
.000 ,000
82 82
.401("'"') .324(**)
.000 .003
82 82
.069 .4Q9('H) .221(•) .128
.537 .000 ,046 .253
82 82 82 82
.129 ·.165 .038 ·.019
.248 .139 .738 .864
82 82 82 82
.272(*") -.087 .143 ·'· 7
.014 .436 .200 .218
82 82 82 82
·.043 .268(*) •.040 -.026
.701 .015 .720 ,816
82 82 82 82
,381("') .378(**) .490("'•) .314(*•)
,000 .000 .000 .004
82 82 82 82
' .414(••) .4JJ(••) l -.196 .027 .038 .478(*'")
.000 .000 .078 .809 .737 .000
82 82 82 82 82 82 82
•.153 i .013 ·.196 l .421(0) ·.046 .27J(•)
.170 .907 .078 .000 .684 .013
82 82 82 82 82 82 82
.093 .165 .027 .421(0) l -.176 .452( .. )
.404 .140 I .809 .000 I .115 .000
82 82 82 82 82 82 82
.050 .196 .038 -.046 ·.!76 l .27J(•)
.653 .078 .737 "" I .115 .Ol3
" 82 82 82 82 82 82
.650{ .. ) ,6!7(U/ ,47$(U) .27J(•) .452(U) .273(*) l
.000 .000 ,000 .013 .000 .013
82 82 82 82 82 82 ' 82
~s Variabel Kecerdasan Spiritual
ti on
ti on
ti on
ti on
ti on
ti on
;ion
:ion
:ion
:ion
ion
KS!
82
.635(*')
.000
82
.575(*')
.000
82
.423(")
.000
82
.340(")
.002
82
.381(**)
.000
I .289('~~ I .008
82
.39!(**)
.000
82
.266(')
.016
82
.!24
.266
82
.384(*')
KS2
.635(**)
.000
82
l
82
.718('*)
.000
82
.627(")
.000
82
.434('*)
.000
82
.529(**)
.000
821 .509(*•)
.000
82
.700('*)
.000
82
.443(**)
.000
82
.221(')
.046
82
.488(")
KS3
.575(*')
.000
82
.718(")
.000
82
I
82
.763(")
.000
82
.546(*')
.000
82
.684(**)
.000
82
.490('")
.000
82
.524(")
.000
82
.470(**)
.000
82
.049
.660
82
.555('*)
KS4
.423(*')
.000
82
.627('*)
.000
82
.763(*')
.000
82
I
82
.714(")
.000
82
.607(**)
.000
82 .S59("'"')
.000
82
.526(*')
.000
82
.481(")
.000
82
.317(")
.004
82
.664(**)
KS5
.340(")
.002
82
.434(*')
.000
82
.546(")
.000
82
.714('*)
.000
82
l
82
.678('*)
.000
82
.694(*')
.000
82
.539(")
.ooo I 82 .
.593('*)
.000
82
.306('*)
.005
82
.573(")
Correlations
KS6
.381('*)
.000
82
.529(")
.000
82
.684(*')
.000
82
.607(")
.000
82
.678(")
.000
82
I
.1osc·:~ I .000
82
.726(**)
.ooo I 82
.690(")
.000
82
.058
.604
82.
.415(**) I
KS7
.289(")
.008
821 .509(")
.000
82
.490(")
.000
82
.559(")
.000.
821 .694(")
.000
82
.708(**)
.000
8~ i
82
.679(")
.ooo I 82
.585(*')
.000
82
.240(')
.030
82
.402(")
KS8
.391(*')
.000
82
.700(")
.000
82
.524(")
.000
82
.526(")
.000
82
.539(")
.000
82
.726(**)
.000
821
.679(")
.000
82
I
82
.604(")
.000
82
.228(')
.039
82
.412(*')
KS9
.266(')
.016
82
.443('*)
.000
82
.470(")
.000
82
.481(")
.000
82
.593('')
.000
82
.690(")
.000 I
82 I .585(")
.000
82
.604(")
.000 '1
I 82
l
82
.190
.087
82
.278(')
KSJO
.124
.266
82
.221(*)
.046
82
.049
.660
82
.317(")
.004
82
.306(")
.005
82
.058
.604 I
821 .240(')
.030
82
.228(')
.039
82
.190
.087
82
I
82
.265(')
KS!l
.384(")
.000
82
.488{**)
.000
82
.555('*)
.000
82
.664(")
.000
82
.573(")
.000
82
.415(")
.000
821 .402(")
.000
82
.412(")
.000
82
.278(')
.012
82
.265(')
.016
82 .
I I
KSI2
.138
.217
82
.222(')
.045
82
.147
.!88
82
.301(")
.006 .
82 I I
.306(")
.005
82
.066
.556 I
821 .118
.291
82
.144
.198
82
.263(') I .017 1 ·
82 .
.243(')
.028
82
.262(')
KS13
.249(')
.024
82
.293(")
.008
82
.274(')
.013
82
.244(')
.027
82
.309(")
.005 ·1
82
.263(') I .017
82 I .273(')
.013
82
.286(")
.009
82
.321(")
.003
82
.142
.204
82
.376(")
KSI4
.459(")
.000
82
.283(")
.010
82
.421(")
.000
82
.389(")
.000
82
.441( .. )
.000
82
.391(")
.000 I
82 I .268(') I
.015
82
.288(")
.009
82
.581(")
.000
82
.177
.111
82
.142
KS!5
.!27
.254
82
.285(")
.010
82
.347(")
.00!
82
.419(")
.000
82
.458(")
.000
82 '
.360(") I .001 I
s21 .467(")
.000
82
.299(")
.006
82
.278(')
.Ol l
82
.351 (")
.001
82
.!44
TKE
.596('*)
.000
82
.748(")
.000
82
.763('')
.000
82
.802(")
.000
82
.798(")
.000
82
.769(")
.000 I
s2 I .741(")
.000
82
.748(")
.000
82
.724(")
.000
82
.386( .. )
.000
82
.617(")
.000 .000
82 82
ti on .138 .222(')
.217 .045
82 82
ti on .249(') .293('')
.024 .008
82 82
ti on .459(**) .283('')
.000 .010
82 82
:ion .127 .285(**)
.254 .010
82 82
:ion .596('*) . 748(")
.000 .000
82 82
at the 0.01 level (2~tai!ed). t the 0.05 level (2-tailed).
.000 .000
82 82
.147 .301(")
.188 .006
82 82
.274(') .244(')
.013 .027
82 82
.421(**) .389('*)
.000 .000
82 82
.347(") .419(**)
.001 .000
82 82
.763(") .802(")
.000 .000
82 82
.000 .000 .000 .000
82 82 82 82
.306(*') .066 .118 .144
.005 .556 .291 .198
82 82 82 82
.309(") .263(') .273(') .286(")
.005 .017 .013 .009
82 82 82 82
.441(*') .391('*) .268(*) .288(")
.000 .000 .015 .009
82 82 82 82'\
.458('*) .360('') .467(**) .299(")
.000 .001 .000 .006
82 82 82 82
.798('*) .769(") .741(") .748('*)
.000 .000 .000 .000
82 82 82 82
.012 .016 .018 .000 .202 .196 .000
82 82 82 82 82 82 82 82
.263(') .243(') .262(') I .417(") .278(') .279(") .433(")
.017 .028 .018 .000 .012 .01! .000
82 82 82 82 82 82 82 82
.321<"l I .142 .376(") .417(") 1 .379(") .191 .506('*)
.003 .204 .000 .000 .000 .085 .000
82 82 82 82 82 82 82 82
.581('*) .177 .142 .278(') .379('*) 1 .426('*) .626(")
.000 .Ill .202 .012 .000 .000 .000
82 82 82 82 82 82 82 82
.278(*) .351('*) .144 .279(') .191 .426("'""') 1 .567(")
.01! .001 .196 .01 l .085 .000 .000
82 82 82 82 82 82 82 82
.724(") .386(") .617(") .433(") .506(") .626(") .567(") I
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
82 82 82 s2 I 82 82 82 82
§
~~~:;j~~J;l~~J;l~~J;l
. " k § ~ ~ "
- 8 .• ii' ~
- §. • -k
. -
:;J ;-- R :;! . " ~ ~ :::
" -
u ~ Q g f ~ "! ~
~~&:~~~ ~ to:
~ § " f §• f §" f §. f §. f §. f §. -~-~-~-~-~-~-~-
§ " •·.-··-··-·--~ ~ ~ ~ ~ ~~ : "i ~ ~ fJ"
" - N ~. ·- •• - • N •• - § N - Q N - • N - N N Q -. ..... -~·-;,.···=:~··· ~ ' ~ . ~ :::: ~ :: ~
= "
•• "
. -
• f § • ~ .
§•[;§•~§· ','f- ~
~~:;j~§~~~:;j ;;; q ~
§ &: ~ §~ ~ ~ &: ~ ~ &: ~ q ~
"· ~ &I ~ $~ ~ ~ iJ ~ ~ &: ;::; '1
'aliliitas Variabel Kinerja Auditor Correlations
KA1 KA2 KA3 KA4 KA5 KA6 KA7 I KA8 KA9 KAJO I KA11 KA12 KA13 KA14 i KA15 KA16 I TKA ' Correlation 1 .521( .. } .347~ .. ) .374( .. ) .026 .269(") -.010 .193 .035 .056 .516("") .289("") .492("") .486("") .3591"") I .062 1 .612("")
ailed) .000 .001 .001 .815 .015 .929 .082 .753 .619 .000 .009 .000 .000 .001 1 .582 .000
82 82 82 82 82 82 82 82 82 ' 82 82 82 82 82 82 82 82
Correlation .521( .. ) 1 .32W"l .255(") -.037 .325("") .112 .240(") .123 -.123 .352("") .134 .249(") .341( .. ) .152 .151 .487( .. )
•lied) .000 .003 .021 .741 .003 .316 .030 .271 .271 .001 .230 .024 .002 .172 .175 .000
82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
Correlation .347("") .325( .. } 1 .383("") .078 ,145 .009 .289("") .123 -.269(') .185 .533(**) .331 ("") .357( .. ) .404( .. ) .224(") .519("")
•lied) .001 .003 .000 .486 .195 .933 .009 .269 .014 .096 .000 .002 I .001 .000 .043 .000
82 821 62 62 82 82 82 82 82 82 82 82 821 82 82 82 82
Correlation .374("") .255("} .3831'") 1 .479( .. ) .076 .142 .030 .021 -.128 .232(") ' .536("") .412("") .281(") 261(") -.037 .545("")
:i.!led) .001 .021 .000 .000 .495 .204 .787 .855 .252 .036 I .000 .000 .011 .018 .740 .000 '
82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
Correlation .026 -.037 .078 .479("") 1 .061 ,307( .. ) .225(") .172 -.122 .091 .316("") .346( .. ) .087 .314(""1 .142 .439("")
•lied) .615 .741 .486 .ODO .584 .005 .042 122 .275 .418 .004 .001 I -438 .004 .203 .000
82 62 62 82 82 82 62 82 82 82 82 82 82 i 82 82 82 82
Correlation I
.269(") .325("1· .145 .076 .061 1 .296( .. ) .422( .. ) .336("") -.011 .455( .. ) .270(") .364( .. ) .071 .420( .. ) .302("") .548( .. )
3iled) .015 .003- .195 .495 .584 .007 .000 .002 .919 .000 .014 .001 .527 .000 .006 .000
82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
Correlation ·.010 .112: .009 .142 .307("") .296("") 1 .114 .286( .. ) .161 I -.029 .000 -.038 -.196 -.070 .229(") .308( .. )
ailed) .929 .31S .933 .204 .005 .007 .308 ' .009 .14s I .794 1.000 .735 .078 .530 .039 .005
I 82 82 82 i 82 I 82 82 I 82 i 82 i 82 I 82 I 82 02 I 82 82 82 82 02 I Correlation .193 .240("} .269(~") .030 .225(") .422("") .114 1 I .134 -.0631 .328("") .350(u} .357( .. ) -.249(") .161 .341( .. ) .407( .. )
ailed) .082 ,03() .009 .787 .042 .000 .308 .231 .571 I .003 .001 .001 .024 .149 .002 .000
82 82 82 82 82 82 82 82 82 821
82 82 82 82 82 82 82
Correlation .035 .1n .123 .021 .172 .336("1 .286( .. ) .134 1 .245(") .300( .. ) .305( .. ) .140 .000 .144 .108 .450( .. )
ailed) .753 .271 .269 ,855 .122 .002 .0091 .231 .027 .005 I .005 .211 I .997 .198 336 .000
82 82 82 62 82 82 82 82 821 82 82 82 82 82 82 82 82 !
' Correlatlon ,056 -.123 -.269(") -.128 -.122 -.011 .161 -.063 .245(') 1 .223(") ! -.171 .028 I -.192 -.229(") - 059 .121
ailed) .619 .271 .014 .252 .275 .919 .148 ,571 .027 .044 .124 I .801 .083 .039 .600 .278
82 82 82 82 82 ! 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
CorrefaUon .516( .. ) .352( .. )· .185 .232(") .091 I .455( .. ) -.029 .329("") .300("") .223(") 1 .461("") .551("") .399("') ,d44( 0) .303("") .704("")
ailed) .000 .001 .096 .036 4181
.000 .794 i .003 .0061 .044 .000 .000 .001 .000 .006 .000
82 •2 I 82 82 82 82 821 82 82 82 I 82 82 82 82 82 82 82
VV!IQ1'0•'1Vll .20sr·1 .134
~!led) .009 .230<
82 82
Correlation .492( .. ) .249(")·
~lied) .000 .024
82 82
Correlation .486("') .341( .. }
~i!ed) .000 .002
82 82
Correlation .359("') .152
•lied) .001 .172
82 82
Correlatlon .062 .151
•lied) .582 .175
82 82
Correlation .612{°1 .487( .. }
•lied) .000 .000
82 82
nificant at the 0.01 level (2-tai!ed). lificant at the 0.05 level (2-tai!ed).
.533F"'J .536r"'J
.000 .000
82 82
.331(r") .412("1
.002 I .000
82 82
.357(,"") .281(")
.001 .011
82 82
.404("1 .261(')
.000 .018
82 82
.224(') -.037
.043 .740
82 82
.519if1 .545('1
.000 .000
82 82
.318r"'J .270(") .000 .350(~")
.004 .014 1.000 .001
82 82 82 82
.346(**) .364( .. ) -.038 .357("")
.001 .001 .735 .001
82 82 82 82
.087 .071 ·.196 -.249(")
.438 .527 .078 .024
62 82 82 82
.314( .. ) .420('") -.070 .161
.004 .ooo I .530 .149 I !
82 82 82 82 !
.142 .302("') .229(") .341( .. )
.203 .006 .039 .002
82 02 82 82
.439("1 .548('") .308('") .407(0)
.000 .000 .005 .000
82 82 82 82
.305( .. ) ·.171 .461("") 1 I .494( .. ) .322( .. ) .416( .. ) 235(") 647( .. )
.005 .124 .000 .000 .003 000 .033 .000
82 82 82 82 82 82 82 82 82
.140 .028 .551(**) .494('') 1 423("'1 .605( .. ) .337( .. ) 735('")
.211 I 801 .000 coo .000 .000 002 .000
02 I 82 82 82 82 82 82 82 82
.ooo I ·.192 .369( .. ) .322( .. ) .423( .. ) 1 .603("') .282(') .498('") '
.997 .083 .001 .003 .000 .000 .017 .000
82 82 82 82 82 82 82 82 82
.144 -.229(") .444( .. ) .416('") .605( .. ) .603("") 1 .534( .. ) .648( .. )
.198 .039 .000 .000 .000 .000 .000 .000
82 82 92 82 82 82 82 82 82
.108 -.059 .303( .. ) .235(') .337( .. ) .262(') .534("") 1 .479("')
.336 .600 .006 .033 .002 .017 ,000 .000
82 82 82 82 82 82 82 62 82
.450("') .121 .704(~*) .647(0) .735( .. ) .496("') .648(") .479( .. ) 1
.000 .278 .000 .000 .000 .000 .000 .000
82 82 82 82 82 82 82 82 82
Hasil Reliabilitas dan Validitas
Case Processing Summary
N % Cases Valid 82 100.0
Excluded 0 .0 (a) Total 82 100.0
a L1stw1se deletion based on all vanables tn the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Based
on Cronbach's Standardized
Aloha Items N of Items
.826 .836 5
Item Statistics
Mean Std. Deviation N Kl 36.9512 5.03544 82 KE 49.5976 4.83010 82 KS 59.0976 7.17267 82 PE 97.5732 9.53102 82 KA 58.1951 6.14122 82
Inter-Item Correlation Matrix
Kl KE KS PE Kl 1.000 .357 .660 .517 KE .357 1.000 .448 .471 KS .660 .448 1.000 .678 PE .517 .471 .678 1.000 KA .471 .314 .582 .559
The covanance matnx ts calculated and used tn the analysts.
Item-Total Statistics
Scale Corrected Scale Mean if Variance if Item-Total Item Deleted Item Deleted Correlation
Kl 264.4634 505.807 .635 KE 251.8171 541.188 .491 KS 242.3171 400.787 .775 PE 203.8415 332.900 .722 KA 243.2195 472.741 .616
KA .471
.314
.582
.559
1.000
Squared Multiple orrelation c
.453
.255
.623
.533
.397
Cronbach's Alpha if item
Deleted
.797
.827
.744
.781
.795
Correlations
I Kl KE K'' ., I PE KA Kl Pearson
1 .357( .. ) .6fi0( .. ) .517(-) .471( .. ) Correlation Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000 N 82 82 82 82 82
KE Pearson .357('*) 1 .448('*) .471('*) .314('*)"
Correlation Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .004 N 82 82 82 82 82
KS Pearson .660('*) .448( .. ) 1 .678( .. ) .582('*) Correlation Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 N 82 82 82 82 82
PE Pearson .517('*) .471( .. ) .60'8('*) 1 .559('*) Correlation Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 N 82 82 82 82 82
KA Pearson .471( .. ) .314('*) .582( .. ) .559('*) 1 Correlation Sig. (2-tailed) . 000 .004 .. .000 .000 N 82 82 82 82 82 .. Correlation 1s significant at the 0.01 level (2-tailed) . .
LAMPIRAN5
HASIL UJI HIPO'fESIS
Hasil Uji Analisis Jalur Sub-Struktur 1
Variables EnteredlRemoved(b}
Variables Model Variables Entered Removed Method 1 KS, KE, Kl(a)
a All requested variables entered. b Dependent Variable: PE
Model Summary
Adjusted R Model R R Square Square 1 .708(a) .501 .482
a Predictors: (Constant), KS, KE, Kl
Enter
Std. Error of the Estimate
6.86167
ANOVA(b}
I Sum of Model Sauares 1 Regression 3685.623
Residual 3672.438 Total 7358.061
a Predictors: (Constant}, KS, KE, Kl b Dependent Variable: PE
df Mean Sguare
3 1228.~41
78 47.083
81
Coefficients(a}
Unstandardized Model Coefficients
B Std. Error 1 (Constant) 29.808 8.575
Kl .191 .202 KE .399 .177 KS .692 .148
a Dependent Vanable: PE
Standard1 Coefficie
·ze< nts
I
Beta
.1
.2
.5
01
02
21
F Sia.
26.093 .OOO(a)
I Sia.
3.476 .001
.946 .347
2.249 .027
4.668 .000
Hasil Uji Analisis Jalur Sub-Struktur 2
Variables Entered/Removed(b)
Variables Model Variables Entered Removed Method 1 PE, Kl, KS(a)
a All requested variables entered. b Dependent Variable: KA
Model Summary
Adjusted R Model R R Sauare Sauare 1 .630(a) .397 .373
a Predictors: (Constant), PE, Kl, KS
Enter
Std. Error o f the Estimat e
4.8611 5' ;,:;:.,i
ANOVA(b)
I Sum of Model Sauares 1 Regression 1211.675
Residual 1843.203 Total 3054.878
a Predictors: (Constant), PE, Kl, KS b Dependent Variable: KA
df Mean Sauare
3 403.il92
78 23.631
81
Coefficients( a)
Unstandardized Standardized Model Coefficients Coefficient"
B Std. Error Beta 1 (Constant) 19.112 5.715
Kl .144 .144 .118 KS .264 .118 .308 PE .186 .078 .288
a Dependent Vanable: KA
F Sia.
17.092 .OOO(a)
t Sia.
3.344 .001
1.004 .318
2.245 .028
2.391 .019