Upload
others
View
8
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PROSIDING
SEMINAR NASIONAL
PENDIDIKAN KIMIA
ISBN : 9786026030610
“Peran Knowledge, Skill dan Value dalam
Pendidikan Kimia di Era Globalisasi”
Editor:
Dr. Hj. Atiek Winarti, M.Pd, M.Sc.
Dra. Rilia Iriani, M.Si.
Arif Sholahuddin, S.Pd, M.Si.
Drs. Rusmansyah, M.Pd.
Drs. Maya Istiadji, M.Pd.
Almubarak, S.Pd, M.Pd.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
i
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN
KIMIA
Peran Knowledge, Skill dan Value dalam Pendidikan
Kimia di Era Globalisasi”
ISBN : 9786026030610
Editor:
Dr. Hj. Atiek Winarti, M.Pd, M.Sc
Dra. Rilia Iriani, M.Si
Arif Sholahuddin, S.Pd, M.Si
Drs. Rusmansyah, M.Pd
Drs. Maya Istiadji, M.Pd
Almubarak, S.Pd, M.Pd
Desain Sampul:
Muhammad Fakhri Nawidi
Tata Letak:
Ahmad Mar’ie Kurniawan
Nadya Hidayati
Suci Aulia Diana
Pemeriksa Aksara:
Rahmat Eko Sanjaya, M.Si
Penerbit :
Program Studi Pendidikan Kimia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lambung Mangkurat
Redaksi :
Jl. Brigjend. H. Hasan Basri Laboratorium MIPA FKIP ULM
Kayutangi-Banjarmasin 70123
Telp 089528398393
Email : [email protected]
Cetakan pertama, September 2017
Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak karya tulis ini
dalam bentuk dan dengan cara apapun tanpa ijin tertulis dari penerbit.
ii
SUSUNAN KEPANITIAAN
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN KIMIA 2017
Penanggung Jawab : Dr. Hj. Atiek Winarti, M.Pd, M.Sc
Ketua Pelaksana : Drs. Parham Saadi, M.Si
Sekretaris : Drs. Syahmani, M.Si
Bendahara : Drs. Abdul Hamid, M.Si
Divisi Kajian Ilmiah : 1. Arif Sholahuddin, S.Pd, M.Si
2. Drs. Rusmansyah, M.Pd
3. Drs. Maya Istiadji, M.Pd
4. Dra. Hj. Rilia Iriani, M.Si
Co. Divisi Acara : Rahmat Eko Sanjaya, S.Pd, M.Si
Anggota : 1. Ahmad Mar’ie Kurniawan
2. Suci Aulia Diana
3. Nadya Hidayati
4. Tyo Adi Samudera
5. Nur Aisyah
6. M. Hasbie
Co. Divisi Kesekretariatan : Khairiatul Muna, S.Pd, M.Pd
Anggota : 1. Yuniza Shafarina
2. Nurusshobah
3. Shinta Uky Septiyani
4. M. Haris Fadillah
5. Riska Melinda H.
6. Triana Maulida A.
7. Hidayatul
8. Nurwahyu Ningsih
Co. Divisi Humas, Publikasi
dan Dokumentasi : Restu Prayogi, S.Pd
Anggota : 1. Arif
2. Indah Kurniasih
3. Amalia Yunita
4. Rizaldi
5. Nuranisa
6. M. Awaluddin F.
7. Rifa Husana M.
iii
8. Siti Rahmah
9. Fitria Irliyani
Co. Divisi Perlengkapan
Dan Konsumsi : Drs. Mahdian, M.Si
Anggota : 1. M. Nor Aufa
2. Bety Anitasari
3. Gusti Nida N.
4. Amalia Septhyanda
5. Siti Rahmah
6. Seri Rejeki Y.
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
terselenggaranya Seminar Nasional Pendidikan Kimia tahun 2017, sehingga
prosiding seminar nasional pendidikan kimia ini dapat diselesaikan.
Seminar Nasional Pendidikan Kimia ini merupakan agenda rutin bagi
Program Studi Pendidikan Kimia yang akan diselenggarakan dua tahun sekali.
Prosiding ini bertujuan mendokumentasikan dan mengomunikasikan hasil
presentasi paper pada seminar nasional yang diselenggarakan oleh pendidikan
kimia di Himalaya Ballroom Hotel Banjarmasin Internasional.
Terima kasih disampaikan kepada pemakalah yang telah berpartisipasi
pada desiminasi hasil kajian atau penelitian yang dimuat pada prosiding ini.
Terima kasih juga disampaikan pada tim reviewer, tim prosiding, dan segenap
yang terlibat.
Akhir kata, seiring permohonan maaf, apabila dalam pelaksanaan
Seminar Nasional Pendidikan Kimia tahun 2017 ini, kami selaku panitia
belum mampu menyajikan persembahan terbaik. Kami selalu bertekad untuk
memperbaiki setiap kekurangan pada kegiatan-kegiatan yang akan datang.
Semoga prosiding ini bermanfaat.
Banjarmasin, September 2017
Panitia
v
SAMBUTAN KETUA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Salam sejahtera bagi kita
semua.
Seminar Nasional Pendidikan Kimia tahun 2017 dengan tema “Peran Knowledge, Skill dan Value dalam Pendidikan Kimia di Era Globalisasi” yang
diselenggarakan pada tanggal 16 September 2017 ini merupakan kegiatan rutin tahunan Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Lambung Mangkurat
(ULM). Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan atmosfer akademik di lingkungan Program Studi Pendidikan Kimia FKIP ULM pada
khususnya dan Universitas Lambung Mangkurat pada umumnya. Sebagai ajang bertukar pikiran dan berdiskusi, melalui Seminar Nasional ini diharapkan akan
dihasilkan pemikiran-pemikiran baru dalam dunia pendidikan yang fokus pada inovasi pembelajaran Sains dan pembangunan karakter dalam rangka menyiapkan sumber daya manusia Indonesia di era globalisasi.
Seminar Nasional ini diikuti oleh 2 (dua) orang pembicara utama, yaitu Prof.H. Effendy. M.Pd, Ph. D. (Guru Besar di Universitas Negeri Malang) dan
Muthia Elma, M.Sc, Ph.D. (Dosen Teknik Kimia Universitas Lambung Mangkurat), serta pembicara dari berbagai kalangan seperti dosen dan guru
Kimia dalam berbagai topik kajian yang berhubungan dengan Sains, Karakter, dan Pembelajaran. Pengkajian yang mendalam perlu dilakukan mengingat
Pembelajaran Sains dan Pendidikan Karakter di sekolah menengah saat ini masih menyisakan berbagai permasalahan yang perlu untuk dipecahkan. Langkah-
langkah solusi yang kreatif dan inovatif dengan memaksimalkan peran pengetahuan, keterampilan, dan nilai yang dimiliki.
Terima kasih yang sebesar-besarnya disampaikan pada panitia, dosen, nara sumber, serta semua pihak yang telah terlibat dalam mensukseskan kegiatan
Seminar Nasional ini. Meskipun kecil, sumbangan pemikiran yang dihasilkan dalam Seminar Nasional ini diharapkan akan menjadi oase bagi dahaga ilmu
pengetahuan di tengah munculnya berbagai permasalahan pendidikan dan krisis karakter manusia Indonesia dewasa ini.
Akhir kata, meskipun mungkin berupa langkah kecil, semoga hasil-hasil pemikiran dalam Seminar Nasional ini mampu memberikan kontribusi nyata
dalam mengatasi permasalahan yang terjadi di dunia pendidikan dan pembangunan karakter manusia di Indonesia.
Aamiin yaa Rabbal Alamiin Wassalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh
Banjarmasin, September 2017
Ketua Program Studi Pendidikan Kimia Dr. Hj. Atiek Winarti, M.Pd, M.Sc.
vi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................... iv
SAMBUTAN KETUA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA ............ v
DAFTAR ISI .............................................................................................. vi
MAKALAH SESI PARALEL
PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND
LEARNING (CTL) TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 23 BANJARMASIN PADA
MATERI POKOK ZAT ADITIF DAN ZAT ADIKTIF ............................... 12 Hendra
SINTESIS KOMPOSIT LEMPUNG MERAH MAGNETIT
SEBAGAI ADSORBEN ZAT WARNA RHODAMINE B .......................... 19 I Made Sadiana, Abdul Hadjranul Fatah, Karelius
PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PUPUK UREA LEPAS
LAMBAT (SLOW RELEASE) BERBASIS POLISAKARIDA ................... 31 Ersha Mayori, Asma Nadia, Asma Fauziah, Sunardi
PENGARUH KONSENTRASI TEPUNG TAPIOKA TERHADAP
EKSTRAK KACANG KEDELAI PADA PEMBUATAN EDIBLE FILM ........................................................................................... 42
Iryanti Fatyasari Nata , Nisa Afifatush Shalihah, Ihda Noor Sari,
PENGARUH METODE PEMBERIAN TUGAS DAN LATIHAN SOAL TERMOKIMIA MENGGUNAKAN
APLIKASI BERBASIS WWW DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JPMIPA FKIP UPR.......................................... 47
Nopriawan Berkat Asi, Feni Widya Halim
PERFORMANSI MEMBRAN INTERLAYER FREE-P123 CARBONISED SILICA MELALUI PROSES DESALINASI
AIR SUNGAI MARTAPURA .................................................................... 52 Muthia Elma, Fitriani, Arief Rakhman
SINTESIS DAN FUNGSIONALISASI XEROGEL SILICA DAN SILICA-COBALT UNTUK DESALINASI AIR ................................ 58
Muthia Elma, Rahmi Hidayati, Gesit Satriaji Saputro
vii
LITERASI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
GURU BIOLOGI DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI TINGKAT MADRASAH ALIYAH
KOTA BANJARMASIN ............................................................................ 63 Nazila Rahmatina, Dharmono, Kaspul
KEEFEKTIFAN MODEL COLLABORATIVE PROBLEM SOLVING (CoPS) TERINTEGRASI KECERDASAN
MAJEMUK UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KECERDASAN
MAJEMUK SISWA SMA .......................................................................... 72 Atiek Winarti, Meida Hijriyanti
MENINGKATKAN SOFT SKILLS DAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE
PROBLEM SOLVING PADA PEMBELAJARAN STOIKIOMETRI DI KELAS X MIA 3 SMA NEGERI 6 BANJARMASIN ............................ 83
Iriani Bakti, Arif Sholahuddin , Siti Jainab
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE
PROBLEM SOLVING PADA MATERI HIDROLISIS GARAM UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR
PESERTA DIDIK ...................................................................................... 95 Yulia Rahmi
MENGGAGAS PEMBELAJARAN BERMAKNA PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR DALAM
KONTEKS PEMBELAJARAN ABAD 21 .................................................. 105 Muhammad Fajri
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERORIENTASI
AKTIVITAS SISWA (PBAS) MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA PADA MATERI LARUTAN
PENYANGGA DI SMAN 1 BANJARMASIN TAHUN AJARAN 2016/2017 .................................................................... 113
Yuni Auliana
viii
PENGARUH PENGUNAAN MODEL PROBLEM BASED
LEARNING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KOLOID SISWA ..................................... 119
Putri Adeyantina
MODEL PEMBELAJARAAN IDEAL PROBLEM SOLVING
BERBANTUAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS ...................................................... 128
Arif Sholahuddin , Ricka Farsa Marindu
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED
LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR STOIKIOMETRI SISWA KELAS X
SMA NEGERI 2 BANJARMASIN TAHUN AJARAN 2016/2017 .................................................................................................. 139
Abdul Hamid, Leny, Febrina Rosanti Tirto
VALIDITAS INSTRUMEN PENILAIAN MATERI ZAT
ADITIF DAN ZAT ADIKTIF UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF .................................................. 145
Lia Amalia, Ahmad Rusyadi
POTENSI TANAMAN ALANG-ALANG (Imperata cylindrica)
UNTUK PRODUKSI BIOETANOL GENERASI DUA .............................. 151 Asma Fauziah, Asma Nadia, Ersha Mayori, Sunardi
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERORIENTASI LEARNER AUTONOMY PADA TOPIK
OPTIKA GEOMETRI UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH ....................................................................... 160
Abdul Salam M., Sarah Miriam, Misbah
PENGARUH PENAMBAHAN LEMPUNG GAMBUT DAN
TAR SEBAGAI PEREKAT TERHADAP KUALITAS BRIKET BIOARANG DARI ECENG GONDOK ...................................................... 166
(Eichhornia crassipes) Ajidannor, Anisa Mauliyanti, Hesty Wijayanti
ix
PENGARUH DARI MULTIPLE LAYER SILICA
MEMBRANE TERHADAP PROSES DESALINASI AIR LAUT ARTIFISIAL ........................................................................... 174
Muthia Elma, Nur Riskawati, Marhamah
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN
KONSEP EKOLOGI TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA MA BANJARMASIN ..................................... 182
Hj. Dessy Abdumawaty, Kaspul
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN SELF
EFFICACY SISWA MELALUI PENDEKATAN SETS PADA MATERI REAKSI REDOKS KELAS X IPA 3
SMA NEGERI 8 BANJARMASIN ............................................................. 189 Rusmansyah , Ihda Nur Azizah
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PREDICT, OBSERVE, EXPLAIN (POE) PADA MATERI LARUTAN
ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA........................... 195
Yudha Irhasyuarna, Mahdian, Evi Christina Gultom
MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES
SAINS DAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PROCESS ORIENTED GUIDED INQUIRY
LEARNING (POGIL) MATERI LARUTAN PENYANGGA SMA NEGERI 10 BANJARMASIN ........................................................... 200
Mahdian, Rilia Iriani, Kumala Suryo Atmojo
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR DENGAN PENDEKATAN
CHEMO-ENTREPRENEURSHIP (CEP) BERORIENTASI GREEN CHEMISTRY PADA MATERI ASAM BASA
KELAS XI MIA DI SMA NEGERI 3 BANJARMASIN TAHUN PELAJARAN 2016/2017 .............................................................. 208
Rilia Iriani, Yudha Irhasyuarna, Alya Amini
x
MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS
DAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PREDICT-DISCUSS-EXPLAIN-
OBSERVE-DISCUSS-EXPLAIN BERBANTUAN MEDIA FLASH PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA ................................. 215
Parham Saadi , Salamat
IMPLEMENTASI MODEL ACCELERATED LEARNING
TIPE MASTER BERVISI SETS PADA MATERI REAKSI REDOKS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA .................................... 223
Muhammad Kusasi, Atiek Winarti, Muhammad Zufri
MULTIMEDIA INTERAKTIF VERSUS KERJA
LABORATORIUM UNTUK MENDORONG KETERLIBATAN SISWA BELAJAR LAJU REAKSI,
MANA YANG LEBIH UNGGUL ?............................................................ 230 Maya Istyadji, Arif Sholahuddin ,Wulandari
11
PENGARUH KONSENTRASI TEPUNG TAPIOKA TERHADAP
EKSTRAK KACANG KEDELAI PADA PEMBUATAN EDIBLE FILM
The Influence of Tapioca Starch Concentration on Soybean Extract-Based Edible Film Properties
Iryanti Fatyasari Nata1*, Nisa Afifatush Shalihah*, Ihda Noor Sari
Universitas Lambung Mangkurat, Jl. Jend. Ahmad Yani KM 36, Banjarbaru
Email: [email protected]
Abstrak. Edible film merupakan lapisan tipis yang dapat digunakan untuk melapisi makanan atau diletakkan di antara komponen yang berfungsi sebagai penahan terhadap transfer massa seperti air, oksigen dan lemak. Salah satu sumber karbohidrat dan protein yang dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan edible film adalah ekstrak kedelai. Tujuan penelitian ini adalah menentukan kondisi terbaik pada penambahan tepung tapioka (5%, 10%, 15% dan 20% b/v) dalam pembuatan edible film yang ditinjau dari sifat mekanik edible film seperti ketebalan, kuat tarik, elongasi danScanning Electron Microscopy (SEM). Ekstrak kacang kedelai (100 mL) dan tepung tapioka dengan berat tertentu dipanaskan dan diaduk pada suhu 60 oC. Gliserol (4 mL) dan ekstrak jahe dengan volume tertentu ditambahkan dan diaduk sampai temperatur mencapai 65–70 oC. Edible film dituangkan dan dikeringkan pada suhu 40 oC selama 24 jam. Berdasarkan hasil uji SEM, morfologi permukaan edible film dengan meningkatnya konsentrasi tepung tapioka memberikan struktur yang semakin padat. Hasil terbaik diperoleh pada konsentrasi 15% tepung tapioka. Ketebalan dari edible film yaitu 0,153 mm, kuat tarik sebesar 0,8 MPa, pemutusan saat pemanjangan sebesar 2,63%. Penambahan tepung tapioka pada pembuatan edible film memiliki peranan terhadap karakteristik edible film. Kata kunci: ekstrak kacang kedelai, tepung tapioka, edible film Abstract. Edible film is a thin layer which is overlay the food or be placed between components that serve as a barrier to mass transfer. Carbohydrates and proteins are used as raw material for edible film production in the form of soybean extract. The purposes of this research is to investigate the best condition of tapioca starch concentration (5%, 10%, 15% and 20%, w/v) on soybean extract-based edible film which showed by mechanical properties such as thickness, tensile strength, elongation and Scanning Electron Microscopy (SEM). Soybean extract (100 mL) and certain weight of tapioca starch were heated and stirred at 60 oC. Glycerol (4 mL) were added and stirred until the temperature reached at 65-70 oC. Edible films was poured and dried at 40 oC for 24 h. Based on SEM images, the surface morphology of edible film with increasing concentration of tapioca starch provides an increasingly dense of structure. The optimum result was obtained at concentration 15% of tapioca starch. The thickness of edible film is 0,153 mm, tensile strength is 0,8 MPa, elongation at break is 2,63%. The addition of tapioca starch to edible film production has a role to improve the properties of edible film. Keywords: soybean extract, tapioca starch, edible film
PENDAHULUAN
Plastik merupakan salah satu bahan pengemas makanan yang selalu digunakan oleh masyarakat karena mempunyai beberapa keunggulan seperti kuat, ringan, ekonomis dan
stabil. Tetapi, sampah plastik tergolong dalam sampah non organik yang berbahaya bagi
lingkungan karena membutuhkan waktu dan proses yang lama yaitu selama 1000 tahun
untuk dapat diuraikan secara alami di tanah dan 450 tahun untuk terurai di air (Adiwijaya, 2009). Akibatnya, semakin banyak sampah plastik, maka semakin meningkat pencemaran
12
lingkungan. Salah satu solusi untuk mengatasi masalah lingkungan tersebut adalah dengan
mengembangkan jenis kemasan dari bahan organik, yaitu plastik biodegradable dalam
bentuk edible film yang dapat diuraikan kembali oleh mikroorganisme secara alami menjadi
senyawa yang ramah lingkungan. Plastik biodegradable ini termasuk ke dalam edible film karena berdasarkan sifat mekaniknya dapat menggantikan plastik nonbiodegradable.
Edible film adalah lapisan tipis yang digunakan untuk melapisi makanan, atau
diletakkan di antara komponen yang berfungsi sebagai penahan terhadap transfer massa
seperti air, oksigen dan lemak. Penggunaan edible film sebagai pengemasan dapat memperlambat penurunan mutu, karena Fungsi dari edible film sebagai penghambat
perpindahan uap air, menghambat pertukaran gas, mencegah kehilangan aroma, mencegah
perpindahan lemak, meningkatkan karakteristik fisik dan sebagai pembawa zat aditif
(Krochta & De Mulder-Johnston, 1997). Pati sering digunakan dalam industri pangan sebagai bahan biodegradable film
untuk menggantikan polimer plastik karena ekonomis, dapat diperbaharui dan memberikan
karakteristik yang baik (Bourtoom, 2006). Tapioka sering digunakan sebagai bahan
tambahan atau pengisi karena kandungan patinya yang cukup tinggi (Hui & Steffe, 1996). Komponen pati dari tapioka secara umum terdiri dari 29,9% amilosa dan 70,1%
amilopektin (Admadi & Arnata, 2015). Amilosa berperan dalam kelenturan dan kekuatan
film pada sediaan edible film.
Kedelai (Glycine max) merupakan tanaman hasil pertanian yang megandung protein tingii dan pengunaannya sudah meluas di masyarakat. Kedelai memiliki kandungan protein
35% bahkan pada varitas unggul kadar proteinnya dapat mencapai 40% - 43%.
Dibandingkan dengan beras, jagung, tepung singkong, kacang hijau, daging, ikan segar,
dan telur ayam, kedelai mempunyai kandungan protein yang lebih tinggi, hampir menyamai kadar protein susu skim kering (Tri Margono, Detty Suryati, 2000).
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Sinaga, Rejekina, & Sinaga, 2013)
menunjukkan bahwa edible film dari ekstrak kacang kedelai dengan penambahan gliserol
berpengaruh pada karakteristik edible film. Karakteristik terbaik diperoleh pada 4 mL gliserol/100 mL gliserol dengan ketebal 0,288 mm. Tujuan penelitian ini adalah untuk
menentukan kondisi terbaik pada penambahan tepung tapioka (5%, 10%, 15% dan 20%
b/v) dalam pembuatan edible film yang ditinjau dari sifak mekanik edible film seperti
ketebalan, kuat tarik, elongasi dan Scanning Electron Microscopy (SEM). Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang pengaruh penambahan tepung tapioka
pada edible film dari ekstrak kacang kedelai.
METODEL PENELITIAN
Bahan baku yang digunakan dalam penelitian ini adalah kacang kedelai, tepung
tapioka, gliserol dan aquadest. Alat utama yang digunakan adalah gelas beker, blender,
magnetic stirrer, hot plate, oven, neraca analitik dan cetakan. Penelitian ini menggunakan
variabel bebas berupa variasi konsentrasi dari tepung tapioka (5%, 10%, 15% dan 20% b/v).
Kacang kedelai mula-mula disortir, lalu ditimbang sebanyak 75 gram dan dicuci.
Selanjutnya, direndam dengan air mendidih selama 60 detik. Kacang kedelai dipisahkan
dan ditambahkan air panas suhu 90 oC sebanyak 450 mL dan diblender. Bubur kacang kedelai dimasak dengan suhu 95-98 oC selama 10 menit. Kemudian disaring dan diperoleh
susu kedelai. Susu kedelai didinginkan sampai mencaapai suhu ruangan. Susu kedelai
dimasukkan ke dalam gelas beker sebanyak 100 mL. Kemudian ditambahkan tepung
tapioka dengan variasi (5%, 10%, 15% dan 20% b/v). Campuran dipanaskan di atas hot plate dan diaduk dengan stirrer sampai suhu 60 oC. Gliserol ditambahkan sebanyak 4 mL.
Diaduk sampai suhu 65-70 oC. Larutan dituang ke dalam cetakan yaitu teflon yang
berdiameter 20 cm. Edible film yang dihasilkan kemudian diukur ketebalannya, diuji kuat
tarik (tensile strength), elongasi dan Scanning Electron Microscopy (SEM).
13
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Edible film yang terbentuk dengan konsentrasi tepung tapioka 5%, 10% dan 15%
dihasilkan warna yang semakin kuning dengan semakin besarnya konsentrasi tepung
tapioka. Edible film dengan konsentrasi tepung tapioka 20% tidak terbentuk karena larutan yang dihasilkan terlalu kental yang disebabkan konsentrasi tepung tapioka yang berlebih.
Edible film yang dihasilkan dilakukan perlakuan uji SEM yang bertujuan untuk mengamati
struktur morfologi dengan skala mikroskopis. Hasil uji SEM untuk edible film dengan
variasi konsentrasi tepung tapioka ditunjukkan pada Gambar 1. Menurut (Flores, Rojas, & Goyanes, 2007; Wahyu, 2009), tidak ada metode standar
dalam pembuatan edible film sehingga dihasilkan film dengan fungsi dan karakteristik
fisikokimia yang diinginkan akan berbeda. Gambar 1 menunjukkan mikrostruktur dari
edible film dari ekstrak kacang kedelai dengan konsentrasi tepung tapioka 5%, 10%, 15% dan gliserol 4%. Pada gambar 1 (a) permukaan edible film merata ini karena tepung tapioka
dan gliserol melarut sempurna dengan ekstrak kacang kedelai namun belum maksimal
karena lemahnya ikatan antarmolekul yang menyebabkan edible film tidak dapat diuji tarik.
Pada gambar 1 (b) tampak adanya gumpalan-gumpalan yang menunjukkan sudah semakin kuat ikatan antar molekul dimana 10% tepung tapioka yang ditambahkan mampu membuat
ikatan yang lebih banyak pada edible film. Tetapi masih ada ruang kosong yang belum
terisi dikarenakan ikatan dari tepung tapioka yang larut dalam ekstrak kacang kedelai
belum maksimal terhadap gliserol 4% sehingga masih belum bisa diuji tarik. Pada gambar 1 (c) menunjukkan sedikitnya gumpalan yang terbentuk yang menjadikan edible film merata
dan makin sedikit ruang kosong yang terbentuk. Hal ini menunjukkan sudah semakin kuat
ikatan dari gugus-gugus yang terbentuk pada edible film yang dapat dilihat dari hasil uji
tarik sebesar 0,8 MPa. Dengan demikian, kondisi optimum dari pembuatan edible film ektrak kacang kedelai ini adalah dengan penambahan 15% tepung tapioka dan 4% gliserol.
Gambar 1 SEM images edible film konsentrasi tepung tapioka (a) 5%, (b) 10% dan (c) 15% dengan perbesaran 500 kali
Ketebalan dari edible merupakan parameter penting yang berpengaruh terhadap sifat
fisik seperti kuat tarik dan pemanjangan saat pemutusan pada edible film yang dihasilkan. Ketebalan edible film ekstrak kacang kedelai pada ketiga komposisi tepung tapioka dapat
dilihat pada Gambar 2.
(a
)
(b
)
(c
)
14
Gambar 2. Pengaruh konsentrasi tepung tapioka pada ketebalan edible film ekstrak kacang kedelai
Pada Gambar 2 dapat dilihat bahwa penambahan komposisi tepung tapioka
berbanding lurus dengan ketebalan film yang dihasilkan. Ketebalan edible film yang dihasilkan meningkat seiring dengan penambahan komposisi tepung tapioka. Ketebalan
film yang dihasilkan pada setiap komposisi secara berturut adalah 0,113 mm; 0,137 mm;
dan 0,153 mm. Ketebalan tersebut telah sesuai dengan standar ketebalan edible film yaitu
kurang dari atau sampai 0,25 mm (Skurtys et al., 2010) . Berdasarkan penelitian sebelumnya oleh (Sinaga et al., 2013) karakteristik edible film terbaik pada 4 mL
gliserol/100 mL susu kedelai menghasilkan ketebalan 0,288 mm.
Pengukuran kekuatan regang putus berguna untuk mengetahui besarnya gaya yang
dicapai untuk mencapai tarikan maksimum pada setiap satuan luas area film untuk meregang atau memanjang (Krochta & De Mulder-Johnston, 1997). Pemanjangan saat
pemutusan atau elongation at break menunjukkan perubahan panjang film maksimum saat
memperoleh gaya tarik sampai film putus dibandingkan dengan panjang awalnya (Sinaga et
al., 2013). Dari ketiga konsentrasi tepung tapioka yang memiliki kondisi terbaik adalah edible film ekstrak kacang kedelai dengan konsentrasi tepung tapioka 15%. Konsentrasi
15% tepung tapioka menghasilkan kuat tarik sebesar 0,8 MPa dan elongation at break
sebesar 2,63%. Sedangkan komposisi 5% dan 10% putus/robek sebelum dilakukan uji kuat-
tarik.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penambahan tepung tapioka
mempengaruhi karakteristik dari edible film yang dihasilkan. Peningkatan penambahan tepung tapioka meningkatkan ketebalan edible film. Dari hasil penelitian diperoleh edible
film kondisi terbaik adalah dengan penambahan tepung tapioka pada konsentrasi 15% (b/v)
yang ditinjau dari sifat fisiknya kuat-tarik (tensile strength), pemanjangan saat pemutusan
(elongation at break) dan ketebalan edible film.
DAFTAR PUSTAKA
Adiwijaya, M. (2009). Peran Pemerintah, Industri Ritel, dan Masyrakat dalam Membatasi
Penggunaan Kantong Plastik Sebagai Salah Satu Upaya Pelestarian Lingkungan . Universitas Kristen Petra. Retrieved from http://repository.petra.ac.id/17404/
Admadi, B., & Arnata, I. W. (2015). Studi konsentrasi tapioka dan perbandingan
campuran pemlastis pada pembuatan bioplastik. Bali. Bourtoom, T. (2006). Effect of Some Process Parameters on the Properties of Edible Film
Prepared from Starches. Prince of Songkla.
Flores, S., Rojas, A. M., & Goyanes, S. (2007). Physical properties of tapioca-starch edible
15
films : Influence of filmmaking and potassium sorbate ́ a Gerschenson. Food
Research International, 40, 257–265. https://doi.org/10.1016/j.foodres.2006.02.004
Hui, Y. H. (Yiu H. ., & Steffe, J. F. (1996). Handbook of food science, technology, and
engineering. Agricultural Engineering (Vol. 23). https://doi.org/10.1016/0260-8774(94)90090-6
Krochta, J. M., & De Mulder-Johnston, C. (1997). Edible and Biodegradable Polymer
Films: Challenges and Opportunities. Food Technology, 51, 61–74.
Sinaga, L. L., Rejekina, M. S., & Sinaga, M. S. (2013). Karakteristik Edible Film Dari Ekstrak Kacang Kedelai Bahan Pengemas Makanan. Teknologi Kimia, 2(4), 12–16.
Skurtys, O., Acevedo, C., Pedreschi, F., Enrione, J., Osorio, F., & Aguilera, J. (2010). Food
Hydrocolloid Edible Films and Coatings. Santiago: Nova Science Publishers.
Tri Margono, Detty Suryati, S. H. (2000). Susu kedelai. Jakarta. Retrieved from http://www.ristek.go.id
Wahyu, M. K. (2009). Pemanfaatan pati singkong sebagai bahan baku. Bandung.