39
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Tinjauan Umum Sustainable Sustainable atau Berkelanjutan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah berlangsung terus-menerus . Di dalam Arsitektur, berkelanjutan juga di gunakan istilah umum untuk menjelaskan teknologi material , ecologically , dan environmentally stable building design . Dalam kata sustainable architecture , stabilitas didirikan melalui tiga aspek besar yaitu : 1. Teknologi dan Material berkelanjutan ( elements ) 2. Sumber Daya Berkelanjutan 3. Lingkungan Berkelanjutan 2.1.2 Galeri Nur Mizrati (2013) mejelaskan, Galeri pada umumnya merupakan ruang untuk memamerkan benda. Gedung galeri seni merupakan suatu ruang dimana sekelompok orang ataupun secara individu dapat mengumpulkan karya seni dan memperlihatkannya kepada masyarakat atau kelompok penikmat seni lainnya sebagai bentuk apresiasi diri. Ghirarado (1996) membagi tipe pokok galeri menjadi dua, yaitu Shrine dan Warehouse. Seiring dengan perkembangan ruang publik pada tingkat urban, ditandai dengan maraknya fasilitas berupa mall di suatu kutub dan fasilitas kultural berupa museum atau galeri di kutub lain, maka memunculkan fungsi baru di tengah kedua fungsi 9

library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2014-2... · Web viewadalah Seni Rupa Instalasi yang memanfaatkan televisi yang disusun menjadi sebuah patung dengan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2014-2... · Web viewadalah Seni Rupa Instalasi yang memanfaatkan televisi yang disusun menjadi sebuah patung dengan

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Umum

2.1.1 Tinjauan Umum Sustainable

Sustainable atau Berkelanjutan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah

berlangsung terus-menerus. Di dalam Arsitektur, berkelanjutan juga di gunakan

istilah umum untuk menjelaskan teknologi material, ecologically, dan

environmentally stable building design. Dalam kata sustainable architecture,

stabilitas didirikan melalui tiga aspek besar yaitu :

1. Teknologi dan Material berkelanjutan (elements)

2. Sumber Daya Berkelanjutan

3. Lingkungan Berkelanjutan

2.1.2 Galeri

Nur Mizrati (2013) mejelaskan, Galeri pada umumnya merupakan ruang

untuk memamerkan benda. Gedung galeri seni merupakan suatu ruang dimana

sekelompok orang ataupun secara individu dapat mengumpulkan karya seni dan

memperlihatkannya kepada masyarakat atau kelompok penikmat seni lainnya

sebagai bentuk apresiasi diri.

Ghirarado (1996) membagi tipe pokok galeri menjadi dua, yaitu Shrine dan

Warehouse. Seiring dengan perkembangan ruang publik pada tingkat urban, ditandai

dengan maraknya fasilitas berupa mall di suatu kutub dan fasilitas kultural berupa

museum atau galeri di kutub lain, maka memunculkan fungsi baru di tengah kedua

fungsi tersebut. Kondisi tersebut melahirkan galeri yang memiliki nilai entertainment

dan komersial yang kuat.

Tumbuhnya galeri baru membuat bangunan galeri itu sendiri menjadi objek

pengamatan. Jadi tidak hanya koleksi didalamnya saja yang menjadi objek

pengamatan.

• Tipe Shrine

Berarti tempat suci atau terawat. Menempatkan seni diatas banyak

hal lain. Koleksinya sangat terpilih, ditata pada ruang yang memungkinkan

pengunjung melakukan kentemplasi (memandang dengan penuh perhatian). Nilai

kolektif dan penghargaan terhadap seni pada galeri sangat tinggi sehingga pemilihan

koleksi relatif sangat selektif.9

Page 2: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2014-2... · Web viewadalah Seni Rupa Instalasi yang memanfaatkan televisi yang disusun menjadi sebuah patung dengan

10

• Tipe Warehouse

Galeri mewadahi berbagai koleksi yang bernilai; sedemikian beragamnya

koleksi yang ditampung sehingga wadahnya pun memiliki fleksibilitas yang sangat

tinggi untuk menanggapi perubahan dan perkembangan di dalamnya yang dinamis.

Tipe Warehouse sangat populer dalam berbagai bentuk dan strategi

perancangan.

• Tipe Cultural Shopping Mall

Strategi pemasaran galeri telah membaurkan persoalan antara seni dan

komersial, antara lain melalui maraknya aktivitas komersial dalam galeri. Strategi

pemasaran tidak terbatas pada display, melainkan juga memberi tekanan pada

penjualan cinderamata yang lebih beragam (ketimbang sekedar poster, kartu pos, dan

katalog) seperti halnya shopping mall memperkuat layanannya melalui fasilitas

gedung bioskop, pameran seni, ataupun konser-konser.

Tipe baru galeri “Cultural Shopping Mall” bisa mencakup fasilitas restoran

toko, auditorium, sampai gedung teater. Dalam hal ini galeri dan mall mempunyai

satu kesamaan, yakni aktivitas utamanya mendorong pemasaran melalui konsumsi.

• Tipe galeri Spectacle

Tipe galeri yang tidak lazim yang diidentifikasi oleh Kurt Poster dimana

mendorong pengunjung untuk menikmati pengalaman estetika justru karena

arsitektur bangunan galeri itu sendiri.

Berdasarkan Ernst Neufert (Neufert, 1999), ruang untuk memperagakan hasil

karya seni, benda-benda budaya dan ilmu pengetahuan harus memenuhi persyaratan

berikut:

Benar-benar terlindung dari pengrusakan, pencurian, kebakaran, kelembaban,

kekeringan, cahaya matahari langsung dan debu.

Setiap peragaan harus mendapat pencahayaan yang baik.

Biasanya ruang pamer hasil karya dibagi berdasarkan dengan koleksi yang

ada.

Peragaan benda-benda hendaknya dapat dilihat tanpa kesulitan Sudut

pandang manusia biasanya 54o atau 27o dari ketinggian mata sehingga dapat

disesuaikan dengan hasil karya yang diberi cahaya pada jarak 10 m.

Menurut (Ernst Neufert , 2000)penataan objek koleksi mempertimbangkan

beberapa hal, diantaranya :

Page 3: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2014-2... · Web viewadalah Seni Rupa Instalasi yang memanfaatkan televisi yang disusun menjadi sebuah patung dengan

11

Jenis-jenis objek koleksi dan tema pameran.

Kenyamanan Visual, Kenyamanan pandangan tersebut meliputi :

Kenyamanan pola pengamatan

Kenyamanan pandang

Menurut (Dean, 1996) ada tiga alternatif pendekatan dalam mengatur

sirkulasi alur pengunjung dalam penataan ruang pamer sebuah museum :

Alur yang disarankan (suggested)

Keberhasilan pendekatan ini bergantung pada kemampuan elemen ruang

dalam mengarahkan pengunjung untuk melalui jalur yang sudah disiapkan karena

pengunjung masih diberi kesempatan untuk memilih jalur sesuai keinginannya.

Gambar 3. Denah Pendekatan Alur Pengunjung Dalam Pameran (Alur yang Disarankan)Sumber : Dean, David. 1996. Museum Exhibition: Theory and Practice. New York: Routledge

Alur yang tidak berstruktur (unstructured)

Dalam pendekatan ini, pengunjung tidak diberikan batasan gerak dalam

ruang, mereka bebas bergerak tanpa adanya alur yang harus diikuti. Biasanya

pendekatan ini digunakan dalam sebuah galeri seni.

Gambar 4. Denah Pendekatan Alur Pengunjung Dalam Pameran (Alur yang Tidak Berstruktur)

Sumber : Dean, David. 1996. Museum Exhibition: Theory and Practice. New York: Routledge

Page 4: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2014-2... · Web viewadalah Seni Rupa Instalasi yang memanfaatkan televisi yang disusun menjadi sebuah patung dengan

12

Alur yang diarahkan (directed)

Pendekatan seperti ini bersifat kaku karena mengarahkan pengunjung untuk

bergerak dalam satu arah sesuai alur yang sudah direncanakan.

Gambar 5. Denah pendekatan alur pengunjung dalam pameran (alur yang tidak berstruktur)Sumber : Dean, David. 1996. Museum Exhibition: Theory and Practice. New York: Routledge

Menurut Pickard (2002), sebuah pameran museum atau gallery terdiri dari

ruang pamer permanen dan ruang pamer temporer dalam bentuk dan ukuran yang

berbeda. Ruang pamer temporer dapat memperkuat dan memperluas ruang pamer

permanen dan memberikan kesempatan benda pamer yang biasanya tersimpan di

dalam ruang penyimpanan.

Pedoman dasar merancang ruang pamer :

Dinding : permukaan dinding harus padat dan dilindungin oleh bahan yang

mudah untuk diperbaiki secara langsung. Material harus berpori sehingga

dapat membantu mengontrol kelembaban ruang pamer dengan menyerap dan

melepaskan kelembaban.

Lantai : tenang, nyaman, menarik, awet, dapat merefleksi cahaya, dan mampu

menahan beban berat. Biasanya kayu, batu, dan karpet merupakan material

yang cocok untuk lantai pada ruang pamer.

Objek pamer : yang terpenting, setiap benda harus ditempatkan di tempat

yang memiliki sudut pandang yang tepat dengan pencahayaan yang cukup.

Setiap objek harus diberikan konteks visual. Penyajian informasi tentang

masing-masing objek harus di buat dalam konteks strategi informasi

keseluruhan seperti surat, penjelasan, nama, dll.

Galeri pada awalnya merupakan bagian dari museum yang berfungsi sebagai

ruang pameran. Menurut Robillard (1982), ruang publik pada museum dibagi

menjadi 4 bagian :

Page 5: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2014-2... · Web viewadalah Seni Rupa Instalasi yang memanfaatkan televisi yang disusun menjadi sebuah patung dengan

13

• Entrance hall.

• Jalur sirkulasi.

• Galeri.

• Lounge (ruang duduk).

2.1.3 Roof Garden

Taman atap (Roof Garden) adalah taman yang dibuat di atap sebuah

bangunan (bisa berupa rumah atau gedung). Perkembangan kawasan perkotaan yang

padat dengan lahan terbatas dan makin munculnya kesadaran akan lingkungan sehat

dan hijau, roof garden menjadi salah satu pilihan.

Ada beberapa manfaat roof garden, yaitu:

Dekoratif,

Tersedianya tanaman yang dapat dimakanan (sayuran,buah-buahan),

dinamakan juga rooftop farming.

Sebagai kontrol suhu (roof garden berfungsi sebagai insolasi dan menyerap

radiasi matahari sehingga dapat menurunkan suhu lingkungan yang akhirnya

menurunkan konsumsi energi)

Manfaat hidrologis (roof garden membatasi air hujan yang terbuang, karena

ditampung pada tanah/media tanam dan tanaman yang tumbuh pada atap

bangunan), selain itu dapat berfungsi sebagai pengontrol kecepatan dan

banyaknya aliran air melewati atap).

Keindahan arsitektur

Rekreasi

Bahkan dapat pula sebagai habitat satwa liar.

Pemasangan roof garden perlu dirancang sejak awal dengan baik terutama

kekuatan struktur atap karena tanaman, media tanam, air yang teretensi akan

berakibat beban pada atap. Walaupun demikian pemasangan bisa juga dilakukan

pada bangunan yang sudah jadi dengan memperhitungkan kekuatan atap dan pilihan

jenis tanaman. Atap rumah bisa menggunakan rumput, pada bangunan besar dapat

ditanam tanaman yang besar (pohon-pohonan).

Metode pembuatan roof garden bisa bermacam-macam, misal menggunakan

teknik cor dengan lantai yang dimiringkan diperkuat dengan

sistem waterproofing yang baik. Atau dapat pula menggunakan metode baru yang

menggunakan bahan dari plastik yang menjadi pengatur aliran air dan penahan media

tanam. (http://smartgardenindonesia.com/, 2015)

Page 6: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2014-2... · Web viewadalah Seni Rupa Instalasi yang memanfaatkan televisi yang disusun menjadi sebuah patung dengan

14

Gambar 6. Contoh Roof GardenSumber : https://ruangterbukahijaudepok.files.wordpress.com

2.2 Tinjauan Khusus

2.2.1 Sustainable Elements

Elemen utama pada sebuah bangunan adalah teknologi dan materialnya.

Elemen ini berberan penting sebagai Sustainable Building. Sifat berkelanjutan

tertanam dan nilai-nilai intrinsik membentuk unsur berkelanjutan. (Osman Attman,

2009)

Poin yang mencakup Sustainable Elements :

Daya Tahan

Material dan Teknologi harus kuat, elastis, stabil dan bertahan lama.

kebebasan dari gangguan konstan, dan kehausan dan penggantian membantu

bangunan yang berkelanjutan. Bangunan hijau harus menggunakan bahan tahan

lama yang menolak kerusakan, kehausan dan cetakan dengan tingkat tinggi toleransi

dan teknologi yang dapat digunakan selama jangka waktu yang relatif lama tanpa

dihapus atau diubah.

Ekonomis

Elemen harus dengan harga yang efektif dan ekonomis. unsur lokal

berlimpah dengan biaya transportasi sedikit atau tidak digunakan jika

memungkinkan. Pertimbangkan efisiensi yang lebih tinggi, tingkat daya tahan dan

catatan perawatan yang rendah ketika membuat pilihan. Ekonomi teknologi harus

dihitung berdasarkan kinerja dan ouput rasio mereka, bukan pada nilai pembelian

Page 7: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2014-2... · Web viewadalah Seni Rupa Instalasi yang memanfaatkan televisi yang disusun menjadi sebuah patung dengan

15

nominal. Sebagai contoh, panel surya biaya lebih di awal tapi sangat ekonomis,

dalam hal biaya energi di seluruh siklus hidup bangunan.

Rendah Perawatan

Elemen yang berkelanjutan harus dipilih dari bahan dan teknologi yang tidak

memerlukan servis yang konstan dan penggantian karena kehausan, kerusakan atau

penurunan kinerja. Bahan harus mandiri dan perawatan gratis. Misalnya, pra bahan

berpihak terisolasi, yang terdiri dari berpihak dianut lapisan papan busa terisolasi

dengan perekat fleksibel khusus, membuat bahan padat, kaku, dampak tahan dan

cukup efisien, dengan jauh lebih sedikit perawatan karena sifat komposit yang

ringkas. teknologi pemeliharaan yang rendah harus ramah lingkungan terbarukan

dan mandiri.

Kemajuan dalam teknologi energi panen, seperti termoelektrik, piezoelektrik

dan lain-lain dapat menggantikan sistem baterai yang dapat diisi ulang sebagai

perangkat mandiri. dengan mengganti baterai teknologi ini menghilangkan limbah

beracun dari baterai sekali pakai, mengurangi konsumsi daya dan limbah

lingkungan, dan memerlukan banyak perawatan yang kurang dengan dampak yang

sangat rendah.

Dapat di daur ulang

Elemen harus mampu menjadi mudah dibongkar, digunakan kembali dan

didaur ulang. Pertimbangkan apakah mereka bisa diselamatkan, diperbaharui atau

didaur ulang, termasuk teknologi hemat dari pembuangan dengan merenovasi,

memperbaiki, atau memulihkan. Elemen untuk produk diselamatkan dengan produk

yang dibuat dari limbah pertanian pra dan pasca konsumen konten daur ulang dan

harus dipilih.

2.2.2 Seni Rupa 2D dan 3D

a. Seni Lukis

Seni lukis dapat dikatakan sebagai suatu ungkapan pengalaman estetik

seseorang yang dituangkan dalam bidang 2 dimensi (2 matra), dengan menggunakan

medium rupa, yaitu garis, warna, tekstur, shape, dan sebagainya. Pada mulanya seni

gambar merupakan karya ilustrasi, yaitu untuk menerangkan atau memberi

keterangan terhadap orang lain atau lebih tepat sebagai gambar keterangan. Di sisi

lain menggambar merupakan medium untuk mencapai simbol figuratif dalam

pencapaian bentuk seni lukis.

Page 8: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2014-2... · Web viewadalah Seni Rupa Instalasi yang memanfaatkan televisi yang disusun menjadi sebuah patung dengan

16

Beberapa aliran seni lukis yang menjadi dasar perkembangan seni lukis yaitu

Surrealisme, Kubisme dan Romantisme. Beberapa aliran yang pernah berkembang

di dunia seni lukis antara lain Ekspresionisme, Impresionisme, Fauvisme, Neo-

Impresionisme, Realisme, Naturalisme dan De Stijl.

Walaupun dalam praktek karya seni lukis kontemporer saat ini banyak

menggunakan metode yang non-konvensional, metode yang digunakan dalam

memamerkan karya seni lukis kontemporer dapat digolongkan sebagai berikut:

Hanging Object, benda-benda koleksi dipamerkan dengan cara digantung.

Karya lukis dipajang dengan meletakkan/menggantungkannya pada dinding

galeri.

Menggunakan panel tambahan yang berfungsi dalam membantu

mempresentasikan karya seni lukis. Selain itu panel-panel ini juga dapat

digunakan sebagai pembentuk dan pengarah sirkulasi sesuai keinginan sang

seniman dalam mempresentasikan karyanya.

Teknik Audiovisual yaitu metode pameran dengan menggunakan bantuan

teknologi maju,yaitu dengan menggunakan editing komputer dan proyektor.

Termasuk dalam teknik ini antara lain slide, film dan planetarium, videotape,

videodisc, project dioramas.

Melalui Live Demonstration/demonstrasi langsung dari sang seniman, hal ini

termasuk ke dalam performance Art.

b. Seni Grafis

Seni 2 dimensional ini pada dasarnya menitikberatkan pada teknik cetak

mencetak, sebagai usaha untuk dapat memperbanyak atau melipatgandakan sesuatu,

baik gambar atau tulisan dengan cara tertentu pula. Seni grafis terapan sangat

berkepentingan dengan fungsi guna. Metode presentasi pameran seni grafis hamper

sama dengan metode presentasi karya seni lukis.

c. Seni Instalasi

Seni instalasi yaitu (installation = pemasangan) seni yang memasang,

menyatukan, dan mengkontruksi sejumlah benda yang dianggap bisa merujuk pada

suatu konteks kesadaran makna tertentu. Biasanya makna dalam persoalan-persoalan

sosial-politik dan hal lain yang bersifat kontemporer diangkat dalam konsep seni

instalasi ini. Seni instalasi dalam konteks visual merupakan perupaan yang

menyajikan visual 3 dimensional yang memperhitungkan elemen-elemen ruang,

Page 9: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2014-2... · Web viewadalah Seni Rupa Instalasi yang memanfaatkan televisi yang disusun menjadi sebuah patung dengan

17

waktu, suara, cahaya, gerak dan interaksi spektator (pengunjung pameran) sebagai

konsepsi akhir dari olah rupa. (sumber : Wikipedia, ensiklopedia bebas) Hal penting

lain yang cukup signifikan dalam Karya Seni Rupa Instalasi adalah dimana proses

berkarya merupakan kesatuan unit penilaian yang turut menentukan ukuran dan nilai

seni.

Unsur “peristiwa” atau tepatnya proses kejadian suatu peristiwa telah

dianggap sebagai representasi sehingga di sini secara otomatis akan terjadi kontak

antara objek dan penonton. Secara kebentukan Seni Rupa Instalasi masih merupakan

sebuah seni yang mengalami banyak perkembangan, mulai dari ekspresi yang

dilahirkan hingga pada tingkat praktisnya. Seperti penggunaan efek teknologi

multimedia, gerakan-gerakan (kinetik), mesin, lampu (laser), musik (bunyi), tari

(gerak) dan video sampai pada respon terhadap alam yang dibentuk dalam efek

sebuah perakitan atau penginstalan.

Berikut medium seni rupa instalasi yang sedang berkembang:

a. Site specific Art (Site Work)

Dalam tulisan Agung Hujatmikajenong yang dimuat dalam harian Kompas

(Minggu, 25 Juli 2004) menyebutkan bahwa “Site specific Art (Site Work) adalah

seni rupa instalasi yang di tampilkan secara khusus melalui pemanfaatan dan

penggunaan suatu tempat atau ruang dengan berbagai karakter yang spesifik”. Karya

Seni Rupa Instalasi ini berkembang di Amerika sekitar tahun 1977 dengan tokohnya

Richard Serra.

b. Video Installation

Video Installation adalah Seni Rupa Instalasi yang memanfaatkan televisi

yang disusun menjadi sebuah patung dengan monitor yang banyak dengan berbagai

bahasa tayang televisi yang spontan, tak ada sambungannya, menghibur. Dalam

buku Style, School and Movements disebutkan bahwa Seni Rupa Instalasi semacam

ini muncul pada tahun 1965 disaat negara Amerika dilanda “kegilaan” terhadap

televisi. Dengan tokohnya seorang seniman dan musisi kebangsaan Korea yang lahir

di Amerika yaitu Nam June Paik. (Dempsey, 2000 : 257)

c. Indigenouse Art

Indigenouse Art adalah Seni Rupa Instalasi yang mempergunakan potensi

lingkungan alam semesta yang tumbuh disuatu tempat, baik dalam keadaan yang

alamiah maupun berupa material mentah yang dapat diproses menjadi karya seni.

Page 10: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2014-2... · Web viewadalah Seni Rupa Instalasi yang memanfaatkan televisi yang disusun menjadi sebuah patung dengan

18

Menurut Moelyono karya Seni Rupa jenis ini berkembang pertama kali di Asia

khususnya di Filipina, yang melahirkan seniman seperti Junyee,dan Hermisanto.

Berikut masih membicarakan medium seni rupa instalasi yang sedang

berkembang baik di barat maupun di negara ketiga (selain barat) antara lain:

Assemblage, yaitu sebuah gambar tiga-dimensi yang dibuat dari berbagai

material, terutama yang digunakan sehari-hari.

Conceptual Art, muncul pada tahun 1960-an. Keutamaannya terletak pada

ide mendasar dari sebuah karya. Hal ini sering diwujudkan semata-mata

lewat bahasa (misalnya teks atau catatan). Eksekusi karya dilihat sebagai hal

sekunder, bahkan kadang-kadang kurang berarti. (Lihat definisi mengenai

seni konseptual oleh Sol Le Witt: “In conceptual art the idea or concept is

the most important aspect of the work. When an artist uses a conceptual form

of art, it means that all of the planning and decisions are made beforehand

and the execution is a perfunctory affair. The idea becomes a machine that

makes the art”.

Minimalis Art, yaitu sebuah tren seni 1960-an yang membawa lukisan atau

patung kembali pada bentuk-bentuk dasar geometrik dan menempatkannya

dalam sebuah relasi yang kuat dengan ruang dan pengamat.

Internet Art, yaitu sebuah bentuk seni yang menggunakan media digital

seperti komputer dan internet.

Environmental Art, yaitu ruang interior maupun eksterior yang secara

keseluruhan dipadukan oleh seniman yang pada akhirnya menyatukan

pengamat seni dalam sebuah pengalaman estetik.

Sound Art

Land Art

Earth Art

Metode presentasi karya seni instalasi kontemporer saat ini banyak

menggunakan metode yang non-konvensional dan cenderung unik. Metode yang

digunakan dapat melibatkan pengunjung galeri aktif dalam mengapresiasi karya seni

yang ada. Metode yang digunakan tersebut dalam memamerkan karya seni instalasi

kontemporer yaitu sebagai berikut:

Metode pengunjung aktif. Misalnya dengan menekan tombol atau

menggerakkan sesuatu.

Page 11: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2014-2... · Web viewadalah Seni Rupa Instalasi yang memanfaatkan televisi yang disusun menjadi sebuah patung dengan

19

Pengunjung museum dapat memanfaatkan permainan yang merangsang

intelektual dan keingintahuan.

Pengunjung diajak aktif secara fisik, misalnya melihat benda-benda kecil

dengan menggunakan mikroskop atau melihat objek melalui lensa tertentu.

Metode demonstrasi langsung dari seniman lewat performance art dengan

atau tanpa melibatkan pengunjung.

Pengunjung diajak untuk ikut aktif secara intelektual.

Sedangkan dari wujud presentasi karyanya sendiri dapat digolongkan sebagai

berikut:

Unsecured Object, cara ini diterapkan untuk benda-benda yang tidak

membutuhkan penanganan dan pengamanan khusus.

Fastened Object, pada cara ini benda dipertahankan pada suatu posisi

tertentu agar tidak berpindah tempat.

Enclose Object, benda-benda yang dipamerkan dilindungi dengan pagar atau

kaca. Animed Object, benda-benda pamer digerakkan sehingga

memunculkan atraksi yang menarik bagi pengunjung.

Diorama, yaitu benda-benda yang dipamerkan meniru bentuk benda asli

melalui miniaturnya atau seukuran benda aslinya dengan menampilkan suatu

sekuen tertentu.

Teknik Simulasi yaitu dengan mengajak pengunjung untuk berpetualang

atau mengalami suatu kondisi atau mengalami pengalamanvisual tertentu

dalam pameran. (Wijaya Martokusumo, 2013)

2.3 Fly Ash dan Bottom Ash

Fly Ash dan bottom ash merupakan limbah padat yang dihasilkan dari

pembakaran batubara pada pembangkit tenaga listrik. Ada tiga type pembakaran

batubara pada industri listrik yaitu dry bottom boilers, wet-bottom boilers dan cyclon

furnace. Apabila batubara dibakar dengan type dry bottom boiler, maka kurang lebih

80% dari abu meninggalkan pembakaran sebagai Fly Ash dan masuk dalam corong

gas. Apabila batubara dibakar dengan wet-bottom boiler sebanyak 50% dari abu

tertinggal di pembakaran dan 50% lainnya masuk dalam corong gas. Pada cyclon

furnace, di mana potongan batubara digunakan sebagai bahan bakar, 70-80 % dari

abu tertahan sebagai boiler slag dan hanya 20-30% meninggalkan pembakaran

Page 12: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2014-2... · Web viewadalah Seni Rupa Instalasi yang memanfaatkan televisi yang disusun menjadi sebuah patung dengan

20

sebagai dry ash pada corong gas. Type yang paling umum untuk pembakaran

batubara adalah pembakaran dry bottom.

Gambar 7. Dry Bottom BoilerSumber : http://www.fhwa.dot.gov/ di akses pada 1 May 2014

Dahulu Fly Ash diperoleh dari produksi pembakaran batubara secara

sederhana, dengan corong gas dan menyebar ke atmosfer. Hal ini yang menimbulkan

masalah lingkungan dan kesehatan, karena Fly Ash hasil dari tempat pembakaran

batubara dibuang sebagai timbunan. Fly Ash dan bottom ash ini terdapat dalam

jumlah yang cukup besar, sehingga memerlukan pengelolaan agar tidak

menimbulkan masalah lingkungan, seperti pencemaran udara, atau perairan, dan

penurunan kualitas ekosistem.

Salah satu penanganan lingkungan yang dapat diterapkan adalah

memanfaatkan limbah Fly Ash untuk keperluan bahan bangunan teknik sipil, namun

hasil pemanfaatan tersebut belum dapat dimasyarakatkan secara optimal, karena

berdasarkan PP. No.85 tahun 1999 tentang pengelolaan limbah bahan berbahaya dan

beracun (B3), Fly Ash dan bottom ash dikategorikan sebagai limbah B3 karena

terdapat kandungan oksida logam berat yang akan mengalami pelindihan secara

alami dan mencemari lingkungan. Yang dimaksud dengan bahan berbahaya dan

beracun (B3) adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan yang mengandung bahan

berbahaya beracun yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya,

baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan atau

merusakkan lingkungan hidup, dan atau dapat membahayakan lingkungan hidup,

kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lain.

Page 13: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2014-2... · Web viewadalah Seni Rupa Instalasi yang memanfaatkan televisi yang disusun menjadi sebuah patung dengan

21

Pasal 2 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 18 tahun 1999 tentang

Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun menyebutkan bahwa

pengelolaan limbah B3 bertujuan untuk mencegah dan menanggulangi pencemaran

dan atau kerusakan lingkungan hidup yang diakibatkan oleh limbah B3 serta

melakukan pemulihan kualitas lingkungan yang dapat tercemar sehingga sesuai

fungsinya kembali.

Pasal 3 menyebutkan bahwa setiap orang yang melakukan usaha dan atau

kegiatan yang menghasilkan limbah B3, dilarang membuang limbah B3 yang

dihasilkannya itu secara langsung kedalam media lingkungan hidup, tanpa

pengolahan terlebih dahulu.

Sedangkan Pasal 7 Ayat 2 menyebutkan bahwa daftar limbah dengan kode

limbah D220, D221, D222 dan D223 dapat dinyatakan sebagai limbah B3 setelah

dilakukan uji Toxicity Characteristic Leaching Procedure (TCLP) dan atau uji

karakteristik. Di mana dalam daftar limbah B3 dari sumber yang spesifik Fly Ash

dengan kode limbah D223 adalah sebagai berikut :

Tabel 1. Daftar Limbah B3 dengan Kode Limbah D223Kode

limbahJenis

Industrri/

kegiatan

KodeKegiatan

SumberPencemaran

Asal / UraianLimbah

PencemaranUtama

D223 PLTUyang menggu nakan bahan bakar batubara

4010 *Pembakaran Batubara yang digunakan untuk Pembangkit Listrik

*Fly Ash*Bottom Ash (yang memiliki kontaminandi atas standar dan memiliki karakteristik limbah B3)*Limbah

*Logam berat*Bahan Organik (PNA- Polynuclear aromatics)

Sumber : Pemanfaatan Limbah Batu Bara (Fly Ash) Untuk Stabilisasi Tanah maupun Keperluan Teknik Sipil Lainnya Dalam Mengurangi Pencemaran Lingkungan

Setelah melalui tahapan-tahapan dalam penelitian tersebut didapat

kesimpulan bahwa keseluruhan uji hayati contoh abu batubara tersebut terhadap kutu

air, ikan mas dan mencit memberikan hasil bahwa bahan-bahan uji tersebut relatif

tidak berbahaya bagi mahluk hidup.

Fly Ash merupakan material yang memiliki ukuran butiran yang halus,

berwarna keabu-abuan dan diperoleh dari hasil pembakaran batubara.

Page 14: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2014-2... · Web viewadalah Seni Rupa Instalasi yang memanfaatkan televisi yang disusun menjadi sebuah patung dengan

22

Gambar 8. Fly AshSumber : http://media.hamptonroads.com di akses pada 1 May 2014

Menurut ASTM C618 Fly Ash dibagi menjadi dua kelas yaitu Fly Ash kelas F

dan kelas C. Perbedaan utama dari kedua ash tersebut adalah banyaknya calsium,

silika, aluminium dan kadar besi di ash tersebut.

Fly Ash kelas F: merupakan Fly Ash yang diproduksi dari pembakaran

batubara anthracite atau bituminous, mempunyai sifat pozzolanic dan untuk

mendapatkan sifat cementitious harus diberi penambahan quick lime, hydrated lime,

atau semen. Fly Ash kelas F ini kadar kapurnya rendah (CaO < 10%).

Fly Ash kelas C: diproduksi dari pembakaran batubara lignite atau sub-

bituminous selain mempunyai sifat pozolanic juga mempunyai sifat self-cementing

(kemampuan untuk mengeras dan menambah strength apabila bereaksi dengan air)

dan sifat ini timbul tanpa penambahan kapur. Biasanya mengandung kapur (CaO) >

20%.

Menurut the U.S. Environmental Protection Agency (EPA) – Fly Ash

diklasifikasikan sebagai limbah “non-hazardous.” dan Fly Ash tidak menyebabkan

pencemaran pada air. Fly Ash telah banyak digunakan di banyak Negara dan tidak

menyebabkan problem kesehatan pada masyarakat. Adapun salah satu pencemaran

yang sering terjadi dan dapat mengganggu kesehatan adalah pencemaran udara.

Pencemaran udara dapat menyebabkan saluran udara besar yang masuk ke

paru-paru (bronkus) mengalami penyempitan, terjadi pembentukan jaringan parut,

pembengkakan lapisan, serta penyumbatan parsial oleh lendir.

Page 15: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2014-2... · Web viewadalah Seni Rupa Instalasi yang memanfaatkan televisi yang disusun menjadi sebuah patung dengan

23

Walaupun Fly Ash dapat digunakan dalam bentuk kering atau basah, Fly Ash

biasanya di simpan dalam kondisi kering. Kira-kira 15 sampai 30 % air dapat

ditambahkan pada Fly Ash. Berikut dibahas kontribusi Fly Ash pada pemakaian

portland cement, batu bata, beton ringan, material konstruksi jalan, material

pekerjaan tanah, campuran grouting, stabilisasi tanah untuk konstruksi jalan maupun

stabilisasi tanah untuk tanah-tanah yang bermasalah di Indonesia.

2.3.1 Penggunaan Fly Ash

Penggunaan Fly Ash dapat di olah menjadi :

A. Portland CementFly Ash digunakan untuk pengganti portland cement pada beton karena

mempunyai sifat pozzolanic. Sebagai pozzoland sangat besar meningkatkan strength,

durabilitas dari beton. Penggunaan Fly Ash dapat dikatakan sebagai faktor kunci

pada pemeliharaan beton tersebut.

Fly Ash tersebut dapat menggantikan semen sampai 30% berat semen yang

dipergunakan dan dapat menambah daya tahan dan ketahanan terhadap bahan kimia.

Baru baru ini telah dikembangkan penggunaan penggantian portland cement dengan

prosentase volume Fly Ash yang tinggi (50%) pada perencanaan campuran beton,

bahkan untuk ”penggantian tersebut mencapai 70 % telah dicapai dengan Pozzocrete

(Fly Ash yang diproses) pada ”The Ghatghar Dam Project” di Maharashtra India. Fly

Ash juga dapat meningkatkan workability dari semen dengan berkurangnya

pemakaian air. Produksi semen dunia pada tahun 2010 diperkirakan mencapai 2

milyard ton, di mana penggantian dengan Fly Ash dapat mengurangi emisi gas

carbon secara dramatis.

Gambar 9 & 10. Portland CementSumber : http://i01.i.aliimg.com/, http://aseancement.com/

B. Batu Bata

Batu bata dari ash telah digunakan untuk konstruksi rumah di Windhoek,

Nambia sejak tahun 1970, akan tetapi batu bata tersebut akan cenderung untuk gagal

Page 16: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2014-2... · Web viewadalah Seni Rupa Instalasi yang memanfaatkan televisi yang disusun menjadi sebuah patung dengan

24

atau menghasilkan bentuk yang tidak teratur. Hal ini terjadi ketika batu bata tersebut

kontak dengan air dan reaksi kimia yang terjadi menyebabkan batu bata tersebut

memuai. Pada Mei 2007, Henry Liu pensiunan Insinyur Sipil dari Amerika

mengumumkan bahwa dia menemukan sesuatu yang baru terdiri dari Fly Ash dan air.

Metode pembuatan batu bata ini dapat dikatakan menghemat energi,

mengurangi polusi mercuri dan biayanya 20% lebih hemat dari pembuatan batu bata

tradisional dari lempung. Batu bata dari Fly Ash di press dengan mesin Baldwin

Hydraulic.

Gambar 11. Batu Bata Fly AshSumber : http://www.anecotech.com

Gambar 12. Mesin Cetak BataSumber : http://img.tradeindia.com

Page 17: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2014-2... · Web viewadalah Seni Rupa Instalasi yang memanfaatkan televisi yang disusun menjadi sebuah patung dengan

25

Gambar 13. Proses Cetak BataSumber : http://www.meccompany.com

C. Beton Ringan

Beton ringan dapat diproduksi langsung di tempat proyek, menggunakan peralatan

dan modul seperti beton konvensional. Density yang direkomendasikan 1.000 kg /m³ (kering

oven). Tipikal campuran untuk menghasilkan 1 m3 dengan density 1.000 kg/m³ adalah

sebagai berikut:

- Cement (Portland): 190 kg = 61 liters

- Sand (0 - 2 mm or finer): 430 kg = 164 liters

- Fly-Ash: 309 kg = 100 liters (approx)

- Air: 250 kg = 250 liters

- Foam (neopor-600): 423 liters

- Wet density 1.179 kg/m3

Gambar 14. Beton RinganSumber : https://sanggapramana.files.wordpress.com

Page 18: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2014-2... · Web viewadalah Seni Rupa Instalasi yang memanfaatkan televisi yang disusun menjadi sebuah patung dengan

26

Gambar 15. Beton Ringan sebagai Wall PanelSumber : https://sanggapramana.files.wordpress.com

Gambar 16. Beton RinganSumber : http://1.bp.blogspot.com

D. Material Konstruksi Jalan

Fly Ash kelas F dan kelas C keduanya dapat digunakan sebagai mineral filler

untuk pengisi void dan memberikan kontak point antara partikel agregat yang lebih

besar pada campuran aspalt concrete. Aplikasi ini digunakan sebagai pengganti

portland cement atau hydrated lime. Untuk penggunaan perkerasan aspal, Fly Ash

harus memenuhi spesifikasi filler mineral yang ada di ASTM. Sifat hydrophobic dari

Fly Ash memberikan daya tahan yang lebih baik untuk perkerasan dan tahan terhadap

Page 19: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2014-2... · Web viewadalah Seni Rupa Instalasi yang memanfaatkan televisi yang disusun menjadi sebuah patung dengan

27

stripping. Fly Ash juga dapat meningkatkan stiffness dari matrix aspalt,

meningkatkan daya tahan terhadap rutting dan meningkatkan durability campuran.

E. Material Pekerjaan Tanah

Fly Ash dapat efektif digunakan untuk bahan timbunan (embankment) atau

bahan perkuatan. Fly Ash mempunyai koefisien keseragaman yang besar, terdiri dari

partikel ukuran lanau. Sifat-sifat teknik yang akan mempengaruhi penggunaan Fly

Ash pada embankment adalah termasuk distribusi butiran, karakteristik pemadatan,

shear strength, compressibility dan permeability. Hampir semua Fly Ash yang

digunakan untuk embankment adalah Fly Ash kelas F.

F. Grouting

Fly Ash ditambahkan pada grouting dengan semen untuk meningkatkan kemudahan

pencampuran, mengurangi biaya, dan meningkatkan daya tahan terhadap sulfat.

G. Stabilisasi Tanah

Hasil penelitian dengan simulasi rainfall runoff yang dilakukan oleh Paul Bloom dan

Hero Gollany yang bertujuan untuk mengevaluasi potensi pelepasan bahan inorganik

termasuk mercury dan arsenic di lingkungan daerah stabilisasi tanah dengan Fly Ash,

menunjukkan bahwa runoff untuk stabilisasi tanah dengan Fly Ash memberikan jumlah

endapan yang paling sedikit dibandingkan dengan stabilisasi tanah dengan kapur dan tanah

tanpa distabilisasi.

Stabilisasi tanah dengan penambahan Fly Ash biasanya digunakan untuk

tanah lunak, subgrade tanah kelempungan dibawah jalan yang mengalami beban

pengulangan (repeated loading). Perbaikan tanah ini bisa menggunakan Fly Ash

kelas C maupun kelas F. Jika menggunakan Fly Ash kelas F diperlukan bahan

tambahan kapur atau semen, sedangkan jika menggunakan Fly Ash kelas C tidak

diperlukan bahan tambahan semen atau kapur karena Fly Ash kelas C mempunyai

sifat self cementing.

Kebutuhan batubara untuk listrik pada tahun 2010 sebesar 47,7 juta ton dan

untuk kebutuhan energi campur sebesar 58,5 juta ton, sehingga akan dihasilkan Fly

Ash dan bottom ash sebesar 5% x 58,5 juta ton per tahun, tidak termasuk Fly Ash dan

bottom ash hasil dari PLTU baru seperti di Rembang, Cilacap dll, serta dari industri

yang baru. Berarti penghasilan Fly Ash sekitar 15.000 ton per hari.

Pemanfaatan limbah batubara (Fly Ash) akan sangat membantu program

pemerintah dalam mengatasi pencemaran lingkungan sekaligus sebagai bahan

stabilisasi tanah untuk konstruksi jalan, pada tanah-tanah yang secara teknis

bermasalah maupun keperluan lain dibidang teknik sipil.

Page 20: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2014-2... · Web viewadalah Seni Rupa Instalasi yang memanfaatkan televisi yang disusun menjadi sebuah patung dengan

28

2.4 Studi Banding Material Dinding

2.4.1 Bata Merah

Penggunaan bata merah sebagai bahan pengisi dinding bangunan sudah

umum kita lihat diberbagai bangunan dari dulu hingga kini. Bahan material ini,

hingga sekarang sepertinya masih menjadi pilihan utama masyarakat kendati sudah

banyak penemuan dalam bidang teknologi bahan seperti bata ringan, batako press,

dsb.

Bata merah yang dimaksud adalah bata yang dibuat dari tanah yang dicetak

kemudian dibakar dengan suhu tinggi sehingga menjadi benar-benar kering,

mengeras dan berwarna kemerah-merahan. Tanah yang digunakan pun bukanlah

sembarang tanah, tapi tanah yang agak liat sehingga bisa menyatu saat proses

pencetakan. Karena itulah, rumah yang dindingnya dibangun dari material bata

merah akan terasa lebih nyaman dan adem. Selain lebih kuat dan kokoh serta tahan

lama, sehingga jarang sekali terjadi keretakan dinding yang dibangun dari material

bata merah.

Material ini sangat tahan terhadap panas sehingga dapat menjadi

perlindungan tersendiri bagi bangunan Anda dari bahaya api. Tidak semua tanah liat

bisa digunakan, hanya yang terdiri dari kandungan pasir tertentu. Bata merah

umumnya memiliki ukuran panjang 17-23 cm, lebar 7-11 cm, tebal 3-5 cm.

Ukurannya yang kecil memberikan kemudahan dalam hal pengangkutan, sangat bisa

digunakan untuk membentuk bidang kecil, murah harganya, mudah pula

mendapatkannya. Untuk dinding seluas 1 m2, bila mengguanakan bata berukuran 23

cm x 17 cm x 5 cm, kira-kira membutuhkan 70 buah bata merah.

Bahan baku yang dibutuhkan untuk memasang dinding bata merah adalah

semen dan pasir ayakan. Saat pemasangan tidak memerlukan perekat khusus, untuk

dinding kedap air diperlukan campuran 1:2 atau 1:3 (artinya 1 takaran semen dipadu

dengan 3 takaran pasir yang sudah diayak). Sedangkan untuk dinding yang tidak

harus kedap air dapat menggunakan perbandingan 1:4 hingga 1:6.

Spesifikasi Bata Merah:

• Berat jenis kering : 1500 kg/m3

• Berat jenis normal : 2000 kg/m3

• Kuat tekan : 2,5 – 25 N/mm² (SII-0021,1978)

Page 21: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2014-2... · Web viewadalah Seni Rupa Instalasi yang memanfaatkan televisi yang disusun menjadi sebuah patung dengan

29

• Konduktifitas termis : 0,380 W/mK

• Tebal spesi : 20 – 30 mm

• Ketahanan terhadap api : 2 jam

• Jumlah (kebutuhan) bata merah per 1 m2 : 30 – 44

buah tanpa construction waste

Kelebihan Bata Merah:

- Tidak memerlukan keahlian khusus untuk memasang.

- kurannya yang kecil memudahkan untuk pengangkutan.

- Mudah untuk membentuk bidang kecil

- Murah harganya

- Mudah mendapatkannya

- Perekatnya tidak perlu yang khusus.

- Tahan Panas, sehingga dapat menjadi perlindungan terhadap api.

Kekurangan Bata Merah:

- Sulit untuk membuat pasangan bata yang rapi

- Menyerap panas pada musim panas dan menyerap dingin pada musim dingin,

sehingga suhu ruangan tidak dapat dikondisikan atau tidak stabil.

- Cenderung lebih boros dalam penggunaan material perekatnya.

- Kualitas yang kurang beragam dan juga ukuran yang jarang sama membuat

waste-nya dapat lebih banyak.

- Karena sulit mendapatkan pasangan yang cukup rapi, maka dibutuhkan

pelsteran yang cukup tebal untuk menghasilkan dinding yang cukup rata.

- Waktu pemasangan lebih lama dibandingkan bahan dinding lainnya.

- Berat, sehingga membebani struktur yang menopangnya.

- Bata merah menimbulkan beban yang cukup besar pada struktur bangunan.

2.4.2 Batako Semen PC/ Batako Press

Material dinding dari batako ini umumnya dibuat dari campuran semen dan

pasir kasar yang dicetak padat atau dipress. Selain itu ada juga yang membuatnya

dari campuran batu tras, kapur dan air. Bahkan kini juga beredar batako dari

campuran semen, pasir dan batubara. Dengan bahan pembuatan seperti yang telah

disebutkan, batako memiliki kelemahan yaitu kekuatannya lebih rendah dari bata

merah, sehingga cenderung terjadi keretakan dinding, terutama jika bagian kosong-

Page 22: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2014-2... · Web viewadalah Seni Rupa Instalasi yang memanfaatkan televisi yang disusun menjadi sebuah patung dengan

30

nya tidak diisi dengan adukan spesi. Pemakaian material batako untuk dinding juga

membuat bangunan lebih hangat bahkan cenderung pengap dan panas, tidak seperti

bata merah yang terbuat dari material tanah. Batako atau Bata press dalam 1 m2

biasanya cenderung lebih ringan daripada bata merah. Teksturnya pun terlihat lebih

halus, dan ukurannya lebih presisi jika dibandingkan bata merah.

Ukuran batako press pada umumnya adalah panjang 36-40 cm, tebal 8-10 cm,

dan tinggi 18-20 cm. Untuk dinding seluas 1 m2, kira-kira membutuhkan 15 buah

batako press. Biasanya batako press dipilih untuk memperingan beban struktur

sebuah bangunan, mempercepat pelaksanaan, dan meminimalisasi sisa material yang

terjadi pada saat proses pemasangan dinding.

Bahan baku yang digunakan untuk pemasangan batako press adalah mortar

yang komposisinya adalah semen (PC) dan pasir ayak.

Spesifikasi Batako Press:

• Berat jenis kering : 950 kg/m3

• Berat jenis normal : 1000 kg/m3

• Kuat tekan : 5,5 N/mm²

• Konduktifitas termis : 0,339 W/mK

• Tebal spesi : 20 – 30 mm

• Ketahanan terhadap api : 4 jam

• Jumlah (kebutuhan) batako press per 1 m2 : 20 – 25 buah tanpa construction

waste

Kelebihan Dinding Batako Press:

- Tiap m2 pasangan tembok, membutuhkan lebih sedikit batako jika

dibandingkan dengan menggunakan batu bata, berarti secara kuantitatif

terdapat suatu pengurangan.

- Pembuatan mudah dan ukuran dapat dibuat sama.

- Ukurannya besar, sehingga waktu dan ongkos pemasangan juga lebih hemat.

- Khusus jenis yang berlubang, dapat berfungsi sebagai isolasi udara.

- Apabila pekerjaan rapi, tidak perlu diplester.

- Lebih mudah dipotong untuk sambungan tertentu yang membutuhkan

potongan.

- Sebelum pemakaian tidak perlu direndam air.

Page 23: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2014-2... · Web viewadalah Seni Rupa Instalasi yang memanfaatkan televisi yang disusun menjadi sebuah patung dengan

31

- Kedap air sehingga sangat kecil kemungkinan terjadinya rembesan air.

- Pemasangan lebih cepat.

- Penggunaan rangka beton pengakunya lebih luas, antara 9 – 12 m2.

Kekurangan Dinding Batako Press:

- Mudah terjadi retak rambut pada dinding.

- Mudah dilubangi dan mudah pecah karena terdapat lubang pada bagian sisi

dalamnya.

- Kurang baik untuk insulasi panas dan suara.

2.4.3 Bata Ringan (Hebel/Celcon)

Bata ringan atau sering disebut hebel atau celcon dibuat dengan

menggunakan mesin pabrik. Bata ini cukup ringan, halus dan memilki tingkat

kerataan yang baik. Bata ringan ini diciptakan agar dapat memperingan beban

struktur dari sebuah bangunan konstruksi, mempercepat pelaksanaan, serta

meminimalisasi sisa material yang terjadi pada saat proses pemasangan dinding

berlangsung. Kemudian pertanyaan yang beredar dimasyarakat tentunya adalah

apakah bata ringan sudah bisa menggantikan bata merah baik tinjauan dari harga,

kekuatan, kemudahan mendapatkannya, motode pemasangan dan lain-lain.

Ukuran pada umumnya adalah: panjang 60 cm, tinggi 20 cm dengan

ketebalan antara 8 cm -10 cm. Campuran atau komposisi bahannya terdiri dari pasir

kwarsa, semen, kapur, sedikit gypsum, air, dan alumunium pasta sebagai bahan

pengembang (pengisi udara secara kimiawi). Setelah adonan tercampur sempurna,

nantinya akan mengembang selama 7-8 jam. Untuk pemasangan pada dinding seluas

1 m2, kira-kira membutuhkan 8 buah bata ringan.

Pemasangan bata ringan ini cukup mudah, bisa langsung diberi acian tanpa

harus diplester terlebih dahulu dengan menggunakan semen khusus. Semen khusus

hanya perlu diberi campuran air. Namun pemasangan bata ringan juga dapat

menggunakan pasir dan semen seperti pemasangan pada batako, bata press dan bata

merah.

Spesifikasi Bata Ringan:

• Berat jenis kering : 520 kg/m3

• Berat jenis normal : 650 kg/m3

• Kuat tekan : > 4,0 N/mm2

Page 24: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2014-2... · Web viewadalah Seni Rupa Instalasi yang memanfaatkan televisi yang disusun menjadi sebuah patung dengan

32

• Konduktifitas termis : 0,14 W/mK

• Tebal spesi : 3 mm

• Ketahanan terhadap api : 4 jam

• Jumlah (kebutuhan) bata ringan per 1 m2 : 8 – 9 buah tanpa construction

waste.

Kelebihan Bata Ringan:

- Memiliki ukuran dan kualitas yang seragam sehingga dapat menghasilkan

dinding yang rapi.

- Tidak memerlukan siar yang tebal sehingga menghemat penggunaan perekat.

- Lebih ringan dari pada bata biasa sehingga memperkecil beban struktur.

- Pengangkutannya lebih mudah dilakukan.

- Pelaksanaannya lebih cepat daripada pemakaian bata biasa.

- Tidak diperlukan plesteran yang tebal, umumnya ditentukan hanya 2,5 cm

saja.

- Kedap air, sehingga kecil kemungkinan terjadinya rembesan air.

- Mempunyai kekedapan suara yang baik.

- Kuat tekan yang tinggi.

- Mempunyai ketahanan yang baik terhadap gempa bumi.

Kekurangan Bata Ringan:

- Karena ukurannya yang besar, untuk ukuran tanggung, membuang sisa cukup

banyak.

- Perekatnya khusus. Umumnya adalah semen instan, yang saat ini sudah

tersedia di lapangan.

- Diperlukan keahlian khusus untuk memasangnya, karena jika tidak

dampaknya sangat kelihatan.

- Jika terkena air, maka untuk menjadi benar-benar kering dibutuhkan waktu

yang lebih lama dari bata biasa.

- Harga relatif lebih mahal daripada bata merah.

- Agak susah mendapatkannya, hanya toko material besar yang menjual bata

ringan ini.

- Penjualannya pun dalam volume (m3) yang besar. (Birdyant Goritman, 2012)

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa masing-masing bahan memiliki

kelebihan dan kekurangan. Batako press adalah jenis material penutup dinding yang

Page 25: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2014-2... · Web viewadalah Seni Rupa Instalasi yang memanfaatkan televisi yang disusun menjadi sebuah patung dengan

33

paling ringan dan ekonomis berdasarkan tinjauan biaya, namun memiliki kekurangan

seperti tidak terlalu baik meredam suara. Sementara batu bata konvensional cukup

berat sehingga secara tidak langsung mempengaruhi faktor beban dari struktur

bangunan. Sementara bata ringan memiliki keuntungan diantaranya pekerjaan lebih

rapih dan presisi, tidak memerlukan banyak mortar untuk spesinya namun harganya

relatif lebih mahal dibandingkan batako dan batu bata biasa.

Namun contoh material di atas cara pembuatan dan bahan yang di gunakan

masih banyak menggunakan dan proses pembuatanya bila di produksi secara besar

akan terjadi pengrusakan di lingkungan. Maka diperlukan material berkelanjutan

yang dapat dicari, diolah, dan digunakan secara terus menerus yaitu Fly Ash.

2.5 Lokasi

Lahan pada Pasar Minggu, Jakarta Selatan ini memiliki luas ±5.500 m², yang

akan di gunakan sebagai galeri pada daerah Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Peruntukan Lahan ini adalah S.4. Pada lokasi ini bangunan existing yang telah

terbangun adalah pasar ikan hias.

Gambar 17. Peta Lokasi Projek GaleriSumber : http://www.Google Earth.com di akses pada 11 Februari 2014

Page 26: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2014-2... · Web viewadalah Seni Rupa Instalasi yang memanfaatkan televisi yang disusun menjadi sebuah patung dengan

34

Gambar 18. RDTRSumber : RDTR Jakarta Selatan

Lokasi : Jl. Salihara, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Indonesia

Luas kawasan : ±5.500 m²

Peruntukan kawasan : S.4

Batas wilayah :

o Utara : Gedung Pemadam Kebakaran

o Selatan : Koperasi Sejati Mulia

o Barat : SMU Balai Rakyat

o Timur : Petokoan Kecil

Lokasi ini berdekatan dengan galeri salihara dimana galeri ini menjadi galeri

yang sangat populer di jadikan sebagai tempat pameran seni. Dengan seringnya

pameran seni di galeri salihara banyak acara yang tidak dapat di adakan di salihara

karena banyaknya pengajuan penyewaan galeri dan menumpuk.

Mendirikan Pameran ini diharapkan dapat memberikan fasilitas bagi para

seniman maupun penikmat seni yang akan mengadakan pameran seni di daerah ini.

2.5.1 Peruntukan S.4

Sub zona dengan peruntukan sebagai tempat sosial budaya beserta

fasilitasnya seperti museum, gedung kesenian, balai warga, karang taruna dan lain-

lain.