47
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Bisnis Bisnis menurut Raymond E Glos yang dikutip oleh Umar (2003, p4) dalam bukunya yang berjudul “Business:its nature and environment: An Introduction” yang dikutip oleh Umar adalah seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orang-orang yang berkecimpung dalam bidang perniagaan dan industri yang menyediakan barang dan jasa untuk kebutuhan mempertahankan dan memperbaiki standar serta kualitas hidup mereka. Menurut pendapat Allan Afuah (2004), bisnis adalah suatu kegiatan usaha individu yang terorganisasi untuk menghasilkan dana menjual barang ataupun jasa agar mendapatkan keuntungan dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat dan ada didalam industri. Dari pengertian diatas, dapat penulis simpulkan bahwa bisnis adalah kegiatan yang dilakukan baik oleh individu maupun sekelompok orang yang terorganisir yang menciptakan nilai melalui penciptaan barang dan jasa 6

library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut H.M Yacob Ibrahim dalam buku Studi Kelayakan Bisnis (2003, p133) menyatakan bahwa biaya

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut H.M Yacob Ibrahim dalam buku Studi Kelayakan Bisnis (2003, p133) menyatakan bahwa biaya

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Bisnis

Bisnis menurut Raymond E Glos yang dikutip oleh Umar (2003, p4) dalam

bukunya yang berjudul “Business:its nature and environment: An Introduction” yang

dikutip oleh Umar adalah seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orang-orang

yang berkecimpung dalam bidang perniagaan dan industri yang menyediakan barang

dan jasa untuk kebutuhan mempertahankan dan memperbaiki standar serta kualitas

hidup mereka.

Menurut pendapat Allan Afuah (2004), bisnis adalah suatu kegiatan usaha

individu yang terorganisasi untuk menghasilkan dana menjual barang ataupun jasa

agar mendapatkan keuntungan dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat dan ada

didalam industri.

Dari pengertian diatas, dapat penulis simpulkan bahwa bisnis adalah kegiatan

yang dilakukan baik oleh individu maupun sekelompok orang yang terorganisir yang

menciptakan nilai melalui penciptaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan

masyarakat dan untuk memperoleh keuntungan melalui transaksi jual beli.

2.2 Investasi

Pengertian investasi menurut William F.S. yang dikutip oleh Kasmir dan Jakfar

(2012, p5) adalah mengorbankan dollar sekarang untuk dollar di masa yang akan

datang.

Menurut H.M Yacob Ibrahim dalam buku Studi Kelayakan Bisnis (2003, p133)

menyatakan bahwa biaya investasi adalah biaya yang diperlukan dalam

6

Page 2: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut H.M Yacob Ibrahim dalam buku Studi Kelayakan Bisnis (2003, p133) menyatakan bahwa biaya

7

pembangunan proyek, terdiri dari pengadaan tanah, gedung, mesin, peralatan, biaya

pemasangan, feasibility study dan biaya lainnya yang berhubungan dengan

pembangunan proyek.

Investasi adalah menempatkan uang atau dana dengan harapan untuk memperoleh

tambahan atau keuntungan tertentu atas uang atau dana tersebut (Kamaruddin,

2004:3).

Dari berbagai definisi diatas, maka dapat penulis simpulkan bahwa investasi

adalah suatu bentuk penanaman uang atau modal pada sesuatu hal baik itu di pasar

modal ataupun pada bisnis, yang kemudian dapat memberikan keuntungan dimasa

yang akan datang bagi investor.

Menurut Kasmir dan Jakfar (2012, p5) investasi dapat dilakukan dalam berbagai

bidang usaha, oleh karena itu investasi pun dibagi dalam beberapa jenis. Dalam

praktiknya, jenis investasi dibagi dua macam, yaitu:

1. Investasi Nyata (Real Investment)

Investasi nyata atau real investment merupakan investasi yang dibuat dalam

harta tetap (fixed assets) seperti tanah, bangunan, peralatan, atau mesin-

mesin.

2. Investasi Finansial (Financial Investment)

Investasi finansial atau financial investment merupakan investasi dalam

bentuk kontrak kerja, pembelian saham atau obligasi atau surat berharga

lainnya seperti sertifikat deposito.

Investasi dapat diartikan pula sebagai penanaman modal dalam suatu kegiatan

yang memiliki jangka waktu relative panjang dalam bidang usaha. Penanaman modal

yang ditanamkan dalam arti sempit berupa proyek tertentu baik bersifat fisik ataupun

Page 3: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut H.M Yacob Ibrahim dalam buku Studi Kelayakan Bisnis (2003, p133) menyatakan bahwa biaya

8

non-fisik, seperti proyek pendirian pabrik jalan, jembatan, pembangunan gedung dan

proyek penelitian dan pengembangan.

2.3 Capital Budgeting (Penganggaran Modal)

Menurut Van Horne (2005,P324) penganggaran modal (capital budgeting)

merupakan proses mengidentifikasi, menganalisa dan menyeleksi kegiatan-kegiatan

investasi yang pengembaliannya (arus kas) diharapkan lebih dari satu tahun.

Dengan demikian, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa capital budgeting

adalah proses identifikasi, analisa kegiatan investasi jangka panjang yang dapat

berbentuk pembelian mesin-mesin baru atau perluasan tempat usaha yang bertujuan

untuk memperoleh NPV yang positif dan menghasilkan keuntungan di masa datang.

2.3.1 Capital Expenditure (Pengeluaran Modal)

Menurut Mulyadi (2005, P16) pengeluaran modal (capital expenditure) adalah

biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu periode akuntansi (biasanya periode

akuntansi adalah satu tahun kalender).

Horngren et al (2006, P467) menyatakan “Pengeluaran Modal (Capital

Expenditure) adalah pengeluaran yang meningkatkan kapasitas atau efisiensi aktiva

atau yang memperpanjang masa manfaat.

Dari beberapa pengertian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

pengeluaran modal (capital expenditure) adalah segala macam pengeluaran yang

memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun dengan maksud menghasilkan

keuntungan jangka panjang bagi perusahaan.

Page 4: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut H.M Yacob Ibrahim dalam buku Studi Kelayakan Bisnis (2003, p133) menyatakan bahwa biaya

9

2.3.2 Cash Flow (Arus Kas)

Menurut Kasmir dan Jakfar (2012, P95) cash flow merupakan arus kas atau aliran

kas yang ada di perusahaan dalam suatu periode tertentu. Cash flow menggambarkan

berapa uang yang masuk (cash in) ke perusahaan dan jenis-jenis pemasukan tersebut.

Cash flow juga menggambarkan berapa uang yang keluar (cash out) serta jenis-jenis

biaya yang dikeluarkan.

Cash flow mengandung dua macam aliran/arus kas, yaitu:

1. Cash Inflow

Cash Inflow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang

melahirkan keuntungan kas (penerimaan kas). Arus kas masuk (cash inflow)

terdiri dari:

- Hasil penjualan produk/jasa perusahaan.

- Penagihan piutang dari penjualan kredit.

- Penjualan aktiva tetap yang ada.

- Penerimaan investasi dari pemilik atau saham bila perseroan terbatas.

- Pinjaman/hutang dari pihak lain.

- Penerimaan sewa dan pendapatan lain.

2. Cash outflow

Cash outflow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang

mengakibatkan beban pengeluaran kas. Arus kas keluar (cash outflow) terdiri

dari:

- Pengeluaran biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan biaya pabrik

lain-lain.

- Pengeluaran biaya administrasi umum dan administrasi penjualan.

- Pembelian aktiva tetap.

Page 5: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut H.M Yacob Ibrahim dalam buku Studi Kelayakan Bisnis (2003, p133) menyatakan bahwa biaya

10

- Pembayaran hutang-hutang perusahaan.

- Pembayaran kembali investasi dari pemilik perusahaan.

- Pembayaran sewa, pajak, deviden, bunga.

Laporan arus kas ini memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan

pengeluaran kas dari perusahaan dari suatu periode tertentu, dengan

mengklasifikasikan transaksi berdasarkan pada kegiatan operasi, investasi dan

pendanaan.

Uang masuk dapat berupa pinjaman dari lembaga keuangan atau hibah dari pihak

tertentu. Uang masuk juga dapat diperoleh dari penghasilan atau pendapatan yang

diperoleh dari yang berhubungan langsung dengan usaha yang sedang dijalankan

seperti penjualan. Di samping itu, uang masuk bisa pula berasal dari pendapatan

lainnya yang bukan dari usaha utama.

Uang keluar merupakan sejumlah uang yang dikeluarkan perusahaan dalam suatu

periode, baik yang langsung berhubungan dengan usaha yang dijalankan, maupun

yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan usaha utama. Uang keluar ini

merupakan biaya-biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk berbagai keperluan

yang berkaitan dengan kegiatan usaha, seperti pembayaran cicilan utang dan bunga

pinjaman, biaya produksi, biaya tenaga kerja, dan biaya lain-lainnya.

Dalam cash flow semua data pendapatan yang akan diterima dan biaya yang akan

dikeluarkan baik jenis, maupun jumlahnya diestimasi sedemikian rupa, sehingga

menggambarkan kondisi pemasukan dan pengeluaran di masa yang akan datang.

Estimasi pendapatan dan biaya merupakan perkiraan berapa pendapatan yang

akan diperoleh dan berapa besarnya biaya yang harus dikeluarkan dalam suatu

periode. Kemudian jenis-jenis pendapatan dan biaya apa saja yang dikeluarjan serta

Page 6: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut H.M Yacob Ibrahim dalam buku Studi Kelayakan Bisnis (2003, p133) menyatakan bahwa biaya

11

berapa besar pendapatan yang diperoleh dan biaya yang dikeluarkan tiap pos. Pada

akhirnya cash flow akan terlihat pada kas akhir yang diterima perusahaan.

Jadi, arus kas adalah jumlah uang yang masuk dan keluar dalam suatu perusahaan

mulai dari investasi dilakukan sampai dengan berakhirnya investasi tersebut. Dalam

hal ini diinvestasikan di suatu usaha. Pentingnya kas akhir bagi investor jika

dibandingkan dengan laba yang diterima perusahaan dikarenakan:

1. Kas diperlukan untuk memenuhi kebutuhan uang tunai sehari-hari.

2. Kas digunakan untuk membayar semua kewajiban yang jatuh tempo.

3. Kas juga digunakan untuk melakukan investasi kembali.

Jenis-jenis cash flow yang dikaitkan dengan suatu usaha terdiri dari:

Initial cash flow atau lebih dikenal kas awal yang merupakan pengeluaran-

pengeluaran pada awal periode untuk investasi. Contoh biaya pra-investasi

adalah pembelian tanah, gedung, mesin peralatan, dan modal kerja.

Operational cash flow merupakan kas yang diterima atau dikeluarkan pada

saat operasi usaha, seperti penghasilan yang diterima dan pengeluaran yang

dikeluarkan pada suatu periode.

Terminal cash flow merupakan uang kas yang diterima pada saat usaha

tersebut berakhir.

2.3.3 Langkah-Langkah dalam Capital Budgeting

Secara konseptual, capital budgeting mencakup lima langkah yaitu:

1. Menghasilkan proposal kegiatan investasi yang sesuai dengan tujuan strategis

perusahaan.

Page 7: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut H.M Yacob Ibrahim dalam buku Studi Kelayakan Bisnis (2003, p133) menyatakan bahwa biaya

12

2. Memperkirakan arus kas operasi tambahan setelah pajak bagi kegiatan-

kegiatan investasi.

3. Melakukan evaluasi arus kas tambahan dari kegiatan investasi.

4. Memilih kegiatan investasi berdasarkan kriteria nilai yang memaksimalkan

nilai.

5. Melakukan evaluasi setelah kegiatan investasi dilakukan dan melakukan

pemeriksaan audit setelah kegiatan investasi selesai, secara

berkesinambungan.

2.3.4 Kriteria Penetapan Peringkat atas Capital Budgeting

Ada delapan (8) metode utama untuk menetapkan peringkat kegiatan investasi

dan untuk memutuskan apakah kegiatan investasi bersangkutan dinilai layak untuk

dimasukan dalam anggaran modal. Metode pemeringkatan (rangking methods)

adalah metode yang digunakan untuk mengevaluasi usulan pengeluaran untuk

pengadaan modal. Kedelapan metode tersebut adalah:

1. Periode pengembalian atau pelunasan (Payback Period)

2. Periode pengembalian yang didiskontokan (Discounted Payback Period)

3. Tingkat pengembalian akuntansi (Accounting Rate of Return)

4. Nilai tunai netto (Net Present Value)

5. Tingkat pengembalian internal (Internal Rate of Return)

6. Tingkat pengembalian internal modifikasi (Modified Internal Rate of Return)

7. Indeks profitabilitas (Profitability Index)

8. Tingkat pengembalian perpetuitas (Perpeetuity Rate of Return)

Page 8: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut H.M Yacob Ibrahim dalam buku Studi Kelayakan Bisnis (2003, p133) menyatakan bahwa biaya

13

Metode-metode pemeringkatan (rangking methods) yang digunakan dalam penelitian

ini adalah:

1. Nilai tunai netto (NPV).

2. Periode pengembalian (PP).

3. Tingkat pengembalian hasil internal (IRR).

4. Indeks profitabilitas (PI).

2.3.4.1 Periode Pengembalian (Payback Period = PP)

Periode pengembalian proyek investasi memberitahukan lamanya waktu yang

dibutuhkan untuk memulihkan investasi kas awal berdasarkan arus kas yang

diharapkan dari proyek tersebut, selain itu payback period menggambarkan “Berapa

lama suatu investasi dapat ditutup dengan aliran kas masuk (proceed)” (Koniyo,

2007, p72).

Dalam metode ini faktor yang menentukan penerimaan atau penolakan suatu

usulan investasi adalah jangka waktu yang diperlukan untuk menutup kembali

investasi. Oleh karena itu, dengan metode ini setiap usulan investasi dinilai

berdasarkan apakah dalam jangka waktu tertentu yang diinginkan oleh manajemen,

jumlah kas masuk atau penghematan tunai yang diperoleh dari investasi dapat

menutup investasi yang direncanakan.

2.3.4.2 Nilai Tunai Netto (Net Present Value = NPV)

Menurut Garrison dan Noreen (2003, p637), NPV adalah perbedaan antara nilai

aliran kas masuk sekarang dengan nilai aliran kas keluar yang tergabung dengan

proyek investasi. Besarnya NPV bila dinyatakan dalam rumus adalah sebagai berikut

Page 9: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut H.M Yacob Ibrahim dalam buku Studi Kelayakan Bisnis (2003, p133) menyatakan bahwa biaya

14

Dimana :

CF = Aliran kas per tahun pada periode t

I0 = Investasi awal pada tahun 0

K = Suku bunga (discount rate)

Menurut Umar (2003) kriteria penilaian dari metode ini adalah :

Jika NPV > 0, maka usulan proyek diterima

Jika NPV < 0, maka usulan proyek ditolak

Jika NPV = 0, nilai perusahaan tetap walau usulan proyek diterima atau

ditolak.

2.3.4.3 Tingkat Pengembalian Internal (Internal Rate of Return = IRR)

Metode internal rate of return (IRR) adalah metode pemeringkatan usulan

investasi dengan berpatokan pada IRR dari aktiva bersangkutan, dimana IRR

dihitung dengan menyamakan nilai sekarang dari arus kas masuk masa mendatang

dengan nilai sekarang dari biaya investasi. IRR untuk kegiatan investasi merupakan

tingkat diskonto yang menyamakan nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan di

masa depan (CFs) dengan arus kas keluar kas awal (Initial Cash Outflow = ICO).

Oleh karena itu, IRR dapat diasumsikan sebagai tingkat bunga yang mendiskontokan

aliran arus kas di masa depan untuk menyamakan nilai sekarang arus keluar kas

awal. IRR adalah tingkat diskonto yang menyamakan PV (present value) dari arus

kas masuk kegiatan investasi dengan PV dari biaya kegiatan investasi tersebut.

PV arus kas masuk = PV biaya investasi

Page 10: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut H.M Yacob Ibrahim dalam buku Studi Kelayakan Bisnis (2003, p133) menyatakan bahwa biaya

15

Dengan mentransposnya, kita mendapatkan:

PV arus kas masuk – PV biaya investasi = 0

Yang bisa dinyatakan sebagai:

Dimana :

P1 = Tingkat bunga ke 1

P2 = Tingkat bunga ke 2

C1 = NPV ke 1

C2 = NPV ke 2

Kriteria Penerimaan

Kriteria penerimaan dalam IRR adalah membandingkan IRR sesungguhnya

dengan IRR yang diminta, hal ini dikenal dengan tingkat batas (hurdle rate).

Selanjutnya diasumsikan tingkat pengembalian yang diminta sudah diketahui. Jika

IRR melebihi tingkat pengembalian yang diminta maka kegiatan investasi akan

diterima, jika tidak kegiatan investasi akan ditolak.

2.3.4.4 Indeks Profitabilitas (Profitability Index = PI)

Indeks profitabilitas atau resiko manfaat biaya dari suatu kegiatan investasi adalah

rasio dari nilai sekarang arus kas bersih dimasa depan terhadap arus keluar kas awal.

“PI hanya menyatakan tingkat keuntungan relatif” (Van Horne, 2005, 346).

Maksudnya, PI menghasilkan suatu ukuran relatif dari hasil yang diinginkan dalam

suatu kegiatan investasi. Hal ini merupakan perbandingan nilai saat ini dari

Page 11: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut H.M Yacob Ibrahim dalam buku Studi Kelayakan Bisnis (2003, p133) menyatakan bahwa biaya

16

keuntungan yang didapatkan pada masa mendatang dari nilai awalnya. PI dapat

dinyatakan sebagai berikut:

Kriteria penilaian :

Jika PI > 1, maka usulan proyek dikatakan menguntungkan

Jika P1 < 1, maka usulan proyek tidak menguntungkan

2.4 Forecasting (Peramalan)

Ramalan (forecasting) adalah proses aktivitas meramalkan suatu kejadian yang

mungkin terjadi di masa mendatang dengan cara mengkaji data yang ada. (Herdjanto,

2007, p78) .

Berdasarkan horizon waktu, peramalan dapat dikelompokkan dalam tiga bagian,

yaitu peramalan jangka panjang, peramalan jangka menengah, dan peramalan jangka

pendek

1. Peramalan jangka panjang, yaitu yang mencakup waktu lebih besar dari 18

bulan. Misalnya peramalan yang diperlukan dalam kaitannya dengan

penanaman modal, perencanaan fasilitas, dan perencanaan untuk kegiatan

litbang.

2. Peramalan jangka menengah, mencakup waktu antara 3 sampai 18 bulan.

Misalnya peramalan untuk perencanaan penjualan, perencanaan produksi, dan

perencanaan tenaga kerja tidak tetap.

Page 12: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut H.M Yacob Ibrahim dalam buku Studi Kelayakan Bisnis (2003, p133) menyatakan bahwa biaya

17

3. Peramalan jangka pendek, yaitu untuk jangka waktu kurang dari 3 bulan.

Misalnya, peramalan dalam hubungannya dengan perencanaan pembelian

material, penjadwalan kerja, dan penugasan karyawan.

Menurut Kasmir dan Jakfar (2012, p64) Metode peramalan secara kuantitatif

mendasarkan ramalannya pada metode-metode statistik dan matematik.

- Metode deret waktu (Time Series)

Analisis time series merupakan hubungan antara variabel yang dicari

(independent) dengan variabel yang memengaruhinya (dependent), yang

dikaitkan dengan waktu seperti mingguan, bulan, triwulan, caturwulan,

semester, atau tahun. Dalam analisis time series yang menjadi variabel yang

dicari adalah waktu.

- Metode Regresi

Metode regresi merupakan salah satu metode ramalan yang disusun atas dasar

pola data masa lalu. Penggunaan metode ini didasarkan kepada variabel yang

ada dan yang akan memengaruhi hasil peramalan. Variabel yang diteliti

terdiri dari variabel yang akan dicari (dependent variable) dengan variabel

yang menentukan (independent variable). Dengan metode regresi kita akan

melakukan peramalan dengan melihat pola hubungan yang ada antara

variabel yang dicari dan variabel yang menentukan atau memengaruhinya.

Hal-hal yang perlu diketahui sebelum kita melakukan peramalan dengan metode

regresi adalah mengetahui terlebih dahulu kondisi-kondisi seperti:

a. Adanya informasi masa lalu.

b. Informasi yang ada dapat dibuatkan dalam bentuk data.

c. Diasumsikan bahwa pola data yang ada dari data masa lalu akan

berkelanjutan di masa yang akan datang.

Page 13: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut H.M Yacob Ibrahim dalam buku Studi Kelayakan Bisnis (2003, p133) menyatakan bahwa biaya

18

Dalam penelitian ini, yang digunakan adalah peramalan regresi dengan time

series, yang merupakan metode yang digunakan baik untuk jangka pendek maupun

jangka panjang. Metode ini merupakan garis tren untuk persamaan matematis.

Metode ini menggunakan data minimal dua tahun dan semakin banyak semakin baik.

Biasanya metode ini digunakan untuk produk baru atau rencana ekspansi.

Menurut Johar (2008), probabilitas adalah angka yang menunjukkan

kemungkinan terjadinya suatu kejadian, nilai probabilitas adalah antara 0 – 1, tabel

Z digunakan untuk mencari selisih dari nilai probabilitas dengan nilai sisa

probabilitas. Tabel ini akan digunakan untuk membantu dalam metode forecasting

skenario pesimis, moderat, dan optimis.

Gambar 2.1 Probabilitas dan Nilai Z

Sumber: http://lkeb.umm.ac.id

Page 14: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut H.M Yacob Ibrahim dalam buku Studi Kelayakan Bisnis (2003, p133) menyatakan bahwa biaya

19

2.5 Studi Kelayakan (Feasibility Study)

Menurut Kasmir dan Jakfar (2012, p7) studi kelayakan bisnis adalah suatu

kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu kegiatan atau usaha yang

akan dijalankan, untuk menentukan layak atau tidaknya suatu bisnis dijalankan.

Menurut Husein Umar dalam bukunya yang berjudul “Studi Kelayakan Bisnis”

(2005) mengatakan bahwa studi kelayakan bisnis merupakan penelitian terhadap

rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak layak bisnis dibangun,

tetapi juga saat dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan

yang maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan, misalnya rencana peluncuran

produk baru.

Dari pengertian diatas, penulis dapat simpulkan bahwa studi kelayakan bisnis

adalah sesuatu yang harus dilakukan sebelum memulai sebuah bisnis, karena untuk

mencapai hasil yang optimal dari sebuah bisnis dengan mempertimbangkan segala

aspek internal dan eksternal.

2.5.1 Tujuan Dilakukan Studi Kelayakan

Paling tidak ada lima tujuan mengapa sebelum suatu usaha atau bisnis dijalankan

perlu dilakukan studi kelayakan (Kasmir Jakfar, 2012, p13), yaitu:

1. Menghindari Resiko Kerugian

Untuk mengatasi resiko kerugian di masa yang akan datang ada semacam

kondisi kepastian. Kondisi ini ada yang dapat diramalkan akan terjadi atau

memang dengan sendirinya terjadi tanpa dapat diramalkan. Dalam hal ini

fungsi studi kelayakan adalah untuk meminimalkan resiko yang tidak kita

inginkan, baik resiko yang dapat kita kendalikan maupun yang tidak dapat

dikendalikan.

Page 15: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut H.M Yacob Ibrahim dalam buku Studi Kelayakan Bisnis (2003, p133) menyatakan bahwa biaya

20

2. Memudahkan Perencanaan

Jika kita sudah dapat meramalkan apa yang akan terjadi di masa yang akan

datang, maka akan mempermudah kita dalam melakukan perencanaan dan

hal-hal apa saja yang perlu direncanakan.

3. Memudahkan Pelaksanaan Pekerjaan

Dengan adanya berbagai rencana yang sudah disusun akan sangat

memudahkan pelaksanaan usaha. Para pelaksana yang mengerjakan bisnis

tersebut telah memiliki pedoman yang harus diikuti. Pedoman tersebut telah

tersusun secara sistematis, sehingga usaha yang dilaksanakan dapat tepat

sasaran dan sesuai dengan rencana yang sudah disusun.

4. Memudahkan Pengawasan

Dengan telah dilaksanakannya suatu usaha sesuai dengan rencana yang

sudah disusun, maka akan memudahkan kita untuk melakukan pengawasan

terhadap jalannya usaha. Pengawasan ini perlu dilakukan agar tidak

melenceng dari rencana yang telah disusun.

5. Memudahkan Pengendalian

Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan telah dilakukan pengawasan, maka jika

terjadi penyimpangan akan mudah terdeteksi, sehingga dapat dilakukan

pengendalian atas penyimpangan tersebut. Tujuan pengendalian adalah untuk

mengendalikan pelaksanaan agar tidak melenceng dari rel yang

sesungguhnya, sehingga pada akhirnya tujuan perusahaan akan tercapai.

2.5.2 Tahapan Studi Kelayakan Bisnis

Dalam melaksanakan studi kelayakan bisnis atau usaha, ada beberapa tahapan

studi yang dikerjakan (Kasmir Jakfar, 2012, p19), yaitu :

Page 16: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut H.M Yacob Ibrahim dalam buku Studi Kelayakan Bisnis (2003, p133) menyatakan bahwa biaya

21

1. Pengumpulan data dan informasi

Mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan selengkap mungkin, baik

yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Pengumpulan data dan informasi

dapat diperoleh dari berbagai sumber-sumber yang dapat dipercaya.

Pengumpulan data ini dapat dari data primer maupun data sekunder dengan

berbagai metode.

2. Melakukan pengolahan data

Setelah data dan informasi yang dibutuhkan terkumpul maka langkah

selanjutnya adalah melakukan pengolahan data dan informasi tersebut.

Pengolahan data dilakukan secara benar dan akurat dengan metode-metode

dan ukuran-ukuran yang telah lazim digunakan untuk bisnis. Pengolahan ini

dilakukan hendaknya secara teliti untuk masing-masing aspek yang ada.

Kemudian dalam hal perhitungan ini hendaknya diperiksa ulang untuk

memastikan kebenaran hitungan yang telah dibuat sebelumnya.

3. Analisis data

Langkah selanjutnya adalah melakukan analisis data dalam rangka

menentukan kriteria kelayakan dari seluruh aspek. Kelayakan bisnis

ditentukan dari kriteria yang telah memenuhi syarat sesuai kritera yang layak

digunakan. Setiap jenis usaha memiliki kriteria tersendiri untuk dikatakan

layak atau tidak layak untuk dilakukan. Kriteria kelayakan diukur dari setiap

aspek untuk seluruh aspek yang telah dilakukan.

4. Mengambil keputusan

Apabila telah diukur dengan kriteria tertentu dan telah diperoleh hasil dari

pengukuran, maka langkah selanjutnya adalah mengambil keputusan terhadap

hasil tersebut. Mengambil keputusan sesuai dengan kriteria yang telah

Page 17: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut H.M Yacob Ibrahim dalam buku Studi Kelayakan Bisnis (2003, p133) menyatakan bahwa biaya

22

ditetapkan apakah layak atau tidak dengan ukuran yang telah ditentukan

berdasarkan hasil perhitungan sebelumnya. Jika tidak layak sebaiknya

dibatalkan dengan menyebutkan alasannya.

5. Memberikan rekomendasi

Langkah terakhir adalah memberikan rekomendasi kepada pihak-pihak

tertentu terhadap laporan studi yang telah disusun. Dalam memberikan

rekomendasi diberikan juga saran-saran serta perbaikan yang perlu, jika

memang masih dibutuhkan, baik kelengkapan dokumen maupun persyaratan

lainnya.

2.5.3 Aspek-Aspek Studi Kelayakan Bisnis

Proses analisis setiap aspek berkaitan antara satu aspek dan aspek lainnya

sehingga hasil analisis aspek-aspek tersebut menjadi integrasi. Sebagai misal, ketika

seorang peneliti sedang menganalisis aspek keuangan, hendaknya ia memanfaatkan

hasil analisis aspek-aspek lain, walaupun tetap dimungkinkan mencari data yang

dibutuhkan sesuai dengan kebutuhannya langsung dari lapangan, Kasmir dan Jakfar

(2010, p 15-16).

2.5.3.1 Aspek Pasar dan Pemasaran

a) Pasar

Menurut Stanton dalam buku studi kelayakan bisnis karangan Husein Umar

(2007, p35) pasar adalah kumpulan orang-orang yang mempunyai keinginan untuk

puas, uang untuk belanja dan kemauan untuk membelanjakannya. Jadi ada tiga faktor

utama yang menunjang terjadinya pasar, yaitu: orang dengan segala keinginannya,

daya belinya, serta tingkah laku dalam pembeliannya.

Page 18: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut H.M Yacob Ibrahim dalam buku Studi Kelayakan Bisnis (2003, p133) menyatakan bahwa biaya

23

Menurut Umar (2007, p35) pasar, menurut para ahli, merupakan tempat

pertemuan antara penjual dan pembeli, atau saling bertemunya antara kekuatan

permintaan dan penawaran untuk membentuk suatu harga.

Menurut Kasmir Jakfar (2012, p44) pasar dapat diartikan sebagai tempat

bertemunya para penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi.

Dari pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa, tempat pertemuan antara orang

orang yang mempunyai keinginan untuk memenuhi kepuasan dalam bentuk barang

atau jasa, daya beli, yang menimbulkan permintaan dan penawaran, sehingga

tercapai kesepakatan dalam transaksi.

b) Pemasaran

Menurut Kotler yang dikutip oleh Kasmir Jakfar (2012, p47) pemasaran adalah

proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa

yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik

produk dan nilai dengan orang lain.

Menurut Stanton yang dikutip Umar (2007, p67), pemasaran meliputi keseluruhan

sistem yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan usaha, yang bertujuan

merencanakan, menentukan harga, hingga mempromosikan dan mendistribusikan

barang-barang atau jasa yang akan memuaskan kebutuhan pembeli yang aktual

maupun yang potensial.

Dari pengertian diatas, penulis menyimpulkan, pemasaran adalah suatu pertukaran

dari satu pihak ke pihak lainnya untuk menyampaikan nilai kepada konsumen guna

mencapai sasaran dan tujuan suatu organisasi.

Kajian aspek pasar dan pemasaran bertujuan untuk mengetahui keadaan objek

dimasa lalu dan saat ini, sedangkan tujuan pemasaran dalam ilmu marketing adalah

Page 19: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut H.M Yacob Ibrahim dalam buku Studi Kelayakan Bisnis (2003, p133) menyatakan bahwa biaya

24

untuk mengendalikan pasar diwaktu yang akan datang (market driven). Materi yang

akan dibahas dalam aspek ini, antara lain:

a. Permintaan

b. Penawaran

c. Proyeksi permintaan dan penawaran

d. Proyeksi penjualan

e. Produk (barang/jasa)

f. Analisis pesaing

g. Pemasaran dan implementasi strategi

Hal yang penting untuk diketahui dalam aspek pasar adalah seberapa besar pasar

potensial yang ingin dimasuki atau tersedia untuk masa yang akan datang. Untuk

mengetahui pasar potensial, maka perlu dilakukan pengukuran terhadap permintaan,

baik permintaan saat ini maupun masa yang akan datang.

Bauran pemasaran (Kotler 2005, p18) adalah seperangkat alat pemasaran yang

digunakan perusahaan secara terus-menerus untuk mencapai tujuan pemasarannya di

pasar sasaran. Bagi pemasaran suatu produk barang, manajemen pemasaran dibagi

menjadi 4 (empat) kebijakan pemasaran yang lazim disebut sebagai bauran

pemasaran (marketing mix) atau 4P dalam pemasaran yang terdiri dari 4 (empat)

komponen, yaitu produk (product), harga (price), distribusi atau tempat (place), dan

promosi (promotion). Yang masing-masing akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Produk

Produk berupa barang atau jasa yang dapat dibeda-bedakan atau

diklasifikasikan menurut bentuk dan jenisnya. Produk barang tidak hanya

memperhatikan penampilan, tetapi juga hendaknya berupa produk yang

Page 20: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut H.M Yacob Ibrahim dalam buku Studi Kelayakan Bisnis (2003, p133) menyatakan bahwa biaya

25

mudah, praktis, aman, tidak mahal, sederhana dan ekonomis dalam proses

produksi dan distribusinya.

2. Harga

Harga merupakan sejumlah nilai yang akan ditukarkan oleh konsumen

dengan segala manfaat dari memiliki atau menggunakan produk tersebut.

Yang nilainya ditetapkan oleh pembeli dan penjual melalui proses tawar-

menawar, atau yang ditetapkan oleh penjual untuk satu harga yang sama

terhadap semua pembeli.

3. Distribusi/Tempat

Sebagian besar produsen menggunakan perantara pemasaran untuk

memasarkan produknya, khususnya barang dengan cara membangun saluran

distribusi, yakni sekelompok organisasi yang saling tergantung pada proses

yang memungkinkan suatu produk tersedia bagi pengguna atau konsumen.

4. Promosi

Dalam dunia pemasaran tidak selalu hanya membicarakan produk, harga

produk, dan mendistribusikan produk, tetapi juga ada hal lain yang cukup

penting dalam mengkomunikasikan produk ini kepada masyarakat agar

produk tersebut dapat dikenal dan akhirnya dibeli oleh konsumen. Dalam

mengkomunikasikan produk perlu dibuat suatu strategi yang tepat dalam

memenangkan persaingan atau dengan strategi yang sering disebut bauran

promosi, yang terdiri atas empat komponen utama yaitu periklanan, promosi

penjualan, hubungan masyarakat, dan penjualan perorangan.

Page 21: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut H.M Yacob Ibrahim dalam buku Studi Kelayakan Bisnis (2003, p133) menyatakan bahwa biaya

26

2.5.3.2 Aspek Keuangan

Berkaitan dengan sumber dana yang akan diperoleh dan proyeksi

pengembaliannya dengan tingkat biaya modal dan sumber dana yang bersangkutan.

Tujuan menganalisis aspek keuangan dari studi kelayakan bisnis adalah untuk

menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang

diharapkan, dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan, seperti

ketersediaan dana, biaya modal, kemampuan proyek untuk membayar kembali dana

tersebut dalam waktu yang telah ditentukan dan menilai apakah proyek dapat

berkembang terus.

Dalam analisis aspek finansial, terdapat beberapa hal yang harus dianalisis yaitu :

- Aliran Kas ( Cash Flow )

- Biaya Modal ( Cost of Capital)

- Initial and Operasional Cash Flow

- Payback Period

- Internal Rate of Return

- Net Present Value

- Profitability Indeks

2.5.3.3 Aspek Manajemen dan Sumber Daya Manusia

Analisis aspek manajemen dan sumber daya manusia dapat digambarkan sebagai

berikut (Subagyo, 2007, p159):

1. Job Analysis, yaitu menganalisis jabatan yang diperlukan untuk

menyelesaikan jenis pekerjaan tertentu.

2. Job Specification, yaitu menentukan persyaratan dan kualifikasi yang

diperlukan untuk mengisi suatu jabatan.

Page 22: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut H.M Yacob Ibrahim dalam buku Studi Kelayakan Bisnis (2003, p133) menyatakan bahwa biaya

27

3. Mendesain struktur organisasi, yaitu menyusun struktur organisasi yang

menggambarkan jenjang manajemen, kedudukan jabatan, dan struktur

pertanggungjawaban.

4. Job Description, yaitu uraian pekerjaan yang menjelaskan tentang pekerjaan

teknis anggota organisasi yang menjabat pekerjaan tertentu.

5. Mendesain sistem kompensasi, yaitu menguraikan struktur penggajian secara

lengkap untuk semua jabatan dalam pekerjaan berdasarkan garis struktural

dan fungsional.

6. Sistem pengembangan karyawan, yaitu menyusun rencana pendidikan dan

pelatihan untuk mengembangkan keterampilan, pengetahuan, produktifitas,

dan kinerja karyawan secara keseluruhan.

2.5.3.4 Aspek Ekonomi dan Sosial

Aspek ini dianalisis untuk menganalisa kelayaka suatu bisnis dilihat dari

lingkungan eksternal perusahaan, juga untuk mengetahui seberapa jauh lingkungan

eksternal tersebut berpengaruh dan memberikan peluang sekaligus ancaman bagi

perusahaan. Selain itu manfaat lainnya adalah untuk mengetahui kontribusi seperti

apa yang dapat diberikan oleh perusahaan pada lingkungan eksternalnya jika usulan

proyek dapat terlaksana.

Menurut Kasmir dan Jakfar (2008, 193) aspek ekonomi dan sosial merupakan

dampak yang timbul karena adanya investasi, yang lebih ditekankan kepada

masyarakat dan pemerintah.

1. Dilihat dari aspek ekonomi

Secara umum, dampak daru aspek ekonomi dengan adanya suatu usaha atau

investasi adalah meningkatnya pendapatan masyarakat dengan pemberian

Page 23: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut H.M Yacob Ibrahim dalam buku Studi Kelayakan Bisnis (2003, p133) menyatakan bahwa biaya

28

kesempatan kerja bagi masyarakat, peningkatan sumber daya yang dapat

dimanfaatkan serta meningkatkan perekonomian pemerintah lokal serta

menghasilkan devisa bagi Negara.

2. Dilihat dari aspek sosial

Sebuah perusahaan tidak akan bisa bertahan tanpa adanya dukungan dari

masyarakat. Dapat dikatakan bahwa kelangsungan hidup suatu perusahaan

bergantung kepada masyarakat juga, masyarakat sangat memegang peranan

penting dalam sebuah usaha. Jadi, selain bertujuan mencari keuntungan yang

sebesar-besarnya, hendaknya juga perusahaan memiliki tanggung jawab

sosial.

2.5.3.5 Aspek Hukum

Menurut Kasmir dan Jakfar (2008, 23) aspek ini membahas masalah kelengkapan

dan keabsahan dokumen sebuah usaha, mulai dari bentuk badan usaha sampai izin-

izin yang dimiliki. Kelengkapan dan keabsahan dokumen sangat penting, karena hal

ini merupakan dasar hukum yang harus dimiliki apabila dikemudian hari timbul

masalah. Keabsahan dan kesempurnaan dokumen dapat diperoleh dari pihak-pihak

yang menerbitkan atau mengeluarkan dokumen tersebut.

Menurut Ahmad Subagyo (2007, p167) usaha dalam bentuk apapun memerlukan

keabsahan legalitas karena faktor ini yang menentukan keberlanjutan hidupnya.

Sebelum melakukan investasi di suatu daerah/wilayah, pada saat menganalisis aspek-

aspek studi kelayakan, maka terlebih dahulu dilakukan evaluasi dan pra-penelitian

yang berlaku di daerah/wilayah tersebut, agar tidak terjadi kerugian dikemudian hari,

apabila ternyata di daerah/wilayah tersebut melarang bentuk usaha yang dimaksud.

Page 24: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut H.M Yacob Ibrahim dalam buku Studi Kelayakan Bisnis (2003, p133) menyatakan bahwa biaya

29

2.5.3.6 Aspek Lingkungan Industri

Menurut Umar dalam bukunya competitive strategy yang dikemukakan oleh

Michael E. Porter, dimana konsep tersebut menganalisis persaingan bisnis

berdasarkan lima aspek utama yang disebut Lima Kekuatan Bersaing.

1. Persaingan di Antara Perusahaan Sejenis

Persaingan antara perusahaan sejenis biasanya merupakan kekuatan terbesar

dalam lima kekuatan kompetitif. Strategi yang dijalankan oleh suatu

perusahaan dapat berhasil jika mereka memberikan keunggulan kompetitif

dibandingkan strategi yang dijalankan perusahaan pesaing. Perubahan strategi

oleh satu perusahaan mungkin akan mendapatkan serangan balasan seperti

menurunkan harga, meningkatkan kualitas, menambahkan fitur, menyediakan

jasa, memperpanjang garansi, meningkatkan promosi dan pembaharuan

kemasan. Menurut Porter yang dikutip Umar (2005, p270), tingkat persaingan

dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

1. Jumlah kompetitor

2. Tingkat pertumbuhan industri

3. Karakteristik produk

4. Biaya tetap yang besar

5. Kapasitas

6. Hambatan keluar

2. Kemungkinan Masuknya Pesaing Baru

Pendatang baru dalam suatu industry akan membawa kapasitas baru, inovasi

baru, modal baru, pemasaran yang baru, keinginan mendapatkan pangsa

pasar. Akibatnya, harga dapat menjadi turun atau biaya menjadi semakin

Page 25: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut H.M Yacob Ibrahim dalam buku Studi Kelayakan Bisnis (2003, p133) menyatakan bahwa biaya

30

tinggi sehingga akan mengurangi profitabilitas. Ancaman masuknya

pendatang baru bergantung pada rintangan masuk dan reaksi pesaing yang

sudah ada dalam mengantisipasi pendatang baru. Jika pendatang baru

merasakan kesulitan bersaing terhadap pesaing yang telah ada, maka

ancaman dari pendatang baru akan rendah. Menurut Umar (2005, p268)

terdapat faktor-faktor yang dapat menghambat masuknya pendatang baru ke

dalam industri, sebagai berikut:

1. Skala ekonomi

2. Diferensiasi produk

3. Kecukupan modal

4. Biaya peralihan

5. Akses ke saluran distribusi

6. Ketidakunggulan biaya independen

7. Peraturan pemerintah

3. Potensi Pengembangan Produk Substitusi

Persaingan tidak hanya terjadi pada perusahaan yang memproduksi produk yang

sejenis, namun perusahaan juga bersaing dengan perusahaan yang memproduksi

produk pengganti. Produk pengganti membatasi laba potensial dari industri

dengan menetapkan harga maksimum yang dapat diberikan oleh perusahaan

dalam industri. Semakin menarik alternatif harga yang ditawarkan oleh produk

pengganti, semakin ketat pembatasan laba industri. Produk pengganti seringkali

timbul dengan cepat ketika suatu perkembangan meningkatkan persaingan di

industri mereka, dan menyebabkan penurunan harga atau perbaikan kinerja.

Page 26: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut H.M Yacob Ibrahim dalam buku Studi Kelayakan Bisnis (2003, p133) menyatakan bahwa biaya

31

4. Kekuatan Tawar-menawar Pemasok

Pemasok dapat menggunakan kekuatan tawarnya terhadap para pemain dalam

industri, dengan menaikkan harga atau mengurangi kualitas produk yang

ditawarkan, hal ini memberikan kekuatan pada pemasok untuk menaikan

harga. Namun bila banyak pemasok untuk suatu jenis barang, maka biasanya

daya tawar pemasok semakin kecil. Menurut Umar (2005,p272), pemasok

akan kuat apabila beberapa kondisi berikut :

- Jumlah pemasok sedikit

- Produk/pelayanan yang ada adalah untuk dan mampu menciptakan

switching cost yang besar.

- Tidak tersedia produk subtitusi

- Pemasok mampu melakukan integrasi ke depan dan mengolah produk

yang dihasilkan menjadi produk yang sama yang dihasilkan perusahaan.

- Perusahaan hanya membeli dalm jumlah yang kecil dari pemasok.

5. Kekuatan Tawar-menawar Pembeli

Pembeli bersaing dengan industri dengan meminta penurunan harga, tawar-

menawar terhadap mutu yang lebih tinggi dan pelayanan yang lebih baik,

serta berperan sebagai pesaing. Kekuatan dari tiap-tiap pembeli yang penting

dalam indsutri tergantung pada sejumlah karakteristik situasi pasarnya pada

kepentingan relatif pembeliannya dari industri yang bersangkutan

dibandingkan dengan keseluruhan bisnis pembeli tersebut.

Menurut Umar (2005, p272), ada beberapa kondisi yang dapat memperkuat tawar

menawar pembeli, yaitu :

1) Pembeli membeli dengan jumlah besar

Page 27: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut H.M Yacob Ibrahim dalam buku Studi Kelayakan Bisnis (2003, p133) menyatakan bahwa biaya

32

2) Pembeli mampu memproduksi produk yang diperlukan

3) Sifat produk tidak terdiferensiasi dan banyak pemasok

4) Pembeli mempunyai tingkat profitabilitas yang rendah, sehinga sensitif

terhadap harga dan diferensiasi servis.

5) Produk perusahaan tidak terlalu penting bagi pembel, sehingga pembeli

dengan mudah mencari subsitusinya

Gambar 2.2 Five Porter AnalysisSumber: http://www.vectorstudy.com

Page 28: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut H.M Yacob Ibrahim dalam buku Studi Kelayakan Bisnis (2003, p133) menyatakan bahwa biaya

33

2.6 Penelitian Terdahulu

Nama Pengarang Judul Jurnal Hasil Penelitian

Muhammad Syafril Kelayakan Finansial

Pembangunan Cold Storage

di Desa Senaken Kabupaten

Paser. Jurnal EPP. Vol. 6 No.

1. 2009 1-8

Berdasarkan uji kelayakan

financial, pembangunan

cold storage di Kabupaten

Paser layak dan prospektif

untuk dilaksanakan, selama

proyek berlangsung hingga

akhir umur dari

operasionalisasi, pengelola

memperoleh keuntungan

yang maksimal, ditunjukkan

oleh nilai dari 4 kriteria

investasi.

Anonymous Time Series Analysis; Reports

on Time Series Analysis

Findings from J.L. Fernandes

and Co-Researchers Provide

New Insight. Technology &

Business Journal (May 17,

2011): 1562

The current system used in

Brazil for sugarcane

(Saccharum officinarum L.)

crop forecasting relies

mainly on subjective

information provided by

sugar mill technicians and

on information about

demands of raw agricultural

products from industry.

Page 29: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut H.M Yacob Ibrahim dalam buku Studi Kelayakan Bisnis (2003, p133) menyatakan bahwa biaya

34

Ira Taskirawati, F.

Gunawan Suratmo,

Dudung Darusman,

dan Noor Farikhah

Haneda

Peluang Investasi Usaha

Budidaya Kutu Lak (Laccifer

lacca Kerr): Studi Kasus di

KPH Probolinggo Perum

Perhutani Unit II Jawa Timur.

Jurnal Perennial, 4 (1): 23-27

Hasil perhitungan tersebut

menunjukkan proyek II

yang lebih menguntungkan

sehingga lebih layak untuk

melakukan investasi pada

proyek ini (nilai NPV +22

321 052 395, IRR 16,9%,

BCR 1,55 dan Net B/C 3,71

dengan Discounted Payback

Periode 10 tahun 8 bulan).

Jordi Setiawan

Kushartanto

Studi Kelayakan Bisnis

Pembukaan Tambang

Mineral Mangaan (MN) pada

PT.TIARA UFTAR

MANDIRI DI NUSA

TENGGARA TIMUR

Dari hasil penelitian ini

dapat memberikan

masukan bagi PT.Tiara

Uftar Mandiri secara umum

dan secara khusus sehingga

mereka dapat menentukan

kelayakan rencana usaha

pembukaan lahan tambang

Mangaan lanjutan seluas

1.304 hektar dari total besar

lahan seluas 1.900 hektar.

Mark Leeds Bollinger Bands Thirty Years

Later. New Economic

Papers: 2013-01

To explain and examine the

statistical underpinnings of

the Bollinger Band

methodology.

Dwira Nirfalini

Aulia,

Studi Kelayakan

Pembangunan Rumah Susun

Sederhana (Rusuna)

Dalam usaha menata wajah

kota yang lebih baik dan

menyediakan tempat tinggal

Page 30: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut H.M Yacob Ibrahim dalam buku Studi Kelayakan Bisnis (2003, p133) menyatakan bahwa biaya

35

Achmad Delianur

Nasution, R. Lisa

Suryani

Kampung Aur Medan, vol. 02

no. 01, jan. 2011

yang layak bagi masyarakat

golongan menengah ke

bawah diperlukan satu lahan

yang sangat luas serta

sarana dan prasarana

pendukungnya yang banyak

pula. Temuan dari kajian ini

mengidentifikasikan bahwa

warga masih enggan untuk

tinggal di rumah susun

mekipun dengan lokasi yang

sama dan dari kajian aspek

ekonomi harga sewa atau

jual rumah susun masih

terjangkau oleh mereka.

Page 31: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut H.M Yacob Ibrahim dalam buku Studi Kelayakan Bisnis (2003, p133) menyatakan bahwa biaya

36

2.7 Kerangka Pemikiran

Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran

Sumber: Pengolahan data

Inputs Sampel Lokasi

Proyeksi Penjualan

Proyeksi Arus Kas

Uji Kelayakan Bisnis

Kesimpulan dan Saran

Investasi

Process

Analisis Faktor Fundamental

Cost

Outputs

Outcomes