21
ORASI ILMIAH Dr. Ir. Manerep Pasaribu Wisuda Pascasarjana, Profesi, Sarjana, dan Ahli Madya Periode II Tahun 2018 Sabtu, 20 Oktober 2018 Selecta Convention Hall (Ball Room Lt.5), Medan Universitas HKBP Nommensen BIG DATA , MILLENNIAL , & ENTREPRENEURSHIP

0&./-.1./.2$)%1 fileDulu rempah-rempah, logam-logam, dan emas merupakan komoditas yang diperebutkan antarbangsa melalui penjajahan dan perdagangan (Choo & Moon, 2002). Kemudian minyak,

Embed Size (px)

Citation preview

ORASI ILMIAHDr. Ir. Manerep Pasaribu

Wisuda Pascasarjana, Profesi, Sarjana, dan Ahli Madya

Periode II Tahun 2018

Sabtu, 20 Oktober 2018Selecta Convention Hall (Ball Room Lt.5), Medan

Universitas HKBP Nommensen

BIG DATA, MILLENNIAL, & ENTREPRENEURSHIP

i

BIG DATA, MILLENNIAL, & ENTREPRENEURSHIP Dr. Ir. Manerep Pasaribu

SYNOPSIS

Universitas HKBP Nommensen

ORASI ILMIAH

Dr. Ir. Manerep Pasaribu

Wisuda Pascasarjana, Profesi, Sarjana, dan Ahli Madya Periode II Tahun 2018

Sabtu, 20 Oktober 2018Selecta Convention Hall (Ball Room Lt.5), Medan

BIG DATA, MILLENNIAL, & ENTREPRENEURSHIP

ii

UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN ORASI ILMIAH

Universitas HKBP Nommensen

ORASI ILMIAH

Dr. Ir. Manerep Pasaribu

BIG DATA, MILLENNIAL, & ENTREPRENEURSHIP

Wisuda Pascasarjana, Profesi, Sarjana, dan Ahli Madya Periode II Tahun 2018

Sabtu, 20 Oktober 2018Selecta Convention Hall (Ball Room Lt.5), Medan

iii

BIG DATA, MILLENNIAL, & ENTREPRENEURSHIP Dr. Ir. Manerep Pasaribu

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. iv

DAFTAR TABEL ................................................................................................... iv

1. Dunia Baru, Data Driven World ..................................................................... 2

2. Migrasi Asset/Komoditas dari Rempah-Rempah ke Big Data ....................... 4

3. Peran Big Data Dalam Bisnis .......................................................................... 6

4. Dukungan Knowledge Management ............................................................... 7

5. Kaitan Dengan Inovasi .................................................................................... 8

6. Kaitan Dengan Entrepreneurship ................................................................... 8

7. Model Bisnis ..................................................................................................... 9

8. Bagaimana Mengimplementasikan Ide Dalam Organisasi ............................ 10

9. Talenta Ilmuwan Data Di Era Big Data .......................................................... 11

10. Kesimpulan dan Penutup ................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 14

BIONOTE .............................................................................................................. 15

iv

UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN ORASI ILMIAH

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Dunia Baru yang Berani (Data Driven World) ....................................... 3

Gambar 2 Konsep Big Data .......................................................................................... 3

Gambar 3 Five IT Megatrends ...................................................................................... 4

Gambar 4 Data Menjadi Komoditas/Asset Bernilai ................................................. 5

Gambar 5 Jenis Data ...................................................................................................... 6

Gambar 6 Translating Data Into Decisions ................................................................ 7

Gambar 7 Strategic Big Data Menjadi Nilai (Value) ................................................ 7

Gambar 8 Dari Data Menjadi Informasi dan Knowledge ........................................ 8

Gambar 9 Big Data & Entrepreneurship .................................................................... 8

Gambar 10 Teori Pertumbuhan (Growth !eory) ...................................................... 9

DAFTAR TABEL

Tabel 1 !e !ree Imperialism Big Wave ............................................................... 5

Tabel 2 History of Speed vs Generation ................................................................... 12

1

BIG DATA, MILLENNIAL, & ENTREPRENEURSHIP Dr. Ir. Manerep Pasaribu

ORASI ILMIAH

Dr. Ir. Manerep Pasaribu

BIG DATA, MILLENNIAL, & ENTREPRENEURSHIP

Yth.: 1. Pembina Yayasan UHKBPN dan Jajaran Pucuk Pimpinan HKBP

2. Ketua Yayasan UHKBPN dan Jajarannya

3. Jajaran Dewan Pengawas

4. Rektor UHKBPN-Medan dan Seluruh Civitas Academica dan Para

Dosen

5. Rektor UHKBPN-Pematangsiantar dan Seluruh Civitas Academica

dan Para Dosen

6. Para Orangtua Wisudawan Periode II Tahun 2018

7. Para Wisudawan UHKBPN-Medan

8. Para Undangan yang Hadir yang Tidak Bisa Disebutkan Satu per

Satu, Singkatnya Semua Kita yang Hadir Disini

2

UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN ORASI ILMIAH

Horas, Salam Sejahtera, Syalom...

Majalah !e Economist (2017) menulis bahwa Big Data is the Most Valuable Resources in !e World. Zaman

terus berjalan cepat. Tahun berganti tahun, abad berganti abad, begitu cepat berlalu tanpa kita sadari. Dulu rempah-rempah, logam-logam, dan emas merupakan komoditas yang diperebutkan antarbangsa melalui penjajahan dan perdagangan (Choo & Moon, 2002). Kemudian minyak, gas, dan uranium menjadi komoditas yang sangat berharga hingga bisa memunculkan perang dalam rangka penguasaan sumber-sumber tersebut di atas. Sejak tahun 1974-1985, minyak menjadi keunggulan suatu bangsa. Stephen Leeb (2004) dalam bukunya !e Oil Factor menyatakan “Oil is essential to all we do”. Kini data menjadi komoditas baru yang sudah mulai memunculkan keributan dan pertikaian. Kon"ik baru sangat mungkin muncul karena soal data. Sehingga secara berani kita menyatakan bahwa data sudah menjadi kekuatan yang luar biasa dari suatu organisasi maupun suatu bangsa atau negara. Data yang dimaksud diatas disebut data raksasa (Big Data1). Dalam penelitian yang dilakukan Chris Lynch (2015) menyimpulkan bahwa big data adalah fondasi dari kecenderungan (Trends) dan megatrends yang akan terjadi hari ini, besok, lusa, dan yang akan datang. Hal ini yang menjadi dasar bekerja 1 Big Data. What is it? There are some things that are so big that they have

implications for everyone, whether we want it or not. Big Data is one of those things, and is completely transforming the way we do business and is impacting most other parts of our lives. The basic idea behind the phrase ‘Big Data’ is that everything we do is increasingly leaving a digital trace (or data), which we (and others) can use and analyse. Big Data therefore refers to our ability to make use of the ever-increasing volumes of data. “From the dawn of civilization until 2003, humankind generated !ve exabytes of data. Now we produce !ve exabytes every two days…and the pace is accelerating”, Eric Schmidt (Executive Chairman, Google)

seorang entrepreneur/entrepreneurship dalam membuat suatu keputusan (Peter F. Drucker, 1985). Selain itu data sebagai sumber informasi. Informasi sebagai sumber pengetahuan (knowledge), dan pengetahuan sebagai sumber wisdom (Acka#, 1989; Sverby.com, 2013). Saat ini data, informasi, dan knowledge kita sebut sebagai minyak baru (the new oil) (M. Adams M. Oleksak, 2010). Nonaka dan Takeuchi (1995) menyampaikan bahwa tidak ada inovasi tanpa ilmu pengetahuan (!ere is no innovation without knowledge).

1. DUNIA BARU!DATA DRIVEN WORLD

Big data tahu banyak tentang diri Anda dan kita semua. Hal ini melebihi dari apa yang Google tahu tentang apa yang kita cari secara online (lewat internet). Penyedia layanan Internet (internet service provider) tahu setiap situs web yang pernah kita kunjungi. Bahkan dalam penelusuran pribadi pun (private browsing) mereka tahu apa yang kita lakukan. Facebook mengetahui dengan siapa kita berteman (Marr, 2018). Google tahu usia dan jenis kelamin kita (meskipun kita tidak pernah memberi tahu mereka) dan kita dapat yakin mereka memiliki pro$l komprehensif tentang kita dan minat kita, sehingga mereka dapat memutuskan iklan apa yang akan ditampilkan kepada kita. Facebook jelas tahu dengan siapa Anda berteman dan dengan siapa Anda menjalin hubungan. Tetapi tahukah Anda bahwa Facebook juga dapat memprediksi apakah hubungan Anda akan berakhir atau, jika Anda lajang, ketika Anda akan menjalin hubungan (dan dengan siapa)? Facebook juga dapat

3

BIG DATA, MILLENNIAL, & ENTREPRENEURSHIP Dr. Ir. Manerep Pasaribu

mengetahui seberapa cerdas Anda, berdasarkan analisis “suka (like)” Anda. (Jika Anda bertanya-tanya (wondering), menyukai Curly Fries, Science, Mozart, !understorms, atau !e Daily Show memprediksi kecerdasan tinggi, sementara suka untuk Harley Davidson, Lady Antebellum, dan I Love Being a Mom maka Anda diprediksi memiliki kecerdasan rendah. (Marr, 2018)

Gambar 1. Dunia Baru yang Berani (Data Driven World)

Polisi tahu di mana Anda mengemudi (misalnya di Inggris), di mana mereka memiliki akses ke ribuan kamera CCTV jaringan di seluruh negeri yang memindai (scan) pelat nomor dan mengambil gambar mobil dan pengemudi mereka. Di Amerika Serikat, banyak kota menggunakan kamera lalu lintas serupa. Ponsel Anda juga tahu seberapa cepat Anda mengemudi. Untuk saat ini, informasi itu tidak dibagikan dengan polisi, tetapi semakin banyak perusahaan asuransi mulai menggunakan data ponsel cerdas untuk menyimpulkan siapa pengemudi yang aman dan siapa yang prospeknya lebih berisiko (riskier prospect).

“Big data adalah fondasi dari semua trend, pola (pattern), dan megatrends yang akan terjadi hari ini, besok, lusa, dan yang akan datang”. (Chris Lynch, 2015)

“Algoritma ini akan mengon -trol setiap aspek kehidupan kita”.

(Henrik von Scheel, Advisory Board Member, Google)

Kartu loyalitas toko kelontong (grocery store loyalty) melacak merek yang Anda sukai dan mengumpulkan informasi tentang kebiasaan dan preferensi pembelian kita. Pengecer menggunakan data ini untuk mempersonalisasi pengalaman belanja kita, tetapi itu juga dapat digunakan untuk memprediksi apa lagi yang mungkin ingin Anda beli di masa mendatang.

Gambar 2. Konsep Big Data

4

UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN ORASI ILMIAH

Dalam satu kasus terkenal, pengecer (retailers) di AS, membuat target yang memperkirakan seorang gadis remaja hamil (berdasarkan kebiasaan membeli) dan mulai mengirimkan penawaran terkait bayinya. Namun menjadi masalah yang muncul bahwa orang tuanya gadis sendiri belum tahu dia hamil.

Dapat diyakini bahwa kekuatan big data melebihi dari jaringan media sosial dan surat kupon (coupon mailings). Pengaruhnya membentang hampir di semua aspek kehidupan modern, mulai dari perawatan kesehatan hingga eksplorasi ruang angkasa, bahkan hingga pemilihan politik yang kita hadapi berulang-ulang.

Dalam kampanye pemilihan yang dipengaruhi analitik, misalnya perlu fokus pada penargetan pemilih yang ragu-ragu (targeting swing atau undecided voters). Lagi pula, mengapa membuang waktu berkampanye kepada mereka yang pasti akan memilih Anda, atau mereka yang tidak akan pernah memilih dalam periode sejuta tahun? Teknik ini dipelopori oleh Kampanye Obama (Obama Campaign) pada tahun 2012 ketika tim dengan lebih dari 100 data analyst ditugasi menjalankan lebih dari 66.000 simulasi komputer setiap hari. Dan berhasil memenangkan pemilihan presiden.

Gambar 3. Five IT Megatrends

(Information Systems Today, Managing in the Digital World, 8TH, Global Edition, Pearson, 2018)

Dari uraian di atas, dapat digambarkan seperti Gambar 3, terdapat trends atau megatrends yang disebut “!e "ve IT Megatrends” ke depan yaitu:

z Big data dan aplikasinya sebagai strategi dalam penentuan arah pembuatan keputusan dalam berbagai bidang (dapat dilihat pola dan trends manusia yang ada di jagad bumi ini).

z Mobile/smartphone menjadi trends yang sangat cepat dan menentukan.

z Social media merupakan alat komunikasi yang sangat banyak digunakan masyarakat.

z Cloud computing merupakan algoritma dan penyimpanan data termasuk prosesnya.

z Internet of think (IoT) alat yang bisa mendisrupsi pekerjaan-pekerjaan manusia yang dihubungkan dengan pekerjaan robot.

Kelima hal ini merubah pola kita berorganisasi dan bermasyarakat ke depan.

2. MIGRASI ASSET/KOMODITAS DARI REMPAH-REMPAH KE BIG DATA

Big Data sebagai fondasi megatrends dan sebagai arah yang harus dipahami seorang entrepreneur. Peran Big Data dalam dunia bisnis semakin nyata dan merupakan komoditas yang menjadi incaran para pebisnis, korporasi, dan negara. Dulu rempah-rempah, logam-logam, dan emas merupakan komoditas yang diperebutkan antarbangsa melalui penjajahan dan perdagangan (Choo & Moon, 2002). Kemudian minyak, gas, dan uranium menjadi komoditas yang sangat berharga hingga bisa memunculkan perang dalam rangka penguasaan

5

BIG DATA, MILLENNIAL, & ENTREPRENEURSHIP Dr. Ir. Manerep Pasaribu

sumber-sumber tersebut di atas. Sejak tahun 1974-1985, minyak menjadi keunggulan suatu bangsa. Stephen Leeb (2004) dalam bukunya !e Oil Factor menyatakan “Oil is essential to all we do”. Kini data menjadi komoditas baru yang sudah mulai memunculkan keributan dan pertikaian. Kon"ik baru sangat mungkin muncul karena soal data. Sehingga secara berani kita menyatakan bahwa data sudah menjadi kekuatan yang luar biasa dari suatu organisasi maupun suatu bangsa atau negara. Data yang dimaksud diatas disebut data raksasa (Big Data).

Gambar 4. Data Menjadi Komoditas/Asset Bernilai

Didukung perkembangan perangkat komu-nikasi berupa internet dan perangkat bergerak (laptop, komputer, tablet, ponsel), informasi terus mengalir melalui berbagai media dan format. Data kegiatan (activity data) seperti aktivitas sederhana mendengarkan musik atau membaca buku kini menghasilkan data. Pemutar musik digital dan eBook mengumpulkan data tentang aktivitas perusahaan

dan pelanggan. Ponsel cerdas (smartphones) Anda mengumpulkan data tentang bagaimana Anda menggunakannya dan browser web Anda mengumpulkan informasi tentang apa yang Anda cari. Perusahaan kartu kredit Anda mengumpulkan data tentang tempat Anda ber belanja dan toko Anda mengumpulkan data tentang apa yang Anda beli. Pada zaman sekarang sulit membayangkan aktivitas yang tidak menghasilkan data.

Tabel 1. !e !ree Imperialism Big Wave

(“Skandal Facebook dan Imperialisme 3.0”, Yuswohady, Koran Sindo, Minggu, 8 April 2018)

IMPERIALISM 1.0

IMPERIALISM 2.0

IMPERIALISM 3.0

What to Conquered…

Land Internet Big Data

Conqueror Nation, global corporation

Digital Corporation

Corporaticracy, data analytic company

Enabler Weapon/battleship

Digital biz model & capital

Algorithm & data analytics

Monetization Industry commerce

Digital commerce

Data commerce

Economies Global economy

Digital economy Surveillance economy

,QÀXHQWLDO�Players

EIC, VOC, etc. The Big Four (Amazon, Apple, Facebook, and Google)

Facebook, Cambridge Analytic, etc.

Chris Lynch (Vertica System) menyatakan bahwa Big Data adalah fondasi dari semua megatrends yang akan terjadi hari ini, dari sosial media ke telepon genggam, cloud sampai pada permainan (gaming). Apabila dulu para artis hanya mengandalkan manajer, asisten, dan produser ketika hendak tampil, kini mereka membutuhkan analis data. Dulu pemilik butik mengandalkan buku dan media untuk menentukan pakaian

6

UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN ORASI ILMIAH

yang hendak dipajang, kini mereka memerlukan analis data. Pebisnis restoran bisa memastikan jenis makanan yang hendak dijual karena rentetan data memberikan informasi yang valid tentang makanan yang lagi digemari saat ini.

Peter Sondergaard (Gartner Research) juga Daniel Keys Moran (Computer Programmer and Science Fiction Author) mempertegas bahwa “You can have data without information, but you cannot have information without data”. Kini, dasar semua keputusan, baik bisnis maupun politik, makin akurat karena ada data yang tersedia. Data itu bisa dibeli ataupun dikumpulkan sendiri. Pengumpulan data makin mudah karena perkembangan industri digital. Berbagai jenis gawai yang makin melekat dengan kehidupan manusia memberikan data mulai dari lokasi, transaksi bisnis, percakapan, teks, foto, dan video. Data ini jumlahnya sangat besar dan melimpah hingga disebut data raksasa atau Big Data.

Tabel 1. !e !ree Imperialism Big Wave menje-las kan pada kita bahwa gelombang impe rialisme telah bergerak ke arah gelombang ketiga (dengan penguasan big data). Dengan menguasai big data maka perusahaan/organisasi akan mengendalikan semua kegiatan perusahaan dan negara tersebut, mulai dari ekonomi, politik, keamanan, dan lain-lain.

3. PERAN BIG DATA DALAM BISNIS

Peran Big Data, Millennials dan Entrepre-neurship dalam dunia bisnis adalah melihat trends dan membuat keputusan. Big Data adalah fondasi megatrends dan sumber knowledge

(Chris Lynch). “Tidak ada inovasi tanpa know-ledge”, kata Nonaka Takeuchi (1995). Sedangkan knowledge merupakan hal yang sangat mendasar yang berasal dari data, small data, dan big data seperti yang ditunjukkan Gambar 5. Jenis Data. Sedangkan strategic entrepreneurship merupakan tindakan pencarian peluang (opportunities) bisnis dalam menciptakan daya saing (competitive advantage) suatu organisasi dengan menggunakan inovasi sebagai alat (tool) untuk mencapai tujuan terciptanya daya saing (competitive advantage) dalam organisasi. “Innovation adalah speci"c tool (alat) dari entrepreneurs’, kata Peter Drucker (1985). Adanya megatrend dan trends dari Big Data merupakan opportunity bagi seorang entrepreneurs maupun yang memiliki paham entrepreneurship.

Gambar 5. Jenis Data

KM yang berbasis big data erat kaitannya dengan pelaksanaan inovasi dan entrepre neur ship dalam ling kung an kerja. Efektivitas KM otomatis akan mempengaruhi efek tivitas dan e$siensi operasional bisnis harian dan rutinitas inovasi organisasi, baik itu inovasi yang sifatnya inkremental (continuous improvement) maupun yang sifatnya terobosan

7

BIG DATA, MILLENNIAL, & ENTREPRENEURSHIP Dr. Ir. Manerep Pasaribu

(radical innovation) maupun pencarian peluang bisnis (business opportunity).

Terdapat skenario yang sangat relevan dan terintegrasi yakni yang dimulai dari pemahaman Big Data, Revolusi Digital dan Arti$cial Inteligence (AI), Generasi Millenial, Knowledge Management (KM), Innovation Management dan Strategic Entre pre-neur ship. Kita akan melihat apa itu Big Data, revolusi digital, KM, inovasi, strategic entre preneurship, model bisnis, dan kepemimpinan dalam era milenial. Ada unsur yang membutuhkan dukungan dalam KM yaitu data, small data, dan big data.

Gambar 6. Translating Data Into Decisions

(David A.J. Axson, 2003)

Kompetensi merujuk pada implementasi KM yang berbasis big data yang memerlukan dorongan dan kekuatan khusus karena motivasi dan entrepreneurship tidak bisa tumbuh begitu saja dari bawah ke atas tanpa muncul/terciptanya pengetahuan (knowledge). Para pebisnis akan termotivasi untuk menggunakan big data untuk melihat trends dan membuat keputusan (decision) dan meng implementasikan KM, innovation mana -gement, dan entrepreneurship. Dalam konteks

ini kita mungkin menghadapi tan tang an ter ten tu dalam memahami big data, knowledge management, inovasi, dan entrepreneurship. Hasil pengamatan yang kami lakukan dalam workshop-workshop dan riset-riset kami menunjukkan bah wa ada organisasi yang masih belum yakin akan peran big data terhadap knowledge, innovation, dan entre preneurship dalam meningkatkan kinerja orga nisasi atau pencapaian keunggulan daya saing berkelanjutannya (sustainable competitive advantage).

Gambar 7. Strategic Big Data Menjadi Nilai (Value)

(Big Data: Using SMART Big Data, Analytics and Metrics To Make Better Decisions and Improve Performance, Bernard Marr, 2015)

Termasuk bagaimana mengubah big data menjadi nilai (value) bagi organisasi seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 7. Perlu ada metode, cara, strategi yang digunakan untuk membawa big data menjadi sesuatu yang sangat bernilai (value).

4. DUKUNGAN KNOWLEDGE MANAGEMENT (KM)

Konsep-konsep knowledge (KM) SECI Nonaka, Ba, dan knowledge asset sebagai basis dalam munculnya inovasi dan entrepreneurship dalam organisasi. Sangat penting mempercepat

8

UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN ORASI ILMIAH

aliran know ledge di dalam organisasi. Peran knowledge merupakan titik berat KM, bagaimana agar knowledge dapat menyebar secara cepat dan merata di setiap lapisan organisasi. Menjelang dan saat Steve Jobs meninggal, banyak berita tentang bagaimana Steve Jobs melakukan inovasi. Steve Jobs banyak mengem bangkan gagasan-gagasan dalam perusa haan. Tidak ada gunanya kalau pegawai di Apple pintar-pintar tapi pengetahuan mereka tidak mengalir. Karena itulah berbagi pengetahuan sangat perlu. Tantangannya bukan hanya pada bagaimana menambah pengetahuan, tetapi juga pada bagaimana mempercepat aliran pengetahuan. Inovasi hanya muncul kalau karyawan Apple memicu atau mempelopori aliran pengetahuan. Berikutnya titik berat dari KM saat ini adalah bagaimana mempercapat aliran pengetahuan. Aplikasi Big Data dalam knowledge seperti fakta berikut: “Big data has been used to predict crimes before they happen – a “predictive policing” trial in California was able to identify areas where crime will occur three times more accurately than existing methods of forecasting” (Bernard Marr, 2017).

Gambar 8. Dari Data Menjadi Informasi dan Knowledge (DIKW Framework, Ackaff, 1989; Sveiby.com, 2013)

5. KAITAN DENGAN INOVASI

Apa peran knowledge/big data terhadap inovasi? Mem bahas hubungan antara big data, knowledge, dan inovasi, jenis-jenis inovasi, dan bagaimana inovasi dikelola merupakan hal penting dalam organisasi, ter masuk membahas Innovation and Organizational Integration. Bagaimana pun hebatnya knowledge dan inovasi yang dimiliki organisasi, perlu ada kesatuan dan persatuan organisasi di dalam menjalankan implementasi inovasi dalam organisasi. Jadi semua lini organisasi terlibat secara langsung dalam proses inovasi. Inovasi peningkatan pro$t terlihat di bidang retail sebagai berikut: “Retailers could increase their pro"t margins by more than 60% through the full exploitation of big data analytics” (Bernard Marr, 2017).

Gambar 9. Big Data & Entrepreneurship

(The Knowledge-Creating Company (Nonaka & Takeuchi, 1995); GLPRGL¿NDVL�0DQHUHS�3DVDULEX�

6. KAITAN DENGAN ENTREPRENEURSHIP

Seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 9, maka kewirausahaan (entrepreneurship) merupa-

9

BIG DATA, MILLENNIAL, & ENTREPRENEURSHIP Dr. Ir. Manerep Pasaribu

kan proses pen cipta an bisnis. Keunggulan daya saing (competitive advantage), penciptaan kekayaan (wealth creation), atau perubahan (change) Proses tersebut merupakan hasil dari peluang (opportunity) atau kesempatan yang dilihat oleh seorang entre preneur melalui aplikasi big data. Peluang tersebut dikaitkan dengan pengetahuan (knowledge) serta motivasi yang dimiliki sehingga dapat menghasilkan bisnis. Pemikiran entrepreneur penting untuk keputusan apakah suatu peluang (opportunity) akan diambil atau diabaikan. Proses ber pikir tersebut melibatkan mindset yaitu cara berpikir struktural, ter libat dalam bricolage (kombinasi sumber daya yang ada untuk menghadapi masalah dan membuat peluang), berpikir efektif, dan dapat beradaptasi secara kognitif (Bernard Marr, 2017).

Gambar 10. Teori Pertumbuhan (Growth !eory)

(Entrepreneurship Economic Growth Development, Schumpeter, 1951; Ronstadt, 1984)

Aplikasi Strategic Entrepreneurship untuk melaksanakan secepatnya inovasi di perusahaan. Srategic entrepre neurship merupakan roh/jiwa

sebuah organisasi untuk implementasi inovasi di perusahaan. Dengan strategic entrepreneurship akan terjadi keunggulan organisasi yang sangat optimal apabila prinsip-prinsip utama yang berkaitan dengan mindset, budaya, dan leadership seorang entrepreneur telah dipahami dan dilaksanakan termasuk penncarian-pencarian opportunity sampai dengan terjadinya keunggulan daya saing dalam organisasi (implementasi). Schumpeter (1951) menyatakan bahwa dalam sebuah negara peran entrepreneur sangat besar, karena itu dikatakan hanya entrepreneur yang bisa membangun negara, sesuai teori pertumbuhan di atas.

7. MODEL BISNIS

Model bisnis sangat diperlukan seorang inovator maupun entrepreneur untuk menunjukan kehebatan idea, terobosan, dan rencana besar organisasi ke bank dan investor. Business plan adalah suatu dokumen tertulis yang disiapkan oleh wirausahawan yang mendeskripsikan seluruh elemen-elemen eksternal dan internal dalam memulai suatu usaha yang baru. Umumnya, investor potensial, supplier, bahkan konsumen akan mensyaratkan business plan untuk melihat apakah usaha tersebut cukup menjanjikan atau tidak. Business plan ini seringkali merupakan perencanaan fungsional yang terintegrasi, meliputi $nansial, pemasaran, operasional, dan sumber daya manusia. Business plan juga berisi mengenai integrasi dan koordinasi antara tujuan bisnis dan strategi yang akan dijalankan oleh usaha tersebut. Selain itu,

10

UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN ORASI ILMIAH

business plan juga menyampaikan pembuatan keputusan jangka pendek dan jangka panjang untuk tiga tahun pertama usaha tersebut berjalan. Oleh karena itu, business plan seringkali disebut sebagai road map, yaitu panduan untuk mengarahkan usaha sesuai dengan yang direncanakan.

8. BAGAIMANA MENGIMPLEMEN-TASIKAN IDE DALAM ORGANISASI

Perusahaan Wijaya Karya telah menerapkan KM inovasi dan entrepreneurship dan menghasilkan sesuatu yang berguna dan produktif. PT Wijaya Karya menerapkan konsep yang disebut Dipaksa

Terpaksa Bisa Biasa Budaya. NT Corp juga dengan anak-anak perusahaan seperti PT Bangkitgiat Usaha Mandiri (PT BUM) telah menerapkan implementasi E-plantation, KM, dan Innovation dengan metode Dipaksa Terpaksa

Bisa Biasa Budaya yang disebut DTB3. Perusahaan ini berbasis Palm Oil Plantation akan sangat baik diimplementasikan melalui sharing knowledge lewat E-plantation (IT System PT BUM) dan Milis Perusahaan. KM & Innovation dengan metode implementasi KM membutuhkan kelengkapan pendekatan top down dan bottom up. Setelah KM berhasil diinisiasi dalam organisasi, tahap berikutnya adalah maka perusahaan bekerja dengan pengetahuan (knowledge). Selanjutnya KM sudah mulai mendarah-daging dalam organisasi. Jika pengetahuan tidak mengalir lagi dalam unit atau organisasi dan pengetahuan itu tidak menghasilkan apa-apa maka KM tidak akan ada

manfaatnya. Karena itu aliran pengetahuan dalam organisasi sangat diperlukan dengan metode knowledge sharing dengan tool IT System, milis, diskusi, rapat-rapat, face to face discussion, dan lain-lain.

Membangun suatu budaya maupun berbagi sharing merupakan ciri seluruh warga organisasi dapat disebut sebagai pekerja berpengetahuan (konwledge worker). Tanda-tanda pekerja yang berpengetahuan (knowledge worker) antara lain adanya keinginan berbagi sehingga gagasan itu menjadi lebih kaya dan dapat meng hasilkan inovasi. Sasaran utama KM berbasis big data adalah membangun pekerja yang berpengetahuan (knowledge worker) dengan keingin an berbagi sangat besar untuk mencapai tujuan bersama.

Big Data dan aplikasinya (algoritma) diguna-kan oleh korporasi besar, sedang, maupun kecil dalam kegiatannya. Model bisnisnya berbasis big data. Semua aktivitas berbasis big data. Big Data merupakan fondasi megatrends saat ini yang menjadi tolok ukur melihat opportunity ke arah mana perusahaan akan diarahkan. Data yang semula dianggap remeh sekarang menjadi sangat bernilai ketika mereka bisa melakukan ekstraksi data itu dan kemudian dengan menggunakan algoritma bisa memperoleh infor masi yang berharga. Produk-produk kecerdasan buatan (arti"cial intelligence), seperti mobil tanpa sopir, layanan taksi daring, hingga layanan konsumen, muncul dari data raksasa itu (Big Data), dimana “!e number of Bits of information stored in the

11

BIG DATA, MILLENNIAL, & ENTREPRENEURSHIP Dr. Ir. Manerep Pasaribu

digital universe is thought to have exceeded the number of stars in the physical universe in 2007” (Bernard Marr, 2017). “Tanpa disadari, setiap hari kita telah membagi aneka informasi pribadi, mulai dari per bin cangan sosial, kebiasaan belanja, pola bepergian, hingga transaksi keuangan, melalui berbagai apli kasi berbasis internet yang kita miliki” (Junanto Herdiawan, Kepala Bank Indonesia Fintech O%ce, 2017)

Revolusi digital sebagai pemicu terjadinya Big Data melalui pertumbuhan penggunaan internet sangat luar biasa. Berbagai bisnis yang lama hancur berkeping-keping dengan masuknya teknologi internet/dalam prakteknya “on-line”, sehingga banyak korporasi meletakkan model bisnis ber-basis on-line atau big data. Perubahan dramatis yang didorong oleh ledakan Internet sulit untuk diremehkan atau diabaikan. Banyak industri dan perusahaan yang sama sekali tidak siap. Mereka bersikap ragu-ragu, atau sama sekali ketinggalan kereta sementara model bisnis mereka hancur. Relatif sedikit perusahaan yang cepat dalam mema hami keinginan konsumen untuk “hidup berdigital.” Misalnya, karena terlambat memasuki pasar kamera digital, kini Kodak hanya tinggal bayangan dari dirinya yang dulu menguasai pasar kamera. Agen perjalanan yang kita kenal 20 tahun lalu pada dasarnya telah punah diganti dengan pembelian tiket yang online. Dan ada pula industri musik yang gulung tikar karena tidak melakukan dan tidak beradaptasi dengan dunia baru (Bernard Marr, 2017).

9. TALENTA ILMUWAN DATA DI ERA BIG DATA

Secanggih-canggihnya teknologi, jika tidak dilengkapi dengan talenta (modal insani) yang mumpuni, tidak akan menghasilkan inovasi secara optimum. Talenta yang menguasai analisis Big Data sangat diperlukan di era saat ini. Keahlian dan keterampilan yang 5-10 tahun lalu diperlukan di pasar kerja atau di industri sudah berubah sejalan dengan kemajuan teknologi di era lndustri 4.0. Diperlukan upgrading skills, baik secara teknis maupun secara so&, yang terstruktur agar talenta Indonesia tidak ketinggalan gerbong proses inovasi, termasuk peningkatan kemampuan berbahasa asing, sebagai media berkomunikasi secara efektif dengan komunitas global. Perusahaan yang khususnya bergerak di sektor padat pengetahuan dan teknologi bisa memulainya dengan cara mengubah cara mereka memperlakukan karyawan, agar lebih sesuai di era knowledge and collaborative economy seperti sekarang ini (Furinto, 2014).

Dalam artikelnya di Harvard Business Review Oktober 2012, Davenport dan Patil menyebutkan dunia bisnis saat ini membutuhkan profesi baru, yaitu ilmuwan data (data scientist). llmuwan jenis baru ini dibutuhkan organisasi untuk menemukan pola dan informasi penting yang tersembunyi dalam tumpukan data digital. Bagi orang awam, tumpukan data itu tampak tidak teratur, acak, dan terus bertambah volume, kecepatan, serta variasinya.

llmuwan data bisa menemukan pola keteratur-an dan benang merah dari tumpukan data ter-

12

UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN ORASI ILMIAH

sebut, yang bermanfaat bagi perusahaan dalam memperbaiki daya saing mereka. ldealnya, ilmuwan data adalah orang yang memiliki kemampuan menjembatani dunia komputer dan dunia bisnis. Karena kemampuan tersebut tentunya langka, dunia bisnis harus berinvestasi dalam membinanya. Lulusan jurusan Fisika, Biologi, atau Matematika bisa jadi adalah cikal talenta yang baik untuk selanjutnya dilatih dengan nalar dan logika bisnis agar menjadi ilmuwan data di perusahaan.

Ilmu wan data harus memiliki kemampuan matematika dan sains yang baik, serta harus dibangun sedini mungkin. Jika dilihat dari perspektif makro dan jangka panjang, Indonesia seharusnya memberi perhatian besar pada penyiapan talenta dengan kemampuan matematika dan sains yang baik. Pada saatnya nanti, mereka tidak saja dapat memenuhi kebutuhan industri tetapi juga meningkatkan daya saing nasional (Furinto, 2014).

Yang memprihatinkan, dari hasil survei PISA (Programme for International Students Assessment) 2012, kemampuan matematika anak Indonesia berada di peringkat bawah. Indonesia menduduki posisi ke-64 atau hanya lebih baik dari Peru. Survei diikuti oleh lebih dari 510.000 siswa berusia lima belas tahun di 65 negara. Tiongkok berada di peringkat pertama, disusul oleh Singapura, Hong Kong, Taiwan, dan Korea Selatan. Peringkat 5 besar ini menjadi indikator besarnya potensi kualitas ilmuwan data dan penguasaan teknologi oleh negara negara Asia Timur di masa depan. Bahkan negara-negara maju seperti AS dan lnggris

hanya berada di papan tengah.

Hasil survei TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study) 2011, dari 42 negara, Indonesia menempati peringkat ke-38 untuk matematika dan ke-40 untuk sains. Sementara itu, menu rut survei PIRLS (Progress in International Reading Literacy Study) 2011, Indonesia menempati peringkat ke-41 dari 45 negara.

Tabel 2. History of Speed vs Generation

(%HUQDUG��������PRGL¿HG�E\�3DVDULEX�������

Mode Speed/mph Downsides When GenerasiStage coach

5 Dangerous and unreliable

���� –

Pony Express

10 Expensive and dangerous

��������� –

Tele-graph

4.900.000 Unreliable, few locations

)LUVW�LQ�������ODVW�LQ�����

Rail-road

10-May Expensive, few locations

�����¿UVW�trans-continental

Air-plane

������ Expensive to operate

First 1848, common by 1940s

Generasi Tradisio-nalist/Silent

Jet ��� Expensive First in 1930s, common by ����

Generasi Baby Boomers

Fax 4.900.000 Specialized equipment

First 1924, SRSXODU�����V

Generasi X

E-mail ����������� Requires computer

)LUVW�������popular by 1990

Generasi Millenial/Generasi Y

Texting* ����������� Limited information

First in 1992, popular by 2000

Generasi Z

* Texting or text messaging, is the act of composing and sending electronic messages, typically consisting of alphabetic and numeric characters, between two or more users of mobile phones, tablets, desktops/laptops, or other devices. Text messages may be sent over a cellular network, or may also be sent via an Internet connection.

* Mph = miles per hour.

Memang secara kasuistik, Indonesia memiliki anak anak cerdas yang kerap menjuarai olimpiade matematika atau sains di ajang internasional. Tetapi

13

BIG DATA, MILLENNIAL, & ENTREPRENEURSHIP Dr. Ir. Manerep Pasaribu

secara nasional, potretnya masih buram seperti hasil-hasil survei tersebut. Menjadi panggilan bagi pemerintah dan dunia bisnis untuk memperbaiki kondisi ini. CSR perusahaan bisa diarahkan pada pemberian bantuan bagi siswa berprestasi di bidang matematika dan sains, pelatihan kepada guru matematika, sumbangan alat praktikum, dan lain-lain. Menu rut Carl Boyer, “Mathematics is as much an aspect of culture as it is a collection of algorithms.” Matematika bukan sekadar kumpulan rumus, tetapi menyangkut cara bernalar sebuah bangsa.

Terakhir, kata kunci implementasi yang ber hubungan dengan generasi Y. Diperlukan kepemimpinan yang mampu menggerakan Generasi Y agar lebih inovatif dan harmonis dengan generasi pendahulunya. Perkembangan zaman dan teknologi menjadikan populasi generasi milenial dominan pada beberapa tahun ke depan. Karena itu, perusahaan membutuhkan strategi khusus dalam mempekerjakan mereka supaya mereka loyal dan memberikan kontribusi berarti. Dengan segala potensi baik-buruknya, Generasi Y, kita tidak bisa menutup mata bahwa mereka adalah calon penerus bangsa. Sesungguhnya melihat fakta yang terjadi saat ini bukan tidak mungkin Generasi Y merupakan generasi emas era abad postmodern. Meskipun beberapa catatan seperti wawasan kebangsaan harus seringkali dimunculkan sebagai wacana dialektis. Bila kita sesekali mendekati generasi raksasa ini dan mendengar pandangannya, kita bisa melihat bahwa beberapa karakteristik umum generasi ini.

Generasi Millenial disebut juga warga digital yang sudah lebih pandai beradaptasi, dan sangat menguasai teknologi, pandai berinteraksi dan mempunyai mindset inovasi seperti layaknya para start-ups lain. Satu-satunya jalan, untuk bisa berjalan selaras dengan mereka, kita perlu aktif memberi lingkungan yang tepat serta dukungan dan otonomi yang cukup bagi mereka untuk berkreasi, harus diakui saat ini bahwa: “Today’s data centres occupy an area of land equal in size to almost 6,000 football "elds” (Bernard Marr, 2017). ***

10. KESIMPULAN DAN PENUTUP

1. Big Data adalah fondasi dari megatren dan pengetahuan, “Megatrends yang akan terjadi hari ini, besok, lusa, dan masa depan”.

2. Data 4 V (variasi, volume, kecepatan, kebenar-an) memainkan peran yang sangat penting di berbagai aspek kehidupan, bisnis, organisasi, lembaga pendidikan seperti UHN, khususnya untuk pengambilan keputusan.

3. Perusahaan-perusahaan industri permesinan seperti mesin jet (pesawat terbang), pembangkit listrik yang telah bertransformasi berdasarkan big data dalam pemeliharaan operasional dan lainnya.

4. Perusahaan yang masih berpikir tentang ber-investasi dalam teknologi big data harus ber siap-siap sebelum terlambat untuk tetap kompetitif.

5. Generasi Milenial (Generasi Y dan Z) merupa-kan pemain utama dalam penggunaan big

14

UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN ORASI ILMIAH

Hisrich, R.D. et all. (2013). Entrepreneurship, 9th, Mc

Grow Hill International.

Kuratko, Donald F. (2014). Entrepreneurship: Theory,

Process, and Practice 9th Edition. South-

western, Cengage Learning.

Lindstrom, Martin (2017). Small Data. The tiny Clues That

Uncover Huge Trends. John Murray Learning.

Marr, Bernard (2015). Big Data: Using SMART Big

Data, Analytics and Metrics To Make. Better

Decisions and Improve Performance. John

Wiley & Sons Ltd., Chicester, West Sussex.

Marr, Bernard (2016). Big Data in Practice: How 45

successful companies used big data analytics

to deliver extraordinary results. John Wiley &

Sons Ltd., Chicester, West Sussex.

Nonaka, I. (1994). “A Dynamic Theory of Organizational

Knowledge Creation”. Organization Science,

5: hlm. 14-37.

Parker, G.G; Van Alstyne, M.W; and Choudary, S.P.

(2016). Platform Revolution. How Networked

Markets are Transforming The Economy-And

How to Make Them Work for You. W.W.

Norton Company. New York. London.

Pasaribu, Manerep (2005). Knowledge, Innovation, &

Entrepreneurship, Penerbit Kompas Gramedia-

Jakarta.

Porter, Michael E. (1990). The Competitive Advantage

of Nations. New York: Freee Press.

Schwab, Klaus. (2017). The Fourth Industrial Revolution.

Portfolio Penguin. Penguin Random House UK.

data maka selayaknya Generasi ini memahami dengan benar penggunaan big data dalam pekerjaan dan kehidupan sehari-hari.

6. Ada tujuh mazhab dalam big data dan digital era: 1). “Big data fondasi dari semua megatrends yang akan terjadi hari ini, besok, lusa, dan yang akan datang”; 2). “Big data is the most valuable resources in the world”; 3). “Big data is the foundation of megatrends and knowledge”; 4). “Data, information, and knowledge are the new oil”; 5). “Intangible assets are the new raw materials”; 6). “Intangible capital is the new factory”; dan 7). “!ere is no Innovation without Knowledge”.

DAFTAR PUSTAKABhansali, Neera (2010). Strategic Data Warehousing.

Achieving Alignment with Business. CRC

Press Taylor & Francis Group.

Bessant, J., & Tidd, J. (2009). Managing Innovation.

Integrating Technological, Market and Orga-

ni za tional Change. England: John Wiley &

Sons Ltd.

Buyya, R; Calheiros, R.N; Dastjerdi, A.V. (2016).

Big Data Principles and Paradigms. Morgan

Kaufmann.

Cady, Field (2017). The Data Science. Handbook, John

Wiley & Sons, Inc.

Drucker, P.F. (2006). Classic. The Man Who Invented

Management – Business Week. Boston:

Harvard Business School.

Furinto, Asnan (2017). Menelusuri Inovasi.Gramedia

Pustaka Utama, Jakarta

15

BIG DATA, MILLENNIAL, & ENTREPRENEURSHIP Dr. Ir. Manerep Pasaribu

BIONOTE

Dr. Ir. Manerep Pasaribu, Sta# Ahli Presiden Komisaris NT Corp, Anggota Dewan Penasehat Partai Hanura, Ketua Dewan Pengawas Yayasan Universitas HKBP Nommensen, Pengajar Pascasarjana dan Magister Manajemen FEB-UI mata ajaran Strategic Management, Knowledge Management, dan Innovation Management. Penulis 4 buku mata ajaran di atas tentang knowledge dan innovation. Buku pertama, Knowledge Sharing: Meningkatkan Layanan Kinerja Perusahaan, Studi Kasus Best Practices Sharing di PT PLN (Persero), Januari 2010, Penerbit Gramedia-

Jakarta; buku kedua, Best Practices dan BUMN, Melalui Sharing Best Practices BUMN Bisa Melayani Lebih Baik, April 2013, Penerbit Elex Media Komputindo; buku ketiga, Knowledge, Innovation, & Entrepreneurship, April 2016, Penerbit Kompas Gramedia-Jakarta; buku kelima, Big Data and Strategic Entrepreneurship, Oktober 2017, Penerbit Sonvaldy Media Nusantara-NT Corp; Seorang diver sejati dan menulis buku kelima, “My Underwater Journey... across the Indonesian Archipelago...” (2009) PT Malta Pritindo dan CV. Phototrend; e-mail: [email protected], mobile: +62 811 383861.

Universitas HKBP Nommensen

Wisuda Pascasarjana, Profesi, Sarjana, dan Ahli Madya Periode II Tahun 2018

Sabtu, 20 Oktober 2018Selecta Convention Hall (Ball Room Lt.5), Medan