001 Proposal Seminar ISBAT NIKAH

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/24/2019 001 Proposal Seminar ISBAT NIKAH

    1/31

    PROPOSAL TESIS

    Nama : Nurhidayah

    NIM : 130101036

    Konsentrasi : Syariah ! "u#um Ke$uar%a Is$am

    &udu$ Tesis: Ka'ian (uridis Peneta)an Permohonan Is*at Ni#ah

    +Studi Kasus di Pen%adi$an A%ama ,atam)one-

    A. Latar /e$a#an% Masa$ah

    Perkawinan adalah akad yang sangat kuat atau mis|a>qan

    galid{an untuk menaati perintah Allah dan melaksanakannya

    merupakan ibadah.1 Perkawinan bertujuan untuk membentuk atau

    mewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan

    rahmah.2 Menurut Pasal 1 Undang- Nomor 1 ahun 1!"# tentang

    Perkawinan selanjutnya disebut Undang-Undang Nomor 1 ahun 1!"#,

    perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan

    seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga

    $rumah tangga% yang bahagia dan kekal berdasarkan &etuhanan 'ang

    Maha (sa. )ari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa

    pada dasarnyatujuan dari perkawinan adalah untukmembentuk suatu

    keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan &etuhanan 'ang Maha

    (sa.*

    Prinsip-prinsip perkawinan merupakan kesadaran akan hukum

    agama dan keyakinan masing- masing warga Negara +ndonesia yaitu

    perkawinan harus dilakukan berdasarkan hukum agama dan

    keperayaan masing-masing, hal ini merupakan crusial point dari

    perkawinan. )i samping itu perkawinan harus memenuhi administrati-

    1Kompilasi Hukum Islam, Pasal 2. Lihat, Departemen Agama RI, Instruksi Presiden RI

    Nomor 1 Tahun 1991; Kompilasi Hukum Islam, (Cet. 1; Direktorat Peminaan !a"ilag; 2###$,

    h. 1%.2KHI, Pasal &. Lihat, Departemen Agama,Kompilasi Hukum Islam, h. 1%.

    &'ari)u"in Amir, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia;Antara Fiqih unakahat dan

    !! Perkawinan, (Cet. 1; *akarta+ Kenana, 2##-$, h. %#.

  • 7/24/2019 001 Proposal Seminar ISBAT NIKAH

    2/31

    2

    pemerintahan dalam betuk penatatan nikah.# &arenanya, urgensi

    penatatan nikah untuk memenuhi kebutuhan hukum dan akibat hukum

    atas sebuah perkawinan.

    uatu perkawinan baru dapat dikatakan sebagai perbuatan

    hukum apabila dilakukan menurut ketentuan hukum yang berlaku

    seara positi. &etentuan hukum yang mengatur mengenai tata ara

    perkawinan yang dibenarkan oleh hukum adalah seperti yang diatur

    dalam Undang-undang Nomor 1 ahun 1!"# dan PP Nomor ! ahun

    1!"/. sehingga perkawinan ini akan mempunyai akibat hukum yaitu

    akibat yang mempunyai hak mendapatkan pengakuan dan

    perlindungan hukum./

    Perkawinan bagi agama +slam dapat dikatakan sah apabila

    dilakukan menurut hukum +slam dan sesuai dengan Undang-Undang

    Perkawinan maupun dalam &ompilasi 0ukum +slam. anggengnya

    sebuah perkawinan merupakan tujuan yang diinginkan oleh ajaran

    +slam. Akad nikah dilakukan untuk dipelihara keutuhannya dan dijaga

    selamanya, karena akad tersebut dipandang oleh +slam sebagai ikatan

    sui yang tidak boleh dibuat main-main.

    Perkawinan juga merupakan bagian hidup yang sakral, karena

    harus memperhatikan norma kaidah dalam bermasyarakat. erta

    dengan berbagai maam alasan yang bisa dibenarkan perkawinan

    sering dilakukan dalam berbagai maam model seperti kawin bawa

    lari, kawin di bawah tangan dan juga kawin kontrak, sehingga

    munullah kawin yang sekarang paling populer di masyarakat yakni

    kawin siri. Perkawinan yang tidak diatatkan ini adalah perkawinan

    %Amir uru""in "an A/hari Akmal 0arigan, Hukum Perdata Islam di Indonesia "tudi

    Kritis Perkem#an$an Hukum Islam dari Fiqh, !! No% 1&19'( sampai KHI, (Cet.1; *akarta+

    Kenana, 2##%$, h. 1.

    asru""in 'alim, Isat ikah Dalam Kompilasi Hukum Islam (0in3auan 4uri"is,

    5iloso)is Dan 'osiologis$6, "alamim#ar Hukum Aktualisasi Hukum Islam, o. 72 0H. 8I9,

    *akarta+ Al Hikmah "an DI0!I!AP:RA Islam, 2##%$, h. 7-.

    7'lamet Ai"in "an Aminu""in, Fiqih unakahat I, (Cet. 1; !an"ung+ Pustaka 'etia,

    1$, h.1&.

  • 7/24/2019 001 Proposal Seminar ISBAT NIKAH

    3/31

    &

    yang dilakukan berdasarkan aturan agama atau adat istiadat dan tidak

    diatatkan di kantor Pegawai Penatatan Nikah atau &antor Urusan

    Agama &eamatan.

    Perkawinan merupakan suatu peristiwa hukum dan akan

    mengakibatkan berbagai aspek hukum lain dari akibat peristiwa

    tersebut, karenanya terlepas dari dualisme pemahaman tersebut di

    atas, maka sudah seharusnya setiap peristiwa perkawinan diatat oleh

    petugas yang diberi wewenang untuk itu. ebagai ontoh jika

    diperhatikan akad pinjam meminjam saja sebagai bentuk mu3amalah

    murni, Allah perintahkan untuk menatatnya sebagai bentuk tertib

    administrasi apalagi akad nikah yang merupakan mis|a>qan galid{an

    lebih pantas untuk diperintahkan penatatannya beserta segala

    konsekwensi hukumnya."

    PP Nomor ! tahun 1!"/, yang merupakan peraturan tentang

    pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 tahun 1!"# menyebutkan

    bahwa, perkawinan bagi penganut +slam dilakukan oleh pegawai

    penatat,4dengan tata ara $proses% penatatan yang dimulai dengan

    $i% pemberitahuan kehendak melangsungkan perkawinan, $ii%

    pelaksanaan akad nikah di hadapan Pegawai Penatat dan dihadiri oleh

    dua orang saksi5! $iii% penandatanganan akta perkawinan oleh kedua

    saksi, Pegawai Penatat dan 6ali. )engan penandatangan tersebut

    -

    *aih

  • 7/24/2019 001 Proposal Seminar ISBAT NIKAH

    4/31

    %

    berarti proses penatatan perkawinan telah selesai. 7agi orang yang

    tidak memberitahukan kepada Pegawai Penatat tentang kehendak

    melaksanakan perkawinan tidak di hadapan pegawai penatat,

    termasuk perbuatan melanggar yang dapat dihukum dengan hukuman

    denda.18

    &ompilasi 0ukum +slam di +ndonesia menyebutkan bahwa, tujuan

    penatatan perkawinan yang dilakukan di hadapan dan di bawah

    pengawasan pegawai penatat nikah11 adalah untuk terjaminnya

    ketertiban perkawinan.12Namun ditegaskan, perkawinan yang dilakukan

    di luar pegawai penatat nikah tidak mempunyai kekuatan hukum,1*

    dan perkawinan hanya dapat dibuktikan dengan Akta Nikah yang dibuat

    oleh Pegawai Penatatan Nikah.1#

    7erbeda dengan pemahaman tentang ketentuan perkawinan

    oleh sebagian masyarakat Muslim yang lebih menekankan perspekti

    9:h sentris. Menurut pemahaman ;ersi ini, perkawinan telah ukup

    apabila syarat dan rukunnya menurut ketentuan 9:h terpenuhi, tanpa

    1#PP o. 0ahun 1- pasal 11 aat (1$, 'esaat sesu"ah "ilangsungkanna perka?inan

    sesuai "engan ketentuan Pasal 1# Peraturan Pemerintah o. 0ahun 1-, ke"ua mempelai

    menan"atangani akta perka?inan ang telah "isiapkan oleh Pega?ai Penatat er"asarkan

    ketentuan ang erlaku6; pasal 11 aat (2$,6 Akta perka?inan ang telah "itan"a tangani oleh

    mempelai itu, selan3utna "itan"atangani pula oleh ke"ua saksi "an Pega?ai Penatat ang

    mengha"iri perka?inan "an agi ang melangsungkan perka?inan menurut agama Islam, "itan"a

    tangani pula oleh ?ali nikah atau ang me?akilina6. PP o. 0ahun 1- pasal 11 aat (&$,

    Dengan penan"atanganan akta perka?inan, maka perka?inan, maka perka?inan telah teratat

    seara resmi6.

    11

    KHI Pasal aat (2$, Penatatan perka?inan terseut pa"a aat (1$, "ilakukan olehPega?ai Penatat ikah seagaimana ang "iatur "alam @n"ang@n"ang o. 22 0ahun 1%7 3o

    @n"ang@n"ang o. &2 0ahun 1%6; pasal 7 aat (1$; @ntuk memenuhi ketentuan "alam pasal

    , setiap perka?inan harus "ilangsungkan "i ha"apan "an "i a?ah penga?asan pega?ai Penatat

    ikah6.12

    KHI pasal aat (1$, Agar ter3a"i ketertian perka?inan agi masarakat Islam setiap

    perka?inan harus "iatat6.1&

    KHI pasal 7 aat (2$, Perka?inan ang "ilakukan "i luar Pega?ai Penatat ikah ti"ak

    mempunai kekuatan hukum6.

    1%Lihat, KHI pasal - aat 1 sampai %.

  • 7/24/2019 001 Proposal Seminar ISBAT NIKAH

    5/31

    diikuti dengan penatatan perkawinan. &ondisi semaam ini

    dipraktekkan sebagian masyarakat dengan melakukan praktek nikah di

    bawah tangan. Pada awalnya perkawinan di bawah tangan yang

    dilakukan, adalah didasarkan pada suatu pilihan hukum yang sadar dari

    pelakunya, bahwa mereka menerima tidak mendatarkan atau

    menatatkan perkawinannya ke &UA, mereka merasa ukup sekedar

    memenuhi ketentuan Pasal 2 ayat $1% tetapi tidak mau memenuhi

    ketentuan Pasal 2 ayat $2% Undang- Undang Nomor 1 ahun 1!"#

    tentang Perkawinan.1/

    Penilaian sah tidaknya sebuah perkawinan di +ndonesia, terdapat

    pertentangan dari dua kelompok pemikir. 0al ini dikarenakan

    penatatan nikah dipandang bersiat administrati saja. edangkan

    perkawinan seara umum adalah sesuai dengan aturan agama masing-

    masing. Pasal 2 ayat 1 dan 2 ditasirkan berbeda oleh para pemikir.

    7ahwa peraturan tersebut bersiat kumulati. )alam arti, perkawinan

    yang dilakukan menurut agama saja belum sah jika tidak

    menatatkannya sesuai aturan negara. ementara pemikir lain

    berpendapat bahwa Undang-Undang Nomor 1 tahun 1!"# Pasal 1 dan 2

    tidak bersiat kumulati melainkan bersiat alternati. 7ahwa pernikahan

    yang sesuai dengan tata ara perkawinan menurut 9:h +slam, tanpa

    tata ara adat pun pernikahannya sudah sah. )alam arti, perkawinan

    yang dilaksanakan seara +slam meskipun tidak diatatkan

    perkawinannya berarti sah.1

    Prinsip penatatan perkawinan yang diatur dalam regulasi

    tersebut adalah untuk menjaga hak-hak bagi suami isteri jika terjadi

    penyimpangan dalam perkawinan. &eterlibatan Pegawai Penatat Nikah

    dalam suatu perkawinan yang kapasitasnya sebagai pegawai atau

    pejabat yang diangkat oleh pemerintah dengan tugas untuk mengawasi

    1Ahma" Ro)iB, Hukum Islam di Indonesia, (Cet. %; *akarta+ P0 Ra3a ra)in"o Persa"a,

    2###$, h. 1#.

    17

    Ahma" Ro)iB, Hukum Islam di Indonesia, h. 11#.

  • 7/24/2019 001 Proposal Seminar ISBAT NIKAH

    6/31

    7

    perkawinan dan menatatnya. )engan merujuk regulasi tersebut, maka

    setiap perkawinan harus diatat untuk mewujudkan tujuan hukum yaitu

    terwujudnya ketertiban, kepastian dan perlindungan hukum bagi

    masyarakat dalam bidang perkawinan.1"

    Mengenai perkara +sbat Nikah, belum ada aturan undang-undang

    yang seara spesiik menjelaskan tentang tata ara pengajuan

    permohonan +sbat Nikah ke Pengadilan Agama. )i dalam &ompilasi

    0ukum +slam memang terdapat pasal yang menyinggung tentang +sbat

    Nikah, akan tetapi tidak menyebutkan dengan rini mengenai syarat-

    syarat untuk mengajukan +sbat Nikah, dan hanya menyebutkan pihak-

    pihak yang boleh mengajukan +sbat Nikah serta alasan untuk dapat

    mengajukan +sbat Nikah tersebut.

    &enyataannnya, di kalangan masyarakat sendiri bahwa

    perkawinan di bawah tangan ada yang dilakukan sebelum tahun 1!"#

    sebelum lahirnya Undang-Undang Perkawinan dan sesudah ahun

    1!"#. Apabila di bawah tangan dilakukan sebelum berlakunya Undang-

    Undang Nomor 1 ahun 1!"#, maka hal ini wajar dan jalan

    penyelesaiannya agar mendapat keabsahan administrati atau agar

    memiliki buku nikah sebagai bukti otentik adalah dengan jalan isbat

    $penetapan% oleh Pengadilan Agama dan atas dasar itu maka Pegawai

    Penatat Nikah$PPN% menatatnya dalam sebuah buku registerasi dan

    kemudian menerbitkan Akta Nikah yang bersangkutan.14

    erkait dengan itu, enomena +sbat Nikah di &abupaten 7one

    melalui Pengadilan Agama 6atampone terbilang ukup banyak. )ari

    hasil studi kasus perkara di PA 6atampone ahun 281# menyebutkan

    1-Ahma" A/har !asir,Hukum Perkawinan Islam, (Cet. >; 4ogakarta+ 5akultas Hukum

    @@I, 17$, h. 2. Lihat 3uga, Khoiru""in asution,Hukum Perdata )Keluar$a* Islam Indonesia

    dan Per#andin$an Hukum Perkawinan di +unia uslim "tudi "e-arah, etode, Pem#aruan dan

    ateri dan "tatus Perempuan dalam Perundan$.!ndan$an Perkawinan uslim, (4ogakarta+

    Aa"emia0AA55A, 2##$, h. &-.

    1>

    Departemen Agama RI, /ahan Pen0uluhan Hukum, (Cet. 1; *akarta+ Departemen

    Agama RI, 1E2###$, h. 1&-.

  • 7/24/2019 001 Proposal Seminar ISBAT NIKAH

    7/31

    -

    beberapa aktor yang menyebabkan terjadinya +sbat Nikah antara lain

    pengadilan yang mempunyai kewenangan dalam penetapan

    permohonan +sbat Nikah.28

    +sbat Nikah atau dikenal juga dengan pengesahan nikah adalah

    merupakan penetapan pengadilan tentang sahnya suatu perkawinan.

    )ari beberapa landasan yuridis +sbat Nikah sebagai kewenangan

    Peradilan Agama, &ompilasi 0ukum +slam yang menjelaskan lebih rini

    mengenai +sbat Nikah termasuk alasan pengajuannya. Meskipun

    &ompilasi 0ukum +slam $&0+% tidak termasuk dalam hirarki Peraturan

    Perundang-undangan. Namun demi untuk mengisi kekosongan hukum

    maka pasal-pasal yang mengatur mengenai +sbat Nikah ini dinilai

    sebagai sebuah kebijakan yang sangat dibutuhkan oleh Peradilan

    Agama sebagai peradilan +slam di +ndonesia.

    Penatatan perkawinan dan aktanya bagi sebagian masyarakat

    tampaknya masih perlu disosialisasikan. 0al ini boleh jadi karena

    sebagian masyarakat muslim masih ada yang memahami ketentuan

    perkawinan lebih menekankan prospekti tidak sentris. Menurut

    pemahaman ;isi ini, perkawinan telah ukup apabila syarat dan

    rukunnya menurut ketentuan terpenuhi, tanpa diikuti penatatan.

    &ondisi semaam ini dipraktekkan sebagian masyarakat dengan

    menghidupkan praktek kawin sirri tanpa melibatkan petugas Pejabat

    Penatat Nikah sebagai petugas resmi dalam pelaksanaan perkawinan.

    ebih jauh lagi, apabila ada oknum yang memanaatkan peluang ini

    untuk menari keuntungan pribadi tanpa mempertimbangkan sisi dan

    nilai keadilan yang merupakan misi utama sebuah perkawinan, seperti

    poligami liar tanpa i=in isteri pertama atau tanpa i=in Pengadilan

    Agama.21

    2#

  • 7/24/2019 001 Proposal Seminar ISBAT NIKAH

    9/31

    Persoalan penatatan perkawinan sebenarnya dapat dianalogikan

    dengan kesaksian dalam bermu3amalah. ebab, adanya bukti otentik

    seara tertulis yang sangat diperlukan untuk menjaga kepastian

    hukum. 7ahkan bukan hanya itu, persaksian dua orang sebagai

    penguat sebuah akad. )alam Al->ur3an >.. Al-7a:arah $2%< 242

    ditegaskan .

  • 7/24/2019 001 Proposal Seminar ISBAT NIKAH

    11/31

    11

    akad yang sangat kuat atau mis|a>qan galid{anantara seorang laki-

    laki dengan perempuan sebagai suami istri dengan terpenuhinya

    berbagai persyaratan dalam rangka mentaati perintah Allah dan

    melakukannya merupakan ibadah. )an lebih lanjut di dalam &amus

    7esar 7ahasa +ndonesia di deenisikan @isbat nikahdengan penetapan

    $oleh pengadilan% tentang kebenaran $keabsahan% nikah.2/ edangkan

    dalam &amus al-Munawwir, @isbat nikah adalah penetapan atau

    pembuktian nikah.2Pasal " ayat $1% dan $2% &ompilasi 0ukum +slam menyebutkan $1%

    Perkawinan hanya dapat dibuktikan dengan akta nikah yang dibuat

    oleh Pegawai Penatat Nikah5 $2% )alam hal ini perkawinan tidak dapat

    dibuktikan dengan Akta Nikah, dapat diajukan +sbat Nikahnya ke

    Pengadilan Agama.)ari pengertian yang disebutkan dalam &amus 7esar

    7ahasa +ndonesia dan dihubungkan dengan Pasal " &ompilasi 0ukum

    +slam di atas seara sederhana dapat dimaklumi bahwa isbat nikah

    adalah tindakan hukum yang diajukan ke Pengadilan Agama guna

    mentsabitkan $menetapkan% pernikahan yang telah dilangsungkan,namun tidak dapat dibuktikan dengan Akta Nikah.

    b. Peradilan Agama

    Peradilan Agama adalah salah satu pelaksana kekuasaan

    kehakiman di +ndonesia yang memiliki otonomi penuh berdiri sendiri

    sejajar dan sederajat dengan lingkungan peradilan yang lain. 0al ini

    sebagaimana ditegaskan dalam UU) 1!#/ yang telah diamandemen,

    serta dalam Undang-undang pokok &ekuasaan kehakiman $UU.No.1#tahun 1!"8 jo. UU No */ tahun 1!!! yang telah dire;isi oleh Undang-

    Undang No. # tahun 288#%. ebagai salah satu peradilan khusus,

    peradilan agama diberi kewenangan mengadili perkara tertentu yakni

    perdata +slam dan bagi golongan rakyat tertentu, yakni masyarakat

    2Departemen Pen"i"ikan "an Keu"aaan,Kamus /esar,h. &&.

    27Ahma" arson

  • 7/24/2019 001 Proposal Seminar ISBAT NIKAH

    12/31

    12

    muslim +ndonesia. 0al ini sebagaimana diungkapkan dalam Pasal 1

    Undang-Undang Nomor " tahun 1!4! tentang Peradilan Agama bahwa

    dalam undang-undang tersebut yang dimaksud dengan< $1% Peradilan

    Agama adalah peradilan bagi orang- orang yang beragama +slam.

    Mengenai kedudukan Peradilan Agama disebutkan dalam Pasal $2% yang

    berbunyi< @Peradilan Agama adalah merupakan salah satu pelaksana

    kekuasaan kehakiman bagi rakyat penari keadilan yang beragama

    +slam mengenai perkara perdata tertentu yang diatur dalam undang-

    undang.2"

    Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa, yang dimaksudkan

    dengan peradilan agama bukanlah sebagai tugas penyelesaian

    persengketaan atau perbedaan aham mengenai masalah agama.

    6alaupun dalam nama Peradilan Agama tidak menantumkan kata-kata

    +slam, namun sudah jelas berdasarkan sejarah keberadaannya adalah

    merupakan peradilan yang diperuntukkan bagi orang-orang +slam

    mengenai perkara perdata yang dalam kehidupannya tidak dapat

    dipisahkan dari ketentuan hukum agamanya, yakni +slam.

    . &ajian 'uridis

    &ajian adalah kegiatan merangkum sejumlah data besar yang

    rele;an untuk kemudian mengkaitkan data yang dihimpun untuk

    menjawab permasalah. &ajian merupakan usaha untuk

    menggambarkan pola-pola seara konsisten dalam data sehingga hasil

    kajian dapat dipelajari dan diterjemahkan dan memiliki arti.

    edangkan yuridis adalah hal yang diakui oleh hukum, didasarkan oleh

    hukum dan hal yang membentuk keteraturan serta memiliki eek

    terhadap pelanggarannya,

    yuridis merupakan suatu kaidah yang

    dianggap hukum atau dimata hukum dibenarkan keberlakuannya,

    baik yang berupa peraturan-peraturan, kebiasaan, etika bahkan

    moral yang menjadi dasar penilaiannya.24

    2-0im Penusun, Pedoman Pelaksanaan Tu$as dan Administrasi Peradilan A$ama,

    (Cet. 2; Direktorat *en"eral !a"ilag mahkamah Agung RI; *akarta+ 2#1%$, h. 7.2>

  • 7/24/2019 001 Proposal Seminar ISBAT NIKAH

    13/31

    1&

    d. UU Nomor 1 ahun 1!"#

    UU Nomor 1 tahun 1!"# adalah produk perundang-undangan

    yang telah disahkan dan ditandatangani oleh Presiden Bepublik

    +ndonesia di Cakarta pada tanggal 2 Canuari 1!"# dan pada hari itu juga

    diundangkan. )i dalam peraturan perundang-undnagan tersebut diatur

    mengenai dasar perkawinan, syarat-syarat perkawinan, penegahan

    perkawinan, batalnya perkawinan, perjanjian perkawinan, hak dan

    kewajiban suami istri, harta benda perkawinan, putusnya perkawinan

    dan akibatnya, kedudukan anak hak dan kewajiban antara orang tua

    dan anak, perwalian dan ketentuan lain. Untuk pelaksanaan Undang-

    Undang Nomor 1 tahun 1!"#, pemerintah mengeluarkan

    Peraturan Pelaksanaan Bepublik +ndonesia Nomor ! tahun 1!"/

    tentang pelaksanaan Undang-undang Nomor 1 tahun 1!"#. Peraturan

    Pelaksanaan tersebut, mengatur mengenai ketentuan umum,

    penatatan perkawinan, tata ara perkawinan, akta perkawinan, tata

    ara pereraian, pembatalan perkawinan, waktu tunggu, beristri lebih

    dari seorang dan ketentuan pidana dan penutup.

    7erdasarkan uraian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa

    yang dimaksud dengan &ajian 'uridis Penetapan Permohonan +sbat

    Nikah adalah melakukan telaah sejumlah data dan reerensi pendukung,

    baik berupa angka dan kasus-kasus yang ada terkait persoalan prosesi

    dan prosedur sebuah permohonan isbat nikah sebagai tindakan hukum

    sebagai warga negara +ndonesia yang diajukannya ke Pengadilan Agama

    untuk mendapatkan penetapan dan kepastian hukum atas sebuah

    perkawinan, termasuk di lingkungan kewenangan Pengadilan Agama

    6atampone. Penelitian ini lebih terokus pada penelitaian pendekatan

    hukum, khususnya perundang-undangan hukum +slam di +ndonesia,

    yakni Undang-Undang Perkawinan Nomor 1 ahun 1!"# dan &ompilasi

    0ukum +slam.

    !ah"er *ohan asution, etode Penelitian Ilmu Hukum, (Cet. 2; $, h. >7>>.

  • 7/24/2019 001 Proposal Seminar ISBAT NIKAH

    14/31

    1%

    . Ruan% Lin%#u) Pene$itian

    Adapun ruang lingkup penelitian tesis ini adalah penetapan +sbat

    Nikah yang diajukan ke Pengadilan Agama 6atampone, telaah Undang-

    Undang B+ Nomor 1 tahun 1!"#, perspekti &ompilasi 0ukum +slam dan

    0ukum +slam.Penulis membatasi penelitian pada kasus permohonan +sbat Nikah

    yang diajukan ke Pengadilan Agama 6atampone dengan mengau pada

    beberapa alasan dan tujuan para pemohon, sekaligus menguji sejauh

    mana prosedur pengajuan +sbat Nikah dan kewenangan Pengadilan

    Agama 6atampone terhadap kasus +sbat Nikah di &abupaten 7one

    dalam perspekti 0ukum +slam. ebagai sampel penulis memilih

    beberapa kasus permohonan +sbat Nikah di Pengadilan Agama

    6atampone yang semakin meningkat dari tahun ke tahun.Pelaakan statistik dan dinamika kasus +sbat Nikah yang

    dilatarbelakangi oleh alasan-alasan dan kepentingan si pemohon yang

    makin kompleks, penulis merujuk data yang terdapat pada kantor

    Pengadilan Agama 6atampone &abupaten 7one dan beberapa &UA

    &eamatan yang melakukan kerjasama +sbat Nikah seara massalmelalui kegiatan sidang keliling.

    E.Tin'auan Pusta#a

    7erdasarkan penelusuran yang dilakukan oleh penulis, baik

    terhadap hasil-hasil penelitian yang dilakukan pada peneliti sebelumnya

    maupun terhadap buku-buku yang telah diterbitkan, ditemukan

    berbagai hasil penelitian dan buku yang rele;an dengan pembahasan

    tesis ini.Bi=ky Amalia,2! mahasiswa Program Magister &enotariatan

    Dakultas 0ukum Uni;ersitas +ndonesia, dengan judul < @+sbat Nikah

    terhadap Perkawinan yang )ilangsungkan ebelum dan etelah

    7erlakunya Undang-Undang Perkawinan Nomor 1 ahun 1!"# $tudi

    2Ri/k Amalia, Isat ikah terha"ap Perka?inan ang Dilangsungkan 'eelum "an

    'etelah !erlakuna @n"ang@n"ang Perka?inan omor 1 0ahun 1-% ('tu"i Kasus Penetapan

    Penga"ilan Agama *akarta 'elatan "an Penga"ilan Agama Depok$6, (0esis, Program

  • 7/24/2019 001 Proposal Seminar ISBAT NIKAH

    15/31

    1

    &asus Penetapan Pengadilan Agama Cakarta elatan dan Pengadilan

    Agama )epok%. )alam tesis ini, penulis menerangkan bahwa

    perkawinan yang dilakukan setelah tahun 1!"# dapat dimintakan

    permohonan +sbat Nikah. 0al ini dikarenakan hakim mempunyai alasan

    asas kemanaatan bagi pemohon karena ditinjau dari kedudukan dan

    akibat hukum +sbat Nikah bagi seorang isteri dan anak hasil +sbat Nikah

    menjadi sah, baik menurut 0ukum Bepublik +ndonesia dan 0ukum

    Agama dan berakibat pihak suami dan pihak isteri sendiri yang berupa

    timbulnya hak dan kewajiban di antara orang tua dan anak, dan

    hubungan terhadap masyarakat luas yaitu pentingnya kekuatan

    pembuktian lahir, ormil dan materil yakni tentang kelengkapan

    dokumen untuk urusan administrasi bagi pasangan telah terpenuhi dan

    dapat dibuktikan dan telah sah perkawinan bagi hukum agama maupun

    negara.Menurut penulis, permohonan +sbat Nikah dapat ditetapkan

    karena melindungi kepentingan hukum anak pemohon yaitu atas dasar

    asas kemanaatan33 dan tentunya telah memenuhi rukun dan syarat-

    syarat perkawinan sebagai tersebut dalam Pasal 1# sampai dengan

    Pasal *8 &ompilasi 0ukum +slam maupun Undang-Undang Perkawinan

    dan sesuai Pasal " Ayat $*% huru $e% &ompilasi 0ukum +slam $+npres

    Nomor 1 ahun 1!!1% dinyatakan bahwa di antara +sbat Nikah yang

    dapat diajukan ke Pengadilan Agama adalah dikarenakan perkawinan

    yang dilakukan oleh mereka yang tidak mempunyai halangan

    perkawinan menurut Undang-Undang Nomor 1 ahun 1!"#.*8

    Penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penetapan +sbatNikah yang ditetapkan oleh Pengadilan Agama 6atampone. Penelitian

    penulis tidak dititikberatkan pada salah satu permohonan +sbat Nikah

    yang terjadi sebelum maupun sesudah UU Perkawinan Nomor 1 tahun

    1!"#, tetapi lebih menitikberatkan sejauh mana ijtihad para hakim di

    Pengadilan Agama 6atampone terhadap beberap kasus permohonan

    Ri/k Amalia, Isat ikah6, h. -2. Lihat 3uga, 'atria :))en"i

  • 7/24/2019 001 Proposal Seminar ISBAT NIKAH

    16/31

    17

    +sbat Nikah yang diajukan oleh sejumlah masyarakat &abupaten 7one

    dengan berdasarkan beberapa alasan dan maksud masing-masing

    kepentingan yang diperoleh setelah diterbitkannya penetapan +sbat

    Nikah melalui kewenangan Pengadilan Agama.Penelitian lain yang mempunyai rele;ansi dengan masalah yang

    akan diteliti adalah 'uli uhi 6arina dengan judul @+sbat Nikah untuk

    Melegalisasi Perkawinan $tudi Putusan PA tabat Nomor uraish hihab, perkawinan yang tidak teratat merupakan salah satu

    bentuk peleehan terhadap perempuan karena dapat menghilangkan

    hak-hak kaum perempuan. Pernikahan apa pun selain yang teratat

    seara resmi di negara hukumnya tidak sah.*"

    Apabila suatu kehidupan suami istri berlangsung tanpa akta nikah

    karena adanya sesuatu sebab, &ompilasi 0ukum +slam $&0+% membuka

    kesempatan kepada masyarakat untuk mengajukan permohonan +sbat

    Nikah kepada Pengadilan Agama sehingga yang bersangkutan

    mempunyai kekuatan hukum dalam ikatan perkawinannya. )alam Pasal

    " ayat 2, &ompilasi 0ukum +slam $&0+% mengungkapkan bahwa sebagai

    Penatatan perkawinan dan aktanya, merupakan suatu hal yang

    sangat Penting. Para pemikir +slam $a:ih% dahulu tidak ada yang

    menjadikan dasar pertimbangan dalam perkawinan mengenai

    penatatan dan aktanya, sehingga mereka menganggap hal itu tidak

    penting. Namun, bila diperhatikan pertimbangan ilmu hukum saat ini

    penatatan perkawinan dan aktanya mempunyai kemaslahatan serta

    sejalan dengan kaidah 9:ih menolak kemudhoratan lebih didahulukan

    dari pada memperoleh kemaslahatan.*4

    )engan demikian, pelaksanaan Peraturan Pemerintah $PP% yang

    mengatur tentang penatatan dan pembuktian perkawinan dengan akta

    &7

  • 7/24/2019 001 Proposal Seminar ISBAT NIKAH

    22/31

    22

    nikah merupakan tuntunan perkembangan hukum dan mewujudkan

    kemaslahatan umum di Negara Bepublik +ndonesia. &arenanya, usaha

    ini dimaksudkan agar setiap pihak dapat mengerti dan menyadari

    betapa pentingnya nilai ketertiban dan keadilan dalam perkawinan

    yang menjadi pilar tegaknya kehidupan rumah tangga. Menurut Ahmad

    Bo9: penatatan perkawinan merupakan syarat administrati

    perkawinan. etapi walaupun hanya sebagai suatu kewajiban

    administrati saja, ia mempunyai akupan manaat yang sangat besar

    bagi kepentingan dan kelangsungan suatu perkawinan.*!

    Ada dua hal manaat penatatan perkawinan, yaitu pertama,

    manaat yang bersiat pre;enti yaitu untuk menanggulangi agar tidak

    terjadi kekurangan atau penyimpangan rukun dan syarat-syarat

    perkawinan baik menurut agama dan keperayaannya ataupun

    menurut perundang-undangan yang berlaku di +ndonesia. )engan ini

    dapat dihindari pelanggar terhadap kompetensi relati pegawai

    penatat perkawinan. Atau menghindari terjadinya pemalsuan

    $penyimpangan hukum%, seperti identitas alon mempelai, status

    perkawinan, perbedaan agama dan usia alon mempelai tersebut.

    &edua, manaat akta nikah yang bersiat reresi yaitu bagi suami

    istri yang karena sesuatu perkawinannya tidak dibuktikan dengan akta

    nikah, &ompilasi 0ukum +slam membuka kesempatan kepada mereka

    untuk mengajukan permohonan +sbat Nikah $penetapan% kepada

    pengadilan agama, penatatan inilah disebut sebagai tindakan reresi,

    yang dimaksudkan untuk membentuk masyarakat, agar di dalam

    melangsungkan perkawinan tidak mementingkan aspek hukum 9:h

    saja, tetapi aspek-aspek keperdatannya juga perlu diperlukan seara

    seimbang.#8

    )alam pembahasan di atas tampaklah hubungan +sbat Nikah

    dengan penatatan perkawinan. )i mana esensi dari +sbat Nikah itu

    &Ahma" Ro)iB,Hukum Islam di Indonesia, h. 11#.

    %#Ahma" Ro)iB, h. 112.

  • 7/24/2019 001 Proposal Seminar ISBAT NIKAH

    23/31

    2&

    sendiri adalah penatatan perkawinan. )engan teratatnya suatu

    perkawinan, maka pihak yang bersangkutan akan mendapatkan bukti

    otentik, telah terjadinya perkawinan tersebut yang berwujud dalam

    bentuk akta nikah, maka bagi yang belum mendapatkan dapat

    dimintakan +sbat Nikah $pengesahan nikah%. )alam Pasal / &0+

    disebutkan bahwa