38
Pendahuluan Salah satu bagian yang penting dalam paradigma keperawatan adalah manusia yang merupakan titik sentral dalam pelayanan keperawatan. Untuk dapat memeberikan palayanan keperawatan tersebut, perawat perlu memahami konsep manusia sebagai individu yang holistik, konsep homeostatis, berbagai pandangan teoritis tentang manusia serta konsep – konsep kebutuhan manusia. A. Konsep Individualitas Untuk membantu klien mencapai, mempertahankan atau meningkatkan taraf kesehatan yang optimal, perlu dipahami klien sebagai individu. Tiap individu adalah mahluk yang unik yang berbeda dengan setiap individu yang lainnya, dengan perbedaan – perbedaan di dalam 1

01 Konsep Manusia dan Kebutuhannya.doc

Embed Size (px)

Citation preview

Pendahuluan

Salah satu bagian yang penting dalam paradigma keperawatan adalah manusia yang merupakan titik sentral dalam pelayanan keperawatan. Untuk dapat memeberikan palayanan keperawatan tersebut, perawat perlu memahami konsep manusia sebagai individu yang holistik, konsep homeostatis, berbagai pandangan teoritis tentang manusia serta konsep konsep kebutuhan manusia.

A. Konsep Individualitas

Untuk membantu klien mencapai, mempertahankan atau meningkatkan taraf kesehatan yang optimal, perlu dipahami klien sebagai individu. Tiap individu adalah mahluk yang unik yang berbeda dengan setiap individu yang lainnya, dengan perbedaan perbedaan di dalam penampilan genetik, pangalaman hidup, dan interaksi dengan lingkungan.

Dimensi inividualitas mencakup kepribadian (karakter) dan identitas diri (pandangan yang dimiliki sebagai ciri yang terpisah dan dapat dibedakan dengan yang lainnya). Tiap karakter seseorang mencakup keseluruhan tingkah laku dan emosional seseorang: Sikap, nilainilai, motif, kemampuan, kebiasaan, penampilan dan status emosional.

Bila membuat perencanaan dan implementasi asuhan keperawatan pada klien, perlu difokuskan pada klien sebagai individu. Untuk memastikan perawatan individual, perawat harus mengaplikasikan perawatan total ke tingkat personal. Perawatan total mencakup semua area dan prinsip yang harus diingat bila merawat setiap klien dengan kondisi tertentu; perawat harus mengenal klien sebagai seorang individu dan memahami masalah individu tersebut. Kemudian perawat mengacu pada prinsip prinsip yang ditetapkan dalam perawatan total dan menggunakannya untuk diaplikasikan pada individu yang spesifik dalam perencanaan keperawatan dan pendidikan kesehatan klien.

Individu juga berhubungan dengan persepsi seseorang dan secara langsung mempengaruhi bagaimana seseorang akan berpikir, berperasaan, dan bertindak dalam suatu situasi. Bidang persepsi (Perceptual field) adalah istilah yang digunakan untuk menjabarkan pandangan seseorang secara sadar tentang suatu pengalaman pada waktu tertentu. Tidak ada orang yang memiliki bidang persepsi yang sama.

Tiga fakor utama yang mempengaruhi persepsi individu:

1. Kebutuhan

2. Nilai-nilai atau keyakinan

3. Konsep diri.

Pemahaman terhadap persepsi sangat esensial bagi perawat bila berkomunikasi dengan klien dan bila memperoleh dan menginterpretasi data pengkajian kesehatan tentang klien tersebut. Untuk berbagai informasi seccara akurat dengan seseorang klien, perawat harus mempersepsikan apa yang klien maksud untuk dipersepsikan. Untuk meningkatkan kemampuan dalam mngumpulkan data dan keakuratan dalam membuat intervensi tentang klien, perawat harus secara terus-menerus berusaha untuk meningkatkan kemampuan observasi tentang bidang persepsi tersebut.

B. Konsep HolistikPerawat memandang individu sebagai keseluruhan yang utuh atau holistik, dan bukanlah gabungan dari bagian-bagian atau proses proses.

Istilah holistic berasal dari bahasa Yunani yang berarti keseluruhan. Berdasarkan pandangan tersebut maka apabila terjadi gangguan pada satu bagian akan mempengaruhi atau mengganggu bagian lain atau keseluruhan sistem dari individu.

Bila diaplikasikan pada manusia, maka konsep holistik menekankan fakta bahwa perawat harus tetap memandang keseluruhan individu dan berusaha memahami bagaimana perhatian tertentu klien berhubungan dengan keseluruhan individu. Karena itu bila menganalisa satu bagian dari seseorang, perawat harus mempertimbangkan bagaimana bagian tersebut saling berhubungan dengan yang lainnya. Perawat juga harus memperhatikan interaksi dan hubungan individu dengan lingkungan eksternal dan yang lainnya. C. Konsep Homeostatis.

Konsep homeostatis pertama kali di introduksi oleh WB Cannon (1939) untuk mendeskripsikan kekonstanan relatif dari proses internal dalam tubuh, seperti kadar oksigen dan karbondioksida dalam darah, tekanan darah, suhu tubuh, gula darah, dan keseimbangan cairan dan elektrolit..

Menurut Cannon kata homeostatis tidak berarti sesuatu yang stagnasi atau tidak bergerak, tetapi berarti sesuatu kondisi yang mungkin bervariasi tetapi relatif tetap konstan. Homeostatis merupakan kecenderungan tubuh untuk mempertahankan suatu keadaan yang seimbang sementara secara terus - menerus berubah. Pada manusia homeostatis dapat dibagi ke dalam homeostasis fisiologis dan homeostasis psikologis.

1. Homeostatis FisiologisHomeostatis fisiologis berarti bahwa lingkungan internal tubuh relatif stabil dan konstan. Semua sel tubuh memerlukan suatu lingkungaan yang relatif konstan untuk dapat berfungsi; karena itu linkungan internal tubuh harus dipertahankan dalam batas batas yang pendek.

Proses homeostasis fisiologis terjadi melalui empat cara berikut:a. Pengaturan diri (self regulation). Sistem ini terjadi secara otomatis pada orang yang sehat seperti pengaturan fungsi organ tubuh.b. Kompensasi. Tubuh akan cenderung bereaksi terhadap ketidaknormalan dalam tubuh. Sebagai contoh, apabila secara tiba-tiba lingkungan menjadi dingin, maka pembuluh darah perifer akan mengalami konstriksi dan merangsang pembuluh darah bagian dalam untuk meningkatkan kegiatan (misalnya menggigil) yang dapat menghasilkan panas sehingga suhu tetap stabil, pelebaran pupil untuk meningkatkan persepsi visual pada saat terjadi ancaman terhadap tubuh, peningkatan keringat untuk mengontrol kenaikan suhu tubuh. .c. Umpan balik negatif. Proses ini merupakan penyimpangan dari keadaan normal. Dalam keadaan abnormal, tubuh secara otomatis akan melakukan mekanisme umpan balik untuk menyeimbangkan penyimpangan yang terjadi.d. Umpan balik untuk mengoreksi ketidakseimbangan fisiologis. Sebagai contoh, apabila seseorang mengalami hipoksia, akan terjadi proses peningkatan denyut jantung untuk membawa darah dan oksigen yang cukup ke sel tubuh.Dua regulator homeostatis yang utama yaitu sistem saraf otonom dan sistem endokrin. Sebagai tambahan, sistem kardiovaskuler, renal, respirasi dan gastrointestinal sangatlah penting untuk mempertahankan homeostasis.

2. Homeostasis Psikologis.Homeostasis psikologis adalah keseimbangan emosi atau psikologis atau status mental yang sehat. Keseimbangan ini dipertahankan oleh berbagai mekanisme.

Tiap orang memiliki kebutuhan psikologis tertentu yang harus dipenuhi untuk mempertahankan homeostasis psikologis, misalnya kebutuhan mencintai dan dicintai, keamanan dan keselamatan, dan harga diri. Bila salah satu atau lebih kebutuhan ini tidak dipenuhi atau terancam, mekanisme koping tertentu diaktivasi untuk melindungi sesorang dan menyediakan homeostasis psikologis.

Ancaman homeostasis psikologis yang lain dapat berupa, frustrasi, konflik, tekanan, dan krisis. Keadaan ini membuat individu bertahan dengan mekanisme penyesuaian dari respon adaptif maladaptive. Bentuk mekanisme ini dapat berupa: orientasi tugas dan mekanisme pembelaan ego.

Homeostasis psikologis di dapat atau dipelajari melalui pengalaman hidup dan interaksi dengan orang lain. Sebagai tambahan norma sosial dan kebudayaan juga mempengaruhi perilaku. Berikut iniadalah ringkasan dari berbagai persyaratan agar seseorang dapat mengembangakan homeostasis psikologis:

a. Adanya lingkungan fisik yang stabil dimana sesorang merasa aman dan nyaman misalnya tersedianya makanan yang cukup, tempat tinggal dan pakaian.

b. Lingkungan psikologis yang stabil sejak masa bayi, sehingga perasaan cinta dan kasih saying dan rasa percaya dapat berkembang.

c. Lingkungan sosial yang terdiri dari adanya orang dewasa yang merupakan contoh peran yang sehat. Karena anak-anak belajar kebiasaan dan nilai-nilai sosial dari orang dewasa ini.

d. Pengalaman hidup yang memberikan kepuasan. Sepanjang hidup manusia akan mengalami berbagai frustrasi. Individu akan dapat menghadapi hal ini bila memiliki atau mengalamii cukup pengalaman yang memuaskan untuk menyeimbangkan kondisi frustrasi tersebut.

D. Beberapa Pandangan Teoritis tentang Manusia

Pandangan perawat tentang manusia mempengaruhi intervensi keperawatan yang ia berikan. Meskipun pada umumnya perawat setuju bahwa manusia merupakan mahluk bio-psiko sosial, mereka berbeda dalam memandang manusia sebagai penerima pelayanan keperawatan.

Para ahli telah mengembangkan sudut pandang manusia dari berbagai teori seperti teori sistem, adaptasi dan interaksi.

1. Teori SistemManusia adalah suatu sistem terbuka yang terdiri dari sub sistem-sub sistem yang saling berhubungan. Karena manusia merupakan mahluk bio, psiko-sosial dan spritual,maka komponen bio, psiko sosial dan spritual dianggap sebagai suatu sistem dengan hirarki subsistem. Sistem biologis misalnya dapat dibagi ke dalam subsistem neurologi, muskuloskeletal, respirasi, sirkulasi, gastrointestinal, dan urinaria. Setiap sub sistem dapat dibagi lagi ke dalam kelompok kecil misalnya sub sistem urinaria terdiri atas ginjal, ureter, kandung kemih dan urethra. Sistem psikologis dan sosial terdiri dari sub sistem yang meliputi pola pikir, parasaan, interaksi.

Nama dari sub sistem psikologis dan sosial bervariasi tergantung dari ahli yang bersangkutan. Johnson (1980) menjelaskan sistem manusia dalam istilah perilaku. Sub sistem psikologis meliputi: afiliatif, dependency, agresif/proteksi, dan pencapaian, sementara Orem (1980) mengelompokkan sistem psikologis dan sosial sebagai kondisi hidup sendiri atau bersama orang lain.

2. Teori AdaptasiAdaptasi merupakan suatu proses perubahan yang memungkinkan individu untuk berespon terhadap perubahan lingkungan tetapi tetap mempertahankan integritas atau keutuhan dirinya (Levine, 19669). Dalam hal ini lingkungan berarti semua kondisi, batasan-batasan atau pengaruh sekeliling yang mempengaruhi lingkungan dari organisme atau sekelompok organisme yang mencakup lingkungan internal atau eksternal.

Roy menyatakan bahwa manusia merupakan sistem yang adaptif, berfungsi secara keseluruhan. Perilaku adaptif adalah perilaku dari keseluruhan individu. Roy mengidentifikasi dua sub sistem prosessor internal dari sistem adaptif yaitu regulator dan cognator (Roy & Robert, 1988). Individu menggunakan sub sistem ini untuk beradaptasi dengan lingkungan atau koping dengan stimulus dari lingkungan eksternal dan internal.

3. Teori Interaksi

Manusia sebagai sistem personal, interpersonal dan Individu.

Menurut King ( 1976) perhatian utama keperawatan adalah perilaku manusia, interaksi sosial dan pergerakan sosial. Karena itu King memasukkan tiga sistem interaksi dinamis ke dalam komponen manusia : Individu (sistem Personal), Kelompok (sistem Interpersonal) dan masyarakat (sistem sosial). Ketiga sistem ini diangap rellevan sebagai konsep yang berhubungan untuk memahami manusia.E. Kebutuhan Manusia

Meskipun manusia memilki karakteristik yang unik, akan teapi kebutuhan tertentu tetap dimilki oleh semua orang. Kebutuhan manusia adalh kondisi fisiologis atau psikologis yang harus dipenuhi oleh individu untuk menapai suatu status kesehatan atau kesejahteraan. Kebutuhan inimerupakan persyaratan yang mengstimulasi suatu respon untuk mempertahankan integritas.

1. Hirarki Kebutuhan Maslow

Abraham Maslow, mengembangkan teori kebutuhan manusia pada tahun 40-an, menurut Maslow, kebutuhan dapat memotivasi perikau individu. Model kebutuhan menurut Maslow dibagi dalam lima tingkatan kebutuhan sesuai dengan seberapa kritis kebutuhan tersebut terhadap keselamatan manusia.

Dalam urutannya kelima kategori tersebut adalah:

a. Kebutuhan fisiologis ( physiologic Needs )Kebutuhan ini memiliki prioritas tertinggi dalam hierarki Maslow.Seseorang akan lebih dulu memenuhi kebutuhan fisiologisnya disbanding dengan kebutuhan lainnya, contoh seseorang yang kekurangan makan, keselamatan dan cinta biasanya akan berusaha memenuhi kebutuhan akan makanan sebelum memenuhi kebutuhan akan cinta. Manusia memiliki delapan macam kebutuhan, yaitu1) Kebutuhan oksigen dan pertukaran gas

2) Kebutuhan cairan dan elektrolit

3) Kebutuhan makanan

4) Keburuhan eliminasi urine dan alvi

5) Kebutuhan istirahat dan tidur

6) Kebutuhan aktivitas

7) Kebutuhan kesehatan temperature tubuh

8) Kebutuhan seksual.

Kebutuhan seksual tidak diperlukan untuk menjaga kelangsungan hidup, tetapi penting untuk mempertahankan kelangsungan umat manusiab. Keselamatan dan Keamanan (safety and security Needs)Kebutuhan yang dimaksud adalah aman dari berbagai asfek, biologis maupun psikologis, yang meliputi :1) Kebutuhan perlindungan diri dari udara dingin, panas, kecelakaan dan infeksi

2) Bebas dari rasa takut dan kecemasan

3) Bebas dari perasaan terancam karena pengalaman buruk atau asing.c. Rasa Cinta dan memiliki dan dimiliki ( Love and belonging Needs)1) Memberi dan menerima kasih saying

2) Perasaan dimiliki dan hubungan yang berarti dengan orang lain

3) Kehangatan

4) Persahabatan

5) Mendapat tempat atau diakui dalam keluarga, kelompok serta lingkungan social.d. Kebutuhan Harga diri ( Self- Esteem Needs )1) Perasaan tidak bergantung pada orang lain

2) Kompoten

3) Penghargaan terhadap diri sendiri dan orang lain

e. Kebutuhan Aktualisasi diri ( Need for self Actualization )1) Dapat mengenal diri sendiri dengan baik( mengenal dan memahami potrensi diri )2) Belajar memenuhi kebutuhan diri sendiri

3) Tidak emosional

4) Mempunyai dedikasi yang tinggi

5) Kreatif

6) Mempunyai kepercayaan diri yang tinggi.Maslow mendiskusikan bahwa ada dua kebutuhan tambahan yaitu kebutuhan untuk tahu dan untuk memahami.. Dia percaya bahwa kedua kebutuhan ini selalu ada pada setiap tingkatan dan membuat seseorang memenuhi kebutuhan lainnya dengan lebih efisien. Maslow juga percaya bahwa kebutuhan pada suatu tingkat harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum kebutuhan pada tingkat yangberikutnya dapat dicapai.

2. KingManusia merupakan individu reaktif, yang dapat bereaksi terhadap situasi, orang, dan objek tertentu. Olehkarena itu manusia tedak terlepas dari kejadian masa lalu dan masa sekarang yang akan berpengaruh terhadap masa depannya. Sebagai mahluk social manusia hidup bersama orang lain dan berinteraksi satu sama lain.Berdasarkan hal tersebut, maka kebutuhan dasar manusia dapat di bagio tiga,. Yaitu:a. Kebutuhan akan informasi kesehatan

b. Kebutuhan akan pencegahan penyakit

c. Kebutuhan akan perawatan ketika sakit3. Martha E. RogersManusia merupakan satu kesatuan yang utuh serta memiliki sifat dan karakter yang berbeda. Manusia selalu berinterkasi dengan lingkungan dan memengaruhi satu sama lain. Manusia diciptakan dengan karakteristik dan keunikannya masing-masing, dengan kata lain manusia berbeda satu dengan lain, yang dikenal dengan manusia sebagai unit

4. JohnsonMenggunakan pendekatan perilaku dengan memandang individu sebagai system perilaku yang selalu ingin mencapai keseimbangan dan stabilitas, baik dalam lingkungan internal maupun eksternal. Individu juga memiliki keinginan untuk mengatur dan menyesuaikan dirinya terhadap pengaruh yang timbul5. Virginia HendersonManusia mengalami perkembangan yang dimulai dari proses tumbuh kembang dalam rentang kehidupan ( life span ). Dalam aktifitas sehari-hari, individu memulainya dengan bergantung pada orang lain dan belajar untuk mandiri melalui sebuah proses yang disebut pendewasaan. Proses tersebut dipengaruhi oleh pola asuh, lingkungan sekitar, dan status kesehatan individu. Dalam melakukan aktivitas sehari-hari individu dikelompokkan ke dalam tiga kategori, yaitu:a. Terhambat dalam melakukan aktivitas

b. Belum mampu melakukan aktivitas

c. Tidak dapat melakukan aktivitas6. Sister Calista RoyManusia sebagai individu dapat meningkatkan kesehatannya dengan mempertahankan perilaku yang adaptif dan merubah perilaku maladaptive. Sebagai mahluk biopsikososial, manusia selalu berinterkasi dengan lingkungannya. Untuk mencapai keseimbangan atau homeostatis, manusia harus beradaftasi dengan perubahan yang terjadi. Adaptasi tersebut dilakukan dengan stimulasi fokal, stimulasi kontekstual dan stimulasi residual. Roy secara ringkas berpendapat bahwa individu, sebagai mahluk biopsikososiospiritual yang merupakan satu kesatuan yang utuh, memiliki mekanisme koping untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang terjadi melalui interkasi yang dilakukan terhadap perubahan lingkungan tersebur.7. Hirarki Kebutuhanmenurut Kalish

Richard Kalish (1977) mengadaptasi hirarki kebutuhan Maslow ke dalam enam tingkat. Dia menyarankan suatu tambahan kategori kebutuhan diantara kebutuhan fisiologi dan keamanan. Ketegori ini adalah kebutuhan stimulasi yang meliputi : seksual, aktifitas, eksplorasi, manipulasi, mencari hal baru.

Kalish menekankan bahwa anak-anak perlu mengesplorasi dan memanipulasi lingkungan mereka untuk mencapai tumbuh kembang yang optimal.

8. Karakteristik Kebutuhan Dasar

Semua orang memiliki kebutuhan dasar yang sama; akan tetapi tiap kebutuhan seseorang dimodifikasi oleh kebudayaan yang bersangkutan. Persepsi kebutuhan seseorang bervariasi sesuai dengan pembelajran dan standar dalam kebudayaan.

Seseorang memenuhi kebtuhannya tergantung pada prioritas hidupnya.

Meskipun kebutuhan dasar seccara umum harus dipenuhi, tetapi beberapa kebutuhan dapat ditangguhkan.

Suatu kebutuhan dapat dirasakan, baik oleh internal maupun eksternall (misalnya rasa lapar, dsb)

Seseorang yang memprsepsi suatu kebutuhan dapat berespon dalam berbagai ccara untuk memenuhinya.

Kebutuhan saling berhubungan. Beberapa kebutuhan tidak dapat dipenuhi bila kebutuhan yang berhubungan belum terpenuhi.

9. Faktor - faktor yang mempengaruhi pemenuhan akan kebutuhan

Banyak faktor yang mempengaruh kemampuan individu dalam memuaskan kebutuhan mereka.

Faktor yang Memengaruhi Kebutuhan Dasar ManusiaKebutuhan dasar manusia dipengaruhi oleh berbagai faktor berikut:a. Penyakit. Adanya penyakit dalam tubuh dapat menyebabkan perubahan pemenuhan kebutuhan, baik secara fisiologis maupun psikolo'gis, karena beberapa fungsi organ tubuh memerlukan pemenuhan kebutuhan lebih besar dari biasanya. >.b. Hubungan Keluarga. Hubungan keluarga yang baik dapat meningkatkan pemenuhan kebutuhan dasar karena adanya saling percaya, merasakan kesenangan hidup, tidak ada rasa curiga, dan lain-lain.c. Konsep Diri. Konsep diri manusia memiliki peran dalam pemenuhan kebutuhan dasar. Konsep diri yang positif memberikan makna dan keutuhan (wholeness) bagi seseorang. Konsep diri yang sehat menghasilkan perasaan positif terhadap diri. Orang yang merasa positif tentang dirinya akan mudah berubah, mudah mengenali kebutuhan dan mengembangkan cara hidup yang sehat, sehingga mudah memenuhi kebutuhan dasarnya.d. Tahap Perkembangan. Sejalan dengan meningkatnya usia, manusia mengalami perkembangan. Setiap tahap perkembangan tersebut memiliki kebutuhan yang berbeda, baik kebutuhan biologis, psikologis, sosial, maupun spiritual, mengingat berbagai fungsi organ tubuh mengalami proses kematangan dengan aktivitas yang berbeda urituk setiap tahap perkembangan.10. Penentuan Prioritas KebutuhanMeskipun kebutuhan Maslow telah ditampilkan dalam bentuk hirarki, klien dan perawat kadang-kadang harus mengatur prioritas kebutuhan. Individu secara terus menerus berubah dan berkembang, karenanya kebutuhannya juga konstan dan selalu berubah, tergantung pada situasi.

Perawat dapat membantu klien untuk memenuhi beberapa kebutuhan secara bersamaan. Kebutuhan yang berhubungan dengan anccaman kehidupan seperti mengatasi klien yang kekurangan oksigen, kegawatdaruratan psikistri misalnya tingkah laku bunuh diri, selalu diasumsikan sebagai prioritas utama.

Pada banyak situasi, kebutuhan seseorang tidak selalu tergantung pada priorotas saja. Dalam hal ini perawat dan klien memeprhatikan beberapa faktor seperti kesehatan klien. Persepsi klien dan orang pendukung tentang kesehatan dan latar belakang sosial budaya. Seseorang mungkin tidak memiliki persepsi bahwa ia memiliki suatu kebutuhan yang spesifik. Jika demikian, maka perawat mengalokasikannya dalam prioritas yang rendah, dan memebrikan tindakan bila klien tersebut telah siap. Misalnya perokok berat mungkin tidak melihat kebutuhannya untuk berhenti merokok.

Latar belakang sosial ekonomi dan budaya juga mempengaruhi bagaimana seseorang menyususn prioritas mereka misalnya para istri mungkin mempunyai persepsi bahwa menyiapkan sarapan pagi untuk suami lebih penting daripada beristirahat.

APLIKASI DALAM KEPERAWATAN

Pengetahuan tentang manusia dan konsep kebutuhannya dapat membantu perawat dalam berbagai hal:

1. Membantu perawat untuk memahami dirinya sendiri sehingga mereka bisa mencapai kebutuhan personal di luar situasi klien.2. Dengan memahami kebutuhan manusia, perawat dapat memahami perilaku orang lain dengan lebih baik. 3. Pengatahuan tentang kebutuhan dasar dapat memberikan kerangka kerja untuk dapat diaplikasikan dallam proses kepee\rawatan pada tingkat individu dan keluarga.4. Perawat dapat mengaplikasikan pengetahuan tentang kebutuhan manusia untuk mengurangi stres.5. Perawat dapat menggunakan pengetahuan kebutuhan manusia untuk membantu seseorang untuk tumbuh dan berkembang. Kadang manusia tidak menyadari tentang kebutuhannya. Perawat dapat membantu klien ke arah aktualisasi diri dengan ccara membantu mereka menemukan arti dalam pengalaman sakit mereka.

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK HOLISTIKManusia sebagai mahluk holistic memiliki makna bahwa manusia adalah mahluk yang utuh atau menyeluruh yang terdiri atas unsure biologis, psikologis, social dan spiritual. Teori holistic menjelaskan bahwa semua organisme hidup saling berinteraksi. Adanya gangguan pada salah satu bagian akan memengaruhi bagian yang lain, sperti terlihat pada gambar di bawah ini.

Menurut model di atas, maka manusia terdiri atas:1. UNSUR BIOLOGIS a. Manusia Merupakan suatu susunan system organ tubuh

b. Manusia Mempunyai kebutuhan untuk dapat mempertahankan hidup

c. Manuasia tidak terlepas dari hukum alam ( lahir, berkembang dan akhirnya meninggal2. PSIKOLOGIS

a. Manusia mempunyai system / struktur kepribadian

b. Tingkah laku manusia merupakan manifestasi dari kejiwaan

c. Manusia Mempunyai daya pikir dan kecerdasan

d. Manusia Mempunyai kebutuhan psikologik agar kepribadiannya dapat berkembang.3. UNSUR SOSIAL

a. Manusia perlu hidup bersama orang lain ( kerjasama ( memenuhi kebutuhan dan tuntutan hidupnya

b. Dalam system social, pandangan individu, kelompok dan masyarakat dipengaruhi oleh kebudayaanc. Manusia dipengaruhi oleh lingkungan social dan beradaptasi dengan lingkungan tersebut

d. Dalam system social manusia dituntut untuk bertingkah laku sesuai dengan harapan dan norma yang berlaku dimasyarakat

4. SPIRITUAL

a. Manusia Mempunyai keyakinan atau mengakui adanya Tuhan YEb. Manusia Memiliki pandangan hidup c. Manusia mempunyai semangat hidup yang sejalan dengan keyakinan yang dianutnyaTEORI HOLISTIK

SELURUH ORGANISME HIDUP

SALING BERINTERAKSI

GANGGUAN PADA SATU BAGIAN

MEMPUNYAI BAGIAN YANG LAIN

MANUSIA SEBAGAI SISTEM ADAPTIF

Adaptasi merupakan suatu proses perubahan yang menyertai individu dalam berespon terhadap perubahan lingkungan yang dapat memengaruhi integritas dan keutuhannya, baik secara fisiologis maupun secara psikologis serta menghasilkan perilaku yang adaptif. Hasil dari prilaku adaptif ini dapat berupa respon yang bertujuan untuk mempertahankan keadaan yang seimbang, disamping itu respon adaptif juga merupakan totalitas respon yang dimiliki manusia sebagai mahluk holistic. Menurut Roy (1976) perilaku adaptif merupakan perilaku individu secara utuh dalam beradaptasi dan mengatasi rangsangan lingkungan. Adaptasi merupakan suatu bentuk pertahanan yang diperoleh sejak lahir atau didapat dengan proses belajar yang digunakan untuk mengatasi stress. Upaya ini dilakukan dengan membatasi tempat terjadinya stress serta mengurangi atau menetralisir pengaruh yang ditimbulkan.

Pada pelaksanaannya, proses adaptasi memerlukan waktu, tenaga serta sumber yang cukup. Waktu yang digunakan seseorang dalam melakukan adaptasi berbeda-beda. Ada yang cepat dalam beradaptasi dan ada pula yang lambat. Disamping itu, tidak selamamya respons adaptif yang dikerahkan cukup dalam menghadapi perubahan yang terjadi. Dalam kondisi tertentu, respon tersebut justru tidak adekuat.

Selye (1976) mengembangkan dua konsep adaptasi yang digunakan untuk mengatasi stress yang muncul, yaitu :

1. Adaptasi Fisiologis Adalah merupakannsuatu bentuk penyesuaian tubuh secara alamiah atau secara fisiologis untuk mempertahankan keseimbangannya dari berbagai faktor penganggu. Mekanisme pertahan ini secara alamiah bekerja secara teratur agar dapat beradaptasi dengan berbagai faktor internal dan eksternal, yang meliputi Local adaptation syndrome dan General adaptation syndrome.

a. Local Adaftation Syndrome ( LAS )

Merupakan bentuk penyesuaian tubuh secara local. Hal ini dapat kita lihat pada reaksi radang. Manifestasi radang pada lokasi infeksi menun jukkan perubahan fisiologis yang disertai dengan gejala-gejala yang khas, seperti merah, bengkak, nyeri, panas, dan keterbatasan anggota gerak ( fungtio laesa). Jika penyebab ketegangan atau stress terlalu besar, kmaka tubuh akan bereaksi secara umum ( GAS )

b. General Adaptation Syndrome ( GAS )Dikatakan umum karena bentuk penyesuaian ini menimbulkan pengaruh yang umum pada bagian tubuh. Hal ini terjadi bila individu mengalami stress dalam waktu yang lama. Kondisi ini ditandai dengan pelepasan hormone . Bila seseorang mengalami stress, maka pesan akan dikirim oleh tubuh ke otak(hipotalamus) selanjutnya system saraf otonom dan endokrin akan terangsang dan mengakibatkan perubahan fisiologis yang disertai dengan gejala tertentu .

Menurut selye (1976) ada tiga tahap dalam LAS dan GAS, yaitu

1) Reaksi cemas( alarm reaction,AR), ini merupakan reaksi awal pertahanan tubuh terhadap stressor. Tubub secara sadar atau tidak sadar, terpicu untuk melakukan tindakan. Fase ini dikenal dengan istilah fase syok ( shock phase). Pada tahap ini system saraf otonom bereaksi dengan melepaskan epinefrin(adrenalin) dan kortisol dalam jumlah besar. Dengan ini, individu siap untuk menghadapi reaksi yang muncul atau berupaya menghindari stress (flight or flight). Selanjutnya tubuh memasuki tahap yang dikenal dengan fase kontrasyok ( countershock phase). Pada tahap ini pertahanan tubuh dan perlawanan yang dikerahkan ketika fase shock mengalami kegagalan. Jika penyebab stres cukup berat, kondisi ini dapat menyebabkan kematian. Misalnya pada kasus luka bakar 2) Tahap perlawanan (stage of resistance, SR). tahap ini di tandai dengan penyesuaian diri terhadap penyebab stress.tubuh berupaya melawan reaksi cemas yang muncul, sebab tidak ada seorang pun yang mampu bertahan terus-menerus dalam kondisi tersebut.tingkat perlawanan tubuh meningkat melebihi batas normal untuk menghadapi penyebab stress dengan harapan terjadi penyesuaian.selanjutnya, tingkat perlawanan tubuh terhadap rangsangan pun akan meningkat

Tiga tahap adaptasi terhadap stress: Reaki cemas, tahap perlawanan dan tahap kelelahan3) Tahap kelelahan (stage of exhaustion, SE). jika tubuh terus-menerus dibiarkan menerima penyebab stress, maka suatu saat tubuh akan mencapai tahap lelah. Gejala-gejala pada reaksi cemas akan kembali muncul.jika penyebab stress tidak di atasi, gejala tersebut tidak akan dapat di ubah. Bahaya kematian akan menjelang,kecuali jika tubuh memperoleh teknik untuk menyesuaikan diri atau menemukan cara baru untuk menguasai situasi yang penuh ketegangan.menurut selye, penyesuaian di atas sifatnya terbatas. Pada dasarnya, tubuh mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan. Kemampuan tersebut diperoleh karena keturunan atau di dapat melalui proses belajar dari pengalaman dalam menghadapi kondisi stress. Setiap orang bias saja terkena penyebab stress, salah satunya cuaca dingin. Apabila seseorang berada dalam cuaca dingin dalam waktu yang lama, ia akan kelelahan dan pada akhirnya meninggal. Jika tubuh gagal menjalani ketiga tahap adaptasi di atas, kondisi krisis akan muncul dan dapat membahayakan nyawa individu tersebut.

2. Adaptasi Psikologis.Adaptasi ini merupakan suatu bentuk penyesuaian secara psikologis terhadap stresor dengan membangun mekanisme pertahanan diri agar dapat bertahan atau melindungi diri dari berbagai serangan atau hal-hal yang tidak menyenangkan. Stress psikologi dapat menimbulkan kecemasan, perasaan tidak aman, ketidaknyamanan, frustasi, perasaan terancam, dan konflik. Kondisi tersebut di ekspresikan dalam bentuk kemarahn, kekhawatiran, sikap emosional, gerakan mondar-mandir, dan lain-lain. Untuk mengatasi kondisi tersebut, kita dapat menggunakan dua bentuk pendekatan, yakni orientasi tugas dan orientasi ego.a. Orientasi tugas

Orientasi tugas merupakan suatu strategi pemecahan masalah atau problem solving strategies dengan cara-cara yang konstruktif dan berorientasi pada kenyataan. Upaya tersebut dapat mengurangi stress secara efektif untuk waktu yang lama. Selain itu, langkah tersebut juga dapat dilakukan dengan meningkatkan keyakinan diri dan kemampuan untuk menghadapi serta memecahkan masalah yang akan datang.

b. Orientasi Ego

Metode ini dikenal dengan mekanisme pertahanan diri atau defence mechanism. Mekanisme ini hanya untuk melindungi atau mempertahankan diri dari berbagai serangan atau hal yang tidak menyenangkan. Sifatnya hanya sementara dan masalah yang dihadapi masih tetap ada.

Menurut Soeharto Heerdjan(1979), secara garis besar pertahanan ego dibagi dalam tiga kategori, yaitu:

1) Mekanisme pengingkaran (negasi)

2) Mekanisme pelarian (escape mechanism)

3) Mekanisme substitusi (substitution mechanism)

Namun secara rinci mekanisme tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: Rasionalisasi. Merupakan bentuk upaya untuk menghindari masalah psikologis dengan selalu memberikan alasan yang rasional sehingga masalah yang dihadapi dapat teratasi.

Contoh: Seorang mahasiswa yang nilai ulangan jelek memberikan alasan bahwa ia sakit sehingga tidak bias belajar. Padahal sebenarna IQ-nya kurang. Mengisar ( displacement ). Merupakan bentuk upaya untuk mengatasi masalah psikologis dengan memindahkan tingkah laku kepada objek lain. Contohnya seorang mahasiswa yang berbuat kesalahan pada waktu praktik laboratorium dan dimarahi oleh pembimbingnya balik memarahi teman-temannya Identifikasi. Suatu cara Yang digunakan individu untuk menghadapi orang lain dengan menjadikan kepribadian orang tersebut sebagai kepribadiannya. Dengan kata lain, ia ingin serupa dengan orang tersebut. Contohnya seorang mahasiswa yang menganggap salah seorang dosennya mengajar dengan tutur kata yang baik, menerangkan dengan jelas, dan simpatik akan berusaha mengubah dirinya seperti dosen tersebut. Kompensasi. Merupakan suatu upaya untuk mengatasi masalah dengan mencari kepuasan pada situasi yang lain atau bidang yang lain. Contoh seorang mahasiswa akper yang prestasi belajarnya rendah justru menonjol dalam bidang kerohanian.

Proyeksi. Merupakan bentuk mekanisme pertahanan diri dengan menempatkan sifat batin sendiri ke dalam sifat batin orang lain. Contohnya seorang yang membenci orang lain mengatakan bahwa orang itulah yang membencinya. Mutu proyeksi ini lebih rendah dari rasionalisasi. Represi. Merupakan suatu upaya untuk megatasi masalah dengan menghilangkan pikiran masa lalu yang buruk dengan melupakannya atau menekanna ke dalam alam bawa sadar. Contohnya kita umumnya mencoba melupakan pengalamanmasa lalu yang pahit. Pengalaman yang ditekan tersebut akan tetap hidup di alam bawah-sadar kita. Supresi. Merupakan suatu upaya untuk mengatasi masalah dengan menekan masalah yang tidak menyenangkan secara sadar. Dengan kata lain individu tidak mau memikirkan hal-hal yang tidak menyenangkan. Contohnya individu berkata: sebaiknya kita tidak lagi membicarakan hal itu. Penyangkalan (denial). Merupakan bentuk upaya pertahanan diri dengan menyangkal masalah yang dihadapi atau tidak mau menerima kenyataan yang ada. Contohnya seorang penderita diabetes melitus memakan semua makanan yang sebenarnya harus dipantangnya.

Overkompensasi/pembentukan reaksi. Merupakan pola perilaku individu yang gagal dalam mencapai tujuannya. Dalam hal ini, individu tidak mau mengakui tujuaannya yang pertama dengan melupakannya dan melebih-lebihkan tujuan yang kedua, yang biasanya berlawanan dengan tujuan yang pertama. Contohnya seseorang anak yang di marahi karena berpakaian kotor bereaksi dengan menjadi sangat rapi dan bersih serta menghindari hal-hal yang kotor.

Masih banyak lagi bentuk mekanisme pertahanan ego lain, seperti sublimasi, reaksi konversi, introyeksi, menarik diri (regresi), fantasi, negativisme, dan sikap mengkritik orang lain.

BIO LOGIS

PISIOLOGIS

SOSIAL

SPIRI

TUAL

Kematian

Tahap kelelahan

Tahap perlawanan

Istirahat

Reaksi cemas

Stresor

Perawat harus mempertimbangkan interaksi individu dengan lingkungan eksternal

Saat mempelajari salah satu bagian manusia, perawat harus mempertimbangkan keterikatan bagian tersebut dengan bagian yang lain

Adanya gangguan pada salah satu bagian akan memengaruhi bagian yang lain

Tugas Peraat

Seluruh organism hidup saling berorganisasi

5

Self

Actuali

zation

4

Self-Esteem

3

Love & Belonging

2

Savety & Security

1

Physiological

Karakteristik Respon Adaptif

EMBED MSGraph.Chart.8 \s

Semua respons adaptif pada dasarnya berupaya mempertahankan keseimbangan

Adaptasi adalah keseluruhan respons pada manusia ( holistic)

Respons adaptif sifatnya terbatas

Proses adaftasi memerlukan waktu

Kemampuan adaftasi setiap individu berbeda-beda

Respons adaptif mungkin tidak adekuat

Respons adsaptif dapat melelahkan karena memerlukan energin dan sumber

25

_1439578703.xls