Upload
rita-suryadinata
View
1.726
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
5/24/2018 01 Model Pembelajaran Discovery Learning
i
KATA PENGANTAR
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun 2013 tentang
Implementasi Kurikulum 2013, menyatakan bahwa Kurikulum 2013 dilakukan secara
terbatas dan bertahap mulai tahun ajaran 2013/2014. Kurikulum 2013 merupakan
pengembangan dari kurikulum sebelumnya untuk merespon berbagai tantangan baik
internal dan eksternal. Fokus pengembangan Kurikulum 2013, adalah penyempurnaan pola
pikir, penguatan tata kelola kurikulum, pendalaman dan perluasan materi, penguatan proses
pembelajaran, dan penyesuaian beban belajar agar dapat menjamin kesesuaian antara apa
yang diinginkan dengan apa yang dihasilkan. Untuk mendukung implementasi Kurikulum
2013 tersebut Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar,Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melakukan berbagai upaya salah satunya adalah
penyusunan berbagai panduan teknis sebagai operasionalisasi dari panduan umum yang
diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Panduan tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Model Pembelajaran Berbasis Penemuan (discovery learning) di Sekolah Dasar.2. Model Pembelajaran Berbasis Proyek (project based learning) di Sekolah Dasar.3. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (problem based learning) di Sekolah Dasar.4. Panduan Teknis Penilaian Berbasis Portofolio di Sekolah Dasar.5. Panduan Teknis Penilaian Tematik di Sekolah Dasar.6. Panduan Teknis Monitoring dan Evaluasi Implementasi Kurikulum 2013 di Sekolah
Dasar.
Panduan-panduan tersebut diterbitkan sebagai panduan teknis atau acuan bagi guru, kepala
sekolah, pengawas, pejabat dinas pendidikan dan orangtua serta masyarakat dalam
melaksanakan, mengawal, mendampingi dan memfasilitasi implementasi Kurikulum 2013 di
Sekolah Dasar.
Sebagai langkah awal, tentu panduan teknis ini masih perlu penyempurnaan secara
berkelanjutan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari berbagai pihak sangat kami harapkan.
Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan naskah ini kami sampaikan
terima kasih. Semoga panduan-panduan tersebut dapat bermanfaat bagi pelaksanaan
kurikulum 2013 di Sekolah Dasar dengan baik.
a.n. Direktur Jenderal Pendidikan DasarDirektur Pembinaan SD
Prof. Dr. Ibrahim Bafadal, M.Pd.
NIP196412281987011001
5/24/2018 01 Model Pembelajaran Discovery Learning
ii
5/24/2018 01 Model Pembelajaran Discovery Learning
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ---------------------------------------------------------------------- I
DAFTAR ISI ---------------------------------------------------------------------------- III
BAB I PENDAHULUAN ------------------------------------------------------------------ 1
A. LATAR BELAKANG------------------------------------------------------------------------------------ 1
B. LANDASAN HUKUM----------------------------------------------------------------------------------- 3
C. TUJUAN --------------------------------------------------------------------------------------------- 4
BAB II METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING) ---------- 5
A. KONSEPDASAR ------------------------------------------------------------------------------------ 5
B. PELAKSANAANPEMBELAJARAN BERBASISPENEMUAN(DISCOVERY LEARNING)---------11
C. SKENARIOPEMBELAJARAN ---------------------------------------------------------------------33
BAB III PENUTUP ---------------------------------------------------------------------39
5/24/2018 01 Model Pembelajaran Discovery Learning
iv
5/24/2018 01 Model Pembelajaran Discovery Learning
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangMulai tahun 2013, pemerintah menetapkan penerapan kurikulum baru yang disebut
dengan Kurikulum 2013. Kurikulum ini dirancang untuk meningkatkan kualitas sumber
daya manusia Indonesia terutama karena beberapa alasan: (1) tantangan perubahan
kebutuhan pada abad 21, (2) rendahnya daya saing kompetitif pelajar Indonesia dalam
kancah asesmen internasional, PISA dan TIMMS, serta (3) potensi modalitas keemasan
sumber daya manusia beberapa puluh tahun ke depan.
Terkait dengan penerapan Kurikulum 2013 tersebut, pemerintah menekankan
penggunaan tematik terpadu dalam pembelajaran di sekolah dasar, dan pendekatan
saintifik dalam proses pembelajarannya untuk pengembangan ranah sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Ketiga ranah kompetensi tersebut memiliki lintasan
perolehan (proses psikologis) yang berbeda. Sikap diperoleh melalui aktivitas
menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan. Pengetahuan
diperoleh melalui aktivitas mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis,
mengevaluasi, mencipta. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas mengamati,
menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Untuk memperkuat pendekatan
ilmiah (scientific), tematik terpadu perlu diterapkan pembelajaran berbasis
penyingkapan/penelitian(discovery/inquiry learning). Sedangkan untuk mendorong
kemampuan peserta didik untuk menghasilkan karya kontekstual, baik individual
maupun kelompok maka disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang
menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah(project based learning). Dalam
konteks pembelajaran di kelas yang menerapkan pembelajaran berbasis masalah,
peserta didik bekerja dalam tim untuk memecahkan masalah dunia nyata.
Mengingat pelaksanaan Kurikulum 2013 menuntut penggunaan tematik terpadu dan
pendekatan saintifik, agar tidak terjadi kebingungan pada tahap pelaksanaan di kelas,
Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar berkepentingan untuk memberikan bimbingan
teknis kepada para guru agar mereka memperoleh pemahaman yang jelas tentang
beberapa model pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik.
5/24/2018 01 Model Pembelajaran Discovery Learning
2
Buku ini dikembangkan untuk memberi kesempatan kepada para guru untuk memahami
secara mandiri konsep Pendekatan Saintifik pada model pembelajaran berbasis
penemuan (discovery learning), pembelajaran berbasis proyek (project based learning),
dan pembeajaran berbasis masalah (problem based learning).
Isi bab 2 adalah uraian tentang konsep dasar dan pelaksanaan model pembelajaran
berbasis penemuan (discovery learning). Isi bab 3 akan diuraikan tentang Konsep
Dasar dan pelaksanaan pembelajaran berbasis projek (project based learning). Isi bab 4
berisi tentang konsep dasar model pembelajaran berbasis masalah (problem based
learning), dan Bab 5 penutup.
Saat ini penataan Kurikulum 2013, sudah memasuki tahap implementasi bertahap-
terbatas pada Kelas I dan IV SD/MI,Kelas VII SMP/MTs, dan Kelas IX SMA padasebagian satuan pendidikan dasar dan menengah di seluruh wilayah Indonesia.
Pentahapan implementasi ini, dimaksudkan untuk memperoleh informasi tingkat
keterlaksanaan kurikulum dan memberi peluang bagi penyempurnaan kurikulum secara
bertahap.
Langkah awal yang telah dilakukan dalam rangka implementasi Kurikulum 2013 adalah
melakukan Pendidikan dan Pelatihan dalam rangka Implementasi Kurikulum 2013
kepada seluruh unsur pendidikan, dalam hal ini pendidik dan tenaga kependidikan di
sekolah serta unsur-unsur lain yang terlibat langsung dalam proses pendidikan. Salah
satu strategi untuk memahami dan memantapkan implementasi Kurikulum 2013, yaitu
melalui Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Implementasi Kurikulum 2013 yang
diperuntukkan bagi guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah.
Atas dasar itu, Diklat Implementasi Kurikulum 2013 merupakan langkah awal yang
sangat penting untuk mempercepat pemahaman dan keterampilan dalam
mengimplementasikan kurikulum tersebut. Untuk memelihara dan meningkatkan
kesinambungan pemahaman dan implementasi Kurikulum 2013 di masing-masing
satuan pendidikan, diprogramkan kegiatan pendampingan untuk para guru dan kepala
sekolah. Program pendampingan ini dilakukan sebagai penguatan dalam memahami
konsep Kurikulum 2013 berikut perubahannya di lapangan serta untuk membantu
mengatasi berbagai kendala yang muncul pada saat implementasi kurikulum tersebut di
sekolah.
5/24/2018 01 Model Pembelajaran Discovery Learning
3
Untuk mendukung keterlaksanaan implementasi Kurikulum 2013 disekolah sesuai
dengan konsep dan desain yang telah dirancang, perlu dilakukan pendampingan
implementasi Kurikulum 2013 sekaligus mengetahui berbagai dukungan dan
kendalanya. Pedoman ini menjadi acuan bagi guru, kepala sekolah, pengawas, pejabat
dinas pendidikan dan orangtua serta masyarakat dalam melaksanakan, mengawal,
mendampingi dan memfasilitasi implementasi Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar.
B. Landasan HukumSecara normatif-konstitusional, pengembangan secara utuh Kurikulum 2013
berlandaskan ketentuan perundang-undangan sebagai berikut.
a. Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;b. Undang-undang RI Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Nasional Tahun 2005-2025;
c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru DanDosen
d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Gurue. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005;
f. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 tahun 2013 tentangStandar kompetensi lulusan pendidikan dasar dan menengah
g. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah
h. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan
i. Peraturan Menteri Pendidikan Pendidikan dan Kebudayaan Republik IndonesiaNomor 67 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
j. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 71Tahun 2013 Tentang Buku Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru Untuk
Pendidikan Dasar Dan Menengah
k. Peraturan Menteri Pendidikan Pendidikan dan Kebudayaan Republik IndonesiaNomor 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum, dan
5/24/2018 01 Model Pembelajaran Discovery Learning
4
l. Perkalan No.18 Tahun 2010, tentang Pedoman Penyelenggaraan PendidikanPelatihan;
C. TUJUAN1. Tujuan Umum
Secara umum tujuan panduan ini adalah untuk memberikan acuan bagi guru, kepala
sekolah, pengawas, pejabat dinas pendidikan dan orangtua serta masyarakat dalam
melaksanakan, mengawal, mendampingi dan memfasilitasi pelaksanaan
pembelajaran berbasis penemuan (discovery learning), pembelajaran berbasis projek
(project based learning), pembelajaran berbasis masalah (problem based learning)
sebagai salah satu pembelajaran dalam implementasi Kurikulum 2013 di Sekolah
Dasar.
2. Tujuan khususSecara khusus panduan ini bertujuan sebagai berikut:
a. Meningkatkan pemahaman dan keterampilan bagi guru, kepala sekolah danpengawas, tentang konsep pembelajaran berbasis penemuan (discovery
learning) di Sekolah Dasar berdasarkan Kurikulum 2013.
b. Meningkatkan pemahaman dan keterampilan bagi guru, kepala sekolah danpengawas, tentang konsep pembelajaran berbasis projek (project based
learning) di Sekolah Dasar berdasarkan Kurikulum 2013.
c. Meningkatkan pemahaman dan keterampilan bagi guru, kepala sekolah danpengawas, tentang konsep pembelajaran berbasis masalah (problem based
learning) di Sekolah Dasar berdasarkan Kurikulum 2013.
5/24/2018 01 Model Pembelajaran Discovery Learning
5
BAB II
METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN
(DISCOVERY LEARNING)
Pada lampiran iv Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
81A Tahun 2013, untuk mencapai kualitas yang telah dirancang dalam dokumen kurikulum,
kegiatan pembelajaran perlu menggunakan prinsip: (1) berpusat pada peserta didik, (2)
mengembangkan kreativitas peserta didik, (3) menciptakan kondisi menyenangkan dan
menantang, (4) bermuatan nilai, etika, estetika, logika, dan kinestetika, dan (5)
menyediakan pengalaman belajar yang beragam melalui penerapan berbagai strategi dan
metode pembelajaran yang menyenangkan, kontekstual, efektif, efisien, dan bermakna.
Di dalam pembelajaran, peserta didik didorong untuk menemukan sendiri dan
mentransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan yang sudah ada
dalam ingatannya, dan melakukan pengembangan menjadi informasi atau kemampuan yang
sesuai dengan lingkungannya. Kurikulum 2013 menganut pandangan dasar bahwa
pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari guru ke peserta didik. Peserta didik
adalah subjek yang memiliki kemampuan untuk secara aktif mencari, mengolah,
mengkonstruksi, dan menggunakan pengetahuan. Untuk itu pembelajaran harus berkenaan
dengan kesempatan yang diberikan kepada peserta didik untuk mengkonstruksi
pengetahuan dalam proses kognitifnya.
A. KONSEP DASAR1. Pengertian
Discovery diartikan sebagai penemuan. Menurut Sund discovery adalah proses
mental dimana siswa mampu mengasimilasikan sesuatu konsep atau prinsip. Proses
mental tersebut ialah mengamati, mencerna, mengerti, mengolong-golongkan,
membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan dan sebagainya
(Roestiyah, 2001:20).
Dalam Konsep Belajar, sesungguhnya discovery learning merupakan pembentukan
kategori-kategori atau konsep-konsep, yang dapat memungkinkan terjadinya
generalisasi. Sebagaimana teori Bruner tentang kategorisasi yang nampak dalam
5/24/2018 01 Model Pembelajaran Discovery Learning
6
discovery, bahwa discoveryadalah pembentukan kategori-kategori, atau lebih sering
disebut sistem-sistem coding. Pembentukan kategori-kategori dan sistem-sistem
codingdirumuskan demikian dalam arti relasi-relasi (similaritas & difference) yang
terjadi diantara obyek-obyek dan kejadian-kejadian (events).
Selanjutnya menurut Bruner penemuan adalah suatu proses, suatu jalan/cara
dalam mendekati permasalahan bukannya suatu produk atau item pengetahuan
tertentu. Dengan demikian di dalam pandangan Bruner, belajar dengan penemuan
adalah belajar untuk menemukan, dimana seorang siswa dihadapkan dengan suatu
masalah atau situasi yang tampaknya ganjil sehingga siswa dapat mencari jalan
pemecahan (Markaban, 2006:9).
Di dalam proses belajar, Bruner mementingkan partisipasi aktif dari tiap pesertadidik, dan mengenal dengan baik adanya perbedaan kemampuan. Untuk menunjang
proses belajar perlu lingkungan memfasilitasi rasa ingin tahu peserta didik pada
tahap eksplorasi. Lingkungan ini dinamakan discovery learning environment, yaitu
lingkungan dimana peserta didik dapat melakukan eksplorasi, penemuan-penemuan
baru yang belum dikenal atau pengertian yang mirip dengan yang sudah diketahui.
Lingkungan seperti ini bertujuan agar peserta didik dalam proses belajar dapat
berjalan dengan baik dan lebih kreatif.
Untuk memfasilitasi proses belajar yang baik dan kreatif harus berdasarkan pada
manipulasi bahan pelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif peserta
didik. Manipulasi bahan pelajaran bertujuan untuk memfasilitasi kemampuan
peserta didik dalam berfikir (merepresentasikan apa yang dipahami) sesuai dengan
tingkat perkembangannya. Menurut Bruner perkembangan kognitif seseorang terjadi
melalui tiga tahap yang ditentukan oleh bagaimana cara lingkungan, yaitu: enactiv,
iconic, dan symbolic.
Tahap enaktif, seseorang melakukan aktivitas-aktivitas dalam upaya untuk
memahami lingkungan sekitarnya, artinya, dalam memahami dunia sekitarnya anak
menggunakan pengetahuan motorik, misalnya melalui gigitan, sentuhan, pegangan,
dan sebagainya.
Tahap iconic, seseorang memahami objek-objek atau dunianya melalui gambar-
gambar dan visualisasi verbal. Maksudnya, dalam memahami dunia sekitarnya anak
belajar melalui bentuk perumpamaan (tampil) dan perbandingan (komparasi).
5/24/2018 01 Model Pembelajaran Discovery Learning
7
Tahap symbolic, seseorang telah mampu memiliki ide-ide atau gagasan-gagasan
abstrak yang sangat dipengaruhi oleh kemampuannya dalam berbahasa dan logika.
Dalam memahami dunia sekitarnya anak belajar melalui simbol-simbol bahasa,
logika, matematika, dan sebagainya.
Ciri utama belajar menemukan yaitu: (1) mengeksplorasi dan memecahkan masalah
untuk menciptakan, menggabungkan dan menggeneralisasi pengetahuan; (2)
berpusat pada siswa; (3) kegiatan untuk menggabungkan pengetahuan baru dan
pengetahuan yang sudah ada.
Pada akhirnya yang menjadi tujuan dalam metode discovery learning menurut
Bruner adalah hendaklah guru memberikan kesempatan kepada muridnya untuk
menjadi seorang problem solver, seorang scientist, historin, atau ahli matematika.Dan melalui kegiatan tersebut peserta didik akan menguasainya, menerapkan, serta
menemukan hal-hal yang bermanfaat bagi dirinya.
2. Tujuan PembelajaranTujuan Pembelajaran Berbasis Penemuan (Discovery Learning) yaitu:
a. Meningkatkan partisipasi aktif peserta didik dalam pembelajaran.b. Mendorong peserta didik untuk dapat menemukan dan menyelidiki sendiri
konsep yang dipelajari mudah diingat dan tidak mudah dilupakan peserta
didik;
c. Mendorong peserta didik untuk belajar menemukan pola dalam situasi konkretmaupun abstrak, serta meramalkan (extrapolate)informasi tambahan yang
diberikan.
d. Membantu peserta didik membentuk cara kerja bersama yang efektif, salingmembagi informasi, serta mendengar dan menggunakan ide-ide orang lain.
e. Melatih peserta didik belajar berpikir analisis dan mencoba memecahkanproblema yang dihadapi sendiri
3. Manfaata. Peserta didik aktif dalam kegiatan belajar, sebab ia berpikir dan menggunakan
kemampuan untuk menemukan hasil akhir;
5/24/2018 01 Model Pembelajaran Discovery Learning
8
b. Peserta didik memahami benar bahan pelajaran, sebab mengalami sendiriproses menemukannya. Sesuatu yang diperoleh dengan cara ini lebih lama
diingat;
c. Menemukan sendiri menimbulkan rasa puas. Kepuasan batin ini mendorongingin melakukan penemuan lagi sehingga minat belajarnya meningkat;
d. Peserta didik yang memperoleh pengetahuan dengan metode penemuan akanlebih mampu mentransfer pengetahuannya ke berbagai konteks;
e. Metode ini melatih peserta didik untuk lebih banyak belajar sendiri.
4. Langkah-langkah Pembelajaran Discovery Learninga. Langkah Persiapan
1. Menentukan tujuan pembelajaran2. Melakukan identifikasi karakteristik peserta didik (kemampuan awal,
minat, gaya belajar, dan sebagainya)
3. Memilih materi pelajaran.4. Menentukan topik-topik yang harus dipelajari peserta didik secara
induktif (dari contoh-contoh generalisasi)
5.Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contoh-contoh,ilustrasi, tugas dan sebagainya untuk dipelajari peserta didik
6. Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke kompleks, dariyang konkret ke abstrak, atau dari tahap enaktif, ikonik sampai ke
simbolik
7. Melakukan penilaian proses dan hasil belajar peserta didik.
b.
Pelaksanaan Model Discovery LearningMenurut Syah (2004:244) dalam mengaplikasikan strategi discovery learningdi
kelas, langkah-langkah yang harus dilaksanakan dalam kegiatan belajar
mengajar secara umum sebagai berikut:
5/24/2018 01 Model Pembelajaran Discovery Learning
9
Tabel 1: Sintaksis Pembelajaran Berbasis Penemuan (Discovery learning)
Tahap Aktivitas Guru dan Peserta Didik
Tahap 1
Stimulation/pemberian
rangsangan
Siswa dihadapkan pada suatu permasalahan agar timbul
keinginan untuk menyelidiki sendiri. Dalam PBM guru
dapat memulai dengan mengajukan pertanyaan, anjuran
membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya yang
mengarah pada persiapan pemecahan masalah
Tahap 2
Problem statement/
pernyataan/identifikasi
masalah
Setelah dilakukan stimulasi, guru memberi kesempatan
kepada siswa untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
masalah yang relevan dengan bahan pelajaran. Kemudian
dipilih salah satu untuk dirumuskan dalam bentuk
hipotesis
Tahap 3
Data collection/
pengumpulan data
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
mengumpulkan data /informasi sebanyak2nya. Pada
tahap ini berfungsi untuk menyatakan / membuktikan
benar atau tidaknya hipotesis. Kegiatan yang dilakukan
bisa dengan membaca literature, mengamati obyek,
wawancara dengan nara sumber, melakukan uji coba
sendiri, dan sebagainya.
1. Stimulation/pemberian
rangsangan
2. Problemstatement /
pernyataan /
identifikasi masalah
3. Pengumpulan data
4. Pengolahan data5. Pembuktian6. Menarikkesimpulan
5/24/2018 01 Model Pembelajaran Discovery Learning
10
Tahap Aktivitas Guru dan Peserta Didik
Tahap 4
Data processing/pengolahan data
Data yang diperoleh siswa melalui membaca literatur,
mengamati obyek, wawancara dengan nara sumber,melakukan uji coba sendiri, dan sebagainya, diolah,
diacak, diklasifikasikan, ditabulasi, bahkan bila perlu
dihitung dengan cara tertentu serta ditafsir pada tingkat
kepercayaan tertentu.
Tahap 5
Verification/
pembuktian
Siswa melakukan pemeriksaan secara cermat untuk
membuktikan benar atau tidaknya hipotesis. Verifikasi
akan berjalan baik dan kreatif jika guru memberi
kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu
konsep, teori, aturan atau pemahaman melalui contoh-
contoh yang ia jumpai dalam kehidupannya
Tahap 6
Generalization/
menarik kesimpulan /
generalisasi
Proses menarik sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan
prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau
masalah yang sama.
5/24/2018 01 Model Pembelajaran Discovery Learning
11
B. PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERBASIS PENEMUAN (Discovery Learning)1. Pemetaan Indikator Pembelajaran
5/24/2018 01 Model Pembelajaran Discovery Learning
12
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah : SD .......
Kelas/Semester : I / 1Tema : 2. Kegemaranku
Sub tema : 2.2. Bernyanyi dan Menari
Pembelajaran : 5
Alokasi Waktu : 1 hari (5 x 35menit)
A. Kompetensi Inti1. Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang di anutnya2. Menunjukkan perilaku jujur disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,membaca ) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya makluk
ciptaan tuhan dan kegiatannya dan benda - benda yang di jumpainya di rumah dan
di sekolah
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, dan logis, dalam bahasayang jelas dan logis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
B. Kompetensi Dasar dan IndikatorBahasa Indonesia
1.1 Menerima anugerah Tuhan YME berupa Bahasa Indonesia yang dikenal sebagai
bahasa persatuan dan sarana belajar di tengan keberagaman bahasa daerah.
1.2 Memiliki rasa percaya diri terhadap keberadaan tubuh melalui pemanfaatan
bahasa Indonesi dan / atau bahasa daerah
3.1 Mengenal teks deskriptif tentang anggota tubuh dan pancaindra, wujud dan sifat
benda, serta peristiwa siang dan malam dengan bantuan guru atau teman dalam
bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa
daerah untuk membantu pemahaman
5/24/2018 01 Model Pembelajaran Discovery Learning
13
Indikator :
3.1.1 Mengikuti arahan guru dalam melakukan permainan.
3.1.2 Mengemukakan pendapat secara lisan tentang pengalaman mengikuti
permainan.
4.1 Mengamati dan menirukan teks deskriptif tentang anggota tubuh dan
pancaindra, wujud dan sifat benda, serta peristiwa siang dan malam secara
mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata
bahasa daerah untuk membantu penyajian.
PPKN
2.1 Menunjukkan perlilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru sebagai
perwujudan nilai dan moral pancasila.
3.2 Mengenal tata tertib dan aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di
rumah dan sekolah.
Indikator
3.2.1 Mengikuti aturan dalam melakukan permainan
4.2 Melaksanakan tata tertib di rumah dan sekolah
Indikator
4.2.1 Bekerja sama untuk melakukan permainan tradisional.
4.3 Mengamati dan menceritakan kebersamaan dalam keberagaman di rumah dan
sekolah.
Matematika
2.1 Menunjukkan perilaku patuh pada aturan dalam melakukan penjumlahan dan
pengurangan sesuai prosedur/aturan dengan memperhatikan nilai tempat
puluhan dan satuan.
5/24/2018 01 Model Pembelajaran Discovery Learning
14
3.1 Mengenal bilangan asli sampai 99 dengan menggunakan benda-benda yang ada
di sekitar rumah, sekolah, atau tempat bermain.
Indikator
3.1.1 Mengidentifikasi pasangan bilangan dengan jumlah tertentu.
4.8 Mengurai sebuah bilangan asli sampai dengan 99 sebagai hasil penjumlahan
atau pengurangan dua buah bilangan asli lainnya dengan berbagai kemungkinan
jawaban.
Indikator
4.8.1 Menentukan pasangan bilangan dengan jumlah yang ditentukan.
SBDP
2.1 Menunjukkan rasa percaya diri untuk berlatih mengekspresikan diri dalam
mengolah karya seni.
4.7 Menyanyikan lagu anak-anak dan berlatih memahami isi lagu.
Indikator
4.7.1 Siswa mampu menyanyikan sebuah lagu permainan anak.
C. Tujuan pembelajaran1. Melalui lagu, siswa dapat melakukan permainan cublak cublak suwengsecara
berkelompok .
2. Melalui permainan, siswa dapat melakukan gerak lokomotar dengan benar.3. Setelah bermain, siswa dapat mengemukakkan pendapat tentang permainan yang
dilakukan secara lisan.
4. Dengan permainan, siswa mampu menemukan pasangan bilangan dengan jumlahtertentu secara tepat.
D. Materi pembelajaran.1. Bermain sambil bernyanyi2. Keluarga bilangan
5/24/2018 01 Model Pembelajaran Discovery Learning
15
E. Metode pembelajaran1. Pendekatan : Saintifik2. Model pembelajaran : Discovery Learning3. Metode : tanya jawab dan demonstrasi
F. Media, Alat dan Sumber Belajar1. Media : lagu cublak-cublak suweng.2. Alat : Batu kerikil (batu kecil)3. Sumber belajar : Buku siswa dan buku guru
G. Langkah-langkah kegiatan pembelajaranKEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
ALOKASI
WAKTU
Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam, kemudian mengajaksiswa berdoa menurut agama dan kepercayaanmasing-masing (mengawali kegiatan pembelajaran).
2. Guru mengecek kehadiran siswa3. Guru mengarahkan siswa mengarahkan siswa pada
situasi belajar dengan menyanyikan lagu selamatpagi
10 menit
Kegiatan Inti Tahap 1 : Pemberian Rangsangan
1. Siswa mengenal lagu daerah dari Jawa TengahCublak cublak suweng yang disajikan guru(mengamati).
2.
Bersama sama siswa menyanyikan laguCublakcublak suweng.
3. Guru mengajukan pertanyaan berkaitan dengan laguyang di nyanykan.Apakah kamu senangmenyanyikan lagu-lagu daerah? (menanya)
4. Kemudian guru mengajak siswa melakukanpermainan dari lagu yang dinyanyikan.
5. Siswa dikenalkan dengan permainan Cublak CublakSuweng. Berikut ini aturan permainannya:
Salah satu siswa duduk seperti posisi bersujuddengan menutup mata.
120 menit
5/24/2018 01 Model Pembelajaran Discovery Learning
16
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATANALOKASI
WAKTU
Siswa yang lain membuka telapak tangannya diatas punggung seorang siswa sambilmenyanyikan laguCublak cublak suweng.
Salah satu siswa memegang satu batu danmenjalankan batu tersebut diatas tanganteman-temannya secara bergantian.
Ketika lagu selesai dinyanyikan batu diletakkandi atas tangan seorang siswa.
Lalu semua siswa menggenggam tangan sambilmenggoyang-goyangkannya dan menyanyikansir..sir..pong....dele kopong, berkali-kali.
Siswa yang bersujud bangun dan menebak ditangan siapa batu tersebut disimpan.
Jika tebakannya tepat maka siswa yangmemegang batu menggantikan siswa yangduduk bersujud.Jika tebakannya salah makayang menebak kembali duduk bersujud untukbermain Cublak Cublak Suweng dari awal.
Permainan Cublak-cublak suweng efektif jikapesertanya berjumlah 5-7 siswa. Gurumenjelaskan pasangan bilangan dengan jumlah
yang telah ditentukan hasilnya di papan tulis,misalnya siswa mencari pasangan bilangan yangjumlahnya 15.
Tahap 2 : Mengidentifikasi Masalah
1. Siswa berkelompok melakukan diskusi untukmendapatkan pasangan bilangan dari soal di atas.
2. Siswa mencari pola bilangan agar mendapatkanhasil
3. Siswa mencari pasangan-pasangan bilangan yangbisa dijadikan hasil penjumlahan kurang dari 10 .(menalar)
4. Cari pasangan bilangan yang jumlahnya 15.
5/24/2018 01 Model Pembelajaran Discovery Learning
17
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATANALOKASI
WAKTU
5. Untuk menguatkan konsep kerja sama, siswabermain dalam kelompok.
6. Siswa dikelompokan dengan jumlah kelompokantara 1020 siswa.
7. Setiap kelompok berperan sebagai kelompok pemainmusik. Mereka harus membagi kelompok menjadipeniup suling dan pemain gitar.
8. Siswa melakukan hipotesis untuk membuktikan polabilangan melalui permainan untuk mendapatkanpasangan bilangan dari keluarga bilangan.
Setelah istirahat siswa kembali di beri pertanyaan
untuk mengkaitkan materi tahap sebelumnya
Tahap 3 : Pengumpulan Data
Siswa membaca buku tentang cara bermain dalam
kelompok dan berpasangan antara11-20. (mencari
informasi). Mengingat siswa kelas 1 masih belum
lancar membaca menulis, maka untuk mengumpulkan
informasi dilakukan:
1. Guru meminta 12 siswa ke depan kelas :2. Guru bertanya pada siswa, jika pemain suling terdiri
dari 6 siswa, berupa jumlah pemain gitar ?
3. Siswa diminta berhitung sampai 6 lalu memisahkandiri dari barisan semula, kelompok ini adalah peniupsuling.
4. Guru bertanya pada siswa, berapa jumlah siswapemain gitar?
5. Bagaimana cara memasangkan bilangan, seperti
5
6
9
17
6
8
5/24/2018 01 Model Pembelajaran Discovery Learning
18
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATANALOKASI
WAKTU
yang dicontohkan dengan menuliskan di papan tulisdan menanyakan kembali pada siswa, jika peniupsuling terdiri dari 8 siswa, berapa jumlah siswapemain gitar ?
Tahap 4 Pengolahan Data
1. Siswa dikelompokkan menjadi 2 kelompok bermainperan : kelompok pertama sebagai pemain sulingdan kelompok kedua sebagai pemain gitar
2. Setiap kelompok membuat variasi pasangankeluarga bilangan, dengan langkah :
a) Setiap kelompok diminta mendiskusikan variasipasangan keluarga bilangan. Sejumlah 8 siswamemisahkan diri dari barisan. Siswa dimintamenghitung jumlah siswa yang berada dibarisan ?
b) Siswa diminta untuk mencari pasangan bilanganlainnya dari bilangan 12.
c) Masing-masing kelompok mendapatkan kertaskosong untuk menuliskan variasi pasanganbilangan dari keluarga bilangan.
d) Setiap kelompok menuliskan hasil dari variasikeluarga bilangan.
Tahap 5 : Pembuktian
1. Salah satu siswa menghitung dengan bersuarauntuk membuktikan kebenaran jumlah pasangankeluarga bilangan. (Komunikasi)
5/24/2018 01 Model Pembelajaran Discovery Learning
19
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATANALOKASI
WAKTU
2. Setiap kelompok menampilkan alternatif variasipasangan bilangan dari jumlah sejumlah anggotakelompoknya. (presentasi)
Tahap 6 Menarik Kesimpulan
1. Siswa bersama guru menarik kesimpulan unsurunsur dan sikap yang dikembamgkan dalampermainan cublak-cublak suweng
2. Secara klasikal guru dan siswa menyimpulkan ciri-ciri pasangan keluarga bilangan.
Kegiatan
Penutup
1. Guru melakukan refleksi kegiatan dengan memintasiswa mengungkapkan perasaan dan pendapatnya.
2. Guru memberikan penghargaan dengan memberibintang prestasi pada siswa sesuai dengan tingkatkinerjanya .
3. Guru memberikan kegiatan tindak lanjut dalambentuk pemberian tugas di rumah (mencari laguuntuk dijadikan permainan.
4. Guru memberi tindak lanjut untuk tugas di rumah5. Doa akhir pelajaran
15 menit
5/24/2018 01 Model Pembelajaran Discovery Learning
20
H. Penilaian1. Teknik penilaian
a. Penilaian unjuk kerjaRubrik kegiatan melakukan permainan sambil bernyanyi
No KriteriaBaik sekali
4
Baik
3
Cukup
2
Perlu
bimbingan
1
1 Ketepatan
aturan main
Kelompok
mampu
menjalankan
urutan
permainan
dengan tepat
Kelompok
melakukan
1-2 kali
kesalahan
urutan
permainan
Kelompok
melakukan
3-4
kali
kesalahan
urutan
permainan
Kelompok
belum
mampu
mengikuti
aturan
permainan
2 Penguasaan
lagu
Kelompok
mampu
menghafal
seluruh
syair lagu,
Irama tepat
Kelompok
mampu
menghafal
seluruh
syair lagu,
Irama
kurang
tepat atau
sebaliknya
Kelompok
hanya
mampu
menghafal
sebagian
kecil
syair lagu
Kelompok
belum
mampu
menghafal
syair
lagu
5/24/2018 01 Model Pembelajaran Discovery Learning
21
b. Penilaian sikap, meliputi : Disiplin dan kerjasamaLembar penilaian sikap:
Nama
Siswa
Disiplin Kerjasama
membudaya mulai
berkembang
mulai
terlihatterlihat membudaya mulai
berkembang
mulai
terlihat
terlihat
Uli
Anis
dst
1. Penilaian tes tertulisPasangkan bilangan siswa peniup suling dan pemain gitar
Jumlah pasangannya harus 15.
dan
83
122
7
10 13
14 9
4
6
5
1
11
Siswa bermain gitarSiwa peniup suling
5/24/2018 01 Model Pembelajaran Discovery Learning
22
Penskoran:
2. Penilaian sikapFormat penilaian sikap:
NoNama Peserta
Didik
Aspek Penilaian Sikap
Percaya diri Rasa ingin tahu
BS B C K BS B C K
1.Suliasih
2. Eva
3. Odas
4. Anis
5. Luqman
dst
Catatan :BS = Baik SekaliB = BaikC = CukupK = Kurang
Keterangan skor :4 = Baik Sekali3 = Baik
2 = Cukup1 = Kurang
Skor masksimal = 16Penskoran :
5/24/2018 01 Model Pembelajaran Discovery Learning
23
3. Penilaian : Observasi (pengamatan)Lembar pengamatan ketaatan dalam melakukan tugas:
No KriteriaTerlihat
Belum
Terlihat
1 Mampu mengikuti instruksi guru
2 Terlibat aktif dalam kegiatan
3Mematuhi peraturan dalam melakukan
kegiatan
4Memahami konsep bilangan penjumlahan
sampai 20
_________, ___________
Mengetahui
Kepala Sekolah
______________________
Guru Kelas 1
_______________________
5/24/2018 01 Model Pembelajaran Discovery Learning
24
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN
(DISCOVERY LEARNING)
Sekolah : SD .....
Kelas/Semester : IV / I
Tema/ : 1. Indahnya kebersamaan
Sub tema : 1.1 Keberagaman Budaya Bangsaku
Pembelajaran : 2
Alokasi Waktu : 1 hari (5 x 35 menit)
A. Kompetensi Inti1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.2. Menunjukkan perilaku jujur disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga,teman, dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di
sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, dan logis, dalam karyayang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan
yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. Kompetensi Dasar dan IndikatorBahasa Indonesia
1.1 Meresapi makna anugerah Tuhan Yang Maha Esa berupa bahasa Indonesia yang
diakui sebagai bahasa persatuan yang kokoh dan sarana belajar untuk
memperoleh ilmu pengetahuan
2.2 Memiliki kedisiplinan dan tanggung jawab terhadap penggunaan alat teknologi
modern dan tradisional, proses pembuatannya melalui pemanfaatan bahasa
Indonesia
5/24/2018 01 Model Pembelajaran Discovery Learning
25
3.1 Menggali informasi dari teks laporan hasil pengamatan tentang gaya, gerak,
energi panas, bunyi, dan cahaya dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa
Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
Indikator:
3.1.1. Menjelaskan persamaan antara dua rumah adat yang disajikan
4.1 Mengamati, mengolah, dan menyajikan teks laporan hasil pengamatan tentang
gaya, gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya dalam ahasa Indonesia lisan dan
tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
Indikator:
3.1.2. Menjelaskan perbedaan antara dua rumah adat yang disajikan
SBdP
1.1 Mengagumi ciri khas keindahan karya seni dan karya kreatif masing-masing
daerah sebagai anugerah Tuhan
2.1 Menujukkan sikap berani mengekspresikan diri dalam berkarya seni
3.4. Mengenal tari-tari daerah dan keunikan gerakannya.
Indikator:
3.4.1. Menjelaskan (asal, keunikan gerakan) salah satu tarian adat (tari Kipas)
4.10 Memperagakan makna gerak ke dalam bentuk tari bertema dengan mengacu
pada gaya tari daerah berdasarkan ruang gerak.
Matematika
2.2 Menunjukkan perilaku cermat dan teliti dalam melakukan tabulasi pengukuran
panjang daun-daun atau benda-benda lain menggunakan pembulatan
(dinyatakan dalam cm terdekat)
3.6 Mengenal sudut siku-siku melalui pengamatan dan membandingkannya dengan
sudut yang berbeda.
Indikator:
5/24/2018 01 Model Pembelajaran Discovery Learning
26
3.6.1. Membedakan jenis sudut lancip, tumpul, dan siku-siku
3.6.2. Mengukur besar sudut dengan menggunakan busur
4.16 Merepresentasikan sudut lancip dan sudut tumpul dalam bangun datar.
Indikator:
4.16.1. Mendeskripsikan bentuk-bentuk sudut
C. Tujuan Pembelajaran1. Setelah membaca teks dan mengamati gambar, siswa mampu menjelaskan
perbedaan antara dua rumah adat dengan benar.
2. Setelah membaca teks dan mengamati gambar, siswa mampu menjelaskanpersamaan antara dua rumah adat dengan benar.
3. Setelah bereksplorasi, siswa mampu membedakan jenis sudut lancip, tumpul, dansiku- siku dengan benar.
4. Setelah bereksplorasi, siswa mampu mengukur besar sudut dengan menggunakanbusur dengan benar.
5. Setelah membaca teks dan berdiskusi, siswa mampu menjelaskan (asal, keunikangerakan) salah satu tarian adat (tari Kipas) dengan benar.
D. Materi Pembelajaran1. Ciri-ciri rumah adat panjang dan lontik2. Jenis-jenis sudut (sudut lancip, tumpul dan siku-siku)3.
Cara mengukur sudut
4. Tari kipas pakarena
E. Metode Pembelajaran1. Pendekatan : Saintifik2. Model Pembelajaran : Pembelajaran Penemuan (Discovey Learning)3.
Metode : mengamati, tanya jawab, dan demonstrasi
5/24/2018 01 Model Pembelajaran Discovery Learning
27
F. Media, Alat dan Sumber Belajar1. Busur, penggaris, dan benang.2. Buku siswa halaman 1017 dan buku guru halaman 11 - 17
G. Langkah-Langkah Kegiatan PembelajaranSesi Pertama
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATANALOKASI
WAKTU
Pendahuluan 1. Siswa memulai kegiatan dengan berdoa2. Mengucapkan salam3. Mengecek kehadiran siswa4. Apersepsi:
Guru menyampaikan hari ini akan belajar tentang
ciri-ciri rumah adat
5 menit
Kegiatan Inti Tahap 1: Stimulasi
- Siswa membaca teks tentang rumah adat danmengamati bentuknya.
Tahap 2: Identifikasi masalah
- Siswa secara berkelompok mengidentifikasi ciri-ciri rumah adat panjang dan rumah lontik
Tahap 3: Pengumpulan data
- Siswa mencatat sebanyak-banyaknya ciri-cirirumah adat panjang dan rumah adat lontik
Tahap 4 : Pengolahan data
- Siswa mengumpulkan dan membuat table yangtermasuk persamaan dan perbedaan antara
rumah adat panjang dan rumah adat lontik
70 menit
5/24/2018 01 Model Pembelajaran Discovery Learning
28
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATANALOKASI
WAKTU
Tahap 5 : Pembuktian
- Siswa membuktikan bahwa antara ciri-ciri rumahadat yang dibuat dengan gambar yang disajikan
sudah sesuai
Tahap 6 : Kesimpulan
- Siswa dapat menyimpulkan bahwa ternyatapersamaan dan perbedaan rumah adat panjang
dan lontik adalah :
Perbedaan :
Rumah panjang Rumah lontik
1. Rumah tradisionalsuku Dayak
Kalimantan
2. Bentuknya atapnyalurus
3. Tangga dan pintulebih dari satu
4. Rumah tradisionalRiau
5. Bentuk atapnyamelengkungkeatas dan
runcing
6. Tangga dan pintuhanya satu
Persamaan :
Sama-sama rumah adat Sama-sama rumah panggung Sama-sama terbuat dari bahan kayu
Kegiatan
Penutup
1. Guru bersama-sama siswa menyimpulkan tentangpersamaan dan perbedaan rumah adat panjangdan lontik
2. Guru menyampaikan bahwa di Indonesia terdapatberagam rumah adat, maka kita harus banggasebagai bangsa Indonesia
3. Doa akhir pelajaran
15 menit
5/24/2018 01 Model Pembelajaran Discovery Learning
29
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATANALOKASI
WAKTU
Sesi kedua 1. Selesai beristirahat, siswa diminta duduk tertib dan berdoasebelum memulai kegiatan
2. Guru bertanya apa ada teman yang masih berada diluarkelas?
3. Apersepsi :Guru menyampaikan bahwa setelah kita belajar tentangrumah adat, maka kita akan belajar tentang jenis-jenissudut dan cara mengukur sudut
5 menit
Kegiatan Inti Tahap 1: Stimulasi
- Guru menjelaskan tentang jenis-jenis sudut besertaukurannya (sudut lancip, siku2 dan tumpul)
Tahap 2: Identifikasi masalah
- Siswa mengidentifikasi jenis-jenis sudut pada keduarumah adat panjang dan lontik dengan cara melingkari
(dibuku siswa halaman 11)
Tahap 3: Pengumpulan data
- Siswa mencari berbagai benda yang berada dikelas untukditentukan jenis sudutnya (missal buku, penggaris, kotak
pensil,dsb)
Tahap 4 : Pengolahan data
- Siswa mengukur benda yang dikumpulkan, kemudianmembuat table yang berisi kolom nama benda, perkiraan
besar sudut, besar sudut hasil pengukuran dan jenis
sudut
- Siswa menuliskan hasil pengukuran ditabel yang sudahdibuat
Tahap 5 : Pembuktian
- Siswa dapat membuktikan besar sudut setelah melakukanpengukuran
70 menit
5/24/2018 01 Model Pembelajaran Discovery Learning
30
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATANALOKASI
WAKTU
Tahab 6 : Kesimpulan
- Siswa dapat menyimpulkan bahwa jika besar sudut yangdia perkirakan sebelum pengukuran besarnya sama
dengan setelah diukur, dan mengetahui jenis sudutnya
Setelah kegiatan mengukur sudut berakhir, siswa membaca
bacaan dibuku siswa halaman 15. Kemudian berdiskusi
dengan teman sebangkunya menjawab pertanyaan yang ada
dibuku siswa. (tentang tari kipas pakarena)
Kegiatan
Penutup
1. Guru bersama-sama siswa menyimpulkan tentang besarsudut dan jenisnya
2. Guru mengungatkan penting dan indahnya kebersamaandalam keberagaman bangsa.
3. Guru memberi motivasi kepada siswa untuk melakukanpengukuran besar sudut pada benda2 yang ada dirumahdengan teliti (sebagai tugas pengayaan)
4. Doa akhir pelajaran
10 menit
H. Penilaian1. Teknik Penilaian:
a. Observasi / pengamatan ( menilai sikap saat melakukan kegiatan)b. Penugasan (menilai pengetahuan saat mencari persamaan dan perbedaan
rumah adat, serta saat mengidentifikasi jenis sudut dalam gambar dan
mengukur sudut)
c. Tes tulis (menilai pengetahuan saat menjawab pertanyaan dibuku siswa hal.15)
2. Bentuk Instrumen Penilaiana. Lembar penilaian sikap (pengamatan) saat siswa melakukan kegiatan
Perilaku yang diamati : rasa ingin tahu, teliti
5/24/2018 01 Model Pembelajaran Discovery Learning
31
Nama
Siswa
Rasa ingin tahu Teliti
membudayamulai
berkembang
mulai
terlihat
Belum
terlihatmembudaya
mulai
berkembang
mulai
terlihat
Belum
terlihat
Ani
Ali
dst
b. Lembar penilaian pengetahuan / penugasan (saat mencari persamaan danperbedaan rumah adat)
Nama
Persamaan Perbedaan
Menulis 1 persamaan Menulis 2 perbedaan
Ya tidak Ya Tidak
Egalita
Panji
c. Penilaian pengetahuan/penugasan (saat mengidentifikasi sudut dalamgambar dan saat mengukur sudut dari benda)
Nama
Siswa dapat menerapkan
pemahaman sudut lancip,
tumpul,
dan siku-siku dalam gambar.
Siswa dapat mengukur
sudut dengan tepat.
Ya tidak Ya Tidak
Egalita
Panji
d. Lembar penilaian pengetahuan / tes tulis (saat menjawab pertanyaan dibukusiswa hal 15)
Rubrik :
5/24/2018 01 Model Pembelajaran Discovery Learning
32
Nomor soal Nilai Keterangan :
1
30 Jika jawaban memuat asal tarian dan kisah tarian
15
Jika jawaban hanya memuat salah satunya (asalnya sajaatau kisahnya saja)
2
30 Jika jawaban memuat 2 gerakan (berputar searah jarum
jam dan naik turun) dan memuat 2 makna gerakan tersebut
15
Jika jawaban memuat 1 gerakan (bisa berputar searahjarum jam saja atau naik turun saja) dan memuat 1 makna
gerakan tersebut
3
40 Jika jawaban memuat ide2 yang masuk akal (bisa
dilaksanakan)
20 Jika jawaban memuat ide2 yang kurang masuk akal
Nama No.1 No.2 No.3 Total
Egalita 30 15 40 85
Panji 15 15 40 70
Jakarta, 10 Oktober 2013
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Kelas IV
_____________________ _____________________
NIP. NIP .
5/24/2018 01 Model Pembelajaran Discovery Learning
33
C. SKENARIO PEMBELAJARAN
Dari salah satu contoh RPP di atas, dapat dilaksanakan sesuai kemampuan guru, saranaprasarana pembelajaran, dan intake siswa dalam situasi pembelajaran. Berikut ini salah satu
contoh situasi pembelajaran.
Satuan Pendidikan : SD ....
Kelas/Semester : IV / 1
Tema : Indahnya kebersamaan
Sub tema : Keberagaman budaya bangsaku
Pembelajaran : 2
Alokasi Waktu : 1 hari (5 x 35)
Pada sesi pertama dikegiatan pendahuluan :
Kegiatan guru Kegiatan siswa Keterangan / gambar
Selamat pagi anak-anak
Baik, sebelum kita mulai belajarkita berdoa dulu yacoba masPanji maju dipimpin teman-temannya berdoa.
Terima kasih mas Panji,Nah..hari ini ada teman kalianyang tidak masuk ?
Wahhebat, semua anak iburajin sekolah. Nah sebagaihadiahnya hari ini ibu inginmengajak kalian untuk belajartentang ciri-ciri rumah adat. Adayang bisa menjelaskan ini gambarrumah adat mana?
Pagi bu guru.
Baik bu. Mariteman-teman kitaberdoa. Berdoamulai..
Tidak ada bu.
Suku Dayak bu Suku Riau bu.
5/24/2018 01 Model Pembelajaran Discovery Learning
34
Dilanjutkan pada kegiatan inti
Kegiatan guru Kegiatan siswa Keterangan / gambar
Betulhebat anak ibu, Sekarangkita baca buku halaman . Ayokita baca bersama-sama. Dimulaiibu guru dulu ya..nanti kalianlanjutkan.
OK. Sekarang kalian bentukkelompok dengan temansebangku. Coba kalian amatigambar 2 rumah adat tersebut.Namanya apa ? rumah adat mana? ciri-cirinya bagaimana ?kemudian dicari persamaan dan
perbedaan dari 2 rumah adattersebut. Kalian diskusikandengan teman sebangku. Adapertanyaan anak-anak ?
Ditulis dibuku masing-masingdengan membuat table. Ini ibuberi contoh membuat table
Guru berkeliling mengamati siswadalam melakukan kegiatan sambilmenilai sikap (rasa ingin tahu danketelitian). Setelah waktu yang
disediakan habis gurumenyampaikan :
Baik anak-anakwaktumengerjakan tugas sudah selesai,coba sekarang siapa yang maumenyampaikan hasilnya lebihdulu?
Iya, kelompok egalita dan panji.Ayo siapa yang akanmenyampaikan ?
Gimana anak-anakyangdisampaikan egalita ? ada yangbisa nambah?
Pintar.. Ayoada yang maumenyampaikan lagi? kegiatan inibisa berlanjut sampai beberapakelompok yang menyampaikandan waktu berakhir.
Baik bu
Bu hasilnya ditulisdimana bu ?
Saya bu..
Saya buEgalita
Saya bu,persamaannyasama terbuat darikayu
Saya bu.
Perbedaan :
Rumah adat
panjang
Rumah adat
lontik
Persamaan :
5/24/2018 01 Model Pembelajaran Discovery Learning
35
Kegiatan penutup
Kegiatan guru Kegiatan siswa Keterangan
Anak-anak mari kitasimpulkan bersama-sama,sambil kalian cek kembalicatatan kalian dibukumasing2.
Coba gambar yang atasrumah adat mana? apanamanya ?
Yang bawah?
Sekarang perbedaan rumahadat panjang dan lontik apaya ?
Ayo apalagi perbedaannya?
Sekarang siapa yang bisamenjelaskan persamaanrumah adat panjang danlontik ?
Wahanak ibu sudahhebat, jadi anak-anak diIndonesia itu banyak ragamrumah adat, maka kitaharus bangga menjadibangsa Indonesia.
Ok, sekarang waktuistirahat, sebelum istirahatkita berdoa dulu setelahbelajar.
Dayak bu namanyapanjang
Riau bu namanyalontik
Kalau panjang atapnyalurus, lontik atapnyamelengkung danujungnya lancip
Rumah panjang pintudan tangganya banyak,kalau lontik pintu dantangganya hanya satu.
Saya bu, sama-samarumah adat, samarumah panggung,sama-sama terbuatdari kayu
5/24/2018 01 Model Pembelajaran Discovery Learning
36
Sesi kedua setelah istirahat pada tahap pendahuluan :
Kegiatan guru Kegiatan siswa Keterangan
Selamat siang anak-anak ? Bagaimana dengan istirahat
kalian? Senang ?
Baik sekarang duduk yangrapi kita berdoa dulusebelum belajar. Ayo Egalitadipimpin berdoa
Terima kasih egalitaanak-anak setelah tadi kitabelajar tentang rumah adat,
sekarang kita akan belajartentang jenis-jenis sudutdan cara mengukurnya.
Siapa yang tahu apa yangdimaksud sudut ?
Hebat.nah coba lihatgambar ini. Ada dua garisbertemu disatu titik.Titiknya namanya titik
sudut, dua garisnya disebutsisi-sisi sudut
Siang bu guru Senang bu
Baik bu.teman-temanmari berdoa. Berdoamulai
Saya bu.pertemuandua garis
Contoh sudut lancip :
Kegiatan inti :
Kegiatan guru Kegiatan siswa Keterangan / gambar
Sekarang coba kalian amatibeberapa gambar sudut ini.
Jadi ada berapa jenis sudut? Coba kita ukur besarnya
sudut digambar ini denganbusur. Apa benar besarnyaseperti yang ditulisdigambar ?
Jadi yang namanya sudutlancip adalah sudut yangbesarnya antara 0 90derajad, sudut tumpulbesarnya antara 90 180
3 bu guru, sudutlancip, sudut tumpul
dan sudut siku-siku
Jelas bu guru
Contoh sudut tumpul :
5/24/2018 01 Model Pembelajaran Discovery Learning
37
Kegiatan guru Kegiatan siswa Keterangan / gambar
derajad dan sudut siku-sikubesarnya 90 derajad. Jelas
anak-anak ? Nah ..sekarang coba kalian
buka buku halaman 11. Caridan sebutkan jenis sudutyang ada di gambar rumahadat. Lingkari sudut kaliantemukan dan beri namasudutnya! jelas anak-anak ?
Anak-anak, yang sudahselesai bukunyadikumpulkan dimeja bu
guru. Setelah itu coba kalianbuat kelompok masing2 3 /4 siswa. Nah setelah itukalian mencari benda-bendayang ada dikelas dan ukurbesar sudut dan tentukanjenis sudutnya.
Jumlah bendanya bisa 3 / 4benda, hasilnya kalian bisatulis dibuku masing-masingdengan membuat tableseperti yang tadi pagi sudahbu guru contohkan. Ataucoba lihat contoh tabel yangibu buatkan.
Baik yang sudah selesai,boleh dilanjutkan denganmembaca buku halaman 15.Kemudian diskusikandengan temanmu untukmenjawab pertanyaan yangada dibuku.
Guru berkeliling mengamatisikap saat siswa melakukankegiatan
Jelas bu,
Bu guru bendanyaberapa bu? terus hasilditulis dimana bu ?
Bu guru sudah selesai
Sudut siku-siku :
90 o
Tabel hasil pengukuran sudut
Nama
benda
Perkir
aan
besar
sudut
Hasil
pengu
kuran
besar
sudut
Nama
sudut
5/24/2018 01 Model Pembelajaran Discovery Learning
38
Kegiatan penutup
Kegiatan guru Kegiatan siswa Keterangan / gambar
Anak-anak hari ini kitasudah belajar apa saja ya?
Wahpintar-pintar anakibu, Nah ibu punya tugasuntuk kalian semua nanticoba kalian cari benda-benda yang ada dirumahdan coba kalian ukur besarsudutnya.Besokdikumpulkan ya !
Terserah kalian, lebihbanyak lebih baik. Ok,sekarang waktunya pulang,tapi kita berdoa dulu yasupaya Tuhan memberikeselamatan kepada kitasemua. Berdoa mulai.
Ciri-ciri rumah adat,persamaan danperbedaan rumah adatpanjang dan lontik,
Jenis-jenis sudut, caramengukur besar sudut
Tari pakarena
Berapa bendanya bu?
5/24/2018 01 Model Pembelajaran Discovery Learning
39
BAB III
PENUTUP
Proses Pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan
bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan
pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta
penilaian proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian
kompetensi lulusan. Dengan tersusunnya buku model pembelajaran di SD ini diharapkan
dapat memfasilitasi guru, kepala sekolah, dan pengawas, serta para pemangku kepentingan
pendidikan baik secara individu dan kelompok dalam mengembangan rencana dan
pelaksanaan pembelajaran serta penilaian hasil pembelajaran.
Model pembelajaran berbasis penemuan (discovery learning), pembelajaran berbasis proyek
(project based learning), dan pembelajaran berbasis masalah (problem based learning)
dimaksudkan untuk memperkaya dan menambah wawasan bagi guru, kepala sekolah, dan
pengawas dalam memilih model pembelajaran. Model-model tersebut dimaksudkan untukmemperkuat pendekatan saintifik pada pembelajaran tematik terpadu sebagaimana
Kurikulum 2013.