01. PLN

Embed Size (px)

Citation preview

BPK RI

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PERSERO)Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003

Nomor Tanggal

: 25.A/Auditama V/GA/V/2005 : 30 Mei 2005

Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Jalan Gatot Subroto No. 31 Jakarta 10210 Telp. (021) 5700380, 5738740, 5720957, 5738727, 5704395 s.d. 9 pesawat 511 Fax. (021) 5700380, 5723995

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA DAN ANAK PERUSAHAAN DAFTAR ISI Halaman LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DASAR PENUGASAN DAN RUANG LINGKUP AUDIT LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - Pada tanggal 31 Desember 2004 dan 2003 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut Neraca Konsolidasi Laporan Laba Rugi Konsolidasi Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi Laporan Arus Kas Konsolidasi Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi 1 3 4 5 6 i iv

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : 25.A/ Auditama V/GA/V/2005 LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Kami telah mengaudit Neraca Konsolidasian PT.Perusahaan.Listrik.Negara (Persero) selanjutnya disebut PLN - tanggal 31 Desember 2004 dan 2003, serta laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Kami juga melakukan pengujian atas kepatuhan PLN terhadap peraturan perundang-undangan dan pengendalian intern. Laporan keuangan, kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan pengendalian intern adalah tanggung jawab manajemen perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan, kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan pengendalian intern berdasarkan audit kami. Kami tidak mengaudit laporan keuangan anak-anak perusahaan PLN yaitu PT Indonesia Power, PT Pembangkitan Jawa Bali, PT Indonesia Comnet Plus, PT PLN Batam, PLN Tarakan, dan PT PLN Enjinering untuk tahun 2004, dan PT Indonesia Comnet Plus, PT PLN Batam, dan PT PLN Enjinering untuk tahun 2003, yang sepenuhnya dimiliki oleh perusahaan, yang laporan keuangannya secara keseluruhan menyajikan total aktiva berturut-turut sebesar Rp93.993.542,40 juta dan Rp1.458.419,10 juta pada tanggal 31 Desember 2004 dan 2003, dan total laba berturut-turut sebesar Rp3.179.361,97 juta dan Rp14.415,53 juta untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan keuangan PT Indonesia Power, PT Pembangkitan Jawa Bali, PT Indonesia Comnet Plus, PT PLN Batam, PLN Tarakan, dan PT PLN Enjinering diaudit oleh auditor independen lain dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, yang laporannya telah diserahkan kepada kami, dan pendapat kami, sejauh yang berkaitan dengan jumlah-jumlah untuk anak-anak perusahaan, semata-mata hanya didasarkan atas laporan manajemen dan auditor independen lain tersebut.

i

BPK-RI/AUDITAMA V

Kami melaksanakan audit berdasarkan Standar Audit Pemerintahan yang ditetapkan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia dan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Selain itu audit mencakup pengujian atas kepatuhan PLN terhadap kontrak, persyaratan bantuan dan pasal-pasal tertentu peraturan perundang-undangan serta kepatuhan terhadap pengendalian intern. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Menurut pendapat kami, berdasarkan audit kami dan laporan auditor independen lain yang kami sebut di atas, laporan keuangan konsolidasian yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PLN pada tanggal 31 Desember 2004 dan 2003, dan hasil usaha serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Seperti dijelaskan dalam Catatan 50 atas laporan keuangan konsolidasian, pada tahun 2004 Perusahaan dan anak perusahaan telah melakukan perubahan akuntansi imbalan kerja untuk menyesuaikan dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 24 (Revisi 2004) dan melakukan penyesuaian tahun lalu serta secara retrospektif menyajikan kembali laporan keuangan konsolidasi tahun 2003 atas perubahan dan penyesuaian tersebut. Catatan 2e dan 4 atas laporan keuangan konsolidasian menjelaskan bahwa pada tahun 2004 Perusahaan dan anak perusahaan melakukan perubahan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap pembangkitan, jaringan transmisi dan distribusi yang diterapkan secara prospektif. Perubahan taksiran masa manfaat ekonomis tersebut berdampak pada penurunan beban penyusutan sebesar Rp2.567.031.824.674 dan kenaikan beban pajak tangguhan sebesar Rp770.109.547.402 untuk tahun 2004 serta kenaikan kewajiban pajak tangguhan sebesar Rp770.109.547.402 pada tanggal 31 Desember 2004. Catatan 30 atas laporan keuangan konsolidasian menjelaskan bahwa Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai kewajiban bunga hutang pajak penghasilan final atas selisih penilaian kembali aktiva tetap. Perusahaan dan anak perusahaan telah mencatat beban bunga atas hutang pajak penghasilan final sebesar Rp2.795.630.368.785 tahun 2004 dan

ii

BPK-RI/AUDITAMA V

Rp1.863.753.579.191 tahun 2003. Selanjutnya, berdasarkan surat Menteri Keuangan Republik Indonesia Kepada Direktur Jenderal Anggaran dan Perimbangan Keuangan dan Direktur Jenderal Perbendaharaan No. S-445/MK.01/2004 tanggal 30 Desember 2004, kewajiban bunga atas hutang pajak penghasilan final yang jatuh tempo tanggal 15 Desember 2004 dan 2003 sebesar Rp4.659.383.947.976 ditetapkan ditanggung Pemerintah. Sehubungan dengan itu, pada tahun 2004 Perusahaan dan anak perusahaan mencatat bunga atas hutang pajak penghasilan final yang ditanggung Pemerintah tersebut sebagai penghasilan lain lain. Catatan 49i atas laporan keuangan konsolidasian menjelaskan bahwa Perusahaan dan anak perusahaan belum mengakui dan mencatat jumlah tagihan Pertamina sebesar Rp726.647.593.125 yang merupakan 25% harga pasar untuk pembelian BBM diatas kuota yang ditetapkan Pertamina dalam tahun 2002. Perusahaan dan anak perusahaan tetap berpegang pada Perjanjian Payung Jual Beli BBM No.071.PJ/060/DIR/2001 tanggal 8 Oktober 2001 dan Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres RI) No. 9 Tahun 2002 tanggal 16 Januari 2002, serta Keppres RI No.27 Tahun 2002 tanggal 30 April 2002. Permasalahan ini telah disampaikan kepada Menteri Keuangan Republik Indonesia melalui Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral sesuai surat No.2082/80/SJN.K/2003 tanggal 24 Juni 2003. Dalam surat tanggal 2 Oktober 2003, Departemen Keuangan Republik Indonesia juga meminta agar penyelesaian permasalahan tersebut dilaksanakan sebagaimana lazimnya penyelesaian hutang piutang bisnis biasa dan tidak perlu melibatkan Pemerintah. Sampai dengan tanggal laporan ini, belum ada penyelesaian akhir mengenai masalah tersebut. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan kepatuhan terhadap

pengendalian intern kami sampaikan kepada manajemen secara terpisah dalam laporan kami Nomor 25.B/Auditama V/GA/V/2005 tanggal 30 Mei 2005.

Auditor Utama Keuangan Negara V Penanggung Jawab Audit,

Drs. Misnoto, Ak., MA. Register Negara No. D 1416 Jakarta, 30 Mei 2005

iii

BPK-RI/AUDITAMA V

DASAR PENUGASAN DAN RUANG LINGKUP AUDIT

DASAR PENUGASAN DAN RUANG LINGKUP AUDIT 1. Dasar Penugasan a. Undang-undang Dasar Tahun 1945 pasal 23 E, 23 F dan pasal 23 G, dan TAP MPR RI No.X/MPR/2002 serta TAP MPR RI No.VI/MPR/2002; b. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1973 tentang Badan Pemeriksa Keuangan dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku; c. Surat Tugas Badan Pemeriksa Keuangan No.66/ST/VII-XV.1/10/2004 tanggal 4 Oktober 2004, perihal penugasan untuk melakukan audit atas laporan keuangan konsolidasi PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) tahun buku 2004 di Kantor Pusat Jakarta dan Unit-unit di Daerah. 2. Ruang Lingkup Audit Audit ini bersifat general audit atas laporan keuangan konsolidasi PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2004. Audit dilaksanakan dengan berpedoman pada Standar Audit Pemerintahan yang ditetapkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan dan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk merencanakan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan atas dasar pengujian bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Selain itu audit mencakup pengujian atas kepatuhan perusahaan terhadap kontrak dan pasal-pasal tertentu peraturan perundang-undangan serta kepatuhan terhadap pengendalian intern. Pasal-pasal tertentu peraturan perundang-undangan yang kami uji mencakup:

a. Undang-undang No.1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas. b. Undang-undang No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. c. Undang-undang No.19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara. d. Peraturan Pemerintah No.12 Tahun 1998 tentang Perusahaan Perseroan.

iv

BPK-RI/AUDITAMA V

e. Peraturan Pemerintah No.41 tahun 2003 tentang Pengalihan Kedudukan, Tugasdan Kewenangan Menteri Keuangan pada Perusahaan Perseroan (Persero), Perusahaan Umum (Perum), dan Perusahaan Jawatan (Perjan) kepada Menteri Negara BUMN.

f. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 89 Tahun 2002 tanggal 31Desember 2002 tentang Harga Jual Tenaga Listrik Yang Disediakan Oleh Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara.

g. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 3032.K/46/MEM/2001tanggal 31 Desember 2001 tentang Ketentuan Pelaksanaan Harga Jual Tenaga Listrik yang Disediakan Oleh PT PLN (Persero).

h. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 2038.K/40/MEM/2001tanggal 24 Agustus 2001 Biaya Penyambungan Tenaga Listrik Yang Disediakan Oleh PT PLN (Persero).

i.

Anggaran Dasar Perusahaan PT PLN (Persero).

j. Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun 2004. k. Keputusan Direksi No.038.K/920/DIR/1998 tanggal 3 Juni 1998 tentang PengadaanBarang dan Jasa.

l.

Keputusan Direksi No. 021.K/05999/DIR/1995 tanggal 23 Mei 1995 tentang Pedoman dan Petunjuk Tata Usaha Pelanggan.

m. Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No.078.K/010/ DIR/1999 tanggal 20 April1999 tentang Perubahan/Penyempurnaan Atas Penjelasan Surat Edaran Direksi No.009.A.E/82/DIR/1994 Tentang Batasan Beban Operasi dan Biaya Investasi.

n. Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 256-8.K/010/DIR/2001 tanggal 31Desember 2001 tentang Penetapan Harga Jual dan Biaya Pelayanan Tenaga Listrik yang Terkait Dengan TDL.

o. Surat Edaran Direksi No.021.E/012/DIR/2002 tanggal 31 Desember 2002 tentangPetunjuk Pelaksanaan Tarif Tenaga Listrik Tegangan Tinggi.

p. Surat Edaran Direksi No.010.E/012/DIR/2002 tanggal 28 Juni 2002 tentang ArusDana Receipt.

q. Pedoman dan Kebijakan Akuntansi PT PLN (Persero).

Kami tidak mengaudit laporan keuangan anak-anak perusahaan PLN yaitu PT Indonesia Power, PT Pembangkitan Jawa Bali, PT Indonesia Comnet Plus, PT PLN

v

BPK-RI/AUDITAMA V

Batam, PLN Tarakan, dan PT PLN Enjinering untuk tahun 2004, dan PT Indonesia Comnet Plus, PT PLN Batam, dan PT PLN Enjinering untuk tahun 2003, yang sepenuhnya dimiliki oleh perusahaan, yang laporan keuangannya secara keseluruhan menyajikan total aktiva berturut-turut sebesar Rp93.993.542,40 juta dan Rp1.458.419,10 juta pada tanggal 31 Desember 2004 dan 2003, dan total laba berturut-turut sebesar Rp3.179.361,97 juta dan Rp14.415,53 juta untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan keuangan PT Indonesia Power, PT Pembangkitan Jawa Bali, PT Indonesia Comnet Plus, PT PLN Batam, PT PLN Tarakan, dan PT PLN Enjinering tersebut diaudit oleh auditor independen lain dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, yang laporannya telah diserahkan kepada kami, dan pendapat kami, sejauh yang berkaitan dengan jumlah-jumlah untuk anak-anak perusahaan yang tidak kami audit, semata-mata hanya didasarkan atas laporan auditor independen lain tersebut. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat. Pelaksanaan audit di lapangan mulai tanggal 22 Nopember 2004 sampai dengan 30 Mei 2005.

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

vi

BPK-RI/AUDITAMA V

LAPORAN KEUANGAN POKOK

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2004 DAN 2003 Catatan AKTIVA AKTIVA TIDAK LANCAR Aktiva tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 37.820.831.112.851 tahun 2004 dan Rp 28.421.314.413.975 tahun 2003 Pekerjaan dalam pelaksanaan Investasi jangka panjang Aktiva pajak tangguhan Aktiva tidak digunakan dalam operasi Piutang pihak hubungan istimewa Aktiva tidak lancar lain-lain Jumlah Aktiva Tidak Lancar 2004 Rp 2003 *) Rp

2e,4,19,20,25 2f,5 2h,6 2u,42 2g,7 8,46 2i,2j,2t,9,45,49

179.783.780.525.119 13.603.539.204.000 521.148.409.068 15.534.955.962 2.677.172.339.619 879.260.392.067 1.633.754.463.316 199.114.190.289.151

179.070.368.141.730 12.028.718.990.204 312.561.476.172 1.165.728.044.419 2.978.307.465.391 351.116.190.339 687.775.597.212 196.594.575.905.467

AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 228.467.275.740 tahun 2004 dan Rp 53.391.037.926 tahun 2003 Piutang lain-lain Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Persediaan Pajak dibayar dimuka Biaya dibayar dimuka dan uang muka Jumlah Aktiva Lancar JUMLAH AKTIVA

2k,10 2h,11

6.073.057.028.770 523.961.200.846

6.759.657.387.807 472.564.501.641

2l,12,25,26 13,46 13 2m,14 15,42 2j,2t,16,45

1.824.694.693.905 217.008.320.094 1.197.660.463.282 2.187.130.612.974 92.639.329.480 563.254.834.487 12.679.406.483.838 211.793.596.772.989

1.848.812.874.928 185.960.801.619 436.596.363.991 2.253.060.858.864 61.799.051.603 511.892.756.324 12.530.344.596.777 209.124.920.502.244

*) Disajikan kembali - Catatan 50 Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.

-1-

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2004 DAN 2003 - Lanjutan Catatan EKUITAS DAN KEWAJIBAN EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 1.000.000 per saham Modal dasar - 63.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 46.107.154 saham Tambahan modal disetor Selisih penilaian kembali aktiva tetap Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan Saldo laba (defisit) Ditentukan penggunaannya Tidak ditentukan penggunaannya Jumlah Ekuitas KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Pendapatan ditangguhkan Uang jaminan langganan Kewajiban pajak tangguhan Kewajiban jangka panjang - setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun Penerusan pinjaman Hutang kepada Pemerintah Hutang bank Hutang obligasi Hutang listrik swasta Hutang pajak selisih penilaian kembali aktiva tetap Kewajiban imbalan kerja Hutang biaya proyek Jumlah Kewajiban Tidak Lancar KEWAJIBAN LANCAR Hutang usaha Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Hutang lain-lain Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Hutang pajak Biaya masih harus dibayar Kewajiban jangka panjang jatuh tempo dalam satu tahun Penerusan pinjaman Hutang kepada Pemerintah Hutang bank Hutang listrik swasta Kewajiban imbalan kerja Jumlah Kewajiban Lancar JUMLAH EKUITAS DAN KEWAJIBAN *) Disajikan kembali - Catatan 50 Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi. -22004 Rp 2003 *) Rp

17,24 18,24 2e,19,20,30 2b,20,30

46.107.154.000.000 21.530.462.368.215 77.640.558.078.988 59.915.694.533.254 1.894.148.569.355 (64.739.174.680.261) 142.348.842.869.551

46.107.154.000.000 19.863.834.240.860 77.640.558.078.988 59.915.694.533.254 1.894.148.569.355 (62.717.808.110.966) 142.703.581.311.491 4.521.359.822.036 2.972.289.737.311 1.193.476.782.338

2o,21 22 2u,42

5.144.568.408.303 3.350.142.337.406 3.173.986.194.282

2n,23 24 25 2p,26 2s,27,29,43,49 30 2t,45 2n,28

14.024.968.127.809 4.464.389.589.167 2.090.087.314.942 7.182.768.682.683 1.941.409.978.323 10.647.833.000.000 232.977.295.914 52.253.130.928.829

15.017.504.598.848 4.781.182.226.084 69.878.771.608 600.000.000.000 6.789.080.087.070 3.917.713.120.474 9.400.127.000.000 417.487.439.186 49.680.099.584.955

29,46,49 29,49 46 2u,30,31,42,43 31 2n,23 24 25 2s,27,29,43,49 2t,45

38.542.961.605 9.431.823.569.196 82.929.891.339 934.041.044.817 2.127.204.721.857 515.628.469.923 2.786.434.029.869 316.792.634.768 239.664.078.425 278.189.572.810 440.372.000.000 17.191.622.974.609 211.793.596.772.989

69.230.678.993 7.354.957.023.175 5.181.681.922 750.991.108.470 2.088.358.863.366 2.523.325.479.114 2.567.797.947.181 443.788.748.945 199.367.635.096 253.716.439.536 484.524.000.000 16.741.239.605.798 209.124.920.502.244

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2004 DAN 2003 Catatan PENDAPATAN USAHA Penjualan tenaga listrik Penyambungan pelanggan Subsidi listrik Lain-lain Jumlah Pendapatan Usaha BEBAN USAHA Bahan bakar dan pelumas Pembelian tenaga listrik Pemeliharaan Kepegawaian Penyusutan aktiva tetap Lain-lain Jumlah Beban Usaha LABA (RUGI) USAHA PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Penghasilan bunga Beban bunga dan keuangan Bunga hutang pajak atas selisih penilaian kembali aktiva tetap ditanggung Pemerintah Keuntungan (kerugian) kurs mata uang asing - bersih Lain-lain - bersih Beban Lain-lain - Bersih LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK BEBAN PAJAK Pajak kini Pajak tangguhan Beban pajak RUGI DARI AKTIVITAS NORMAL POS LUAR BIASA - Bersih setelah pajak RUGI BERSIH RUGI PER SAHAM Termasuk pos tidak berulang dan luar biasa Tidak termasuk pos tidak berulang dan luar biasa *) Disajikan kembali - Catatan 50 Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi. -32v,44 (43.841) (37.734) (127.965) (164.519) 2s,43 2004 Rp 58.232.002.384.555 387.082.924.469 3.469.919.795.843 184.056.742.945 62.273.061.847.812 2003 *) Rp 49.809.637.097.889 342.256.833.433 4.096.633.014.267 182.250.855.819 54.430.777.801.408

2q,32,49 2o,21 2r,33 34

35 36,46 2e,37 38,45 2e,4 39

24.491.052.475.395 11.970.810.669.931 5.202.146.146.536 5.619.384.262.234 9.547.554.658.124 2.879.818.751.609 59.710.766.963.829 2.562.294.883.983

21.477.867.200.890 10.837.795.807.894 4.827.605.605.099 6.533.182.170.671 12.745.047.489.459 2.164.999.534.730 58.586.497.808.743 (4.155.720.007.335)

10,11 40 30 2d,47 41

231.789.383.338 (4.485.927.611.880) 4.659.383.947.976 (1.675.829.753.716) 152.977.086.261 (1.117.606.948.021) 1.444.687.935.962

307.927.532.053 (3.581.495.290.148) 1.010.385.428.406 222.297.302.045 (2.040.885.027.644) (6.196.605.034.979)

2u,42 2u,42

(53.800.824.600) (3.130.702.500.400) (3.184.503.325.000) (1.739.815.389.038) (281.551.180.257) (2.021.366.569.295)

(7.349.990.000) (1.381.531.459.134) (1.388.881.449.134) (7.585.486.484.113) 1.685.404.064.580 (5.900.082.419.533)

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2004 DAN 2003

Catatan

Modal ditempatkan dan disetor penuh Rp 46.107.154.000.000

Tambahan modal disetor Rp 18.917.340.432.152

Selisih penilaian kembali aktiva tetap Rp 137.599.980.268.685

Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan Rp -

Saldo laba (defisit) Ditentukan Tidak ditentukan penggunaannya penggunaannya Rp Rp 1.894.148.569.355 (52.434.302.877.397)

Jumlah ekuitas Rp 152.084.320.392.795

Saldo per 1 Januari 2003 Pengaruh kumulatif atas Perubahan akuntansi dan penyesuaian tahun-tahun lalu Saldo per 1 Januari 2003 setelah disajikan kembali Penambahan tahun berjalan Penilaian kembali aktiva tetap Rugi bersih tahun berjalan Saldo per 31 Desember 2003 *) Penambahan tahun berjalan Rugi bersih tahun berjalan Saldo per 31 Desember 2004

50 (20.000.000.000) (59.934.608.261.997) 59.655.605.042.083 (4.383.422.814.036) (4.682.426.033.950)

17 2e,19,20

46.107.154.000.000 46.107.154.000.000 46.107.154.000.000

18.897.340.432.152 966.493.808.708 19.863.834.240.860 1.666.628.127.355 21.530.462.368.215

77.665.372.006.688 (24.813.927.700) 77.640.558.078.988 77.640.558.078.988

59.655.605.042.083 260.089.491.171 59.915.694.533.254 59.915.694.533.254

1.894.148.569.355 1.894.148.569.355 1.894.148.569.355

(56.817.725.691.433) (5.900.082.419.533) (62.717.808.110.966) (2.021.366.569.295) (64.739.174.680.261)

147.401.894.358.845 966.493.808.708 235.275.563.471 (5.900.082.419.533) 142.703.581.311.491 1.666.628.127.355 (2.021.366.569.295) 142.348.842.869.551

17

*) Disajikan kembali - Catatan 50 Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.

-4-

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2004 DAN 2003 2004 Rp ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari langganan Pembayaran kepada pemasok dan karyawan Pembayaran untuk operasi lainnya Kas dihasilkan dari aktivitas operasi Penerimaan subsidi listrik Pembayaran bunga Penerimaan bunga Penerimaan restitusi pajak penghasilan Pembayaran pajak selisih penilaian kembali aktiva tetap Pembayaran pajak penghasilan Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aktiva tetap Perolehan aktiva tetap, pekerjaan dalam pelaksanaan dan aktiva tidak digunakan dalam operasi Penambahan piutang hubungan istimewa Penambahan investasi jangka panjang Penambahan investasi jangka pendek Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran penerusan pinjaman Hasil emisi obligasi Biaya emisi obligasi Pembayaran hutang kepada pemerintah Pembayaran hutang bank Penambahan hutang bank Pembayaran hutang listrik swasta Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Pendanaan PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi kas: Perolehan aktiva tetap melalui Penarikan pinjaman dan hutang biaya proyek Bantuan Pemerintah Kapitalisasi biaya pinjaman Kapitalisasi biaya penyusutan Penghapusbukuan aktiva karena bencana alam Reklasifikasi hutang listrik swasta dari hutang usaha Peningkatan saldo ekuitas melalui : Selisih penilaian kembali aktiva tetap dan selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi. -560.159.701.750.411 (46.284.621.043.016) (1.774.681.352.244) 12.100.399.355.151 2.837.815.236.011 (1.830.656.268.145) 230.763.569.760 (1.941.409.978.328) (72.461.532.098) 11.324.450.382.351 2003 Rp 51.938.809.151.484 (39.683.441.115.113) (1.948.021.520.007) 10.307.346.516.364 4.070.064.559.732 (2.128.828.563.082) 308.713.614.401 398.046.638 (3.641.395.102.555) (42.719.496.974) 8.873.579.574.524

22.669.958.515 (9.422.418.179.012) (593.886.400.000) (276.979.890.529) (42.831.048.842) (10.313.445.559.868) (2.469.846.952.747) 1.500.000.000.000 (10.047.532.800) (443.788.751.094) (189.582.328.279) 160.000.000.000 (244.339.616.600) (1.697.605.181.520) (686.600.359.037) 6.759.657.387.807 6.073.057.028.770

5.576.637.686 (5.543.946.000.934) (125.000.000.000) (56.309.821.419) (39.336.229.924) (5.759.015.414.591) (2.370.036.593.930) (518.136.103.334) (70.023.414.966) 128.912.271.004 (744.140.135.910) (3.573.423.977.136) (458.859.817.203) 7.218.517.205.010 6.759.657.387.807

234.117.126.672 1.659.048.896.493 678.666.126.745 18.596.052.770 281.551.180.257 -

668.064.312.215 966.493.808.708 38.734.948.101 24.831.296.432 795.693.195.000 235.237.668.030

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2004 DAN 2003

1.

UMUM a. Pendirian dan Informasi Umum Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara (Perusahaan) didirikan pada tahun 1961 dalam bentuk Jawatan di dalam lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Tenaga. Perusahaan merupakan kelanjutan usaha beberapa perusahaan listrik Belanda yang diambilalih oleh Pemerintah Republik Indonesia. Perusahaan listrik Belanda tersebut meliputi NV ANIEM, NV SEM, NV OJEM, NV EMS, NV EMBALOM, NV GEBEO, NV OGEM dan NV WEMI. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 1965, status Perusahaan berubah menjadi perusahaan yang berbadan hukum. Selanjutnya ditetapkan menjadi Perusahaan Umum (Perum) berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 30 tahun 1970 yang dipertegas dengan Peraturan Pemerintah No. 18 tahun 1972. Kemudian berdasarkan akta No. 169 tanggal 30 Juli 1994 dari Sutjipto SH, notaris di Jakarta, status badan hukum Perusahaan berubah menjadi Perseroan Terbatas dengan nama Perusahaan Perseroan PT Perusahaan Listrik Negara disingkat PT PLN (Persero). Akta perubahan ini disahkan dengan Keputusan Menteri Kehakiman No. C2-11.519.HT.01.01 Th.94 tanggal 1 Agustus 1994, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 73 tanggal 13 September 1994, Tambahan No. 6731. Anggaran dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan akta No. 43 tanggal 26 Oktober 2001 dari notaris Haryanto, SH, mengenai perubahan modal saham. Perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-13047 HT.01.04.TH.2001 tanggal 13 Nopember 2001 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 33 tanggal 23 April 2002 Tambahan No. 289. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, maksud dan tujuan Perusahaan berusaha dalam bidang penyediaan tenaga listrik bagi kepentingan umum meliputi pembangkitan, penyaluran, distribusi, usaha penunjang tenaga listrik dan melaksanakan tugas khusus yang diberikan oleh pemegang saham. Selain itu Perusahaan dapat melakukan kerjasama dengan pihak penyelenggara ketenagalistrikan lain serta melakukan investasi pada perusahaan badan usaha lainnya. Perusahaan berdomisili di Jakarta dan memiliki 16 (enam belas) kantor wilayah dan 30 (tiga puluh) kantor satuan usaha yang tersebar di wilayah Indonesia. Kantor Pusat Perusahaan beralamat di Jl. Trunojoyo Blok M I No. 135, Jakarta. b. Penawaran Umum Efek Hutang Pada tanggal 11 Nopember 2004, Perusahaan menerbitkan 150.000 lembar Obligasi PLN VII Tahun 2004 dengan nilai Rp 1,5 triliun untuk jangka waktu 10 (sepuluh) tahun atau jatuh tempo pada tahun 2014 dengan tingkat bunga tetap 12,25%. Obligasi ini dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya pada tanggal 12 Nopember 2004. Pada tanggal 11 Agustus 1997, Perusahaan menerbitkan 1.400 lembar Obligasi PLN VI tahun 1997 Seri A, Seri B dan Seri C dengan nilai Rp 600 miliar, tingkat bunga tetap dan mengambang dan jangka waktu 10 (sepuluh) tahun atau jatuh tempo pada tahun 2007. Obligasi tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya pada tanggal 12 Agustus 1997.

-6-

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2004 DAN 2003 Lanjutan Perusahaan juga telah menerbitkan Obligasi PLN I tahun 1992, Obligasi PLN tahun 1993, Obligasi PLN III tahun 1995 dan Obligasi PLN tahun 1996. Perusahaan telah melunasi seluruh obligasi ini. c. Karyawan, Direksi dan Komisaris Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. KEP-09/M-MBU/2004 tanggal 28 Januari 2004 dan No. KEP-180/M-MBU/2003 tanggal 6 Maret 2003, susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan pada 31 Desember 2004 adalah sebagai berikut: Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen Direktur Utama Direktur Pembangkitan dan Energi Primer Direktur Niaga dan Pelayanan Pelanggan Direktur Transmisi dan Distribusi Direktur Keuangan Direktur Sumber Daya Manusia dan Organisasi : : : : : : : : : Andung A. Nitimiharja Isnuwardianto Komara Djaja Bambang Permadi Soemantri Brojonegoro Lutfi Hamid Eddie Widiono Suwondho Ali Herman Ibrahim Sunggu Anwar Aritonang Herman Darnel F. Parno Isworo Juanda Nugraha Ibrahim

Perusahaan membayar kompensasi kepada dewan komisaris dan direksi Perusahaan berupa gaji, fasilitas, tunjangan dan jasa produksi sebesar Rp 8.733.520.504 tahun 2004 dan Rp 4.641.399.165 tahun 2003. Dalam kompensasi kepada dewan komisaris dan direksi tahun 2004 termasuk jasa produksi sebesar Rp 4.340.080.504 yang diberikan atas dasar keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan tanggal 25 Juni 2004. Jumlah karyawan Perusahaan dan anak perusahaan rata-rata 47.860 karyawan tahun 2004 dan 47.560 karyawan tahun 2003. 2. IKTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah mata uang Rupiah, yang pengukurannya disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

-7-

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2004 DAN 2003 Lanjutan b. Prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi mencakup laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan Perusahaan (anak perusahaan). Pengendalian ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan keuangan dan operasi perusahaan sehingga memperoleh manfaat dari aktivitas perusahaan tersebut. Pengendalian dianggap ada apabila perusahaan memiliki, baik secara langsung atau tidak langsung melalui anak perusahaan, lebih dari 50% hak suara, kecuali pengendalian atas anak perusahaan tersebut bersifat sementara atau terdapat pembatasan jangka panjang yang mempengaruhi kemampuan anak perusahaan untuk memindahkan dana ke Perusahaan. Saldo dan transaksi material termasuk keuntungan/kerugian yang belum direalisasi atas transaksi antar perusahaan dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan anak perusahaan sebagai satu kesatuan usaha. Perubahan nilai investasi akibat perubahan ekuitas anak perusahaan berasal dari transaksi modal antara anak perusahaan dengan perusahaan lain diakui sebagai bagian dari ekuitas pada akun Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan, dan diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat pelepasan investasi yang bersangkutan. c. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aktiva dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aktiva dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. d. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing Pembukuan Perusahaan dan anak perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan, kecuali selisih kurs mata uang asing yang dikapitalisasi sebagai biaya pinjaman. e. Aktiva Tetap Aktiva tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai penilaian kembali aktiva tetap, dikurangi akumulasi penyusutan, kecuali tanah. Aktiva tetap termasuk material cadang untuk menjaga kelangsungan, kestabilan operasi instalasi dan mesin pembangkit listrik dalam rangka memproduksi serta mendistribusikan tenaga listrik. Aktiva tetap perolehan sebelum tahun 2002, telah dinilai kembali sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku. Peningkatan nilai aktiva karena penilaian kembali dikreditkan pada selisih penilaian kembali aktiva tetap dalam akun ekuitas.

-8-

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2004 DAN 2003 Lanjutan Aktiva tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap, sebagai berikut : 2004 Tahun Bangunan umum, waduk dan prasarana Instalasi dan mesin pembangkit Perlengkapan penyaluran transmisi Perlengkapan penyaluran distribusi Perlengkapan umum Kendaraan bermotor dan peralatannya Material cadang Perlengkapan pengolahan data dan telekomunikasi 10 47 13 30 37 15 37 48 35 10 25 5 10 2003 Tahun 10 40 10 25 5 25 10 25 48 35 10 25 5 10

Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai penilaian kembali dan tidak disusutkan. Pada tahun 2004, Perusahaan dan anak perusahaan melakukan perubahan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva pembangkitan, jaringan transmisi dan distribusi untuk lebih mencerminkan masa manfaat ekonomis dari aktiva tetap. Taksiran masa manfaat ekonomis baru aktiva tetap tersebut ditetapkan berdasarkan penelaahan penilai independen. Pada tahun 2003, aktiva yang dinilai kembali tahun 2002 disusutkan selama sisa masa manfaat ekonomis masing-masing aktiva tetap berdasarkan perubahan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap yang dinilai kembali berdasarkan penelaahan kondisi fisik aktiva tetap yang dilakukan oleh penilai independen. Bila nilai tercatat suatu aktiva melebihi taksiran jumlah yang dapat dipulihkan kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat dipulihkan kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada saat terjadinya; pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomis di masa yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi atau peningkatan standar kinerja dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi dalam operasi atau akan dihapuskan/dijual, dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap berikut akumulasi penyusutannya dan keuntungan atau kerugian atas penarikan atau penjualan aktiva tetap tersebut diakui dalam tahun yang bersangkutan. f. Pekerjaan Dalam Pelaksanaan Pekerjaan dalam pelaksanaan merupakan biaya-biaya yang berhubungan langsung dengan pembangunan aktiva tetap. Pekerjaan dalam pelaksanaan dinyatakan sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan mencakup biaya pinjaman selama masa pembangunan dari pinjaman yang digunakan untuk pembangunan dan beban penyusutan aktiva tetap yang digunakan dalam pekerjaan pembangunan. Akumulasi pekerjaan dalam pelaksanaan akan dipindahkan ke masing-masing aktiva tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.

-9-

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2004 DAN 2003 Lanjutan g. Aktiva Tidak Digunakan Dalam Operasi Aktiva tetap yang tidak digunakan dalam operasi meliputi aktiva tetap yang untuk sementara waktu tidak digunakan dalam operasi dan aktiva yang akan dihapuskan. Aktiva yang untuk sementara waktu tidak digunakan dalam operasi tidak disusutkan sampai digunakan kembali. Aktiva yang akan dihapuskan dinyatakan sebesar jumlah terendah antara jumlah tercatat dan nilai realisasi bersih. h. Investasi Investasi pada perusahaan asosiasi Perusahaan asosiasi adalah suatu perusahaan dimana induk Perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan, namun tidak mempunyai pengendalian atau pengendalian bersama, melalui partisipasi dalam pengambilan keputusan atas kebijakan finansial dan operasional investee. Penghasilan, aktiva dan kewajiban dari perusahaan asosiasi digabungkan dalam laporan keuangan konsolidasi dengan mengunakan metode ekuitas. Investasi pada perusahaan asosiasi dicatat di neraca sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan atas aktiva bersih perusahaan asosiasi yang terjadi setelah perolehan, dikurangi dengan penurunan nilai yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu. Bagian Perusahaan atas kerugian perusahaan asosiasi yang melebihi nilai tercatat dari investasi tidak diakui kecuali jika Perusahaan mempunyai kewajiban atau melakukan pembayaran kewajiban perusahaan asosiasi yang dijaminnya, dalam hal demikian, tambahan kerugian diakui sebesar kewajiban atau pembayaran tersebut. Investasi lainnya Investasi dalam saham dengan pemilikan kurang dari 20% yang nilai wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk investasi jangka panjang dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya). Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun yang bersangkutan. Investasi pada unit penyertaan Investasi pada unit penyertaan dinyatakan sebesar nilai wajar berdasarkan nilai aktiva bersih reksadana yang bersangkutan. Deposito berjangka Deposito berjangka yang jatuh temponya kurang dari tiga bulan namun dijaminkan dan deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan disajikan sebagai investasi jangka pendek dan dinyatakan sebesar nilai nominal. i. Beban Ditangguhkan Biaya perolehan perangkat lunak, pengurusan hak legal tanah dan lainnya, ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode garis lurus selama masa manfaatnya. j. Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus.

- 10 -

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2004 DAN 2003 Lanjutan k. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari dari tanggal perolehannya dan tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. l. Piutang Piutang dinyatakan sebesar jumlah bruto tagihan setelah dikurangi penyisihan piutang yang diperkirakan tidak dapat ditagih. Penyisihan piutang tersebut dibentuk berdasarkan penelaahan terhadap keadaan masing-masing piutang pada akhir periode. Pada tahun 2003 penyisihan dihitung 3% dari saldo rata-rata piutang sesuai SK Menkeu No. 1460/KMK.04/1981 tanggal 23 Desember 1981. Selanjutnya pada tahun 2004 Perusahaan menetapkan penyisihan sebesar 3% atas saldo rata-rata piutang ditambah dengan 50% atas piutang dari pelanggan putus rampung setelah memperhitungkan uang jaminan langganan yang bersangkutan. Piutang dihapuskan dalam tahun piutang tersebut dipastikan tidak akan tertagih. m. Persediaan Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata bergerak. n. Penerusan Pinjaman Penerusan pinjaman diakui berdasarkan otorisasi penarikan (Withdrawal Authorization) atau dokumen lain sejenis yang diterbitkan pemberi pinjaman. Penerusan pinjaman dicatat dan terhutang sebesar jumlah pinjaman yang diberikan atau setara rupiah apabila pinjaman ditarik dalam mata uang asing. o. Pendapatan Ditangguhkan Penerimaan atas biaya penyambungan listrik dari pelanggan ditangguhkan dan diamortisasi sebesar 5% per tahun sejak listrik sudah tersambung. p. Biaya Emisi Obligasi Biaya emisi obligasi dikurangkan langsung dari hasil emisi dalam rangka menentukan emisi bersih obligasi tersebut. Selisih antara hasil emisi bersih dengan nilai nominal merupakan biaya emisi obligasi yang diamortisasi selama jangka waktu obligasi yang bersangkutan dengan metode garis lurus. q. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan penjualan listrik diakui berdasarkan rekening listrik yang dicetak pada bulan yang bersangkutan sesuai dengan pemakaian energi listrik (kWh), sedangkan beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis). r. Subsidi Pemerintah Subsidi listrik Pemerintah yang diberikan melalui Perusahaan kepada pelanggan golongan tarif tertentu, diakui sebagai pendapatan usaha berdasarkan estimasi sesuai Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia (accrual basis). Selisih antara jumlah estimasi dan realisasi penerimaan subsidi diakui pada tahun realisasi pembayaran subsidi.

- 11 -

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2004 DAN 2003 Lanjutan s. Restrukturisasi Hutang Restrukturisasi hutang melalui modifikasi persyaratan tanpa pengalihan asset atau pemberian saham dicatat secara prospektif sejak saat restrukturisasi dilakukan. Keuntungan restrukturisasi hutang tidak diakui, kecuali jika jumlah tercatat hutang (termasuk bunga dan denda) melebihi jumlah pembayaran masa depan pokok dan bunga yang ditetapkan dalam persyaratan baru, tanpa memperhitungkan nilai tunai. Keuntungan restrukturisasi hutang setelah memperhitungkan beban restrukturisasi dan pajak penghasilan terkait, diakui pada tahun terjadinya restrukturisasi dan disajikan dalam pos luar biasa. t. Imbalan Kerja Imbalan Pasca-Kerja dan Jangka Panjang Lain Perusahaan dan anak perusahaan menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti untuk semua karyawan tetap, yang dikelola Dana Pensiun PLN (Persero). Selain program pensiun, Perusahaan dan anak perusahaan memberikan imbalan pasca-kerja lain berupa uang pesangon, penghargaan masa kerja dan ganti kerugian kepada karyawan yang memenuhi persyaratan sesuai dengan kebijakan Perusahaan dan anak perusahaan. Imbalan pascakerja selain program pensiun merupakan imbalan pasti tanpa pendanaan, sehingga kewajiban imbalan pasca-kerja diakui dalam laporan keuangan. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari jumlah yang lebih besar diantara nilai kini kewajiban imbalan pasti atau nilai wajar aktiva program diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung, apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya diakui sebagai beban dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Perusahaan dan anak perusahaan juga memberikan imbalan kerja jangka panjang lain berupa uang cuti besar, tunjangan kecelakaan dinas, bantuan kematian dan pemakaman dan penghargaan winduan bagi karyawan yang memenuhi persyaratan. Keuntungan (kerugian) aktuarial dikreditkan (dibebankan) langsung pada tahun yang bersangkutan. Imbalan pasca-kerja dan jangka panjang lain tersebut di atas dihitung secara aktuaria menggunakan metode projected unit credit. Imbalan Pemeliharaan Kesehatan Perusahaan dan anak perusahaan menyediakan program pemeliharaan kesehatan bagi pensiunan dan keluarganya yang memenuhi persyaratan. Program ini merupakan manfaat pasti tanpa pendanaan sehingga kewajiban imbalan pemeliharaan kesehatan diakui dalam laporan keuangan. Perhitungan imbalan pemeliharaan kesehatan dihitung secara aktuaria berdasarkan nilai tunai prakiraan biaya kesehatan dimasa datang (medical claim cost). Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari jumlah nilai kini kewajiban imbalan pemeliharaan kesehatan diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung, apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya diakui sebagai beban dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.

- 12 -

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2004 DAN 2003 Lanjutan Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan kerja di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan kerja disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial belum diakui dan biaya jasa lalu belum diakui, dan dikurangi dengan nilai wajar aktiva program. Aktiva yang diakui akibat perhitungan ini, terbatas pada jumlah kerugian aktuaria dan biaya jasa lalu belum diakui, ditambah dengan nilai kini dari manfaat ekonomis yang tersedia dalam bentuk pengembalian dana dari program atau pengurangan iuran masa datang. u. Pajak Penghasilan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aktiva dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aktiva dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aktiva pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan rugi fiskal, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa mendatang. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca, kecuali aktiva dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aktiva dan kewajiban pajak kini. v. Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham beredar pada tahun yang bersangkutan. Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah ratarata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif. w. Informasi Segmen Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen geografis sedangkan segmen sekunder adalah segmen usaha. Segmen geografis adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain. Segmen usaha adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.

- 13 -

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2004 DAN 2003 Lanjutan 3. ANAK PERUSAHAAN Perusahaan memiliki saham anak perusahaan baik langsung maupun tidak langsung sebagai berikut :Jenis Usaha Pembangkitan tenaga listrik Cogeneration, pemasok energi, jasa pelayanan dan manajemen Perdagangan batubara Persentase pemilikan 2004 2003 100,0 100,0 Tahun Operasi Komersial 1995 Jumlah aktiva (dalam miliar Rupiah) 2004 2003 52.943 52.457

Anak Perusahaan PT Indonesia Power (IP) dan anak perusahaan PT Cogindo DayaBersama (CDB) *)

Domisili Jakarta

Jakarta

99,9

99,9

1999

41

48

PT Artha Daya Coalindo (ADC) *) PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) dan anak perusahaan PT PJB Service (PJBS) *) PT Pelayanan Listrik Nasional Batam (PLN Batam) PT Indonesia Comnets Plus (ICON) PT Prima Layanan Nasional Enjiniring (PLNE) (Catatan 6)

Jakarta

60,0

60,0

1999

16

23

Surabaya Pembangkitan tenaga listrik Surabaya Jasa Batam Penyediaan tenaga listrik Jasa penyediaan jaringan komunikasi Jasa enjiniring, pengadaan dan konstruksi Penyediaan tenaga listrik

100,0

100,0

1995

39.261

39.107

95,0 100,0

95,0 100,0

2001 2000

19 1.436

32 1.308

Jakarta

100,0

100,0

2000

188

138

Jakarta

99,3

99,3

2003

15

6

PT Pelayanan Listrik Nasional Tarakan (PLN Tarakan) PT Rekadaya Elektrika (RDE) **)

Tarakan

100,0

100,0

2004

163

117

Surabaya Jasa listrik dan enjiniring

53,9

-

2004

24

-

*) Pemilikan tidak langsung **) Pemilikan tidak langsung melalui PJB sebesar 30,78%, IP sebesar 15,38% dan PLN Batam sebesar 7,69% (Catatan 6)

- 14 -

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2004 DAN 2003 Lanjutan 4. AKTIVA TETAP1 Januari 2004 Rp Biaya perolehan atau penilaian kembali Tanah Bangunan umum, waduk dan prasarana Instalasi dan mesin pembangkit Perlengkapan penyaluran transmisi Perlengkapan penyaluran distribusi Perlengkapan umum Kendaraan bermotor dan peralatannya Material cadang Perlengkapan pengolahan data dan telekomunikasi Jumlah Akumulasi penyusutan Bangunan umum, waduk dan prasarana Instalasi dan mesin pembangkit Perlengkapan penyaluran transmisi Perlengkapan penyaluran distribusi Perlengkapan umum Kendaraan bermotor dan peralatannya Material cadang Perlengkapan pengolahan data dan telekomunikasi Jumlah Jumlah Tercatat 7.202.624.987.858 22.732.310.847.991 81.762.630.225.626 39.472.833.723.234 53.023.535.412.977 1.759.371.762.028 428.147.160.779 186.640.010.925 923.588.424.287 207.491.682.555.705 Penambahan Rp 389.696.550.901 611.253.610.268 4.270.506.885.117 2.811.244.973.500 2.337.593.433.161 398.443.240.345 44.307.983.141 162.477.082.536 290.060.443.208 11.315.584.202.177 Pengurangan Rp 262.907.875.143 94.705.933.956 308.973.053.363 129.265.290.245 341.470.187.741 31.376.501.635 6.811.178.164 21.093.756.117 6.051.343.548 1.202.655.119.912 31 Desember 2004 Rp 7.329.413.663.616 23.248.858.524.303 85.724.164.057.380 42.154.813.406.489 55.019.658.658.397 2.126.438.500.738 465.643.965.756 328.023.337.344 1.207.597.523.947 217.604.611.637.970

2.392.986.963.958 11.730.703.761.179 3.197.586.525.643 9.348.551.003.397 963.913.020.713 240.359.046.271 85.909.562.632 461.304.530.182 28.421.314.413.975 179.070.368.141.730

820.689.516.131 4.519.551.539.532 1.600.036.118.790 2.415.889.316.512 318.558.099.943 65.966.024.870 17.498.297.004 129.048.723.960 9.887.237.636.742

47.983.801.837 139.500.537.568 15.985.644.916 240.075.867.553 27.385.253.767 6.131.191.247 4.616.961.744 6.041.679.234 487.720.937.866

3.165.692.678.252 16.110.754.763.143 4.781.636.999.517 11.524.364.452.356 1.255.085.866.889 300.193.879.894 98.790.897.892 584.311.574.908 37.820.831.112.851 179.783.780.525.119

1 Januari 2003 Rp Biaya perolehan atau penilaian kembali Tanah Bangunan umum, waduk dan prasarana Instalasi dan mesin pembangkit Perlengkapan penyaluran transmisi Perlengkapan penyaluran distribusi Perlengkapan umum Kendaraan bermotor dan peralatannya Material cadang Perlengkapan pengolahan data dan telekomunikasi Jumlah Akumulasi penyusutan Bangunan umum, waduk dan prasarana Instalasi dan mesin pembangkit Perlengkapan penyaluran transmisi Perlengkapan penyaluran distribusi Perlengkapan umum Kendaraan bermotor dan peralatannya Material cadang Perlengkapan pengolahan data dan telekomunikasi Jumlah Jumlah Tercatat 6.983.076.021.701 22.599.213.067.203 81.580.808.551.979 35.595.424.583.709 51.542.001.249.059 1.572.843.921.598 389.681.317.463 234.362.194.323 820.855.993.512 201.318.266.900.547

Penambahan Rp 226.730.192.357 191.294.927.631 508.556.999.512 3.991.779.571.358 1.529.517.244.191 205.620.256.982 43.311.911.306 9.319.031.974 107.962.643.869 6.814.092.779.180

Pengurangan Rp 7.181.226.200 58.197.146.843 326.735.325.865 114.370.431.833 47.983.080.273 19.092.416.552 4.846.067.990 57.041.215.372 5.230.213.094 640.677.124.022

31 Desember 2003 Rp 7.202.624.987.858 22.732.310.847.991 81.762.630.225.626 39.472.833.723.234 53.023.535.412.977 1.759.371.762.028 428.147.160.779 186.640.010.925 923.588.424.287 207.491.682.555.705

1.625.786.659.419 6.750.722.960.649 1.589.876.639.233 4.645.695.842.791 589.604.412.588 165.423.579.762 58.622.068.657 274.596.969.307 15.700.329.132.406 185.617.937.768.141

771.493.414.071 5.033.680.517.962 1.629.529.316.893 4.709.025.850.607 381.548.464.491 77.606.344.375 28.347.687.617 189.301.398.001 12.820.532.994.017

4.293.109.532 53.699.717.432 21.819.430.483 6.170.690.001 7.239.856.366 2.670.877.866 1.060.193.642 2.593.837.126 99.547.712.448

2.392.986.963.958 11.730.703.761.179 3.197.586.525.643 9.348.551.003.397 963.913.020.713 240.359.046.271 85.909.562.632 461.304.530.182 28.421.314.413.975 179.070.368.141.730

- 15 -

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2004 DAN 2003 Lanjutan Beban penyusutan dialokasi sebagai berikut :

2004 Rp Beban usaha Kapitalisasi ke pekerjaan dalam pelaksanaan Jumlah 9.547.554.658.124 18.596.052.770 9.566.150.710.894

2003 Rp 12.745.047.489.459 24.831.296.432 12.769.878.785.891

Penambahan aktiva tetap termasuk pemindahan pekerjaan dalam pelaksanaan yang telah selesai dan beroperasi ke aktiva tetap sebesar Rp 7.257.616.923.889 tahun 2004 dan Rp 3.073.739.497.493 tahun 2003, dan pemindahan nilai tercatat aktiva tidak digunakan dalam operasi ke aktiva tetap sebesar Rp 486.882.610.309 tahun 2004 dan Rp 2.013.440.295.259 tahun 2003, sehubungan dengan pengoperasian kembali aktiva tetap tersebut. Pengurangan aktiva tetap termasuk pemindahan nilai tercatat aktiva tidak digunakan dalam operasi sebesar Rp 820.760.288.470 tahun 2004 dan Rp 136.635.105.590 tahun 2003. Pada tahun 2004, Perusahaan dan anak perusahaan melakukan perubahan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva pembangkitan, jaringan transmisi dan distribusi untuk lebih mencerminkan masa manfaat ekonomis dari aktiva tetap. Perubahan taksiran masa manfaat aktiva tetap ini didasarkan pada hasil evaluasi dari PT Sucofindo Appraisal Utama, penilai independen, dengan laporannya tanggal 28 April 2005, yang diterapkan sejak awal tahun 2004. Perubahan taksiran masa manfaat ekonomis tersebut menurunkan beban penyusutan sebesar Rp 2.567.031.824.674. Penurunan beban penyusutan tersebut juga berdampak pada kenaikan beban pajak tangguhan dan kewajiban pajak tangguhan masing-masing sebesar Rp 770.109.547.402. Pada tahun 2002, Perusahaan dan anak perusahaan melakukan penilaian kembali aktiva tetap untuk posisi 1 Januari 2002 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 486/KMK.03/2002 tanggal 28 Nopember 2002 dan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP-519/PJ/2002 tanggal 2 Desember 2002. Pada tanggal 31 Desember 2002, Perusahaan dan anak perusahaan telah memperoleh persetujuan penilaian kembali aktiva tetap dan penetapan pajak penghasilan final selisih penilaian kembali aktiva tetap dari Direktur Jenderal Pajak dalam beberapa surat keputusan. Pada tahun 2003, Perusahaan dan anak perusahaan mengajukan permohonan pengurangan pajak penghasilan final selisih penilaian kembali terhutang dan Direktur Jenderal Pajak menyetujui pengurangan tersebut dalam beberapa surat keputusan. Penilaian kembali aktiva tetap Perusahaan dan anak perusahaan untuk posisi 1 Januari 2002 dilakukan oleh PT Sucofindo Appraisal Utama, penilai independen sesuai dengan laporannya No. 124-REV/SAU-APP/PST/XII/02 tanggal 28 Pebruari 2003. Penilaian kembali aktiva tetap menggunakan metode pendekatan biaya dan harga pasar. Penilaian kembali aktiva tetap juga mencakup taksiran sisa masa manfaat ekonomis aktiva tetap yang dilakukan berdasarkan penelaahan kondisi fisik aktiva tetap.

- 16 -

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2004 DAN 2003 Lanjutan Selisih penilaian kembali aktiva tetap Perusahaan dicatat dalam akun Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap sebagai bagian dari ekuitas. Selisih penilaian kembali aktiva tetap anak perusahaan dicatat sebesar persentase pemilikan Perusahaan dalam akun Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan (Catatan 19 dan 20). Perusahaan dan anak perusahaan memiliki beberapa bidang tanah dengan hak legal berupa Hak Pakai, Hak Guna Bangunan dan surat pelepasan hak atas tanah. Hak pakai tidak mempunyai jangka waktu. Hak guna bangunan berjangka waktu antara 20 tahun sampai dengan 30 tahun yang jatuh tempo antara tahun 2016 sampai dengan 2034. Aktiva tetap tanah dan bangunan dipergunakan sebagai jaminan penerbitan obligasi dan pinjaman yang diperoleh Perusahaan dan anak perusahaan dari beberapa bank (Catatan 25 dan 26). Manajemen berpendapat bahwa tidak ada indikasi penurunan nilai aktiva tetap pada tanggal neraca. Pada tanggal 31 Desember 2004, aktiva tetap berupa instalasi, mesin pembangkit dan peralatan transmisi telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar US$ 10.632.012.149 dan Rp 287.502.721.794. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aktiva yang dipertanggungkan. Perusahaan dan anak perusahaan tidak menutup asuransi atas aktiva tetap selain instalasi, mesin pembangkit serta peralatan transmisi terhadap risiko kemungkinan kerugian yang timbul. 5. PEKERJAAN DALAM PELAKSANAAN Akun ini merupakan biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan pembangunan sarana kelistrikan, sebagai berikut : 2004 2003 Rp Rp

Pembangkitan Transmisi Distribusi Perlengkapan Jumlah

5.692.982.551.284 6.444.129.443.970 1.424.258.121.616 42.169.087.130 13.603.539.204.000

4.477.566.164.250 6.495.549.075.272 1.013.291.445.172 42.312.305.510 12.028.718.990.204

Pekerjaan dalam pelaksanaan pembangkitan terutama merupakan PLTA Musi 3 x 70 MW, PLTP Sarulla 330 MW, PLTA Renun 2 x 41 MW dan PLTA Sipansihaporas 33 MW dan 17 MW. Pekerjaan dalam pelaksanaan transmisi terutama merupakan pekerjaan jaringan transmisi Sumatra, Jawa dan Bali. Pekerjaan dalam pelaksanaan pada tanggal 31 Desember 2004, diperkirakan akan selesai antara tahun 2005 dan 2006. Pada tanggal 23 Januari 2004, Perusahaan mengambil alih pembangkit listrik tenaga panas bumi Sarulla dengan harga US$ 60.000.000 dari Unocal North Sumatra Geothermal Ltd. (UNSG). Aktiva UNSG yang diambil alih termasuk dalam pekerjaan dalam pelaksanaan pembangkitan. Biaya pinjaman, mencakup beban bunga dan keuntungan (kerugian) kurs mata uang asing, dikapitalisasi ke pekerjaan dalam pelaksanaan sebesar Rp 678.666.126.745 tahun 2004 dan Rp 38.734.948.101 tahun 2003.

- 17 -

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2004 DAN 2003 Lanjutan 6. INVESTASI JANGKA PANJANG Investasi jangka panjang Perusahaan meliputi penyertaan saham pada perusahaan dan kerjasama konsorsium sebagai berikut :Domisili / lokasi Pemilikan langsung PT Geo Dipa Energi PT Unelec Indonesia Pemilikan tidak langsung PT Bajradaya Sentranusa PT Rekadaya Elektrika (Catatan 3) PT Daya Citra Mulia PT PT PT PT Sumber Segara Primadaya Pro Infokom Indonesia Mitra Energi Batam Indo Muba Power Bandung Jakarta Jenis usaha Penyedia tenaga listrik Penunjang penyedia tenaga listrik Penyedia tenaga listrik Penyedia tenaga listrik Pertambangan dan perdagangan batu bara Penyedia tenaga listrik Telekomunikasi Penyedia tenaga listrik Penyedia tenaga listrik Penyedia tenaga listrik Perkebunan ramie Penyedia tenaga listrik Penyedia tenaga listrik Tahun operasi komersial 2002 1988 Persentase penyertaan 2004 2003 33,00 32,35 33,00 32,35

Asahan Jakarta Banjarmasin Cilacap Jakarta Batam Jakarta Batam Saguling Bandung Berau

*) 2004 2002 *) *) 2004 *) *) *) *) *)

25,02 25,00 49,00 25,00 30,00 35,00 55,00 49,00 80,00 50,00

25,00 30,78 25,00 25,00 55,00 49,00 80,00 50,00

Kerjasama konsorsium Konsorsium CBE Konsorsium KSPM Konsorsium IP-NTP Konsorsium Indo Pusaka Berau *) Tahap pengembangan

Mutasi investasi pada perusahaan-perusahaan tersebut adalah sebagai berikut :2004 Jumlah tercatat 1 Januari 2004 Rp PT Geo Dipa Energi PT Unelec Indonesia PT Bajradaya Sentranusa PT Rekadaya Elektrika (Catatan 3) PT Daya Citra Mulia PT Sumber Segara Primadaya PT Pro Infokom Indonesia PT Tambang Batu Bara Bukit Asam (Persero) PT Mitra Energi Batam PT Indo Muba Power Kerjasama konsorsium Konsorsium CBE Konsorsium KSPM Konsorsium IP-NTP Konsorsium Indo Pusaka Berau Jumlah 218.475.570.000 18.182.802.379 10.000.000.000 1.459.697.250 2.250.000.000 3.450.000.000 13.820.510.324 349.860.000 512.214.800 44.060.821.419 312.561.476.172 Bagian atas laba (rugi) bersih asosiasi tahun berjalan Rp (70.274.465.068) 1.755.648.417 (481.714.595) 157.717.866 206.907.600 242.948.147 (68.392.957.633) Jumlah tercatat 31 Desember 2004 Rp 148.201.104.932 1.755.648.417 17.701.087.784 1.617.415.116 254.186.907.600 231.103.000 24.572.948.147 1.886.420.000 8.054.646.863 478.912.400 512.214.800 61.950.000.009 521.148.409.068

Penambahan (pengurangan) Rp (10.000.000.000) 253.980.000.000 (2.018.897.000) (3.450.000.000) 24.330.000.000 1.886.420.000 (5.765.863.461) 129.052.400 17.889.178.590 276.979.890.529

- 18 -

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2004 DAN 2003 Lanjutan2003 Jumlah tercatat 1 Januari 2003 Rp PT Geo Dipa Energi PT Prima Layanan Nasional Enjiniring (Catatan 3) PT Bajradaya Sentranusa PT Rekadaya Elektrika PT Daya Citra Mulia PT Pro Infokom Indonesia PT Tambang Batu Bara Bukit Asam (Persero) Kerjasama konsorsium Konsorsium CBE Konsorsium KSPM Konsorsium IP-NTP Konsorsium Indo Pusaka Berau Jumlah 218.475.570.000 3.725.000.000 18.063.697.842 1.289.074.248 3.450.000.000 13.820.510.324 349.860.000 384.161.100 1.000.000 259.558.873.514 Bagian atas laba bersih asosiasi tahun berjalan Rp 119.104.537 170.623.002 289.727.539 Jumlah tercatat 31 Desember 2003 Rp 218.475.570.000 18.182.802.379 10.000.000.000 1.459.697.250 2.250.000.000 3.450.000.000 13.820.510.324 349.860.000 512.214.800 44.060.821.419 312.561.476.172

Penambahan (pengurangan) Rp (3.725.000.000) 10.000.000.000 2.250.000.000 128.053.700 44.059.821.419 52.712.875.119

Untuk tahun 2004 dan 2003, tidak terdapat dividen dari perusahaan-perusahaan tersebut. Dalam pengurangan investasi tahun 2004 termasuk penurunan nilai investasi pada PT Pro Infokom Indonesia dan Konsorsium CBE masing-masing sebesar Rp 2.018.897.000 dan Rp 5.765.863.461. Penyertaan saham Pada tanggal 28 Januari 2004 dan 8 April 2004, PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB), anak perusahaan mengakuisisi 980 saham (49%) PT Sumber Segara Primadaya (SSP) dengan biaya perolehan sebesar Rp 980 juta. Pada tanggal 29 Januari 2004, PJB telah meningkatkan investasi saham sebesar Rp 253 miliar. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, peningkatan modal dasar SSP belum memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia. Penyertaan saham pada PT Unelec Indonesia (Unindo) sebesar Rp 15.073.123.860 didasarkan pada Peraturan Pemerintah RI No. 2/1998 tanggal 7 Januari 1998. Pada tanggal 31 Desember 2003, nilai investasi saham pada Unindo adalah nihil, karena akumulasi bagian rugi bersih asosiasi tersebut telah melebihi biaya perolehan investasi saham. Pada tahun 2003, pemegang saham lain meningkatkan modal saham Unindo dan Perusahaan tidak mengambil bagian sehingga persentase kepemilikan Perusahaan terdilusi dari 44,36% menjadi 32,35%. Penyertaan saham pada PT Rekadaya Elektrika (RDE) dilakukan melalui PJB pada tahun 2003. Pada tahun 2004, PT Indonesia Power (IP) dan PT Pelayanan Listrik Nasional Batam telah menempatkan investasi saham pada RDE masing-masing sebesar Rp 5 miliar (15,38%) dan Rp 2,5 miliar (7,69%), sehingga persentase kepemilikan tidak langsung Perusahaan pada RDE meningkat dari 30,78% menjadi 53,85% mengakibatkan laporan keuangan RDE dikonsolidasikan (Catatan 3).

- 19 -

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2004 DAN 2003 Lanjutan PT Geo Dipa Energi merupakan perusahaan patungan antara Perusahaan dan Pertamina yang ditujukan untuk melanjutkan pembangunan pembangkit tenaga listrik Dieng dan Patuha yang sebelumnya dimiliki Himpurna California Energy Limited dan Patuha Power Limited. Manajemen berpendapat bahwa penurunan nilai investasi saham tersebut tidak perlu dibentuk, karena nilai tercatat investasi saham dapat dipulihkan. Pada tanggal 28 Januari 2004 dan 8 April 2004, PT Pelayanan Listrik Nasional Batam, anak perusahaan mengakuisisi 24.330 saham (30%) PT Mitra Energi Batam dengan biaya perolehan sebesar Rp 24.330.000.000 dari Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan - PLN. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, penyertaan saham tersebut masih terhutang sebesar Rp 23.000.000.000. Kerjasama Konsorsium IP dan PT Cogindo Daya Bersama (CDB) mengadakan beberapa kerjasama konsorsium dengan pihak-pihak lain untuk melaksanakan pengembangan proyek-proyek tertentu. IP dan CDB mengakui kerjasama konsorsium dalam laporan keuangan sebesar dana yang dikeluarkan untuk proyek-proyek tersebut setelah dikurangi penurunan nilai investasi. Kerjasama konsorsium ini akan diubah menjadi perusahaan patungan dalam bentuk perseroan terbatas pada saat pengembangan proyek tersebut selesai atau pada saat perusahaan patungan terbentuk. Manajemen berpendapat nilai tercatat kerjasama konsorsium dapat dipulihkan. 7. AKTIVA TIDAK DIGUNAKAN DALAM OPERASI

2004 Rp Aktiva akan direlokasi, diperbaiki dan dihapusbuku Biaya perolehan Aktiva tetap akan direlokasi Aktiva tetap akan dihapusbuku Aktiva tetap akan diperbaiki Material akan dihapusbuku Pekerjaan dalam pelaksanaan akan dihapusbuku Jumlah Akumulasi penyusutan atau penurunan nilai Aktiva tetap akan direlokasi Aktiva tetap akan dihapusbuku Aktiva tetap akan diperbaiki Material akan dihapusbuku Pekerjaan dalam pelaksanaan akan dihapusbuku Jumlah Jumlah tercatat Aktiva belum beroperasi Material belum digunakan Jumlah

2003 Rp

582.850.302.978 1.001.772.847.125 301.904.548.466 162.547.614.375 14.825.362.251 2.063.900.675.195

574.366.319.703 571.624.343.517 166.714.010.955 100.731.308.714 14.825.362.251 1.428.261.345.140

86.272.804.062 957.195.337.507 89.023.066.420 160.245.109.092 14.825.362.251 1.307.561.679.332 756.338.995.863 1.749.361.128.859 171.472.214.897 2.677.172.339.619

89.732.062.531 528.169.335.053 57.013.199.551 58.326.622.966 733.241.220.101 695.020.125.039 2.148.288.311.516 134.999.028.836 2.978.307.465.391

- 20 -

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2004 DAN 2003 Lanjutan Kerugian penurunan nilai aktiva adalah sebesar Rp 255.414.408.891 tahun 2004 dan Rp 36.658.537.954 tahun 2003. Perusahaan telah menjual aktiva tetap tidak digunakan dalam operasi dengan hasil penjualan aktiva sebesar Rp 22.669.958.515 tahun 2004 dan Rp 5.576.637.686 tahun 2003. Jumlah tercatat aktiva tersebut telah nihil sehingga hasil penjualan tersebut dicatat sebagai keuntungan penjualan aktiva tetap (Catatan 41). Aktiva akan dihapus terutama merupakan pembangkit PLTD Apung, di Nangroe Aceh Darussalam, rumah dinas dan jaringan distribusi. Aktiva akan direlokasi terutama merupakan instalasi mesin pembangkit, peralatan transmisi dan penyaluran tenaga listrik dan lain-lain. Aktiva belum beroperasi terutama merupakan bangunan saluran air proyek PLTA Renun, jaringan transmisi dan distribusi. 8. PIUTANG PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA

2004 Rp PT Sumber Segara Primadaya PT Bajradaya Sentranusa PT Geo Dipa Energi Direksi dan karyawan Jumlah Dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun (Catatan 13) PT Sumber Segara Primadaya Direksi dan karyawan Bagian jangka panjang 560.297.241.333 160.388.266.667 30.080.804.039 345.502.400.122 1.096.268.712.161

2003 Rp 125.000.000.000 30.080.804.039 381.996.187.919 537.076.991.958

(77.217.241.333) (139.791.078.761) 879.260.392.067

(185.960.801.619) 351.116.190.339

PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB), anak perusahaan, memberikan pinjaman kepada PT Sumber Segara Primadaya (SSP) sebagai berikut : Piutang jangka panjang ditujukan sebagai bagian pembiayaan proyek PLTU Cilacap milik SSP sebesar US$ 52.000.000 pada tanggal 28 Januari 2004, jatuh tempo 28 Januari 2013 dengan tingkat bunga 12,907% per tahun. Bunga akan diterima dalam 15 (lima belas) kali angsuran semesteran mulai 28 Januari 2006 sampai dengan 28 Januari 2013. Piutang ini akan diangsur dalam 4 (empat) kali angsuran mulai 28 Juli 2011 sampai dengan 28 Januari 2013. Piutang ini dijamin dengan L/C atau bank garansi yang diberikan kontraktor kepada SSP. Pemberian pinjaman ini telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PJB tanggal 14 Januari 2004. Piutang jangka pendek ditujukan sebagai pembiayaan letter of credit sebesar US$ 8.160.000, jatuh tempo 5 Juli 2005 dengan tingkat bunga 10% per tahun. Piutang berikut bunga telah diterima pelunasannya pada tanggal 23 Maret 2005.

- 21 -

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2004 DAN 2003 Lanjutan PJB juga memberikan pinjaman kepada PT Bajradaya Sentranusa (BDSN), jatuh tempo 7 Mei 2005. Pemberian pinjaman tersebut ditujukan untuk restrukturisasi hutang BDSN. PJB membebankan bunga sesuai tingkat bunga yang berlaku di Bank DBS Indonesia untuk tahun 2004 dan Bank Internasional Indonesia untuk tahun 2003. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, piutang ini masih dalam proses perpanjangan. Piutang kepada PT Geo Dipa Energi (GDE) merupakan pinjaman dana talangan untuk operasional GDE. Pinjaman ini tidak dikenakan bunga, tanpa jaminan dan jadual pengembalian pasti. Piutang direksi dan karyawan merupakan pinjaman pemilikan rumah tanpa bunga. Pelunasan piutang dilakukan melalui pemotongan gaji. 9. AKTIVA TIDAK LANCAR LAIN-LAIN

2004 Rp

2003 *) Rp

Beban ditangguhkan - bersih Hak atas tanah dan lainnya Perangkat lunak Jumlah Biaya dibayar dimuka Program pensiun (Catatan 45) Sewa tanah dan gedung Lain-lain Jumlah Uang muka PT Central Java Power Proyek Jumlah Piutang lain-lain Jumlah *) Disajikan kembali - Catatan 50

495.425.563.875 136.842.992.659 632.268.556.534

341.002.098.227 21.828.090.971 362.830.189.198

166.418.000.000 13.231.231.250 41.528.661.145 221.177.892.395

173.626.000.000 4.815.004.541 45.389.992.703 223.830.997.244

706.212.798.936 21.353.042.198 727.565.841.134 52.742.173.253 1.633.754.463.316

101.114.410.770 101.114.410.770 687.775.597.212

Uang muka kepada PT Central Java Power merupakan dana yang dikeluarkan Perusahaan sehubungan dengan fasilitas pendanaan PPN Impor untuk PLTU Tanjung Jati B (Catatan 49).

- 22 -

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2004 DAN 2003 Lanjutan 10. KAS DAN SETARA KAS2004 Rp Kas Bank Bank Mandiri Rupiah US Dollar Yen Frank Swiss Euro Poundsterling Bank Negara Indonesia Rupiah US Dollar Euro Frank Swiss Bank Rakyat Indonesia Rupiah US Dollar Yen Euro Bank Bukopin Rupiah US Dollar Bank Central Asia Rupiah US Dollar Bank Pembangunan Daerah Rupiah US Dollar Yen Bank Buana Indonesia Bank Artha Graha Bank International Indonesia Rupiah US Dollar Euro Bank Tabungan Negara Bank Panin Bank Danamon Lippo Bank Citibank N.A. Rupiah US Dollar Bank Muamalat Bank Tabungan Pensiunan Nasional Bank CIC International Bank Niaga Bank DBS Indonesia Bank NISP Rupiah SGD Bank Mega Jumlah kas dan bank 60.207.260.337 1.413.150.120.774 43.597.342.047 28.577.483.413 6.598.252.203 45.678.569.094 192.766.779 1.957.503.962.218 89.736.916.467 14.644.426.658 1.128.466.774.819 14.076.112.354 11.010.781.480 41.790.481.467 300.138.376.514 4.608.570.937 171.335.426.154 7.426.620.356 204.220.095.023 12.185.344.108 34.709.101.726 20.564.900.671 15.345.338.890 28.115.424.884 388.273.320 1.351.762.791 12.076.419.497 22.881.801.789 7.821.470.580 13.530.137.924 991.150.647 821.566.167 2.065.584.466 1.610.429.898 137.347.802.456 11.123.301.798 4.199.986.773 5.495.777.654 152.364.923 750.514 5.875.739.030.570 2003 Rp 81.768.383.297 1.575.788.723.146 130.426.713.877 12.960.030.589 5.495.104.988 109.394.543.511 163.387.953 1.534.844.734.193 158.325.228.658 10.988.241.164 1.843.330.543 2.058.619.827.345 160.602.111.620 17.683.732.526 139.327.097.626 333.200.811.439 5.283.078.368 49.294.708.391 66.592.591.012 23.621.800.900 38.866.356 20.981.205.292 33.818.686.370 41.763.618.748 384.735.181 30.604.778.875 17.905.051.354 12.696.938.116 10.762.507.314 1.719.704.603 625.556.220 1.788.296.798 392.492.399 2.116.975.041 691.983.335 1.230.565.259 6.653.746.142.407

- 23 -

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2004 DAN 2003 Lanjutan

Setara kas - Deposito berjangka Bank Rakyat Indonesia Bank Negara Indonesia Rupiah US Dollar Bank Bukopin Bank Mandiri Bank Pembangunan Daerah Citibank Bank NISP Bank Tugu Bank Bumiputera Jumlah deposito berjangka Jumlah Kas dan Setara Kas Tingkat bunga deposito berjangka per tahun Rupiah US Dollar11. INVESTASI JANGKA PENDEKDeposito berjangka Bank Negara Indonesia Rupiah US Dollar Bank Mandiri Rupiah US Dollar Bank Rakyat Indonesia Bank Bukopin Bank Tabungan Pensiunan Nasional Bank International Indonesia Rupiah US Dollar Bank DBS Indonesia Bank Muamalat Jumlah Unit penyertaan Reksadana Melati - US Dollar Reksadana Ganesha Abadi Investasi lainnya Jumlah investasi jangka pendek Tingkat bunga deposito berjangka per tahun Rupiah US Dollar

2004 Rp 30.000.000.000 17.592.498.200 2.322.500.000 52.000.000.000 43.903.000.000 20.000.000.000 12.500.000.000 9.000.000.000 5.000.000.000 5.000.000.000 197.317.998.200 6.073.057.028.770 3,8% - 8,34% 0,49% - 0,65%

2003 Rp 26.400.000.000 26.665.445.400 20.000.000.000 17.845.800.000 10.000.000.000 5.000.000.000 105.911.245.400 6.759.657.387.807 6% - 14,35% -

2004 Rp 137.000.000.000 27.870.000.000 100.350.000.000 8.361.000.000 105.000.000.000 32.500.000.000 15.000.000.000 13.000.000.000 1.858.000.000 9.000.000.000 2.000.000.000 451.939.000.000 62.282.048.004 2.215.860.342 7.524.292.500 523.961.200.846 5,75% - 8,15% 0,49% - 0,65%

2003 Rp 115.000.000.000 25.395.000.000 99.950.000.000 7.618.500.000 85.000.000.000 55.000.000.000 8.500.000.000 13.000.000.000 1.693.000.000 2.000.000.000 413.156.500.000 53.716.427.641 5.691.574.000 472.564.501.641 6% - 14,35% 1% - 2,75%

- 24 -

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2004 DAN 2003 Lanjutan Pada tanggal 31 Desember 2004, deposito berjangka sebesar Rp 10 miliar pada Bank Rakyat Indonesia, sebesar Rp 2,5 miliar pada Bank Bukopin dan sebesar Rp 3,35 miliar pada Bank Mandiri digunakan sebagai jaminan atas pinjaman modal kerja, pinjaman pembelian kendaraan bermotor koperasi karyawan IP dan jaminan pelaksanaan pekerjaan pembangunan PLTD Lirik. Reksadana Melati terdiri dari 49.285.514 unit dengan Nilai Aktiva Bersih (NAB) masing-masing sebesar US$ 6.737.565 dan US$ 6.377.351 pada tanggal 31 Desember 2004 dan 2003. Reksadana Ganesha Abadi terdiri dari 2.004.179 unit dengan NAB sebesar Rp 2.215.860.342 pada tanggal 31 Desember 2004. Kenaikan NAB Reksadana sebesar US$ 360.214 dan Rp 215.860.342 tahun 2004 dan sebesar US$ 4.875.332 tahun 2003 dicatat sebagai pendapatan lain-lain. 12. PIUTANG USAHA

2004 Rp a. Berdasarkan langganan Umum Pemerintah Badan Usaha Milik Negara TNI dan Polri (Eks. ABRI) Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu Bersih b. Berdasarkan umur (hari) 1 s/d 90 hari 91 s/d 360 hari Lebih dari 361 hari Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu Bersih Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu Saldo awal tahun Pemulihan (penambahan) Penghapusan Saldo akhir tahun 1.047.685.808.555 696.333.264.375 309.142.896.715 2.053.161.969.645 (228.467.275.740) 1.824.694.693.905 (53.391.037.926) (199.107.640.368) 24.031.402.554 (228.467.275.740) 1.614.147.521.074 172.620.218.575 36.808.445.652 229.585.784.344 2.053.161.969.645 (228.467.275.740) 1.824.694.693.905

2003 Rp 1.598.047.365.938 110.369.791.985 45.186.795.096 148.599.959.835 1.902.203.912.854 (53.391.037.926) 1.848.812.874.928

1.202.358.608.980 512.598.738.681 187.246.565.193 1.902.203.912.854 (53.391.037.926) 1.848.812.874.928 (70.610.667.961) 10.814.657.695 6.404.972.340 (53.391.037.926)

Dalam piutang usaha termasuk tagihan ke PT Polysindo Eka Perkasa yang dinyatakan pailit sesuai Keputusan Mahkamah Agung No. 01K/N/2005 tanggal 15 Pebruari 2005 sebesar Rp 108.461.674.611. Piutang ini terdiri dari tagihan rekening dan denda keterlambatan. Pada tahun 2003 penyisihan dihitung 3% dari saldo rata-rata piutang sesuai SK Menkeu No. 1460/KMK.04/1981 tanggal 23 Desember 1981. Selanjutnya pada tahun 2004, Perusahaan menetapkan penyisihan sebesar 3% atas saldo rata-rata piutang ditambah dengan 50% atas piutang dari pelanggan putus rampung setelah memperhitungkan uang jaminan langganan yang bersangkutan. Sehubungan dengan perubahan ini, penyisihan piutang ragu-ragu untuk tahun 2004 meningkat sebesar Rp 175.814.478.393.

- 25 -

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2004 DAN 2003 Lanjutan Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu memadai untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang dan tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang usaha. Piutang usaha digunakan sebagai jaminan fasilitas pinjaman dan Obligasi PLN VI Tahun 1997 (Catatan 25 dan 26). 13. PIUTANG LAIN-LAIN

2004 Rp Pihak hubungan istimewa (Catatan 8) PT Sumber Segara Primadaya Direksi dan karyawan Jumlah Pihak ketiga Subsidi listrik Piutang bunga Lain-lain Jumlah Jumlah 77.217.241.333 139.791.078.761 217.008.320.094

2003 Rp 185.960.801.619 185.960.801.619

992.850.000.000 1.530.022.598 203.280.440.684 1.197.660.463.282 1.414.668.783.376

360.745.440.168 2.885.894.798 72.965.029.025 436.596.363.991 622.557.165.610

Manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang lain-lain dapat tertagih sehingga penyisihan piutang ragu-ragu tidak perlu dibentuk. 14. PERSEDIAAN

2004 Rp Bahan bakar dan pelumas Transformator Switchgear dan jaringan Kabel Alat ukur, pembatas dan kontrol Persediaan umum Jumlah Penyisihan penurunan nilai Bersih Mutasi penyisihan penurunan nilai persediaan Saldo awal tahun Penambahan Penghapusan Saldo akhir tahun 1.390.943.982.078 25.006.981.744 51.576.159.840 25.470.626.503 86.202.013.926 630.200.771.088 2.209.400.535.179 (22.269.922.205) 2.187.130.612.974 (21.999.356.458) (844.855.291) 574.289.544 (22.269.922.205)

2003 Rp 1.396.773.137.989 26.110.535.175 39.974.342.597 29.275.799.148 68.625.259.665 714.301.140.748 2.275.060.215.322 (21.999.356.458) 2.253.060.858.864 (17.793.851.210) (4.845.706.667) 640.201.419 (21.999.356.458)

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai persediaan memadai untuk menutup risiko penurunan nilai persediaan. Perusahaan dan anak perusahaan tidak menutup asuransi atas persediaan terhadap risiko kemungkinan kerugian yang timbul atas persediaan.

- 26 -

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2004 DAN 2003 Lanjutan 15. PAJAK DIBAYAR DIMUKA

2004 Rp Pajak penghasilan badan lebih bayar (Catatan 42) Perusahaan Tahun 2004 Tahun 2003 Tahun 2002 Anak perusahaan Tahun 2004 Tahun 2003 Tahun 2002 Tahun 2001 Pajak atas selisih penilaian kembali aktiva tetap Pajak penghasilan pasal 15 Pajak pertambahan nilai Pajak penghasilan pasal 23 dalam peninjauan kembali Jumlah

2003 Rp

2.440.632.390 5.998.804.938 365.747.295 18.821.336.525 22.693.375.063 10.626.039.890 522.061.604 118.944.000 836.836.535 30.215.551.240 92.639.329.480

5.998.804.938 478.747.295 27.881.407.766 17.384.456.925 8.599.320.288 522.061.604 934.252.787 61.799.051.603

Pada tahun 2004, PJB menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atas pajak penghasilan pasal 23 tahun 2002 sebesar Rp 30.215.551.240, sehubungan dengan bunga pinjaman PJB kepada Perusahaan. Kewajiban pajak tersebut telah dibayar oleh PJB. Perusahaan dalam surat No. 02523/547/DD.BDH/2005 tanggal 17 Mei 2005, mengajukan permohonan kepada Kantor Pelayanan Pajak untuk memperhitungkan jumlah tersebut dalam SKPLB tahun 2002, sehingga Perusahaan mencatat pembayaran tersebut sebagai pajak dibayar dimuka. 16. BIAYA DIBAYAR DIMUKA DAN UANG MUKA

2004 Rp Biaya dibayar dimuka Program pensiun (Catatan 45) Gaji dan tunjangan Premi asuransi Sewa Lain-lain Jumlah Uang muka Pembelian barang Lain-lain Jumlah Jumlah *) Disajikan kembali - Catatan 50 171.256.000.000 185.877.433.658 66.229.344.581 5.704.938.037 64.582.410.090 493.650.126.366

2003 *) Rp 171.220.000.000 169.836.712.681 46.286.620.431 4.961.424.552 23.974.520.256 416.279.277.920

27.811.067.865 41.793.640.256 69.604.708.121 563.254.834.487

52.109.978.702 43.503.499.702 95.613.478.404 511.892.756.324

- 27 -

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2004 DAN 2003 Lanjutan 17. MODAL SAHAM Perusahaan mempunyai modal dasar sebesar Rp 63.000.000.000.000 yang terbagi atas 63.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000 per saham. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 18 Juli 2001, sebagaimana dinyatakan dalam akta No. 43 tanggal 26 Oktober 2001 dari Haryanto SH, notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui antara lain : Melakukan kompensasi piutang Pemerintah sebesar Rp 28.781.354.789.452 yang berasal dari tunggakan bunga dan denda penerusan pinjaman Perusahaan menjadi tambahan penyertaan modal Pemerintah (Catatan 24). Kompensasi piutang menjadi penyertaan modal telah memperoleh persetujuan Menteri Keuangan Republik Indonesia sesuai surat No. S-352/MK.06/2001 tanggal 20 Juni 2001. Meningkatkan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp 28.781.354.000.000, sehingga modal ditempatkan dan disetor Perusahaan menjadi sebesar Rp 46.107.154.000.000, terbagi atas 46.107.154 saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000 per saham. Pada tanggal 1 Agustus 2001, tambahan penyertaan modal Pemerintah tersebut telah ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah No. 61 tahun 2001. Seluruh saham Perusahaan dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia. 18. TAMBAHAN MODAL DISETOR Tambahan modal disetor merupakan bantuan yang diterima Perusahaan dari Pemerintah sejak pendirian yang statusnya belum ditetapkan, dengan rincian sebagai berikut :

2004 Rp Bantuan proyek Dana Daftar Isian Proyek Bantuan Pemerintah Daerah dan lainnya Tunggakan bunga dan denda penerusan pinjaman (Catatan 24) Jumlah 14.064.949.755.194 7.377.627.484.882 87.884.338.687 789.452 21.530.462.368.215

2003 Rp 13.170.717.454.724 6.660.477.826.390 32.638.170.294 789.452 19.863.834.240.860

Bantuan proyek merupakan penerimaan dana yang berasal dari bantuan luar negeri (project aid) untuk bidang kelistrikan yang diteruskan Pemerintah Republik Indonesia kepada Perusahaan. Dana Daftar Isian Proyek (DIP) merupakan penerimaan dari Pemerintah Republik Indonesia melalui DIP atas nama Departemen Pertambangan dan Energi untuk pembangunan kelistrikan. Bantuan Pemerintah Daerah antara lain berupa tanah dan jaringan listrik yang disumbangkan kepada Perusahaan.

- 28 -

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2004 DAN 2003 Lanjutan 19. SELISIH PENILAIAN KEMBALI AKTIVA TETAP Pada tahun 2002, Perusahaan melakukan penilaian kembali aktiva tetap untuk posisi 1 Januari 2002. Perhitungan selisih penilaian kembali aktiva tetap tersebut adalah sebagai berikut :

2004 Rp Selisih antara jumlah tercatat dengan nilai penilaian kembali aktiva tetap 77.957.725.675.489 PPh final, surat keputusan tanggal 21 Januari 2003 (3.653.973.060.652) Penyesuaian PPh final sesuai surat keputusan tanggal 12 Nopember 2003 (Catatan 30) (24.813.927.700) Pengaruh pajak tangguhan 2.810.161.726.796 Keuntungan penjualan aktiva tetap ditangguhkan 551.457.665.055 Selisih penilaian kembali aktiva tetap *) Disajikan kembali - Catatan 50 77.640.558.078.988

2003 *) Rp

77.957.725.675.489 (3.653.973.060.652) (24.813.927.700) 2.810.161.726.796 551.457.665.055 77.640.558.078.988

Keuntungan penjualan aktiva tetap ditangguhkan merupakan keuntungan atas pengalihan aktiva tetap Perusahaan kepada PLN Batam dan ICON, anak perusahaan yang telah dinilai kembali pada tahun 2002 sehingga keuntungan ditangguhkan tersebut diperhitungkan dalam selisih penilaian kembali aktiva tetap. 20. SELISIH TRANSAKSI PERUBAHAN EKUITAS ANAK PERUSAHAAN Akun ini merupakan bagian Perusahaan atas perubahan ekuitas anak perusahaan yang berasal dari selisih penilaian kembali aktiva tetap anak perusahaan (Catatan 19).

2004 Rp PT Indonesia Power PT Pembangkitan Jawa Bali PT Pelayanan Listrik Nasional Batam PT Indonesia Comnets Plus PT Artha Daya Coalindo Jumlah *) Disajikan kembali - Catatan 50 33.276.452.968.745 26.408.106.705.176 208.463.018.215 22.556.309.687 115.531.431 59.915.694.533.254

2003 *) Rp 33.276.452.968.745 26.408.106.705.176 208.463.018.215 22.556.309.687 115.531.431 59.915.694.533.254

- 29 -

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2004 DAN 2003 Lanjutan 21. PENDAPATAN DITANGGUHKAN Akun ini merupakan penerimaan dari pelanggan sehubungan dengan penyambungan baru dan penambahan daya listrik pelanggan, dengan rincian sebagai berikut :

2004 Rp Saldo awal tahun Penambahan tahun berjalan Diakui sebagai pendapatan tahun berjalan Saldo akhir tahun 4.521.359.822.036 1.010.291.510.736 (387.082.924.469) 5.144.568.408.303

2003 Rp 3.998.868.453.251 864.748.202.218 (342.256.833.433) 4.521.359.822.036

22. UANG JAMINAN LANGGANAN Akun ini merupakan uang jaminan langganan yang nilainya ditentukan berdasarkan besar daya dan golongan tarif. Uang jaminan langganan akan dikembalikan apabila pelanggan berhenti menjadi pelanggan, dengan memperhitungkan jumlah rekening listrik yang belum dibayar, dengan rincian sebagai berikut :

2004 Rp Saldo awal tahun Penambahan tahun berjalan - bersih Saldo akhir tahun 2.972.289.737.311 377.852.600.095 3.350.142.337.406

2003 Rp 2.633.024.822.467 339.264.914.844 2.972.289.737.311

23. PENERUSAN PINJAMAN (TWO-STEP LOANS) Akun ini merupakan pinjaman luar negeri Pemerintah Republik Indonesia yang diteruskan kepada Perusahaan. Penerusan pinjaman ini digunakan untuk membiayai proyek-proyek Perusahaan dan tidak diikat jaminan.

- 30 -

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2004 DAN 2