Upload
andon-setyo-wibowo
View
297
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
Laporan Akhir - Revitalisasi Pemanfaatan Ruang Kawasan Perkotaan Kota Sidoarjo
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T I M U RDINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG
MITRA KARSA UTAMAENGINEERING AND MANAGEMENT
CONSULTANTJL. Medayu Pesona XIII/26 Surabaya 60295
Telp/Fax : 031-8782801 Email: [email protected]
BAB BAB TINJAUAN KEBIJAKAN
PENGEMBANGAN KOTA SIDOARJO
2.1. Kebijakan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Sidoarjo
Kebijakan pengembangan merupakan arah tindakan yang harus ditetapkan untuk
mencapai tujuan penataan ruang. Adapun beberapa kebijakan yang terkait dengan tujuan
pengembangan wilayah perencanaan yaitu :
a. Menetapkan fungsi utama kawasan.
b. Mendistribusikan fungsi pendukung dan pusat kegiatan dalam unit-unit wilayah
yang lebih kecil sesuai dengan hirarki pelayanannya.
c. Mengembangkan pola ruang wilayah perencanaan untuk mengakomodasi
homogenitas kegiatan dengan memperhatikan daya dukung dan daya tampung
ruang serta keserasian antar kegiatan.
d. Mengendalikan penyimpangan fungsi dan intensitas kegiatan pemanfaatan ruang
melalui penetapan intensitas dan tata massa bangunan (amplop ruang).
e. Mewujudkan pengembangan kawasan strategis yang telah ditetapkan dalam
rencana tata ruang wilayah kabupaten.
f. Mengembangkan prasarana dan sarana wilayah secara terpadu dan terintegritas
guna mendukung perwujudan struktur ruang, pola ruang dan kawasan strategis di
wilayah kabupaten.
g. Meninjau kembali program pembangunan dan kebijakan ijin pemanfaatan ruang
yang bertentangan dengan rencana tata ruang wilayah kabupaten.
h. Menetapkan arahan pemanfaatan ruang yang mendukung perwujudan struktur
ruang dan pola ruang serta kawasan.
2.1.1. Peran dan Fungsi Kota Sidoarjo dalam Konteks Pengembangan Jawa Timur
Di dalam konstelasi penataan struktur ruang wilayah nasional, wilayah Kabupaten
Sidoarjo merupakan bagian dari PKN Gerbangkertosusila. Kabupaten Sidoarjo memiliki
peran sebagai kawasan andalan yang memiliki sektor unggulan berupa pertanian, industri
II - 1
Laporan Akhir - Revitalisasi Pemanfaatan Ruang Kawasan Perkotaan Kota Sidoarjo
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T I M U RDINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG
MITRA KARSA UTAMAENGINEERING AND MANAGEMENT
CONSULTANTJL. Medayu Pesona XIII/26 Surabaya 60295
Telp/Fax : 031-8782801 Email: [email protected]
dan pergudangan, perikanan, perkebunan dan pariwisata. Fungsi Kabupaten Sidoarjo di
dalam RTRW Provinsi Jawa Timur (bagian dari SWP Gerbangkertosusila Plus) diarahkan
sebagai kawasan pertanian tanaman pangan, perkebunan, hortikultura, kehutanan,
perikanan, peternakan, pertambangan, perdagangan dan jasa, pendidikan, kesehatan,
pariwisata, transportasi dan industri.
2.1.2. Rencana Struktur Ruang Kota Sidoarjo
Rencana Struktur Ruang Wilayah Darat Kabupaten Sidoarjo ditetapkan dalam 5 Sub
Satuan Wilayah Pengembangan (SSWP), yang didasarkan pada homogenitas karakteristik,
dan potensi wilayah. Wilayah perencanaan Revitalisasi Pemanfaatan Ruang Perkotaan
Kota Sidoarjo berada di SSWP II meliputi sebagian wilayah Kecamatan Sidoarjo, sebagian
Kecamatan Buduran, dan sebagian Kecamatan Candi, dengan pusat SSWP berada di
Kawasan Sidoarjo. Fungsi utama SSWP II adalah permukiman, pusat pemerintahan,
perdagangan dan jasa dengan pusat pertumbuhan berada di Kawasan Sidoarjo. Untuk
lebih jelasnya lihat di Gambar 2.1 dan Tabel 2.1.
1. BWK I
Memiliki luas wilayah 862 Ha yang mencakup 11 desa yaitu Bulu Sidokare, Lemah
Putro, Celep, Magersari, Pekauman, Pucang, Pucang Anong, Sidoakre, Sidoklumpuk,
Sidokumpul dan sebagian wilayaha sekardagangan. BWK I menjadi pusat
pertumbuhan dengan pusat berada di sekitar alun-alun Sidoarjo. Pusat Pelayanan
Kawasan (PKK) yang menjadi pusat BWK terletak di sekitar GOR Sidoarjo,
sedangkan pusat pelayanan lingkungan tersebar pada masing-masing unit
lingkungan (UL). Wilayah BWK terdiri atas beberpa unit lingkungan yang di
dalamnya secara spesifik terbentuk atas beberapa blok peruntukan. Pembagian unit
lingkungan dan blok pada BWK I adalah sebagai berikut :
a. Unit Lingkungan (UL)
A memiliki luas 203,9
Ha, terbagi atas 4 blok
utama dengan Pusat
Pelayanan
Lingkungan (PPL)
berada di sekitar GOR
Sidoarjo.
II - 2
Laporan Akhir - Revitalisasi Pemanfaatan Ruang Kawasan Perkotaan Kota Sidoarjo
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T I M U RDINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG
MITRA KARSA UTAMAENGINEERING AND MANAGEMENT
CONSULTANTJL. Medayu Pesona XIII/26 Surabaya 60295
Telp/Fax : 031-8782801 Email: [email protected]
Tabel 2.1 Sistem Perkotaan Kabupaten Sidoarjo
KecamatanCakupan Wilayah
Perkotaan
Luas Kota (ha)
Proyeksi Penduduk
(jiwa)
Kepadatan Penduduk (jiwa/ha)
KelasArah Dominasi Kegiatan
Jalan Akses Utama
Jenis Kegiatan Skala pelayanan/Tipe
Sidoarjo
Meliputi seluruh wilayah kecamatan, kecuali wilayah pesisir desa Gebang, Sekardangan dan Pucanganom.
3.460 312.415 50 Sedang Industri Industri non-kawasan (kecil dan
menengah) serta sentra industri kecil, skala kabupaten
Jalan arteri primer
Perdagangan dan Jasa
Jalan kolektor primer
Perdagangan besar dan TPI skala kabupaten;
Jalan lokal primer
Perdagangan retail skala lokal dan informal;
Jalan Lingkar Timur
Jasa pemerintahan skala kabupaten; Jalan KA dan
KA komuter
Jasa pelayanan penginapan skala kabupaten;
Rencana jalan lingkar luar timur
Jasa perkantoran/swasta skala lokal dan kabupaten
Rencana jalur komuter
Pariwisata Pariwisata skala kabupaten
Permukiman Perumahan Real Estate, Rusun atau
kondominium, dan rumah biasa/kampung
Fasilitas umum dan fasilitas sosial
Fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, peribadatan, dan fasilitas olahraga skala lokal dan skala kabupaten
Ruang terbuka hijau
Ruang terbuka hijau taman kota, skala kabupaten
Buduran Meliputi desa/kel. Buduran, Damarsi Prasung, Dukuh
2.112 141.277 34 Sedang Industri Industri non-kawasan (industri besar, menengah, dan kecil), industri pengolahan dan perakitan, serta sentra industri kecil skala kabupaten
Jalan arteri primer
Jalan kolektor
II - 3
Laporan Akhir - Revitalisasi Pemanfaatan Ruang Kawasan Perkotaan Kota Sidoarjo
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T I M U RDINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG
MITRA KARSA UTAMAENGINEERING AND MANAGEMENT
CONSULTANTJL. Medayu Pesona XIII/26 Surabaya 60295
Telp/Fax : 031-8782801 Email: [email protected]
KecamatanCakupan Wilayah
Perkotaan
Luas Kota (ha)
Proyeksi Penduduk
(jiwa)
Kepadatan Penduduk (jiwa/ha)
KelasArah Dominasi Kegiatan
Jalan Akses Utama
Jenis Kegiatan Skala pelayanan/Tipe
Tengah, Banjarsari, Wadungasih, Sidomulyo, Pagerwojo, dan Sidokerto.
primer Jalan lokal
primer Jalan Lingkar
Timur
Perdagangan dan Jasa
Perdagangan retail skala lokal dan informal ;
Jalan KA dan KA komuter
Perdagangan besar dan SIK skala kabupaten;
Rencana Jalan Lingkar Timur Lanjutan
Jasa pemerintahan skala kabupaten;
Rencana jalan lingkar luar timur
Jasa perkantoran/swasta skala lokal dan kabupaten
Pariwisata Wisata alam (Pentai Kepetingan), wisata
sejarah (monument Mangudiprojo) dan wisata religi skala kabupaten
Mix Use Perdagangan dan industri skala kabupaten
Permukiman Perumahan Real Estate dan rumah biasa/kampung
Fasilitas umum dan fasilitas sosial
Fasilitas pendidikan skala kabupaten; Fasilitas kesehatan, peribadatan, dan
fasilitas olahraga skala lokal/kecamatan
Candi
Meliputi seluruh wilayah kecamatan kecuali desa Kedungpeluk.
2.666 208.551 51 Sedang
Permukiman Perumahan Real Estate dan rumah biasa/kampung
Jalan arteri primer
Jalan kolektor primer
Jalan lokal primer
Jalan KA dan KA komuter
II - 4
Laporan Akhir - Revitalisasi Pemanfaatan Ruang Kawasan Perkotaan Kota Sidoarjo
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T I M U RDINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG
MITRA KARSA UTAMAENGINEERING AND MANAGEMENT
CONSULTANTJL. Medayu Pesona XIII/26 Surabaya 60295
Telp/Fax : 031-8782801 Email: [email protected]
KecamatanCakupan Wilayah
Perkotaan
Luas Kota (ha)
Proyeksi Penduduk
(jiwa)
Kepadatan Penduduk (jiwa/ha)
KelasArah Dominasi Kegiatan
Jalan Akses Utama
Jenis Kegiatan Skala pelayanan/Tipe
Industri
Industri non-kawasan (kecil, menengah, dan besar), industri pengolahan hasil pertanian dan perikanan, serta sentra industri kecil
Jalan Lingkar Timur
Perdagangan dan Jasa
Perdagangan retail skala lokal dan informal;
Rencana jalan lingkar luar timur
Perdagangan besar skala kabupaten; Rencana jalur
komuter
Jasa pemerintahan skala lokal/ kecamatan dan kabupaten
Rencana relokasi rel KA Sidoarjo – Gununggang-sir
Pariwisata Wisata alam (pantai Gesik Cemandi) skala kabupaten
Kawasan pengembang-an komoditi perikanan (KAPUK Perikanan)
KAPUK skala kabupaten
Pertanian Pertanian tanaman bahan makanan dan peternakan skala kabupaten
Sumber : RTRW Sidoarjo Tahun 2009-2029
II - 5
Laporan Akhir - Revitalisasi Pemanfaatan Ruang Kawasan Perkotaan Kota Sidoarjo
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T I M U RDINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG
MITRA KARSA UTAMAENGINEERING AND MANAGEMENT
CONSULTANTJL. Medayu Pesona XIII/26 Surabaya 60295
Telp/Fax : 031-8782801 Email: [email protected]
Sumber: RTRW Kabupaten Sidoarjo Tahun 2009-2029
Gambar 2.1. Rencana Struktur Ruang Kabupaten Sidoarjo
II - 6
Laporan Akhir - Revitalisasi Pemanfaatan Ruang Kawasan Perkotaan Kota Sidoarjo
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T I M U RDINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG
MITRA KARSA UTAMAENGINEERING AND MANAGEMENT
CONSULTANTJL. Medayu Pesona XIII/26 Surabaya 60295
Telp/Fax : 031-8782801 Email: [email protected]
b. Unit Lingkungan (UL) B memiliki luas 180,4 Ha, terbagi atas 3 blok utama
dengan Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) berada di sekitar Jalan Jenggolo.
c. Unit Lingkungan (UL) C memiliki luas 224,6 Ha, terbagi atas 2 blok utama
dengan Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) berada di sekitar Jalan Gajahmada.
d. Unit Lingkungan (UL) D memiliki luas 253,7 Ha, terbagi atas 3 blok utama
dengan Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) berada di sekitar Jl. Diponegoro
(Stasiun Kota Sidoarjo).
2. BWK II
Memiliki luas wilayah 365 Ha, ,emcakup 2 desa yaitu Desa Lebo dan Cemengkalang.
Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) yang menjadi pusat BWK berada di sekitar Jl.
Lingkar Barat sedangkan pusat pelayanan lingkungan tersebar pada masing-masing
unit lingkungan (UL). Pembagain UL dan Blok pada BWK II sebagai berikut :
a. Unit Lingkungan (UL) E memiliki luas 104 Ha, terbagi atas 2 blok utama
dengan pusat pelayanan lingkungan (PPL) berada di sekitar pusat pelayanan
kawasan (Lingkar Barat).
b. Unit Lingkungan (UL) F memiliki luas 120 Ha, terbagi atas 2 blok utama
dengan pusat pelayanan lingkungan (PPL) berada di sekitar Jl. Jati (sekitar
Kantor desa Jati).
c. Unit Lingkungan
(UL) G memiliki luas
141,3 Ha, terbagi
atas 2 blok utama
dengan pusat
pelayanan
lingkungan (PPL)
berada di sekitar Jl.
Cemengkalang
(sekitar kantor desa
Cemengkalang).
II - 7
Laporan Akhir - Revitalisasi Pemanfaatan Ruang Kawasan Perkotaan Kota Sidoarjo
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T I M U RDINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG
MITRA KARSA UTAMAENGINEERING AND MANAGEMENT
CONSULTANTJL. Medayu Pesona XIII/26 Surabaya 60295
Telp/Fax : 031-8782801 Email: [email protected]
3. BWK III
Memiliki luas wilayah 421
Ham mencakup 2 desa yaitu
Lebo dan Suko. Pusat
Pelayanan kawasan (PPK)
sekaligus menjadi pusat
BWK III berada di sekitar
Kantor Jl. Raya Suko (Pasar
Suko).
4. BWK IV
Memiliki luas wilayah 565 Ha, mencakup 4 desa yaitu Cemengbakalam, Sarirogo,
Sumput dan Urangagung Jedogn. Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) yang menjadi
pusat BWK berada di sekitar Jl. Sumput-Sarirogo sedangkan pusat pelayanan
lingkungan tersebar pada masing-masing unit lingkungan (UL). Pembagian UL dan
Blok pada BWK IV sebagai berikut :
a. Unit Lingkungan (UL) K memiliki luas 165,7 Ha, terbagi atas 3 blok utama
dengan pusat UL berada di sekitar Jl. Raya Sumput.
b. Unit Lingkungan (UL) L memiliki luas 224,6 Ha, terbagi atas 3 blok utama
dengan pusat UL
berada di sekitar
Kantor Desa
Urangagung Jedong.
c. Unit Lingkungan
(UL) Mmemiliki
luas 174,6 Ha,
terbagi atas 3 blok
utama dengan
pusat UL berada di
sekitar Jl. Raya
Sarirogo (menyatu
dengan pusat BWK,
disekitar kanot desa Sarirogo).
II - 8
Laporan Akhir - Revitalisasi Pemanfaatan Ruang Kawasan Perkotaan Kota Sidoarjo
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T I M U RDINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG
MITRA KARSA UTAMAENGINEERING AND MANAGEMENT
CONSULTANTJL. Medayu Pesona XIII/26 Surabaya 60295
Telp/Fax : 031-8782801 Email: [email protected]
5. BWK V
Memiliki luas wilayah
595 Ha, mencakup 3 desa
yaitu Bluru Kidul,
sebagian Desa Kemiri dan
Desa Rangkah Kidul.
Pusat Pelayanan Kawasan
(PPK) yang menjadi pusat
BWK berada di sekitar Jl.
Lingkar Timur sedangkan
pusat pelayanan
lingkungan tersebar pada
masing-masing unit lingkungan. Pembagian UL dan Blok pada BWK V sebagai
berikut :
a. Unit Lingkungan (UL) N memiliki luas 217,9 Ha, terbagi atas 3 blok utama
dengan pusat UL berada di sekitar Kantor Desa Kemiri.
b. Unit Lingkungan (UL) O memiliki luas 184,9 Ha, terbagi atas 2 blok utama
dengan pusat UL berada di sekitar Jl, lingkar Timur (rencana blok komersial).
c. Unit Lingkungan (UL) P memiliki luas 192,3 Ha, terbagi atas 2 blok utama
dengan pusat UL berada di sekitar Jl. Lingkar timur (menyatu dengan pusat
BWK).
6. BWK VI
Memiliki luas wilayah 647 Ha, mencakup 3 desa yaitu Desa Rangkah Kidul dan
sebagian Desa Gebang. Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) yang menjadi pusat BWK
berada di sekitar Jl. Lingkar Timur (Depo Perikanan) sedangkan pusat pelayanan
lingkungan tersebar pada masing-masing unit lingkungan (UL). Pembagian UL dan
Blok pada BWK VI sebagai berikut :
a. Unit lingkungan (UL) Q memiliki luas 103,5 Ha dengan pusat UL berada di
sekitar Kantor desa Gebang.
II - 9
Laporan Akhir - Revitalisasi Pemanfaatan Ruang Kawasan Perkotaan Kota Sidoarjo
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T I M U RDINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG
MITRA KARSA UTAMAENGINEERING AND MANAGEMENT
CONSULTANTJL. Medayu Pesona XIII/26 Surabaya 60295
Telp/Fax : 031-8782801 Email: [email protected]
b. Unit lingkungan (UL)
R memiliki luas
184,9 Ha dengan
pusat UL berada di
Depo Perikanan
(menyatu dengan
pusat BWK).
c. Unit lingkungan (UL)
S memiliki luas
254,4 Ha dengan
pusat UL berada di
sekitar Kompleks
Fasilitas Pendidikan.
7. BWK VII
Memiliki luas wilayah 2805 Ha, mencakup 3 desa yaitu sebagian Pucang Anom,
sebagian Sekardangan dan sebagian Gebang, Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) yang
menjadi pusat BWK berada di sekitar Desa Pucukan Seberang.
2.1.3. Rencana Pola Ruang Kota Sidoarjo
Rencana pola ruang menggambarkan letak, ukuran, dan fungsi dari kegiatan-
kegiatan budidaya dan lindung baik di wilayah darat maupun pesisir dan laut yang
dituangkan dalam beberapa blok peruntukan sebagai berikut:
2.1.3.1. Rencana Pengembangan Kawasan Lindung
A. Kawasan yang Memberikan Perlindungan Kawasan Bawahannya
Kawasan ini memberikan perlindungan kawasan bawahannya pada skala lokal di
kawasan sekitar atau skala kabupaten dan berfungsi sebagai kawasan resapan air,
pencegahan banjir, erosi, dan untuk melindungi ekosistem di kawasan tersebut. Kawasan
yang ditetapkan sebagai kawasan lindung bagi kawasan bawahannya adalah kawasan
konservasi di bagian timur Kabupaten Sidoarjo yaitu dalam wilayah SSWP V meliputi
pesisir di Kecamatan Sedati, pesisir Kecamatan Buduran, pesisir Kecamatan Sidoarjo,
pesisir Kecamatan Jabon termasuk tanah oloran seluas 3.541,02 untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel 2.2.
II - 10
Laporan Akhir - Revitalisasi Pemanfaatan Ruang Kawasan Perkotaan Kota Sidoarjo
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T I M U RDINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG
MITRA KARSA UTAMAENGINEERING AND MANAGEMENT
CONSULTANTJL. Medayu Pesona XIII/26 Surabaya 60295
Telp/Fax : 031-8782801 Email: [email protected]
Sumber: RTRW Kabupaten Sidoarjo Tahun 2009-2029
Gambar 2.2. Rencana Pola Ruang Kabupaten Sidoarjo
II - 11
Laporan Akhir - Revitalisasi Pemanfaatan Ruang Kawasan Perkotaan Kota Sidoarjo
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T I M U RDINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG
MITRA KARSA UTAMAENGINEERING AND MANAGEMENT
CONSULTANTJL. Medayu Pesona XIII/26 Surabaya 60295
Telp/Fax : 031-8782801 Email: [email protected]
Tabel 2.2 Rencana Kawasan Konservasi dan Resapan Air di Kabupaten Sidoarjo Tahun 2009-2029
No Kecamatan Luas (Ha)
1. Sidoarjo 780,842. Buduran 536,903. Jabon 1.244,954. Sedati 978,33
Jumlah 3.541,02
Sumber : RTRW Kabupaten Sidoarjo Tahun 2009-2029
Kriteria kawasan konservasi dan resapan air adalah :
a. Kawasan dengan curah hujan rata-rata lebih dari 1.000 mm per tahun.
b. Lapisan tanahnya berupa pasir halus berukuran minimal 1/16 mm.
c.Mempunyai kemampuan meluluskan air dengan kecepatan lebih dari 1 meter per hari.
d. Kedalaman muka air tanah lebih dari 10 meter terhadap muka tanah setempat.
e. Kelerengan kurang dari 15 %.
f. Kedudukan muka air tanah dangkal lebih tinggi dari kedudukan muka air tanah dalam.
B. Kawasan Perlindungan Setempat
Kawasan perlindungan setempat, terdiri dari kawasan sempadan pantai,
sempadan sungai, kawasan pantai berhutan bakau/mangrove dan kawasan waduk.
1) Sempadan Pantai
Kawasan sempadan pantai di Kabupaten Sidoarjo terdapat di sepanjang pantai di
sebelah Timur wilayah kabupaten. Kebijaksanaan pemanfaatan ruang bagi perlindungan
kawasan sempadan pantai meliputi :
Pencegahan dan pembatasan kegiatan budidaya disekitar pantai yang mengganggu
fungsi utamanya;
Pengendalian kegiatan yang sudah ada dengan pembangunan jalan lingkar luar timur
Sidoarjo sehingga ada barier antara kegiatan utama dengan kegiatan tambak;
Melakukan konservasi pada kawasan sempadan pantai, yang secara umum dengan
ketentuan minimal 100 meter dari titik pasang tertinggi kearah darat disepanjang
pantai Sidoarjo;
Penanaman mangrove di sepanjang pantai untuk meminimalisasi dampak abrasi
pantai.
II - 12
Laporan Akhir - Revitalisasi Pemanfaatan Ruang Kawasan Perkotaan Kota Sidoarjo
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T I M U RDINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG
MITRA KARSA UTAMAENGINEERING AND MANAGEMENT
CONSULTANTJL. Medayu Pesona XIII/26 Surabaya 60295
Telp/Fax : 031-8782801 Email: [email protected]
Arahan rencana kawasan sempadan pantai di Kabupaten Sidoarjo berada di
beberapa kecamatan yaitu Sedati, Buduran, Sidoarjo, Jabon. Luas sempadan pantai lebih
kurang 341,93 Ha. Lihat tabel 2.3. rencana sempadan pantai Kabupaten Sidoarjo.
2) Sungai
Sungai termasuk salah satu kawasan lindung yang perlu dijaga kelestarian dan
keberadaannya karena potensinya bisa memberikan kontribusi terhadap perekonomian
Kabupaten Sidoarjo pada umumnya serta untuk masyarakat sekitar khususnya. Dalam
perkembangan kota hendaknya memperhatikan keberadaan sungai, jangan sampai
mengganggu ekosistem didalamnya serta jangan pula berdampak pada pencemaran
lingkungan sungai.
Tabel 2.3 Rencana Sempadan Pantai di Kabupaten Sidoarjo Tahun 2009-2029
No SSWP Kecamatan Luas (Ha)
1 SSWP V Sidoarjo 20,48Buduran 10,06Jabon 125,66Sedati 185,73
Jumlah 341,93
Sumber : RTRW Kabupaten Sidoarjo Tahun 2009-2029
3) Sempadan Sungai
Sungai-sungai yang memerlukan perlindungan dalam bentuk sempadan sungai
dengan lebar 50-100 m antara lain adalah : Sungai Mangetan, Sungai Porong, Kali
Buntung, Sungai Brantas, Sungai Mas.
Ketentuan perlindungan untuk sempadan sungai adalah sebagai berikut :
Sedapat mungkin meminimalkan pemanfaatan sempadan sungai untuk kegiatan
budidaya, sungai besar di luar kawasan permukiman sekurang-kurangnya 50 meter
pada kiri kanan sungai sedangkan untuk sungai di sekitar kawasan permukiman
sekurang-kurangnya 10 - 15 meter.
Diharapkan jalan yang terdapat di sepanjang sungai tidak hanya berfungsi sebagai
jalan pemeliharaan sungai tetapi dapat difungsikan juga untuk jalan umum.
Memfungsikan sungai sebagai tempat rekreasi air seperti, tempat pemancingan,
wisata perahu dll.
Memanfaatkan kawasan sempadan sungai sebagai ruang terbuka hijau/RTH dengan
partisipasi aktif penduduk.
II - 13
Laporan Akhir - Revitalisasi Pemanfaatan Ruang Kawasan Perkotaan Kota Sidoarjo
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T I M U RDINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG
MITRA KARSA UTAMAENGINEERING AND MANAGEMENT
CONSULTANTJL. Medayu Pesona XIII/26 Surabaya 60295
Telp/Fax : 031-8782801 Email: [email protected]
Pengaturan sempadan sungai dengan prinsip sungai sebagai arah orientasi.
Rencana sempadan sungai Kabupaten Sidoarjo di wilayah studi dapat dilihat
pada tabel 2.4 di bawah ini.
Tabel 2.4 Rencana Sempadan Sungai di Kabupaten Sidoarjo Tahun 2009-2029
No Kecamatan Luas (Ha)
1 Sidoarjo 69,732 Buduran 103,273 Candi 85,614 15 kecamatan lainnya 2.384,79
Jumlah 2.643,40
Sumber : RTRW Kabupaten Sidoarjo Tahun 2009-2029
4) Kawasan sekitar Waduk
Waduk yang ditetapkan sebagai daerah lindung adalah 3 Ha. Waduk-waduk (bisa
berupa long storage) ini direncanakan berada dalam kawasan water front city di
Kecamatan Tarik.
Upaya pemantapan kawasan sekitar waduk yang ada tersebut, dalam rangka
perlindungan antara lain adalah :
Secara umum sempadan waduk minimal 50 meter dari titik pasang tertinggi kearah
darat disekeliling tepian dengan luasan yang proporsional dengan bentuk dan kondisi
waduk. sedangkan waduk dengan skala kecil kawasan perlindungannya minimal 25
meter.
Penggunaan waduk untuk kegiatan pariwisata (rekreasi dan olahraga) diperbolehkan
dengan tetap mematuhi ketentuan-ketentuan fungsi lindungnya.
5) Kawasan Pantai Berhutan Bakau
Kawasan pantai berhutan bakau terdapat di pantai Timur Sidoarjo, sekitar
pantai selat Madura dengan luas 1.045,73 Ha sangat penting keberadaannya.
Arahan rencana kawasan pantai berhutan bakau di Kabupaten Sidoarjo berada
di beberapa kecamatan yaitu Kecamatan Sedati, Buduran, Sidoarjo, Jabon. Tabel 2.5
menyajikan rencana pantai berhutan bakau di Kabupaten Sidoarjo. Kebijakan yang
diambil untuk pengembangan dan pengelolaan hutan bakau dengan ketentuan kawasan
pantai berhutan bakau di tetapkan selebar 350 meter diukur dari garis pantai.
II - 14
Laporan Akhir - Revitalisasi Pemanfaatan Ruang Kawasan Perkotaan Kota Sidoarjo
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T I M U RDINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG
MITRA KARSA UTAMAENGINEERING AND MANAGEMENT
CONSULTANTJL. Medayu Pesona XIII/26 Surabaya 60295
Telp/Fax : 031-8782801 Email: [email protected]
Kebijaksanaan tersebut diambil dengan mengacu pada aturan dan disesuaikan dengan
kondisi yang ada dilapangan.
Tabel 2.5 Rencana Pantai Berhutan Bakau di Kabupaten Sidoarjo Tahun 2009-2029
SSWP Kecamatan Luas (Ha)
SSWP V Sidoarjo 64,74Buduran 30,84Jabon 314,21Sedati 635,94
Jumlah 1.045,73
Sumber : RTRW Kabupaten Sidoarjo Tahun 2009-2029
6) Kawasan Ruang Terbuka Hijau
Proporsi luas Ruang Terbuka Hijau untuk kawasan perkotaan ditetapkan dan
diupayakan secara bertahap sebesar 30 % (tiga puluh persen) dari luas wilayah
perkotaan, yang terdiri dari ruang Terbuka Hijau publik (20 %) dan Ruang Terbuka Hijau
privat (10%). Proporsi 30% merupakan ukuran minimal untuk menjamin keseimbangan,
sistem hidrologi dan keseimbangan mikroklimat, maupun sistem ekologis lain yang dapat
meningkatkan ketersediaan udara bersih yang diperlukan masyarakat, serta sekaligus
dapat meningkatkan nilai estetika kota. Keberadaan Ruang Terbuka Hijau harus
dipertahankan serta ditingkatkan fungsi lindungnya untuk peningkatan kualitas
lingkungan Kabupaten. Pemanfatan lahan untuk Ruang Terbuka Hijau diatur sebagai
berikut :
a) Jalur hijau, berbentuk jalur memanjang tempat tumbuhnya tanaman vegetasi yang
berada dibahu serta median jalan;
b) Taman Kabupaten, berbentuk taman-taman yang berada pada lokasi-lokasi strategis
dan jalur utama Kabupaten dengan berbagai ornamen untuk memperindah estetika
kabupaten;
c) Taman lingkungan, berbentuk taman-taman yang berada pada suatu kawasan atau
lingkungan yang juga berfungsi sebagai sarana hiburan dan interaksi sosial bagi
masyarakat.
Potensi pengembangan Ruang Terbuka Hijau meliputi: jalur hijau (1,5 m x 2 m),
lahan di bawah jaringan listrik SUTM, lahan di bawah jaringan telepon, sempadan saluran
drainase tersier, kawasan perdagangan dan jasa, sempadan sungai, sempadan rel kereta
api, lahan di sekitar bangunan publik, kawasan permukiman padat, lahan terlantar,
II - 15
Laporan Akhir - Revitalisasi Pemanfaatan Ruang Kawasan Perkotaan Kota Sidoarjo
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T I M U RDINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG
MITRA KARSA UTAMAENGINEERING AND MANAGEMENT
CONSULTANTJL. Medayu Pesona XIII/26 Surabaya 60295
Telp/Fax : 031-8782801 Email: [email protected]
makam, kebun binatang, lapangan olah raga, dan lahan di bawah fly over atau jalan
layang.
Untuk menentukan luas RTH berdasarkan jumlah penduduk, dilakukan dengan
mengalikan antara jumlah penduduk yang dilayani dengan standar luas RTH per kapita
sesuai peraturan yang berlaku.
Standar Penyediaan RTH Berdasarkan Jumlah Penduduk
NoUnit
LingkunganTipe RTH
Luas Minimal/ unit (m2)
Luas Minimal/Kapita
(m2)Lokasi
1 250 jiwa Taman RT 250 1,0 Di tengah lingkungan RT
2 2500 jiwa Taman RW 1.250 0,5 Di pusat kegiatan RW
3 30.000 jiwa Taman Kelurahan
9.000 0,3 Dikelompokka dengan sekolah/pusat kelurahan
4 120.000 jiwa Taman Kecamatan
24.000 0,2 Dikelompokkan dengan sekolah/ pusat kecamatan
Pemakaman disesuaikan 1,2 Tersebar5 480.000 jiwa Taman kota 144.000 0,3 Di pusat
wilayah/kotaHutan kota Disesuaikan 4,0 Di dalam/
kawasan pinggiran
Untuk fungsi-fungsi tertentu
disesuaikan 12,5 Disesuaikan dengan kebutuhan
Sumber : Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 05/PRT/M/2008 tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Di Kawasan Perkotaan
Tempat Pemakaman Umum merupakan bagian dari Ruang Terbuka Hijau yang
pelaksanaan pembangunannya dilakukan sebagai berikut :
a) Pembangunan Tempat Pemakaman Umum dilakukan dengan pengembangan makam-
makam yang telah ada maupun pembangunan makam baru, dan didukung dengan
penyediaan prasarana dan sarana permakaman;
b) Pembangunan Tempat Pemakaman Umum (TPU) skala Kabupaten, lokasinya
diarahkan di tiap SSWP di sesuaikan dengan arah pengembangan perumahan baru;
c) Pada skala lingkungan pembangunan tempat pemakaman umum dilakukan dengan
pembangunan makam baru pada lahan fasilitas umum atau dengan optimalisasi dan
II - 16
Laporan Akhir - Revitalisasi Pemanfaatan Ruang Kawasan Perkotaan Kota Sidoarjo
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T I M U RDINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG
MITRA KARSA UTAMAENGINEERING AND MANAGEMENT
CONSULTANTJL. Medayu Pesona XIII/26 Surabaya 60295
Telp/Fax : 031-8782801 Email: [email protected]
pengembangan lahan makam yang telah ada sesuai dengan kapasitas, kebutuhan, dan
lingkup pelayanannya.
Rencana luas untuk fasilitas olah raga dan ruang terbuka di Kabupaten Sidoarjo
tahun 2018 adalah 727,9 Ha dan pada tahun 2028 meningkat mejadi 1028.9 Ha. Fasilitas
yang perlu ditambahkan adalah tempat bermain, taman dan lapangan olah raga.
Rencana pengembangan kawasan Ruang Terbuka Hijau meliputi :
a) Menambah jalur hijau jalan di sepanjang jaringan jalan yang ada terutama jalan arteri
primer (Surabaya-Sidoarjo). Untuk jalur hijau jalan, RTH dapat disediakan dengan
penempatan tanaman antara 20–30% dari ruang milik jalan (rumija) sesuai dengan
klas jalan.
b) Intensifikasi dan ekstensifikasi RTH di sepanjang sempadan sungai, jaringan jalan,
saluran udara tegangan tinggi, sempadan jalan, dan jalan bebas hambatan. Untuk
jaringan listrik dan telepon lebar lahan yang harus disediakan dan dapat dimanfaatkan
sebagai RTH adalah sebesar 1,5 m hingga 2 m. Untuk sistem saluran drainase tersier,
membutuhkan luas lahan yang sama yaitu 1,5 m hingga 2 m. Sedangkan untuk sistem
saluran drainase sekunder membutuhkan lahan seluas ≥ 2m. Sempadan sungai sendiri
memiliki ketentuan, yaitu 5 m hingga 10 m dari bibir sungai (5 m untuk lansekap kota
dan 5 m sisanya untuk ruang pengerukan sungai atau escavator). Lahan di bawah fly
over atau jalan layang merupakan salah satu komponen yang berpotensi untuk
dikembangkan sebagai RTH.
c) Intensifikasi dan ekstensifikasi RTH di kawasan taman kota, pemakaman umum, serta
di sekitar danau buatan dan mata air. Bentuk upaya Intensifikasi ruang terbuka hijau
dapat dilakukan dengan pemilihan jenis tanaman, letak tanaman, ruang antar
permukiman, taman-taman rumah, selain itu dilakukan juga diantaranya melalui
penataan ulang makam dan taman kota. Untuk ekstensifikasi RTH dilakukan dengan
pembuatan RTH-RTH baru.
d) Penerapan mekanisme insentif dan disinsentif kepada penduduk dalam
pengembangan RTH di wilayahnya. Pemberian insentif ini dapat dilakukan dengan
cara kemudahan pemberian ijin (mekanisme perijinan) bagi pihak pihak-pihak yang
telah mengembangkan RTH, public image yaitu mempublikasikan RTH yang indah dan
dapat dijadikan contoh bagi masyarakat yang lain, dan mekanisme perpajakan yaitu
keringanan pajak bagi pihak yang ingin mengembangkan RTH. Sedangkan disinsentif
diberikan pada pihak-pihak yang tidak memenuh iaturan yang telah ditetapkan
pemerintah, yaitu berupa peringatan, pencabutan ijin, penertiban, dan penarikan
II - 17
Laporan Akhir - Revitalisasi Pemanfaatan Ruang Kawasan Perkotaan Kota Sidoarjo
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T I M U RDINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG
MITRA KARSA UTAMAENGINEERING AND MANAGEMENT
CONSULTANTJL. Medayu Pesona XIII/26 Surabaya 60295
Telp/Fax : 031-8782801 Email: [email protected]
denda bagi pihak pengembang yang tidak mampu menyediakan RTH sesuai dengan
aturan pemerintah. Pengembangan RTH secara vertikal ini juga dapat digunakan
sebagai salah satu disinsentif bagi bangunan-bangunan yang tidak dapat memenuhi
proporsi KDH yang telah ditetapkan.
e) Peningkatan kerjasama dengan pihak swasta untuk menambah kuantitas dan kualitas
RTH terutama RTH publik.
f)Selain itu lahan di sekeliling TPA juga berpotensi untuk dikembangkan menjadi RTH,
yaitu sebagai buffer zone.
Kawasan perlindungan setempat di Kabupaten Sidoarjo dapat dilihat pada tabel
2.6 dibawah ini.
Tabel 2.6 Klasifikasi Kawasan Perlindungan Setempat
Klasifikasi Kawasan
Perlindungan Setempat
Rincian Lokasi
Sempadan PantaiDi sepanjang pantai di sebelah Timur wilayah kabupaten
Kecamatan Waru, Sedati, Buduran, Sidoarjo, Jabon
Sempadan Sungai Sempadan sungai dengan lebar 50-100 m
Sungai Mangetan, Sungai Porong, Kali Buntung, Sungai Brantas, Sungai Mas.
Kawasan Sekitar Waduk
Kawasan sekitar waduk Tersebar
Kawasan Pantai berhutan Bakau
Kawasan pantai berhutan bakau terdapat di pantai Timur Sidoarjo
Kecamatan Waru, Sedati, Buduran, Sidoarjo, Jabon
Kawasan Ruang Terbuka Hijau
Taman kota, taman rekreasi, taman lingkungan perumahan dan permukiman, taman lingkungan perkantoran dan gedung komersial, hutan kota, pemakaman umum, lapangan olah raga, lapangan upacara, parkir terbuka, lahan pertanian perkotaan, jalur di bawah tegangan tinggi (SUTT dan SUTET), sempadan sungai/pantai/ bangunan, jalur pengaman jalan, median jalan, rel kereta api, pipa gas dan pedestrian, kawasan dan jalur hijau, daerah penyangga (buffer zone) lapangan udara, taman atap (Roof Garden) dan unsur penunjang melalui titik- titik reklame
Tersebar
Sumber : RTRW Kabupaten Sidoarjo Tahun 2009-2029
II - 18
Laporan Akhir - Revitalisasi Pemanfaatan Ruang Kawasan Perkotaan Kota Sidoarjo
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T I M U RDINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG
MITRA KARSA UTAMAENGINEERING AND MANAGEMENT
CONSULTANTJL. Medayu Pesona XIII/26 Surabaya 60295
Telp/Fax : 031-8782801 Email: [email protected]
C. Kawasan Pelestarian Alam
Untuk wilayah Kabupaten Sidoarjo benda cagar budaya yang ada berupa Situs
Purbakala yang berupa candi yang terdapat di kecamatan Porong sebanyak 3 buah
dengan luas kurang lebih 3 ha, Kecamatan Wonoayu terdapat sebuah dengan luas 2 ha,
dan di Kecamatan Sedati terdapat sebuah dengan luas 2 ha. Selain candi terdapat juga
benda cagar budaya yang berupa makam yaitu makam Dewi Sekardadu di Desa
Kepetingan Kecamatan Buduran. Klasifikasi dan lokasi kawasan cagar budaya dan suaka
alam dapat dilihat pada tabel 2.7.
Tabel 2.7 Klasifikasi Kawasan Pelestarian Alam
Klasifikasi Kawasan
Rincian Lokasi
Cagar Budaya
Pabrik GulaKecamatan Candi, Kecamatan Tulangan, Kecamatan Krembung, Kecamatan Wonoayu
Prasasti Candi Kecamatan Krian, Tarik, Wonoayu, Tulangan, Porong, Krembung, dan Sedati
Situs PurbakalaKecamatan Krian, Tarik, Prambon, Sukodono, Krembung
Makam makam Dewi Sekardadu di Desa Kepetingan Kecamatan Buduran
Wisata Alam
Pantai Kepetingan
Kecamatan Buduran
Pantai Gesik Cemandi
Kecamatan Candi
Pantai Timur Kecamatan SedatiSumber : RTRW Kabupaten Sidoarjo Tahun 2009-2029
Kebijakan yang ditetapkan untuk pengembangan kawasan cagar budaya adalah
sebagai berikut :
a) Melestarikan dan menjaga bangunan budaya (candi) sesuai dengan karakteristik dan
keasliannya.
b) Mengembangkan pusat penelitian dan pengembangan sebagai sarana pusat informasi
dan pengelolaan wisata budaya
c) Mengadakan upaya-paya restorasi, renovasi serta preservasi yang dilakukan pada
masing-masing kawasan dengan partisipasi masyarakat.
d) Meningkatkan peran bangunan-bangunan tersebut sebagai pusat kegiatan budaya.
e) Meningkatkan perawatan dan perbaikan terhadap wisata makam yang ada.
f)Mengembangkan makam kuno menjadi kawasan wisata, dengan peningkatan fasilitas
serta sarana dan prasarana transportasi sebagai penunjang.
II - 19
Laporan Akhir - Revitalisasi Pemanfaatan Ruang Kawasan Perkotaan Kota Sidoarjo
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T I M U RDINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG
MITRA KARSA UTAMAENGINEERING AND MANAGEMENT
CONSULTANTJL. Medayu Pesona XIII/26 Surabaya 60295
Telp/Fax : 031-8782801 Email: [email protected]
g) Mengembangkan kawasan cagar budaya sebagai sektor penggerak perekonomian
wilayah dengan pemberdayaan masyarakat sekitar.
Kebijakan yang ditetapkan untuk pengembangan kawasan wisata alam ini
adalah:
a) Memelihara ekosistem yang terdapat pada lokasi dengan mengembangkan kawasan
konservasi terpadu
b) Mengendalikan perubahan fungsi lahan sebagi instrumen pemeliharaan lingkungan
pantai
c) Peningkatan prasarana dan sarana wisata untuk mendukung konsep wisata ekologi
atau ecotourisme.
d) Pelibatan secara aktif masyarakat nelayan dalam usaha-usaha pengembangan kawasan
wisata alam tersebut.
D. Kawasan Rawan Bencana Alam
Kawasan rawan bencana alam antara lain kawasan rawan gelombang pasang dan
kawasan rawan banjir. Kawasan rawan gelombang pasang dapat ditemui di sepanjang
Pantai Timur Sidoarjo yang meliputi Kecamatan Waru, Sedati, Sidoarjo, dan
Tanggulangin. Sebagian besar pantai yang ada di sebelah timur Kabupaten Sidoarjo
mempunyai potensi pasang air laut, yang menyebabkan intrusi air laut ke daratan.
Kebijakan yang ditetapkan untuk pengembangan kawasan ini adalah :
a) Pemeliharaan dan penanaman mangrove di sepanjang pantai timur Sidoarjo secara
berkala.
b) Pengendalian pemanfaatan lahan di sempadan pantai timur Sidoarjo.
c) Pemeliharaan saluran drainae yang menuju ke laut.
Kawasan rawan bencana lainnya adalah kawasan rawan banjir. Kawasan rawan
banjir ini banyak dijumpai di Kota Sidoarjo, Kecamatan Waru, Kawasan perkotaan Bluru
Kidul, Rangaka, Gebang, Kemiri, Suko. Adanya bencana banjir menyebabkan kerugian
yang tidak sedikit bagi kawasan yang mengalaminya. Kebijakan yang ditetapkan untuk
pengembangan kawasan rawan banjir adalah :
a) Pengendalian banjir melalui peningkatan dan perbaikan kualitas dan kuantitas saluran
drainase terutama di kawasan tersebut
b) Peningkatan pengendalian sempadan sungai dari okupansi lahan untuk permukiman
dan industri
II - 20
Laporan Akhir - Revitalisasi Pemanfaatan Ruang Kawasan Perkotaan Kota Sidoarjo
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T I M U RDINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG
MITRA KARSA UTAMAENGINEERING AND MANAGEMENT
CONSULTANTJL. Medayu Pesona XIII/26 Surabaya 60295
Telp/Fax : 031-8782801 Email: [email protected]
c) Pembangunan perumahan baru hendaknya memperhatikan kondisi fisik dasar dan
lingkungan sekitar.
d) Peningkatan open space sebagai sarana mengalirnya limpasan air hujan.
Kawasan rawan bencana yang saat ini terjadi di kawasan perencanaan adalah
terjadinya semburan lumpur panas Lapindo yang menenggelamkan area seluas 401,56
Ha. Dampak dari bencana lumpur tersebut mengakibatkan 5 desa (Desa Mindi, Siring,
Jatirejo, Glagaharum, dan Renokenongo) menjadi tidak layak huni dikarenakan
lingkungan perumahan mereka terendam lumpur. Kebijakan yang dapat diterapkan untuk
penangan kawasan bencana ini adalah :
a) Penetapan kawasan/zona resiko bencana sebagai optimalisasi penanganan bencana
b) Mempercepat proses penanganan dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan dari
adanya bencana ini.
c) Penguatan bangunan-bangunan pengendali lumpur dan pengamanan sarana dan
prasarananya.
d) Mengendalikan kegiatan/aktifitas di sekitar kawasan rawan bencana.
e) Relokasi kegiatan dan infrastruktur yang terkena dampak bencana.
E. Kawasan Lindung Lainnya
Kawasan lindung lainnya, adalah kawasan lindung geologi di area bencana
luapan lumpur Porong. Kawasan lindung geologi ini terdapat di Kecamatan Porong dan
Tanggulangin. Kebijakan untuk pemantapan kawasan lindung ini dapat dilakukan dengan:
a) Mengendalikan kegiatan/aktifitas di sekitar kawasan rawan bencana.
b) Melakukan pemetaan terhadap risiko bencana yang terjadi sehingga dapat digunakan
untuk proses penataan dan relokasi penduduk
c) Penambahan ruang terbuka hijau di sekitar lokasi bencana sebagai upaya pengurangan
polusi udara.
d) Penyiapan dan pengelolaan sistem managemen bencana terutama dalam penyiapan
jalur evakuasi dan peningkatan kapasitas penduduk tentang bencana
2.1.3.2. Rencana Pengembangan Kawasan Budidaya
Kawasan budidaya di Kabupaten Sidoarjo meliputi kawasan peruntukan
pertanian, kawasan peruntukan perikanan, kawasan peruntukan pertambangan, kawasan
peruntukan permukiman, kawasan peruntukan industri, kawasan peruntukan pariwisata,
kawasan perdagangan, dan kawasan mix use.
II - 21
Laporan Akhir - Revitalisasi Pemanfaatan Ruang Kawasan Perkotaan Kota Sidoarjo
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T I M U RDINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG
MITRA KARSA UTAMAENGINEERING AND MANAGEMENT
CONSULTANTJL. Medayu Pesona XIII/26 Surabaya 60295
Telp/Fax : 031-8782801 Email: [email protected]
A. Kawasan Peruntukan Permukiman
Kawasan peruntukan permukiman terdiri dari kawasan permukiman perdesaan
dan kawasan permukiman perkotaan.
Rencana luas kawasan permukiman perdesaan di Kabupaten Sidoarjo pada
tahun perencanaan adalah 5.584,57 Ha. Arahan kawasan pemukiman perdesaan berada di
Kecamatan Candi, Sidoarjo, Krian, Taman, Tulangan, Prambon, Wonoayu, Sukodono,
Porong, Tanggulangin dan Tarik, dengan uraian seperti pada Tabel 2.8 di bawah ini.
Tabel 2.8 Rencana Kawasan Permukiman Perdesaan di Kabupaten Sidoarjo Tahun 2009-2029
No SSWP Kecamatan Luas (Ha)
1. SSWP II Sidoarjo 291,85Buduran 0,21Candi 192,40
2. SSWP III Tanggulangin 95,95Jabon 31,04Porong 283,92Tulangan 628,04Krembung 678,13
3. SSWP I Taman 384,92Waru 59,92Gedangan 12,77Sukodono 557,52
4. SSWP IV Krian 558,91Tarik 416,19Prambon 543,55Wonoayu 592,04Balongbendo 257,18
Jumlah 5.584,57
Sumber : RTRW Kabupaten Sidoarjo Tahun 2009-2029
Rencana pemantapan kawasan permukiman perkotaan di Kabupaten Sidoarjo
adalah sebagai berikut :
Perubahan penggunaan tanah menjadi kawasan terbangun permukiman dilakukan
pada lahan yang kurang produktif.
Pengembangan perumahan yang sudah ada maupun pembangunan perumahan baru.
Pembangunan perumahan baru dilakukan secara intensif (vertikal dan horisontal)
dengan pemanfaatan lahan secara optimal pada kawasan- kawasan di luar kawasan
lindung dengan fungsi kegiatan perumahan/permukiman;
Pembangunan perumahan baru secara horisontal berupa perumahan real estate
direncanakan dikembangkan secara merata di bagian timur dan barat Kabupaten, yaitu
II - 22
Laporan Akhir - Revitalisasi Pemanfaatan Ruang Kawasan Perkotaan Kota Sidoarjo
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T I M U RDINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG
MITRA KARSA UTAMAENGINEERING AND MANAGEMENT
CONSULTANTJL. Medayu Pesona XIII/26 Surabaya 60295
Telp/Fax : 031-8782801 Email: [email protected]
pada Kecamatan Waru, Kecamatan Gedangan, Kecamatan Sukodono, Kecamatan
Taman dan Kecamatan Sedati yang termasuk dalam SSWP I dan Kecamatan Sidoarjo,
sebagian Kecamatan Buduran, dan sebagian Kecamatan Candi yang termasuk dalam
SSWP II.
Pada pembangunan perumahan real estate, pelaksana pembangunan
perumahan/developer wajib menyediakan prasarana lingkungan, utilitas umum, dan
fasilitas sosial dengan proporsi 40% (empat puluh persen) dari keseluruhan luas lahan
perumahan, dan selanjutnya diserahkan kepada Pemerintah Daerah.
Pembangunan perumahan secara intensif vertikal dilakukan dengan pembangunan
rumah susun baik pada kawasan perumahan baru maupun kawasan padat hunian yang
dilakukan secara terpadu dengan lingkungan sekitarnya yang diarahkan pada kawasan
Waru dan Sidoarjo.
Pengembangan lokasi perumahan lama dan perkampungan kabupaten ditekankan
pada peningkatan kualitas lingkungan, dan pembenahan prasarana dan sarana
perumahan.
Pemerataan pertumbuhan permukiman perkotaan (untuk penyebaran pembangunan).
Pembangunan permukiman perkotaan sesuai dengan daya dukung dan daya tampung
sehingga dapat mempertahankan kualitas lingkungan hidup.
Minimal 20% dari permukiman perkotaan harus disiapkan untuk budidaya dan RTH.
Intensifikasi pembangunan permukiman perkotaan untuk menambah ketersediaan
RTH.
Pembangunan permukiman yang terpadu dengan pengembangan sarana dan
prasarana kota.
Peremajaan permukiman kumuh yang legal dengan berbasis pemberdayaan
masyarakat.
Rencana luas kawasan permukiman perkotaan di Kabupaten Sidoarjo pada
tahun perencanaan adalah 19.340,93 Ha. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dan tabel 2.9.
Tabel 2.9 Rencana Kawasan Permukiman Perkotaan di Kabupaten Sidoarjo
No SSWP Kecamatan Luas (Ha)
1. SSWP I Waru 1.532,42Sedati 3.469,33Gedangan 1.478,72Taman 1.246,21Sukodono 1.716,80
2. SSWP II Buduran 1.233,51Sidoarjo 1.406,52Candi 2.172,41
II - 23
Laporan Akhir - Revitalisasi Pemanfaatan Ruang Kawasan Perkotaan Kota Sidoarjo
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T I M U RDINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG
MITRA KARSA UTAMAENGINEERING AND MANAGEMENT
CONSULTANTJL. Medayu Pesona XIII/26 Surabaya 60295
Telp/Fax : 031-8782801 Email: [email protected]
No SSWP Kecamatan Luas (Ha)
3. SSWP III Tanggulangin 940,73Tulangan 579,69Krembung 270,25Porong 566,33Jabon 60,00
4. SSWP IV Krian 868,23Balongbendo 290,01Tarik 604,22Prambon 509,17Wonoayu 396,38
Jumlah 19.340,93
Sumber : RTRW Kabupaten Sidoarjo Tahun 2009-2029
B. Kawasan Peruntukan Pertanian
Rencana mengembangan kawasan pertanian tanaman pangan (lahan sawah) di
Kabupaten Sidoarjo seluas 13.733,60 Ha. Kebutuhan konsumsi beras Tahun 2007 sebesar
155.760 ton sedangkan produksi beras mencapai 117.125 ton/tahun sehingga
kekurangan beras mencapai 38.635 ton/tahun. Produksi tersebut dicapai pada kondisi
luas lahan sawah 23.261,8 Ha dan luas panen padi seluas 31.147 Ha dengan produksi
panen 1.853.561 Kwintal (produktivitas 59,51 Kw/Ha). Dengan penetapan kawasan
pertanian seluas 13.733,60 Ha, maka untuk mempertahankan produksi yang telah ada,
produktifitas yang harus dicapai sebesar 90,09 Kw/Ha. Selain itu setiap tahunnya
dibutuhkan lahan seluas 6000 Ha untuk kebutuhan lahan tanaman tebu.
Rencana mengembangan kawasan pertanian tanaman pangan (lahan sawah) di
Kabupaten Sidoarjo seluas 13.563,80 Ha. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel
2.10.
Tabel 2.10 Rencana Kawasan Pertanian Tanaman Pangan di Kabupaten Sidoarjo Tahun 2009-2029
No SSWP Kecamatan Luas (Ha)
1. SSWP I dan II Sidoarjo 149,00Candi 266,00
Sukodono 600,002. SSWP III Tanggulangin 935,00
Porong 564,99
Tulangan 1.412,54
Krembung 1.604,15
Jabon 369,40
3. SSWP IV Krian 571,00
II - 24
Laporan Akhir - Revitalisasi Pemanfaatan Ruang Kawasan Perkotaan Kota Sidoarjo
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T I M U RDINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG
MITRA KARSA UTAMAENGINEERING AND MANAGEMENT
CONSULTANTJL. Medayu Pesona XIII/26 Surabaya 60295
Telp/Fax : 031-8782801 Email: [email protected]
No SSWP Kecamatan Luas (Ha)
Balongbendo 1.189,70
Tarik 2.084,00
Prambon 2.085,00
Wonoayu 1.733,02Jumlah 13.563,80
Sumber : RTRW Kabupaten Sidoarjo Tahun 2009-2029
C. Kawasan Peruntukan Perikanan
Kawasan perikanan (agropolitan perikanan) tambak ditempatkan pada SSWP V
yaitu kawasan pesisir dan laut di sekitar wilayah timur Kabupaten. Kawasan ini meliputi
Kecamatan Sedati, pesisir Kecamatan Buduran, pesisir Kecamatan Sidoarjo, pesisir
Kecamatan Candi, pesisir Kecamatan Porong, Pesisir Kecamatan Tanggulangin, dan
pesisir Kecamatan Jabon. Luas rencana pengembangan kawasan tambak pada tahun
2008-2028 adalah 12.500 Ha. Untuk lebih jelasnya lihat Tabel 2.11.
Tabel 2.11 Rencana Kawasan Perikanan Tambak di Kabupaten Sidoarjo Tahun 2009-2029
No SSWP Kecamatan Luas (Ha)
1. SSWP I Waru 402,2Sedati 1070,0
2. SSWP II Buduran 1731,2Sidoarjo 3127,9Candi 1031,7
3. SSWP III Tanggulangin 496,6Porong 496,3Jabon 4144,1
Jumlah 0,0
Sumber : RTRW Kabupaten Sidoarjo Tahun 2009-2029
D. Kawasan Peruntukan Pertambangan
Kawasan pertambangan yang terdapat di Kabupaten Sidoarjo, adalah Kecamatan
Porong yaitu pertambangan gas bumi (sudah berproduksi), Kecamatan Tanggulangin, dan
Kecamatan Krembung.
E. Kawasan Peruntukan Industri
Jenis kawasan industri di Kabupaten Sidoarjo dibedakan menjadi 3 kelompok
yaitu :
Kawasan industri
II - 25
Laporan Akhir - Revitalisasi Pemanfaatan Ruang Kawasan Perkotaan Kota Sidoarjo
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T I M U RDINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG
MITRA KARSA UTAMAENGINEERING AND MANAGEMENT
CONSULTANTJL. Medayu Pesona XIII/26 Surabaya 60295
Telp/Fax : 031-8782801 Email: [email protected]
Jenis industri yang dilakukan bersifat khusus yang mempunyai pola perkembangan
mengelompok, pengelolaan kawasan industri dilakukan oleh swasta. Kawasan industri
di kabupaten Sidoarjo antara lain adalah; kawasan industri Jabon, kawasan industri
Berbek, dan kawasan industri Tambak sawah.
Zona industri
Disamping kawasan industri, diarahkan pula/ ditata kegiatan industri yang
mengelompok tapi perorangan di sepanjang by pass Krian.
Industri non kawasan
Rencana jenis industri untuk non kawasan adalah industri non polutan dengan lokasi
tersebar di setiap kecamatan.
Kawasan industri ditetapkan pada SSWP yang direncanakan untuk lokasi
pengembangan industri yaitu di kecamatan Waru dan home industri di Geluran, Taman
yang termasuk dalam wilayah SSWP I, kecamatan Jabon, dan kecamatan Krian, yang
masing-masing termasuk dalam wilayah SSWP III dan IV. Lokasi-lokasi industri terpisah
(individual) yang masih berada di luar kawasan industri dan terindikasi atau berpotensi
menyebabkan pencemaran lingkungan akan direlokasi secara bertahap ke kawasan-
kawasan yang direncanakan sebagai kawasan industri, sedangkan lokasi Industri kecil
dan rumah tangga dapat berada di kawasan perumahan sejauh tidak mengganggu fungsi
lingkungan hunian.
Luas rencana kawasan perindustrian di Kabupaten Sidoarjo adalah 6.967,86 Ha.
Luas kawasan perindustrian terbesar berada di Kecamatan Jabon yaitu 2444,4 Ha.
Rencana kawasan perindustrian di wilayah Kabupaten Sidoarjo dapat dilihat pada Tabel
2.12.
Tabel 2.12 Rencana Kawasan Perindustrian di Kabupaten Sidoarjo Tahun 2009-2029
No SSWP Kecamatan Luas (Ha)
1. SSWP I Waru 554,92Sedati 255,86Gedangan 567,36Taman 1.083,55Sukodono 199,95
2. SSWP II Buduran 290,80Sidoarjo 111,27Candi 60,52
3. SSWP III Tanggulangin 302,41Tulangan 42,01
II - 26
Laporan Akhir - Revitalisasi Pemanfaatan Ruang Kawasan Perkotaan Kota Sidoarjo
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T I M U RDINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG
MITRA KARSA UTAMAENGINEERING AND MANAGEMENT
CONSULTANTJL. Medayu Pesona XIII/26 Surabaya 60295
Telp/Fax : 031-8782801 Email: [email protected]
No SSWP Kecamatan Luas (Ha)
Krembung 10,79Porong 130,14Jabon 1.288,30
4. SSWP IV Krian 798,73Balongbendo 438,08Tarik 348,42Prambon 32,50Wonoayu 452,26
Jumlah 6.967,86
Sumber : RTRW Kabupaten Sidoarjo Tahun 2009-2029
F. Kawasan Peruntukan Pariwisata
Kawasan wisata di Kabupaten Sidoarjo antara lain berupa wisata bahari/pantai,
wisata pertanian (agrowisata) dan wisata perikanan, yang pembangunannya dilakukan
sebagai berikut :
a) Wisata bahari/pantai ditetapkan pada SSWP V yaitu di pantai timur Kabupaten dimana
pembangunannya harus tetap memperhatikan kelestarian lingkungan dan ekosistem
di wilayah pantai/pesisir; Pantai Kepetingan di Kecamatan Buduran dan Pantai Gesik
Cemandi di Kecamatan Candi;
b) Wisata pertanian (agrowisata) berada pada SSWP IV yang juga berfungsi sebagai pusat
pengembangan pertanian dalam bentuk kawasan Agropolitan;
c) Wisata perikanan berada pada SSWP V yang juga berfungsi sebagai pusat
pengembangan budidaya perikanan dalam bentuk kawasan Kawasan Pengembangan
Utama Komoditi (KAPUK) perikanan;
d) Wisata budaya berupa situs candi berada di Kecamatan Candi, Kecamatan Tulangan,
Kecamatan Krembung, Kecamatan Wonoayu, Kecamatan Krian, Kecamatan Tarik,
Kecamatan Krian, Prambon, Sukodono, Kecamatan Porong, Kecamatan Sedati dan
Kecamatan Buduran;
e) Wisata Minat Khusus berada di Kecamatan Sidoarjo, Kecamatan Tanggulangin,
Kecamatan Buduran, Kecamatan Candi, Kecamatan Tulangan, Kecamatan Waru,
Kecamatan Sedati.
G. Kawasan Fasilitas Umum
Fasilitas Sosial meliputi Fasilitas Pendidikan, Kesehatan, Peribadatan, Kesenian
dan Budaya, Gedung Pertemuan/Serbaguna, Fasilitas Olahraga, Rekreasi/Wisata dan
kebudayaan, dan pemakaman umum serta pemerintahan, dengan uraian sebagai berikut:
II - 27
Laporan Akhir - Revitalisasi Pemanfaatan Ruang Kawasan Perkotaan Kota Sidoarjo
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T I M U RDINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG
MITRA KARSA UTAMAENGINEERING AND MANAGEMENT
CONSULTANTJL. Medayu Pesona XIII/26 Surabaya 60295
Telp/Fax : 031-8782801 Email: [email protected]
a) Pembangunan dan pengembangan fasilitas pendidikan tingkat perguruan tinggi
ditetapkan pada wilayah SSWP II;
b) Peningkatan kualitas prasarana dan sarana kesehatan yang telah ada dilakukan pada
Rumah Sakit yang dikelola oleh Pemerintah dan/atau swasta yang terdapat pada
SSWP II, selain itu berupa pengembangan Rumah Sakit/klinik Swasta, dan Pusat
Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang tersebar di setiap wilayah Kecamatan dan
pada lokasi-lokasi fasilitas umum;
c) Pembangunan TPU ini dapat dilakukan pada lahan-lahan yang terpusat pada masing-
masing pusat pengembangan SSWP di Kabupaten Sidoarjo.
d) Tempat ibadah skala Kabupaten dapat dilakukan pada lahan-lahan fasilitas umum di
sekitar lokasi pusat kegiatan SSWP dengan memperhatian lingkup pelayanan, luas
lahan yang tersedia, dan kemudahan pencapaian dari dan menuju lokasi. Tempat
ibadah skala lingkungan dapat dilakukan pada lahan-lahan fasilitas umum di kawasan
perumahan sesuai dengan kebutuhan dan lingkup pelayananya.
e) Pembangunan Fasilitas Olahraga dilakukan dengan pengembangan fasilitas yang telah
ada atau pembangunan fasilitas baru pada SSWP yang di dalamnya terdapat lahan
fasilitas umum dengan memperhatikan lingkup pelayanan, luas lahan yang tersedia,
serta kemudahan pencapaian dari dan menuju lokasi.
H. Kawasan Peruntukan Perdagangan dan Jasa
Kawasan perdagangan dan jasa ditetapkan tersebar pada setiap SSWP terutama
di sekitar lokasi pusat- pusat pertumbuhan sehingga dapat mengurangi kepadatan dan
beban pelayanan di pusat Kabupaten. Pada kawasan perdagangan/pusat perbelanjaan
modern hendaknya memperhatikan sektor informal dengan menyediakan setidaknya 5 –
10% dari total luas lahannya untuk kegiatan PKL atau UKM.
I. Kawasan Mix Use
Kawasan Mix use direncanakan pada kawasan yang dilewati jalan arteri primer
(By Pass Krian), kawasan perikanan, kawasan agropolitan dan Kawasan Jabon (termasuk
industri). Untuk kawasan perikanan direncanakan di SSWP V dengan arahan kawasan
produksi ikan sebagai kegiatan primer dan kegiatan permukiman terbatas sebagai
kegiatan sekunder. Secara lebih rinci, rencana pengembangan Kawasan Mix Use di
Kabupaten Sidoarjo adalah sebagai berikut:
a) Kawasan Mix Use Jabon, dengan komposisi Perumahan beserta sarana dan prasarana
OR dan public space lainnya 15% (yang terdiri dari 60% terbangun dan 40% ruang
II - 28
Laporan Akhir - Revitalisasi Pemanfaatan Ruang Kawasan Perkotaan Kota Sidoarjo
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T I M U RDINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG
MITRA KARSA UTAMAENGINEERING AND MANAGEMENT
CONSULTANTJL. Medayu Pesona XIII/26 Surabaya 60295
Telp/Fax : 031-8782801 Email: [email protected]
terbuka); Industri 60% (70% terbangun dan 30% ruang terbuka); Perdagangan dan
jasa 10% (60% terbangun dan 40% ruang terbuka); serta pergudangan 15% (70%
terbangun dan 30% ruang terbuka);
b) Kawasan Mix Use Sidoarjo, Buduran dan Candi, dengan komposisi perumahan 60%
(60% terbangun dan 40% ruang terbuka); Industri termasuk industri kecil 20% (70%
terbangun dan 30% ruang terbuka); Jasa dan perdagangan 15% (60% terbangun dan
40% ruang terbuka); serta pergudangan 5% (70% terbangun dan 30% ruang terbuka).
Industri yang diperbolehkan dikembangkan di kawasan ini hanya industri yang
mendukung industri agro perikanan;
c) Kawasan Mix Use Sedati, dengan komposisi perumahan 40% (60% terbangun dan 40%
ruang terbuka), industri 20% (terbangun 70% dan ruang terbuka 30%); Jasa dan
Perdagangan 35% (60% terbangun dan 40% ruang terbuka), serta pergudangan 5%
(70% terbangun dan 30% ruang terbuka). Industri yang diperbolehkan dikembangkan
di kawasan ini hanya industri yang mendukung industri agro perikanan;
d) Kawasan Mix Use Waru, dengan komposisi Perumahan 15% (yang terdiri dari 60%
terbangun dan 40% ruang terbuka); Industri 20% (70% terbangun dan 30% ruang
terbuka); Perdagangan dan jasa 60% (60% terbangun dan 40% ruang terbuka); serta
pergudangan 5% (70% terbangun dan 30% ruang terbuka);
e) Kawasan Mix Use Sukodono, dengan komposisi Perumahan 20% (yang terdiri dari
60% terbangun dan 40% ruang terbuka), industri 30% (70% terbangun dan 30%
ruang terbuka), 20% Perdagangan dan Jasa (60% terbangun dan 40% ruang Terbuka),
serta 10% Pergudangan (70% terbangun dan 30% ruang terbuka), 20% untuk
lapangan OR dan RTH (public space). Industri yang diperbolehkan dikembangkan di
kawasan ini hanya industri yang mendukung industri agro pertanian;
f)Kawasan Mix Use Wonoayu, dengan komposisi Perumahan 20% (yang terdiri dari 60%
terbangun dan 40% ruang terbuka), industri 20% (70% terbangun dan 30% ruang
terbuka), 15% Perdagangan dan Jasa (60% terbangun dan 40% ruang Terbuka), serta
15% Pergudangan (70% terbangun dan 30% ruang terbuka), 20% untuk lapangan OR
dan RTH (public space). Industri yang diperbolehkan dikembangkan di kawasan ini
hanya industri yang mendukung industri agro pertanian.
2.1.4. Rencana Kawasan Strategi Kota Sidoarjo
Berdasarkan RTRW Kabupaten Sidoarjo (Perda No. 6 Tahun 2009), kawasan
strategis yang berada di wilayah perencanaan meliputi :
a. Kawasan Siborian
II - 29
Laporan Akhir - Revitalisasi Pemanfaatan Ruang Kawasan Perkotaan Kota Sidoarjo
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T I M U RDINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG
MITRA KARSA UTAMAENGINEERING AND MANAGEMENT
CONSULTANTJL. Medayu Pesona XIII/26 Surabaya 60295
Telp/Fax : 031-8782801 Email: [email protected]
Kawasan Siborian merupakan kawasan yang mencakup Sidoarjo, Jabon dan Krian
dimana fungsi utama kawasan tersebut diarahkan sebagai kawasan industri dan
perdagangan. Untuk Kecamatan Sidoarjo, orientasi pengembangan terletak di
sepanjang koridor lingkat timur.
b. Kawasan Agroperikanan
Kawasan agroperikanan di Kecamatan Sidoarjo dikembangkan di sekitar pantai
timur Sidoarjo dengan komoditas utama berupa udang dan bandeng.
c. Kawasan Industri Kecil dan Mah ditetapkan tersebut, seluruhnya telenengah
Kawasan industri kecil dan menengah di Kecamatan Sidoarjo dikembangkan secara
tersebar sesuai dengan potensi yang dimiliki.
d. Kawasan Pantai Timur Sidoarjo
Kawasan ini diarahkan fungsinya sebagai kawasan konservasi pantai dan budidaya
perikanan.
Dari keempat kawasan strategi yang telah ditetapkan tersebut, seluruhnya telah
memenuhi kriteria penetapan dasar sebagai mana diatur dalam Permen PU No. 16 Tahun
2009 Tentang Pedoman Penyusunan RTRW Kabupaten dan beberapa hasil penelitian
terkait dengan kriteria variabel sebagai berikut.
Dengan mencermati rencana pola ruang Kabupaten Sidoarjo dan kondisi eksisting
yang saat ini berkembang di wilayah perencanaan, penilaian terhadap perwujudan
kawasan strategis yang ada di wilayah perencanaan dapat dilihat berdasarkan kriteria
yaitu :
Memiliki aksesibilitas untuk berkembang terkait dengan ketersediaan prasarana
(jaringan jalan, listrik, telekomunikasi dan air bersih) dan aglomerasi sarana
(kawasan industri, pelabuhan, pendidikan tinggi) serta sumber daya manusia yang
memadai.
Memiliki potensi sumber daya alam dan buatan yang mendukung dan
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi wilayah (berperan penting dalam
menyumbang pendapatan asli daerah dan PDRB, mempunyai surplus sumber daya
dan multiplier effect yang tinggi).
Memiliki potensi sumber daya alam yang berperan untuk fungsi dan daya dukung
lingkungan hidup.
Kebijakan pengembangan dan pembangunan wilayah pada lokasi tersebut yang
ditetapkan dalam RTRWN, RTRWP, RTRW Kabupaten terkait dengan PKN, PKW<
PKL atau bersinggungan langsung dengan pusat-pusat tersebut.
Aspirasi masyarakat terkait dengan potensi yang dimiliki wilayahnya.
II - 30
Laporan Akhir - Revitalisasi Pemanfaatan Ruang Kawasan Perkotaan Kota Sidoarjo
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T I M U RDINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG
MITRA KARSA UTAMAENGINEERING AND MANAGEMENT
CONSULTANTJL. Medayu Pesona XIII/26 Surabaya 60295
Telp/Fax : 031-8782801 Email: [email protected]
Konsepsi peruwujudan kawasan strategis Kabupaten yang ditetapkan di Kecamatan
Sidoarjo dapat dilihat pada berikut ini :
Gambar 2.3. Konsepsi Perwujudan Kawasan Strategis Agroperikanan dengan Kelengkapan Sarana depo Perikanan dan Industri Pengolahan
2.2. Kebijakan Pengembangan Kawasan Budidaya
Kawasan budidaya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk
dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia,
dan sumber daya buatan. Penetapan kawasan budidaya dalam pemanfaatan ruang
bertujuan untuk melestarikan potensi dan sumberdaya alam, mencegah terjadinya konflik
antar kegiatan dan mewujudkan pemanfaatan ruang efesien dan efektif sesuai dengan
kemampuan daya tampung dan daya dukung lingkungan.
Penetapan kawasan budidaya di Kecamatan Sidoarjo dilakukan dengan
memperimbangkan beberapa hal sebagai berikut :
a. Kebijakan spasial, kawasan atau kegiatan dengan fungsi tersebut menjadi bagian
dari skenario pengembangan kawasan budidaya kabupaten yang ditetapkan melalui
rencana tata ruang wilayah Kabupaten Sidoarjo.
b. Hasil analisa, kawasan tersebut memnuhi kriteria baik secara teoritis maupun
secara normatif sebagai kawasan lindung seperti telah diuraikan secara spesifik
pada tahap laporan fakta dan analisa.
2.2.1. Pengembangan Kawasan Perumahan dan Permukiman Kota Sidoarjo
II - 31
Laporan Akhir - Revitalisasi Pemanfaatan Ruang Kawasan Perkotaan Kota Sidoarjo
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T I M U RDINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG
MITRA KARSA UTAMAENGINEERING AND MANAGEMENT
CONSULTANTJL. Medayu Pesona XIII/26 Surabaya 60295
Telp/Fax : 031-8782801 Email: [email protected]
Berdasarkan hasil analisis prakiraan penyediaan kebutuhan unit rumah, kebutuhan
unit rumah hingga akhir tahun rencana diperkirakan mencapai 32.447 unit dengan luas
kebutuhan lahan mencapai 668,89 Ha. Sementara jika dibandingkan dengan kondisi
eksisting luas perumahan yang telah terbangun yaitu mencapai 1344 Ha. Kondisi tersebut
relatif tidak menjadi persoalan mengingat kebutuhan lahan untuk 20 tahun kedepan
masih dapat ditampung oleh fasilitas yang saat ini telah terbangun.
Dengan mencermati adanya tindak lanjut program pembangunan baru dan
pembangunan tahap lanjutan dari para pengembang, luas lahan untuk perumahan secara
keseluruhan mencapai 1828,8 Ha. Pengembangan kawasan perumahan baru diarahkan
pada beberapa BWK sebagai berikut :
BWK II dengan unit lingkungan E (blok E1 dan blok E2), unit lingkungan G (Blok G1
dan Blok G2)
BWK III dalam unit lingkungan H (blok H1 dan blok H2)
BWK IV dalam unit lingkungan L (blok L1), unit lingkungan M (blok M1, M2, M3)
BWK V dalam unit N (blok N1, N2, N3), unit lingkungan P (blok P1)
BWK VI dalam unit lingkungan G (blok G1, G2, G3) dan unit lingkungan R (blok R1,
R2)
Sebaran kawasan perumahan di wilayah perencanaan dilakukan dengan
memperhatikan 2 karakter yang berbeda yaitu :
Pengembangan perumahan baru
Penannganan dalam pengembangan perumahan baru ditekan pada :
- Pengawasan terhadap implementasi ketentuan teknis yang telah ditentukan.
- Integrasi jaringan akses dan utilitas
- Penyediaan prasarana dan sarana penunjang yang memadai
- Penyatuan dan penyesuaian elemen lingkungan dengan karakter yang sudah
terbentuk (perumahan sekitar yang sebelumnya sudah terbangun)
Perumahan yang sudah terbangun
Penanganan pada perumahan yang sebelumnya sudah ada ditekankan pada upaya
revitalisasi kawasan terutama di lingkungan padat maupun kumuh. Konsepsi
penataan lingkungan pada perumahan yang sudah terbangun diprioritaskan pada
lingkungan yang mempunyai karakter unik seperti halnya kawasan perumahan
(kampung) di sepanjang Avour Sidokare yang dikenal sebagai kawasan kota lama
Sidoarjo. Ilustrasi pengembangan kawasan perkampungan kota lama dapat dilihat
seperti gambar berikut ini :
II - 32
Laporan Akhir - Revitalisasi Pemanfaatan Ruang Kawasan Perkotaan Kota Sidoarjo
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T I M U RDINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG
MITRA KARSA UTAMAENGINEERING AND MANAGEMENT
CONSULTANTJL. Medayu Pesona XIII/26 Surabaya 60295
Telp/Fax : 031-8782801 Email: [email protected]
Gambar 2.4. Penataan Lingkungan di Sekitar Kawasan Kota Lama, Konsolidasi terhadap Bentuk dan Arah Facade (menghadap sungai) serta Kemunduran Bangunan untuk Sarana Akses/Inspeksi
2.2.2. Pengembangan Kawasan Pemerintahan
Kawasan pemerintahan merupakan kawasan yang didominasi pemanfaatan
ruangnya adalah untuk penyelenggaraan kegiatan pemerintahan, baik pemerintahan
pusat, propinsi, maupun pemerintahan kabupaten. Kegiatan pemerintahan dengan
lingkup penyelenggaraan tingkat kabupaten hingga pusat diarahkan berada pada BWK I,
yaitu :
Unit lingkungan A (blok A1, blok A2 dan blok A3)
Unit lingkungan B (blok B1)
Unit lingkungan D (blok D2)
Kegiatan pemerintahan untuk penyelenggaraan tingkat lokal/distrik di
distribusikan secara merata ke seluruh wilayah BWK dan unit lingkungan. secara
keseluruhan luas lahan untuk pengembangan pemerintahan mencapai 33,5 Ha.
Konsep desain pengembangan kawasan pemerintahan khususnya disekitar alun-
alun Sidoarjo dapat dilihat pada ilustrasi berikut :
Gambar 2.5. Pengembangan Kawasan Pemerintahan dengan Alun-Alun sebagai Unsur Pengikat
II - 33
Laporan Akhir - Revitalisasi Pemanfaatan Ruang Kawasan Perkotaan Kota Sidoarjo
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T I M U RDINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG
MITRA KARSA UTAMAENGINEERING AND MANAGEMENT
CONSULTANTJL. Medayu Pesona XIII/26 Surabaya 60295
Telp/Fax : 031-8782801 Email: [email protected]
2.2.3. Pengembangan Kawasan Fasilitas Umum
Kawasan fasilitas umum merupakan kawasan yang didominasi pemanfaatan
ruangnya sebagai tempat untuk melakukan aktifitas sosial dan pelayanan umum kepada
masyarakat. Kawasan yang ditetapkan dalam kategori fasilitas umum meliputi:
Fasilitas pendidikan
Kawasan pendidikan merupakan kawasan yang didominasi permanfaatan ruangnya
adalah untuk penyelenggaraan kegiatan pendidikan dasar, lanjutan, menengah
sampai atas dan perguruan tinggi.
Pendidikan tinggi di wilayah Kecamatan Sidoarjo diarahkan berada pada BWK I
yaitu :
- Unit lingkungan C (blok C1)
- Unit lingkungan D (blok D1)
Sedangkan untuk kegiatan pendidikan dasar hingga menengah atas akan
didistribusikan keseluruh wilayah BWK. Secara keseluruhan luas lahan yang
dikembangkan sebagai kawsan pendidikan mencapai 35,5 Ha. Jika dicermati dari
rasio tingkat kebutuhan fasilitas penduduk hingga 20 tahun kedepan, luas total
yang dibutuhkan untuk kegiatan pendidikan akan mencapai 139,6 Ha terkait
dengan hal tersebut maka pengembangan kawasan pendidikan di wilayah
kecamatan Sidoarjo akan ditekankan pada :
- Peningkatan intensitas lantai bangunan (KLB) untuk meminimalisir
ketersediaan lahan
- Pemberlakuan jam masuk secara stimulan (pagi dan siang)
- Penggunaan fasilitas pendidikan secara bersamaan meski berbeda yayasan
pengelolanya.
Fasilitas kesehatan
Kawasan kesehatan merupakan kawasan yang didomonasi pemanfaatan ruangnya
adalah untuk penyelenggaraan kegiatan pelayanan kesehatan. Pengembangan
fasilitas kesehatan berskala pelayanan kabupaten dilakukan secara terpusat yaitu
terbatas pada :
- BWK I yaitu dalam unit lingkungan A (blok A3), unit lingkungan C (blok C2)
dan unit lingkungan D (blok D2)
- BWK II yaitu dalam unit lingkungan E (blok E2)
Sedangkan untuk skala pelayanan desa dan kecamatan tersebar pada lokasi-lokasi
kesehatan di tengah-tengah kawasan perumahan yang sesuai dengan tingkat dan
lingkup pelayanannya. Luas lahan yang akan dikembangkan sebagai kawasan
II - 34
Laporan Akhir - Revitalisasi Pemanfaatan Ruang Kawasan Perkotaan Kota Sidoarjo
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T I M U RDINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG
MITRA KARSA UTAMAENGINEERING AND MANAGEMENT
CONSULTANTJL. Medayu Pesona XIII/26 Surabaya 60295
Telp/Fax : 031-8782801 Email: [email protected]
kesehatan di wilayah perencanaan mencapai 12,9 Ha. Sementara jika dicermati dari
rasio kebutuhan luas lahan untuk kawasan kesehatan 20 tahun kedepan yang
optimal tanpa dilakukan upaya pembangunan unit baru.
Penanganan kawasan kesehatan di wilayah Kecamatan Sidoarjo lebih ditekankan
pada :
- Peningkatan kapasitas pelayanan khususnya dibidang teknologi kesehatan
dan obat
- Peningkatan kapasitas petugas medis (dokter, perawat, dll)
Fasilitas peribadatan
Fasilitas peribadatan merupakan kawasan yang didominasi pemanfaatan ruangnya
adalah untuk penyelenggaraan kegiatan peribadanan. Fasilitas peribadatan dengan
tingkat pelayanan berskala kota diarahkan berada pada BWK I yaitu pada unit
lingungan A (blok A3), unit lingkungan B (blok B1) dan unit lingkungan d (blok D3).
Sedangkan untuk fasilitas peribadatan dengan lingkup pelayanan lingkungan hingga
desa/kelurahan akan didistribusikan pada setiap desa.
Secara keseluruhan luas lahan yang akan dikembangkan sebagai kawasn
peribadatan mencapai 9,03 Ha. Jika dicermati dari rasio kebutuhan luas lahan untuk
peribadatan 20 tahun kedepan yang mencapai 42,6 Ha, luas lahan tersebut di atas
tentu jauh dari jumlah yang dibutuhkan. Sehingga dalam pengembangan fasilitas
peribadatan di wilayah Kecamatan Sidoarjo akan ditekankan pada :
- Peningkatan kapasitas unit fasilitas yang sudah ada
- Penggunaan unit fasilitas bersama (dapat dilakukan bagi masyarakat yang
satu keyakinan).
Pasar
Pasar merupakan kawasan yang didominasi pemanfaatan ruangnya merupakan
sentra perdagangan yang ditetapkan dan dikelola oleh pemerintah melalui UPTD
terkait. Pengembangan kawasan pasar di wilayah Kecamatan Sidoarjo terbatas
pada:
- BWK I dalam Unit Lingkungan C (blok C2)
- BWK III dalam Unit Lingkungan H (blok H1)
- BWK VI dalam Unit Lingkungan Q (blok Q2)
Secara keseluruhan luas kawasan pasar di wilayah Kecamatan Sidoarjo mencapai
3,46 Ha.
II - 35
Laporan Akhir - Revitalisasi Pemanfaatan Ruang Kawasan Perkotaan Kota Sidoarjo
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T I M U RDINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG
MITRA KARSA UTAMAENGINEERING AND MANAGEMENT
CONSULTANTJL. Medayu Pesona XIII/26 Surabaya 60295
Telp/Fax : 031-8782801 Email: [email protected]
2.2.4. Pengembangan Kawasan Perdagangan dan Jasa
Kawasan perdagangan dan jasa merupakan kawasan yang didominasi pemanfaatan
ruangnya untuk kegiatan komersial perdagangan dan jasa, yang meliputi : Kawasan
perkantoran, pertokoan dan pusat perbelanjaan.
Kawasan perkantoran
Pengembangan kawasan perkantoran dengan lingkup pelayanan berskala kota
hingga regional di wilayah Kecamatan Sisoarjo diarahkan berada pada ruas utama
dalam BWK I yaitu ruas Jenggolo-Majapahit, Pahlawan-Semengkalang, PS Sunandar-
Diponegoro. Untuk kawasan perkantoran dengan lingkup pelayanan lokal akan
didistribusikan ke seluruh desa.
Kawasan pertokoan
Pengembangan kawasan pertokoan dengan lingkup pelayanan berskala kecamatan
hingga kota diarahkan berada di sekitar ruas Jenggolo-Majapahit, Pahlawan-
Cemengkalang, PS Sunandar-Diponegoro. Untuk kawasan pertokoan dengan
lingkup pelayanan lingkungan hingga desa didistribusikan ke seluruh wilayah dan
dialokasikan di sekitar pusat atau ruas penghubung pusat desa.
Kawasan pusat perbelanjaan
Pengembangan kawasan pusat perbelanjaan di wilayah Kecamatan Sidoarjo
diarahkan berada sekitar Jl. Pahlawan, Jl. Gajahmada, Jl. Lingkar Timur. Untuk pusat
perbelanjaan yang telah mendapatijin lokasi disekitar intercharge tol akan
diberlakukan ketentuan khusus yang terkait dengan pengendalian pemanfaatan
ruang di sekitar jalan tol dan arteri kota.
Kawasan sentra PKL
Pengembangan kawasan sentra pedagang kaki lima di Kecamatan Sidoarjo di
arahkan berada pada kawasan sekitar lokasi pemerintahan (alun-alun Sidoarjo) dan
perkantoran.
Konsepsi pengembangan kawasan perdagangan dan jasa di wilayah perencanaan
secara spesifik ditunjukan pada gambar berikut :
II - 36
Laporan Akhir - Revitalisasi Pemanfaatan Ruang Kawasan Perkotaan Kota Sidoarjo
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T I M U RDINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG
MITRA KARSA UTAMAENGINEERING AND MANAGEMENT
CONSULTANTJL. Medayu Pesona XIII/26 Surabaya 60295
Telp/Fax : 031-8782801 Email: [email protected]
Gambar 2.6. Konsepsi Pengembangan Kawasan Pertokoan dan Sentra PKL
2.2.5. Pengembangan Kawasan Mix Use
Kawasan mix used merupakan kawasan yang bersifat eksklusif karena memiliki
ketentuan yang relatif mudah untuk menyatukan kegiatan pemanfaatan yang beragam.
Deliniasi kawasan mix used Sidoarjo pada sisi timur dibatasi oleh rencana jalan lingkar
timur luar sedangkan pada batas barat dibatasi oleh jalan lingkar timur. Luas kawasan
mix used Sidoarjo mencapai ± 847,13 Ha mencakup Desa Kemiri, Bluru Kidul, Pucang
Anom, Rangkah Kidul dan Gebang. Kawasn mix used Sidoarjo diarahkan fungsinya
sebagai:
a. Permukiman (60%)
b. Industri (20%)
c. Perdagangan dan Jasa (15%)
d. Pergudangan (5%)
Prosentase pada ke 4 kegiatan di atas belum memperhitungkan keberadaan dan
alokasi ruang terbuka hijau (RTH) dan ruang terbuka non hijau (jalan, saluran), sehingga
proporsi kegiatan akan diasumsikan sebagai berikut :
II - 37
Laporan Akhir - Revitalisasi Pemanfaatan Ruang Kawasan Perkotaan Kota Sidoarjo
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T I M U RDINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG
MITRA KARSA UTAMAENGINEERING AND MANAGEMENT
CONSULTANTJL. Medayu Pesona XIII/26 Surabaya 60295
Telp/Fax : 031-8782801 Email: [email protected]
Dari 60% luas permukiman di kawasan mix used, 30% dari luas tersebut akan
dialokasikan untuk ruang terbuka hijau kota, dan 10% untuk ruang terbuka non
hijau (jalan, saluran, bozem)
Dari 20% luas industri di kawasan mix used, 30% dari luas tersebut akan
dialokasikan untuk ruang terbuka hijau kota, dan 10% untuk ruang terbuka non
hijau (jalan, saluran, bozem)
Dari 15% luas perdagangan dan jasa di kawasan mix used, 30% dari luas tersebut
akan dialokasikan untuk ruang terbuka hijau kota, dan 10% untuk ruang terbuka
non hijau (jalan, saluran, bozem)
Berdasarkan asumsi tersebut, perwujudan pola ruang di kawasan mix used Sidoarjo
secara spesifik dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.13 Hasil Readjustment Proporsi Kegiatan pada Kawasan Mix Used
No. JENIS KEGIATANEKSISTING
PROSENTASE EKSISTING
RENCANA POLA
RUANGPROSENTASE
(Ha) (%) (Ha) (%)1. Permukiman 68,50 8,09 320,21 382. Perdagangan dan Jasa 2,69 0,32 80,06 93. Industri - - 106,74 134. Gudanng 13,45 1,59 26,69 35. Perikanan 677,07 79,93 -6. Sawah 46,57 5,50 -7. Ruang Terbuka Hijau 14,03 1,66 254,13 308. Lain-Lain (jalan,
saluran)24,82 2,93 59,30 7
TOTAL LUAS MIX USED 847,13 100 847,13 100Sumber : RDTR Sidoarjo
2.2.6. Pengembangan Kawasan Militer
Kawasan militer merupakan kawasan yang dikembangkan dalam rangka
memperkuat pertahanan dan keamanan nasional. Penetapan lokasi pengembangan
kawasan militer sepenuhnya menjadi kewenangan pemerintah pusat yang terkait
(Departemen pertahanan dan Mabes TNI). Kawasan militer di wilayah Kecamatan
Sidoarjo berada pada BWK IV dalam unit lingkungan L (blok L3) dengan luas lahan
mencapai 8,19 ha.
Dengan mencermati karakter kawasan yang lebih bersifat eksklusif, maka
pengembangan kawasan militer lebih ditekankan pada :
Penataan dan penyediaan jaringan akses alternatif terutama untuk kawasan
perumahan/perkampungan yang bersinggungan langsung.
II - 38
Laporan Akhir - Revitalisasi Pemanfaatan Ruang Kawasan Perkotaan Kota Sidoarjo
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T I M U RDINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG
MITRA KARSA UTAMAENGINEERING AND MANAGEMENT
CONSULTANTJL. Medayu Pesona XIII/26 Surabaya 60295
Telp/Fax : 031-8782801 Email: [email protected]
Pengaturan tinggi laintai bangunan dan jenis kegiatan yang dapat mempengaruhi
optimasi kegiatan pertahanan dan keamanan (terkait dengan manuver kendaraan
berat).
Perintegrasian jaringan utilitas kota.
2.2.7. Kawasan Pertanian dan Perkebunan
Kawasan pertanian merupakan kawasan yang didominasi pemanfaatan ruangnya
didayagunakan untuk pengembangan budidaya tanaman pangan dan holtikultura.
Pengembangan kawasan pertanian dan perkebunan diarahkan pada :
BWK III yaitu dalam unit lingkungan H (blok H1), unit lingkungan I (blok I1, I2, I3)
dan unit lingkungan J (blok J1, J2, J3, J4)
BWK IV yaitu dalam unit lingkungan K (blok K2, K3), unit lingkungan L (blok L1, L2,
L3) dan unit lingkungan M (blok M2, M3)
BWK VI yaitu dalam unit lingkungan N (blok N1, N2)
Secara keseluruhan luas lahan yang akan dikembangkan sebagai kawasan pertanian
dan perkebunan di wilayah Kecamatan Sidoarjo mencapai 427,4 Ha.
Dengan mencermati kecenderungan luas lahan yang semakin menurun akibat
berubah fungsi, pengangan kegiatan pertanian dan perkebunan ditekankan pada :
Intensifikasi kegiatan pertanian lebih diarahkan untuk holtikultura dan sayuran
(agroponik)
Peningkatan kapasitas para petani melalui pendampingan lapang untuk
meningkatkan produktifitas hasil pertanian
Rehabilitasi saluran irigasi
Pengaturan distribusi air secara proporsional dengan pola tanam yang diterapkan
petani
Konsepsi pengembangan kawasan pertanian dan perkebunan di wilayah Kecamatan
Sidoarjo dapat dilihat pada berikut ini.
II - 39
Laporan Akhir - Revitalisasi Pemanfaatan Ruang Kawasan Perkotaan Kota Sidoarjo
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T I M U RDINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG
MITRA KARSA UTAMAENGINEERING AND MANAGEMENT
CONSULTANTJL. Medayu Pesona XIII/26 Surabaya 60295
Telp/Fax : 031-8782801 Email: [email protected]
Gambar 2.7. Visualisasi pengembangan kawasan pertanian dan perkebunan dengan pola enclave dan integrasi jaringan irigasi serta sentra distribusi dan pengolahan (adobsi konsep Kado Sidoarjo)
2.2.8. Pengembangan Kawasan Perikanan
Kawasan perikanan merupakan kawasan yang dominasi pemanfaatan ruangnya
didayagunakan untuk kegitan penangkapan dan budidaya perikanan. Kawasan perikanan
di wilayah Kecamatan Sidoarjo dikembangkan pada 2 (dua) BWK ;
BWK VI yaitu pada Unit Lingkungan S (blok S1 dan S2)
BWK VII
Secara keseluruhan luas lahan yang dikembangkan untuk kegiatan perikanan di
wilayah Kecamatan Sidoarjo mencapai 2698,9 Ha.
Mengembangkan laboratorium dan sekolah lapang untuk meningkatkan
kemampuan dan kualitas sumberdaya petani tambak.
Mengembangkan sentra kegiatan produksi dan pengolahan yang mendukung
kegiatan perikanan.
Memberikan insentif dan subsidi (dapat berupa bibit/benih, vitamin ikan) kepada
pelaku usaha perikanan.
Rehabilitasi saluran irigasi tambak.
Mengembangkan usaha perikanan terpadu yang terintegrasi dengan kegiatan
konservasi dan wisata.
2.2.9. Pengembangan Kawasan Industri dan Pergudangan
Kawasan industri dan pergudangan merupakan kawasan yang dominasi
pemanfaatan ruangnya digunakan untuk proses produksi dan pengolahan serta
II - 40
Laporan Akhir - Revitalisasi Pemanfaatan Ruang Kawasan Perkotaan Kota Sidoarjo
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T I M U RDINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG
MITRA KARSA UTAMAENGINEERING AND MANAGEMENT
CONSULTANTJL. Medayu Pesona XIII/26 Surabaya 60295
Telp/Fax : 031-8782801 Email: [email protected]
penyimpanan bahan mentah dan setengah jadi yang akan menghasilkan produk industri.
Kawasan industri yang akan dikembangkan mempunyai dua tipikal sebagai berikut.
Industri besar dan menengah
Pengembangan industri besar dan menengah di wilayah Kecamatan Sidoarjo
diarahkan berada pada :
- BWK I Unit Lingkungan A (blok A4) dan Unit Lingkungan B (blok B2)
- BWK II Unit Lingkungan G (blok G1) dan Unit Lingkungan F (blok F1, F2)
- BWK III Unit Lingkungan I (blok I3) dan Unit Lingkungan J (blok J1, J2, J3)
- BWK IV Unit Lingkungan K (blok K1)
- BWK V Unit Lingkungan N (blok N1, N2)
- BWK VI Unit Lingkungan Q (blok Q2) dan Unit Lingkungan R (blok R3)
Industri kecil
Pengembangan industri kecil di wilayah Kecamatan Sidoarjo dapat dikembangkan
di dalam kawasan perumahan yang tersebar di seluruh desa selama tidak
menimbulkan gangguan signifikan bagi lingkungan sekitarnya.
Secara keseluruhan luas lahan yang akan dikembangkan untuk kegiatan industri
dan pergudangan di wilayah Kecamatan Sidoarjo mencapai 226,9 Ha.
2.3. Kebijakan pengembangan kawasan lindung
Kawasan lindung merupakan wilayah yang ditetapkan sebagai fungsi utama
melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam dan sumber
daya buatan. Penetapan kawasan lindung dalam pemanfaatan ruang bertujuan untuk
melestarikan potensi dan sumberdaya alam , mencegah kerusakan lingkungan serta
mewujudkan pemanfaatan ruang yang efisien dan efektif sesuai dengan kemampuandaya
tamping dan daya dukung lingkungan.
Kawasan lindung di kecamatan Sidoarjo terbagi atas kawasan lindung wilayah
darat dan kawasan lindung wilayah pesisir dan laut. Kawasan lindung secara umum
terdiri atas kawasan kawasan lindung yang memberikan perlindungan terhadap kawasan
bawahannya , kawasan perlindungan setempat , kawasan suaka alam dan kawasan rawan
bencana alam yang tersebar baik di darat maupun pesisir dan laut.
Dari klasifikasi tersebut, kawasan lindung yang terdapat di wilayah Kec. Sidoarjo
adalah Kawasan Perlindungan Setempat dan Kawasan Rawan Bancana Alam. Rencana
penetapan kawasan lindung, baik di wilayah darat maupun di wilayah laut didasarkan
atas pertimbangan :
II - 41
Laporan Akhir - Revitalisasi Pemanfaatan Ruang Kawasan Perkotaan Kota Sidoarjo
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T I M U RDINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG
MITRA KARSA UTAMAENGINEERING AND MANAGEMENT
CONSULTANTJL. Medayu Pesona XIII/26 Surabaya 60295
Telp/Fax : 031-8782801 Email: [email protected]
a. Kebijakan spasial, Kawasan atau kegiatan dengan fungsi tersebut menjadi bagian
dari scenario pengembangan kawasan lindung kabupaten yang ditetapkan melalui
rencana tata ruang wilayah Kabupaten Sidoarjo.
b. Hasil analisa, kawasan tersebut memenuhi criteria baik secara teoritis maupun
secara normatif.
Kawasan perlindungan setempat yang berada di wilayah darat meliputi kawasan
sempadan sungai , kawasan sempadan pantai, kawasan sekitar waduk/boezem, kawasan
ruang terbuka hijau kota. Berdasarkan hal tersebut diatas penetapan dan arahan
pemanfaatan ruang dalam kawasan lindung yang ada di Kec. Sidoarjo secara spesifik akan
diuraikan sebagai berikut :
a. Kawasan Sempadan Sungai
Kawasan sepanjang sisi kiri dan sisi kanan sungai, termasuk sungai buatan / kanal/
saluran irigasi primer, yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan
kelestarian fungsi sungai dan sumberdaya air.
Kawasan sempadan sungai di wilayah kecamatan Sidoarjo tersebar di sepanjang
das kali sumber, Kali Sumput, Avour Pucang, Kali Bluru, Kali Lebo-Suko, Kali Kukut
Sidokare, Avoer Sidokare, Kali Karanggayam, Terusan Kali Gedangan, Kali
Kemambang dan beberapa saluran penghubung sekunder lainnya. Dengan 2 tipikal
perkembangan pemanfaatan ruang di kawasan sempadan tersebut, arahan
penanganannya adalah sebagai berikut :
- Kawasan sempadan sungai dengan dominasi pemanfaatan sekitarnya berupa
jalur hijau baik produktif (taman, pertanian, pembiitan dan budidaya tanaman
hias) maupun tidak produktif ( semak dan tanaman non produktif).
Dikembangkan dengan ketentuan sebagai berikut : (1) Tidak mempengaruhi
kondisi di sekitar sempadan dan bentang sungai, pengembangan tanaman
produktif dibatasi pada jenis tanaman yang tidak mengakibatkan terjadinya
erosi pada bibir sungai, (2) Tidak menimbulkan pencemaran pada badan sungai ,
kegiatan pembibitan dan budidaya tanaman hias harus diawasi terutama dalam
penggunaan pestisida agar tidak menimbulkan pencemaran berat.
II - 42
Laporan Akhir - Revitalisasi Pemanfaatan Ruang Kawasan Perkotaan Kota Sidoarjo
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T I M U RDINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG
MITRA KARSA UTAMAENGINEERING AND MANAGEMENT
CONSULTANTJL. Medayu Pesona XIII/26 Surabaya 60295
Telp/Fax : 031-8782801 Email: [email protected]
Gambar 2.8 Pendayaguanaan Kawasan Sempadan Sungai Sebagai Sarana Akses dan Interaksi Sosial
Gambar Pendayagunaan Kawasan Sempada Sungai Sebagai Sarana Sosial
(Taman dan Hutan Kota) dan Ekonomi (Pertanian Tanaman Produktif)
- Kawasan sempadan sungai dengan dominasi pemanfaatan sekitarnya berupa
jalur inspeksi. Kawasan dengan tipikal seperti ini tetap dipertahankan untuk
sarana akses masyarakat dan pemeliharaan sungai (menampung material
sedimen pada saat dilakukan normalisasi). Konsepsi pemanfaatan ruang seperti
berikut.
Gambar 2.9 Pendayaguanaan Kawasan Sempadan Sungai Sebagai Sarana Akses dan Interaksi Sosial
b. Kawasan Sempadan Rel.
Merupakan kawasan yang berada di sepanjang sisi kanan dan kiri garis terluar rel
kereta api Surabaya –Porong dan Surabaya - Krian. Penetapan sebagai jalur hijau
II - 43
Laporan Akhir - Revitalisasi Pemanfaatan Ruang Kawasan Perkotaan Kota Sidoarjo
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T I M U RDINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG
MITRA KARSA UTAMAENGINEERING AND MANAGEMENT
CONSULTANTJL. Medayu Pesona XIII/26 Surabaya 60295
Telp/Fax : 031-8782801 Email: [email protected]
untuk memberikan jarak pandang yang memadai guna pengguna jalan dan
masyarakat yang bermukim disekitarnya agar dampak kecelakaan dapat
diminimalisir.
Konsepsi pengembangan diilustrasikan sebagai berikut.
Gambar 2.10 Pendayagunaan kawasan sempadan rel dengan jalur hijau dan signage (Reklame)
c. Kawasan Sempadan Pantai
Merupakan kawasan yang berada di 100 m kea arah darat. Penetapan bertujuan
untuk mengamankan dari kerusakan yang ditimbulkan oleh gelombang air laut.
Mencakup wilayah desa Gebang yang ada di sekitar pantai timur Sidoarjo diarahkan
untuk dipertahankan sebagai Kawasan Hutan Mangrove. Kemungkinan masuknya
unsure budidaya pada kawasan sempadan pantai dimungkinkan sepanjang tidak
merusak fungsi kawasan dan terbatas pada pengoptimalan jasa lingkungan seperti
- Laboratorium lapang bagi pengembangan teknologi pembibitan bakau dan benih
ikan (Silviofishery)
- Wisata alam bernuansa pendidikan ekologi (ekowisata)
d. Kawasan Ruang Terbuka Hijau Kota
Yaitu kawasan Hijau Pertamanan Kota, Kawasan Hijau Hutan Kota, Kawasan Hijau
Pemakaman, Kawasan Hijau Jalur Hijau.
- Kawasan hijau pertamanan kota adalah jalur tanah atau ruang terbuka yang
pemanfaatannya lebih difungsikan sebagai taman kota dengan jenis tanaman
tahunan maupun semusim yang bervariasi 90 % dari luas harus dihijaukan.
Adalah Alun-Alun Sidoarjo.
- Kawasan hijau hutan kota adalah jalur tanah atau ruang terbuka yang
pemanfaatannya lebih difungsikan sebagai taman kota dengan jenis tanamanan
II - 44
Laporan Akhir - Revitalisasi Pemanfaatan Ruang Kawasan Perkotaan Kota Sidoarjo
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T I M U RDINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG
MITRA KARSA UTAMAENGINEERING AND MANAGEMENT
CONSULTANTJL. Medayu Pesona XIII/26 Surabaya 60295
Telp/Fax : 031-8782801 Email: [email protected]
tahunan dengan jarak yang rapat 100% dari luas haru dihijaukan. Adalah Hutan
Kota Delta Putri terdapat di sekitar Jl.Pahlawan.
- Kawasan hijau pemakamanmerupakan ruang terbuka sosial yang difungsikan
sebagai rumah peristirahatan terakhir. Terbagi menjadi (1) Makam Kampung
atau Desa dilaksanakan oleh kelompok Swadaya Setempat. Tersebar diseluruh
wilayah
- TPU (Tempat Pemakaman Umum), dilaksanakan oleh Dinas Kebersihan dan
Pertamanan Kab. Sidoarjo keberadaannya terbatas pada beberapa lokasi seperti
Taman Makam Pahlawan di Jl. Pahlawan , Komplek Pemakaman Cina di
Banjarbendo.
e. Kawasan Hijau Jalur Hijau
Adalah jalur tanah yang pemanfaatannya difungsikan sebagai penghasil oksigen ,
pengendali tata air, meminimalisir dampak polusi udara dan kebisingan,
pencegahan sedimentasi, dan habitat burung perairan. Ini tidak dikembangkan
sepanjang rumija, sempadan pantai , sungai, rel dan tol.
f. Kawasan rawan bencana
Merupakan kawasan yang memiliki kerentanan sedang hingga tinggi terjadi potensi
bencana baik banjir, maupun kebakaran. Bisa terjadi di lingkungan perumahan,
perdagangan dan jasa, industri, dll).
- Kawasan banjir berada di BWK V (Desa Bluru Kidul), BWK VI (Rangka Kidul),
BWK VII (Sumber Peketingan dan Pucukan). Penanganan melalui : (1)
Pemberlakuan intensitas bangunan (KDB dan KDH) secara ketat, (2) Pembuatan
sumur resapan , boezem (3) Peningkatan kapasitas saluran dan pompa air (4)
Pengendalian koefisien dasar lantai bangunan terhadap elevasi saluran (PEIL
Banjir).
- Kawasan rawan kebakaran terdapat di BWK I (Pucang, Pekauman, dan Celep),
BWK II(Desa Jati). Penanganan mencakup : (1) Penyediaan sarana pengendali
kebakaran dalam bangunan gedung.
2.4. Kebijakan pengembangan kawasan strategis
Kawasan strategis merupakan kawasan yang mempunyai nilai tambah/unggulan
dilihat dari berbagai sektor kewilayahan, di dalamnya terdapat kegiatan yang mempunyai
pengaruh besar terhadap : tata ruang di wilayah sekitarnya, kegiatan lain dibidang yang
sejenus dan kegiatan dibidang lainnya, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Dalam konteks penyusunan Revisi RDTRK Kecamran Sidoarjo, perwujudan struktur dan
II - 45
Laporan Akhir - Revitalisasi Pemanfaatan Ruang Kawasan Perkotaan Kota Sidoarjo
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T I M U RDINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG
MITRA KARSA UTAMAENGINEERING AND MANAGEMENT
CONSULTANTJL. Medayu Pesona XIII/26 Surabaya 60295
Telp/Fax : 031-8782801 Email: [email protected]
pola ruang kawasan strategis menjadi bagian dalam upaya mendiring pertumbuhan
ekonomi di suatu kawasan yang memperngaruhi pengembangan wilayah kabupaten
secara keseluruhan.
Berdasarkan RTRW Kabupoaten Sidoarjo (Perda No.6 Tahun 2009), kawasan
strategis yang berada di wilayah perencanaan meliputi :
a. Kawasan Siborian
Kawasan siborian merupakan kawasan yang mencakup Sidoarjo, Jabon dan Krian
dimana fungsi utama kawasan tersebut diarahkan sebagai kawasan industri dan
perdagangan. Untuk kecamatan Sidoarjo orientasi pengembangan terletak
disepanjang kmoridor lingkar timur. Rencana pengembangan Kawasan Siborian
adalah sebagai berikut:
Untuk kawasan Kecamatan Sidoarjo, kawasan industri dan perdagangan yang
ditawarkan adalah sepanjang jalan lingkar timur Sidoarjo. Jenis industri yang
direncanakan untuk kawasan ini antara lain industri jasa dan perdagangan,
perkantoran, perhotelan, hiburan, pertokoan, perbankan dan
permukiman/perumahan, meski tidak tertutup kemungkinan pula untuk
industri manufaktur dan pabrikasi;
Kawasan industri Jabon dirancang secara khusus untuk industri
pabrikasi,manufaktur besar dan kawasan mix use. Sekitar 2.444,4 (dua ribu
empat ratus empat puluh empat koma empat) hektar lahan telah ditetapkan
sebagai lokasi industri;
By pass Krian merupakan kawasan industri dan perdagangan yang juga memiliki
potensi yang memadai bagi penanaman investasi jasa industri dan perdagangan,
karena by pass Krian merupakan jalan akses utama dari ibukota provinsi
(Surabaya) ke kota-kota atau kabupaten lain seperti Mojokerto, Jombang,
Nganjuk, Madiun, Kediri, Ngawi Ponorogo, Magetan, Tulungagung dan
Trenggalek atau sebaliknya. Oleh karena itu, seperti halnya jalan lingkar timur,
By pass Krian sangat tepat untuk investasi usaha perdagangan, perkantoran,
perhotelan, pertokoan, perumahan dan permukiman, perbankan serta industri
manufaktur atau pabrikasi.
b. Kawasan Agropolitan Perikanan
Kawasan agropolitan perikanan di Kecamatan Sidoarjo dikembangkan disekitar
pantai timur sidoarjo dengan komoditas utama berupa udang dan bandeng.
Rencana pengelolaan untuk kawasan ini adalah sebagai berikut:
II - 46
Laporan Akhir - Revitalisasi Pemanfaatan Ruang Kawasan Perkotaan Kota Sidoarjo
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T I M U RDINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG
MITRA KARSA UTAMAENGINEERING AND MANAGEMENT
CONSULTANTJL. Medayu Pesona XIII/26 Surabaya 60295
Telp/Fax : 031-8782801 Email: [email protected]
Pembentukan sentra produksi perikanan pada masing-masing kecamatan yang
terpilih;
Peningkatan kualitas hasil produksi dengan mengembangkan inovasi baru
dalam produksinya;
Penyediaan lokasi sentra pengembangan yang strategis baik dari segi bahan
baku dan pasar;
Penyediaan fasilitas pendukung seperti sarana trasnportasi dan tempat
pelelangan ikan;
Penerbitan regulasi yang memayungi kegiatan tersebut;
Pembentukan kelembagaan yang melibatkan partisipasi masyarakat.
c. Kawasan Industri Kecil dan Menengah
Kawasan industri kecil dan menengah di Kecamatan Sidoarjo dikembangkan secara
tersebar sesuai dengan potensi yang dimiliki. Rencana pengelolaan untuk kawasan
ini adalah sebagai berikut :
Pengembangan produk unggulan dengan bekerjasama dengan pihak akademisi
dan ahli kerajinan (pelatihan, kursus, dsb.)
Penyelenggaraan-penyelenggaraan bulan-bulan khusus untuk promosi hasil
kerajinan
Peningkatan kucuran modal lunak untuk para pengusaha sehingga bisa terus
bekerja.
d. Kawasan Pantai Timur Sidoarjo
Kawasan ini diarahkan fungsinya sebagai kawasan konservasi pantai dan budidaya
perikanan.
Dari ke empat kawasan strategis yang telah ditetapkan di dalam Perda Kabupaten
Sidoarjo Nomor 6 tahun 2009 tersebut, seluruhnya telah memenuhi kriteria penetapan
dasar sebagai mana diatur dalam Permen PU No. 16 Tahun 2009 Tentang Pedoman
Penyusunan RTRW Kabupaten dan beberapa hasil penelitian terkait dengan kriteria
variabel sebagai berikut.
Dengan mencermati rencana pola ruang Kabupaten Sidoarjo dan kondisi eksisting
saat ini berkembang di wilayah perencanaan, penilaian terhadap perwujudan kawasan
strategis yang ada di wilayah perencanaan dapat dilihat berdasarkan kriteria yaitu :
Memiliki aksesibilitas untuk berkembang terkait dengan ketersediaan prasaranan
(jaringan jalan, listrik, telekomunikasi dan air bersih) dan aglomerasi sarana
II - 47
Laporan Akhir - Revitalisasi Pemanfaatan Ruang Kawasan Perkotaan Kota Sidoarjo
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T I M U RDINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG
MITRA KARSA UTAMAENGINEERING AND MANAGEMENT
CONSULTANTJL. Medayu Pesona XIII/26 Surabaya 60295
Telp/Fax : 031-8782801 Email: [email protected]
(kawasan industri, pelabuhan, pendidikan tinggi) serta sumber daya manusia yang
memadai.
Memiliki potensi sumber daya alam dan buatan yang mendukung dan
mempengaruhi perumbuhan ekonomi wilayah yang diidentifikasi berdasarkan
sektor basis wilayah (berperan penting dalam menyumbang pendapatan asli daerah
dan PDRB, mempunyai surplus sumber daya dan multiplier effect yang tinggi)
Memiliki potensi sumber daya alam yang berperan untuk fungsi dan daya dukung
lingkungan hidup.
Kebijakan potensi sumber daya alam yang berperan untuk fungsi dan daya dukung
lingkungan hidup.
Kebijakan pengembangan dan pembangunan wilayah pada lokasi tersebut yang
ditetapkan dalam RTRWN, RTRWP, RTRW Kabupaten terkait dengan PKN, PKW,
PKL atau bersinggungan langsung dengan pusat-pusat tersebut.
Aspirasi masyarakat terkait dengan potensi yang dimiliki wilayahnya
Konsepsi perwujudan kawasan strategi kabupaten yang ditetapkan di Kecamatan Sidoarjo
dapat dilihat pada Gambar berikut.
Gambar 2.11 Konsepsi Perwujudan Kawasan Strategis Agroperikanan dengan Kelengkapan Sarana Depo Perikanan dan Industri Pengolahan
II - 48
Laporan Akhir - Revitalisasi Pemanfaatan Ruang Kawasan Perkotaan Kota Sidoarjo
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T I M U RDINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG
MITRA KARSA UTAMAENGINEERING AND MANAGEMENT
CONSULTANTJL. Medayu Pesona XIII/26 Surabaya 60295
Telp/Fax : 031-8782801 Email: [email protected]
Tabel 2.14 RENCANA PENGGUNAAN LAHAN 2009-2029 PADA WILAYAH PERENCANAAN
BWK
UNIT
LINGKUNGAN
KELURAHAN/
DESA
LUAS LAHAN
(Ha)
PERUMAHAN (HA)
FASILITAS
PERNIAGAAN JASA (HA)
INDUSTRI/
PERGUDANG
AN (HA)
FASILITAS UMUM
KAWASAN
MILITER (HA)
RUANG TERBUKA HIJAU
JALAN DAN
SALURAN
JUMLAHKESEHATAN (HA)
PENDIDIKAN (HA)
PERIBADATAN
(HA)
PEMERINTAHAN (HA)
PASAR (HA)
SOSIAL (HA)
JALUR HIJAU, TAMA
N, LAP. (HA)
PERTANIAN,
KEBUN (HA)
TAMBAK
(HA)
MAKAM (HA)
BWK I A Pucang (sebagian), Magersari, Lemah Putro (sebagian), Sidokumpul (sebagian)
203,87 112,44 15,00 9,14 0,47 3,23 0,99 13,38 - 11,54 - 7,17 - - 1,26 29,25 203,87
B Pucang (sebagian), Sidokumpul (sebagian), Sidoklumpuk (sebagian), Pucanganom (sebagian)
180,49 123,64 22,57 10,04 - 4,03 2,13 4,48 0,27 1,53 - 3,66 2,14 - 2,26 3,74 180,49
C Pekauman (sebagian), Pucanganom (sebagian), Bulusidokare, Celep (sebagian), Sekardangan (sebagian)
224,64 162,66 11,49 0,75 1,39 6,96 1,29 0,74 - - - 10,69 7,50 - 2,98 18,19 224,64
D Lemahputro (sebagian), Sidokumpul (sebagian), Pekauman (sebagian), Sidokare
253,61 153,99 35,85 1,09 9,93 2,99 0,94 5,83 - 0,65 - 6,05 - - 2,90 33,39 253.61
II - 49
Laporan Akhir - Revitalisasi Pemanfaatan Ruang Kawasan Perkotaan Kota Sidoarjo
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T I M U RDINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG
MITRA KARSA UTAMAENGINEERING AND MANAGEMENT
CONSULTANTJL. Medayu Pesona XIII/26 Surabaya 60295
Telp/Fax : 031-8782801 Email: [email protected]
BWK
UNIT
LINGKUNGAN
KELURAHAN/
DESA
LUAS LAHAN
(Ha)
PERUMAHAN (HA)
FASILITAS
PERNIAGAAN JASA (HA)
INDUSTRI/
PERGUDANG
AN (HA)
FASILITAS UMUM
KAWASAN
MILITER (HA)
RUANG TERBUKA HIJAU
JALAN DAN
SALURAN
JUMLAHKESEHATAN (HA)
PENDIDIKAN (HA)
PERIBADATAN
(HA)
PEMERINTAHAN (HA)
PASAR (HA)
SOSIAL (HA)
JALUR HIJAU, TAMA
N, LAP. (HA)
PERTANIAN,
KEBUN (HA)
TAMBAK
(HA)
MAKAM (HA)
Celep (sebagian)
JUMLAH
BWK II E Jari (sebagian), Banjarbendo (sebagian)
140,84 74,18 8,61 - 1,09 0,21 0,14 0,51 - 0,10 - 16,30 - - - 39,70 140,84
F Cemengkalang (sebagian), Jati (sebagian), Banjarbendo (sebagian)
119,83 45,97 5,70 13,26 - 1,03 0,03 1,36 - - - 1,98 37,69 - 6,05 6,76 119,83
G Cemengkalang (sebagian), Jati (sebagian)
104,91 72,60 8,68 1,15 - 1,74 0,49 2,21 - - - 8,21 - - 0,67 9,16 104,91
JUMLAH
BWK III
H Suko 150,16 86,33 3,70 4,25 - 4,48 0,77 0,10 - 0,71 - 3,16 20,53 - 1,58 25,25 150,16
I Suko (sebagian), Lebo (sebagian)
123,87 53,98 2,15 6,73 - 0,77 0,56 - - - - - 54,06 - - 5,62 123,87
J Suko (sebagian), Lebo (sebagian)
147,40 34,83 5,17 0,07 - 0,75 0,24 1,07 - - - 1,79 91,34 - 0,80 11,34 147,40
JUMLAH
II - 50
Laporan Akhir - Revitalisasi Pemanfaatan Ruang Kawasan Perkotaan Kota Sidoarjo
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T I M U RDINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG
MITRA KARSA UTAMAENGINEERING AND MANAGEMENT
CONSULTANTJL. Medayu Pesona XIII/26 Surabaya 60295
Telp/Fax : 031-8782801 Email: [email protected]
BWK
UNIT
LINGKUNGAN
KELURAHAN/
DESA
LUAS LAHAN
(Ha)
PERUMAHAN (HA)
FASILITAS
PERNIAGAAN JASA (HA)
INDUSTRI/
PERGUDANG
AN (HA)
FASILITAS UMUM
KAWASAN
MILITER (HA)
RUANG TERBUKA HIJAU
JALAN DAN
SALURAN
JUMLAHKESEHATAN (HA)
PENDIDIKAN (HA)
PERIBADATAN
(HA)
PEMERINTAHAN (HA)
PASAR (HA)
SOSIAL (HA)
JALUR HIJAU, TAMA
N, LAP. (HA)
PERTANIAN,
KEBUN (HA)
TAMBAK
(HA)
MAKAM (HA)
BWK IV
K Suko 165,74 91,68 1,41 6,44 - 0,13 0,29 0,09 - - - 1,71 55,12 - 0,65 8,21 165,74
L Suko (sebagian), Lebo (sebagian)
224,69 91,12 4,53 - 0,04 1,54 0,59 0,27 - - 819 2,34 101,30 - 3,10 11,67 224,09
M Suko (sebagian), Lebo (sebagian)
174,62 93,54 3,10 - - 1,09 1,18 0,46 - 0,29 - 7,75 42,01 - - 25,20 565, 05
JUMLAH
BWK V N Kemiri (sebagian) + Bluru Kidul (sebagian)
218,21 153,61 13,43 7,53 - 2,27 0,09 2,74 - 0,15 - 3,83 14,28 - 2,92 17,36 218,21
O Kemiri (sebagian) + Bluru Kidul (sebagian)
184,31 83,06 40,07 - - - - - - - - 3,13 - - - 58,05 184,31
P Bluru kidul (sebagian) + Pucanganom (sebagian)
192,67 92,28 82,08 - - - - - - - - 3,69 - - - 14,62 192,67
JUMLAH - 2,27 0,9 2,74 - 0,15 - 3,83 14,28 0,00 2,92 90,03 595,19
BWK VI
Q Bluru Kidul (sebagian) + Rangkah Kidul (sebagian) + Gebang
115,54 65,43 15,98 10,28 - - - - 0,37 - - 3,13 1,44 - 1,22 14,88 115,54
II - 51
Laporan Akhir - Revitalisasi Pemanfaatan Ruang Kawasan Perkotaan Kota Sidoarjo
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T I M U RDINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG
MITRA KARSA UTAMAENGINEERING AND MANAGEMENT
CONSULTANTJL. Medayu Pesona XIII/26 Surabaya 60295
Telp/Fax : 031-8782801 Email: [email protected]
BWK
UNIT
LINGKUNGAN
KELURAHAN/
DESA
LUAS LAHAN
(Ha)
PERUMAHAN (HA)
FASILITAS
PERNIAGAAN JASA (HA)
INDUSTRI/
PERGUDANG
AN (HA)
FASILITAS UMUM
KAWASAN
MILITER (HA)
RUANG TERBUKA HIJAU
JALAN DAN
SALURAN
JUMLAHKESEHATAN (HA)
PENDIDIKAN (HA)
PERIBADATAN
(HA)
PEMERINTAHAN (HA)
PASAR (HA)
SOSIAL (HA)
JALUR HIJAU, TAMA
N, LAP. (HA)
PERTANIAN,
KEBUN (HA)
TAMBAK
(HA)
MAKAM (HA)
(sebagian)
R Bluru Kidul (sebagian) + Rangkah Kidul (sebagian) + Gebang (sebagian)
377,72 188,52 1,25 156,24 - - 2,71 - 0,28 - - - - - - 6,04 377,72
S Gebang (sebagian) + Pucanganom (sebagian)
154,29 48,99 24,52 - - 2,27 - - - - - - - 78,02 - 2,76 154,29
JUMLAH 166,52 1,61 4,32 0,00 0,65 3,19 0,00 23,82 1,44 78,02 1,22 23,68 647,55
BWK VII
T Kemiri (sebagian) + Pucanganom (sebagian) + Gebang (sebagian) + Sekardangan (sebagian)
2.758,57 3,19 - - - 2,71 - - - - 56,02 - 2.620,87
- 78,49 2.758,57
II - 52
Laporan Akhir - Revitalisasi Pemanfaatan Ruang Kawasan Perkotaan Kota Sidoarjo
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T I M U RDINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG
MITRA KARSA UTAMAENGINEERING AND MANAGEMENT
CONSULTANTJL. Medayu Pesona XIII/26 Surabaya 60295
Telp/Fax : 031-8782801 Email: [email protected]
2.5. Arahan pembangunan Kabupaten Sidoarjo terkait Revitalisasi Pemanfaatan
Ruang Kawasan Perkotaan
Arahan pembangunan di Kabupaten Sidoarjo menurut RTRW Kabupaten
Sidoarjo 2009-2029 terkait dengan Revitalisasi Pemanfaatan Ruang Kawasan Perkotaan
ditunjukkan pada Tabel 2.15 di bawah ini.
Tabel 2.15 Indikasi Program Pembangunan di Kabupaten Sidoarjo Tahun 2009-2029
No Sektoral Indikasi Program
Tahap
LokasiSumberPembia
-yaan
InstansiPelaksana
I
(2008-2013)
II
(2013-2018)
III
(2018-2023)
IV
(2023-2028)
1Sektor
Perumahan
Program pembangunan kawasan perumahan baru
Seluruh wil Kabupaten Sidoarjo
APBDBappekab, Dinas PU Cipta Karya
Program peningkatan lingkungan perumahan kampung perkotaan
Seluruh wil Kabupaten Sidoarjo
APBDBappekab, Dinas PU Cipta Karya
Program peningkatan lingkungan perumahan kampung perdesaan
Seluruh wil Kabupaten Sidoarjo
APBDBappekab, Dinas PU Cipta Karya
Program pengembangan rumah susun sederhana
Seluruh wil Kabupaten Sidoarjo
APBDBappekab, Dinas PU Cipta Karya
2Sektor
Pariwisata
Program pengembangan obyek wisata (wisata alam, wisata budaya, wisata minat khusus dan wisata Bahari);
Seluruh wil Kabupaten Sidoarjo
APBDBappekab, Dinas Pariwisata
Program pengembangan sarana dan prasarana wisata
Seluruh wil Kabupaten Sidoarjo
APBDBappekab, Dinas Pariwisata
Program pengembangan wisata bahari (Marina City)
Sebagian Kecamatan Waru dan Sedati
APBD, Investor
Bappekab, Dinas Pariwisata, Dinas Perikanan dan Kelautan
3Sektor
Industri
Program penyiapan lahan untuk kawasan industri estate
Kecamatan Jabon, Waru, Krian
APBD, Investor
Bappekab, Dinas Perindustrian
Program penyiapan infrastruktur pendukung industri dan perdagangan
Kecamatan Jabon, Waru, Krian
APBDBappekab, Dinas Perindustrian
Program relokasi industrin non kawasan yang berada di area-area yang tidak diperuntukkan sebagai kawasan industri
Seluruh wil Kabupaten Sidoarjo
APBDBappekab, Dinas Perindustrian
Program pengembangan dan pembinaan industri kecil
Tanggulangin, Waru
APBDBappekab, Dinas Perindustrian
II - 53
Laporan Akhir - Revitalisasi Pemanfaatan Ruang Kawasan Perkotaan Kota Sidoarjo
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T I M U RDINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG
MITRA KARSA UTAMAENGINEERING AND MANAGEMENT
CONSULTANTJL. Medayu Pesona XIII/26 Surabaya 60295
Telp/Fax : 031-8782801 Email: [email protected]
No Sektoral Indikasi Program
Tahap
LokasiSumberPembia
-yaan
InstansiPelaksana
I
(2008-2013)
II
(2013-2018)
III
(2018-2023)
IV
(2023-2028)
4Sektor
Perdagangan
Program peningkatan dan perbaikan fasilitas pasar tradisional
Seluruh wil Kabupaten Sidoarjo
APBDBappekab, Dinas Perdagangan
Program pengaturan dan pembangunan fasilitas perdagangan
Seluruh wil Kabupaten Sidoarjo
APBDBappekab, Dinas Perdagangan
Program pengaturan dan pembinaan kegiatan perdagangan di kawasan perdesaan
Seluruh wil Kabupaten Sidoarjo
APBDBappekab, Dinas Perdagangan
Program pengembangan kawasan ekonomi khusus perdagangan di sekitar bandara Juanda
Kecamatan Sedati
APBDBappekab, Dinas Perdagangan
Sumber : RTRW Kabupaten Sidoarjo Tahun 2009-2029
2.6. Peluang dan Tantangan Pengembangan Kota di Masa Mendatang
Ada beberapa isu penting yang dapat diutarakan dalam menghadapi peluang dan
tantangan pengembangan Kota Sidoarjo di masa mendatang. Isu-isu dalam merespon
peluang yang akan datang yang telah diatur di dalam RDTR Kota Kecamatan Sidoarjo
yaitu telah diarahkannya pemanfaatan ruang yang intensif dan terkendali, sehingga para
pelaku pembangunan nantinya mendapatkan kepastian dan jaminan dalam
mengembangkan dan memanfaatkan ruang kawasan yang diinginkannya. Peluang ini
diperkuat dengan isu rencana struktur jaringan transportasi yang akan makin tertata baik
di pusat perkotaan maupun pada kawasan-kawasan pinggiran. Akan terdapat pemisahan
pemanfaatan jalan untuk jalur distribusi barang dan jalur pengguna jalan umum.
Kendaraan angkutan barang tidak lagi melalui jalur tengah kota, tetapi melalui jalur-jalur
jalan tol dan lingkar luar Kota Sidoarjo.
Pola ruang kawasan di dalam perkotaan Kota Sidoarjo juga mengarahkan
pemanfaatan ruang yang tetap mempertahankan kawasan-kawasan kota lama agar tidak
punah, dengan membuka peluang kepada setiap pelaku pembangunan untuk turut
mengembangkan dan merevitalisasi kawasan-kawasan bersejarah seperti Kampung Batik
Jetis yang menempati perkampungan pada masa Kabupaten Sidokare (1859) dahulu.
Tantangan yang dihadapi dalam mengembangkan kota dimasa depan adalah masih
kuatnya aspek-aspek sosial dan ekonomi mikro yang mempengaruhi pemanfaatan ruang
yang telah diatur secara formal. Masih sulitnya penyediaan ruang-ruang bagi para PKL
yang direncanakan tertata, harus didorong dengan melibatkan sektor-sektor ekonomi
II - 54
Laporan Akhir - Revitalisasi Pemanfaatan Ruang Kawasan Perkotaan Kota Sidoarjo
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T I M U RDINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG
MITRA KARSA UTAMAENGINEERING AND MANAGEMENT
CONSULTANTJL. Medayu Pesona XIII/26 Surabaya 60295
Telp/Fax : 031-8782801 Email: [email protected]
formal untuk dapat menata ruang yang akan dimanfaatkannya dengan menyediakan
ruang-ruang potensial bagi para PKL yang telah teregistrasi pada pemerintah darah.
Tantangan berikutnya adalah telah padatnya pengembangan fisik pada kawasan-
kawasan potensial di pusat perkotaan Kota Sidoarjo, sehingga yang paling mungkin dalam
rangka perluasan daya tampung kawasan adalah melalui penataan fisik ruang secara
vertikal dan intensif.
Di dalam RTRW Kabupaten Sidoarjo 2009-2029, antisipasi berbagai tantangan pada
masa depan diantisipasi sebagai berikut:
1. Struktur ruang wilayah Kabupaten Sidoarjo menunjukkan pertumbuhan akan
meningkat yang diperkirakan akan terjadi pada sistem permukiman perkotaan yang
dipengaruhi oleh migrasi penduduk ke daerah lain akibat bencana Lumpur Lapindo.
Untuk mendorong perkembangan tersebut, maka diperlukan pengembangan
infrastruktur dan pengembangan sentra ekonomi sesuai dengan potensi masing-
masing.
2. Perkembangan kawasan terbangun secara regional pada awalnya berupa nodal yang
berpusat pada kawasan perkotaan. Dalam jangka panjang ternyata pola ini mengalami
perkembangan yakni dengan berkembangnya wilayah sisi Barat Kabupaten Sidoarjo
serta koridor jalan arteri dan jalan-jalan baru. Untuk itu diperlukan pengembangan
kawasan yang tidak hanya berorientasi langsung pada jaringan jalan. Cara lain adalah
perlunya melakukan koordinasi dan sinkronisasi pengembangan koridor dengan lebih
menekankan pada pembatasan koridor dan pengembangan kawasan baru dalam skala
yang lebih besar. Upaya ini juga dilakukan sebagai upaya antisipasi terhadap
penggunaan lahan secara intensif sepanjang koridor jalan serta kawasan baru.
3. Secara struktural perkembangan wilayah yang diperkirakan akan pesat dan memiliki
implikasi yang besar adalah kawasan strategis yang berbatasan secara langsung
dengan Kota Surabaya sebagai impact perkembangan kota. Selanjutnya adalah
perkembangan wilayah Barat Kabupaten Sidoarjo. Pada wilayah yang mengalami
perkembangan pesat tetap harus memperhatikan pembentukan dan pengendalian
ruang terbuka hijau.
4. Pada kawasan pesisir memerlukan perhatian khusus agar tidak terjadi degradasi
fungsi konservasi wilayah. Untuk itu diperlukan gerakan penyesuaian dengan kondisi
setempat mulai dari cara reboisasi, penentuan komoditas, maupun cara
pengelolaannya. Selain itu diperlukan peningkatan kualitas (hutan bakau) sebagai
kawasan lindung, serta mempertahankan sawah yang menjadi komoditas utama
Kabupaten Sidoarjo.
II - 55
Laporan Akhir - Revitalisasi Pemanfaatan Ruang Kawasan Perkotaan Kota Sidoarjo
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T I M U RDINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG
MITRA KARSA UTAMAENGINEERING AND MANAGEMENT
CONSULTANTJL. Medayu Pesona XIII/26 Surabaya 60295
Telp/Fax : 031-8782801 Email: [email protected]
5. Perkembangan kawasan terbangun selanjutnya diarahkan pada kawasan sekitar
perkotaan dan kawasan yang memiliki kesuburan tanah tidak tinggi. Terkait dengan
hal ini ternyata sangat banyak perubahan fungsi lahan, khususnya kawasan yang
seharusnya merupakan kawasan lindung menjadi kawasan budidaya. Untuk ini guna
meningkatkan fungsi lindung yang ada diperlukan penataan pada kawasan yang
seharusnya memiliki fungsi lindung.
6. Terkait dengan pengembangan wilayah baik dalam konteks mendorong pertumbuhan
wlayah, maupun mengurangi kesenjangan antar wilayah, maka peran infrastruktur
akan sangat menunjang. Diantara pengembangan infrastruktur ini adalah
pengembangan jalan tol, jalan arteri primer, serta jaringan rel KA sebagai pengganti
jalan tol, jalan arteri dan rel KA yang terputus akibat bencana Lumpur Lapindo,
diperkirakan akan mampu mendorong laju pertumbuhan Kabupaten Sidoarjo yang
diindikasi sejak adanya bencana mengalami penurunan. Untuk pengembangan
jaringan rel KA sekaligus dibelokkan ke arah Barat guna menghidupkan wilayah
bagian Barat kabupaten ini, serta menghubungkan antara wilayah Timur dan pusat
kota dengan wilayah bagian Barat ini. Begitu pula rencana jalan lingkar tengah dan
Timur sebagai penghubung dari arah Utara ke Selatan atau sebaliknya.
Rencana pengembangan jaringan jalan ini meliputi :
Pengembangan jalan Lingkar Timur Luar Sidoarjo;
Peningkatan ruas jalan yang menghubungkan Kota Surabaya – Kabupaten
Sidoarjo – sampai Kabupaten Mojokerto;
Peningkatan Jalan By Pass Krian;
Rencana pembuatan jaringan jalan baru :
Frontage Road yang terdapat di kiri kanan jalanTol. Pengembangan jalan ini
perlu dilakukan untuk meningkatkan akses penduduk ke segala jurusan.
Selain itu dengan adanya jalan ini dapat mengembangkan wilayah sekitarnya.
Jalan Lingkar Barat Sidoarjo, Jalan Lingkar Barat – Tanggulangin, Jalan Lingkar
Timur dan Lingkar Luar Timur Sidoarjo, yang berfungsi untuk mengurangi
kepadatan lalu lintas dan mengurangi beban jalan di dalam kota.
Jalan Akses Sisi Timur Porong.
Jalan Lingkar Luar Barat Sidoarjo, jalan ini berfungsi untuk
meningkatkanakses penduduk ke segala jurusan dan pengembangan wilayah
ke arah barat.
Jalan Lanjutan MERR II, jalan ini berfungsi untuk pengembangan kawasan
industri dan kawasan gemopolis.
II - 56
Laporan Akhir - Revitalisasi Pemanfaatan Ruang Kawasan Perkotaan Kota Sidoarjo
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T I M U RDINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG
MITRA KARSA UTAMAENGINEERING AND MANAGEMENT
CONSULTANTJL. Medayu Pesona XIII/26 Surabaya 60295
Telp/Fax : 031-8782801 Email: [email protected]
Jalan akses menuju Bandara Udara Juanda
Rencana peningkatan fungsi jalan dari lokal primer menjadi kolektor primer,
pada:
Ruas jalan Taman (jenjang II) – Sukodono (jenjang IV)
Ruas jalan Balongbendo (jenjang IV)-Tarik (jenjang IV)
Ruas jalan Tanggulangin (jenjang III) – Tulangan (jenjang IV)
Ruas jalan Tulangan (jenjang IV) – Wonoayu
Rencana pembuatan akses gerbang tol Waru-Porong di Kecamatan Sukodono,
serta relokasi jalan tol Porong-Gempol yang direncanakan melewati Desa
Kalisampurno dan Desa Ketapang di Tanggulangin serta Desa Wunut, Pamotan,
Kesambi, dan Kedungsoko di Kecamatan Porong
Sedangkan rencana pengembanganjaringan rel KA meliputi :
Relokasi jalur kereta api Sidoarjo – Gununggangsir yang melewati Desa Sidokare,
Larangan, Tenggulunan, Sumokali,Jambangan, Durungbedug, Grogol, Kemantren,
Singopadu, Kepadangan, Kebaron, Kenongo, Gelang (Kec. Tulangan), Wonomlati,
Balonggarut, Rejeni, Gading, Tajegwagir, Kedungrawan, Kedungsumur, Keper
(Kec. Krembung) dan Kedungsolo dan Kebunagung (Kec.Porong).
Revitalisasi jalur kereta api Sidoarjo – Tarik yang dimulai dari Stasiun Sidoarjo,
Desa Tenggulunan, Bungkah, Jambangan, Kemantren, Kecamatan Tulangan hingga
Tarik.
Jalur Surabaya-Sidoarjo-Mojokerto dan Surabaya-Sidoarjo-Malang yaitu dilakukan
pembuatan jalur ganda (double track).
7. Salah satu potensi Kabupaten Sidoarjo adalah sektor pertambangan gas bumi,
sehingga perlu penanganan kawasan eksplorasi dan eksploitasi. Agar tidak terulang
seperti kejadian luapan lumpur Lapindo, maka diperlukan pengamanan area,
setidaknya pengendalian kawasan terbangun.
8. Dengan mengandalkan pada kemampuan sumber daya yang dimiliki dan keuntungan
lokasi dan infrastruktur yang tersedia, maka pengembangan ekonomi wilayah dalam
jangka panjang, akan difokuskan pada: sentra pengembangan kawasan industri agro
yang mendukung kegiatan pertanian di wilayah Barat serta industri agro yang
mendukung kegiatan perikanan di wilayah Barat; Kawasan Pengembangan Utama
Komoditi (KAPUK), pengembagan kawasan industri di Jabon, serta sentra-sentra
industri yang menyebar. Pengembangan kawasan ekonomi ini terutama ditujukan
untuk meningkatan nilai ekonomi melalui pengkuatan struktur ekonomi wilayah.
II - 57
Laporan Akhir - Revitalisasi Pemanfaatan Ruang Kawasan Perkotaan Kota Sidoarjo
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T I M U RDINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG
MITRA KARSA UTAMAENGINEERING AND MANAGEMENT
CONSULTANTJL. Medayu Pesona XIII/26 Surabaya 60295
Telp/Fax : 031-8782801 Email: [email protected]
9. Selain potensi diatas, dikembangkan potensi wisata pada Pulau Dem dengan tetap
memperhatikan fungsi lindung kawasan tersebut karena Pulau Dem mempunyai
fungsi konservasi hutan bakau (mangrove) serta perlindungan populasi burung.
Secara lebih operasional sangat diperlukan melakukan kerjasama antar wilayah
kabupaten-kota guna menangani lingkungan, infrastruktur, dan perekonomi, yang
difasilitasi oleh pemerintah baik di tingkat daerah maupun di tingakat pusat.
II - 58