Upload
hendrie-nmc
View
223
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
8/19/2019 03-2 Pompa Angguk.pdf
1/63
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.02
JUDUL : POMPA ANGGUK
SUB JUDUL : Perencanaan Dan Analisa Ulah SumurPompa Angguk
Halaman : 1 / 63
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
PERENCANAAN DAN TROUBLESHOOTING SUMUR POMPA ANGGUK
1. TUJUAN
! Menentukan kemungkinan adanya kerusakan atau kekurangan sistim pemompaan dan saran
penanggulangannya, sehingga diperoleh efisiensi maksimum.
! Memilih parameter desain pompa angguk, konfigurasi, kedalaman penempatan, diameter, panjang
langkah, kecepatan pompa, ukuran batang isap, beban counterbalance dan daya kuda, sesuai laju
produksi, sifat fluida, kondisi reservoir serta geometri sumur.
2. METODE DAN PERSYARATAN
2. 1 METODE
! Metode yang dipakai sesuai dengan pedoman API ( American Petroleum Institute) RP11L.
! Metode analisa dilakukan dengan pengamatan langsung dan atau pembacaan dynagraph.
Pembacaan dynagraph dapat dilakukan secara kwalitatif dan kwantitatif. Metoda kwantitatif
dilakukan dengan metode konvensional dan metoda Fagg.
2. 2 PERSYARATAN
Tidak ada persyaratan khusus.
3. LANGKAH KERJA
3.1. DISAIN POMPA ANGGUK UNTUK SUMUR DALAM
1. Siapkan data yang diperlukan dan isi Data Sheet No. 1 (lihat Gambar 1)
2. Lakukan runtunan perhitungan dengan cara mengisi Data Sheet no. 2 (lihat Gambar 5)
2. A. Pengisian Butir a Sampai j:
a. Hitung displacement pompa ( PD) atau laju alir pada efisiensi 100 % (Q inj), yaitu lajualir yang di inginkan dibagi efisiensi:
Q100 = Q (yang diinginkan /efisiensi) (1)
Laju alir yang diinginkan dihitung dari IPR (Gilbert atau Vogel).
Efisiensi pompa diperkirakan sesuai pengalaman lapangan atau gunakan Tabel 1;
umumnya diambil 80 %
8/19/2019 03-2 Pompa Angguk.pdf
2/63
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.02
JUDUL : POMPA ANGGUK
SUB JUDUL : Perencanaan Dan Analisa Ulah SumurPompa Angguk
Halaman : 2 / 63
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
Catatan : Tabel 1; dapat dipakai untuk pompa piston hidrolik maupun pompa angguk.
b. Aras kerja cairan (H) dihitung sebagai berikut:
H = Depth / SG fluida (2)
P wf = Ps - Q (yang diinginkan) / PI (3)
c. Pasang pompa pada kedalaman sekitar 75 feet di bawah aras kerja cairan dari hasil
perhitungan butir b, guna menghindari interferensi gas , Apabila aras kerja cairan < 275
feet di atas puncak perforasi, maka penempatan pompa dianjurkan sekitar 30 sampai
100 feet di bawah perforasi atau kebiasaaan lapangan.d. Dengan harga displacement yang didapat dari butir a dan kedalaman pompa dari c.
Pilihlah konfigurasi torque-stroke rod yang sesuai dengan menggunakan Gambar 7, 8
atau 9. Pilihan konfigurasi yang sedikit di atas titik yang didapat, pada Gambar 7, 8 at
au 9 tersebut hanya berlaku untuk kondisi aras cairan sama dengan kedalaman pompa
efisiensi 100 %, SG=1, tubing duduk dan counterbalance sempurna.Umumnya
digunakan Gambar 8 (Composite 30.000 psi stroke limit ) . panjang langkah (S). Selain
menggunakan gambar dapat juga ditentukan sesuai petunjuk pabrik.
e.Kecepatan pompa ( N ) diperkirakan dengan menggunakan Gambar 10,11 atau 12.Untuk
pompa conventional dianjurkan rnenggunakan Gambar dikurangi 15 %. Untuk pompa
Air- Balance dan Mark II dianjurkan mengambil harga di bawah harga maksimal yang
di dapat dari grafik masing-rnasing, sebagai contoh N diambil 15 % di bawah harga
maksimal yang didapat. Perlu diusahakan - supaya kecepatan tidak tepat sinkron, yaitu
dengan melihat harga bilangan bulat "n" yang dihitung dari persamaan 3
"n" =23700/NL. Dalam pemilihan kecepatan pompa (H) hindarkan angka "n" dekat
dengan bilangan bulat sejauh. " 10 %.
f. Tentukan diameter plunger dan jenis pompa yang dipilih sebagai berikut :
! Hitung pump factor PF dengan rumus :
NS
PD PF # (4)
! Berdasarkan harga PF, tentukan diameter plunger menggunakan Tabel 2,
setelah me1ihat kemampuan (Rating) unit pompa API yang bersangkutan (Tabel 8)
! Atas dasar diameter plunger dan ukuran tubing, pilih jenis pompa dari Tabel 3.
g. Hitung SG fluida dengan rumus :
8/19/2019 03-2 Pompa Angguk.pdf
3/63
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.02
JUDUL : POMPA ANGGUK
SUB JUDUL : Perencanaan Dan Analisa Ulah SumurPompa Angguk
Halaman : 3 / 63
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
SG minyak = API o$5.131
5.141 (5)
SG fluida = SG rninyak (l-KA) + SG Air (l-KA) (6)
Apabila data tersebut tidak diketahui gunakan SG = 1
h. Ukuran tubing, lihat data sheet no. l.
i. Berdasarkan nomor konfigurasi batang.upaman yang didapat dan butir d, dan diameter
plunger didapat dari butir f, tentukan kombinasi diamater dan pajang (%) batang upaman
dari Tabel 4.Misal dari butir d diperoleh nomor batang isap : 85, dan butir f diperoleh
diameter plunger = 1.75", maka dari Tabel 4 akan diperoleh kombinasi batang upaman
1", 7/6", 3/4" dan 5/8" serta % panjang masing-masing adalah 29.6; 30. 4; 29.5 dan
10.5 %
j. Menentukan service factor yang tergantung pada kebiasaan lapangan atau gunakan
standard API sebagai berikut :
2. B. Isi butir 1 sampai dengan 35 sebagai berikut :
1.wr = Berat batang upaman rata-rata di udara, lb/ft. Untuk standard API dan tanpa
sinker bar , wr dibaca dan Tabe1 4.
Untuk non API atau dengan sinker bar wr = berat total di udara panjang total.
2. E r = Konstanta elastisitas batang. upaman in/lb-ft dari Tabel 4.Untuk non API ,
Er = jumlah hasil kali panjang tiap ukuran batang upaman dengan konstanta
elastisitasnya (Tabel 7) dibagi dengan panjang total rangkaian batang
upaman.
3. B = Faktor frekwensi rangkaian batg. upaman. Pada tapered string merupakan
fungsi dari panjang dan kombinasi btg.upaman. Untuk API lihat Tabel untuk
non API lihat Gambar 13-17.Bila bukan tapered (hanya satu macam
ukuran). B = 1.
4. E t = Konstanta e1astisitas tubing, in/lb-ft. dibaca dari Tabel 6. Bila tubing dianker
E t = 1.
5. F o = Beban total f luida ( gross) di plunger ; dihitung sesuai persamaan yang
tercantum.
6.1/k r = Konstanta elastisitas total rangkaian batang upaman, in-lb. yaitu stretch
(perpanjangan) btg.upaman per lb beban. Hitung sesuai persamaan yang
8/19/2019 03-2 Pompa Angguk.pdf
4/63
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.02
JUDUL : POMPA ANGGUK
SUB JUDUL : Perencanaan Dan Analisa Ulah SumurPompa Angguk
Halaman : 4 / 63
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
tercantum.
7. S kr = Beban yang dibutuhkan agar rangkaian batang upaman mulur sepanjang
langkah batang upaman S, di hitung dengan persamaan yang tercantum.
8. F o /S kr = Beban total fluida pada plunger (lb) dibagi dengan beban yang dibutuhkan
agar terjadi pemanjangan sepanjang S. (lb)
9. N/N o = Kecepatan pompa tanpa dmensi untuk batang isap "non tapered "; dihitung
sesuai persamaan yang tercantum.
10. N/N o' = Kecepatan pompa tanpa dimensi untuk batang upaman ”tapered ”; dihitung
sesuai persamaan yang tercantum.11 1/k t = Pemanjangan tubing, untuk tubing yang tergantung bebas (tak dianker) ;
dihitung sesuai persamaan yang tercantum. Apablla tubing (dianker), maka
pemanjangan = 0.
12. S p /S = Faktor panjang 1angkan plunger ; ditentukan dengan menggunakan Gambar
18.
13. S p = Panjang langkah efektip plunger , yaitu panjang langkah plunger sebenarnya,
dihitung sesuai persamaan yang ada.
14. PD = Displacement pompa, b/d, dihitung sesuai persamaan yang tercantum.
Catatan : Pada langkah 14 ini, apabila displacement pompa ternyata lebih kecil dari yang
diinginkan (lihat butir a), maka data pada b-j (atau a-j) di ubah dan langkah 1 - 14
diulangi. Apabila perbedaan tersebut besar, ubahlah diameter plunger , panjang
langkah dan kecepatan pompa.
15. W = Berat batang upaman di udara; dihitung sesuai persamaan.
16. W rf = Berat batang isap di dalam fluida; dihitung sesuai persamaan.
17. W rf /S kr = Berat batang isap dalam f luida dibagi beban yang menyebabkan rangkaian
batang isap mulur sepanjang S.
18. F 1 /S = Faktor beban maksimal batang upaman ( Polished Rod Peak Factor );
ditentukan dengan menggunakan Gambar 19.
19. F 2 /S kr = Faktor beban minimal batang upaman ( Polished Rod Minimum Factor );
ditentukan dengan menggunakan Gambar 20..
20. 2T/S kr = Faktor beban puntir maksimal ( Peak Torque Factor ) ; tentiikan dengan
menggunakan Gambar 20
8/19/2019 03-2 Pompa Angguk.pdf
5/63
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.02
JUDUL : POMPA ANGGUK
SUB JUDUL : Perencanaan Dan Analisa Ulah SumurPompa Angguk
Halaman : 5 / 63
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
21. F3/S kr = Faktor daya kuda batang upaman (Polished Rod HP ) ; ditentukan dengan
menggunakan Gambar 23
22. T a = Faktor perubahan beban puntir (torque adjusment factor ) ; ditentukan dengan
menggunakan Gambar 23 - dan 24 apabila W rf /S kr bukan 0, 3.
23. PPRL = Beban batuan upaman maksimum ( peak polished rod load ) ; dihitung sesuai
persamaan tercantum.
24. MPRL = Beban batang upaman minimum (minimum polished rod load ); dihitung
sesuai persamaan tercantum
25. PT = Beban puntir maksimum ( peak torque); dihitung sesuai persamaan tercantum.26. PRHP = Daya kuda batang upaman ( Polished Rod HP ) untuk pompa konvensional;
dihitung sesuai persamaan tercantum
27. CBE = Beban counterbalance ; dihitung sesuai persamaan tercantum.
28. Stress (max) = Beban batang upaman maksimum dibagi luas penampang batang.upaman
terbesar.
29.Stress (min) = Beban batang.upaman minimum dibagi luas penampang batang upaman `
terbesar.
30.Sress maksimum yang diijinkan; dihitung sesuai persamaan yang tercantum
(gunakan T r =900 psi untuk Grade C, 115000 untuk Grade D dan 85000 untuk Grade E)
31. PRHP untuk Air Balance dan Mark II; dihitung sesuai persamaan yang tercantum.
32. EBHP = Brake HP mesin (motor), untuk pompa jenis konvensional dan air balance d ;
dihitung sesuai persamaan yang tercantum,
33. EBHP untuk pompa jenis Mark II = PRHP
34. NPHP = Daya kuda motor listrik; dihitung sesuai persamaan yang tercantum.
35. d = Diameter sheave ( pull ) pada roda prime mover ; dihitung sesuai persamaan
yang tercantum. Data mengenal gear ratio, diameter pulir gearbox dan
kecepatan motor didapat dari keterangan pabriknya. Apabi1a terdapat
ukuran pull , usahakan agar kecepatan belt dibawah 5000 ft/menit.
3.2 DISAIN POMPA ANGGUK UNTUK SUMUR DANGKAL
1. Siapkan data berikut :
! Laju produksi (BFPD)
! Productivity Index (B/D/psi)
8/19/2019 03-2 Pompa Angguk.pdf
6/63
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.02
JUDUL : POMPA ANGGUK
SUB JUDUL : Perencanaan Dan Analisa Ulah SumurPompa Angguk
Halaman : 6 / 63
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
! Tekanan Statik Sumur (psi)
! Kedalaman Sumur (ft)
! Water Cut (%,fraksi)
! SG air
! API minyak, o API
! Effisiensi Volumetrik
! Jenis Rod
2. Dari laju produksi yang diinginkan dan volumetric efficiency yang diperkirakan hitung pump
displacement (PD).
PD = 0.1484 A p S p N (7)
PD = pump displacement , b/d
A p = luas irisan plunger , in2
S p = panjang efektif langkah pompa, in
N = kecepatan pompa, spm ( stroke/menit)
Qdesain = E v x pump displacement
E v = volumetric efficiency, %, fraksi
3. Dari Gambar 1 pilih Unit API dan panjang stroke unitnya.
4. Dari tabel 6-13 pilih ukuran tubing, ukuran plunger , ukuran rod , kecepatan pompa yang sesuai dengan
kedalaman pompanya. Hitung fraksi panjang setiap rod (Tabel 5) dan Tabel 14,15,16 ( plunger ,tubing
dan rod ).
5. Bulatkan ukuran rod kedekat per-25 ft.
6 Hitung Mill’s acceleration factor % .
70500
SxN ! # (8)
7. Tentukan panjang langkah efektif,S p
S p = S + e p-et -er (9)
Untuk plunger overtravel :
E
! L.e p
2840# (10)
8/19/2019 03-2 Pompa Angguk.pdf
7/63
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.02
JUDUL : POMPA ANGGUK
SUB JUDUL : Perencanaan Dan Analisa Ulah SumurPompa Angguk
Halaman : 7 / 63
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
Untuk tubing stretch :
t
p
t E A
G L D A.e
205# (11)
Untuk rod stretch :
r
p
r E A
G L D A.e
205# (12)
8. Dengan volumetric efficiency yang tadi, tentukan apakah laju produksinya bisa dicapai dengan S p
dan ukuran plunger yang ada.
Q = K S p N E v (13)
9. Hitung beratrod , W r
10.Hitung berat fluida, W f
W f = 0.433 G L ( A p-Ar ) (14)
11.Hitung PPRL dan cek terhadapbeam load unit yang dipilih.
Untuk unit Konvensional
PPRL = W f + W r (1+% ) (15)
MPRL = W r (1-% -0.127 G) (16)
Untuk Air Balance:
PPRL = W f + W r (1+0.7 % ) (17)
MPRL = W r (1-1.3% -0.127 G) (18)
Untuk Mark II ,
PPRL = W f + W r (1+0.6 % ) (19)
MPRL = W r (1-1.4% -0.127 G) (20)
12.Hitung maksimum stress di puncak rod dan cek terhadap maksimum stress yang diijinkan.
Maksimum stress rod = PPRL/Al (21)
13. Hitung counterbalance effect dan cek terhadapcounterbalance yang ada.
C i =0.5 W f + W r ( 1-0.127 G) (22)
14. Dari buku pabrik pompa, tentukan posisi counterweight agar didapat efek counterbalance
ideal.
15. Dengan asumsi tak akan meleset 5% dari ideal, hitung peak torque ( PT ) gear reducer dan cek terhadap
rating API nya.
PT =(PPRL –0.95 C i ) S/2 (23)
8/19/2019 03-2 Pompa Angguk.pdf
8/63
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.02
JUDUL : POMPA ANGGUK
SUB JUDUL : Perencanaan Dan Analisa Ulah SumurPompa Angguk
Halaman : 8 / 63
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
16. Hitung HHP , H friksi dan brake HP untuk motor. Pilih motornya.
H h = 7.36 x 10 –6
q G L N (24)
H f = 6.31 x 10 –7
W r S N (25)
H b = 1.5 ( H h+H f ) (26)
17. Dari buku pabrik bisa dipilih gear reduction ratio dan unit pullir motor serta pompa berdasarkan
kecepatan motornya.
3.3 METODE LANGSUNG ANALISA KERUSAKAN
Lakukan pengamatan langsung dan tentukan jenis kerusakan serta cara penanggulangannya denganmenggunakan Tabel 1
3.4 PEMBACAAN DYNAGRAPH
3.4.1 Analisa Kwalitatif
1. Lakukan pengukuran dinamometer dan dapatkan dynagraphnya.
2. Bandingkan bentuk kurva tersebut dengan bentuk kurva pada gambar 3 dan pilih yang
sesuai.
3. Pergunakan keterangan dibawah bentuk kurva yang sesuai untuk menentukan jenis
kerusakan.
3.4.2 Analisa Kwantitatif
3.4.2.1 Cara Perhitungan Konvensional
1. Persiapkan data :
! defleksi maksimum ( Dmax)
! defleksi minimum ( Dmin)
! luas daerah dibawah kurva ( A1)
! luas daerah dalam kurva ( A2)
! panjang dynagraph ( L), lihat (Gambar-1)2. Hitung beban maksimum dengan persamaan :
Beban maksimum = c Dmax (27)
c = konstanta kalibrasi
3. Hitung beban minimum dengan persamaan :
Beban miminum = c Dmin (28)
4. Hitung beban upstroke rata-rata dengan persamaan :
8/19/2019 03-2 Pompa Angguk.pdf
9/63
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.02
JUDUL : POMPA ANGGUK
SUB JUDUL : Perencanaan Dan Analisa Ulah SumurPompa Angguk
Halaman : 9 / 63
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
Beban upstroke rata-rata =& '
L
A Ac 12 $ (29)
5. Hitung beban downstroke rata-rata dengan persamaan :
Beban downstroke rata = L
Ac 1 (30)
6. Hitung beban counterbalance seharusnya dengan
persamaan :
L
2
A Ac 21 (
)
*+,
- $
(31)
7. Hitung beban pada batang upaman ( polished rod ) dengan persamaan :
& '3300012 N S
L
A c HP 2rod
.# (32)
8. Bandingkan HP rod dan beban counterbalance total hasil perhitungan dengan
kenyataan.
9. Bila efisiensi terlalu rendah lihat butir 2 Tabel 1.
3.4.2.2 Cara Perhitungan Metode Fagg
1. Persiapkan data untuk perhitungan :
! Beban pada upaman (W )
! Effect counter balance total (C )
! Sudut crank (/)
! Panjang langkah (S )
2. Hitung Torque (0) untuk berbagai macam sudut crank (/) sebagai berikut :
0 = (W – C ) x (S /2) x sin /
3. Gambar grafik torque terhadap sudut crank (0° - 360°)
4. Bandingkan gambar pada butir 3 dengan grafik torque pada gambar 6.
5. Keterangan pada kurva yang sesuai menyatakan keadaan counter-weight .
4. DAFTAR PUSTAKA
1. API RP11L4: “Curves for Selecting Beam Pumping Units”,1970
8/19/2019 03-2 Pompa Angguk.pdf
10/63
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.02
JUDUL : POMPA ANGGUK
SUB JUDUL : Perencanaan Dan Analisa Ulah SumurPompa Angguk
Halaman : 10 / 63
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
2. “ Artificial Lift Sucker RodPumping ”, Atlantic RichField Co. , Manual. 1972.
3. Barmi, Okti, “Teknik_Produksi Minyak &.Gas Bumi, Pumping Unit I, Conventional Unit, PE-28
&29 “ Pertamina Unit E.P II, 1982.
4. Brown, K. E.: “The Technology of Artificial Lift Methods", vol. 2A. , Pen Well Publ. , 1980.
5. Craft,B.C., Holden, W. R.& Graves, E. D. Jr. , “Well Design Drilling and Production“ Prentice
Hall, 1962.
6. Engineer, Roy & Pavis L., “Calculator Program Speeds Rod Pump Design", World Oil, Feb. 1,
1984.
7. Gibbs, S. G : “ A Review of Methods for Design and Analysis of Rod Pumping Installations“, JPT,Des. , 1982.
8. Patterson, Jr. : “ Prod. Operation Eng. Tech. - Sucker Rod Pumping ”. ARCO Oil & Gas Co., I982.
9. Hind, T. E. W. : “ Princhple of Oil Well Production” , McGraw Hill, 1981.
10. Sucker Rod .Handbook, Bethlehem Steel Handbook 489, 1958
11. API RP11L4 “Curves for Selecting Beam Pumping Units”, 1970.
12. Bambang Tjiptadi, “ Personal Communication”, 1984
13. Manual for Artificial Lift –Sucker Rod Pumping, Atlantic Richfield Co.,1972.
14. Engineer,Roy & Davis,L., Calculator Programs Speeds Rod Pump Design,World Oil,Feb.1,1984.
15. Nind,T.E.W,” Principles of Oil Well Production”,McGraw Hill,1981
16. Gibbs,S.G., “ Review of Methods for Design and Analysis of Rod Pumping Installations”,
JPT,Dec.1982
17. Jennings, J.W. & Laine,R.E., “ Method for Designing Fiberglass Sucker Rod Strings Using API
RP 11L”, SPE 18188,1988
18. Jennings, J.W., “The Design of Sucker Rod Pump System“ , SPE 20152, 1989.
19. ESSO Production School,Sucker Rod Pump, Pendopo,1972
20. “ Primer of Oil-Well Service and Workover ”, 3 rd Ed., PES,Univ.of Texas at Austin,1979
21. Lea,J.F & Winkler,H.W., “What’s New in Artificial Lift “, part 1, World Oil,March 1997
22. Lufkin Industries Inc., “ Internet Communication”, June 17,1997 at
http://www/lufkin.com/lulof/lulof4.htm
5. DAFTAR SIMBOL
A1 = luas daerah di bawah kurva dynagraph, in2
8/19/2019 03-2 Pompa Angguk.pdf
11/63
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.02
JUDUL : POMPA ANGGUK
SUB JUDUL : Perencanaan Dan Analisa Ulah SumurPompa Angguk
Halaman : 11 / 63
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
A2 = luas daerah di dalam kurva dynagraph, in2
c = konstanta kalibrasi beban, lb/in.
Dmax = defleksi maksimum, in.
Dmin = defleksi minimum, in.
L = panjang kurva dynagraph, in
N = jumlah langkah / menit.
PD = pengurasan pompa BPD
H = kedalaman aras cairan kerja. ft
L = kedalaman pompa, ftS = panjang langkah, inch
N = kerapatan pompa, SPM
D = diameter plunger , inch
G = specific Gravity fluida produksi
SF = faktor perbaikan
W r = berat rangkaian, lb/ft
E r = konstanta elastisitas batang.upaman , inch/lb-ft
F c = faktor frekwensi
E t = konstanta elastisitas tubing, inch/lb-ft
F o = perbedaan beban fluida pada luas Plunger , Ib
S kr = beban agar batang upaman mulur sepanjang S
N o = frekwensi alami untuk daya Untapered , SPM
N o’ = frekwensi alami untuk tapered , SPM
S p = panjang langkah pompa, inch
w = berat total batang upaman di udara, lb
wrf = berat total batang upaman di fluida, lb
F 1 = faktor berat batang upaman
F 2 = minimum faktor berat batang upaman
T = torsi crank , lb-inch
F 3 = faktor daya batang upaman
T a = faktor perubahan beban puntir bila W rf /S kr bukan 0.3
PPRL = beban batang upaman,lb
MPRL = minimum beban batang upaman, lb
8/19/2019 03-2 Pompa Angguk.pdf
12/63
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.02
JUDUL : POMPA ANGGUK
SUB JUDUL : Perencanaan Dan Analisa Ulah SumurPompa Angguk
Halaman : 12 / 63
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
PT = minimum beban batang upaman, lb
PRHP = daya batang upaman
CBE = counterweight ,1b
A = luas batang upaman, in
EBHP = daya mesin terpakai
NPHP = daya mesin " Name Plate"
Dis = diameter unit sheave, inch
d = diameter engine sheave, inch
RPM = kecepatan mesin, RPM R = pembandingan gear box
T r = minimum tensile strength batang upaman, Grade C= 90. 000 psi.
S = panjang langkah, in.
W = beban, Ib
0 = torque, in-lb
/ = sudut crank, °
A p = luas irisan plunger , in2
At = luas penampang dinding tubing, in2
C i = counterbalance ideal, lb
D = kedalaman working level fluida, ft
E = moulus Young besi, 30 x 106 psi
e p = plunger overtravel,in
et = tubing stretch, in
er = rod stretch, in
G = SG fluida
H h = hydraulic horse power , hp
H f = horse power oleh friksi, hp H b = brake horse power , hp
K = konstanta pompa
L N = net lift , ft
MPRL = Minimum Polished Rod Load , beban minimum di polished rod , lb
N = kecepatan pompa, spm ( stroke/menit)
PD = pump displacement , b/d
8/19/2019 03-2 Pompa Angguk.pdf
13/63
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.02
JUDUL : POMPA ANGGUK
SUB JUDUL : Perencanaan Dan Analisa Ulah SumurPompa Angguk
Halaman : 13 / 63
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
PPRL = Peak Polished Rod Load atau beban maksimum di polished rod, lb
PT = peak torque, in-lb
S = panjang stroke dari polished rod
S p = panjang efektif langkah pompa, in
W r = berat rod di udara, lb
W f = berat fluida di atas pompa, lb
% = Mill’s acceleration factor
6. LAMPIRAN
6.1 LATAR BELAKANG DAN RUMUS
8/19/2019 03-2 Pompa Angguk.pdf
14/63
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.02
JUDUL : POMPA ANGGUK
SUB JUDUL : Perencanaan Dan Analisa Ulah SumurPompa Angguk
Halaman : 14 / 63
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
6.1.1 DESAIN SUMUR DALAM
Pompa angguk merupakan alat pengangkatan buatan yang paling umum dipakai di dunia
ini karena tidak mudah rusak, mudah diperbaiki, dikenal banyak orang lapangan dan toleran
terhadap fluktuasi laju produksi. Pompa ini tidak cocok dipakai dilepas pantai karena
kebanyakan sumur berprofil miring.
Dikenal tiga macam periengkapan permukaan pompa angguk, yaitu :
1. Konvensional
2. Air Balance3. Mark II
Gambar 2 memperlihatkan ketiga unit di atas. Dalam klasifikasinya, API menggunakan
kode misalnya;
C - 1 6 0 D - 1 7 3 - 6 4.
x - x x x x - x x x - x x
Alat bawah permukaan digolongkan berdasarkan Gambar 3. Gambar 4 memperlihatkan
perangkat pompa angguk bawah perrnukaan. Dalam garis besarnya terdapat dua macam
pompa yaitu : tubing dan rod pump. Pemasangan tubing pump dilakukan bersama dengan
tubingnya.rod pump cukup rod nya saja. Cara pemasangan yang terakhir mengakibatkan
kapasitas pompa agak berkurang besarnya. Batang isap pompa dibuat dari tahanan besi
dengan berbagai campuran penahan karat, penambahan kekuatan, dan lain-lain. Dewasa ini
Panjang langkah maksimum, in
Polished rod rating, ratusan lb
Gear reducer, D = double, S = single
Peak Torque Rating, ribuan in-lb
Jenis alat permukaan, C = konvensional
B = beam balance
M = Mark II
A = Air Balance
8/19/2019 03-2 Pompa Angguk.pdf
15/63
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.02
JUDUL : POMPA ANGGUK
SUB JUDUL : Perencanaan Dan Analisa Ulah SumurPompa Angguk
Halaman : 15 / 63
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
dipakai pula fiber-glass.
6.1.2 DESAIN SUMUR DANGKAL (METODE MILL’S)
Yang pertama kali harus diketahui untuk disain adalah:
1. Laju produksi
2. Net lift
Kedua hal tsb untuk memilih ukuran plunger agar menghasilkan beban minimum di rod nya
dan peralatan permukaan, gear box serta motornya. Dengan mengetahui ukuran plunger maka
ditentukan ukuran tubingnya, ukuran rod dan panjangnya, panjang langkah pompa, kecepatan
pompa, rating torque dan besar motornya.
Karena kesemuanya ini saling tergantung maka solusi matematis yang tak tergantung
pengalaman akan sulit. Bila telah dibuat beberapa asumsi, maka bisa dibuat grafik untuk
pegangan pertama dalam memilih pompanya. Asumsi yang dipakai biasanya adalah:
1. Fluida sumur berdensitas = 1 (SG =1).
2. Net lift sama (atau hampir sama) dengan puncak cairan kerja (working fluid level ) dan
kedalaman pompa
Setelah peralatan dan kondisi kerja dipilih dari grafik dan tabel diatas, maka perlu dicek
dengan persamaan-persamaan sebelumnya apakah produksi, beban-beban, torque dll cocok.
Dalam beberapa hal perlu juga diatur kembali, misalnya kalau tubing sudah pasti ukurannya,
maka ini akan menentukan besar pompanya ( plunger nya) sehingga secara keseluruhan akan
lebih kecil ukuran pompanya dari grafik yang ditentukan disini.
Dengan mengikuti bentuk grafik, faktor pertama adalah pump displacement yang dihitung dari
produksi yang diinginkan dibagi dengan volumetric efficiency. Untuk mencek beban, torque dll diperlukan pula SG fluida dan working fluid level (puncak cairan kerja). Kalau data-data ini tak
tersedia, maka mungkin dianggap effisiensi 80%, SG =1, working fluid level dekat kedalaman
pompa.
6.1.3 ANALISA KERUSAKAN
Beberapa pengamatan langsung serta penggunaan alat dinamometer diperlukan dalam
mempelajari kekurangan pada peralatan sistem pompa angguk. Pengamatan langsung ini
8/19/2019 03-2 Pompa Angguk.pdf
16/63
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.02
JUDUL : POMPA ANGGUK
SUB JUDUL : Perencanaan Dan Analisa Ulah SumurPompa Angguk
Halaman : 16 / 63
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
dilakukan secara periodik dan kadang-kadang memerlukan ketelitian yang tinggi.
Dinamometer Gambar 4 adalah alat untuk mencatat berat beban yang ditanggung oleh
batang upaman terhadap waktu secara kontinu. Dari pencatatan ini diperoleh beban
maksimum dan beban minimum, beban standing valve, beban travelling valve serta beban
counterbalance . Informasi yang bisa didapat dari dynamometer adalan beban batang isap,
aras cairan, kebocoran tubing, kebocoran standing/travelling valve, keseimbangan
counterbalance dan lain-lain.
Di pasaran tersedia bermacam-macam dinamometer, seperti Johnson-Fagg (mekanikdengan per elastik), Leutert (hidraulik) dan End Devices, Inc. dan Delta-XCorp (Elektrik).
6.2 CONTOH SOAL
Produksi total suatu sumur direncanakan = 165 B/D.
Diketahui :
! PI sumur = 2.5 (B/D/psi)
! Tekanan statik = 193 psi pada 5278 ft { tengah- tengah perforasi)
! Water cut = 32 % misalkan pompa yang akan digunakan jenis konvensional
SG air = 1.2 ; ° API minyak= 31.
Lakukan perencanaan pompa angguk untuk sumur tersebut. Isi data sheet no. 1 dan lakukan
perhitungan sebagai berikut (Pada contoh disini dituliskan pada halaman 55).
a. Anggap eff = 0.8 maka,
Q100= 165/0.8 = 206 B/D
b. Dengan der. ° API = 31 , SGo = 141. 51/ (131.5 + 31 ) = 0.87
maka SG rata-rata = 0.68 x 0.87 + 0.32 x 1.2 = 0.976
Dari Gilbert: P wf = P s - Q/P i = 193 - 165 / 2.5 = 127 psigKedalaman aras cairan (H) = 5278 ft - 127 ft / (0.433 X 0.97) = 4977 ft atau diambil 4975 ft.
c. Kedalaman pompa lebih kurang 75 ft di bawah aras cairan, jadi L = 4975 + 75 = 5050 ft.
d. Dengan L = 5050 ft dan D = 306 B/D,
dari Gambar 8 terpilih pompa Grafik No. 27, yaitu konfigurasi pompa dengan gearbox torque
114000 in-lb, panjang langkah 48 “, konfigurasi batang isap no. 54 (3/4”, 5/8 ”, ½”).Karena
sesuai Tabel 5 batang isap diameter ½ “ terlalu kecil untuk tubing 2 3/8”, maka untuk
8/19/2019 03-2 Pompa Angguk.pdf
17/63
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.02
JUDUL : POMPA ANGGUK
SUB JUDUL : Perencanaan Dan Analisa Ulah SumurPompa Angguk
Halaman : 17 / 63
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
konfigurasi pompa harus dipilih grafik yang lebih tinggi. Dari Gambar 5 terpilih grafik no.23,
yaitu konfigurasi pompa dengan gearbox torque 160000 lb-in, panjang langkah 54” dan
konfigurasi batang isap no. 75 (7/8”, ¾”, 5/8”); perbandingan persen panjang batang isap
dapat dicari dari Tabel 4.
e. Kecepatan pompa ditentukan dari Gambar 10 dan diperoleh dengan N = 25 spm dan 85 % N
adalah 21 spm. Dicoba dihitung harga “n”,
yaitu : n = 237000 / (25 x 5050) = 1.877, ternyata cukup jauh darl bilangan bulat (sekitar 12
%), sehingga ambil N = 25 spm
f. Diameter plunger dihitung berdasarkan persamaan : PF = PD / S x N (7)
PF = 206 / 54 x 21 = 0.182 dan sesuai Tabel 3,diperoleh diameter plunger 1 ¼” untuk tubing
2 3/8". Dan sesuai Tabel 3 diperoleh pula pompa jenis pompa bawah tanah yang harus
dipilih., yaitu jenis rod one piece heavy wall barrel RH .
g. Sesuai butir b maka SG = 0.976
h. Tubing adalah 2 3/8 in.
i. Sesuai butir d: Bt.upaman = diameter 7/8”, 24, 8 %, diameter ¾ ”, 28.6 % dan diameter 5/8,
46.6 %
j. SF = 1.0 (tak ada H2O atau garam dan direncanakan pemakaian inhibitor).
Selanjutnya lakukan perhitungan dan isi butir 1 sampai dengan 14 pada. Data Sheet
no.2, Lihat balaman 56.Dari hasil perhitungan, diperoleh Q100 =192 B/D (butir 14) lebih kecil
dari PD = 206 B/D (butir a).Dengan demikian harus diadakan perubahan data desain, halaman
dilakukan dengan mencari plunger berukuran lebih besar (1 ½”), yang menghasilkan pump
factor 0.262 (Tabel 2) dan kecepatan pompa :
N = PD / (5 x SF) = 206 / (54 x 0.252) = 14.6 spm.
Untuk tubing 2 3/8” dan diameter plunger 1 ½” harus digunakan pompa bawah tanah.
Jenis tubing one-piece, heavy wall barrel (RH) seperti diperlihatkan oleh Tabel 3.
Desain batang isap yang baru didapat dari tabel 4 di mana konfigurasi batang isap masih
no.75 tetapi persentase panjang berubah (lihat halaman 57). Dari sini diperoleh Q100 butir 14
hanya 157 B/D yang lebih kecil dari PD. Selanjutnya lakukan perhitungan baru dengan mencoba
menaikkan kecepatan pompa menjadi 19 spm. Ternyata diperoleh Q100 = 219 B/D (lihat halaman
8/19/2019 03-2 Pompa Angguk.pdf
18/63
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.02
JUDUL : POMPA ANGGUK
SUB JUDUL : Perencanaan Dan Analisa Ulah SumurPompa Angguk
Halaman : 18 / 63
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
58) . jadi sudah lebih besar dari 206 B/D, sehingga langkah perhitungan dilanjutkan dengan
halaman 59 dan 60, sambungan) untuk perhitungan beban. Perhitungan tersebut menghasilkan
stress 24032 psi (Butir 28) dan masih di bawah stress yang diijinkan 26922 psi (butir 30). Desain
ini dapat diterima.
6.3. GAMBAR, GRAFIK DAN TABEL YANG DIPERLUKAN
8/19/2019 03-2 Pompa Angguk.pdf
19/63
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.02
JUDUL : POMPA ANGGUK
SUB JUDUL : Perencanaan Dan Analisa Ulah SumurPompa Angguk
Halaman : 19 / 63
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
A1 = Luas Daerah di Bawah Kurva, in2
A2 = Luas Daerah di Bawah Kurva, in2
Dmak = Defleksi Maksimum, in
Dmin = Defleksi Minimum, in
Gambar 1. DYNAGRAPH NORMAL (IDEAL)
Gambar 2. DYNAGRAPH TEORITIS DAN NYATA
8/19/2019 03-2 Pompa Angguk.pdf
20/63
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.02
JUDUL : POMPA ANGGUK
SUB JUDUL : Perencanaan Dan Analisa Ulah SumurPompa Angguk
Halaman : 20 / 63
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
Gambar 3. INTERPRETASI KWALITATIF DYNAGRAPH
8/19/2019 03-2 Pompa Angguk.pdf
21/63
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.02
JUDUL : POMPA ANGGUK
SUB JUDUL : Perencanaan Dan Analisa Ulah SumurPompa Angguk
Halaman : 21 / 63
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
Gambar 4. PERANGKAT BAWAH PERMUKAAN POMPA ANGGUK
8/19/2019 03-2 Pompa Angguk.pdf
22/63
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.02
JUDUL : POMPA ANGGUK
SUB JUDUL : Perencanaan Dan Analisa Ulah SumurPompa Angguk
Halaman : 22 / 63
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
Gambar 5. DIAGRAM API, COMPOSITE 25000 PSI
8/19/2019 03-2 Pompa Angguk.pdf
23/63
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.02
JUDUL : POMPA ANGGUK
SUB JUDUL : Perencanaan Dan Analisa Ulah SumurPompa Angguk
Halaman : 23 / 63
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
Gambar 6 DIAGRAM API, COMPOSITE 30000 PSI
8/19/2019 03-2 Pompa Angguk.pdf
24/63
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.02
JUDUL : POMPA ANGGUK
SUB JUDUL : Perencanaan Dan Analisa Ulah SumurPompa Angguk
Halaman : 24 / 63
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
Gambar 7. DIAGRAM API, COMPOSITE 35000 PSI
8/19/2019 03-2 Pompa Angguk.pdf
25/63
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.02
JUDUL : POMPA ANGGUK
SUB JUDUL : Perencanaan Dan Analisa Ulah SumurPompa Angguk
Halaman : 25 / 63
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
Gambar 8. KECEPATAN MAKSIMUM POMPA PRAKTIS
AIR BALANCED UNIT .
8/19/2019 03-2 Pompa Angguk.pdf
26/63
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.02
JUDUL : POMPA ANGGUK
SUB JUDUL : Perencanaan Dan Analisa Ulah SumurPompa Angguk
Halaman : 26 / 63
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
Gambar 9 KECEPATAN MAKSIMUM POMPA PRAKTIS
MARK II UNIT .
8/19/2019 03-2 Pompa Angguk.pdf
27/63
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.02
JUDUL : POMPA ANGGUK
SUB JUDUL : Perencanaan Dan Analisa Ulah SumurPompa Angguk
Halaman : 27 / 63
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
Gambar 10. DASAR PERTAMBAHAN PRESENTASE FREKWENSI
UNTUK 1 – 1/8. 1 DAN 7/8 TAPERED
8/19/2019 03-2 Pompa Angguk.pdf
28/63
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.02
JUDUL : POMPA ANGGUK
SUB JUDUL : Perencanaan Dan Analisa Ulah SumurPompa Angguk
Halaman : 28 / 63
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
Gambar 11 DASAR PERTAMBAHAN PRESENTASE FREKWENSI
UNTUK 1 , 7/8 DAN 3/4 TAPERED
8/19/2019 03-2 Pompa Angguk.pdf
29/63
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.02
JUDUL : POMPA ANGGUK
SUB JUDUL : Perencanaan Dan Analisa Ulah SumurPompa Angguk
Halaman : 29 / 63
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
Gambar 12. DASAR PERTAMBAHAN PRESENTASE FREKWENSI
UNTUK 7/8, 3/4 DAN 5/8 TAPERED
8/19/2019 03-2 Pompa Angguk.pdf
30/63
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.02
JUDUL : POMPA ANGGUK
SUB JUDUL : Perencanaan Dan Analisa Ulah SumurPompa Angguk
Halaman : 30 / 63
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
Gambar 13. DASAR PERTAMBAHAN PRESENTASE FREKWENSI
UNTUK ¾, 5/8 DAN 1/2 TAPERED
8/19/2019 03-2 Pompa Angguk.pdf
31/63
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.02
JUDUL : POMPA ANGGUK
SUB JUDUL : Perencanaan Dan Analisa Ulah SumurPompa Angguk
Halaman : 31 / 63
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
Gambar 14. DASAR PERTAMBAHAN PRESENTASE FREKWENSI
UNTUK 1 – 7/8, 3/4 DAN 5/8 DAN 1 – 7/8, 3/4 DAN 5/8
8/19/2019 03-2 Pompa Angguk.pdf
32/63
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.02
JUDUL : POMPA ANGGUK
SUB JUDUL : Perencanaan Dan Analisa Ulah SumurPompa Angguk
Halaman : 32 / 63
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
Gambar 15. FAKTOR PANJANG LENGKAH BLUNDER
8/19/2019 03-2 Pompa Angguk.pdf
33/63
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.02
JUDUL : POMPA ANGGUK
SUB JUDUL : Perencanaan Dan Analisa Ulah SumurPompa Angguk
Halaman : 33 / 63
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
Gambar 16. BEBAN BATANG UMPAN
8/19/2019 03-2 Pompa Angguk.pdf
34/63
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.02
JUDUL : POMPA ANGGUK
SUB JUDUL : Perencanaan Dan Analisa Ulah SumurPompa Angguk
Halaman : 34 / 63
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
Gambar 17. BEBAN BATANG UPAMAN MINIMUM
8/19/2019 03-2 Pompa Angguk.pdf
35/63
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.02
JUDUL : POMPA ANGGUK
SUB JUDUL : Perencanaan Dan Analisa Ulah SumurPompa Angguk
Halaman : 35 / 63
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
Gambar 18. TORSI
8/19/2019 03-2 Pompa Angguk.pdf
36/63
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.02
JUDUL : POMPA ANGGUK
SUB JUDUL : Perencanaan Dan Analisa Ulah SumurPompa Angguk
Halaman : 36 / 63
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
Gambar 19. DAYA BATANG UPAMAN
8/19/2019 03-2 Pompa Angguk.pdf
37/63
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.02
JUDUL : POMPA ANGGUK
SUB JUDUL : Perencanaan Dan Analisa Ulah SumurPompa Angguk
Halaman : 37 / 63
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
Gambar 20. TORSI YANG DIANJURKAN
8/19/2019 03-2 Pompa Angguk.pdf
38/63
8/19/2019 03-2 Pompa Angguk.pdf
39/63
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.02
JUDUL : POMPA ANGGUK
SUB JUDUL : Perencanaan Dan Analisa Ulah SumurPompa Angguk
Halaman : 39 / 63
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
8/19/2019 03-2 Pompa Angguk.pdf
40/63
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.02
JUDUL : POMPA ANGGUK
SUB JUDUL : Perencanaan Dan Analisa Ulah SumurPompa Angguk
Halaman : 40 / 63
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
8/19/2019 03-2 Pompa Angguk.pdf
41/63
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.02
JUDUL : POMPA ANGGUK
SUB JUDUL : Perencanaan Dan Analisa Ulah SumurPompa Angguk
Halaman : 41 / 63
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
8/19/2019 03-2 Pompa Angguk.pdf
42/63
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.02
JUDUL : POMPA ANGGUK
SUB JUDUL : Perencanaan Dan Analisa Ulah SumurPompa Angguk
Halaman : 42 / 63
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
8/19/2019 03-2 Pompa Angguk.pdf
43/63
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.02
JUDUL : POMPA ANGGUK
SUB JUDUL : Perencanaan Dan Analisa Ulah SumurPompa Angguk
Halaman : 43 / 63
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
8/19/2019 03-2 Pompa Angguk.pdf
44/63
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.02
JUDUL : POMPA ANGGUK
SUB JUDUL : Perencanaan Dan Analisa Ulah SumurPompa Angguk
Halaman : 44 / 63
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
8/19/2019 03-2 Pompa Angguk.pdf
45/63
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.02
JUDUL : POMPA ANGGUK
SUB JUDUL : Perencanaan Dan Analisa Ulah SumurPompa Angguk
Halaman : 45 / 63
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
8/19/2019 03-2 Pompa Angguk.pdf
46/63
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.02
JUDUL : POMPA ANGGUK
SUB JUDUL : Perencanaan Dan Analisa Ulah SumurPompa Angguk
Halaman : 46 / 63
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
8/19/2019 03-2 Pompa Angguk.pdf
47/63
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.02
JUDUL : POMPA ANGGUK
SUB JUDUL : Perencanaan Dan Analisa Ulah SumurPompa Angguk
Halaman : 47 / 63
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
8/19/2019 03-2 Pompa Angguk.pdf
48/63
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.02
JUDUL : POMPA ANGGUK
SUB JUDUL : Perencanaan Dan Analisa Ulah SumurPompa Angguk
Halaman : 48 / 63
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
8/19/2019 03-2 Pompa Angguk.pdf
49/63
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.02
JUDUL : POMPA ANGGUK
SUB JUDUL : Perencanaan Dan Analisa Ulah SumurPompa Angguk
Halaman : 49 / 63
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
8/19/2019 03-2 Pompa Angguk.pdf
50/63
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.02
JUDUL : POMPA ANGGUK
SUB JUDUL : Perencanaan Dan Analisa Ulah SumurPompa Angguk
Halaman : 50 / 63
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
8/19/2019 03-2 Pompa Angguk.pdf
51/63
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.02
JUDUL : POMPA ANGGUK
SUB JUDUL : Perencanaan Dan Analisa Ulah SumurPompa Angguk
Halaman : 51 / 63
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
Data Sucker Rod
Rod Size Area (in2) Weight (lb/ft)
5/6 0.307 1.16
3/4 0.442 1.63
7/8 0.601 2.16
1 0.785 2.88
1 1/8 0.994 3.64
Data Plunger
Diameter Area Konstanta pompa(in) (in2) (bbl/hari/spm)
1 0.785 0.116
1 1/16 0.886 0.131
1 1/4 1.227 0.182
1 1/2 1.767 0.262
1 3/4 2.405 0.357
1 15/22 2.488 0.369
2 3.142 0.466
2 1/4 3.976 0.59
2 1/2 4.909 0.728
2 3/4 5.94 0.881
3 3/4 11.045 1.6396 3/4 17.721 2.63
Data Tubing
Ukuran Nominal Diameter luar Weight Wall Area
(in) (in) (lb/ft) (in2)
1 1/2 1.9 2.9 0.8
2 2.375 4.7 1.304
2 1/2 2.875 6.5 1.812
3 3.5 9.3 2.59
3 1/2 4 11 3.077
4 4.5 12.75 3.601
8/19/2019 03-2 Pompa Angguk.pdf
52/63
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.02
JUDUL : POMPA ANGGUK
SUB JUDUL : Perencanaan Dan Analisa Ulah SumurPompa Angguk
Halaman : 52 / 63
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
8/19/2019 03-2 Pompa Angguk.pdf
53/63
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.02
JUDUL : POMPA ANGGUK
SUB JUDUL : Perencanaan Dan Analisa Ulah SumurPompa Angguk
Halaman : 53 / 63
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
8/19/2019 03-2 Pompa Angguk.pdf
54/63
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.02
JUDUL : POMPA ANGGUK
SUB JUDUL : Perencanaan Dan Analisa Ulah SumurPompa Angguk
Halaman : 54 / 63
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
8/19/2019 03-2 Pompa Angguk.pdf
55/63
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.02
JUDUL : POMPA ANGGUK
SUB JUDUL : Perencanaan Dan Analisa Ulah SumurPompa Angguk
Halaman : 55 / 63
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
8/19/2019 03-2 Pompa Angguk.pdf
56/63
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.02
JUDUL : POMPA ANGGUK
SUB JUDUL : Perencanaan Dan Analisa Ulah SumurPompa Angguk
Halaman : 56 / 63
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
TABEL 1
ANALISA PENGAMATAN LANGSUNG
GEJALA PENYEBAB TINDAKAN
1.Pumping unit berjalantidak ada aliran
a. batang isap putus - Ganti batang isap yangputus
- Apabila putus karenakorosi gunakan inhibitoratau ganti dengan kwalitas
yang lebih baik.
b. Gas lock atau gaspounding
- Buang tekanan annulus- Dekatkan jarak traveling
standing valve.- Gunakan gas anchor atau
sistem pemisah gas didalamsumur.
- Gunakan pompa duatingkat(two stage/ratio compoundpump)
- Perdalam letak pompa jikamemungkinkan.
c. Standing valve tidak dudukdi tempatnya (umumnyaterjadi pada pompa type-T)
- Dudukkan kembalistanding valve
d. Pumped off - Perkecil ukuran pompa danbila memungkinkanperdalamletak pompa
- Kurangi kerapatan langkahpompa dan perpendekpanjang langkah
2.Produksi terlalu kecilatau efisiensi pompaterlalu rendah
a. Terlalu banyak gas yangmempengaruhi kerjapompa
- Lihat butir 1-b- Bila telah terpasang
pebaikisistem pemisahan gas didalam sumur
- Perbesar ukuran pipa isapdi bawah pompa.
b. Fit atau clearance antara - Perkecil fit.
8/19/2019 03-2 Pompa Angguk.pdf
57/63
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.02
JUDUL : POMPA ANGGUK
SUB JUDUL : Perencanaan Dan Analisa Ulah SumurPompa Angguk
Halaman : 57 / 63
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
plunger dan liner terlalubesar (kondisi normaladalah fit 0,003 inch)
c. Kebocoran pada travellingvalve, standing valve ataupada ulir tubing
- Perbaiki bagian yangrusak
d. Sebab lain dipermukaan
- back pressure terlalu
besar (akibat adanya valvetertutup scale up, pasir,paraffin dll.)
- SPM turun karena V-beltslip
- Stuffing box bocor
e. Plunger aus- kepasiran
- berkarat
f. Tubing bocor atau rusakkarena batang isapmenggesek tubing.
g. Tubing ikut bergerak naikturun
- Hilangkan hambatan pada
sistem pipa salur
- Kencangkan V-belt
- Perbaiki
- Lihat butir 4
- Gunakan inhibitor
- Ganti tubing dan rodguide
- Pasang tubing anchor
3.Suara dan putaran mesintidak teratur
a. sumur tidak berproduksi,sehingga waktu langkahnaik tak ada cairan yangterangkat
b. Letak counter weight tidaktepat sehingga tak adakeseimbangan denganbeban sumur
- lihat butir 1
- Hentikan pumping unit; bilacounter weight terletakdiatas,berarti counter effectterlalu kecil. Geser counter weight menjauhi crankshaft
- Bila counter weight terletak
di bawah, berarti counter effect terlalu besar. Geser
8/19/2019 03-2 Pompa Angguk.pdf
58/63
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.02
JUDUL : POMPA ANGGUK
SUB JUDUL : Perencanaan Dan Analisa Ulah SumurPompa Angguk
Halaman : 58 / 63
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
counter weight mendekaticrankshaft
4.Sentakan di bridle (kabelpenggantung)
a. Gerakan batang isapmengalami gesekanberlebihan akibat adanyaScale, pasir, paraffin dll.
b. Adanya fluid atau gaspounding, yang dapatmeningkat menjadi gas
lock
c. Letak batang upaman( polished rod) tidak tepatpada sumbu sumur, (dapatmenimbulkan bunyitumbukan sucker rodcoupling dengan tubing)
d. Plunger terlalu rapatdengan barelnya valve.
- Bersihkan sumur, tubing,dan pompa
- Jika penyebabnya scaleatau paraffin gunakaninhibitor
- Jika penyebabnya pasir,naikkan setting setting
depth pompa. Pada yanglebih parah, lakukan sandcontrol serta gunakanpompa jenis top hold down
- Lihat butir 1b dan d
- Untuk fluid poundingpasangpompa berukuran lebihkecil,kurangi kecepatan pompadanpanjang langkah. Jikaperlupemompaan secaraintermitten.
- Letakan polished rod tepatpada sumbu sumur
dengan menggeser kepalasumur
- perbesar fit/clearence
5.Pada maksimum downstroke, ada sedikit loncatanpada polished rod di bunyi
- Traveling valve menumbukstanding
- Jauhkan standing valvedan traveling valve
8/19/2019 03-2 Pompa Angguk.pdf
59/63
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.02
JUDUL : POMPA ANGGUK
SUB JUDUL : Perencanaan Dan Analisa Ulah SumurPompa Angguk
Halaman : 59 / 63
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
tumbukan. - HIdupkan sumur dan amatikemungkinan standingvalve tercabut. Bila benarlakukan tindakan sepertipada butir1-C
6.Batang upaman ( polished rod) hangus kehitaman
7.Getaran pada pumpingunit
- Tidak ada aliran cairanyang berfungsi melumasibatang upaman ( polished rod) dengan stuffing box
packing
- Stufing box packing terlalukuat menjepit batangupaman ( polished rod)
- Baut pondasi telah longgar
- Pompa kepasiran
- Kerusakan pada gear box
- Kerusakan pada bantalan
equalizer, pitman, centerbearing
- Seperti tersebut pada butir1, jika perlu ganti batangupaman ( polished rod)
- Longgarkan ikatan
- Kencangkan kembali
- Lihat butir 4a
- Perbaiki
- Ganti bantalan
8/19/2019 03-2 Pompa Angguk.pdf
60/63
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.02
JUDUL : POMPA ANGGUK
SUB JUDUL : Perencanaan Dan Analisa Ulah SumurPompa Angguk
Halaman : 60 / 63
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
6.3. CONTOH PERHITUNGAN
6.3.1 Contoh 1
a. Dari suatu dinamometer (Gambar 5) didapat:
Dmax = 1,20 in
Dmin = 0,63 in
A1 = 2,10 in2 (luas daerah dibawah gambar)
A2 = 1, 14 in2 (luas daerah dalam gambar)
L = 2, 97 in (panjang kartu dinamometer)
ZERO
Gambar 5. DINAMOMETER CARD
c = konstanta kalibrasi, 128000 Ib/in untuk alat tersebut
S = 45 in. dan N = 18,5 spm.
b. Hitung counterbalance yang seharusnya dan HP rod.
c. Jawab :
1. Beban maksimum = c Dmax = 12800 x 1,20 = 15360 Ib
2. Beban minimum = c Dmin = 12800 x 0,63 = 8064 Ib
3. Beban upstroke rata-rata = L
) A(Ac 12 $
= & ' lb139642,97
2,101,114 #$12800
4. Beban downstroke rata-rata = L
Ac 1
= lb90512,97
2,1 12800 #(
)
*+,
-
L = 2,97
8/19/2019 03-2 Pompa Angguk.pdf
61/63
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.02
JUDUL : POMPA ANGGUK
SUB JUDUL : Perencanaan Dan Analisa Ulah SumurPompa Angguk
Halaman : 61 / 63
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
5. Beban counterbalance seharusnya = L
2
A Ac 21 (
)
*+,
- $
= lb11507 2,97
2
1,42,112800
#
( )
*+,
- $
6. HP pada rod =3300012
N S L
A c 2
.
( )
*+,
-
= HP 10,33300012
18,5452,97
1,14 12800
#.
( ) *+
, -
6.3.2 Contoh 2
Fagg telah memberikan rumus untuk menghitung torque
0 = (W – C ) (S /2) sin/
dimana :
W = beban (load)
C = pengaruh counterbalance pada batang upaman, Ib
/ = sudut crank, 0 -180° langkah naik
180 - 360o langkah turun
S = panjang langkah, inci
Gambar 6. METODE FAGG UNTUK ANALISA TORQUE
a. Pada Gambar 6 terlihat jarak titik E di atas garis nol = 1 3/16", jarak F diatas 0 = 11/16", dan jarak C
8/19/2019 03-2 Pompa Angguk.pdf
62/63
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.02
JUDUL : POMPA ANGGUK
SUB JUDUL : Perencanaan Dan Analisa Ulah SumurPompa Angguk
Halaman : 62 / 63
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
13/16" dari 0. Konstanta alat dinamometer = 4000 Ib/in. Panjang stroke 72".
b. B erapa torque pada gear reducer pada saat sudut crank 30°, 60°, 90°, 120°, 150°, 180°, 210°, 240°,
270°, 300°, 330°, dan 360° c.
c. Jawab : C = 4000 Ib/in x 13/16 in = 3250 Ib
Pada 30° W = 4000 Ib/in x 1 3/16" = 4750 Ib
Jadi T = (4750 - 3250) x (72/2) (sin 30°) = 27000 in-lb.
Pada 240° W = 4000 x 11/16 = 2750 Ib
T = (2750 - 3250) x (72/2) (sin 240°) = 15600 in-lb
Untuk sudut-sudut lainnya lakukan perhitungan dengan cara yang sama dan gambarkan hubunganantara torque dengan sudut crank, seperti dapat dilihat pada Gambar 7.
Gambar 7. TORQOUE VS SUDUT
Dari gambar tersebut terlihat pembebanan bersifat under counterbalance . Selanjutnya gunakan Tabel 1
sebagai pegangan dalam penanggulangananya.
8/19/2019 03-2 Pompa Angguk.pdf
63/63
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.02
JUDUL : POMPA ANGGUK
SUB JUDUL : Perencanaan Dan Analisa Ulah SumurPompa Angguk
Halaman : 63 / 63
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003