15

03 TOKSISITAS AKUT

Embed Size (px)

DESCRIPTION

toksisitas akut

Citation preview

  • Toksisitas akut = toksisitas yang terjadi segera setelahpemaparan jangka pendek suatubahan kimiaKomponen penyusun :

    pemaparan akut dan efek akut

  • Terjadinya kematian dalam dua hari setelahdosis tunggal bahan kimia, contoh toksisitasakut

    Pemaparan jangka pendek menghasilkan efek langsung

    Waktu

  • 1. organ target (hati, paru-paru, ginjal, dll);

    2. jenis respon (karsinogenik, dll.); 3. bahan toksik (pestisida, logam,

    dll).

  • Efek akut adalah efek yang timbul segera setelah pemaparan singkat suatu bahan kimia

    Pemaparan akut dapat berupa pemaparan tunggal ataupun berulang dalam waktu yang singkat (umumnya kurang dari 24 jam)

    Efek akut adalah efek yang umumnya teramati dalam waktu bilangan jam hingga hari, namun dalam beberapa kasus, dalam 2 minggu pertama

  • Senyawa organofosfat dan karbamat pengikatan dan penghambatan enzim

    asetilkolin esterase (AChE) yang terdapat pada sinaps dalam sistem saraf pusat maupun otonom serta pada ujung saraf otot lurik

    asetilkolin (ACh), yang merupakan suatu neurotransmiter, dilepas dari prasinaps kemudian mengikat reseptor protein pada pascasinaps

  • CH2

    OH

    Protein AChE

    (Residu serin)

    (CH3)3N(CH2)2OCCH3

    O

    Asetilkolin

    (C2H5O)2POC6H4NO2

    O

    ParaoxonH2O H2O

    CH2

    O

    Kolin + + HOC6H4NO2

    p-nitrofenol

    CCH3

    O

    CH2

    O P(OC2H5)2

    O

    Enzim terasetilasi Enzim terfosforilasi

    CH2

    OH

    AChE teregenerasi

    Asetat

    H2O

    (cepat)H2O

    (sangat

    lambat)

    Dietil fosfat

    CH2

    O P

    O

    OH

    OC2H5

    Penghambatan irreversibel

    "aging"

  • Penghambatan AChE pada persambungan saraf otot yang menimbulkan kejang otot karena kontraksi otot berlebihan, kelelahan, dan kadang paralisis (efek nikotinik). Otot-otot yang mengalami keracunan akut seperti ini terutama adalah otot-otot pernapasankarena paralisis diafragma dan otot dadayang dapat menyebabkan kegagalan pernapasan dan kematian.

  • Penghambatan sistem saraf otonom (reseptor muskarinik) yang mengakibatkan nyeri lambung; diare; urinasi yang tidak disadari; peningkatan sekresi sistem pernapasan, terisinya bronkiolus dengan cairan; spasme otot halus dalam saluran pernapasan, menyebabkan penyempitan jalan napas; dan penyempitan pupil (miosis) yang nyata.

  • Efek terhadap sistem saraf pusat (SSP) berupa tremor, bingung, bicara kabur, kehilangan koordinasi, dan konvulsi pada pemaparan yang sangat tinggi.

  • Toksin Botulinum neurotoksin yang labil pada panas, dihasilkan oleh mikroorganisme Clostridium

    botulinum. berikatan ireversibel dengan ujung akson sehingga

    mencegah pelepasan ACh. Botulisme, salah satu penyakit yang disebabkan oleh

    bakteri pada makanan, terutama makanan kalengan yang pengawetannya kurang sempurna, sehingga toksin ini dapat tumbuh di dalamnya.

    Namun demikian, memasak makanan ini sebelum dimakan akan menghancurkan toksin tersebut.

  • Jika respon berupa kematian, maka dosisnyadisebut dosis letal

    Dosis yang mematikan 50 % dari populasi (LD50) dapat diturunkan dari kurva hubungan respon vsLog dosis

  • Kelas LD50 (mg/kg)

    Extremely Toxic < 1

    Highly toxic 1 - 50

    Moderately toxic 50 - 500

    Slightly toxic 500 - 5000

    Practically nontoxic 5000 50000

  • Toxicant LD50 (mg/kg)Ethyl alcohol 10,000Salt (sodium chloride) 4,000Iron (Ferrous sulfate) 1,500Morphine 900Mothballs (paradichlorobenzene) 500Aspirin 250DDT 250Cyanide 10Nicotine 1Black Widow Spider venom 0.55Rattle Snake venom 0.24Tetrodotoxin (from fish) 0.01Dioxin (TCDD) 0.001Botulinum Toxin 0.00001