94
IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB STRES TERHADAP STRES MAHASISWA YANG SEDANG MENEMPUH SKRIPSI DI UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA : STUDI KASUS PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN DAN JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Kesarjanaan S-1 Pada Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang Disusun oleh : Nama : Halley Christoforus Rettob NIM : 04.30.0172 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG 2008

04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ssss

Citation preview

Page 1: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB STRES TERHADAP STRES MAHASISWA YANG SEDANG MENEMPUH SKRIPSI DI

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA : STUDI KASUS PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN DAN

JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Kesarjanaan S-1

Pada Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

Disusun oleh :

Nama : Halley Christoforus Rettob

NIM : 04.30.0172

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

SEMARANG

2008

Page 2: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL.......................................................................................

HALAMAN PERSETUJUAN........................................................................

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ........................................................

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI.........................................................

HALAMAN MOTTO......................................................................................

HALAMAN PERSEMBAHAN......................................................................

KATA PENGANTAR.....................................................................................

DAFTAR ISI...................................................................................................

DAFTAR TABEL...........................................................................................

DAFTAR GAMBAR.......................................................................................

ABSTRAKSI...................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN................................................................................

1.1. Latar Belakang Masalah...........................................................................

1.2. Perumusan Masalah..................................................................................

1.3. Tujuan Penelitian......................................................................................

1.4. Manfaat penelitian....................................................................................

BAB II LANDASAN TEORI..........................................................................

2.1. Stres..........................................................................................................

2.1.1. Pengertian Stres.....................................................................................

2.1.2. Faktor-Faktor Penyebab Stres................................................................

2.1.3. Gejala-Gejala Stres................................................................................

2.2. Mahasiswa................................................................................................

2.3. Skripsi.......................................................................................................

2.3.1. Pengertian Skripsi..................................................................................

2.3.2. Tujuan Skripsi........................................................................................

i

ii

iii

iv

v

vi

vii

xi

xiii

xv

xvi

1

1

5

6

6

7

7

7

9

19

23

23

23

24

Page 3: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

xii

2.3.3. Pengertian Lain Mengenai Skripsi Terkait Dengan Stres......................

2.4. Kerangka Pikir..........................................................................................

BAB III METODE PENELITIAN..................................................................

3.1. Objek dan Lokasi Penelitian.....................................................................

3.2. Populasi dan Sampel.................................................................................

3.3. Instrument Penelitian................................................................................

3.4. Jenis Data..................................................................................................

3.5. Metode Pengumpulan Data.......................................................................

3.6. Skala Pengukuran Data.............................................................................

3.7. Pengujian Validitas dan Reliabilitas.........................................................

3.7.1. Uji Validitas...........................................................................................

3.7.2. Uji Reliabilitas.......................................................................................

3.8. Teknik Analisis Data.................................................................................

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.........................................................

4.1. Gambaran Umum Responden...................................................................

4.1.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jurusan Perkuliahan..................

4.2. Hasil Penelitian Dan Pembahasan.............................................................

4.2.1. Hasil Analisis Deskriptif........................................................................

4.2.1.1. Persepsi Responden Terhadap Keseluruhan Faktor-Faktor Stres.......

4.2.1.2. Persepsi Responden Terhadap Masing-Masing Faktor Stres..............

4.2.1.3. Karakteristik Stres Mahasiswa berdasarkan Jurusan..........................

BAB V PENUTUP...........................................................................................

5.1. Kesimpulan...............................................................................................

5.2. Saran..........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

24

25

28

28

28

30

31

31

32

32

32

36

37

41

41

41

41

42

42

47

59

75

75

76

Page 4: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

xvi

ABSTRAKSI

Organisasi sekarang ini sudah banyak kemajuan dari segala aspek walau perkembangannya tidak berjalan secara cepat, tetapi sejauh ini sudah banyak kemajuan. Di dalam organisasi, individu akan berinterakasi dan belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan, jika tidak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya maka individu akan merasa mendapat tekanan dan akan berakibat stres. Banyak faktor yang mengakibatkan stres, diantaranya adalah faktor fisik, faktor individual, faktor kelompok dan faktor organisasional. Stres dapat dialami oleh setiap individu, salah satunya adalah individu sebagai mahasiswa. Pada tingkat ini tekanan yang di hadapi semakin banyak, karena semakin tinggi tingkat pendidikan, semakin tinggi pula tekanan–tekanan yang dihadapinya dalam segala aspek, diantaranya adalah dalam pembuatan skripsi. Banyak mahasiswa yang merasa stres dalam masa pembuatan skrispsi. Sehingga tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengidentifikasikan faktor-faktor penyebab stres mahasiswa tingkat akhir yang sedang menempuh skripsi pada Universitas Katolik Soegijapranata serta tujuan penelitian ini juga untuk mengetahui karakteristik stres pada mahasiswa. Populasinya adalah mahasiswa Jurusan Manajemen dan Akuntansi yang mengambil skripsi pada semester ganjil pada tahun 2007 yang berjumlah 68 mahasiswa (36 Akuntansi, 32 Manajemen). Metode dalam pengumpulan datanya menggunakan metode kuantitatif (kuesioner) dan kualitatif (wawancara). Metode uji yang digunakan ada dua yaitu uji validitas, hasilnya R tabel : 0,239 hasilnya 3 pernyaatn tidak valid dan, dan uji reliabilitas dengan R hitung 0,688 sehingga reliabel. Teknik analisis datanya menggunakan analisis deskriptif, yaitu dengan menggunakan rentang skala. Sehingga hasil dari pembahasan dalam skripsi ini diketahui bahwa selruh faktor stres berkategori tinggi dan faktor fisik adalah faktor paling dominan dalam pembuatan skripsi.

Page 5: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Organisasi sekarang ini sudah banyak kemajuan dari segala aspek walau

perkembangannya tidak berjalan secara cepat, tetapi sejauh ini sudah banyak

kemajuan. Dalam lingkup organisasi yang beraneka ragam mulai dari industri

sampai dengan lingkup pendidikan sudah mengalami banyak perubahan yang

positif, dalam lingkup organisasi pendidikan sendiri sudah banyak sistem atau

cara-cara baru dalam kemajuan pendidikan, seperti di perguruan tinggi, sudah

memakai sistem pengisian jadwal kuliah melalui sistem komputerisasi, kemudian

juga dalam sistem pembelajaran di kelas-kelas, sudah memakai teknologi-

teknologi canggih, sehingga para konsumennya tidak merasa kerepotan. Tetapi

dari berbagai hal tadi harus diimbangi dengan SDM yang berkualitas yang

dihasilkan oleh perguruan tinggi yang ada, individu dalam organisasi adalah suatu

komponen yang unik yang menyimpan sumber kekuatan yang besar.

Di dalam organisasi, individu akan berinterakasi dan belajar menyesuaikan

diri dengan lingkungan. Individu yang berhasil menyesuaikan diri dengan

lingkungannya akan dapat berinteraksi dengan lebih baik dibandingkan individu

lainnya. Interaksi yang pas akan menghasilkan performasi yang tinggi, kepuasan

dan tingkat stres yang rendah, sebaliknya ketidakharmonisan interaksi

menyebabkan performasi kerja buruk, ketidakpuasan dan tingkat stres yang tinggi

Page 6: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

2

(Munchinsky, dalam Dewi, 2005:2). Stres dalam kehidupan sehari hari sering

sekali dijumpai, apalagi dalam lingkup pekerjaan. Stres dalam lingkup pekerjaan

dapat berasal dari lingkungan pekerjaannya maupun individu sendiri.

Dalam menjalani kehidupan, setiap orang pernah mengalami perasaan

gelisah karena suatu beban tugas yang harus diselesaikan, banyak individu yang

stres jika beban pekerjaan itu belum dapat diselesaikannya. Tidak jarang hal ini

mempengaruhi pula bagi kesehatan individu tersebut. Stres umumnya timbul

karena pikiran dan tubuh bersama-sama membuat kesalahan yang sama, yang

disebabkan oleh aksi dan reaksi fisiologis yang mengacaukan hubungan antara

makhluk, sel-sel, jaringan, organ dan sistem tubuh, jika suatu penyesuaian terjadi

hal ini menuntut suatu penyesuaian yang lain lagi yang menuntut satu

penyesuaian lagi dan seterusnya (Mc.Quadee, 1987:98).

Menurut Gibson (1996:339) stres adalah suatu tanggapan penyesuaian

diperantarai oleh perbedaan-perbedaan individual dan proses-proses psikologis,

akibat dari setiap tindakan lingkungan, situasi, atau peristiwa yang menetapkan

permintaan psikologis dan fisik berlebihan kepada seseorang. Menurut Anoraga

(1992:107) berpendapat bahwa stress adalah suatu bentuk tanggapan seseorang

secara fisik maupun mental terhadap suatu perubahan lingkungan yang dirasakan

mengganggu dan mengakibatkan dirinya terancam. Bagi para ilmuwan, stres telah

menjadi kawasan riset yang cukup menarik perhatian dan kaya akan informasi-

informasi keilmuan. Berbagai disiplin ilmu telah memberikan sumbangan yang

berarti bagi studi tentang stres. Istilah stres berasal dari kata stingere (bahasa

latin) yang berarti mengekang (Hidayat, 1998:230). Ahli fisika mengartikan stres

Page 7: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

3

sebagai kekuatan yang dikenakan pada suatu objek atau sistem yang

menyebabkan terjadinya perubahan atau kerusakan pada objek atau sistem

tersebut (Hidayat, 1998:230).

Stres dapat di presepsikan berbeda oleh masing-masing individu. Sebagian

individu akan mempersepsikan bahwa stres adalah tekanan, desakan atau respon

emosional yang disebabkan oleh lingkungan eksternal dan dapat melibatkan

perubahan biokimia, fisiologis, psikologis dan perilaku (distres). Sementara,

individu lainnya mempersepsikan stres sebagai hal yang positif atau

menguntungkan yang dapat memacu atau memotivasi perilaku seseorang (eustres)

(Anima, 2004:401). Dalam suatu organisasi, karyawan sering mengalami stres

baik dalam kehidupan pribadi maupun yang berhubungan dengan pekerjaan

mereka. Stres disebabkan oleh banyak faktor yang berbeda. Contohnya adalah

stres yang disebabkan oleh faktor pribadi seperti masalah dengan keluarga,

masalah keuangan dan penyakit. Menurut Gibson (1996:343) ada beberapa faktor

yang menyebabkan stres. Diantaranya adalah dari lingkungan fisik berupa cahaya,

suara, suhu, udara terpolusi. Kemudian dari faktor individu berupa konflik peran,

peran ganda, beban kerja berlebih, tidak ada kontrol, tanggung jawab, kondisi

kerja. Setelah itu dari faktor kelompok, berupa hubungan yang buruk dengan

kawan bawahan dan atasan. Lalu yang terakhir dari faktor organisasional, yaitu

berupa desain struktur jelek, politik jelek, tidak ada kebijakan khusus.

Stres dapat dialami oleh setiap individu, salah satunya adalah individu

sebagai mahasiswa, mahasiswa adalah individu yang melanjutkan tingkat

pendidikannya sampai dengan perguruan tinggi yang mempunyai tanggung jawab

Page 8: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

4

yang lebih besar daripada tingkatan pendidikan yang dilalui sebelumnya, serta

memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai pelajar. Pada tingkat perguruan

tinggi, individu dituntut untuk lebih dewasa dalam pemikiran dan tindakan serta

perilakunya, karena semakin tinggi tingkat pendidikan, semakin tinggi pula

tekanan–tekanan yang dihadapinya dalam segala aspek. Tuntutan Universitas

terhadap mahasiswa, adalah memberikan kontribusi yang baik bagi dunia kerja

nantinya, tetapi kenyataannya mahasiswa sendiri terkadang kesulitan dalam

menjalankan tugas akhir atau skripsi. Tugas akhir atau skripsi ditempuh oleh

seseorang untuk mendapatkan gelar strata. Sebelum sampai pada tahap tugas

akhir, mahasiswa harus menempuh mata kuliah yang menjadi syarat kelulusan

pula, kemudian mereka masuk dalam tahap tugas akhir atau yang disebut dengan

skripsi. Skripsi adalah sebuah karya ilmiah yang disusun oleh seorang mahasiswa

program sarjana (program strata satu) dari hasil-hasil penelitiannya atas dasar

analisis data primer atau analisis data sekunder (Djarwanto, dalam Novilia,

2005:23).

Banyak aktivitas yang berkaitan dengan penyusunan skripsi merupakan

suatu hal yang kompleks, mulai dari mencari dosen pembimbing, lalu kemudian

mencari tema dan menguraikan latar belakang masalah pada Bab I, mencari

referensi yang menunjang penelitian sebagai landasan teori pada Bab II,

merancang metode penelitian pada Bab III, persiapan dan pelaksanaan penelitian

pada Bab IV, hasil dan pembahasan pada Bab V, dan berikutnya kesimpulan dan

saran pada Bab VI. (Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

Page 9: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

5

Katolik Soegijapranata, 2002:6-9). Hal tersebut seringkali menimbulkan stres bagi

mahasiswa

Maka untuk hal yang satu ini perlu ada penekanan khusus dari pihak

Universitas, karena dengan tugas akhir atau skripsi ini pula yang menjadi tolak

ukur kelulusan mahasiswa pada umumnya, jadi melalui hal ini perlu ada

kerjasama yang baik dari Universitas dengan para mahsiswa dalam kajian tugas

akhir atau skripsi. Berdasarkan hal tersebut dapat dirumuskan masalah identifikasi

faktor-faktor yang menyebabkan stres mahasiswa dalam menempuh tugas akhir di

Universitas Katolik Soegijapranata.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian terhadap mahasiswa Unika Soegijapranata Semarang

dengan judul “Identifikasi Faktor-Faktor Penyebab Stres Mahasiswa yang

Sedang Menempuh Skripsi di Universitas Katolik Soegijapranata : Studi

Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen dan Jurusan

Akuntansi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang”.

1.2. Perumusan Masalah

Rumusan masalah penelitian ini sebagai berikut :

1. Bagaimana karakteristik stres pada mahasiswa yang sedang menjalankan

skripsi, apakah tinggi, sedang atau rendah?

2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi penyebab stress mahasiswa

yang sedang menempuh skripsi. Lalu kemudian untuk melihat faktor apa

yang mendominasi dalam pembuatan skripsi?

Page 10: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

6

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengidentifikasikan

faktor-faktor penyebab stres mahasiswa tingkat akhir yang sedang menempuh

skripsi pada Universitas Katolik Soegijapranata serta tujuan penelitian ini juga

untuk mengetahui karakteristik stres pada mahasiswa.

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:

1. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan, diharapkan dapat menambah

perbendaharaan pengetahuan dalam bidang penelitian khususnya

mengenai stres.

2. Bagi instasi yang terkait, diharapkan ada nilai pendidikan yang dapat

diambil dari penilitian ini

3. Bagi peneliti lain diharapkan penelitian ini berguna untuk menambah

informasi bagi peneliti yang sejenis.

4. Memberikan informasi kepada Mahsiswa Universitas Katolik

Soegijapranata mengenai identifikasi faktor-faktor penyebab stres pada

mahasiswa saat pembuatan tugas akhir.

Page 11: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

7

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Stres

2.1.1. Pengertian stres

Dalam studi yang dilakukan oleh Hellriegel dan Slocum (dalam

Widodo, 2006:2) dikemukakan bahwa “Stress is the excitement, feeling of

anxienty and or physical tension that occurs when the demands placed on an

individual are thought to exceed his ability to cope”. Pemahaman bebas dari

definisi stres yang dimaksud adalah meningkatnya perasaan gelisah dan atau

memuncaknya ketegangan tubuh yang terjadi ketika tuntutan yang dibebankan

kepada seseorang dirasakan melebihi kapasitasnya. Pandangan mengenai stres

tersebut seringkali dikenal dengan distress atau negative stress.

Pandangan lain mengenai stres dikemukakan oleh Greenberg dan

Baron (dalam Widodo, 2006:2) yang menyatakan bahwa “Stress is the pattern

of emotional states and physiological reactions occuring in response to

demands from within or outside an organization.” Definisi tersebut dapat

diartikan bahwa stres merupakan pola pernyataan emosi atau perasaan dan

reaksi fisik yang terjadi dalam menanggapi berbagai tuntutan yang ada, baik

dari dalam organisasi maupun dari luar organisasi.

Page 12: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

8

Sedangkan studi mengenai stres yang dilakukan oleh McShane dan

Von Glinow (dalam Widodo, 2006:3) mengungkapkan bahwa “Stress is an

individual’s adaptive response to a situation that is perceived as challenging

or threatening to the person’s well-being”. Definisi ini menjelasakan bahwa

stres adalah tanggapan adaptif seseorang terhadap situasi yang dirasakan

sebagai tantangan atau ancaman terhadap kesejahteraan atau kesehatan

seseorang.

Cox & Brockley (dalam Yahya, 2007:1) berpendapat stres adalah satu

fenomena persepsi yang wujud dari satu perbandingan di antara arahan yang

diberikan oleh seseorang dengan kebolehan untuk melakukan arahan tersebut

dengan jayanya. Ketidakseimbangan dalam mekanisme ini menyebabkan

wujudnya pengalaman ketegangan yang mana akan diikuti pula oleh gerak

balas ketegangan.

Stres kerja adalah perasaan tertekan yang dialami karyawan dalam

menghadapi pekerjaan, yang disebabkan oleh stresor yang datang dari

lingkungan kerja seperti faktor lingkungan, organisasi dan individu (Ilmi,

2003:1). Handoko (1985:143) menyebutkan stres adalah suatu kondisi

ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi seseorang.

Sedangkan menurut Kreitner dan Kinicki (2005:351-352) Stres adalah

suatu respon yang adaptif, dihubungkan oleh karakter dan proses psikologis

individu, yang merupakan suatu konsekuensi dari setiap tindakan eksternal,

situasi atau peristiwa yang menempatkan tuntutan psikologis dan fisik khusus

pada seseorang.

Page 13: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

9

Dari beberapa pendapat para ahli mengenai pengartian stres maka

dapat ditarik kesimpulan bahwa stres adalah keadaan dimana individu

merasakan adanya tekanan dari dalam diri karena ancaman dari tuntutan yang

dianggap melebihi kapsitas individu dalam penanganannya dan sangat terkait

sekali dengan kondisi dan reaksi fisik bagi individu.

2.1.2. Faktor-faktor penyebab stres

Menururt Handoko (1985:149) faktor-faktor penyebab stres dibagi

menjadi dua kategori , yaitu on the job dan off the job.

Pada on the job, faktor-faktor penyebab stres antara lain:

1. Beban kerja yang berlebihan

2. Tekanan atau desakan waktu

3. Kualitas supervisi yang jelek

4. Iklim politis yang tidak aman

5. Umpan balik tentang pelaksanaan kerja yang tidak memadai

6. Wewenang yang tidak mencukupi untuk melaksanakan tanggung jawab

7. Kemenduaan peranan (role ambiguity)

8. Frustasi

9. Konflik antar pribadi dan antar kelompok

10. Perbedaan antara nilai-nilai perusahaan dan karyawan

11. Berbagai bentuk perubahan

Di lain pihak, stres juga dapat disebabkan masalah-masalah yang

terjadi di luar lingkungan kerja. Antara lain penyebabnya:

1. Kekuatiran financial

Page 14: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

10

2. Masalah-masalah yang bersangkutan dengan keluarga

3. Masalah-masalah fisik

4. Masalah perkawinan

5. Perubahan-perubahan yang terjadi di tempat tinggal

6. Masalah-masalah pribadi lainnya, seperti kematian sanak saudaranya

Menurut Hellriegel dan Slocum (dalam Widodo, 2006:4) “Stressors

are the physical or phsycological demands from the environment that cause

the condition of stress or distress.“ Dengan kata lain, stressor merupakan

tuntutan fisik dan kejiwaan dari berbagai lingkungan yang dapat menyebabkan

stres atau distress. Stressor dapat berwujud kedalam berbagai bentuk, namun

semua stressor memiliki satu kesamaan, yaitu menciptakan stres atau

berpotensi mewujudkan stres ketika seseorang merasakan stressor tersebut

sebagai gambaran dari tuntutan yang melebihi kemampuan seseorang untuk

menanggapinya. Studi yang dilakukan oleh Hellriegel dan Slocum

mengidentifikasi dua penyebab utama terjadinya stres, yaitu: (1).

organizational sources dan (2). life sources yang dapat diikuti pada uraian

berikut.

1. Sumber Organisasi (Organizational Sources)

Stres yang disebabkan oleh organizational sources memiliki beragam

bentuk. Oleh karenanya, baik manajer maupun karyawan membutuhkan suatu

kerangka untuk memikirkan dan mendiagnosa stress kerja yang bersumber

dari organizational sources. Ada tujuh stressor penting dan menunjukkan

Page 15: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

11

bahwa faktor-faktor internal mempengaruhi cara dimana karyawan mengalami

stressor tersebut. Sumber-sumber stres kerja yang berasal dari organisasi

(organizational sources) adalah sebagai berikut:

a) Beban Kerja (Workload)

Bagi sebagian besar karyawan, terlalu banyaknya pekerjaan yang

harus dilakukan atau terlalu banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan

dan kurang cukupnya waktu atau sumber daya untuk melakukannya dapat

menyebabkan stres. Beban peran (role overload) terjadi bilamana seluruh

tuntutan yang harus dipenuhi dalam suatu pekerjaan melebihi kapasitas

seorang manajer atau karyawan. Stres kerja juga dikarenakan oleh kondisi

beban peran (role overload) yang berlangsung terus menerus. Sejumlah

penelitian mengidentifikasi bahwa work overload atau bekerja terlalu

keras sebagai sumber atau penyebab utama terjadinya stres.

Sedangkan terlalu sedikitnya pekerjaan (work underload) juga

dapat mengakibatkan stres. Hal ini dapat dilihat pada rasa bersalah yang

menghinggapi manajer ketika pekerjaan mereka dirasakan tidak

menantang lagi, mereka melakukan pekerjaan-pekerjaan yang seharusnya

dilakukan oleh bawahan mereka atau diistilahkan dengan micromanage.

Di satu sisi micromanage memang dapat mengurangi stres manajer yang

disebabkan oleh kebosanan atau kejenuhan, namun sebaliknya

micromanage justru meningkatkan stres bawahannya karena atasan terus

mengawasi mereka atau menjadi second-guesses keputusan mereka.

Page 16: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

12

b) Kondisi Pekerjaan (Job Condition)

Kondisi kerja yang kurang baik menggambarkan sejumlah stressor

kerja lainnya yang penting. Naiknya temperatur, kebisingan yang tinggi,

terlalu terang atau terlalu gelap, radiasi dan polusi udara adalah sejumlah

contoh kecil kondisi pekerjaan yang dapat menyebabkan stres karyawan.

c) Konflik Peran dan Ambiguitas (Role Conflict and Ambiguity)

Perbedaan pengharapan atau tuntutan terhadap seseorang di tempat

kerja akan menghasilkan role conflict atau konflik peran. Sedangkan

ambiguitas peran (role ambiguity) terjadi bilamana seorang karyawan

merasakan ketidakpastian tentang kewajiban dan tanggung jawab kerja

yang ditentukan atau ditetapkan kepadanya. Role conflict dan role

ambiguity merupakan penyebab yang signifikan terhadap stres yang

berhubungan dengan pekerjaan (job-related stress).

Tidak sedikit karyawan yang merasa begitu terbebani oleh role

conflict dan ambiguity, namun harapan yang bertolak belakang dengan

kenyataan yang ada dan ketidakpastian terutama sekali mempengaruhi

para manajer. Perasaan bertanggung jawab terhadap perilaku orang lain

dan sedikitnya peluang untuk turut berpartisipasi dalam

keputusankeputusan penting yang berpengaruh terhadap pekerjaan mereka

adalah aspek peranan karyawan lainnya yang cukup membuat stres.

d) Pengembangan Karir (Career Development)

Sebagian besar stressor yang berhubungan dengan perencanaan

karir (career planning) dan pengembangan (development) mencakup

Page 17: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

13

keselamatan kerja (job security), promosi (promotion), pemindahan

(transfer) dan peluangpeluang pengembangan (developmental

opportunities). Seorang karyawan bisa merasa stress oleh karena

underpromotion (gagal untuk naik jabatan dengan cepat sesuai dengan

yang diharapkan) atau overpromotion (promosi yang melebihi kompetensi

dirinya).

Gelombang reorganisasi dan perampingan (downsizing) juga

merupakan ancaman serius terhadap karir karyawan dan dapat

menyebabkan stres. Karena dua hal ini, baik reorganisasi maupun

downsizing, membuat setiap orang khawatir tentang masa depan mereka

dan apa yang kemudian akan terjadi. Kapan tugas atau pekerjaan, tim,

departemen atau seluruh organisasi direstrukturisasi, karyawan sering

mengemukakan sejumlah perhatian yang ada hubungannya dengan karir,

seperti: Apakah saya tetap dapat menunjukkan keahlian dalam situasi yang

baru? Apakah saya bisa maju? Apakah pekerjaan baru saya nantinya

aman? Pertanyaan-pertanyaan ini biasanya cukup membuat stres

karyawan.

e) Hubungan Antarpribadi (Interpersonal Relation)

Tim (team) dan kelompok (group) memiliki pengaruh yang besar

terhadap perilaku karyawan. Hubungan kerja yang baik dan interaksi

dengan teman sejawat, bawahan dan atasan adalah aspek penting bagi

kehidupan organisasi yang dapat membantu karyawan dalam mencapai

tujuan pribadi maupun tujuan organisasi. Bila hubungan memburuk

Page 18: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

14

tentunya dapat menimbulkan stres. Perilaku politik tingkat tinggi atau

yang dikenal dengan office politics juga menimbulkan stres bagi manajer

dan karyawan.

Hubungan yang mendasar dengan yang lain dapat mempengaruhi

bagaimana karyawan bereaksi terhadap stressor lainnya. Dengan kata lain,

hubungan antar pribadi juga dapat menjadi sumber stres atau mungkin

malah menjadi dukungan sosial yang membantu karyawan dalam

menanggulangi atau mengatasi stressors.

f) Perilaku Agresif (Aggressive Behavior)

Salah satu dari sekian banyak kategori stressor kerja yang agak

menakutkan adalah perilaku yang terlalu agresif di tempat kerja, yang

seringkali terjadi adalah kekerasan (violence) dan pelecehan seksual

(sexual harassment). Perilaku agresif yang merupakan ancaman yang

disengaja atau melukai secara fisik bagi seorang karyawan diklasifikasikan

sebagai work violence. Sedangkan sexual harassment merupakan kontak

atau komunikasi seksual yang tidak diinginkan. Sebagaimana kekerasan di

tempat kerja, pelecehan seksual juga merupakan masalah yang cukup

serius.

Jelas bahwa manajemen harus memiliki tanggung jawab yang kuat

untuk melakukan segala sesuatu yang dianggap perlu sesuai dengan

kekuasaan yang dimiliki untuk mencegah terjadinya pelecehan atau

kekerasan seksual. Bila pelecehan atau kekerasan seksual benar-benar

terjadi maka perlu ditangani dengan cepat dan sungguh-sungguh.

Page 19: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

15

Diperlukan kebijakan yang jelas untuk mengidentifikasi apa yang

dimaksud dengan pelecehan atau kekerasan seksual, prosedur

penanganannya dan hukuman bagi para pelakunya yang dalam hal ini

merupakan perilaku yang tidak dapat dibenarkan dan tidak bisa diterima.

Namun demikian, kebijakan saja tidaklah cukup bila manajer tidak

mendukung dengan tindakan yang tepat dan serius.

g) Konflik Antara Pekerjaan dan Peran Lainnya (Conflict between work

and other roles)

Setiap orang memiliki banyak peran dalam hidupnya (seperti:

mencari nafkah atau menyambung hidup, anggota keluarga, anggota

perkumpulan dan atau sukarelawan) namun hanya satu yang jelas-jelas

berhubungan dengan pekerjaan (meskipun ada beberapa orang yang

memiliki lebih dari satu pekerjaan disuatu waktu). Peran-peran tersebut

dapat menghasilkan tuntutan yang bermacam-macam sehingga pada

akhirnya menimbulkan stres. Selain itu, pekerjaan yang dilakukan

biasanya hanya untuk memenuhi beberapa tujuan perorangan maupun

untuk memenuhi kebutuhan semata.

Tujuan dan kebutuhan lainnya yang bertentangan dengan tujuan

karir menambah sumber stres. Contohnya adalah keinginan pribadi

karyawan untuk meluangkan waktu dengan keluarga mereka mungkin

bertentangan dengan waktu ekstra yang harus mereka lakukan untuk

kemajuan karir mereka. Kecenderungan demografis saat ini seperti

Page 20: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

16

meningkatnya jumlah pasangan yang sama-sama bekerja telah membawa

pertentangan peran keluarga dan pekerjaan ke fokus yang tajam.

2. Sumber Kehidupan (Life Sources)

Perbedaan antara stressor kerja dan stressor bukan kerja tidaklah

selalu jelas meskipun bagi kebanyakan sumber stres yang utama adalah

konflik antara tuntutan pekerjaan dengan tuntutan keluarga. Konflik ini

menyebabkan stres yang lebih jauh yang dapat berakibat timbulnya berbagai

masalah seperti ketidakpuasan (dissatisfaction), frustrasi (frustration) dan

depresi (depretion). Banyaknya stres yang dirasakan oleh para manajer dan

karyawan berasal dari berbagai stressor dalam kehidupan pribadi mereka yang

kemudian dikenal dengan life stressors. Setiap orang harus mampu mengatasi

berbagai life stressor yang ada; mereka harus mampu menangani beragam

stressor yang berbeda satu sama lain dikarenakan kepribadian (personality),

usia (age), jenis kelamin (gender), pengalaman (experience) dan berbagai

karakteristik lainnya.

Namun demikian life stressors yang mempengaruhi hampir setiap

orang diakibatkan oleh perubahanperubahan signifikan seperti: perceraian

(divorce), perkawinan (marriage), kematian anggota keluarga dan sebagainya.

Perlu disadari pula bahwa tubuh manusia memiliki kemampuan yang terbatas

dalam menanggapi berbagai macam stressor. Banyaknya perubahan yang

terlalu cepat dapat menghabiskan energi tubuh dalam merespon berikut

dengan konsekuensi negatif bagi fisik dan kesehatan mental seseorang.

Page 21: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

17

Menurut Gibson (1996:343) faktor-faktor penyebab stres di bagi

menjadi empat kategori; lingkungan fisik, individu, kelompok dan organisasi.

1. Stressor lingkungan fisik

Penyebab-penyebab stres yang bersifat lingkungan fisik sering disebut

stressor kerah biru (blue-collar stressors), karena terkait dengan pekerjaan-

pekerjaan yang kasar, faktor-faktornya meliputi cahaya, suhu, suara, udara

terpolusi.

2. Stressor individual

Penyebab stres pada tingkat individual lebih menekankan penyebab

stres dari dalam diri, yang meliputi konflik peran, peran ganda, beban kerja

berlebih, tidak ada control, tanggung jawab, dan kondisi kerja.dan pada bagian

ini, konflik peran dipelajari paling luas. Karena pada konflik peran, stressor

yang meningkat ketika seseorang menerima pesan-pesan yang tidak cocok

berkenaan dengan perilaku peran yang sesuai.

3. Stressor kelompok

Pada tahap ini stressor terbentuk karena ketidakpercayaan dari mitra

pekerja secara positif berkaitan dengan ambiguitas peran yang tinggi, yang

membawa pada kesenjangan komunikasi di antara orang-orang dan kepuasan

kerja. Faktor-faktor pada stressor ini meliputi hubungan yang buruk dengan

kawan, bawahan, atasan.

4. Stressor organisasioanl

Salah satu masalah dalam studi tentang stressor organisasional adalah

mengidentifikasi stressor-stressor mana yang paling penting. Faktor faktor

Page 22: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

18

pada stressor ini meliputi desain struktur jelek, politik jelek, tidak ada

kebijakan khusus.

Sedangkan menurut Krietner dan Kinicki (2005:354) faktor-faktor

yang menyebabkan stres di bagi menjadi 4 yaitu:

1. Tingkat individual

a. Tuntutan pekerjaan

b. Konflik peran

c. Ambiguitas peran

d. Pengendalian lingkungan yang dirasakan

e. Hubungan dengan supervisor

f. Kelebihan beban, kekurangan beban, dan kemonotonan kerja

2. Tingkat kelompok

a. Perilaku manajerial

b. Kurangnya kekompakan

c. Konflik didalam kelompok

d. Perbedaan status

3. Tingkat organisasional

a. Kebudayaan

b. Struktur

c. Teknologi

d. Pengenalan perubahan dalam kondisi kerja

Page 23: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

19

4. Ekstraorganisasional

a. Keluarga

b. Ekonomi

c. Waktu yang berubah

d. Polusi, suara, panas, kapadatan, dan udara

Pendapat lain menurut Atkinson (dalam Nuryati, 2007:21-22) faktor-

faktor dibagi ke dalam dua bagian yaitu:

1. Faktor eksternal

a. Lingkungan fisik:kebisingan, polusi, penerangan.

b. Lingkungan pekerjaan: pekerjaan yang diulang-ulang

c. Lingkungan sosial budaya: kompetisi dan persaingan

2. Faktor internal

a. Fisik: kesehatan

b. Perilaku :kebiasaan kerja yang tidak efisien

c. Kognisi: standar yang terlalu tinggi (berhubungan dengan

keterampilan yang dimiliki)

d. Emosional: tidak mau meminta bantuan

2.1.3. Gejala-gajala stres

Menurut Beehr dan Newman (dalam Rini, 2002:1) gejala stress kerja

dapat dibagi dalam 3 (tiga) aspek, yaitu gejala psikologis, gejala psikis dan

perilaku. Macam-macam gejala psikologis, fisik, dan perilaku diantaranya

adalah kecemasan, ketegangan, meningkatnya detak jantung dan tekanan

Page 24: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

20

darah, menunda ataupun menghindari pekerjaan atau tugas, bingung, marah,

sensitif, meningkatnya sekresi adrenalin dan noradrenalin, penurunan prestasi

dan produktivitas, memendam perasaan, gangguan gastrointestinal, misalnya

gangguan lambung, meningkatnya penggunaan minuman keras dan mabuk,

komunikasi tidak efektif, mudah terluka, perilaku sabotase, mengurung diri,

mudah lelah secara fisik, meningkatnya frekuensi absensi, depresi, kematian,

perilaku makan yang tidak normal (kebanyakan atau kekurangan), merasa

terasing dan mengasingkan diri, gangguan kardiovaskuler, kehilangan nafsu

makan dan penurunan drastis berat badan, kebosanan, gangguan pernafasan,

meningkatnya kecenderungan perilaku beresiko tinggi, seperti ngebut, berjudi,

ketidakpuasan kerja, lebih sering berkeringat, meningkatnya agresivitas, dan

kriminalitas, lelah mental, gangguan pada kulit, penurunan kualitas hubungan

interpersonal dengan keluarga dan teman, menurunnya fungsi intelektual,

kepala pusing, migrain kecenderungan bunuh diri, kehilangan daya

konsentrasi, kanker, kehilangan spontanitas dan kreativitas, ketegangan otot,

kehilangan semangat hidup, probem tidur (sulit tidur, terlalu banyak tidur),

menurunnya harga diri dan rasa percaya diri.

Menurut Hardjana (1994:23-26) ada empat gejala-gejala stres, diantaranya:

1. Gejala fisikal

a. Sakit kepala, pusing, pening

b. Tidur tidak teratur, insomnia, tidur terlantur, bangun terlalu awal

c. Mencret-mencret dan radang usus besar

Page 25: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

21

d. Sulit buang air besar, sembelit

e. Gatal-gatal pada kulit

f. Urat tegang-tegang terutama pada leher dan bahu

g. Terganggu pencernaannya atau bisulan

h. Tekanan darah tinggi atau serangan jantung

i. Kelewat berkeringat

j. Berubah selera makan

k. Lelah atau kehilangan daya energi

l. Bertambah banyak melakukan kekeliruan atau kesalahan dalam

kerja dan hidup

2. Gejala emosional

a. Gelisah atau cemas

b. Sedih, depresi, mudah menangis

c. Merana jiwa dan hati / mood berubah-rubah cepat

d. Mudah panas dan marah

e. Gugup

f. Rasa harga diri menurun atau merasa tidak aman

g. Terlalu peka dan mudah tersinggung

h. Marah-marah

i. Gampang menyerang orang dan bermusuhan

j. Emosi mengering atau kehabisan sumber daya mental (burn out)

3. Gejala intelektual

a. Susah berkonsentrasi atau memusatkan pikiran

Page 26: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

22

b. Mudah terlupa

c. Pikiran kacau

d. Daya ingat menurun

e. Melamun secara berlebihan

f. Pikiran dipenuhi oleh satu pikiran saja

g. Kehilangan rasa humor yang sehat

h. Produktivitas atau prestasi kerja menurun

i. Mutu kerja rendah

j. Dalam kerja bertambah jumlah kekeliruan

4. Gejala interpersonal

a. Kehilangan kepercayaan kepada orang lain

b. Mudah mempersalahkan orang lain

c. Mudah membatalkan janji atau tidak memenuhinya

d. Suka mencari-cari kesalahan orang lain atau menyerang orang

dengan kata-kata

e. Mengambil sikap membentengi dan mempertahankan diri

f. “mendiamkan “orang lain

Sedangkan menurut Anoraga (dalam Lestari, 2005:12) ada beberapa

gejala akibat stres, diantaranya:

1. Gejala badan meliputi: sakit kepala (vertigo), sakit maag, mudah kaget

(berdebar-debar), banyak keluar keringat dingin, gangguan pola tidur, lesu,

letih, kaku leher belakang sampai punggung, dada rasa panas atau nyeri,

rasa tersumbat di kerongkongan, gangguan psikoseksual, nafsu makan

Page 27: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

23

menurun. Mual, muntah, gejala kulit, gangguan menstruasi, keputihan,

kejang-kejang, dan pingsan.

2. Gejala emosioal meliputi: pelupa, sukar konsentrasi, sukar mengambil

keputusan, cemas, was-was, khawatir, mimpi buruk, murung, mudah

marah, mudah menangis, pikiran bunuh diri, gelisah, dan putus asa.

3. Gejala sosial meliputi: banyak merokok, minum, makan, sering

mengontrol pintu jendela, menarik diri dari pergaulan sosial, mudah

bertengkar, dan membunuh.

4. Gejala berat akibat stres meliputi kematian, gila (psikokis) dan hilangnya

kontak sama sekali dengan lingkungan sosial.

2.2. Mahasiswa

Mahasiswa adalah pelajar yang derajatnya lebih tinggi dari pelajar lain.

Predikat ini diberikan karena para mahasiswa menimba ilmu di perguruan tinggi,

seperti yang juga dialami oleh dosen sehingga mereka juga disebut sebagai

mahaguru. Selain itu, subjek yang dipelajari di perguruan tinggi juga menduduki

tingkat yang lebih tinggi dibanding subjek-subjek pada sekolah biasa.(Iren,

2007:1)

2.3. Skripsi

2.3.1. Pengertian Skripsi

Skripsi dapat diartikan sebagai karya tulis yang disusun oleh seorang

mahasiswa dengan dibimbing oleh Dosen Pembimbing Utama dan Dosen

Pembimbing II sebagai salah satu persyaratan untuk mencapai gelar

Page 28: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

24

Pendidiksan S1 (Sarjana) (Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ekonomi

Gunadarma, 2007:1).

Menurut Djarwanto (dalam Novilia, 2005:23) skripsi adalah sebuah

karya ilmiah yang disusun oleh seorang mahasiswa program sarjana (program

strata satu) dari hasil penelitiannya atas dasar analisis data primer dan atau

data sekunder.

2.3.2. Tujuan Skripsi

Tujuan dalam Penulisan Skripsi adalah memberikan pemahaman

terhadap mahasiswa agar dapat berpikir secara logis dan ilmiah dalam

menguraikan dan membahas suatu permasalahan serta dapat menuangkannya

secara sistematis dan terstruktur (Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas

Ekonomi Gunadarma, 2007:1).

2.3.3. Penelitian Lain Mengenai Skripsi Terkait Dengan Stres

Bagi mahasiswa, skripsi merupakan suatu kewajiban yang harus segera

diselesaikan jika ingin memperoleh gelar sarjana strata satu. Tidak jarang

dalam pembuatan skripsi, mahasiswa mengalami stres, banyak faktor yang

menyebabkan stres, diantaranya adalah faktor individual. Pada faktor ini,

biasanya penyebab-penyebab stresnya berasal dari dalam diri sendiri. Banyak

pula gejala-gejala yang timbul dari faktor ini diantaranya adalah gangguan

tidur atau yang disebut dengan insomnia.

Salah satu peneliti, yaitu Novilia (2005) mengamati stres dalam

mengerjakan skripsi yang menyebabkan gangguan tidur atau yang disebut

Page 29: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

25

dengan insomnia. Novilia menjelaskan bahwa insomnia dipengaruhi oleh stres

yang cukup tinggi, banyak aktivitas yang kompleks berkaitan dengan

menyusun skripsi mulai dari menentukan judul penelitian sampai kepada ujian

sidang skripsi. Sehingga pada akhirnya banyak mahasiswa yang sedang

menyusun skripsi menjadi sulit tidur dan terkena insomnia. Pada dasarnya

proses tidur membutukan keadaan santai, apabila stress yang diderita semakin

parah maka pada saat tidur, pikiran akan semakin terpacu dan semakin

mengalami keterkaitan perhatian yang tidak wajar. Hal ini akan menyebabkan

penderita stres semakin mengalami kesulitan untuk tidur atau mengalami

insomnia.

Sehingga Novilia melalui penelitian ini mengambil hipotesis, bahwa

ada hubungan yang positif antara stres dalam menyusun skripsi dengan

insomnia, semakin tinggi stres yang dialami oleh mahasiswa dalam menyusun

skripsi, maka tingkat insomnia pada mahasiswa semakin berat.

2.4. Kerangka Pikir

Individu sebagai mahasiswa memiliki kewajiban untuk membuat skripsi

atau tugas akhir. Kewajiban ini dimaksudkan untuk dijadikan sebagai syarat

pencapaian gelar strata satu, dalam pembuatan skripsi ini tentu sangat

berhubungan dengan stres, sehingga dalam hal ini peneliti ingin melihat kategori

stres mahasiswa dalam pembuatan skripsi masuk ke dalam kategori stres rendah,

sedang, atau tinggi. Banyak faktor yang menyebabkan stres pada mahasiswa

dalam penyusunan skripsi, untuk itu pengidentifikasian faktor-faktor penyebab

stres mahasiswa sangat perlu dilakukan untuk dapat melihat hubungannya dengan

Page 30: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

26

faktor-faktor stres yang ada dan juga untuk melihat faktor apa yang mendominasi

dalam pembuatan skripsi.

Gambar 2.1. Langkah-langkah penelitian

2.5. Definisi operasional

Dari beberapa pendapat para ahli mengenai pengartian stres maka dapat

ditarik kesimpulan bahwa stres adalah keadaan dimana individu merasakan

adanya tekanan dari dalam diri karena ancaman dari tuntutan yang dianggap

melebihi kapasitas individu dalam penanganannya dan sangat terkait sekali

dengan kondisi dan reaksi fisik bagi individu.

Pada penelitian ini instrument penelitian menggunakan empat faktor

penyebab stress yang yang dikemukakan oleh Gibson (1996:343), diantaranya

adalah:

Karakteristik stres dalam

pembuatan skripsi

Faktor dominan

penyebab stres dalam

pembuatan skripsi

Identifikasi faktor-faktor

penyebab stres dalam

pembuatan skripsi

Page 31: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

27

1.Lingkungan Fisik

Indikatornya meliputi: cahaya, suhu udara, suara, udara terpolusi,

ruangan.

2. Individu

Indikatornya meliputi: konflik peran, peran ganda, beban kerja

berlebih, tidak ada kontrol, tanggung jawab, kondisi kerja.

3. Kelompok

Indikatornya meliputi: hubungan yang buruk dengan kawan

bawahan dan atasan.

4. Organisasional

Indikatornya meliputi: desain struktur jelek, tidak ada kejelasan

struktur.

Page 32: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

28

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Objek dan Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Universitas Katolik Soegijapranata yang beralamat

di Jalan Pawiyatan Luhur IV/1 Bendan Duwur, Semarang. Dalam penelitian ini

yang dijadikan objek adalah Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen

dan Jurusan Akuntansi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang yang sedang

menyusun skripsi (semester ganjil 2007/2008).

3.2. Populasi dan Sampel

Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau

subjek yang mempunyai karakteristik tertentu dan mempunyai kesempatan yang

sama untuk dipilih menjadi anggota sampel (Umar, 2001:77). Populasi dalam

penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen dan

Jurusan Akuntansi Universitas Katolik Soegijapranata yang sedang menyusun

skripsi (semester ganjil 2007/2008) yang berjumlah 204 orang.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2001:57). Bila populasi besar dan peneliti tidak

mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi karena keterbatasan dana,

tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari

populasi itu. Semua yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan

diberlakukan untuk populasi itu, jadi sampel yang diambil dari populasi harus

Page 33: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

29

benar-benar representatif (mewakili). Sedangkan dalam menentukan sampel,

menggunakan rumus Slovin(Umar,2001) sebagai berikut :

Keterangan :

n = Ukuran sampel

N = Ukuran populasi

e = Persen kelonggaran ketidakstabilan karena kesalahan pengambilan

sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan 10%

Dari rumus di atas, sampel yang akan diambil oleh peneliti adalah

204 n = 1 + 204(0,10)2

n = 67,105263 (dibulatkan ke atas menjadi 68)

Maka sampel yang akan diambil adalah 68 responden.

Populasi yang ada tersebar di beberapa unit kerja, maka agar mewakili

setiap unit, penentuan jumlah sampel yang akan diambil menggunakan teknik

propotionate sampling, dengan rumus yang dikembangkan oleh Sudjana

(1988:168)

N n =

2 1 + Ne

p S = x n N

Page 34: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

30

Keterangan :

S = Jumlah sampel tiap unit kerja

p = Jumlah populasi tiap unit kerja

n = Ukuran sampel

N = Ukuran populasi

Tabel 3.1.

Tabel Jumlah Populasi dan Sampel Penelitian

Sumber : Biro Skripsi Fakultas Ekonomi 2007

Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan accidental sampling,

yaitu teknik pengambilan sampel dimana yang dijadikan sebagai anggota sampel

adalah orang-orang yang ditemui atau yang berada pada waktu yang tepat dan

mudah dijangkau (Arikunto, 1998:25). Dengan demikian, setiap mahasiswa yang

ditemui itulah yang dijadikan anggota sampel.

3.3. Instrument Penelitian

Pada penelitian ini instrument penelitian menggunakan empat faktor

penyebab stress yang yang dikemukakan oleh Gibson (1996:343), diantaranya

adalah:

1. Lingkungan fisik

Indikator yang digunakan dalam kuesioner: ruangan, suara, udara, buku,

referensi jurnal.

2. Individual

No. Mahasiswa Populasi Sampel 1 Jurusan Manajemen 96 32 2 Jurusan Akuntansi 108 36 Jumlah 204 68

Page 35: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

31

Indikator yang digunakan dalam kuesioner: dukungan moral, kesehatan,

rohani, emosi, pergaulan.

3. Kelompok

Indikator yang digunakan dalam kuesioner: perbedaan persepsi, konflik

peran, beban kerja berlebih.

4. Organisasi

Indikator yang digunakan dalam kuesioner: tidak ada kejelasan struktur

organisasi, kebingungan informasi.

3.4. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan

sekunder. Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik

dari individu atau perorangan seperti hasil wawancara atau hasil pengisian

kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti (Umar, 2001:42). Data primer ini

berupa data yang diperoleh dari hasil kuesioner, yaitu jawaban atas daftar

pertanyaan mengenai faktor-faktor penyebab stress. Sedangkan data sekunder

dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dara Biro Skripsi Fakultas

Ekonomi dalam pengambilan data mahasiswa yang mengambil skripsi.

3.5. Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan untuk pengumpulan data yang diperlukan dalam

penelitian ini adalah melalui kuesioner yang dibagikan melalui daftar pertanyaan

kepada responden penelitian yaitu Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan

Manajemen dan Jurusan Akuntansi Universitas Katolik Soegijapranata yang

Page 36: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

32

sedang menyusun skripsi. Selain itu peneliti juga memakai metode kualitatif

dalam pengumpulan data, walaupun tidak begitu banyak dieksplorasi metode

kualitatif ini, tetapi metode ini dapat membantu untuk memperkuat hasil dari data

kuesioner yang sudah diolah, dengan melalui wawancara singkat dan juga

pertanyaan terbuka.

3.6. Skala Pengukuran Data

Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert. Menurut

Sugiyono (2001:86) skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur

sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena

sosial. Untuk itu, diberikan kriteria penilai dalam suatu skor, yakni :

1. Setuju 3

2. Netral 2

3. Tidak Setuju 1

3.7. Pengujian Validitas dan Reliabilitas

3.7.1. Uji Validitas

Uji validitas instrumen penelitian dalam penelitian dijelaskan sebagai

suatu derajat ketepatan alat ukur penelitian tentang isi atau arti sebenarnya

yang diukur (Umar, 2001:58). Uji validitas instrumen penelitian digunakan

untuk mengetahui apakah kuesioner dapat mengungkap data-data yang ada

pada variabel-variabel penelitian sacara tepat. Untuk mengukur validitas,

digunakan teknik corelation product moment dengan cara mengkorelasikan

Page 37: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

33

skor butir dengan skor total koefisien korelasi r berkisar antara –1 sampai +1

(Umar, 2001: 132). Rumus teknik corelation product moment dari Karl

Pearson (Umar, 2001:133) adalah :

Dimana :

r = Angka korelasi

N = Jumlah responden

�X = Jumlah skor butir

�X2 = Jumlah skor butir kuadrat

�Y = Jumlah skor total

�Y2 = Jumlah kuadran skor total keseluruhan nilai butir soal

�XY = Hasil perkalian antara skor butir soal dengan jumlah skor total

Taraf signifikansi : 5% = 0,05

Kriteria pengujian validitas :

a. Apabila r hitung > r tabel, maka terdapat korelasi antara variabel X

dengan variabel Y dan dinyatakan valid.

b. Apabila r hitung < r tabel, maka tidak terdapat korelasi antara

variabel X dengan variabel Y dan dinyatakan tidak valid.

N.(�XY) – (�X.�Y) rXY = �{N.�X2 – (�X)2} - {n.�Y2 – (�Y)2

Page 38: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

34

Hasil Uji Validitas :

1. Faktor fisik

Item R Hitung R Tabel Keterangan

1 0,374 0,239 Valid

2 0,364 0,239 Valid

3 0,432 0,239 Valid

4 0,681 0,239 Valid

5 0,409 0,239 Valid

6 0,286 0,239 Valid

7 0,239 0,239 Valid

8 0,482 0,239 Valid

2. Faktor individual

Item R Hitung R Tabel Keterangan

1 0,491 0,239 Valid

2 0,378 0,239 Valid

3 0,473 0,239 Valid

4 0,350 0,239 Valid

5 0,485 0,239 Valid

6 0,340 0,239 Valid

7 0,350 0,239 Valid

Page 39: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

35

8 0,372 0,239 Valid

3. Faktor kelompok

Item R Hitung R Tabel Keterangan

1 0,387 0,239 Valid

2 0,457 0,239 Valid

3 0,442 0,239 Valid

4 0,429 0,239 Valid

5 0,470 0,239 Valid

6 0,316 0,239 Valid

7 0,298 0,239 Valid

8 0,351 0,239 Valid

9 0,313 0,239 Valid

4. Faktor organisasi

Item R Hitung R Tabel Keterangan

1 0,230 0,239 Tidak Valid

2 0,054 0,239 Tidak Valid

3 0,301 0,239 Valid

4 0,551 0,239 Valid

5 0,554 0,239 Valid

6 0,224 0,239 Tidak Valid

Page 40: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

36

7 0,571 0,239 Valid

8 0,392 0,239 Valid

9 0,466 0,239 Valid

3.7.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas instrumen penelitian adalah derajat ketepatan,

ketelitian, atau keakuratan yang ditunjukkan oleh instrumen pengukuran

(Umar, 2001:57). Uji reliabilitas dilakukan dengan metode internal

consistency. Internal consistency diukur dengan menggunakan koefisien

Cronbach Alpha :

Dimana :

K = Jumlah pertanyaan

� � b2 = Jumlah variansi butir

(� t)2 = Varians total

Pengujian reliabel pada tingkat kepercayaan yang digunakan adalah

alpha = 50%, yaitu :

1. Apabila r-reliability > 50%, maka instrumen indikator dikatakan

reliabel.

k � � b2

r = 1 - k – 1 (� t)2

Page 41: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

37

2. Apabila r-reliability <50%, maka instrumen indikator dikatakan

tidak reliabel.

Hasil Uji Reliabilitas:

Variabel R Hitung Alpha reliabel Keterangan

stress 0,688 0,5 Reliabel

3.8. Teknik Analisis Data

Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah analisis yang didasarkan pada jawaban

jawaban dari responden yang selanjutnya dikelompokkan ke dalam tabel-tabel

yang sesuai. Dalam penelitian ini, analisisnya menggunakan rata-rata.

Kemudian sebagai langkah terakhir analisa adalah menginterpretasikan data-

data tabel tersebut (Umar, 2001:170).

Adapun rentang skala menggunakan rumus :

Sehingga :

Rs = 68 x (3 – 1) = 45

3

Dari hasil tersebut dapat ditentukan :

Rs = �responden( Skor Nilai Terbesar - Skor Nilai Terkecil)

Jumlah Kategori

Page 42: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

38

Batas Terendah = 68 – 113

Batas Sedang = 113.1 – 158.1

Batas Tertinggi = 158.2 – 204

Dengan demikian, penilaian dari tiap variabel penelitian adalah:

Tabel 3.2.

Tabel Kategori Stres Secara Umum

No Variabel Skor Kategori 1 Fisik 68 – 113 Rendah

113.1 – 158.1 Sedang 158.2 – 204 Tinggi

2 Individual 68 – 113 Rendah 113.1 – 158.1 Sedang 158.2 – 204 Tinggi

3 Kelompok 68 – 113 Rendah 113.1 – 158.1 Sedang 158.2 – 204 Tinggi

4 Organisasional 68 – 113 Rendah 113.1 – 158.1 Sedang 158.2 – 204 Tinggi

Rentang skala berdasrkan pembagian jurusan perkuliahan:

1. Jurusan Akuntansi

Sehingga :

Rs = 36 x (3 – 1) = 24

3

Dari hasil tersebut dapat ditentukan :

Batas Terendah = 36 – 60

Batas Sedang = 60.1 – 84.1

Page 43: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

39

Batas Tertinggi = 84.2 – 108.2

Dengan demikian, penilaian dari tiap variabel penelitian adalah:

Tabel 3.3.

Tabel Kategori Stres Jurusan Akuntansi

No Variabel Skor Kategori 1 Fisik 36 – 60 Rendah

60.1 – 84.1 Sedang 84.2 – 108.2 Tinggi

2 Individual 36 – 60 Rendah 60.1 – 84.1 Sedang 84.2 – 108.2 Tinggi

3 Kelompok 36 – 60 Rendah 60.1 – 84.1 Sedang 84.2 – 108.2 Tinggi

4 Organisasional 36 – 60 Rendah 60.1 – 84.1 Sedang 84.2 – 108.2 Tinggi

2. Jurusan Manajemen

Sehingga :

Rs = 32 x (3 – 1) = 21

3

Dari hasil tersebut dapat ditentukan :

Batas Terendah = 32 – 53

Batas Sedang = 53.1 – 74.1

Batas Tertinggi = 74.2 – 95.2

Page 44: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

40

Dengan demikian, penilaian dari tiap variabel penelitian adalah:

Tabel 3.4.

Tabel Kategori Stres Jurusan Manajemen

No Variabel Skor Kategori 1 Fisik 32 – 53 Rendah

53.1 – 74.1 Sedang 74.2 – 95.2 Tinggi

2 Individual 32 – 53 Rendah 53.1 – 74.1 Sedang 74.2 – 95.2 Tinggi

3 Kelompok 32 – 53 Rendah 53.1 – 74.1 Sedang 74.2 – 95.2 Tinggi

4 Organisasional 32 – 53 Rendah 53.1 – 74.1 Sedang 74.2 – 95.2 Tinggi

Page 45: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

41

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Responden

Gambaran umum responden dalam penelitian ini berdasarkan hasil jawaban

dari kuesioner yang telah diisi oleh responden yang terdiri dari identitas dan

jurusan perkuliahan dari responden yang berjumlah 68 orang.

4.1.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jurusan Perkuliahan

Karakteristik berdasarkan jurusan perkuliahan dapat dilihat pada tabel

berikut :

Tabel 4.1.

Karakteristik Responden Berdasarkan Jurusan Perkuliahan

Jumlah Jurusan perkuliahan Responden

Frekuensi Prosentase (%)

Akuntansi 36 52,94 % Manajemen 32 47,06 %

Jumlah 68 100 % Sumber : data sekunder yang diolah (Maret 2008)

4.2. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Deskripsi data pada bagian ini disajikan berdasarkan data tanggapan yang

diperoleh dari pengisian kuesioner yang dibagikan kepada responden, yaitu

persepsi responden mengenai faktor-faktor stres, yang terdiri dari faktor fisik,

Page 46: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

42

faktor individual, faktor kelompok, faktor organisasi. Dari 68 persepsi responden

seluruh item kuesioner, diperoleh hasil sebagai berikut

4.2.1. Hasil Analisis Deskriptif

4.2.1.1. Persepsi Responden Terhadap Keseluruhan Faktor-Faktor

Stres

Faktor-faktor stres dalam penelitian ini ada 4 faktor stres, yaitu

faktor fisik, faktor individual, faktor kelompok, faktor organisasi. Dan

dalam hal ini peneliti ingin melihat persepsi secara keseluruhan

responden menganai faktor-faktor stres dalam mengerjakan skripsi.

Karakteristik faktor-faktor stres pada mahasiswa ditentukan dengan

kriteria sebagai berikut:

68 – 113 Karakteristik stres rendah

113.1 – 158.1 Karakteristik stres sedang

158.2 – 204 Karakteristik stres rendah

Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap 68 responden di

Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen dan Jurusan Akuntansi

Universitas Katolik Soegijapranata Semarang, maka hasilnya dapat

tercantum pada tabel di bawah ini:

Page 47: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

43

Tabel 4.2.

Persepsi Responden Terhadap Faktor-Faktor Stres

No Pernyataan S N TS

3 2 1 JUMLAH KRITERIA

1 Saya merasa gelisah pada saat mengerjakan skripsi karena tidak ada lampu penerangan di ruangan, tempat saya mengerjakan skripsi

132 (44)

22 (11)

13 (13)

167 TINGGI

2 Saya merasa stres karena tempat tinggal saya sangat bising, sehingga mengganggu dalam pembuatan skripsi

135 (45)

24 (12)

11 (11)

170 TINGGI

3 Saya merasa stres karena suhu udara rumah saya sangat panas, sehingga mengganggu dalam pembuatan skripsi

144 (48)

30 (15)

5 (5)

179 TINGGI

4 Saya merasa kebingungan dalam mencari referensi buku untuk skripsi saya

135 (45)

20 (10)

13 (13)

168 TINGGI

5 Saya merasa kesulitan dalam mengerjakan skripsi karena koleksi buku perpustakan tidak lengkap

141 (47)

20 (10)

11 (11)

172 TINGGI

6 Saya merasa tidak nyaman dengan ruang dosen saya ketika saya melakukan bimbingan skripsi dikarenakan ruangannya terlalu sempit

147 (49)

20 (10)

9 (9)

176 TINGGI

7 Saya merasa frustasi ketika saya harus mencari referensi jurnal dalam bahasa inggris untuk skripsi saya

129 (43)

24 (12)

13 (13)

166 TINGGI

8 Saya merasa kesulitan dalam mengerjakan skripsi karena kelangkaan sumber referensi yang disebabkan oleh penelitian saya yang masih baru

150 (50)

12 (6)

12 (12)

174 TINGGI

9 Saya merasa putus asa pada saat saya menyusun skripsi, dikarenakan tidak ada dukungan moral dari orang tua saya

141 (47)

16 (8)

13 (13)

170 TINGGI

10 Banyak materi yang harus saya persiapkan untuk skripsi saya sehingga mengakibatkan saya kurang tidur

117 (39)

30 (15)

14 (14)

161 TINGGI

Page 48: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

44

11 Saya merasa berat badan saya menurun dikarenakan pola makan saya yang tidak teraratur ketika saya menyusun skripsi

117 (39)

22 (11)

18 (18)

157 SEDANG

12 Saya merasa tidak mendapat pencerahan dari Tuhan walapun saya selalu berdoa pada Tuhan, saat saya menyusun skripsi

120 (40)

32 (16)

12 (12)

164 TINGGI

13 Saya merasa emosi saya tidak stabil dikarenakan terlalu banyak memikiran masalah mengenai skripsi

105 (35)

28 (14)

19 (19)

152 SEDANG

14 Saya merasa terasing dari pergaulan dikarenakan saya jarang berkumpul bersama teman-teman pada saat saya menyusun skripsi

123 (41)

30 (15)

12 (12)

165 TINGGI

15 Saya merasa tuntutan dari orang tua untuk lulus cepat membuat saya depresi

126 (42)

30 (15)

11 (11)

167 TINGGI

16 Saya merasa frustasi ketika memilh judul skripsi dikarenakan keterbatasan kemampuan saya

150 (50)

18 (9)

9 (9)

177 TINGGI

17 Saya merasa stres ketika dosen pembimbing saya memaksakan pendapatnya untuk bahan skripsi saya

135 (45)

16 (8)

15 (15)

166 TINGGI

18 Saya merasa kebingungan ketika dosen tidak memberikan alternatif judul untuk skripsi saya

111 (37)

28 (14)

17 (17)

156 SEDANG

19 Saya merasa frustasi ketika dosen tidak memberikan acuan yang jelas untuk revisi skripsi saya

123 (41)

20 (10)

17 (17)

160 TINGGI

20 Saya merasa kebingungan ketika dosen tidak memberikan acuan tentang buku referansi yang digunakan dalam menyusun skripsi

126 (42)

22 (11)

15 (15)

163 TINGGI

21 Saya merasa kebingungan atas penjelasan yang diberikan oleh dosen pembimbing kepada saya untuk revisi skripsi saya

123 (41)

14 (7)

20 (20)

157 SEDANG

22 Saya merasa putus asa ketika dosen pembimbing dan saya, berselisih waktu untuk bimbingan skripsi saya

138 (46)

18 (9)

13 (13)

169 TINGGI

Page 49: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

45

23 Saya merasa frustasi ketika tahu bahwa dosen pembimbing saya, tidak menguasai penuh materi yang saya sampaikan tentang skripsi saya

144 (48)

12 (6)

14 (14)

170 TINGGI

24 Saya merasa tidak menangkap hasil pembicaraan dengan dosen saya mengenai skripsi saya

135 (45)

22 (11)

12 (12)

169 TINGGI

25 Saya merasa frustasi dengan sikap dosen pembimbing yang tidak peduli dengan saya tentang skripsi yang saya kerjakan

144 (48)

20 (10)

10 (10)

174 TINGGI

26 Saya kebingungan mengenai pendaftaran skripsi, dikarenakan pihak panitia pengsian KRS tidak membantu saya

156 (52)

8 (4)

12 (12)

176 TINGGI

27 Saya merasa kesal kepada panitia skripsi karena jadwal ujian yang diberikan kepada saya tidak tepat waktu

141 (47)

24 (12)

9 (9)

174 TINGGI

28 Saya merasa kesal karena jadwal briefing ujian yang diberikan oleh pihak panitia skripsi tidak pasti

147 (49)

12 (6)

13 (13)

172 TINGGI

29 Saya merasa kebingungan mengenai pendaftaran wisuda dikarenakan tidak ada penjelasan yang membantu saya dari biro skripsi

138 (46)

24 (12)

10 (10)

172 TINGGI

30 Saya merasa kebingungan mengenai syarat-sayart yang harus dikumpulkan yang dijadikan sebagai syarat ujian, dikarenakan tidak ada pemberitahuan yang jelas dari biro skripsi

135 (45)

20 (10)

13 (13)

168 TINGGI

31 Saya merasa stres karena informasi yang diberikan oleh bagian biro skripsi mengenai informasi dosen pembimbing, terlalu lama memberitahunya

132 (44)

26 (13)

11 (11)

169 TINGGI

32 Saya merasa kesal dikarenkan tidak ada jalur koordinasi yang jelas pada bagian biro skripsi serta panitia skripsi

138 (46)

8 (4)

18 (18)

164 TINGGI

33 Saya merasa frustasi dikarenakan kesulitan menemui staff biro skripsi yang jarang berada di tempat tugasnya

132 (44)

20 (10)

14 (14)

166 TINGGI

Page 50: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

46

34 Saya merasa kesal dikarenakan pribadi staff biro skripsi tidak ramah dalam menjawab pertanyaan yang saya ajukan mengenai skripsi

138 (46)

22 (11)

11 (11)

171 TINGGI

TOTAL 5701

RATA-RATA 167,6765 TINGGI Sumber : data primer yang diolah (April 2008)

Jika dilihat dari tabel di atas, faktor-faktor penyebab stres

mahasiswa dalam menempuh skripsi secara keseluruhan adalah

berkategori tinggi. Dalam analisis deskriptif per item pernyataan

mengenai faktor-faktor stres mahasiswa dalam menempuh skripsi pada

mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi dan Jurusan

Manajemen di Universitas Katolik Soegijapranta Semarang dapat dilihat

beberapa hal, yaitu mengenai nilai rata-rata yang di dapat yaitu

167,6765. nilai ini menunjukkan kategori stres mahasiswa adalah tinggi,

selain itu pula dapat dilihat ada pernyataan yang mendapat nilai tertinggi

sebesar 179, yaitu pernyataan mengenai suhu udara yang erat

hubungannya terkait dengan faktor fisik. Dan ternyata pada pernyataan

ini sebagian besar responden mengalami gangguan dari suhu udara, hal

ini dapat saja disebabkan oleh tempat tinggal, yang mungkin saja

sebagian besar responden bertempat tinggal di kos-kosan.

Walaupun secara keseluruhan pernyataan ada berkategori tinggi

dari nilai rata-rata yang ada, tidak menutup kemungkinan beberapa item

pernyataan mendapat skor dengan kategori sedang yaitu item pernyataan

mengenai berat badan yang menurun karena pola makan yang tidak

teratur (157), item pernyataan mengenai emosi yang tidak stabil

Page 51: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

47

dikarenakan terlalu banyak memikirkan masalah skripsi (156) juga

mendapat nilai dengan kategori sedang. Kedua item pernyatan ini

termasuk dalam faktor individual, selain itu juga pada faktor kelompok

ada dua item pernyataan yang mendapat kategori sedang yaitu item

pernyataan mengenai kebingungan yang diakibatkan tidak adanya

alternatif judul untuk skripsi yang dikerjakan (152), dan yang terakhir

yang mendapat nilai dengan kategori sedang dari responden adalah item

pernyataan mengenai kebingungan yang disebakan tidak paham atas

penjelasan dosen pembimbing mengenai revisi skripsi (157).

Walaupun keempat item tersebut berkategori sedang, tetap saja

hasil akhir data keseluruhan item pernyataan adalah berkategori tinggi,

tetapi tetap harus kita lihat penyebab faktor tersebut mendapat kategori

sedang. Tetapi secara keseluruhan pula tidak ada item pernyataan yang

berkategori rendah.

4.2.1.2. Persepsi Responden Terhadap Masing-Masing Faktor Stres

Faktor-faktor stress dapat diukur dengan menggunakan 34 item

pertanyaan, yang dapat dibagi menjadi 8 item faktor fisik, 8 item faktor

individual, 9 faktor kelompok, 9 faktor organisasi. Karakteristik faktor-

faktor stres pada mahasiswa ditentukan dengan kriteria sebagai berikut:

68 – 113 Karakteristik stres rendah

113.1 – 158.1 Karakteristik stres sedang

158.2 – 204 Karakteristik stres tinggi

Page 52: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

48

Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap 68 responden di

Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen dan Jurusan Akuntansi

Universitas Katolik Soegijapranata Semarang, maka hasil dari masing-

masing faktor penyebab stres pada mahasiswa dapat tercantum pada

tabel di bawah ini:

Tabel 4.3.

Persepsi Responden Terhadap Faktor Fisik

No Pernyataan S N TS

3 2 1 JUMLAH KRITERIA

1 Saya merasa gelisah pada saat mengerjakan skripsi karena tidak ada lampu penerangan di ruangan, tempat saya mengerjakan skripsi

132 (44)

22 (11)

13 (13)

167 TINGGI

2 Saya merasa stres karena tempat tinggal saya sangat bising, sehingga mengganggu dalam pembuatan skripsi

135 (45)

24 (12)

11 (11)

170 TINGGI

3 Saya merasa stres karena suhu udara rumah saya sangat panas, sehingga mengganggu dalam pembuatan skripsi

144 (48)

30 (15)

5 (5)

179 TINGGI

4 Saya merasa kebingungan dalam mencari referensi buku untuk skripsi saya

135 (45)

20 (10)

13 (13)

168 TINGGI

5 Saya merasa kesulitan dalam mengerjakan skripsi karena koleksi buku perpustakan tidak lengkap

141 (47)

20 (10)

11 (11)

172 TINGGI

6 Saya merasa tidak nyaman dengan ruang dosen saya ketika saya melakukan bimbingan skripsi dikarenakan ruangannya terlalu sempit

147 (49)

20 (10)

9 (9)

176 TINGGI

7 Saya merasa frustasi ketika saya harus mencari referensi jurnal dalam bahasa inggris untuk skripsi saya

129 (43)

24 (12)

13 (13)

166 TINGGI

8 Saya merasa kesulitan dalam mengerjakan skripsi karena kelangkaan sumber referensi yang disebabkan oleh penelitian saya yang masih baru

150 (50)

12 (6)

12 (12)

174 TINGGI

Page 53: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

49

TOTAL 1372

RATA-RATA 171,5 TINGGI Sumber : data primer yang diolah (April 2008)

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa rata-rata skor seluruh

jawaban responden terhadap faktor fisik adalah 171,5 yang artinya skor

tersebut termasuk dalam kategori tinggi. Dalam faktor fisik ini, terdapat

salah satu pernyataan yang mendapat nilai tertinggi yaitu terkait dengan

suhu udara (179). Faktor ini dimungkinkan mempunyai nilai tertinggi

karena mungkin sebagian besar mahasiswa yang menjadi responden

memiliki tempat tinggal yang suhu udaranya panas, dan mungkin saja itu

adalah mahasiswa yang sebagian besar menetap di kos-kosan sehingga

ketidaknyamanan suhu udara sangat mungkin terjadi. Selain faktor

tersebut, ada beberapa pernyataan yang perlu dipertimbangkan oleh

organisasi yang terkait, yaitu faktor yang berkaitan dengan ruangan.

Dalam hal ini adalah terkait dengan ruangan dosen, faktor ini menjadi

salah satu pilihan karena banyak mahasiswa yang kurang nyaman

dengan adanya sekat-sekat yang membatasi ruang dosen untuk

melakukan bimbingan, walaupun sebenarnya sekat-sekat tersebut

bertujuan baik tetapi dengan adanya sekat-sekat tersebut rungan menjadi

semakin sempit sehingga sangat tidak nyaman untuk melakukan

bimbingan, di samping itu juga sekat-sekat yang ada, tidak dapat

memberikan kenyamanan dalam pengendalian diri melalui kontak

komunikasi anatar mahasiswa dan dosen pembimbingnya.

Page 54: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

50

Di samping itu pernyataan mengenai kelengkapan koleksi buku

di perpustakan juga perlu diperhatikan, jika hal ini diabaikan tentunya

akan merugikan mahasiswa sebab buku referensi sangat penting

peranannya dalam pembuatan skripsi, dan juga selain itu tentunya

mahasiswa akan merasa kecewa jika koleksi buku di perpustakan tidak

lengkap dan akan berdampak buruk kepada generasi yang akan datang

untuk menyusun skripsi.

Selain dari hasil data analisis yang diuraikan secara deskriptif di

atas, terdapat pula hasil survey wawancara dari salah satu responden

yang menyebutkan bahwa faktor fisik menjadi faktor dominan terhadap

stres dalam menyusun skripsi, dalam hasil wawancara yang dilakukan

terhadap responden yang tidak ingin disebutkan namanya, menjelaskan

bahwa terdapat beberapa pernyataan yang menurutnya sangat

berpengaruh terhadap stres dalam menjalankan skripsinya yaitu

mengenai pencarian jurnal dalam bahasa inggris. Karena menurutnya

bahwa penacarian jurnal dalam bahasa inggris ini sangat merepotkan,

mungkin saja terkait dengan proses penerjemahan bahasa, selain itu

menurutnya terkadang dosen pembimbing tidak memiliki sikap empati

terhadap mahasiswanya, dan hanya melihat kondisi yang menurutnya

layak untuk diberikan kepada mahasiswa bimbingannya tanpa melihat

situasi yang dialami mahasiswanya.

Selain itu responden tersebut menjelaskan bahwa selain dari

faktor referensi buku, faktor fisik berupa kebisingan suara juga membuat

Page 55: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

51

dirinya stres, responden tersebut memaparakan bahwa suara bising

sangat menggangu dirinya dalam membuat skripsi, tidak terkecuali suara

musik. Memang setiap individu memiliki karakteristik pribadi yang

berbeda-beda, tetapi dalam hal ini dapat saja terjadi pada diri kita

sendiri, dan dari pembahasan hasil wawancara tersebut dimaksudkan

dapat menambah saran yang diberikan kepada organisasi yang terkait.

Selain beberapa pernyataan yang diuraikan di atas, pernyataan-

pernyataan lain juga mempunyai peranan penting yang membuat faktor

fisik mempunyai nilai rata-rata dengan kategori tinggi.

Tabel 4.4.

Persepsi Responden Terhadap Faktor Individual

No Pernyataan S N TS

3 2 1 JUMLAH KRITERIA

1 Saya merasa putus asa pada saat saya menyusun skripsi, dikarenakan tidak ada dukungan moral dari orang tua saya

141 (47)

16 (8)

13 (13)

162 TINGGI

2 Banyak materi yang harus saya persiapkan untuk skripsi saya sehingga mengakibatkan saya kurang tidur

117 (39)

30 (15)

14 (14)

161 TINGGI

3 Saya merasa berat badan saya menurun dikarenakan pola makan saya yang tidak teraratur ketika saya menyusun skripsi

117 (39)

22 (11)

18 (18)

157 SEDANG

4 Saya merasa tidak mendapat pencerahan dari Tuhan walapun saya selalu berdoa pada Tuhan, saat saya menyusun skripsi

120 (40)

32 (16)

12 (12)

164 TINGGI

5 Saya merasa emosi saya tidak stabil dikarenakan terlalu banyak memikiran masalah mengenai skripsi

105 (35)

28 (14)

19 (19)

152 SEDANG

6 Saya merasa terasing dari pergaulan dikarenakan saya jarang berkumpul bersama teman-teman pada saat saya menyusun skripsi

123 (41)

30 (15)

12 (12)

165 TINGGI

Page 56: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

52

7 Saya merasa tuntutan dari orang tua untuk lulus cepat membuat saya depresi

126 (42)

30 (15)

11 (11)

167 TINGGI

8 Saya merasa frustasi ketika memilh judul skripsi dikarenakan keterbatasan kemampuan saya

150 (50)

18 (9)

9 (9)

177 TINGGI

TOTAL 1305

RATA-RATA 163,125 TINGGI

Sumber : data primer yang diolah (April 2008)

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa rata-rata skor seluruh

jawaban responden terhadap faktor individual adalah 163,125. Yang

artinya skor tersebut termasuk dalam kategori tinggi. Dalam faktor

individual ini, ada satu pernyataan yang mendapatkan nilai tertinggi dari

responden dan juga erat kaitanya dengan organisasi yang bersangkutan,

yaitu mengenai pemilihan judul skripsi yang terkait dengan kemampuan

ide kreatif mahasiswa dalam mencari judul (177). Pada bagian ini

menjelaskan bahwa mahasiswa sangat sulit dalam memilih judul skripsi

terkait dengan kemampuan yang dimilikinya, hal ini mungkin saja

terpengaruh dengan index prestasi mahasiswa yang mungkin sebagian

besar mahasiswa yang mengisi kuesiner ini berindex prestasi kecil.

Atau dapat juga disebabkan oleh kurang luasnya pengetahuan

mahasiswa akan hal-hal baru yang terkait dengan pemilihan judul yang

ada hubungannya dengan konsentrasi mata kuliah yang diambilnya,

sehingga faktor ini mendapat respon nilai terbesar dari responden. Selain

pernyataan tersebut yang ada dalam kuesioner yang dibagikan kepada

responden, pernyataan-pernyataan lain juga mempunyai peranan penting

Page 57: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

53

yang membuat faktor individual mempunyai nilai rata-rata dengan

kategori tinggi.

Tabel 4.5.

Persepsi Responden Terhadap Faktor Kelompok

No Pernyataan S N TS

3 2 1 JUMLAH KRITERIA

1. Saya merasa stres ketika dosen pembimbing saya memaksakan pendapatnya untuk bahan skripsi saya

135 (45)

16 (8)

15 (15)

166 TINGGI

2 Saya merasa kebingungan ketika dosen tidak memberikan alternatif judul untuk skripsi saya

111 (37)

28 (14)

17 (17)

156 SEDANG

3 Saya merasa frustasi ketika dosen tidak memberikan acuan yang jelas untuk revisi skripsi saya

123 (41)

20 (10)

17 (17)

160 TINGGI

4 Saya merasa kebingungan ketika dosen tidak memberikan acuan tentang buku referansi yang digunakan dalam menyusun skripsi

126 (42)

22 (11)

15 (15)

163 TINGGI

5 Saya merasa kebingungan atas penjelasan yang diberikan oleh dosen pembimbing kepada saya untuk revisi skripsi saya

123 (41)

14 (7)

20 (20)

157 SEDANG

6 Saya merasa putus asa ketika dosen pembimbing dan saya, berselisih waktu untuk bimbingan skripsi saya

138 (46)

18 (9)

13 (13)

169 TINGGI

7 Saya merasa frustasi ketika tahu bahwa dosen pembimbing saya, tidak menguasai penuh materi yang saya sampaikan tentang skripsi saya

144 (48)

12 (6)

14 (14)

170 TINGGI

8 Saya merasa tidak menangkap hasil pembicaraan dengan dosen saya mengenai skripsi saya

135 (45)

22 (11)

12 (12)

169 TINGGI

9 Saya merasa frustasi dengan sikap dosen pembimbing yang tidak peduli dengan saya tentang skripsi yang saya kerjakan

144 (48)

20 (10)

10 (10)

174 TINGGI

TOTAL 1484

RATA-RATA 164,888889 TINGGI

Sumber : data primer yang diolah (April 2008)

Page 58: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

54

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa rata-rata skor seluruh

jawaban responden terhadap faktor kelompok adalah 164,89. Yang

artinya skor tersebut termasuk dalam kategori tinggi. Dalam faktor

kelompok ini, ada satu pernyataan yang mendapatkan nilai tertinggi dari

responden, yaitu terkait dengan hubungan antara mahasiswa dengan

dosen pembimbing yang ada hubungannya dengan kepedulian dosen

pembimbing terhadap mahasiswa bimbingannya (174). Pada bagian ini

menjelaskan keluhan mahasiswa yang disebabkan oleh tidak ada

kepedulian dari dosen pembimbing dengan skripsi yang diajukan

mahasiswa bimbingannya, hal ini mungkin saja terjadi dengan sikap

dosen pembimbing yang tidak kritis dan hanya menerima hasil skripsi

yang dibuat oleh mahasiswanya tanpa ada revisi yang membangun, dan

hal ini tentunya akan berdampak pada mahasiswanya ketika akan ujian

pra skripsi dan sidang skripsi, yang akan terjadi adalah banyaknya

pertanyaan yang diberikan oleh dosen penguji terhadap mahasiswanya

dan disamping itu mungkin saja tidak ada bantuan jawaban sebagai jalan

penengah dari dosen pendamping terhadap pertanyaan yang diberikan

oleh dosen penguji.

Selain pernyataan diatas, ada juga beberapa pernyataan yang

perlu diperhatikan oleh organisasi yang terkait, yaitu mengenai

pembicaraan skripsi yang dikerjakan, harus ada pendekatan pembicaraan

yang mudah ditangkap oleh mahasiswa, agar dalam pengerjaan

Page 59: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

55

skripsinya tidak bingung. Selain itu pernyataan mengenai waktu

bimbingan juga harus diperhatikan, dosen pembimbing juga harus dapat

memberikan waktu yang jelas dalam melakukan bimbingan, maksudnya

adalah jangan ada pembatalan janji yang mendadak, yang tentunya akan

membuat mahasiswa akan merasa kecewa tetapi mahasiswa juga harus

dapat memberitahu dahulu sebelumnya jika ingin melakukan bimbingan,

sehingga masalah waktu dapat teratasi.

Selain dari penjelasan yang diuraikan di atas, terdapat pula hasil

survey wawancara dari salah satu responden yang menyebutkan bahwa

faktor kelompok menjadi faktor dominan terhadap stres dalam

menyusun skripsi, dalam hasil wawancara yang dilakukan terhadap

responden yang tidak ingin disebutkan namanya, menjelaskan bahwa

pernyataan yang terkait dengan masalah waktu merupakan pengaruh

stres terbesar dalam pembuatan skripsi, responden tersebut menyebutkan

bahwa terkadang dosen pembimbing membatalkan jadwal bimbingan

yang sudah diatur secara tiba-tiba, hal ini tentunya membuat semua

rencana yang sudah direncanakannya menjadi tidak teratur, karena

semua itu menurutnya sangat berpengaruh sekali terhadap jadwal harian

yang sudah direncanakannya, seharusnya hal ini dapat diantisipasi

dengan adanya komunikasi yang baik antara dosen pembimbing dengan

mahasiswanya terkait dengan masalah waktu. Selain pernyataan-

pernyataan yang dijelaskan di atas tersebut dan walaupun ada dua

pernyataan yang berkategori sedang, pernyatan-pernyataan lain juga

Page 60: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

56

mempunyai peranan penting yang membuat faktor kelompok

mempunyai nilai rata-rata dengan kategori tinggi.

Tabel 4.6.

Persepsi Responden Terhadap Faktor Organisasi

No Pernyataan S N TS

3 2 1 JUMLAH KRITERIA

1. Saya kebingungan mengenai pendaftaran skripsi, dikarenakan pihak panitia pengsian KRS tidak membantu saya

156 (52)

8 (4)

12 (12)

176 TINGGI

2 Saya merasa kesal kepada panitia skripsi karena jadwal ujian yang diberikan kepada saya tidak tepat waktu

141 (47)

24 (12)

9 (9)

174 TINGGI

3 Saya merasa kesal karena jadwal briefing ujian yang diberikan oleh pihak panitia skripsi tidak pasti

147 (49)

12 (6)

13 (13)

172

TINGGI

4 Saya merasa kebingungan mengenai pendaftaran wisuda dikarenakan tidak ada penjelasan yang membantu saya dari biro skripsi

138 (46)

24 (12)

10 (10)

172 TINGGI

5 Saya merasa kebingungan mengenai syarat-sayart yang harus dikumpulkan yang dijadikan sebagai syarat ujian, dikarenakan tidak ada pemberitahuan yang jelas dari biro skripsi

135 (45)

20 (10)

13 (13)

168 TINGGI

6 Saya merasa stres karena informasi yang diberikan oleh bagian biro skripsi mengenai informasi dosen pembimbing, terlalu lama memberitahunya

132 (44)

26 (13)

11 (11)

169 TINGGI

7 Saya merasa kesal dikarenkan tidak ada jalur koordinasi yang jelas pada bagian biro skripsi serta panitia skripsi

138 (46)

8 (4)

18 (18)

164 TINGGI

8 Saya merasa frustasi dikarenakan kesulitan menemui staff biro skripsi yang jarang berada di tempat tugasnya

132 (44)

20 (10)

14 (14)

166 TINGGI

Page 61: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

57

9 Saya merasa kesal dikarenakan pribadi staff biro skripsi tidak ramah dalam menjawab pertanyaan yang saya ajukan mengenai skripsi

138 (46)

22 (11)

11 (11)

171 TINGGI

TOTAL 1538

RATA-RATA 170,8889 TINGGI

Sumber : data primer yang diolah (April 2008)

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa rata-rata skor seluruh

jawaban responden terhadap faktor kelompok adalah 170,89, yang

artinya skor tersebut termasuk dalam kategori tinggi. Dalam faktor

kelompok ini, ada satu pernyataan yang mendapatkan nilai tertinggi dari

responden, yaitu terkait dengan pendaftaran skripsi. Pada bagian ini

mahasiswa yang ingin mendaftar skripsi merasa kebingungan dengan

prosesnya, hal ini disebakan karena tidak adanya informasi yang jelas

dari panitia pengisan KRS ketika melakukan KRS mandiri (176).

Mahasiswa merasa bahwa informasi yang disampaikan oleh panitia tidak

terpusat pada suatu forum melainkan hanya berasal dari orang per orang,

hal inilah yang membuat mahasiswa menjadi kebingungan. Disamping

itu faktor ini jelas menunjukkan bahwa mahasiswa yang ingin mendaftar

skripsi menilai struktur kepanitian skripsi kurang bagus.

Selain dari penjelasan yang diuraikam di atas, terdapat pula hasil

wawancara dari salah satu responden yang menyebutkan bahwa faktor

organisasi menjadi faktor dominan terhadap stres dalam menyusun

skripsi, dalam hasil wawancara yang dilakukan terhadap responden yang

tidak ingin disebutkan namanya, menjelaskan bahwa pernyataan yang

Page 62: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

58

terkait sifat pribadi yang dimiliki oleh pekerja pada bidang biro skripsi,

sangat kurang ramah dalam pemberian pelayanan, responden tersebut

menceritakan bahwa pekerja di biro skripsi Fakultas Ekonomi kurang

ramah daam menjawab pertanyaan yang diajukan mengenai skripsi.

Selain dari sifat pribadi dari pekerja tersebut, terkadang pekerja tersebut

tidak ada di tempat, padahal ketika itu terjadi masih dalam jam kerja dan

banyak mahasiswa yang membutuhkan bantuan informasi dan juga

lainnya yang terkait dengan skripsi. Tentunya hal ini perlu mendapat

evaluasi dari Fakultas Ekonomi, agar kekecewaan dari para mahasiswa

yang menyusun skripsi dan ingin mendapat informasi yang baik dari brio

skripsi dapat teratasi. Selain pertanyaan tersebut yang ada dalam

kuesioner yang dibagikan kepada responden, pernyataan-pernyataan lain

juga mempunyai peranan penting yang membuat faktor organisasi

mempunyai nilai rata-rata dengan kategori tinggi.

Jika dilihat kembali kepada empat faktor yang ada, sangat jelas

terlihat bahwa faktor fisik menjadi faktor utama penyebab terjadinya

stres pada mahasiswa yang sedang menjalankan skripsi, hal ini tidak

luput dari tingginya nilai-nilai dari pernyataan yang ada pada faktor

fisik, sehingga faktor inilah yang menjadi faktor dominan terjadinya

stres pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi. Selain itu pula

keempat faktor ini menegaskan bahwa karakter mental berjuang atau

fighting spirit tidak dimiliki oleh mahasiswa, dikarenakan banyak

perusahaan yang tidak merasa puas dengan lulusan dari Universitas

Page 63: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

59

Katolik Soegijapranata Semarang, walaupun tidak semua mahasiswanya,

tetapi tetap saja ini sudah menunjukkan suatu kekurangan yang harus

segera diperbaiki.

4.2.1.3. Karakteristik Stres Mahasiswa Berdasarkan Jurusan

Karakteristik pada Jurusan Akuntansi dan Jurusan Manajemen

tentunya nanti akan terlihat faktor mana yang mendominasi dan skor

pada pernyataan mana saja yang akan mendapat skor tertinggi dari

responden. Walaupun ada perbedaan dari jumlah reponden, yaitu 36

orang untuk Jurusan Akuntansi dan 32 orang untuk Jurusan Manajemen,

tentunya tidak akan merubah hasil skor yang didapat, karena dalam

pembahasan ini peneliti tidak membandingkan antara Jurusan Akuntansi

dan Jurusan Manajemen tetapi lebih melihat ke masing-masing jurusan

dan mengaitkan kepada faktor-faktor stres yang diidentifikasi, dan

dibawah ini adalah penjelasan mengenai hasil analisis dan

pembahasannya.

1. Karakteristik Stres Mahasiswa Jurusan Manajemen

Faktor-faktor stres dapat diukur dengan menggunakan 34 item

pertanyaan, yang dapat dibagi menjadi 8 item faktor fisik, 8 item faktor

individual, 9 faktor kelompok, 9 faktor organisasi. Karakteristik faktor-

faktor stres pada mahasiswa ditentukan dengan kriteria sebagai berikut:

Page 64: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

60

32 – 53 Karakteristik stres rendah

53.1 – 74.1 Karakteristik stres sedang

74.2 – 95.2 Karakteristik stres tinggi

Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap 32 responden di

Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Katolik

Soegijapranata Semarang, maka hasil dari masing-masing faktor

penyebab stres pada mahasiswa dapat tercantum pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.7.

Persepsi Responden Juruasan Manajemen Terhadap Faktor Fisik

No Pernyataan S N TS

3 2 1 JUMLAH KRITERIA

1 Saya merasa gelisah pada saat mengerjakan skripsi karena tidak ada lampu penerangan di ruangan, tempat saya mengerjakan skripsi

63 (21)

10 (5)

6 (6)

79 TINGGI

2 Saya merasa stres karena tempat tinggal saya sangat bising, sehingga mengganggu dalam pembuatan skripsi

63 (21)

14 (7)

4 (4)

81 TINGGI

3 Saya merasa stres karena suhu udara rumah saya sangat panas, sehingga mengganggu dalam pembuatan skripsi

63 (21)

16 (8)

3 (3)

82 TINGGI

4 Saya merasa kebingungan dalam mencari referensi buku untuk skripsi saya

69 (23)

8 (4)

5 (5)

82 TINGGI

5 Saya merasa kesulitan dalam mengerjakan skripsi karena koleksi buku perpustakan tidak lengkap

75 (25)

8 (4)

3 (3)

86 TINGGI

6 Saya merasa tidak nyaman dengan ruang dosen saya ketika saya melakukan bimbingan skripsi dikarenakan ruangannya terlalu sempit

69 (23)

10 (5)

4 (4)

83 TINGGI

7 Saya merasa frustasi ketika saya harus mencari referensi jurnal dalam bahasa inggris untuk skripsi saya

57 (19)

8 (4)

9 (9)

74 SEDANG

Page 65: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

61

8 Saya merasa kesulitan dalam mengerjakan skripsi karena kelangkaan sumber referensi yang disebabkan oleh penelitian saya yang masih baru

63 (21)

8 (4)

7 (7)

78 TINGGI

TOTAL 645

RATA-RATA 80,625 TINGGI Sumber : data primer yang diolah (April 2008)

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa rata-rata skor jawaban

responden Jurusan Manajemen terhadap faktor fisik adalah 80,625 yang

artinya skor tersebut termasuk dalam kategori tinggi. Dalam faktor fisik

ini, ada pernyataan yang mendapat point tertinggi yaitu terkait dengan

kelengkapan koleksi buku perpustakaan (86). Faktor ini dimungkinkan

mempunyai nilai tertinggi karena skripsi merupakan karya ilmiah,

sehingga dalam karya ilmiah tentunya membutuhkan referensi, sehingga

dari hal ini tentunya dapat memperbaiki kecukupan materi untuk

pembuatan skripsi. Sehingga mungkin saja faktor ini menjadi sangat

penting dalam pemberian nilai dari pernyataan yang ada, sehingga jika

dilihat dari respon responden, maka pihak organisasi yang bersangkutan

harus menambah jumlah refernsi buku untuk memudahkan responden

dalam mencari referensi buku. Karena faktor ini juga sudah dibahas

dalam perpsepsi responden secara keseluruhan, maka harus ada

penanganan yang serius dari pihak organisasi yang bersangkutan. Selain

pernyataan yang diuraikan di atas, pernyataan-pernyataan lain juga

mempunyai peranan penting yang membuat faktor fisik mempunyai nilai

rata-rata dengan kategori tinggi.

Page 66: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

62

Tabel 4.8.

Persepsi Responden Juruasan Manajemen Terhadap Faktor Individual

No Pernyataan S N TS

3 2 1 JUMLAH KRITERIA

1 Saya merasa putus asa pada saat saya menyusun skripsi, dikarenakan tidak ada dukungan moral dari orang tua saya

57 (19)

6 (3)

10 (10)

73 SEDANG

2 Banyak materi yang harus saya persiapkan untuk skripsi saya sehingga mengakibatkan saya kurang tidur

60 (20)

12 (6)

6 (6)

78 TINGGI

3 Saya merasa berat badan saya menurun dikarenakan pola makan saya yang tidak teraratur ketika saya menyusun skripsi

51 (17)

14 (7)

8 (8)

73 SEDANG

4 Saya merasa tidak mendapat pencerahan dari Tuhan walapun saya selalu berdoa pada Tuhan, saat saya menyusun skripsi

60 (20)

10 (5)

7 (7)

77 TINGGI

5 Saya merasa emosi saya tidak stabil dikarenakan terlalu banyak memikiran masalah mengenai skripsi

54 (18)

10 (5)

9 (9)

73 SEDANG

6 Saya merasa terasing dari pergaulan dikarenakan saya jarang berkumpul bersama teman-teman pada saat saya menyusun skripsi

51 (17)

18 (9)

6 (6)

75 TINGGI

7 Saya merasa tuntutan dari orang tua untuk lulus cepat membuat saya depresi

57 (19)

16 (8)

5 (5)

78 TINGGI

8 Saya merasa frustasi ketika memilh judul skripsi dikarenakan keterbatasan kemampuan saya

69 (23)

6 (3)

6 (6)

81 TINGGI

TOTAL 608

RATA-RATA 76 TINGGI

Sumber : data primer yang diolah (April 2008)

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa rata-rata skor jawaban

responden Jurusan Manajemen terhadap faktor individual adalah 76

yang artinya skor tersebut termasuk dalam kategori tinggi. Dalam faktor

Page 67: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

63

individual ini, ada satu pernyataan yang mendapatkan nilai tertinggi dari

responden Jurusan Manajemen dan juga erat kaitannya dengan

organisasi yang bersangkutan, yaitu mengenai pemilihan judul skripsi

yang terkait dengan kemampuan ide kreatif mahasiswa dalam mencari

judul (81). Pada bagian ini memiliki permasalahan yang sama seperti

pada persepsi umum responden, tetapi kembali lagi, harus dilihat apakah

dalam kasus ini responden Jurusan Manajemen merasa kesulitan berpikir

untuk menentukan judul skripsi atau dikarenakan ketidaksiapan mental

dari masing-masing individunya. Mungkin dalam hal ini harus ada

bantuan dari dosen pembimbing untuk menuntun mahasiswanya dalam

menentukan judul skripsi. Selain pernyataan yang diuraikan di atas,

pernyataan-pernyataan lain juga mempunyai peranan penting yang

membuat faktor individual mempunyai nilai rata-rata dengan kategori

tinggi.

Tabel 4.9.

Persepsi Responden Juruasan Manajemen Terhadap Faktor Kelompok

No Pernyataan S N TS

3 2 1 JUMLAH KRITERIA

1. Saya merasa stres ketika dosen pembimbing saya memaksakan pendapatnya untuk bahan skripsi saya

72 (24)

4 (2)

6 (6)

82 TINGGI

2 Saya merasa kebingungan ketika dosen tidak memberikan alternatif judul untuk skripsi saya

60 (20)

10 (5)

7 (7)

77 TINGGI

3 Saya merasa frustasi ketika dosen tidak memberikan acuan yang jelas untuk revisi skripsi saya

54 (18)

12 (6)

8 (8)

74 SEDANG

Page 68: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

64

4 Saya merasa kebingungan ketika dosen tidak memberikan acuan tentang buku referansi yang digunakan dalam menyusun skripsi

51 (17)

12 (6)

9 (9)

72 SEDANG

5 Saya merasa kebingungan atas penjelasan yang diberikan oleh dosen pembimbing kepada saya untuk revisi skripsi saya

72 (24)

6 (3)

5 (5)

83 TINGGI

6 Saya merasa putus asa ketika dosen pembimbing dan saya, berselisih waktu untuk bimbingan skripsi saya

72 (24)

6 (3)

5 (5)

83 TINGGI

7 Saya merasa frustasi ketika tahu bahwa dosen pembimbing saya, tidak menguasai penuh materi yang saya sampaikan tentang skripsi saya

66 (22)

6 (3)

7 (7)

79 TINGGI

8 Saya merasa tidak menangkap hasil pembicaraan dengan dosen saya mengenai skripsi saya

63 (21)

18 (9)

2 (2)

83 TINGGI

9 Saya merasa frustasi dengan sikap dosen pembimbing yang tidak peduli dengan saya tentang skripsi yang saya kerjakan

66 (22)

12 (6)

4 (2)

82 TINGGI

TOTAL 715

RATA-RATA 79,44444 TINGGI Sumber : data primer yang diolah (April 2008)

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa rata-rata skor jawaban

responden Jurusan Manajemen terhadap faktor kelompok adalah

79,44444 yang artinya skor tersebut termasuk dalam kategori tinggi.

Dalam faktor kelompok ini, ada tiga pernyataan yang mendapatkan nilai

tertinggi dari responden, yaitu terkait dengan penjelasan revisi dari

dosen pembimbing, masalah waktu untuk melakukan bimbingan, dan

pengolahan dari hasil pembicaraan yang dilakukan ketika melakukan

bimbingan, ketiganya mendapat nilai 83 dari reponden Jurusan

Manajemen. pada pernyataan mengenai revisi dan juga mngenai

penangkapan hasil pembicaraan mengenai skripsi, dapat ditarik

Page 69: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

65

kesimpulan bahwa sebagian besar responden tidak dapat menemukan

jalan keluar untuk memperbaiki hasil skripsinya.

Hal ini dimungkinkan saja karena mungkin responden yang

bersangkutan tidak memahami apa yang dibicarakan oleh dosen

pembimbingnya, sedangkan pada pernyataan mengenai selisih waktu,

mungkin dapat diambil jalan keluar dengan melakukan perjanjian waktu

diantaranya keduanya sehingg dapat menemukkan waktu yang tepat

untuk melakukan bimbingan, dan jika ada pembatalan harus ada

pemeberitahuan yang pasti. Selain pernyataan-pernyatan yang dijelaskan

di atas tersebut dan walaupun ada dua pernyataan yang berkategori

sedang, pernyatan-pernyataan lain juga mempunyai peranan penting

yang membuat faktor kelompok mempunyai nilai rata-rata dengan

kategori tinggi.

Tabel 4.10.

Persepsi Responden Juruasan Manajemen Terhadap Faktor Organisasi

No Pernyataan S N TS

3 2 1 JUMLAH KRITERIA

1. Saya kebingungan mengenai pendaftaran skripsi, dikarenakan pihak panitia pengsian KRS tidak membantu saya

66 (22)

4 (2)

8 (8)

78 TINGGI

2 Saya merasa kesal kepada panitia skripsi karena jadwal ujian yang diberikan kepada saya tidak tepat waktu

78 (26)

0 (0)

6 (6)

84 TINGGI

3 Saya merasa kesal karena jadwal briefing ujian yang diberikan oleh pihak panitia skripsi tidak pasti

63 (21)

8 (4)

7 (7)

78 TINGGI

Page 70: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

66

4 Saya merasa kebingungan mengenai pendaftaran wisuda dikarenakan tidak ada penjelasan yang membantu saya dari biro skripsi

63 (21)

14 (7)

4 (4)

81 TINGGI

5 Saya merasa kebingungan mengenai syarat-sayart yang harus dikumpulkan yang dijadikan sebagai syarat ujian, dikarenakan tidak ada pemberitahuan yang jelas dari biro skripsi

60 (20)

12 (6)

6 (6)

78 TINGGI

6 Saya merasa stres karena informasi yang diberikan oleh bagian biro skripsi mengenai informasi dosen pembimbing, terlalu lama memberitahunya

57 (19)

12 (6)

6 (6)

75 TINGGI

7 Saya merasa kesal dikarenkan tidak ada jalur koordinasi yang jelas pada bagian biro skripsi serta panitia skripsi

75 (25)

2 (1)

6 (6)

83 TINGGI

8 Saya merasa frustasi dikarenakan kesulitan menemui staff biro skripsi yang jarang berada di tempat tugasnya

60 (20)

12 (6)

6 (6)

78 TINGGI

9 Saya merasa kesal dikarenakan pribadi staff biro skripsi tidak ramah dalam menjawab pertanyaan yang saya ajukan mengenai skripsi

60 (20)

16 (8)

4 (4)

80 TINGGI

TOTAL 715

RATA-RATA 79,44444 TINGGI

Sumber : data primer yang diolah (April 2008)

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa rata-rata skor jawaban

responden Jurusan Manajemen terhadap faktor organisasi adalah

79,44444 yang artinya skor tersebut termasuk dalam kategori tinggi.

Dalam faktor kelompok ini, ada satu pernyataan yang mendapatkan nilai

tertinggi dari responden, yaitu terkait dengan jadwal ujian (84). Pada

faktor ini responden merasa bahwa jadwal ujian tidak jelas dalam waktu

yang ditentukan, hal ini dapat saja teradi karena adanya berbagai

Page 71: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

67

hambatan yang tidak diduga, seperti libur nasional, suasana berkabung,

atau juga kondisi kesehatan dosen yang menguji kurang baik, sehingga

pemberian jadwal ujian dapat saja berubah. Selain pernyataan tersebut

yang ada dalam kuesioner yang dibagikan kepada responden,

pernyataan-pernyataan lain juga mempunyai peranan penting yang

membuat faktor organisasi mempunyai nilai rata-rata dengan kategori

tinggi. Jika dilihat kembali kepada empat faktor yang ada, pada

karakteristik stres Jurusan Manjemen, faktor fisik menjadi faktor

dominan terhadap stres yang dialami oleh responden Jurusan

manajemen.

2. Faktor-faktor stres hubungannya dengan Jurusan Akuntansi

Faktor-faktor stres dapat diukur dengan menggunakan 34 item

pertanyaan, yang dapat dibagi menjadi 8 item faktor fisik, 8 item faktor

individual, 9 faktor kelompok, 9 faktor organisasi. Karakteristik faktor-

faktor stres pada mahasiswa ditentukan dengan kriteria sebagai berikut:

36 – 60 Karakteristik stres rendah

60.1 – 84.1 Karakteristik stres sedang

84.2 – 108.2 Karakteristik stres tinggi

Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap 36 responden di

Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Katolik Soegijapranata

Semarang, maka hasil dari masing-masing faktor penyebab stres pada

mahasiswa dapat tercantum pada tabel di bawah ini:

Page 72: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

68

Tabel 4.11.

Persepsi Responden Juruasan Akuntansi Terhadap Faktor Fisik

No Pernyataan S N TS

3 2 1 JUMLAH KRITERIA

1 Saya merasa gelisah pada saat mengerjakan skripsi karena tidak ada lampu penerangan di ruangan, tempat saya mengerjakan skripsi

69 (23)

12 (6)

7 (7)

88 TINGGI

2 Saya merasa stres karena tempat tinggal saya sangat bising, sehingga mengganggu dalam pembuatan skripsi

72 (24)

10 (5)

7 (7)

89 TINGGI

3 Saya merasa stres karena suhu udara rumah saya sangat panas, sehingga mengganggu dalam pembuatan skripsi

81 (27)

14 (7)

2 (2)

97 TINGGI

4 Saya merasa kebingungan dalam mencari referensi buku untuk skripsi saya

66 (22)

12 (6)

8 (8)

86 TINGGI

5 Saya merasa kesulitan dalam mengerjakan skripsi karena koleksi buku perpustakan tidak lengkap

66 (22)

12 (6)

8 (8)

86 TINGGI

6 Saya merasa tidak nyaman dengan ruang dosen saya ketika saya melakukan bimbingan skripsi dikarenakan ruangannya terlalu sempit

78 (26)

10 (5)

5 (5)

93 TINGGI

7 Saya merasa frustasi ketika saya harus mencari referensi jurnal dalam bahasa inggris untuk skripsi saya

72 (24)

16 (8)

4 (4)

92 TINGGI

8 Saya merasa kesulitan dalam mengerjakan skripsi karena kelangkaan sumber referensi yang disebabkan oleh penelitian saya yang masih baru

87 (29)

4 (2)

5 (5)

96 TINGGI

TOTAL 727

RATA-RATA 90,875 TINGGI Sumber : data primer yang diolah (April 2008)

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa rata-rata skor jawaban

responden Jurusan Akuntansi terhadap faktor fisik adalah 90,875 yang

artinya skor tersebut termasuk dalam kategori tinggi. Dalam faktor fisik

Page 73: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

69

ini, ada pernyataan yang mendapat point tertinggi yaitu terkait dengan

suhu udara (97). Faktor ini mendapat nilai tertinggi karena mungkin

sebagian besar mahasiswa Jurusan Akuntansi bertempat tinggal di kos-

kosan, sehingga faktor ini mendapat respon tertinggi dari responden

Jurusan Akuntansi. Selain pernyataan yang diuraikan di atas,

pernyataan-pernyataan lain juga mempunyai peranan penting yang

membuat faktor fisik mempunyai nilai rata-rata dengan kategori tinggi.

Tabel 4.12.

Persepsi Responden Juruasan Akuntansi Terhadap Faktor Individual

No Pernyataan S N TS

3 2 1 JUMLAH KRITERIA

1 Saya merasa putus asa pada saat saya menyusun skripsi, dikarenakan tidak ada dukungan moral dari orang tua saya

84 (28)

10 (5)

3 (3)

97 TINGGI

2 Banyak materi yang harus saya persiapkan untuk skripsi saya sehingga mengakibatkan saya kurang tidur

57 (19)

18 (9)

8 (8)

83 SEDANG

3 Saya merasa berat badan saya menurun dikarenakan pola makan saya yang tidak teraratur ketika saya menyusun skripsi

66 (22)

8 (4)

10 (10)

84 SEDANG

4 Saya merasa tidak mendapat pencerahan dari Tuhan walapun saya selalu berdoa pada Tuhan, saat saya menyusun skripsi

60 (20)

18 (9)

7 (7)

85 TINGGI

5 Saya merasa emosi saya tidak stabil dikarenakan terlalu banyak memikiran masalah mengenai skripsi

51 (17)

18 (18)

10 (10)

79 SEDANG

6 Saya merasa terasing dari pergaulan dikarenakan saya jarang berkumpul bersama teman-teman pada saat saya menyusun skripsi

72 (24)

12 (6)

6 (6)

90 TINGGI

7 Saya merasa tuntutan dari orang tua untuk lulus cepat membuat saya depresi

69 (23)

14 (7)

6 (6)

89 TINGGI

Page 74: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

70

8 Saya merasa frustasi ketika memilh judul skripsi dikarenakan keterbatasan kemampuan saya

81 (27)

12 (6)

3 (3)

96 TINGGI

TOTAL 703

RATA-RATA 87,875 TINGGI

Sumber : data primer yang diolah (April 2008)

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa rata-rata skor jawaban

responden Jurusan Akuntansi terhadap faktor individual adalah 87,875

yang artinya skor tersebut termasuk dalam kategori tinggi. Dalam faktor

individual ini, ada satu pernyataan yang mendapatkan nilai tertinggi dari

responden Jurusan Akuntasi yaitu mengenai dukungandari orang tua,

jelas terlihat faktor ini sangat berbeda dengan responden dari Jurusan

Manajemen dan juga secara keseluruhan. Pada bagian ini responden

Jurusan Akuntansi merasa bahwa kurangnya dukungan dari dari orang

tua, hal ini mungkin saja terjadi karena jika diurutkan lagi dar faktor

fisik yang terkait dengan tempat tinggal di kos-kosan, tentunya tidak

banyak orang tua yang mengontrol anak-anaknya, dan juga pertemuan

secara langsung serta percakapan secara langsung, jarang terjadi

dilkukan, hal inilah yang mungkin membuat faktor dukungan orang tua

mendapat nilai tertinggi. Selain pernyataan yang diuraikan di atas,

pernyataan-pernyataan lain juga mempunyai peranan penting yang

membuat faktor individual mempunyai nilai rata-rata dengan kategori

tinggi.

Page 75: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

71

Tabel 4.13.

Persepsi Responden Juruasan Akuntansi Terhadap Faktor Kelompok

No Pernyataan S N TS

3 2 1 JUMLAH KRITERIA

1. Saya merasa stres ketika dosen pembimbing saya memaksakan pendapatnya untuk bahan skripsi saya

63 (21)

12 (6)

9 (9)

84 SEDANG

2 Saya merasa kebingungan ketika dosen tidak memberikan alternatif judul untuk skripsi saya

51 (17)

18 (9)

10 (10)

79 SEDANG

3 Saya merasa frustasi ketika dosen tidak memberikan acuan yang jelas untuk revisi skripsi saya

69 (23)

8 (4)

9 (9)

86 TINGGI

4 Saya merasa kebingungan ketika dosen tidak memberikan acuan tentang buku referansi yang digunakan dalam menyusun skripsi

75 (25)

10 (5)

6 (6)

91 TINGGI

5 Saya merasa kebingungan atas penjelasan yang diberikan oleh dosen pembimbing kepada saya untuk revisi skripsi saya

51 (17)

8 (4)

15 (15)

74 SEDANG

6 Saya merasa putus asa ketika dosen pembimbing dan saya, berselisih waktu untuk bimbingan skripsi saya

66 (22)

12 (6)

8 (8)

86 TINGGI

7 Saya merasa frustasi ketika tahu bahwa dosen pembimbing saya, tidak menguasai penuh materi yang saya sampaikan tentang skripsi saya

78 (26)

6 (3)

7 (7)

91 TINGGI

8 Saya merasa tidak menangkap hasil pembicaraan dengan dosen saya mengenai skripsi saya

72 (24)

4 (2)

10 (10)

86 TINGGI

9 Saya merasa frustasi dengan sikap dosen pembimbing yang tidak peduli dengan saya tentang skripsi yang saya kerjakan

78 (26)

8 (4)

6 (6)

92 TINGGI

TOTAL 769

RATA-RATA 85,44444 TINGGI

Sumber : data primer yang diolah (April 2008)

Page 76: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

72

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa rata-rata skor jawaban

responden Jurusan Akuntansi terhadap faktor kelompok adalah 85,44444

yang artinya skor tersebut termasuk dalam kategori tinggi. Pada faktor

ini ada satu pernyataan yang mendapat nilai tertinggi yaitu mengenai

kepedulian dosen terhadap mahasiswa bimbingannya, faktor ini sama

seperti faktor umum responden, tetapi yang berbeda dalam faktor

kelompok responden Jurusan Akuntansi ada 3 pernyataan yang

mendapat nilai kategri sedang, tetapi hal ini tidak merubah hasil akhir

kategori faktor kelompok ini yaitu berkategori tinggi

Tabel 4.14.

Persepsi Responden Juruasan Akuntansi Terhadap Faktor organisasi

No Pernyataan S N TS

3 2 1 JUMLAH KRITERIA

1. Saya kebingungan mengenai pendaftaran skripsi, dikarenakan pihak panitia pengsian KRS tidak membantu saya

90 (30)

4 (2)

4 (4)

98 TINGGI

2 Saya merasa kesal kepada panitia skripsi karena jadwal ujian yang diberikan kepada saya tidak tepat waktu

63 (21)

24 (12)

3 (3)

90 TINGGI

3 Saya merasa kesal karena jadwal briefing ujian yang diberikan oleh pihak panitia skripsi tidak pasti

84 (28)

4 (2)

6 (6)

94 TINGGI

4 Saya merasa kebingungan mengenai pendaftaran wisuda dikarenakan tidak ada penjelasan yang membantu saya dari biro skripsi

75 (25)

10 (5)

6 (6)

91 TINGGI

5 Saya merasa kebingungan mengenai syarat-sayart yang harus dikumpulkan yang dijadikan sebagai syarat ujian, dikarenakan tidak ada pemberitahuan yang jelas dari

75 (25)

8 (4)

7 (7)

90 TINGGI

Page 77: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

73

biro skripsi

6 Saya merasa stres karena informasi yang diberikan oleh bagian biro skripsi mengenai informasi dosen pembimbing, terlalu lama memberitahunya

75 (25)

8 (4)

7 (7)

90 TINGGI

7 Saya merasa kesal dikarenkan tidak ada jalur koordinasi yang jelas pada bagian biro skripsi serta panitia skripsi

63 (21)

6 (3)

12 (12)

81 SEDANG

8 Saya merasa frustasi dikarenakan kesulitan menemui staff biro skripsi yang jarang berada di tempat tugasnya

72 (24)

8 (4)

8 (8)

88 TINGGI

9 Saya merasa kesal dikarenakan pribadi staff biro skripsi tidak ramah dalam menjawab pertanyaan yang saya ajukan mengenai skripsi

78 (26)

6 (3)

7 (7)

91 TINGGI

TOTAL 813

RATA-RATA 90,33333 TINGGI Sumber : data primer yang diolah (April 2008)

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa rata-rata skor jawaban

responden Jurusan Akuntansi terhadap faktor organisasi adalah 90,33333

yang artinya skor tersebut termasuk dalam kategori tinggi. Dalam faktor

organisasi ini, ada satu pernyataan yang mendapatkan nilai tertinggi dari

responden, yaitu terkait dengan pendaftaran skripsi (98). Pernyataan

dengan nilai tertinggi ini berbeda dengan pernyataan responden Jurusan

Manajemen yang lebih memilih jadwal ujian. Pada bagian ini responden

Akuntansi memiliki pandangan yang sama dengan pendangan umum

secara keseluruhan responden, dan tentunya masalah ini kembali lagi

Page 78: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

74

kepada pihak panitia skripsi. Selain pernyataan tersebut yang ada dalam

kuesioner yang dibagikan kepada responden, pernyataan-pernyataan lain

juga mempunyai peranan penting yang membuat faktor organisasi

mempunyai nilai rata-rata dengan kategori tinggi.

Jika dilihat kembali kepada empat faktor yang ada, sangat jelas

terlihat bahwa faktor fisik menjadi faktor utama penyebab terjadinya

stres pada mahasiswa yang sedang menjalankan skripsi, hal ini tidak

luput dari tingginya nilai-nilai dari pernyataan yang ada pada faktor

fisik, sehingga faktor inilah yang menjadi faktor dominan terjadinya

stres pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi. Dan ternyata

walaupun karateristik stress sudah dibagi ke masing-masing jurusan,

faktor fisik tetap menjadi faktor dominan terhadap stress mahasiswa

dalam menyusun skripsi.

Page 79: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

75

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah diberikan pada bab-bab

sebelumnya, maka dapat diberikan kesimpulan sebagai berikut :

1. Secara umum faktor-faktor stres berkategori tinggi.

2. Dari keempat faktor stress yang ada, dapat dilihat pula bahwa

mahasiswanya tidak mempunyai semangat juang yang tinggi dalam

mengahadapi suatu masalah, dan ini dampaknya terbawa pada performasi

mahasiswanya dalam dunia kerja.

3. Dari keemapt faktor stress yang ada, yaitu faktor fisik, faktor individual,

faktor kelompok, dan faktor organisasi, yang memiliki nilai rata-rata

tertinggi adalah faktor fisik

4. Faktor fisik yang memiliki nilai tertinggi dicerminkan pada pernyataan

“Saya merasa stres karena suhu udara rumah saya sangat panas, sehingga

mengganggu dalam pembuatan skripsi”.

5. Secara deskriptif nilai rata-rata faktor stres antara Jurusan Manajemen

dan Jurusan Akuntasi memiliki kategori yang sama yaitu kategori tinggi

dan juga faktor fisik menjadi faktor dominan yang menyebabkan stres

mahasiswa dalam menyusun skripsi.

Page 80: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

76

5.2. Saran

Berdasarkan permasalahan dan hasil pembahasan yang diperoleh dalam

penelitian ini, maka peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut :

1. Hasil penelitian ini dapat menjadi evaluasi diri bagi dosen pembimbing

yang terkait dengan mahasiswa bimbingannya, sehingga dapat

menciptakan komunikasi yang baik antara dosen pembimbing terhadap

mahasiswa bimbingannya yang tentunya juga akan berpengaruh terhadap

hasil skripsi mahasiswa bimbingannya.

2. Hasil penelitian ini dapat juga menjadi evaluasi bagi Fakultas Ekonomi

Unika Soegijapranata, terutama terkait dengan pelayanan skripsi pada

organisasi yang ada di dalamnya. Agar dalam pelayanannya terhadap

mahasiswa dapat bersikap ramah dan sabar dalam memberikan informasi

dan juga segala hal yang terkait dengan skripsi.

3. Hasil penelitian ini juga memberikan masukan kepada pihak Fakultas

Ekonomi Unika soegijapranata, agar dapat membuat lembaga konseling

bimbingan terkait dengan kondisi mental dan kesiapan mahasiswa dalam

membuat skripsi.

4. Hasil penelitian ini memberi saran kepada pihak fakultas terkait dengan

ruang dosen yang menggunakan sekat-sekat lebih di efisiensikan lagi

dengan cara lain, selain itu untuk memberikan kenyaman kepada

mahaiswa dalam melakukan bimbingan, sebab dalam hal ini dosen tentu

saja banyak berinteraksi dengan mahasiswa dan sangat berbeda sekali

Page 81: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

77

dengan ruang kerja kantor pada umumnya yang memang terasa sangat

ideal memakai sekat pada ruang-ruang kerja, tetapi kembali harus

disadari bahwa pengendalian diri antara dosen dan mahasiswa sangat

perlu terjaga.

5. Hasil penelitian ini memberikan saran kepada mahasiswa yang sedang

menjalankan skripsi untuk tetap dapat melihat faktor apa saja yang dapat

mempengaruhi stres dalam pembuatan skripsi.

Page 82: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga, P. 1992. Psikologi Kerja. Jakarta : Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 1998. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Dewi, C. 2005. Hubungan Presepsi Budaya Organisasi Dengan Stres Kerja

Pada Polisi Lalu Lintas. Skripsi (tidak Diterbitkan). Semarang :

Universitas Katolik Soegijapranata.

Gibson, M. 1996. Organisasi dan Manajemen. Jakarta : Erlangga.

Handoko, H. 1985. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.

Yogyakarta : Liberty

Hardjana, A.M. 1994. Stres Tanpa Distres (Seni Mengolah Stres).

Yogyakarta: Kanisisus.

Hidayat, Teddy. 1998. Stres Dalam Lingkup Pekerjaan. Jurnal Indon

Psychiat Quart TH XXXI / No. 3.

Ilmi, B. 2003. Pengaruh Stres Kerja Terhadap Prestasi Kerja dan Identifikasi

Manajemen Stres yang Digunakan Perawat di Ruang Rawat Inap

RSUD Ulin Banjarmasin. Http://www.google.com�Top / Unair S2-

Thesis / Administrasi dan Kebijakan Kesehatan / jiptunair-gdl-s2-

2003-ilmi2c-735-stress (10/11/2003).

Iren. 1998. Apa Sebenarnya Arti Mahasiswa Itu.

Http://www.yahoo.com/yahoo answers.htm.

Page 83: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

Kreitner, R., dkk. 2005. Perilaku Organisasi. Edisi ke V. Jakarta: Penerbit

Salemba Empat.

Lestari, Y.T. 2005. Stres Kerja Ditinjau Dari Kemampuan Manajemen Waktu

Pada Karyawan Pegawai Negri Sipil. Skripsi (tidak diterbitkan).

Semarang: Universitas Katolik Soegijapranata.

Mc Quade. W., dkk. 1987. Stress. Jakarta: Erlangga

NN. 2007. Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

Gunadarma. Http://www.google.com/search/pedoman penulisan

skripsi.

NN, 2002. Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

Katolik Soegijapranata. Semarang:Universitas Katolik Soegijapranata

Semarang.

Novilia. 2005. Hubungan Antara Stres Dalam Menyusun Skripsi Dengan

Insomnia. Skripsi (tidak diterbitkan). Semarang : Universitas Katolik

Soegijapranata.

Nuryati, K. 2001. Tingkat Stres Kerja Pada Karyawan SPBU Bagian Operator

Dtinjau Dari Shift Kerja. Skripsi (tidak Diterbitkan). Semarang:

Universitas Soegijapranata.

Rini, J.F. 2002. Stres Kerja. Http://www.e-psikologi.com/stres/« just

Learning (01/03/2002).

Sudjana. 1988. Metoda Statistika. Edisi ke IV. Bandung : Tarsito.

Sugiyono. 2001. Statistik Untuk Penelitian. Bandung : CV Alphabeta.

Page 84: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

Umar, Husein. 2001. Metode Riset Bisnis. Jakarta : PT Gramedia Pustaka

Utama.

Widodo, A.A, 2006. Stres Penyebab dan Dampaknya Dalam Kehidupan.

Http://www.google.com/Search/stres/PDF.

Yudiarso, K., dkk. 2004. Stres dan Perilaku Koping pada remaja Penyandang

Diabetes Melitus Tipe 1. Jurnal Anima No.4 Vol. 19.

Yahya, A. 2007. Tahap Stres Dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Di

Guru Sekolah Di Negeri Johor, Melaka, Selangor, dan N.sembilan.

Http://www.google.com/Search/stres dan faktornya/PDF.

Page 85: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

DAFTAR KUESIONER

FISIK

No Pernyataan S N TS

1 Saya merasa gelisah pada saat mengerjakan skripsi

karena tidak ada lampu penerangan di ruangan,

tempat saya mengerjakan skripsi

Alasannya:

2 Saya merasa stres karena tempat tinggal saya

sangat bising, sehingga mengganggu dalam

pembuatan skripsi

Alasannya:

3 Saya merasa stres karena suhu udara rumah saya

sangat panas, sehingga mengganggu dalam

pembuatan skripsi

Alasannya:

4 Saya merasa kebingungan dalam mencari referensi

buku untuk skripsi saya

Alasannya:

Page 86: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

5 Saya merasa kesulitan dalam mengerjakan skripsi

karena koleksi buku perpustakan tidak lengkap

Alasannya:

6 Saya merasa tidak nyaman dengan ruang dosen

saya ketika saya melakukan bimbingan skripsi

dikarenakan ruangannya terlalu sempit

Alasannya:

7 Saya merasa frustasi ketika saya harus mencari

referensi jurnal dalam bahasa inggris untuk skripsi

saya

Alasannya:

8 Saya merasa kesulitan dalam mengerjakan skripsi

karena kelangkaan sumber referensi yang

disebabkan oleh penelitian saya yang masih baru

Alasannya:

Page 87: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

INDIVIDUAL

No Pernyataan S N TS

1 Saya merasa putus asa pada saat saya menyusun skripsi,

dikarenakan tidak ada dukungan moral dari orang tua

saya

Alasannya:

2 Banyak materi yang harus saya persiapkan untuk skripsi

saya sehingga mengakibatkan saya kurang tidur

Alasannya:

3 Saya merasa berat badan saya menurun dikarenakan

pola makan saya yang tidak teraratur ketika saya

menyusun skripsi

Alasannya:

4 Saya merasa tidak mendapat pencerahan dari Tuhan

walapun saya selalu berdoa pada Tuhan, saat saya

menyusun skripsi

Alasannya:

5 Saya merasa emosi saya tidak stabil dikarenakan terlalu

Page 88: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

banyak memikiran masalah mengenai skripsi

Alasannya:

6 Saya merasa terasing dari pergaulan dikarenakan saya

jarang berkumpul bersama teman-teman pada saat saya

menyusun skripsi

Alasannya:

7 Saya merasa tuntutan dari orang tua untuk lulus cepat

membuat saya depresi

Alasannya:

8 Saya merasa frustasi ketika memilh judul skripsi

dikarenakan keterbatasan kemampuan saya

Alasannya:

Page 89: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

KELOMPOK

No Pernyataan S N TS

1. Saya merasa stres ketika dosen pembimbing saya

memaksakan pendapatnya untuk bahan skripsi saya

Alasannya:

2 Saya merasa kebingungan ketika dosen tidak

memberikan alternatif judul untuk skripsi saya

Alasannya:

3 Saya merasa frustasi ketika dosen tidak memberikan

acuan yang jelas untuk revisi skripsi saya

Alasannya:

4 Saya merasa kebingungan ketika dosen tidak

memberikan acuan tentang buku referansi yang

digunakan dalam menyusun skripsi

Alasannya:

5 Saya merasa kebingungan atas penjelasan yang

diberikan oleh dosen pembimbing kepada saya untuk

revisi skripsi saya

Page 90: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

Alasannya:

6 Saya merasa putus asa ketika dosen pembimbing dan

saya, berselisih waktu untuk bimbingan skripsi saya

Alasannya:

7 Saya merasa frustasi ketika tahu bahwa dosen

pembimbing saya, tidak menguasai penuh materi yang

saya sampaikan tentang skripsi saya

Alasannya:

8 Saya merasa tidak menangkap hasil pembicaraan

dengan dosen saya mengenai skripsi saya

Alasannya:

9 Saya merasa frustasi dengan sikap dosen pembimbing

yang tidak peduli dengan saya tentang skripsi yang saya

kerjakan

Alasannya:

Page 91: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

ORGANISASI

No Pernyataan S N TS

1. Saya kebingungan mengenai pendaftaran skripsi,

dikarenakan pihak panitia pengsian KRS tidak

membantu saya

Alasannya:

2 Saya merasa kesal kepada panitia skripsi karena jadwal

ujian yang diberikan kepada saya tidak tepat waktu

Alasannya:

3 Saya merasa kesal karena jadwal briefing ujian yang

diberikan oleh pihak panitia skripsi tidak pasti

Alasannya:

4 Saya merasa kebingungan mengenai pendaftaran wisuda

dikarenakan tidak ada penjelasan yang membantu saya

dari biro skripsi

Alasannya:

5 Saya merasa kebingungan mengenai syarat-sayart yang

harus dikumpulkan yang dijadikan sebagai syarat ujian,

dikarenakan tidak ada pemberitahuan yang jelas dari

Page 92: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

biro skripsi

Alasannya:

6 Saya merasa stres karena informasi yang diberikan oleh

bagian biro skripsi mengenai informasi dosen

pembimbing, terlalu lama memberitahunya

Alasannya:

7 Saya merasa kesal dikarenkan tidak ada jalur koordinasi

yang jelas pada bagian biro skripsi serta panitia skripsi

Alasannya:

8 Saya merasa frustasi dikarenakan kesulitan menemui

staff biro skripsi yang jarang berada di tempat tugasnya

Alasannya:

9 Saya merasa kesal dikarenakan pribadi staff biro skripsi

tidak ramah dalam menjawab pertanyaan yang saya

ajukan mengenai skripsi

Alasannya:

Page 93: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

Pengisian Kuesioner

Kepada Yth. Rekan-rekan Mahasiswa

Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen dan Jurusan Akuntansi

Uniersitas Katolik Soegijapranata

Di tempat

Salam Sejahtera,

Ditengah-tengah kesibukan Saudara saat ini dalam menyusun skripsi

dan sebagainya, perkenankanlah saya memohon kesediaan Saudara untuk

meluangkan waktu sejenak guna mengisi kuesioner yang saya lampirkan

berikut ini.

Adapun tujuan diadakan pengisian kuesioner ini adalah untuk

mendapatkan data yang dibutuhkan dalam rangka pembuatan skripsi atau

tugas akhir, guna meraih gelar kesarjanaan di Fakultas Ekonomi Jurusan

Manajemen Universitas Katolik Soegijapranata.

Oleh karena itu jawaban Saudara merupakan informasi yang sangat

membantu saya, maka sangat diharapkan agar jawaban Saudara dalam skala

ini disesuaikan dengan kenyataan dan dalam memberi jawaban tidak

berdasarkan pengaruh orang lain.

Saya menjamin kerahasiaan seluruh informasi yang Saudara berikan,

karena dengan segenap data yang murni hanya akan digunakan sebagai data

penelitian dan tidak akan mempengaruhi nama baik Saudara.

Hormat saya,

Peneliti

Page 94: 04.30.0172_Halley_Christoforus_Rettob Hubungan Faktor Stres Dengan Pembuatan Skripsi

Data Diri Responden

Dalam penelitian dimohonkan kesediaan Saudara memberikan data diri

Saudara guna keterangan penelitian.

Nama :

NIM :

Jurusan :

Alamat :

No. Telp :

Petunjuk Pengisian:

1. Berikut ini ada beberapa pernyataan dan Saudara diminta untuk

memberikan tanggapan atas pernyataan tersebut.

2. Dalam skala ini tidak ada jawaban yang salah, maka Saudara diminta

untuk menjawab secara jujur sesuai dengan keadaan diri Anda dan bukan

berdasarkan atas apa yang Saudara anggap baik.

3. Pilihlah salah satu jawaban dari tiga pilihan jawaban dengan cara

memberikan tanda ( � ) pada kolom jawaban.

4. Kriteria pilihan jawaban:

• S = Setuju

• N = Netral

• TS = Tidak Setuju

5. Pada bagian pengisian “alasan”, bersifsat fleksibel, jadi dapat diisi dapat

juga tidak diisi.

6. Jika telah selesai periksa kembali jawaban Saudara.