Upload
agust-setyawan
View
181
Download
26
Embed Size (px)
DESCRIPTION
modul
Citation preview
MODUL JUNIOR NETWORK ADMINISTRATOR
BALAI PELATIHAN DAN PENGEMBANGANAN TEKNOLOGI DAN INFORMASI
KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
2013
Modul Junior Network Administration Page i
UNIT KOMPETENSI
Unit kompetensi yang akan dipelajari dalam pelatihan ini adalah: A. Kompetensi Inti No Kode Unit Unit Kompetensi 1 TIK.JK01.006.01 Menerapkan prosedur kesehatan, keselamatan dan
keamanan kerja (K3)
B. Kompetensi Umum
NO Kode Unit Unit Kompetensi
1 TIK.JK02.001.01 Membuat desain jaringan lokal (LAN)
2 TIK.JK02.005.01 Memasang kabel UTP dan BNC pada jaringan
3 TIK.JK02.007.01 Memasang jaringan nirkabel
4 TIK.JK02.012.01 Menginstall sumber daya berbagi pada jaringan komputer
5 TIK.JK02.023.01 Menyelenggarakan administrasi sistem jaringan
6 TIK.JK03.003.01 Mendapatkan komponen sistem dari vendor
7 TIK.JK05.002.01 Melaksanakan prosedur perawatan
Modul Junior Network Administration Page ii
ELEMEN KOMPETENSI
a. Elemen Kompetensi pada unit kompetensi Menerapkan prosedur kesehatan, keselamatan dan keamanan kerja (K3)
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
01 Menetapkan hal-hal yang berhubungan dengan kesehatan dan keselamatan kerja di lingkugan kerja
1.1 Pengawasan kesehatan dan keselamatan kerja ditetapkan sesuai undang-undang kesehatan dan keselamatan kerja.
1.2 Prosedur kesehatan dan keselamatan kerja di lingkungan kerja ditinjau untuk memperbaiki masalah yang ada, dan dilaporkan pada pengawas.
1.3 Prosedur kesehatan dan keselamatan kerja dilaksanakan untuk men-jamin keamanan dilingkungan kerja.
02 Mendokumentasikan dan menyebar-kan syarat-syarat kesehatan dan keselamatan kerja
2.1 Informasi yang berhubungan dengan peraturan kesehatan dan keselamatan kerja dan syarat-syaratnya dikumpulkan.
2.2 Peraturan-peraturan kesehatan dan keselamatan yang berkaitan dengan teknologi informasi di area klien ditetapkan dan didokumentasikan.
2.3 Dokumen diajukan pada pengawas untuk diverifikasi.
2.4 Dokumen kesehatan dan keselamatan kerja disebarkan pada semua pos kerja.
2.5 Dokumen-dokumen kesehatan dan keselamatan kerja yang berhubungan dengan teknologi informasi diperbaharui dan didiseminasikan.
03 Menyediakan saran - saran ergonomis dasar
3.1 Syarat-syarat ergonomis dari klien dinilai. 3.2 Saran untuk klien berdasarkan persyaratan
dari vendor, kebijakan ditempat kerja, serta informasi kesehatan dan keselamatan kerja terbaru disediakan.
3.3 Saran didokumentasikan dan diberikan pada klien dan pengawas.
Modul Junior Network Administration Page iii
b. Elemen Kompetensi pada unit kompetensi Membuat desain jaringan lokal (LAN)
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
01 Menentukan persyaratan pengguna
1.1 Segmen-segmen sistem yang diusulkan diidentifikasi berdasarkan kebutuhan bisnis.
1.2 Persyaratan segmen ditentukan menggunakan analisis fungsional LAN.
1.3 Kandungan dan volume lalu lintas diperkirakan sesuai kebutuhan organisasi.
1.4 Kebutuhan sumber daya ditentukan pada masing-masing segmen LAN.
1.5 Fitur-fitur lingkungan fisik dipertimbangkan sebagai efek dari disain LAN.
1.6 Pilihan topologi dipertimbangkan dengan mengacu pada sumber daya yang tersedia dan matriks fungsional LAN.
1.7 Pilihan topologi dihitung harganya. 1.8 Topologi LAN yang cocok dipilih berdasarkan
pada kebutuhan bisnis dan analisis fungsional.
02 Membuat disain awal jaringan
2.1 Persyaratan klien pengguna ditinjau ulang dan persyaratan jaringan LAN diidentifikasi.
2.2 Diagram jaringan fisik LAN dikembangkan sesuai persyaratan pengguna.
2.3 Tipe-tipe terminal dan penempatannya prosesor-prosesor, protokol yang diperlukan dan arsitektur jaringan LAN ditentukan berdasarkan spesifikasi teknik dan persyaratan pengguna.
03 Mengevaluasi lalulintas jaringan
3.1 Jalur lalulintas serta pengaruhnya terhadap piranti masukan dan keluaran serta pengaruhnya pada prosesor diprediksi untuk kebutuhan saat ini dan masa yang akan datang.
3.2 Disain diukur berdasarkan volume lalu lintas yang diharapkan.
3.3 Profil kinerja (baik/buruk) diidentifikasi dan pengaruh pada sistem lain ditinjau ulang.
04 Menyelesaikan disain jaringan
4.1 Ukuran dan persyaratan ditinjau ulang dan disain akhir diusulkan.
Modul Junior Network Administration Page iv
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
4.2 Dukungan dan persyaratan-persyaratan pelatihan ditentukan dan ditambahkan ke persyaratan.
4.3 Spesifikasi teknis dan harga terbaru diperoleh dengan menghubungi vendor.
4.4 Disain akhir jaringan LAN dilaporkan.
c. Elemen Kompetensi pada unit kompetensi Memasang kabel UTP dan BNC pada jaringan
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
01 Mempersiapkan peralatan dan bahan yang diperlukan
1.1 Spesifikasi jaringan diidentifikasi.
1.2 Bahan-bahan yang diperlukan disiapkan sesuai spesifikasi.
1.3 Peralatan yang sesuai disiapkan.
1.4 Alat ukur untuk pengujian disiapkan.
02 Memasang kabel sesuai disain jaringan
2.1 Kabel dipilih berdasarkan spesifikasi, ukuran, tipe, dan lingkup jaringan.
2.2 Kabel dipasang sesuai dengan tata letak bangunan.
2.3 Kabel jaringan dilindungi dari gangguan fisik lingkungan.
03 Memasang konektor pada kabel jaringan
3.1 Kabel dipotong sesuai keperluan dan panjang maksimum yang diperbolehkan harus dipertimbangkan.
3.2 Kabel dikupas sesuai dengan ukuran konektor.
3.3 Konektor dipasang pada kabel sesuai dengan urutan warna jika ada.
3.4 Urutan warna kabel (jika ada warna) dipastikan sudah sesuai standar.
3.5 Bagian kabel yang telah dikupas ditempatkan ke dalam konektor.
Modul Junior Network Administration Page ii
04 Menguji koneksi kabel
4.1 Alat ukur digunakan untuk menguji konektivitas antar pin pada kedua konektor yang berada di ujung kabel
4.2 Kabel diuji konektifitas.
4.3 Kedua konektor diujung kabel dihubungkan kedua sumber daya yang sesuai.
4.4 Hubungan antar sumber daya diuji untuk memastikan konektivitas pada jaringan.
d. Elemen Kompetensi pada unit kompetensi Memasang jaringan nirkabel
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
01 Menentukan spesifikasi perangkat
1.1 Kebutuhan detail dari perangkat ditetapkan sesuai dengan kebutuhan jaringan saat ini dan masa yang akan datang.
1.2 Kapasitas jaringan saat ini dan masa yang akan datang ditetapkan sesuai dengan kebutuhan jumlah pengguna saat ini dan masa yang akan datang.
1.3 Teknologi data link layer ditetapkan sesuai dengan kebutuhan pengguna saat ini dan masa yang akan datang.
1.4 Kebutuhan sekuriti dan manajemen jaringan ditetapkan sesuai dengan kebutuhan pengguna saat ini dan masa yang akan datang.
02 Memilih dan menginstalasi perangkat
2.1 Perangkat dengan fitur yang tepat dipilih berdasarkan kebutuhan teknis.
2.2 Kabel, konektor dan perangkat lain dipilih berdasarkan kebutuhan jaringan dan spesifikasi perangkat.
2.3 Perangkat dipasang sesuai dengan petunjuk. 2.4 Sistem komputer dikonfigurasi untuk dapat
berinteraksi dengan perangkat jaringan nirkabel.
03 Menguji perangkat
3.1 Rencana pengujian ditetapkan berdasarkan standar pengujian yang berlaku.
3.2 Penyesuaian jaringan dilakukan sesuai dengan hasil pengujian.
Modul Junior Network Administration Page iii
e. Elemen Kompetensi pada unit kompetensi Menginstall sumber daya berbagi pada jaringan komputer
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
01 Menyiapkan sumber daya yang akan dibagi pakai
1.1 Sumber daya yang akan dibagi pakai diidentifikasi.
1.2 Sistem Operasi yang berjalan pada komputer diidentifikasi untuk melakukan bagi pakai.
1.3 Sumber daya yang akan dibagi pakai disiapkan untuk diketahui nama dan letaknya.
02 Mengkonfigurasi sumber daya yang dibagi pakai
2.1 Fasilitas yang disediakan pada sistem operasi yang dipakai oleh komputer digunakan untuk membagi pakai sumber daya.
2.2 Nama alias dari Sumber daya yang dibagi pakai dibuat. Nama alias yang dibagi pakai dibuat.
2.3 Hak akses pada sumber daya yang dibagi pakai ditentukan.
03 Menguji sumber daya yang dibagi pakai
3.1 Sistem komputer yang terkoneksi pada jaringan dijalankan. Sistem komputer ini digunakan untuk menguji sumber daya yang dibagi pakai tersebut.
3.2 Akses ke sistem jaringan komputer dilakukan. Nama user dan password untuk masuk ke jaringan diberikan.
3.3 Akses ke sumber daya untuk dibagi pakai dibuat.
3.4 Sumber daya bagi pakai dimanfaatkan / digunakan.
3.5 Status pengujian dilaporkan.
Modul Junior Network Administration Page iv
f. Elemen Kompetensi pada unit kompetensi Menyelenggarakan administrasi sistem jaringan
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
01 Mencatat hak akses keamanan
1.1 Kebutuhan klien diproleh berdasarkan pada petunjuk organisasi.
1.2 Password akses keamanan disampaikan ke klien.
1.3 Dokumentasi dan akses keamanan oleh klien disediakan.
1.4 Hak Akses keamanan dicatat untuk integritas pemeliharaan sistem.
02 Mencatat lisensi perangkat lunak
2.1 Perangkat lunak berlisensi diidentifikasi.
2.2 Jumlah dan pemakai lisensi didukumentasikan.
2.3 Personal komputer dan jaringan komputer diperiksa dari perangkat lunak yang tidak legal.
2.4 Perangkat lunak yang tidak legal dilaporkan kepada pegawas.
03 Menjalankan back up sistem
3.1 Prosedur backup ditentukan berdasarkan petunjuk organisasi.
3.2 Back up dilaksananan sesuai periode berdasarkan spesifikasi organisasi.
3.3 Back up dicatat sesuai petunjuk organisasi.
04 Memulihkan (restore) sistem dengan menggunakan back up.
4.1 Prosedur me-restore ditetapkan berdasarkan petunjuk organisasi.
4.2 Back up sistem di-restore sesuai dengan permintaan pihak yang berwenang dan dijalankan di bawah instruksi pengawas.
4.3 Restore dicatat sesuai dengan petunjuk organisasi.
05 Mendokumentasikan akses keamanan
5.1 Akses keamanan didokumentasikan sesuai
petunjuk keamanan.
5.2 Register akses keamanan dipelihara sesuai
petunjuk organisasi.
Modul Junior Network Administration Page v
g. Elemen Kompetensi pada unit kompetensi Mendapatkan komponen sistem dari vendor
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
01 Mengkonfirmasi komponen-komponen system yang
dibutuhkan.
1.1 Dokumen teknis dan rekomendasi untuk mengidentifikasi komponen-komponen perangkat keras/perangkat lunak ditinjau ulang bersama tim implementasi.
1.2 Kesesuai dengan teknologi yang ada diuji bersama-sama dengan pengembang sistem.
1.3 Kesesuai dengan teknologi saat ini diidentifikasi bersama-sama pengembang
1.4 Daftar komponen yang dibutuhkan dibuat sesuai dengan spesifikasi dan ketersediaan pemasok.
02 Memilih metoda untuk mendapatkan komponen.
2.1 Metoda pengadaan komponen yang sesuai kebutuhan organisasi diidentifikasi.
2.2 Alternatif pengadaan perangkat keras/perangkat lunak dilakukan melalui evaluasi layanan harga dan lokasi.
2.3 Metoda pengadaan yang direkomendasikan dipilih dan didiskusikan dengan para klien pemakai dan manajemen.
h. Elemen Kompetensi pada unit kompetensi Melaksanakan prosedur perawatan
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
01 Mengembangkan praktek terbaik perawatan perangkat lunak dan peralatan
1.1 Persyaratan pengguna dalam bidang perawatan peralatan diidentifikasi.
1.2 Prosedur diimplementasikan untuk mengidentifikasi perangkat lunak dan peralatan yang dirawat.
1.3 Informasi detail tentang riset dan organisasi yang merupakan praktek terbaik didalam perawatan perangkat lunak dan peralatan diidentifikasi.
Modul Junior Network Administration Page vi
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1.4 Petunjuk pengoperasian dan perawatan perangkat lunak dan peralatan yang direkomendasikan dikembangkan sesuai persyaratan pengguna.
1.5 Prosedur perawatan peralatan berdasarkan praktek terbaik didokumentasikan.
02 Melakukan perbaikan praktek-praktek perawatan bila diperlukan
2.1 Sumber-sumber dukungan internal diidentifikasi.
2.2 Sumber-sumber dukungan eksternal diidentifikasi.
2.3 Kesepakatan tingkat layanan (service level agreements=SLA) dengan pengguna internal dan dengan pemasok pihak ketiga dikembangkan dan diperbaharui.
03 Melakukan perbaikan praktek-praktek perawatan bila diperlukan
3.1 Operasional perawatan dimonitor dan ditinjau.
3.2 Luas pemasalahan dan waktu yang tidak terpenuhi diidentifikasi, dan perubahan pada prosedur perawatan ditetapkan.
3.3 Perubahan dilaksananan berdasarkan persetujuan pengguna, staf pendukung, dan pihak ketiga.
3.4 Perubahan untuk perbaikan dimodifikasi dan diimplementasikan.
Modul Junior Network Administration Page vii
GARIS-GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN
1 Judul Mata Pelatihan : Menerapkan prosedur kesehatan, keselamatan dan keamanan kerja (K3) Waktu : 80 Menit Deskripsi Pelatihan : Pelatihan ini menjelaskan kemampuan yang dibutuhkan untuk mendukung prinsip-prinsip kerja dan
praktek kesehatan, keselamatan dan keamanan kerja di lingkungan organisasi. Tujuan Pembelajaran
Umum : Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta diharapkan mampu mendukung prinsip-prinsip dan praktek
kesehatan keselamatan dan keamanan kerja di lingkungan organisasi.
No. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Metode Media Waktu (menit)
Daftar Pustaka
1 Peserta diharapkan mampu Menetapkan hal-hal yang berhubungan dengan kesehatan dan keselamatan kerja dilingkungan kerja
Menetapkan hal-hal yang berhubungan dengan kesehatan dan keselamatan kerja dilingkungan kerja
Penetapan pengawasan kesehatan dan keselamatan kerja sesuai undang-undang kesehatan dan keselamatan kerja
Ceramah LCD dan laptop
25 Terlampir di akhir Modul
Penilaian hal-hal tentang kesehatan dan keselamatan kerja dilingkungan kerja dan dilaksanakan untuk memperbaiki masalah yang ada, dan dilaporkan pada pengawas
Penerapan prosedur kesehatan dan keselamatan kerja untuk menjamin keamanan dilingkungan kerja
2 Peserta diharapkan mampu mendokumen-tasikan
Mendokumen-tasikan dan menyebarkan
Pengumpulan informasi yang berhubungan dengan peraturan kesehatan dan keselamatan kerja dan
Ceramah LCD dan laptop
35
Modul Junior Network Administration Page viii
No. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Metode Media Waktu (menit)
Daftar Pustaka
dan menyebarkan syarat-syarat kesehatan dan keselamatan kerja
syarat-syarat kesehatan dan keselamatan kerja
syarat- syaratnya
Penetapan dan pendokumentasian peraturan-peraturan kesehatan dan keselamatan kerja yang berkaitan dengan teknologi informasi di area klien
Pemverifikasian dokumen diajukan pada pengawas
Penyebaran dokumen kesehatan dan keselamatan kerja pada semua pos kerja
Pembaharuan dan pendiseminasian dokumen-dokumen kesehatan dan keselamatan kerja yang berhubungan dengan teknologi informasi
3 Peserta diharapkan mampu menyediakan saran-saran ergonomic dasar
Menyediakan saran-saran ergonomic dasar
Penilaian syarat-syarat ergonomis dari klien
Ceramah LCD dan laptop
20
Penyediaan saran untuk klien berdasarkan persyaratan dari vendor, kebijakan ditempat kerja, dan informasi kesehatan dan keselamatan kerja terbaru
Pendokumentasian saran dan diberikan pada klien dan pengawas
Modul Junior Network Administration Page ix
2 Judul Mata Pelatihan : Membuat desain jaringan lokal (LAN) Waktu : 140 Menit Deskripsi Pelatihan : Unit ini menjelaskan kemampuan yang diperlukan untuk membuat disain jaringan lokal (Local Area
Network LAN). Disain LAN yang dibangun minimal melibatkan beberapa komponen jaringan yang terpasang untuk keperluan organisasi.
Tujuan Pembelajaran Umum
: Setelah mengikuti pelatihan ini peserta diharapkan mampu mendesain, mengevaluasi serta menyelesaikan sebuah jaringan LAN sesuai dengan prosedur dan kebutuhan yang diinginkan.
No. Tujuan Pembelajaran
Khusus (TPK) Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Metode Media Waktu
(menit) Daftar
Pustaka
1 Peserta diharapkan mampu menentukan persyaratan pengguna
Menentukan persyaratan pengguna
Identifikasi segmen-segmen sistem yang diusulkan berdasarkan kebutuhan bisnis.
Ceramah LCD dan laptop
40 Terlampir di akhir Modul
Penentuan persyaratan segmen menggunakan analisis fungsional LAN
Perkiraan kandungan dan volume lalu lintas sesuai kebutuhan organisasi.
Penentuan kebutuhan sumber daya pada masing-masing segmen LAN
Pertimbangan fitur-fitur lingkungan fisik dipertimbangkan sebagai efek dari disain LAN
Pertimbangan fitur-fitur lingkungan fisik sebagai efek dari disain LAN
Perhitungan harga topologi yang
Modul Junior Network Administration Page x
No. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Metode Media Waktu (menit)
Daftar Pustaka
dipilih
Pemilihan topologi LAN yang cocok berdasarkan pada kebutuhan bisnis dan analisis fungsional.
2 Peserta diharapkan mampu membuat desain awal jaringan
Membuat desain awal jaringan
Peninjauan ulang persyaratan klien pengguna dan identifikasi persyaratan jaringan LAN
Ceramah, Praktek
LCD dan laptop
30
Pengembangan diagram jaringan fisik LAN sesuai persyaratan pengguna.
Penentuan tipe-tipe terminal dan penempatan prosesor-prosesor, protokol yang diperlukan dan arsitektur jaringan LAN berdasarkan spesifikasi teknik dan persyaratan pengguna.
3 Peserta diharapkan mampu mengevaluasi lalulintas jaringan
Mengevaluasi lalulintas jaringan
Prediksi jalur lalulintas serta pengaruhnya terhadap piranti masukan dan keluaran serta pengaruhnya pada prosesor untuk kebutuhan saat ini dan masa yang akan datang
Ceramah, Praktek
LCD dan laptop
30
Pengukuran desain berdasarkan volume lalu lintas yang diharapkan
Identifikasi profil kinerja (baik/buruk) dan peninjauan ulang pengaruh pada
Modul Junior Network Administration Page xi
No. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Metode Media Waktu (menit)
Daftar Pustaka
sistem lain.
4 Peserta diharapkan mampu menyelesaikan disain jaringan
Menyelesaikan disain jaringan
Peninjauan ulang Ukuran dan persyaratan dan Pengusulan desain akhir
Ceramah, Praktek
LCD dan laptop
40
Penentuan Dukungan dan persyaratan-persyaratan pelatihan
Menentukan Spesifikasi teknis dan harga terbaru dengan menghubungi vendor
Pelaporan Disain akhir jaringan LAN dilaporkan
3 Judul Mata Pelatihan :
Memasang kabel UTP dan BNC pada jaringan
Waktu : 160 Menit Deskripsi Pelatihan : Unit ini menjelaskan kompetensi yang diperlukan untuk memasang kabel jaringan komputer dan konektor
nya serta menguji konektivitasnya pada sistem jaringan. Kabel jaringan komputer yang dimaksud adalah kabel UTP atau kabel koaksial berikut konektornya.
Tujuan Pembelajaran Umum
: Setelah pelatihan ini, peserta diharapkan mampu menjelaskan dan memasang kabel jaringan komputer dan konektor nya serta menguji konektivitasnya pada sistem jaringan. Kabel jaringan komputer yang dimaksud adalah kabel UTP atau kabel koaksial berikut konektornya
Modul Junior Network Administration Page xii
No. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
Pokok Bahasan
Sub Pokok Bahasan Metode Media Waktu (menit)
Daftar Pustaka
1 Peserta diharapkan mampu menentukan spesifikasi perangkat
Menentukan spesifikasi perangkat
Penetapan kebutuhan detail dari perangkat sesuai dengan kebutuhan jaringan saat ini dan masa yang akan datang.
Ceramah, Praktek
LCD dan laptop
40 Terlampir di akhir Modul Penetapan kapasitas jaringan saat ini dan masa yang
akan datang sesuai dengan kebutuhan jumlah pengguna saat ini dan masa yang akan datang.
Penetapan teknologi data link layer sesuai dengan kebutuhan pengguna saat ini dan masa yang akan datang.
Penetapan kebutuhan sekuriti dan manajemen jaringan sesuai dengan kebutuhan pengguna saat ini dan masa yang akan datang.
2 Peserta diharapkan mampu memilih dan menginstalasi perangkat
Memilih dan menginstalasi perangkat
Pemiihan perangkat dengan fitur yang tepat berdasarkan kebutuhan teknis.
Ceramah, Praktek
LCD dan laptop
80
Pemilihan Kabel, konektor dan perangkat lain berdasarkan kebutuhan jaringan dan spesifikasi perangkat.
Pemasangan perangkat sesuai dengan petunjuk.
Konfigurasi Sistem komputer untuk dapat berinteraksi dengan perangkat jaringan nirkabel.
3 Peserta diharapkan mampu menguji perangkat
Menguji perangkat
Penetapan rencana pengujian berdasarkan standar pengujian yang berlaku
Ceramah, Praktek
LCD dan laptop
40
Penyesuaian jaringan sesuai dengan hasil pengujian.
Modul Junior Network Administration Page xiii
4 Judul Mata Pelatihan : Memasang Jaringan Nirkabel Waktu : 162 Menit Deskripsi Pelatihan : Unit ini menjelaskan kompetensi yang diperlukan untuk menentukan, memilih dan menginstalasi perangkat
serta menguji jaringan nirkabel. Tujuan Pembelajaran
Umum : Setelah pelatihan ini, peserta diharapkan mampu untuk menetukan, memilih dan menginstalasi perangkat
serta menguji jaringan nirkabel.
No. Tujuan Pembelajaran
Khusus (TPK) Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Metode Media
Waktu (menit)
Daftar Pustaka
1 Menentukan spesifikasi perangkat
Menentukan spesifikasi perangkat
Penetapan Kebutuhan detail dari perangkat sesuai dengan kebutuhan jaringan saat ini dan masa yang akan datang
Ceramah, Praktek
LCD dan laptop
45 Terlampir di akhir Modul
Penetapan Kapasitas jaringan saat ini dan masa yang akan datang sesuai dengan kebutuhan jumlah pengguna saat ini dan masa yang akan datang
Penetapan teknologi data link layer sesuai dengan kebutuhan pengguna saat ini dan masa yang akan datang.
Penetapan Kebutuhan sekuriti dan manajemen jaringan sesuai dengan kebutuhan pengguna saat ini dan masa yang akan datang.
2 Memilih dan menginstalasi
Memilih dan menginstalasi
Pemilihan perangkat dengan fitur yang tepat berdasarkan kebutuhan teknis
Ceramah, Praktek
LCD dan laptop
47
Modul Junior Network Administration Page xiv
No. Tujuan Pembelajaran
Khusus (TPK) Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Metode Media
Waktu (menit)
Daftar Pustaka
perangkat perangkat Pemilihan kabel, konektor dan perangkat lain berdasarkan kebutuhan jaringan dan spesifikasi perangkat.
Pemasangan perangkat dipasang sesuai dengan petunjuk
Sistem komputer dikonfigurasi untuk dapat berinteraksi dengan perangkat jaringan nirkabel
3 Menguji perangkat Menguji perangkat
Penetapan rencana pengujian berdasarkan standar pengujian yang berlaku.
Ceramah, Praktek
LCD dan laptop
60
Penyesuaian jaringan dilakukan sesuai dengan hasil pengujian
5 Judul Mata Pelatihan : Menginstall sumber daya berbagi pada jaringan komputer Waktu : 120 Menit Deskripsi Pelatihan : Unit kompetensi ini berkaitan dengan kemampuan untuk memasang atau melakukan bagi pakai dari
sumber daya yang dimiliki oleh komputer jaringan. Sumber daya yang dimiliki komputer dapat berupa file / folder atau aplikasi, printer, scanner, dan peralatan lain yang terpasang di komputer.
Tujuan Pembelajaran Umum
: Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta diharapkan mampu memasang atau melakukan bagi pakai dari sumber daya yang dimiliki oleh komputer jaringan. Sumber daya yang dimiliki komputer dapat berupa file/folder atau aplikasi, printer, scanner, dan peralatan lain yang terpasang.
Modul Junior Network Administration Page xv
No. Tujuan
Pembelajaran Khusus (TPK)
Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Metode Media Waktu (menit)
Daftar Pustaka
1 Peserta diharapkan mampu menyiapkan sumber daya yang akan dibagi pakai
Menyiapkan sumber daya yang akan dibagi pakai
Identifikasi Sumber daya yang akan dibagi pakai
Ceramah, Praktek
LCD dan laptop
30 Terlampir di akhir Modul Identifikasi Sistem Operasi yang berjalan
pada komputer
Persiapan sumber daya yang akan dibagi pakai untuk diketahui nama dan letaknya
2 Peserta diharapkan mampu mengkonfigurasi sumber daya yang dibagi pakai
Mengkonfigurasi sumber daya yang dibagi pakai
Penggunaan fasilitas yang disediakan pada sistem operasi yang dipakai oleh komputer untuk membagi pakai sumber daya
Ceramah, Praktek
LCD dan laptop
35
Pembuatan nama alias dari Sumber daya yang dibagi pakai.
Penentuan hak akses pada sumber daya yang dibagi pakai.
3 Peserta diharapkan mampu menguji sumber daya yang dibagi pakai
Menguji sumber daya yang dibagi pakai
Pengoperasian sistem komputer yang terkoneksi pada jaringan. Sistem komputer digunakan untuk menguji sumber daya yang dibagi pakai tersebut
Ceramah, Praktek
LCD dan laptop
55
Pembukaan akses ke sistem jaringan komputer dan pemberian nama user dan password untuk masuk ke jaringan
Pembuatan akses ke sumber daya untuk dibagi pakai
Penggunaan Sumber daya bagi pakai
Status pengujian dilaporkan
Modul Junior Network Administration Page xvi
6 Judul Mata Pelatihan : Menyelenggarakan administrasi sistem jaringan Waktu : 150 Menit Deskripsi Pelatihan : Unit ini menjelaskan kompetensi yang diperlukan untuk mengimplementasikan komponen sistem back up,
restore, keamanan, dan lisensi dalam sebuah lingkungan stand alone atau lingkungan client - server. Tujuan Pembelajaran
Umum : Setelah pelatihan ini peserta diharapkan mampu mengimplementasikan komponen sistem back up,
restore dan keamanan serta lisensi dalam sebuah lingkungan stand alone atau lingkungan client server
No. Tujuan Pembelajaran
Khusus (TPK) Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Metode Media
Waktu (menit)
Daftar Pustaka
1 Peserta diharapkan mampu mencatat hak akses keamanan
Mencatat hak akses keamanan
Kebutuhan klien berdasarkan pada petunjuk organisasi
Ceramah, Praktek
LCD dan laptop
30 Terlampir di akhir Modul Penyampaian Akses keamanan
kepada klien
Penyediaan dokumentasi dan akses keamanan
Pencatatan hak akses keamanan untuk integritas pemeliharaan sistem
2 Peserta diharapkan mampu mencatat lisensi perangkat lunak
Mencatat lisensi perangkat lunak
Identifikasi perangkat lunak berlisensi
Ceramah, Praktek
LCD dan laptop
40
Pendokumentasian jumlah dan pemakai berlisensi
Pemeriksaan personal komputer dan jaringan komputer dari perangkat lunak yang tidak legal
Modul Junior Network Administration Page xvii
No. Tujuan Pembelajaran
Khusus (TPK) Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Metode Media
Waktu (menit)
Daftar Pustaka
Pelaporan perangkat lunak yang tidak legal
3 Peserta diharapkan mampu menjalankan back up sistem
Menjalankan back up sistem
Penentuan prosedur back up berdasarkan petunjuk organisasi
Ceramah, Praktek
LCD dan laptop
30
Pelaksanaan back up sesuai periode berdasarkan spesifikasi organisasi
Pencatatan back up sesuai petunjuk organisasi
4 Peserta diharapkan mampu memulihkan (restore) sistem dengan menggunakan back up
Memulihkan (restore) sistem dengan menggunakan back up
Penetapan prosedur me-restore berdasarkan petunjuk organisasi
Ceramah, Praktek
LCD dan laptop
30
Pemulihan Back up sistem sesuai dengan permintaan pihak yang berwenang dan pelaksanaannya di bawah instruksi pengawas.
Pencatatan Restore sesuai dengan petunjuk organisasi.
5 Peserta diharapkan mampu mendokumentasikan akses keamanan
Mendokumentasikan akses keamanan
Dokumentasi akses keamanan sesuai petunjuk keamanan
Ceramah, Praktek
LCD dan laptop
20
Pemeliharaan registrasi akses keamanan sesuai petunjuk organiasasi
Modul Junior Network Administration Page xviii
7 Judul Mata Pelatihan : Mendapatkan komponen sistem dari vendor Waktu : 108 Menit Deskripsi Pelatihan : Unit ini menguraikan kemampuan yang dibutuhkan untuk mengidentifikasi komponen-komponen sistem
dan mengikuti prosedur-prosedur untuk mendapatkan komponen-komponen dari vendor.
Tujuan Pembelajaran Umum
: Setelah pelatihan ini peserta diharapkan mampu mengidentifikasi komponen-komponen sistem dan mengikuti prosedur untuk mendapatkan komponen dari vendor.
No. Tujuan Pembelajaran
Khusus (TPK) Pokok
Bahasan Sub Pokok Bahasan Metode Media
Waktu (menit)
Daftar Pustaka
1 Peserta diharapkan mampu mengkonfirmasi komponen-komponen system yang dibutuhkan.
Mengkonfirmasi komponen-komponen system yang dibutuhkan.
Peninjauan Dokumen teknis dan rekomendasi untuk identifikasi komponen perangkat keras/lunak bersama tim implementasi
Ceramah LCD dan laptop
60 Terlampir di akhir Modul Pengujian kesusuaian dengan teknologi yang
ada bersama-sama dengan pengembang sistem
Identifikasi kesesuaian dengan teknologi saat ini.
Pembuatan Daftar komponen yang dibutuhkan sesuai dengan spesifikasi dan ketersediaan pemasok
2 Peserta diharapkan mampu memilih metoda untuk mendapatkan komponen
Memilih metoda untuk mendapatkan komponen
Identifikasi metode pengadaan komponen yang sesuai kebutuhan organisasi
Ceramah LCD dan laptop
48
Evaluasi layanan harga dan lokasi pada alternatif pengadaan perangkat keras /lunak
Pemilihan metode pengadaan yang direkomendasikan dan pendiskusian dengan para klien pemakai dan manajemen
Modul Junior Network Administration Page xix
8 Judul Mata Pelatihan : Melaksanakan prosedur perawatan Waktu : 160 Menit Deskripsi Pelatihan : Unit ini menjelaskan kompetensi yang diperlukan untuk melaksanakan prosedur perawatan agar
peralatan tetap beroperasi.
Tujuan Pembelajaran Umum
: Setelah pelatihan ini peserta diharapkan mampu melaksanakan perawatan yang sesuai dengan prosedur agar peralatan dapat beroperasi dengan baik dan maksimal.
No. Tujuan Pembelajaran
Khusus (TPK) Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Metode Media
Waktu (menit)
Daftar Pustaka
1 Peserta diharapkan mampu mengembangkan praktek terbaik perawatan perangkat lunak dan peralatan
Mengembangkan praktek terbaik perawatan perangkat lunak dan peralatan
Identifikasi Persyaratan pengguna dalam bidang perawatan peralatan
Ceramah LCD dan laptop
65 Terlampir di akhir Modul Implementasi prosedur untuk
mengidentifikasi perangkat lunak dan peralatan yang dirawat
Identifikasi Informasi detail tentang riset dan organisasi yang merupakan praktek terbaik didalam perawatan perangkat lunak dan peralatan
Pengembangan petunjuk pengoperasian dan perawatan lunak dan peralatan yang direkomendasikan sesuai persyaratan pengguna
Pendokumentasian Prosedur perawatan peralatan berdasarkan praktek terbaik
Modul Junior Network Administration Page xx
No. Tujuan Pembelajaran
Khusus (TPK) Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Metode Media
Waktu (menit)
Daftar Pustaka
2 Peserta diharapkan mampu melakukan perbaikan praktek-praktek perawatan bila diperlukan
Melakukan perbaikan praktek-praktek perawatan bila diperlukan
Identifikasi Sumber-sumber dukungan internal
Ceramah LCD dan laptop
35
Identifikasi Sumber-sumber dukungan eksternal
Pengembangan dan pembaharuan kesepakatan tingkat layanan dengan pengguna internal dan dengan pemasok pihak ketiga.
3 Peserta diharapkan mampu melakukan perbaikan praktek-praktek perawatan bila diperlukan
Melakukan perbaikan praktek-praktek perawatan bila diperlukan
Melakukan perbaikan praktek-praktek perawatan bila diperlukan
Ceramah LCD dan laptop
60
Melakukan perbaikan praktek-praktek perawatan bila diperlukan
Melakukan perbaikan praktek-praktek perawatan bila diperlukan
Melakukan perbaikan praktek-praktek perawatan bila diperlukan
Modul Junior Network Administration Page xxi
DAFTAR ISI
UNIT KOMPETENSI ....................................................................................................... 1
ELEMEN KOMPETENSI .................................................................................................. ii
GARIS-GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN ................................................................. vii
DAFTAR ISI .................................................................................................................. xxi
BAB I PROSEDUR KESEHATAN, KESELAMATAN DAN KEAMANAN KERJA .................... 1
1.1 Penerapan Prosedur Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan Kerja (K3) ... 1
1.2 Ilmu keselamatan dan Kesehatan kerja ........................................................ 2
1.3 Ergonomis...................................................................................................... 3
1.3 Praktek Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan di Tempat Kerja .............. 7
BAB II MEMBUAT DESAIN JARINGAN LOKAL (LOCAL AREA NETWORK/LAN) ............ 11
2.1. Pengertian Jaringan Komputer ................................................................... 11
2.2. Local Area Network (LAN) ........................................................................... 14
2.3. Komponen Jaringan LAN ............................................................................. 14
2.4. Keperluan Pembuatan Jaringan LAN ........................................................... 14
2.5. Penjelasan Komponen Jaringan LAN ........................................................... 19
2.6. Topologi Jaringan ........................................................................................ 32
2.7. Pemilihan Topologi ...................................................................................... 39
2.8. Perangkat Lunak .......................................................................................... 40
2.9. Perancangan LAN ........................................................................................ 42
BAB III MEMASANG KABEL UTP DAN BNC PADA JARINGAN ..................................... 54
3.1. Jaringan Komputer Pada Saat Ini ................................................................ 54
3.2. Bahan dan Peralatan Untuk Memasang Kabel UTP .................................... 65
3.3. Bahan dan Peralatan untuk Memasang Kabel Koaksial .............................. 69
3.4. Memasang Desain Kabel Sesuai dengan Jaringan ...................................... 74
3.5. Memasang Konektor Pada Kabel Jaringan .................................................. 82
3.6. Menguji Konektivitas Kabel ......................................................................... 85
BAB IV MEMASANG JARINGAN NIRKABEL ................................................................. 88
4.1 Arsitektur Jaringan ...................................................................................... 88
4.2 Definisi Jaringan Nirkabel ............................................................................ 88
4.3 Tipe dari Jaringan Nirkabel .......................................................................... 89
4.4 Pertimbangan Dalam Membangun Jaringan Nirkabel ................................ 92
Modul Junior Network Administration Page xxii
4.5 Komponen Jaringan Nirkabel ...................................................................... 99
4.6 Sekuritas Dasar Jaringan Nirkabel ............................................................. 116
4.7 Perancangan Jaringan Nirkabel ................................................................. 124
BAB V MENGINSTALL SUMBER DAYA BERBAGI PADA JARINGAN KOMPUTER ....... 130
5.1 Gambaran Umum ...................................................................................... 130
5.2 Konfigurasi Sumber Daya Pakai ................................................................ 131
5.2.1 Sharing Printer ....................................................................................... 131
5.2.2 Sharing File/Forlder ............................................................................... 136
5.2.3 Sharing Scanner ..................................................................................... 142
BAB VI SISTEM ADMINISTRASI JARINGAN ............................................................... 153
6.1 Mencatat Hak Akses Keamanan ................................................................ 153
6.1.1 Password ................................................................................................ 153
6.1.2 Metode Enkripsi .................................................................................... 155
6.1.3 Memonitor jaringan .............................................................................. 156
6.2 Mencatat lisensi perangkat lunak ............................................................. 157
6.2.1 Definisi lisensi perangkat lunak ............................................................. 157
6.2.1 Jenis Lisensi Perangkat Lunak ................................................................ 157
6.3 Menjalankan Back Up Dan Restore Sistem ............................................... 159
6.3.1 Back Up Sistem ...................................................................................... 159
6.3.2 Penyimpanan back up ........................................................................... 160
6.3.3 Prosedur Back Up .................................................................................. 161
6.3.4 Back Up Online ...................................................................................... 161
6.4 Manipulasi Data ........................................................................................ 163
6.5 Restore ...................................................................................................... 163
BAB VII MENDAPATKAN KOMPONEN SISTEM DARI VENDOR ................................. 166
7.1 Sistem Informasi ........................................................................................ 166
7. 1.1 Kegunaan Sistem Informasi ................................................................... 166
7.1.2 Komponen Sistem Informasi ................................................................. 167
7.2 Memilih komponen sistem ....................................................................... 169
BAB VIII MELAKSANAKAN PROSEDUR PERAWATAN ............................................... 171
8.1 Menentukan Strategi Perawatan ............................................................. 171
8.2 Metode Identifikasi Masalah .................................................................... 172
8.3 Perawatan perangkat Jaringan ................................................................. 172
8.3.1 Perawatan Perangkat Keras .................................................................. 172
Modul Junior Network Administration Page xxiii
8.3.2 Perawatan Perangkat Lunak .................................................................. 174
8.4 Pembaharuan jaringan .............................................................................. 175
8.4.1 Koreksi kesalahan sistem ....................................................................... 175
8.4.2 Dampak .................................................................................................. 175
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 177
Modul Junior Network Administration Page 1
BAB I PROSEDUR KESEHATAN, KESELAMATAN
DAN KEAMANAN KERJA
1.1 Penerapan Prosedur Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan
Kerja (K3)
Latar belakang dari diterapkannya Prosedur Kesehatan, Keselamatan dan
Keamanan Kerja (K3) adalah dari standarisasi yang telah diterapkan di dunia kerja
internasional. Semakin berkembangnya dunia industri di dunia, telah mendorong
para pekerja untuk bekerja lebih giat sesuai dengan kebutuhan pasar. Namun hal
itu tidak jarang menyebabkan pekerja menjadi cedera. Cedera yang terjadi di
lapangan sangat beragam, dari cedera otot sampai yang menghasilkan korban jiwa.
Dengan terganggunya perkembangan manusia sebagai salah satu modal utama
pembangunan, maka negara-negara berkembang pada saat itu mulai peduli
tentang kesehatan, keselamatan dan keamanan pekerja di negaranya tersebut.
Prosedur kesehatan, keselamatan dan keamanan kerja berawal dari OSH
(Occupational Safety and Health) yaitu: sebuah ilmu disiplin yang peduli dan
melindungi keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan orang yang bekerja di
tempat kerja.
Sejak tahun 1950 ILO (International Labour Organization) dan WHO (World
Health Organization) telah menetapkan definisi umum dari kesehatan kerja, yaitu:
Kesehatan kerja harus mencapai peningkatan dan perawatan paling tinggi di
bidang fisik, sosial sebagai seorang pekerja di bidang pekerjaan apapun;
pencegahan bagi setiap pekerja atas pengurangan kesehatan karena kondisi kerja
mereka, perlindungan bagi pekerja untuk mengurangi faktor-faktor yang dapat
merugikan kesehatan mereka; penempatan dan perawatan bagi pekerja di
lingkungan kerja sesuai dengan kemapuan fisik dan psikologi dari pekerja dan
meringkas adaptasi dari setiap pekerja ke pekerjaannya masing-masing.
Modul Junior Network Administration Page 2
Tujuan awal dari pendirian standard keselamatan dan kesehatan di tempat
kerja antara lain:
Moral Seorang pekerja seharusnya tidak mempunyai resiko terluka pada
saat kerja atau yang berhubungan dengan lingkungan kerja.
Ekonomi Dengan mengurangi biaya yang harus dibayar jika terjadi
kecelakaan di tempat kerja; seperti gaji, denda, kompensasi kerusakan,
waktu investigasi, kurang produksi, kehilangan semangat dari pekerja,
pembeli atau pihak lainnya.
Legal Mendorong hukum agar menerapkan peraturan resmi agar dapat
dipatuhi oleh banyak pihak.
Beberapa resiko yang biasa dimiliki oleh pekerja:
Resiko fisik (terpeleset dan tersandung, jatuh dari ketinggian, transportasi
tempat kerja, mesin yang berbahaya, listrik, kebisingan, getaran, radiasi ion ).
Resiko kimia (cairan pelarut, metal berat)
Resiko psikologi (stress, kekerasan, pemerasan)
Resiko lingkungan (temperatur, kelembapan, cahaya)
Resiko cedera otot (lingkungan kerja yang tidak ergonamis)
1.2 Ilmu keselamatan dan Kesehatan kerja
Ilmu Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 ) merupakan bagian dari ilmu
Kesehatan Masyarakat. Keilmuan K3 merupakan perpaduan dari multidisiplin ilmu
antara ilmu-ilmu kesehatan, ilmu perilaku, ilmu alam, teknologi dan lain-lain baik
yang bersifat kajian maupun ilmu terapan dengan maksud menciptakan kondisi
sehat dan selamat bagi pekerja, tempat kerja, maupun lingkungan sekitarnya,
sehingga meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.
Perkembangan dan kebutuhan ilmu/keahlian K3 berkembang sangat pesat
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), percepatan
pembangunan melalui industrialisasi serta tuntutan kebutuhan pekerjaan yang
semakin meningkat dalam hal efisiensi, produktivitas, tingkat kesehatan dan
Modul Junior Network Administration Page 3
keselamatan. Perkembangan ini semakin dipacu dengan kebijakan dari Pemerintah
yang mendukung pendidikan tinggi untuk membuka program pendidikan di bidang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan pendekatan yang bersifat multidisipliner.
Ilmu Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 ) bertujuan agar para pekerja di
lingkungan kerjanya masing-masing selalu dalam keadaan sehat, nyaman, selamat
dan terutama bekerja secara produktif dalam meningkatkan kinerja Perusahaan
serta meningkatkan kesejahteraan Karyawan Perusahaan. Demikian pula untuk
mencapai tujuan tersebut diperlukan kemauan serta kerja sama para karyawan agar
menjunjung tinggi peraturan-peraturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja demi
kesejahteraan Perusahaan yang berarti kesejahteraan keluarga karyawan. Dengan
keadaan karyawan melaksanakan kegiatan operasinya dengan aman, nyaman,
handal dan efisien, sehingga kerugian Perusahaan dapat dicegah dan dikurangi.
Perencanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan salah satu
kegiatan preventif untuk mencegah hal-hal yang dapat mengancam keselamatan
dan kesehatan pekerja di lapangan. Isi dari Perencanaan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja, antara lain:
Pembebanan dan pengangkutan material yang minimal
Mempunyai ruang gerak yang aman dan tidak licin
Mempunyai ruang yang cukup luas untuk peletakan antar mesin dan
peralatan
Tersedianya fasilitas untuk efakuasi di lapangan Kerja
Tersedianya ruangan yang terisolasi khusus untuk pengerjaan proses yang
berbahaya
Tersedianya peralatan pencegah kebakaran disetiap mesin dan peralatan.
1.3 Ergonomis
Salah satu syarat yang menjamin terjalannya prosedur kesehatan, keselamatan
dan keamanan kerja adalah terpenuhnya syarat ergonomis di tempat kerja.
Terdapat beberapa pengertian ergonomi, antara lain:
Modul Junior Network Administration Page 4
Ergonomi berasal dari bahasa Latin, yaitu ergo yang artinya kerja dan
nomos yang artinya hukum alam, dan dapat didefinisikan sebagai studi
tentang aspek-aspek manusia dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau
secara anatomi, fisiologi, psikology, engineering, manajemen dan design.
Ergonomi adalah suatu cabang ilmu yang mempelajari tubuh manusia
dalam kaitannya dengan pekerjaan dengan memanfaatkan informasi-
informasi mengenai sifat, kemampuan, dan keterbatasan manusia untuk
merancang suatu sistem kerja sehingga orang dapat hidup dan bekerja
pada sistem dengan baik, dengan demikian manusia dapat melakukan
pekerjaan dengan nyaman, aman, dan efektif sehingga mencapai
produktifitas yang optimal.
Tujuan dari ergonomi adalah untuk memaksimalkan perancangan terhadap produk,
alat dan ruangan dalam kaitannya dengan anthropometri secara integral, sehingga
mendapatkan suatu pengetahuan yang utuh dalam menghadapi permasalahan-
permasalahan interaksi manusia dengan technology dan produk-produknya,
sehingga dimungkinkan rancangan sistem manusia ( technology ) dapat menjadi
optimal.
Terdapat beberapa aspek dari ergonomis yang harus dipertimbangkan,
antara lain adalah:
Sikap dan posisi kerja
Beberapa jenis pekerjaan akan memerlukan sikap dan posisi tertentu yang
terkadang-kadang cenderung tidak mengenakkan dan kadang-kadang juga
harus berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Hal ini menyebabkan
pekerja cepat lelah, membuat banyak kesalahan atau menderita cacat tubuh.
Untuk menghindari hal tersebut di atas terdapat beberapa pertimbangan
ergonomis, seperti:
1. Mengurangi keharusan operator untuk bekerja dengan sikap dan posisi
membungkuk dengan frekuensi yang sering atau jangka waktu lama.
2. Operator seharusnya menggunakan jarak jangkauan normal.
Modul Junior Network Administration Page 5
3. Operator tidak seharusnya duduk atau berdiri pada saat bekerja untuk
waktu yang lama dengan kepala, leher, dada atau kaki berada dalam
sikap atau posisi miring.
4. Operator tidak seharusnya bekerja dalam frekuensi atau periode
waktu yang lama dengan tangan atau lengan berada dalam posisi di
atas level siku yang normal.
Anthropometri dan dimensi ruang kerja
Persyaratan ergonomis mensyaratkan agar supaya peralatan dan fasilitas
kerja sesuai dengan orang yang menggunakan khususnya menyangkut
dimensi ukuran tubuh. Dalam menentukan ukuran maksimum atau
minimum
Ergonomi tidak pernah lepas dari Anthropometri. Anthropometri berasal
dari antro yang berarti manusia dan metri yang berarti ukuran. Jari
secara garis besar anthropometri dapat didefinisikan sebagai satu studi
yang berkaitan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia.
Anthropometri adalah sekumpulan data numerik yang berhubungan dengan ciri-ciri
fisik tubuh manusia, seberti: ukuran, bentuk dan kekuatan serta penerapan dari
data tersebut untuk penanganan masalah design.
Tujuan dari anthropometri adalah sebagai acuan yang ergonomis dalam segala hal
yang memerlukan interaksi manusia, dalam aplikasinya mengenai perancangan
area, alat, produk, maupun stasiun kerja, yang berkaitan dengan bentuk, ukuran,
dan dimensi yang tepat, sehingga para pengguna alat atau ruangan fisik tersebut
cocok, dan diharapkan akan meningkatkan produktivitas.
Anthropometri secara luas akan digunakan sebagai pertimbangan-pertimbangan
ergonomis dalam memerlukan interaksi manusia. Data anthropometri yang berhasil
diperoleh akan diaplikasikan secara luas antara lain dalam hal:
Perancangan area kerja
Perancangan peralatan kerja seperti mesin, perkakas, dsb.
Modul Junior Network Administration Page 6
Perancangan produk-produk konsumtif, seperti pakaian, kursi dan meja
komputer
Perancangan lingkungan kerja fisik
Perancangan dengan menggunakan data anthropometri secara umum sekurang-
kurangnya 90%-95% dari populasi yang menjadi target dalam kelompok pemakai.
Rancagan ini dimaksudkan agar sebagian besar dalam kelompok pemakai dapat
menggunakan alat tersebut. Rancangan produk yang dapat diatur secara fleksibel
akan jelas memberikan kemudahan dalam operasinya, sehingga dapat
dipergunakan meskipun oleh dimensi tubuh yang berbeda-beda. Diharapkan
anthropometri dapat digunakan dalam aplikasi alat-alat yang dipakai secara nyaman
oleh sebagian besar pemakai.
Data anthropometri yang akan digunakan dipilih berdasarkan kesesuaian
kegunaannya. Beberapa faktor yang mempengaruhi dimensi tubuh manusia yang
secara otomatis akan mempengaruhi tingkat kenyamanan pengguna fasilitas kerja,
yaitu:
Umur
Secara umum dimensi tubuh manusia akan tumbuh dan bertambah besar
seiring dengan bertambahnya umur yaitu sejak awal kelahirannya sampai
dengan umur sekitar 20 tahunan. Setelah itu tidak lagi akan terjadi
pertumbuhan bahkan justru akan cenderung berbah menjadi penurunan
ataupun penyusutan yang dimulai sekitar umur 40 tahunan.
Jenis kelamin
Dimensi ukuran tubuh laki-laki umumnya akan lebih besar dibandingkan
dengan wanita, kecuali untuk beberapa bagian tubuh tertentu seperti pinggul,
dan sebagainya.
Suku/bangsa
Setiap suku bangsa memiliki kekhasan dimensi fisik tersendiri.
Posisi tubuh
Modul Junior Network Administration Page 7
Sikap ataupun posisi tubuh akan berpengaruh terhadap ukuran tubuh oleh
sebab itu, posisi tubuh standard harus diterapkan untuk survei pengukuran.
Dalam kaitan dengan posisi tubuh dikenal 2 cara pengukuran, yaitu:
1. Pengukuran dimensi struktur tubuh ( structural body dimension )
Di sini tubuh diukur dalam berbagai posisi standard dan tidak bergerak (
tetap tegak sempurna ). Dimensi tubuh yang diukur dengan posisi tetap
antara lain meliputi berat badan, tinggi tubuh dalam posisi berdiri
maupun duduk, ukuran kepala, tinggi/panjang lutut pada saat
berdiri/duduk, panjang lengan dan sebagainya.
2. Pengukuran dimensi fungsional tubuh (functional body dimensions)
Di sini pengukuran dilakukan terhadap posisi tubuh pada saat berfungsi
melakukan gerakan-gerakan tertentu yang berkaitan dengan kegiatan
yang harus diselesaikan. Hal pokok yang ditekankan dalam pengukuran
dimensi fungsional tubuh ini adalah mendapatkan ukuran tubuh yang
nantinya akan berkaitan erat dengan gerakan-gerakan nyata yang
diperlukan tubuh untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu.
1.3 Praktek Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan di Tempat
Kerja
Seperti yang sudah dibahas di atas dapat dilihat bahwa kesehatan, keselamatan
dan keamanan di tempat kerja merupakan hal yang tidak dapat disepelekan. Dapat
dilihat dari jumlah kecelakaan yang sering terjadi di tempat kerja dan penyakit-
penyakit yang sering diderita oleh pekerja karena pekerjaannya.
Hal itu semua dapat dicegah jika ada kerjasama dari 2 pihak utama di dunia kerja,
yaitu:
Perusahaan:
Menyediakan tempat kerja yang bebas resiko
Dapat mencari bantuan konsultasi dan identifikasi
Tidak dapat menghukum karyawan
Modul Junior Network Administration Page 8
Pegawai:
Mematuhi standard yang sudah ada
Melaporkan masalah kepada atasan
Dapat menuntut keamanan
Komitmen dari manajemen perusahaan merupakan kunci dari tercapainya keadaan
produktif penuh di perusahaan, badan khusus yang menangani tentang kesehatan,
keselamatan dan keamanan kerja harus terdapat di setiap perusahaan yang
berpegawai lebih dari 100 orang. Badan tersebut bertugas untuk menganalisa
kecelakaan kejadian dan menetapkan tujuan spesifik keselamatan yang dapat
dicapai.
Badan khusus tersebut menganalisa penyebab kurangnya tingkat produktif yang
terdapat di perusahaan, yang pada umumnya terjadi atas beberapa faktor umum:
1. Kejadian yang tidak terduga
2. Kondisi kerja rawan kecelakaan
o Pengoperasian peralatan yang sudah cacat
o Kurangnya peralatan keselamatan
o Pekerjaan yang berbahaya
o Jadwal pekerjaan yang terlalu padat
3. Kebiasaan perilaku karyawan yang dapat menimbulkan kecelakaan atau
penyakit
4. Faktor keterbatasan manusia:
o Penglihatan
o Usia
o Persepsi
o Kemampuan motorik
Tingkat produktif di sebuat perusahaan dapat terus dipelihara dengan beberapa
cara, yaitu:
Memperbaiki kondisi kerja menjadi sebuah kondisi yang ergonamis
Modul Junior Network Administration Page 9
Mengurangi perilaku berbahaya karyawan dengan seleksi dan penempatan
kerja secara hati-hati
Mengurangi perilaku berbahaya melalui:
Penempelan poster dan propoganda lain
Pemberian pelatihan
Komitmen manajemen puncak
Pemberian prioritas pada keselamatan
Penyusunan kebijakan menyangkut keselamatan kerja
Penempatan sasaran pengurangan biaya secara jeas
Penyelenggaraan inspeksi
Pemantauan load kerja dan tingkat stress karyawan
Beberapa contoh program yang dapat dilaksanakan oleh perusahaan untuk
mendukungnya prosedur kesehatan, keselamatan dan keamanan kerja antara lain:
1. Membuat kondisi kerja aman
Dengan membeli dan mempergunakan mesin-mesin yang dilengkapi
alat-alat pengaman, menggunakan peralatan-peralatan yang lebih baik,
mengatur layout tempat kerja dan penerangan sebaik mungkin, tempat
kerja yang ergonamis dan pemeliharaan fasilitas tempat kerja yang baik.
2. Melakukan kegiatan-kegiatan pencegahan kecelakaan dengan
mengendalikan praktek-praktek manusia yang tidak aman
Dengan mendidik para karyawan dalam hal keamanan, memberlakukan
larangan-larangan keras, memasang poster untuk selalu mengingatkan
tentang kesehatan, keselamatan dan keamanan kerja.
Seorang atasan sebaiknya: memberikan pujian kepada karyawannya,
mendengarkan keluhan bawahannya, menjadi contoh yang baik,
mengunjungi tempat kerja secara teratur, menjaga komunikasi tentang
keamanan secara terbuka, kaitkan bonus dengan kemajuan keamanan.
Membuat pelatihan tentang kesehatan, keselamatan dan kemanan
kerja, dilanjutkan secara periodik dengan demonstrasi dan test.
Modul Junior Network Administration Page 10
Memasang poster-poster yang memberikan keterangan tentang
kesehatan, keselamatan dan keamanan kerja.
Melakukan inspeksi dan evaluasi tentang kesehatan, keselamatan dan
keamanan di tempat kerja secara teratur.
3. Penciptaan lingkungan kerja yang ergonamis
Membuat tempat kerja yang meminimalisasi kelelahan pekerja.
Untuk menjaga kesehatan para karyawan dari gangguan-gangguan
penglihatan, pendengara dan kelelahan, dll.
4. Memberikan pelayanan kesehatan
Dengan penyediaan dokter organisasi dan klinik kesehatan organisasi
Salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat ergonamis di tempat kerja atau
kantor adalah posisi kerja dari pekerja itu sendiri. Dengan posisi kerja yang baik
akan dapat menjaga kesehatan tubuh, dan mencegah timbulnya kelelahan
sewaktu bekerja.
Posisi kerja yang baik antara lain harus memenuhi syarat berikut:
Leher lurus dengan bahu dan leher dalam keadaan santai
Posisi lengan berada di bawah bahu
Sikut terletak dekat dengan badan dan tidak jauh maju ke depan atau
kebelakang
Tinggi permukaan meja setinggi sikut atau sedikit di bawah
Duduk dengan keadaan tulang ekor berbentuk S yang normal dan ditopang
dengan baik
Kedua kaki berada di lantai
Ketika duduk , lutut membentuk sudut 900
Modul Junior Network Administration Page 11
BAB II MEMBUAT DESAIN JARINGAN LOKAL
(LOCAL AREA NETWORK/LAN)
2.1. Pengertian Jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah kumpulan beberapa komputer dan perangkat lain yang
terhubung dengan media perantara berupa kabel maupun tanpa kabel (nirkabel) yang
mana masing-masing komputer yang terhubung dapat saling bertukar data dan
informasi atau berbagi perangkat keras.
Jaringan komputer diklasifikasikan menjadi beberapa berdasarkan hal-hal berikut:
a. Berdasarkan luas area
b. Berdasarkan media penghantar
c. Berdasarkan fungsi
Berdasarkan luas area, jaringan komputer dibagi menjadi 4 jenis
1. Local Area Network (LAN)
Local Area Network atau LAN adalah jaringan lokal yang dibuat pada area tertutup.
Misalkan satu gedung atau dalam satu ruangan. Jaringan ini bersakala kecil yang
menggunakan sumber daya bersama-sama, seperti penggunaan printer bersama, media
penyimpanan bersama .
2. Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan Area Network menggunakan metode yang sama dengan LAN akan tetapi
cakupannya lebih luas. MAN adalah pengembangan LAN. Daerah cakupan MAN bisa
satu RW, beberapa kantor yang berada dalam komplek yang sama, satu kota, bahkan
satu provinsi.
Modul Junior Network Administration Page 12
3. Wide Area Network (WAN)
Wide Area Network cakupannya lebih luas lagi dari pada MAN. WAN cakupannya
meliputi satu kawasan, satu negara, satu pulau, bahkan satu benua. Metode yang
digunakan WAN hampir sama dengan LAN dan MAN.
4. Internet
Internet adalah interkoneksi jaringan-jaringan yang ada di seluruh dunia. Cakupannya
sudah tidak terbatas lagi hanya dengan pulau atau negara tetapi sudah mencakup satu
planet bahkan bisa dikatan antar planet. Koneksi antar jaringan komputer dapat
dilakukan berkat dukungan protokol khusus, yaitu Internet Protocol (IP)
Berikut ini tabel jaringan komputer berdasarkan area:
Contoh Jenis
10-100 Ruangan LAN
100-1.000 Gedung LAN
1000-10.000 Kampus LAN
10.000-100.000 Kota MAN
100.000-1.000.000 Negara WAN
1.000.000-10.000.000 Benua WAN
> 10.000.000 Planet Internet
Berdasarkan media penghantar, jaringan komputer dibagi menjadi:
1. Jaringan Kabel (Wire Network)
Wire Network adalah jaringan komputer yang menggunakan kabel sebagai media
penghantar. Data mengalir pada kabel. Kabel yang umum digunakan biasanya berbahan
Modul Junior Network Administration Page 13
tembaga. Ada juga jenis kabel yang menggunakan bahan sejenis fiber optis atau serat
optik. Kabel dengan bahan tembaga biasanya digunakan untuk jaringan dengan LAN dan
jenis serat Optik digunakan untuk jaringan MAN dan WAN. Tidak menutup kemungkinan
juga jaringan WAN atau MAN menggunakan kabel jenis tembaga.
2. Jaringan Nirkabel (Wireless Network)
Wireless Network adalah jaringan tanpa kabel yang menggunakan media penghantar
berupa gelombang radio atau cahaya infrared. Saat ini sudah banyak outlet atau lokasi
tertentu yang menyediakan layanan ini, sehingga pengguna dapat dengan mudah
melakukan akses terhadap jaringan tanpa kabel. Frekuensi yang digunakan pada radio
untuk jaringan komputer biasanya menggunakan frekuensi tinggi, yaitu 2.4 GHz dan 5.8
GHz. Sedangkan penggunaan infrared umumnya hanya terbatas untuk jenis jaringan
yang melibatkan dua buah komputer saja atau disebut dengan point to point.
Berdasarkan fungsinya, jaringan dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Client Server
Client server adalah jaringan komputer yang salah satu atau lebih komputernya
difungsikan sebagai server. Server ini bertugas melayani komunikasi komputer lain yang
biasa disebut dengan Client. Layanan yang diberikan berupa akses web, e-mail, file atau
lainnya. Client server banyak dipakai pada internet. Namun LAN atau jaringan lainpun
bisa mengimplemenstasikan Client Server. Hal ini bergantung pada kebutuhan masing-
masing.
2. Peer to Peer
Peer to Peer adalah jaringan komputer dimana setiap komputer bisa menjadi server
sekaligus client. Setiap komputer dapat menrima dan memberikan akses dari atau ke
komputer lain. Peer to Peer banyak diimplimentasikan pada jaringan LAN.
Modul Junior Network Administration Page 14
2.2. Local Area Network (LAN)
Local Area Network (LAN) adalah jaringan yang dibatasi oleh area yang relatif
kecil, umumnya dibatasi oleh area lingkungan seperti sebuah perkantoran di
sebuah gedung, atau sebuah sekolah, dan biasanya tidak lebih dari 1 km persegi.
Beberapa model konfigurasi LAN, satu komputer biasanya di jadikan sebuah file
server. Yang mana digunakan untuk menyimpan perangkat lunak (software)
yang mengatur aktifitas jaringan, ataupun sebagai perangkat lunak yang dapat
digunakan oleh komputer-komputer yang terhubung ke dalam jaringan.
Komputer-komputer yang terhubung ke dalam jaringan itu biasanya disebut
dengan workstation. Biasanya kemampuan workstation spesifikasinya di bawah dari
file server dan mempunyai aplikasi lain di dalam harddisknya selain aplikasi
untuk jaringan. Kebanyakan LAN menggunakan media kabel untuk
menghubungkan antara satu komputer dengan komputer lainnya.
2.3. Komponen Jaringan LAN
Sebuah jaringan LAN terdiri dari beberapa elemen dasar yang meliputi komponen
hardware dan software seperti berikut ini:
1. Komponen Hardware terdiri dari komputer server, NIC, kabel, konektor kabel,
media penghubung (hub, switch, access point, bridge dll)
2. Komponen Software yang terdiri dari Sistem Operasi jaringan, Network adapter
driver, Protokol jaringan, Bandwith, perangkat keamanan jaringan.
2.4. Keperluan Pembuatan Jaringan LAN
Untuk membuat suatu jaringan LAN diperlukan beberapa peralatan antara lain sebagai
berikut:
Komputer Server yang nantinya digunakan sebagai pusat data
Modul Junior Network Administration Page 15
Workstation atau lebih dikenal dengan komputer client.
NIC (Network Interface Card)
Wireless LAN
HUB atau Switch
Access Point
Kabel UTP
Kabel Telepon
Konektor RJ45 dan RJ11
VDSL Converter
UPS jika diperlukan
Peralatan jaringan tersebut merupakan kebutuhan standar untuk membuat sebuah
jaringan. Apabila jaringan ingin ditingkatkan harus dilakukan penambahan beberapa
peralatan sebagai berikut:
Repeater
Bridge
Router
Gateway
Komputer Server
Server adalah sistem komputer yang berjalan terus menerus dalam suatu jaringan
dengan tugas untuk melayani komputer lain (workstation). Banyak server yang
memegang peranan tersebut, akan tetapi ada pula yang digunakan secara bersama
untuk tujuan lain (misalnya sebagai workstation juga).
Saat ini bentuk fisik komputer server ada beberapa pilihan ada bentuk tower yang mifip
dengan komputer biasa ada juga berbentuk rak. Spesifikasi hardware untuk server
Modul Junior Network Administration Page 16
biasanya lebih tinggi dari spek hardware komputer yang digunakan sebagai workstation.
Perbedaan antara server dan komputer pada umumnya lebih terletak pada software
yang digunakan baik sistem operasi maupun software lainnya.
Gambar Komputer Server Berbentuk Tower
Gambar Komputer Server Berbentuk Rak
Server juga terkadang sering menjadi host dalam mengontrol hardware yang akan di-
share pada workstation seperti printer (print server) dan sistem file (file server). Proses
sharing baik untuk kontrol akses dan keamanan, serta dapat mengurangi biaya untuk
duplikasi hardware (penggunaan hardware dapat optimal).
Modul Junior Network Administration Page 17
Di bawah ini ada beberapa istilah yang berhubungan dengan server dan penjelasan
singkatnya, sebagai berikut:
Mail Server
Mail Server memiliki istilah teknis yaitu Mail Transfer Agent (MTA). Mail server adalah
suatu aplikasi pada server yang bekerja menerima email datang dari user lokal dan
meneruskannya ke user pada domain lain, atau sebaliknya.
Streaming Media Server
Streaming media adalah media yang digunakan untuk menyebarkan (menyampaikan)
sesuatu untuk dikonsumsi (dibaca, dilihat, atau didengarkan). Penyampaiannya
menggunakan jaringan. Contoh dari streaming adalah radio dan film (televisi).
Contohnya user dapat meminta video atau suara. Akan tetapi user tidak mempunyai
kontrol penuh terhadap dan hanya terjadi komunikasi satu arah, yang dikenal dengan
Video on Demand.
Untuk situs yang berisikan aplikasi streaming dibutuhkan suatu server streaming untuk
memproses layanan tersebut. Contoh dari aplikasi Streaming Server adalah VLC dan
Darwin Server.
Aplikasi streaming biasanya memiliki ekstensi *.tar.gz dan *.exe untuk diinstalasi.
Masing-masing didukung oleh sistem operasi terentu. Aplikasi streaming *.tar.gz
didukung oleh sistem operasi FreeBSD 5.2, Fedore 10.0, dan Red Hat, dalam proses
instalasi. Sementara itu, sistem operasi Windows 2000 dan Windows XP, Windows 7
mendukung instalasi aplikasi streaming berekstensi *.exe.
Web Server
Ada dua buah pengertian mengenai web server, sebagai berikut:
Sebuah komputer yang bertanggung jawab untuk menerima request HTTP dari clients
Modul Junior Network Administration Page 18
dan menyediakan Web Pages serta objek-objek yang berkaitan dengannya.
Sebuah program komputer yang berfungsi seperti yang telah dijelaskan pada point
pertama.
FTP Server (File Transfer Protocol)
FTP merupakan metode untuk mentransfer file diantara komputer - komputer .
Komunkasi FTP mengikuti model client server dimana client memulai komunikasi
dengan mengirim perintah , dan server meresponnya dengan pesan dan kode-kode
status, termasuk melakukan pengiriman atau penerimaan file. FTP bekerja dengan TCP
dan umumnya digunakan di internet meskipun dapat juga diimplementasikan dalam
lingkungan LAN. Tugas dari FTP Server adalah menjalankan software yang digunakan
untuk tukar menukar file, yang selalu siap memberian layanan FTP apabila mendapat
request dari FTP client.
Proxy Server
Proxy Server adalah server yang dilengkapi dengan software khurus yang bertugas
menyimpan sementara (cache) file html server lain, kegunaannya adalah untuk
mempercepat akses internet dan melayani permintaan dokumen wordl wide web dari
pengguna internet.
Database Server
Sebuah database server adalah program komputer yang menyediakan layanan basis
data untuk program komputer atau komputer lain. Basis data kadang diperlukan untuk
sebuah aplikasi client-server. DBMS (Database Management System) sering
menyediakan jasa basis data pada model client-server untuk akses basis data.
Saat ini, banyak vendor-vendor yang menyediakan jasa pembuatan server khusus yang
dapat memenuhi kebutuhan user dan mudah dalam dalam perawatan serta
penambahan hardware baru. Vendor-vendor tersebut antara lain adalah Acer, Dell,
Modul Junior Network Administration Page 19
Extron, HP, IBM dan vendor lainnya.
2.5. Penjelasan Komponen Jaringan LAN
Di bawah ini akan dijelaskan lebih rinci beberapa komponen jaringan yang telah
disebutkan di atas.
Network Interface Card (NIC)
NIC adalah kartu jaringan yang berupa papan elektronik yang akan dipasang pada setiap
komputer yang terhubung pada jaringan. Fungsinya adalah sebagai alat untuk
mengubungkan kompuer satu dengan lainnya dalam suatu jaringan LAN (Local Area
Network). Saat ini, banyak sekali jenis kartu jaringan. Akan tetapi, ada beberapa hal yang
perlu diketahui dari kartu jaringan seperti tipe kartu, jenis protokol dan tipe kabel yang
didukungnya.
Gambar Network Interface Card
Dengan perkembangan PC dan mainboard, maka tipe slot dan expansion slot pun
bermacam-macam. Slot untuk NIC antara lain ISA dan PCI. Ketika membeli komputer
(khususnya komputer rakitan), tidak semua slot terisi. Slot yang kosong dapat digunakan
untuk melakukan pemasangan kartu tambahan (mis: kartu suara, modem internal, atau
kartu jaringan). Untuk membedakan slot ISA dan PCI tidak begitu sulit. Jika casing
komputer dibuka, slot ISA biasanya berwarna hitam, sedangkan PCI berwarna putih.
Modul Junior Network Administration Page 20
Untuk slot yang bewarna coklat umumnya adalah slot AGP.
Pilihan lain dari perangkat ini adalah USB NIC dimana untuk mengubungkan kabel LAN
tidak perlu menggunakan NIC Card yang dipasang pada motherboard tetapi dapat
dipasang pada slot USB komputer. Baik NIC Card atau USB NIC membutuhkan driver
agar perangkat keras ini dapat dikenali oleh sistem komputer.
Gambar USB Network Interface Card
Untuk protokol jaringan, ada beberapa protokol untuk sebuah kartu jaringan seperti
Ethernet, Fast Ethernet, Token Ring, FDDI, dan ATM. Jenis Ethernet atau Fast Ethernet
sering digunakan.
o 10Base2
10Base2 dikenal dengan thin ethernet karena menggunakan kabel koaksial jenis thin
ethernet atau disebut dengan cheapernet. 10Base2 menggunakan topologi bus.
Modul Junior Network Administration Page 21
Gambar Ethernet 10Base2
o 10Base5
10Base5 dikenal dengan thick ethernet karena menggunakan kabel koaksial jenis thick.
Topologi yang digunakan juga sama dengan 10Base2, yakni topologi bus.
Gambar Ethernet 10Base5
o 10BaseF
10BaseF menggunakan serat optik. 10BaseF jarang digunakan karena biaya yang relatif
mahal dan pemasangannya yang sulit. Biasanya, jenis ini digunakan untuk penghubung
(link) antarsegmen. Hal ini disebabkan kemampuan jaraknya yang dapat mencapai
hingga 200 meter. Spesifikasi dari 10BaseF identik dengan 10BaseT.
Modul Junior Network Administration Page 22
Gambar Ethernet 10BaseF
o 100BaseT
100BaseT disebut sebagai fast ethernet atau 100BaseX. Ethernet ini memiliki kecepatan
100Mbps. Ada beberapa tipe 100BaseT berdasarkan kabel yang digunakan.
- 100BaseT4 memakai kabel UTP kategori 3, 4, atau 5. Kabel yang digunakan ada 4 buah
- 100BaseTX, memakai kabel UTP kategori 5 dan kabel yang dipakai hanya dua pasang
- 100BaseFX, menggunakan kabel serat optik
Pada 100BaseT yang menggunakan kabel koaksial, maksimum total panjang kabel yang
menggunakan hub Class II yaitu 205 meter dengan 100 meter panjang segmen dan 5
meter adalah panjang kabel untuk menghubungkan hub ke hub. Sementara itu untuk
100BaseFX dengan menggunakan 2 repeater bisa mencapai 412 meter, dan panjang
dengan serat optik dapat mencapai 2000 meter.
o 100VG-AnyLAN
100VG-AnyLAN bukan ethernet murni karena metode akses medianya berdasarkan
demand priority. 100VG-AnyLAN bisa digunakan dengan sistem frame ethernet atau
frame token ring.
Kabel yang digunakan adalah UTP kategori 3 atau 5. TIdak seperti ethernet biasa yang
menggunakan kabel UTP panjang maksimum segmennta 100 meter, pada 100VG-
Modul Junior Network Administration Page 23
AnyLAN jika yang dipakai adalah UTP kategori 5 maka panjang maksimum segmennya
bisa sampai 150 meter, sedangkan yang memakai kabel serat optik panjang maksimum
segmennya 2000 meter.
Hub
Hub adalah suatu perangkat yang memiliki banyak port yang dapat menggandakan
frame data yang berasal dari salah satu komputer ke semua port yang ada pada hub
tersebut. Hub akan menghubungkan beberapa node (komputer atau perangkat lainnya )
sehingga akan membentuk suatu jaringan dengan topologi star . Pada jaringan yang
umum, sebuah port akan menghubungkan hub dengan komputer Server. Sementara itu
port yang lain digunakan untuk menghubungkan hub dengan node-node.
Gambar Hub
Penggunaan hub dapat dikembangkan dengan mengaitkan suatu hub ke hub lainnya.
Ada beberapa kategori hub, yaitu:
o Passive Hub atau Concentrator
Hub biasa yang hanya meneruskan sinyal ke seluruh node. Passive Hub tidak akan
memperkuat sinyal yang dating, sehingga tidak dapat digunakan untuk menjangkau area
yang lebih besar.
Modul Junior Network Administration Page 24
o Active Hub atau Multiport Repeater
Berfungsi sama mirip dengan Passive Hub tetapi dapat memperkuat sinyal yang dating,
sehingga dapat digunakan untuk menjangkau area yang lebih besar.
o Intelligent Hub
Hub jenis ini umumnya dapat digabungkan atau ditumpuk dan dapat melakukan seleksi
alamat paket data tujuan, sehingga hanya node tertentu saja yang dapat menerima
data.
Hub hanya memungkinkan user untuk berbagi jalur yang sama. Pada jaringan tersebut,
tiap user hanya akan mendapatkan kecepatan dari bandwith yang ada. Misalkan
jaringan yang digunakan adalah Ethernet 10 Mbps dan pada jaringan tersebut
tersambung 10 unit komputer. Jika semua komputer tersambung ke jaringan secara
bersamaan, maka bandwith yang dapat digunakan oleh masing-masing user rata-rata
adalah 1 Mbps.
Repeater
Repeater hampir sama seperti Hub. Repeater menggunakan topologi bus, yang bekerja
memperkuat sinyal agar lalu lintas data dari workstation (client) ke server atau
sebaliknya lebih cepat jika jaraknya semakin jauh. Dengan repeater ini, jaringan dan
sinyal akan semakin kuat, apalagi jika kabel yang digunakan adalah jenis koaksial.
Gambar Repeater
Modul Junior Network Administration Page 25
Bridge (jembatan)
Bridge, sesuai dengan namanya, berfungsi menghubungkan beberapa jaringan yang
terpisah, untuk jaringan yang sama maupun berbeda. Bridge memetakan alamat
jaringan dan hanya memperbolehkan lalu lintas data yang diperlukan. Ketika menerima
sebuah paket, bridge menentukan segmen tujuan dan sumber. Jika segmennya sama,
maka paket akan ditolak. Bridge juga dapat mencegah pesan rusak agar tidak menyebar
keluar dari suatu segmen.
Gambar Bridge
Switch
Switch dikenal juga dengan istilah LAN switch merupakan perluasan dari bridge. Ada dua
buah arsitektur switch, sebagai berikut:
o Cut through
Kelebihan dari arsitektur switch ini terletak pada kecepatan, karena pada saat sebuah
paket datang, switch hanya memperhatikan alamat tujuan sebelum diteruskan ke
segmen tujuannya.
o Store and forward
Switch ini menerima dan menganalisa seluruh isi paket sebelum meneruskannya ke
Modul Junior Network Administration Page 26
tujuan dan untuknya memerlukan waktu.
Keuntungan menggunakan switch adalah karena setiap segmen jaringan memiliki
bandwith 10 Mbps penuh, tidak terbagi seperti pada hub. Dengan demikian lalulintas
data akan lebih optimal karena tidak terjadi antrian seperti ketika menggunakan Hub.
Gambar Switch
VDSL
Very high-bit-rate Digital Subscriber Line port merupakan alat yang berguna sebagai
converter dari label UTP ke kabel telepon. VDSL biasanya digunakan untuk
menghubungkan jaringan LAN yang jaraknya kurang dari 500 meter. Untuk
menggunakannya harus sepasang, satu dipasang di Switch atau Hub yang berhubungan
dengan server. Sedangkan yang satu lagi, dipasang di Switch atau Hub yang
berhubungan dengan client.
Gambar VDSL
Modul Junior Network Administration Page 27
Wireless Access Point
Wireless Access Point perangkat keras yang memungkinkan perangkat wireless lain
(seperti laptop, ponsel) untuk terhubung ke jaringan kabel menggunakan Wi-fi, bluetooh
atau perangkat standar lainnya. Wireless Access point umumnya dihubungkan ke router
melalui jaringan kabel (kebanyakan telah terintegrasi dengan router) dan dapat
digunakan untuk saling mengirim data antar perangkat wireless (seperti laptop, printer
yang memiliki wifi) dan perangkat kabel pada jaringan.
Access Point berfungsi sebagai pengatur lalu lintas data, sehingga memungkinkan
banyak Client dapat saling terhubung melalui jaringan. Selain itu juga berfungsi sebagai
Hub/Switch yang bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan
wireless/nirkabel,
Access point dapat memancarkan atau mengirim koneksi data / internet melalui
gelombang radio, ukuran kekuatan sinyal juga mempengaruhi area coverage yang akan
dijangkau, semakin besar kekuatan sinyal (ukurannya dalam satuan dBm atau mW)
semakin luas jangkauannya.
Gambar Wireless Acces Point
Router
Router adalah penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari
Modul Junior Network Administration Page 28
satu jaringan ke jaringan lainnya. Cara kerja router mirip dengan switch dan bridge.
Perbedaannya, router adalah penyaring atau filter lalu lintas data. Penyaringan
dilakukan dengan menggunakan protokol tertentu. Router bukanlah perangkat fisikal,
melainkan logikal. Misalnya sebuah IP router dapat membagi jaringan menjadi beberapa
subnet sehingga hanya lalu lintas yang ditujukan untuk IP adress tertentu yang dapat
mengalir dari suatu segmen ke segmen lainnya. Saat ini sudah ada alat dengan fitur
multifungsi yang dapat berfungsi sebagai router sekaligus sebagai wireless access point.
Beberapa ISP dalam paketannya sudah menyediakan Modem yang berfungsi sebagai
Router dan Access Point.
Gambar Router
Kabel jaringan
Kabel jaringan yang biasanya digunakan untuk suatu jaringan antara lain adalah UTP
(unshielded twisted pair), koaksial, dan serat optik. Sesuai dengan perkembangan
Hub/Switch, penggunaan kabel UTP lebih sering dipilih. Hal ini dikarenakan harganya
yang tidak mahal dan kemampuannya yang dapat diandalkan.
o Twisted Pair Cable (UTP)
Ada dua buah jenis kabel UTP yakni shielded dan unshielded. Shielded adalah kabel yang
Modul Junior Network Administration Page 29
memiliki selubung pembungkus. Sedangkan unshielded tidak memiliki selubung
pembungkus. Untuk koneksinya digunakan konektor RJ11 atau RJ-45.
Gambar Konektor RJ-45
UTP cocok untuk jaringan dengan skala kecil hingga besar. Dengan menggunakan UTP,
jaringan disusun berdasarkan topologi star dengan hub/switch sebagai pusatnya. Kabel
ini umumnya lebih reliable dibandingkan dengan kabel koaksial. Hal ini dikarenakan Hub
memiliki kemampuan dara error correction yang akan meningkatkan kecepatan
transmisi.
Ada beberapa kategori dari kabel UTP. Yang paling baik adalah kategori 5. Ada dua jenis
kabel, yakni straight-through dan crossed. Kabel Straight-through dipakai untuk
menghubungkan komputer ke Hub, komputer ke Switch atau Switch ke Switch.
Sedangkan kabel crossed digunakan untuk menghubungkan Hub ke Hub atau Router ke
Router. Untuk kabel kategori 5, ada 8 buah kabel kecil di dalamnya yang masing-masing
memiliki kode warna. Akan tetapi hanya kabel 1,2,3,6. Walaupun demikian, ke delapan
kabel tersebut semuanya terhubung dengan jack.
Untuk kabel straight-through, kabel 1, 2, 3, dan 6 pada suatu ujung juga di kabel 1,2,3,
dan 6 pada ujung lainnya. Sedangkan untuk kabel crossed, ujung yang satu adalah
kebalikan dari ujung yang lain ( 1 menjadi 3 dan 2 menjadi 6).
Modul Junior Network Administration Page 30
Gambar Kabel UTP
o Kabel koaksial
Media ini paling banyak digunakan sebagai media LAN, meski lebih mahal dan lebih
sukar dibanding dengan UTP. Kabel ini memiliki bandwith yang lebar, oleh karena itu
dapat digunakan untuk komunikasi broadband. Ada dua buah jenis kabel koaksial,
sebagai berikut:
- Thick Coaxial
Kabel jenis ini digunakan untuk kabel pada instalasi Ethernet antar gedung. Kabel ini
dapat menjangkau jarak 500 m bahkan sampai 2500 m dengan memasang repeater.
- Thin Coaxial
Kabel jenis ini cocok untuk jaringan rumah atau kantor. Kabel ini mirip seperti kabel
antenna TV, harganya tidak mahal, dan mudah dipasangnya. Untuk memasangnya,
kabel ini menggunakan konektor BNC. Pada jaringan jenis ini, untuk melakukan
sambungan ke masing-masing komputer menggunakan konektor T.
Modul Junior Network Administration Page 31
Gambar kabel koaksial
o Serat Optik (Fiber Optic)
Jaringan yang menggunakan F/O biasanya digunakan pada perusahaan besar. Hal ini
disebabkan karena mahal dan pemasangannya sulit. Akan tetapi, jaringan dengan media
ini memiliki kehandalan yang sangat baik dan kecepatan yang sangat tinggi (sekitar 100
Mbps). Keunggulan lainnya adalah bebas dari gangguan lingkungan.
o Kabel Telepon
Kabel telepon adalah media yang digunakan untuk LAN beberapa tahun terakhir. Kabel
ini biasanya digunakan untuk menghubungkan jaringan antar gedung. Kabel telepon
yang digunakan untuk diluar gedung ini biasanya dilengkapi dengan 3 kawat, dimana 2
kawat digunakan untuk penghubung data, sementara yang satu lagi digunakan untuk
mencegah agar kawat-kawat tidak putus jika dibentang. Konektor untuk kabel telepon
adalah RJ-11
Pemilihan Kabel
Pada bagian sebelumnya, telah disinggung mengenai beberapa jenis kabel jaringan.
Pada bagian ini akan dibahas cara memilih jenis kabel.
Modul Junior Network Administration Page 32
Biasanya, kabel yang sudah tertanam tidak akan diangkat atau dipindahkan selain dalam
keadaan terpaksa. Oleh karena itu, perlu dilakukan sebuah perencanaan untuk
menentukan jenis kabel yang akan digunakan. Suatu kendala akan terjadi, jika terjadi
kesalahan dalam pemilihan kabel.
Apabila akan membangun suatu jaringan, tentukan jenis dan kualitas kabel yang baik
sehingga dapat membuat jaringan berjalan dengan baik hingga 10 tahun atau lebih.
Selain jenis, masalah kecepatan dan jarak akses data perlu diperhitungkan.
Di bawah ini adalah beberapa jenis kabel jaringan, kecepatan, jarak, dan konektor yang
digunakan.
Tabel Kabel Jaringan berdasarkan kecepetan, jarak, dan konektor
Tipe Kecepatan Jarak Konektor
UTP Kategori 5 10 Mbps 300 kaki RJ45
Kabel koaksial 10 Mbps 2500 kaki BNC Connector
Kabel Telepon - - Konverter RJ11
Wireless lebih dari 10 Mbps Tergantung jenis dan merek
Serat Optik 100 Mbps 3 mil ST (spring loaded twist)
2.6. Topologi Jaringan
Setelah kita mengetahui komponen untuk membangun sebuah jaringan, maka langkah
selanjutnya adalah merancang jaringan sesuai yang kita perlukan. Apakah jaringan yang
akan kita bangun akan berbentuk garis lurus (bus), bintang (star), lingkaran (ring), dan
sebagainya. Hal tersebut dinamakan dengan topologi jaringan.
Modul Junior Network Administration Page 33
Secara fisik, topologi jaringan dapat berupa topologi bus, ring, star ataupun campuran.
Topologi Bus
Jaringan dengan topologi ini disebut juga dengan linear bus karena dihubungkan hanya
melalui satu kabel yang linier. Kabel yang umum digunakan adalah kabel koaksial. Pada
awal dan akhir kabel digunakan terminator. Beberapa karakteristik topologi Bus antara
lain:
- Menggunakan sebuah kabel backbone untuk transmisi data
- Kabel yang digunakan menggunakan kabel koaksial dan berpelindung. Ada juga
yang mengembangkan jaringan bus dengan kabel twisted pair.
- Ujung-ujung kabel backbone harus ditutup dengan terminator
- Jika kabel putus atau terminator/konektor rusak/lepas maka jaringan akan
lumpuh
- Jika satu atau lebih node crash tidak akan menyeba