52
TIPOLOGI SARANA PERTUNJUKAN AR. 3131 TIPOLOGI BANGUNAN

07 Tipologi Sarana Pertunjukan 7 Oktober 2015

Embed Size (px)

DESCRIPTION

This slide made by our lecturer Dr. Christina Gantini. ST.

Citation preview

Page 1: 07 Tipologi Sarana Pertunjukan 7 Oktober 2015

TIPOLOGI SARANA PERTUNJUKAN

AR. 3131 TIPOLOGI BANGUNAN

Page 2: 07 Tipologi Sarana Pertunjukan 7 Oktober 2015

SENI PERTUNJUKAN

(dalam arti luas)

Dunia ini panggung sandiwara

Ceritanya mudah berubah

Kisah Mahabarata atau tragedi dari Yunani

Setiap kita dapat satu peranan

Yang harus kita mainkan

Ada peran wajar ada peran berpura pura

DUNIA PANGGUNG SANDIWARA

ACHMAD ALBAR

Page 3: 07 Tipologi Sarana Pertunjukan 7 Oktober 2015

SENI PERTUNJUKAN

(dalam arti sedang)

Japanese Kabuki Phupet Japanese - Banraku Balinese Spiritual Performance

Indian Folk Theater - TerukkutuIndian Ritual Dance

Voodo Dancing & Mystic Trances

Seringkali spontan (tanpa teks/ naskah) – Bisa bersifat ritual maupun profan (sehari-hari) –

banyak terdapat pada masyarakat/komunitas tradisional.

Page 4: 07 Tipologi Sarana Pertunjukan 7 Oktober 2015

SENI PERTUNJUKAN

(dalam arti sempit)diceritakan di atas pentas/panggung/layar, disaksikan oleh orang banyak, dan didasarkan pada

naskah tertulis.

Page 5: 07 Tipologi Sarana Pertunjukan 7 Oktober 2015

DEFINISI TEATER

Dalam arti sempit :

kehidupan manusia

yang diceritakan di

atas pentas, disaksikan

oleh orang banyak, dan

didasarkan pada

naskah tertulis.

Dalam arti sedang:

segala tontonan yang

mengandung unsur

cerita (terdapat tokoh,

latar, plot).

Dalam arti luas: segala

tontonan yang

dipertunjukkan di

depan orang banyak

Berasal dari kata Yunani TEATER, “theatron” (bahasa Inggris, Seeing

Place) artinya TEMPAT atau GEDUNG PERTUNJUKAN.

Page 6: 07 Tipologi Sarana Pertunjukan 7 Oktober 2015

Mengapa Seni Pertunjukan Muncul?

Merupakan ‘REALITAS FIKTIF’

Merupakan manifestasi pembentukan strata sosial kemanusiaan yang berhubungan dengan masalah ritual, misalnya upacara adat maupun upacara kenegaraan, keduanya memiliki unsur-unsur teatrikal dan bermakna filosofis.

Merupakan manifestasi dari aktivitas

naluriah, misalnya, anak-anak bermain sebagai ayah dan ibu,

bermain perang-perangan, dan lain sebagainya.

Page 7: 07 Tipologi Sarana Pertunjukan 7 Oktober 2015

Mengapa Sarana Pertunjukan Diperlukan?

2. MEMBENTUK

PENGALAMAN

RUANG &

BERPENGARUH

TERHADAP

PERTUNJUKAN

1. SEBAGAI

ELEMEN

PENCIPTA

SUASANA

PERTUNJUKAN

MEMERLUKAN

TEMPAT/ WADAHSENI

PERTUNJUKAN

Page 8: 07 Tipologi Sarana Pertunjukan 7 Oktober 2015

Hubungan Teater dan Drama

Teater = Pertunjukan

Drama = Lakon/ Naskah Cerita

DRAMA

TEATER

Page 9: 07 Tipologi Sarana Pertunjukan 7 Oktober 2015

SENI TEATER BERDASARKAN KARAKTERISTIKNYA

Menurut karakteristiknya, Seni Teater dibagi menjadi dua, yaitu

seni teater Tradisional dan seni teater Modern.

SENI TEATER MODERN adalah seni teater yang

mempunyai dasar-dasar keilmuan yang mapan, penulisan

yang sudah berpatern, penokohan, latihan yang bersistem,

dan semua hal yang sudah dibakukan sebagai sebuah ilmu

pengetahuan.

SENI TEATER TRADISIONAL adalah seni teater yang

bersifat kedaerahan berdasarkan tradisi, bergerak dengan

sistem kekerabatan yang kental.

Page 10: 07 Tipologi Sarana Pertunjukan 7 Oktober 2015

ASAL MULA TEATER

(cikal bakal teater moderen)

naskah teater tertua di dunia yang

pernah ditemukan ditulis seorang

pendeta Mesir, I Kher-nefert, di zaman

peradaban Mesir Kuno kira-kira 2000

tahun sebelum tarikh Masehi.

Mesir

Setelah tahun 200 sebelum Masehi

kegiatan kesenian beralih dari Yunani ke

Roma, begitu juga Teater.

Teater pertama kali dipertunjukkan di

kota Roma pada tahun 240 SM

(Brockett, 1964).

Romawi

dibangun sekitar 2300 tahun yang lalu.

dibangun tanpa atap dalam bentuk

setengah lingkaran

tempat duduk penonton melengkung

dan berundak-undak yang disebut

amphitheater

Yunani

Page 11: 07 Tipologi Sarana Pertunjukan 7 Oktober 2015

ASAL MULA TEATER

Cerita banyak berdasarkan Alkitab ,

Berbentuk teater kereta, yang disebut

PAGEANT,

Abad Pertengahan

Bentuk teater diatur oleh kerajaan

maupun universitas.

Panggung berbentuk PROSCENIUM

Cikal bakal drama di Eropa , menjadi

lebih jelas struktur dan bentuknya

Renaissance Zaman Elisabeth

Pada tahun 1576, selama pemerintahan

Ratu Elizabeth I, gedung teater besar

dari kayu dibangun di London Inggris.

Gedung ini dibangun seperti lingkaran

sehingga penonton bisa duduk dihampir

seluruh sisi panggung.

Penonton yang mampu membeli tiket

duduk di sisi-sisi panggung. Mereka yang

tidak mampu membeli tiket berdiri di

sekitar panggung.

Page 12: 07 Tipologi Sarana Pertunjukan 7 Oktober 2015

ASAL MULA TEATER

Penonton hanya kaum menengah dan kaum atasan.

Gedung teater mencontoh gaya Italia.

Pertunjukan diselenggarakan di gedung proscenium yang diperluas dengan menambah area yang disebut apron,

Setting panggung bergambar perspektif dan lebih bercorak umum, misalnya taman atau istana.

Restorasi di InggrisAbad 18

Pada abad 18 Perancis menjadi pusat

kebudayaan Eropa.

Kecenderungan drama Perancis yang

neoklasik menjadi model di seluruh

Eropa.

Abad 17 di Spanyol

dan Perancis

Memiliki struktur-struktur bangunan dan

panggung-panggung arsitektural.

Panggung dihiasi setting-setting perspektif

yang dilukis.

etak panggung dipisahkan dengan

auditorium oleh lengkung prosenium.

Page 13: 07 Tipologi Sarana Pertunjukan 7 Oktober 2015

ASAL MULA TEATER

Abad 19 & Realisme

Banyak perubahan terjadi di Eropa pada

abad ke 19 karena Revolusi Industri.

Orang-orang berkelas pindah ke kota

dan teater pun mulai berubah.

Bentuk-bentuk baru teater diciptakan

untuk pekerja industri.

Abad 20

Gedung-gedung pertunjukan memiliki

efek-efek khusus dan teknologi baru.

Orang datang ke gedung pertunjukan

tidak hanya untuk menyaksikan teater

melainkan juga untuk menikmati

musik, hiburan, pendidikan, dan

mempelajari hal-hal baru.

Abad 19

DRAMA ROMANTIK (1800-1850 )

berkembang karena memudarnya

gagasan neoklasik dan terjadinya

peristiwa revolusi Perancis.

Panggung dihiasi dengan gambar-gambar

yang sangat indah.

Setting perspektif diganti dengan lukisan

untuk layar sayap panggung dan sayap

belakang dan bentuk skeneri

ditampilkan bergantian.

Page 14: 07 Tipologi Sarana Pertunjukan 7 Oktober 2015

SENI TEATER TRADISIONAL

Seni Teater Tradisional adalah seni teater yang bersifat kedaerahan berdasarkan tradisi, bergerak dengan

sistem kekerabatan yang kental

1. WAYANG

2. MAKYONG

3. DRAMA GONG

4. RANDAI

5. MAMANDA

6. LONGSER

7. KETOPRAK

8. LUDRUK

9. LENONG

10. UBRUG

11. TOBONG

12. DLL

Page 15: 07 Tipologi Sarana Pertunjukan 7 Oktober 2015

SENI TEATER TRADISIONAL WAYANG

1

2 3 4 5

Wayang merupakan seni tradisional Indonesia yang terutama berkembang di Pulau Jawa dan Bali.

1. Wayang Beber

2. Wayang Kulit

3. Wayang Klitik (Karucil)

4. Wayang Golek

5. Wayang Wong (Orang)

Page 16: 07 Tipologi Sarana Pertunjukan 7 Oktober 2015

SENI TEATER TRADISIONAL MAKYONG

Merupakan seni teater tradisional masyarakat

Melayu yang hingga kini masih digemari dan

sering dipertunjukkan sebagai dramatari dalam

forum internasional.

1. Mak Yong Pattani - berada di Pattani, Yala

dan Narathiwat, tiga daerah di selatan

Thailand yang dahulunya merupakan

wilayah Kesultanan Melayu Pattani.

2. Mak Yong Kelantan - ditemui di negeri

Kelantan dan daerah Besut, Terengganu,

Malaysia.

3. Mak Yong Kedah - ditemui di negeri

Kedah, Malaysia.

4. Mak Yong Laut - ditemui di negeri Perlis

(Malaysia) dan wilayah Satun (Thailand).

5. Mak Yong Riau - ditemui di Wilayah Riau,

Indonesia.

6. Mak Yong Medan - ditemui di Medan,

wilayah Sumatera Utara, Indonesia.

7. Mak Yong Kalimantan - ditemui di

Kalimantan, Indonesia.

Page 17: 07 Tipologi Sarana Pertunjukan 7 Oktober 2015

SENI TEATER TRADISIONAL DRAMA GONG

Drama Gong adalah sebuah bentuk seni pertunjukan Bali yang masih relatif muda usianya yang diciptakan dengan jalan memadukan unsur-unsur drama modern (non tradisional Bali) dengan unsur-unsur kesenian tradisional Bali.

Page 18: 07 Tipologi Sarana Pertunjukan 7 Oktober 2015

SENI TEATER TRADISIONAL RANDAI

Randai adalah kesenian

(teater) khas

masyarakat

Minangkabau, Sumatra

Barat

Page 19: 07 Tipologi Sarana Pertunjukan 7 Oktober 2015

SENI TEATER TRADISIONAL MAMANDA

Mamanda adalah seni

teater atau pementasan

tradisional yang berasal

dari Kalimantan Selatan.

Mamanda lebih mirip

dengan Lenong dari segi

hubungan yang terjalin

antara pemain dengan

penonton.

Page 20: 07 Tipologi Sarana Pertunjukan 7 Oktober 2015

SENI TEATER TRADISIONAL LONGSER

Teater tradisional

masyarakat Sunda,

Jawa barat.

Selain Longsér, di Jawa

Barat pun terdapat

beberapa jenis teater

tradisional lainnya, spt:

Uyeg dari Sukabumi,

Ubrug dari Banten,

Matres dari Cirebon,

Tarling dari Cirebon,

Topeng Banjet dari

Karawang.

Page 21: 07 Tipologi Sarana Pertunjukan 7 Oktober 2015

SENI TEATER TRADISIONAL KETOPRAK

Populer, terutama di

daerah Yogyakarta

dan daerah Jawa

Tengah.

Namun di Jawa

Timur pun dapat

ditemukan ketoprak.

Merupakan kesenian

rakyat yang menyatu

dalam kehidupan

mereka sehari-hari

dan mengalahkan

kesenian rakyat

lainnya seperti

srandul dan emprak.

Page 22: 07 Tipologi Sarana Pertunjukan 7 Oktober 2015

SENI TEATER TRADISIONAL LUDRUK

Merupakan salah satu

kesenian Jawa

Timuran yang cukup

terkenal, yakni seni

panggung yang

umumnya seluruh

pemainnya adalah

laki-laki, seperti:

1. Ludruk Kartolo

2. Ludruk Suroboyo

3. Luduruk Karya

Budaya

4. dst

Page 23: 07 Tipologi Sarana Pertunjukan 7 Oktober 2015

SENI TEATER TRADISIONAL LENONG

1

4

2

2

Seni pertunjukan

teater tradisional

masyarakat Betawi,

Jakarta., seperti:

1. Lenong rempong

2. Lenong Betawi

3. Lenong rumpi

4. Lenong bocah

5. dst

Page 24: 07 Tipologi Sarana Pertunjukan 7 Oktober 2015

SENI TEATER TRADISIONAL UBRUG

Istilah ubrug diambil

dari bahasa Sunda

yaitu saubrug-ubrug

yang artinya

bercampur baur.

Dalam

pelaksanannya,

kesenian ubrug ini

kegiatannya memang

bercampur yaitu

antara pemain/pelaku

dengan nayaga yang

berada dalam satu

tempat atau arena.

Saat ini masih banyak

terdapat di daerah

Banten.

Page 25: 07 Tipologi Sarana Pertunjukan 7 Oktober 2015

SENI TEATER TRADISIONAL TOBONG

Page 26: 07 Tipologi Sarana Pertunjukan 7 Oktober 2015

TIPOLOGI FUNGSI

Ragam Gedung Pertunjukan berdasarkan Neufert

(2002:136) gedung pertunjukan terdiri dari 3 (tiga)

macam:

1. TEATER

2. OPERA (Folk Opera, Jazz Opera, Rock Opera, Pop-

art Opera.)

3. BIOSKOP (Film/ Movie)

Page 27: 07 Tipologi Sarana Pertunjukan 7 Oktober 2015

PERFORMING ARTS GENRES

Drama:Greek, Medieval, Elizabeth, Jacobean

Asian, American,

Chinese, European,

Tragedy, comedy, farce,

Puppetry, mime, physical theatre,

multimedia

Entertainment:Singers

Stand-up comedy

Magic

Poetry

Spectaculars

Variety

Circus and circus arts

New media

Revue

Headliners

Skating

Dance:Ballet

Contemporary dance

Folk and ethnic dance

Mime

Ceremonial dance

Social dance

Street and modern dance

Opera:Chamber opera

Grand opera

Operetta

Contemporary

Pop opera

Chinese opera

Musical theatre

Rock opera

Music:Symphony concert

Symphoni concert with chorus

Symphoni concert with organ

Chamber orchestra

Baroque orchestra

Recital

World music

Jazz

Headliners

Forkloric

Sacred

Blues

Electronic

Pop

Brass bands

Country

Fusion

All forms:

Traditional,

Contemporary,

Exploratory,

Interactive,

Improvisational

Page 28: 07 Tipologi Sarana Pertunjukan 7 Oktober 2015

Apa Beda Teater (Theatre) dan Film (Movie)

Film Originates in the early 20th

century. Performance is recorded. Intimacy is gained through camera

angles and close ups. No direct connection with the

audience. Each performance is identical. Spectacle is often present. Technical effects are often cutting

edge. The screenwriter’s work may be

continually reworked throughout the filming process.

A highly specialized cadre of creative and technical positions that may number in the hundreds.

Theatre Origins in ancient religious

ceremonies. Western Theatre as we know it

today directly descended from the Greek festival of Dionysus.

Performance is live. Intimacy Connection with the audience. Spectacle may be present. Each performance is unique and

different. The playwright is sacrosanct.

There is respect for the author’s work.

A highly specialized cadre of creative and technical positions.

Page 29: 07 Tipologi Sarana Pertunjukan 7 Oktober 2015

Apa itu Movie Theater ?

A theater where movies are shown for public

entertainment.

A movie theater or movie theatre (also called

a cinema, movie house, film house, film

theater or picture house) is a venue, usually a

building, for viewing movies (films), for

entertainment.

Page 30: 07 Tipologi Sarana Pertunjukan 7 Oktober 2015

Design Movie Theater

UNSUR TIPIKAL:

Traditionally a movie theater, like a stage theater, consists of:

1. RUANG PROYEKTOR

2. RUANG PENONTON: a single auditorium with rows of

comfortable seats,

3. AREA FOYER : Cashier or buying tickets, a counter and/or

self-service facilities for buying snacks and drinks in the movie

theater lobby, film posters, arcade games, movie schedules,

theater entrances, entrance halls, entrance signs, and

washrooms.

Ada 3 TIPE:

1. MULTIPLEXES &

MEGAPLEX

2. DRIVE-IN

3. OTHER VENUE

Page 31: 07 Tipologi Sarana Pertunjukan 7 Oktober 2015

Apa Beda Music Theater dan Opera?

The Great Gatsby- Musical Theatre- Canadian Dance Company 2014

Sarah Brightman performs Phantom of the Opera at the 2013 Beijing

International Film Festival

Opera = music is the

driving force

musical theater = words

come first

Page 32: 07 Tipologi Sarana Pertunjukan 7 Oktober 2015

PEMANGKU KEPENTINGAN

Merupakan terjemahan dari kata stakeholder dapat diartikan

sebagai segenap pihak yang terkait dengan isu dan permasalahan

yang sedang diangkat.

Isu Pertunjukan terkait dengan industri dan ekonomi KREATIF

Stakeholder-nya meliputi:

1. Pihak Swasta: Pelaku Usaha Film, Masyarakat Seni Pertunjukan

Indonesia, Pengembang/ Developer, Industri, dll

2. Pihak Pemerintah (POLITIK): Kementerian Pariwisata &

Ekonomi Kreatif, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tk. Kota/

Kabupaten, dll

3. Individu Profesi: Artis, Aktor, Arsitek, dll

Page 33: 07 Tipologi Sarana Pertunjukan 7 Oktober 2015

TIPOLOGI TEATER (Theatre Building A Design Guide, Judith Strong, 2010)

Typical Opera House Form Concert Hall :

The Shoebox Form

Concert Hall :

The Vineyard Form

Page 34: 07 Tipologi Sarana Pertunjukan 7 Oktober 2015

TIPOLOGI TEATER (Theatre Building A Design Guide, Judith Strong, 2010)

Typical Recital

Room Form

Dance Theatre

Six Different Drama

Theatre Formats

Page 35: 07 Tipologi Sarana Pertunjukan 7 Oktober 2015

TIPOLOGI TEATER (Theatre Building A Design Guide, Judith Strong, 2010)

Typycal Musical

Theatres FormEntertainment Venue

Page 36: 07 Tipologi Sarana Pertunjukan 7 Oktober 2015

KONFIGURASI: BENTUK PANGGUNG PERTUNJUKAN

BERDASARKAN SISTEM AKUSTIKNYA (Lelslie L. Doelle, 1993)

BENTUK SEGI EMPATBENTUK KIPAS

(MELINGKAR)

BENTUK TAPAK

KUDA

Page 37: 07 Tipologi Sarana Pertunjukan 7 Oktober 2015

KONFIGURASI BENTUK DASAR RUANG AUDITORIUM

(Theater Planning, Ham Roderick, 1972)

1. AUDITORIUM 360º

2. AUDITORIUM

TRANSVERSE STAGE

3. AUDOTORIUM

210º - 220º

7. AUDITORIUM SPACE STAGE

4. AUDITORIUM

PENGELILINGAN 180º

5. AUDITORIUM

PENGELILINGAN 90º

6. AUDITORIUM TANPA

SUDUT

PENGELILINGAN

Page 38: 07 Tipologi Sarana Pertunjukan 7 Oktober 2015

KONFIGURASI BENTUK DASAR PANGGUNG PERTUNJUKAN

BERDASARKAN LETAK PENONTON

3. PANGGUNG ARENA

2. PANGGUNG TERBUKA1. PROSCENIUM (Picture Frame Stage)

Page 39: 07 Tipologi Sarana Pertunjukan 7 Oktober 2015

FITUR ARSITEKTURAula Simfonia Jakarta

EKSTERIOR ≠ INTERIOR

Page 40: 07 Tipologi Sarana Pertunjukan 7 Oktober 2015

FITUR ARSITEKTURRoyal Albert Hall – London, UK

EKSTERIOR = INTERIOR

Page 41: 07 Tipologi Sarana Pertunjukan 7 Oktober 2015

ISU PERANCANGAN SPESIFIK : AKUSTIK

Berdasarkan jenis aktivitas dan TINGKAT PANTULAN BUNYI yang dapat berlangsung

di dalamnya, maka suatu auditorium dapat dibedakan menjadi:

1. SPEECH AUDITORIUM yaitu auditorium mono-fungsi untuk pertemuan dengan

aktivitas utama percakapan (speech) seperti seminar, konferensi, kuliah, dan

seterusnya.

2. MUSIC AUDITORIUM yaitu auditorium mono-fungsi dengan aktivitas utama sajian

kesenian seperti seni musik, seni tari, teater musikal, dan seterusnya. Secara akustik,

jenis auditorium inimasih dapat dibedakan lagi menjadi auditorium yang

menampung aktivitas musik saja dan yang menampung aktivitas musik sekaligus

gerak.

3. AUDITORIUM MULTI-FUNGSI, yaitu auditorium yang tidak dirancang secara

khusus untuk fungsi percakapan atau musik saja, namun sengaja dirancang untuk

mewadahi keduanya

Page 42: 07 Tipologi Sarana Pertunjukan 7 Oktober 2015

ISU PERANCANGAN SPESIFIK :

PLANNING THE BUILDING

Tipikal

Diagram

Organisasi

Teater

Typical Planning of 2 theatre: Islan site (left)

and City block (right)

Page 43: 07 Tipologi Sarana Pertunjukan 7 Oktober 2015

Komponen utama terjadinya suara

(Merthayasa, 2008).

Pemantulan yang Terjadi pada

Bidang Batas Cembung, Datar, dan

Cekung (Mediastika, 2005)

ISU PERANCANGAN SPESIFIK : AKUSTIK

Page 44: 07 Tipologi Sarana Pertunjukan 7 Oktober 2015

cacat-cacat akustik dalam auditorium. (1) gema. (2)

pemantulan bunyi dengan waktu tunda yang

berkepanjangan. (3) bayang-bayang bunyi. (4)

pemusatan bunyi.

Langit – langit pemantul yang diletakkan dengan

tepat, dengan pemantulan bunyi yang makin

banyak ke tempat-tempat duduk yang jauh, secara

efektif menyumbang kekerasan yang cukup.

Persyaratan akustik pada Auditorium

1. Adanya kekerasan (loudness)

2. Energi bunyi terdistribusi secara merata.

3. Memberikan karakteristik dengung yang optimum.

4. Ruang harus bebas dari cacat akustik.

5. Meminimalisir bising dan getaran.

ISU PERANCANGAN SPESIFIK : AKUSTIK

Page 45: 07 Tipologi Sarana Pertunjukan 7 Oktober 2015

ISU PERANCANGAN SPESIFIK : SIGHTLINES

Page 46: 07 Tipologi Sarana Pertunjukan 7 Oktober 2015

TRENDS: 5 Tempat Terbaik di Dunia untuk

Menikmati Pertunjukan Seni (Concert Hall)

1. Walt Disney Concert Hall – Los Angeles, California,

USA

2. National Grand Theater – Beijing, China

3. Carnegie Hall – New York City, USA

4. Sydney Opera House – Sydney, Australia

5. Esplanade – Theaters on The Bay – Singapore

Page 47: 07 Tipologi Sarana Pertunjukan 7 Oktober 2015

1. Walt Disney Concert Hall – Los Angeles,

California, USA

Dirancang oleh arsitek Frank Gehry dan selesai dibangun pada bulan Oktober 2003, Walt

Disney Concert Hall adalah salah satu tempat untuk menikmati pertunjukan musik akustik

terbaik di dunia. Memiliki kapasitas penonton sebanyak 2.265, Walt Disney Concert Hall

merupakan rumah bagi kelompok orkestra legendaris Philharmonic Orchestra dan Los

Angeles Master Chorale.

Page 48: 07 Tipologi Sarana Pertunjukan 7 Oktober 2015

2. National Grand Theater – Beijing, China

Grand National Theatre atau Gedung Teater Nasional, memiliki bentuk seperti setengah telur,

berbentuk raksasa ellips berwarna perak .

Merupakan gedung teater terbesar di Cina. Selain berfungsi bioskop, gedung ini juga dipakai

untuk pentas seni Opera, sebuah kesenian dari Cina yang sudah ada sejak jaman Kekaisaran.

Grand National Theater memiliki luas sekitar 12.000 meter persegi yang didirikan pada tahun

2002, kemudian direnovasi pada tahun 2007.

Arsitek: Paul Andreu, dari Perancis.

Page 49: 07 Tipologi Sarana Pertunjukan 7 Oktober 2015

3. Carnegie Hall – New York City, USA

Gedung ini terdiri dari tiga gedung yang menjadi satu. Andrew Carnegie membangunnya

sebagai gedung konser berlantai delapan berdasarkan desain oleh arsitek William Burnet

Tuthill dan konsultan akustik Dankmar Adler. Ketika selesai dibangun dan diresmikan pada

tahun 1891, gedung ini diberi nama Music Hall. sekarang gedung ini telah ditetapkan sebagai

Situs Bersejarah Nasional oleh Pemerintah Kota New York

Page 50: 07 Tipologi Sarana Pertunjukan 7 Oktober 2015

4. Sydney Opera House – Sydney, Australia

Gedung ini dirancang oleh Arsitek asal Denmark Jørn Utzon, lewat kompetisi desain gedung

pada tahun 1957 setelah mengalahkan 233 peserta dari 32 negara. Pada tahun 2003 Jørn Utzon

menerima penghargaan Pritzker Prize, yang merupakan perhargaan tertinggi dibidang arsitek.

Mulai dibangun pada tahun 1959 dan dibuka pertama kali untuk umum pada tahun 1973.

Sekarang merupakan “warisan budaya dunia” (World Heritage Site) oleh UNESCO pada tanggal

28 Juni 2007.

Page 51: 07 Tipologi Sarana Pertunjukan 7 Oktober 2015

5. Esplanade – Theaters on The Bay – Singapore

Esplanade – Theatres on the Bay adalah salah satu pusat seni paling sibuk di dunia yang telah menjadi

icon negara Singapura. Terletak persis bersebelahan dengan Patung Merlion yang berada di Merlion

Park, dan dibuka secara resmi pada bulan Oktober 2002.

Dirancang oleh dua firma arsitektur bekerja sama : oleh DP Architect ( DPA ) dari Singapura dan

berbasis London Michael Wilford & Partners (mwp).

Desain Arsitektur yang unik pada bangunan ini terlihat dari atap pada bangunan tersebut yang

menyerupai seperti buah durian, sering disebut “The Big Durian ” atau juga ” Shell Durian ”.

Page 52: 07 Tipologi Sarana Pertunjukan 7 Oktober 2015

Theatre History Timeline

Kvant Laser Show - Prolight+Sound 2014, Frankfurt