18
http://jalaluddin-rumi-p.blog.ugm.ac.id/ Jalaluddin Rumi Prasad| 1 SEJARAH PERKEMBANGAN KONSEP DAN PEMIKIRAN ILMU GEOGRAFI (Sebuah perjalanan dari zaman yunani kuno, kekaisaran romawi hingga era keemasan islam, abad pertengahan, hingga zaman moderen) Pengetahuan mengenai suatu wilayah yang meliputi aspek-aspek alamiah dengan insaniahnya, mula- mula hanya dalam bentuk cerita yang disampaikan oleh seseorang kepada yang lainnya. Terdorong oleh kebutuhan untuk mempermudah perjalanan berikutnya, secara sederhana pengalaman perjalanan itu dilukiskan ke dalam bentuk peta (Sumaatmadja, 1988; 13). Bagi kepentingan perjalanan, perdagangan, peperangan dan pertahanan, peta tersebut sangat membantu dalam memvisualisasikan suatu objek telaahan. Zaman Yunani Pada zaman Yunani kuno , pandangan faham geografi sangat dipengaruhi oleh pandangan filsafat spekulatif maupun sejarawan, yang berusaha memadukan ilmu pengetahuan geografi dengan sejarah. Tidak sedikit uraian geografi bersifat sejarah, atau sebaliknya uraian sejarah bersifat geografi. Herodotus (485-425 S.M) contohnya, seorang sejarawan telah mengemukakan pendapatnya bahwa betapa eratnya hubungan antara perkembangan masyarakat dengan faktor-faktor geografi di wilayah yang bersangkutan. Pandangan ini sungguh tidak keliru karena kedua disiplin sosial tersebut tidak bisa melepaskan diri interaksi antara manusia dengan lingkungannnya maupun keterikatannya dengan aspek keruangan. Selanjutnya ia menganjurkan adanya penulisan hubungan diantara sejarah dan geografi (Lucile, 1960: 13). Hanya saja pandangan-pandangan tersebut masih bersifat subjektif dan cenderung spekulatif. Hal ini terbukti,pada tahun 450 s.M, Herodotus telah membuat peta dunia yang membaginya dalam tiga bagian, yaitu; Eropa, Asia, dan Libya (Afrika). Peta karya Herodotus

0x Sejarah Lahir Dan Perkembangan Ilmu Geografi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 0x Sejarah Lahir Dan Perkembangan Ilmu Geografi

http://jalaluddin-rumi-p.blog.ugm.ac.id/

Jalaluddin Rumi Prasad| 1

SEJARAH PERKEMBANGAN KONSEP DAN PEMIKIRAN ILMU GEOGRAFI

(Sebuah perjalanan dari zaman yunani kuno, kekaisaran romawi hingga era keemasan islam, abad

pertengahan, hingga zaman moderen)

Pengetahuan mengenai suatu wilayah yang meliputi aspek-aspek alamiah dengan insaniahnya, mula-

mula hanya dalam bentuk cerita yang disampaikan oleh seseorang kepada yang lainnya. Terdorong oleh

kebutuhan untuk mempermudah perjalanan berikutnya, secara sederhana pengalaman perjalanan itu

dilukiskan ke dalam bentuk peta (Sumaatmadja, 1988; 13). Bagi kepentingan perjalanan, perdagangan,

peperangan dan pertahanan, peta tersebut sangat membantu dalam memvisualisasikan suatu objek

telaahan.

Zaman Yunani

Pada zaman Yunani kuno, pandangan faham geografi sangat dipengaruhi oleh pandangan filsafat

spekulatif maupun sejarawan, yang berusaha memadukan ilmu pengetahuan geografi dengan sejarah.

Tidak sedikit uraian geografi bersifat sejarah, atau sebaliknya uraian sejarah bersifat

geografi. Herodotus (485-425 S.M) contohnya, seorang sejarawan telah mengemukakan pendapatnya

bahwa betapa eratnya hubungan antara perkembangan masyarakat dengan faktor-faktor geografi di

wilayah yang bersangkutan. Pandangan ini sungguh tidak keliru karena kedua disiplin sosial tersebut

tidak bisa melepaskan diri interaksi antara manusia dengan lingkungannnya maupun keterikatannya

dengan aspek keruangan. Selanjutnya ia menganjurkan adanya penulisan hubungan diantara sejarah dan

geografi (Lucile, 1960: 13). Hanya saja pandangan-pandangan tersebut masih bersifat subjektif dan

cenderung spekulatif. Hal ini terbukti,pada tahun 450 s.M, Herodotus telah membuat peta dunia yang

membaginya dalam tiga bagian, yaitu; Eropa, Asia, dan Libya (Afrika).

Peta karya Herodotus

Page 2: 0x Sejarah Lahir Dan Perkembangan Ilmu Geografi

http://jalaluddin-rumi-p.blog.ugm.ac.id/

Jalaluddin Rumi Prasad| 2

Peta karya Herodotus tersebut sangat sederhana jika dibandingkan dengan peta yang kita kenal sekarang.

Pandangan Herodotus demikian yang memusatkan Yunani sebagai poros dunia, tidak lepas sebagai

pandangan tradisional yang bersifat kosmologis. Pandangan ini beranggapan bahwa pada setiap

kelompok etnis maupun bangsa menganggap dirinya terpenting dari segala mahluk dan umat manusia di

dunia. Daerahnya adalah pusat dari kosmos yang diberikan oleh 'pencipta' sebagai tempat ia hidup

(Lapian,1980: 6). Walaupun karya Herodotus perlu disempurnakan, namun demikian pandangannya dan

karyanya tersebut jelas sangat berharga, karena ia telah mampu memberikan kontribusi pemikirannya

yang berani dan memiliki “kebenaran tertinggi” pada masanya. Oleh karena itu wajar jika waktu itu peta

karya Hrodotus tersebut sering menjadi acuan bagi kepentingan pelayaran, perdagangan, maupun

pengembangan pengetahuan bangsa Yunani kuno khususnya.

Lebih-kurang empat abad kemudian, Strabo (63-24 s.M.) seorang sejarawan dan ahli geografi Yunani

kuno, telah menguraikan secara panjang lebar betapa besar pengaruh lingkungan fisik manusia terhadap

pengelompokan kebudayaan dan model-model pemerintahan. Ia mengemukakan bahwa pengaruh

lingkungan tersebut sangat menentukan corak budaya dan pemerintahan. Dari penjelasan tersebut dapat

menyimpulkan bahwa Strabo tergolong environmental determinism atau determinisme

lingkungan (Sumaatmadja, 1988: 15).

Strabo 63-24 s.M

Pada bagian yang lain Strabo telah mengemukakan bahwa geografi berkenaan dengan faktor lokasi,

karakteristik tertentu, dan antar hubungan satu tempat ke tempat lainnya di permukaan bumi secara

keseluruhan. Ide kesatuan tunggal yang dikemukakan Starbo ini, dijelaskansebagai konsep natural

attributes of place (atribut alamiah satu tempat), adalah kerangka relasi suatu tempat dengan tempat

lainnya di permukaan bumi. Pandangan demikian hingga sekarang masih relevan sebagai salah satu

konsep dan prosedur geografi modern hingga sekarang (Dickinson, 1970: 10). Bahkan dalam

perkembangan selanjutnya konsep ini berkembang sebagai konsep regional. Selain itu juga ia telah

membuat peta yang dikenal dengan nama “Peta Strabo”, merupakan penyempurnaan peta Herodotus.

Page 3: 0x Sejarah Lahir Dan Perkembangan Ilmu Geografi

http://jalaluddin-rumi-p.blog.ugm.ac.id/

Jalaluddin Rumi Prasad| 3

Peta Strabo, sebagai penyempurnaan Peta Herodotus

Pandangan determinisme lingkungan yang dikemukakan Starbo, jika ditelusuri lebih jauh sebenarnya

berasal dari Julius Caesar (100-44 s.M) dalam tulisannya yang berjudul Gallic Wars. Caesar yang

merupakan tokoh pemerintahan dan ketentaraan Romawi yang terkenal itu, pada tulisannya

mengemukakan faktor geografi terhadap pemerintahannya, serta pengaruh lingkungan alam terhadap

kemenangannya. Semua tokoh yang menguraikan keseluruhan bumi berupa keterangan-keterangan

wilayah di permukaan bumi yang tidak memperhatikan letak yang tepat tersebut serta keadaan

manusianya juga secara tidak tepat (hanya mengemukakan materi secara etnografis serta kurang bersifat

geografi), semuanya dapat dikategorikan dalam kelompok “aliran logoterapi” (Khiam, 1980: 7-8).

Pelajaran geografi tentang bola bumi dengan menggunakan pendekatan dan pengukuran yang matematis,

baru dilakukan oleh Pythagoras. Ketelitian demikian dilanjutkan oleh Plato dan Aristoles,

maupun Eratosthenes. Keterampilan mereka sangat mempengaruhi pendekatan dan pandangannya.

Bentuk bola bumi serta ukurannya di mana pembagian bumi berdasarkan lintang dan bujur, serta

pergeseran matahari yang mempengaruhi daerah iklim, berasal dari pemikiran kelompok “aliran

matematik” (Khiam, 1980: 9).

Page 4: 0x Sejarah Lahir Dan Perkembangan Ilmu Geografi

Dalam istilah geographika hal itu berarti

“deskripsi atau tulisan tentang bumi”. Selain dari itu, ia juga telah menghitung keliling bumi secara

matematik berdasarkan perhitungan jarak Alexandria dengan Seyne (Aswan). Oleh karena itu ia dianggap

sebagai peletak dasar Geografi yang pertama. Jas

pembuatan dan penggunaan peta. Setelah didapatkannya alat pencetak, peta Ptolomaeus dengan diubah

sedikit, dicetak sebagai Atlas Ptolomaeus

Dari penjelasan di atas telah membuktikan bahwa geografi telah berkembang sejak sebelum Masehi di

Yunani khususnya. Aktivitas manusia yang paling banyak menuntut keterampilan geografi adalah

perjalanan yang dilakukan para pedagang maupun tentara dalam peperangan untuk perluasan wilayah.

Di antara perjalanan darat yang terkenal adalah

“Jalan Sutera” antara Tiongkok dengan Timur Tengah pada Abad Petengahan), telah menjadi sumber

materi geografi yang berharga saat itu

Selepas Romawi jatuh, Barat dicengkeram dalam era kegelapan. Perkembangan ilmu pengetahuan justru

mulai berkembang pesat di Timur Tengah. Geografi mulai berkembang pesat pada era

Abbasiyah yang berpusat di Baghdad. Ketika itu,

mereka mendorong para sarjana Muslim untuk menerjemahkan naskah

dalam bahasa Arab. Beberapa naskah penting dari Yunani yang diterjema

lain; Alemagest (sebuah risalah besar astronomi) dan Geographia yang keduanya merupakan

karya Claudius Ptolemaeus.

George Sarton (1884–1956) mengatakan ”Tugas utama kemanusian telah dicapai oleh para ilmuwan

muslim. Filosof terbaik, Al-Farabi adalah seorang muslim. Matematikawan terbaik Abul Kamil dan Ibn

Sina adalah muslim. Ahli geografi (Ilmu Bumi) dan ensklopedia terbaik Al

muslim dan Al-Tabari ahli sejarah terbaik juga seorang muslim". George Sarton melanjutkan apresiasinya

http://jalaluddin-rumi

Jalaluddin Rumi

Eratosthenes

al itu berarti writing about the earth or description of the earth

“deskripsi atau tulisan tentang bumi”. Selain dari itu, ia juga telah menghitung keliling bumi secara

matematik berdasarkan perhitungan jarak Alexandria dengan Seyne (Aswan). Oleh karena itu ia dianggap

sebagai peletak dasar Geografi yang pertama. Jasa Ptolomaeus pada perkembangan geografi yaitu pada

pembuatan dan penggunaan peta. Setelah didapatkannya alat pencetak, peta Ptolomaeus dengan diubah

Atlas Ptolomaeus (Mitchell, 1960: 34).

Dari penjelasan di atas telah membuktikan bahwa geografi telah berkembang sejak sebelum Masehi di

i khususnya. Aktivitas manusia yang paling banyak menuntut keterampilan geografi adalah

perjalanan yang dilakukan para pedagang maupun tentara dalam peperangan untuk perluasan wilayah.

Di antara perjalanan darat yang terkenal adalah “Via Appia” antara Roma dan Capua (350 s.M). serta

” antara Tiongkok dengan Timur Tengah pada Abad Petengahan), telah menjadi sumber

g berharga saat itu.

Era Keemasan Isla

Selepas Romawi jatuh, Barat dicengkeram dalam era kegelapan. Perkembangan ilmu pengetahuan justru

mulai berkembang pesat di Timur Tengah. Geografi mulai berkembang pesat pada era

yang berpusat di Baghdad. Ketika itu, Khalifah Harun Ar-Rasyid dan Al-

mereka mendorong para sarjana Muslim untuk menerjemahkan naskah-naskah kuno dari Yunani ke

dalam bahasa Arab. Beberapa naskah penting dari Yunani yang diterjema

(sebuah risalah besar astronomi) dan Geographia yang keduanya merupakan

1956) mengatakan ”Tugas utama kemanusian telah dicapai oleh para ilmuwan

Farabi adalah seorang muslim. Matematikawan terbaik Abul Kamil dan Ibn

a adalah muslim. Ahli geografi (Ilmu Bumi) dan ensklopedia terbaik Al-Masudi adalah seorang

Tabari ahli sejarah terbaik juga seorang muslim". George Sarton melanjutkan apresiasinya

rumi-p.blog.ugm.ac.id/

Jalaluddin Rumi Prasad| 4

writing about the earth or description of the earth atau

“deskripsi atau tulisan tentang bumi”. Selain dari itu, ia juga telah menghitung keliling bumi secara

matematik berdasarkan perhitungan jarak Alexandria dengan Seyne (Aswan). Oleh karena itu ia dianggap

pada perkembangan geografi yaitu pada

pembuatan dan penggunaan peta. Setelah didapatkannya alat pencetak, peta Ptolomaeus dengan diubah

Dari penjelasan di atas telah membuktikan bahwa geografi telah berkembang sejak sebelum Masehi di

i khususnya. Aktivitas manusia yang paling banyak menuntut keterampilan geografi adalah

perjalanan yang dilakukan para pedagang maupun tentara dalam peperangan untuk perluasan wilayah.

” antara Roma dan Capua (350 s.M). serta

” antara Tiongkok dengan Timur Tengah pada Abad Petengahan), telah menjadi sumber

Era Keemasan Islam

Selepas Romawi jatuh, Barat dicengkeram dalam era kegelapan. Perkembangan ilmu pengetahuan justru

mulai berkembang pesat di Timur Tengah. Geografi mulai berkembang pesat pada era Kekhalifahan

Mamun berkuasa,

naskah kuno dari Yunani ke

dalam bahasa Arab. Beberapa naskah penting dari Yunani yang diterjemahkan antara

(sebuah risalah besar astronomi) dan Geographia yang keduanya merupakan

1956) mengatakan ”Tugas utama kemanusian telah dicapai oleh para ilmuwan

Farabi adalah seorang muslim. Matematikawan terbaik Abul Kamil dan Ibn

Masudi adalah seorang

Tabari ahli sejarah terbaik juga seorang muslim". George Sarton melanjutkan apresiasinya

Page 5: 0x Sejarah Lahir Dan Perkembangan Ilmu Geografi

kepada ilmuan muslim di bukunya yang berjudul

mengatakan: "It will suffice here to evoke a few glorious names without contemporary equivalents in the

West: Jabir ibn Haiyan, al-Kindi, al

Hunain ibn Ishaq, al-Farabi, Ibrahim ibn Sinan, al

Qasim, Ibn al-Jazzar, al-Biruni, Ibn Sina, Ibn Yunus, al

al-zarqab, Omar Khayyam. A magnificent array of names which it would not be difficult to extend. If

anyone tells you that the Middle Ages were scientifically sterile, just quote these men to him, all of whom

flourished within a short period, 750 to 1100 A.D.

Berkembangnya geografi di dunia Islam dimulai ketika Khalifah Al

hingga 833 M memerintahkan para geografer muslim untuk mengukur kembali jarak bumi. Sejak saat itu

muncullah istilah ‘mil’ untuk mengukur jarak. Sedangkan oran

Umat Islam pun mampu menghitung volume dan keliling bumi. Berbekal keberhasilan itu, Khalifah Al

Mamun memerintahkan para geografer Muslim untuk menciptakan peta bumi yang besar. Adalah Musa

Al-Khawarizmi bersama 70 geografer lainnya mampu membuat peta globe pertama pada tahun 830 M.

Khawarizmi juga berhasil menulis kitab geografi yang berjudul "Surah Al

koreksi terhadap karya Ptolemaeus. Pada abad yang sama, Al

"Keterangan tentang Bumi yang Berpenghuni"

Sejak saat itu, geografi pun berkembang pesat. Sejumlah geografer Muslim berhasil melakukan terobosan

dan penemuan penting. Di awal abad ke

mendirikan sekolah di kota Baghdad yang secara khusus mengkaji dan membuat peta bumi

http://jalaluddin-rumi

Jalaluddin Rumi

kepada ilmuan muslim di bukunya yang berjudul "Introduction to the History of Scienc

"It will suffice here to evoke a few glorious names without contemporary equivalents in the

Kindi, al-Khwarizmi, al-Fargani, al-Razi, Thabit ibn Qurra, al

Farabi, Ibrahim ibn Sinan, al-Masudi, al-Tabari, Abul Wafa, 'Ali ibn Abbas, Abul

Biruni, Ibn Sina, Ibn Yunus, al-Kashi, Ibn al-Haitham, 'Ali Ibn 'Isa al

b, Omar Khayyam. A magnificent array of names which it would not be difficult to extend. If

anyone tells you that the Middle Ages were scientifically sterile, just quote these men to him, all of whom

flourished within a short period, 750 to 1100 A.D."

embangnya geografi di dunia Islam dimulai ketika Khalifah Al-Ma'mun yang berkuasa dari tahun 813

hingga 833 M memerintahkan para geografer muslim untuk mengukur kembali jarak bumi. Sejak saat itu

’ untuk mengukur jarak. Sedangkan orang Yunani menggunakan istilah ‘

Umat Islam pun mampu menghitung volume dan keliling bumi. Berbekal keberhasilan itu, Khalifah Al

Mamun memerintahkan para geografer Muslim untuk menciptakan peta bumi yang besar. Adalah Musa

geografer lainnya mampu membuat peta globe pertama pada tahun 830 M.

Khawarizmi juga berhasil menulis kitab geografi yang berjudul "Surah Al-Ard" (Morfologi Bumi) sebuah

koreksi terhadap karya Ptolemaeus. Pada abad yang sama, Al-Kindi juga menulis sebuah b

"Keterangan tentang Bumi yang Berpenghuni".

Musa Al-Khawarizmi (780-850 M)

Sejak saat itu, geografi pun berkembang pesat. Sejumlah geografer Muslim berhasil melakukan terobosan

dan penemuan penting. Di awal abad ke-10 M, secara khusus, Abu Zayd Al-Balkhi yang berasal dari Balkh

mendirikan sekolah di kota Baghdad yang secara khusus mengkaji dan membuat peta bumi

rumi-p.blog.ugm.ac.id/

Jalaluddin Rumi Prasad| 5

Introduction to the History of Science," dengan

"It will suffice here to evoke a few glorious names without contemporary equivalents in the

Razi, Thabit ibn Qurra, al-Battani,

Tabari, Abul Wafa, 'Ali ibn Abbas, Abul

Haitham, 'Ali Ibn 'Isa al-Ghazali,

b, Omar Khayyam. A magnificent array of names which it would not be difficult to extend. If

anyone tells you that the Middle Ages were scientifically sterile, just quote these men to him, all of whom

Ma'mun yang berkuasa dari tahun 813

hingga 833 M memerintahkan para geografer muslim untuk mengukur kembali jarak bumi. Sejak saat itu

g Yunani menggunakan istilah ‘stadion’.

Umat Islam pun mampu menghitung volume dan keliling bumi. Berbekal keberhasilan itu, Khalifah Al-

Mamun memerintahkan para geografer Muslim untuk menciptakan peta bumi yang besar. Adalah Musa

geografer lainnya mampu membuat peta globe pertama pada tahun 830 M.

Ard" (Morfologi Bumi) sebuah

Kindi juga menulis sebuah buku bertajuk

Sejak saat itu, geografi pun berkembang pesat. Sejumlah geografer Muslim berhasil melakukan terobosan

yang berasal dari Balkh

mendirikan sekolah di kota Baghdad yang secara khusus mengkaji dan membuat peta bumi.

Page 6: 0x Sejarah Lahir Dan Perkembangan Ilmu Geografi

http://jalaluddin-rumi-p.blog.ugm.ac.id/

Jalaluddin Rumi Prasad| 6

Di abad ke-11 M, seorang geografer termasyhur dari Spanyol, Abu Ubaid Al- Bakri berhasil menulis kitab

dengan titel “Mu’jamma Ista’jam” merupakan sebuah daftar toponyms (nama-nama tempat) yang

sebagian besar terletak di Jazirah Arab. Sebagai pengantar bukunya, beliau memaparkan setting geografis

Arab zaman dulu secara menarik disertai pemukiman dari masing-masing suku bangsa yang terkenal

waktu itu.

Karya monumental lainnya berjudul “Al Masalik wa Al Mamalik”. Hasil curah gagasannya yang satu ini

terdiri dari beberapa jilid yang secara sendiri-sendiri membahas satu tema pokok. Jilid pengantarnya

terbagi dalam geografi umum, muslim, dan non muslim. Walau tidak diterbitkan secara utuh, tetapi

bagian yang menyangkut muslim barat telah lama diketahui lewat penerbitan dan terjemahan bahasa

Prancis oleh Mac Guckin de Slane.

Masih dalam disiplin geografi, buku lain yang beliau tulis adalah “Itineraries and Kingdoms” atau

“Rencana-rencana Perjalanan dan Kerajaan-kerajaan”. Buku ini tidak hanya memuat keterangan-

keterangan dan faktor-faktor yang bersifat geografis, tetapi juga mencakup uraian komprehensif

mengenai politik, sosial historis, bahkan etnografi (ilmu bangsa-bangsa).

Pada abad ke-12, geografer Muslim, Al-Idrisi berhasil membuat peta dunia. Al-Idrisi yang lahir pada

tahun 1100 di Ceuta Spanyol itu juga menulis kitab geografi berjudul Kitab Nazhah Al- Muslak fi Ikhtira

Al-Falak (Tempat Orang yang Rindu Menembus Cakrawala). Kitab ini begitu berpengaruh sehingga

diterjemahkan ke dalam bahasa Latin, Geographia Nubiensis.

Al-Idrisi (1100 – 1165 M)

Seabad kemudian, dua geografer Muslim yakni, Qutubuddin Asy-Syirazi (1236 M - 1311 M) membuat peta

Laut Tengah dan Yaqut Ar-Rumi (1179 M-1229 M) membuat “Kitab Mu'jam al-Boldaan (Encyclopedia of

Lands)" dan “Kitab Mu'jam al-Udaba”, (Encyclopedia of Writers) berhasil melakukan terobosan baru.

Qutubuddin mampu membuat peta Laut Putih/Laut Tengah yang dihadiahkan kepada Raja Persia.

Page 7: 0x Sejarah Lahir Dan Perkembangan Ilmu Geografi

Sedangkan, Yaqut berhasil menulis enam jilid ensiklopedia bertajuk Mu'jam Al

Negeri-negeri).

Penjelajah Muslim asal Maroko, Ibnu Battuta

rute perjalanan baru. Hampir selama 30 tahun, Ibnu Battuta menjelajahi daratan dan mengarungi lautan

untuk berkeliling dunia. ia mengunjungi sebagian besar wilayah dunia Islam serta banyak daratan yang

dikuasai non-muslim, perjalanannya termasuk perjalanan ke Afrika Utara, dengan Horn of Afrika

(Semenanjung Somalia), Afrika Barat, Eropa Selatan dan Eropa Timur di

Asia Selatan, Asia Tengah, Asia Tenggara dan Cina di Timur, jaraknya melampaui tiga kali lipat

penjelajah kontemporer Marco Polo. Ibnu Battuta dianggap salah satu penjelajah yang terbesar sepanjang

masa. Dia bepergian lebih dari 75.000 mil (121.000 km), seorang tokoh tak tertandingi oleh penjelajahan

berikutnya sampai datangnya Zaman mesin uap sekitar 450 tahun kemudian.

Ibnu Batuta

Penjelajah Muslim lainnya yang mampu mengubah rute perjalanan laut adalah

Tiongkok. Memiliki nama Arab: Haji Mahmud Shams (1371

Tiongkok terkenal yang melakukan beberapa penjelajahan antara tahun 1405 hingga 1433. Majalah Life

menempatkan laksamana Cheng Ho sebagai nomor

beragama Islam, para temannya mengetahui bahwa Cheng Ho sangat ingin melakukan Haji ke Mekkah

seperti yang telah dilakukan oleh almarhum ayahnya, tetapi para arkeolog dan para ahli sejarah belum

mempunyai bukti kuat mengenai hal ini.

http://jalaluddin-rumi

Jalaluddin Rumi

Sedangkan, Yaqut berhasil menulis enam jilid ensiklopedia bertajuk Mu'jam Al-Buldan (Ensiklopedi

Ibnu Battuta di abad ke-14 M memberi sumbangan dalam menemukan

rute perjalanan baru. Hampir selama 30 tahun, Ibnu Battuta menjelajahi daratan dan mengarungi lautan

rkeliling dunia. ia mengunjungi sebagian besar wilayah dunia Islam serta banyak daratan yang

muslim, perjalanannya termasuk perjalanan ke Afrika Utara, dengan Horn of Afrika

(Semenanjung Somalia), Afrika Barat, Eropa Selatan dan Eropa Timur di Barat, dan ke Timur Tengah,

Asia Selatan, Asia Tengah, Asia Tenggara dan Cina di Timur, jaraknya melampaui tiga kali lipat

penjelajah kontemporer Marco Polo. Ibnu Battuta dianggap salah satu penjelajah yang terbesar sepanjang

i 75.000 mil (121.000 km), seorang tokoh tak tertandingi oleh penjelajahan

berikutnya sampai datangnya Zaman mesin uap sekitar 450 tahun kemudian.

Ibnu Batuta (1304–1368 atau 1369)

Penjelajah Muslim lainnya yang mampu mengubah rute perjalanan laut adalah Laksamana

nama Arab: Haji Mahmud Shams (1371 - 1433), adalah seorang pelaut dan penjelajah

Tiongkok terkenal yang melakukan beberapa penjelajahan antara tahun 1405 hingga 1433. Majalah Life

menempatkan laksamana Cheng Ho sebagai nomor 14 orang terpenting dalam milenium terakhir. Karena

beragama Islam, para temannya mengetahui bahwa Cheng Ho sangat ingin melakukan Haji ke Mekkah

seperti yang telah dilakukan oleh almarhum ayahnya, tetapi para arkeolog dan para ahli sejarah belum

i bukti kuat mengenai hal ini.

rumi-p.blog.ugm.ac.id/

Jalaluddin Rumi Prasad| 7

Buldan (Ensiklopedi

14 M memberi sumbangan dalam menemukan

rute perjalanan baru. Hampir selama 30 tahun, Ibnu Battuta menjelajahi daratan dan mengarungi lautan

rkeliling dunia. ia mengunjungi sebagian besar wilayah dunia Islam serta banyak daratan yang

muslim, perjalanannya termasuk perjalanan ke Afrika Utara, dengan Horn of Afrika

Barat, dan ke Timur Tengah,

Asia Selatan, Asia Tengah, Asia Tenggara dan Cina di Timur, jaraknya melampaui tiga kali lipat

penjelajah kontemporer Marco Polo. Ibnu Battuta dianggap salah satu penjelajah yang terbesar sepanjang

i 75.000 mil (121.000 km), seorang tokoh tak tertandingi oleh penjelajahan

berikutnya sampai datangnya Zaman mesin uap sekitar 450 tahun kemudian.

Laksamana Cheng Hodari

1433), adalah seorang pelaut dan penjelajah

Tiongkok terkenal yang melakukan beberapa penjelajahan antara tahun 1405 hingga 1433. Majalah Life

14 orang terpenting dalam milenium terakhir. Karena

beragama Islam, para temannya mengetahui bahwa Cheng Ho sangat ingin melakukan Haji ke Mekkah

seperti yang telah dilakukan oleh almarhum ayahnya, tetapi para arkeolog dan para ahli sejarah belum

Page 8: 0x Sejarah Lahir Dan Perkembangan Ilmu Geografi

http://jalaluddin-rumi-p.blog.ugm.ac.id/

Jalaluddin Rumi Prasad| 8

Laksamana Cheng Ho (1371 - 1433)

Dia melakukan ekspedisi sebanyak tujuh kali mulai dari tahun 1405 hingga 1433 M. Mereka juga mendata

sebaran obyek tematik yang diamatinya di atas peta. Muncullah antara lain geo-botani (berkembang

menjadi phytogeography), untuk mencatat distribusi dan klasifikasi tumbuhan, atau geo-lingua untuk

mencatat sebaran bahasa dan dialek. Perjalanan Cheng Ho ini menghasilkan Peta Navigasi Cheng Ho

yang mampu mengubah peta navigasi dunia sampai abad ke-15. Dalam buku ini terdapat 24 peta navigasi

mengenai arah pelayaran, jarak di lautan, dan berbagai pelabuhan. Cheng Ho adalah penjelajah dengan

armada kapal terbanyak sepanjang sejarah dunia yang pernah tercatat. Juga memiliki kapal kayu terbesar

dan terbanyak sepanjang masa hingga saat ini. Selain itu beliau adalah pemimpin yang arif dan bijaksana,

mengingat dengan armada yang begitu banyaknya beliau dan para anak buahnya tidak pernah menjajah

negara atau wilayah dimanapun tempat para armadanya merapat. Semasa di India termasuk ke Kalkuta,

para anak buah juga membawa seni beladiri lokal yang bernama Kallary Payatt yang mana setelah

dikembangkan di negeri Tiongkok menjadi seni beladiri Kungfu.

Geografer Muslim di Era Keemasan Islam, telah membuat banyak sumbangan pemikiran, konsep, dan

perkembangan di bidang ilmu geografi yang memberi warna bagi perkembangan peradaban hingga saat

ini. Diantara sekian banyak geografer muslim, berikut adalah nama-nama yang paling terkenal:

1. Hisyam Al-Kalbi (abad ke-8 M), Dia adalah ahli ilmu bumi pertama dalam sejarah Islam.

Hisyam begitu populer dengan studinya yang mendalam mengenai kawasan Arab.

2. Musa Al-Khawarizmi (780 M - 850 M), Ahli matematika yang juga geografer itu merevisi

pandangan Ptolemaues mengenai geografi. Bersama-sama 70 puluh geografer, Al-Khawarizmi

membuat peta globe pertama pada tahun 830 M.

3. Al-Ya'qubi (wafat 897 M), Dia menulis buku geografi bertajuk 'Negeri-negeri' yang begitu

populer dengan studi topografisnya.

Page 9: 0x Sejarah Lahir Dan Perkembangan Ilmu Geografi

http://jalaluddin-rumi-p.blog.ugm.ac.id/

Jalaluddin Rumi Prasad| 9

4. Ibn Khordadbeh (820 M - 912 M), Dia adalah murid Al-Kindi yang mempelajari jalan-jalan di

berbagai provinsi secara cermat dan menuangkannya ke dalam buku Al- Masalik wa Al-Mamalik

(Jalan dan Kerajaan).

5. Al-Dinawari (828 M - 898 M), Geografer Muslim yang juga banyak memberi kontribusi pada

perkembangan ilmu geografi.

6. Hamdani (893 M - 945 M), Geografer Muslim abad ke-9 M yang mendedikasikan dirinya untuk

mengembangkan geografi.

7. Ali al-Masudi (896 M - 956 M), Nama lengkapnya Abul hasan Ali Al-Ma’sudi. Ia mempelajari

faktorfaktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pembentukan batubatuan di bumi

dengan orisinalitas yang mencengangkan.

8. Ahmad ibn Fadlan (abad ke-10 M), Dia adalah geografer yang menulis ensiklopedia dan kisah

perjalanan ke daerah Volga dan Kaspia.

9. Ahmad ibn Rustah (abad ke-10 M), Ibnu Rustah merupakan geografer yang menulis

ensiklopedia besar mengenai geografi. Al Balkhi Memberikan sumbangan cukup besar dalam

pemetaan dunia. Al Kindi Selain terkenal sebagai ahli oseanografi, dia juga seorang ilmuwan

multitalenta. Sebagai ahli fisika, optik, metalurgi, bahkan filosofi.

10. Al Istakhar II dan Ibnu Hawqal (abad ke-10 M), Memberikan kontribusi besar dalam

pemetaan dunia.

11. Al-Idrisi (1099 M), Ahli geografi kesohor pada zamannya, yang juga dikenal sebagai ahli zoologi.

12. Al Baghdadi (1162 M), Seorang geografer Muslim terkemuka.

13. Abdul-Leteef Mawaffaq (1162 M), Selain pakar geografi, dia juga merupakan ahli pengobatan.

14. Piri Reis (1465-1555 M), Ia memperoleh ketenaran sebagai kartografer ketika sebuah bagian

kecil dari peta dunia pertama (disiapkan pada tahun 1513) ditemukan pada tahun 1929 di Istana

Topkapi di Istanbul. peta dunia-Nya adalah atlas tertua Turki dikenal menunjukkan Dunia Baru,

dan salah satu peta tertua Amerika masih ada di dunia. (Peta tertua Amerika yang masih ada

adalah peta ditarik oleh Juan de la Cosa pada tahun 1500, yang disimpan di Museum Angkatan

Laut (Museo Naval) dari Madrid, Spanyol.) Peta Piri Reis ‘berpusat di Sahara di Tropic of Cancer

lintang.

Page 10: 0x Sejarah Lahir Dan Perkembangan Ilmu Geografi

http://jalaluddin-rumi-p.blog.ugm.ac.id/

Jalaluddin Rumi Prasad| 10

Peta Piri Reis

Sebagai bentuk pengakuan dunia terhadap sumbangan peradaban Islam, sebanyak 24 ilmuwan dan

ulama Muslim terkemuka di era kejayaan telah diabadikan menjadi nama kawah bulan. Pemberian nama

ke-24 ilmuwan Muslim itu pun telah mendapat pengakuan dari International Astronomi Union disingkat

IAU atau Organisasi Astronomi Internasional.

Hanya satu nama tokoh Muslim yang tak diakui IAU menjadi nama kawah bulan, yakni Muhammad

Abduh (1849 M-1905 M). Ke-24 tokoh Muslim itu resmi diakui IAU sebagai nama kawah bulan secara

bertahap pada abad ke-20 M, antara tahun 1935, 1961, 1970, dan 1976. Pada awalnya, nama ilmuwan

Muslim yang diabadikan di kawah bulan itu disebut dalam bahasa Latin, seperti Alhazen, Azophi,

Alpetragius, Albataneus, Alfraganus, dan lainnya. Namun, kemudian diberi nama aslinya dalam bahasa

Arab. Berikut nama-nama tokoh dan ilmuwan Muslim yang diabadikan di kawah bulan (klik sumber);

1. Abulfeda. Nama lengkapnya Isma’il Ibn Abu al-Fida. Ia adalah ahli geologi dari Suriah (1273 M-

1331 M).

Page 11: 0x Sejarah Lahir Dan Perkembangan Ilmu Geografi

http://jalaluddin-rumi-p.blog.ugm.ac.id/

Jalaluddin Rumi Prasad| 11

2. Abulwafa. Bernama lengkap Abu al-Wafa al-Buzajani. Matematikus dan astronom asal Persia

(940 M-998 M).

3. Al-Bakri. Geografer Muslim asal Andalusia itu bernama Abu `Ubayd Abdallah Ibn `Abd al-Aziz

Ibn Muhammad al-Bakri (1010 M-1094 M).

4. Al-Biruni. Ilmuwan serba bisa yang populer di Afghanistan dan India itu bernama lengkap Abu

ar-Rayhan Muhammad ibn Ahmad al-Biruni. Dia seorang astronom, matematikus, dan geografer

(973 M-1048 M).

5. Al-Khwarizmi. Matematikus dan astronom kelahiran Khwarizmi itu bernama lengkap

Muhammad ibnu Musa al-Khwarizmi.

6. Al-Marrakushi. Abu `Ali al-Hasan Ibn `Ali al-Marrakushi adalah astronom dan matematikus

asal Maroko dan bekerja di Mesir pada abad ke-13 M.

7. Albategnius. Muhammed bin Jaber Al-Battani dikenal di dunia Barat dengan panggilan

Albategnius. Dia seorang astronom dan matematikus yang berasal dari Harran, Mesopotamia.

8. Alfraganus. Abu ‘l-’Abbas Ahmad Ibn Muhammad Ibn Kathir al-Farghani adalah astronom

terkemuka di Baghdad yang berasal dari Iran pada abad ke-9 M.

9. Alhazen. Nama aslinya adalah Abu Ali al-Hasan Ibn al Haytham. Ahli fisika, matematika, dan

astronomi itu mengabdikan hidupnya di Mesir (987 M-1038 M).

10. Almanon. Ini merupakan nama panggilan orang Barat terhadap Abu Ja’far Abdallah al-Ma’mun

ibnu Harun al-Rashid. Khalifah Dinasti Abbasiyah di Baghdad yang berkuasa pada 813 M-833 M.

11. Alpetragius. Astronom asal Andalusia itu bernama Abu Ishaq Nur al-Din Al-Bitruji Al-Ishbili.

12. Arzachel. Nama lengkapnya adalah Abu Ishaq Ibrahim ibn Yahya al-Naqqash al-Zarqalluh or al-

Zarqali. Matematikus terkemuka ini berasal dari Toledo, Andalusia.

13. Avicenna. Ilmuwan legendaris Muslim itu bernama Abu `Ali al-Hussayn Ibn Sina (980 M-1037

M).

14. Azophi. Nama lengkapnya Abdurrahman Al-Sufi. Dia adalah astronom terkemuka yang menulis

tentang bintang.

15. Geber. Astronom abad ke-12 M asal Andalusia itu sebenarnya bernama Abu Muhammad Jabir

Ibn Aflah al-Ishbili.

16. Ibnu Battuta. Penjelajah dan geografer Muslim asal Maroko itu bernama Abu Abd Allah

Muhammad Ibn `Abd Allah Ibn Battuta.

17. Ibnu Firnas. Orang Barat menyebutnya Armen Firman. Insinyur pencipta kapal terbang itu

bernama lengkap Abbas Ibn Firnas.

18. Ibnu Yunus. Astronom Mesir (950 M-1009) itu bernama Abu al-Hasan bin Ahmad ibnu Yunus

al-Sadafi.

19. Ibnu-Rushd. Dokter dan filsuf Muslim asal Andalusia ini bernama Abu al-Walid Muhammad

Ibn Ahmad Ibn Rushd.

20. Messala. Nama lengkapnya adalah Ma-sha’ Allah ibnu Athari al-Basri. Dia adalah astronom asal

Irak.

21. Nasiruddin. Ilmuwan terkemuka asal kota Tus, Khurasan, ini bernama lengkap Muhammad

ibnu Muhammad ibnu al-Hasan al-Tusi.

22. Omar Khayyam. Dia adalah sastrawan, astronom, dan matematikus terkemuka asal Persia

yang hidup pada abad ke-11 M. Dia juga dikenal dengan panggilan al-Khayyami.

23. Thebit. Ilmuwan asal Irak ini bernama lengkap Thabit Ibn Qurrah al-Sabi’ al-Harrani Thabit Ibn

Qurra. Ia hidup pada abad ke-9 M.

Page 12: 0x Sejarah Lahir Dan Perkembangan Ilmu Geografi

http://jalaluddin-rumi-p.blog.ugm.ac.id/

Jalaluddin Rumi Prasad| 12

24. Ulugh Beigh. Dia adalah penguasa Dinasti Timurid yang juga mencintai astronomi serta sempat

membangun observatorium. Nama lengkapnya adalah Mirza Mohammad Taragai bin Shahrukh.

Abad Pertengahan

Selanjutnya pada abad pertengahan, perjalanan-perjalanan yang dilakukan oleh Columbus, Vasco da

Gama, Fernando de Magelhaens dan lain-lain yang terkenal dengan misi 3 G (Gold, Gospel, dan Glory)

telah pula menambah pengetahuan mengenai negeri lain tentang penduduk dan peradabannya.

Pengetahuan ini selain menambah materi geografi, juga telah membukakan kawasan manusia terhadap

perwilayahan di permukaan bumi.

Pada Abad Pertengahan, tokoh-tokoh ilmu pengetahuan seperti Nicolaus Copernicus (yang

mengemukakan tentang teori heliosentris), Galileo Galilei, Johanes Kepler, Gerard Mercator, Wilem

Jansz, dan lain-lainya, memiliki jasa yang sangat besar terhadap perkembanagan Geografi saat itu.

Kemudian Bernard Varen (Varenius) telah menentukan istilah “general geography” atau “geographia

generalis” yang merupakan bagian dari science yang mempelajari bumi secara umum, menguraikan

pembagian dan gejala yang mempengaruhi bumi secara keseluruhan. Hal yang dikemukakannya

merupakan dasar dan hukum umum yang dapat diterapkan pada geografi untuk mempelajari suatu

wilayah atau negara secara khusus. Bagian geografi yang tearkhir ini disebutnya sebagai special

geography atau “geographia specialis” (Harstorne, 1960: 67). Kemudian bagian geografi ini menjadi

geografi regional (regional geography). Varenius juga pernah mempublikasikan studi regional mengenai

Jepang dan Syam, dan uraian ini lebih bersifat matematik campuran (Sumaatmadja, 1988: 18). Tokoh-

tokoh geografi dari Jerman yang sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan disiplin geografi,

diantaranya; Karl Ritter, Oscar Peschel, Alexander von Humboldt, Friederich Ratzel, ErnestKapp, Alfred

Hettner.

Bernard Varen (1622–1650)

Pandangan geografi dari tokoh-tokoh tersebut, secara singkat sebagai berikut: Alexander von

Humboldt (1769-1859) dan Karl Ritter (1779-1859), dianggap sebagai peletak dasar “geografi modern”

(Sumaatmadja, 1988: 18). Kedua tokoh ini berjasa dalam meletakkan dasar-dasar ilmu-pengetahuan

empiris (empirical sciences) pada geografi. Prosedur induktif melalui observasi dan penjelajahan

dilakukan untuk menyusun hukum-hukum umum pada studi geografi. Mereka berpegang kepada

Page 13: 0x Sejarah Lahir Dan Perkembangan Ilmu Geografi

http://jalaluddin-rumi-p.blog.ugm.ac.id/

Jalaluddin Rumi Prasad| 13

konsep filsafat holisme yang menghormati relevansi bumi dengan manusia. Hal ini dapat kita lihat dari

pernyataan Ritter Hartshorne (1960: 20), “Independent to Man, the earth is also without him, to the

scene of natural phenomena; the law of its formulation cannot proceed from Man. In thescience of the

earth, theearth itself must be asked for its laws”. Bagi Ritter faktor alam menjad penentu bagi gejala

kemanusiaan. Pandangannya tersebut mempengaruhi bagi ajaran Friederich Ratzel, di mana Ritter

memasukkan faktor manusia sebagai faktor penting pada studi geografi. Hal ini bisa dilihat dari seperti

yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa ”geography to study the earth as the dwelling place man”,

dan inilah yang membuat Ritter sebagai peletak dasar Geografi Sosial Modern (Sumaatmadja, 1988: 19).

Karl Ritter (1779-1859)

Era Modern

Selanjutnya di era moderen, terdapat Emmanuel Kant (1724-1804) yang mendapat julukan ”Bapak

Geografi Politik”, di samping sebagai peletak dasar Geografi Modern. Kemudian Charles Darwin (1809-

1882) seorang ahli evolusi biologis Inggris dengan konsep natural selection, merupakan konsep yang

terpenting dan berlaku hingga kini, walaupun pernah diselewengkan oleh Hitler dalam berbagai

ekspansinya melalui pengembangan doktrin survival of the fittest yang sebetulnya berasal dari Herbert

Spencer dalam Darwinisme Sosial. (Taylo, 2000: 783). Kemudian Frederich Ratzel (1844-1904) yang

menerbitkan buku Pitsce Geographie (1897), gagasan-gasan kontemporer tentang determinisme

lingkungan diterapkan pada kajian negara. Memfokuskan lokasi strategis pada skala global. Karl

Haushofer (1896-1946) melanjutkan pandangan Ratzel dan Kjellen terutama pandangan tentang

lebensraum ( ruang hidup ) dan paham ekspansionisme. Jika jumlah penduduk suatu wilayah suatu

negara semakin banyak sehingga tidak sebanding lagi dengan luas wilayah, maka negara tersebut harus

berupaya memperluas wilayahnya sebagai ruang hidup bagi warga negara.

Page 14: 0x Sejarah Lahir Dan Perkembangan Ilmu Geografi

http://jalaluddin-rumi-p.blog.ugm.ac.id/

Jalaluddin Rumi Prasad| 14

Karl Haushofer (1896-1946 M)

Kemudian pada tahun 1904 Harold Makinder menyuguhkan “daerah poros” (pivot area), belakangan

dinamakan kembali dengan teori “heartland”, yang menjadi landasan kajian kajian-kajian Geografi

(1904) . Titik kulminasi dari geografi lingkungan ini muncul dalam kajaian politik dan landasan pijakan

Dewrent Whittlesey yang subtil dalam The Earth and the State, titik nadirnya adalah legitimasi geopolitik

Jerman terhadap perluasan wilayah Third Reich yang pernah disinggung di atas. Namun perlu diketahui

bahwa geopolitik ini mundur ketika para ahli Geografi pada umumnya mencoba menggabungkan kajian-

kajian mereka dengan perkembangan baru dalam ilmu-ilmu sosial. Kelemahan dalam geografi politik

lingkungan ternyata adalah dalam teori sosial yang tidak memadai. Sebab ide-idenya hanya hanya bisa

bertahan di luar Geografi, ketika para ahli ilmu politik mengacu kepada pengaruh-pengaruh geografi

lingkungan sebagai faktor geografis atau ketika gagasan-gagasan geografi simplistik digunakan untuk

menjustifikasi kebijakan-kebijakan Perang Dingin yang agresif (Taylor, 2000:783).

Harold Mackinder (1861-1947 M)

Page 15: 0x Sejarah Lahir Dan Perkembangan Ilmu Geografi

http://jalaluddin-rumi-p.blog.ugm.ac.id/

Jalaluddin Rumi Prasad| 15

Tokoh lain yang juga berfaham determinisme itu adalah Ellsworth Huntington yang menulis The Pulse of

Asia (1907), Palestine Its Transformation (1911) Civilization and Climate (1915). Ia seorang brilian, ahli

geografi Amerika Serikat ini terkesan oleh kontras antara peradaban yang luarbiasa besar dari Asia

Tengah dan Asia Barat Daya (Duverger, 1985: 420), yang secara rinci anda dapat membacanya isi

teorinya tersebut pada teori-teori Geografi. Kemudian von Richthoffen (1833-1905), ia merupakan tokoh

geografer yang berpengaruh. Sebagai seorang ahli Geologi, beliau mengemukakan bahwa pengertian

permukaan bumi yakni bagian luar dari bumi yang terdiri dari geografi dan termasuk segala gejala yang

bersangkutandengannya. Dia-lah yang memberikan batasan eksplisit bahwa “Geography is the study of

the eart surface according to its differences, or the study of different areas of the earth surface in term of

total characteristics” (Harsthorne, 1960: 173). Dia juga yang memperkenalkan “korografi” yang

merupakan studi holistik tentang bumi dan interelsinya secara sistematik.

von Richthoffen (1838-1905)

Sedangkan untuk tokoh Prancis yang berjasa mengembangkan geografi adalah Paul Vidal de la

Blache (1845-1914) dan Jean Brunhes (1869-1930). Blace menulis Principes de geograhie

humanie (1922). Ia berusaha melepaskan visi determinismenya, namun manusia dipandang sebagai

Page 16: 0x Sejarah Lahir Dan Perkembangan Ilmu Geografi

http://jalaluddin-rumi-p.blog.ugm.ac.id/

Jalaluddin Rumi Prasad| 16

makhluk yang aktif dalam kehidupannya Oleh karena itu ia digelari sebagai “Bapak Geografi Sosial

Modern” di mana dalam pernyataannya bahwa Geography is the science of places, concerned with

qualities and potentialities of countries (Hartsorne, 1960: 13). Sedangkan Jean Brunhes ia menulis

Geographie humaie, edisi ketiga , 3 jilid (1925), edisi singkat dalam satu jilid tahun 1947 (Duverger, 1985:

411). Dalam buku tersebut Brunches mengeluarkan teori tentang “Konflik antara Suku Bangsa Nomadik

dengan Sedenter”.

Paul Vidal de la Blache (1845-1914)

Adalah James Fairgrive, seorang geograf Inggris yang mengemukakan bahwa geografi memiliki nilai

edukatif, terutama untuk berpikir kritis dan bertanggung jawab terhadap kehidupan dunia. Manusialah

yang bisa mengubah secara positif lingkungan yang dikehendaki sesuai dengan kepentingan-kepentingan

hidup yang bertanggung jawab. Salah satu bukunya yang terkenal adalah Geography and World Power.

Sedangkan Prestone E. James dengan karyanya yang terkenal American Geography: Inventory and

Prospect, merupakan tulisan yang mengetengahkan pandangannyatentang eratnya hubungan Georafi

dengan sejarah sehingga dianalogikan sebagai ilmu dwi tunggal antara tempat dan waktu. Kata-kata ini

sebenarnya tidak asing, karena sebelumnya pernah menjadi slogan zaman Herodotus. Namun tempat

yang memberikan ruang untuk memahami perubahan berdasarkan waktu, dua-duanya tidak dapat

dipisahkan, mengingat waktu juga yang menunjukkan adanaya perubahan dan kemajuan/kemunduran di

suatu tempat.

Page 17: 0x Sejarah Lahir Dan Perkembangan Ilmu Geografi

http://jalaluddin-rumi-p.blog.ugm.ac.id/

Jalaluddin Rumi Prasad| 17

Demikian tentang perkembangan geografi, sejak disiplin ini hanya merupakan suatu cerita sampai

kepada suatu perkembangan disiplin ilmu yang modern dengan pendekatan dan metodenyayang kaya

baik secara kealaman, sosial, maupun humaniora, geografi senantiasa merambah di antaranya. Sebagai

contoh misalnya; Geografi tata ruang ini baru muncul tahun 1960-an dan 1970-an, dan mulai

diperkenalkan di saat terjadinya perkembangan dramatis studi geografi di berbagai universitas,

khususnya di negara-negara yang berbahasa Inggeris. Para “pendobrak kuantitatif dan teoretik” tersebut

dengan demikian dapat memperluas pandangan mengenai disiplin itu dengan bertambahnya jumlah

posisi staf yang tersedia dan riset-risetnya yang memungkinkan dapat mengembangkan disiplin ini.

Geografi adalah disiplin akademis yang luas dan dinamis, yang memiliki akar-akarnya baik dalam ilmu

pasti, alam, sosial, bahkan humaniora. Dalam cakupannya yang begitu luas, terdapat kelompok

kelompok-kelompok yang beringgungan dan beririsan, baik para ahli riset maupun pengajar/pendidik,

yang kesemuanya bertujuan untuk meningkatkan pemahaman kita mengenai lingkungan, tata ruang, dan

tempat dengan berbagai strategi dan teknik.

Adanya perbedaan kelompok-kelompok tersebut menyebabkan perdebatan dinamis yang tidak ada putus-

putusnya mengenai alternatif-alternatif tinjauannya. Tetapi di samping itu terdapat juga sekian banyak

riset dan aktivitas akademis yang substansial telah berjasa meningkatkan wawasan kita tentang

bagaiamana lingkungan fisik tersusun sedemikian rupa dan bekerja. Bagaimana kehidupan manusia

diorganisir secara keruangan, serta bagaimana pula tempat-tempat itu dibuat sebagai lokasi kediaman

yang nyaman untuk kepentingan hidup kita.

Pustaka

Dickinson, Robert, E. (1970) Regional Ecology, New York: Jhon Willey & Sons. Inc.

Duverger, Murice (1985) Sosiologi Politik, Penerjemah Daniel Dhakidae, Penyunting dan Pengantar

Alfian, Jakarta: CV Rajawali.

Hartshorne, R. (1960) Perspective on the Nature of Geography, Chicago: Rend McNally &

Company.

Khiam, Kkhoe Soe (___) Ichtisar Perkembangan Ilmu Bumi, Bandung : KPPK-BPG

Lapian, A.B (1980) “Memperluas Cakrawala Melalui Sejarah Lokal”, dalam Prisma, No. 8,

Jakarta: LP3ES, hlm.3-9.

Lucile, Carlson, (1958) Geography and World Politics, Englewood Cliffs, New York: Prentice Hall,

Inc.

Mitchell,J.B. (1960) Historical Geography, London: The English Universities Press Limited.

Taylor, Peter, J. (2000) “Political Geography” dalam Adam Kupper& Jessica Kupper, Ed. Ensiklopedi

Ilmu-ilmu Sosial, Diterjemahkan Haris Munandar dkk. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada., hlmn. 298-

300, hlmn 782-784.

Page 18: 0x Sejarah Lahir Dan Perkembangan Ilmu Geografi

http://jalaluddin-rumi-p.blog.ugm.ac.id/

Jalaluddin Rumi Prasad| 18

Sumaatmadja, Nursid (1988) Studi Geografi: Suatu Pendekatan dan Analisa Keruangan,

Bandung: Alumni.

Referensi Internet:

http://www.monthly-renaissance.com/issue/content.aspx?id=1126, diakses tanggal 10 desember 2012

http://geoenviron.blogspot.com/2011/07/geograf-islam-zaman-keemasan-islam.html, diakses tanggal 10

desember 2012

http://tonyoke.wordpress.com/2009/06/16/jejak-kejayaan-islam-di-luar-angkasa/, diakses tanggal 10

desember 2012