12
1 / 4

1 / 4 - Journal | Unairjournal.unair.ac.id/downloadfull/JIPK2385-d27d7b199afullabstract.pdf · 17 Pengaruh Penambahan Vitamin B pada Media Blotong 12 Kering ... pumilus terhadap Kandungan

  • Upload
    lyque

  • View
    217

  • Download
    3

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 1 / 4 - Journal | Unairjournal.unair.ac.id/downloadfull/JIPK2385-d27d7b199afullabstract.pdf · 17 Pengaruh Penambahan Vitamin B pada Media Blotong 12 Kering ... pumilus terhadap Kandungan

1 / 4

Page 2: 1 / 4 - Journal | Unairjournal.unair.ac.id/downloadfull/JIPK2385-d27d7b199afullabstract.pdf · 17 Pengaruh Penambahan Vitamin B pada Media Blotong 12 Kering ... pumilus terhadap Kandungan

Table of Contents

No. Title Page

1 THE SEMIINTENSIVE CULTURE OF VANNAMEI SHRIMP (Litopenaeusvannamei) BY CLOSED CIRCULATION METHOD TO PREVENT VIRUS ATTACK

-

2 THE EFFECT OF sGnRHa + DOMPERIDON IN DIFFERENT DOSES TOOVULATION OF PUNTEN STRAIN GOLDFISH (Cyprinus carpio L.)

-

3 THE RELATIONS of MALE and FEMALE RATIO of Daphnia sp. ON MATINGEFFICIENCY and EPHIPIA PRODUCTIONS

-

4 EFFECT OF DONOR OF CHICKEN BROILER PITUITARY EXTRACT ONLATENCY TIME, FERTILIZATION RATE AND HATCHING RATE OF COMETFISH (Carassius auratus auratus) SPAWNING

-

5 MASSAL CULTURE OF Scenedesmus sp. as AN EFFORT TO GET ROTIFERAFEED IN NATURAL AND CONCETRATE TYPE

-

6 THE EFFECT OF FEED TO SURVIVAL AND GROWTH RATE OF VANNAMEISHRIMP (Litopenaeus vannamei)

-

7 DIFFERENT FEEDING TO GROWTH AND FOOD CONVERTION RATIO OFFRESHWATER LOBSTER (Cherax quadricarinatus) WITH BOTTLE SYSTEM

-

8 RESPONSE OF HOT SMOKE MILK FISH (Chanos chanos) QUALITY WITHLENGTH OF DRAINAGE

-

9 THE SURVIVAL OF KOI GOLDFISH (Cyprinus carpio koi) WHICH INFECTED BYKHV (Koi herpesvirus)

-

10 ANTIBACTERIAL ACTIVITY OF PYOCYANIN FROM Pseudomonas aeruginosaISOLATE TO Aeromonas hydrophila WITH IN VITRO METHOD

-

11 ANTIBACTERIAL ACTIVITY OF RED GINGER EXTRACT (Zingiber officinaleRosc.) IN DIFFERENT CONCENTRATION TO Aeromonas hydrophila WITH INVITRO METHOD

-

12 ANTIBACTERIAL ACTIVITY OF GALANGAL RHIZOME JUICE IN DIFFERENTCONCENTRATION TO THE GROWTH OF Aeromonas hydrophila WITH INVITRO METHOD

-

13 THE EFFECTIVITY OF CITRUS LIMONUM SKIN EXTRACT TO INHIBITAeromonas hydrophila’s GROWTH WITH IN VITRO METHOD

-

14 DESCRIPTION OF THE PATHOLOGY OF GILL AND SKIN TIGER SHRIMP(Penaeus Monodon Fab.) THAT IT ATTACKED BY CILIATA PHATOGEN FROMVORTICELLIDAE FAMILY (Zoothamnium Sp.).

-

15 Pemetaan Distribusi Ekosistem Mangrove di Wilayah Kota Surabaya danSidoarjo Memanfaatkan Citra Landsat TM-5

-

16 Efektivitas Alat Tangkap Mini Purse Seine Menggunakan Sumber Cahaya BerbedaTerhadap Hasil Tangkap Ikan Kembung (Rastrelliger sp.)

-

17 Pengaruh Penambahan Vitamin B pada Media Blotong 12 Kering terhadapPertumbuhan Populasi Dunaliella salina

-

18 Perubahan Histopatologi Kulit Ikan Koi (Cyprinus carpio) yangTerinfestasi Ichthyophthirius multifiliis Secara Kohabitasi

-

19 Pengaruh Penggunaan Tepung Daging Bekicot (Achatina fulica) pada PakanBuatan terhadap Pertumbuhan, Rasio, Konversi Pakan dan TingkatKelulushidupan Benih Ikan Patin (Pangasius pangasius)

-

20 Kandungan Gizi dan Karakterisasi Senyawa BioaktifLintah Laut (Discodoris sp.) -

2 / 4

Page 3: 1 / 4 - Journal | Unairjournal.unair.ac.id/downloadfull/JIPK2385-d27d7b199afullabstract.pdf · 17 Pengaruh Penambahan Vitamin B pada Media Blotong 12 Kering ... pumilus terhadap Kandungan

No. Title Page

21 Tingkat Kerentanan Lingkungan Pesisir Selatan KabupatenBangkalan TerhadapPotensi Tumpahan Minyak (Oil Spill)

-

22 Teknik Budidaya Rumput Laut (Kappaphycus alvarezii) dengan Metode RakitApungdi Desa Tanjung, Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur

-

23 Prevalensi dan Derajat Infeksi Dactylogyrus sp. pada Insang Benih Bandeng(Chanos chanos) di Tambak Tradisional, Kecamatan Glagah, KabupatenLamongan

-

24 Kecepatan dan Presentase Infeksi Penyakit Ice-Ice pada Kappaphycus alvarezii diPerairan Bluto Sumenep

-

25 Pengaruh Pemberian Bakteri Bacillus pumilus pada kotoran Sapi Sebagai Pupukterhadap Jumlah Kandungan Klorofil Dunaliella salina

-

26 Pengaruh Pemberian Pakan Buatan, Pakan Alami, dan Kombinasinyaterhadap Pertumbuhan, Rasio Konservasi Pakan dan Tingkat Kelulushidupan IkanSidat (Anguilla bicolor)

-

27 Pengaruh Konsentrasi Air Kelapa Muda dan Madu dalam NaCl Fisiologisterhadap Motilitas dan Lama Hidup Spermatozoa Ikan Patin (Pangasiuspangasius)

-

28 Pengaruh Ekstrak Alga Cokelat (Sargassum sp.) terhadap pertumbuhan BakteriEscherichia coli Secara In Vitro

-

29 Gambaran Leukosit Darah Ikan Koi (Cyprinus carpio) yang TerinfestasiIchthyophthirius multifiliis pada Derajat Infestasi yang Berbeda dengan MetodeKohabitasi

-

30 Pemanfaatan Isi Rumen Sapi yang Difermentasikan dengan Bakteri Bacilluspumilus terhadap Kandungan Klorofil pada Kultur Dunaliella salina

-

31 Efektifitas Ekstrak Tanaman Meniran (Phyllanthus niruri) Sebagai AntibakteriEdwardsiella tarda Secara In Vitro

-

32 Daya Antibakteri Sari Buah Majapahit (Crescentia cujete L.) terhadap BakteriAeromonas salmonicida Secara In Vitro

-

33 Pengaruh Pemberian Garam (NaCl) terhadap Kerusakan Telur Argulus Japonicus -

34 Pengelolaan Limbah pada Pabrik Pengolahan Ikan di PT. Kelola Mina Laut Gresik -

3 / 4

Page 4: 1 / 4 - Journal | Unairjournal.unair.ac.id/downloadfull/JIPK2385-d27d7b199afullabstract.pdf · 17 Pengaruh Penambahan Vitamin B pada Media Blotong 12 Kering ... pumilus terhadap Kandungan

Vol. 3 - No. 1 / 2008-04TOC : , and page : -

THE EFFECT OF sGnRHa + DOMPERIDON IN DIFFERENT DOSES TO OVULATION OF PUNTEN STRAINGOLDFISH (Cyprinus carpio L.)

PENGARUH sGnRHa + DOMPERIDON DENGAN DOSIS PEMBERIAN YANG BERBEDA TERHADAP OVULASI IKANMAS (Cyprinus carpio L.) STRAIN PUNTEN

Author :Reny I’tishom |Departemen Biologi KedokteranFakultas Kedokteran Universitas AirlanggaKampus A Jl. Dr. Moestopo – Surabaya

Abstract

This aim of study was to determine the effect of sGnRHa + domperidone (ovaprim®) given in injection different ongerminal vesicle break down (GVBD), success female ovulation, latency time, degree of fertilization and hatching rate infemale common carp (Cyprinus carpio L.). This study was designed on true experimental with complete random design.The differences among group means of dose and timing of treatment of the ovaprim® were tested by Anova, followedby the Least Significant Difference test. This study involved of 40 common carps (Cyprinus carpio L.) consisting in twoseries experiment. The experiment was designed to determine the effective dose of ovaprim® to germinal vesicle breakdown (GVBD), success female ovulation, latency time, degree of fertilization and hatching rate in common carp (Cyprinuscarpio L.) and as a control carp with injection of saline (NaCl 0,7 %). The result of the study showed that given a singleinjection ovaprim® on germinal vesicle break down (GVBD), success female ovulation, latency time, degree offertilization and hatching rate in common carp (Cyprinus carpio L.) have given significant different to control (p

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

4 / 4

Page 5: 1 / 4 - Journal | Unairjournal.unair.ac.id/downloadfull/JIPK2385-d27d7b199afullabstract.pdf · 17 Pengaruh Penambahan Vitamin B pada Media Blotong 12 Kering ... pumilus terhadap Kandungan

Berkala Ilmiah Perikanan Vol. 3 No. 1, April 2008

9

PENGARUH sGnRHa + DOMPERIDON DENGAN DOSIS PEMBERIAN YANG BERBEDATERHADAP OVULASI IKAN MAS (Cyprinus carpio L.) STRAIN PUNTEN

THE EFFECT OF sGnRHa + DOMPERIDON IN DIFFERENT DOSESTO OVULATION OF PUNTEN STRAIN GOLDFISH (Cyprinus carpio L.)

Reny I’tishomDepartemen Biologi Kedokteran

Fakultas Kedokteran Universitas AirlanggaKampus A Jl. Dr. Moestopo – Surabaya

Abstract

This aim of study was to determine the effect of sGnRHa + domperidon e (ovaprim®) given ininjection different on germinal vesicle break down (GVBD), success female ovulation, latency time,degree of fertilization and hatching rate in female common carp ( Cyprinus carpio L.). This study wasdesigned on true experimental with complete random design. The differences among group m eans of doseand timing of treatment of the ovaprim® were tested by Anova, followed by the Least SignificantDifference test.

This study involved of 40 common carps ( Cyprinus carpio L.) consisting in two seriesexperiment. The experiment was designed to de termine the effective dose of ovaprim® to germinal vesiclebreak down (GVBD), success female ovulation, latency time, degree of fertilization and hatching rate incommon carp (Cyprinus carpio L.) and as a control carp with injection of saline (NaCl 0,7 %).The result of the study showed that given a single injection ovaprim® on germinal vesicle break down(GVBD), success female ovulation, latency time, degree of fertilization and hatching rate in common carp(Cyprinus carpio L.) have given significant diffe rent to control (p<0,05).

Keywords : Cyprinus carpio, sGnRHa + domperidone (ovaprim®), ovulation.

PendahuluanDi dalam menunjang perkembangan

akuakultur, diperlukan adanya penyediaan benihikan yang memadai baik secara kuantitasmaupun kualitasnya. Untuk itu diperlukanadanya usaha pembenihan yang dapatmenyediakan benih ikan dalam jumlah banyakdan berkualitas tinggi, secaraberkesinambungan.

Usaha yang mengarah pada penyediaanbenih ikan unggul selama ini belumberkembang di Indonesia, hambatan pro duksiakibat kekurangan benih ikan masih terasadimana-mana. Langkah awal usaha tersebutdapat dimulai dengan cara mengembangkanpemuliaan ikan (breeding program), baikmelalui teknik reproduksi alami maupun teknikreproduksi buatan. Faktor yang sangatmenentukan di dalam pengembangan usahapembenihan ikan adalah kesinambunganpenyediaan induk matang gonad yang sehat danberkualitas, karena hanya dari induk unggulakan didapatkan benih ikan yang mempunyaikecepatan tumbuh tinggi dan kebal penyakit.

Proses perkembangan gonad dan ovulasipada ikan diatur oleh sistem hormon (Harveydan Hoar, 1979; Randal, 1995). Hormonestrogen, terutama estradiol 17 mempengaruhi

sintesis vitelogenin di hati (Nagahama et al.1983; Randal, 1995) dan hormon gonadotropinberfungsi mempercepat proses kematanganakhir oosit dalam persiapan ovulasi ataupunspermiasi (Zohar, 1989; Lieberman, 1995).Agar supaya ikan mau memijah, maka dalamprosesnya akan lebih baik jika menggunakanmanipulasi hormon yaitu melalui penyuntikanbeberapa macam hormon (Davy dan Chouinard,1980). Hormon-hormon yang telah dicoba untukmerangsang pemijahan pada ikan baik betinamaupun jantan yaitu : ekstrak hipofisa sapi,pregnant mare serum gonadotropin (PMSG)(Wahyudi, 1995), human chorionicgonadotropin (HCG), carp pituitary gland(CPG), luteinizing hormone releasing hormone(LHRH), gonadotropin releasing hormone(GnRH), calibrated pituitary extract (CPE)(Drori et al. 1994; Pao et al. 1999; Yaron et al.1999) dan ovaprim® (sGnRHa + domperidon)(Nandeesha et al. 1990a; Pao et al. 1999).

Hormon yang sering digunakan untukmerangsang pemijahan di berbagai negara saatini adalah sGnRHa + domperidon (ovaprim ®).Salah satu faktor yang mempengaruhirangsangan pemijahan adalah pemberian dosisyang tepat. Dosis hormon yang kurang tepatakan memberikan hasil yang kurang

Page 6: 1 / 4 - Journal | Unairjournal.unair.ac.id/downloadfull/JIPK2385-d27d7b199afullabstract.pdf · 17 Pengaruh Penambahan Vitamin B pada Media Blotong 12 Kering ... pumilus terhadap Kandungan

Pengaruh sGnRHa + Domperidon........

10

DP = Jumlah telur yang dibuahi x 100 %Jumlah telur seluruhnya

Keterangan :DP = derajat pembuahan

HR = a x 100 %a + b + c

memuaskan. Dari latar belakang tersebut perludilakukan penelitian tentang dosis pemberiansGnRHa + dopamin yang tepat pada induk ikanmas strain “Punten” agar diperoleh hasil yangoptimal terhadap migrasi inti, induk yangmengalami ovulasi, waktu latensi, derajatpembuahan dan derajat penetasan.

Bahan Dan MetodeRancangan penelitian yang digunakan

dalam penelitian ini adalah Rancangan AcakLengkap (RAL). Sebagai perlakuan dalampenelitian pertama adalah dosis ovaprim® yangterdiri 5 perlakuanperlakuan (A) placebo = larutan NaCl fisiologis0,7 % (kontrol) (Drori et al. 1994),perlakuan (B) = ovaprim® 0,3 ml/kg/bb,perlakuan (C) = ovaprim® 0,4 ml/kg/bb,perlakuan (D) = ovaprim® 0,5 ml/kg/bb,perlakuan (E) = ovaprim® 0,6 ml/kg/bb.

Pengambilan data untuk masing-masingperlakuan sebanyak delapan kali ulangan.

Populasi ikan mas seluruhnya adalah 80ekor betina dan 30 ekor jantan. Banyaknya ikanmas yang digunakan sebagai sampel dalampenelitian pertama adalah 40 ekor betina dan 20ekor jantan. Baik sampel ikan betina maupunikan jantan dibagi secara acak menjadi limakelompok, serta tiap kelompok perlakuan terdiridari 8 ekor ikan mas betina. Semua ikan masdimasukkan ke dalam akuarium pemelihara anyang telah disiapkan untuk masing -masingperlakuan dan diadaptasikan dengan lingkunganbaru selama 2 minggu. Pada saat penelitian,kelima kelompok ikan ditempatkan padaakuarium yang sudah diatur sesuai macamperlakuan.

Variabel utama yang diukur dalampenelitian ini adalah migrasi inti (GVBD),sukses induk ovulasi, waktu latensi, derajatpembuahan dan derajat penetasan. Sebagaivariabel penunjang adalah kualitas air meliputisuhu, pH dan oksigen terlarut (DO).

Variabel bebas : dosis ovaprim®

Variabel kendali :kualitas air, bahanpenyubur, malachite greenVariabel tergantung : migrasi inti (GVBD),ovulasi telur, waktu latensi, derajatpembuahan, derajat penetasanMigrasi inti atau germinal vesicle break

down (GVBD) adalah proses perpindahan intike kutub animal dan oosit mulai mengisap air.Selanjutnya dinding nukleus kemudianmenghilang. Pada tahap yang lebih lanjut materiinti akan membentuk kromosom. Pengamatanmigrasi inti dilakukan dengan cara kanulasitelur setelah sepuluh jam penyuntikan ( Adi,1999). Pengukuran dilihat dengan cara melihat

telur pada mikroskop binokuler yang dilengkapimikrometer dengan pembesaran 10 x 10.Pengukuran dilakukan terhadap oosit dengancara melihat intinya, apabila inti telah beradaditepi maka telah terjadi migrasi inti. Apabilaterlihat warna jernih maka telah terjadipeleburan inti atau GVBD (de Vlaming,1983). Jumlah telur yang transparan dan buramdihitung dari hasil kanulasi pada waktu tersebutsebagai persen GVBD.

Jumlah sukses induk ovulasi yaitu induk-induk betina yang berhasil ovulasi untuk setiapperlakuan dan ulangan percobaan. Suksesovulasi induk-induk ditandai dengan caramengurut perut induk ke arah lubang kelaminhingga telur keluar, ditampung pada nampanplastik dan dicampur dengan sperma yang telahdisiapkan untuk proses pembuahan.

Waktu laten adalah waktu yangdibutuhkan induk betina ikan mas untukmencapai ovulasi setelah penyuntikanovaprim®.

Derajat pembuahan (%) adalah telur -telur yang dibuahi diamati setelah 3 sampai 12jam pencampuran dengan sperma. Jumlah teluryang dibuahi tiap perlakuan dihitung denganmenggunakan counter. Telur yang dibuahiwarnanya transparan sedangkan telur yang tidakdibuahi warnanya putih dan keruh(Sumantadinata, 1983). Derajat pembuahandinyatakan dalam persen, berdasarkan rumusberikut ini (Winarsih, 1996):

Derajat penetasan (%), dihitung setelahtelur menetas, yaitu pada saat larva mulai aktifbergerak. Larva yang menetas dihitung dengancara memindahkan larva dari tempat penetasanke dalam akuarium melalui selang plastik.Besaran nilai derajat penetasan telur dinyatakandalam persen berdasarkan rumus :

dimana :HR = daya tetas (hatching rate)a = larva normalb = larva cacatc = telur tidak menetas (Winarsih, 1996).

Kualitas air diukur untuk pemeliharaaninduk dan penetasan telur yang meliputi suhu air(0C), pH (derajat keasaman) dan oksigen terlarut(DO) (mg/l).

Page 7: 1 / 4 - Journal | Unairjournal.unair.ac.id/downloadfull/JIPK2385-d27d7b199afullabstract.pdf · 17 Pengaruh Penambahan Vitamin B pada Media Blotong 12 Kering ... pumilus terhadap Kandungan

Berkala Ilmiah Perikanan Vol. 3 No. 1, April 2008

11

Dalam penelitian ini skala datanyaadalah rasio. Variabel utama meliputi migrasiinti, sukses induk ovulasi, waktu latensi, der ajatpembuahan dan derajat penetasan. Selanjutnyadiuji dengan Anava dan jika terdapat perbedaanyang bermakna dilanjutkan dengan uji LSD.Hasil uji Anova dan LSD bermakna biladiperoleh harga p 0,05 (Steel dan Torrie,1995).

Hasil Dan PembahasanPengaruh Ovaprim® dengan DosisPemberian yang Berbeda (penelitianpertama)

Hasil penelitian tentang pengaruh ovaprimdengan dosis pemberian yang berbeda pada ikanmas (Cyprinus carpio L.) dapat dilihat padaTabel 1. Berdasarkan hasil pengamatan pada

Tabel 1 di atas dan analisis ragamdengan menggunakan uji F menunjukkan bahwaovaprim® dengan dosis pemberian yang berbedaterhadap migrasi inti atau germinal vesiclebreak down (GVBD), sukses induk ovulasi,waktu latensi, derajat pembuahan dan derajatpenetasan pada ikan mas (Cyprinus carpio L.)berbeda nyata (p<0,05).

Tabel 1.Rerata (x) dan simpangan baku (sb) pengaruh ovaprim ® dengan dosis pemberian yang berbedaterhadap migrasi inti atau germinal vesicle break down (GVBD), sukses induk ovulasi, waktulatensi, derajat pembuahan dan derajat penetasan pada ikan mas ( Cyprinus carpio L.) (x ± sb).

PerlakuanVariabel A

0 ml/kgB

0,3 ml/kgC

0,4 ml/kgD

0,5 ml/kgE

0,6 ml/kgMigrasi inti(GVBD)

0 ± 0a 66,76 ± 13,41b 79,16 ± 10,13c 89,28 ± 8,55d 92,33 ± 7,67d

Sukses indukovulasi

0 ± 0a 100 ± 0b 100 ± 0b 100 ± 0b 100 ± 0b

Waktu latensi 0 ± 0a 16,44 ± 0,88b 15,06 ± 0,79b 14,94 ± 0,78b 13,67 ± 0,81b

Derajatpembuahan

0 ± 0a 54,93 ± 7,91b 79,03 ± 6,45c 82,45 ± 5,91c 84,52 ± 4,55c

Derajatpenetasan

0 ± 0a 47,30 ± 5,67b 58,99 ± 8,99c 68,32 ± 5,39d 54,24 ± 8,48c

Keterangan : a,b,c,d superskrip yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan perlakuan berbeda nyata (p>0,05).

Migrasi Inti atau Germinal Vesicle BreakDown (GVBD)

Dari hasil pengamatan pada penelitian initerlihat adanya perbedaan migrasi inti ataugerminal vesicle break down (GVBD) antaraperlakuan dan kontrol. Terjadinya perbedaantersebut, menunjukkan bahwa dosis ovaprim®

yang diberikan mempunyai potensi untukmerangsang terjadinya GVBD. Pada penelitianini dosis 0,5 ml/kg/bb dan 0,6 ml/kg/bbmerupakan dosis yang optimal untukmerangsang terjadinya GVBD pada ikan mas(Cyprinus carpio L.). Dosis 0,3 ml/kg/bbternyata masih dapat direspon oleh ikan masuntuk meningkatkan GVBD, tetapi hasilnyamasih kurang optimal dibandingkan dosis 0,5ml/kg/bb dan 0,6 ml/kg/bb. Makin tinggi jumlahovaprim® yang diberikan menyebabkan makinsingkat tercapainya GVBD. Hal ini disebabkansemakin tinggi dosis ovaprim® yang diberikanmaka gonadotropin yang dilepaskan olehkelenjar pituitari juga semakin meningkat.Meningkatnya gonadotropin ini akan

merangsang proses preovulasi dan ovulasi ikanmas. Menurut pendapat Woynarovich danHorvath (1980), Redding dan Pattino (1993),aktivitas biologis ovaprim menyerupai GnRHyang dihasilkan oleh hipotalamus. Akibat aksihormon gonadotropin atau steroid inti (GV =germinal vesicle) yang mulanya berada ditengahkemudian menuju ke tepi dekat mikrofil dansaat sebelum ovulasi terjadi, inti melebur(GVBD) tetapi materi genetiknya tidak berubah.Germinal vesicle break down (GVBD) biasanyaterjadi karena adanya rangsangan steroid (deVlaming, 1983; Nagahama et al. 1983).

Perkembangan telur mencapai ovulasi(akhir pematangan) diatur oleh hormongonadotropin, yang dibentuk dan disimpandalam kelenjar pituitari atau hipofisa, sepertiFSH (Follicle Stimulating Hormone ) dan LH(Luteinizing Hormone) kontinyu diproduksi dandikeluarkan ke dalam aliran darah. Sedangkanorgan target gonadotropin dan steroid adalahgonad (Degani dan Boker, 1992). Gonadotropinyang sudah dilepaskan akan mencapai gonaddan merangsang proses preovulasi dan akhir

Page 8: 1 / 4 - Journal | Unairjournal.unair.ac.id/downloadfull/JIPK2385-d27d7b199afullabstract.pdf · 17 Pengaruh Penambahan Vitamin B pada Media Blotong 12 Kering ... pumilus terhadap Kandungan

Pengaruh sGnRHa + Domperidon........

12

ovulasi (Woynarovich dan Horvath, 1980).Gonadotropin ada 2 jenis, yaitu GtH I dan GtHII. Gonadotropin I merangsang produksitestosteron pada lapisan teka yang diaromataseoleh sel granulosa menjadi estradiol 17 β(Yaron, 1995). Kemudian estradiol 17 βmerangsang hati untuk mensintesis danmensekresikan vitelogenin yang selanjutnyadibawa ke dalam aliran darah menuju oosit(Kobayashi et al. 1996). Penyerapan vitelogeninini (vitellogenesis) menyebabkan ukuran oosi tbertambah besar. Selanjutnya gonadotropin IImerangsang 17α, 20 β-DHP oleh 20 β-dihidroksisteroid dehidrogenase (20 β-HSDH)di dalam sel-sel granulosa (Yaron, 1995).Steroid ini menyebabkan kematangan oositakhir (Yaron 1995; Kobayashi et al. 1996).

Germinal vesicle break down (GVBD)umumnya digunakan sebagai indikatorkematangan oosit dan pada beberapa spesiesterjadi karena berkumpulnya butiran kuningtelur atau lempengan lipida yang diikuti intiyang mengakibatkan oosit menjadi lebihtransparan. Apabila kondisi GVBD telahmencapai 100 persen, maka tidak lama lagi akanterjadi ovulasi dan dengan bantuan pengurutanperut induk betina, telur akan mudahdikeluarkan (de Vlaming, 1983).

Sukses Induk OvulasiDari hasil penelitian yang telah dilakukan,

ternyata ovaprim® berpengaruh terhadap suksesinduk ovulasi pada ikan mas (Cyprinus carpioL.). Penyuntikan ovaprim® memberikan hasilyang baik dari segi keberhasilan ovulasi (100%) dibandingkan kontrol (0 %). Dosis 0,3ml/kg/bb merupakan dosis optimal yang dap atdirespon oleh ikan mas untuk ovulasi. Hal inididuga karena induk-induk yang dipilihsemuanya telah mengalami matang gonad,sehingga hanya dengan dosis ovaprim® 0,3ml/kg/bb semua induk ikan mas dapat ovulasi.Dari hasil penelitian Nandeesha et al. (1990b),bahwa dosis ovaprim® 0,5 ml/kg/bb dapatmenyebabkan ovulasi pada ikan catla ( Catlacatla), rohu (Labeo rohita) dan mrigal(Cirrhinus mrigala) dengan sekali suntik secaraintra muskuler. Pada ikan mrigal ( Cirrhinusmrigala) dosis terendah yang dapat di responadalah 0,3 ml/kg/bb, sedangkan pada ikan rohu(Labeo rohita) dosis minimum yang dapatdirespon adalah 0,4 ml/kg/bb. Pemberianovaprim® dosis 0,2 ml/kg/bb tidak ada yangmengalami ovulasi pada ketiga spesies tersebut.Peter et al. (1988), melaporkan sGnRHamempunyai potensi 17 kali lebih kuatdibandingkan LHRHa yang dikombinasikandengan dosis rendah pimozid (anti dopamin).

Silver carp (Hypopthalmichthys molitrix ) danloach (Paramisgurnus debyanus) dapat ovulasisetelah disuntik sGnRHa 10 µg/kg dan 1 µg/kgdikombinasikan dengan domperidon 10mg/kg/bb, dibandingkan dengan dosis tinggiLHRH (50 µg/kg) yang dikombinasikan dengandomperidon atau pimozid (Lin et al. 1988).

Selain itu hasil pengamatan migrasi intipersentase rata-ratanya didapatkan minimal66,76 persen pada dosis 0,3 ml/kg/bb. Hal inijuga yang mendorong suksesnya ovulasi ikanmas. Menurut Head et al. (1995), kemampuanovulasi ikan sangat berkaitan denganpenggunaan dosis yang efektif untuk tiapspesies dan kondisi yang sesuai untukperkembangan gonad sehingga ovulasi selaluberbeda. Salah satu keberhasilan ovulasiditentukan oleh tingkat kematangan gonadinduk betina. Menurut hasil penelitian Yaron(1995), kesuksesan ovulasi pada ikan masdiperoleh apabila migrasi inti lebih dari 66persen, sedangkan apabila kurang dari dari 34persen ovulasi tidak sukses.

Waktu LatensiPemberian dosis ovaprim® yang berbeda

memberikan pengaruh terhadap ovulasi danwaktu latensi. Waktu latensi tercepat didapatkanpada dosis 0,6 ml/kg/bb diikuti dosis 0,5ml/kg/bb, 0,4 ml/kg/bb, 0,3 ml/kg/bb,sedangkan kontrol tidak mengalami ovulasi.Semakin tinggi dosis ovaprim® yang diberikansemakin cepat tercapainya waktu ovulasi danwaktu latensi. Dosis yang tinggi ini diduga akanmembantu kerja GnRH yang dikeluarkan ol ehkelenjar pituitari, dengan cara menghambatdopamin yang dihasilkan oleh ikan mas. Padapenelitian ini didapatkan waktu latensi antara 13sampai 16 jam dari awal penyuntikan. Hasilpenelitian Syndel (1999), pada ikan mas(Cyprinus carpio) yang disuntik ovaprim sekalidengan dosis 0,5 ml/kg/bb berat tubuhdidapatkan waktu latensi antara 14 – 16 jam.Hasil penelitian Nandeesha et al. (1990), padaikan indian major carp, catla (Catla catla), rohu(Labeo rohita) dan mrigal (Cirrhinus mrigala)yang disuntik ovaprim® sekali dengan dosis 0,3ml/kg/bb sampai 0,5 ml/kg/bb didapatkan waktulatensi yang bervariasi antara 10 – 14 jam.

Derajat PembuahanPenggunaan hormon (sGnRHa + dopamin)

tidak hanya mendorong induk untuk ovulasisaja, tetapi juga kaitannya dengan keberhasilanpembuahan, penetasan dan larva yangdihasilkan. Dalam penelitian pertama derajatpembuahan yang optimal didapatkan pada dosis0,4 ml/kg/bb, 0,5 ml/kg/bb dn 0,6 ml/kg/bb.

Page 9: 1 / 4 - Journal | Unairjournal.unair.ac.id/downloadfull/JIPK2385-d27d7b199afullabstract.pdf · 17 Pengaruh Penambahan Vitamin B pada Media Blotong 12 Kering ... pumilus terhadap Kandungan

Berkala Ilmiah Perikanan Vol. 3 No. 1, April 2008

13

Derajat pembuahan sangat dipengaruhi olehkualitas telur dan sperma ikan mas. Pembuahanbuatan juga memerlukan keterampilan khusus,sehingga saat pengurutan telur dan sperma tidaktercampur dengn air atau kotoran. Di sampingitu proses pencampuran sperma dan telur haruscepat. Penggunaan alat yang memadai juga akanmembantu keberhasilan pembuahan.

Menurut Woynarovich dan Horvath (1980),derajat pembuahan pada ikan sangat ditentukanoleh kualitas telur, spermatozoa, media danpenanganan manusia. Telur -telur yangdiletakkan di air akan cepat mengembang danmempercepat proses penutupan mikrofil. Padaikan mas pentupan ini memerlukan waktu 45sampai 60 detik. Waktu yang diperlukan olehspermatozoa untuk membuahi sel telur sangatsingkat. Pada pembuahan buatan juga perlupenanganan khusus. Jika terlalu banyak air yangditambahkan, beberapa spermatozoa tidak akansampai atau meleset dari lubang mikrofil.Demikian juga penambahan air yang terlalusedikit atau tidak mencukupi, mikrofil akantertutupi oleh telur lainnya atau bahkan olehmukosa ovarium. Akibatnya spermatozoa tidakmampu masuk mikrofil dan membuahi telur.Sedangkan menurut Woynarovich (1975), untuk1 liter telur kering dibutuhkan kira -kira 10 mlcairan sperma. Pembuahan buatan harusdilakukan dengan segera. Cairan spermadicampur dengan telur dan diaduk pelan -pelandengan sendok plastik atau bulu ayam antara 1– 2 menit. Saat itu juga diperlukan air bersih,untuk 1 liter telur diperlukan kira -kira 100 mlair. Pengadukan dilakukan secara kontinyuantara 2 – 3 menit

Derajat PenetasanPada penelitian pemberian ovaprim®

dengan dosis yang berbeda memberikanpengaruh terhadap derajat penetasan,dibandingkan dengan kontrol. Dari hasilpenelitian ini derajat penetasan optimaldidapatkan pada perlakuan dosis 0,4 ml/kg/bbdan 0,5 ml/kg/bb. Dosis yang terlalu tinggiternyata memberikan hasil yang menurun. Halini diduga karena mekanisme kerja hormonakan bekerja normal (optimal) pada kadartertentu, penurunan atau peningkatannya didugaakan menurunkan potensi biologis hormonterhadap targetnya. Hasil penelitian Saberi et al.(1996), pemberian dosis ovaprim® 0,5 ml/kg/bbpada ikan Mystus nemurus memberikan hasilovulasi 100 % dengan rata -rata derajatpenetasan 70 %, dosis 0,75 ml/kg/bb ovulasinya100 % dengan derajat penetasan 45 % sertadosis 0,25 ml/kg/bb ovulasinya 66 % dengan

derajat penetasan 49,4 %. Menurut Sundararaj(1981), bahwa telur yang terovulasi dan tidakdikeluarkan dalam periode yang lama akanterjadi overripe (lewat masak) dan ini tidak akanberkembang normal. Hal ini disebabkan karenatelur yang terovulasi sudah lepas hubungandengan induk, sehingga suplai makanan danoksigen terputus. Apabila terlalu lama tidaksegera distripping dan dibuahi maka kualitastelur akan menurun dan ini menyebabkanderajat penetasan rendah.

Menurut Woynarovich dan Horvath (1980),telur ikan biasanya akan berkembang normaljika kondisi bak penetasan meliputi oksigen,suhu, dan pH terpenuhi. Sering terjadi beberapatelur mati setelah periode singkat dariperkembangan, yaitu fase morula atau sebelumpenutupan blastopor. Kekurangan oksigenmerupakan alasan penyebab kematian telur.Suhu juga membunuh telur, biasanya pada faseperkembangan embrio. Pada awalnya telur -telurtampak sehat dan berkembang baik. Lamakelamaan telur-telur itu ada yang berwarnaputih dan kusam.Telur yang dibuahi dan tidakdibuahi pada awalnya tidak dapat dibedakandari telur yang dibuahi. Telur yang sehat akanberkembang menjadi transparan atau jernih.

Kualitas AirPengamatan kualitas air pada waktu

penetasan menunjukkan semua parameter masihberada pada batas toleransi penetasan ikan mas.Data yang diperoleh meliputi suhu 27 – 290C,pH 6,5 – 7,5 dan oksigen terlarut 5 - 6 ppm.Data ini mendukung inkubasi dan penetasanikan mas (Cyprinus carpio L.) secara normalsesuai dengan kriteria yang diberikan yaitu suhu20 – 300C (Zonneveld et al. 1991), pH 6,0 – 8,5(Jezierska dan Bartnicka, 1995) dan oksigenterlarut minimal 5 ppm (Suseno, 1994;Zonneveld et al. 1991).

Dalam budidaya ikan di samping pakanyang diberikan kualitas air juga memegangperanan penting. Kualitas air sang atmempengaruhi pertumbuhan ikan budidaya.Kualitas air tersebut meliputi suhu, pH danoksigen terlarut (Cholik et al. 1986). Padabudidaya dengan sistem mengalir hanyabertindak sebagai sarana bagi transport oksigen.Hasil buangan yang berasal dari ikan j ugamempengaruhi kualitas air. Sebagai akibatnyakualitas air hanya dapat diterima selama tidakmempunyai pengaruh negatif terhadap sasaranantara lain, pertumbuhan dapat memperolehberbagai hasil dari satu pelaksanaan budidaya(Zonneveld et al. 1991).

Oksigen terlarut merupakan salah satuparameter peubah kualitas air yang paling kritis

Page 10: 1 / 4 - Journal | Unairjournal.unair.ac.id/downloadfull/JIPK2385-d27d7b199afullabstract.pdf · 17 Pengaruh Penambahan Vitamin B pada Media Blotong 12 Kering ... pumilus terhadap Kandungan

Pengaruh sGnRHa + Domperidon........

14

pada budidaya ikan. Air kolam yangmengandung konsentrasi oksigen terlarut yangrendah akan mempengaruhi kesehatan ikan,karena ikan mudah terserang penyakit. Oksigenselain dibutuhkan dalam proses metabolismejuga dalam aktivitas gerak organisme (Cholik etal. 1986). Lebih lanjut menurut Zonneveld et al.(1991), dalam budidaya ikan oksigen terlaruttidak boleh kurang dari 5 ppm. Ikanmemerlukan oksigen guna pembakaranmakanan untuk menghasilkan aktivitas,berenang, pertumbuhan dan reproduksi.

pH air bagi hampir semua organismeair berkisar antara 6,5 – 8. pH air yang rendahakan menyebabkan timbulnya penyakit jamur(fungal) (Brotowidjojo et al. 1995). Nilai pH airsangat dipengaruhi oleh aktivitas fotosintesistanaman yang hidup dalam air. Air yangdigunakan untuk budidaya ikan pada kolam airmempunyai kisaran antara 6,7 – 8,2 (Zonneveldet al. 1991).

Kesimpulan Dan SaranPemberian dosis ovaprim ® (sGnRHa +

domperidon) yang berbeda dapat meningkatkanmigrasi inti atau germinal vesicle break down(GVBD), sukses induk ovulasi, waktu latensi,derajat pembuahan dan derajat penetasandibandingkan dengan kontrol (diberi NaCl 0,7%). Dosis ovaprim yang optimal yangdidapatkan adalah 0,5 ml/kg/bb ikan mas(Cyprinus carpio L.).

Daftar PustakaAdi, C.H. 1999. Pengaruh Kombinasi hCG dan

Ekstrak Kelenjar Hipofisa Ikan MasTerhadap Proses Ovulasi Ikan Baung(Mystus nemurus C.V) . Thesis.Pascasarjana. IPB. Bogor. 55 hal.

Brotowidjojo, M.D., Tribawono, D danMulbyantoro, E. 1995. PengantarLingkungan Perairan dan BudidayaAir. Liberty. Yogyakarta. 259 hal.

Cholik, F., Artati dan Arifudin. 1986.Pengelolaan kualitas Air kolam Ikan .INFIS Manual.Seri No. 36. 52 hal.

Davy, F.B., and Chouinard, A. 1980. InducedFish Breeding in Southeast Asia . IDRC.Ottawa, Canada. 1-48 pp.

Degani,G and Boker, R. 1992. VitellogenesisLevel and Induction of Maturation inThe Ovary if The Blue GouramyTrichogaster trichopterus(Anabantidae, Pallas, 1770). J.Experimental Zoology, 263 : 330-337.

De Vlaming, V. 1983. Oocyte DevelopmentPatterns and Hormonal Involvements

Among Teleosts. In : Rankin, J. C.,Pitcher, T. J. and Duggan, R. T. (eds).1983. Controle Process in FishPhysiology. 298 p. Croom Helm.Australia. 176 – 199.

Drori, S., Ofir, M., Levavi-Sivan, B., Yaron, Z..1994. Spawning Induction in CommonCarp (Cyprinus carpio) Using PituitaryExtract or GnRH SuperactiveAnalogue Combined withMetoclopramide : Analysis ofHormone Profile, Progress OocyteMaturation and Independence onTemperature. Aquaculture, 119 : 393-407.

Harvey B.J. dan Hoar, W.S. 1979 . The Theoryand Practice of Induced Breeding inFish. IDRC. Ottawa. 1-48 pp.

Head, W. D., Watanabe, W.O., Ellis, S.C., danEllis, E. 1996. Hormone InducedMultiple Spawning of Captive NassauGrouper Broodstock. The ProgressiveFish Culturist. 58 : 65 – 69.

Horvath, L. 1978. Relation Between Ovulationand Water Temperature by FarmedCyprinids. Aquacult. Hung. (Szarvas),1 : 58 – 65.

Horvath, L. 1985. Egg Devel opment(Oogenesis) in The Common Carp(Cyprinus carpio L.). In : J. F. Muirand R. J. Robert (Editors), RecentAdvanced in Aquaculture, Vol. 2.Croom Helm, London. pp. 32 – 77.

Jezierska, B., and Bartnicka, B. 1995. TheEffect of pH on EmbryonicDevelopment of Carp (Cyprinus carpioL.). Aquaculture, 129 : 133 – 137.

Kobayashi, D., Tanaka, M., Fukuda, S., andNagahama, Y. 1996. Steroidogenesis inFollicles of Medaka (Oryzas latifes)During Vitellogenesis and OocyteMaturation. Zoo. Science. 13 : 921-927.

Lieberman, E. 1995. A Guide to TheApplication of Endocrine Techniquesin Aquaculture. Argent LaboratoriesPress. 40 pp.

Lin, H. R., Van Der Kraak, G., Zhou, X. J.,Liang, J. Y., Peter, R. E., Rivier, J. E.and Vale, W.W. 1988. Effect of (D-Arg6,Trp7,Leu8,Pro9-NEt)-luteinizinghormone-releasing hormone (sGnRH-A) and (D-Ala6,Pro9-Net)-luteinizinghormone-releasing hormone (LHRH-A), in Combination with Pimozide orDomperidone, on GonadotropinRelease and Ovulation in The Chinese

Page 11: 1 / 4 - Journal | Unairjournal.unair.ac.id/downloadfull/JIPK2385-d27d7b199afullabstract.pdf · 17 Pengaruh Penambahan Vitamin B pada Media Blotong 12 Kering ... pumilus terhadap Kandungan

Berkala Ilmiah Perikanan Vol. 3 No. 1, April 2008

15

loach and Common carp. Gen. Comp.Endocrinol., 69 : 31 – 40.

Nagahama, Y. 1983. The FunctionalMorphology of Teleost Gonads . In :Hoar, W.S., Randall, D.J. andDonaldson, E.M. (eds). 1983. FishPhysiology. Vol. IX Part B. AcademicPress, Inc, New York. 223-275 pp.

Nagahama, Y. 1987. Gonadotropin Action onGametogenesis and Steroidogenesis inTeleost Gonads. Zoological Science, 4: 209-222.

Nandeesha M.C., Das, S.K., Nathaniel, D.E.,and Varghese, T.J. 1990a. Breeding ofCarps With Ovaprim in India . Spec.Publ. Asian Fish. Soc. Indian Branch,Mangalore, India. no. 4. 41 pp.

Nandeesha M.C., Rao, K.G., Jayanna, R.N.,Parker, N.C., Varghese, T.J.,Keshavanath, P., and Shetty, H.P.C.1990b. Induce Spawning in IndianMajor Carps Through SingleApplication of Ovaprim-C. Proc. ofThe Second Asian Fisheries Forum.Tokyo, Japan. 581-585 pp.

Pao, X., Kuanhong, M., Jian, Z., Jianxin, W.,Yongseng, G. 1999. ComparativeStudies on Spawning-Inducing UsingOvaprim and Other Hormone.Freshwater Fisheries Research Center ,Chinese Academy of Fishery Science,Wuxi, China. 12 pp.

Peter, R.E., Lin, H.R. and Van Fer Kraak, G.1988. Induced Ovulation andSpawning of Cultured Freshwater Fishin China : Advances in Application ofGnRH analogues and DopamineAntagonist. Aquaculture, 74 : 1 –10.

Randall, C. 1995. The Control of the Timing ofSeasonal Reproduction in SalmonidFish. Aquaculture News, 19 : 18-20.

Redding, J.M., and Pattino, R. 1993.Reproductive Physiology. In : EvansD. H. (ed). 1993. The Physiology ofFishes. CRC Press, Inc, USA. 503-533pp.

Rottmann, R.W., and Shireman, J.V. 1985. TheUse of Synthetic LH-RH Analogue toSpawn Chinnese Carp. Aquacult. Fish.Manage. 1 : 19 – 24.

Saberi, M., Ibrahim, T., and Samsury, K. 1996.Induced Spawning of Mystus nemurus(C & V) Using Ovaprim. Proc. Fish.Res. Conf. DOF. Mal. 1996 : 273 –277.

Steel R.G.D., dan Torrie J.H. 1995. Prinsip DanProsedur Statistika, Suatu PendekatanBiometrik. PT. Gramedia, Jakarta.

Sumantadinata, K. 1995. Present State ofCommon Carp (Cyprinus carpio L.)Stock in Indonesia. Aquaculture, 129 :205-209.

Suseno, D. 1994. Pengelolaan UsahaPembenihan Ikan Mas. PenebarSwadaya, Jakarta. Hal 4-13.

Sundararaj, B.I. 1981. Reproductive Physiologyof Teleost Fishes. UNDP. Rome. 82pp.

Syndel. 1999. Using Ovaprim To InducedSpawning in Cultured Fish. SyndelLaboratories Ltd. Canada. 3 pp.

Wahyudi. 1995. Penggunaan Ekstraks HipofisisSapi dan PMSG-hCG Sebagai BahanUntuk Menghasilkan Sperma DanDaya Fertilisasi Telur Ikan Nila Merah(Oreochromis niloticus) . Thesis.Pascasarjana Unair. Surabaya. 71 hal.

Winarsih, W.H. 1996. Pengaruh PembekuanSperma Dengan Nitrogen CairTerhadap Motilitas Spermatozoa,Fertilitas dan Daya Tetas Telur IkanMas (Cyprinus carpio L.). Thesis.Pascasarjana Unair. Surabaya. 91 hal.

Woynarovich E. 1975. Elementary Guide toFish Culture in Nepal. FAO InlandFishery Biologist. Rome. 131 pp.

Woynarovich E., and Horvart, L. 1980. TheArtificial Propagation of Warm-WaterFinfishes a Manual for Extention. FAOFish. Tech. Pap. (201) : 183 pp.

Yaron, Z., 1995. Endocrine Control ofGametogenesis and SpawningInduction in The Carp. Aquaculture,129 : 49-73.

Yaron, Z., Sivan, B., Drori, S., and Kulikovsky,Z. 1999. Spawning Induction inCyprinids : Hypophyseal andHypothalmic Approaches. Departmentof Zoology, Tel-Aviv University.Israel. 20 pp. (Unpublished).

Zohar, Y. 1986. Gonadotropin ReleasingHormone In Spawning Induction InTeleosts : Basic and AppliedConsiderations. In : Y. Zohar and B.Breton (Editors), Reproduction In Fish,Basic and Applied Aspects InEndocrinology and Genetics, INRA,Paris, France. 47-61 pp.

Zohar, Y. 1989. Fish Reproduction : ItsPhysiology and ArtificialManipulation. In : Shilo, M and Sarig,S (ed). 1989. Fish Culture in

Page 12: 1 / 4 - Journal | Unairjournal.unair.ac.id/downloadfull/JIPK2385-d27d7b199afullabstract.pdf · 17 Pengaruh Penambahan Vitamin B pada Media Blotong 12 Kering ... pumilus terhadap Kandungan

Pengaruh sGnRHa + Domperidon........

16

Warmwater System : Problem andTrends. CRC Press Inc. Boca Raton,Florida. 65-119 pp.

Zonneveld. 1991. Prinsip-Prinsip BudidayaIkan. Penerbit PT. Gramedia. Jakarta