Upload
alfian-militan
View
304
Download
7
Embed Size (px)
DESCRIPTION
bored pile
Citation preview
BORED PILE
Daftar peralatan
1. Peralatan yang digunakan
2. Drilling Rig (SR 60)
3. Excavator (PC 200)
4. Crawler Crane 50 ton
5. Mixer container
6. Container air bersih
7. Container air kotor
8. Bak tanah 20 fit
9. Tremi (Pipa dan Bucket)
10. Las listrik
11. Auger dan bucket
12. Last potong
13. Casing diameter 1,2 meter
14. Tenaga kerja
15. Dumpt truck
16. Pipa remie
17. Mesin las
18. Submersible/pompa air
19. Genset
Peralatan K3 yang diapakai :
1. Helm proyek
2. Safety shoes
3. Rompi K3
4. Sarung tangan
5. Rambu-rambu peringatan
6. Pagar proyek
Tahapan Pekerjaan Bored Pile:
1. Pekerjaan Pendahuluan
a. Survei dan pengukuran.
Sebelum pekerjaan bored pile dimulai maka terlebih dahulu dilakukan pembuatan
titik-titik bored pile. Untuk membuat titik bored pile tersebut maka dilakukan
pengukuran dengan pedoman titik referensi sesuai shop drawing yang telah
disetujui oleh konsultan pengawas (PT Lapi Ganeshatama Consulting) dan pemilik
proyek yaitu Dinas Bina Marga. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan
tehodolit.
b. Persiapan lahan
Lahan dibersihkan dan dipersiapkan sesuai dengan hasil sirvei dan pengukuran
untuk lokasi area kerja dan titik pengeboran.
c. Setup Peralatan
Setelah peralatan dimobilisasi ke lapangan maka segera dilakukan penyetelah
peralatan antara lain pemasangan boom pada crane serice, pemasangan kellybar,
swifel dan auger.
d. Fabrikasi Besi Tulangan / Rebar
Besi rebar untuk tulangan bored pile difabrikasi dan dirakit ditempat yang telah
ditentukan dengan memperhitungkan jarak pengangkutan ke lokasi bored pile serta
kelancaran pelaksanaan pengeboran. Besi rebar tulangan pokok dan besi spiral
dipasang sesuai shop drawing yang telah disetujui dan pada setiap 2 meter pada besi
spiral dipasangi spacer.
2. Pekerjaan Pengeboran
a. Waktu kerja pengeboran adlaah 19,5 jam/hari
b. Setelah alat bor sudah dirakit dan titik bored pile sudah ditentukan maka segera
dilakukan pekerjaan pengeboran, dengan cara menempatkan mesin bor pada titik
bored pile dan tepatkan mata auger pada titik bored pile
c. Cek ketegakan Kelly bar agar diperoleh tiang yang benar-benar vertikal. Satu tim
surveyor selalu ditempatkan di lokasi pekerjaan bored pile untuk memonitor
koordinat titik bored pile dan ketegakannya.
d. Kemudian segera dilakukan pekerjaan pre-boring dengan jalan memutar Kelly bar
pada rotary yang selanjutnya Kelly bar diturunkan atau ditekan dengan jack secara
perlahan.
e. Pre-boring dilakukan sampai kedalaman kurang lebih 3 meter, tanpa mengeluarkan
tanah (hanya untuk menghancurkan tanah).
f. Selanjutnya dilakukan pemasangan steel casing dengan cara diposisikan oleh
service crane dan dibantu mesin bor sampai kedalaman dimana tanah sudah tidak
mengalami longsor lagi. Pada tahapan selanjutnya pemasangan steel casing ini
dilakukan sampai dengan kedalaman rencana karena system pelaksanaan bored pile
disyaratkan menggunakan sistem full casing.
g. Kemudian diteruskan dengan pengeboran dengan menggunakan auger, dan tanah
hasil pengeboran harus segera dipindahkan ke sekitar lokasi untuk selanjutnya
dibuang ke lokasi pembuangan dengan menggunakan dump truck.
h. Apabila pengeboran menemukan lapisan tanah keras sementara kedalaman rencana
belum tercapai, maka mata bor dignati dengan rock auger / core drill.
i. Apabila pengeboran menemukan lapisan tanah lunak, pengeboran dibantu dengan
material polimer (SC MUD P)
j. Pengeboran dilakukan sampai mencapai kedalmaan tanah rencana yang telah
ditentukan.
3. Pekerjaan Cleaning
Setelah pengeboran mencapai kedalaman tanah rencana, maka sebelum dilakukan
pengecoran harus dilakukan pembersihan dengan menggunakan bucket cleaning
yaitu bucket yang mempunyai klep dimana tanah sisa pengeboran dan lumpur dapat
diambil.
4. Pekerjaan Pemasangan Steel Cage / Besi Rangkaian
Setelah proses pekerjaan cleaning selesai segera dilakukan pemasnagna steel cage /
besi keranjang yang telah difabrikasi secara stimulant pada saat pengeboran
dilakukan. Steel cage dilengkapi spacer pada tiap jarak 2 meter. untuk besi tulangan
yang membutuhkan panjang besi lebih dari 12 meter maka perlu dilakukan
penyambungan dengan cara pengelasan / tig wield. Pada tahap akhir steel cage
harus digantung pada top casing dengan menggunakan hook dari besi rebar atau
dengan cara diikat kawat putih.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat pembesian :
a. Pembesian ini perlu dipasang spacer beton untuk mengatur posisi tulangan agar
tepat ditengah pile.
b. Pada saat penurunan besi kedalam lubang, dasar galian cukup bersih.
c. Bagian bawah pembesian dimasukan terlebih dahulu kedalam lubang dan
digantung di dinding casing.
d. Besi berikutnya dimasukan menyusul diatas besi pertama serta dilakukan
penyambungan
e. Penyambungan umumnya menggunakan sistem pengelasan pada sejumlah
overlap besi utama.
f. Setelah pembesian terpasang, kedalam galian diukur ulang untuk memeriksa
adana pengendapan atau kelongsoran selama pemasangan besi.
g. Jika terjadi sedimentasi, proses pembersihan dasar galina dapat dilakukan
dengan menurunkan pompa submersible untuk menyedot sedimentasi, lumpur,
dsb
h. Jika terjadi kelongsoran maka pembesian harus diangkat ulang.
5. Pemasangan Pipa Tremie
Setelah steel cage terpasang maka selanjtunya dilakukan pemasangan pipa tremie
yang terdiri dari beberapa segmen. Penyambungan antar segmen pipa tremi
dilakukan dengan sistim drat. Pipa tremie dipasang sedalam lubang bored pile
rencana dan pada segmen pipa tremie yang paling atas dipasang coorng concrete
dan slenajutnya digantung pada garpu tremie.
6. Pekerjaan Pengecoran
a. Pengecoran dilakukan segera setelah pipa tremie terpasang dengan sempurna
b. Beton ready mix yang telh tiba dilokasi pengecoran segera dilakukan pengetasan
nilai slump dan selanjutnya dilakukan pembuatan benda uji (silinder) dengan jumlah
sesuai kebutuhan pengetesan kuat tekan beton untuk masing-masing umur beton
sesuai persyaratan. Benda uji tersebut harus dilengkapi dengan identifikasi yang
menunjukan nama struktur dan tanggal pengecoran serta mutu beton rencana.
c. Kelas beton yang digunakan untuk bored pile yaitu kelas B1 dengna mutu K-350
d. Slump beton 18 ± 2 cm
e. Lakukan penuangan beton ready mix dari agitator truck dengan bantuan talang
kedalaman corong sehingga beton ready mix tersebut mengalir ke pipa tremie.
Beton ready mix yang telah mencapai ujung bawah tremie akan keluar dan akan
mendorong air lumpur dan tanah ke atas.
f. Pengecoran dilakukan secara continue dan pada saat corong sudah penuh dengan
beton ready mix maka tremie dikocok-kocok atau ditarik naik turun (dihentak)
sehingga beton ready mix dapat keluar dengan lancar. Pengocokan tersebut juga
berfungsi agar beton menjadi padat. Apabil sudah terlalu berat atau panjang, maka
pipa tremie dapat dipotong persegmen. Pada saat pemotongan pipa tremie tersebut
harus diperhatikan agar ujung bawah tremie tetap tenggelam dalam beton ready mix
sedalam antara 1 meter, untuk menjaga agar proses pnuangan beton ready mix
berjalan dengan baik (tidak tercampur kotoran)
g. Akhir pengecoran harus berada minimal 1 meter diatas cut of pile
7. Pekerjaan Pembersihan
Ketika pekerjaan sedang berlangsung, atau setleah selesai kebersihan lingkungan
area kerja harus selalu diperhatikan, khususnya kontrol dari lumpur atau tanah
galian. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat pekerjaan :
a. Tanah hasul oengeboran dikumpulkan di samping crane bor
b. Tanah tersebut harus segera dikeluarkan agar tidka mengganggu proses
pengeboran
c. Umumnya disiapkan suatu lokasi dalam proyek untuk penampungan sementara
tanah galian untuk kemudian dikeluarkan dari lokasi proyek pada malam hari.
d. Sebelum kendaraan pengangkut tanah galian keluar dari area kerja, sebaiknya
dilakukan pencucian ban kendaraan terlebih dahulu, agar tiak mengotori jalan
umum yang akan dilewati.