48
PENGANTAR ILMU KEPENDIDIKAN OLEH: IKHWANUDIN, M.S.I MADRASAH MU'ALLIMIN MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2010

1. Hand Out-ilmu Kependidikan-4 Fix

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 1. Hand Out-ilmu Kependidikan-4 Fix

PENGANTAR

ILMU KEPENDIDIKAN

OLEH:

IKHWANUDIN, M.S.I

MADRASAH MU'ALLIMIN MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2010

Page 2: 1. Hand Out-ilmu Kependidikan-4 Fix

-0-

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, pengantar ilmu kependidikan untuk kelas IV Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta ini pada akhirnya dapat terwujud, ini merupakan tulisan sederhana dan singkat sekedar memperkenalkan dunia pendidikan.

Madrasah Mu'allimin merupakan satu dari sedikit sekolah tingkat menengah yang masih memberikan ilmu kependidikan sebagai salahsatu kurikulum inti. Dengan demikian, setiap alumni Madrasah Mu'allimin harus memiliki dasar pemahaman tentang pendidikan, karena saya meyakini bahwa: “Tidak seluruh Pelajar/alumni Madrasah Mu'allimin akan menjadi guru, tetapi dapat dipastikan bahwa semuanya akan menjadi pendidik”

Sebagai penutup, tulisan pengantar ini masih memiliki banyak kekurangan, untuk menutupi sebagian kekurangan tersebut, selain pengharapan atas saran perbaikan, perbanyaklah wawasan dengan membaca karya lain.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Yogyakarta, 06 Oktober 2010

Penyusun

Ikhwanudin, M.S.I

Page 3: 1. Hand Out-ilmu Kependidikan-4 Fix

DAFTAR ISI

Pengantar Penulis ................................................................................................................... i Daftar isi ................................................................................................................................. ii I. PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1

A. Sejarah Singkat Madrasah Mu'allimin .................................................................. 1 B. Visi dan Misi Madrasah Mu'allimin ...................................................................... 2 C. Ilmu Pendidikan dan Madrasah Mu'allimin .......................................................... 5 D. Uji Kompetensi ..................................................................................................... 5

II. ILMU KEPENDIDIKAN ............................................................................................... 6

A. Pengertian Pendidikan ........................................................................................... 6 B. Tujuan Pendidikan ................................................................................................. 8 C. Pengertian Ilmu Kependidikan .............................................................................. 9 D. Pendidikan Sepanjang Hayat ................................................................................. 11 E. Uji Kompetensi ...................................................................................................... 14

III. PENGERTIAN PENDIDIKAN .................................................................................... 15 A. Pendidikan dalam Berbagai Perspektif ................................................................ 15

1. Perspektif Islam-Muhammadiyah .................................................................... 15 2. Perspektif Barat ............................................................................................... 17 3. Perspektif Tokoh ............................................................................................. 17

B. Prinsip Pendidikan ............................................................................................... 18 1. Prinsip Pendidikan Menurut Islam................................................................... 18 2. Prinsip Pendidikan Menurut Barat ................................................................... 19

C. Karakteristik Pendidikan ..................................................................................... 21 1. Karakteristik Pendidikan Menurut Islam ......................................................... 21 2. Karakteristik Pendidikan Menurut Barat ......................................................... 22 3. Perbandingan Karakteristik Pendidikan Islam dan Barat ............................... 23

D. Tujuan dan Fungsi Pendidikan ............................................................................ 24 E. Batasan Pendidikan .............................................................................................. 27 F. Uji Kompetensi .................................................................................................... 28

IV. KOMPONEN PENDIDIKAN ...................................................................................... 29

A. Komponen Utama Pendidikan ............................................................................. 29 B. Sub Komponen Pendidikan ................................................................................. 30 C. Uji Kompetensi .................................................................................................... 31

V. TOKOH PENDIDIKAN ............................................................................................... 32 A. KH. Ahmad Dahlan ............................................................................................. 32 B. Ki Hadjar Dewantara ........................................................................................... 35 C. Ibnul Qayyim al-Jauziyyah .................................................................................. 38 D. Maria Montessori ................................................................................................. 40

Glosarium ............................................................................................................................... 42 Daftar Pustaka ........................................................................................................................ 45

Page 4: 1. Hand Out-ilmu Kependidikan-4 Fix

-1-

I

PENDAHULUAN

A. Sejarah Singkat Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah

Ilmu keguruan atau ilmu pendidikan-kah? Ini merupakan

pertanyaan bagaimana sebenarnya atau manakah penulisan yang

benar, bagi penulis, kedua penulisan tersebut benar adanya!,

hanya perlu diingat apa landasan dan implikasi penggunaan kata

tersebut. Ilmu Keguruan merupakan penyebutan sebagai bentuk

penghormatan terhadap tradisi yang senantiasa dipegang dan

dijunjung tinggi oleh civitas akademik Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah, tradisi

apakah yang menjadi landasan penyelenggaraan pendidikan di madrasah ini?

Secara historis, Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah termasuk lembaga pendidikan

yang digolongkan sekolah modern tertua di Negara Indonesia, Madrasah Mu’allimin

didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah) pada tahun 1918, dengan

nama awal “Qismul Arqa”, bertempat di Kampung Kauman Yogyakarta. “Qismul Arqa’

merupakan satu diantara sekolah dan madrasah yang didirikan Muhammadiyah pada

masa penjajahan (Penjajahan Belanda). Qismul Arqa mulanya merupakan lembaga

pendidikan bagi laki-laki dan perempuan (campuran). Pada tahun 1927, Qismul Arqa

(Kweekschool Islam) memisahkan tempat pendidikan bagi laki-laki dan perempuan, yang

pertama (khusus laki-laki, dikemudian hari lebih dikenal dengan nam Madrasah

Mu'allimin) bertempat di Ketanggungan, Wirobrajan dan yang kedua di Notoprajan,

Kauman (khusus Perempuan disebut Madrasah Mu'allimaat), keduanya berada di

Yogyakarta, pemisahan tersebut tetap berlanjut hingga saat ini.

Alasan utama berdirinya Qismul Arqa adalah untuk menjawab tuntutan para alumnus

Sekolah Rakyat (sekolah ongko loro) Muhammadiyah yang tidak bisa melanjutkan ke

sekolah guru milik gubernemen (Pemerintah Hindia-Belanda, sekarang seperti sekolah

negeri). Dengan rekomendasi Boedi Oetomo, Muhammadiyah beberapa kali mengajukan

permohonan persamaan ijazah (sekolah ongko loro setara dengan sekolah setingkat

sehingga alumninya dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi), namun

tidak juga diterima/dikabulkan. Akhirnya, pada tahun 1918 KH. Ahmad Dahlan

Kompetensi Dasar: - Memahami peranan dan

urgensi ilmu kependidikan di Madrasah Mu'allimin

- Menjelaskan urgensi visi, misi dan tujuan bagi sebuah lembaga

Page 5: 1. Hand Out-ilmu Kependidikan-4 Fix

-2- Kweekschool:

“sekolah pembibitan atau sekolah persemaian”, yang berarti sebuah sekolah tempat ditanamkan atau disemaikan bibit guru.

mendirikan Madrasah Qismul Arqa, dengan kemunculan Madrasah Qismul Arqa, para

lulusan sekolah rakyat milik Muhammadiyah dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang

yang lebih tinggi tanpa memerlukan ijazah persamaan. Di samping itu, keuntungan yang

dapat diperoleh Muhammadiyah dengan adanya Madrasah tersebut adalah kenyataan

bahwa lulusan Madrasah Qismul Arqa dapat membantu mengajar tujuan Muhammadiyah

dengan cara mengajar di sekolah-sekolah milik Muhammadiyah yang saat itu berkembang

dengan pesat di seluruh Indonesia. Qismul Arqa kemudian mengalami beberapa kali

perubahan:

1918 - 1920 Qismul Arqa’

1920 – 1921 Pondok Moehammadijah - Hogere Moehammadijah School

1923 - 1924 Kweekschool Islam

1938 - 1941 Kweekschool Moehammadijah

1941 - sekarang Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah*)

Tabel 1. perubahan nama Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah *)Kongres Muhammadiyah ke-23 tanggal 19-25 Juli 1934 di Yogyakarta.

Kweekschool berarti “sekolah pembibitan atau sekolah

persemaian”, dengan demikian, sekolah ini memiliki makna

sebagai sebuah sekolah tempat ditanamkan atau disemaikan

bibit guru.

Terdapat tiga jenis sekolah guru pada masa penjajahan

Belanda, yaitu:

1. Normaalschool adalah sekolah guru yangmenggunakan pengantar bahasa daerah

dengan masa pendidikan empat tahun dan menerima lulusan sekolah dasar lima tahun;

2. Kweekschool adalah sekolah guru dengan lama belajar empat tahun dan menerima

lulusan sekolah dasar berbahasa Belanda.

3. Hollandsch Inlandsch Kweekschool (HIK) yaitu sekolah guru yang menggunakan

pengantar bahasa Belanda dengan masa pendidikan enam tahun dan bertujuan

menghasilkan guru

B. Visi Dan Misi Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah

Sebuah organisasi ataupun lembaga pendidikan, haruslah mempunyai visi dan misi,

kadang hal ini kemudian dipertajam dengan adanya tujuan, lalu apakah yang dimaksud

dengan visi dan misi tersebut?

Page 6: 1. Hand Out-ilmu Kependidikan-4 Fix

-3-

Visi: “Sesuatu yang didambakan untuk dimiliki dimasa depan (what do they want to have)”, ia menggambarkan aspirasi masa depan tanpa menspesifikasi cara-cara untuk mencapainya, visi yang efektif adalah visi yang mampu membangkitkan inspirasi. Misi: “Bentuk yang didambakan di masa depan (what do they want to be”). Menurut Wikipedia, misi diartikan “the fundamental purpose of an organization or an enterprise, basically describing why it exists”. Misi merupakan sebuah pernyataan yang menegaskan visi lewat pilihan bentuk atau garis besar jalan yang akan diambil untuk sampai pada visi yang telah dirumuskan Tujuan: “Konsep yang lebih nyata dan terukur”

Visi adalah “sesuatu yang didambakan untuk dimiliki dimasa depan (what do they

want to have)”, ia menggambarkan aspirasi masa depan tanpa menspesifikasi cara-cara

untuk mencapainya, visi yang efektif adalah visi yang mampu membangkitkan inspirasi.

Adapun Misi merupakan “bentuk yang didambakan di masa depan (what do they

want to be”). Menurut Wikipedia, misi diartikan “the fundamental purpose of an

organization or an enterprise, basically describing why it exists”. Misi merupakan sebuah

pernyataan yang menegaskan visi lewat pilihan bentuk atau garis besar jalan yang akan

diambil untuk sampai pada visi yang telah dirumuskan. Visi dan Misi tidak memiliki

dimensi ukur kuantitatif (persentase, besaran waktu dan sebagainya).

Sebagai konsep yang ideal visi-misi ini

diterjemahkan lagi dalam “konsep yang lebih

nyata dan terukur”, yang disebut dengan tujuan.

Visi-misi Mu'allimin (baru) berdasarkan keluarnya

Surat Keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah

No. 146/KEP/I.0/F/2008, adapun visi dan misi

(lama) disusun sekitar tahun 90-an. Sebelum

dituliskannya visi dan misi Madrasah Mu'allimin,

dapat dikatakan Madrasah Mu'allimin tidak

memiliki panduan yang jelas dalam

menyelenggarakan pendidikan kaderisasi. Lalu

bagaimana proses pendidikan di Madrasah

Mu'allimin dapat berjalan dengan baik sesuai

dengan garis (arah) tujuan awal?.

Madrasah Mu'allimin senantiasa berada dalam

panduan tepat dalam fungsinya sebagai sekolah

kader di bawah Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah (hanya ada beberapa sekolah yang

berada langsung dibawah pengawasan PP Muhammadiyah dalam penyelenggaraan,

selainnya berada dalam pengawasan Pimpinan Wilayah atau Pimpinan Daerah), pasalnya:

banyak anggota PP Muhammadiyah yang menjadi pengajar di Madrasah Mu'allimin,

praktis, transfer nilai-nilai berMuhammadiyah sangat kental mewarnai proses

penyelenggaraan pendidikannya. Hanya saja, perkembangan Muhammadiyah yang begitu

pesat membuat tersitanya perhatian dan waktu PP untuk mengawasi dan terlibat langsung

dalam penyelenggaran pendidikan di Madrasah Mu'allimin, karena itulah, inisiatif alumni

Madrasah Mu'allimin untuk merumuskan visi, misi dan tujuan sangat tepat untuk

Page 7: 1. Hand Out-ilmu Kependidikan-4 Fix

-4-

mengantisipasi semakin sedikitnya peran PP Muhammadiyah dalam proses pendidikan

(tepatnya internalisasi) kekaderan secara langsung, dengan kata lain, siapapun yang berada

di Madrasah Mu'allimin (dalam kapasitasnya sebagai guru atau pimpinan dan karyawan)

akan mentaati apa yang telah dirumuskan.

Berikut visi, misi dan tujuan Madrasah Mu'allimin yang telah ditetapkan dan rumusan

lama sebagai perbandingan:

BARU LAMA Visi: “Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta sebagai institusi pendidikan Muhammadiyah tingkat menengah yang unggul dan mampu menghasilkan kader ulama, pemimpin dan pendidik sebagai pembawa misi gerakan Muhammadiyah”.

Visi: “Kader Persyarikatan yang unggul dalam ketakwaan, kemandirian, kepeloporan dan semangat Amar Ma’ruf Nahi Munkar”,

Misi: 1. Menyelenggarakan dan mengembangkan

pendidikan Islam guna membangun kompetensi dan keunggulan siswa dibidang ilmu-ilmu dasar keislaman, ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya.

2. Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan Bahasa Arab dan Bahasa Inggris sebagai alat komunikasi untuk mendalami agama dan ilmu pengetahuan.

3. Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan kepemimpinan guna membangun kompetensi dan keunggulan siswa di bidang akhlak dan kepribadian.

4. Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan keguruan guna membangun kompetensi dan keunggulan siswa di bidang kependidikan.

5. Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan keterampilan guna membangun kompetensi dan keunggulan siswa di bidang wirausaha.

6. Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan kader Muhammadiyah guna membangun kompetensi dan keunggulan siswa di bidang organisasi dan perjuangan Muhammadiyah

Misi: 1. Mengembangkan dan membina semangat

keunggulan secara intensif, 2. Memberikan bekal pemahaman dasar-dasar

ilmu keislaman, 3. Memperkokoh landasan ketakwaan dalam

wujud kesalehan pribadi dan sosial yang dijiwai semangat amar ma’ruf nahi munkar,

4. Mempertajam semangat kepeloporan yang didukung fondasi keilmuan dan intelektualitas yang memadai,

5. Membangun semangat hidup mandiri dengan bekal ketrampilan yang dapat diandalkan

Tujuan: “Terselenggaranya pendidikan tingkat menengah yang unggul dalam membentuk kader ulama, pemimpin dan pendidik yang mendukung pencapaian tujuan Muhammadiyah yaitu terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”

Tujuan : 1. Mencapai tujuan pendidikan

Muhammadiyah, 2. Mewujudkan Kader Persyarikatan yang

memiliki tekad untuk menjadi calon pendidik, mubaligh, ulama dan zu’ama (pemimpin) yang mampu mengembangkan ilmu pengetahuan”

Tabel 2. perbandingan visi, misi dan tujuan Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah yang disahkan tahun 2007 dengan tahun 1994

Page 8: 1. Hand Out-ilmu Kependidikan-4 Fix

-5-

C. Ilmu Pendidikan Dan Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah

Fakta otentik yang telah disebutkan diatas adalah sejak awal berdiri Madrasah

Mu'allimin bertugas “hanya” untuk menghasilkan lulusan yang dapat memberikan

kontribusi pada masyarakat dengan cara ‘mengajar’, dan ini dilengkapi dengan arti kata

Mu'allimin yang berasal dari bahasa Arab “علّم”, dengan kata lain ada korelasi khusus

antara Mu'allimin sebagai lembaga pendidikan dengan defines ilmu, mengajar dan belajar,

tentu saja pemaknaan mengajar disinilah yang kemudian berkembang, tidak kemudian

diartikan secara sempit sekedar mengajar di kelas (baca: guru). Perkembangan inilah yang

kemudian memungkinkan alumni Madrasah Mu'allimin memberikan “pencerahan” kepada

masyarakat sebagaimana yang telah dilakukan pendirinya (KH. Ahmad Dahlan) dengan

mendirikan Muhammadiyah. Perlu dicatat, bahwa ilmu pendidikan ini mulanya dikenal

dengan “ilmu keguruan”, tetapi perubahan dan perkembangan zaman membuat perlunya

perubahan menjadi ilmu kependidikan (pendidikan) yang notabene lebih luas cakupannya.

Lebih lanjut, tradisi Madrasah Mu'allimin sebagai sekolah penghasil guru merupakan

kebanggan tersendiri, dan tradisi ini berlanjut hingga sekarang, kiprah alumni-alumni

(lulusan) berlanjut dan pada akhirnya diakui sebagai salahsatu dari sedikit sekolah/pondok

pesantren yang menjadi basis kaderisasi Muhammadiyah dan dari segi umur adalah yang

paling tua. Ciri khas Madrasah Mu'allimin inilah yang membedakan dengan lembaga

pendidikan setingkatnya, karena itu setiap individu yang menjadi keluarga besar Madrasah

Mu'allimin harus menyadari bahwasanya dalam dirinya telah mengalir “jiwa” pendidik.

UJI KOMPETENSI 1. Sejak berdirinya hingga kemerdekaan Indonesia (17 agustus 1945), sebutkan

perubahan nama Madrasah Mu'allimin? 2. Apakah arti Qismul Arqa’? 3. Jelaskan pengertian “VISI” dan “MISI” 4. Sebutkan ‘visi’ dan ‘misi’ Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah 5. Jelaskan secara singkat hubungan antara ilmu kependidikan dengan visi misi

Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah tersebut?

"Without education, man is as though in a closed room and with education he finds himself in a room with all its windows open towards outside world."

Page 9: 1. Hand Out-ilmu Kependidikan-4 Fix

-6-

Pendidikan: suatu usaha untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai dalam masyarakat dan kebudayaan.

Pedagogi: ilmu dan seni mengajar anak” (the art and science of teaching children)

Andragogi: ilmu dan seni untuk membantu orang dewasa belajar (andragogy is the science and the arts of helping adults learn).

II

ILMU KEPENDIDIKAN

Pertama kali akan muncul sebuah pertanyaan? Apa dan

bagaimana ilmu kependidikan itu? Seberapa penting-kah ilmu

kependidikan? Mengapa ada ilmu kependidikan?. sebelum

menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, berikut definisi ilmu dan

definisi kependidikan (pendidikan) serta hal-hal yang terkait

dengannya.

Ilmu (atau ilmu pengetahuan) adalah “seluruh usaha sadar

untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi

kenyataan dalam alam manusia”. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan

yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan

kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya. Ilmu bukan sekedar pengetahuan

(knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang

disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam

bidang ilmu tertentu.

A. Pengertian Pendidikan

Pendidikan merupakan suatu usaha untuk membina kepribadiannya sesuai dengan

nilai-nilai dalam masyarakat dan kebudayaan. Kamus Bahasa Indonesia, 1991:232

mendefinisikan bahwa: “Pendidikan berasal dari kata ‘didik’, lalu mendapat awalan me-

sehingga menjadi ‘mendidik’ yang berarti: memelihara dan

memberi latihan. Dalam memelihara dan memberi latihan

diperlukan adanya ajaran, tuntutan dan pimpinan mengenai

akhlak dan kecerdasan pikiran.

Dalam Bahasa Yunani, pendidikan berasal dari kata

“Pedagogi” yaitu kata ‘paid’ yang berarti ‘anak’ dan

“agogos” yang artinya membimbing (orang yang

memberikan bimbingan kepada anak disebut pembimbing

atau ”pedagog”), adapun “pedagogi” dapat diartikan

Kompetensi Dasar: - Mengetahui pengertian

pendidikan dan ilmu kependidikan

- Memahami makna Pendidikan Sepanjang Hayat

- Menyebutkan urgensi Pendidikan

- Mengetahui urgensi ilmu kependidikan

Page 10: 1. Hand Out-ilmu Kependidikan-4 Fix

-7-

Belajar kepada Jepang.

Tahun 1945, ketika Nagasaki dan Hirosima dilululantahkan oleh sekutu (Bom Atom), lebih-kurang 200.000 penduduknya tewas dan hanya ada tanah dan air yang tersisa. Kemegahan bangunan pupus sudah. Menariknya pemimpin mereka saat itu, Kaisar Hirohito tidak menanyakan berapa jumlah tentara yang tersisa untuk melawan musuh, tetapi justru mendata berapa jumlah guru yang masih hidup?. Kenapa mesti Guru yang dipertanyakan. Hirohito sadar benar bahwa membangun bangsa berawal dari Guru sebagai pendidik. Guru merupakan penopang utama sumberdaya manusia.

Begitu terhormatnya Negara Jepang memposisikan Guru. Guru pun di Jepang ketika itu banyak yang tewas, lalu Hirohito berjuang dengan pengorbanan luar biasa untuk meningkatkan mutu pendidikan walaupun menyewa guru-guru asing. Biaya yang dikeluarkan tidak sedikit. Untuk membangun sistem pendidikan yang berkualitas dunia, Jepang segera mendatangkan pakar-pakar terbaik dan guru-guru dari seluruh dunia. Mereka diberikan jabatan yang tinggi dengan otoritas yang besar. Penghasilan yang diberikan kepada mereka pun sangat mahal. Para pengajar asing rata-rata di bayar 600 yen per bulan, padahal gaji rektor universitas Tokyo hanya 400 yen. Selain itu, Depetemen pendidikan juga mengirimkan banyak orang keluar negeri. Total anggaran yang di keluarkan untuk membayar orang-orang asing dan mengirimkan pelajar keluar negeri lebih dari 30% total anggaran pendidikan. Suatu jumlah yang sangat besar

Dalam masa yang relatif singkat Jepang berhasil membangun negara mereka menjadi negara yang kuat dalam bidang ekonomi dan pendidikan. Bahkan merupakan negara ekonomi terkuat yang menjadi ancaman bagi AS sendiri. Coba kita bandingkan dengan Indonesia yang mulai membangun diri pada waktu yang sama dengan Jepang (kita merdeka 1945 dan Jepang di bom atom 1945). Jepang telah berlari jauh di depan, kita malah masih tertatih-tatih bahkan jalan di tempat dan kadang kala juga mundur ke balakang.

Contoh nyata dari kemajuan pendidikan di Jepang adalah berobahnya pengertian buta huruf dikalangan rakyat Jepang. Buta huruf yang sudah tidak ada lagi di Jepang mempunyai pengertian “tidak bisa menggunakan komputer”. Betapa jauhnya pengertian ini dengan pengertian aslinya di kalangan bangsa berkembang (dunia ketiga), yang berarti tidak bisa tulis dan baca.

sebagai “ilmu dan seni mengajar anak”(the art and science of teaching children),

maksudnya bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa

secara sadar dan bertanggungjawab agar anak menjadi dewasa, karena itulah kemudian

muncul konsep pendidikan seumur hidup (lifelong education) yang berarti pendidikan

berlangsung sampai mati, yaitu pendidikan berlangsung seumur hidup dan setiap saat

selama ada pengaruh lingkungan.

Jika ‘Pedagogi’ dimaksudkan

sebagai ilmu dan seni mengajar

anak-anak, maka untuk orang

dewasa disebut dengan

“Andragogi”, yang berarti ilmu

dan seni untuk membantu orang

dewasa belajar (andragogy is the

science and the arts of helping

adults learn). “andragogy” sendiri

berasal dari bahasa Yunani, ‘andr’

yang berarti dewasa dan ‘agogo’

berarti membimbing atau

mengamong.

Adapun dalam Bahasa Inggris,

Pendidikan disebut dengan

education, kata ‘education’ itu

sendiri berasal dari bahasa Latin

yaitu: educare dan educere.

Educaredalam bahasa Latin

memiliki konotasi melatih,

menjinakkan dan menyuburkan,

singkatnya akan menuju pada

pengertian bahwa pendidikan

adalah PROSES menumbuhkan,

mengembangkan, mendewasakan,

membuat sesuatu menjadi “jinak”

(dari sebelumnya liar). Acapkali

Page 11: 1. Hand Out-ilmu Kependidikan-4 Fix

-8-

diartikan suatu proses menciptakan kultur baru, dapat juga diartikan sebagai proses

mengeluarkan potensi yang dimiliki setiap manusia, baik itu potensi olah-rasa, olah-raga

atau olah-karsa.

Educere (campuran preposisi ‘ex’ yang berarti ‘keluar dari’, dan ‘ducere’ yang berarti

memimpin). ‘Educere’ berarti “proses kegiatan untuk menarik keluar atau membawa

keluar”. Dapat dicermati, bahwa pada akhirnya proses ini membutuhkan dan melahirkan

relasi vertical. “Vertical” dapat dimaksudkan sebaga “relasi (hubungan) antara murid

dan guru”. Tidak salah jika seorang guru mendapatkan gelar ‘pahlawan’ karena mengajar

dan mendidik itu bukan sesuatu yang mudah, guru-lah pada dasarnya berjasa besar dalam

mencerdaskan umat manusia.

Kemudian melihat preposisi ‘ex’ yang berarti “keluar dari”, ada dua nilai yang

terkandung dari pembimbingan ini, pertama, internal, artinya: manusia yang belajar

(dididik) dimaksudkan agar dia dapat keluar dari keterbatasan-keterbatasan fisik yang

dialaminya dengan melalui ‘gemblengan’ proses pendidikan sehingga dapat bertahan

hidup. Kedua, eksternal, ini mengacu pada relasi horizontal, tujuannya yaitu: manusia

dapat saling bekerjasam dengan manusia lain (baca masyarakat) dan membaktikan

sepenuhnya pada kepentingan yang lebih luas cakupannya (istilah Madrasah Mu’allimin

dulu: “dibenum”).

Dengan demikian makna Pendidikan adalah “usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

diperlukan dirinya dan masyarakat”.

B. Tujuan Pendidikan (umum)

Pendidikan merupakan proses untuk dapat menghasilkan peserta didik yang memiliki

ilmu, moral dan keterampilan. Pendidikan sebagai proses berarti pendidikan dipandang

sebagai pelaksanaan berbagai usaha untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu, dan pendidikan

dalam Islam adalah bertujuan hanyalah untuk beribadah kepada Allah SWT. Secara makro

disebutkan bahwa fungsi proses pendidikan itu meliputi tiga hal, yaitu (1) proses alih nilai

(transfer of Value), (2) Proses alih pengetahuan (transfer of knowledge) dan (3) Proses

alih metodologi (Transfer of Methodology).

UU Sisdiknas (Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional) tahun 2003 pasal 3

menyebutkan bahwa tujuan pendidikan adalah “berkembangnya potensi peserta didik agar

Page 12: 1. Hand Out-ilmu Kependidikan-4 Fix

-9-

Ilmu Pendidikan adalah ilmu yang mempelajari serta memproses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, proses, cara dan pembuatan mendidik.

Pendidikan Sepanjang Hayat (PSH) adalah “tujuan atau ide formal untuk pengorganisasian dan penstrukturan pengalaman pendidikan, pengorganisasian dan penstrukturan ini diperluas mengikuti seluruh rentangan usia, dari usia yang paling muda sampai paling tua”.

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang

demokratis serta bertanggungjawab”.

Tujuan pendidikan ini sebenarnya dapat dilihat dalam, misal: tujuan instruksional

umum, tujuan instruksional khusus atau standar kompetensi dan kompetensi dasar.

C. Pengertian Ilmu Kependidikan (Ilmu Pendidikan)

Ilmu Kependidikan adalah ilmu yang

mempelajari serta memproses pengubahan

sikap dan tata laku seseorang atau kelompok

orang dalam usaha mendewasakan manusia

melalui upaya pengajaran dan pelatihan,

proses, cara dan pembuatan mendidik.

Perubahan tersebut meliputi antara lain: pertama,

Peningkatan pengetahuan, pengertian, kesadaran,

dan toleransi, kedua, Peningkatan "questioning

skills" dan kemampuan menganalisis sesuatu,

ketiga, Perubahan kedewasaan individu, dalam proses tersebut akan muncul pertanyaan-

pertanyaan antara lain:

Merubah sesuai dengan keinginan siapa?

Bagaimana merubah dengan efisien dan efektif?

Menguntungkan siapa?

Apakah kita menjadi robot atau manusia kalau "sikap dan tata laku" sama?

Menurut Sutari Imam Barnadib; “ilmu pendidikan mempelajari suasana dan proses-

proses pendidikan”. Sedangkan menurut Brodjonegoro; ilmu pendidikan merupakan teori

pendidikan, perenungan tentang pendidikan. Yang bertujuan untuk:

- Meningkatkan pengetahuan, pengertian, kesadaran, dan toleransi

- Meningkatkan "questioning skills" dan kemampuan menganalisakan sesuatu -

termasuk pendidikannya

- Meningkatkan kedewasaan individu

- Perkembangan Negara, diperlukan pendidikan yang menghargai kreativitas dan

"individual thinking" supaya negara dapat membuat sesuatu yang baru dan lebih

baik, dan tidak hanya meng-copy dari negara lain.

Page 13: 1. Hand Out-ilmu Kependidikan-4 Fix

-10-

Adapun urgensi ilmu kependidikan adalah memberikan jawaban beberapa pertanyaan

yang disebutkan diatas, pasalnya, Mutu pendidikan adalah salah satu parameter kemajuan

bangsa, mutu pendidikan hanya dapat diwujudkan melalui sistem pendidikan yang baik dan

didukung dengan kebijakan pemerintah, swasta dan masyarakat untuk melahirkan

sumberdaya manusia handal yang menguasai disiplin ilmunya atau siap menerapkan ilmunya

berdasarkan standar mutu yang telah ditetapkan. Ini nampak terlihat dari struktur ilmu

pendidikan yang terdiri atas unsur-unsur pendidikan, antara lain:

1. Usaha (kegiatan), usaha itu bersifat bimbingan (pimpinan atau pertolongan) dan

dilakukan secara sadar;

2. Ada pendidik, pembimbing;atau penolong;

3. Ada yang didik

4. Bimbingan itu mempunyai dasar dan tujuan;

5. Dalam usaha itu tentu ada alat-alat yang dipergunakan.

Sedangkan factor-faktor pendidikan dalam ilmu pendidikan, adalah:

1. Faktor tujuan, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan

manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap

Tuhan YME dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan,

kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa

tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

2. Faktor Pendidik, Pendidik ialah orang yang memikul pertanggungjawaban untuk

mendidik, meliputi: orang dewasa, orang tua, guru, pemimpin masyarakat, dan

pemimpin agama.

3. Faktor Anak Didik, Karakteristiknya adalah: belum memiliki pribadi dewasa,

masih menyempurnakan aspek kedewasaannya, memiliki sifat-sifat dasar yang

sedang ia kembangkan secara terpadu.

4. Faktor Alat Pendidikan, Alat pendidikan adalah suatu tindakan atau situasi yang

sengaja diadakan untuk tercapainya pendidikan tertentu.

5. Faktor Lingkungan, lingkungan (environment) meliputi kondisi dan alam dunia

yang dengan cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku kita. Pertumbuhan dan

Page 14: 1. Hand Out-ilmu Kependidikan-4 Fix

-11-

Pendidikan Sepanjang Hayat

Keluarga Sekolah Masyarakat

Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi proses perkembangan seorang individu sekaligus merupakan peletak dasar kepribadian anak.

Sekolah harus mencerminkan kehidupan sekelilingnya

Masyarakat merupakan bentuk pendidikan yang diselenggarakan di luar keluarga dan sekolah. Bentuk pendidikan ini menekankan pada pemerolehan pengetahuan dan keterampilan khusus serta praktis yang secara langsung bermanfaat dalam kehidupan di masyarakat, beberapa bentuk pendidikan di masyarakat

perkembangan atau life processes, pada dasarnya mencakup tempat, kebudayaan

dan kelompok hidup bersama.

D. Pendidikan Sepanjang Hayat

Pendidikan juga mengenal dengan apa yang disebut Pendidikan Sepanjang Hayat

(PSH), PSH bertumpu pada keyakinan bahwa pendidikan itu tidak identik dengan

persekolahan, PSH merupakan sesuatu proses berkesinambungan yang berlangsung

sepanjang hidup, tepatnya adalah “tujuan atau ide formal untuk pengorganisasian dan

penstrukturan pengalaman pendidikan, pengorganisasian dan penstrukturan ini

diperluas mengikuti seluruh rentangan usia, dari usia yang paling muda sampai

paling tua”. PSH muncul karena adanya kesadaran bahwa manusia adalah makhluk yang

tumbuh dan berkembang, ia ingin mencapai suatu kehidupan yang optimal.

Selama manusia berusaha untuk meningkatkan / mengembangkan kehidupannya,

pengetahuan, kepribadian, maupun

keterampilannya, secara sadar atau tidak

sadar, maka selama itulah pendidikan masih

berjalan terus. Pendidikan sepanjang hayat

merupakan asas pendidikan yang tepat bagi

orang-orang yang hidup dalam dunia

transformasi, dan di dalam masyarakat yang

saling mempengaruhi seperti saat zaman

globalisasi sekarang ini. Setiap manusia

dituntut untuk menyesuaikan dirinya secara

terus menerus dengan situasi baru. Pendidikan

sepanjang hayat merupakan jawaban terhadap

kritik-kritik yang dilontarkan pada sekolah,

dimana sistem sekolah secara tradisional mengalami kesukaran dalam menyesuaikan diri

dengan perubahan kehidupan yang sangat cepat dalam abad terakhir ini, dan tidak dapat

memenuhi kebutuhan-kebutuhan atau tuntutan manusia yang makin meningkat.

Pendidikan di sekolah hanya terbatas pada tingkat pendidikan dari sejak kanak-kanak

sampai dewasa, tidak akan memenuhi persyaratan-persyaratan yang dibutuhkan dunia yang

berkembang sangat pesat. Dunia yang selalu berubah ini membutuhkan suatu sistem yang

fleksibel. Pendidikan harus tetap bergerak dan mengenal inovasi secara terus menerus.

Page 15: 1. Hand Out-ilmu Kependidikan-4 Fix

-12-

Pendidikan bukan hanya berlangsung lembaga pendidikan formal (sekolah). Pendidikan

segera dimulai setelah anak lahir (bahkan sebeblum lahir) dan akan berlangsung sampai

manusia meninggal dunia, sepanjang ia mampu menerima pengaruh-pengaruh. Oleh

karena itu, proses pendidikan akan berlangsung dalam keluarga, sekolah dan masyarakat.

Dalam PSH, keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi proses

perkembangan seorang individu sekaligus merupakan peletak dasar kepribadian anak,

pendidikan anak diperoleh terutama melalui interaksi antara orang tua – anak, dalam

berinteraksi dengan anaknya, orang tua akan menunjukkan sikap dan perlakuan tertentu

sebagai perwujudan pendidikan terhadap anaknya. Selanjutnya adalah pendidikan di

sekolah. Sekolah merupakan lembaga tempat dimana terjadi proses sosialisasi yang kedua

setelah keluarga, sehingga mempengaruhi pribadi anak dan perkembangan sosialnya.

Sekolah diselenggarakan secara formal, di sekolah anak akan belajar apa yang ada di

dalam kehidupan, dengan kata lain sekolah harus mencerminkan kehidupan

sekelilingnya. Oleh karena itu, sekolah tidak boleh dipisahkan dari kehidupan dan

kebutuhan masyarakat sesuai dengan perkembangan budayanya.

Dalam kehidupan modern seperti saat ini, sekolah merupakan suatu keharusan,

karena tuntutan-tuntutan yang diperlukan bagi perkembangan anak sudah tidak

memungkinkan akan dapat dilayani oleh keluarga.Materi yang diberikan di sekolah

berhubungan langsung dengan pengembangan pribadi anak, berisikan nilai moral dan

agama, berhubungan langsung dengan pengembangan sains dan teknologi, serta

pengembangan kecakapan-kecakapan tertentu yang langsung dapat dirasakan dalam

pengisian tenaga kerja.

Pendidikan di masyarakat merupakan bentuk pendidikan yang diselenggarakan

di luar keluarga dan sekolah. Bentuk pendidikan ini menekankan pada pemerolehan

pengetahuan dan keterampilan khusus serta praktis yang secara langsung bermanfaat dalam

kehidupan di masyarakat, beberapa bentuk pendidikan di masyarakat, antara lain:

- Program persamaan bagi mereka yang tidak pernah bersekolah atau putus

sekolah;

- Program pemberantasan buta huruf;

- Penitipan bayi dan penitipan anak pra sekolah;

- Perkumpulan olah raga dan rekreasi;

- Kursus-kursus keterampilan.

Page 16: 1. Hand Out-ilmu Kependidikan-4 Fix

-13-

Islam telah mengajarkan bagaimana pentingnya pendidikan (sepanjang hayat) ini,

seperti ayat

Artinya: ”(apakah kamu Hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran” (az-Zumar:9)

Ayat di atas, memberikan isyarat kepada manusia tentang adanya perbedaan bagi

manusia sebagai mahkluk yang berakal yang memfungsikan akalnya secara optimal

dengan yang tidak, bagi manusia yang memiliki ilmu akan ditinggikan derajatnya

dibandingkan dengan mereka yang tak berilmu. Dalam ayat lain juga disebutkan secara

tersirat bahwa sepanjang manusia hidup, maka dipastikan dia memerlukan pengetahuan:

-

Artinya: “dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia; dan tiada yang

memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu” (al-Ankabut: 43).

Kalimat yang terkenal dalam Islam, antara lain:

&:ƒC¥x:π¥†≥:Ω∑_¿ñ:é:_S¥≥: Artinya: “Tuntutlah ilmu sejak buaian sampai lubang kubur”. (Hikmah yang dinisbahkan

pada Imam Ahmad, bukan Hadist Nabi).

& π¥†G∑√<�;ü√¬‘:√;∑√é;†F�:cØ`‘@%;¿∆ß;∑惆¥∑% ªƒ†¥∑;∆ª_≥:

Artinya:“dunia itu laknat, terlaknatlah bagi siapa saja yang ada didalamnya kecuali yang

mengingat Allah, ulama (orang berilmu) dan pelajar (orang yang belajar)” (HR. Tirmidzi)

Dunia pun mengakui pentingnya pendidikan, sebagaimana dilansir oleh UNESCO

(badan resmi PBB yang khusus menangani masalah anak-anak dan pendidikan) dalam

websitenya, dimana Pendidikan merupakan katalis (hal yang mempercepat) utama bagi

pembangunan manusia, bahkan terkait dengan MDGs (Millennium Development

Goals_Tujuan Pembangunan Milenium),kemajuan yang cepat dalam pendidikan dapat

membantu mencapai semua tujuan MDGs tersebut. Pada tahun 2000, 147 kepala

Negara/Pemerintahan dan 189 negara berjanji untuk mengurangi separuh kemiskinan pada

Page 17: 1. Hand Out-ilmu Kependidikan-4 Fix

-14-

tahun 2015. Disamping itu, juga mengidentifikasi delapan MDGs sebagaimana tercantum

di bawah ini.1

1. Memberantas kemiskinan dan kelaparan ekstrim (Eradicate extreme poverty and hunger Tujuan)

:

2. Mencapai pendidikan dasar universal (Achieve universal primary education) 3. Meningkatkan kesetaraan jender dan pemberdayaan perempuan (Promote gender

equality and empower women) 4. Mengurangi tingkat kematian anak (Reduce child mortality) 5. Kesehatan Ibu (Maternal health) 6. Memerangi HIV / AIDS, malaria dan penyakit lainnya (Combat HIV/AIDS, malaria

and other diseases) 7. Menjamin kelestarian lingkungan (Ensure environmental sustainability) 8. Kemitraan Global (Global Partnership)

Dengan demikian terlihat jelas bahwa pendidikan menjadi unsure signifikan dan

penentu dalam kehidupan seseorang, ia menjadi keyword dengan apa yang dinamakan

dengan kemajuan peradaban. Ini dibuktikan dengan sejarah Jepang yang merupakan

sebuah negara tanpa memiliki sumber daya alam yang mencukupi, tetapi karena memiliki

kekuatan di level pendidikan, ternyata pada akhirnya berdampak positif pada kemajuan

selurh bidang

1 Sumber http://www.unesco.org/en/education-for-all-international-coordination/themes/education-and-

the-mdgs/ , akses tanggal 5 september 2010.

UJI KOMPETENSI

1. Jelaskan pengertian dari ilmu kependidikan

2. Jelaskan pandangan Islam tentang pendidikan (mencari Ilmu)

3. Apakah MDGs itu? Apa kaitannya dengan ilmu kependidikan (pendidikan) secara

umum?

4. Pendidikan sepanjang Hayat, kenapa sangat penting dalam kehidupan manusia?

5. Sebutkan 3 (tiga) fungsi Pendidikan!

6. Jelaskan hubungan kemajuan suatu kebudayaan dengan tingkat pendidikan

penduduknya!

7. Jelaskan yang dimaksud :ƒC¥x:π¥†≥:Ω∑_¿ñ:é:_S¥≥:

Page 18: 1. Hand Out-ilmu Kependidikan-4 Fix

-15-

III

PENGERTIAN PENDIDIKAN

Pada bab sebelumnya telah dijelaskan secara sepintas

tentang pengertian pendidikan, berikut ini beberapa

pendapat tentang pendidikan dari perspektif Islam-

Muhammadiyah, Barat dan Nasional, dengan segala

perincian hal yang terkait dengan pendidikan.

A. Pendidikan Dalam Berbagai Perspektif

1. Perspektif Islam-Muhammadiyah

Pendidikan dalam Islam (Bahasa Arab) berasal dari kata “Tarbiyah”, dengan kata

kerja “Rabba” yang memiliki makna mendidik atau mengasuh. Memang ada yang

membedakan antara pengertian “Tarbiyah (التربية)” pendidikan dengan “Ta’lim (التعليم)”

pengajaran, di Indonesia, jika pengajaran diarahkan pada penguasaan ilmu

pengetahuan atau menonjolkan dimensi kognitif dan psikimotorik, maka pendidikan

diarahkan pada pembinaan watak, moral, sikap dan kepribadian (afektif). ada juga

kajian yang membandingkan antara dua istilah tersebut dengan “ta’dib (التأديب), menurut Syed Naquib al-Attas, 1F

2 istilah “Ta’dib” lebih tepat untuk digunakan dalam

konteks pendidikan Islam dan kurang setuju terhadap penggunaan istilah ‘tarbiyah’ dan

‘ta’lim’. 2F

3

Para tokoh pendidikan muslim memiliki pengertian masing-masing tentang

pendidikan Islam. Salah satunya adalah pandangan Yusuf Qaradhawi3F

4: “pendidikan

manusia seutuhnya; akal dan hati, rohani dan jasmaninya; akhlak dan

keterampilannya. Pendidikan Islam menyiapkan manusia untuk hidup, baik dalam

perang, dan menyiapkan untuk menghadapi masyarakat dengan segala kebaikan dan

2 Nama lengkapnya adalah Syed Muhammad al Naquib bin Ali bin Abdullah bin Muhsin al Attas

lahir di Bogor, 5 September 1931. ia adalah seorang cendekiawan dan filsuf muslim dari Malaysia. Ia menguasai teologi, filsafat, metafisika, sejarah, dan literature, juga menulis berbagai buku di bidang pemikiran dan peradaban Islam.

3 Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam: Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah”, Bandung, Remaja Rosdakarya, 2002.

4 Yusuf Qaradhawi lahir di Shafth Turaab, Kairo, Mesir, 9 September 1926; umur 84 tahun adalah seorang cendekiawan Muslim yang berasal dari Mesir. Ia dikenal sebagai seorang Mujtahid pada era modern ini (abad 20-21).

Kompetensi Dasar: - Menjelaskan definisi pendidikan

menurut Barat, islam dan tokoh nasional

- Memahami prinsip pendidikan - Memahami karakteristik pendidikan - Mengetahaui fungsi,prinsip, peran

dan tugas pendidikan

Page 19: 1. Hand Out-ilmu Kependidikan-4 Fix

-16-

kejahatannya, manis dan pahitnya”. Menurut Mohammad Natsir,5

a) At-Tarbiyyah Ad-Din (Pendidikan keagamaan),

maksud ‘didikan’

di sini ialah “satu pimpinan jasmani dan ruhani yang menuju kepada kesempurnaan

dan kelengkapan arti kemanusiaan dengan sesungguhnya”. Hasan Langgulung

merumuskan pendidikan Islam sebagai: “proses penyiapan generasi muda untuk

mengisi peranan, memindahkan pengetahuan dan nilai-nilai Islam yang diselaraskan

dengan fungsi manusia untuk beramal di dunia dan memetik hasilnya di akhirat”. Oleh

karenanya, proses tersebut berupa bimbingan (pimpinan, tuntunan, usulan) oleh subjek

didik terhadap perkembangan jiwa (pikiran, perasaan, kemauan, intuisi dan lain

sebagainya) dan raga objek didik dengan bahan-bahan materi tertentu dan dengan alat

perlengkapan yang ada ke arah terciptanya pribadi tertentu disertai evaluasi sesuai

dengan ajaran Islam.

Islam yang diwahyukan kepada Rasulullah Muhammad SAW mengandung

implikasi kependidikan yang bertujuan untuk menjadi rahmatan lil ‘alamin, sehingga

Pendidikan dalam perspektif Islam dapat mengandung pengertian pendidikan atau

pengajaran keagamaan, sehingga Pendidikan dalam Islam adalah Bimbingan oleh

pendidik terhadap perkembangan jasmani, rohani dan akal anak didik sehingga bisa

terbentuk pribadi muslim yang baik. Pada dasarnya Pendidikan menurut Islam

setidaknya memiliki delapan pengertian, yaitu:

b) At-Ta’lim fil Islamy (pengajaran keislaman),

c) Tarbiyyah Al-Muslimin (Pendidikan orang-orang islam),

d) At-Tarbiyyah fil Islam (Pendidikan dalam islam),

e) At-Tarbiyyah ‘inda Muslimin (Pendidikan dikalangan Orang-orang Islam), dan

f) At-Tarbiyyah Al-Islamiyyah (Pendidikan Islami).

Muhammadiyah sendiri memaknai pendidikan sebagai

upaya penyiapan lingkungan yang memungkinkan

seseorang tumbuh sebagai manusia yang menyadari

kehadiran Allah SWT sebagai Rabb dan menguasai ilmu

pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS). dengan

demikian, pendidikan dalam Muhammadiyah merupakan

pendidikan islam modern yang mengintegrasikan agama dengan kehidupan dan antara

5 Mohammad Natsir (lahir di Alahan Panjang, Lembah Gumanti, Solok, Sumatera Barat, 17 Juli

1908 – meninggal di Jakarta, 6 Februari 1993 pada umur 84 tahun) adalah perdana menteri kelima, pendiri sekaligus pemimpin partai politik Masyumi, dan salah seorang tokoh Islam terkemuka di Indonesia.

Muhammadiyah “pendidikan sebagai upaya penyiapan lingkungan yang memungkinkan seseorang tumbuh sebagai manusia yang menyadari kehadiran Allah SWT sebagai Rabb dan menguasai ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS)”

Page 20: 1. Hand Out-ilmu Kependidikan-4 Fix

-17-

iman dan kemajuan yang holistic. Dari rahim pendidikan Islam seperti inilah nantinya

diharapkan melahirkan generasi muslim terpelajar yang kuat iman dan kepribadiannya,

sekaligus mampu menghadapi dan menjawab tantangan zaman.6

2. Pendidikan Perspektif Barat

Tujuan pendidikan itu tidak bisa lepas dari tujuan hidup manusia. Sebab pendidikan

hanyalah suatu alat yang digunakan oleh manusia untuk memelihara kelanjutan

hidupnya (survival), baik sebagai individu maupun sebagai masyarakat. Dengan begitu

tujuan pendidikan harus berpangkal pada tujuan hidup. Di Barat, pendidikan menjadi

ajang pertarungan ideologis dimana apa yang menjadi tujuan pendidikan _secara tidak

langsung merupakan tujuan hidup_ berbenturan dengan kepentingan-kepentingan lain.

Di sinilah perbedaan pendapat para filosof Barat dalam menetapkan tujuan hidup.

Orang-orang Sparta _salah satu kerajaan Yunani lama, berpendapat bahwa tujuan

hidup adalah untuk berbakti kepada negara, untuk memperkuat negara. Dan pengertian

kuat menurut orang-orang Sparta adalah kekuatan fisik.

Oleh sebab itu tujuan pendidikan Sparta adalah sejajar

dengan tujuan hidup mereka, yaitu memperkuat,

memperindah dan mempertegus jasmani. Oleh sebab itu

orang-orang yang kuat jasmaninya (bisa berkelahi dengan

harimau dan singa) disanjung-sanjung, dianggap pahlawan

di masyarakat Sparta. Sebaliknya orang Athena _juga salah

satu kerajaan Yunani lama, berpendapat bahwa tujuan hidup adalah mencari kebenaran

(truth), dan kalau bisa menyirnakan diri pada kebenaran itu.

Madzhab-madzhab pendidikan Eropa Barat dan Amerika (terutama sesudah masa

Decartes, 1596-1650) banyak mengambil pendapat dari kedua madzhab Yunani lama

tersebut,7

6 Panitia Muktamar 1 Abad Muhammadiyah, Revitalisasi Gerakan Muhammadiyah Muktamar

1Abad.(booklet). 7 Rene Descartes adalah pemikir dan filosof pada zaman Eropa abad Pertengahan, terkenal dengan kata-

katanya “cogito ergo sum”_ aku berpikir maka aku ada, René lahir di Perancis, 31 Maret 1596 – meninggal di Swedia, 11 Februari 1650 pada umur 53 tahun, juga dikenal sebagai Renatus Cartesius dalam literatur berbahasa Latin, merupakan seorang filsuf dan matematikawan Perancis. Karyanya yang terpenting ialah Discours de la méthode (1637) dan Meditationes de prima Philosophia (1641).

dan semua madzhab itu beranggapan bahwa dunia inilah tujuan hidup tidak

heran jika kemudian ada yang mengingkari sama sekali wujud Tuhan dan hari akhir

(karena menganggap bahwa yang dapat dilihat-lah yang nyata).

Barat

Dunia inilah tujuan hidup tidak heran jika kemudian ada yang mengingkari sama sekali wujud Tuhan dan hari akhir (karena menganggap bahwa yang dapat dilihat-lah yang nyata)

Page 21: 1. Hand Out-ilmu Kependidikan-4 Fix

-18-

3. Pendidikan Dalam Perspektif Tokoh

Beberapa pandangan tentang pendidikan diantaranya:

1) Ki Hajar Dewantara: “Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan budi

pekerti, pikiran, serta jasmani anak, agar dapat memajukan kesempurnaan hidup

yaitu hidup dan menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan

masyarakatnya”.

2) Ahmad D. Marimba: “Pendidikan adalah bimbingan secara sadar oleh si pendidik

terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya

kepribadian yang utama”

3) UU No. 2 tahun 1989: “Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta

didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan pelatihan bagi peranannya di

masa yang akan dating”.

4) UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan nasional: “Pendidikan adalah

usaha sadar terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan darinya,

masyarakat, bangsa, dan negara.”

B. Prinsip Pendidikan

Prinsip adalah ”suatu pernyataan fundamental atau

kebenaran umum maupun individual yang dijadikan oleh

seseorang/ kelompok sebagai sebuah pedoman untuk berpikir

atau bertindak”. Lalu bagaimana prinsip-prinsip pendidikan

tersebut?

1. Prinsip Pendidikan Menurut Islam

Prinsip pendidikan menurut Islam merupakan hal-hal yang menjadi pedoman dan

panduan dalam penyelenggaraan (proses) pendidikan. Pedoman ini bersifat mengikat

dalam penyelenggaraan pendidikan. Ada tiga kerangka dasar pendidikan Islam yang

semuanya tergambar dalam surat al-Alaq:

a) Tauhid (lkhlas)

Prinsip ikhlas dapat terlihat dengan jelas dalam Surat Al-'Alaq ayat 1. Tuhan

memerintahkan membaca atas nama Allah. Begitu juga pada ayat:

Prinsip Pendidikan menurut Islam

a) Tauhid/Ikhlas b) Pendidikan

Berlangsung Seumur Hidup

c) Efektivitas Pendidikan

Page 22: 1. Hand Out-ilmu Kependidikan-4 Fix

-19-

Artinya: “sekali-kali jangan, janganlah kamu patuh kepadanya; dan sujudlah

dan dekatkanlah (dirimu kepada Tuhan)” (al-Alaq: 19).

b) Pendidikan Berlangsung Seumur Hidup.

Pendidikan seumur hidup tergambar secara implisit dalam Surat Al-'Alaq, yaitu

tidak adanya batasan yang konkret tentang kapan seorang harus mulai belajar

dan sampai kapan berhenti. Tuhan hanya menjelaskan bahwa manusia harus

membaca dan belajar. Dengan demikian, manusia perlu belajar sejak dilahirkan

sampai ajalnya tiba.

c) Efektivitas Pendidikan

Di dalam Surat Al-'Alaq, Allah SWT menginformasikan asal kejadian manusia

dari 'alaq (ayat 2) dan setelah diajari, mereka memperoleh ilmu pengetahuan.

llmu pengetahuan membuat mereka merasa cukup sehingga menimbulkan sikap

angkuh dan sombong (ayat 6-7). Di sini terlihat bahwa keberhasilan seseorang,

termasuk dalam bidang pendidikan, dapat membuatnya bertindak sewenang-

wenang dan angkuh karena merasa dirinya cukup dan tidak membutuhkan

pertolongan orang lain. Artinya tidak semua pendidikan berhasil menjadikan

manusia yang baik karena hal itu tergantung pada beberapa faktor, seperti

lingkungan dan kemauan untuk menjadi baik.

Pendidikan juga mengandung pokok-pokok penting seperti:

a) Pendidikan adalah proses pembelajaran

b) Pendidikan adalah proses social

c) Pendidikan adalah proses memanusiakan manusia

d) Pendidikan berusaha mengubah atau mengembangkan kemampuan, sikap

dan perilaku positif

e) Pendidikan merupakan perbuatan atau kegiatan sadar

f) Pendidikan memiliki dampak pada lingkungan

g) Pendidikan berkaitan dengan cara mendidik

h) Pendidikan tidak berfokus pada pendidikan formal.

Jadi, Pendidikan merupakan sebuah proses, bukan hanya sekedar

mengembangkan aspek intelektual semata atau hanya sebagai transfer pengetahuan

dari satu orang ke orang lain saja, tapi juga sebagai proses transformasi nilai dan

Page 23: 1. Hand Out-ilmu Kependidikan-4 Fix

-20-

pembentukan karakter dalam segala aspeknya. Dengan kata lain, pendidikan juga

ikut berperan dalam membangun peradaban dan membangun masa depan manusia.

2. Prinsip Pendidikan Menurut Barat8

Prinsip ini diambil dari seorang tokoh bernama Abraham Maslow, ia percaya

bahwa satu-satunya alasan bahwa orang tidak bergerak ke arah yang benar dalam

hal aktualisasi diri dikarenakan adanya kendala yang yang dibebankan oleh

masyarakat pada mereka. Dia menyatakan bahwa pendidikan merupakan salah satu

kendala, karena itu ia berpendapat bahwa setiap pendidik harus mampu merespon

potensi masing-masing individu untuk berkembang menjadi dirinya sendiri.

Sepuluh prinsip yang harus di jalankan oleh pendidik:

1. Mengajar orang agar menjadi otentik (authentic).

2. Mengajar orang agar melampaui kondisi budaya mereka (transcend their

cultural conditioning) dan menjadi warga dunia.

3. Mengajar untuk membantu orang (discover their vocation in life),

menemukan panggilan hidup, nasib atau takdir. terutama menemukan

karier dan pasangan yang tepat.

4. Mengajarkan orang bahwa “hidup itu sangat berharga” (life is precious),

ada kenikmatan yang akan dialami dalam hidup, dan jika setiap orang

terbuka untuk melihat hal yang baik dan riang dalam setiap situasi, itulah

yang membuat hidup layak untuk dijalani.

5. Mampu menerima orang lain (accept the person) dan belajar dari diri

sendiri. Karena dari pengetahuan dan bakat serta keterbatasan-lah kita

dapat mengetahui apa yang harus dibangun serta potensi-potensi apa yang

benar-benar ada.

6. Melihat bahwa kebutuhan dasar seseorang harus terpenuhi (basic needs

are satisfied), termasuk keselamatan, kepemilikan dan harga diri

7. Menyegarkan akan kesadaran (refreshen consciousness) bahwa, mengajar

orang itu untuk menghargai keindahan dan hal-hal baik lainnya di alam

dan hidup.

8. Mengajarkan orang lain bahwa konrol itu baik (controls are good), dan

kepasrahan/menyerah itu jelek, karena itu dibutuhkan kontrol untuk

meningkatkan kualitas hidup di berbagai aspek

8 http://www.jenniferchien.com/library/EDUCATIONAL.pdf, akses tanggal 18 september 2010

Page 24: 1. Hand Out-ilmu Kependidikan-4 Fix

-21-

9. Mengajar orang untuk mengatasi masalah sepele dan masalah serius dalam

hidup, termasuk masalah ketidakadilan, rasa sakit karena penderitaan dan

kematian.

10. Mengajar orang untuk menjadi pemilih yang baik (good choosers), karena

itu mereka harus diberi latihan dalam membuat pilihan yang baik.

C. Karakteristik Pendidikan

Pemahaman makna Karakter sangat banyak, untuk memudahkn maka diambil

pengertian bahwa karakteristik disini dimaksudkan adalah hal yang membedakan

dengan yang lain (distinguished from others).9

1. Karakteristik Pendidikan Menurut Islam

Menurut Azyumardi Azra, beberapa karakteristik pendidikan Islam, yaitu:

a) Penguasaan Ilmu Pengetahuan. Ajaran dasar Islam mewajibkan mencari

ilmu pengetahuan bagi setiap Muslim dan muslimat. Setiap Rasul yang

diutus Allah lebih dahulu dibekali ilmu pengetahuan, dan mereka

diperintahkan untuk mengembangkan llmu pengetahuan itu.

b) Pengembangan Ilmu Pengetahuan. Ilmu yang telah dikuasai harus

diberikan dan dikembangkan kepada orang lain. Nabi Muhammad saw

sangat membenci orang yang memiliki ilmu pengethauan, tetapi tidak mau

memberi dan mengembangkan kepada orang lain (HR. Ibn al-Jauzy).

c) Penekanan pada nilai-nilai akhlak dalam penguasaan dan pengembangan

ilmu penetahuan. Ilmu pengetahuan yang didapat dari pendidikan Islam

terikat oleh nilai-nilai akhlak.

d) Penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan, hanyalah untuk

pengabdian kepada Allah dan kemaslahatan umum,

e) Penyesuaian terhadap perkembangan anak. Sejak awal perkembangan

Islam, pendidikan Islam diberikan kepada anak sesuai umur, kemampuan,

perkembangan jiwa, dan bakat anak. Setiap usaha dan proses pendidikan

haruslah memperhatikan faktor pertumbuhan anak.

f) Pengembangan kepribadian. Bakat alami dan kemampuan pribadi tiap-

tiap anak didik diberikan kesempatan berkembang sehingga bermanfaat bagi

dirinya dan masyarakat. Setiap murid dipandang sebagai amanah Tuhan,

dan seluruh kemampuan fisik dan mental adalah anugerah Tuhan.

9 Selengkapnya lihat http://ardictionary.com/Character/4078, akses tanggal 18 September 2010.

Page 25: 1. Hand Out-ilmu Kependidikan-4 Fix

-22-

Perkembangan kepribadian itu berkaitan dengan seluruh nilai sistem Islam,

sehingga setiap anak dapat diarahan untuk mencapai tujuan Islam.

g) Penekanan pada amal saleh dan tanggung jawab. Setiap anak didik diberi

semangat dan dorongan untuk mengamalkan ilmu pengetahuan sehingga

benar-benar bermanfaat bagi diri, keluarga dan masyarakat secara

keseluruhan. Amal shaleh dan tanggung jawab itulah yang

menghantarkannya kelak kepada kebahagiaan di hari kemudian kelak.

Dengan karakteristik-karakteristik pendidikan tersebut tampak jelas

keunggulan pendidikan Islam dibanding dengan pendidikan lainnya. Karena,

pendidikan dalam Islam mempunyai ikatan langsung dengan nilai-nilai dan

ajaran Islam yang mengatur seluruh aspek kehidupannya.

2. Karakteristik Pendidikan Menurut Barat

Dalam pendidikan Barat, ilmu tidak lahir dari pandangan hidup agama tertentu

dan diklaim sebagai sesuatu yang bebas nilai. Namun sebenarnya tidak benar-

benar bebas nilai tapi hanya bebas dari nilai-nilai-nilai keagamaan dan ketuhanan.

Menurut Naquib al-Attas, ilmu dalam peradaban Barat tidak dibangun di atas

wahyu dan kepercayaan agama namun dibangun di atas tradisi budaya yang

diperkuat dengan spekulasi filosofis yang terkait dengan kehidupan sekular yang

memusatkan manusia sebagai makhluk rasional. Seorang tokoh pendidikan Barat,

John Dewey mengatakan bahwa pendidikan adalah proses pembentukan

kecakapan fundamental, secara intelektual dan emosional, ke arah alam sesama

manusia.10

10 John Dewey adalah seorang filsuf dari Amerika Serikat Dewey (dilahirkan di Burlington pada tahun

1859, sepanjang kariernya, Dewey menghasilkan 40 buku dan lebih dari 700-an artikel, Dewey meninggal dunia pada tahun 1952), yang termasuk Mazhab Pragmatisme (filsafat yang mempelajari penyebab dan akibat). Selain sebagai filsuf, Dewey juga dikenal sebagai kritikus sosial dan pemikir dalam bidang pendidikan.

Dari pendidikanlah seseorang mengalami proses pengembangan

kemampuan, sikap, dan tingkah laku lainnya dalam masyarakat tempat mereka

hidup. Proses sosial yang terjadi ini dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang

terpilih dan terkontrol (khususnya yang datang dari sekolah) sehingga mereka

dapat memperoleh perkembangan kemampuan sosial dan kemampuan individual

yang optimal. Pendidikan juga dipengaruhi oleh lingkungan individu untuk

menghasilkan perubahan-perubahan yang sifatnya permanen dalam tingkah laku,

pikiran dan sikapnya

Page 26: 1. Hand Out-ilmu Kependidikan-4 Fix

-23-

Akibatnya, ilmu pengetahuan serta nilai-nilai etika dan moral, yang diatur oleh

rasio manusia, terus menerus berubah. Sehingga dari cara pandang yang seperti

inilah pada akhirnya akan melahirkan ilmu-ilmu sekular. Menurut al-Attas, ada

lima faktor yang menjiwai budaya dan peradaban Barat:

a) Menggunakan akal untuk membimbing kehidupan manusia;

b) Bersikap dualitas terhadap realitas dan kebenaran;

c) Menegaskan aspek eksistensi yang memproyeksikan pandangan hidup

sekular;

d) Menggunakan doktrin humanisme;

e) Menjadikan drama dan tragedi sebagai unsur-unsur yang dominan dalam

fitrah dan eksistensi kemanusiaan .

Kelima faktor diatas amat berpengaruh dalam pola pikir orang Barat sehingga

membentuk pola pendidikan yang ada di Barat.bercirikan atau melahirkan

berbagai macam faham dan pemikiran seperti Esensialisme,11 humanisme,12

3. Perbandingan Karakteristik Pendidikan Islam dan Barat

dan

lainnya. Faktor sebut juga ikut mempengaruhi berbagai disiplin keilmuan, seperti

dalam filsafat, sains, sosiologi, psikologi, politik, ekonomi, dan lainnya.

Perbedaan pendidikan Islam dan Barat bukan pada istilah pendidikan

keagamaan tradisional dan pendidikan sekular modern, karena kedua jenis

pendidikan tersebut menyandarkan diri pada dua filsafat pendidikan yang sama

sekali berbeda dan mempunyai dua perangkat tujuan dan metode yang juga

berbeda.

Berikut ini akan ditujukan perbedaan antara versi pendidikan religius

tradisional (yang murni dan karenanya teoritis), dan versi pendidikan modern yang

dijadikan pembanding.

11 Esensialisme berarti mengutamkan gagasan-gagasan pokok, yang hakiki. Prinsip pendidikan

esesensialisme adalah 1]. Tugas pertama sekolah adalah mengajarkan pengetahuan dasar, 2]. Belajar adalah kerja keras dan disiplin, 3]. Guru adalah inti dari kekuasaan kelas. Dwi Siswoyo dkk, Ilmu Pendidikan, Yogyakarta: UNY Press, 2008. Hal. 65-66.

12 Humanisme adalah kelanjutan prinsip progresifisme, pada hakikatnya ia menginginkan “mentalitas yang ingin bebas dari penjara” sehingga, penekanan prinsip humanism adalah memusatkan pada aktualisasi diri daripada penguasaan pengetahuan, sehingga seringkali ia menggunakan metode ketebukaan, menggunakan imajinasi, percobaan dan sebagainya. Semua yang dilakukan adalah mengembangkan kebebasan siswa sesuai dengan perubahan-perubahan dunia modern yang semakin kompleks. Salah satu contoh sekolah yang menggunakan pemikiran ini adalah Gomo Gakuen, dengan tokoh utama adalah Totto Chan dan kepala sekolah sekaligus pendirinya, Mr. Kobayashi.

Page 27: 1. Hand Out-ilmu Kependidikan-4 Fix

-24-

Pendidikan Religius Tradisional Pendidikan Sekuler Modern 1. Orientasi keakhiratan 1. Orientasi kesekuleran 2. Berupaya mencapai sosialisasi ke

dalam Islam 2. Berupaya mencapai perkembangan

individu 3. Kurikulum tidak berubah sejak abad

pertengahan 3. Kurikulum merespon perubahan-

perubahan berkenaan dengan bidang studi

4. Pengetahuan berdasarkan pada wahyu dan tidak dipersoalkan

4. Pengetahuan diperoleh melalui pengalaman dan deduksi

5. Pengetahuan dicari dan diperoleh berdasarkan pada perintah Tuhan

5. Pengetahuan diperlukan sebagai alat untuk menyelesaikan masalah

6. Mendiskusikan moralitas dan asumsi-asumsi tidak dikehendaki

6. Mendiskusikan moralitas dan asumsi-asumsi disambut baik

7. Metode dan teknik mengajar pada dasarnya otoriter

7. Metode dan teknik mengajar student-center

8. Penghapalan dianggap sangat menentukan

8. Pencerapan konsep-konsep kunci dianggap menentukan

9. Mental mahasiswa dianggap pasif-reseptif

9. Mental mahasisswa dianggap aktif-produktif

10. Pendidikan secara umum tidak dispesialisasikan

10. Pendidikan dispesialisasikan

D. Tujuan, Fungsi dan Peran Pendidikan

Tujuan pendidikan memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas,

benar, dan indah untuk kehidupan.Pendidikan memiliki dua fungsi yaitu memberikan

arah kepada segenap kegiatan pendidikan dan merupakan sesuatu yang hendak dicapai

oleh segenap kegiatan pendidikan.

Tujuan-tujuan pendidikan yang dimaksud setidaknya mencakup pada tiga

bidang asasi, yaitu:

- Tujuan-tujuan individual yang berkaitan dengan individu-individu,

pelajaran (learning) dengan kepribadian-kepribadian mereka dan apa yang

berkaitan dengan individu-individu tersebut, seperti perubahan tingkah

laku, aktivitas dan pertumbuhan yang diinginkan pada pribadi mereka,

serta persiapan mereka pada kehidupan dunia dan akhirat.

- Tujuan sosial yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan

keseluruhan tingkah laku masyarakat umumnya.

- Tujuan-tujuan profesional yang berkaitan dengan pendidikan dan

pengajaran sebagai ilmu, sebagai seni, sebagai profesi dan sebagai suatu

aktifitas di antara aktifitas-aktifitas masyarakat.

Page 28: 1. Hand Out-ilmu Kependidikan-4 Fix

-25-

Tujuan akhir pendidikan Islam tidak lepas dari tujuan hidup seseorang Muslim.

Pendidikan Islam itu sendiri hanyalah suatu sarana untuk mencapai tujuan hidup

Muslim, bukan tujuan akhir (QS. Al-Dzariat: 56), tujuan tersebut adalah:

Artinya: “dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka

mengabdi kepada-Ku” (QS. Al-Dzariat: 56).

Tujuan pendidikan menurut islam selain untuk mendekatkan diri kita kepada

Allah, juga menjadi alat/sarana bagi dirinya untuk mencari nikmat yang ada di dunia

sebagaimana firman Allah SWT dalam surat al-Qashash: 77

Artinya: “dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu

(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan

bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada

orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan

janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah

tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”

Catatan terpenting dari pendidikan dalam islam adalah princip untuk lebih

mengutamakan akhlak keseharian. Secara lebih luas pendidikan islam bertujuan untuk:

- Pembinaan Akhlak

- Penguasaan Ilmu

- Keterampilan bekerja dalam masyarakat

- Mengembangkan akal dan Akhlak

- Pengajaran Kebudayaan

- Pembentukan kepribadian

- Menghambakan diri kepada Allah

- Menyiapkan anak didik untuk hidup di dunia dan akhirat

Di Indonesia pernah diperkenalkan adanya tujuan umum, tujuan kurikuker dan

tujuan instruksional (instruksional umum dan instruksional khusus, TIU - TIK).

Page 29: 1. Hand Out-ilmu Kependidikan-4 Fix

-26-

Tujuan Umum : Tujuan akhir/tertinggi yang berlaku di semua lembaga dan kegiatan pendidikan

Tujuan Kurikuker : Tujuan yang hendak dicapai oleh mata pelajaran atau bidang studi tertentu

Tujuan Instruksional: Tujuan yang ingin dicapai pada waktu guru mengajar suatu pokok bahasan tertentu.

TIU : Tujuan ini pada umumnya masih bersifat umum, cakupannya masih luas, tidak spesifik dan belum dapat diukur tingkat pencapaiannya (contoh: menyebutkan teori ekonomi)

TIK : Tujuan pengajaran yang ingin dicapai guru ketika mengajar, tujuan ini sudah lebih spesifik, cakupannya sempit, operasional dan sudah dapat diukur tingkat pencapaiannya (contoh: menyebutkan teori ekonomi pancasila)

Tujuan-tujuan diatas (dalam kaitannya dengan kurikulum yang

berlaku/ditetapkan Negara) disempurnakan dengan keluarnya UU SISDIKNAS tahun

2003 pasal 3 yang berbunyi:”…bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik

agar g beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggungjawab”. Lebih spesifik lagi dirumuskan dalam standar kompetensi (SK)

dan kompetensi dasar (KD).

Standar Kompetensi (SK) adalah “ukuran kemampuan minimal yang

mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap yang harus dicapai, diketahui,

dan mahir dilakukan oleh peserta didik pada setiap tingkatan dari suatu materi

yang diajarkan“. Penetapan Standar Kompetensi (SK) dimaksudkan untuk

menetapkan ukuran minimal atau secukupnya, mencakup kemampuan pengetahuan,

keterampilan, dan sikap yang harus dicapai, diketahui, dilakukan, dan mahir dilakukan

oleh peserta didik pada setiap tingkatan secara maju dan berkelanjutan sebagai upaya

kendali dan jaminan mutu. Adapun Kompetensi Dasar (KD) adalah “penjabaran SK

peserta didik yang cakupan materinya lebih sempit dibanding dengan SK peserta

didik“.

Pendidikan juga memiliki fungsi tertentu, Fungsi pendidikan merupakan

serangkian tugas dan misi yang diemban dan harus dilakasanakan oleh pendidikan.

Fungsi tersebut bisa ditujukan pada diri sendiri atau kepada masyarakat. Kepada diri

Page 30: 1. Hand Out-ilmu Kependidikan-4 Fix

-27-

sendiri dimaksudkan untuk menyiapkan diri sendiri (individu) menjadi manusia

seutuhnya, sehingga ia dapat menunaikan tugas hidupnya secara baik dan dapat hidup

secara wajar sebagai manusia.

Adapun fungsi pendidikan terhadap masyarakat dapat dibagai menjadi dua garis

pokok, yaitu:1] Fungsi Preservatif: Melestarikan tata social dan tata nilai yang berlaku

dalam masyarakat, 2] Fungsi Direktif: usaha untuk mengantisipasi perubahan di masa

mendatang, fungsi ini lebih menekankan pendidikan sebagai agen pembaharua social

dalam kaitannya dengan perubahan diatas.

Fungsi lainnya adalah: 1] menyiapkan sebagai manusia, 2] Menyiapkan tenaga

kerja, 3] menyiapkan warga Negara yang baik. Madrasah Mu'allimin sendiri telah

menetapkan fungsinya (misi) sebagai berikut:

1. Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan Islam guna membangun kompetensi dan keunggulan siswa dibidang ilmu-ilmu dasar keislaman, ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya.

2. Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan Bahasa Arab dan Bahasa Inggris sebagai alat komunikasi untuk mendalami agama dan ilmu pengetahuan.

3. Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan kepemimpinan guna membangun kompetensi dan keunggulan siswa di bidang akhlak dan kepribadian.

4. Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan keguruan guna membangun kompetensi dan keunggulan siswa di bidang kependidikan.

5. Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan keterampilan guna membangun kompetensi dan keunggulan siswa di bidang wirausaha.

6. Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan kader Muhammadiyah guna membangun kompetensi dan keunggulan siswa di bidang organisasi dan perjuangan Muhammadiyah

Terlihat bahwa Madrasah Mu'allimin telah merumuskan fungsinya sesuai dengan

kepentingan individu dan masyarakat (baik itu preservative maupun direktif)

E. Batasan Pendidikan

Jika dimaknai pendidikan sebagai gejala manusia, maka ia tidak akan lepas

dari apa yang disebut dengan keterbatasan-keterbatasan, keterbatasan ini dapat

ditemukan pada peserta didik, pendidik, interaksi pendidikan, lingkungan dan sarana-

prasarana pendidikan.

Page 31: 1. Hand Out-ilmu Kependidikan-4 Fix

-28-

Batasan peserta didik diantaranya: kemampuan, bakat, minat, semangat dan

sebagainya, batasan pendidika adalah: pendidik yang terlampau ditakuti, pendidik

yang tidak tahu apa materi yang akan disampaikan atau factor ketebatasan pendidik

dalam interaksi karena ada hambatan bahasa. Adapun keterbatasan dalam lingkungan,

sarana dan prasarana antara lain: kekurangan gedung, kurangnya kerjasama antara

pihak sekolah dengan pihak masyarakat.

Pun demikian, batasan-batasan ini dapat di perkecil pengaruhnya jika

pendidik/guru bersangkutan kreatif dalam menyelenggarakan pendidikan.

UJI KOMPETENSI:

1. Sebutkan definisi (pengertian) pendidikan menurut Islam 2. Jelaskan apa dan bagaimana prinsip pendidikan itu? 3. Sebutkan karakteristik pendidikan? 4. Apakah fungsi pendidikan?, 5. Jelaskan maksud dari peran pendidikan? 6. Apakah tugas pendidikan? 7. Apa pendapatmu tentang batasan pendidikan?

Page 32: 1. Hand Out-ilmu Kependidikan-4 Fix

-29-

BAB IV

KOMPONEN PENDIDIKAN

Pendidikan merupakan sebuah system, artinya pendidikan

merupakan sebuah rangkaian seluruh. Dengan kata lain,

pendidikan jika dimaknai sebagai sebuah kesatuan system

berarti: suatu rangkaian keseluruhan kebulatan kesatuan dari

komponen-komponen yang saling berinteraksi atau

interpendensi (saling ketergantungan satu dengan yang lain)

dalam mencapai suatu tujuan.

A. Komponen Pendidikan

Setidaknya ada 3 (tiga) komponen utama dalam proses pendidikan, komponen-

komponen tersebut adalah: Tujuan Pendidikan, Peserta Didik dan Pendidik.

Bagan diatas adalah apa yang disebut dengan interaksi (hubungan) Pendidikan

yang melibatkan dua belah pihak yang mengarah tercapainya tujuan pendidikan.

Misal: Tujuan proses pendidikan di Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah adalah:

“Terselenggaranya pendidikan tingkat menengah yang unggul dalam

membentuk kader ulama, pemimpin dan pendidik yang mendukung pencapaian

tujuan Muhammadiyah, kini terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-

benarnya”

Artinya: semua proses berjalannya penyelenggaraan pendidikan, baik dari

materi pelajaran, kegiatan siswa, hubungan antara siswa dengan guru/musyrif dan lain

sebagainya, dimaksudkan untuk mencapai tujuan Mu'allimin diatas. Jika dalam

Tujuan Pendidikan

PendidikPeserta Didik

Kompetensi Dasar: - Menyebutkan komponen

dan sub-sub komponen dalam pendidikan

- Menjelaskan hubungan antar komponen

- Menyebutkan pendukung proses pendidikan

Page 33: 1. Hand Out-ilmu Kependidikan-4 Fix

-30-

hubungan (interaksi) antara siswa dengan guru ternyata tidak mengarah pada

pencapaian tujuan pendidikan diatas, maka hal ini kontraproduktif dengan adanya

proses pendidikan.

B. Sub Komponen Pendidikan

Masing-masing komponen utama diatas memiliki sub-sub komponen yang

akan mendukung pencapaian upaya pendidikan, dan sub-sub komponen tersebut

tidaklah sama (tergantung bagaimana penyelenggara pendidikan bersangkutan).

Misal: sub komponen peserta didik di Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah sangat

mungkin untuk berbeda dengan sub

komponen peserta didik di sekolah lain,

pasalnya ukuran keberhasilan

penyelenggaraan pendidikan antar

lembaga pendidikan tidak sama, jika suatu

lembaga pendidikan memiliki tujuan yang

sama, maka sub-sub komponen tersebut

bisa saja sama.

Pada titik inilah, sub-sub komponen memiliki peranan penting pencapaian

tujuan suatu lembaga pendidikan. Berikut ini adalah contoh sub-sub komponen.

1. Tujuan Pendidikan,

Sub-sub komponennya bisa jadi ada: tujuan umum dan tujuan khusus

2. Peserta Didik

Sub-sub komponennya antara lain: jumlah peserta didik, minat, motivasi,

cita-cita, tingkat perkembangan, pembawaan dan tingkat kesiapan

3. Pendidik

Sub-sub komponennya antara lain; usia pendidik, tingkat pendidikan,

kualitas pengalaman, kemampuan, watak, minat, status, wibawa serta

komitmen terhadap tugas dan kewajibannya.

Kesalingberhubungan antara komponen pendidikan (dengan sub-sub

komponen) berlangsung secara fungsional, ibarat mobil: sebuah mobil akan berjalan

dan berfungsi dengan baik jika komponen mobil juga dalam kondisi baik (sopir, ban,

mesin), jika salah satu komponen mobil tersebut mengalami kerusakan atau ada

komponen yang tidak ada, maka dapat dipastikan laju mobil pun akan terganggu, dan

bahkan sama sekali tidak berjalan.

Page 34: 1. Hand Out-ilmu Kependidikan-4 Fix

-31-

Karena itulah, jika proses/upaya pendidikan tidak berjalan dengan maksimal

atau kurang berhasil, maka pendekatan system perlu menjadi salahsatu analisis untuk

mencarai akar masalah dan mencari jawaban mengatasi masalah. Perlu diingat,

terjadinya kemampatan atau kekurang berhasilan pendidikan bukan berarti

keseluruhan upaya pendidikan (dalam hal ini komponen-komponen) yang telah

disebutkan diatas harus diganti, dengan upaya yang sama sekali baru. Tetapi juga

perlu dicatat: bahwa jika ternyata kesalinghubungan antar komponen tersebut

ternyata tidak mungkin berfungsi sama sekali, kemungkinan untuk melakukan

perubahan atau pembaharuan jauh lebih besar/terbuka (bukan sekedar memperbaharui

komponen). Berikut ini contoh komponen dan system pendidikan:

Tabel: komponen pokok dalam pendidikan13

13 Dwi Siswoyo dkk, Ilmu Pendidikan, Yogyakarta: UNY Press, 2008. Hal. 51

Masukan sumber

PROSES PENDIDIKAN (Educational Process)

1. Tujuan dan Prioritas: Untuk membimbing aktivitas

sistem 2. Peserta didik: yang menjalani proses belajar menjadi

obyek obyak system pendidika 3. Pengelolaan: berfungsi untuk mengkoordinasikan,

mengarahkan, dan mengevaluasi sistem 4. Struktur dan jadual: untuk mengatur dan

pengelompokan peserta didik menurut tujuan tertentu 5. Isi: esensi apa yang hendak dipelajari peserta didik 6. Pendidik: yang membantu menetapkan esensi dan

persiapan proses belajar peserta didik 7. Alat bantu belajar: buku, papan tulis, peta dll 8. Fasilitas: tempat terselenggaranya proses pendidikan 9. Teknologi: semua teknik yang dipakai dalam kerja

sistem 10. Pengawasan mutu: pengaturan penerimaan peserta

didik, sasaran, pengujian dan standar 11. Penelitian: untuk peningkatan pengetahuan dan

pelaksanaan sistem 12. Biaya: indikasi tentang efisiensi sistem

Hasil Pendidikan

Uji Kompetensi

1. Sebutkan komponen utama dan sub-sub komponen dalam proses pendidikan 2. Seberapa pentingkah hubungan antar komponen? Jelaskan jawabanmu 3. Apa yang terjadi jika hubungan antar komponen tersebut tidak

terjadi/berfungsi? Jelaskan! 4. Komponen pokok dalam pendidikan meliputi antara lain.., jelaskan

jawabanmu!

Page 35: 1. Hand Out-ilmu Kependidikan-4 Fix

-32-

V

TOKOH-TOKOH PENDIDIKAN

a. Kyai Haji Ahmad Dahlan

“Muhammadiyah ini lain dengan Muhammadiyah yang akan datang. Maka teruslah kamu bersekolah, menuntut ilmu pengetahuan dimana saja. Jadilah guru kembali pada Muhammadiyah. Jadilah dokter, kembali kepada Muhammadiyah. Jadilah Meester, insinyur dan lain-lain, dan kembalilah kepada Muhammadiyah”

Kyai Haji Ahmad Dahlan (lahir di Yogyakarta, 1

Agustus1868 – meninggal di Yogyakarta, 23 Februari 1923

pada umur 54 tahun) adalah seorang Pahlawan Nasional Indonesia, beliau adalah

putera keempat (dari tujuh bersaudara) keluarga K.H. Abu Bakar. KH Abu Bakar

adalah seorang ulama dan khatib (atau Ketib) terkemuka di Masjid Besar Kasultanan

Yogyakarta pada masa itu, dan ibu dari K.H. Ahmad Dahlan adalah puteri dari H.

Ibrahim yang juga menjabat penghulu Kasultanan Yogyakarta pada masa itu.

Nama kecil KH.Ahmad Dahlan adalah Muhammad Darwisy. Ia merupakan

anak keempat dari tujuh orang bersaudara yang keseluruhan saudaranya perempuan,

kecuali adik bungsunya. Beliau termasuk keturunan yang kedua belas dari Maulana

Malik Ibrahim, salah seorang yang terkemuka di antara Walisongo, yaitu pelopor

penyebaran agama Islam di Jawa. Silsilahnya tersebut ialah Maulana Malik Ibrahim,

Maulana Ishaq, Maulana 'Ainul Yaqin, Maulana Muhammad Fadlullah (Sunan

Prapen), Maulana Sulaiman Ki Ageng Gribig (Djatinom), Demang Djurung Djuru

Sapisan, Demang Djurung Djuru Kapindo, Kyai Ilyas, Kyai Murtadla, KH.

Muhammad Sulaiman, KH. Abu Bakar, dan Muhammad Darwisy (Ahmad

Dahlan).

Pada umur 15 tahun, beliau pergi haji dan tinggal di Mekah selama lima tahun.

Pada periode ini, Ahmad Dahlan mulai berinteraksi dengan pemikiran-pemikiran

pembaharu dalam Islam, seperti Muhammad Abduh, Al-Afghani, Rasyid Ridha dan

Ibnu Taimiyah. Ketika pulang kembali ke kampungnya tahun 1888, beliau berganti

nama menjadi Ahmad Dahlan.

Page 36: 1. Hand Out-ilmu Kependidikan-4 Fix

-33-

Pada tahun 1903, beliau bertolak kembali ke Mekah dan menetap selama dua

tahun. Pada masa ini, beliau sempat berguru kepada Syeh Ahmad Khatib yang juga

guru dari pendiri NU, KH. Hasyim Asyari. Sepulang dari Mekkah, beliau menikah

dengan Siti Walidah, sepupunya sendiri, anak Kyai Penghulu Haji Fadhil, yang kelak

dikenal dengan Nyai Ahmad Dahlan, seorang Pahlawanan Nasional dan pendiri

Aisyiyah. Dari perkawinannya dengan Siti Walidah, KH. Ahmad Dahlan mendapat

enam orang anak yaitu Djohanah, Siradj Dahlan, Siti Busyro, Irfan Dahlan, Siti

Aisyah, Siti Zaharah. Disamping itu KH.Ahmad Dahlan pernah pula menikahi Nyai

Abdullah, janda H. Abdullah.la juga pernah menikahi Nyai Rum, adik Kyai

Munawwir Krapyak. KH.Ahmad Dahlan juga mempunyai putera dari perkawinannya

dengan Nyai Aisyah (adik Adjengan Penghulu) Cianjur yang bernama Dandanah.

Beliau pernah pula menikah dengan Nyai Yasin Pakualaman Yogyakarta. KH. Ahmad

Dahlan dimakamkan di KarangKajen, Yogyakarta.

Pada tahun 1912, beliau mendirikan Muhammadiyah di kampung Kauman,

Yogyakarta. Disamping aktif dalam menggulirkan gagasannya tentang gerakan

dakwah Muhammadiyah, beliau juga tidak lupa akan tugasnya sebagai pribadi yang

mempunyai tanggung jawab pada keluarganya. Disamping itu, beliau juga dikenal

sebagai seorang wirausahawan yang cukup berhasil dengan berdagang batik yang saat

itu merupakan profesi entrepreneurship yang cukup menggejala di masyarakat.

Sebagai seorang yang aktif dalam kegiatan bermasyarakat dan mempunyai

gagasan-gagasan cemerlang, Dahlan juga dengan mudah diterima dan dihormati di

tengah kalangan masyarakat, sehingga beliau juga dengan cepat mendapatkan tempat

di organisasi Jam'iyatul Khair, Budi Utomo, Syarikat Islam dan Comite Pembela

Kanjeng Nabi Muhammad SAW.

Sejak awal Dahlan telah menetapkan bahwa Muhammadiyah bukan organisasi

politik tetapi bersifat sosial dan bergerak di bidang pendidikan.Gagasan pendirian

Muhammadiyah oleh Ahmad Dahlan ini juga mendapatkan resistensi (perlawanan),

baik dari keluarga maupun dari masyarakat sekitarnya. Berbagai fitnahan, tuduhan dan

hasutan datang bertubi-tubi kepadanya.la dituduh hendak mendirikan agama baru yang

menyalahi agama Islam. Ada yang menuduhnya kyai palsu, karena sudah meniru-niru

bangsa Belanda yang Kristen dan macam-macam tuduhan lain. Bahkan ada pula orang

yang hendak membunuhnya. Namun rintangan-rintangan tersebut dihadapinya dengan

sabar. Keteguhan hatinya untuk melanjutkan cita-cita dan perjuangan pembaharuan

Islam di tanah air bisa mengatasi semua rintangan tersebut.

Page 37: 1. Hand Out-ilmu Kependidikan-4 Fix

-34-

Pada tanggal 20 Desember 1912, Ahmad Dahlan mengajukan permohonan

kepada Pemerintah Hindia Belanda untuk mendapatkan badan hukum.Permohonan itu

baru dikabulkan pada tahun 1914, dengan Surat Ketetapan Pemerintah No. 81 tanggal

22 Agustus 1914. Izin itu hanya berlaku untuk daerah Yogyakarta dan organisasi ini

hanya boleh bergerak di daerah Yogyakarta. Dari Pemerintah Hindia Belanda timbul

kekhawatiran akan perkembangan organisasi ini. Itulah sebabnya kegiatannya dibatasi.

Walaupun Muhammadiyah dibatasi, tetapi di daerah lain seperti Srandakan, Wonosari

dan Imogiri dan lain-Iain tempat telah berdiri cabang Muhammadiyah. Hal ini jelas

bertentangan dengan keinginan pemerintah Hindia Belanda.

Untuk mengatasinya, maka KH. Ahmad Dahlan menyiasatinya dengan

menganjurkan agar cabang Muhammadiyah di luar Yogyakarta memakai nama lain.

Misalnya Nurul Islamdi Pekalongan, Ujung Pandang dengan nama Al-Munir, di Garut

dengan nama Ahmadiyah. Sedangkan di Solo berdiri perkumpulan Sidiq Amanah

Tabligh Fathonah (SATF) yang mendapat pimpinan dari cabang Muhammadiyah.

Bahkan dalam kota Yogyakarta sendiri beliau menganjurkan adanya jama'ah dan

perkumpulan untuk mengadakan pengajian dan menjalankan kepentingan Islam.

Perkumpulan-perkumpulan dan Jama'ah-jama'ah ini mendapat bimbingan dari

Muhammadiyah, yang diantaranya ialah Ikhwanul Muslimin, Taqwimuddin, Cahaya

Muda, Hambudi-Suci, Khayatul Qulub, Priya Utama, Dewan Islam, Thaharatul

Qulub, Thaharatul-Aba, Ta'awanu alal birri, Ta'ruf bima kanu wal- Fajri, Wal-Ashri,

Jamiyatul Muslimin dan Syahratul Mubtadi.

Gagasan pembaharuan Muhammadiyah disebarluaskan oleh Ahmad Dahlan

dengan mengadakan tabligh ke berbagai kota, disamping juga melalui relasi-relasi

dagang yang dimilikinya. Gagasan ini ternyata mendapatkan sambutan yang besar dari

masyarakat di berbagai kota di Indonesia. Ulama-ulama dari berbagai daerah lain

berdatangan kepadanya untuk menyatakan dukungan terhadap Muhammadiyah.

Muhammadiyah makin lama makin berkembang hampir di seluruh Indonesia.Oleh

karena itu, pada tanggal 7 Mei 1921 Dahlan mengajukan permohonan kepada

pemerintah Hindia Belanda untuk mendirikan cabang-cabang Muhammadiyah di

seluruh Indonesia. Permohonan ini dikabulkan oleh pemerintah Hindia Belanda pada

tanggal 2 September 1921.

Sebagai seorang yang demokratis dalam melaksanakan aktivitas gerakan

dakwah Muhammadiyah, Dahlan juga memfasilitasi para anggota Muhammadiyah

untuk proses evaluasi kerja dan pemilihan pemimpin dalam Muhammadiyah. Selama

Page 38: 1. Hand Out-ilmu Kependidikan-4 Fix

-35-

hidupnya dalam aktivitas gerakan dakwah Muhammadiyah, telah diselenggarakan dua

belas kali pertemuan anggota (sekali dalam setahun), yang saat itu dipakai istilah

AIgemeene Vergadering (persidangan umum).

Atas jasa-jasa KH. Ahmad Dahlan dalam membangkitkan kesadaran bangsa

Indonesia melalui pembaharuan Islam dan pendidikan, maka Pemerintah Republik

Indonesia menetapkannya sebagai Pahlawan Nasional dengan surat Keputusan

Presiden no. 657 tahun 1961. Dasar-dasar penetapan itu adalah:

1. KH. Ahmad Dahlan telah mempelopori kebangkitan ummat Islam untuk

menyadari nasibnya sebagai bangsa terjajah yang masih harus belajar dan

berbuat;

2. Dengan organisasi Muhammadiyah yang didirikannya, telah banyak

memberikan ajaran Islam yang murni kepada bangsanya. Ajaran yang

menuntut kemajuan, kecerdasan, dan beramal bagi masyarakat dan umat,

dengan dasar iman dan Islam;

3. Dengan organisasinya, Muhammadiyah telah mempelopori amal usaha

sosial dan pendidikan yang amat diperlukan bagi kebangkitan dan kemajuan

bangsa, dengan jiwa ajaran Islam; dan

4. Dengan organisasinya, Muhammadiyah bagian wanita (Aisyiyah) telah

mempelopori kebangkitan wanita Indonesia untuk mengecap pendidikan

dan berfungsi sosial, setingkat dengan kaum pria.

B. Ki Hadjar Dewantara

“TANAH air kita meminta korban. Dari di sinilah kita, siap sedia memberi korban yang sesuci-sucinya… sungguh, korban dengan ragamu sendiri adalah korban yang paling ringan… memang awan tebal dan hitam menggantung di atas kita.Akan tetapi percayalah di baliknya masih ada matahari yang bersembunyi… kapan hujan turun dan udara menjadi bersih karenanya?”

Nama asli beliau adalah Raden Mas Soewardi

Soerjaningrat (EYD: Suwardi Suryaningrat) sejak 1922

menjadi Ki Hadjar Dewantara (KHD), lahir di Yogyakarta, 2 Mei 1889 – meninggal di

Yogyakarta, 26 April 1959 pada umur 69 tahun. Aktivitasnya dimulai sebagai jurnalis

pada beberapa surat kabar dan bersama EFE Douwes Dekker (DD) mengelola De

Page 39: 1. Hand Out-ilmu Kependidikan-4 Fix

-36-

Expres. KHD pun aktif menjadi pengurus Boedi Oetomo dan Sarikat Islam. Selanjutnya

bersama Cipto Mangun Kusumo dan EFE Douwes Dekker _ dijuluki ”Tiga Serangkai”,

ia mendirikan Indische Partij, sebuah organisasi politik pertama di Indonesia yang

dengan tegas menuntut Indonesia merdeka. Pada zaman Jepang, peran KHD tetap

menonjol. Bersama Ir. Soekarno, Drs. Hatta, dan KH. Mas Mansur (direktur

Madrasah Mu’allimin), mereka dijuluki “Empat Serangkai”, memimpin organisasi

Putera (Pusat Tenaga Rakyat). Ketika merdeka, Ki Hadjar menjadi Menteri Pengajaran

Pertama, Ia meninggal dunia di Yogyakarta tanggal 26 April 1959.

Dikisahkan bahwa ketika pemerintah Hindia Belanda berniat mengumpulkan

sumbangan dari warga, termasuk pribumi, untuk perayaan kemerdekaan Belanda dari

Perancis pada tahun 1913, timbul reaksi kritis dari kalangan nasionalis, termasuk

Soewardi. Ia kemudian menulis "Een voor Allen maar Ook Allen voor Een" atau "Satu

untuk Semua, tetapi Semua untuk Satu Juga". Namun kolom KHD yang paling terkenal

adalah "Seandainya Aku Seorang Belanda" (judul asli: "Als ik eens Nederlander was"),

dimuat dalam surat kabar De Expres pimpinan DD, tahun 1913. Isi artikel ini terasa

pedas sekali di kalangan pejabat Hindia Belanda. Kutipan tulisan tersebut antara lain

sebagai berikut.

"Sekiranya aku seorang Belanda, aku tidak akan menyelenggarakan pesta-pesta kemerdekaan di negeri yang telah kita rampas sendiri kemerdekaannya. Sejajar dengan jalan pikiran itu, bukan saja tidak adil, tetapi juga tidak pantas untuk menyuruh si inlander memberikan sumbangan untuk dana perayaan itu. Ide untuk menyelenggaraan perayaan itu saja sudah menghina mereka, dan sekarang kita keruk pula kantongnya. Ayo teruskan saja penghinaan lahir dan batin itu! Kalau aku seorang Belanda, hal yang terutama menyinggung perasaanku dan kawan-kawan sebangsaku ialah kenyataan bahwa inlander diharuskan ikut mengongkosi suatu kegiatan yang tidak ada kepentingan sedikit pun baginya".

Akibat tulisan ini ia ditangkap atas persetujuan Gubernur Jenderal Idenburg

dan akan diasingkan ke Pulau Bangka (atas permintaan sendiri). Namun demikian

kedua rekannya, DD dan Tjipto Mangoenkoesoemo, memprotes dan akhirnya mereka

bertiga diasingkan ke Belanda (1913).Ketiga tokoh ini dikenal sebagai "Tiga

Serangkai". Soewardi kala itu baru berusia 24 tahun.

Dalam pengasingan di Belanda, Soewardi aktif dalam organisasi para pelajar

asal Indonesia, Indische Vereeniging (Perhimpunan Hindia). Di sinilah ia kemudian

merintis cita-citanya memajukan kaum pribumi dengan belajar ilmu pendidikan hingga

memperoleh Europeesche Akte, suatu ijazah pendidikan yang bergengsi yang kelak

Page 40: 1. Hand Out-ilmu Kependidikan-4 Fix

-37-

menjadi pijakan dalam mendirikan lembaga pendidikan yang didirikannya. Dalam

studinya ini Soewardi terpikat pada ide-ide sejumlah tokoh pendidikan Barat, seperti

Froebel dan Montessori, serta pergerakan pendidikan India, Santiniketan, oleh

keluarga Tagore. Pengaruh-pengaruh inilah yang mendasarinya dalam mengembangkan

sistem pendidikannya sendiri.

Soewardi kembali ke Indonesia pada bulan September 1919. Segera kemudian

ia bergabung dalam sekolah binaan saudaranya. Pengalaman mengajar ini kemudian

digunakannya untuk mengembangkan konsep mengajar bagi sekolah yang ia dirikan

pada tanggal 3 Juli 1922: Nationaal Onderwijs Instituut Tamansiswa atau Perguruan

Nasional Tamansiswa. Saat ia genap berusia 40 tahun menurut hitungan penanggalan

Jawa, ia mengganti namanya menjadi Ki Hadjar Dewantara. Ia tidak lagi menggunakan

gelar kebangsawanan di depan namanya. Hal ini dimaksudkan supaya ia dapat bebas

dekat dengan rakyat, baik secara fisik maupun jiwa.

Ajaran kepemimpinan Ki Hadjar Dewantoro yang sangat poluler di kalangan

masyarakat adalah Ing Ngarso Sun Tulodo, Ing Madyo Mbangun Karso, Tut Wuri

Handayani. “Ing Ngarso Sun Tulodo” artinya ‘Ing ngarso’ itu didepan/dimuka, ‘Sun’

berasal dari kata ‘Ingsun’ yang artinya saya, ‘Tulodo’ berarti tauladan. Jadi makna ‘Ing

Ngarso Sun Tulodo’ adalah menjadi seorang pemimpin harus mampu memberikan suri

tauladan bagi bawahan atau anak buahnya.Sehingga yang harus dipegang teguh oleh

seorang pemimpin adalah kata suri tauladan.Sebagai seorang pemimpin atau

komandan harus memiliki sikap dan perilaku yang baik dalam segala langkah dan

tindakannya agar dapat menjadi panutan bagi anak buah atau bawahannya. Banyak

pimpinan saat ini yang sikap dan perilakunya kurang mencerminkan sebagai figur

seorang pemimpin, sehingga tidak dapat digunakan sebagai panutan bagi anak buahnya.

“Ing Madyo Mbangun Karso”, ‘Ing Madyo’ artinya di tengah-tengah,

‘Mbangun’ berarti membangkitan atau menggugah dan ‘Karso’ diartikan sebagai

bentuk kemauan atau niat. Jadi makna dari kata itu adalah seorang peminpin ditengah

kesibukannya harus juga mampu membangkitkan atau menggugah semangat kerja

anggota bawahanya.Karena itu seorang pemimpin juga harus mampu memberikan

inovasi-inovasi dilingkungan tugasnya dengan menciptakan suasana kerja yang lebih

kodusif untuk keamanan dan kenyamanan kerja.

“Tut Wuri Handayani”, ‘Tut Wuri’ artinya mengikuti dari belakang dan

‘handayani’ berati memberikan dorongan moral atau dorongan semangat. Sehingga

artinya “Tut Wuri Handayani” ialah seorang komandan atau pimpinan harus

Page 41: 1. Hand Out-ilmu Kependidikan-4 Fix

-38-

memberikan dorongan moral dan semangat kerja dari belakang. Dorongan moral ini

sangat dibutuhkan oleh bawahan, karena paling tidak hal ini dapat menumbuhkan

motivasi dan semangat kerja. Jadi Ing Ngarso Sun Tulodo, Ing Madyo Mbangun

Karso, Tut Wuri Handayani berarti

Tut Wuri Handayani (Dari belakang seorang guru harus bisa

memberikan dorongan dan arahan

Ing Ngarsa Sung Tulada (Di tengah atau di antara murid, guru harus

menciptakan prakarsa dan ide).

Ing Madya mangun karsa (Di depan, seorang pendidik harus memberi

teladan atau contoh tindakan yang baik)

Untuk mengenang jasa beliau, maka ia dinyatakan sebagai Bapak Pendidikan

Nasional Indonesia dan hari kelahirannya dijadikan Hari Pendidikan Nasional. Dan juga

Pada kabinet Republik Indonesia, KHD diangkat menjadi Menteri Pengajaran Indonesia

(posnya disebut sebagai Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan) yang

pertama. Pada tahun 1957 ia mendapat gelar doktor kehormatan (doctor honoris causa,

Dr.H.C.) dari universitas tertua Indonesia (Universitas Gadjah Mada). Atas jasa-jasanya

dalam merintis pendidikan umum.

C. IBNU QAYYIM AL-JAUZIYYAH ) ابن القيم الجوزية (

Nama lengkapnya adalah Muhammad bin Abi Bakr ( bin Ayyub ,(محمد بن أبي بكر

bin Sa'd al-Zar'i, al-Dimashqi (الدمشقي), bergelar Abu Abdullah Syamsuddin ( أبو عبد

atau lebih dikenal dengan nama Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, selain itu ,(هللا شمس الدين

karena ayahnya berada / menjadi penjaga (qayyim) di sebuah sekolah bernama Al-

Jauziyyah. Nama lengkapnya tertulis: محمد بن أبي بكر بن أيوب ابن شمس الدين

Dilahirkan di Damaskus, Suriah pada tanggal 4 Februari 1292, dan meninggal pada

23 September 1350) adalah seorang Imam Sunni, cendekiawan, dan ahli fiqh yang

hidup pada abad ke-13. Ia adalah ahli fiqih bermazhab Hambali. Disamping itu juga

seorang ahli Tafsir, ahli hadits, penghafal Al-Quran, ahli ilmu nahwu, ahli ushul, ahli

ilmu kalam, sekaligus seorang mujtahid.

Ibnu Qayyim berguru ilmu hadits pada Syihab an-Nablusi dan Qadi Taqiyyuddin

bin Sulaiman; berguru tentang fiqh kepada Syekh Safiyyuddin al-Hindi dan Isma'il bin

Muhammad al-Harrani; berguru tentang ilmu pembagian waris (fara'idh) kepada

bapaknya; dan juga berguru selama 16 tahun kepada Ibnu Taimiyyah.

Page 42: 1. Hand Out-ilmu Kependidikan-4 Fix

-39-

Beliau belajar ilmu faraidh dari bapaknya karena beliau sangat menonjol dalam

ilmu itu. Belajar bahasa Arab dari Ibnu Abi al-Fath al-Baththiy dengan membaca

kitab-kitab: (al-Mulakhkhas li Abil Balqa’ kemudian kitab al-Jurjaniyah, kemudian

Alfiyah Ibnu Malik, juga sebagian besar Kitab al-kafiyah was Syafiyah dan sebagian at-

Tas-hil). i samping itu belajar dari syaikh Majduddin at-Tunisi satu bagian dari kitab al-

Muqarrib li Ibni Ushfur. Belajar ilmu Ushul dari Syaikh Shafiyuddin al-Hindi, Ilmu Fiqih dari Syaikhul

Islam Ibnu Taimiyah dan Syaikh Isma’il bin Muhammad al-Harraniy. Ibnul Qayyim

pernah dipenjara, dihina dan diarak berkeliling bersama Ibnu Taimiyah sambil didera

dengan cambuk di atas seekor onta. Setelah Ibnu Taimiyah wafat, Ibnul Qayyim pun

dilepaskan dari penjara. Hal itu disebabkan karena beliau menentang adanya anjuran

agar orang pergi berziarah ke kuburan para wali.

Beliau peringatkan kaum muslimin dari adanya khurafat kaum sufi, logika kaum

filosof dan zuhud model orang-orang hindu ke dalam firqah Islamiyah. Penguasaannya

terhadap Ilmu Tafsir tiada bandingnya, pemahamannya terhadap ushuluddin mencapai

puncaknya dan pengetahuannya mengenai hadits, makna hadits, pemahaman serta

istinbath-istinbath rumitnya, sulit ditemukan tandingannya. Begitu pula, pengetahuan

beliau tentang ilmu suluk dan ilmu kalam-nya Ahli tasawwuf, isyarat-isyarat mereka

serta detail-detail mereka. Ia memang amat menguasai terhadap berbagai bidang ilmu

ini.

Karena itulah banyak manusia-manusia pilihan dari kalangan pemerhati ilmu yang

murid beliau. Mereka adalah para Ulama terbaik dimasanya, di antaranya ialah :

Anak beliau sendiri bernama Syarafuddin Abdullah

Ibnu Katsir ad-Dimasyqiy penyusun kitab al-Bidayah wan Nihayah

Al-Imam al-Hafizh Abdurrahman bin Rajab al-Hambali al-Baghdadi

penyusun kitab Thabaqat al-Hanabilah

Ibnu Abdil Hadi al-Maqdisi

Syamsuddin Muhammad bin Abdil Qadir an-Nablisiy

Ibnu Abdirrahman an-Nablisiy

Muhammad bin Ahmad bin Utsman bin Qaimaz adz-Dzhahabi at-

Turkumaniy asy-Syafi’i

Ali bin Abdil Kafi bin Ali bin Taman As Subky

Taqiyuddin Abu ath-Thahir al-Fairuz asy-Syafi’i

Page 43: 1. Hand Out-ilmu Kependidikan-4 Fix

-40-

Manhaj serta hadaf Ibnul Qayyim rahimahullah ialah kembali kepada sumber-sumber

dinul Islam yang suci dan murni, tidak terkotori oleh pendapat-pendapat Ahli Bid’ah

serta tipu daya orang-orang yang suka mempermainkan agama. Oleh sebab itulah beliau

rahimahullah mengajak kembali kepada madzhab salaf; orang-orang yang telah

mengaji langsung dari Rasulullah SAW.

Di samping itu, Ibnul Qayyim juga mengumandangkan bathilnya madzhab taqlid.

Kendatipun beliau adalah pengikut madzhab Hanbali, namun beliau sering keluar dari

pendapat kaum Hanabilah (nama yang mengikuti/berpedoman fiqh Imam Hanbali),

dengan mencetuskan pendapat baru setelah melakukan kajian tentang perbandingan

madzhab-madzhab yang masyhur.

Ibnu Qayyim al-Jauziyah, wafat pada malam Kamis, tanggal 18 Rajab tahun 751

Hijriyah.

D. Maria Montessori

Maria Montessori (31 Agustus 1870 –6 Mei 1952) adalah seorang pendidik,

ilmuwan, dokter Italia. Ia mengembangkan sebuah metode pendidikan anak-anak

dengan memberi kebebasan bagi mereka untuk melakukan kegiatan dan mengatur

acara harian. Metode ini kelak dikenal dengan Metode Montessori.

Maria Montessori mengenyam pendidikan teknik pada sebuah sekolah teknik

dan lulus dengan pujian. Setelah itu ia masuk ke dalam Regio Instituto Tecnico

Leonardo da Vinci pada 1886 hingga 1890 untuk mempelajari bahasa dan ilmu alam.

Pada 1890, ia melanjutkan pendidikannya sebagai mahasiswa kedokteran. Sebuah hal

yang dipuji dan mengagetkan karena ia adalah mahasiswa kedokteran wanita Italia

yang pertama. Pada masa itu, sebuah hal yang mustahil bagi wanita Italia untuk

memperoleh pendidikan kedokteran. Ia lulus dari sekolah kedokteran dengan pujian.

Montessori memulai karirnya melihat penyakit anak-anak dan terlibat

dalam pendidikan 'rusak' (mental terbelakang, Kebanyakan disebabkan karena

kesalahan orang dewasa) anak-anak di Casa dei Bambini-nya atau Children's

House (pusat penitipan anak pada sebuah apartemen di lingkungan miskin) di daerah

kumuh Roma pada tahun 1907 Sebagai dokter, ia berkonsentrasi dengan masalah

keadaan anak-anak dengan menggunakan caranya sendiri dan berhasil mendidik anak-

anak tersebut dengan hasil yang sebaik anak-anak biasa.

Selama waktu itu ia mengembangkan teori menarik dan inovatif pada

bagaimana anak-anak belajar. Montessori percaya bahwa semua kegiatan berarti bagi

Page 44: 1. Hand Out-ilmu Kependidikan-4 Fix

-41-

anak-anak, karenanya ia tidak membedakan antara bekerja dan bermain, ia juga

percaya bahwa anak-anak belajar dengan menggunakan indera mereka dan mereka

belajar segala sesuatu dari lingkungannya. Montessori adalah pendidik pertama yang

mengembangkan perabot dan peralatan nyata seukuran anak, bahkan ialah yang

merancang tangga di sekolah sehingga cocok untuk kaki anak-anak.

Montessori ingin anak-anak belajar dengan kecepatan mereka sendiri dan

anak-anak didorong untuk memilih kegiatan mereka sendiri, dia juga ingin anak-anak

bertanggung jawab atas pembelajaran mereka sendiri, dan metode Montessori ini lebih

dikenal dengan “spontaneous self-developmen”. Montessori juga melihat bahwa peran

guru adalah untuk membimbing dan mengamati serta mempercayai bahwa cara belajar

anak-anak yang terbaik adalah melalui pengalaman dan pengulangan. Sampai

sekarang, metode pengajaran Montessori masih banyak digunakan di seluruh dunia.

Page 45: 1. Hand Out-ilmu Kependidikan-4 Fix

-42-

VI

GLOSARIUM

1. Dewan pendidikan adalah lembaga mandiri yang beranggotakan berbagai unsur

masyarakat yang peduli pendidikan.

2. Evaluasi pendidikan adalah kegiatan pengendalian, penjaminan, dan penetapan mutu

pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan pada setiap jalur, jenjang, dan jenis

pendidikan sebagai bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan pendidikan.

3. Jenis pendidikan adalah kelompok yang didasarkan pada kekhususan tujuan pendidikan

suatu satuan pendidikan.

4. Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat

perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang

dikembangkan.

5. Kegiatan Ekstra Kurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran dan

pelayanan konseling untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan

kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus

diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan

berkewenangan di sekolah/madrasah.

6. Komite sekolah/madrasah adalah lembaga mandiri yang beranggotakan orang tua/wali

peserta didik, komunitas sekolah, serta tokoh masyarakat yang peduli pendidikan.

7. Konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan maupun

kelompok, agar mampu mandiri dan berkembang secara optimal, dalam bidang

pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kemampuan belajar, dan

perencanaan karir, melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung, berdasarkan

norma-norma yang berlaku.

8. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan

pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan

pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

9. Kurikulum tingkat satuan pendidikan adalah kurikulum operasional yang disusun oleh

dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.

10. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan yang selanjutnya disebut LPMP adalah unit

pelaksana teknis Departemen yang berkedudukan di provinsi dan bertugas untuk

membantu Pemerintah Daerah dalam bentuk supervisi, bimbingan, arahan, saran, dan

Page 46: 1. Hand Out-ilmu Kependidikan-4 Fix

-43-

bantuan teknis kepada satuan pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan

nonformal, dalam berbagai upaya penjaminan mutu satuan pendidikan untuk mencapai

standar nasional pendidikan;

11. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar

pada suatu lingkungan belajar.

12. Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor,

pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.

13. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana dan proses

pembelajaran pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,

bangsa dan negara.

14. Pendidikan berbasis masyarakat adalah penyelenggaraan pendidikan berdasarkan

kekhasan agama, sosial, budaya, aspirasi, dan potensi masyarakat sebagai perwujudan

pendidikan dari, oleh, dan untuk masyarakat.

15. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri

atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.

16. Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan.

17. Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai

agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.

18. Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat

dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang.

19. Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran sebagai

bagian integral dari kurikulum sekolah/madrasah

20. Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur

pencapaian hasil belajar peserta didik.

21. Penilaian kelas adalah suatu bentuk kegiatan guru yang terkait dengan pengambilan

keputusan tentang pencapaian kompetensi atau hasil belajar peserta didik yang mengikuti

proses pembelajaran tertentu

22. Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri

melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan

tertentu.

Page 47: 1. Hand Out-ilmu Kependidikan-4 Fix

-44-

23. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan

prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang

ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus

24. Satuan pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan

pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis

pendidikan.

25. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema

tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi

pokok/pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar.

26. Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling

terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

27. Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam

kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata

pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang

dan jenis pendidikan tertentu.

28. Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan

pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan.

29. Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan

dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah,

perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan

berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses

pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.

30. Sumber daya pendidikan adalah segala sesuatu yang dipergunakan dalam

penyelenggaraan pendidikan yang meliputi tenaga kependidikan, masyarakat, dana,

sarana, dan prasarana.

31. Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat

untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan.

32. Ujian adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta

didik sebagai pengakuan prestasi belajar dan/atau penyelesaian dari suatu satuan

pendidikan.

33. Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta

didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan dan

perbaikan hasil belajar peserta didik .

Page 48: 1. Hand Out-ilmu Kependidikan-4 Fix

-45-

DAFTAR PUSTAKA

Ichsan dan Sangkot Sirait, Teori-teori Kepribadian dan Etika Profesi Guru, Yogyakarta: F

Tarbiyah UIN SUKA, 2010.

Ikhwanudin, Implementasi Manajemen Sumber Daya Mannusia di Madrasah Mu'allimin

Muhammadiyah Yogyakarta (tesis), Yogyakarta: PPs UIN Suna Kalijaga, 2009.

Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam: Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di

Sekolah”, Bandung, Remaja Rosdakarya, 2002.

Mujahid dkk, Pemantapan Kemampuan Mengajar, Yogyakarta: F Tarbiyah UIN SUKA,

2010.

Rasyid, Harun dan Mansur, Penilaian Hasil Belajar, Bandung: Wacana Prima, 2008.

Siswoyo, Dwi dkk, Ilmu Pendidikan, Yogyakarta: UNY Press, 2008.

Sutrisno dkk, Pedagogik Transformatif, Yogyakarta: F Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, 2010

Yamin, Martinis, Profesionalisasi Guru dan implementasi KTSP, Jakarta: Gaung Persada

Press 2007.

Internet:

http://www.unesco.org/en/education-for-all-international-coordination/themes/education-and-

the- mdgs/ , akses tanggal 5 september 2010.

http://mjieschool.multiply.com/journal/item/36/DASAR_PENDIDIKAN_DALAM_KONSEP_DAN_ MAKNA_BELAJAR_, akses tanggal 5 september 2010.

http://www.notablebiographies.com/Mo-Ni/Montessori-Maria.html