41
MUAMALAT INSTITUTE RESEARCH, TRAINING, CONSULTING & PUBLICATION KEBIJAKAN UMUM PENANAMAN DANA

1. kebijakan umum penanaman dana

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kebijakan umum penanaman dana

Citation preview

Page 1: 1. kebijakan umum penanaman dana

MUAMALAT INSTITUTERESEARCH, TRAINING, CONSULTING & PUBLICATION

KEBIJAKAN UMUM PENANAMAN DANA

Page 2: 1. kebijakan umum penanaman dana

MUAMALAT INSTITUTERESEARCH, TRAINING, CONSULTING & PUBLICATION

2

Semua Bank Umum WAJIB memiliki Kebijakan Umum Penanaman Dana Bank secara tertulis

(SK Dir Bank Indonesia No. 27/162/Kep/Dir dan SE Bank Indonesia No. 27/7/UPPB tanggal 31 Maret 1995)

KETENTUAN UMUM PENANAMAN DANA

Page 3: 1. kebijakan umum penanaman dana

MUAMALAT INSTITUTERESEARCH, TRAINING, CONSULTING & PUBLICATION

3

Penanaman dana adalah :

Penyediaan dana, dan/atau barang serta fasilitas lainnya kepada nasabah, yang tidak bertentangan dengan konsep syariah dan Standar Akuntansi Perbankan Islam yang berlaku.

Penanaman dana tersebut berbentuk Jual Beli, Bagi Hasil, dan Jasa-jasa lainnya.

DEFINISI

Page 4: 1. kebijakan umum penanaman dana

MUAMALAT INSTITUTERESEARCH, TRAINING, CONSULTING & PUBLICATION

4

1. Prinsip Kehati-hatian

2. Organisasi dan Manajemen

3. Kebijakan Segmentasi

4. Kebijakan Umum Persetujuan

5. Dokumentasi dan Administrasi

6. Pengawasan

7. Penyelesaian Pemby. Bermasalah

8. Manajemen Risiko

KUPD (Kebijakan Umum Penanaman Dana)

Page 5: 1. kebijakan umum penanaman dana

MUAMALAT INSTITUTERESEARCH, TRAINING, CONSULTING & PUBLICATION

5

Pembiayaan adalah merupakan

sebagian besar Asset Bank

Pembiayaan harus dijaga

kualitasnya

1. PRINSIP KEHATI-HATIAN

Page 6: 1. kebijakan umum penanaman dana

MUAMALAT INSTITUTERESEARCH, TRAINING, CONSULTING & PUBLICATION

6

A. PRINSIP POKOK KEHATI-HATIAN B. PEMBIAYAAN PIHAK TERKAIT DAN NASABAH

BESARC. PEMBIAYAAN RISIKO TINGGID. PEMBIAYAAN YANG DIHINDARI E. PENILAIAN KUALITAS PEMBIAYAAN F. KRITERIA PEJABAT PEMBIAYAAN

G. KODE ETIK PEJABAT PEMBIAYAAN

PRINSIP KEHATI-HATIAN (Cont…)

Page 7: 1. kebijakan umum penanaman dana

MUAMALAT INSTITUTERESEARCH, TRAINING, CONSULTING & PUBLICATION

7

A. PRINSIP POKOK KEHATI-HATIAN Prosedur Pembiayaan yang Sehat dan

Sesuai Syariah Pembiayaan yang Mendapat Perhatian

Khusus Penyelamatan/Penyehatan Pembiayaan Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah

(Hapus buku dan Hapus Tagih) Penyelesaian Jaminan

1. PRINSIP KEHATI-HATIAN (cont…)

Page 8: 1. kebijakan umum penanaman dana

MUAMALAT INSTITUTERESEARCH, TRAINING, CONSULTING & PUBLICATION

8

B. PEMBIAYAAN PIHAK TERKAIT DAN NASABAH BESAR

Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) Cara Perhitungan BMPK Perorangan atau Kelompok BMPK Pihak Terkait BMPK Kelompok yg Sama dgn Bank

1. PRINSIP KEHATI-HATIAN (cont…)

Page 9: 1. kebijakan umum penanaman dana

MUAMALAT INSTITUTERESEARCH, TRAINING, CONSULTING & PUBLICATION

9

C. PEMBIAYAAN RISIKO TINGGI (Diatur dlm SK Direksi Tersendiri)

1. PRINSIP KEHATI-HATIAN (cont…)

Page 10: 1. kebijakan umum penanaman dana

MUAMALAT INSTITUTERESEARCH, TRAINING, CONSULTING & PUBLICATION

10

D. PEMBIAYAAN YANG DIHINDARI Pembiayaan Tidak Sesuai Syariah Pembiayaan Untuk Spekulasi Pembiayaan Tanpa Informasi Keuangan

yang Tidak Memadai Pembiayaan Pada Sektor Usaha yang Tidak

Dikuasai Pembiayaan Kepada Nasabah Bermasalah

1. PRINSIP KEHATI-HATIAN (cont…)

Page 11: 1. kebijakan umum penanaman dana

MUAMALAT INSTITUTERESEARCH, TRAINING, CONSULTING & PUBLICATION

11

E. PENILAIAN KUALITAS PEMBIAYAAN

Sesuai PBI No.5/7/PBI/2003 tanggal 20 Mei 2003 tentang kualitas aktiva produktif bagi Bank Syariah.

Bank dapat melakukan klasifikasi kolektibilitas yang lebih rinci namun tetap mengacu kepada klasifikasi yang ditetapkan Bank Indonesia.

1. PRINSIP KEHATI-HATIAN (cont…)

Page 12: 1. kebijakan umum penanaman dana

MUAMALAT INSTITUTERESEARCH, TRAINING, CONSULTING & PUBLICATION

12

F. KRITERIA PEJABAT PEMBIAYAAN

Profesional, Amanah, Obyektif, Cermat, Taat azas terhadap peraturan

1. PRINSIP KEHATI-HATIAN (cont…)

Page 13: 1. kebijakan umum penanaman dana

MUAMALAT INSTITUTERESEARCH, TRAINING, CONSULTING & PUBLICATION

13

G. KODE ETIK PEJABAT PEMBIAYAAN Mengacu kepada kode etik Institut Bankir Indonesia (IBI)

1) Patuh dan taat kepada ketentuan perundang-undangan dan peraturan penanaman dana yang berlaku, baik ekstern maupun intern.

2) Melakukan pencatatan mengenai setiap kegiatan transaksi yang terjalin dengan kegiatan banknya.

3) Menghindarkan diri dari persaingan yang tidak sehat.

1. PRINSIP KEHATI-HATIAN (cont…)

Page 14: 1. kebijakan umum penanaman dana

MUAMALAT INSTITUTERESEARCH, TRAINING, CONSULTING & PUBLICATION

14

G. KODE ETIK PEJABAT PEMBIAYAAN (cont’d..)

4) Tidak menyalahgunakan wewenangnya untuk kepentingan pribadi.

5) Menghindarkan diri dari keterlibatan dalam pengambilan keputusan dalam hal terdapat pertentangan kepentingan.

6) Menjaga kerahasiaan nasabah dan banknya.

1. PRINSIP KEHATI-HATIAN (cont…)

Page 15: 1. kebijakan umum penanaman dana

MUAMALAT INSTITUTERESEARCH, TRAINING, CONSULTING & PUBLICATION

15

G. KODE ETIK PEJABAT PEMBIAYAAN (cont’d..)7) Memperhitungkan dampak yang merugikan dari

setiap kebijakan yang ditetapkan bank terhadap kegiatan ekonomi, sosial dan lingkungan.

8) Tidak menerima hadiah atau imbalan apapun yang dapat memperkaya diri pribadi maupun keluarganya sehingga mempengaruhi pendapat profesionalnya dalam penilaian atau keputusan penanaman dana.

9) Tidak melakukan perbuatan tercela yang dapat merugikan citra profesinya.

1. PRINSIP KEHATI-HATIAN (cont…)

Page 16: 1. kebijakan umum penanaman dana

MUAMALAT INSTITUTERESEARCH, TRAINING, CONSULTING & PUBLICATION

16

PERANGKAT ORGANISASI DAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN

Komite Kebijakan Pembiayaan

Komite Pembiayaan

2. ORGANISASI & MANAJEMEN

Page 17: 1. kebijakan umum penanaman dana

MUAMALAT INSTITUTERESEARCH, TRAINING, CONSULTING & PUBLICATION

17

KOMITE KEBIJAKAN PEMBIAYAAN

Keanggotaan

Fungsi

Tugas

2. ORGANISASI & MANAJEMEN (cont’d…)

Page 18: 1. kebijakan umum penanaman dana

MUAMALAT INSTITUTERESEARCH, TRAINING, CONSULTING & PUBLICATION

18

KOMITE PEMBIAYAAN

Keanggotaan

Tugas

Tanggung Jawab

2. ORGANISASI & MANAJEMEN (cont’d…)

Page 19: 1. kebijakan umum penanaman dana

MUAMALAT INSTITUTERESEARCH, TRAINING, CONSULTING & PUBLICATION

19

WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB ORGANISASI & MANAJEMEN PEMBIAYAAN

Komisaris Direksi Satuan Kerja

2. ORGANISASI & MANAJEMEN (cont’d…)

Page 20: 1. kebijakan umum penanaman dana

MUAMALAT INSTITUTERESEARCH, TRAINING, CONSULTING & PUBLICATION

20

PENENTUAN SEGMENTASI

Visi Misi Strategi Dasar Tujuan Pembiayaan Kriteria Segmentasi

3. KEBIJAKAN SEGMENTASI

Page 21: 1. kebijakan umum penanaman dana

MUAMALAT INSTITUTERESEARCH, TRAINING, CONSULTING & PUBLICATION

21

SEKTOR EKONOMI LKMS (BPRS, Koperasi, Kopsyah, BMT dll)Pertanian/ Perkebunan,dan sarana pertanianPertambanganIndustri PengolahanListrik, gas dan airKonstruksiPerdagangan, restoran dan hotelPengangkutan, pergudangan dan komunikasiJasa-jasa Dunia UsahaJasa-jasa Sosial/MasyarakatLain-lain

3. KEBIJAKAN SEGMENTASI (cont’d..)

Page 22: 1. kebijakan umum penanaman dana

MUAMALAT INSTITUTERESEARCH, TRAINING, CONSULTING & PUBLICATION

22

PEMBIAYAAN USAHA KECIL (PBI BI No. 3/2/PBI tgl 4 Januari 2001,

pasal 1 ayat 2)

Kuantitatif

Kualitatif

3. KEBIJAKAN SEGMENTASI (cont’d..)

Page 23: 1. kebijakan umum penanaman dana

MUAMALAT INSTITUTERESEARCH, TRAINING, CONSULTING & PUBLICATION

23

PEMBIAYAAN USAHA MENENGAH

Kuantitatif

Kualitatif

3. KEBIJAKAN SEGMENTASI (cont’d..)

Page 24: 1. kebijakan umum penanaman dana

MUAMALAT INSTITUTERESEARCH, TRAINING, CONSULTING & PUBLICATION

24

KONSEP HUBUNGAN TOTAL PEMOHON

Dasar persetujuan adalah atas seluruh aspek transaksi penanaman dana dari pemohon

Penilaia yg Komprehensif, harus tercermin dalam analisa penanaman dana.

4. KEBIJAKAN PERSETUJUAN

Page 25: 1. kebijakan umum penanaman dana

MUAMALAT INSTITUTERESEARCH, TRAINING, CONSULTING & PUBLICATION

25

PENETAPAN BATAS WEWENANG PERSETUJUAN

Dituangkan secara tertulis dalam Keputusan Direksi Setiap pembiayaan harus memperoleh persetujuan dari

pejabat yang berwenang Kewewenang memutus ditentukan, al : berdasarkan

kemampuan, kematangan, pengalaman dan pengetahuan pejabat yang bersangkutan

Setiap persetujuan pembiayaan harus dilakukan secara tertulis

4. KEBIJAKAN PERSETUJUAN (cont’d..)

Page 26: 1. kebijakan umum penanaman dana

MUAMALAT INSTITUTERESEARCH, TRAINING, CONSULTING & PUBLICATION

26

TANGGUNG JAWAB PEJABAT PEMUTUS PEMBIAYAAN

Memastikan agar sesuai asas-2 pembiayaan yang sehat dan sesuai prinsip syariahMemastikan agar sesuai dengan KUPD dan PUPPD Memastikan agar berlandaskan penilaian yang jujur, obyektif, cermat dan seksama Meyakini bahwa pembiayaan dapat dilunasi kembali pada waktunya dan tidak akan bermasalah (problem loan).

4. KEBIJAKAN PERSETUJUAN (cont’d..)

Page 27: 1. kebijakan umum penanaman dana

MUAMALAT INSTITUTERESEARCH, TRAINING, CONSULTING & PUBLICATION

27

PROSES PERSETUJUAN

Permohonan Analisa Rekomendasi Persetujuan

4. KEBIJAKAN PERSETUJUAN (cont’d..)

Page 28: 1. kebijakan umum penanaman dana

MUAMALAT INSTITUTERESEARCH, TRAINING, CONSULTING & PUBLICATION

28

AKAD PEMBIAYAAN

Memenuhi keabsahan dan persyaratan hukum syariah serta hukum positif yang dapat melindungi kepentingan bank.

Memuat seluruh ketentuan dan persyaratan-persyaratan yang telah disetujui oleh Komite Pembiayaan.

4. KEBIJAKAN PERSETUJUAN (cont’d..)

Page 29: 1. kebijakan umum penanaman dana

MUAMALAT INSTITUTERESEARCH, TRAINING, CONSULTING & PUBLICATION

29

PRINSIP PERSETUJUAN PENCAIRAN PEMBIAYAAN

Pencairan hanya dapat dilakukan apabila seluruh syarat-syarat yang ditetapkan telah dipenuhi oleh pemohon.

Pastikan bahwa seluruh aspek syariah dan yuridis telah dipenuhi dan telah memberikan perlindungan yang memadai bagi Bank.

4. KEBIJAKAN PERSETUJUAN (cont’d..)

Page 30: 1. kebijakan umum penanaman dana

MUAMALAT INSTITUTERESEARCH, TRAINING, CONSULTING & PUBLICATION

30

DOKUMENTASI PEMBIAYAAN Jenis Dokumen Pengecekan Keabsahan Dokumen Penyimpangan dan Penggunaan Dokumen

ADMINISTRASI PEMBIAYAAN Penatausahaan Pembiayaan

5. DOKUMENTASI & ADMIN.

Page 31: 1. kebijakan umum penanaman dana

MUAMALAT INSTITUTERESEARCH, TRAINING, CONSULTING & PUBLICATION

31

PRINSIP PENGAWASAN

Pencegahan Dini Terhadap Kerugian Pembiayaan

Pengawasan Melekat Atas Pelaksanaan Pembiayaan

Audit Intern Aspek Pembiayaan oleh SKAI

6. PENGAWASAN

Page 32: 1. kebijakan umum penanaman dana

MUAMALAT INSTITUTERESEARCH, TRAINING, CONSULTING & PUBLICATION

32

OBJEK PENGAWASAN

Pejabat Bank yg Terkait dengan Pemby.

Jenis Pembiayaan

6. PENGAWASAN (cont’d…)

Page 33: 1. kebijakan umum penanaman dana

MUAMALAT INSTITUTERESEARCH, TRAINING, CONSULTING & PUBLICATION

33

6. PENGAWASAN (cont’d…) RUANG LINGKUP FUNGSI

PENGAWASAN Kebijakan Umum dan Peraturan Perundang-undangan

yang Berlaku Monitoring Pembiayaan Mengawasi Penilaian Kolektibilitas Pembiayaan sesuai

Ketentuan Bank Indonesia Pembinaan Kepada Nasabah Pembiayaan Memantau Pembiayaan Kepada Pihak Terkait dan

Nasabah Pembiayaan Besar Memantau Pengadministrasian Dok. Pembiayaan Memantau Kecukupan Jumlah PPAP

Page 34: 1. kebijakan umum penanaman dana

MUAMALAT INSTITUTERESEARCH, TRAINING, CONSULTING & PUBLICATION

34

STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN (SPIN)

Penerapan SPIN Pembiayaan

Cakupan SPIN Pembiayaan

Kajian Berkala Efektifitas Atas SPIN Pembiayaan.

6. PENGAWASAN (cont’d…)

Page 35: 1. kebijakan umum penanaman dana

MUAMALAT INSTITUTERESEARCH, TRAINING, CONSULTING & PUBLICATION

35

PENGAWASAN MELEKAT

Pejabat dan Satuan Kerja yang Bertanggungjawab

Fungsi Pengawasan Pembiayaan

Laporan Pengawasan Pembiayaan

6. PENGAWASAN (cont’d…)

Page 36: 1. kebijakan umum penanaman dana

MUAMALAT INSTITUTERESEARCH, TRAINING, CONSULTING & PUBLICATION

36

AUDIT INTERN

Wajib dilaksanakan secara rutin dan berkesinambungan.

harus sesuai dengan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB) yang ditetapkan oleh BI

Antara pengawas dan auditee harus terjalin kerjasama yang baik, scr transparan dan obyektif.

Dalam hal ditemukan adanya indikasi penyimpangan, dan auditor berusaha untuk menghindar atau tidak menyelidiki lebih lanjut karena tidak ingin melibatkan diri (menjaga posisi ketidatahuannya), maka auditor dianggap telah melakukan willful blindness (kebutaan yang disengaja).

6. PENGAWASAN (cont’d…)

Page 37: 1. kebijakan umum penanaman dana

MUAMALAT INSTITUTERESEARCH, TRAINING, CONSULTING & PUBLICATION

37

TATA CARA PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH

Pendekatan Pembiayaan Bermasalah

Pembiayaan Dalam Pengawasan Khusus

Evaluasi Pembiayaan Bermasalah

7. PENYELESAIAN PEMBY.BERMASALAH

Page 38: 1. kebijakan umum penanaman dana

MUAMALAT INSTITUTERESEARCH, TRAINING, CONSULTING & PUBLICATION

38

7. PENYELESAIAN PEMBY.BERMASALAH (cont’d…)

PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH

Laporan Tertulis Kepada BI Satuan Kerja/Kelompok Kerja/Tim Kerja Penyusunan Program Penyelesaian Penanaman

Dana Bermasalah Evaluasi Efektifitas Program Penyelesaian

Pembiayaan Bermasalah

Page 39: 1. kebijakan umum penanaman dana

MUAMALAT INSTITUTERESEARCH, TRAINING, CONSULTING & PUBLICATION

39

7. PENYELESAIAN PEMBY.BERMASALAH (cont’d…)

PENYELESAIAN PEMBIAYAAN YANG TIDAK DAPAT DITAGIH

Mengusulkan cara-2 penyelesaian pembiayaan yang sudah tidak dapat ditagih kepada Direksi.

Melaksanakan penyelesaian pembiayaan yang tidak dapat ditagih sesuai dengan cara penyelesaian yang disetujui Direksi.

Pembiayaan yang tidak dapat ditagih serta cara penyelesaiannya wajib segera dilaporkan dan dimintakan persetujuannya secara tertulis kepada Dewan Komisaris.

Page 40: 1. kebijakan umum penanaman dana

MUAMALAT INSTITUTERESEARCH, TRAINING, CONSULTING & PUBLICATION

40

8. MANAJEMEN RISIKORUANG LINGKUP

Kegagalan Pemenuhan Kewajiban oleh Nasabah Sumber Risiko Pengaturan Risiko yg Melekat pd Seluruh Portofolio Pengembangan Strategi Risiko Identifikasi dan Analisa Risiko Pengukuran Risiko Penetapan Limit Pemantauan dan Pelaporan Risiko Kebijakan terhadap Kondisi Tidak normal

Page 41: 1. kebijakan umum penanaman dana

MUAMALAT INSTITUTERESEARCH, TRAINING, CONSULTING & PUBLICATION

41

RISIKO LAIN YANG TERKAIT Risiko Pasar Risiko Likuiditas Risiko Operasional Risiko Hukum Risiko Reputasi Risiko Strategi Risiko Kepatuhan

8. MANAJEMEN RISIKO (cont’d…)