Upload
mashfufatul-ilma
View
239
Download
6
Embed Size (px)
Citation preview
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II
1
PEMBUATAN NIKEL DIMETILGLIKOKSIMA
Mashfufatul Ilmah (1112016200027)
Eka Yuli Kartika, Eka Noviana Nindi Astuti, Nina Afria Damayanti
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2014
ABSTRAK
Nikel merupakan salah satu logam yang banyak digunakan untuk industri electroplating.
Penggunaan nikel secara berkala dan terus menerus dalam industri tersebut akan menimbulkan
dampak terhadap pencemaran lingkungan, terutama air. Metode yang biasa digunakan untuk
mengidentifikasi dan menentukan kandungan nikel adalah metode spektroskopi serapan atom
(SSA) dan metode gravimetri. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk memisahkan logam Ni
dari campurannya, serta bertujuan untuk mendapatkan residu (endapan) [Ni (DMG)2](S) yang
berwarna merah bata , serta dapat mengetahui kadar endapan yang terbentuk dari [Ni
(DMG)2](S) melalui analisa gravimetri. Dari hasil percobaan didapat massa endapan yang
diperoleh sebanyak 0,003 gram.
PENDAHULUAN
Nikel, Ni (Ar: 58.71). Nikel adalah logam putih perak yang keras. Nikel bersifat liat,
dapat ditempa dan sangat kukuh. Logam ini melebur pada 1455oC, dan bersifat sedikit
magnetis. Garam-garam nikel(II) yang stabil, diturunkan dari nikel(III) oksida, yang
merupakan zat warna hijau. Garam-garam nikel yang terlarut, berwarna hijau disebabkan
oleh warna dari kompleks heksakuonikelat(II); tetapi untuk singkatnya, kita akan
menganggapnya sebagai ion nikel saja. Nikel(III) oksida yang hitam kecoklatan, juga ada,
tetapi zat ini melarutdalam asam dengan membentuk ion nikel (G. Svehla, 280-281:1985).
Nikel (200-400 µg) membentuk kompleks dimetilglioksin merah dalam suasana yang
sedikit basah; ia hanya sedikit dapat larut dalam kloroform (35-50 µg Ni cm-3
). Daerah pH
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II
2
optimum untuk ekstraksikompleks nikel itu adalah 7-12 dengan adanya sitrat. Kompleks
nikel ini mengabsorbsi pada 366 nm dan juga pada 456-479 nm (Bassett, 187: 1991).
larutan nikel (II) Ni2+ yang ditambahkan reagensia dimetilglioksima (C4H8O2N2)
maka akan menghasilkan endapan merah nikel dimetilglioksima dari larutan yang tepat basa
dengan amonia, atau larutan asam yang dibufferkan dengan natrium asetat. Teknik uji
bercaknya adalah sebagai berikut: taruh setetes larutan uji diatas kertas reaksitetes,
tambahkan setetes reagensia dan pegang diatas uap ammonia. Cara lain adalah, taruh setetes
larutan uji dan setetes reagensia diatas lempeng bercak, dan tambahkan setetes larutan
amonia encer. Maka akan dihasilkan bercak atau endapan (atau pewarnaan) merah (G.
Svehla, 283-284: 1985).
Penentuan kadar Nikel DMG, menerapkan prinsip gravimetrik. Suatu analisis metode
gravimetrik biasanya didasarkan pada reaksi kimia :
aA + rR ⟶ AaRr
Dimana a molekul analit A bereaksi dengan r molekul reagennya R. produknya yakni AaRr,
biasanya merupakan substansi yang sedikit larut yang ditimbulkan setelah pengeringan atau
yang bisa dibakar menjadi senyawa lain yang komposisinya diketahui, untuk kemudian
ditimbang. Persyaratan yang harus dipenuhi agar metode gravimtrik berhasil yaitu :
a) Proses pemisahan hendaknya cukup sempurna sehingga kuantitas analit yang terendapkan
secara analitis tidak dapat terdeteksi.
b) Zat yang ditimbang hendaknya mempunyai susunan yang pasti dan hendaknya murni, atau
sangat hampir murni. Bila tidak akan diperoleh hasil galat.
Persoalan yang sangat penting dalam gravimetrik adalah pembentukan endapan yang murni
dan dapat disaring. Pendalaman masalah ini dapat diperoleh melalui studi laju endapan
dimana partikel-partikel berubah menjadi gumpalan-gumpalan yang cukup besar untuk
memisahkan dari larutan tersebut sebagai endapan. (Underwood, 2002 : 67-70)
BAHAN DAN METODE
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah: gelas kimia (2 buah), gelas ukur (1
buah), penangas air, termometer, pipet tetes, corong, kertas saring, tang, cawan porselen,
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II
3
oven, neraca analitik, desikator. Dan bahan yang digunakan adalah: larutan nikel, larutan
DMG (dimetil glikoksim) NH4OH.
Metode
Ukur sebanyak 15ml sampel nikel yang akan digunakan dan masukkan kedalam gelas
kimia, panaskan sampel dan gelas kimia pada waterbath hingga suhu mencapat 70⁰C.
tambahkan sampel dengan 10ml DMG, perhatikan perubahan yang terjadi. Teteskan NH4OH
sebanyak 2-3 tetes dan panaskan kembali selama 30 menit. Timbang kertas saring yang akan
digunakan, masukkan cawan porselen kosong kedalam oven selama 10 menit kemudian
masukkan kedalam desikator. Saring endapan yang terbentuk, panaskan dalam oven,
dinginkan dalam desikator kemudian timbang hingga massa konstan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari hasil percobaan yang kami lakukan, didapatkan data-data sebagai berikut:
Massa kertas saring 0.6616 gram
Massa cawan porselen kosong 61.6029 gram
Porselen + sampel I 62. 2685 gram
Porselen + sampel II 62.2625 gram
Sampel yang diperoleh dari pemanasan I = 62. 2685 – 62.2645 = 0.004 gram
Sampel yang diperoleh dari pemanasan II = 62.2625 – 62.2645 = 0.002 gram
Rata-rata sampel yang diperoleh =
= 0.003 gram
Reksi yang terjadi yaitu:
[Ni (H2O)6] 2+ (aq) + 2 DMGH(aq) + 2 OH- ⟶ [Ni (DMG)2](s) + 8 H2O(l)
Mencari massa Ni (H2O)
0.02 =
X
0.02=
X
= 0.028 gram
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II
4
Faktor gravimetri =
=
= 0.62
Mencari kadar nikel
%Ni =
x 100
=
= 0.06 x 100
= 0.66%
Percobaan kali ini bertujuan untuk menentukan kadar nikel yang dilakukan dengan
metode gravimetri. Larutan nikel yang digunakan berwarna hijau muda dan ditambahkan
dengan larutan DMG 10 mL larutan menjadi kuning, penambahan ini dilakukan dengan
proses pemanasan larutan nikel, yang bertujun untuk mempercepat terjadinya rekasi.
Dimasukkan kedalam larutan tersebut 3 tetes NH4OH terbentuklah seperti endapan berwarna
merah. Hal ini disebabkan karena nikel yang ada pada larutan bereaksi dengan DMG
sehingga terbentuklah endapan berwarna merah tersebut. Penambahan DMG ini juga
dimaksudkan untuk membuat larutan menjadi netral dan bersifat basa. Karena, endapan
terbentuk ketika dalam suasana basa pemanasan lebih lanjut dalam waktu 30 menit, terbentuk
endapan berwarna merah. Endapan disaring dan dilakukan pemanasn dalam oven untuk
mengeringkan endapan dan ditimbang, massa endapan nikel yang diperoleh sebesar 0.003
gram.
Larutan nikel dan dimetilglikoksim akan menghasilkan senyawa kompleks dalam
suasana yang sedikit basah, oleh karena itu dilakukan penambahan amonium hidroksida
beberapa tetes, senyawa kompleks merupakan senyawa yang memiliki warna yang khas,
seperti pada saat penambahan larutan DMG pada nikel terjadi perubahan warna yang
menunjukkan terbentuknya senyawa kompleks berupa [Ni (DMG)2] yang berwana kuning.
Endapan yang didapatkan dalam percobaan ini berwarna merah bata kecoklatan yang
merupakan padatan dari Ni (DMG)2 hasil dari pemanasan.
KESIMPULAN
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II
5
Berdasarkan percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa nikel membentuk
kompleks dimetilglioksin merah dalam suasana yang sedikit basah, oleh karena itu dilakukan
penambahan amonium hidroksida 3 tetes. Endapan yang diperoleh adalah 0.003 gram.
Penentuan kadar Nikel DMG, menerapkan prinsip gravimetric.
DAFTAR PUSTAKA
Bassett, J. Dkk. 1991. Buku Ajar Vogel Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC.
Svehla, G. 1985. Vogel Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro Edisi
Kelima. Jakarta: PT Kalman Media Pusaka.
Underwood, A.L., Day, R.A., 1999. Analisis Kimia kuantitatif edisi ke enam. Jakarta :
Erlangga