7
Jurnal Ilmiah WIDYA 106 Volume 1 Nomor 2 Juli-Agustus 2013 HUBUNGAN DISIPLIN DENGAN KINERJA GURU SMA NEGERI DI TIGA KECAMATAN KOTA DEPOK Sarah Wulan STIE ISM E-mail: [email protected] Abstrak Kinerja guru adalah sekumpulan perilaku guru yang memberi kontribusi terhadap pencapaian tujuan sekolah. Masalah kinerja merupakan hal penting dalam manajemen karena sangat berkaitan dengan produktivitas lembaga atau organisasi. Kinerja guru ditentukan oleh beberapa faktor di antaranya adalah disiplin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara disiplin dengan kinerja guru. Penelitian ini dilakukan pada sekolah menengah negeri 3 kecamatan di Kota Depok, Jawa Barat. Metode yang digunakan adalah penelitian survei. Populasi sasaran yaitu 109 orang guru-guru SMA Negeri Kota Depok yang berstatus Pegawai Negeri Sipil, dengan sampel 86 orang. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Hasil penelitian menemukan bahwa: (1) terdapat hubungan positif antara disiplin dengan kinerja. Dengan disiplin yang lebih baik maka kinerja guru pun lebih meningkat. (2) kepala sekolah sebagai manajer dan pemimpin mempunyai peranan penting untuk meningkatkan kinerja guru. (3) masih ada guru yang memiliki disiplin yang kurang sehingga mempengaruhi kinerjanya. Kata kunci: disiplin, kinerja, guru. Abstract: Job performance is formally defined as the value of the set of employee behaviors that contribute to the organizational goal accomplishment. Performance is important in management because it is related to the productivity of the institution or organization. Teacher performance is determined by several factors such as discipline. This study aims to determine: the relationship between the disciplines with the performance of teachers. The research was conducted on the state senior high schools in three districts of Depok, West Java. The method used was survey. The target population was 109 of the teachers with the State Civil Service status. The number of whole sample is 86 teachers. The instrument used is questioner. The results of research found that: (1) there is a positive relationship between the disciplines with performance of teachers. The better the teacher’s discipline, the higher the performance of teacher will be. (2) The principals as managers and leaders have an important role to improve teacher performance. (3) There are still teachers who have a lack of discipline that affect performance. Keywords: discipline, performance, teacher PENDAHULUAN Latar belakang penelitian ini adalah adanya masalah yang sangat serius dalam bidang pendidikan di Indonesia yaitu masih rendahnya mutu pendidikan di berbagai jenis dan jenjang pendidikan. Salah satu masalah yang mempengaruhi mutu pendidikan dasar di Indonesia adalah faktor guru. Tugas guru erat kaitannya dengan peningkatan sumber daya manusia melalui sektor pendidikan. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk meningkatkan mutu guru untuk menjadi tenaga profesional, agar peningkatan mutu pendidikan dapat berhasil. Guru memiliki peran dalam meningkatkan kualitas pendidikan yang ditandai dengan kualitas lulusan yang siap pakai. Kualitas tersebut dapat ditingkatkan melalui peningkatan profesionalisme guru yang mengutamakan tugas dengan penuh tanggung jawab serta memahami tugas dan fungsinya sebagai pendidik. Kondisi demikian dapat terjadi apabila guru memiliki kinerja yang baik. Salah satu upaya yang dilakukan berkaitan dengan faktor guru yaitu lahirnya Undang-Undang No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Pada dasarnya undang-undang tersebut merupakan kebijakan yang di dalamnya memuat usaha pemerintah untuk menata dan memperbaiki mutu guru di Indonesia. Pasal 1 menyebutkan: guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Guru dituntut memiliki kinerja yang mampu memberikan dan merealisasikan harapan dan keinginan semua pihak terutama masyarakat umum yang telah ISSN-L 2338-3321 ISSN 2337-6686

132-381-2-PB (1)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Kinerja Guru

Citation preview

Jurnal Ilmiah WIDYA 106 Volume 1 Nomor 2 Juli-Agustus 2013

HUBUNGAN DISIPLIN DENGAN KINERJA GURUSMA NEGERI DI TIGA KECAMATAN KOTA DEPOK

Sarah WulanSTIE ISM

E-mail: [email protected]

Abstrak Kinerja guru adalah sekumpulan perilaku guru yang memberi kontribusi terhadap pencapaian tujuan sekolah. Masalah kinerjamerupakan hal penting dalam manajemen karena sangat berkaitan dengan produktivitas lembaga atau organisasi. Kinerja guru ditentukanoleh beberapa faktor di antaranya adalah disiplin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara disiplin dengan kinerja guru.Penelitian ini dilakukan pada sekolah menengah negeri 3 kecamatan di Kota Depok, Jawa Barat. Metode yang digunakan adalah penelitiansurvei. Populasi sasaran yaitu 109 orang guru-guru SMA Negeri Kota Depok yang berstatus Pegawai Negeri Sipil, dengan sampel 86 orang.Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Hasil penelitian menemukan bahwa: (1) terdapat hubungan positif antara disiplin dengankinerja. Dengan disiplin yang lebih baik maka kinerja guru pun lebih meningkat. (2) kepala sekolah sebagai manajer dan pemimpin mempunyaiperanan penting untuk meningkatkan kinerja guru. (3) masih ada guru yang memiliki disiplin yang kurang sehingga mempengaruhi kinerjanya.

Kata kunci: disiplin, kinerja, guru.

Abstract: Job performance is formally defined as the value of the set of employee behaviors that contribute to the organizational goalaccomplishment. Performance is important in management because it is related to the productivity of the institution or organization. Teacherperformance is determined by several factors such as discipline. This study aims to determine: the relationship between the disciplines withthe performance of teachers. The research was conducted on the state senior high schools in three districts of Depok, West Java. The methodused was survey. The target population was 109 of the teachers with the State Civil Service status. The number of whole sample is 86teachers. The instrument used is questioner. The results of research found that: (1) there is a positive relationship between the disciplineswith performance of teachers. The better the teacher’s discipline, the higher the performance of teacher will be. (2) The principals asmanagers and leaders have an important role to improve teacher performance. (3) There are still teachers who have a lack of disciplinethat affect performance.

Keywords: discipline, performance, teacher

PENDAHULUAN Latar belakang penelitian ini adalah adanya masalahyang sangat serius dalam bidang pendidikan di Indonesiayaitu masih rendahnya mutu pendidikan di berbagai jenisdan jenjang pendidikan. Salah satu masalah yangmempengaruhi mutu pendidikan dasar di Indonesia adalahfaktor guru. Tugas guru erat kaitannya denganpeningkatan sumber daya manusia melalui sektorpendidikan. Oleh karena itu diperlukan upaya untukmeningkatkan mutu guru untuk menjadi tenagaprofesional, agar peningkatan mutu pendidikan dapatberhasil. Guru memiliki peran dalam meningkatkan kualitaspendidikan yang ditandai dengan kualitas lulusan yangsiap pakai. Kualitas tersebut dapat ditingkatkan melaluipeningkatan profesionalisme guru yang mengutamakantugas dengan penuh tanggung jawab serta memahami

tugas dan fungsinya sebagai pendidik. Kondisi demikiandapat terjadi apabila guru memiliki kinerja yang baik. Salah satu upaya yang dilakukan berkaitan denganfaktor guru yaitu lahirnya Undang-Undang No. 14 tahun2005 tentang Guru dan Dosen serta Peraturan PemerintahNo. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.Pada dasarnya undang-undang tersebut merupakankebijakan yang di dalamnya memuat usaha pemerintahuntuk menata dan memperbaiki mutu guru di Indonesia.Pasal 1 menyebutkan: guru adalah pendidik profesionaldengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi pesertadidik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikanformal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Guru dituntut memiliki kinerja yang mampumemberikan dan merealisasikan harapan dan keinginansemua pihak terutama masyarakat umum yang telah

ISSN-L 2338-3321ISSN 2337-6686

Jurnal Ilmiah WIDYA 107 Volume 1 Nomor 2 Juli-Agustus 2013

Sarah Wulan, 106 - 112Hubungan Disiplin dengan Kinerja

Guru Sma Negeri di Tiga Kecamatan Kota Depok

mempercayai sekolah dan guru dalam membina anakdidik. Untuk meraih mutu pendidikan yang baik sangatdipengaruhi oleh kinerja guru dalam melaksanakantugasnya sehingga kinerja guru menjadi tuntutan pentinguntuk mencapai keberhasilan pendidikan. Secara umummutu pendidikan yang baik menjadi tolok ukur bagikeberhasilan kinerja yang ditunjukkan guru. Menurut anggota DPRD Depok Bidang Pendidikan,guru SMA Negeri di Depok belum banyak menunjukkanprestasinya. Hal serupa juga diungkapkan oleh KepalaBidang Pendidikan Menengah dan Kejuruan DinasPendidikan Kota Depok (Hasil wawancara). Beberapatemuan yang diperoleh yang berhubungan dengan kinerjaguru PNS di Depok antara lain: (a) tidak semua gurumembuat perencanaan kerja, (b) masih ada guru yangbelum dapat mengoperasikan komputer dengan mahir,(c) belum semua guru rajin mengikuti seminar, (d) masihadanya kendala dalam menjalin hubungan antar guru dankepala sekolah yang antara lain karena terbatasnya waktu. Dinas Pendidikan Kota Depok yang berada di bawahtanggung jawab Pemda Depok, merupakan salah satupenyelenggara pendidikan yang terus berusaha dalampeningkatan mutu pendidikan baik dari segi guru maupunlulusan pada pendidikan dasar dan tingkat menengah.Beberapa faktor yang menjadi perhatian di antaranyaterkait: (a) sebaran guru yang belum merata, (b)peningkatan kualitas guru, (c) pengadaan sumber dan alatbelajar yang belum sesuai dengan kebutuhan siswa, (d)lokasi sekolah di lingkungan masyarakat yang beragamdan tidak mudah dijangkau. Data yang didapatkan tentang jumlah sekolahyaitu: wilayah Kota Depok terdiri dari 14 kecamatanmemiliki 8 Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri. Secarademografi kondisi ini menyebabkan beberapa sekolahterletak pada lokasi yang tidak mudah dijangkau dengancepat oleh guru. Hal ini merupakan salah satu permasalahanyang berhubungan dengan kedisiplinan guru dalam halkehadiran atau ketepatan waktu tiba di sekolah.Permasalahan rendahnya kedisiplinan dalam tugasnyatentu berkaitan dengan kinerja guru. Penelitian ini dilakukan pada guru-guru SMA Negeri

yang tersebar di 3 (tiga) kecamatan di Kota Depok, yaitukecamatan Sukmajaya, Pancoran Mas dan Limo. Meskipundemikian hasil analisis data diharapkan dapat mewakilikarakteristik sekolah lain yang berada di Kota Depok.Penelitian ini dilakukan pada bulan Nopember 2011 sampaiJuni 2012. Penelitian ini menggunakan metode surveimelalui studi regresi, korelasional dan merupakanpenelitian kuantitatif non eksperimen dan bersifat mengujihipotesis. Populasi sasaran, yaitu guru-guru SMA Negeri KotaDepok yang berstatus Pegawai Negeri Sipil. Populasiterjangkau adalah guru-guru yang terdapat di sekolahyang dijadikan objek penelitian, yaitu SMA Negeri di3 kecamatan di Kota Depok dengan jumlah 109 orangguru sebagai sampel frame. Jumlah sampel penelitianseluruhnya adalah 86 orang guru.

PEMBAHASANPendidikan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)pendidikan berasal dari kata dasar didik (mendidik) yangberarti memelihara dan memberi latihan (ajaran, pimpinan)mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Sedangkanpendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata lakuseseorang atau kelompok orang dalam usahamendewasakan manusia melalui upaya pengajaran danlatihan. Berdasarkan pengertian tersebut maka pendidikansangatlah penting dalam rangka meningkatkan kualitaspeserta didik, sehingga pada akhirnya dapat memajukanbangsa dan dapat bersaing dengan Negara-negara lainnyadi era globalisasi dewasa ini. Undang-Undang No. 20/2003. Pasal 3, menyatakanbahwa: “Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuandan membentuk watak serta peradaban bangsa yangbermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agarmenjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada TuhanYang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis sertabertanggung jawab”.

Jurnal Ilmiah WIDYA 108 Volume 1 Nomor 2 Juli-Agustus 2013

Untuk keberhasilan pencapaian tujuan SistemPendidikan Nasional diperlukan kesungguhan dankomitmen yang kuat dari berbagai pihak, baik PemerintahPusat ataupun Pemerintah Daerah, sehingga kualitas SDMIndonesia dapat ditingkatkan baik kualitas maupunkuantitasnya, khususnya guru yang merupakan salah satukomponen dalam pendidikan.

Kinerja Menurut Bernardin (2007:173), kinerja adalah sebagaicatatan hasil keluaran pada fungsi kerja tertentu atauaktifitas selama periode waktu tertentu. Menurut Colquitt,LePine dan Wesson (2009:37), kinerja adalah nilai darisekumpulan perilaku pegawai yang memberi kontribusibaik positif maupun negatif terhadap pencapaian tujuanorganisasi. Menurut Mathis dan Jackson (2009:378),bahwa kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukanatau tidak dilakukan oleh karyawan. Menurut Irham Fahmi(2010:2), kinerja adalah hasil yang diperoleh oleh suatuorganisasi baik organisasi itu berorientasi profit dan nonprofit yang dihasilkan selama satu periode waktu. Kinerjalebih menekankan pada hasil kerja seseorang. Hasil kinerjayang diperoleh diukur dengan melihat standar aturan yangtelah ditetapkan pada suatu organisasi. Standar kerja yangditetapkan organisasi merupakan dasar dalam melakukanpenilaian kinerja seseorang. Setiap organisasi mempunyaistandar tersendiri, sesuai dengan obyek kerja yangdilakukan. Standar kerja guru di sekolah dapat ditetapkanberdasarkan jumlah materi yang diajarkan dalam periodetertentu, jam mengajar, serta hasil belajar yang diperolehsiswa. Kinerja mempunyai hubungan erat dengan masalahproduktivitas karena merupakan indikator dalammenentukan bagaimana usaha untuk mencapai tingkatproduktivitas yang tinggi dalam suatu organisasi.Sehubungan dengan hal itu, maka upaya untukmengadakan penilaian terhadap kinerja di suatu organisasimerupakan hal penting. Ukuran kinerja menurut Byarsand Rue (2003:293) adalah kualitas kerja, kuantitas kerja,pengetahuan akan kerja, inisiatif, perencanaan, kontrolharga, hubungan dengan sejawat, hubungan kerja dengan

pimpinan, hubungan kerja dengan publik, hubungandengan klien, mengatur dan mengembangkan bawahan,equal employment opportunity (EEO) responsibilities.” Berdasarkan dari uraian di atas, dapat disintesiskanbahwa yang dimaksud dengan kinerja adalah hasil akhirdari usaha pegawai dengan indikator sebagai berikut:kualitas kerja, mempunyai prakarsa, dapat bekerjasama,dan dapat diandalkan.

Disiplin Menurut Schermerhorn (2010:470), disiplin adalahtindakan mempengaruhi prilaku melalui teguran. Mathisdan Jackson (2009:498) menyebutkan, disiplin adalahsuatu bentuk pelatihan yang memberlakukan aturanorganisasi. Selanjutnya menurut Snell dan Bohlander(2010:590), disiplin diterapkan sebagai sarana yangkonstruktif untuk mendapatkan karyawan agar sesuaidengan standar kinerja yang dapat diterima. Mondy(1993:670) menyatakan, disiplin berarti statuspengendalian diri seseorang karyawan, sebagai tandaketertiban dan kerapihan dalam melakukan kerja samadari sekelompok unit kerja di dalam suatu organisasi.Menurut Newstorm (2007:236), disiplin adalah kegiatanmanajemen untuk mendorong standar/tujuan suatuorganisasi. Menurut Wirawan (2009:138), disiplin adalahsikap dan perilaku kepatuhan terhadap peraturanorganisasi, prosedur kerja, kode etik dan norma budayaorganisasi yang lainnya yang harus dipatuhi dalammemproduksi suatu produk dan melayani konsumenorganisasi. Hikmat (2009:142) menyatakan bahwa, disiplinadalah suatu kondisi yang menunjukkan nilai-nilaiketaatan, kepatuhan, kesetiaan, ketenteraman, keteraturandan ketertiban. Dari pandangan tersebut tampak bahwamasalah ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan danketertiban merupakan hal penting, karena dengan adanya pendisiplinan dari seluruh anggota organisasi makasuatu organisasi dapat mencapai tujuan organisasi tersebut. Kedisiplinan merupakan fungsi operatif manajemensumber daya manusia yang terpenting, karena semakinbaik disiplin karyawan semakin tinggi prestasi

Sarah Wulan, 106 - 112Hubungan Disiplin dengan Kinerja

Guru Sma Negeri di Tiga Kecamatan Kota Depok

Jurnal Ilmiah WIDYA 109 Volume 1 Nomor 2 Juli-Agustus 2013

kerja yang dapat dicapainya. Tanpa disiplin karyawanyang baik, sulit bagi organisasi mencapai hasil yangoptimal. Hal itu sesuai pendapat Hasibuan (2002:193),kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorangmentaati semua peraturan perusahaan dan norma-normasosial yang berlaku. Kesadaran adalah sikap seseorangyang secara sukarela menaati peraturan dan sadar akantugas dan tanggung jawab. Jadi dia akanmematuhi/mengerjakan semua tugasnya dengan baikbukan atas paksaan. Kesediaan adalah suatu sikap, tingkahlaku dan perbuatan seseorang yang sesuai dengan peraturanperusahaan, baik yang tertulis maupun tidak. Kedisiplinanharus ditegakkan dalam suatu organisasi. Tanpa dukungandisiplin karyawan yang baik sulit bagi organisasi tersebutuntuk mewujudkan tujuannya sehingga kedisiplinankaryawan merupakan salah satu kunci keberhasilan suatuorganisasi/perusahaan dalam mencapai tujuannya. Secara umum dapat disebutkan bahwa tujuan utamadisiplin kerja adalah demi kelangsungan organisasi atauperusahaan sesuai dengan motif organisasi atau perusahaanyang bersangkutan baik hari ini maupun hari esok. MenurutWirawan (2009:7) beberapa tujuan disiplin adalah: (1)memotivasi karyawan, (2) mempertahankan hubungansaling menghormati, (3) meningkatkan kinerja karyawan,(4) meningkatkan moril, semangat kerja, etos kerja, sertaefektifitas dan efisiensi kerja. (5) meningkatkan kedamaianindustrial dan kewargaan organisasi. Dalam dunia pendidikan disiplin kerja adalah ketaatanpara pelaku pendidikan dan tanggung jawab yangsebaiknya merupakan cermin dari kesadaran dan amanahdalam menjalankan tugas sebagai pengabdian pada nilai-nilai kebenaran, baik untuk kepentingan negara, bangsamaupun atas dasar kepentingan hidup beragama. Salahsatu aspek hubungan internal karyawan yang sulituntuk dilaksanakan adalah tindakan disipliner. Terkaitkonsep pendekatan tindakan disipliner, Mondy (2008:163-164) menjelaskan tiga pendekatan yaitu: (1) aturan tungkupanas; menurut pendekatan ini tindakan disipliner harusmemiliki konsekuensi-konsekuensi sebagai berikut:membakar dengan segera, memberikan peringatan,memberikan hukuman yang konsisten dan membakar

tanpa pandang bulu. (2) tindakan disipliner progresif;dengan tujuan mengkomunikasikan secara formal isu-isupermasalahan kepada karyawan secara langsung dantepat sehingga mereka dapat meningkatkan kinerjanya(3) tindakan disipliner tanpa hukuman; proses memberikaryawan cuti dibayar untuk memikirkan tentang mautidaknya ia mengikuti peraturan dan tetap bekerja untukperusahaan. Pendisiplinan merupakan tindakan organisasi terhadappara anggota organisasi sebagai reaksi terhadappelanggaran yang dilakukan para anggotanya. Newstorm(2007:236) menjelaskan bahwa dua jenis disiplin yaitu:(1) disiplin preventif adalah tindakan untuk mendorongpara karyawan untuk mengikuti aturan dan kebiasaan,dengan demikian tidak akan terjadi pelanggaran. (2)disiplin korektif adalah tindakan yang diikuti olehpelanggaran atas sebuah aturan. Hal ini mencari kelemahanlebih jauh, sehingga tindakan di masa yang akan datangakan sesuai dengan standar. Pendapat tersebut di atassesuai dengan pendapat Siagian (2009:305-306) Uraian tersebut menunjukkan bahwa suatu lembagamerupakan sistem yang harus melaksanakan prinsippembinaan dan pengendalian melalui penerapankedisiplinan preventif dan korektif, sehingga lembagapendidikan akan menjadi teladan bagi masyarakat. MenurutSoebagio Atmodiwiryo (2005:236) beberapa aspek yangmerupakan inti dari disiplin, seperti: sikap mentalmerupakan unsur atau aspek utama dari disiplin,pengetahuan tentang sistem aturan, perilaku, norma,kriteria dan standar. Pelaksanaan disiplin seseorang akanberjalan secara bertahap disesuaikan dengan kemampuanuntuk beradaptasi dan situasi serta kondisi lingkungankerjanya. Bentuk disiplin yang baik akan tercermin pada: (1)tingginya rasa kepedulian pegawai terhadap pencapaiantujuan perusahaan, (2) tingginya semangat dan gairahkerja dan inisiatif para pegawai dalam melakukanpekerjaan, (3) besarnya rasa tanggung jawab para pegawaiuntuk melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya, (4)berkembangnya rasa memiliki dan rasa solidaritas yangtinggi di kalangan karyawan, (5) meningkatkan efisiensi

Sarah Wulan, 106 - 112Hubungan Disiplin dengan Kinerja

Guru Sma Negeri di Tiga Kecamatan Kota Depok

Jurnal Ilmiah WIDYA 110 Volume 1 Nomor 2 Juli-Agustus 2013

dan prestasi kerja pegawai. Selanjutnya menurut Mulyasa(2004:118) disiplin merupakan sesuatu yang pentinguntuk: (1) menanamkan rasa hormat terhadap kewenangan,(2) menanamkan kerja sama, (3) merupakan kebutuhanuntuk berorganisasi serta (4) untuk menanamkan rasahormat terhadap orang lain. Dapat disintesiskan bahwa disiplin adalah perilakutertib kerja karyawan dalam melaksanakan tugas danpekerjaan pada suatu organisasi dengan indikator sebagaiberikut: (1) ketertiban, (2) konsisten: ketaatan, kesetiaan,keteraturan. Selanjutnya Wirawan (2009:138-139)menyebutkan, beberapa tujuan disiplin adalah: (1)memotivasi karyawan untuk mematuhi standar kinerjaperusahaan, (2) mempertahankan hubungan salingmenghormati antara bawahan terhadap atasan atausebaliknya, (3) meningkatkan kinerja karyawan.Data Penelitian Deskripsi data yang berhubungan dengan variabel-variabel yang diteliti yaitu: variabel terikat: kinerja (Y),dan variabel bebas: disiplin (X). Deskripsi data penelitianketiga variabel tersebut akan dinyatakan dalam skor rata-rata (M), Median (Me), modus (Mo), Simpangan baku(SD) sebagai mana terlihat pada tabel 1 berikut ini:

Variabel Y Variabel X

Mean 97,22 112,3Median 96 111Mode 92 107Std. Deviation 8,21 7,2872Variance 67,47 53,1Range 42 30Minimum 80 99Maximum 122 129Sum 8361 9657

Tabel 1. Rangkuman Deskripsi Data Penelitian

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Skor Kinerja

Hasil dan PembahasanSkor Kinerja (Y) Data mengenai variabel kinerja yang diperoleh darihasil penelitian yang dilakukan di SMA Negeri 3, SMANegeri 4, SMA Negeri 6 yang ada di Kota Depok, JawaBarat dapat dilihat dalam bentuk distribusi padatabel 2 berikut ini:

Frekuensi

Interval Kelas Absolut Relatif Kumulatif (%) (%)

80 – 8687 – 9394 – 100101 – 107108 – 114115 – 121122 – 128

Jumlah

429338921

86

4.633.738.49,310,52.31,2

86

4.638.376.78696,598,8100,00

100

Data penelitian tentang kinerja sebagaimana tabel2 di atas, diperoleh rentang teoretik adalah 80 - 128.Sedangkan skor empirik terendah adalah 80 dan tertinggiadalah 122. Dengan demikian diperoleh rentang skoradalah 42. Perhitungan statistik deskriptif diperoleh skorrata-rata (M) sebesar 97,22, simpangan baku (SD) sebesar8,2, modus (Mo) sebesar 92 dan median (Me) sebesar96. Pada tabel 1 terlihat bahwa skor simpangan bakusebesar 8,2 yang menunjukkan tingkat penyimpanganskor kinerja dari nilai rata-rata.Skor Disiplin Data mengenai variabel disiplin yang diperoleh darihasil penelitian, dapat disusun dalam bentuk distribusifrekuensi sebagaimana tabel 3 berikut:

Tabel 3 Distribusi Frekuensi Disiplin Frekuensi

Interval Kelas Absolut Relatif Kumulatif (%) (%)

99 – 103 6 6.98 6,98104 – 108 21 24,4 31,40109 – 113 29 42,65 65,12114 – 118 14 20,6 81,40119 – 123 6 8,8 88,38124 – 128 9 13,2 98,84129 – 133 1 1,5 100

Jumlah 86 100

Dari skor yang dikumpulkan tentang disiplin diperolehrentang teoretik adalah 99-133. Sedangkan skor empirikterendah adalah 99 dan tertinggi 129. Dengan

Sarah Wulan, 106 - 112Hubungan Disiplin dengan Kinerja

Guru Sma Negeri di Tiga Kecamatan Kota Depok

Jurnal Ilmiah WIDYA 111 Volume 1 Nomor 2 Juli-Agustus 2013

demikian diperoleh rentang skor 30. Distribusi skortersebut diperoleh skor rata-rata (M) sebesar 112,29,simpangan baku (SD) sebesar 7,29 modus (Mo) sebesar107 dan median (Me) sebesar 111. Skor simpangan baku(SD) sebesar 7,29 menunjukkan tingkat penyimpanganskor disiplin dari nilai rata-ratanya.Pengujian Hipotesis Hasil pengujian terhadap semua hipotesis yangdiajukan dapat disimpulkan bahwa keseluruhan hipotesispenelitian yang dirumuskan diterima. Secara ringkashasil analisis regresi serta besarnya sumbangan efektifmasing-masing variabel bebas terhadap variabel terikatdisajikan pada tabel 4 berikut:

Tabel 4. Hasil Analisis Regresi dan Nilai Koefisien Korelasi (r)

Variabel/Nilai Koefisien thitung ttabel Keputusan KesimpulanRegresi Korelasi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa disiplinmerupakan variabel yang mempunyai hubungan danmemberikan kontribusi positif terhadap kinerja. Temuanpenelitian ini menunjukkan bahwa kinerja seseorang dapatditingkatkan dengan mengintensifkan penerapan disiplin.

Pengujian hipotesis menyimpulkan bahwa terdapathubungan positif/signifikan antara disiplin dengan kinerjayang ditunjukkan oleh nilai thitung yang lebih besar darittabel. Pola hubungan antara kedua variabel ini dinyatakanoleh persamaan regresi yang memberikan informasi bahwasetiap perubahan satu satuan tingkat disiplin akan dapatmengakibatkan terjadinya perubahan pada kinerja. Nilai koefisien korelasi memberikan pengertianbahwa keterkaitan antara disiplin dengan kinerja adalahsignifikan atau positif. Artinya, semakin tinggi tingkatdisiplin, akan semakin tinggi pula kinerja tersebut.Besarnya sumbangan atau kontribusi variabel disiplinterhadap kinerja dapat diketahui melalui nilai koefisien

determinasi. Secara statistik memberikan pengertianbahwa, kurang lebih dengan nilai koefisien determinasi,variasi kinerja ditentukan/dijelaskan oleh disiplin denganpola hubungan fungsionalnya seperti yang ditunjukkanoleh persamaan regresi.

Berdasarkan teori-teori yang dikemukakan dapatdijelaskan bahwa untuk meningkatkan kinerja guru, makasetiap guru harus mendisiplinkan diri mereka sendiri,dengan cara: hadir tepat waktu setiap hari kerja, mengisidaftar hadir setiap hari kerja, pulang tepat waktu setiaphari kerja, menyelesaikan tugas tepat waktu, mengajarsesuai silabus pembelajaran, menginformasikan kepadaguru piket saat berhalangan hadir, mendahulukanpelaksanaan tugas dari pada aktivitas lain dan menjalankantugas sesuai peraturan. Jika guru tidak bisa mendisiplinkandiri mereka sendiri maka sekolahlah yang menerapkandisiplin kepada para guru dengan cara: membuat peraturankerja yang jelas, menegakkan disiplin positif denganmemberi peringatan, memberi cuti, mengevaluasi sampaipada pemecatan.

PENUTUPKesimpulan1. Terdapat hubungan positif antara disiplin dengankinerja. Hal ini berarti bahwa makin tinggi tingkatdisiplin, maka makin baik pula kinerja yang dimiliki olehguru. Sebaliknya makin rendah tingkat disiplin, makamakin buruk pula kinerja yang dimiliki oleh guru. Olehkarena itu disiplin yang tinggi merupakan variabel pentinguntuk meningkatkan kinerja guru.2. Kepala sekolah sebagai manajer dan pemimpinmempunyai peranan penting untuk meningkatkan kinerjaguru.3. Masih terdapat guru-guru yang kurang memiliki disiplinsehingga mempengaruhi kinerja mereka.

Saran-saran1. Kepala sekolah hendaknya: (a) meningkatkan berbagaipengetahuan dan keterampilan terutama dalam bidangpengetahuan tentang manajemen, baik melalui pelatihan(Diklat) atau membaca berbagai macam literatur,

Sarah Wulan, 106 - 112Hubungan Disiplin dengan Kinerja

Guru Sma Negeri di Tiga Kecamatan Kota Depok

Y atas X 0,467 4,84 2,39 Tolak H0 DisiplinY = 38,1+0,526X mempunyai hubungan yang positif dan signifi- kan dengan kinerja sebesar 21,82%

Jurnal Ilmiah WIDYA 112 Volume 1 Nomor 2 Juli-Agustus 2013

(b) memberikan kesempatan kepada setiap guru untukmengikuti pedidikan dan pelatihan, seminar, dan lokakaryauntuk meningkatkan kompentensinya dalammelaksanakan tugas yang diembannya.2. Kepada guru-guru SMA Negeri yang ada di wilayahse-Kota Depok hendaknya aktif mengikuti kegiatanpendidikan dan pelatihan, seminar, diskusi untukmeningkatkan kinerjanya.3. Kepada para peneliti, untuk penelitian lebih lanjutdisarankan dilakukan penelitian tentang kinerja denganmelibatkan berbagai variabel dengan menggunakanpendekatan lain.

DAFTAR PUSTAKAByars, Loyd L., and Leslie W. Rue, Human Resources Management, Mc

Graw-Hill/Irwin, New York,2003.H. John Bernandin, Human Resources Management, McGraw-

Hill/Irwin,New York,2007

Hasibuan, Malayu SP, Manajemen Sumber Daya Manusia: Bumi Aksara,Jakarta,2002

Hikmat, Manajemen Pendidikan, Pustaka Setia, Bandung,2009Irham Fahmi, Manajemen Kinerja Teori dan Aplikasi. Alfabeta,

Bandung,2010Jason A Colquitt, Jeffery A. Lepine, Michael J. Wesson, Organizational

Behavior, Mc-Graw-Hill, New York 2009Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah.: Rosdakarya, Bandung 2004Newstrom John W, Organizational Behavior, Twelfth Edition. Mc. Graw

Hill Internasional Edition, New York,2007Pelita.Presiden Kritik Kinerja Guru,Pelita Online. 8 Desember 2011).Robert L. Mathis, John H. Jackson, Human Resource Management.

Terjemahan: Salemba Empat, Jakarta,2009Schermerhorn John R, Introduction to Management 10 th Edition. Hoboken,

John Wiley & Sons Asia International Student Verson,2010.Schermerhorn John R., JR, Management.,John Wiley and Sons, Inc, New

York,2005Scot Snell and John Bohlander, Principles of Human Resource Management.

South Western, Cengange Learning,2010Siagian, Sondang P, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara,

Jakarta,2009.Soebagio Atmodiwirio, Manajemen Pendidikan Indonesia, Ardadizya

Jaya, Jakarta,2005Wayne, Mondy R , Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi 10.: Erlangga,

Jakarta,2008Wirawan, Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia, Salemba Empat,

Jakarta,2009

Sarah Wulan, 106 - 112Hubungan Disiplin dengan Kinerja

Guru Sma Negeri di Tiga Kecamatan Kota Depok