9
 IJNS – Indonesian Journal on Networking and Secur ity – Accepted Paper – http://ijns.org ISSN: 2302-5700 (Print) 2354-6654 (Online) 1 Sistem Pembaya ran Biaya Kost Terkomp uterisasi Pada Rumah Kost Griya Ampel Muda Kabupaten Pacitan Fery Styawan, Sukadi [email protected]  AB STRACT: Boarding house is a small business engaged in the boarding room rental services. During this boarding room rental business is growing fast, then it would not hurt if the boarding room rental managers to improve the quality of the boarding house. The results showed that in the boarding room tenant data processing still using conventional means, making it difficult for managers to know the data boarding house tenants and payment data boarding room. Therefore be seen from the above problems the author tries to develop an information system entitled Payment System Computerized On Boarding House Boarding Ampel Young Pacitan. Information system is structured in an integrated and integrated so as to provide quick and precise information for the user (User). Keywords: Data Processing, Information Systems  AB STRAKSI: Rumah kost merupakan sebuah usaha kecil yang bergerak di bidang jasa penyewaan kamar kost. Selama ini pengusaha penyewaan kamar kost sangat cepat berkembang, maka tidak ada salahnya jika pengelola penyewaan kamar kost meningkatkan mutu dari kost tersebut. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam pengolahan data penyewa kamar kost masih menggunakan cara konvensional, sehingga menyulitkan pengelola rumah kost untuk mengetahui data penyewa dan data pembayaran kamar kost.Oleh karena itu dilihat dari permasalahan di atas penulis mencoba mengembangkan sebuah sistem informasi dengan judul Sistem Pembayaran Biaya Kost Terkomputerisasi Pada Rumah Kost Ampel Muda Kabupaten Pacitan. Sistem informasi ini disusun secara terpadu dan terintegrasi sehingga dapat menyajikan informasi yang cepat dan tepat bagi pengguna (User ). Kata kunci: Pengolahan Data, Sistem Informasi 1.1 Latar Belakang Masalah Rumah Kost Kota Pacitan merupakan sebuah usaha kecil yang bergerak di bidang jasa penyewaan rumah kost. Selama ini Rumah Kost Griya Ampel Muda dalam menghitung biaya sewa kostnya masih konvensional, belum memanfaatkan komputer sebagai hardware pendukung dan database sebagai software pendukungnya. Pada setiap harinya Rumah Kost Ampel Muda selalu disibukkan dengan penghitungan total biaya dari penyewa yang masuk dan biaya tagihan-tagihan. Dengan dukungan teknologi informasi pengolahan data pembayaran Rumah Kost  Ampel Muda yang masih konvensional dapat diganti dengan suatu sistem informasi yang terkomputerisasi dalam menjalankan setiap kegiatannya. Hal ini disebabkan suatu sistem yang sudah terkomputerisasi mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan sistem yang masih Konfensional. Informasi pembayaran biaya kost tersebut mempermudah bagian admin untuk melakukan pengecekan masalah data pembayaran kost dan data penyewa. Sehingga petugas tidak akan mengalami kesulitan dalam mencari data- datanya. Dilihat dari sistem yang berjalan pada pembayaran Rumah Kost Ampel Muda mulai dari proses pembayaran penyewa yang masih kurang efektif dan efisien. Dimana dalam pengolahan data terutama dalam pembayarannya yang dilakukan secara konvensional yaitu pencatatan data menggunakan buku dan proses pencatatannya secara berulang-ulang. Setiap kamar yang mempunyai fasilitas yang berbeda-beda. Yang hanya mempunyai satu orang admin dan mencatat semua pembayaran dan tagihan- tagihanya di dalam buku. Kemudian admin menyetorkan semua laporannya kepada pengelola rumah kost. sehingga menyebabkan proses yang lama dalam mengolah data-data dan dapat menghabiskan waktu terutama dalam pencatatanya di dalam buku. Dengan dukungan teknologi informasi pengolahan data pembayaran Rumah Kost  Ampel Muda yang masih Konvensional dapat diganti dengan suatu sistem informasi yang terkomputerisasi dalam menjalankan setiap kegiatannya. Hal ini disebabkan suatu sistem yang sudah terkomputerisasi mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan sistem yang masih Konfensional. Informasi pembayaran biaya kost tersebut mempermudah bagian admin untuk melakukan pengecekan

153-150-1-PB.pdf

Embed Size (px)

Citation preview

  • IJNS Indonesian Journal on Networking and Security Accepted Paper http://ijns.org

    ISSN: 2302-5700 (Print) 2354-6654 (Online) 1

    Sistem Pembayaran Biaya Kost Terkomputerisasi

    Pada Rumah Kost Griya Ampel Muda Kabupaten Pacitan

    Fery Styawan, Sukadi [email protected]

    ABSTRACT: Boarding house is a small business engaged in the boarding room rental services. During this boarding room rental business is growing fast, then it would not hurt if the boarding room rental managers to improve the quality of the boarding house. The results showed that in the boarding room tenant data processing still using conventional means, making it difficult for managers to know the data boarding house tenants and payment data boarding room. Therefore be seen from the above problems the author tries to develop an information system entitled Payment System Computerized On Boarding House Boarding Ampel Young Pacitan. Information system is structured in an integrated and integrated so as to provide quick and precise information for the user (User). Keywords: Data Processing, Information Systems ABSTRAKSI:Rumah kost merupakan sebuah usaha kecil yang bergerak di bidang jasa penyewaan kamar kost. Selama ini pengusaha penyewaan kamar kost sangat cepat berkembang, maka tidak ada salahnya jika pengelola penyewaan kamar kost meningkatkan mutu dari kost tersebut. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam pengolahan data penyewa kamar kost masih menggunakan cara konvensional, sehingga menyulitkan pengelola rumah kost untuk mengetahui data penyewa dan data pembayaran kamar kost.Oleh karena itu dilihat dari permasalahan di atas penulis mencoba mengembangkan sebuah sistem informasi dengan judul Sistem Pembayaran Biaya Kost Terkomputerisasi Pada Rumah Kost Ampel Muda Kabupaten Pacitan. Sistem informasi ini disusun secara terpadu dan terintegrasi sehingga dapat menyajikan informasi yang cepat dan tepat bagi pengguna (User).

    Kata kunci: Pengolahan Data, Sistem Informasi 1.1 Latar Belakang Masalah Rumah Kost Kota Pacitan merupakan sebuah usaha kecil yang bergerak di bidang jasa penyewaan rumah kost. Selama ini Rumah Kost Griya Ampel Muda dalam menghitung biaya sewa kostnya masih konvensional, belum memanfaatkan komputer sebagai hardware pendukung dan database sebagai software pendukungnya. Pada setiap harinya Rumah Kost Ampel Muda selalu disibukkan dengan penghitungan total biaya dari penyewa yang masuk dan biaya tagihan-tagihan.

    Dengan dukungan teknologi informasi pengolahan data pembayaran Rumah Kost Ampel Muda yang masih konvensional dapat diganti dengan suatu sistem informasi yang terkomputerisasi dalam menjalankan setiap kegiatannya. Hal ini disebabkan suatu sistem yang sudah terkomputerisasi mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan sistem yang masih Konfensional. Informasi pembayaran biaya kost tersebut mempermudah bagian admin untuk melakukan pengecekan masalah data pembayaran kost dan data penyewa. Sehingga petugas tidak akan mengalami kesulitan dalam mencari data-datanya.

    Dilihat dari sistem yang berjalan pada pembayaran Rumah Kost Ampel Muda mulai dari proses pembayaran penyewa yang masih kurang efektif dan efisien. Dimana dalam pengolahan data terutama dalam pembayarannya yang dilakukan secara konvensional yaitu pencatatan data menggunakan buku dan proses pencatatannya secara berulang-ulang. Setiap kamar yang mempunyai fasilitas yang berbeda-beda. Yang hanya mempunyai satu orang admin dan mencatat semua pembayaran dan tagihan-tagihanya di dalam buku. Kemudian admin menyetorkan semua laporannya kepada pengelola rumah kost. sehingga menyebabkan proses yang lama dalam mengolah data-data dan dapat menghabiskan waktu terutama dalam pencatatanya di dalam buku. Dengan dukungan teknologi informasi pengolahan data pembayaran Rumah Kost Ampel Muda yang masih Konvensional dapat diganti dengan suatu sistem informasi yang terkomputerisasi dalam menjalankan setiap kegiatannya. Hal ini disebabkan suatu sistem yang sudah terkomputerisasi mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan sistem yang masih Konfensional. Informasi pembayaran biaya kost tersebut mempermudah bagian admin untuk melakukan pengecekan

  • IJNS Indonesian Journal on Networking and Security Accepted Paper http://ijns.org

    ISSN: 2302-5700 (Print) 2354-6654 (Online) 2

    masalah data pembayaran kost dan data penyewa. Sehingga petugas tidak akan mengalami kesulitan dalam mencari data-datanya.

    1.2 Rumusan Masalah a. Bagaimana mendesain sistem pembayaran

    pada tempat kost? b. Bagaimana mengimplementasikan hasil

    desain sistem pada Microsoft Office Access 2010 untuk membantu proses pembayaran pada Rumah Kost Griya Ampel Muda.

    1.3 Batasan Masalah 1. Data Penyewa. 2. Data Kamar. 3. Data transaksi. 4. Data user. 1.4 Tujuan Penelitian a. Memberikan kemudahan kepada rumah

    kost dalam pengolahan data sewanya. b. Meminimalkan kesalahan dalam

    pencatatan dan pengolahan data. c. Untuk meningkatkan kinerja dan

    memberikan hasil yang optimal. 1.5 Manfaat

    a. Meningkatkan mutu pendidikan dan menjalin hubungan baik antara universitas dan pihak instansi.

    b. Mengetahui kinerja pembayaran biaya kost Griya Ampel Muda.

    c. Bermanfaat bagi kelancaran kerja, membantu dalam pembuatan laporan serta mempersempit kesalahan-kesalahan yang terjadi.

    3.1 Pengertian Sistem Definisi sistem yang menekankan pada elemen atau komponen adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berhubungan satu sama lain untuk mencapai tujuan. Menurut Gordon B. Davis ( 1984 ) : Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud . Sedangkan sistem menurut Raymond Mcleod (2001): sistem adalah himpunan dari unsur-unsur yang saling berkaitan sehingga membentuk suatu kesatuan yang utuh dan terpadu. Di dalam suatu sistem harus memiliki sifat, syarat atau karakteristik sistem. Adapun syarat suatu sistem adalah:

    1. Mempunya komponen-komponen (components) Suatu bagian-bagian dari sistem dimana suatu sub sistem mempunyai sifat-sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan

    mempengaruhi proses suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Dan suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar yang disebut dengan supra sistem. 2. Mempunyai batas (boundary) Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. 3. Mempunyai lingkungan luar (environments) Lingkungan luar diluar batas dari sistem yang dipengaruhi maupun yang mempengaruhi sistem. 4. Mempunyai penghubung (interface) Merupakan media penghubung antara satu sub dengan sub lainnya sehingga membentuk suatu kesatuan. 5. Mempunyai masukan (input) Input merupakan energi yang dimasukkan kedalam sistem. Dimana input sistem diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran (output) yang berguna. 6. Mempunyai keluaran (output) Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna atau keluaran yang tidak berguna. 7. Mempunyai pengolah sistem (processing) Suatu sistem mempunyai suatu bagian pengolah sistem itu sendiri. Pengolah akan mengubah masukan menjadi keluaran, kemudian sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku menjadi keluaran berupa barang jadi. 8. Mempunyai sasaran atau tujuan sistem (goal) Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Dimana sasaran dari satu sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuannya. (Raymond Mcleod, 2001). 3.1.1 Klasifikasi Sistem Menurut Raymond Mcleod, (2001) sistem dapat diklasifikasikan, diantaranya adalah: 1. Sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system). Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara

  • IJNS Indonesian Journal on Networking and Security Accepted Paper http://ijns.org

    ISSN: 2302-5700 (Print) 2354-6654 (Online) 3

    manusia dengan Tuhan. Sedangkan sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi dan lain-lain. 2. Sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system). Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi secara alami, tidak dibuat manusia. Sedangkan sistem buatan manusia adalah interaksi manusia dengan mesin yang disebut dengan human machine system. 3. Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tertentu (probabilistic system). Sistem tertentu beroperasi karena sudah di prediksi sehingga bagian-bagiannya sudah dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem tak tertentu adalah sistem yang masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. 4. Sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system). Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau sub sistem lainnya.

    3.1.2 Pengendalian Sistem Supaya sistem dapat terus berlangsung, maka sistem harus mempunyai sistem pengendalian yang berupa pengendalian umpan balik (feedback control system), pengendalian umpan maju (feedforward control system), pengendalian pencegahan (preventive control system). (Raymond Mcleod, 2001): 1. Sistem pengendalian umpan balik Sistem pengendalian umpan balik merupakan proses mengukur keluaran dari sistem yang dibandingkan dengan suatu standar tertentu. Apabila terjadi perbedaan-perbedaan akan dikoreksi untuk memperbaiki masukan sistem selanjutnya. 2. Sistem pengendalian umpan maju Sistem ini dapat disebut juga positif feedback (umpan balik positif). Sistem ini mendorong proses dari sistem supaya menghasilkan hasil balik positif dan merupakan perkembangan dari sistem peng endalian umpan balik. 3. Sistem pengendalian pencegahan

    Sistem ini mencoba untuk mengendalikan sistem dimuka sebelum mencegah hal-hal yang merugikan untuk masuk dalam sistem. 3.1.3 Analisis sistem. Sistem yang sedang berjalan pada Kost Ampel Muda

    Daftar menangani

    Laporan pembayaran

    Gambar 3.1. Diagram Alur Sistem Informasi Kost ampel muda.

    3.2 Konsep Dasar Sistem Terkomputerisasi 3.2.1 Pengertian Sistem Komputerisasi Menurut Zulkifli Amsyah dalam bukunya Manajemen Sistem Informasi (2003 : 117), komputerisasai adalah alat pengolah data elektronik, tidak bersifat mekanis (mesin), dan dapat merekam dan mengolah data dari yang sederhana sampai yang paling rumit menjadi informasi. Menurut Sadarmayanti (2001 : 68),komputerisasi adalah rangkaian peralatan elektronik yang dapat melakukan pekerjaan secara sistematis, berdasarkan intruksi/program yang diberikan, serta dapat menyimpan dan menampilkan keterangan bilamana diperlukan. Adapun tujuan dari sistem komputerisasi menurut Sadarmayanti (2001 : 69) adalah: 1. Dapat meningkatkan efisiensi kerja dalam rangka menunjang kegiatan organisasi. 2. Menunjang pengolahan informasi secara terpadu. 3. Dapat menyimpan data dan informasi lebih baik,aman,rapi,dan dapat menghemat ruangan.

    Sedangkan keuntungan diterapkanya sistem komputerisasi menurut Zulkifli Amsyah (2003 : 110),antara lain sebagai berikut:

    1. Efisiensi lebih tinggi. 2. Pengawasan kegiatan dapat dilakukan

    dengan baik. 3. Biaya l ebih rendah. 4. Kesalahan lebih sedikit. 5. Meningkatkan pelayanan pelanggan

    PENGHUNI

    SIM PEMBAYAR

    ADMINISTRASI

    KEPALA

  • IJNS Indonesian Journal on Networking and Security Accepted Paper http://ijns.org

    ISSN: 2302-5700 (Print) 2354-6654 (Online) 4

    Memudahkan perencanaan dan pengorganisasian kegiatan operasional dan distribusi. 6. Keputusan yang berdasarkan informasi akan lebih mudah dibuat. 7. Mengurangi pemakaian petugas ketatausahaan. 3.2.2 Komponen sistem Komputerisasi Komputer adalah rangkaian peralatan elektronik yang dapat melakukan pekerjaan secara sistematis, berdasarkan intruksi/program yang diberikan,serta dapat menyimpan dan menampilkan keterangan bilamana di perlukan. Pada dasarnya komputer merupakan suatu alat yang akan salah berfungsi apabila tidak di gunakan dengan benar,walaupun kesalahan dapat juga bersumber pada alat tersebut. Penggunaan atau penerapan teknologi komputer dalam pekerjaan kantor adalah merupakan tuntutan dan kewajaran yang dibutuhkan.walaupun tanpa menghilangkan sistem tangan atau manual. Penggunaan komputer dapat meningkatkan efisiensi kerja dalam rangka menunjang kegiatan organisasi. Berikut ini akan dijelaskan mengenai bagian/komponen dari sistem komputerisasi menurut Zulkifli Amsyah (2003 : 163), dalam bukunya Manajemen Sistem Informasi,yaitu: 1. Perangkat Keras.

    Perngkat keras diartikan sebagai semua peralatan yang ada dalam suatu kegiatan pengolahan data perangkat keras digunakan untuk mengerjakan fungsi-fungsi penyiapan data, pemasukan data, penghitungan, pengawasan penghitungan, penyimpanan dan pengeluaran.

    2. Perangkat Lunak. Adapun kumpulan dari program-program yang digunakan untuk menjalankan aplikasi tertentu pada komputer. Perangkat lunak dapat dibagi menjadi beberapa jenis antara lain:

    a. Sistem perangkat lunak umum,sepeti sistem pengoprasian dan sistem manajemen data yang memungkinkan pengoprasian sistem computer.

    b. Aplikasi perangkat lunak umum, seperti model analisis dan keputusan.

    c. Aplikasi perankat lunak yang terdiri atas program yang secara spesifik dibuat untuk setiap aplikasi.

    3. Database. File yang berisi program dan data dibuktikan dengan adanya media penyimpanan secara fisik seperti diskette, hard disk, magnetic tape, dan sebagainya. File juga meliputi keluaran tercetak dan catatan lain diatas kertas microfilm, dan lainsebagainya.

    4. Prosedur. Prosedur merupakan komponen fisik karena prosedur disediakan dalam bentuk fisik seperti buku panduan dan intruksi ada 3 jenis prosedur yang dibutuhkan, yaitu:

    a. Intruksi untuk pemakai b. Intruksi untuk penyiapan masukan c. Intruksi pengoprasian untuk

    karyawan pusat computer 5. Personel.

    Terdiri dari: a. Opertor komputer

    Bertugas mengoprasikan secara langsung sistem komputer, seperti menyiapkan perangkat keras dan perangkat lunak serta menyiapkan media untuk perekaman data dan pencetakan dokumen.

    b. Analisis sistem Bertugas mempelajari dan menganalisis permasalahan yang timbul pada suatu organisasi atau perusahaan, baik dalam bidang bisnis maupun ilmiah serta arah yang baik bagi pembangunan atau pengembangan sistem informasi.

    c. Programmer Merupakan staf EDP (Electronic Data processing) yang menangani pembuatan program dengan menggunakan bahasa pemrograman atau package program yang dikuasainya.

    d. Personil Data Entry Bertugas memasukkan data atau merekam data kedalam komputer (secondary storage) sesuai dengan intruksi yang ada.

    e. Manajer Sistem Informasi (EDP) Merupakan jabatan tertinggi didalam bidang komputer. Dalam rangka menjalankan tugasnya ia harus dapat menyiapkan rencana jangka panjang maupun rencana jangka pendek dan menyiapkan anggaran setiap tahunya untuk keperluan pemeliharaan hardware,software, training, maintanace, dan lain-lain.

    3.3 Normalisasi Menurut Sadarmayanti normalisasi merupakan peralatan yang digunakan untuk melakukan

  • IJNS Indonesian Journal on Networking and Security Accepted Paper http://ijns.org

    ISSN: 2302-5700 (Print) 2354-6654 (Online) 5

    proses pengelompokan data menjadi tabel-tabel yang menunjukkan entitas dan relasinya. Dalam proses normalisasi, persyaratan sebuah tabel masih harus dipecah didasarkan adanya kesulitan kondisi pengorganisasian data seperti untuk menambah atau menyisipkan, menghapus atau mengubah serta pembacaan data dari tabel tersebut. Bila masih ada kesulitan, maka tabel harus dipecah lagi dan dilakukan proses normalisasi kembali sampai diperoleh tabel yang optimal.

    Proses normalisasi dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu

    a. Bentuk tidak normal Semua data yang ada di rekam tanpa format tertentu. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya. b. Normalisasi tahap satu Pada tahap ini, dibentuk tabel-tabel yang menampung data dan dikelompokkan berdasarkan suatu karakteristik tertentu. Tidak ada field dalam satu tabel yang berulang. c. Normalisasi tahap dua Pada tahap kedua ini mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normalisasi tahap satu. Untuk membentuk normal kedua dilakukan penentuan field kunci dari masing-masing tabel. Kunci tersebut harus unik dan dapat mewakili tabel. d. Normalisasi tahap tiga Relasinya harus dalam bentuk normal kedua dan dilakukan penentuan relasi antar tabel, sehingga akan ditemukan adanya field kunci skunder pada tabel-tabel tertentu. 4.1 Analisis Sistem yang Berjalan Sistem yang berjalan pada Rumah Kost Ampel Muda adalah sebagai berikut:

    1. Penyewa melihat fasilitas kamar kost. 2. Penyewa terlebih dahulu menemui pengelola rumah kost dan mengetahui peraturan-peraturan di dalam rumah kost Ampel Muda. 3. Setelah terjadi kesepakatan penyewa menyerahkan KTP atau tanda pengenal lainya. 4. Melakukan pembayaran kepada administrasi rumah kost kemudian penyewa akan mendapatkan kunci kamar yang akan di sewa. Sistem lama yang berjalan masih belum terkomputerisasi karena alat yang digunakan untuk melakukan transaksi pembayarannya masih berupa nota dimana proses pencatatannya dilakukan secara konvensional, data-data transaksinya tidak tercatat atau

    tersimpan di dalam sistem sehingga informasi yang dihasilkan kurang begitu bermanfaat.

    Demikian pula pada pencatatan laporan-laporannya juga masih konvensional dan tidak tercatat atau tersimpan di dalam system sehingga informasi yang dihasilkan kurang begitu bermanfaat. (Pemilik Kost, 2011). Seperti yang nampak pada gambar di bawah ini:

    Gambar 4.1 Sistem yang masih konvensional

    Kebutuhan dari sistem baru yang digunakan antara lain membutuhkan software dan hardware pendukung, seperti tampak pada table 4.1 dibawah ini:

    4.2 Perancangan Sistem 4.2.1 Rancangan Database

    Gambar 4.2 Relasi antar file

    4.2.2 Entity Relationship Diagram

    Gambar 4.2 Entity Relationship Diagram

    Gambar 4.2 menjelaskan pada sebuah entitas (simbol persegi) yang saling berhubungan di dalam suatu sistem terdapat sejumlah atribut-atribut (simbol elips) yang terhubung pada suatu entitas tertentu. Garis penghubung antar entitas disebut garis konektor (simbol garis)

  • IJNS Indonesian Journal on Networking and Security Accepted Paper http://ijns.org

    ISSN: 2302-5700 (Print) 2354-6654 (Online) 6

    4.2.3 Flowchart 4.2.3.1 Flowchart Login

    Gambar 4.3 Flowchart Login

    Flowcart Login menggambarkan bahwa proses sistem pada saat login, user akan menginputkan username dan passwordnya, sistem akan mengecek inputan apakah valid atau tidak, jika valid sistem akan menampilkan menu utama program dan jika tidak valid maka sistem akan berakhir dan kembali ke awal seperti tampak pada gambar 4.3 diatas.

    4.2.3.2 Flowchart User

    Gambar 4.4 Flowchart User

    Flowcart User menggambarkan bahwa sistem pada saat start awal akan menampilkan data User, user akan menambah data, mengedit data, menghapus data atau membatalkan proses ketiganya. User akan menginputkan data User baru apakah sudah ada apa belum, jika belum ada maka sistem akan melakukan penambahan data User, jika disimpan maka data akan masuk ke dalam tabel User dan jika tidak maka sistem akan berakhir dan kembali ke start awal.

    4.4 Menu Pada Program

    4.4.1 Menu Utama

    Gambar 4.16 Tampilan Awal Program

    Form menu berfungsi sebagai menu utama yang memiliki sub-sub menu di dalamnya seperti tampak pada gambar 4.16 diatas. Program mempunyai menu-menu seperti yang telah dijelaskan pada rancangan menu program antara lain:

    4.4.2 Menu File

    GGambar 4.17 Menu File

    Pada menu file terdapat menu login dan menu keluar dari program yang memliki fungsi sama yaitu tentang mengaktifkan dan menon-aktifkan program seperti tampak pada gambar 4.17 diatas.

    Pada menu file terdapat sub menu:

    4.4.2.1 Form Login

    Gambar 4.18 Tampilan Login

    Pada saat form login dijalankan sistem akan set fokus pada edit user yang meminta inputan berupa kode user dari user, setelah user memasukkan kode user maka sistem akan set fokus pada edit password yang meminta inputan berupa password dari user, sistem akan set fokus pada button masuk yang meminta user menekan tombol untuk masuk kedalam menu utama, jika semua inputan dari user valid maka sistem akan masuk ke menu utama program jika tidak valid maka sistem akan menampilkan pesan inputan tidak valid lalu system secara otomatis kembali ke start awal seperti tampak pada gambar 4.18 diatas.

  • IJNS Indonesian Journal on Networking and Security Accepted Paper http://ijns.org

    ISSN: 2302-5700 (Print) 2354-6654 (Online) 7

    4.4.3 Menu Data

    Gambar 4.19 Menu Data

    Pada menu Data terdapat sub menu yang hampir sama cara penggunaannya. Misalnya form User, kalau ingin menambah data tekanlah tombol tambah kemudian isikan Kode User, nama. Kalau ingin mengubah data arahkan tanda panah hitam pada daftar User kemudian tekan tombol edit dan isikan data apa yang akan diubah kemudian simpan. Dan kalau ingin mengapus data arahkan tanda panah hitam pada daftar User kemudian tekan tombol hapus, secara otomatis data yang telah ditandai akan terhapus seperti tampak pada gambar 4.19 diatas.

    Pada menu Master terdapat sub menu:

    4.4.3.1 User

    Gambar 4.20 Sub Menu User

    Pada menu User di saat penambahan data, user akan menekan tombol tambah. Kode User, Nama, Jabatan dan Password diisi secara manual oleh user. Setelah data terisi semua maka user akan menyimpan data dengan menekan tombol simpan setelah data tersimpan maka program akan kembali ke start awal. Jika user ingin menghapus atau mengedit data maka user harus memindahkan kursor ke grid data registrasi untuk memilih mana data yang akan dihapus atau diedit. Seperti tampak pada gambar 4.20 diatas.

    4.4.3.2 Data Kamar

    Gambar 4.21 Sub Menu Kamar

    Pada menu kamar di saat penambahan data, user akan menekan tombol tambah. Kd_Kamar, Fasilitas, Harga Sewa, dan Status diisi secara manual oleh user. Setelah data terisi semua maka user akan menyimpan data dengan menekan tombol simpan setelah data tersimpan maka program akan kembali ke start awal. Jika user ingin menghapus atau mengedit data maka user harus memindahkan kursor ke grid data Kamar untuk memilih mana data yang akan dihapus atau diedit seperti tampak pada gambar 4.21 diatas.

    4.4.3.3 Menu Penyewa

    Gambar 4.22 Menu Penyewa

    Pada menu Penyewa di saat penambahan data, user akan menekan tombol tambah. Kd_penyewa, No_Identitas, Jenis_Identitas, Nama, Alamat dan Nomor_Telphone diisi secara manual oleh user. Setelah data terisi semua maka user akan menyimpan data dengan menekan tombol simpan setelah data tersimpan maka program akan kembali ke start awal. Jika user ingin menghapus atau mengedit data maka user harus memindahkan kursor ke grid data Penyewa untuk memilih mana data yang akan dihapus atau diedit seperti tampak pada gambar 4.22 diatas.

  • IJNS Indonesian Journal on Networking and Security Accepted Paper http://ijns.org

    ISSN: 2302-5700 (Print) 2354-6654 (Online) 8

    4.4.3.4 Menu Transaksi Pembayaran

    Gambar 4.23 Sub Menu Transaksi Pembayaran

    Pada menu Transaksi Pembayaran, di saat penambahan data, user akan menekan tombol tambah. Kd_Transaksi, Tgl_Bayar dan Kd_User, Biaya, Batas_Tempo, Tgl_Keluar Terisi Otomatis, Kd_Penyewa, Kd_Kamar, Tgl_Masuk diisi secara manual oleh user. Setelah data terisi semua maka user akan menyimpan data dengan menekan tombol simpan setelah data tersimpan maka program akan kembali ke start awal. Jika user ingin menghapus atau mengedit data maka user harus memindahkan kursor ke grid data Transaksi Pembayaran untuk memilih mana data yang akan dihapus atau diedit seperti tampak pada gambar 4.23 diatas

    4.4.4 Menu Report ( Laporan )

    Terdapat beberapa sub menu yang kesemuanya dapat langsung dicetak.

    4.4.4.1 Report Data Kamar

    Gambar 4.24 Report Data Kamar

    Report Data Kamar adalah laporan yang dicetak berdasarkan data Kamar yang telah tersimpan di dalam sistem. Berisikan tentang data Kamar seperti tampak pada gambar 4.24 diatas.

    4.4.4.2 Report Data Penyewa

    Gambar 4.25 Report Data Penyewa

    Report Data Penyewa adalah laporan yang dicetak berdasarkan data Penyewa yang telah tersimpan di dalam sistem. Berisikan tentang data Penyewa seperti tampak pada gambar 4.25 diatas

    4.4.4.3 Report Data Transaksi Pembayaran Per Tanggal

    Gambar 4.26 Report Transaksi Pembayaran Per Tanggal

    Report Transaksi Pembayaran Per Tanggal adalah laporan yang dicetak berdasarkan transaksi Pembayaran berdasarkan tanggal yang telah tersimpan di dalam sistem. Berisikan tentang data transaksi Pembayaran seperti tampak pada gambar 4.26 diatas.

    4.4.4.4 Report Data Transaksi Pembayaran Per Periode

    Gambar 4.27 Report Data Transaksi Pembayaran Per Periode

  • IJNS Indonesian Journal on Networking and Security Accepted Paper http://ijns.org

    ISSN: 2302-5700 (Print) 2354-6654 (Online) 9

    Report Transaksi Pembayaran Per Periode adalah laporan yang dicetak berdasarkan transaksi Pembayaran berdasarkan Periode tanggal yang telah tersimpan di dalam sistem. Berisikan tentang data transaksi Pembayaran seperti tampak pada gambar 4.27 diatas.

    4.4.4.5 Report Data Tagihan

    Gambar 4.28 Report Tagihan

    Report Tagihan adalah laporan yang dicetak berdasarkan transaksi Pembayaran berdasarkan Tanggal Batas Tempo Pembayaran yang telah tersimpan di dalam sistem. Berisikan tentang data transaksi Pembayaran seperti tampak pada gambar 4.28 diatas.

    5.1 Kesimpulan

    1. Selama ini sistem informasi pengolahan data penyewaan kamar kost masih di lakukan dengan cara konvesional.

    2. Dengan adanya sistem pengolahan data penyewaan kamar kost ini maka proses pengolahan data penyewa kamar kost akan lebih mudah dan akurat dalam mengetahui berapa jumlah penyewa dan data pembayaran perbulanya.

    5.2 Saran

    1. Kepada pihak pengelola kamar kost, untuk lebih memperdulikan dan memperhatikan pengembangan sistem informasi yang ada serta mengembangkan sistem-sistem informasi yang baru sesuai dengan kemajuan teknologi.

    2. Suatu sistem komputer yang ada tidak akan berjalan dengan baik apabila tidak didukung dengan sumber daya yang ada. Oleh karena itu, semoga pembuatan aplikasi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi pengelola kamar kost.

    DAFTAR PUSTAKA

    [1] Budi Sutedjo, 2002. Perencanaan dan Pembangunan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.

    [2] Burch, J.G, 1992. System, Analysis, Design, and Implementation, Publishing Company:Boyd & Fraser.

    [3] Hamid, 2010. Pengembangan Sistem Parkir Terkomputerisasi Dengan Otomatisasi Pembiayaan Dan Penggunaan RFID Sebagai Pengenal Unik Pengguna, Yogyakarta.

    [4] Harianto, Kristianto, 1999. Konsep Dan Perancangan Database, Yogyakarta: Andi Offset

    [5] Jogiyanto, 2005. Analisis & Desaain Sistem Informasi, Yogyakarta:Andi Offset

    [6] Oetomo B.S.D, 2006. Perencanaan & Pembangunan SistemInformasi.Yokyakarta: Andi

    [7] Pramono, Djoko, 1995. Belajar Sendiri Pemrograman Delphi. Penerbit PT. Elex Media Komputindo. Jakarta.

    [8] Raymond, McLeod, 2001. Sistem Informasi Manajemen.PT. Prentice Hall.

    [9] Rudianto, Arief, 2006. Pemrograman Basis Data Menggunakan Microsoft

    [10] Access 2003. Yogyakarta: Andi. [11] Sadarmayanti, 2001, Dasar-Dasar

    Pengetahuan Tentang Manajemen Perkantoran, Edisi, Revisi,Penerbit:CV. Mandar Maju,Bandung.

    [12] Witarto, 2004. Memahami Sistem Informasi. Bandung:Informatika.

    [13] Yenni Fransiska, Analisis sistem terkomputerisasi Kode Rekening Penerimaan Kas Bagian Keuangan PT, Astra International, Tbk. (Izuzu Bandar Lampung), Yogyakarta.

    [14] Zulkifli Amsyah, 2003, Manajemen Sistem Informasi, Penerbit: PT.Gramedia Pustaka Utama,Jakarta.