156-595-1-PB

Embed Size (px)

Citation preview

  • 26 Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 9, No.1, Maret 2005; 26-31TINJAUAN PUSTAKA

    PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMATIKA DALAMDUNIA PENDIDIKAN

    Rr. Tutik Sri Hariyati *

    Abstrak

    Pada era perkembangan teknologi terjadi beberapa pergeseran bentuk metode pemberian pendidikan, kalau dahulu kita kenalbahwa pembelajaran terjadi di kelas dan jika ada interaksi antara pengajar dan peserta didik pada waktu dan tempat yang samamaka saat ini hal tersebut sudah berubah. Banyaknya metode pembelajaran jarak jauh yang berbasis web, maka proses pembelajarandapat dilaksanakan di mana saja dan kapan saja. Peserta didik dapat belajar di rumah, di tempat kerja atau di perpustakaan. Inisangat memudahkan peserta didik. Tulisan ini memaparkan tentang penggunaan teknologi informasi dalam pendidikan khususnyapendidikan keperawatan di Indonesia serta kendala yang dihadapinya.

    Kata kunci: Teknologi informasi, metode pemberian pendidikan, pembelajaran jarak jauh, peserta didik

    Abstract

    In the era of high technology a revolution in learning has occurred and has moved from classroom and synchronous to a moreindependent and asynchronous method. Distance learning based on web makes many students have access to learn any time andanywhere whether they want it-at home, at work, or in the local library. It is very flexible for students. The article discusses aboutinformation technology in nursing education and also the problems that are usually encountered in Indonesia.

    Key words: Information technology, synchronous and asynchronous method, distance learning, student

    DASAR PEMIKIRAN

    Indonesia merupakan negara berkembangdengan jumlah penduduk sebesar 213. 722. 300,dan memiliki laju pertumbuhan penduduk sebesar1.5 % per tahun (BPS th 2003, dikutip dalamwww.web gatra.com). Penduduk yang jumlahnyasangat besar tersebut tinggal dan tersebar di kuranglebih 13.000.000 kepulauan di Indonesia. BumiIndonesia sangat kaya dan secara geografis alamIndonesia dipisahkan oleh lautan serta terdiri daripegunungan, sungai dan hutan. Kondisi geografisyang dipisahkan lautan dan tersebar di berbagaikepulauan menyebabkan banyak pembangunan danpertumbuhan ekonomi serta penyebaran informasiyang tidak merata.

    Sebagian besar penduduk Indonesia (59%)hidup di kepulauan Jawa. Hal ini didukung denganketersediaan, lengkapnya fasilitas serta segalasesuatu yang lebih mudah diperoleh daripada jikatinggal di luar pulau Jawa.(www.web gatra.com).Dengan jumlah penduduk yang banyak dan tersebar

    di berbagai kepulauan serta kecenderungan untuktinggal di satu kepulauan menambah kecenderungantidak menyebarnya kesempatan untuk berkembangsecara merata.

    Kesehatan merupakan salah satu masalahsentral yang masih menjadi permasalahan padapembangunan bangsa Indonesia. SurveyDemografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI )tahun 2002/2003 menunjukkan bahwa angkakematian ibu adalah sebesar 307 per 100.000kelahiran hidup. Kondisi ini dapat disimpulkanbahwa dalam setiap 2 jam ada satu ibu yangmeninggal. Indikator kesehatan yang lain adalahangka kematian bayi . Angka kematian bayi diIndonesia masih tergolong tinggi, lebih tinggi darinegara Malaysia. Angka kemat ian bayi diIndonesia adalah 20 per 1000 kelahiran hidup,sedangkan di Malaysia angka kematian bayiadalah 11 per 1000 kelahiran hidup(www.namline.edu/apkbr /basisdata.html) .Melihat angka kematian bayi dan ibu yang masih

  • 27Pemanfaatan teknologi informatika dalam dunia pendidikan (Rr. Tutik Sri Hariyati)

    tinggi maka masih diperlukan langkah-langkahpeningkatan status kesehatan pendudukIndonesia.

    Perawat merupakan salah satu pemberipelayanan kesehatan yang mempunyai kontribusipenting dalam meningkatkan status kesehatanbangsa. Salah satu fungsi dan peran perawatadalah sebagai edukator pada masyarakat (Helvie,1998). Perawat mempunyai peran sebagaipemberi informasi tentang tindakan preventif danpromotif kesehatan. Berdasarkan peran itudiharapkan dengan bekal pengetahuan tersebutyang dapat diberikan pada masyarakat makamasyarakat mampu berperilaku lebih sehatsehingga status kesehatannya juga meningkat.

    Bagaimana kondisi perawat di Indonesia ?Dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) 2003,disebutkan rasio perawat dengan jumlahpenduduk masih rendah yaitu 1: 2850(www.namline.edu/apkbr/basisdata.html) .Tingkat pendidikan perawat di Indonesia jugamasih sangat beragam, mulai dari lulusan SekolahPerawat Kesehatan (SPK) yang setingkat denganSMA sampai dengan yang berpendidikan Doktor.Secara kuantitas jumlah tenaga perawat yangberpendidikan setara SMA lebih banyak daripadaperawat yang berpendidikan lebih tinggi. Selainitu dengan dasar geografis dari bangsa Indonesiamaka perawat juga cenderung lebih terpusat dipulau Jawa, sehingga penyebaran ilmu daninformasi kepada masyarakat juga menjadi tidakmerata.

    Selama sepuluh tahun terakhir terdapatsistem peningkatan pendidikan baik secara formalmaupun informal pada perawat. Pendidikanformal dapat dilihat dengan berkembangnyasekolah D3 keperawatan dan juga banyakdikembangkan sekolah tinggi keperawatan yangmenyelenggarakan pendidikan perawat setingkatsar jana. Namun demikian dalampenyelenggaraaan pendidikan tersebut rata-ratapenyelenggaraan pendidikan perawat yangberkualitas masih berada di kota besar. Kondisitersebut makin menyulitkan perawat di daerah-

    daerah at au pulau-pulau kecil untukmeningkatkan pengetahuannya dengan optimal.Hari Wibowo seorang pengamat pendidikanmenyebutkan bahwaProblem pendidikan kitaadalah akses atau ketersediaan pendidikan bagirakyat yang masih sangat rendah.(www.apindonesia.com, th 2005). Dengan aksespendidikan yang masih rendah ditambah denganmahalnya biaya pendidikan dan pengorbanan yangharus dikeluarkan jika harus belajar ke pusat kotasepert i Jakarta, Surabaya dll maka banyakmasyarakat diantaranya yaitu perawat tidakmemiliki kesempatan untuk meningkatkanpengetahuannya.

    Kurangnya pemerataan kesempatan balajarbagi perawat yang berada jauh dari pusat ataukota-kota besar seyogyanya menjadi perhatianlembaga pendidikan tinggi keperawatan baiknegeri maupun swasta. Dengan adanyaketerbatasan yang dimiliki oleh masyarakatkeperawatan di Indonesia maka merekalah yangharus menjadi jembatan agar seluruh perawatdapat menimba ilmu dan meningkatkanpengetahuannya sehingga kontribusi perawatdalam meningkatkan status kesehatan bangsaIndonesia dapat meningkat.

    Pada dekade terakhir ini jumlah sekolahtinggi keperawatan makin meningkat sehinggasemestinya setiap institusi isntitusi dapat segeramenangkap kesempatan untuk berkembang dandapat meluluskan tenaga perawat yang mampumeningkatkan status kesehatan masyarakat diIndonesia. Mereka juga harus berupayameningkatkan daya saing dalam mengembangkanilmu pengetahuan dan tehnologi keperawatansehingga t idak tert inggal dengan inst it usipendidikan keperawatan yang terdapat di negara-negara berkembang di dunia.

    Salah satu terobosan penyelenggaraanpendidikan yang berkualitas dan diharapkanmampu mempersiapkan perawat untukberkontribusi dalam peningkatan status kesehatanadalah peningkatan kualitas pelaksanaan prosespendidikan. Karena salah satu kendalanya adalah

  • 28 Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 9, No.1, Maret 2005; 26-31

    tak adanya akses terhadap pusat pendidikan ,maka alternatif yang diharapkan bisa mengatasijarak, waktu serta letak geografis yang kurangmenguntungkan dan juga memenuhi standarkualitas proses pendidikan adalah pemanfaatanteknologi informasi. Di bawah ini akan diuraikantentang beberapa pemanfaatan teknologiinformasi yang bisa digunakan untukmeningkatkan proses pendidikan perawat.

    Mengenal Pemanfaatan Teknologi Informasidalam dunia pendidikan

    Keterlibat an t ekno logi informasi dankomunikasi di dalam dunia pendidikan adalahkebutuhan yang harus dimiliki dan dimanfaatkanoleh pendidikan. Secara peran dan fungsi,perguruan tinggi mempunyai 3 core proses yangdikenal dengan Tri Dharma Perguruan Tinggiyaitu: pengajaran, penelitian dan pengabdianmasyarakat. Di Indonesia 3 core processes masihditekankan pada pengajaran, hal ini ditunjang databahwa 75% pendapatan perguruan t inggidiperoleh dari mahasiswa sedangkan di negaramaju pendapatan perguruan tinggi lebih banyakdiperoleh dari Tri Darma ke 2 dan ke 3 (Indrajit,2004).

    Melihat fenomena yang t erjadi makaperguruan tinggi yang ingin berkompetensi harusmenawarkan produk dan jasa terkait dengankegiatan pengajaran, riset dan pelayanan kepadamasyarakat secara lebih baik, cepat dan murahdari masa-ke masa. Pemanfaatan teknologiinformasi tentunya berkontribusi mendorongterlaksananya Tri Dharma Perguruan Tinggi.

    Dalam dunia pendidikan teknologi informasisering digunakan dalam melaksanakan danmenyelenggarakan proses belajar dan mengajar.Beberapa istilah teknologi informasi dalamproses pembelajaran akan dipaparkan di bawahini:1. Computer Assisted Learning (CAL)

    CAL merupakan penggunaan komputersebagai media bantu proses belajar danmengajar (Bates, 1985)

    2. E-learning adalah suatu konsep belajarberbasiskan teknologi, baik teknologiinformasi, telekomunikasi maupun digital.

    3. On line atau internet learning mempunyaibatasan yang lebih sempit, dimana teknologiyang digunakan adalah teknologi yangberbasis internet, contoh belajar melaluiemail, situs web tertentu dan semua aplikasiberbasis internet.

    4. Web based learning adalah suatu systembelajar jarak jauh berbasis teknologiinformasi dengan antarmuka web.

    Penjelasan di atas masih dapat menimbulkankebingungan ketika dihadapkan dengan melihatsitus yang hanya menampilkan informasi danyang menyampaikan pembelajaran. Di bawah iniakan dipaparkan perbedaan situs yang hanyamenyampaikan informasi dan yang memberikanmateri pembelajaran.1. Suatu situs web yang hanya menyampaikan

    informasi, t idak memberikan tanggungjawab kepada pembaca untuk melakukansuatu hal terhadap situs tersebut. Jadi situsini hanya memberikan suatu gagasan,maupun materi tertentu.

    2. Situs Web yang menampilkan prosespembelajaran menimbulkan suatu interaksiantara pemberi materi dan learner, dimanalearner dan teacher mempunyai kewajibanuntuk suatu keberhasilan prosespembelajaran

    Berdasarkan media dan tingkat interaktifitasweb learning dapat digolongkan :1. Teks dan grafik web based learning: teks

    dan grafik adalah bentuk yang palingsederhana, dimana inst ruktur hanyamenyimpan materi dalam web dan learnerdapat mengakses dengan mudah.

    2. Interactive web based learning, model inilebih tinggi interaktivenya, di mana modelini dilengkapi sarana-sarana latihan atau selftest, text entry, colum matching, dan lain-lain.

  • 29Pemanfaatan teknologi informatika dalam dunia pendidikan (Rr. Tutik Sri Hariyati)

    3. Interactive multimedia web based learning,model ini membuat interaksi antara learnerdan teacher secara real-time melalui audiodan video streaming, interactive web discus-sion, audio atau video conference.Bentuk aplikasi penggunaaan teknologi

    informasi dalam dunia pendidikan ada beberapamacam, antara lain:1. Media simulasi.

    Teknologi info rmasi membantupenyelenggara pendidikan terutama sebagaialat penggambaran atau ilustrasi agar pesertadidik mendapatkan deskripsi yang lebihmudah dari suatu teori yang ada. Dalam duniapendidikan termasuk dalam pendidikankeperawatan sudah banyak menggunakanbentuk media simulasi seperti Compact DiskRead Only Memory (CD-Rom), soft wareterkait pembelajaran.

    2. Distance learningProses belajar adalah suatu perubahan yangmenyangkut tingkah laku atau kejiwaan.(Reber, 1988 dalam Syah, 2000). Dipandangdari segi metode penyampaiannya, prosesbelajar mengajar dibagi menjadi dua yaitupendidikan kovensional atau tatap muka danpendidikan jarak jauh (distance learning)(Onno, 2002). Dalam proses pembelajarankonvensional terjadi proses yang synchro-nous, dimana terjadi interaksi antara learnerdan teacher dalam waktu yang sama dantempat yang sama.Proses pembelajaran distance learningdimana pengertian pembelajaran jarak jauhadalah karena tidak terjadi kontak dalambentuk tatap muka langsung. Komunikasi duaarah pada distance learning dijembatanidengan media seperti surat, teleks, radio,telepon, modem dan komputer. Pada distancelearning, telah melibatkan tiga teori utamatentang pendidikan jarak jauh yaitu teoriotonomi dan belajar mandiri, industrialisasipendidikan dan komunikasi interaktif (Juhari,1990 dalam http://ferysifa. tripod.com).

    Pemanfaatan distance learning sebenarnyatidak hanya untuk proses pembelajaran yangbersifat formal, tetapi juga dapat untukpelayanan dan pengabdian pada masyarakat.

    3. Distance Learning berbasis WebBergesernya perkembangan distance learningke media internet membuat munculnya suatuparadigma baru dalam distance learning yaituasynchronous time and separated locationdistance learning. Media ini mampumenembus batasan waktu dan tempat.Beberapa istilah sering didengar antara laine-learning, internet learning dan web basedlearning, seperti yang telah diuraikan di atas.Dengan media teknologi tersebut lahpenyelenggara dapat menyelenggarakanpembelajaran jarak jauh (distance learning)tanpa menuntut peserta didik dan pendidikhadir di tempat yang sama, dan dalam waktuyang sama. Dengan proses pembelajaran inipeserta didik dapat belajar di manapun dankapanpun.

    Pesert a didik dari mulai perencanaanperkuliahan, mendapatkan materi, latihan dantes menggunakan metode interaksi dengandistance learning berbasis web. Pengajarmember ikan satuan mata ajar, materipembelajaran dan memberikan masukan sertamemberikan nilai juga melalui media webbase learning.(http://www.janeknigt.com)Selain pendidikan formal media web basedlearning juga dimanfaatkan untukpelaksanakan Tri Dharma Perguruan di bidangpengabdian masyarakat yang berupa coursesonline, dan konsultasi on line. Trend pelatihandan kursus yang memanfaatkan mediadistance learning berbasis web dapatdigunakan dalam masyarakat keperawatan,sehingga perawat yang tersebar di berbagaikepulauan dapat meningkatkan ilmupengetahuan keperawatan secara cepat tanpaharus membuang biaya untuk menuju ke pusatpelatihan.

  • 30 Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 9, No.1, Maret 2005; 26-31

    Pelayanan konsultasi jika ada permasalahan daridunia pendidikan maupun masalah terkaitpelayanan keperawatan juga dapatmemanfaatkan learning berbasis web. Denganmedia ini diharapkan jika muncul permasalahandi rumah sakit terkait keperawatan perawat bisakonsul dengan cepat kepada pakar keperawatan.Selain itu, jika ada kasus baru yang menarik darisuatu rumah sakit atau komunitas, para pendidikdi institusi pendidikan juga dapat mempelajarikasus tersebut.

    Peranan learning berbasis web juga dapatdimanfaatkan dalam mendapatkan sumber-sumber riset yang bermutu. Seorang penelitidapat dengan mudah mencari study literaturesebagai dasar dari penelitian yang akandilaksanakan Disamping itu, seorang penelitiyang telah selesai melaksanakan penelitiannyadapat mempublikasikan hasil penelitiannyakepada masyarakat melalui jaringan ini.

    Tantangan Penggunaan Teknologi Informasidalam Dunia Pendidikan Keperawatan

    Penggunaan media teknologi informasimempunyai dampak positif terhadap peningkatankualitas dan memudahkan dalam melakukanpembaharuan terhadap bahan ajar atau informasi yangdisampaikan. Pada pembelajaran yang berbasis webkeunggulan yang ditonjolkan adalah dapat menembusbatas waktu dan tempat serta dengan pemanfaatanteknologi informasi maka dapat meningkatkan dayasaing dari para penyelenggara pendidikan.

    Sisi lain yang masih menjadi kendala dan harusdiperhatikan dari penerapan teknologi ini adalahbelum semua daerah mempunyai akses denganinternet. Faktor sumber daya manusia juga menjadipenentu dalam merancang metode pembelajaranyang berbasis teknologi informasi. Banyakmasyarakat, khususnya sumber daya keperawatanyang belum mempunyai kemampuan yang baiktentang komputer dan internet.

    Pada pembangunan awal perubahan metodebelajar yang konvensional kepada metode belajaryang berbasis teknologi juga harus memperhatikan

    besarnya biaya yang dibutuhkan. Suatu contoh biayauntuk membuat struktur desain pembelajaran,pengalihan bentuk paper, modul tertulis menjadiformat elektronik juga harus diperhatikan.

    Pemilihan materi yang sesuai dan dapatdilaksanakan dengan bentuk distance learning jugaharus diperhatikan dalam dunia pendidikan. Salahsatu kekurangan dari distance learning berbasis webadalah tidak adanya role model sehingga tidaksemua materi ajar dalam keperawatan dapatdialihkan kedalam distance learning berbasis web.Topik-topik yang memerlukan demonstrasilangsung tentunya tidak bisa 100% digantikan olehmedia teknologi informasi. Peran seorang pendidik,serta sosok role model perlu dipertimbangkan dalammemilih mata ajar yang dapat diberikan dengandistance learning berbasis web.

    KESIMPULAN

    Teknologi informasi adalah media yang dapatdigunakan sebagai alternat if dalam dalammeningkatkan pelaksanaan Tri Dharma Perguruantinggi. Selain itu teknologi informasi merupakansalah satu jalan keluar untuk mengatasiket idakmerataan akses terhadap pendidikankhususnya bagi tenaga keperawatan. Namundemikian teknologi hanya merupakan suatu alatyang membantu manusia dalam melakukanakt ifitasnya, sehingga penggunaan danpemanfaatannya juga harus disikapi denganbijaksana. Dengan adanya teknologi informasiyang menyokong peningkatan pengetahuan dankualitas dalam pendidikan keperawatan makadiharapkan kualitas perawat dalam melaksanakanperan dan fungsi juga akan meningkat, dan secaratidak langsung juga akan meningkatkan kualitasdan status kesehatan bangsa Indonesia. (ENT)

    * Rr. Tutik Sri Hariyati, SKp., MARS : StafAkademik Kelompok Keilmuan DasarKeperawatan dan Keperawatan Dasar FakultasIlmu Keperawatan Universitas Indonesia

  • 31Pemanfaatan teknologi informatika dalam dunia pendidikan (Rr. Tutik Sri Hariyati)

    KEPUSTAKAAN

    Bates, T. (1985). Computer assisted learning orcommunication: which way for informationtechnology in distance education. Miltonkeyne:The open University.

    Biro Pusat Statistik 2003 dalam www.webgatra.comdiakses tanggal 20 Februari 2005.

    Helvie, C,O. (1998). Advanced Practice Nursing Inthe Community. United State of Amerika: Sagepublication Inc.

    Http//ferysifa.tripod.com. Kolaborasi tehnologyinternet dan pendidikan Agama, diakses 20Februari 2005.

    Indrajit, R.E. 2004. Pengembangan kurikuluminformatika kesehatan berbasis kompetensipada program pendidikan dokter dan ilmukeperawatan, Seminardan work shop UGM.

    Onno, W. (2002). Teknologi e-learning berbasis PHPdan MSQL. Jakarta: Elek Media Kompotindo.

    Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI2002/2003), dalam www.namline.edu/apkbr/basisdata.html, diakses tanggal 25 Februari2005.

    Syah, M. (2000). Psikologi Pendidikan denganpendekatan baru. Bandung: PT remajaRosdakarya.

    www.apindonesia.com., Problem pendidikan diIndonesia, diakses tanggal 7 Maret 2005.