Upload
oktafian-prabandaru
View
735
Download
45
Embed Size (px)
Citation preview
1
MODEL MATEMATIKA SISTEM MEKANIKA
Dosen : Nurlita Gamayanti, ST
PENGANTAR
Pada bagian ini akan dibahas mengenai pembuatan model matematika dari sistem mekanika
baik dalam bentuk persamaan differensial, fungsi alih maupun diagram blok. Pergerakan
dari elemen sistem mekanika dapat dideskripsikan dalam beberapa dimensi yaitu translasi,
rotasi atau kombinasi antara translasi dan rotasi. Persamaan gerakan pada sistem mekanika
diperoleh berdasarkan Hukum Newton
MODEL MATEMATIKA SISTEM MEKANIKA
1. Gerakan Translasi
Gerakan translasi didefinisikan sebagai suatu gerakan yang terjadi di sepanjang garis lurus.
Variabel yang digunakan untuk mendeskripsikan gerakan translasi adalah percepatan,
kecepatan dan perpindahan. Hukum dasar yang mengatur gerakan translasi dari elemen
sistem mekanika adalah Hukum kedua Newton.
Hukum kedua Newton untuk gerakan translasi menyatakan bahwa jumlah gaya yang
bekerja pada suatu benda dalam arah tertentu sama dengan hasil kali massa benda
tersebut dengan percepatannya dalam arah yang sama atau dinyatakan dalam persamaan:
∑ = a.mF
Dimana F menyatakan gaya yang bekerja pada benda, m menyatakan massa benda dan a
menyatakan percepatan benda
Satuan untuk gaya, massa dan percepatan diberikan sebagai berikut :
Satuan Massa Percepatan Gaya
MKS kg m/det2 N
CGS gram cm/det2 dyne
Berikut ini kita akan menurunkan model matematika dari elemen sistem mekanika yang
mengalami gerakan translasi, yaitu :
2
1. Massa
Suatu benda dengan massa m ditarik oleh gaya f(t) sehingga megalami perpindahan
sepanjang y(t)
Persamaan Dinamik :
( ) ( )ta.mtf =
( ) ( ) ( ) )1(.. 2
2
dttydm
dttdvmtf ==
Transformasi laplace dari persamaan (1) :
( ) ( ) ( )sYsmsVsmsF .... 2==
Fungsi alih system adalah rasio Y(s) terhadap F(s) yaitu :
( )( ) 2
1mssF
sYalihFungsi ==
Diagram blok system adalah sebagai berikut :
2. Pegas linier
Suatu pegas ditarik oleh gaya f(t) sehingga pertambahan panjang sepanjang y(t)
Jika K adalah konstanta pegas dan T adalah
tegangan pegas maka persamaan dinamik
sistem adalah :
Persamaan dinamik :
)(.)( tyKTtf == (2)
Transformasi laplace dari persamaan (2) :
21
ms
Y(s) F(s)
m f(t)
y(t)
Gambar (1). Sistem gaya - massa
f(t)y(t)
Gambar (2). Sistem gaya - pegas
3
)(.)()( sYKsTsF ==
Fungsi alih sistem adalah rasio Y(s) terhadap T(s) yaitu :
( )( ) KsTsYalihFungsi 1
==
Diagram blok system adalah sebagai berikut :
3. Gesekan viskos
Suatu gesekan viskos yang mempunyai koefisien gesekan viskos B ditarik oleh gaya f(t)
hingga bergeser sejauh y(t).
Persamaan dinamik :
)3()(.)(dt
tdyBtf =
Transformasi laplace dari persamaan (3) :
)(..)( sYsBsF =
Fungsi alih sistem adalah rasio Y(s) terhadap F(s) yaitu :
( )( ) BssFsYalihFungsi 1
==
Diagram blok system adalah sebagai berikut :
K1
Y(s) T(s)
Bs1
Y(s) F(s)
B f(t)y(t)
Gambar (3). Sistem gaya - gesekan viskos
4
2. Gerakan Rotasi
Gerakan rotasi didefinisikan sebagai suatu gerakan terhadap sumbu tertentu. Variabel yang
umum digunakan untuk mendeskripsikan gerakan rotasi adalah torsi T, kecepatan sudut ω,
dan perpindahan sudut θ.
Pengembangan hukum kedua Newton untuk gerakan rotasi menyatakan bahwa jumlah
momen atau torsi terhadap sumbu tertentu sama dengan hasil kali inersia dengan
percepatan sudut atau dinyatakan dalam persamaan :
α.JT =∑
dimana T menyatakan torsi , J menyatakan inersia dan α menyatakan percapatan sudut.
Satuan untuk torsi, inersia dan percepatan sudut diberikan sebagai berikut :
Satuan Inersia Percepatan sudut Torsi
MKS kg.m2 rad/det2 N.m
CGS Gram.cm2 rad/s2 Dyne.cm
Berikut ini kita akan menurunkan model matematika dari elemen sistem mekanika yang
mengalami gerakan rotasi, yaitu :
1. Inersia
Suatu benda dengan inersia J dikenakan torsi sebesar T(t) sehingga berputar dengan
kecepatan sudut ω(t)
Persamaan dinamik :
( ) ( )tα.JtT =
( ) ( ) )4(ω.dt
tdJtT =
dimana α(t) menyatakan percepatan sudut
Transformasi laplace dari persamaan (4) :
( ) )(ω... ssJsT =
Fungsi alih system adalah rasio ω(s) terhadap T(s) yaitu :
wT
Gambar (4). Sistem torsi - inersia
5
( )( ) JssTsalihFungsi 1ω
==
Diagram blok sistem adalah sebagai berikut :
2. Pegas torsi
Suatu batang atau poros dengan konstanta pegas torsi K dikenakan torsi sebesar T(t)
sehingga mengalami perpindahan sudut θ(t)..
Persamaan dinamik :
( ) ( ) )5(θ. tKtT =
Transformasi Laplace dari persamaan (5) :
( ) ( )sKsT Θ= .
Fungsi alih sistem adalah rasio ( )sΘ terhadap T(s) yaitu :
( )( ) KsTsalihFungsi 1
=Θ
=
Diagram blok system adalah sebagai berikut :
3. Gesekan viskos
Suatu gesekan viskos yang mempunyai koefisien gesekan viskos B dikenakan torsi sebesar
T(t) sehingga mengalamio perpindahan sudut θ(t).
Js1
( )sω T(s)
K1
( )sΘ T(s)
Gambar (5). Sistem torsi – pegas torsi
K T
θ
6
Persamaan dinamik :
( ) ( ) )6(θ.dt
tdBtT =
Transformasi Laplace dari persamaan (6) :
( ) ( )ssBsT Θ= ..
Fungsi alih sistem adalah rasio Ө(s) terhadap T(s) yaitu :
( )( ) BssTsalihFungsi 1
=Θ
=
Diagram blok system adalah sebagai berikut :
4. Roda gigi
Rangkaian roda gigi terdiri dari dua buah roda gigi yaitu roda gigi 1 dan roda gigi 2 dikopel
bersama-sama dengan asumsi inersia dan gesekan viskos roda gigi diabaikan, dapat dilihat
seperti gambar berikut :
Bs1
( )sΘ T(s)
Gambar (6). Sistem gaya - gesekan viskos
B T
θ
N1
N2
T1
22 ω,θ
T2
11 ω,θ
Gambar (7). Roda gigi
7
Jumlah gigi pada roda gigi 1 dan 2 masing-masing adalah N1 dan N2. Jari-jari roda gigi 1
dan 2 masing-masing adalah r1 dan r2 Perpindahan sudut dan kecepatan sudut dari roda
gigi 1 dan 2 masing-masing adalah θ1, ω1 dan θ2, ω2.Torsi pada roda gigi 1 dan 2 masing-
masing adalah T1 dan T2.
Hubungan antara T1 dengan T2, θ1 dengan θ2, ω1 dengan ω2, r1 dengan r2, serta N1 dengan
N2 adalah sebagai berikut :
2
1
1
2
2
1
1
2
2
1ωω
θθ
rr
NN
TT
==== (7)
Dalam prakteknya, inersia dan gesekan viskos pada masing-masing roda gigi sering tidak
dapat diabaikan. Representasi ekivalen dari roda gigi dengan inersia dan gesekan viskosnya
dapat dilihat seperti gambar berikut :
T adalah torsi masukan yang dikenakan pada sisi roda gigi 1, T1 dan T2 masing-masing
adalah torsi yang ditransmisikan ke roda gigi 1 dan roda gigi 2, B1 dan B2 masing-masing
adalah koefisien gesekan viskos roda gigi 1 dan roda gigi 2 sedangkan J1 dan J2 masing-
masing adalah inersia roda gigi 1 dan roda gigi 2.
Persamaan torsi untuk roda gigi 2 adalah
( ) ( ) ( )dt
tdB
dttd
JtT 222
22
22θθ
+= (8)
Persamaan torsi untuk roda gigi 1 adalah
N1
N2
T1
T2
B1
B22θ
T,1θ
J1
J2
Gambar (8). Roda gigi dengan inersia dan gesekan viskosnya
8
( ) ( ) ( ) ( )dt
tdB
NN
dttd
JNN
tTNN
tT 12
2
2
121
2
2
2
2
12
2
11
θθ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛+⎟⎟
⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛== (9)
Persamaan torsi masukan pada sisi roda gigi 1 adalah
( ) ( ) ( ) ( )tTdt
tdB
dttd
JtT 11
121
2
1θθ
++=
Dengan mensubstitusikan nilai T1(t) ke persamaan T maka persamaan torsi pada sisi roda
gigi 1 menjadi
( ) ( ) ( )dt
tdB
dttd
JtT ee1
121
2
1θθ
+= (10)
Dimana J1e dan B1e masing-masing adalah inersia ekivalen dan koefisien gesekan viskos
ekivalen dari rangkaian roda gigi mengacu pada poros roda gigi 1, yang besarnya adalah
2
2
2
1112
2
2
111 B
NN
BBdanJNN
JJ ee ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛+=⎟⎟
⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛+=
Transformasi Laplace dari persamaan (11) :
( ) ( ) ( )ssBssJsT ee 1112
1 Θ+Θ=
Jika T(t) dan θ1(t) masing-masing merupakan masukan dan keluaran untuk sistem
rangkaian roda gigi, maka fungsi alih dari sistem rangkaian roda gigi adalah
( )( ) sBsJsTs
ee 12
1
1+
=Θ
Diagram blok sistem adalah sebagai berikut :
Contoh :
1. Sistem dashpot-massa-pegas yang dipasang pada kereta, dimana kereta dianggap dalam
kedaan diam pada t < 0. u(t) adalah perpindahan kereta dan merupakan masukan ke sistem.
Di t = 0 kereta digerakkan dengan kecepatan tetap. Perpindahan y(t) dari massa adalah
keluaran sistem.
sBsJ ee 12
1
1+
( )sΘ T(s)
9
Model matematika dari sistem dashpot-massa-pegas dapat diturunkan sebagai berikut :
Hukum kedua Newton :
∑ = a.mF
( ) ( ) ( ) ( )( ) ( )2
2
dttydmtutyK
dttdu
dttdyB =−−⎟
⎠⎞
⎜⎝⎛ −−
( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ).(2
2alDifferensiPerstuK
dttduBtyK
dttdyB
dttydm +=++
Transformasi lapacenya :
( ) ( ) ( ) ( )sUKBssYKBsms2 +=++
Fungsi alih sistem adalah rasio Y(s) terhadap U(s) yaitu :
( )( ) KBsms
KBssUsY
2 +++
=
Diagram blok dari system adalah sebagai berikut :
LATIHAN
1. Suatu sistem terdiri dari inersia beban dan gesekan viskos. T(t) adalah torsi yang bekerja
pada sistem dan merupakan masukan ke sistem. Sistem berputar dengan kecepatan sudut
u(t)
K
B m
y(t)
KBsmsKBs
2 +++
Y(s) U(s)
10
ω(t) dan merupakan keluaran sistem. Dapatkan model matematika dari sistem ini dalam
bentuk fungsi alih.
Dimana,
J = momen inersi beban
B = koefisien gesekan viskos
J
T ω
B