39
Poisoning Divisi Penyakit Tropik  Infeksi Lab./SMF Ilmu penyakit Dalam FKUB  RSSA Malang

160432679 Kuliah Poisoning Ppt

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kuliah

Citation preview

  • PoisoningDivisi Penyakit Tropik InfeksiLab./SMF Ilmu penyakit DalamFKUB RSSA Malang

  • PengertianPoisoning/Intoxication development of harmfull effect following exposure to chemicals Overdosage exposure to excessive amounts of a substance normally intended for consumption and does not necessarily imply poisoning

  • Poisons Substances that cause illness or death when ingested, inhaled, injected, or absorbed Poisonings are classified according to how they enter the body

  • How Poisons Enter the Body Ingestion ( Accounts for80% of Poisonings) Inhalation Injection Absorption

  • Injected Poisons Caused by animal bites and stings or by toxic injections Patient may go into anaphylactic shock

  • Absorbed Poisons Occurs when poisonous substance enters the body through the skin Insecticides, plants, & toxic industrial chemicals are common examples Symptoms may be localized or systemic

  • Keracunan - Akut - Kronik Dapat terjadi akibat - Usaha bunuh diri (attempted suicide) - Pembunuhan (homicide) - Tidak sengaja (accidental) Dewasa umumnya akibat bunuh diriAnak kecelakaan

  • Keracunan akut bahan kimiaNapza - gol. Stimulus - gol. DepresanPestisida - herbisida - rodentisida - insektisida (ifo, hidrokarbon khlorin, pirethrin, deet)Alkohol (ethanol, methanol)Food poisoningMinyak tanah (hidrokarbon)

  • EpidemiologiDi RSU Dr Soetomo kasus keracunan akut meningkat dr tahun ke tahun, dg penyebab terbanyak: - obat (napza) - pestisida - minyak tanah (hirokarbon) - makanan - alkoholObat/alkohol trend meningkatPestisida trend menurun

  • diagnosisPikirkan kemungkinan adanya keracunan akut, bila: - pada setiap penderita yg awalnya nampak sehat kemudian mendadak timbul gejala koma, kejang, syok, sianosis, psikosis akut, GGA, atau gagal hati akut, tanpa sebab yg jelas

  • anamnesisNama bahan, jumlah, dan waktu saat penderita meminumnyaTanyakan bekas bungkus, tempat/botol obat, resep terakhir, atau tulisan lain yg terakhir ditulis penderitaTanyakan riwayat perselisihan dg keluarga, teman dekat, rekan kerja, atau ada masalah ekonomi yang beratTanyakan usaha pengobatan yang telah dilakukan

  • Pemeriksaan fisikUkur tekanan darah, nadi, suhu, dan RRTentukan tingkat serta sifat gangguan kesadaran penderitaLakukan pemeriksaan fisik yg teliti, dan cari gejala keracunan yg mungkin ada:

  • Symptoms of Ingested Poisons Abdominal pain Nausea and vomiting Diarrhea abN or ed breathing Unconsciousness SeizuresPemeriksaan fisik

  • Signs and Symptoms of Injected Poisons Point of entry mark Tenderness Swelling Red streaks Dizziness/weakness Unconsciousness Itching Hives Rapid, weak pulse Rapid, shallow breathing

  • Symptom of Absorbed Poisons Traces of powder or liquid on skin Inflammation or redness of the skin Chemical burn Skin rash Burning Itching Nausea/Vomiting Dizziness Shock

  • Pemeriksaan fisikKoma yg tenang golongan Sedative/hipnotikaKoma dg gelisah sampai kejang2 alkohol, INH, insektisida hidrokarbon klorinAdanya luka-luka di sekitar mulut bahan korosifAdanya hipersalivasi, hiperhidrosis, miosis insektisida fosfat organik (IFO)

  • laboratoriumLab rutin (DL, UL, FL) tidak banyak membantuPemeriksaan khusus sangat membantu - kholin esterase plasma keracunan IFO (kadar menurun < 50%) - kadar meth-HB darah keracunan nitrit - kadar barbiturat plasma penentuan derajad keracunan barbiturat

  • laboratoriumPemeriksaan toksikologiPenting utk kepastian dx, terutama utk visum et repertumBahan diambil dari: - muntahan/bahan kumbah lambung yg pertama (100 ml) - urine sebanyak 100 ml - darah tanpa antikoagulan sebanyak 10 mlSisa obat/bahan kimia lain yg diduga sebagai penyebab

  • Pemeriksaan patologi/otopsiDipakai utk membantu kepastian dx bila ke-4 cara pemeriksaan di atas tidak berhasil menentukan dx Sering diperlukan utk kasus yg diduga akibat homicide

  • Penatalaksanaan umumPertolongan pertama (first aids)Penatalaksanaan darurat (umum/khusus)Perawatan jiwa

  • Pertolongan pertama (first aids)Sangat tergantung pada cara racun masuk ke dalam tubuh penderita

    Racun yang tertelanbaringkan penderita di tempat datarusahakan utk memuntahkan racun dg cara :

  • a. Merangsang faring dg telunjuk / pangkal sendokb. Diberi syrup ipecac 15 30 ml diikuti gelas air Selanjutnya berikan karbon aktif (norit) sebanyak 20 40 gramKontra indikasi: kejang, koma, tertelan bahan korosif (asam/basa kuat), dan tertelan minyak (minyak tanah, bensin, minyak cat/thinner)

  • Racun yang dihirupBawa penderita segera ke tempat dengan udara bebasBeri oksigen secepatnya, bila perlu dilakukan pernafasan buatan

  • keracunan melalui kulitBersihkan kulit yang terkena dg air mengalirSelama melepas pakaian, tubuh penderita tetap diguyur airKulit disabun sebersih mungkinRambut dikeramasi

  • keracunan melalui mataLipat kelopak mata keluarSegera bersihkan mata dg air mengalir sekitar 15 menit

  • Penatalaksanaan darurat umumDikerjakan bersama dg tindakan diagnostik, setelah first aidsTujuan: - tindakan dasar utk life saving - mencegah penyerapan racun, menghambat absorpsi dan eliminasi racun dari dalam tubuh - pemberian antidotum (bila ada)

  • Resusitasi (abc)Airway - bebaskan jalan nafas dari sumbatan bahan muntahan, lendir, gigi palsu, pangkal lidah - bila perlu pakai oropharyngeal airway (pipa mayo) - ekstensi kepala - endotracheal tube

  • Resusitasi (abc)BreathingJaga agar pernafasan tetap berlangsung dg baikPernafasan buatan, bila perlu

  • Resusitasi (abc)CirculationTekanan darah dan nadi dipertahankan dg infus d-5, pz, atau rlBila perlu pakai koloidBila terjadi henti jantung (cardiac arrest) dilakukan pijat jantung eksterna atau resusitasi kardiopulmonal

  • EliminasiBertujuan menghambat penyerapan racun

    Emesis merangsang penderita supaya muntah dg cara: - mencolok faring - syrup ipecac 15 30 ml, dapat diulang setelah 20 menit

  • Norit baru diberikan setelah terjadi emesis

    Kontra indikasi: kesadaran menurun, keracunan bahan korosif, minyak tanah, obat konvulsan

  • Katarsis (intestinal lavage) - menggunakan laksan - utk racun yg tidak dapat diserap melalui GIT - racun yg diduga sudah sampai di usus halus/besar kontra indikasi: keracunan bahan korosif, dugaan ada kelainan elektrolit

  • Kumbah lambung (gastric lavage) indikasi: - emesis gagal - kesadaran menurun - tidak ko-operatif dilakukan < 4 jam sejak keracunan kontra indikasi: keracunan bahan korosif, minyak tanah, bahan konvulsan, gangguan elektrolit

  • memakai : pipa lambung besar 22, 32, atau pipa levine 12 cairan untuk KL tidak boleh terlalu banyak komplikasi: pnemonia aspirasi, perforasi, perdarahan, trauma psikis, gagging, cardiac arrest

  • Diuresis paksa (forced diuresis) bila diduga racun sudah di darah dan dapat dikeluarkan melalui ginjal Ada 2 macam: - diuresis paksa alkali utk keracunan as salisilat dan fenobarbital - diuresis paksa netral utk keracunan bahan lain

  • Dialisis (hemodialisis / peritoneal dialisis) utk racun yg dpt didialisis Mandi dan keramas dengan sabun utk bahan yg dapat masuk melalui kulit Emesis, katarsis, KL utk keracunan < 4 jamPasien dg koma, keracunan hidrokarbon atau bensin KL dg NGT berbalon utk mencegah pnemonia aspirasi

  • Supportive treatmentMempertahankan fungsi alat2 vital tubuh sambil menunggu proses eliminasiMemperhitungkan keseimbangan cairan, elektrolit, asam-basa, kaloriPenanganan komplikasi

  • antidotumHanya < 10% punya antidotumBukan pengganti ke-3 cara di atasBukan untuk profilaksisContoh: nallorphine keracunan morfin atropin sulfat keracunan IFO methylene-blue keracunan nitrit

  • Perawatan jiwaTerutama pasien yang hendak melakukan bunuh diriBisa rawat jalan