Upload
ujang-daud-septian
View
224
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/28/2019 169-211-1-SM.pdf
1/4
Edisi Spesial, Th. 1999 Ekstraksi Logam Berat Cd dan Cu Dalam Sedimen
12
EKSTRAKSI LOGAM BERAT Cd DAN Cu DALAM SEDIMEN LAUT DANGKAL
DENGAN BEBERAPA KOMBINASI ASAM MINERAL
Nursiah La Nafie, Abdul Wahid Wahab dan Abdul MalikJurusan Kimia, FMIPA Universitas Hasanuddin,
Jl. Perintis Kemerdekaan KM 10, Ujung Pandang 90245
ABSTRAK
Sampling preparation and appropriate choice of analytical method are two important points to consider
in obtaining reliable data on toxic metal analysis in marine environment. This work aims to know thequality of two or three acid combinations in metal extraction of Cd and Cu in marine sediment as
preliminary steps in sampling preparation. The result was tested through its effectiveness and accuracy
by looking at its quantitative aspect and relative standard deviation. Determination of Cd and Cu wascarried out by Attomic Absorption Spectroscopy and the result has shown that combination ofHCl/HNO3/HClO4 is having best effectiveness and accuracy. The amount of extract obtained are 13.16
ug/g for Cd and 74.93 for Cu. Deviation standards for Cd and Cu are 1.23% and 0.58% respectively.
Key words : extraction, marine sediment, toxic metal, effectiveness, accuracy, deviation standard
PENDAHULUAN
Langkah awal penyiapan sampel yang sering
dilakukan pada analisis kimia adalah dekomposisi
sampel ke dalam bentuk yang siap dianalisis. Untuksampel padat seperti sedimen, maka tahap pelarutan
sampel merupakan hal yang sangat mendasar sebagaiproses dekomposisi sampel. Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa cara yang paling efisien untuk
mengekstraksi logam dalam silikat adalah dengan
menggunakan asam mineral. Penggunaan asam-asammineral untuk mendekomposisi atau mengekstraksi
logam dalam sampel memiliki keuntungan tertentu
yaitu proses pengerjaannya lebih cepat, penguapan
zat yang dianalisis sangat kecil kemungkinannya,
kelebihan asam dapat dengan mudah dihilangkan
dan kontaminasi dengan bejana relatif kecil. Logam
berat yang dianalisis pada penelitian ini adalah logam
Cd dan Cu karena logam-logam ini diperkirakan
banyak terdapat dalam sedimen laut yang merupakansubstrat dasar dari perairan yang menjadi tempat
akumalasi logam-logam.Umumnya logam-logam di perairan terdapat
dalam bentuk persenyawaan seperti senyawa
hidroksida, senyawa oksida, senyawa karbonat dan
senyawa sulfida. Senyawa-senyawa ini sangat mudah
larut dalam air. Kenaikan pH pada badan perairan
biasanya akan diikuti dengan semakin kecilnyakelarutan dari senyawa-senyawa logam tersebut.
Perubahan tingkat stabil dari kelarutan tersebut
biasanya terlihat dalam bentuk pergeseran
persenyawaan. Umumnya pada pH yang semakin
tinggi, maka kestabilan akan bergeser dari karbonat
ke hidroksida. Hidroksida-hidroksida ini mudah
sekali membentuk ikatan dengan partikel-partikel
yang terdapat pada badan perairan. Lama kelamaan
persenyawaan yang terjadi antara hidroksida dengan
partikel-partikel yang ada di badan perairan akanmengendap dan akan membentuk sedimen.
Pengendapan partikel khususnya partikelbioorganik memegang peranan penting dalam
pengikatan logam berat dan pemindahannya pada
bagian yang lebih dalam dari laut dan danau yang
mana sebagian akan termineralisasi dan mengalamiperubahan bentuk menjadi sedimen. Siklus partikel di
dalam laut dan danau akan terkendalikan oleh
produktivitas primer dari plankton. Permukaan
sedimen yang terdiri dari substansi biologi yaitu
scavenger aktif merupakan lapisan yang baik untuk
pengikatan logam berat.
Dekomposisi yang dilakukan pada materi biologi
untuk menghilangkan zat organik sehingga yang
tinggal hanya senyawa anorganiknya saja denganmenggunakan asam-asam mineral adalah metode
yang sering dilakukan. Beberapa campuran asammineral yang biasa digunakan untuk metode ini
adalah campuran HNO3-H2SO4, campuran HNO3-
HClO4 dan campuran HCl-HNO3-HClO4.
Narsito dkk (1988) telah melakukan penelitian
tentang penggunaan campuran H2SO4 dan HNO3untuk mendekomposisi pada analisis kimia batubara.Dalam laporannya dinyatakan bahwa campuran
asam-asam mineral tersebut dipilih karena mineral
batubara yang terutama tersusun dari bahan organik
sehingga untuk menghilangkan senyawa-senyawa
organik tersebut digunakan asam-asam pengoksida.
7/28/2019 169-211-1-SM.pdf
2/4
Nursiah La Nafie dkk. Mar. Chim. Acta
13
Dalam penelitian tersebut disimpulkan bahwa
menggunakan campuran HNO3 dan H2SO4 dalam
analisis unsur-unsur natrium, kalium, besi,aluminium dan magnesium memberikan hasil yang
baik.
Campuran HCl-HNO3 biasa digunakan untuk
mendekomposisi mineral-mineral yang mudah larut
dalam asam biasa, tetapi memerlukan oksidasi,
misalnya mineral-mineral sulfida. Campuran ini juga
dapat digunakan untuk melarutkan logam-logam
yang kurang aktif seperti emas, platina, perak,
tembaga, timah hitam dan lain-lain. Efektifitas
pelarutnya dapat dipertinggi dengan pelarutan dalam
tabung tertutup rapat.
Pada penelitian ini metode yang digunakan untukmendekomposisi atau mengekstraksi sampel sedimen
laut adalah dengan menggunakan asam-asam mineral
HCl, HNO3, HClO
4dan H
2SO
4yang dibuat dalam
kombinasi dua asam dan tiga asam.
Tujuan penelitian dapat dinyatakan sebagai berikut :1. Untuk mengetahui kombinasi asam yang
paling efektif digunakan untuk mengekstraksi
logam berat Cd dan Cu pada sampel sedimen
laut dengan membandingkan kadar logam
yang diperoleh untuk masing-masing
kombinasi asam mineral.
2. Untuk mengetahui kombinasi asam mineral
yang paling tinggi tingkat kecermatannya
dalam mengekstraksi logam berat Cd dan Cu
pada sampel sedimen laut denganmembandingkan standar deviasi relatif yangdiperoleh dari masing-masing kombinasi asam
mineral.
3. Untuk mengetahui kombinasi asam yang
paling tinggi tingkat kecermatannya dalam
mengekstraksi logam Cd dan Cu dalam
sampel sedimen laut.
METODOLOGI
Peralatan : Alat Van Ven Grab,
Spektrofotometer Serapan Atom
SSA) Model AA-640 Shimadzu,lampu katoda berongga Cd dan Cu,
neraca analitis, pemanas listrik serta
alat-alat gelas yang umum digunakan
dalam analisis kimia.
Bahan-bahan : Asam nitrat, asam klorida, asamsulfat, asam perklorat, CdCl2 dan
CuCl2.
Metode Kerja :
Sampel sedimen laut diambil pada suatu tempat
di perairan pantai Ujung Pandang denganmenggunakan alat van ven Grab yang diulur ke dasar
perairan dengan menggunakan tali. Sampel basahdikeringkan dalam oven pada suhu 100-1100C,
kemudian didinginkan lalu dihaluskan hingga
menjadi bubuk halus.
Ekstraksi dengan beberapa kombinasi asam mineral
Ekstraksi dilakukan sebanyak tiga kali dan
masing-masing menggunakan 500 mg sampel
sedimen laut yang dilakukan sesuai prosedur (1) dan
(2) sebagai berikut :
(1). Ekstraksi dengan kombinasi dua asam (HNO3-
HClO4)
Sampel kering yang sudah halus ditimbang teliti
sebanyak 500 mg dalam setiap gelas piala. Ke
dalam setiap gelas piala ditambahkan HNO3pekat sebanyak 3 ml diikuti penambahan HClO4pekat sebanyak 3 ml. Campuran dibiarkansemalam dan selanjutnya dipanaskan di atas
penangas pada suhu 800C selama dua jam.
Setelah dingin, ke dalam setiap gelas piala
ditambahkan aquades sebanyak 30 ml kemudian
disaring ke dalam labu ukur 50 ml lalu
ditepatkan volumenya sampai tanda batasdengan aquades.
Catatan : Untuk prosedur yang menggunakan
kombinasi dua asam mineral lainnya dikerjakan
dengan cara yang sama seperti di atas.
(2). Ekstraksi dengan kombinasi tiga asam (HCl-
HNO3-HClO4)
Sampel kering yang sudah halus ditimbang teliti
sebanyak 500 mg dalam setiap gelas piala. Ke
dalam setiap gelas piala ditambahkan HCl pekat
sebanyak 3 ml diikuti penambahan HNO3pekatdan HClO4pekat masing-masing sebanyak 3 ml.Campuran dibiarkan semalam dan selanjutnya
dipanaskan di atas penangas pada suhu 800C
selama dua jam. Setelah dingin, ke dalam setiap
gelas piala ditambahkan aquades sebanyak 30
ml kemudian disaring ke dalam labu ukur 50 ml
lalu ditepatkan volumenya sampai tanda batasdengan aquades.
Catatan : Untuk prosedur yang menggunakan
kombinasi tiga asam mineral lainnya dikerjakan
dengan cara yang sama seperti di atas.
Penentuan kadar logam dengan alat SSA :Kadar logam Cd dan Cu dalam larutan sampel
dapat diketahui dengan alat SSA dengan
menggunakan lampu katoda berongga khusus untuk
logam Cd dan Cu sebagai sumber sinar.
Pengujian kualitas metode ekstraksi :
Untuk mengetahui kombinasi asam mineral yang
memiliki kualitas terbaik maka pengujiannya
dilakukan dengan :
Uji efektifitas.Kombinasi asam mineral yang memiliki jumlah kadar
yang paling besar berarti memiliki efektifitas yangpaling tinggi.
7/28/2019 169-211-1-SM.pdf
3/4
Edisi Spesial, Th. 1999 Ekstraksi Logam Berat Cd dan Cu Dalam Sedimen
14
Uji kecermatan.
Tingkat kecermatan ditunjukkan oleh nilai
standar deviasi relatif hasil analisis kimia. Kombinasiasam mineral yang mempunyai nilai standar deviasi
relatif yang paling rendah berarti memiliki tingkat
kecermatan yang paling tinggi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penentuan kadar logam Cd dan Cu dengan alat SSA.
Empat asam mineral dengan sepuluh kombinasi
yang berbeda digunakan sebagai zat pengekstraksi
untuk menganalisis logam-logam Cd dan Cu pada
sampel sedimen laut dangkal. Pada umumnya,
kombinasi dua asam tidak seefektif dengankombinasi tiga asam, terutama kombinasi asam yang
menggunakan H2SO4. H2SO4 merupakan asam yang
kurang efektif sebagai pengekstraksi logam Cd dan
Cu dalam sampel sedimen laut. Kombinasi tiga asam
yang menggunakan HClO4 adalah kombinasi asam
yang lebih efektif bila dibandingkan dengan
kombinasi tiga asam yang tidak menggunakan
HClO4. Hal ini dapat lebih dimengerti dengan
memperhatikan tabel (1) di bawah ini.
Tabel 1. Konsentrasi logam Cd dan Cu setelah diekstraksi dengan beberapa kombinasiasam mineral dalam sampel sedimen laut.
Kombinasi asam mineral Konsentrasi (g/g)Cd Cu
HCl - HNO3HCl - HClO4HCl - H2SO4HNO3 - HClO4HNO3 - H2SO4H2SO4 - HClO4HCl - HNO3 - H2SO4HCl - HNO3 - HClO4HCl - HClO4 - H2SO4HNO3 - HClO4 - H2SO4
05,8500
12,4433
06,5033
12,0690
04,9167
08,4000
06,5333
13,1635
11,5133
09,5800
45,4467
71,1467
42,1367
65,0500
37,2400
39,3967
45,5400
74,9300
53,0967
62,3130
Dengan memperhatikan tabel (1) di atas, terlihat
bahwa kombinasi asam HCl - HNO3 - HClO4memberikan nilai konsentrasi yang paling besar
untuk mengekstraksi logam Cd dan Cu dalam sampel
sedimen laut yaitu masing-masing 13,1635 g/g dan
74,9300 g/g, sehingga dapat dikatakan bahwakombinasi asam tersebut di atas merupakankombinasi asam yang paling efektif untuk
mengekstraksi logam Cd dan Cu dalam sampel
sedimen laut.
Logam Cd dan Cu yang terdapat dalam sampelsedimen laut diduga banyak terikat pada senyawa
anorganik. Hal ini dapat dilihat dari besarnya nikaikonsentrasi logam Cd dan Cu yang diperoleh karena
penggunaan kombinasi HCl-HNO3-HClO4. HNO3dan HClO4 selain digunakan sebagai oksidator
juga sering digunakan untuk melarutkan logam-
logam dan beberapa jenis mineral, sedangkan HCl
merupakan asam yang paling efektif digunakan untuk
melarutkan kebanyakan oksida-oksida logam dan
mineral-mineral. Dengan mengetahui kegunaan dari
jenis asam-asam mineral yang terdapat pada
kombinasi ini maka besar kemungkinan kombinasi
ini memperoleh kadar logam Cd dan Cu yang lebih
besar dibandingkan dengan kombinasi asam lainnya.
Tingkat kecermatan ditunjukkan oleh nilai
standar deviasi relatif hasil analisis ekstraksi logam
dengan beberapa kombinasi asam mineral.Kombinasi asam mineral yang memiliki nilai standar
deviasi yang rendah berarti tingkat kecermatannya
tinggi. Hasil uji kecermatan dapat dilihat pada tabel
(2) berikut ini :
7/28/2019 169-211-1-SM.pdf
4/4
Nursiah La Nafie dkk. Mar. Chim. Acta
15
Tabel 2. Nilai standar deviasi relatif dari logam Cd dan Cu
Kombinasi asam mineral
Standar deviasi relatif (%)
Cd Cu
HCl - HNO3HCl - HClO4HCl - H2SO4HNO3 - HClO4HNO3 - H2SO4H2SO4 - HClO4HCl - HNO3 - H2SO4HCl - HNO3 - HClO4HCl - HClO4 - H2SO4HNO3 - HClO4 - H2SO4
4,04
2,18
7,19
1,87
4,71
5,59
7,121,23
2,40
2,47
20,42
1,74
2,39
0,89
2,34
4,83
1,650,58
1,64
1,01
Pada tabel di atas terlihat bahwa ekstraksi logamCd dan Cu dalam sampel sedimen laut dengankombinasi dua asam dan tiga asam memberikan
tingkat kecermatan yang baik. Akan tetapi dari nilai
standar deviasi relatif logam Cd dan Cu yang
diperoleh, kombinasi HCl - HNO3 - HClO4 memiliki
nilai yang paling rendah yaitu masing-masing 1,23%
dan 0,58%, sehingga kombinasi asam ini dianggap
memiliki kecermatan yang paling tinggi. Selain
memiliki kecermatan yang paling tinggi, pada tabel
(1) menunjukkan bahwa kombinasi asam ini
memiliki nilai rata-rata kadar paling besar (paling
efektif). Dengan demikian kombinasi asam ini
diharapkan menjadi pengekstraksi yang paling baikuntuk logam Cd dan Cu dalam sampel sedimen laut.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka
dapat disimpulkan bahwa kombinasi asam mineral
HCl - HNO3 - HClO4 merupakan kombinasi asam
yang paling efektif dan yang paling tinggi tingkat
kecermatannya untuk mengekstraksi logam Cd dan
Cu dalam sedimen laut dangkal bila dibandingkan
dengan kombinasi asam mineral lainnya.
PUSTAKA
Agemian, H., 1975,Anal. Chim. Acta, 80, 61-62.
Albaiges, J., 1980. Analytical Techniques in Environmental Chemistry, Pergamon Press, New York, pp. 615 -
619.
Narsito., 1988. Studi tentang Penggunaan Campuran H2SO4-HNO3 untuk Dekomposisi Dalam Analisis Kimia
Batubara, FMIPA UGM, Yogyakarta.
Pragatheeswaran, V., 1994. Manual of Methods in Aquatic Environment Research-Analytical Procedures for
Heavy Metals, Pesticides and Petroleum Hydrocarbon, SNC - Lavalin International, Inc, Sydney,pp. 7-8.
Skoog, D.A., West, D.M., and Holler, F.J., 1996. Fundamentals of Analytical Chemistry, 7th
ed, SaundersCollege Publ, New York, pp. 612-615.