182060576-ikp-pci-pdf.rtf

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/17/2019 182060576-ikp-pci-pdf.rtf

    1/20

    BAB 2

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Intervensi Koroner Perkutan (IKP)

    IKP adalah suatu teknik untuk menghilangkan trombus dan melebarkan

    pembuluh darah koroner yang menyempit dengan memakai kateter balon dan

    seringkali dilakukan pemasangan stent. Tindakan ini dapat menghilangkan

    penyumbatan dengan segera, sehingga aliran darah dapat menjadi normal kembali,

    sehingga kerusakan otot jantung dapat dihindari (Majid, 2007)

    Prosedur inter!ensi koroner diukur dari keberhasilan dan komplikasi yang

    dihubungkan dengan mekanisme alat"alat yang digunakan dan juga

    memperhatikan klinis dan #aktor anatomi pasien ($%$, 2007)

    $dapun prosedur melakukan tindakan IKP terdiri dari beberapa langkah

    Pertama melakukan akses perkutan &alam proses ini arteri #emoralis harus

    diidenti#ikasi lebih dahulu (atau yang lebih jarang bisa menggunakan arteri

    radialis atau arteri bra'hialis pada lengan) dengan menggunakan suatu alat yang

    disebut jarum pembuka (ileen, 2007)

    etelah jarum sudah masuk, sheath introducer diletakkan pada jalan

    pembuka untuk mempertahankan arteri tetap terbuka dan mengontrol perdarahan

    Melalui sheath introducer ini, guiding catheter dimasukkan *jung guidingcatheter ditempatkan pada ujung arteri koroner &enganguiding catheter,penanda

    radiopak diinjeksikan ke arteri koroner, hingga kondisi dan lokasi kelainan dapat

    diketahui

    elama !isualisasi sinar + , ahli jantung memperkirakan ukuran arteri

    koroner dan memilih ukuran balon kateter sertaguide wire coronaryyang sesuai

    Guiding wire coronary adalah sebuah selang yang sangat tipis dengan ujung radio

    opak yang #leksibel yang kemudian dimasukkan melaluiguiding cathether

    Universitas Sumatera

    Utara

  • 7/17/2019 182060576-ikp-pci-pdf.rtf

    2/20

    men'apai arteri koroner &engan !isualisasi langsung, ahli jantung memandu

    kabel men'apai tempat terjadinya blokade *jung kabel kemudian dileatkanmenembus blokade

    etelah kabel berhasil meleati stenosis, balon kateter dilekatkan

    dibelakang kabel $ngioplasti kateter kemudian didorong kedepan sampai balon

    berada di dalam blokade Kemudian baru balon balon dikembangkan dan balon

    akan mengkompresi atheromatous plak dan menekan arteri sehingga

    mengembang -ika stent ada pada balon, maka stent diimplantkan atau

    ditinggalkan pada tubuh untuk mendukung arteri dari dalam agar tetap

    mengembang

    IKP seharusnya dilakukan oleh orang berpengalaman, dari operator dan

    institusi tinggi &alam melaksanakan tindakan ini tidak diperlukan anastesi,

    alaupun pasien dikasi obat pereda nyeri.sedati# Pasien biasanya boleh bergerak

    beberapa jam selepas tindakan, dan pulang pada hari yang sama atau besoknya

    ($%$, 200/)

    etelah tindakan IKP dilakukan, pasien diberi obat antitrombolisis emua

    pasien harus mengambil aspirin tanpa batas aktu (sebagai pen'egahan sekunder

    dari 1&) &ual terapi antitrombosis diperlukan untuk pasien dengan stent

    koroner untuk mengurangi risiko trombosisstent %al ini biasanya terjadi aspirin

    dan 'lopidogrel 3amanya pengobatan 'lopidogrel tergantung pada penetapan

    klinik (4rossman,2005)

    -ika operasi diperlukan, maka harus dipertimbangkan apakah

    antitrombolisis boleh diteruskan etelah itu diperlukan konsul dengan ahlikardiologi berhubungan dengan risiko penghentian obat"obatan dan segala yang

    diperlukan Penggunaan proton-pump inhibitor bersamaan dengan 'lopidogrel

    (untuk men'egah pendarahan gastrik) adalah kontro!ersial, setelah bukti"bukti

    menunjukkan baha PPI dapat memperburuk hasil dan baha dua obat dapat

    berinteraksi

    &alam melakukan tindakan IKP dapat dilakukan pemasangan stent

    bersalut obat atau sering disebutDrug-Eluting Stent (DES) Pada prinsipnya &

    Universitas Sumatera

    Utara

  • 7/17/2019 182060576-ikp-pci-pdf.rtf

    3/20

    merupakan stent bersalut obat 6bat yang dipakai harus mempunyai e#ek

    antiplori#erati# dan antiin#lamasi sehingga dapat menekan hiper#lasia neointima

    &engan demikian se'ara teoritis, obat yang potensial toksik bila diberikan se'ara

    sistemik dapat diberi se'ara lokal dalam konsentrasi yang amat ke'il, tetapi e#ekti#

    dan lebih aman upaya obat dapat menempel pada stent diperlukan polimer

    Polimer ber#ungsi sebagai pengangkut obat dan setelah stentdipasang obat akan

    mengalami di#usi se'ara perlahan masuk ke dinding pembuluh (udoyo, 2007)

    tent koroner merupakan benda asing bagi tubuh yang dapat menimbulkan

    adhesi platelet dan mengakti!asi kaskade koagulasi Implantasi dengan tekanan

    tinggi dapat menimbulkan trauma pada pembuluh darah (%asse, 20/0)

    %asil jangka panjang tergantung dari reaksi tubuh terhadap polimer dan

    obat dan juga terhadap stent itu sendiri Penyelidikan"penyelidikan terdahulu

    dengan stent bersalut emas, juga dengan ua& stent, aktinomisin, dan

    batimastat, ternyata gagal karena & ini lebih menyebabkan reaksi plori#erasi,

    peradangan atau lebih trombogenik daripadastentbiasa

    elain &, cutting balloon juga merupakan tindakan pada inter!ensi

    'oroner Cutting balloon adalah balon yang mempunyai 8 sampai 9 pisau

    pemotong yang ditempel se'ara longitudinal pada balon &engan demikian bila

    dikembangkan, maka plak akan mengalami insisi longitudinal dan diharapkan

    akan terjadi redistribusi plak yang lebih baik pada dilatasi dengan tekanan yang

    lebih rendah dibandingkan angioplasti balon biasa Pada beberapa penelitian

    menyebutkan baha penggunaan cutting balloonmungkin dapat dipakai untukterapi instent restenosis (udoyo, 2007)

    aat melakukan tindakan IKP, Intravascular ltrasound merupakan

    bagian yang terpisahkan dari penelitian"penelitian mengenai Drug Eluting Stent

    Penggunaan I1* dapat menentukan lokasi yang tepat serta ekspansistentyang

    optimal terhadap seluruh pembuluh endotel pada aktu IKP (-eremias, 200:)

    Indikasi pemeriksaan I1* seaktu & adalah pada kelompok pasien

    berisiko tinggi yaitu gagal ginjal, tidak dapat menggunakan pengobatan

    Universitas Sumatera

    Utara

  • 7/17/2019 182060576-ikp-pci-pdf.rtf

    4/20

    antiplatelet ganda, diabetes mellitus, #ungsi !entrikel kiri jelek dan kelompok lesi

    risiko tinggi yakni, penyakit 'abang utama kiri (le!t main), per'abangan(bi#urkasi), lesi ostial , pembuluh darah

    Meskipun inter!ensi ini berman#aat untuk melebarkan pembuluh darah

    yang menyempit, dalam kenyataannnya juga memiliki komplikasi Komplikasi

    dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu yang se'ara umum berkaitan dengan

    kateterisasi arteri dan yang berhubungan dengan teknologi yang spesi#ik yang

    digunakan untuk prosedur pada koroner ($%$, 200/)

    / Trombolisisstent

    ;alaupun angka kejadian hanya /"2

  • 7/17/2019 182060576-ikp-pci-pdf.rtf

    5/20

    9 Komplikasi minor

    Komplikasi minornya adalah alergi terhadap medium kontras,

    ne#ropati dan komplikasi pada bagian yang dimasuki, seperti perdarahan

    dan hematoma 4agal ginjal meliputi terjadinya peningkatan serum

    kreatinin lebih 2 mg.dl(?utman, 200@)

    Prediktor keberhasilan atau terjadinya komplikasi adalah sebagai berikut

    1. Aaktor anatomi

    Mor#ologi lesi dan keparahan stenosis diidenti#ikasikan sebagai predi'torkeberhasilan IKP

    2. Aaktor klinis

    Kondisi klinis dapat mempengaruhi tingkat keparahan Misalnya, terjadi

    komplikasi /@,9< pada pasien dengan diabetes mellitus dan hanya @,5